Bruak!
269Please respect copyright.PENANAl7p6EJdfK5
Brian Won di lemparkan oleh petugas kereta cepat ke dalam ruangan yang sangat sempit. Ruangan itu memiliki ukuran satu kali satu meter yang sudah terasa sesak meskipun baru di masuki oleh satu orang.
269Please respect copyright.PENANAnUKSgw6vrP
"..."
269Please respect copyright.PENANA7nCqVBcllx
Brian Won terlihat tenang dan tidak memiliki banyak bereaksi. Dia menatap petugas kereta cepat yang telah melempar nya dengan tatapan datar dan berkata.
269Please respect copyright.PENANAibqF9aUGRV
" Dimana dua pemuda itu?" Tanya Brian Won dengan nada tenang.
269Please respect copyright.PENANA3UThY022Za
" Huh! Mereka berdua adalah keponakan dari bos kami. Kamu telah membuat sebuah kesalahan besar dengan membuat mereka berdua marah." Ucap petugas kereta itu dengan nada dingin.
269Please respect copyright.PENANAnGopljsg6i
Mendengar penjelasan dari petugas itu, Brian Won mulai merasa kesal saat ini.
269Please respect copyright.PENANAQINKvOTptf
Dia mengulurkan tangan dan menyentuh gagang pintu dengan kuat.
269Please respect copyright.PENANAuJ6iwcbiXP
" Hem? Apa yang mau kamu lakukan?" Tanya petugas kereta itu dengan ekspresi dan nada aneh.
269Please respect copyright.PENANAjPldZ8svey
Krak!
269Please respect copyright.PENANAo4b3nxuQvV
Saat petugas kereta cepat itu mulai merasa kebingungan, suara retakan yang cukup keras tiba - tiba terdengar.
269Please respect copyright.PENANACcgHYkoDv9
Petugas kereta cepat itu terkejut dan melihat pintu dengan ekspresi tidak percaya.
269Please respect copyright.PENANAOkneISUMHS
" Ini... Bagaimana mungkin?!" Ucap petugas kereta cepat dengan nada tidak percaya.
269Please respect copyright.PENANAUnrgN5zRUG
Dia melihat gagang pintu yang kini telah rusak akibat cengkraman tangan Brian Won dengan ekspresi tidak percaya.
269Please respect copyright.PENANAamW40OnYrA
Bruak!
269Please respect copyright.PENANAzuv890YdeZ
Brian Won membuka pintu dan berjalan keluar dengan ekspresi tenang.
269Please respect copyright.PENANAZF6iqxBWq1
Dia menatap petugas kereta cepat itu dengan ekspresi santai dan berkata, " Dimana dua pemuda itu sekarang? Oh ya, katakan juga di mana bos mu berada saat ini."
269Please respect copyright.PENANAyAmeqAdZ4I
" Anu... Itu.... Mereka sedang berada di gerbong depan. Apa, apa yang mau kamu lakukan?" Ucap petugas kereta cepat itu dengan nada gugup.
269Please respect copyright.PENANA0XSflhH7mr
" Bukan kah sudah jelas? Aku akan pergi untuk membersihkan sampah negara." Balas Brian Won dengan nada santai.
269Please respect copyright.PENANAYp5611dNLv
Brian Won berjalan dengan tenang di depan petugas kereta cepat itu.
269Please respect copyright.PENANA5Fc9vw6yFw
Petugas kereta cepat tidak bereaksi sampai saat di mana Brian Won sudah menghilang.
269Please respect copyright.PENANAwNFB6DNxD9
......
269Please respect copyright.PENANAYnxrXELJLk
Di dalam salah satu gerbong, terdapat dua orang pemuda yang bermasalah dengan Brian Won sedang duduk dengan panik di sofa yang terlihat mahal.
269Please respect copyright.PENANA2WQwjZdR4L
" Paman, paman harus membalaskan dendam kami! " ucap pemuda berkacamata mata hitam dengan nada kesal.
269Please respect copyright.PENANAGByIljc6lF
Saat ini penampilan nya terlihat aneh dengan tangan dan kaki yang bengkok ke segala arah.
269Please respect copyright.PENANAPw8tKL4nER
Pria paruh baya gendut itu terlihat gugup sambil menatap khawatir ke arah dua ponakan nya itu.
269Please respect copyright.PENANAq4d0PD8ZsP
" Kalian berdua harus tenang. Aku sudah menyuruh bawahan ku untuk menghajar orang yang telah membuat kalian berubah menjadi seperti ini." Jawab pria paruh baya gendut itu dengan nada serius.
269Please respect copyright.PENANASiYRjlOGSA
" Huh! Jangan hanya di hajar! Kami ingin orang itu menjadi orang cacat seumur hidup dan tidak bisa di pulihkan lagi!!" Kata pemuda bertahi lalat hitam dengan ekspresi penuh kebencian.
269Please respect copyright.PENANAIdDLaOqr4E
Pria paruh baya gendut itu mengangguk beberapa kali dengan ekspresi serius.
269Please respect copyright.PENANA4CO8HjEKsp
" Tentu saja, aku akan membuat pemuda itu menjadi seperti yang kalian berdua inginkan. Kalian berdua tunggu saja kabar baik dari ku."
269Please respect copyright.PENANAKZ0Cq4N1Le
" He he... Menarik, kalian ingin aku berubah menjadi orang cacat? Lalu coba lakukan itu sekarang.
269Please respect copyright.PENANAEXkMhk4rU4
Aku tidak akan banyak melawan kalian, jadi tenang saja." Suara menggoda Brian Won tiba - tiba terdengar.
269Please respect copyright.PENANAJIvqXh1nYP
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tertegun.
269Please respect copyright.PENANAGqU54UP49w
Mereka bertiga menengok secara perlahan dan melihat Brian Won yang sedang berdiri dengan ekspresi main - main beberapa meter di belakang mereka.
269Please respect copyright.PENANAgfejrnhkZL
" Kamu... Bagaimana bisa kamu datang kemari?!" Teriak pria paruh baya gendut itu dengan nada terkejut.
269Please respect copyright.PENANAkYaMT7xSKD
" He he, jangan pikir kamu bisa mengurung ku dengan cara seperti ini. Kau tahu? Aku pernah di tangkap oleh salah satu negara superpower dan berhasil keluar dengan mudah dari penjara terbaik yang mereka miliki.
269Please respect copyright.PENANAM1da2K4Wex
Hanya kurungan di dalam kereta cepat belaka, mustahil bisa mengurung ku dalam waktu yang lama." Jelas Brian Won dengan nada main - main.
269Please respect copyright.PENANACFx7gdHZ0e
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tentu saja tidak percaya dengan cerita yang diucapkan oleh Brian.
269Please respect copyright.PENANAJ7hh9vBiPy
Mereka bertiga tertawa dan mulai mengejek Brian tanpa ampun.
269Please respect copyright.PENANAJwu6Qmb4sp
Brian hanya tersenyum tipis saat dia mendengar kan ejekan dari mereka bertiga.
269Please respect copyright.PENANAEaHiSpbIyu
Setelah cukup lama Brian membiarkan tiga orang itu tertawa lepas sambil mengejek nya, dia kemudian bicara dengan nada santai.
269Please respect copyright.PENANAKWpMFBhHRu
" Kalian bertiga, apa kalian tidak ingin meminta maaf kepada ku?" Ucap Brian pelan.
269Please respect copyright.PENANA9A43hCBmYX
Pria paruh baya gendut itu merasa sedikit terkejut, dia menatap Brian dengan ekspresi mengejek sebelum kemudian berkata.
269Please respect copyright.PENANABe4zCkfVT4
" Minta maaf? Seharusnya kau yang melakukan nya bocah! Cepat balikan keponakan ku seperti semula.
269Please respect copyright.PENANAgDBVfTB5nh
Jika kau menolak untuk mengembalikan mereka, aku tidak akan ragu untuk memotong tubuh mu menjadi beberapa bagian!" Ancam pria paruh baya gendut itu dengan nada dingin.
269Please respect copyright.PENANAdDWOSyZLfG
Brian Won terdiam.
269Please respect copyright.PENANAgO1dxO3Lui
Dia menunduk dan menyeringai kejam beberapa saat setelah nya.
269Please respect copyright.PENANAKQoqKzmUYv
" Jadi begitu, kalian bertiga memang sampah yang perlu aku hilangkan dari muka bumi." Ucap Brian Won dengan tenang.
269Please respect copyright.PENANAlbrEroUns9
"...." kali ini pria paruh baya gendut itu terkejut.
269Please respect copyright.PENANAJ3UaLCxPR1
Ekspresi nya terlihat serius saat dia menatap Brian Won dengan ekspresi curiga.
269Please respect copyright.PENANAD8It2EHtVQ
Sebelum pria paruh baya gendut itu sempat bicara, Brian Won mendadak menghilang dari tempat nya dan muncul di belakang pria paruh baya gendut itu.
269Please respect copyright.PENANASx9fB1b0KM
" Apa?! Sejak kapan?!" Pria paruh baya gendut itu terkejut dan berbalik menatap Brian Won dengan ekspresi waspada.
269Please respect copyright.PENANAEgzZedQCvG
Namun beberapa detik kemudian, ekspresi pria paruh baya gendut itu berubah saat dia merasakan tubuh nya melemah secara tiba - tiba.
269Please respect copyright.PENANA5duh9azIKG
Bruk!
269Please respect copyright.PENANANJsdlcYKjL
Pria paruh baya gendut itu jatuh dan berbaring di lantai dengan ekspresi kosong.
269Please respect copyright.PENANAkfI2arNge8
Darah merah terus mengalir dengan deras melalui lubang yang ada di dada nya.
269Please respect copyright.PENANAynVp5466Hf
"...." Dua pemuda yang melihat kejadian ini terkejut sebelum kemudian mulai merasa panik dan ketakutan melanda pikiran mereka.
269Please respect copyright.PENANAchbYZ0M7Et
Brian Won berbalik, dia memperlihatkan tangan nya yang bernoda darah dan berkata dengan senyum hangat.
269Please respect copyright.PENANA4ChU6D8NdM
" Kalian berdua, sekarang adalah giliran kalian. Tenang saja, tidak akan sakit kok. Kalian akan mati tanpa merasa sakit sedikit pun di tangan ku." Ucap Brian Won dengan nada lembut.
269Please respect copyright.PENANARpumCavyFd
" Tidak... Pergi dari sini!!" Pemuda berkacamata hitam berteriak panik untuk mengusir Brian Won.
269Please respect copyright.PENANAPz0nB6IXaU
Pemuda bertahi lalat hitam berusaha keras merangkak untuk melarikan diri dari Brian Won.
269Please respect copyright.PENANAMukr5C4F7P
" He he he... Mana bisa aku pergi sekarang. Sebelum nya aku sudah memberi kalian bertiga kesempatan. Salah sendiri kalian bertiga tidak memanfaatkan kesempatan dari ku dengan baik." Ucap Brian Won menggunakan senyum lembut.
269Please respect copyright.PENANAvIBMhnOXX0
Brian Won menjawab sambil bergerak selangkah demi selangkah ke arah dua pemuda itu.
269Please respect copyright.PENANAH6RyHwtwCv
Pemuda berkacamata hitam menjadi lebih panik dari sebelum nya. Pemuda bertahi lalat hitam juga mencoba lebih keras untuk melarikan diri dari Brian Won.
269Please respect copyright.PENANAlgx3VAHYS5
Setelah itu, terdengar dua teriakan keras yang berbeda dan bertahan selama beberapa detik.
269Please respect copyright.PENANAkXckwHDzB5
Usai teriakan itu menghilang, terlihat Brian Won yang tengah duduk tenang di atas sofa. Dia menatap mayat tiga orang itu dan mengeluarkan ponsel nya untuk membuat panggilan telepon.
269Please respect copyright.PENANAyBS2AA6A2l
" Halo! Tuan Won, kenapa anda memanggil saya? Apa ada sesuatu yang bisa saya bantu?" Ucap seorang lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
269Please respect copyright.PENANATcBwobxrL1
" Um! Aku baru saja membunuh beberapa warga sipil. Apa kau bisa datang kemari untuk mengurus nya?" Jawab Brian Won dengan tenang.
269Please respect copyright.PENANAOgPP5T3jpA
" Oke... Dimana anda sekarang? Saya akan bergegas menemui anda sekarang." Jawab lelaki di sisi lain telepon dengan cepat.
269Please respect copyright.PENANAlMPD4cOH5d
" Aku berada di kereta cepat saat ini. Kau tunggu saja kereta cepat yang akan tiba di kota bunga beberapa jam lagi.
269Please respect copyright.PENANAksRNFAwkLq
Aku berada di dalam kereta cepat itu." Jelas Brian Won dengan nada santai.
269Please respect copyright.PENANATE7R7t4m5f
" Baik Tuan Won, saya akan berangkat segera menuju ke stasiun kereta cepat kota bunga." Ucap lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
269Please respect copyright.PENANAFGrC1FziFw
Kemudian setelah itu, Brian Won menutup telepon dan membaringkan tubuh nya dengan mata tertutup.
269Please respect copyright.PENANAk5vaJ6zl5B
' Hem, dua bajingan ini sudah mati, seharusnya Liu Wen bisa tenang beristirahat di kursi nya.' gumam Brian Won di dalam hati.
269Please respect copyright.PENANAUb1iVRYE9m
Selesai memikirkan keadaan Liu Wen, Brian Won akhirnya tertidur pulas beberapa saat setelah nya.
269Please respect copyright.PENANAAz0d42yy6D
Yang sedikit aneh di sini, telapak tangan Brian Won terlihat masih bernoda darah dan dia seperti nya tidak berniat untuk membersihkan noda darah itu.
ns 15.158.61.20da2