Minggu, 19 Juni…
Persoalan kemarin membuat suasana semakin runyam. Faith Providence High School mewajibkan pembelajaran bagi siswanya di rumah selama dua minggu. Mereka mungkin akan kerepotan dengan banyak pertanyaan dari wartawan. Kabar burung cepat menyebar bagai virus mematikan, berita kematian salah satu siswanya masuk berita televisi dan koran.
Dialgar Hedlych, siswi providence highschool ditemukan gantung diri di ruang klub supernatural.
Awan yang bergerombol hingga menggelap, guntur yang menggedor – nggedor seakan buru – buru keluar untuk menyambar langit, pagi itu burung tidak berkicau. Cake dan Madelaine berhasil mengumpulkan semua orang yang berkepentingan, bahkan mengizinkan keluarga Pinchon. Klub supernatural yang tersisa, Inspektur Popelin dan bawahannya, hingga merepotkan Inspektur Coslett yang berangkat dari Wales utara sejam sebelum subuh. Roman muka mereka tertutup mendung muram, kasus ini telah mendapat banyak kritik dari pihak manapun terhadap konsistensi tugas kepolisian.
Mereka menghadap pada sebuah papan proyektor dengan sinar LCD yang dipancarkan. Sebuah rekaman diputarkan dari laptop Madelaine, mengawali penjelasan Cake.
File : Rekaman Purcell mentahan
Durasi total : 58 menit
-------------------------------PLAY-------------------------------------
[Pemutaran sampai 10 menit]
[Awal scene : di pintu masuk belakang gedung)
Purcell : Selamat malam, bersama Purcell dan para tim di sini. Sekarang kami membawa dua tim sekaligus karena seperti yang tertulis di forum kemarin bahwa kali ini adalah episode terakhir Tim Purcell. Kalian bisa cek nantinya dua rekaman berbeda. Tentunya karena ini spesial, kami menyiapkan sesuatu.
[Scene berlanjut : Sebuah pentagram putih yang dikelilingi lilin merah, di tengahnya terdapat sebuah kotak tua sedikit dilapisi lem merah gelap.]
Purcell : Apapun yang terjadi dalam tiga puluh menit ke depan nanti, kami akan membuka kotak dybbuk ini. Kotak ini berisi iblis. Siapa yang akan tahu? Iblis dalam kotak akan berkelahi dengan iblis dalam gedung ini
[Scene : sorotan pada Hedlych yang membawa kamera dengan posisi senter di kepala dalam keadaan menyala.]
Purcell : Saya dan Hedlych akan mendokumentasikan kengerian episode kali ini.
Scene berlanjut, Purcell berjalan di depan membelakangi Hedlych. Mereka berhenti sesaat di tiap sudut temannya berjaga.
Diawali Bierce, yang memasang kamera statis di tempat yang menyambung gedung utama. Ia berdiri tepat di pintu yang menghubungkan dengan gedung utama, sedangkan kameranya menghadap arah sebaliknya yang hanya memperhatikan ruangan itu.
Minimnya percakapan, mereka langsung lurus melewati aula yang gelap hingga sampai pojokan mentok. Di sana, gadis bernama Luned Eiriol bertempat. Posisinya sama, ia membelakangi kamera.
Lebih lanjut mereka berbalik arah menuju aula yang gelap, lalu belok ke kiri. Di sana terdapat dua tangga dan pintu masuk depan. Mereka naik di dua sisi yang berbeda. Purcell memeriksa Bevans, yaitu dari tangga kanan, sedangkan Hedlych ke kiri.
Purcell : Bevans masih belum ada tanda – tanda. Bagaimana keadaanmu Luned?
[terdengar bunyi tit tit dengan jeda setengah detik]
Eiriol : EMFku berbunyi, darling.
[suara tit itu kemudian hilang seketika, tampaknya gadis itu mematikan mic, agar tidak terlalu berisik]
Purcell : Bierce, kau bagaimana?
Bierce : EMFku belum nyala, tapi entah kenapa hawanya terlalu merinding, Purcy.
[Scene berganti berbalik arah keluar dari tempat Bevans]
[Suara purcell sedikit khawatir]
Purcell : Kau mau istirahat dulu, honey? Tinggalkan saja kameranya, kembalilah bila kau sudah baikan. Apa aku perlu ke tempatmu?
Bierce : Tak apa, aku bisa bertahan sampai dua puluh menit lagi. Akan kukabari nanti.
Hedlych : Gethin belum menemukan apapun. Aku merasa seseorang mengikutiku dari belakang. Tampaknya Bierce benar.
Purcell : Oke. Aku segera ke Luned, bisa kau awasi sebentar mereka, Hedlych?
Hedlych : Rotasi?..... Sesak?
Purcell : Ada apa, Hedlych?
Hedlych : Ah maaf, dimengerti Purcell. Gethin bilang ia mungkin akan berotasi sejenak. Entah kenapa ruangannya menyesakkan, katanya.
Purcell : Oke, aku anggap itu berita bagus.
---------------------------------PAUSE--------------------------------
Cake menghentikan rekaman itu. Seolah sebagai dosen pengajar yang memandang ketus muridnya, ia mengamati semua orang tanpa sedikitpun bicara. Lalu diputarnya rekaman berikutnya.
File : Rekaman Hedlych mentahan
Durasi total : 57 menit
-------------------------------PLAY-------------------------------------
Semua scene tampak tidak terlalu memberikan pengaruh yang signifikan, hingga Cake mempercepat bagian yang dirasanya penting.
[Pemutaran dipercepat dari menit ke 10 sampai 30]
[Scene berada pada tangga atas lalu belok kiri. Masuk ke salah satu ruangan paling pojok.)
Hedlych : Guys, aku merasa sesuatu di belakang mengikuti. Aku akan coba berdiam di sini dalam beberapa detik dan nyalakan nightvision
[Kamera disandarkan dengan penuh risiko diatas bidang tembok yang sedikit timbul dekat kusen pintu. Cahaya senter di kepalanya dimatikan dan mengandalkan fitur nightvision.)
[Terdengar suara langkah kaki seperti dibuat hati – hati. Kemudian suara gemerisik gesekan kayu dan alas kaki. Kerikil terlempar berasal dari belakang kamera. Kamera tiba – tiba agak bergetar dan sedikit mundur ke belakang dengan ketakutan. Peristiwa itu sekitar satu menit]
Hedlych : Tadi ada yang melempar batu. Entah kenapa bulu kudukku rasanya merinding. Ngomong – ngomong, aku segera masuk saja.
[Nightvision itu dimatikan lalu senter dinyalakan. Disorotnya ruangan yang sama gelapnya dengan ruangan sebelumnya. Tampak sinar biru kecil dan tak menghasilkan bunyi.]
[Tangan Hedlych mengangkat ponselnya, segera memencet tanda unmute dan mic. Suara dari ponselnya terdengar percakapan sebagian.]
Bierce : Tak apa, aku bisa bertahan sampai dua puluh menit lagi. Akan kukabari nanti.
[Kamera itu seakan menyorot dalam kegelapan. Pencahayaan senter menunjukkan Gethin tampak bersandar di tembok duduk sambil memejamkan mata.]
Hedlych : Gethin belum menemukan apapun. Aku merasa seseorang mengikutiku dari belakang. Tampaknya Bierce benar.
Purcell : Oke. Aku segera ke Luned, bisa kau awasi sebentar mereka, Hedlych?
Hedlych : Rotasi?..... Sesak?
Purcell : Ada apa, Hedlych?
[Scene kamera berbalik keluar pintu]
Hedlych : Ah maaf, dimengerti Purcell. Gethin bilang ia mungkin akan berotasi sejenak. Entah kenapa ruangannya menyesakkan, katanya.
Purcell : Oke, aku anggap itu berita bagus.
[Sebelum pergi, tampak tangannya memencet kembali tanda mute dan mic]
[Scene berlanjut : keluar dari ruangan itu, kemudian berjalan lurus sambil berhati – hati. Suara langkah kaki yang berpijak pada alas kayu terdengar berderak – derak. Memalingkan ke samping kanan, tampak dua tangga kembar dan Purcell menurui salah satunya. Rekaman itu terus lurus. Senter memecah siluet pria sedang keluar dari ruangan ketiga dengan memijat – mijat kepalanya, Bevans)
Bevans : EMFnya belum bunyi, tapi rasanya agak ngantuk.
Hedlych : Bukannya tadi kau minum sebotol ekspreso kedua yang kuberikan sejak turun dari van?
Bevans : Ini mereka kok, ulah mereka. Rasanya agak merinding dan dingin sekali. Barusan aku cek temperatur pada spirit box Purcell, masih sekitar dua puluh lima, belum turun ke belasan. Tapi sudah dingin sekali!
[Scene kamera memasuki ruangan yang ditempati Bevans. Tampak cahaya kecil biru dan belum mengeluarkan bunyi sama sekali. Juga ada beberapa tumpukan kayu yang cukup panjang dan sudah lapuk, sama seperti di tempat Gethin tadi]]
Hedlych : Kau mau keluar dulu?
Bevans : Ah, nggak usah. Lima menit ngga ada apapun, aku ke ruangan sebelah.
[Terdengar seperti tiupan angin melewati mic camera]
Hedlych : Kau merasakannya?
Bevans : Yeah, mari kita sambut tamu kita! [suara celotehan pria penuh energi]
[Senter dimatikan, kamera didudukan pada bidang yang cukup beresiko jatuh dekat pintu kusen. Nightvision dinyalakan lagi menghadap luar pintu arah koridor tangga]
[Terdengar suara langkah kaki seperti dibuat hati – hati. Kemudian suara gemerisik gesekan kayu dan alas kaki. Peristiwa itu sekitar setengah menit dan kali ini kerikil dilemparkan dari depan kamera.]
[Rekaman bergetar dan sedikit mundur ke belakang]
[Tangan Hedlych mengangkat ponselnya, memencet tombol unmute dan mic]
Hedlych : Bevans dan Gethin masih siaga di tempat. Tapi sejak berada di tempat Bevans, hanya terjadi kejadian kecil, EMF belum nyala. Bagaimana keadaan di sana?
Bierce : Aku baik – baik saja, Purcell barusan ke sini.
Eiriol : Kita dapat rekaman spirit box, wohoo! [suara gembira dan semangat]
Purcell : Setelah ini aku rotasi ke aula tengah. Spirit box menyuruhku.
Hedlych : Dimengerti, Aku juga akan menyusul nanti.
[Tangan Hedlych memencet kembali mute dan mic.]
[Scene kamera hanya berputar di koridor tanpa ada kejanggalan apapun. Namun setelah tuju menit, suara EMF di tempat Bevans berbunyi tanpa jeda.]
[Scene kamera diputar ke arah koridor tempat Bevans. Terdapat suara – suara bisikan yang tertangkap. Kemudian kamera semakin mendekat melewati tangga di samping kanan. Tepat setelah suara tiupan yang terdengar, kamera terjatuh.]
[Kamera hanya menunjukkan alas tangga yang berdebu dan banyak serpihan batu serta kayu dan juga tembok tangga. Sesaat menampilkan celurut lewat.)
[Suara langkah kaki yang cepat terdengar di alas kayu berderak – derak. Hingga terdengar kayu patah. Jeda dua menit, terdengar suara berat tiga kali. Kemudian suara distorsi samar – samar pria tertawa mirip suara iblis. Kemudian gesekan alas kaki yang terdengar seperti seretan.]
[Kamera masih di posisi yang sama sampai sekitar dua puluh menitan. Hingga terdengar jeritan dan suara minta ampun. Suara Hedlych.]
[Lalu kamera itu diambil, namun terdengar nafas Hedlych yang terengah – engah. Dari getaran kamera, tampaknya sang pemegang berjalan pincang ditambah desahan kecil seakan menahan rasa sakit.]
336Please respect copyright.PENANA7qNr4UWr6T
[Kemudian scene kamera jungkir balik dari tangga diiringi suara ambrukan. Nafasnya semakin tersengal – sengal, terdengar sedikit pekikan]
[Tak lama, pandangan kamera bangkit lagi, tangan Hedlych yang dipenuhi debu dan beberapa luka kecil goresan meraih ponsel memencet tombol unmute dan mic.]
Purcell : Halo? Tim? Halo, tim!? [seruan kian semakin panik]
Hedlych : Pu-purcell! Se-sesuatu menyerangku tadi, ahhh! Uuuhh…” [suara rintihan, desahan lalu rengekan]
[Kamera menyorot bekas darah di lengan kiri dan paha kanan. Kemudian disorotnya lagi mendongak ke atas menghadap koridor lantai satu. Posisinya tampak sedang bersandar di tembok]
Purcell : A-a-ada apa, sayang? Kau dimana, aku akan ke tempatmu, ya?
Hedlych : Uhhh… [suara tangisan kecil] lengan dan kaki rasanya perih! Ahhhh…
Purcell : K-kau kesakitan? Teman – teman! Halo! Sialan! Ini kayaknya tinggal kita berdua! K-k-kau tadi habis kemana?
Hedlych :Hah… hah… E-entahlah, mungkin pingsan? Da-daripada itu. Apa kau tidak dengar suara – suara dari atas?!
Purcell : Ku-kukira itu tikus atau kucing yang jatuh. Ka-kalau suara tawa, itu terdengar jelas! Kukira kalian dapat rekaman bagus!
Hedlych : Bodoh! Da-daripada itu, cepat cek Bierce atau Luned! Cepat!
Purcell : Ba-baik! Sementara itu, keep in touch!
[Sesaat tangan Hedlych hendak memasukkan ponsel ke sakunya, kamera jungkir balik lagi diiringi suara ambrukkan. Terdengar suara pekikan yang terakhir kalinya.]
----------------------------------PAUSE-------------------------------
Cake memencet tombol Pause.
“Setelah itu, kamera hanya menghadap tembok sampai sejam.” Cake hilir-mudik mengelilingi para penonton. “Sudahkan rekaman tadi menghasilkan goosebumps?”
Pertanyaan Cake hanya berbalas angin lewat. Pandangan para penonton seperti ditarik pada rekaman dokumentasi yang mengerikan. Namun tawa kecil yang tampak dipaksakan Inspektur Coslett memecah keheningan.
“Ini lucu sekali, eh? Well, sekarang caranya mempidanakan hantu bagaimana?” Ia menggeleng – geleng sambil mengangkat topi polisinya dan menggaruk – garuk kepalanya. Komentarnya terdengar frustasi sambil berpaling bergantian ke semua insan, “Kalian lihat sendiri, kan? Itu jelas – jelas hantu, loh! Toh juga itu rekaman mentahan, tentu tidak dipalsukan.”
Setiap orang membalas tatapannya dengan bingung. Masih belum ada sepatah kata yang membantahnya. Bahkan Madelaine diam mematung sambil memalingkan pandangan.
“Oh tentu saja barangkali ada hantu sekelebat? Supernatural adalah hal yang natural.” Cake menimpali sambil mengangguk. Namun ia segera menambahkan kalimatnya, “tapi ini rekaman asli yang dipalsukan.”
Cake mengambil secarik kertas dari jasnya. Kertas tersebut ditemukan tepat di meja dekat langit – langit korban tergantung.
“Kalau tidak begitu, maka kertas ini tak ada artinya.” Senyum Cake melebar saat kertas itu dibuka menghadapnya. Kemudian kertas itu dimasukkan kembali ke jasnya.
“Hanya satu…” Cake mengulangi kata – katanya, masih hilir mudik mengitari semua penonton. “Hanya satu… dan semuanya akan runtuh berurutan. Seperti domino.”
ns 15.158.61.54da2