Diana : Mmffhh.. Srruppp.. Sruppphh.. mmmhh.. mmcchhh.. mmffhhh..
Malam itu Diana tengah meng-oral kontol Yusuf suaminya. Sudah menjadi kebiasaan Diana sejak menikah dengan Yusuf, pasti tiap malam ia wajib mengoral kontol suaminya yang berlanjut dengan ngentot. Sehari bisa lebih dari 5x Diana menyepong terkadang deepthroat ke kontol Yusuf. Tspi yang pasti adalah setiap malam sebelum tidur dan ketika pagi bangun tidur. Kadang kalau Yusuf pulang dari bepergian atau mau berangkat bepergian, Diana dengan sigap memberikan pelayanan terbaiknya bagi batang kejantanan suaminya itu.
Tapi semenjak kejadian perampokan dan perkosaan yang terjadi Sabtu malam yang dulu, Yusuf pun mulai berubah. Gairahnya akan seks mulai berkurang bahkan Diana malam itu sudah mengoralnya selama hampir 10menit tapi tetap saja kontol Yusuf lemas tak bersemangat. Tak seperti dulu, bahkan baru mendengar suara sensual Diana saja kontol Yusuf sudah langsung ingin keluar dari sangkarnya.
Yusuf : Maaf sayang.. malam ini skip dulu yaa.. abi capek.. Sambil Yusuf mencabut kontolnya dari mulut Diana dan tidur menyamping membelakangi Diana.
Diana : He’em abi sayang.. jangan lupa do’a yah.. umi sayang abi.. cuph..
Diana mencium pipi Yusuf yang tengah berupaya untuk tidur. Diana faham dengan perasaan yang tengah melanda suaminya itu, bahkan terkadang Yusuf terbangun di malam hari dan menangis ketika membayangkan dirinya yang begitu tak berdaya melihat istrinya di perlakukan tak senonoh. Diana pun tak bisa berbuat banyak, ia pun merasa bersalah karena tidak melakukan perlawanan ketika para perampok itu berusaha memperkosanya.
Diana : Hhhhaaahhhh.. Ya Allaahhh.. apa yang harus aku lakukan??.. gumam Diana dalam hati yang duduk di closet duduk di kamar mandi.
Tiap malam Diana jarang sekali mengenakan pakaian yang benar-benar menutupi keindahan tubuhnya secara sempurna. Ia lebih sering mengenakan lingerie seksi, terkadang hanya stoking dan handsock saja yang ia kenakan untuk menarik birahi Yusuf. Malam ini pun Diana mengenakan kemeja putih panjang se-bokong yang terbuka kancingnya sebagian sehingga menunjukkan buah dadanya yang kencang putih mulus dibaliknya. Sementara bagian ke-akhwatannya hanya ditutupi oleh G String hitam berenda.
Dalam kesendirian di tolet, Diana kembali mengingat apa yang terjadi pada dirinya saat itu. Berawal dari rencana untuk berjumpa dengan kawan lama namun berakhir menjadi pemuas nafsu birahi orang-orang yang sama sekali tak ia kenal. Setiap mengingat Yusuf yang hanya bisa berontak di tempat karena diikat di kursi membuat Diana bersedih. Namun tak lama kesedihannya berubah menjadi syahwat saat dirinya mengingat kembali nikmatnya digilir oleh kelima penjahat yang merampoknya.
Diana pun mulai menyandarkan tubuhnya ke penampungan air closet, sementara kakinya jinjit dengan posisi mengangkang. Kemeja putih yang ia kenakan hanya tersisa satu kancing saja yang terpasang. Toket 40DD mulus putihnya nampak kencang membusung, sementara G-Stringnya telah terlepas dari selakangannya.
Setiap detil yang terjadi sabtu malam itu begitu membekas dalam diri Diana. Kasarnya telapak tangan para penjahat itu, dengusan nafas yang memburu birahi, aroma khas selakangan lelaki, lebatnya bulu kemaluan yang menggelitik, kekarnya setiap lekuk tubuh mereka, ukuran kontol yang begitu memuaskan birahi wanita, dan kasar serta liatnya permainan kelima pria perampoknya membuat pikiran Diana bak dibius oleh nafsu syahwat.
Jemarinya mulai bermain bebas memanjakan memeknya yang mulai memproduksi lendir khas akhwat. Rasa geli bercampur nikmat di memeknya mendatangkan birahi yang mulai menjalar ke seluruh tubuhnya. Setiap adegan yang Diana alami malam itu, ia refleksikan dalam pikirannya dengan detil yang semakin membuatnya bernafsu untuk segera mencapai orgasmenya. Toketnya pun menjadi sasaran remas tangan kirinya yang gemas ingin meremas kontol perkasa lelaki lain.
Diana : Ahhh.. mmmfhhh.. shhh.. uhhh.. konntollhhh.. ahhh.. ahhh..
Sensasi saat liang surgawinya disodok paksa dan disumpal oleh kontol besar kekar yang tak tarawat begitu membekas dalam tubuh Diana. Kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya yang membuatnya tubuhnya merinding setiap kali mengingatnya. Bukan merinding karena takut, tapi yang ia rasakan lebih ke merinding karena membayangkan nikmatnya terbang ke puncak kenikmatan seks duniawi.
Kini jemari Diana masuk dan mencolok sedalam mungkin liang surgawinya. Benar-benar fantasi yang luar biasa yang tengah ia bayangkan. Gangbang pertama yang begitu menakjubkan dalam kehidupannya, kini telah membuat Dian menjadi akhwat yang berbeda. Meski di luarnya tampak seperti akhwat syar’i solehah yang selalu menjaga tubuh dan dirinya dari ikhwan lain, tetapi sejatinya ia ingin kembali menjadi santapan nafsu syahwat sebanyak mungkin lelaki.
Diana : Ahhh.. Ahhh.. ouuhhh.. sodok terussshhh.. aghhh.. uhhh.. kontolllhh.. MMMHHHH...!!!
SERRRRRRRRRRR.. SERRRRRRRRRRR.. CRRRRRKKK... CRRKKKKK..
Orgasme pertama Diana begitu kencang menyembur dari bibir memeknya. Selama beberapa detik memeknya terus memompa cairan surgawinya tanpa henti, tubuhnya ikut mengejang-ngejang merasakan derasnya birahi yang mengalir keluar dari dirinya.
Kembali Diana membayangkan ketika secara bergantian ia digilir para lelaki bejat penculiknya. Bahkan saat kedua liang surgawinya di paksa melar semaksimal mungkin dengan ketiga kontol mereka yang masuk secara bersamaan dan bergantian di antara memek dan anusnya. Ditambah mulutnya yang digenjot tanpa henti hingga memenuhi kerongkongannya membuat Diana malam itu terhanyut dalam fantasi gilanya. Jemarinya saja sudah tak mampu memuaskan hasratnya. Ia mulai memasukkan beberapa batang sikat gigi untuk menusuk liang anusnya. Sekitar 3 batang sikat gigi mulai ia lesakkan meskipun berbeda sensasi saat kontol yang menyumpalnya. Sementara botol sampo ukuran 350ml yang kini bertugas mengobok-obok memek indahnya.
Diana yang sudah semakin tenggelam dalam birahi tanpa henti mengocok memeknya dengan liar menggunakan botol shampo. Matanya seperti orang kehilangan kesadaran, mulutnya menganga dengan lidah menjulur seperti anjing. Ia tak lagi memperdulikan tentang dirinya sebagai istri Yusuf, istri yang sah, yang dulu di awal pernikahan sama-sama memiliki tujuan untuk mencari kebahagiaan dunia maupun akhirat bersama Yusuf. Kini yang ia pedulikan hanyalah bagaimana kejadian malam itu bisa terulang lagi padanya.
Diana : AHH.. AHHH.. OHHH.. IYAAHH.. MMHHH.. SSSHHH.. MMHHH.. NGGGHHHHH...!!
SERRRRRRRRRRR.. SERRRRRRRRRRR.. SERRRRRRRRRRR..
Derasnya orgasme kedua Diana berlangsung sekitar 5 detik yang dibarengi lenguhan panjang dan kuat Diana melepas seluruh syahwat dalam dirinya. Tubuhnya ia angkat melengkung ke depan karena nikmatnya klimaks terkhirnya.
Dokk.. Dokk.. Dokk..!!
Yusuf : Umi sayang? Umi kenapa? Sakit kaah??.. tanya Yusuf sambil menggedor pintu mengagetkan Diana.
Diana : Ahh nggak kok bi.. Cuma tadi keram aja kelamaan nekuk kaki..
Yusuf : Ohh.. abi kira kenapa.. soalnya suara umi barusan keras banget abi kira kenapa-kenapa gitu..
Diana : Iya kah bi? Duhh.. maaf yah.. jadi ganggu abi bobo..
Yusuf : Iyah gppah.. kalau udah buruan bobo.. abi ga bisa bobo nyenyak kalo umi ga jadi gulingnya..
Diana : He’emhh.. tunggu yah abi..
Diana pun segera kembali membersihkan tubuhnya dengan mandi junub. Ia kembali mengenakan kemeja putih panjangnya namun kali ini tanpa G-String dan Bra. Parfum yang menggugah semangat lelaki untuk menjamahinya pun telah menyelimuti badannya. Diana pun segera keluar dan menuju Yusuf yang telentang di ranjang. Kembali ia berusaha menggoda Yusuf untuk mensetubuhinya dengan berjalan merangkak ketika di atas ranjang mendekat ke arah selakangan Yusuf. Ia sengaja mengendus-endus selakangan Yusuf sembari sesekali menjilatinya meski masih tertutup sirwal dengan posisi doggy.
Beberapa kali Diana memperhatikan wajah Yusuf tapi tak tampak adanya keinginan Yusuf untuk menjamahnya malam itu. Kesedihan pun tak mampu Diana tahan. Ia langsung memeluk dan menyandarkan kepalanya di dada Yusuf.
Diana : Abi.. Abi masih marah kah..? Maafin umi bii.. Umi ga tahan kalau abi kayak gini teruss.. sembari Diana menatap wajah Yusuf.
Melihat Yusuf yang masih menunjukkan raut wajah kecewa, Diana pun menangis tak lagi sanggup menahan rasa sedih selama ini. Isak tangis Diana karena kesedihan mulai sedikit menggerakkan hati Yusuf.
Yusuf : Nggak kok mi.. umi ga salah.. justru abi yang kecewa sama diri abi sendiri yang gak bisa apa-apa waktu umi butuh abi.. sembari Yusuf membelai rambut hitam lurus isitrinya.
Diana : Teruss.. hiks.. terus kenapa Abi kayak ginihh..? Kan.. kann.. umi ga masalahin lagihh.. tolong bii.. umi ga bisaa kayak ginihh.. umi sayang banget sama abii... Hiks.. jawab Diana semakin mendekap erat Yusuf yang membuat toket 40DD nya mengganjal empuk di dada Yusuf.
Yusuf : Iya sayang.. maaf yah.. abi masih sering keingat kejadian itu.. kayak abi nih gak guna banget jadi suami..
Diana : Udah bi.. umi udah ga mau abi salahain diri abi teruss.. hik.. hik.. yang uda terjadi biarlah.. jangan sampai hubungan kita makin rusak bi.. hikk.. umi gamau abi kayak gini trruss.. umi kangen abi yang dulu..
Mendengar keluh kesah khawatir istrinya, hati Yusuf menjadi luluh. Ia mengusap mesra kepala Diana berusaha menenangkan Diana. Beberapa saat Diana mulai merasa kembali nyaman dan berkurang Isak tangisnya. Yusuf pun menarik Diana hingga kini wajah mereka saling berhadapan. Meski cahaya kamar lumayan redup, namun wajah cantik Diana yang memerah karena tangisannya sebelumnya masih nampak jelas di mata Yusuf. Diana berusaha menahan malu sehingga mukanya semakin merah. Meski sudah cukup lama menikah namun tetap saja Diana belum terbiasa jika dipandang langsung dalam waktu yang cukup lama.
Diana : ihh.. abi apaan sih? Jangan gitu dongg.. sembari Diana berusaha menutupi wajahnya karena malu.
Yusuf : hahah.. kenapa lho mi? Udah lama nikah kok masih malu-malu sama abi??.. jawab Yusuf sambil membuka kedua tangan Diana.
Diana : Mhh.. ihh.. udah dong bi.. maluu.. jawab Diana sambil memalingkan wajahnya ke kanan dan kiri sambil menahan tawa.
Melihat tingkah Diana yang sedikit kekanak-kanakan, Yusuf mulai terhibur. Ia pun jadi teringat ketika dulu awal-awal pernikahannya dengan Diana. Semua tak ada yang mau mengalah untuk mulai menegur dan membuka pembicaraan. Yusuf yang introvert bertemu dengan Diana yang pemalu sebagai seorang akhwat syar’i. Butuh waktu sekitar 1 bulanan lebih untuk keduanya memulai saling berbicara satu sama lain dengan luwes. Sering juga kalau Yusuf mengajaknya jalan-jalan, Diana pun masih belum mau tangannya di pegang Yusuf, bahkan selama perjalanan sedikit sekali keduanya saling berbicara. Hingga akhirnya Diana mau membuka diri dan pakaiannya untuk Yusuf. Malam dimana Diana dengan rela memberikan mahkota keperawanannya untuk direnggut Yusuf. Setelah satu malam itu, Diana dan Yusuf jadi lebih dekat dan terbuka satu sama lain. Pembicaraan mereka pun semakin luwes, sering kali keduanya saling bercanda. Gelak tawa bahagia pun mulai tampak di dalam kehidupan kedua aktifis dakwah kampus itu.
Yusuf : Hahah.. Cantik n comelnya ga berubah sihh.. cuupphh.. Yusuf pun mendaratkan ciumannya di bibir merah Diana.
Diana yang terkejut karena sudah berhari-hari ia tak dicium oleh suaminya Yusuf akhirnya tak kuasa menahan air mata bahagianya. Ia mendekap erat Yusuf sambil membalas ciuman Yusuf yang terasa seperti ketika dulu Yusuf menciumnya pertama kali setelah menikah. Rasa manis bahagia begitu terasa dari bibir Yusuf yang membuat Diana tak ingin melepas momen itu sedetikpun.
Yusuf pun mulai semakin liar memagut dan menyerang liang mulut Diana dengan gerak lihai lidahnya. Diana pun semakin bersemangat menyambut serangan Yusuf yang juga membuatnya mulai bernafsu. Tangan Yusuf dengan sigap membelai punggung dan meremas-remas bokong bulat putih sintal Diana. Sesekali ia menampar keras bokong iatrinya yang membuat Diana semakin terangsang. Diana yang terangsang mulai menunjukkan kebinalannya dengan langsung melucuti semua pakaian Yusuf. Hingga akhirnya jackpot yang nantikan selama ini muncul juga, kontol Yusuf yang tegak mengeras berukuran 18cm diameter 4,5cm itu begitu memukau bagi Diana yang telah lama mengidam-idamkannya. Berhari-hari sudah Diana hanya bisa bermain dengan jemarinya, malam ini ia akan kembali merasakan kebahagiaan disodok oleh kontol suami tercintanya.
Diana : Auwwhh.. makin ganteng aja bi kalau lagi tegang ginih.. ummhh.. goda Diana sambil mendengus menikmati aroma kontol Yusuf.
Yusuf : Hahah.. emang gantenf kan sayang? Tuh hadiah buat istriku nih yang uda mau sabar buat abi..
Diana : Aihh.. makasiii sayangghh.. haemphh..
Dengan liar dan beringas Diana langsung melumat dan menelan telak seluruh batang kejantanan Yusuf yang keras tegak bagaikan monas. Begitu mudahnya Diana melakukan deepthroat hingga kontol Yusuf merubah bentuk kerongkongannya sesuai bentuk kontol Yusuf. Beberapa kali Diana menjilati batang kejantanan suaminya dari pangkal sampai ujungnya sembari menatap nakal ke arah Yusuf. Tangan kiri Diana dengan aktif meremas-remas zakar Yusuf, sementara jemari tangan kanannya sibuk mencolok-colok liar liang surgawinya sendiri.
Diana : Mfffhhh.. Mmhhh.. srruuphh.. ssrrruptt.. mmfff.. ockk.. ockkk.. occkk.. mmmffhhh..
Kepala Diana naik turun dengan kecepatan tinggi bak piston. Ia sama sekali tak merasa capek harus membuka mulutnya selebar mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik bagi kontol suaminya di mulutnya. Lidahnya terus membelai lembut setiap milimeter dari batang kontol Yusuf. Air liur Diana lumer membanjiri zakar dan sprei tempat ia tengah menikmati kelezatan lolipop lelaki. Kocokan jemari Diana pun semakin cepat menyodok memeknya yang sudah banjir oleh lendir akhwat miliknya. Kenikmatan di kedua liang tubuhnya membuatnya tak mampu lagi menahan desiran orgasme yang mulai mendobrak memeknya.
Diana : Mmffhhh.. Sruupppp.. mmfhhh.. mffh.. mffh.. MMMHHHHHHH..!!!!!
SERRRRRRRRRRR.. SERRRRRRRRRRR.. CRRRRKKKK..
Impian Diana untuk bisa kembali menikmati kontol keras tegang suaminya di mulutnya begitu kuat merangsang birahi tubuhnya, sehingga meski hanya di bantu colmek, Diana bisa mendapatkan orgasme kuat yang langsung membanjiri ranjangnya.
Yusuf : Ehhh.. kok udah keluar aja nih.. duhh.. binal banget sihh istriku.. ahahah..
Diana : Mmmpuahhh.. sshhh.. abi sihh.. gatau apah kalau istrinya kangen bangeth disodokk nih mulutnyahh.. uhhh.. emang umi kan istri binalnya abi kaaann..?? Hihihih..
Yusuf : Ahahah.. coba dong buktiin kalo emang umi tuh binal.. sini abi mau liat.. goda Yusuf sambil ia menyilangkan tangannya di bawah kepalanya.
Diana : Ohh.. nantangin nih?? Okeehh abi sayaang.. awas yaahh..
Yusuf yang tengah telentang di ranjang mengambil beberapa bantal sebagai sandaran kepalanya sehingga agak tinggi untuk menyaksikan aksi istrinya. Dengan cepat Diana membuang kemejanya sehingga kini ia bugil di hadapan Yusuf dan langsung mengambil posisi berlutut di atas kontol Yusuf.
Diana : Uwhh.. abi sayaaang.. mau lubang yang mana nihh..??.. goda Diana yang menggerak-gerakkan pinggulnya menggesek kepala kontol Yusuf yang sudah tegak mengeras.
Yusuf : Mmhhh.. lontee yaahh.. abi panggil lonte aja nih lebih pantes.. emang lonte abi mau yang manaah??
Diana : Ahh iyahh.. terserah abi aja mau panggil apah.. terseraahh.. lubang yang mana ajah lonte ini mau.. yang penting pake kontol abihh nyodoknyaaahh.. Jawab Diana sambil menahan birahi yang telah membanjiri tubuhnya.
Yusuf : Lohh.. kok manggilnya abi sih? Panggil tuan dong lonteku sayaang.. Goda Yusuf sambil menampar bokong kiri Diana dengan tangan kanannya.
Diana : Aghh!! Iyaah tuaan.. masuk yang manaah lubangnyah tuaan?? Lonte ini udah ga taahaan.. gerakan pinggul Diana semakin cepat menggesek kontol Yusuf.
Yusuf : Ahahh.. memek kamu butuh di hukum nih dassr lonteh..!!
Yusuf mencengkram kuat pinggul Diana dan menekannya hingga bokong Diana mneghantam kuat perut bawah Yusuf. Lenguhan panjang dan keras Diana mengiringi kontol Yusuf yang melesak cepat menelusuri liang surgawinya dan langsung menghantam ruang bayi di perut istrinya. Dengan posisi WOT, Diana mulai menggoyang kontol Yusuf yang menyumpal penuh memeknya. Gerakan cepat maju mundur Diana begitu indah dengan toket 40DD nya yang bergoyang menampar satu sama lain semakin menambah keseksian alami istri Yusuf itu.
Diana : AHHH.. OHHH.. TUAAANN.. AHHH.. LONTEHH INI KANGEN KONTOL TUANNHH.. AHH.. NIKMATHH.. AHHH TERUSS TUANNNHH.. AHHH.. OHHH..
Diana begitu puas mendesah, meracau, melenguh tanpa batas. Rumah nya yang cukup luas dan hanya dihuni bertiga dengan anaknya semakin membuat Diana dengan bebas berteriak semaunya melepaskan syahwat akan kontol Yusuf. Matanya merem melek menikmati gesekan kontol Yusuf di dinding liang surgawinya yang memijat-mijat batang kontol Yusuf dengan lembut. Tangan Yusuf pun tak tinggal diam dan langsung meremas-remas kuat toket Diana sembari sesekali menampar bokong Diana. Gerakan Diana semakin liar tak terkendali tiap kali Yusuf menampar kuat bokongnya. Teriakan Diana dan racauannya memenuhi seluruh ruangan kamar, derit ranjang tempat mereka saling memacu syahwat semakin menambah ‘panas’ ruang kamar mereka.
Diana : AKHH.. AKHH.. OHHH.. TUAANNNHH.. AHHH. IYAHH.. ENAK BANGETHH TUANN KONTOLNYAHH.. AHHH.. LONTE INIH MAU KELUARRR.. AHH.. NNNGHHHHHHHH..!!!
PLOP.. SERRRRRRRRRRR.. SERRRRRRRRRRR.. SERRRRRRR...
Orgasme kedua Diana terasa begitu nikmat dan dahsyat. Ia melengkungkan tubuhnya ke depan sehingga toketnya semakin membusung tinggi. Kakinya sedikit berjinjit dan mengangkang selebar mungkin dengan memek yang terus menyemburkan cairan surgawi tiada henti membasahi seluruh wajah Yusuf.
Yusuf : Woooww.. woowww.. mmhh.. fuhhh.. banjir kemana-mana nih.. dassr lonte gatau di untung!! Sinih!! Harus dihukum lonte macam ini..!! PLAKK!! PLAKK!!
Yusuf mengambil bangun dan dengan kasar memposisikan Diana menjadi doggy. Tanpa ampun Yusuf terus menampar bokong Diana yang putih sekal mulus hingga berubah warna menjadi merah.
Diana : AKHH!! AKHH!! AMPUNN TUAANN.. TOLONG HUKUM LONTEH INI.. AHHH.. MMHH..
Tanpa aba-aba Yusuf langsung menyodok liang surgawi Diana dengan liar dan menarik kedua tangan Diana kebelakang sebagai pegangan. Dengan Diana berdoggy dan dan tangannya ia tarik kebelakang membuat Yusuf dengan bebas bisa menggempur Diana tanpa henti. Sodokan kuat dan cepat Yusuf hantamkan ke memek akhwat cantik syar’i yang telah menjadi istrinya itu. Pemandangan seks liar kedua insan manusia itu semakin indah dengan berayun-ayunnya toket Diana.
PLOKKK..!! PLOKKK..!! PLOKKK..!!
Diana : AKHH..!! AKHH..!! TUU.. TUUAAANN.. AMPUNNHH.. AKHH.. OHHH.. SHHH.. JANGAN BERHENTI TUANHH.. AKHH.. HUKUM LONTEEH INIIHH SEPUASNYA TUANN.. MMMHHH..
Sekitar 5menit Yusuf menggempur bagian tubuh yang paling penting dalam diri seorang akhwat tanpa henti. Ranjang mereka berdecit keras mengikuti irama sodokan Yusuf yang cepat dan kuat. Diana akhirnya kembali orgasme dengan melenguh panjang dan keras menikmati liarnya sodokan suaminya yang telah lama ia nantikan. Meski tubuh Diana mengejang hebat karena orgasme, tapi Yusuf take menghentikan sodokannya di bokong Diana.
Diana yang sedikit capek terjerembab ke ranjang dengan posisi bokongnya menungging. Dengan posisi Rear-Admiral, Yusuf kembali memompa memek istrinya tanpa sedikitpun memberikan waktu Diana untuk istirahat. Diana yang masih belum sepenuhnya sadar akibat orgasmenya hanya bisa menganga dengan lidah menjulur keluar dan mata nanar merasakan bagian kewanitaannya kembali diobok-obok suaminya tanpa henti. Ia hanya bisa pasrah menjadi santapan malam sisi liar Yusuf di atas ranjang.
Diana : AKHH.. AHAKK.. OKHHHH.. HAHAHHHH.. SSHH.. IYAHHH.. OHHH.. OHHH.. NGHH.. KONTOLL.. AHH.. TERUSHH TUANN.. LONTE INI BUTUH KONTOLL.. AHH.. OKKHHH.. SSHH.. AHAHHH.. NGHHH..
SPLOKK..!! SPLOKK.. !! SPLOKK!!
KRIET.. KRIEET.. KRIETTT..
Ranjang kamar mereka pun seperti tak sanggup lagi menahan liarnya persenggamaan kedua pasangan aktivisa dakwah itu. Sang istri pun kini menjadi budak seks suaminya yang telah kembali mendapatkan kepercayaan dirinya. Yusuf terus saja menghantam memek Diana seperti mesin yang tak mengenal lelah. Lebih dari 3x Diana orgasme dalam posisi Admiral itu. Cairan surgawinya muncrat keluar tiap kali Yusuf menyodok kuat dan dalam hingga menghantam rahim Diana. Sekitar 17menit Yusuf terus menggempurnya hingga akhirnya ia merasakan kontolnya hendak meledak.
Yusuf segera mencabut kontolnya dan menarik tubuh Diana yang langsung terkulai telentang hingga pinggir ranjang. Kepala Diana kini menjuntai di pinggir ranjang, sementara tubuhnya masih di atas ranjang dengan posisi telentang. Dengan posisi Lie-Back Blowjob, Yusuf langsung melesakkan kasar kontolnya menyusuri mulut dan kerongkongan Diana. Dengan cepat dan liar Yusuf menggenjot mulut Diana tanpa henti. Diana berusaha untuk menahan gerakan Yusuf yang terlalu kasar dengan kedua tangannya, namun dengan sigap Yusuf menarik tangan Diana sehingga kini ia hanya bisa pasrah menjadi lonte sepenuhnya. Terkadang Diana terbatuk-batuk ketika kerongkongan disodok oleh batang Yusuf bahkan air liurnya telah membasahi seluruh wajah Diana. Hampir sekitar 5 menit sebelum akhirnya Yusuf mengerang kuat dan menyemburkan seluruh isi zakarnya membanjiri lambung Diana. Diana yang terkejut merasakan cairan kental hangat mengalir di kerongkongannya tanpa sadar kembali orgasme yang terakhir kalinya sebelum akhirnya ia menelan habis seluruh sperma Yusuf dan mengulum bersih kontol Yusuf.
Rasa lelah bercampur nikmat dan bahagia menyelimuti keduanya. Yusuf pun tiduran telentang sementara Diana tidur miring ke kanan di sisi kiri Yusuf.
Yusuf : Fuuhhh.. udah brapa lama yah abi ga seliar barusan??
Diana : Emmhh.. uda ampir semingguan bi.. kangen banget tauk umi dientot liar gitu sama abi.. Jawab Diana sambil meraba-raba dada bidang Yusuf.
Yusuf : Iya yah.. Maaf banget yah sayang.. soalnya Abi ngrasa ga guna banget gitu.. suami kok diem aja pas tau ist.. Tiba-tiba jemari Diana menutup mulut Yusuf sebagai isyarat untuk Yusuf berhenti berbicara.
Diana : Abiiii.. kan udah umi bilang.. ga usah dibahas lagii.. umi uda ikhlas kok.. itu bukan kesalahan abi.. umi juga salah.. umi kurang hati-hati juga.. udahlah bii.. umi gamau abi kayak kemarin-kemarin lagii.. Jawab Diana dengan nada sedih.
Yusuf : mmm.. iya mi.. maaf yah.. btw kalau abi boleh tau.. tapi tolong dijawab jujur ya.. rasanya gimana di gilir gitu mi??
Diana : Hah? Kok tiba-tiba jadi tanya kayak gitu?
Yusuf : Yaaa penasaran ajaa.. cerita dongg.. abi penasaran lhoo.. Sambil Yusuf memeluk gemas Diana.
Diana : Hihihi.. tapi janjii yaa kalo umi jujur abi ga boleh ngambek lagi kayak kemarin..
Yusuf : Janjii dahh umi sayaaangg..
Diana : Mmm.. awalnya sih umi benci banget bi waktu mereka gerayangin umi kayak gitu.. trus pada seenaknya pegang-pegang n ciumin tubuh umi.. tapi gatau kenapa yaa meski pikiran umi nolak, tapi tubuh umi kayak ketagihan gitu.. pengen lebih teruss..
Yusuf : Weeeww.. itu pas diapain mi..??
Diana : Yaaa pas mereka duduk trus maenin bagian-bagian paling sensitif umi gitu..
Yusuf : Wahhh.. trus gimana lagi?
Diana : Yaa itu.. awalnya juga umi jijik liat kontol mereka yang aromanya kuat banget gitu, trus bulu nya itu lho kayak hutan rimba.. tapi waktu udah masuk trus nyodok-nyodok gitu.. haduhh.. umi juga bingung bi kok bisa enakk banget gitu, apalagi sambil emut kontol abi.. ahhh..
Yusuf : Jadi keenakan banget dong umi?? Trus yang paling enak yang mana mi??
Diana : Kalo ditanya paling enak ya pas semua lubang umi di sumpelin kontol bi.. duhh enaknya ampuunn.. apalagi pas mereka ganti-gantian di memek sama anus umi di sumpel dua kontol seksligus.. haduhh.. langsung tergila-gila dah umi bii.. mmhh.. bayangin aja umi udah becek lagi nihhh..
Yusuf : Wiiihh.. trus kalo ada kesempatan umi mau lakuin lagi??
Diana : Hem? Kok abi malah kayak nawarin gitu? Emang abi gak marah apa umi kayak gitu??
Yusuf : Kan abi juga punya fantasi seks juga sayaang.. nah sebenarnya fantasy abi itu liat umi di entot ikhwan lain rame-rame gitu..
Diana : Haaaahhhh..????!! Abi ga salah makan kan? Atau udah eror??
Yusuf : Yeee nggak lah mi.. emang kan dulu sering abi ngomong gitu kan kalo kapan-kapan mau liat umi di entot orang lain rame-rame gitu pas kita nobar video porno dulu..
Diana : Yaa iya sih.. tapi umi kira abi Cuma bercanda.. trus kenapa kemarin abi sampe marah n ngambek lama banget?? Padahal kan kejadiannya sesuai fantasi abi??
Yusuf : Soalnya kan kemarin orang-orang gajelas, n semuanya pada niat mau bunuh kita.. mana kita juga di rampok pula, trus umi diperkosa gitu.. kalau abi sih maunya sama temen atau orang-orang yang abi kenal gitu..
Diana : Ohh.. yaah.. Hihih.. sebenarnya juga umi punya fantasi gitu bi.. abis sering diajakin nonton yang kayak gituan sama abi, umi jadi pengen juga..
Yusuf : Naahh.. iya kan?? Ahahah.. asik kan mi??
Diana : Asik sih asik bi.. Cuma umi gamau abi ngambek kayak kemarin..
Yusuf : Yaa abi juga masih deg-degan juga kalau mereka ntar manfaatin kita gitu mi.. kalau besok kita laporin aja gimana??
Diana : Laporin gimana bi?? Ntar kalau videonya nyebar gimana??
Yusuf : Yaa caranya besok coba umi ajak mereka berlima buat maen di hotel bareng-bareng, trus ntar abi sama kepolisian grebek gitu..
Diana : Ohh.. jadi mereka gak sempet posting ya bi? Tapi emang bisa semudah itu?
Yusuf : Yaa dicoba aja dulu mi.. ntar coba besok pagi abi yang negosiasi.. btw nomernya masih ada kan??
Diana : Nomer perampoknya? Masih bi.. uda umi simpen..
Yusuf : Yaudah.. sekarang bobo yu, besok pagi kita sama-sama laporan ke polisi..
Diana : Oke abi sayang.. ehh beneran mau bobo?? Yakin akhwat secantik dan seseksi ini mau dianggurin aja??
Yusuf : Ehh.. iyah.. ada akhwat lonte juga nih.. yaa tergantung lonte abi ini bisa bikin abi liar lagi ngga.. hahahah..
Diana : Eittss.. jangan remehin lonte syar’i yaaa..
Akhirnya malam itu Yusuf mensetubuhi Diana hingga jam 1.23 pagi dari mulai jam 9 malam. Ranjang mereka begitu basah kuyup oleh cairan surgawi Diana dan bercampur dengan sperma Yusuf. Karena kelelahan mereka pun tertidur bugil berdua.
Keesokan paginya sekitar jam 9 pagi, Diana dan Yusuf segera menuju polsek terdekat. Sesampainya di polsek terdekat, Diana dan Yusuf segera di arahkan ke unit ResKrim.
KaNit Reskrim : Selamat pagi ada yang bisa saya bantu?
Yusuf : Pagi pak.. iya begini pak, kami hendak melaporkan tindak perampokan dan perkosaan yang terjadi sekitar seminggu lalu..
KaNit Reskrim : Ohh.. seminggu lalu? Dimana lokasinya??
Kemudian Yusuf menjelaskan secara detil tentang kejadian yang terjadi padanya. Anggota reskrim yang ada di ruangan itu sekitar 4 orang. Rata-rata mereka berpakaian layaknya preman, bahkan ada yang rambut gondrong tak beraturan dengan jaket dan celana levis robek. Hampir semuanya berbadan kekar seperti halnya preman, ada juga yang sedikit tambun namun tetap menunjukkan wajah sangar. Rokok menjadi makanan wajib bagi anggota reskrim di ruangan itu bahkan asap rokok memenuhi seluruh ruangan, untung saja ada Exhaust-Fan yang membantu mensirkulasi udara di dalam ruangan.
KaNit Reskrim : Dengan pak Yusuf ya? Korban nya bu.. mmm.. Diana?
Diana : Iya pak.. saya sendiri.. jawab Diana dengan sedikit gugup.
KaNit Reskrim : Oke.. saya mau tunjukkan berkas di database kami siapa tau ada kemiripan pelaku..
KaNit Reskrim pun menunjukkan beberapa foto pelaku kriminal yang sedang buron. Sementara Yusuf tengah mencoba mengidentifikasi setiap foto bersama Diana, mata para anggota reskrim di ruangan itu jelalatan menelanjangi Diana yang nampak cantik tertutup jilbab, cadar, dan gamis. Jilbab segi empat jumbo warna mocca nampak selaras dengan cadar tali 2 layer warna mocca yang ia kenakan. Sementara gamis putihnya yang panjang terlihat anggun dengan sedikit corak bunga menghiasinya. Meski tubuh Diana tertutup outfit syar’i khas akhwat, namun mata professional anggota reskrim yang sudah banyak bergelut dengan semua jenis wanita bisa dengan mudah melihat bentuk asli indahnya tubuh Diana. Merekapun menelan ludah sambil membayangkan lekuk tubuh Diana, ditambah lagi ukuran toketnya yang tak bisa disembunyikan oleh pakaiannya semakin membuat batang para anggota reskrim menggeliat.
Yusuf : Ahh benar pak.. ini mereka semua.. iya kan sayang?
Diana : Betuk pak.. saya yakin sekali mereka pelakunya..
KaNit : Broo.. mereka berulah lagi nih.. siap-siap ya..
Anggota Reskrim 1 : Ohh.. mantab lah.. dah jengkel aku sama mereka.. dimana? Hajar aja ntar!!
KaNit Reskrim : Ini.. di Secang kemarin, tapi kayaknya uda balik Semarang lagi.. ntar kita bikin strategi dulu..
Kemudian Yusuf dan satuan reskrim salah satu kecamatan di Semarang menyusun rencana sedemikian rupa untuk menjebak kawanan perampok itu. Memang sudah menjadi top priority di kawasan Secang hingga Semarang, karena kawanan ini sudah berkali-kali melakukan aksinya bahkan tak ragu-ragu melukai atau membunuh targetnya. Rencana yang disusun sama seperti rencana Yusuf yaitu menjadikan Diana sebagai umpan. Pihak Reskrim membantu proses boking dua kamar di salah satu hotel berbintang di Semarang. Satu kamar untuk melakukan penjebakan, kamar yang lain untuk tempat persembunyian anggota Reskrim. Hari pun ditentukan sekitar 4hari setelah pelaporan. Yusuf dan Diana dibantu KaNit Reskrim berusaha untuk menghubungi dan sebisa mungkin agar terdengar alami tidak ada unsur jebakan.
KaNit Reskrim : Oh ya.. nama saya Iptu Rendra, panggil saja Rendra..
Yusuf : Ohh ya pak Rendra..
Iptu Rendra : Nah coba selama dua hari ini pak Yusuf dan bu Diana hubungi ketua komplotan itu, dibujuk rayu untuk bisa kelimanya datang di hotel yang telah ditentukan, nanti bu Diana akan kami berikan remote bell yang bisa digunakan untuk memberi sinyal pada kami..
Yusuf : Oke pak.. nanti kita lanjut kontak-kontakan..
Sekitar pukul 15.40, Yusuf dan Diana pergi meninggalkan PolSek. Sesampainya di rumah, Diana dan Yusuf yang kelelahan langsung tertidur. Malam harinya Diana mencoba menghubungi perampok yang dulu pernah memperkosanya.
*Tuuutt.. Tuuutt.. Tttuuuutt.. Cklek..*, suara panggilan yang akhirnya diangkat.
Bos Penjahat : Hahahh.. halo.. gimana lonte?? Barusan kita mau hubungi lu.. udah gak tahan ya?
Diana : Hah? Apaan sih??
Bos Penjahat : Heeyy.. jangan sok belagu yaa lu..!! Lu itu uda resmi jadi lonte kita-kita semuaa.. hahah..!!
Diana : Ahh.. iyaa tuann.. tolong jangan disebar videonya.. Lonte ini bakal penuhin segala hasrat tuaan.. Pinta Diana dengan nada memelas.
Bos Penjahat : Naahh gitu dong.. jadi lonte itu harus gitu..!! jangan jual mahal diri lu..!! Sekarang gue mau pakai lu lagi!! Lu boking sono hotel buat kita pake rame-rame..!!
Diana : Ahh iyah tuan.. kalau di hotel ***** aja gimana tuan? Jawab Diana menyebutkan nama salah satu hotel di Semarang yang juga sudah disiapkan untuk penangkapan.
Bos Penjahat : Widiihhh.. emang orang kaya lu ya!! Bokong mantab, duit juga banyak nih!! Ahahah!!
Diana : Baik tuan.. di kamar 256 Tuann.. kalau 3hari lagi gimana Tuaan??
Bos Penjahat : Kamar itu? Oke lah!! .. Hah?! 3 hari lagi !!?? Kelamaan goblok!! Mau gue sebar nih video ha??!!
Diana : Ampuunn Tuan.. soalnya baru bisa tanggal segitu Tuaan..
Bos Penjahat : Yaudah!! Pokoknya tanggal segitu lu udah harus siap di kamar hotel!! Awas lu gak ada, langsung gue sebarin!!! Ahahah..
Diana : Iyaa tuaann..
Bos Penjahat : Jangan lupa!! Ntar pas gue sama anak buah gue masuk, lu harus uda telanjang Cuma pake jilbab aja!!
Diana : Iyaa tuannn..
*Tuutt.. Tuutt..*
Yusuf : Ehhh.. pinter banget nih istriku akting..
Diana : Pinter gimana bi?? Deg-degan tau.. kalau ketauan kelar deh idup kita ntar.. Jawab Diana sambil menyiapkan makanan untuk Mira.
Yusuf : Btw sampe kapan nih mi si Mira taruh sana??
Diana : Yaa sampai masalah ini kelar dulu lah bi.. takut aja ntar si Mira malah diculik juga..
Yusuf : Yaudah yuk.. kasian Mira kangen ntar..
Selama menanti hari H, Yusuf dan Diana harap-harap cemas karena para komplotan perampok itu bukanlah perampok amatiran, jadi ia khawatir kalau nanti rencana mereka terbongkar sebelum waktunya. Sembari menanti hari H, Yusuf dan kesatuan reskrim mempersiapkan ruangan dengan beberapa CCTV untuk memastikan orang yang datang nantinya sesuai dengan yang mereka targetkan.
Yusuf : Yuk sayang berangkat, udah ditungguin sama pak Rendra di hotel nih.. uda komplit semua kan?
Diana : Bentar bi.. umi cek dulu.. ahh udah.. tapi beneran kan gak sampai di entot?
Yusuf : Ngga.. ntar umi ikutin aja apa yang tadi abi bilang.. aman inshaaAllah..
Diana : Yaudah yuk bismillah..
Hari itu Diana mengenakan outfit yang sama seperti ketika ia datang ke polsek dengan jilbab segi empat jumbo dan cadar tali warna mocca, sementara gamisnya putih dengan corak bunga. Jarak antara rumah Diana dan hotel yang dituju sekitar 25menit. Sesampainya di hotel, Diana, Yusuf, dan tim dari kepolisian mendiskusikan strategi mereka pagi itu. Setelah semua siap, Diana segera memasuki kamar utama, sementara Yusuf bersama tim reskrim berada di kamar tepat di depan kamar utama. Dari sana tim reskrim kepolisian memantau kamar Diana dengan monitor yang sudah dipasang. Pak Rendra sebagai pemimpin operasi ditemani oleh beberapa orang. Hampir kesemuanya menggunakan perlatan lengkap termasuk rompi anti peluru dan senapan serbu SS1-V5. Pak Rendra sendiri hanya dilengkapi dengan pistol magazine G2-Elite buatan Pindad.
Waktu yang dinanti pun sudah tiba, sekitar jam 10an ada 5 orang yang mulai memasuki lorong kamar mereka dengan masker. Kelima orang itu pun segera memasuki kamar Diana dengan sebelumnya memberikan kode pada Diana. Sesampainya di dalam mereka sedikit terkejut dengan Diana yang ternyata masih mengenakan pakaian lengkap.
Bos Penjahat : HEH!? KOK BLOM TELANJANG??? COPOT CEPET!! Bentak bos penjahat pada Diana.
Diana : iya ampun tuan.. lonte ini mau pipis dulu tuan..
Bos Penjahat : ARGHH!! KLAMAAN!! UDAH CEPET SANA LONTE!! Bentak bos penjahat sambil menampar keras bokong Diana yang membuat Diana meringis kesakitan sambil buru-buru menuju toilet.
Bos Penjahat : Hwiihhh.. mayan cuy.. dapet akhwat cantik bisa kita pake semau kita nih.. tajir pula..
Penjahat 2 : Iya nih boss.. mantab pula tuh bodi akhwat..
Penjahat 5 : hahahah.. gue sih paling demen sama bokongnya.. cok.. lonte pasaran mah kalah..
Penjahat 3 : Kalo gue paling demen kontolin tuh mulut akhwat..
Kelima penjahat itu beberapa tiduran di ranjang sementara yang lain ada yang duduk di sofa dan kursi di ruangan itu. Senjata tajam yang mereka bawa dan pistol rakitan juga kini berada agak jauh dari jangkauan mereka. Pak Rendra pun memberikan info pada Diana agar tidak keluar dari toilet karena mereka akan segera melakukan peringkusan. Dengan hati-hati dan perlahan, tim reskrim mulai melakukan operasi penangkapan.
BRAKKK..!!!! POLISI..!! POLISI..!! DIAM DITEMPAT!! ANGKAT TANGAN..!!
Para penjahat yang terkejut dengan kedatangan polisi ke kamar membuat mereka kelabakan. Ada yang berusaha untuk mengambil sajam tapi dengan cepat dapat diamankan oleh anggota reskrim lainnnya. Sementara penjahat yang lain hanya bisa pasrah ketika borgol dingin mengunci kedua tangan mereka. Persiapan selama 3hari lebih berakhir hanya dalam hitungan detik. Usai sudah kekhawatiran Yusuf dan Diana setelah melihat para penjahat itu dibawa menuju mobil khusus reskrim. Para penghuni hotel pun juga terkejut karena tak diduga hotel tempat mereka tinggal akan menjadi tempat penangkapan penjahat yang buron selama ini.
Pak Rendra : Terimakasih pak Yusuf sudah membantu kami.. bu Diana juga.. Sebenernya kami sudah lama mengincar mereka, tapi karena kurangnya informasi jadi kami sedikit kesulitan untuk mengantisipasi pergerakan mereka..
Yusuf : Iya pak sama-sama.. semoga bisa segera di proses hukum..
Pak Rendra : Pasti pak Yusuf.. hanya saja kami membutuhkan bantuan pak Yusuf dan bu Diana sebagai saksi untuk penyempurnaan berkas sebelum proses hukum..
Yusuf : Ohh iya pak.. kami siap bantu..
Pak Rendra : Yasudah kalau begitu nanti saya hubungi lagi.. selamat siang pak Yusuf dan Bu Diana..
Siang itu Diana dan Yusuf bisa bernafas lega menyaksikan kelima penjahat itu diboyong dengan kendaraan reskrim. Mereka pun saling berpelukan melepas semua beban yang selama seminggu ini menjadi pikiran utama keduanya.
Diana : Alhamdulillah ya bi.. semuanya lancar..
Yusuf : Iyah mi.. Alhamdulillah.. sekarang udah plong pikiran abi..
Diana : Ohh iya.. gimana ya soal video kita? Haduhh..
Yusuf : Tenang aja sayang.. udah abi pesankan ke pak Rendra kok.. nanti beliau yang43023Please respect copyright.PENANAcfrTTA2JAD
urus dan akan diamankan..
Diana : Yaah semoga aja bi.. hufff.. meski Cuma bentar tapi tetep aja capek ya bi..
Yusuf : Yang capek kan bukan fisiknya mi, tapi pikiran kita yang akhirnya mempengaruhinya fisik kita juga.. jawab Yusuf sambil keduanya berjalan menuju parkiran.
Diana : Huffftt.. langsung balik aja ya bi.. umi pengen banget rebahan nihh..
Yusuf : Ahahah.. ayuk dahh.. abi juga pengen males-malesan seharian..
Kejadian Sabtu malam yang lalu memang terasa bak pukulan keras palu di dalam kehidupan berumahtangga Yusuf dan Diana. Mereka tidak pernah menyangka akan terjadi hal yang sama sekali tak pernah terbayang dalam pikiran mereka selama ini. Sehingga dengan ditangkapnya para penjahat pelaku perampokan dan pemerkosaan pada Yusuf dan Diana, membuat keduanya bisa menjalani kehidupan mereka seterusnya dengan lebih lega.
Sesampainya di rumah, bukannya menuju kamar untuk segera beristirahat, keduanya malah justru langsung slaing melampiaskan hasrat syahwatnya di ruang depan. Dengan Diana yang bugil dan tersisa jilbab saja, sementara Yusuf hanya mengenakan kemeja, keduanya saling menghantamkan pinggul dan bokong mereka satu sama lain. Kontol Yusuf dengan gagah dan beringas mengobok-obok liang surgawi Diana tanpa belas kasihan. Diana yang terhujam dalam jurang kenikmatan seks meracau keras tak karuan sembari pinggulnya bergoyang mengikuti ritme sodokan Yusuf. Sofa ruang tamu yang cukup besar menjadi saksi bisu liarnya seks kedua ikhwan dan akhwat itu. Berbagai posisi dari doggy, WoT, rear entry, hampir semua posisi yang menjadi fantasi keduanya mereka coba siang itu. Kerasnya suara benturan pinggul Yusuf di bokong putih mulus Diana menggema di seluruh ruang rumah. Hampir sekitar 1jam lebih sebelum akhirnya mereka terkulai lemas di atas sofa dengan puncaknya ketika Yusuf menumpahkan seluruh spermanya di mulut Diana.
Keesokan harinya Yusuf mendapat panggilan telpon dari pak Rendra tentang informasi yang unit reskrim butuhkan dari kesaksian Yusuf dan Diana.
Yusuf : Assalamu’alaykum.. gimana pak Rendra..
Pak Rendra : Iya pagi pak Yusuf.. maaf mengganggu waktunya, pagi ini jam 10an bisa tolong datang ke lokasi ini bersama bu Diana? Kami ingin meminta keterangan dari bapak dan ibu untuk melengkapi berkas tuntutan..
Yusuf : Ohh.. inshaaAllah bisa pak.. tapi kok tidak di kantor Polsek pak..??
Pak Rendra : Untuk Ruang Tahanan di Polsek penuh pak, sehingga terpaksa kami menggunakan rumah dinas tim reskrim untuk di jadikan rutan sementara..
Yusuf : Ohh begitu.. baik pak nanti saya dan istri kesana.. kira-kira apa yang perlu dipersiapkan??
Pak Rendra : Biasanya untuk melengkapi berkas-berkas butuh waktu yang agak lama, jadi saya harapkan bapak dan ibu semalam cukup istirahatnya dan jangan lupa untuk makan agar tidak kecapekan..
Yusuf : Baik pak..
Pak Rendra : Kalau begitu kami tunggu kedatangannya pak Yusuf, sekian, Selamat pagi..
*Tut.. Tut.. Tut..* pak Rendra pun mematikan panggilan teleponnya dengan Yusuf.
Yusuf : Mi.. yuk siap-siap.. jam 10 diminta datang ke reskrim buat bikin keterangan tuntutan.. Sembari Yusuf kembali mengenakan pakaiannya.
Diana : Mmhhh.. masih ngantuwk bii.. bobo lagi yuuuu.. Jawab manja Diana yang menggeliat manja di badan Yusuf.
Yusuf : Hadeehh.. jalan-jalan dulu cari sarapan, trus lanjut siap-siap tuh..
Diana : Nnghh.. oke abi sayaaang..
Selesai sarapan dan segala keperluan lainnya, sekitar jam 9.30an Yusuf dan Diana segera menuju lokasi yang sudah di share oleh Pak Rendra. Yusuf sedikit merasa aneh karena lokasi yang dituju bukan polsek, tapi sesaat kemudian ia teringat tentang kata temannya yang bilang kalau unit reskrim memang biasa berpakaian membaur dengan masyarakat dan kantor mereka pun kadang tidak selalu resmi. Diana pun tetap mengenakan pakaian yang sama seperti kemarin karena dianggapnya belum terlalu kotor.
Sekitar 30menit berlalu akhirnya Yusuf sampai di lokasi yang dituju. Memang benar lokasi itu tampak seperti rumah biasa hanya saja cukup besar dan ada dua rumah yang berhimpitan. Tak tampak kesan kantor dari luar rumah tersebut malah lebih terkesan seperti rumah biasa.
Pak Rendra : Pagi pak Yusuf.. wah susah nyarinya ya?
Yusuf : Pagi pak Rendra.. nggak juga pak, kan pakai googlemap..
Pak Rendra : Masf sebelumnya harus kami pindah kemari karena ya seperti yang saya sampaikan kalau rutan di polsek penuh begitu..
Yusuf : Iya pak gak papa.. terus kapan bisa kita mulai pak acaranya??
Pak Rendra : Ohh.. mari masuk.. tapi nanti akan kita bagi dua pak Yusuf, supaya mempercepat proses pengambilan keterangan dari saksi.. Bu Diana nanti akan di rumah ini, dan pak Yusuf nanti di rumah sebelah bersama rekan saya Briptu Aika.
Yusuf : Harus dipisah begitu pak ya?
Pak Rendra : Sebenarnya nggak juga sih pak, Cuma kalau bapak mau sampai malam di interogasi juga ga masalah buat kami..
Diana : Udah bi gapapa.. yang penting cepet kelar.. sahut Diana yang ingin segera selesai permasalahannya.
Yusuf : Yasudah pak.. berarti saya ke rumah sebelah ya..
Pak Rendra : Iya pak.. mari bu Diana.. biar cepat selesai..
Yusuf sendiri sebenarnya masih merasa keberatan ketika harus kembali berpisah dengan istrinya ketika hendak di interogasi sebagai saksi, tapi setelah mendengar penyampaian pak Rendra kalau bisa semalaman, Yusuf tak ada pilihan lain. Begitu memasuki ruang tamu, Yusuf sedikit terkejut karena interior dalam memang sama halnya dengan kantor polisi hanya saja ornamen yang ada tidak sebanyak ketika di kantor polisi.
Yusuf : Assalamu’alaykum..
Briptu Aika : Wa’alaykumsalam.. pak Yusuf ya.. mari silakan masuk.. perkenalkan ini rekan saya Bripda Novi.. nanti kami yang akan memandu jalannya interogasi..
Di dalam ruangan hanya ada dua anggota reskrim wanita yaitu Briptu Aika dan Bripda Novi. Keduanya memiliki paras yang putih dan cantik. Jilbab coklat instan khas anggota polri pun menambah manis bentuk wajah keduanya. Pakaian dinas kepolisian yang begitu membentuk lekuk tubuh keduanya semakin menonjolkan ukuran toket mereka yang cukup besar. Ditambah celana span coklat tua melekat ketat di kaki jenjang keduanya yang dihiasi high heels hitam gloss.
Sementara itu Diana bersama. Pak Rendra memasuki ruangan dan sudah ada dua orang lagi selain pak Rendra. Keduanya berbadan kekar dan besar berotot dengan pakaian layaknya preman.rambut gondrong tak terawat menambah kesan garang pada kedua rekan pak Rendra itu yang tengah asyik bermain HP sambil menghisap rokok. Pak Rendra sendiri berbadan lumayan kekar dengan otot tubuh membentuk sekali karena ia hanya mengenakan kaos ketat dan celana dinas kepolisian. Kulit sawo matang yang ia miliki nampak kontras dengan kulit putih Diana yang tertutup pakaian syar’i panjang.
Pak Rendra : Nah silakan duduk bu Diana..
Diana : Ohh iya terimakasih pak.. Sambil Diana duduk di kursi yang sudah disediakan oleh pak Rendra.
Pak Rendra : Maaf ruangannya seadanya.. ehh Vid, tolong pintunya ditutup..
Briptu David : Ohh oke..
Salah seorang rekan pak Rendra yang bernama David pun berdiri. Posturnya yang besar tinggi dengan badan berotot dan perut sedikit tambun berkulit sawo matang tampak begitu dominan dengan rambut gondrong ikalnya yang panjang. Pakaian levis yang compang-camping mengesankan kalau dirinya juga preman jalanan. Setelah mengunci pintu, ia kembali duduk bersama rekannya.
Pak Rendra : Oke.. kita mulai saja pengambilan kesaksiannya bu Diana..
Diana : Baik pak..
Pak Rendra : Oke.. mmm.. jadi pertanyaan pertama...
Kemudian pertanyaan demi pertanyaan pak Rendra ajukan seputar kejadian perkara. Kebanyakan pertanyaan yang diajukan oleh pak Rendra berputar-putar hanya dirubah saja kata-katanya, tapi pada intinya mengacu pada pertanyaan yang sama. Beruntung Diana sempat kuliah di fakultas Hukum sehingga terbiasa dengan pertanyaan seperti itu meskipun ketika di lapangan tetap saja tekanan yang dirasakan berbeda.
Pak Rendra : Nahh begini bu Diana.. ini merupakan kasus yang spesial dimana membutuhkan proses yang lama dan biaya yang tidak sedikit.. karena backup dari mereka para penjahat ini juga besar bu..
Diana : Hah?! Maksud bapak gimana?
Pak Rendra : Ya saya to the point saja.. kalau kasus ini mau goal dan diproses secara hukum untuk memenangkan bu Diana, maka berapa banyak dana yang bu Diana siapkan??
Diana : Kok gitu? Bukannya ini instansi pemerintah..!? Kok terang-terangan banget korup nya??!!
Pak Rendra : lhohh.. bukan begitu bu, sebenarnya kami bisa saja mengabaikan kasus ini, tapi nanti ibu Diana sendiri dan pak Yusuf yang akan merasakan pahitnya kehidupan..
Diana : Maksudnya!?
Pak Rendra : Mereka para penjahat ini punya backup yang kuat, kalau bu Diana gak bisa mencari backup cukup kuat untuk melawan mereka, maka kami yakin keluarga ibu akan dihancurkan mereka..
Diana : Kok gitu pak?! Trus apa fungsinya dong saya lapor ke polisi?!
Pak Rendra : Ya ada fungsinya bu, Cuma untuk penyelesaian kasus sebesar ini jelas dong kami butuh pemasukan lebih.. masa iya gaji bulanan aja cukup?? Padahal kita juga taruhan nyawa buat nangkap mereka..
Diana : Instansi apaan ini!? Gak jelas banget!! BRAKKKK!!!.. Diana yang kesal tanpa sadar memukul keras meja pak Rendra.
Bripka Leo : HEH!! APA-APAAN KAMU GEBREK MEJA SEMAUNYA!? Nampak salah seorang rekan pak Rendra langsung berdiri dan membentak Diana. Sementara Briptu David hanya menatap tajam ke arah Diana. Diana yang melihat keduanya tampak marah langsung tertunduk takut.
Pak Rendra : Hey.. heyy.. Leo.. David.. udah.. gak sengaja aja ini.. tahan lahh.. kayak PMS aja kalian.. tukas pak Rendra yang kemudian keduanya kembali duduk sambil terus menatap tajam ke arah Diana.
Diana : Ma.. Maaf.. pak.. tadi gak sengaja..
Pak Rendra : Iya gapapa bu.. jadinya gimana mau dilanjut proses tidak?
Diana : Berapa pak biaya yang harus kami bayar??
Pak Rendra : Yaa setidaknya 300-400 juta bu.. belum nanti di persidangan dan lain-lainnya.. total bisa lebih dari 1 milyar.. itu pun kalau lancar semua..
Diana : Haaah..?? Sebanyak itu pakk??.. Diana pun langsung lemas ketika mendengar biaya yang harus ia keluarkan.
Pak Rendra : Apalagi kita juga harus mengamankan dan membersihkan ini dari internet.. Sembari pak Rendra menunjukkan video adegan dimana Diana tengah menikmati kontol para perampoknya.
Diana : Ehh matikan pakk matikann..!! Teriak Diana mencoba meraih laptop milik pak Rendra.
Namun gerak Diana tertahan tiba-tiba ketika ia menyadari Bripka Leo sudah menggenggam erat ledua tangannya dengan tangan kekarnya.
Bripka Leo : Widihhh.. binal juga nih akhwat.. boss nobar aja dongg.. mumpung masih ada nih barang buktinya.. ahahah..
Briptu David : Ehh mana coba gue mau liat juga boss.. Wuuhhh.. mulus gilaaa.. jadi nih akhwat yang di video itu boss?? Gileee..
Diana dengan jelas bisa mendengar dengusan nafas kedua rekan pak Rendra itu di telinganya. Ia faham kalau Briptu David dan Bripka Leo sudah mulai terangsang.
Diana : Pak kenapa saya dipegangi gini..?? Tolong matiin pak.. malu saya..
Bripka Leo : Lohhh.. tontonan bagus gini kok di matiin? Ahahah..
Pak Rendra : Nahh gimana bu Diana?? Bisa bayar?? Kalau ngga yaa kami ga bisa jamin bakal kelar nih kasus.. sembari pak Rendra mengganti posisi duduk menyandar dengan tangan disilangkan di dadanya.
Diana : Tolong paak.. kalau uang segitu kami ga ada.. banyak sekali.. tolong dikurangi pakk..
Pak Rendra : Hah? Dikurangi gimana? Ini uda murah.. dikurangi ntar siapa yang mau bayar pengacara sama hakim nya??? Tolol..
Diana : Tapi saya dan suami ga ada pak uang segitu.. tolong paak.. sambil Diana berusaha untuk melepaskan dirinya dari cengkraman Bripka Leo.
Pak Rendra : Yaaa kalau gak bisa.. ada sih alternatif lain.. bayar pakai tubuh bu Diana.. jawab pak Rendra sambil menatap dengan tatapan merendahkan.
Diana : Haahh..??!! Maksudnya gimana pak???
Pak Rendra : Yaa bu Diana harus bisa puasin hasrat kita semua..
Diana : GAK MAU LAH PAK!! Jawab Diana dengan nada tinggi.
Briptu David : Udahlah Lonteee.. gak usah sok jual mahal.. gaya aja pake jilbab gede ama cadar, tapi daleman doyan kontol.. ahahahah.. sembari tangan kanan Briptu David meraba-raba paha bu Diana yang tertutup gamis.
Pak Rendra : Oke.. kalau gitu ga masalah.. silakan pergi dan jangan harap kasus ini selesai.. dan juga selamat menjadi artis bokep ya bu.. ahahahah..
Pak Rendra pun hendak menekan tombol ‘Enter' untuk memposting video Diana di gangbang di internet sebelum akhirnya Diana menyerah dan merelakan apa yang akan terjadi pada dirinya kemudian.
Diana : Jangan pak!! Jangaann.. hik.. jangann.. ampunn.. tak kuasa menahan tekanan, Diana pun mulai meneteskan air mata.
Pak Rendra : Jangan gimana? Berarti bu Diana mau dong puasin kita semua.. tanya pak Rendra sambil tersenyum puas.
Diana pun tak menjawab, ia hanya tertunduk sambil menahan isak tangis meratapi nasib yang menimpanya. Ia pun hanya terdiam saat Briptu David mulai meraba dan meremas toketnya dari luar gamisnya, sementara Bripka Leo muraba-raba paha Diana yang masih tertutup gamis putihnya.
Pak Rendra : Lhoohh.. kok diem aja? Gimana kita bisa puas kalau bu Diana Cuma diem aja gitu?
Diana : Hik.. saya harus gimana pak..??
Pak Rendra : Kok masih nanya?? Tuh lihat videonya.. yang kayak gitu tuh.. Sambil pak Rendra menunjukkan aksi Diana ketika melakukan erotic dance di hadapan para perampok.
Bripka Leo : Wiihh.. boss boleh juga nih.. ahaha.. coba kalo lu emang lonte.. goyang dongg.. ahaha..
Pak Rendra : Kalau kita gak puas, otomatis jadi artis bu Diana ntar.. Ancam Rendra sambil berjalan menuju sofa di ruangan itu.
Bripka Leo dan Briptu David pun segera berpindah dan duduk di sofa di sisi kanan dan kiri pak Rendra sementara pak Rendra ada di tengah keduanya. Diana kini berdiri sekitar 2meter dari sofa menghadap ketiga oknum polisi itu. Masih dengan sesenggukan Diana mencoba untuk menguatkan dirinya.
Pak Rendra : Ayoo dong bu Diana.. mau sampai kapan nangis terus? Udah enjoy aja.. toh udah biasa ladenin kontol kan? Ahahaah..
Pikiran Diana begitu kalut, semuanya bercampur menjadi satu. Polisi yang seharusnya melindungi dan mengayomi masyarakat hanya menjadi sekedar janji saja. Kini yang ada dihadapannya hanya sekumpulan binatang lapar yang tengah bersiap menyantap seonggok daging segar.
Diana pun mengambil nafas panjang dan langsung merubah mindsetnya. Toh selama ini ia berfantasi untuk bisa seperti ini, mendapatkan sodokan oleh banyak kontol sekaligus. Hari ini semuanya akan kembali terwujud dan ia akan kembali merasakan kenikmatan tiada tara tanpa batas. Setelah menghembuskan nafas, kini ia berubah menjadi Diana yang lain. Yaitu Diana yang hanya mementingkan kenikmatan dosa zina sesaat. Tak lagi memperdulikan dirinya sebagai akhwat syar’i istri sah seorang ikhwan. Yang ada di benaknya hanyalah kapan lagi ada kesempatan untuk bisa disenggamai oleh kontol kasar orang yang tak dikenalnya. Perasaan itu sudah cukup membuat tubuh Diana bergidik terangsang di sekujur tubuhnya.
Bripka Leo : OEE LONTE!! CEPETAN DONG JANGAN DIEM AJA!!.. Bentak Bripka Leo sambil menyulut rokoknya.
Diana pun mulai menggerakkan tubuhnya seperti halnya penari erotis di klub-klub malam. Tangannya bergerak lihai menelusuri seluruh lekuk tubuhnya. Sesekali tatapan mata liar dan nakal ia lancarkan ke arah ketiga oknum polisi itu. Tiap kali tangan putih mulus Diana meraba toket dan selakangannya yang berlanjut menuju paha kencangnya, ketiga anggota reskrim itu pun menghela nafas terkagum-kagum dengan sisi erotis akhwat berjilbab lebar sepertinya.
Tarian Diana semakin menggugah birahi para lelaki ketika ia mulai menyibakkan jilbab lebarnya dang mengikatnya di lehernya. Tak berhenti disitu, ia juga mulai melepas resleting depan gamisnya sambil terus meliuk-liuk menari erotis di hadapan ketiga serigala jantan yang kelaparan. Perlahan dan penuh gerakan sensual, Diana mulai melepas jatuh gamis dan celana dalam panjangnya. Hingga kini hanya tersisa bra dan cd warna ungu tua yang menutupi gunung kembar 40DD dan liang surgawinya.
Briptu David dan Bripka Leo begitu terkejut melihat keindahan tubuh Diana yang benar-benar putih mulus terawat dengan kaki jenjang dan toket ukuran jumbo. Kembali Diana menari-nari sambil kemudian melepasi kedua penutup bagian tubuhnya itu hingga kini tubuhnya bugil tanpa sehelai benangpun menempel. Putingnya yang berwarna pink muda mencuat tegak dan keras siap untuk dilahap, sementara pangkal pahanya tampak putih bersih menggairahkan dengan memek Diana yang tembem mulus tanpa bulu. Sambil bergoyang striptease dari posisi berdiri, kini Diana dalam posisi doggy. Ia mulai berjalan merangkak ke arah ketiga anggota reskrim itu ibarat anjing.
Pak Rendra : Wuuhh.. asiknya cuyy.. kapan lagi bisa lihat yang kayak ginian?! Ahahah..
Briptu David : Iya boss.. ahahah.. ukhti cadar emang beda!! Jadi gak sabar bos buat sodok nih akhwat!!
Diana dengan pandangan menggoda mulai melepas cadarnya sambil duduk bersimpuh di depan pak Rendra. Kini tampaklah wajah putih glowing tanpa cela istri Yusuf itu. Hidung mancung, bibir tipis kemerahan. Alis yang sedikit tebal, menghias indah mata lentik hitamnya. Ketiganya makin terpana dengan kecantikan alami wajah Diana yang selama ini tertutup cadar.
Bripka Leo : Eehh busett cantik bener nih akhwat..!! Tiap hari gw dikangkangin juga mau kalo gini mah.. ahahah..
Briptu David : Gue juga mau cuk.. sedaap mah ini..
Diana yang dipuji tentang keindahan tubuh dan kecantikan wajahnya semakin bangga dan semakin berani untuk menantang ketiganya untuk menikmati setiap detil tubuh terawatnya itu. Kembali Diana melancarkan mimik wajah menggoda dan pandangan menantang para anggota reskrim itu untuk mendekatinya. Telunjuk jari kanannnya pun ia gerak-gerakkan ikut menantang ketiga anggota kepolisian itu.
Diana : Sini dong baangg.. masak jauh-jauh gituu deket sini doonngg.. goda Diana dengan nada manja.
Briptu David : Njirr.. gue udah ga tahan lagi cuk..
Briptu David, Bripka Leo, dan Pak Rendra pun segera berdiri dihadapan Diana. Meski ketiganya menggunakan celana yang cukup tebal, namun batang kejantanan ketiganya nampak mulai menunjukkan bentuk aslinya di dalam sana.
Diana : Uwwhh.. masa Diana sendiri yang telanjang bangg.. ga seru donggg.. abang juga telanjang dongg.. Diana pengen liatt.. hihih..
Pak Rendra : Cuk.. Cuk.. Ngapain juga ditahan.. dah ah.. sekalian aja.. ahahah..
Bripka Leo : Iya Boss.. ahahah.. kapan lagi ada lonte se-mulus ini.. wuhuy...
Tanpa dikomando lagi ketiga anggota reskrim itu saling berlomba melepasi pakaiannya. Mulai dari jaket, kaos, hingga yang paling Diana tunggu saat mereka mulai melepas celana jeans yang dipakai. Plop..!! Kontol panjang besar berurat berwarna sawo matang langsung melompat keluar dari sarangnya. Bulu kemaluan mereka pun nampak lebat tak terawat ditambah dengan aroma khas kontol pria sejati yang langsung membius Diana ke dalam syahwat birahi. Rata-rata ukuran kontol mereka hampir sama sekitar 20cm dengan diameter 4-5cm. Pak Rendra berukuran 19cm dengan diameter 4cm, Bripka Leo sendiri berukuran 20cm diameter 4cm, sementara Briptu David yang terbesar dengan 20cm dan diameter 5cm. Yang lebih mengejutkan lagi semua kontol mereka tak ada yang disunat sama sekali. Kepala kontol ketiganya nampak masih tertutup oleh kulit kemaluan.
Diana pun tak mampu lagi menahan godaan ketiga kontol di depannya apalagi ini pengalaman pertamanya mengoral kontol tak disunat. Tanpa malu-malu lagi ia mulai mendekatkan wajahnya di kontol pak Rendra sementara tangan kanan dan kirinya mulai membelai lembut kontol Briptu David dan Bripka Leo yang berada di kanan dan kiri pak Rendra. Ia mulai menjilati pangkal kontol pak Rendra dan terus naik hingga ujung. Nampak ketiganya merem melek merasakan pelayanan dari Diana. Nafas ketiganya mulai memburu seakan ingin segera melumat habis Diana seharian itu. Diana yang sudah terbiasa mengoral kontol besar pun tak menemukan kendala saat dihadapkan ketiga kontol ukuran abnormal itu dihadapannya. Dengan satu gerakan kepalanya saja seluruh kontol pak Rendra langsung masuk seluruhnya hingga kerongkongan Diana
Pak Rendra : Wwwuuuhhh.. buseett.. cuookk!! Gak pernah bini gue kayak gini.. beehhh.. mantab dahh!!!
Briptu David : Gila cokk.. ini akhwat atau lonte!? Gue aja gak pernah ketemu lonte bisa gitu cok!! Anjing lahh!! Ahahah..
Bripka Leo : Anjing emang!! Fix nih bukan akhwat tapi lonte!! Ahahah.. lonte muslimah!!!
Mendengar pelecehan yang ditujukan padanya, Diana justru semakin bersemangat meng-oral kontol pak Rendra dengan cepat dan liar. Suara decak becek mulutnya saat dihantam kontol pak Rendra semakin memanaskan suasana di ruangan itu. Bokong Diana yang sintal bulat putih melenggak-lenggok mengiringi kepalanya yang tengah maju mundur mengocok kontol pak Rendra. Secara bergantian Diana melakukan deepthroat ke ketiga kontol perkasa di hadapannya. Air liurnya mulai membasahi jilbab mocca yang ia kenakan.
Bripka Leo : Cookk.. enak banget njing!! Ga tahan lah gue kalo Cuma ginii..!!!
Tiba-tiba Bripka Leo mencengkram erat kepala Diana dan langsung menggenjot mulut Diana bak sedang menyodok liar memek. Diana yang terkejut hanya bisa pasrah menikmati sodokan liar Bripka Leo yang terkadang membuatnya tersedak.
Diana : MMFFHHH.. OGCKK.. OGCKK.. OGCKK.. UHUKK.. OGCKK.. UHUKK.. MMFHH.. ACCKK.. OGCKK..
Air liur Diana meleleh kental membasahi dagu dan toketnya setiap kali kontol Briptu Leo ditarik keluar. Kini giliran Pak Rendra yang langsung menyumpal dan menggenjot liar mulut Diana yang nampak penuh oleh kontol 19cm itu. Hampir sekitar 5menit pak Rendra dengan kecepatan tinggi melesakkan kontolnya hingga wajah Diana mentok ke selakangannya. Berganti briptu David yang langsung menyumpal penuh mulut Diana hingga membuatnya susah untuk bernafas. Mendapat perlakuan kasar dan kiar seperti itu membuat Diana semakin terangsang. Bahkan memeknya sudah mulai dibanjiri lendir Akhwat
Lebih dari 15menit Diana harus bertahan dengan permainan ketiga anggota polisi itu di mulutnya dan kini ketiganya memberdirikan Diana. Briptu David mengambil posisi jongkok tepat di hadapan memek Diana. Ia sedikit merenggangkan paha Diana sehingga membuat Diana berdiri dengan sedikit mengangkang, sementara Bripka Leo sudah mulai asik melumat toket kanan Diana dengan mulutnya, sementara toket kiri Diana di remas kuat-kuat oleh tangan kiri Bripka Leo. Pak Rendra pun tak mau kalah dengan langsung melumat bibir merah Diana. Lidah kasar dan kekarnya menyeruak masuk mengobok-obok liang mulutnya yang juga dibalas liar oleh Diana. Aroma rokok tercium kuat dari nafas mulut pak Rendra.
Bripka Leo : Mmchh.. mcchh.. sruuppp.. wuhhh.. kenyal banget nih toket.. manis mantab!!
Briptu David : Mmffhhh.. Srruppp.. mmchh.. srruuppp.. elelelelempthhh.. mmmfhh.. ssruuppp..!! Nih memek paling lezat yang pernah gua cicip cuk!! Fuuuwwhh.. srruppp..
Mulut, puting, dan memek Diana di serang secara bersamaan tanpa ampun. Seminggu sudah Diana menanti untuk diperlakukan seperti ini. Fantasi yang selalu tertahan akhirnya menjadi nyata kembali. Tangan kiri Diana aktif meremas dan mengocok kontol pak Rendra, sementara tangan kanannya meremas-remas kepala Briptu David. Benar-benar kenikmatan yang luar biasa merasakan seluruh titik paling sensitif di tubuhnya yang selalu ia tutup dengan pakaian syar’i itu kini tengah dijamah, dijilat, dihisap, dinikmati oleh lelaki yang bukan mahramnya.
Lidah Briptu David semakin liar dan ganas menyapu memek Diana, sesekali Diana merasakan liang surgawinya geli gatal disodok-sodok dan disapu oleh lidah kasar Briptu David. Permainan Bripka Leo pun tak kalah nikmatnya saat secara bergantian dan cepat melumat puting pink nya yang sudah menjulang tinggi sembari tangan Bripka Leo memijat-mijat bagian-bagian sensitif di toket Diana. Berbeda halnya saat dengan para perampok yang hanya main liar saja, tapi para anggota reskrim ini begitu memanjakan titik-titik syahwat milik Diana dengan lihai.
Diana : Mmffhh.. aummfhh.. mmmhhm.. nghhh.. ahhh.. mau keluarrhhh abanghhh.. aahhh.. ngghh.. shhh..mmfffhh.. MMMMMMHHHHHHHHH..!!!
SERRRRRRRRRRR.. SERRRRRRRRRRR.. SSSEERRRRRRR..
Briptu David terkejut saat kepalanya tiba-tiba dihimpit kuat-kuat oleh paha Diana dan langsung mendapat facial hangat dari semburan cairan surgawi Diana yang begitu deras. Bukannya menghindar malah Briptu David membuka mulutnya lebar-lebar dan menelan habis semua syahwat Diana yang mengalir keluar dari memeknya.
Briptu David : Mmffhhh.. Glekkk.. Glekk.. Glekk.. Srrupphh.. mmpuahh.. fuuhh.. gurih gila cok!!.. celetuk Briptu David setelah menelan habis cairan surgawi Diana.
Bripka Leo : Anjir lu gak bagi-bagi.. Lu juga lonte!! Mau ngecrott gak bilang daritadi!!.. jawab Bripka Leo sambil memlintir puting Diana yang masih sensitif sekali.
Pak Rendra : Udah ngecrot nih Lonte.. brarti uda bisa dipake kan?? Ahahah..
Pak Rendra segera menarik Diana dan mengarahkannya ke meja kantor yang terbuat kayu jati. Dengan senyuman dan tatapan menggoda, Diana kemudian membungkukkan badannya di atas meja dengan kaki kirinya menjulur ke bawah, sementara kaki kanannya ditekuk di atas meja. Kedua siku tangannya menahan tubuhnya sehingga kini bokong putih sintal tanpa cela miliknya tersaji di hadapan pak Rendra. Liang surgawi Diana nampak merekah becek dengan lendir khas akhwat.
Pak Rendra pun berdiri sejenak memandangi indahnya tubuh akhwat istri Yusuf itu. Punggung yang mulus kencang putih tanpa cela terhubung dengan bokong bulat sintal yang kenyal serta kaki jenjang seksi begitu menakjubkan bagi Kepala Unit Reskrim itu. Tak pernah selama hidupnya ia melihat tubuh wanita seindah dan semulus Diana.
Diana : Mmhh.. Cuma diliatin ajah bang?? Masukin donggh.. goda Diana menatap pak Rendra sambil meremas toket kirinya.
Pak Rendra : Ehehh.. emang lonte lu yaa.. nih makan kontol gue!!
Tangan kanan pak Rendra meremas bokong bu Diana sementara tangan kirinya mengarahkan kontolnya tepat di bibir memek akhwat beranak satu itu. Dengan satu hentakan kuat, Blesshh.. kontol pak Rendra langsung menusuk cepat hingga membentur pintu rahim Diana.
Diana : OUUHHHHHHHH.. BAANGGHHH.. SHHH.. Lenguhan panjang Diana menandakan dirinya akan menjadi akhwat pemuas nafsu seks ketiga pria kekar berambut panjang di ruangan itu.
PLOK..!! PLOKK..!! PLOKKK..!! Bokong Diana mulai memerah dihantam pinggul pak Rendra yang langsung menggenjot kuat tanpa henti. Toket 40DD Diana berayun indah mengikuti irama perzinahan keduanya di ruang interogasi itu. Bripka Leo dan Briptu David pun tak mau ketinggalan menikmati akhwat syar’i berjilbab jumbo itu dengan langsung menyodorkan kontol panjang besar berurat mereka. Bak anjing yang kelaparan, Diana langsung melahap kontol Bripka Leo dengan buasnya. Gerakan maju mundur kepala Diana seirama dengan genjotan pak Rendra di memeknya, sementara Briptu David harus bersabar hanya mendapatkan hand-job dari Diana.
Diana : MFFHH.. MMHH.. OCKK.. OCKKK.. MMPUAAHH.. KONTOLLHH.. OUHHH.. TERUSSHHH.. HAEMPHH.. MMFHHH.. SRUUPP.. OCKK.. UHUKK.. OCKKK.. OCKK..
Decak becek kontol Bripka Leo menyodok pangkal kerongkongan Diana semakin membuat Briptu David tak bisa lagi menahan nafsu. Setelah sekitar 3menit Diana mengoral batang kejantanan Bripka Leo, dengan kasar Briptu David menarik kepala Diana ke arah kontolnya dan langsung melesakkan kontol diameter 5cm miliknya. Mata nanar Diana menunjukkan kepasrahannya merasakan perlakuan kasar ketiga oknum polisi itu di tubuhnya. Bukannya menolak, justru Diana semakin terangsang diperlakukan seperti lonte oleh ketiganya. Apalagi saat Bripka Leo menyalakan TV 80inch di ruangan itu yang membuat Diana semakin terbakar birahinya.
Di TV itu menampilkan siaran live dari rumah sebelah dimana suaminya tengah menjalani interogasi. Tapi bukannya interogasi, justru yang tampil adalah gambar suaminya tengah duduk di sofa dalam keadaan bugil, sementara ada dua polwan cantik berjilbab yang tengah menikmati tubuh kencang berotot Yusuf. Salah satu polwan ber-doggy di atas sofa berada di sisi kanan Yusuf dan tengah mengoral kontol 18cm diameter 4,5cm milik suaminya. Sementara polwan yang lain berlutut di sisi kiri Yusuf dengan pakaian dinas kepolisiannya terbuka di bagian dadanya. Toket ukuran 36C yang sudah mengacung keras pun menjadi santapan Yusuf. Nampak Yusuf menikmati sekali permainan kedua polwan berpakaian lengkap itu pada dirinya.
Bripka Leo : Tuhh.. suami lu lagi asik juga lonte.. tau nggak siapa tuh?? Nih gue kasih tau.. yang lagi nyepong kontol suami lu namanya Briptu Aika.. kalo yang toketnya gede lagi nyumpel pala suami lu namanya Bripda Novi.. Suami lu aja bisa asik gitu.. ahaha.. dah enjoy aja lu jadi lonte kita siang nih.. Sembari Bripka Leo meremas-remas toket Diana.
Diana yang melihat suaminya tengah di servis oleh dua polwan secara langsung semakin terbakar birahinya. Sementara di rumah sebelah pun Yusuf semakin bersemangat menggarap kedua Polwan binal dihadapannya setelah ditunjukkan video live istrinya tengah menjadi santapan ketiga oknum unit reskrim di rumah sebelah.
Diana : OUWHH.. IYAHH BANGGHH.. NIKMATIN LONTEHH INIHH.. AHH.. SODOK TERUSSH.. MMHH.. AHHH.. HAEMMPHH.. MFFHH.. OCKKK.. OGCKKK... OGCKK.. NGHHH.. SRRUPP..
Pak Rendra : Fuhh.. Sini luh Leo, gantian lu sodok nih lonte.. ahahah.. Pak Rendra pun segera mencabut kontolnya dan berganti Bripka Leo.
Bripka Leo : Oke lonteehh.. nih gue kabulin mimpimu biar jadi lonte syar’i!!!
Bleshh.. kontol Bripka Leo kini yang bertugas mengobok-obok vagina pink Diana yang sudah banjir tak karuan. PLOKK..!! PLOKK..!! PLOKK..!! dengan cepat dan kuat Bripka Leo kembali menghantam bokong Diana tanpa henti. Mulut Diana di depan tengah disumpal oleh kontol pak Rendra yang mengkilap oleh lendir akhwat miliknya. Lebih dari 5menit Bripka Leo tanpa henti dan liar terus menyodok kuat liang surgawi Diana. Sodokan kontol Bripka Leo terasa begitu nikmat tiap kali rahim Diana dihantamnya dengan kuat. Lenguhan, desahan, dan erangan Diana memenuhi seluruh ruangan membuat ketiganya semakin bersemangat untuk memperkosa Diana semau mereka.
Gelombang syahwat yang datang bertubi-tubi akibat sodokan liar Bripka Leo dan pak Rendra sebelumnya membuat Diana tak lagi kuasa menahan orgasmenya. Namun tiba-tiba Bripka Leo mencabut kontolnya dan membuat Diana kecewa karena sedikit lagi ia akan mencapai klimaksnya.
Diana : AKHH!! DIKIT LAGIHH.. OGH!! IYAHH.. BANGHH.. MAUHHH..!! EEHH.. yaahh kok dicabut sihh.. kan udah mau kelu.. MMMHHHHHH~
Belum sempat Diana menyelesaikan keluhannya, Briptu David langsung melesakkan kontol diameter 5cm miliknya hingga mentok ke rahim Diana. Kepala Diana mendongak ke atas sambil menggigit bibir bawahnya dibarengi dengan lenguhan panjang merasakan liang surgawinya penuh sesak oleh kontol kekar beroto Briptu David. Briptu David pun sama halnya dengan yang lain, ia langsung menggenjot liar dan beringas bokong Diana yang membuat Diana langsung orgasme.
Diana : AGHH.. OHHH.. OHHH.. NGGGHHHHH..!!!
SPRRTT.. SPRRTT.. CRRKK.. CPLEKKK.. SPRRTTT.. CPLEKK.. SPRTTTT..
Tubuh Diana mengejang merasakan nikmatnya orgasme keduanya sambil kedua tangannya menggenggam kontol pak Rendra dan Bripka Leo. Tubuhnya menggelinjang bak ikan di luar air menggelepar di atas meja. Orgasmenya semakin nikmat karena Briptu David tanpa henti menggenjot memek Diana. Cairan surgawi Diana muncrat kemana-mana tiap kali kontol Briptu David melesak masuk ke liang surgawinya.
Pak Rendra : Pindah sofa aja.. biar bisa main bertiga.. ahahah..
Bripka Leo : Wahh boleh juga itu boss.. pengen ngicipi nih threesome sama akhwat..
Briptu David : Hhh.. Hhh.. yok Gass..!!
Tanpa mencabut kontolnya, Briptu David kemudian mengangkat tubuh Diana didepan tubuhnya. Kedua tangan Briptu David mencengkram paha Diana sehingga membuat kakinya mengangkang. Sementara kedua tangan Diana ia merangkul leher Briptu David yang berada di belakangnya. Tubuh putih mulus dan toket 40DD yang sudah mengeras pun menjadi pemandangan istimewa bagi pak Rendra dan Bripka Leo.
Saat Briptu David berjalan menuju sofa, Diana kembali terangsang hebat karena belum pernah merasakan sensasi seperti ini. Sambil digendong membelakangi Briptu David dengan bugil dan memek tersumpal kontol besar, memek Diana semakin terasa sensitif karena pengalaman baru ini. Lenguhan Diana tak tertahan saat Briptu David menghempaskan dirinya duduk di sofa.
Briptu David : Bentar dulu.. gue pindah lubang satunya aja biar lu bisa pake nih lubang.. sambil Briptu David mencabut kontolnya dari memek Diana.
Bripka Leo : Cokk.. emang muat tuh kontol ke bokong die?? Ha??
Briptu David : Lahh.. kan ini lonte?? Masak ga muat.. paksa aja biar muat!! Ahahahaha..
Bripka Leo : Iye juga.. bener juga lu.. sini gua bantuin.. PLAKK!! PLAKK!!
Bripka Leo menampar kedua paha Diana memerintahkannya untuk sedikit mengangkat bokongnya. Diana pun faham, ia pun segera meludahi telapak tangannnya dan melumuri kontol Briptu David dengan liurnya.
Briptu David : Waahh.. udah ga tahan nih lontee.. azzz bodo amat dah!!
Baru saja Diana mengarahkan kontol besar Briptu David, tiba-tiba.. Prrrttt.. Blesshhh..!!
Diana : OOOOOOUUUHHHH... SSHHH.. BANGHHH..!!!
Briptu David dengan kuat menekan pinggul Diana dengan kedua tangannya yang langsung membuat anus Diana melar maksimal menelan total kontol diameter 5cm itu. Kedua paha Diana sedikit gemetaran merasakan sensasi seperti diperawani yang sudah lama tak ia rasakan. Belum selesai Diana merasakan anusnya tersumpal penuh43023Please respect copyright.PENANAMAjWguvfyZ
kontol Briptu David, kini Bripka Leo sudah mengambil ancang-ancang dengan lutut kanannya menapak di sofa sementara kaki kirinya di lantai. Dengan satu gerakan mantab, Bleshh.. kontol Bripka Leo menembus dan menyumpal liang surgawi Diana.
Diana : OOOUHHH.. KONTOLLLHH.. BANGG.. SSHHH.. MMHHH.. AUHHH.. AHHH.. OHHHH.. NGGHHH.. OHHH..
Erangan dan lenguhan Diana semakin terdengar erotis saat Briptu David dan Bripka Leo secara berirama menggenjot kedua liang surgawi miliknya. Ditambah Bripka Leo yang menyedot-nyedot kuat putingnya, semakin menenggelamkan Diana dalam kenikmatan dosa seks duniawi.
PLOKK..!! PLOKK..!! PLOKK..!! Baik memek dan anus Diana terlihat seperti tengah dipompa keluar masuk. Lendir khas akhwat pun membasahi selakangan dan mengalir membasahi anus Diana yang membantu melumasi penetrasi kontol Briptu David.
Pak Rendra juga segera berdiri di sofa dan menyumpal mulut Diana dengan kontolnya. Lengkap sudah semua lubang dalam dirinya kini tersumpal oleh kontol lelaki yang sama sekali tak Diana kenal. Siang itu kembali Diana berubah dari seorang akhwat syar’i yang selalu menjaga auratnya dari pandangan liar lelaki dengan pakaian panjangnya, berganti menjadi akhwat binal pemuja nafsu syahwat. Kajian-kajian keislaman yang selama ini ia dengar hanya menjadi tabir ketika ia tengah duduk bersama-sama dengan akhwat rekan kajiannya yang lain. Tapi ketika sudah dihadapan kontol kekar besar berurat, maka semuanya hilang seperti ia tak pernah mendengarnya sama sekali. Seluruh pikirannya dipenuhi dengan fantasi liar yang ingin ia dapatkan dengan setiap kontol yang ada di hadapannya.
Ketika keempat insan manusia itu tengah berpacu untuk mencapai puncak orgasme,43023Please respect copyright.PENANAMe9UfsCCDo
tiba-tiba pintu dibuka oleh orang-orang yang dikenali Diana.
Bos Penjahat : Woo.. woo.. woo.. Anjing cukk.. pada lagi asyik gak ngajak-ngajak..
Penjaha 1 : Iya nih Boss.. Boss Rendra sukanya gitu yaa.. timpal penjahat 1 sambil membersihkan giginya dengan tusuk gigi.
Penjahat 4 : Baru ditinggal keluar makan.. ehh disini malah ada makanan yang lebih enak anjayy..
Penjahat 3 : Bosss.. kayak pernah lihat tuh akhwat.. ehh iyaa, itu kan yang dulu kita rampok??
Boss Penjahat : Ehh iyee.. parah lu Ndra.. masa mau ena-ena gak ngabarin kita??
Pak Rendra : Berisik aja lu..!! Mau gue penjara lu!? Udah ntar gantian..
Boss Penjahat : Ampun pak boss.. oke.. ntar kalian kelar gantian kita yakk.. ahahah..
Briptu David : Ahahah.. lu pada liatin dulu cara kita buat lemes nih lonte!!
Penjahat 2 : Uhh Shee Upp pak polisi!! Timpal penjahat 2 sembari duduk di kursi menyaksikan ketiga oknum polisi itu mensetubuhi Diana.
Diana nampak terkejut melihat kelima perampok itu tengah duduk santai sambil merokok dan minum-minuman keras dengan santainya.
Pak Rendra : Kenapa? Gak usah bingung.. gini ya lonte.. kemarin waktu lu laporan itu kita turutin buat nangkep mereka soalnya kita juga jengkel ama tuh orang-orang gatau diri.. uda dibantuin biar gampang ngrampok, malah ga bayar jatah bulanan..
Bos Perampok : Yee.. ya maaf Ren.. kan kemarin-kemarin susah cari mangsa, baru juga dapet cuma 50juta doang..
Pak Rendra : Azzz.. ga usah banyak bacot lu!! Gue jadi ilang mood nih..!! Sambil pak Rendra kini mulai menggenjot mulut Diana.
Diana pun tak tau lagi harus berkata apa. Semua harapannya musnah sudah tak ada lagi harapan untuk mengembalikan kehidupannya kembali normal seperti sedia kala. Polisi yang seharusnya menolongnya ternyata bersekongkol dengan para perampok untuk merampoknya. Dalam dirinya ia ingin berteriak sekuatnya, tapi apa daya baginya. Mau apapun yang ia usahakan semuanya sia-sia. Akhirnya Diana pun tak mau pikir pusing lagi. Ia sudah menyerah dengan kejadian yang terus menimpanya. Daripada susah-susah, ia pun lebih memilih untuk menuruti nafsunya saja yang jelas akan tetap membuatnya bisa bertahan hidup daripada pusing memikirkan tentang idealisme kehidupannya. Ia sudah tak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi berikutnya di ruangan itu, Diana pasrah dan hanya ingin menikmati semuanya hingga usai.
Bos Perampok : Ren.. coba lu ikutan masukin dah.. lu bakal liat tuh akhwat jadi makin liar ntar..
Pak Rendra : Cok.. emang muat?? Lu pernah???
Bos Perampok : Pernah dongg.. asik cuy.. lu gak bakal nyesel deh liat ekspresi dia.. ahahahah.. ujar bos Perampok sambil terus menghisap rokoknya.
Kelima Penjahat yang dulu merampoknya kini tengah duduk menyaksikan pak Rendra yang mulai turun beralih di hadapan selakangan Diana. Mulut Diana yang sudah terbebas dari kontol pak Rendra kini membuatnya sedikit leluasa untuk melihat keadaan sekitar. Kini Diana bisa dengan jelas mengenali wajah setiap penjahat yang merampoknya. Tapi bukan itu yang menjadi perhatian utama Diana, tapi gambar di TV yang tengah menampilkan suaminya threesome dengan kedua Polwan itu.
Yusuf terlentang di atas meja sementara Bripda Novi jongkok menggoyang kontol Yusuf yang sudah menyumpal memeknya dengan posisi WOT. Sementara mulut Bripda Novi berpagutan liar dengan Briptu Aika. Keduanya saling meremas toket rekannya satu sama lain. Ukuran toket Briptu Aika tak kalah besarnya dengan Bripda Novi yaitu 40C. Lidah Yusuf sendiri tengah asyik menikmati memek Briptu Aika yang jongkok di atas wajahnya. Meski Briptu Aika sudah beranak satu, tapi seluruh tubuhnya begitu putih kencang terawat. Sama halnya dengan Bripda Novi yang nampak seksi meskipun perutnya sedikit buncit, tapi justru menambah terangsang Yusuf ketika bisa menikmati istri sah polisi. Baik Bripda Novi dan Briptu Aika masih mengenakan jilbab instan pendek warna coklat tua dan baju dinas kepolisian yang terbuka se dada sehingga toket kedua polwan itu terlepas dari sangkarnya. Namuan bagian bawah tubuh mereka bugil mulai dari pinggang hingga lututnya, sementara lutut ke bawah tertutup kaos kaki overknee.
Penjahat 3 : Ehh liatin apa tuh akhwat.. owalah.. boss.. suaminya juga lagi dapet jatah dari Aika tuh.. ahahah..
Boss Penjahat : Ohh.. ahahah.. iye juga yak.. si Novi juga makin binal gitu.. coba dulu gue daftar polisi, bisa gue entot tiap hari tuh Novi..
Melihat suaminya tengah melayani dua polwan cantik berhijab, Diana juga semakin terangsang. Tangannya yang daritadi menyangga tubuhnya, kini beralih merangkul punggung Bripka Leo yang kini sudah berjongkok di atas tubuh Diana sambil kontolnya menyumpal penuh liang surgawinya. Mata Diana terbelalak saat ia merasakan memeknya dipaksa melar oleh kontol pak Rendra yang mulai melesak masuk.
Diana : AAAAKKKKK.. NNGGGGGHHHH.. SHHHH.. OUHHH.. KONTOLLHHH.. AKHHH.. TERUSSHH SODOKK.. OUHH.. NIKMAT NYAAA BAANG... OUHHH.. OUHHH..
Mata Diana merem melek menikmati dua kontol di liang surgawinya yang saling berebut untuk memuaskannya. Sementara Briptu David tanpa henti menggenjot liang anus Diana, membuatnya semakin melar dan lebar. Mulut Diana semakin meracau tak karuan merasakan siksaan nikmat yang tiada tara.
Pak Rendra : Bener juga lu cukk.. hhhh.. makin binal aja nih lonte..!!
Bripka Leo : Ayok Boss genjot aja teruss.. jangan kasih ampun nih lonte..!! Ahahaha!!
Diana nampak seperti sosis dalam sandwich. Kedua lubang surgawinya digempur habis-habisan tanpa henti. Nampak memek dan anusnya mulai terlihat basah kuyup oleh lendir akhwat. Terpaan birahi yang melanda diri Diana semakin tak dapat dibendung lagi. Diana yang ingin segera mencapai klimaksnya kini menggenggam erat pinggang Bripka Leo dan langsung menggoyangkan pinggulnya maju mundur dengan cepat. Baik Pak Rendra, Briptu David, dan Bripka Leo hanya bisa melenguh dan meracau merasakan liar dan nikmatnya genjotan Diana di ketiga kontol mereka. Diana yang sudah terbakar syahwat hingga ke ubun-ubunnya tak butuh waktu lama hingga akhirnya dia mendapatkan orgasme tertingginya.
Diana : OGHHKK.. OGHHKK.. MMHH.. KONTOLHH.. AYOKK.. TERUSHH.. SODOK.. AHH.. SODOK TERUSS.. NGGHH.. NGHH.. MHHH.. OHHH.. BANNGG.. OHHH.. AAAAGHHHHHH..!!!!
Tubuh Diana melengkung dan mengejang hebat. Tangannya mencengkram kuat punggung Bripka Leo sementara kepalanya mendongak dengan mulut menganga melenguh panjang merasakan ledakan orgasme di liang surgawinya. Cairan surgawinya mengalir deras melewati sela-sela kontol pak Rendra dan Bripka Leo. Briptu David yang sudah hampir klimaks pun langsung menggenjot cepat anus Diana bersamaan dengan Briptu Leo yang liar menyodok memek akhwat cantik istri Yusuf itu.
PLAK..!! PLOKK..!! PLAKK..!! PLOKK..!!
Keduanya saling memacu tubuhnya hingga batas terakhir. Mata Diana nampak nanar setelah orgasme nya tadi. Erangan dan desahannya terdengar lirih meskipun memek dan anusnya tengah dihajar habis-habisan oleh dua oknum polisi.
Briptu David : GUE KELUAR COKK... MAKAN NIH LONTEE MUSLIMAHH!!!!
Bripka Leo : GUE JUGA COKK!!!! NIHH DASAR LONTEE SIALAN!!!!
CROOTTTT.. CROTTT.. CROOTTTT.. Cairan kental dan hangat membanjiri liang anus dan rahim Diana. Beberapa saat kontol besar tak disunat keduanya berdenyut-denyut memompa habis seluruh sperma di zakar mereka. Sementara pak Rendra dengan senyum menyeringai berdiri di sofa. Diana yang masih kelelahan faham apa yang harus ia lakukan. Ia pun mendekatkan wajahnya dan Slopphh.. kontol pak Rendra langsung menyodok jauh ke dalam kerongkongan Diana. Tanpa ampun pak Rendra dengan cepat menggenjot mulut Diana yang nampak kelelahan.
Pak Rendra : AAARRGHHHHHH..!!!
CROOTTTT.. CROOTTTT.. Tenggorokan Diana di banjiri sperma kental pekat pak Rendra yang langsung menuju lambungnya. Selama beberapa detik pak Rendra menahan wajah Diana di selakangannya hingga sperma di kontolnya keluar dengan tuntas.
Pak Rendra : Hufff.. nikmatnya memang lonte akhwat cuk.. ahahah.. dah sono Jol kalo mau lu pake rame-rame sama temen-temen lu..
Bripka Leo : Iya boss.. gak pernah gue sepuas ini ngentot sama cewe.. ujar Bripka Leo yang tengah duduk lemas di sofa sambil meremas toket Diana.
Briptu David : fuhhh.. nih anus punya lonte akhwat emang grade satu!! Ahahah..
Diana yang masih terduduk lemas di atas paha Briptu David dengan kontol masih menyumpal anusnya terlihat lemah tak bertenaga. Nafasnya tersengal-sengal dan jilbab yang sudah acak-acakan dan basah oleh air liur juga keringatnya. Ia sedikit membuka matanya, nampak kontol suaminya tengah dilahap habis oleh kedua polwan itu yang tengah berebut menyedot sperma Yusuf.
*Krrkkk.. Krrrkk.. Halo.. Aiptu Rendra.. cek..* suara HT dari rumah sebelah terdengar memanggil pak Rendra.
Pak Rendra : Ya.. gimana progress?? Ohh.. lanjut saja.. kalau ga bisa dibius saja.. inj kita belum selesai..
Briptu Aika : Siap komandan!!
Panjol : Giliran kita kan sekarang Ren? Okee.. ujar Panjol (Bos Penjahat) sambil mendekat dan menarik paksa Diana.
Pak Rendra : Iye udah pake aja semau kalian.. ntar gantian lagi kalo kita udah fit.. Njol, beli obat kuat lah buat kita cekokin ke nih akhwat..
Panjol : Oke.. Ceng!! Beli sono.. ntar lu maen terakhir..
Aceng : Oke boss.. jawab Aceng (penjahat 2) sambil berlalu meninggalkan rumah itu.
Diana yang masih lemas karena kecapekan kini ditelentangkan di atas meja kantor. Tubuhnya yang putih mulus dengan toket 40DD nampak mengkilat oleh peluhnya. Kepala Diana berada di pinggir meja dan menjuntai. Tepat di hadapan wajah Diana kini telah mengacung tegak kontol Panjol yang berukuran luar biasa dengan panjang 23cm dan diameter 6cm. Tanpa basa-basi, Panjol langsung melesakkan kontolnya yang begitu besar itu ke mulut mungil Diana. Diana nampak kesulitan, namun karena terus dipaksa masuk oleh Panjol, membuat Diana tak ada pilihan lain selain membuka selebar mungkin mulutnya. Kedua tangan Panjol mencengkram kepala Diana dan menggenjot liang mulut Diana dengan liar. Suara decak kerongkongan Diana semakin membuat Panjol bernafsu. Tangan Diana mencengkram bokong Panjol dan mendorong bokong Panjol agar lebih cepat mengocok mulutnya. Kerongkongan Diana nampak mengembang tiap kali kontol Panjol menyesakinya.
Panjol : Wuhhuu.. udah kangen banget sama kontol gue lu lonte?? Nih makan kontol gue!!!
Air liur kental Diana mengalir keluar dan membasahi wajah cantiknya tiap kali Panjol menarik mundur kontolnya. Hampir sekitar 5 menit Panjol menggenjot mulut Diana sebelum berganti Aceng yang langsung dengan buas menggenjot mulut mungil akhwat beranak satu itu. Semua anggota penjahat secara bergiliran melakukan Face-fuck pada Diana. Diana begitu menikmati di gangbang mulutnya oleh kontol-kontol beraroma pekat tak terawat milik mereka semua hingga tanpa sadar ia pun orgasme.
Tak berhenti sampai disitu saja, kini posisi Diana di putar 180 derajat sehingga selakangannya yang menghadap kelima penjahat itu. Kembali kelima penjahat itu mengobok-obok liang surgawi Diana tanpa ampun secara bergantian. Diana hannya bisa pasrah menikmati tubuhnya yang kini menjadi alat pemuas nafsu para pria di ruangan itu. Ia juga penasaran apa yang tengah terjadi pada suaminya. Nampak Yusuf tengah sibuk menggilir kedua bokong polwan berjilbab itu. Dengan posisi kedua polwan itu doggy dan saling tindih, keempat lubang mereka pun digilir bergantian oleh Yusuf baik anus maupun memek Briptu Aika dan Bripda Novi.
Jam menunjukkan sekitar pukul 11.35 yang menandakan sudah lebih dari 1 jam Diana di garap oleh ke delapan lelaki kekakr berkontol raksasa. Bahkan kini Diana berjongkok mengangkang dengan tangannya bersandar di headrest sofa. Dua kontol penjahat yang telentang di bawah kanan kiri Diana menyumpal memeknya sementara memeknya yang menganga ke arah depan di gilir oleh tiga anggota perampok yang lain. Begitu melelahkannya siang itu bagi Diana. Namun meski lelah, ia juga merasakan kenikmatan yang jauh melebihi saat ia di gangbang sabtu minggu yang lalu. Para penjahat itu menumpahkan sperma mereka di seluruh lubang surgawi Diana, bahkan mulutnya kini berfungsi sebagai pembersih kontol para pria hidung belang di rumah itu. Sekitar 15menitan Diana tertidur setelah kecapekan meladeni ke delapan lelaki itu. Namun sebelum tertidur Diana sempat dicekoki beberapa butir obat perangsang khusus wanita. Satu pil saja sudah cukup untuk membuat seorang akhwat menjadi binal dan liar selama 2jam, tetapi lebih dari 2pil yang mereka cekoki ke Diana.
Tubuh Diana terasa begitu hangat dan bergairah. Rasa lelah yang tadi begitu membebani dirinya kini hilang tak berbekas, yang ada hanyalah syahwat birahi yang harus segera ia lampiaskan. Ketika Diana terbangun, terlihat kedelapan lelaki itu tengah duduk memandangi Diana dengan wajah penuh nafsu sambil mereka mengelus-elus kontol mereka masing-masing yang sudah keras tegak bak rudal. Kini tanpa malu dan ragu Diana mulai menggilir ke delapan kontol lelaki itu dengan mulutnya sebelum akhirnya acara gangbang ronde kedua berlanjut hingga sekitar jam 4sore. Berbagai gaya dan posisi Diana rasakan. Anus dan memeknya terasa longgar sekali setelah berjam-jam tanpa henti dihajar oleh Kontol perkasa milik kedelapan pria kekar itu.
Kini kehidupan Diana telah berubah total sepenuhnya. Yusuf pun begitu, keduanya kini telah menjadi budak seks diri mereka sendiri. Meski begitu tak nampak penyesalan di wajah Diana yang siang itu dengan penuh semangat menggoyangkan pinggulnya di setiap kontol kekar pria-pria penikmat tubuhnya.
ns 15.158.61.20da2