Sebuah video yang memperlihatkan dua sejoli sedang melakukan tindakan tak senonoh di Wisata Air Terjun Rayap, Jember, viral di media sosial.
Klik Selengkapnya di https://tk18.me.
Tempat itu memang terbilang cukup sepi dari pengunjung. Sebab, untuk mencapainya, pengunjung harus melintasi jalan setapak dan tidak beraspal.
Dalam video yang viral di media sosial Tiktok dan diunggah di Instagram tersebut, terlihat ada dua sejoli yang tengah berbuat mesum.
Meski terekam kamera ponsel pengunjung lainnya, namun mereka tidak berhenti melakukan tindakan itu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dusun Rayap, Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Ali Mudin, mengaku baru mengetahui aksi mesum pasangan itu setelah viral di media sosial.
Dari hal tersebut, dia mengaku kecolongan dalam melakukan pengawasan. Meski begitu, dia membenarkan bahwa video yang beredar memang terjadi di area wisata Air Terjun Rayap.
"Terus terang kami memang betul-betul tidak mengetahui dan kejadian ini betul di wilayah Desa Kemuning Lor,” katanya.
Jarak air terjun itu dari pemukiman warga memang terbilang cukup jauh. Letaknya berada di tengah hutan dan harus melewati perkebunan terlebih dahulu.
Setidaknya jarak antara lokasi dengan rumah penduduk sekitar 3 kilometer. Tak heran jika Air Terjun Rayap sepi dari warga yang lalu lalang. Para pengunjung pun tidak seramai wisata yang mudah diakses oleh wisatawan.
Oleh sebab itu, dia juga menyayangkan perilaku mesum di tempat wisata yang sepi tersebut. Mereka dinilai sudah menodai karena tidak mampu mengontrol nafsu berahinya.
Terlebih lagi, tambah dia, selama bertahun-tahun menjabat, baru kali ini terjadi hal tersebut. Padahal biasanya pada hari libur pengunjung lokal banyak yang berdatangan.
"Ke depannya kami akan berkoordinasi dengan pihak Polsek Arjasa untuk memperketat keamanan," imbuhnya.
Sementara itu, Susiana, warga sekitar, juga mengaku kecewa dengan adanya kejadian tidak terpuji tersebut.
Selain itu, dia juga merasa terganggu atas kelakuan dua sejoli yang viral di media sosial itu. Mengingat hampir setiap hari pihaknya berjualan di area wisata.
"Kalau ada video seperti itu, kami malu, ya. Disangkanya di desa kami membebaskan tindakan seperti itu. Kami, ya, terganggu,” pungkasnya.
ns 15.158.61.20da2