Malam itu, Hamdan terbangun karena merasakan sensasi nikmat dan hangat di kontolnya. Benar saja ternyata Alisa sedang menyepong kontol Hamdan yang masih lemas. Tapi tak butuh waktu lama, permainan mulut Alisa kini pun telah meningkat setelah melihat permainan ibunya tadi. Kocokan mulutnya dikontol Hamdan kini semakin cepat dan akhirnya kontol Hamdan kembali keras dan tegang. Alisa segera mengangkangi kontol Hamdan dengan posisi WOT dan mengarahkan kontolnya ke arah liang surgawinya. Dengan sedikit tekanan Blesss masuklah kontol raksasa Hamdan ke vagina akhwat syar'i itu.
Hamdan hanya tersenyum sambil telentang memandangi tubuh Alisa yang indah sedang mengejar orgasmenya. Gerakan maju mundurnya kini semakin cepat tanda ia sudah semakin dekat dengan klimaksnya. Tanpa disadari, ternyata bu Zaskia pun sudah bangun dari tidurnya dan langsung melumat bibir Hamdan dengan liarnya. Sementara tangan kanannya sibuk meremas-remas toket Alisa. Mendapat rangsangan dari kontol dan remasan di toket, Alisa pun akhirnya menyerah dan mencapai orgasme tertingginya. Ia menghimpitkan kakinya rapat-rapat dan tangannya mencengkram erat perut Hamdan sementara kepalanya mendongak ke atas dibarengi dengan lenguhan panjang.
Alisa : UUUUNNGGHHHHHH... EENNAAAAKKK MMMMAAAASSSSS...
SERRRRR.. SEEERRRRR... cairan surgawi Alisa pun meleleh melewati sela kontol dan membanjiri sofa yang belum kering. Alisa pun langsung lunglai dan tergeletak di sisi kanan Hamdan.
Bu Zaskia : Alisa jangan langsung tidur.. ibu mau kasi tau cara layani laki-laki kalau pas haid
Bu Zaskia pun beranjak menuju kamarnya, tak lama berselang ia kembali membawa seperti gel ditangannya. Hamdan pun diminta untuk berposisi berlutut di sofa, kemudian bu Zaskia mengambil posisi doggy dan melahap kontol Hamdan seluruhnya. Kembali bu Zaskia melakukan Deepthroat ke kontol Hamdan yang membuat Hamdan menikmati kenikmatan tiada tara. Sementara tangan kanan bu Zaskia seperti menyodok-nyodok lubang anusnya. Dia memasukkan cairan pelumas ke lubang anusnya lumayan banyak. Puas menyepong kontol Hamdan, kini posisi bu Zaskia berputar 180 derajat. Pantatnya yang sekal putih mulus tanpa cela kini sudah siap dihantam kontol raksasa Hamdan.
Bu Zaskia : liat baik-baik Alisa.. besok kamu harus bisa puasin laki-laki kapanpun dimanapun
Alisa pun penasaran dengan apa yang akan terjadi, ia pun terus memandangi kami untuk melihat apa yang terjadi selanjutnya. Bu Zaskia menggenggam kontol Hamdan, dan diarahkan menuju lubang anusnya sambil tangan kanannya menarik pantatnya kesamping sehingga lubang anusnya sedikit terbuka. Ia gesek-gesekkan kepala kontol Hamdan di pelumas yang belepotan di sekitar anus bu Zaskia. Hamdan pun faham, kemudian ia cengkeram pantat sintal bu Zaskia dan mulai melesakkan kontolnya kedalam lubang anus akhwat janda cantik itu. Perlahan tapi pasti kontol Hamdan mulai masuk. Sesekali ditarik keluar kemudian ditekan lagi lebih dalam karena masih terlalu sempit dan seret anus bu Zaskia. Terus begitu hingga akhirnya terbenam seluruhnya kontol Hamdan di liang surgawi kedua bu Zaskia.
Bu Zaskia pun hanya merem melek sambil menahan erangannya ketika Hamdan mulai bergerak maju mundur secara perlahan. Terlihat jelas ketika Hamdan menarik keluar kontolnya, anus bu Zaskia seperti ikut tertarik keluar, kemudian Hamdan hantamkan maju lagi hingga terbenam dalam-dalam. Tangan kanan bu Zaskia kini sibuk memainkan vaginanya, sementara tangan kirinya meremas dan memilin puting toketnya.
Bu Zaskia : OUUHH.. MMHH.. NGHHH.. AYOOK SAAYAAANNGG.. LEBIH CEPET NYODOKNYAAA.. OUHHH.. ANJING SYAR'I INI SUKA DISODOMIII.. UGHHH...
Mendengar perkataan bu Zaskia, Hamdan langsung mempercepat gerakannya.
PLOK.. PLOK.. PLOK.. suara hantaman perut Hamdan ke pantat sintal bu Zaskia
Bu Zaskia : AGHH!! AGHH!! OUHHH... NGHHHH.. IYAAAHHH... AKHHH.. TERUUSSS..
Alisa yang baru pertama kali melihat anal sex pun terpana ketika mengetahui kontol Hamdan yang sebesar itu bisa masuk ke liang mungil anus ibunya. Sodokan Hamdan pun semakin liar dan kuat. Sensasi anal sex pun masih baru bagi Hamdan sehingga ia pun tak bisa lama menahan diri. Kontolnya serasa dipijat kuat oleh dinding anus bu Zaskia membawa kenikmatan luar biasa pada Hamdan. Bu Zaskia pun mulai semakin liar permainan tangannya di vaginanya pun semakin cepat.
Bu Zaskia : AGHH!! AGHH!! ANJING INI MAU KELUAR SAYAAANNGG.. OUUHHH NIKMAAATTTNYAAA.. KONTOOOLLLLHHHHH...
SEERRRRRRRRR.. SEERRRRRRRRR.. SEERRRRRRRRR.. cairan surgawi menyembur dengan kencang dari vagina bu Zaskia dan terlihat seperti tak ada hentinya. Hingga sofa yang mereka gunakan menjadi benar-benar becek, bahkan mengalir hingga menetes ke lantai. Sepertinya memang bu Zaskia lebih enjoy dengan anal sex. Hamdan pun yang sudah mencapai klimaksnya akhirnya mengubur dalam-dalam kontolnya di lubang anus Bu Zaskia dan menyemburkan semua sisa sperma yang ada di dirinya. Hamdan langsung tergeletak lemas, dan dengan sigap Alisa segera membersihkan sisa sperma di kontol Hamdan dengan mulutnya. Selesai dengan kontol Hamdan, kini Alisa berbaring dan membuka mulutnya menanti sperma dari anus ibunya. Bu Zaskia pun mengarahkan luabang anusnya dan crrtt crrttt.. sperma mulai mengalir keluar memenuhi mulut cantik Alisa. Dan kembali malam itu ditutup dengan adegan cum-swap antara ibu dan anak. Mereka pun kembali tertidur hingga subuh.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi harinya Hamdan pun segera kembali ke kosnya setelah mendapatkan servis blowjob dari kedua anak dan ibu tadi ketika mandi pagi di rumah Alisa. Tak menyangka keputusannya untuk kuliah di PTN di Yogyakarta malah menjadi mimpi yang nyata.
Hari ini akan ada perkenalan dari kakak angkatan di KMI Fakultas sekitar jam 4an sore kata Alisa sebelum berangkat ke kampus. Hamdan yang sudah diterima di KMI Fakultas itu ternyata satu divisi di bagian media sama dengan Alisa. Seharian kuliah Hamdan tidak bisa fokus dengan kuliah, ia masih terngiang-ngiang dengan kejadian selama 2hari ini, bahkan kejadian semalam adalah yang paling luar biasa dalam hidupnya. Dulu memang Hamdan sempat berpacaran, tapi tidak sampai berhubungan badan, hanya ciuman saja. Kemudian ia berpisah dengan pacarnya karena harus kuliah di Yogyakarta. Seharian itu sambil kuliah, Hamdan dan Alisa saling chat melalui WA, bahkan pembicaraan dan bahasa mereka sudah tidak ada batasan lagi. Alisa yang terkenal santun dan pemalu, yang selalu berpakaian syar'i ala akhwat bercadar dan selalu menundukkan pandangan dari ikhwan yang bukan mahramnya, kini telah menunjukkan sosok aslinya yang binal dan haus kontol. Bahkan ia sempat memfoto toketnya di dalam kelas ketika kuliah berlangsung. Hamdan pun membalas dengan foto kontolnya di belakang kelas ketika kuliah masih berjalan.
Sore harinya, Hamdan segera menuju sekretariat KMI Fakultas, sesampainya di sana hanya ada Alisa dan ukhti Hafshah, ketua divisi media di KMI Fakultas. Ia satu angkatan di atas Hamdan. Sambil menunggu yang lain, Hamdan pun memandangi ukhti Hafshah yang berkulit putih bersih. Ukhti Hafshah hari itu mengenakan jilbab pashmina warna olive senada dengan gamisnya yang juga berwarna olive. Wajahnya yang putih bersih itu tertutup masker, memang ukhti Hafshah belum Istiqomah bercadar, tetapi tetap saja kecantikan wajahnya terlihat dari mata nya yang indah di balut oleh kacamata. Tubuhnya yang langsing, terlihat match dengan gamis dari bahan yang halus itu.
Hafshah : Dek Hamdan ya? Mana yang lain?
Hamdan : Afwan kak.. ana ga tau.. kan ana juga masih baru
Hafshah : Ohh iya lupa.. hemm gimana nih ya dek Alisa? Sampai jam segini belum ada yang datang.. padahal sudah jam setengah 5 sore..
Keluh ukhti Hafshah yang daritadi menunggu kader baru di sekre KMI.
Alisa : Ya sudah kak, seadanya aja dimulai
Hafshah : Hemm.. oke deh.. jadi begini dek Hamdan dan dek Alisa..
Kemudian ukhti Hafshah menjelaskan semua tentang divisi media di KMI dari mulai visi misi, job desk, hingga proker bulanan. Tak terasa waktu sudah menjelang maghrib, karena ukhti Hafshah menjelaskan semuanya dengan santai dan kadang dengan candaan yang membuat kecantikannya semakin bersinar. Setelah sholat maghrib, Hamdan pun hendak kembali ke sekre. Ketika ia membuka HP, ada chat WA dari Alisa yang melarang Hamdan untuk ke sekre sekarang. Dia bilang untuk menunggu saja di masjid karena Alisa lagi menyiapkan ukhti Hafshah. Hamdan yang bingung, akhirnya hanya bisa menunggu di selasar masjid. Kali ini ia chatting mesum dengan bu Zaskia, ibu dari Alisa.
Sekitar 13menit berlalu, Alisa pun mengirim chat ke Hamdan.
Alisa : “Sini mas buruan ke sekre.. tapi ntar buka pintunya sepelan mungkin yaa.. ada hadiah buat mas Hamdan sayang..”
Hamdan yang penasaran segera menuju sekre KMI yang tepat berada di belakang masjid fakultas. Perlahan dan hati-hati Hamdan membuka pintu sekre kemudian menguncinya. Terlihat Alisa dan ukhti Hafshah sedang menonton video persenggamaan Hamdan dan Alisa. Ukhti Hafshah dengan posisi duduk dengan kaki sedikit mengangkang tengah di rangsang oleh Alisa. Alisa yang sudah tak bercadar itu mencumbu leher ukhti Hafshah yang masih terbalut pashmina sambil tangannya meremas-remas toket ukhti Hafshah dari balik gamisnya. Sementara tangan kanan ukhti Hafshah menahan tubuhnya dan tangan kirinya kini memainkan bagian kewanitaannya dari luar CD nya. Gamis ukhti Hafshah sudah dinaikkan hingga ke pinggang dan nampak paha mulus putih bersih dan kaki yang jenjang seksi menghiasi tubuhnya. Tinggal kaos kaki sebetis saja yang masih menempel di kakinya. Desahan berat ukhti Hafshah semakin menjadi ketika adegan Alisa tengah menyepong kontol Hamdan yang berukuran besar itu.
Alisa : Ummhh.. pengen rasain kemaluan ikhwan kak? Enak loohh.. goda Alisa di kuping ukhti Hafshah
Hafshah : Uhh.. Mmhhh.. ta.. tapi kan gak boleh deekk.. tapi pengeeenn.. unghh..
Alisa : Kan nyoba dulu kak.. kalau ga nyoba kan gatau rasanya kak.. sambil Alisa terus merangsang ukhti Hafshah.
Alisa yang menyadari keberadaan Hamdan segera memberi kode untuk Hamdan duduk mendekat.
Alisa : Sini kak.. Alisa bantuin biar tambah nikmaat..
Tangan Alisa pun kini memyeruak masuk ke CD Ukhti Hafshah yang berwarna putih. Tangannya mulai bergerilya memainkan kemaluan akhwat yang terkenal alim dan santun itu. Desahan ukhti Hafshah pun semakin keras ketika merasakan desiran birahi dari permainan Alisa.
Alisa : enak kan kaaakk??
Hafshah : he'emhh.. enak bangeett dekk.. uhh.. beruntung banget yaahh kamu dekk.. bisa ngrasain kemaluan ikhwaann.. ahh..
Alisa : kemaluaan apa siihh kaak?? Ga seru deh.. namanya kontol kaakk.. kontollhh..
Hafshah : Aahh.. iyaaahh.. kontolllhh.. ouhhh..
Alisa kini berada dibelakang ukhti Hafshah, menopang tubuh ukhti Hafshah yang mulai lemas didera birahi yang selama ini tak pernah ia rasakan. Akhwat cantik yang selalu ikut kajian ini kini hanya pasrah merasakan rangsangan di sekujur tubuhnya. Pikirannya menolak karena ini dilarang agama, tapi tubuhnya sudah terlalu jauh mendambakan tombak panjang Hamdan untuk segera menggagahinya.
Alisa kini memasukkan tangan kanannya ke dalam gamis ukhti Hafshah dan meremas toket kirinya, sementara tangan kirinya masih asik menstimulasi vagina suci akhwat cantik itu.
Alisa : kakak mau kontol ikhwan?? Mau banget kak??
Hafshah : Mmhh.. Unghhh.. he'emhh deekk.. uhh..
Alisa : mau bangeett kak? Mau diapain kak kontolnyaaa??
Hafshah : Uhh.. mau ituu.. mau kakak iseepp.. ahh mau kakakk masukiin ke kemaluan kakakk.. ahh mau semuanyaa deekk.. mau kontoollhh..
Kini Alisa yang sudah menguasai ukhti Hafshah kemudian sedikit menggeser badannya dan meminta ukhti Hafshah untuk menahan badannya sebentar. Hamdan pun langsung menggantikan posisi Alisa dan langsung memasukkan tangannya ke gamis ukhti Hafshah sambil mulai meremas toketnya yang tak sebesar Alisa. Mungkin berukuran 34D. Tangan kiri Hamdan pun juga langsung menuju ke dalam CD ukhti Hafshah yang sudah mulai becek dan melanjutkan permainannya. Ukhti Hafshah hanya terpejam menikmati permainan Hamdan, ia tidak sadar kalau sekarang seorang ikhwan yang bukan mahramnya tengah menjelajahinya tubuh sucinya.
Alisa : mau kontol banget kaakk? Tanya Alisa di dekat telinga ukhti Hafshah sehingga merangsang hebat ukhti Hafshah.
Hafshah : iyaaahh dekk.. iyaaa.. kontoolll..
Hamdan : oke ukhti Hafshah sayangg..
Mendengar suara asing ikhwan, ukhti Hafshah terperanjat, tapi dengan sigap Hamdan mendekap Ukhti Hafshah sehingga ia pun tak berkutik.
Hafshah : hah..!? Siapa kamu!?
Hamdan : lhoo tadi katanya kak Hafshah pengen kontol? Nih uda datang..
Hafshah : Jangan berani-berani kamu yaa!?
Alisa : udah lah kak.. yuk lanjut aja.. toh ga ada siapa-siapa disini.. emang kakak ga mau cobain kontol ikhwan? Rayu Alisa
Ukhti Hafshah ingin berontak tapi dekapan Hamdan uang terlalu kuat tak bisa ia lawan, ingin teriak tapi kampus sudah sepi. Akhirnya ukhti Hafshah pun hanya bisa pasrah. Meskipun sebenarnya hatinya menginginkan untuk bisa segera menikmati kontol Hamdan.
Hafsha : Tapi janji jangan bilang siapa-siapa yaa..?
Hamdan : Kakak ini aneh.. ga mau lah ana bagi-bagi tubuh cantik akhwat ke orang lain
Alisa : iyaa kaaak Hafshah..
Ukhti Hafshah pun kini mulai melemaskan perlawananya.
Hamdan : dilanjut kak Hafshah nontonnya.. tuh ana lagi mulai masukin kontol ke memek Alisa.
Alisa : Uuhhh.. jadi pengen lagi maas Hamdannn.. pengen kontolmu masuk memek Alisa lagi.. enak bangett loohh kaak..
Ukhti Hafshah yang sudah kembali terbakar birahi karena Hamdan kembali membuat becek vagina dan memainkan putingnya, kini sudah tak mempedulikan image dirinya yang seorang akhwat suci dan aktifis islam. Ukhti Hafshah membalikkan tubuhnya dan kini Hamdan dan ukhti Hafshah saling berhadapan. Hamdan pun terkesima dengan kecantikan wajah ukhti Hafshah yang selama ini tertutup masker atau cadar.
Hamdan : Cantiikknya kaaakkk Hafs...
Belum selesai Hamdan berbicara, ukhti Hafsah langsung melumat bibir Hamdan dengan ganasnya. Begitu kuat dorongan dari ukhti Hafshah hingga membuat Hamdan terlentang di karpet sekre KMI. Ukhti Hafsah pun terus melumat bibir Hamdan, Hamdan pun membalas ciuman ganas darinya pula. Alisa yang melihat permainan mereka pun kini terangsang. Tanpa pikir panjang, ia segera melucuti celana sirwal Hamdan dan menarik keluar kontol Hamdan dari sarangnya.
Alisa : Mass Hamdaann.. ini buat Alisaa yaaaa..
Alisa pun langsung melumat kontol Hamdan yang besar dan keras itu. Kini di sekre KMI tengah terjadi percintaan antara dua ukhti dan seorang ikhwan aktifis islam yang saling memburu kenikmatan surga dunia. Tangan Hamdan pun tak tinggal diam, kini tangannya mulai aktif membuka resleting gamis ukhti Hafshah. Ukhti Hafshah pun tampaknya sudah rela ditelanjangi. Dengan bantuan ukhti Hafshah, akhirnya gamis berhasil dilepaskan. Ukhti Hafshah pun kembali melumat bibir Hamdan. Alisa sendiri masih sibuk melumat kontol Hamdan yang sudah tegang sejak tadi.
Hamdan kini menurunkan ciumannya ke arah leher jenjang ukhti Hafshah yang putih bersih. Cupangan demi cupangan di daratkan sehingga membekas merah di lehernya. Lenguhan dan desahan menahan nikmat ukhti Hafshah terdengar begitu erotis. Kini ukhti Hafshah hanya tinggal BH dan CD saja yang menutupi tubuhnya. Untuk sementara Hamdan menghentikan ciumannya dan menelanjangi tubuh ukhti Hafshah yang putih langsing tanpa cela itu dengan matanya.
Hafshah : uhh jangan diliatin dek.. maluu ahh..
Ukhti Hafshah berusaha menutup toketnya dengan kedua tangannya, dan merapatkan kedua pahanya supaya CDnya tidak terlihat.
Hamdan : hemmhh.. beneran cantikk.. indah.. bak bidadari dunia wahai kak Hafshah..
Ukhti Hafshah yang dipuji itu pun menahan malu, mukanya sedikit memerah. Alisa pun kini sudah berhenti mengulum kontol Hamdan. Nampak kontol Hamdan yang berukuran panjang 25cm dan diameter 5cm itu tegak menjulang dan mengkilap. Ukhti Hafshah yang melihat langsung ukuran kontol Hamdan terbelalak sembari menggigit bibir bawahnya.
Alisa kini tengah sibuk melepas gamis nya dan juga dalamannya sehingga kini Alisa telanjang bulat, hanya jilbabnya saja yang masih ada dikepalanya. Toketnya yang berukuran 36F itu terlihat membusung indah dengan puting yang mulai mencuat. Alisa kini mendekati ukhti Hafshah dan membimbing tangan ukhti Hafshah untuk menggenggam kontol Hamdan.
Alisa : ayuk kak.. sini.. ga usah malu-malu..
Hafshah : ihh.. tapi kan kakak belum pernaahh..
Perlahan tapi pasti dengan bantuan Alisa akhirnya ukhti Hafshah berhasil menggenggam kontol untuk pertama kalinya. Rasa penasaran dan haus akan birahi kini membanjiri tubuh akhwat cantik itu. Hamdan kini dengan posisi terduduk dan kaki mengangkang hanya terdiam menanti aksi dari ukhti Hafshah. Perlahan ukhti Hafshah mulai menggerakkan tangannya naik turun sambil dipandu Alisa. Makin lama makin cepat. Hamdan pun merem melek merasakan lembutnya genggaman tangan ukhti Hafshah. Melihat Hamdan keenakan menahan kocokan, ukhti Hafshah kini memberanikan diri untuk mencium kepala kontol Hamdan. Alisa pun dengan sigap segera mengabadikan momen itu dengan merekamnya. Dijilatnya ujung kepala kontol Hamdan yang sudah mengeluarkan pre-cum, bukannya jijik malah ukhti Hafshah semakin terangsang. Kini tangan kanan Hamdan mulai menekan kepala ukhti Hafshah, sehingga ukhti Hafshah pun membuka mulutnya selebar-lebarnya untuk memasukkan kontol itu ke mulutnya.
Hafshah : Aghh.. Ummmhhh... ummphhh..
Kontol Hamdan mulai melesak masuk mulut perawan ukhti Hafshah. Mulut mungil ukhti Hafshah terlihat sesak tersumpal kontol Hamdan yang besar. Kini ukhti Hafshah mulai menggerakkan kepalanya naik turun. Hanya seperempat bagian kontol Hamdan yang bisa ia sepong.
Hafshah : Unghh.. ummhh.. sluurrpp.. ummhh.. nghkk..
Tangan kanan ukhti Hafshah pun sekarang meremas-remas telur Hamdan, membuat Hamdan makin merasa nikmat.
Hamdan : ouuhh.. mantab kak hafshah.. panggil Hafshah aja gimna kak?
Hafshah : he..he'mhhphh.. mmfhh.. sluurpgg..
Setelah sekitar 5 menit menyepong kontol Hamdan, kini giliran Hamdan yang beraksi. Ditariknya ukhti Hafshah, kemudian ia rebahkan di karpet sekre. Kacamata ukhti hafshah mulai terlihat berembun akibat deru nafas nya menahan birahi. Jilbab pashmina olivenya kini mulai terlihat agak kusut, tapi tetap saja wajah cantik putih ukhti Hafshah begitu mempesona.
Hamdan kini berada di atas tubuh ukhti Hafshah, ia mulai mencupangi leher jenjang ukhti Hafshah kemudian langsung turun ke tengah belahan dada ukhti hafshah yang cantik. Seperti professional, Hamdan dengan cepat melucuti BH yang membungkus toket ukuran 34D milik ukhti Hafshah. Kini terpampang dua buah bukit ondah dengan puting pink muda, Hamdan yang tak kuasa menahan birahi langsung melumat puting ukhti Hafshah yang telah mencuat tegang.
Hafshah : Ouuhh.. mhhh... Sshhh.. desah ukhti Hafshah merasakan sensasi geli dan nikmat di putingnya.
Tangan kiri Hamdan pun tak kalah sibuk dengan meremas-remas toket kanan ukhti Hafshah. Hamdan terus menwrus bergantian menyerang bagian sensitif toket ukhti Hafshah, membuat ukhti Hafshah blingsatan menahan gejolak birahi. Tangannya menjambak-jambak rambut Hamdan sambil ia menggigit bibir bawahnya. Dan seperti biasa Hamdan mengakhiri serangannya dengan menyedot-nyedot kuat-kuat kedua puting ukhti Hafshah secara bersamaaan. Ukhti Hafshah yang mendapatkan rangsangan hebat tak kuasa menahan orgasme pertamanya.
Hafshah : OOOUUUNGGGHHHHHHHH...
Ukhti Hafshah menekan kuat kepala Hamdan di toketnya dan melengkungkan punggungnya ke atas merasakan nikmat yang baru kali ini ia rasakan. Hamdan memandangi wajah sayu ukhti Hafshah yang masih merasakan sisa-sisa orgasmenya. Ia pun tersenyum puas bisa menaklukkan akhwat suci kakak angkatannya itu. Hamdan pun kembali melanjutkan cupangan-cupangannya turun dari dada hingga perut bawah ukhti Hafshah. Dengan kedua tangannya, Hamdan menarik turun CD ukhti Hafshah yang sudah basah kuyup berbau khas cairan surgawi wanita. Ditariknya dengan perlahan hingga akhirnya terlepas dari kaki jenjang putih nan mulus milik ukhti Hafshah. Liang surgawi ukhti Hafshah dihiasi bulu-bulu lembut kemaluannya. Tidak terlalu lebat namun tertata rapi. Warna pink vaginanya semakin terlihat menggiurkan karena basah oleh cairan surgawinya. Hamdan pun kini berposisi menungging, kedua tangannya mendorong paha ukhti Hafshah ke arah perutnya dan agak dibuka sehingga kini vagian perawan akhwat kadiv media KMI itu terekspose di hadapan Hamdan. Ibarat dapat durian 1 truk, Hamdan pun langsung memulai aksinya memanjakan vagina ukhti Hafshah dengan permainan lidahnya.
Posisi Hamdan yang menungging menyebabkan kontolnya menggantung bak terong yang siap dipanen. Alisa yang melihat kesempatan itu meletakkan kameranya setelah di set sedemikian rupa, dan langsung mengambil posisi doggy dibelakang Hamdan. Kini wajah Alisa tepat menghadap pantat Hamdan dan langsung Hap! Alisa melumat kontol Hamdan sedalam-dalamnya. Hamdan sedikit terkejut merasakan sepongan Alisa dan kini ia mulai menjilati liang surgawi ukhti Hafshah. Dari pangkal ke atas, kadang ia hisap-hisap klitoris ukhti Hafshah yang membuat ukhti Hafshah gelagapan menahan sengatan birahi di sekujur tubuhnya.
Hafshah : OUHHH.. AGHHH.. MMHHHH.. ISHHH... SHHH... AHHHH.. HAMDAANN SAYAANGHHH..
Tangan putih cantik ukhti Hafshah menekan-nekan kepala Hamdan hingga Hamdan semakin liar menjilati vagina akhwat cantik berkacamata itu. Kali ini Hamdan melesakkan lidahnya ke vagina ukhti Hafshah dan menjilati bagian dalamnya. Ukhti Hafshah yang merasakan benda hangat dan lembut memasuki liang surgawinya semakin blingsatan diterpa rangsangan seksual yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Tak perlu waktu lama untuk mencapai orgasmenya yang kedua.
Hafshah : AAAAGHH... OUUHNNGGHHHHHHHH...
Ukhti Hafshah melenguh panjang merasakan sensasi dahsyat orgasme keduanya dan langsung terkulai lemas. Kontol Hamdan yang dari tadi sudah di oral seks oleh mulut Alisa kini tampak makin siap merenggut keperawanan akhwat suci itu. Dibukanya paha ukhti Hafshah dibantu oleh Alisa yang dengan sigap memegang kedau paha ukhti Hafshah. Hamdan segera menempelkan ujung kontolnya ke bibir vagina ukhti Hafshah. Perlahan Hamdan menekan bagian yang paling di jaga oleh akhwat itu. Meski sudah banjir oleh cairan surgawi ukhti Hafshah, tetap saja liang surgawi ukhti Hafshah masih terlalu sempit untuk kontol raksasa Hamdan.
Hafshah : Mmmhhh... Ouuhh.. Sshhh.. Pelaann.. Pe.. Lan.. yah Hamdan sayaanghhh..
Hamdan : Iya Hafshah sayaang..
Hamdan semakin menekan kontolnya semakin dalam ke liang vagina ukhti Hafshah. Baru 1/3 kontol yang masuk, Hamdan merasakan selaput keperawanan milik ukhti Hafshah.
Hamdan : Hafshah sayang.. sebentar lagi kamu akan jadi wanita sepenuhnya..
Ukhti Hafshah yang masih kelelahan merasakan orgasmenya yang kedua hanya bisa pasrah menanti setiap aksi Hamdan. Hamdan pun dengan sekuat tenaga mendorong kontolnya semakin melesak masuk hingga hampir seluruh kontolnya tenggelam di vagina ukhti Hafshah.
Perrrtttt... Hilang sudah hal yang paling penting dalam tubuh perawan seorang akhwat. Sore itu juga ukhti Hafshah telah resmi menjadi budak kontol.
Hafshah : AKHHH!! AAGHHHH!! SAKIITTT... HAMDAANN UGHHH!!
Hamdan menghentikan gerakannya. Kedua tangannya kini meremas-remas bongkahan pantat ukhti Hafshah. Alisa pun turut membantu dengan menjilati dan mengkulum puting ukhti Hafshah secara bergantian kiri dan kanan. Setelah beberapa saat, nafas ukhti Hafshah kembali memburu. Seakan menginginkan kenikmatan yang jauh lebih tinggi. Hamdan mulai menggenjot kembali vagina ukhti Hafshah. Mulai dari pelan hingga cepat. Hamdan sering mengganti-ganti tempo kecepatan genjotannya sehingga membuat ukhti Hafshah semakin liar mendesah merasakan serangan kenikmatan dari kontol perkasa Hamdan.
Hafshah : OUUHH.. AHHH.. IYAAHH... TERUSSHH SAYAANGHH.. SODOK TERUUSSSHH.. OUUHHHH... MMMHHHH..
Hamdan semakin meningkatkan kecepatan genjotannya.
Plak.. plak.. plak.. paha ukhti Hafshah berubah kemerahan karena hantaman badan Hamdan. Toket ukhti Hafshah berayun-ayun mengiringi persetubuhan kedua aktifis islam kampus itu. Beberapa saat, ukhti Hafshah merasakan desiran darahnya begitu cepat. Matanya mulai seperti orang kehilangan kesadaran. Tangannya mencengkram erat karpet sekre.
Hafshah : AAAHHHH.. HAAMDAAANHHHHH SAYAAANGHHHH..
Ukhti Hafshah kini mendapatkan orgasmenya yang ketiga dan langsung lemas. Hamdan tak tega melanjutkannya setelah melihat wajah sayu ukhti Hafshah yang begitu kelelahan.
Hafshah : Hhh.. Ahh.. Hamdanh.. sayanggghh.. afwan.. aku capek bangethh..
Hamdan : hahah.. tapi nikmat banget kan?
Hafshah : he'emhh.. kontol kamu emanghh nikamaathh.. hhh.. hh.. Kok kamu masih kuat gituuhh..??
Hamdan : iya kan aku belum keluar nihh..
Hafshah : ke.. keluar apanyahh??
Hamdan : yaa belum keluar pejuhnyaa jadi yaa belum lemes..
Hafshah : ohh.. trus gimana donghh.. aku uda ga kuat lagiihh.. hhhh..
Alisa : tenang aja kak Hafshah.. biar Alisa yang jadi pemuas tuan Hamdan ini..
Alisa yang sudah telanjang dan hanya mengenakan jilbab saja kini langsung melumat bibir Hamdan. Hamdan yang masih duduk mengangkang pun membalas ciuman liar Alisa. Tak puas dengan berciuman, Alisa yang sedari tadi menahan luapan birahi langsung mendorong Hamdan hingga terlentang di lantai. Alisa segera berjongkok dengan membelakangi Hamdan. Punggung Alisa berada di depan dada Hamdan. Dengan dibantu tangannya, Alisa mengarahkan kontol Hamdan ke vaginanya yang sudah banjir dan langsung Blesshhh semua kontol Hamdan masuk hingga mentok ke rahim Alisa yang dibarengi dengan lenguhan panjang Alisa.
Alisa : OUUHHHHHHHH...
Kedua tangan Alisa ke belakang menyangga badannya. Dengan posisi Reverse-cowgirl Alisa mulai menggerakkan pinggulnya naik turun. Kontol Hamdan terlihat seperti menarik keluar vagina Alisa ketika Alisa menaikkan pinggulnya. Ukhti Hafshah pun tercengang melihat kejadian yang baru pertama kalinya ia lihat secara langsung. Sebuah kontol besar laki-laki tengah mengobok-obok vagina akhwat.
Splok.. splok.. splok.. Alisa merem melek merasakan sensasi kenikmatan di vaginanya. Hamdan pun membantu dengan mencengkram pinggul Alisa dan menggerakkannya naik turun sesuai irama gerakan Alisa. Keringat mulai membasahi sekujur tubuh Alisa, dan benar saja tak perlu waktu lama Alisa mendapatkan orgasmenya yang pertama.
Alisa : OOOOOUUUNNGHHHHHH..
SERRRRR.. SERRRRRRR... cairan surgawi Alisa mengucur deras ibarat air mancur dan membasahi sekujur tubuh ukhti Hafshah. Ukhti Hafshah terperanjat ketika menyaksikan Alisa, akhwat yang santun itu memuntahkan begitu banyak 'air seni' ketika orgasme. Hamdan segera mengganti posisi Alisa ke doggy-style. Pantat Alisa kini menghadap ukhti Hafshah. Hamdan mengarahkan kepala Alisa sehingga menempel ke karpet. Dengan posisi ini membuat semoknya pantat Alisa semakin terekspose. Hamdan dengan posisi sedikit mengangkang mulai melesakkan kontolnya dari atas.
Alisa : AAOOOOOOUHHHHHHH..
Posisi ini membuat Alisa bisa merasakan detik kontol Hamdan yang melesak masuk menyumpal seluruh ruang vaginanya. Posisi Hamdan yang berada di atas tubuh Alisa membuat mereka berdua terlihat seperti anjing yang sedang kawin.
Splok.. splok.. splok.. ukhti Hafshah bisa dengan jelas melihat besarnya kontol Hamdan bergerak keluar masuk seperti ingin menghancurkan vagina kecil Alisa. Pemandangan itu membuat ukhti Hafshah kembali terangsang dan membayangkan apabila dia yang ada di posisi Alisa merasakan sodokan kontol besar Hamdan dari belakang.
Hamdan semakin cepat menggenjot vagina Alisa ketika merasakan jepitan kuat dari liang surgawi Alisa.
Alisa : AGHH.. AGHH.. OHH.. OOOUNNGHHHHHHH..
SEERRRRRRRRR.. SEERRRRRRRRR.. Cairan surgawi Alisa mengalir deras membasahi karpet sekre. Hamdan yang masih belum puas membisikkan sesuatu di telinga Aisha yang disambut dengan anggukan Alisa. Sembari merasakan sisa-sisa orgasme, Alisa kemudian mendekati ukhti Hafshah.
Alisa : kak Hafshah.. temenin Alisa main bentar ya?
Hafshah : main apa dek?
Tanpa menjawab pertanyaan ukhti Hafshah, kini Alisa dengan posisi 69 berada diatas tubuh ukhti Hafshah yang terlentang di karpet. Vagina Alisa kini tepat berada di atas wajah ukhti Hafshah yang putih cantik berkacamata itu. Ukhti Hafshah pun bisa melihat jelas vagina Alisa yang bersih tak berbulu itu terlihat merekah dan becek. Tanapa di kode , Alisa segera melumat vagina ukhti Hafshah yang membuat ukhti Hafshah menggelinjang.
Hafshah : OUUHHH.. DEK ALISAAHHH..
Ukhti Hafshah yang tak sengaja membuka mulutnya karena merasakan kenikmatan jilatan Alisa, kini langsung disumpal oleh Hamdan dengan kontolnya.
Hafshaj : NGHHH.. GHHH.. NGGGGHHH..
Ukhti Hafshah hanya bisa mengerang-erang tertahan meskipun ia juga menyukai perlakuan Hamdan itu. Setelah merasa cukup dengan mulut ukhti Hafshah, kini Hamdan langsung melesakkan kontolnya ke vagina Alisa. Dengan genjotan kuat dan liar, Hamdan mengejar klimaksnya. Ukhti Hafshah kini semakin takjub melihat tayangan Live kontol laki-laki menghajar vagina akhwat. Tak kuat menahannya lagi, Hamdan menghujamkan kontolnya sedalam-dalamnya ke liang surgawi Alisa dan memuntahkan semua spermanya di rahim Alisa.
Hamdan : AARGGHHHH.. MAKAN NIH PEJUHHH ALISA SAYAAANGHHH..!!
Selama beberapa detik kontol Hamdan mengejut-ngejut. Perlahan Hamdan menarik keluar kontolnya sambil memerintahkan ukhti Hafshah untuk membuka mulutnya. Ukhti Hafshah seperti sapi yang sudah di colok hidungnya, mau menuruti semua yang diperintahkan Hamdan.
Spurtt.. spurtt.. crrrttt..
Sperma Hamdan tumpah membanjiri mulut ukhti Hafshah yang menganga. Ukhti Hafshah yang baru pertama kali merasakan sperma sedikit terbatuk-batuk tanpa menutup mulutnya karena dalam hati ia juga penasaran dengan apa uang akan Hamdan perbuat selanjutnya. Alisa kini membalikkan badannya dan langsung mengulum kontol Hamdan yang mulai lemas sembari membersihkan sisa-sisa sperma di kontolnya.
Kini Alisa jongkok di atas kepala ukhti Hafshah dan mengeluarkan sisa-sisa sperma yang ada di liang surgawinya. Terlihat mulut ukhti Hafshah penuh dengan cairan putih laki-laki yang bukan mahramnya dan beberapa ada yang berceceran di wajah mulus putih cantiknya. Jilbab pashmina yang ia kenakan sudah tak beraturan lagi, kini dengan posisi duduk, Alisa dan ukhti Hafshah saling berciuman, saling berbagi sperma Hamdan. Hamdan yang sudah kehabisan tenaga duduk menyandar di tembok sekre sambil memandangi kedua akhwat cantik bak bidadari itu tengah berciuman. Keduanya terlihat rakus ingin mendapatkan sperma Hamdan dan menelannya. Rasa lelah dan nikmat yang mereka alami pun membuat mereka tertidur di sekre dalam keadaan telanjang. Hamdan pun tidur dengan rasa bangga bisa memperawani akhwat-akhwat cantik yang selama ini hanya menjadi fantasinya belaka.
Adzan isya membangunkan ketiga anak adam itu. Mereka pun segera berbenah-benah diri. Ukhti Hafshah kembali mengenakan set gamis dan pashmina olive nya, sementara Alisa sudah rapi dengan gamis hitam dan jilbab antem hitam. Tak lupa cadar tali Hitam dan kacamata ia kenakan sebelum akhirnya meninggalkan sekre. Sebelum pergi, ukhti Hafshah melayangkan ciuman hangat ke bibir Hamdan dan Hamdan juga membalas ciumannya sambil tangan kiri Hamdan meremas bongkahan pantat ukhti Hafshah dari balik gamisnya.
Hafshah : ummhh.. makasih yaa Hamdan sayang.. besok lanjut lagi yaah..
Sambil ukhti Hafshah membelai pipi Hamdan dan tersenyum ia kemudian meninggalkan Hamdan dan Alisa di parkiran sekre.
Hamdan : hoaahh.. gak nyangka ukhti Hafshah gitu ya sayang..
Alisa : hihihi. Tapi mas Hamdan seneng kan bisa dapet akhwat secantik kak Hafshah?
Sambil Alisa tanpa malu memeluk Hamdan. Alisa memang tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 158cm tingginya, sementara Hamdan 178cm sehingga mudah bagi Hamdan untuk merangkulnya.
Hamdan : Ahahahah.. iyalah.. ehh mas boncengin pulangnya ya?
Alisa : boleh
Jarak antara kampus dengan rumah Alisa memang tidak jauh, tapi ia memilih bermotor supaya lebih cepat dan lebih aman apabila pulang kampus larut malam.
Sesampainya di rumah Alisa, bu Zaskia sudah menunggu kami di depan pintu dengan senyum penuh makna.
Bu Zaskia : Hayoo.. tadi ngapain aja di kampus kok jam segini baru pulang??
Alisa : emmm.. tadi ada rapat di KMI umi..
Bu Zaskia : Rapat tapi sambil ngentot yaa?? Kok umi ga diajakin sihh..
Alisa : ihh umi apaan sih.. malu lah.. masuk dulu yuk..
Alisa kini tak malu lagi menggenggam tangan Hamdan dan membawanya masuk ke rumah.
Bu Zaskia : Hamdan sayang.. malam ini tidur sini aja.. tinggal pilih, mau sama ibu atau Alisa?
Hamdan : hee.. hee.. terserah yang mana aja.. tapi ga masalah nih?
Bu Zaskia : udaah tenang aja.. ibu uda laporan ke RT kalau kamu ini ponakan ibu.
Alisa : Waahh.. gercep banget umi nih kalau udah kayak gini.
Bu Zaskia : haha.. toh Alisa juga seneng kan? Ehh.. makan dulu yuk, uda ibu siapin makanan.
Akhirnya malam itu Hamdan tidur serumah bersama dengan mereka. Bu Zaskia pun tak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung mengoral Hamdan ketika Alisa sedang makan. Terpaksa Alisa hanya bisa menyaksikan Ibunya sendiri menikmati genjotan Hamdan di meja makan. Malam itu pun mereka tidur bertiga dalam 1 kamar.
ns 15.158.61.48da2