Bruak!
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTddnHSFYIx
Brian Won di lemparkan oleh petugas kereta cepat ke dalam ruangan yang sangat sempit. Ruangan itu memiliki ukuran satu kali satu meter yang sudah terasa sesak meskipun baru di masuki oleh satu orang.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsmVW1ClrLx
"..."
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Ef7h2Rwv5
Brian Won terlihat tenang dan tidak memiliki banyak bereaksi. Dia menatap petugas kereta cepat yang telah melempar nya dengan tatapan datar dan berkata.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6345vVAIiJ
" Dimana dua pemuda itu?" Tanya Brian Won dengan nada tenang.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHXGEAOPX3s
" Huh! Mereka berdua adalah keponakan dari bos kami. Kamu telah membuat sebuah kesalahan besar dengan membuat mereka berdua marah." Ucap petugas kereta itu dengan nada dingin.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0RigPXeig
Mendengar penjelasan dari petugas itu, Brian Won mulai merasa kesal saat ini.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaTg2lNDp8
Dia mengulurkan tangan dan menyentuh gagang pintu dengan kuat.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEbadh3HrA
" Hem? Apa yang mau kamu lakukan?" Tanya petugas kereta itu dengan ekspresi dan nada aneh.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvXDl59wMA
Krak!
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbetw8aYf0p
Saat petugas kereta cepat itu mulai merasa kebingungan, suara retakan yang cukup keras tiba - tiba terdengar.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHst3kibw0g
Petugas kereta cepat itu terkejut dan melihat pintu dengan ekspresi tidak percaya.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4VDvElzyb
" Ini... Bagaimana mungkin?!" Ucap petugas kereta cepat dengan nada tidak percaya.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pOyM0caOt
Dia melihat gagang pintu yang kini telah rusak akibat cengkraman tangan Brian Won dengan ekspresi tidak percaya.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQULebc3Irx
Bruak!
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpAqvY09ViK
Brian Won membuka pintu dan berjalan keluar dengan ekspresi tenang.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYl9wukTQG
Dia menatap petugas kereta cepat itu dengan ekspresi santai dan berkata, " Dimana dua pemuda itu sekarang? Oh ya, katakan juga di mana bos mu berada saat ini."
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPAtCRwOlbc
" Anu... Itu.... Mereka sedang berada di gerbong depan. Apa, apa yang mau kamu lakukan?" Ucap petugas kereta cepat itu dengan nada gugup.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMU0FwBAVFX
" Bukan kah sudah jelas? Aku akan pergi untuk membersihkan sampah negara." Balas Brian Won dengan nada santai.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshWR6pnAIt
Brian Won berjalan dengan tenang di depan petugas kereta cepat itu.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoE1tGJzSm1
Petugas kereta cepat tidak bereaksi sampai saat di mana Brian Won sudah menghilang.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCsEwEfPZY
......
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DOsvKZ8Ci
Di dalam salah satu gerbong, terdapat dua orang pemuda yang bermasalah dengan Brian Won sedang duduk dengan panik di sofa yang terlihat mahal.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhIvVrjncNZ
" Paman, paman harus membalaskan dendam kami! " ucap pemuda berkacamata mata hitam dengan nada kesal.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyYr3XuMqqs
Saat ini penampilan nya terlihat aneh dengan tangan dan kaki yang bengkok ke segala arah.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6ExFhej4N
Pria paruh baya gendut itu terlihat gugup sambil menatap khawatir ke arah dua ponakan nya itu.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0lZtbE3go
" Kalian berdua harus tenang. Aku sudah menyuruh bawahan ku untuk menghajar orang yang telah membuat kalian berubah menjadi seperti ini." Jawab pria paruh baya gendut itu dengan nada serius.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUyK5afcYDM
" Huh! Jangan hanya di hajar! Kami ingin orang itu menjadi orang cacat seumur hidup dan tidak bisa di pulihkan lagi!!" Kata pemuda bertahi lalat hitam dengan ekspresi penuh kebencian.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJw3SXcJHL
Pria paruh baya gendut itu mengangguk beberapa kali dengan ekspresi serius.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPYeDWG7wt
" Tentu saja, aku akan membuat pemuda itu menjadi seperti yang kalian berdua inginkan. Kalian berdua tunggu saja kabar baik dari ku."
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN43Scj78hm
" He he... Menarik, kalian ingin aku berubah menjadi orang cacat? Lalu coba lakukan itu sekarang.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡul943hwEoI
Aku tidak akan banyak melawan kalian, jadi tenang saja." Suara menggoda Brian Won tiba - tiba terdengar.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JvH0ZENah
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tertegun.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFKWBxhFgN
Mereka bertiga menengok secara perlahan dan melihat Brian Won yang sedang berdiri dengan ekspresi main - main beberapa meter di belakang mereka.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCTCvepfI5
" Kamu... Bagaimana bisa kamu datang kemari?!" Teriak pria paruh baya gendut itu dengan nada terkejut.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJbxYwyfzpD
" He he, jangan pikir kamu bisa mengurung ku dengan cara seperti ini. Kau tahu? Aku pernah di tangkap oleh salah satu negara superpower dan berhasil keluar dengan mudah dari penjara terbaik yang mereka miliki.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCGS8jTsDX
Hanya kurungan di dalam kereta cepat belaka, mustahil bisa mengurung ku dalam waktu yang lama." Jelas Brian Won dengan nada main - main.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqIQqWk3x7i
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tentu saja tidak percaya dengan cerita yang diucapkan oleh Brian.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe3yPILSjpu
Mereka bertiga tertawa dan mulai mengejek Brian tanpa ampun.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QgF4YmSKX
Brian hanya tersenyum tipis saat dia mendengar kan ejekan dari mereka bertiga.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4OLnRlayq
Setelah cukup lama Brian membiarkan tiga orang itu tertawa lepas sambil mengejek nya, dia kemudian bicara dengan nada santai.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMMsOfc1zx
" Kalian bertiga, apa kalian tidak ingin meminta maaf kepada ku?" Ucap Brian pelan.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtX2yTaYDGu
Pria paruh baya gendut itu merasa sedikit terkejut, dia menatap Brian dengan ekspresi mengejek sebelum kemudian berkata.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJVq8DLZIAf
" Minta maaf? Seharusnya kau yang melakukan nya bocah! Cepat balikan keponakan ku seperti semula.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCA62rQSDZr
Jika kau menolak untuk mengembalikan mereka, aku tidak akan ragu untuk memotong tubuh mu menjadi beberapa bagian!" Ancam pria paruh baya gendut itu dengan nada dingin.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8ARfRn1I8
Brian Won terdiam.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlbHhxK0z1l
Dia menunduk dan menyeringai kejam beberapa saat setelah nya.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsn3kLhRHSU
" Jadi begitu, kalian bertiga memang sampah yang perlu aku hilangkan dari muka bumi." Ucap Brian Won dengan tenang.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejQ5tToTl1
"...." kali ini pria paruh baya gendut itu terkejut.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxjWz0wV8z
Ekspresi nya terlihat serius saat dia menatap Brian Won dengan ekspresi curiga.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHlj1mljr3
Sebelum pria paruh baya gendut itu sempat bicara, Brian Won mendadak menghilang dari tempat nya dan muncul di belakang pria paruh baya gendut itu.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdbdGZzMnt
" Apa?! Sejak kapan?!" Pria paruh baya gendut itu terkejut dan berbalik menatap Brian Won dengan ekspresi waspada.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ilcvaprIp
Namun beberapa detik kemudian, ekspresi pria paruh baya gendut itu berubah saat dia merasakan tubuh nya melemah secara tiba - tiba.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeo8Ul4ekZy
Bruk!
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg80NLAbfj3
Pria paruh baya gendut itu jatuh dan berbaring di lantai dengan ekspresi kosong.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91HzHfe0LJ
Darah merah terus mengalir dengan deras melalui lubang yang ada di dada nya.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhyQ8iXg8JS
"...." Dua pemuda yang melihat kejadian ini terkejut sebelum kemudian mulai merasa panik dan ketakutan melanda pikiran mereka.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJU1bKMmjFT
Brian Won berbalik, dia memperlihatkan tangan nya yang bernoda darah dan berkata dengan senyum hangat.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡATrshHGmrr
" Kalian berdua, sekarang adalah giliran kalian. Tenang saja, tidak akan sakit kok. Kalian akan mati tanpa merasa sakit sedikit pun di tangan ku." Ucap Brian Won dengan nada lembut.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCdO5p5cTm
" Tidak... Pergi dari sini!!" Pemuda berkacamata hitam berteriak panik untuk mengusir Brian Won.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurulrVRENA
Pemuda bertahi lalat hitam berusaha keras merangkak untuk melarikan diri dari Brian Won.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡluCZMKyV28
" He he he... Mana bisa aku pergi sekarang. Sebelum nya aku sudah memberi kalian bertiga kesempatan. Salah sendiri kalian bertiga tidak memanfaatkan kesempatan dari ku dengan baik." Ucap Brian Won menggunakan senyum lembut.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7ByMWRNLM
Brian Won menjawab sambil bergerak selangkah demi selangkah ke arah dua pemuda itu.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlxebraqY6
Pemuda berkacamata hitam menjadi lebih panik dari sebelum nya. Pemuda bertahi lalat hitam juga mencoba lebih keras untuk melarikan diri dari Brian Won.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshGxfIIJL7
Setelah itu, terdengar dua teriakan keras yang berbeda dan bertahan selama beberapa detik.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlyvqOUBUMi
Usai teriakan itu menghilang, terlihat Brian Won yang tengah duduk tenang di atas sofa. Dia menatap mayat tiga orang itu dan mengeluarkan ponsel nya untuk membuat panggilan telepon.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7VWRtQpRu
" Halo! Tuan Won, kenapa anda memanggil saya? Apa ada sesuatu yang bisa saya bantu?" Ucap seorang lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE278H9LkXm
" Um! Aku baru saja membunuh beberapa warga sipil. Apa kau bisa datang kemari untuk mengurus nya?" Jawab Brian Won dengan tenang.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ5EHXAYzSi
" Oke... Dimana anda sekarang? Saya akan bergegas menemui anda sekarang." Jawab lelaki di sisi lain telepon dengan cepat.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzIWxONLk0
" Aku berada di kereta cepat saat ini. Kau tunggu saja kereta cepat yang akan tiba di kota bunga beberapa jam lagi.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT14yTpwCyJ
Aku berada di dalam kereta cepat itu." Jelas Brian Won dengan nada santai.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqyZjM5CDns
" Baik Tuan Won, saya akan berangkat segera menuju ke stasiun kereta cepat kota bunga." Ucap lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡerHBmnDas8
Kemudian setelah itu, Brian Won menutup telepon dan membaringkan tubuh nya dengan mata tertutup.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxzqJvrVMQv
' Hem, dua bajingan ini sudah mati, seharusnya Liu Wen bisa tenang beristirahat di kursi nya.' gumam Brian Won di dalam hati.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXiQL3e4n7l
Selesai memikirkan keadaan Liu Wen, Brian Won akhirnya tertidur pulas beberapa saat setelah nya.
402Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMVEBrSUGH
Yang sedikit aneh di sini, telapak tangan Brian Won terlihat masih bernoda darah dan dia seperti nya tidak berniat untuk membersihkan noda darah itu.
ns 15.158.61.41da2
