
Izin yang Berat
POV Pram
2833Please respect copyright.PENANAtLnLSYzMVg
Aku duduk di kursi ruang tamu, memperhatikan Riska dari balik bingkai jendela dapur. Dia sedang mencuci piring, tubuhnya dibalut daster tipis warna biru muda yang menggantung lembut di punggung dan pahanya. Biasanya, pemandangan ini bikin hatiku hangat—tapi entah kenapa, sore ini justru terasa dingin. Seperti ada kabut tipis yang menutup langit cerah rumah tangga kami.
2833Please respect copyright.PENANAkyQhburOz4
“Mas,” suara Riska memecah lamunanku. Dia muncul dari dapur dengan senyum ragu di wajahnya, membawa dua gelas teh hangat.
2833Please respect copyright.PENANAZOI7aYQ0dq
Aku pura-pura senyum, mengambil gelas yang disodorkannya. “Terima kasih, Sayang.”
2833Please respect copyright.PENANAX91y4Q7ScV
Dia duduk di sebelahku. Tidak terlalu dekat, tapi juga tidak terlalu jauh. Ada jeda. Dan aku merasakannya.
2833Please respect copyright.PENANApNhMT5I3KM
“Aku mau cerita sesuatu,” katanya pelan, matanya tidak langsung menatapku. Dia memainkan ujung dasternya, lalu menatap gelas teh di tangannya.
2833Please respect copyright.PENANAZbcYJHNsQf
“Nikahan temenku, Leni, minggu depan. Di luar kota,” katanya akhirnya.
2833Please respect copyright.PENANA45xOC9ulSL
Aku diam. Leni. Nama yang familiar. Satu dari teman kantor Riska yang sering disebut-sebut, tapi tak pernah kutemui langsung.
2833Please respect copyright.PENANAWVYvV96Ntj
“Temen-temen kantor juga banyak yang ikut. Rian juga,” lanjutnya cepat, seolah nama itu tak penting.
2833Please respect copyright.PENANAQ0fi1Y0Iok
Rian.
Dan jantungku mencelos pelan. Aku tahu nama itu. Aku tahu Rian. Terlalu sering disebut di sela obrolan Riska. Terlalu sering jadi alasan tawa kecil di bibirnya. Entah kenapa, tiap kali nama itu muncul, ada perasaan tak enak yang menghantam dadaku. Bukan marah. Bukan cemburu. Tapi campuran halus dari keduanya. Dan itu lebih menyakitkan—karena tak bisa kujelaskan.
2833Please respect copyright.PENANA5wruzMb7UE
“Bagus dong,” kataku datar. “Kalau rame-rame, pasti seru.”
2833Please respect copyright.PENANACeVa51wNz7
“Hmm…” dia ragu sejenak. “Tapi kamu bisa nggak, Mas? Ikut?”
2833Please respect copyright.PENANAXcmTGNLePX
Aku geleng. “Nggak bisa. Ada jadwal dinas. Udah fix dari minggu lalu.”
2833Please respect copyright.PENANAlb7QONLze8
“Oh.” Hanya satu kata. Tapi nadanya seperti kecewa… atau lega?
2833Please respect copyright.PENANAKyi345toXX
Aku menatapnya dalam. Dia tersenyum tipis, mencoba terlihat biasa. Tapi aku tahu Riska. Aku tahu cara dia menghindari kontak mata kalau sedang menyembunyikan sesuatu.
2833Please respect copyright.PENANA0ueQWn7uPq
“Kalau kamu sendiri gimana? Yakin mau ikut?” tanyaku hati-hati.
2833Please respect copyright.PENANAJuGmWnU1Qs
Dia mengangguk. “Iya. Pengen banget ketemu Leni. Dulu deket banget, tapi sejak pindah cabang jadi jarang ketemu.”
2833Please respect copyright.PENANA6ScBGOdJ1y
Aku diam. Ada rasa tak nyaman menggeliat di dalam perutku. Bukan karena Leni. Tapi karena Rian. Dan karena aku tak akan ada di sana.
2833Please respect copyright.PENANA9fvE5vPt4U
“Temen-temen kantor juga ngajak pasangannya,” tambah Riska cepat. “Tapi ya… aku sendiri.”
2833Please respect copyright.PENANAXiUJPkHwWn
Aku bisa membaca nada suaranya. Sebuah isyarat. Rasa bersalah kecil yang dibungkus dengan kalimat kasual. Mungkin berharap aku berkata, “Nggak apa-apa, Sayang. Aku percaya.”
2833Please respect copyright.PENANAtdAsdpi1rq
Tapi yang keluar dari mulutku malah sebaliknya. “Kalau sendiri… kenapa nggak nunggu aku bisa? Kita berangkat bareng, kapan-kapan?”
2833Please respect copyright.PENANAftbL7oOjSK
Riska menunduk. “Acara nikahannya cuma sekali, Mas. Nggak bisa diundur…”
2833Please respect copyright.PENANAM4f1F30VH2
Tentu. Aku tahu. Tapi kalimat itu tetap membuatku merasa kalah.
2833Please respect copyright.PENANAqQhdnm2Dki
Ada hening. Sunyi yang menggigit. Lalu dia mendekat sedikit, menempelkan bahunya ke lenganku.
2833Please respect copyright.PENANAPiSYpO79fz
“Kamu cemburu ya?” bisiknya dengan nada menggoda. Seperti bercanda, tapi aku tahu dia mencari celah—apakah aku percaya padanya atau tidak.
2833Please respect copyright.PENANAYoMZeeUcoT
Aku tersenyum tipis. “Sedikit.”
2833Please respect copyright.PENANAMMd3VxXSga
Dia terkekeh, manja. “Nggak usah. Aku kan milik Mas…”
2833Please respect copyright.PENANAExquri5bo6
Kalimat itu seperti gula di atas luka. Manis. Tapi perih. Karena aku tahu, kadang yang manis justru yang paling menyakitkan kalau tidak bisa dibuktikan.
2833Please respect copyright.PENANA2pZLdGkW5v
“Tapi… kamu bareng Rian di sana?” tanyaku akhirnya. Suaraku nyaris seperti bisikan.
2833Please respect copyright.PENANALZLaxBgDzp
“Dia ikut, iya. Tapi kita rame-rame, Mas. Banyak kok temennya.”
2833Please respect copyright.PENANAYD2kdDU2dW
Aku hanya mengangguk. Dalam hati, ribuan kemungkinan berkelebat. Mobil perjalanan. Kamar hotel. Acara malam. Tawa. Pandangan mata. Dan segala hal yang seharusnya tidak kupikirkan… tapi tetap menari di benakku.
2833Please respect copyright.PENANAPj6qjYdaNa
“Aku izinin,” kataku pelan. “Tapi hati-hati ya…”
2833Please respect copyright.PENANAXgXQpWOsAt
Dia tersenyum. “Makasih, Mas. Aku nggak akan macam-macam. Aku janji.”
2833Please respect copyright.PENANA5LBy4rXemJ
Aku menatapnya. Wajah yang selama ini aku percayai sepenuhnya. Tapi kenapa sekarang, saat dia bicara soal janji, dadaku justru semakin sesak?
2833Please respect copyright.PENANAJMxTKpsWoe
Riska berdiri, lalu mencium keningku sebentar. “Aku mandi dulu ya,” katanya ringan, sebelum berlalu ke kamar mandi.
2833Please respect copyright.PENANAHtG1oBttUJ
Aku hanya menatap kosong ke arah bayangan punggungnya.
https://karyakarsa.com/DSASAXI88
Dan saat pintu kamar mandi tertutup, aku baru menyadari—bahwa suara hatiku berteriak lebih keras dari sebelumnya.
2833Please respect copyright.PENANAJaz7AFhVyw
“Lu takut. Lu cemburu. Dan lu nggak tahu, apakah lu masih cukup jadi satu-satunya alasan dia pulang.”
Ponsel Rina tergeletak di meja rias. Layarnya menyala. Notifikasi WhatsApp berdenting ringan.
"Aku ngga tahan kalo kita ngobrol panjang… nanti kebayang terus kayak semalam."
Gue gak niat baca awalnya. Tapi jari ini gatal. Hati gue udah penuh curiga. Dan ketika nama "R" muncul di layar, jantung gue seperti ditarik ke bawah, ke dalam jurang yang dalam dan panas.
Gue tekan notifikasi itu.
R: “ lagi apa neng “
Rina : “ baru sampe rumah ,tiduran aja pak “
R : “ o kirain ditidurin hahaha”
Rina : “ iss apaan sih , kirain ada kerjaan atau apa gt.
gk lucu pak “
R : “ ya sih masi trasa aja yang tadi “
Terlihat dari waktunya agak lama istri membalas chat nya2833Please respect copyright.PENANA7YlMWFYrYX
hampir 18 mnt
Lalu ada chat lagi dari rian
R : besok pagi gimana neng masuk dimana... ?
Sedikit senyum aku membacanya lucu juga typo si Rian ini2833Please respect copyright.PENANAAHLPKhkd7O
pikirku
5 menit kemudian istriku baru membalas chatnya
Rina : “ apanya yang dimana pak ? insyaallah masuk kerja pak “
R : bagus lah krena gk sabar pingin masukin juga nih heheh2833Please respect copyright.PENANAZcV4chh497
??
Gue berhenti napas.
Bibir gue bergetar.
Otak berusaha percaya ini cuma candaan.
Tapi dada gue… panas. Saat membaca balasan Rina
Rina : “ ihhh gak lucu lah pak “
R : “ gk lucu ya ? Pantes Eneng td gk ketawa ya , kirain2833Please respect copyright.PENANAYFKt9RJcFu
krena mulutnya penuh makanya gk ktawa “
Rina : “ ya namanya banyak banget gt pak hampir gak bisa2833Please respect copyright.PENANAjrQd1VCj29
nafas “
R : knapa gk di buang aja neng klo kepenuhan ?
Malah di telen semua gt kok . Kwkwkwk “
Rina : “ iss bapak jahat, uda ah males ladeninnya “
R : ya uda neng tapi besok agak cepat dateng ya sarapan SOSIS2833Please respect copyright.PENANAk29yxF8PzQ
lagi maukan
Rina : mau banget pak apa lagi saosnya gurih2 gt masi berasa di tenggorokan
Apa maksudnya masih kerasa di tenggorokan?
Gue berusaha mikir logis.
Mungkin mereka lagi becanda… atau lagi ngomongin kejadian2833Please respect copyright.PENANAaRFq6x2sjz
lain?
Gue scroll lagi.."
R:
"Lidah kamu waktu di akhir itu… sumpah. Aku gak2833Please respect copyright.PENANAF8m0P8LmmQ
nyangka kamu bisa begitu."
Rina:
"Itu spontan… aku juga kaget kenapa aku ngelakuin itu.2833Please respect copyright.PENANAeOPV3aHSju
… hmm… susah dijelasin."
Gue ngelempar ponsel itu ke kasur.
Tapi bayangan itu… udah terlanjur hidup di kepala gue.
Rina, istri gue. Yang gue kenal lembut, kalem, penuh sopan.
Gue ngelirik celana sendiri.
Brengsek.
Kenapa… gue malah keras?
Kenapa pikiran ini malah ngebayangin jelas setiap kata2833Please respect copyright.PENANAGNYuFEEGMZ
mereka?
Kenapa tubuh gue ngerespon dengan degupan jantung yang2833Please respect copyright.PENANAKxSQhZ3f9f
makin cepat,
dan celana yang makin sempit?
Apa gue… cemburu?
Apa gue marah?
Atau… apa gue terangsang?
Semua rasa bercampur di dada. Meledak. Tapi gak ada suara.
Gue duduk. Lemas. Tapi panas.
Kalau chat itu nyata… berarti mereka udah…
Tapi kenapa Rina bisa nulis kayak gitu?
Kalimatnya gak pernah vulgar, tapi… justru itu yang bikin2833Please respect copyright.PENANAOYALJVpeqR
kepala gue makin gila.
“Masih kerasa di tenggorokan.”
“Aku takut
2833Please respect copyright.PENANAyu0YmOiq9g
Itu bukan sekadar tulisan. Itu gambaran.Gue pandangi layar ponsel yang kini mati.2833Please respect copyright.PENANAPPjxR4qbJM
2833Please respect copyright.PENANAXGArSj0B3n
2833Please respect copyright.PENANAFsuqOtxPFQ
2833Please respect copyright.PENANA7DRmyFRNab
Tapi dalam kepala gue, kata-kata itu masih menyala.2833Please respect copyright.PENANArcRgVsF6qp
2833Please respect copyright.PENANA7QrWdc2occ
Dan gue sadar, untuk pertama kalinya dalam hidup gue…2833Please respect copyright.PENANAKZRGigxoFm
2833Please respect copyright.PENANAaAeqWZ4XOk
2833Please respect copyright.PENANAME5Wgjbdef
2833Please respect copyright.PENANAl0L5p2muFD
Gue takut.2833Please respect copyright.PENANASO31SMZVbR
2833Please respect copyright.PENANAuSIILndBlJ
Takut kehilangan dia.2833Please respect copyright.PENANAzdu7JwAYFP
2833Please respect copyright.PENANA7F4RjvPkIq
Tapi juga…
2833Please respect copyright.PENANAzFetprJSiX
gue spoil Bab 15: Reuni dan Nostalgia, dengan Riska yang mulai goyah oleh masa lalu, dan hubungan misterius Rian dengan mantan Riska. Akankah Riska kembali Setia oleh hadirnya sang mantan yang alim ?
CErk KaryaKarsanya ya
https://karyakarsa.com/DSASAXI88
2833Please respect copyright.PENANAqflXK5K4bP