
Pandangan Pertama yang Menggetarkan
10486Please respect copyright.PENANAozT8trYtSQ
Siang itu udara kantor terasa lebih gerah dari biasanya. AC lantai dua mati sejak pagi, membuat lorong-lorong sunyi dipenuhi hawa panas yang menempel di kulit.
10486Please respect copyright.PENANA6TsZvppHhj
Riska baru saja turun dari mushola setelah salat zuhur. Langkahnya kecil dan teratur, jilbab panjangnya berayun pelan saat ia berjalan menyusuri koridor belakang yang jarang dilewati. Ia ingin mengambil laporan yang tertinggal di ruang meeting lama.
10486Please respect copyright.PENANAWc5JJdCrPZ
Tapi langkahnya terhenti.
10486Please respect copyright.PENANAU4jPWIrYEW
Dari celah pintu ruang meeting yang tak sepenuhnya tertutup, Riska menangkap suara samar. Erangan. Nafas berat. Lalu gerakan bayangan di balik kaca buram.
10486Please respect copyright.PENANAn1pxFZnAs6
Ia mendekat… pelan… rasa penasaran melampaui akal sehatnya.
10486Please respect copyright.PENANA1Y2FoJIJkQ
Di dalam ruangan, Riska melihat sesuatu yang membuat seluruh tubuhnya membeku:
10486Please respect copyright.PENANAceATl4f8Fl
Siska, rekan kerjanya, sedang telanjang di atas meja. Pak Hadi, atasan mereka, setengah membuka kemeja, menindih tubuh perempuan itu. Gerakannya menghentak, kasar, penuh nafsu. Siska memejam, menggigit bibir, tangan mencengkeram lengan kursi.
10486Please respect copyright.PENANAvnXUGHowoJ
Itu… jelas sekali. Mereka sedang berhubungan.
10486Please respect copyright.PENANAFM6Ue8iOLV
Riska menelan ludah. Kakinya tak bisa bergerak. Tapi yang membuat jantungnya lebih melompat bukan hanya pemandangan di depan matanya… melainkan sosok lain di ujung lorong.
10486Please respect copyright.PENANAIMOuNTLDbw
Pak Darto, OB kantor, berdiri mengendap di balik dinding. Tangannya masuk ke celana seragamnya. Bergerak cepat. Wajahnya tegang. Nafasnya berat.
10486Please respect copyright.PENANAmaSJZJTr7E
Riska nyaris berteriak—tapi tubuhnya tak menuruti perintah otaknya. Matanya justru terpaku ke arah benda besar, hitam, berurat, yang digenggam oleh OB itu. Lebih besar dari apa pun yang pernah ia bayangkan. Bahkan… lebih besar dari milik suaminya.
10486Please respect copyright.PENANAytVdWw1flC
Dan… ia tak tahu kenapa… tapi tubuhnya mendadak panas.
10486Please respect copyright.PENANAwkWx99kCtn
Keringat mulai mengalir dari pelipis, punggungnya basah, dan terutama… di bawah lengannya. Ia tahu, hari itu ia lupa memakai deodoran. Tapi yang lebih penting… ia juga tahu, ini bukan keringat biasa. Bukan karena suhu ruangan semata.
10486Please respect copyright.PENANAHlfPJDkVCj
Ada sesuatu yang bergerak di dalam dirinya. Gelombang asing.
10486Please respect copyright.PENANAtd8I6LZFxO
Wajahnya merah. Nafasnya pendek. Ia segera mundur, melangkah cepat menjauh dari ruangan itu, menuju tangga belakang.
10486Please respect copyright.PENANAN2s4e4oDiU
Di balik kerudungnya, peluh mengalir makin deras. Jantungnya berdetak cepat. Dan pikirannya berantakan.
10486Please respect copyright.PENANAYLzsnASu5w
> “Apa yang barusan aku lihat… Kenapa aku… begini?”
10486Please respect copyright.PENANAowgb7fIaLs
10486Please respect copyright.PENANA5KY0bT1ssh
10486Please respect copyright.PENANA7EjLeXFvVh
Riska menggenggam dadanya. Baju dalamnya sudah lengket oleh keringat. Tubuhnya bereaksi tanpa ia pahami. Bahkan bagian paling sensitif di tubuhnya terasa geli dan hangat, seolah disentuh oleh bayangan yang baru ia lihat tadi.
10486Please respect copyright.PENANAeg16xufA9X
Dan saat ia tiba di meja kerjanya, masih dalam kondisi setengah linglung… seseorang memanggilnya.
10486Please respect copyright.PENANA86EFIp8MIL
> “Ris, bantu bentar dong di ruang arsip…”
10486Please respect copyright.PENANAgTUXX2wKMe
10486Please respect copyright.PENANAVsFSiKjmYJ
10486Please respect copyright.PENANA7xea1XdsuU
Rian. Teman kerjanya.
Riska hanya mengangguk. Masih mencoba mengusir panas dari pikirannya… tanpa tahu bahwa peluh di tubuhnya—aroma alaminya yang belum tersentuh parfum atau deodoran—akan segera menjadi pemicu bagi hasrat yang jauh lebih dalam
Langkah Riska terasa berat saat memasuki ruang arsip yang sempit dan pengap. Udara di dalam seolah menekan, dan peluh di tubuhnya belum juga mengering. Blus panjangnya menempel ketat di punggung dan pinggang, dan bagian bawah lengannya… sudah basah.
10486Please respect copyright.PENANAZhodP66BO8
Rian sudah berdiri di sana. Kemejanya digulung sampai siku. Napasnya terdengar berat saat melihat Riska masuk. Mata laki-laki itu mengamati setiap detail tubuhnya dengan kejelian yang licik—rambut yang terselip di balik kerudung, leher yang tampak sedikit saat ia membungkuk, dan terutama… ketiak yang sesekali terlihat dari balik lengan bajunya yang longgar.
10486Please respect copyright.PENANA1Ap9jcoWwf
Aroma itu. Asem, tajam, dan anehnya… membuat kepala Rian ringan.
10486Please respect copyright.PENANAzNdAjEsOgX
> “Ris, sini… bantuin aku nyari laporan yang kemarin. Di rak atas itu,” ujarnya sambil menunjuk.
10486Please respect copyright.PENANAfYb9kSE0TU
10486Please respect copyright.PENANA0gIjRdrfUc
10486Please respect copyright.PENANAai78WqNE96
Riska menaikkan tangan, meraih map di rak tinggi. Saat ia berjinjit, tubuhnya tertarik ke depan, dan blusnya makin menempel di kulit. Rian berdiri tepat di belakang, pura-pura memeriksa rak lain, padahal hidungnya nyaris menempel di bagian belakang jilbab Riska.
10486Please respect copyright.PENANASEdr5z5fQU
Aroma tubuh Riska memukul otaknya seperti alkohol murni. Ia harus dapat lebih.
10486Please respect copyright.PENANAfe91H24Zui
> “Ris, kamu pakai parfum apa? Enak… asli,” katanya sambil tertawa pelan.
10486Please respect copyright.PENANA5DDZSTi9u3
10486Please respect copyright.PENANAlO7FFYqx0Z
10486Please respect copyright.PENANANyqh7QpCAl
> “Enggak pakai, Mas. Malah belum sempat pakai deodoran…” jawab Riska polos, sedikit malu.
10486Please respect copyright.PENANAtT5TxECNEx
10486Please respect copyright.PENANAkkqTMTuwP7
10486Please respect copyright.PENANAJuSWUc9hOs
Rian pura-pura tertawa juga. Tapi tangan kanannya mulai bergerak—tidak menyentuh langsung, hanya menyusuri pinggang Riska dengan benda yang makin keras di balik celananya.
10486Please respect copyright.PENANAQ77Mvsqft3
> “Kamu tahu gak, kalau orang tuh bisa dirangsang cuma dari aroma tubuh? Bukan parfum. Tapi aroma asli…”
10486Please respect copyright.PENANAgGMTYIZjBV
10486Please respect copyright.PENANAjFy11BOSf3
10486Please respect copyright.PENANAnxLA2loVSk
> “Masa, sih?”
10486Please respect copyright.PENANAfWhCmQk7nC
10486Please respect copyright.PENANAgrc6F7a2aS
10486Please respect copyright.PENANA2ULdKSXfMO
> “Mau aku ajarin cara biar bisa bikin cowok langsung nempel terus?”
10486Please respect copyright.PENANAOw0IyCBytT
10486Please respect copyright.PENANAPgF5J4iQZA
10486Please respect copyright.PENANAho9zhhruEd
> “Ajarin dong…”
10486Please respect copyright.PENANAUIeTCJM8D5
10486Please respect copyright.PENANArsUlZlGeau
10486Please respect copyright.PENANAJ4vrnp782b
Rian tersenyum licik. Ia tahu Riska akan menuruti. Dia hanya perlu menggiring perlahan.
10486Please respect copyright.PENANAV8ewSZqTsh
> “Coba kamu deketin tangan ke dada aku, terus tahan. Nah, gitu… Lalu putar dikit…”
10486Please respect copyright.PENANAGWtzYpZ94P
10486Please respect copyright.PENANA4dowwOXFCD
10486Please respect copyright.PENANA3XWIOSL8OZ
Arahannya aneh. Tapi Riska menuruti. Gerakan itu perlahan-lahan berubah. Tangannya menggenggam sesuatu yang mulai berdenyut. Ia tak paham sepenuhnya, hanya merasa seperti “latihan”.
10486Please respect copyright.PENANANlO9kHtSbg
> “Nah, pelan aja. Kayak tadi…”
10486Please respect copyright.PENANAq6xYi7zhhC
10486Please respect copyright.PENANAAppwkPQ5S5
10486Please respect copyright.PENANAnXtZaK6eGq
Dalam waktu singkat, Rian tak bisa menahan lagi. Ia menggigit bibir, menunduk, menyentuhkan wajah ke bagian belakang kerudung Riska, menghirup dalam-dalam sambil tubuhnya menegang.
10486Please respect copyright.PENANAbagEigH8FW
“Ahh…” desahan pelan, nyaris tak terdengar, dan tubuhnya melengkung.
10486Please respect copyright.PENANAJYTHqYQYpK
Riska baru sadar saat merasa jilbabnya seperti tersentuh cairan hangat. Tapi ia hanya mengernyit, tidak berpikir aneh.
10486Please respect copyright.PENANACJXpLpf7V9
> “Udah, Mas?”
10486Please respect copyright.PENANATMUvd3DtyP
10486Please respect copyright.PENANAHL4ptfshBb
10486Please respect copyright.PENANAQjD1Z32nyR
> “Udah… makasih ya. Kamu ngerti banget ternyata.”
10486Please respect copyright.PENANAaTcnlhq8Qh
10486Please respect copyright.PENANAjgxmcVij9i
10486Please respect copyright.PENANAC72bOg0BE6
> “Hehe… padahal aku cuma ikutin omongan Mas.”
10486Please respect copyright.PENANAMJgmr4WUo9
10486Please respect copyright.PENANArn8fDI9PHg
10486Please respect copyright.PENANAqSaEyN8YP1
10486Please respect copyright.PENANAPS1G0KsSRe
---
10486Please respect copyright.PENANAkVQafgbM8i
Malam hari
10486Please respect copyright.PENANAanwrphHCvf
Riska baru selesai mandi dan mengganti pakaian. Jilbab kerjanya masih tergantung di dinding kamar, sedikit kusut dan mengering.
10486Please respect copyright.PENANADaofX6xbja
Jaka, suaminya, sedang duduk di tepi ranjang sambil memeriksa sesuatu.
10486Please respect copyright.PENANALdqMsem9TJ
> “Ris… tadi kamu abis bantu siapa aja di kantor?”
10486Please respect copyright.PENANA375uc8zS7M
10486Please respect copyright.PENANAdOMnAaJK8b
10486Please respect copyright.PENANAxmi6lwbX3v
> “Hm? Mas Rian doang sih. Di arsip, bantu nyari file. Tapi sebelumnya aku lihat… ini aneh banget deh, Mas…”
10486Please respect copyright.PENANAagw14lkMcb
10486Please respect copyright.PENANAfwdKQ6zo8w
10486Please respect copyright.PENANA96thr8hPJ8
Riska duduk di sampingnya, matanya berbinar, seperti anak kecil yang habis nonton film rahasia.
10486Please respect copyright.PENANAdQujk3Sksj
> “Tadi aku lihat temen kantor… sama Pak Hadi, ehm… kayak yang suami istri gitu…”
10486Please respect copyright.PENANAVgT2uyA477
10486Please respect copyright.PENANAWCKoZchQbs
10486Please respect copyright.PENANAkK4XZVjlbV
Jaka diam. Tapi tangannya mengambil jilbab yang tergantung. Ia mengendus pelan, lalu memejamkan mata.
10486Please respect copyright.PENANA2z1hW11LVC
Ada bau khas. Bau sperma.
10486Please respect copyright.PENANA5x2VO7d1zs
> “Terus kamu ngapain?”
10486Please respect copyright.PENANA6QPKk2h1bP
10486Please respect copyright.PENANASnsBq36Zpw
10486Please respect copyright.PENANApMVn3EZcNK
> “Cuma lihat. Terus Pak Darto juga… kayak ngintip gitu, aneh banget. Tapi serem juga… Aku langsung pergi.”
10486Please respect copyright.PENANAQYpswxziHi
10486Please respect copyright.PENANAVrbyIJ26Jd
10486Please respect copyright.PENANAAIbF0aFjyu
> “Dan Rian tadi ngapain?”
10486Please respect copyright.PENANAdAxohlsS3A
10486Please respect copyright.PENANA7QGold6fSI
10486Please respect copyright.PENANA6OsXDYfOTC
> “Nggak ngapa-ngapain… ya ngajarin trik aja, katanya biar kelihatan lebih ‘menggoda’. Tapi aku gak ngerti sih, cuma ikut aja…”
10486Please respect copyright.PENANA8iR7aGl2x5
10486Please respect copyright.PENANAXjxlqCF3VU
10486Please respect copyright.PENANAoodM6EZpEy
Jaka tidak langsung menjawab. Tapi matanya menatap lekat ke istrinya.
10486Please respect copyright.PENANAUcytM2jjHv
> “Ris…”
10486Please respect copyright.PENANATqrEWSVq7i
10486Please respect copyright.PENANAWOXGVfZDTW
10486Please respect copyright.PENANA3xnaUqOMQB
> “Iya, Mas?”
10486Please respect copyright.PENANAXH5wiUYABc
10486Please respect copyright.PENANAU4LcvceMNN
10486Please respect copyright.PENANAJie4DVABZS
> “Besok… jangan pakai deodoran ya.”
10486Please respect copyright.PENANALsYLdc6fCH
10486Please respect copyright.PENANAuVbicjJ0TZ
10486Please respect copyright.PENANAx7udmnVItT
> “Lho? Emangnya kenapa?”
10486Please respect copyright.PENANAlsI5Lx56Sq
10486Please respect copyright.PENANAdc9U9VHZ2i
10486Please respect copyright.PENANA6PnqrL2q0B
> “Soalnya… aroma kamu hari ini… beda. Gairah Mas… gak nahan dari tadi.”
10486Please respect copyright.PENANARfFgJ4GNHm
10486Please respect copyright.PENANAFBzGyaqH0w
10486Please respect copyright.PENANAzoH8QkQLNp
Riska mengerutkan kening, malu-malu.
10486Please respect copyright.PENANAVPKbIeEHXn
> “Masa sih? Apa karena aku keringetan ya…”
10486Please respect copyright.PENANAEtjg04L2x8
10486Please respect copyright.PENANAMnolJdbc46
10486Please respect copyright.PENANAkxWr9JGP7T
Jaka hanya tersenyum. Tapi dalam hatinya, ia mulai menyadari satu hal:
Ada sesuatu yang berubah di dalam diri istrinya. Dan bagian terdalam dirinya—yang paling liar—suka dengan perubahan itu.
Dukung saya dengan donasi
Atau like dan share ya
ns3.143.25.121da2