
Chapter 1: Riska yang Kukenal
14150Please respect copyright.PENANAs3CQ77JLll
Namaku Jaka. Seorang suami biasa dengan hidup yang... sampai beberapa bulan lalu, rasanya adem-adem aja. Aku kerja kantoran, gajian tiap bulan cukup buat hidup layak. Istriku, Riska, wanita paling kalem yang pernah aku kenal. Lulusan kampus Islam, pintar, lembut, dan—kalau boleh jujur—terlalu baik buat dunia ini.
14150Please respect copyright.PENANAKKGWnGuSyf
Riska itu tipe perempuan yang kalau aku ajak ngobrol agak ‘dewasa’ aja langsung bilang, “Mas... astaghfirullah.” Bahkan waktu malam pertama dulu, dia malu-malu banget. Sering kali aku yang harus ngerem diri sendiri, karena dia terlalu takut ‘dosa’.
14150Please respect copyright.PENANAZ1yFqsehTM
Tapi aku suka itu. Aku suka Riska yang polos, sholehah, dan selalu menunduk kalau bicara sama lawan jenis. Dia bikin aku ngerasa tenang. Rumah jadi kayak surga kecil.
14150Please respect copyright.PENANAGL41Cs4jkN
Lalu dia mulai kerja lagi.
14150Please respect copyright.PENANAdsJzWld6xT
14150Please respect copyright.PENANAlkPlB9LBYA
---
14150Please respect copyright.PENANAK7hCHd33Cx
Awalnya aku yang mendorong dia balik ke dunia kerja. Sayang ilmunya kalau nggak dipakai. Setelah nganggur dua tahun lebih, akhirnya dia dapat kerja di kantor distributor alat kesehatan. Posisi administrasi, katanya nggak terlalu berat.
14150Please respect copyright.PENANAlPXY6sZitM
Dari awal dia masuk, aku bisa lihat semangatnya. Tiap pagi dandan lebih rapi, kadang pakai lipstik tipis yang nggak pernah dia sentuh waktu jadi ibu rumah tangga.
14150Please respect copyright.PENANAn1UgOPSnR9
Aku bangga, tapi juga... jujur aja, mulai ada rasa asing. Tapi kubuang jauh-jauh. Mungkin cuma aku yang terlalu sensitif.
14150Please respect copyright.PENANAMkiTiFlT1m
14150Please respect copyright.PENANAiZXThoP7Ba
---
14150Please respect copyright.PENANASKWQvMmPsP
Setelah beberapa minggu kerja, Riska mulai sering cerita soal teman-teman kantornya. Ada satu nama yang paling sering disebut: Nina.
14150Please respect copyright.PENANAXtO1md4a6X
“Nina itu rame banget, Mas. Orangnya asik, suka becandain aku. Tapi kadang... agak frontal,” katanya sambil senyum-senyum sendiri.
14150Please respect copyright.PENANAElRhGI9EIq
“Frontal gimana?”
14150Please respect copyright.PENANAsBnGSV1StK
“Ya... suka bahas hal-hal yang agak ‘nakal’. Tadi aja dia cerita soal cowoknya yang suka minta difoto pakai lingerie. Aku sampe kaget, ‘Astaga, Na! Kamu ngomong gitu ke aku?’ Eh dia malah bilang, ‘Ris, kamu tuh kudu belajar nakal dikit, masa iya suami kamu nggak penasaran?’”
14150Please respect copyright.PENANAeTpVExsUgl
Aku ketawa hambar. “Terus kamu jawab apa?”
14150Please respect copyright.PENANABTnGbAfsrv
“Aku bilang, ‘Gila kamu, Na. Aku mana bisa kayak gitu.’ Tapi terus dia godain lagi, katanya, ‘Justru karena kamu polos, makanya seru kalau dicoba.’”
14150Please respect copyright.PENANAP1X9N19hRe
Riska ketawa. Tapi aku cuma diam.
14150Please respect copyright.PENANAQaJaKQ8e8H
Aku tahu Riska masih polos. Tapi dari caranya cerita, dari cara dia ketawa—ada yang berbeda. Seakan... dia nggak sepenuhnya nolak obrolan itu.
14150Please respect copyright.PENANAsDntMOpIp3
14150Please respect copyright.PENANAI5Em9hgCCv
---
14150Please respect copyright.PENANAqNrVUHIeDn
Beberapa malam kemudian, Riska ngajak nonton film barat yang biasanya nggak dia lirik.
14150Please respect copyright.PENANA77QcoxPCum
“Katanya bagus ceritanya,” ujarnya sambil buka laptop.
14150Please respect copyright.PENANAnZcT5BkXzn
Film itu... ya, memang bagus. Tapi ada beberapa adegan ranjang yang cukup eksplisit. Biasanya Riska langsung tutup mata. Tapi kali ini dia nonton aja, meski agak kaku.
14150Please respect copyright.PENANA74pZR9u7bQ
“Geli ya?” tanyaku, coba ledek.
14150Please respect copyright.PENANAKne6Vn9I9I
Dia nyengir. “Enggak. Cuma... penasaran aja. Di kantor suka dibahas juga.”
14150Please respect copyright.PENANAvutN80xVof
Aku mengangguk pelan, tapi pikiranku nggak bisa tenang. Ini udah beda dari Riska yang biasa ngerasa berdosa kalau cuma denger lagu cinta terlalu romantis.
14150Please respect copyright.PENANAENqlFsqz7J
14150Please respect copyright.PENANAWDfpuQABws
---
14150Please respect copyright.PENANA0rINNqDyVZ
Suatu sore, aku jemput dia karena hujan turun deras dan dia ketinggalan jas hujan. Kantornya sepi, tinggal beberapa orang.
14150Please respect copyright.PENANAZSzBkm4ANz
Dari jauh aku lihat Riska lagi ngobrol sama seorang pria—tinggi, necis, wajahnya tenang dan karismatik. Aku tahu dari ceritanya, itu pasti Pak Arman, atasannya.
14150Please respect copyright.PENANAgcS0zWujS0
Pak Arman menyodorkan map sambil tersenyum. Tangannya sempat menyentuh lengan Riska, sekilas aja. Tapi cukup bikin dadaku hangat—bukan karena cinta, tapi karena cemburu.
14150Please respect copyright.PENANAJZuGrhVdiE
Riska kaget waktu lihat aku. “Mas? Tumben jemput.”
14150Please respect copyright.PENANAcieJrh6yQZ
“Hujannya deres,” jawabku datar.
14150Please respect copyright.PENANAS03SDMGy6c
Pak Arman melirikku. “Wah, suami siaga, nih. Istri Ibu Riska ini rajin banget. Beruntung Bapak.”
14150Please respect copyright.PENANAZ6wzzprBUG
Aku senyum sopan. Tapi hati rasanya nggak nyaman.
14150Please respect copyright.PENANAHLqUbT0snb
Di perjalanan pulang, aku tanya, “Itu Pak Arman ya?”
14150Please respect copyright.PENANAqkll67vKr2
“Iya. Orangnya baik, profesional kok. Nggak macem-macem.”
14150Please respect copyright.PENANA63Atx6171w
Aku cuma mengangguk. Tapi tetap aja, ada rasa nggak enak. Aku tahu tipe-tipe pria seperti dia. Sopan di luar, tapi licin kalau ada celah.
14150Please respect copyright.PENANAOblpVe3WYV
14150Please respect copyright.PENANA1pKszw6k6K
---
14150Please respect copyright.PENANAaDYxwjTGH6
Malamnya, aku lihat Riska pegang HP sambil senyum-senyum kecil. Kupikir dia lagi chatting sama Nina. Tapi pas dia ke kamar mandi, notifikasi masuk: “Kang Ujang OB: hehe iya Bu, saya ingat yang kemarin...”
14150Please respect copyright.PENANAT9jxiJz4At
Aku nggak sempat baca lanjutannya. Dan aku juga nggak nanya. Belum.
14150Please respect copyright.PENANAmjuNyGokV7
Mungkin cuma obrolan biasa. Mungkin juga bukan apa-apa.
14150Please respect copyright.PENANAtkcCQKnbTv
Tapi rasanya... semua yang terjadi belakangan ini, kayak potongan puzzle yang belum nyatu. Riska yang makin sering tertawa sendiri. Riska yang mulai terbuka bahas hal-hal yang dulu dia anggap tabu. Riska yang... bukan lagi Riska yang kukenal dulu.
14150Please respect copyright.PENANAkgkWTPEVvY
Tapi apakah ini cuma perubahan biasa? Atau... awal dari sesuatu yang lebih dalam?
14150Please respect copyright.PENANAqJ0mtI0yN6
Entahlah.
14150Please respect copyright.PENANAlgblM4x8XC
Untuk sekarang, aku cuma bisa mengamati. Dan berharap... semua ini cuma pikiran berlebih dari seorang suami yang terlalu mencintai istrinya.