(AFIYAH POV)
Sekarang aku sudah tidak mengerti apa yang terjadi lagi,sudah lama waktu berlalu tapi budi masih bertarung dengan robot aneh itu, salah satu dari mereka tiba tiba saja terpental keluar dan yang satu lagi sedang bertarung dengan budi
Efek dari pertarungan keduanya telah merusakkan ruang teater ini, terdapat beberapa lubang didinding dan kursi kursi yang tertata rapi kini sudah berserakan dimana-mana bahkan ada yang hangus terbakar
Berkali kali budi mencoba menusuk robot itu dengan kerisnya tapi berkali kali juga dia terlempar oleh pukulan dan bom yang dikeluarkan robot itu,
Pakaianya sudah compang camping dan nafasnya juga terengah-engah, tapi dia masih terus melawan
Saat ini aku tidak tahu harus berbuat apa, yang kulakukan hanya meringkuk dibawah kursi dan memperhatikan pertarungan keduanya dengan mengintip dari bawah
Air mata mengalir membasahi pipiku,
aku takut
Bingung
Aku tidak bisa berbuat apapun untuk menolong
Tiba-tiba budi muncul tepat didepanku
Kondisinya sangat buruk tubuhnya penuh luka dan lengan kirinya mengalami pendarahan
“bu-budi”
Dia tidak membalas ucapanku dan hanya tersenyum
Kemudian bangkit dan kembali mencoba menyerang robot itu
‘serahkan perempuan itu lemurian’
Robot itu mendekat kearah kami
“apa kau tidak punya kata kata lain robot?”
‘berdebat dengan lemurian tidak ada gunanya’
“Begitukah?”
mereka berdua terus bertukar kata sambil terus bertarung
Aku mencoba mengikuti arah pembicaraan mereka namun gagal karena suara ledakan dan alarm yang tiba tiba berbunyi
Kepulan asap hitam masuk melalui lubang didinding memenuhi ruangan
Situasi yang sudah kacau kini terasa makin kacau, aku tidak bisa melihat apa-apa dan satu-satunya yang kudengar adalah suara alarm kebakaran
Dan tiba tiba saja muncul sebuah tangan menggenggam lengan kiriku
“Ah-”
“ssh, nanti kedengeran”
“b-budi!”
“ayo kita pergi!”
(BUDI POV)
Aku sudah tahu kalau aku tidak bisa banyak membantu karena kemampuanku yang masih amatir
Maklumlah karena baru beberapa hari ini aku dilatih beladiri oleh para spirit, aku bisa bertahan dari serangan robot itu juga berkat mantra perlindungan besukih dan beberapa teknik beladiri dasar yang diajarkan ayahku dulu, biar bagaimanapun dialah alasan aku masih tetap hidup saat ini
Robot itu sangat kuat, ratu shima menyuruhku pergi disaat banaspati membakar seluruh lantai dan mengaktifkan alarm kebakaran
Ditengah kepulan asap hitam dan kobaran api aku berlari dengan menggenggam tangan afiyah melewati toko toko yang hancur dan terbakar karena pertarungan banaspati dan robot atlantean
Kami berlari menuju tangga darurat menuju lantai dasar, bersama dengan kami banyak orang yang juga ingin keluar membuat tangga darurat menjadi penuh sesak
Ku harap para spirit tidak kenapa napa
140Please respect copyright.PENANA4zCOsVZYPh
(BANASPATI POV)
Berapa kalipun kubakar tubuh besinya sama sekali tidak tergores sedikitpun
“tubuhmu itu ternyata kuat juga ya?”
Robot itu menjawab pertanyaan banaspati dengan meluncurkan roket yang keluar dari punggung, kaki dan lengannya
Roket yang mengarah pada banaspati menembus tubuh apinya dan meledakkan pertokoan dibelakangnya
“boneka bodoh! Tubuhku terbuat dari api mana mungkin proyektil bisa kena”
Lagi, robot itu tak menjawab dan menembakkan ratusan peluru dari ujung jarinya
Sama seperti sebelumnya peluru itu juga menembus tubuh banaspati dan mengenai toko dibelakangnya
“sudah dibilang proyektil tidak akan kena!”
“hah”
Banaspati menghela nafas
Pertarungan yang membosankan!
Boneka atlantean itu tidak punya senjata untuk melawanku
Kalau bukan karena tubuhnya yang kuat dia sudah kukalahkan dari tadi
Ditengah lamunan banaspati robot itu membuka mulutnya lebar-lebar, dari dalam mulutnya muncul meriam yang menembakkan laser kearah banaspati
Dia kaget dan refleks menghindar tapi robot itu juga berpaling mengikuti pergerakan banaspati, dia melompat mengelilingi robot itu membuatnya membakar semua yang ada disekitarnya
Melihat banaspati yang lincah musuhnya meluncurkan sejumlah roket kearahnya namun tidak ada satupun yang mengenainya, roket roket itu malah mengenai pertokoan disekitarnya dan meledakkan semuanya
Melihat semuanya terbakar dan berubah menjadi lautan api membuat banaspati senang, meskipun dia sempat kesal karena musuh yang dihadapinya tidak cukup kuat, tapi dia ikut senang karena musuhnya mampu merubah seluruh bangunan menjadi tempat yang cocok untuknya
Lagipula banaspati sendiri asalnya adalah roh api, berada ditempat yang dikelilingi api adalah sebuah kesenangan baginya
Namun kesenangannya tak berlangsung lama
tiba tiba dia menerima pesan telepati
(tuan banaspati tolong jangan bertarung disebelah barat dekat dengan tangga darurat)
(emang kenapa?)
(master ada di sana sekarang, alihkan dia kesisi yang lain)
(cerewet kau aleph, iya iya)
Banaspati lalu menghentikan permainannya, kesempatan ini tidak disia siakan oleh robot itu yang mengeluarkan semua senjatanya dan menarget banaspati
Tapi sama dengan sebelumnya itu semua tak berefek padanya bahkan laser itu melubangi dan membakar dinding dibelakang banaspati
“rupanya kau masih punya senjata lain ya?”
Robot itu tetap diam
“tapi gak papa sih yang itu juga gak mempan”
“karena giliranmu sudah selesai sekarang gantian”
Banaspati terbang mendekati robot itu dengan cepat, robot itu merespon dengan meluncurkan sejumlah rudal namun semuanya sia-sia
Banaspati langsung mencengkeram wajah robot itu dan menyemburkan api yang sangat besar
“terbakarlah!”
Dia lalu membantingnya kelantai dan menyeretnya menghancurkan lantai yang dilewatinya hingga menabrak dinding, dia lalu membawanya terbang kelangit
Dalam posisi terbalik banaspati membungkus tubuh apinya pada si robot membakarnya dan menjatuhkannya dengan secepat kilat hingga menembus basement mall menciptakan kawah yang besar dengan sisa terbakar dan lelehan besi disekitarnya
Asap ledakan membumbung tinggi menutupi area sekitar tabrakan
Banaspati yang tubuhnya tercerai berai menjadi api api kecil menyatu kembali menjadi utuh
Apa dengan ini cukup untuk menghancurkannya?
Banaspati yang was was memperhatikan sisa ledakan yang tertutup oleh asap
Namun, dengan sangat cepat sebuah sosok meluncur dari dalam asap mengarah padanya
Sosok itu menebas tubuh banaspati hingga terbelah dua
Tapi banaspati yang adalah api lalu menyebar dan mengambil jarak cukup jauh sebelum menyatu kembali
Setelah melihat sosok yang menyerangnya banaspati tertawa
“kukira hanya boneka ternyata tikus laboratorium?”
“ironis sekali sosok aslimu sangat menyedihkan” tambahnya
Sosok itu tak menjawab kata kata banaspati, dia membenarkan postur tubuhnya dan berdiri dengan tegap
Meskipun tubuh besinya tidak sempurna dengan kondisi tanpa kaki kanan dan tangan kirinya yang terpotong
Begitu pula dengan wajahnya, dia kehilangan setengah wajahnya memperlihatkan tengkorak besi dibaliknya, diatas tengkoraknya terdapat sebuah tabung yang didalamnya terdapat sebuah otak yang terhubung dengan beberapa kabel disekitarnya
“perkenalkan iblis api namaku adalah abony prajurit pengawal kekaisaran divisi ketiga”
“ternyata kau bisa bicara juga ya? Kukira emang bisu”
“iblis api jika kau menghalangi kami aku akan membunuhmu disini”
“oke coba aja”
ns 15.158.61.54da2