Duar!
238Please respect copyright.PENANAL0b6na9K0d
Luo Nang menendang meja yang berada di dekat nya dengan sangat keras, kemudian dia menatap dengan sombong ke arah Brian Won.
238Please respect copyright.PENANA0oRoqC2lso
" Vivian adalah wanita yang tuan muda ini sukai, kau jangan bermimpi bisa mendapatkan nya selama aku masih hidup di dunia ini." Ucap Luo Nang dengan nada dingin.
238Please respect copyright.PENANAcLoU3ylKqr
" Jadi begitu, lalu kamu bisa tenang. Aku tidak memiliki minat untuk menjalin hubungan seperti itu dengan Vivian.
238Please respect copyright.PENANAl9sVTfdvYg
Aku cuma memiliki bisnis dengan nya." Jelas Brian dengan nada santai.
238Please respect copyright.PENANA20w5AWLao6
" Huh! Alasan yang basi. Tidak mungkin aku akan mempercayai nya." Luo Nang mendengus dan berkata dengan nada kesal.
238Please respect copyright.PENANAf2ZJyJoSqT
"..." Brian Won terdiam dan dia menatap ragu ke arah Luo Nang.
238Please respect copyright.PENANATr6WPSUQDd
" Lalu apa yang ingin kamu aku lakukan?" Tanya Brian Won dengan nada serius.
238Please respect copyright.PENANANMaxYVk3Ky
" Mudah saja, mundur dan urungkan niat mu untuk bicara dengan Vivi." Balas Luo Nang dengan nada tinggi.
238Please respect copyright.PENANA1ryWhbdQOO
Ekspresi Brian Won berubah, " Kalau soal itu aku tidak bisa. Maaf saja..." jawab Brian Won dengan nada datar.
238Please respect copyright.PENANAmoWaeUtYIg
" Kau!! Huh, baiklah seperti nya kau memang harus di beri pelajaran supaya kau mengerti." Ucap Luo Nang dengan nada kesal.
238Please respect copyright.PENANA6YW58uMxO7
Luo Nang melirik ke arah kelompok mahasiswa di belakang nya dan memberikan kode kepada mereka untuk mengepung Brian.
238Please respect copyright.PENANAyeSd3TxKrJ
Total ada tujuh mahasiswa yang mengepung Brian dari berbagai sisi.
238Please respect copyright.PENANA72rprf1CCL
Brian terlihat sangat tenang, dia menutup mata sebentar dan berkata dengan nada datar.
238Please respect copyright.PENANAKJLbz3wQNg
" Kalian, lebih baik kalian mundur dari pada kalian terluka."
238Please respect copyright.PENANAIzldQRcYa9
" He he, jangan menggertak.. yang akan terluka di sini adalah kamu bukan nya kami!" Jawab salah satu mahasiswa tanpa sedikit pun rasa takut.
238Please respect copyright.PENANAPDQq4BMRrp
" Gertakan seperti ini tidak akan mempan terhadap kami. Renungkan kesalahan mu karena berani membuat masalah dengan bos Luo! Yaaa!!" Mahasiswa lain lanjut bicara dengan suara lantang.
238Please respect copyright.PENANAdsDEyoO7Uf
Kemudian ke tujuh mahasiswa itu mulai menyerang Brian dari berbagai arah.
238Please respect copyright.PENANALs2XMkVgGH
Luo Nang tersenyum kejam di samping tanpa merasa kasihan pada Brian.
238Please respect copyright.PENANAQXrOad7JCZ
....
238Please respect copyright.PENANA1cCQYU7J6x
" Waduh, ini gawat Vivi!! Mahasiswa baru itu akan di keroyok oleh tujuh orang?! Ayo kita lapor ke dosen!!
238Please respect copyright.PENANAxDioA71IJd
Jangan sampai mahasiswa tampan itu babak belur karena ulah Luo Nang!!" Yim Shu berteriak panik sambil menarik - narik tubuh Vivian.
238Please respect copyright.PENANA2vxvP0Rbvq
" Tenang lah Yim, jangan laporkan kepada dosen sekarang. Tunggu dan lihat saja apakah mahasiswa baru ini memiliki kemampuan untuk mengalahkan semua bawahan Luo Nang." Jawab Vivian dengan nada serius.
238Please respect copyright.PENANAiWXcqLyYhS
" Hah!! Vivi, apa yang kamu pikirkan?!! Bagaimana bisa satu orang menang melawan tujuh orang? Ini adalah dunia nyata bukan dunia fantasi!" Yim Shu menjawab heran atas pernyataan Vivian.
238Please respect copyright.PENANAXQjVXfBwLa
Vivian tidak menjawab, dia menatap serius ke arah Brian dan terlihat seperti sedang menantikan sesuatu.
238Please respect copyright.PENANAN3RTGxE2A1
" Vivi!!"
238Please respect copyright.PENANAcCMovrHWd1
Duak!
238Please respect copyright.PENANA7WZ4GrCTGW
Bruk! Bruk! Bruk!
238Please respect copyright.PENANAsSJ4Nyxop2
" Eh?" Yim Shu terkejut mendengar rentetan suara keras yang terdengar.
238Please respect copyright.PENANAV9Ta11FePo
Dia menatap ragu ke arah Brian dan langsung membeku begitu ia melihat tujuh mahasiswa yang sudah berbaring sambil memegangi perut mereka dengan ekspresi kesakitan.
238Please respect copyright.PENANAqua6QLyj8p
" Ini, apa yang sedang terjadi..." gumam Yim Shu tanpa sadar.
238Please respect copyright.PENANAMCMfwEc1xY
"..." Vivian tetap diam dan dia terus menatap Brian Won dengan ekspresi serius.
238Please respect copyright.PENANAXQELo56a6X
......
238Please respect copyright.PENANAUCx0IFybuu
" Bagaimana? Apa aku boleh bicara dengan Vivian sekarang?" Brian yang berdiri di depan Luo Nang bertanya dengan nada datar.
238Please respect copyright.PENANAAUonjP4nee
Luo Nang terlalu terkejut sampai tidak berani membuat sedikit gerakan di depan Brian.
238Please respect copyright.PENANAOzP2YVT5KV
Dia mengangguk dengan ekspresi ketakutan dan berkata. " Boleh, tentu saja boleh..."
238Please respect copyright.PENANAhkkw5GSU0X
Brian Won tersenyum tipis, " Bagus, kalau begitu kamu bisa tidur di sini..." Ucap Brian Won dengan nada santai.
238Please respect copyright.PENANARp74FXt7XX
Mata Luo Nang melebar, sebelum sempat dia memprotes, Brian Won sudah terlebih dahulu menekan jari nya di leher Luo Nang.
238Please respect copyright.PENANAwabpEv4xIH
" Apa, apa yang ingin kamu lakukan?" Tanya Luo Nang dengan gugup.
238Please respect copyright.PENANAw06BkgUjas
" Tidak ada, aku hanya ingin membuat kamu tidur selama beberapa jam."
238Please respect copyright.PENANACBW8axiG6B
Dak!
238Please respect copyright.PENANASAYUIbNG9l
Jari Brian menekan leher Luo Nang sampai terdengar bunyi ledakan yang cukup keras.
238Please respect copyright.PENANAavOCPmAafC
Luo Nang tersentak sebelum kemudian dia kehilangan kesadaran dan jatuh pingsan di atas lantai.
238Please respect copyright.PENANAdnMtuQ5IjD
"..." Mahasiswa dan mahasiswi yang melihat kejadian ini sedikit panik.
238Please respect copyright.PENANASQ93fFPvPO
Mereka berdiri dan terlihat ragu untuk membantu Luo Nang.
238Please respect copyright.PENANAWTrNFkqIN3
Brian Won tidak mempedulikan hal ini, dia melangkahi tubuh Luo Nang dan berjalan ke arah Vivian dengan senyuman hangat.
238Please respect copyright.PENANAqYjoULMxQ5
Yim Shu melihat kedatangan Brian dan menjadi panik saat ini.
238Please respect copyright.PENANATxyW63GTAF
" Kyah! Si tampan datang kemari. Vivi, mungkin kah dia terpesona dengan kemolekan tubuh ku?!" Ucap Yim Shu dengan panik.
238Please respect copyright.PENANA6wPNPteYnd
"..." Vivian terdiam begitu melihat reaksi yang di besar - besarkan dari saudari baik nya itu.
238Please respect copyright.PENANA4ugfKVcOVT
" Tenang lah. Dia tidak datang untuk mu, tetapi untuk ku." Ucap Vivian dengan nada datar.
238Please respect copyright.PENANAD8fsIZNIJP
" Cih, kenapa selalu saja seperti ini." Kata Yim Shu dengan nada menyesal.
238Please respect copyright.PENANACZOSpNtsEb
Saat ini, Brian Won tiba di depan Vivian. Dia tersenyum tipis dan berkata, " Vivian, apakah kamu tahu siapa aku?"
238Please respect copyright.PENANAGWxK4tLsPN
Vivian menatap Brian Won datar dan mengangguk kosong.
238Please respect copyright.PENANAC8oBn4Waxk
" Kau adalah teman Kakak ku, sekaligus orang yang akan menjadi bodyguard ku mulai sekarang." Jawab Vivian dengan nada dingin.
238Please respect copyright.PENANAwSi90LpJIt
"..." Mendapati reaksi dingin dari Vivian, Brian Won merasa sedikit aneh.
238Please respect copyright.PENANAaiKAFqhnyE
" Vivian, meski kita baru saja bertemu, tetapi bukan kah sikap mu itu terlalu dingin kepada ku?
238Please respect copyright.PENANANadWwjfFs1
Begini - begini aku teman baik Juna loh. Juna sudah aku anggap sebagai saudara ku sendiri." Jelas Brian Won dengan nada serius.
238Please respect copyright.PENANAUc05tOBUGi
" Saudara? Ha ha ha ha, benar - benar lucu!"
238Please respect copyright.PENANAmuEx2JU0cJ
Bruak!!
238Please respect copyright.PENANA971zMViPBG
Vivian menampar meja dengan sangat keras.
238Please respect copyright.PENANAO4Z7qO26fL
Dia berdiri dan menunjuk Brian Won tanpa sopan santun. " Jika kau benar - benar menganggap Kakak Juna sebagai saudara, lalu kenapa Kakak Juga bisa meninggal dunia?!
238Please respect copyright.PENANAqM94mfCOv3
Aku sudah tahu semua nya!! Misi terakhir Kakak Juna dilakukan bersama dengan mu! Lalu kenapa kau bisa selamat sementara Kakak Juna meninggal?!"
238Please respect copyright.PENANAdz7GrFr1qT
Yim Shu tertegun melihat murka Vivian yang tidak biasa. Dia memegangi bahu Vivian dan mencoba menenangkan dengan cara lembut.
238Please respect copyright.PENANA7PGjXYLepD
"..." Brian Won diam. Dia menunduk dengan dua tangan mengepal terlihat sedang merasa kesal saat ini.
238Please respect copyright.PENANAWS10ehkXX1
" Aku..."
238Please respect copyright.PENANAlV9ObTACbb
" Apa?! Kenapa kau tidak menjawab?! Jangan bilang jika kamu merasa bersalah karena telah membiarkan Kakak ku mati?!" Ucap Vivian dengan lantang.
238Please respect copyright.PENANAZ3mrF8M7IB
Pandangan semua orang langsung tertuju kepada Brian Won dan Vivian.
238Please respect copyright.PENANABcEZ1tLGBX
Vivian menyadari tatapan semua orang dan merasa malu sendiri.
238Please respect copyright.PENANAYFfapxNDgO
" Huh! Yim, ayo kita pergi. Aku tidak dalam mood yang baik untuk menghadiri kelas hari ini!" Vivian mendengus dan berkata dengan nada dingin.
238Please respect copyright.PENANAuPsSWPKGqB
" Eh tunggu, Vivi mau pergi kemana kita pagi - pagi seperti ini?" Yim Shu langsung bergerak menyusul Vivian dengan panik.
238Please respect copyright.PENANAM60crqVoBd
Saat melewati Brian, Yim Shu berhenti sebentar dan dengan sengaja berbisik.
238Please respect copyright.PENANAS2gGAGSdic
" Maaf tampan, tetapi Vivian belum bisa melupakan Kakak Juna."
238Please respect copyright.PENANAgei3wktVF1
Selepas berbisik, Yim Shu lanjut bergegas menyusul Vivian yang sudah berada di pintu.
238Please respect copyright.PENANAW4cCHBTBue
Vivian berhenti dan berkata tanpa melihat ke belakang, " Sampai kapan pun, aku tidak akan pernah memaafkan mu karena telah membiarkan Kakak Juna mati!"
238Please respect copyright.PENANAPvimFtHuqR
Vivian lanjut berlari begitu dia selesai bicara. Yim Shu kembali mengikuti nya meskipun ia terlihat sudah merasa lelah.
238Please respect copyright.PENANA2E5MzVsSm4
Sepertinya tubuh berisi yang dia miliki membuat nya mudah merasa lelah.
238Please respect copyright.PENANAJpjmmmzWEH
Beberapa saat setelah Vivian dan Yim Shu keluar dari ruangan kelas farmasi, seorang wanita paruh baya memasuki kelas.
238Please respect copyright.PENANAphzMK58D2I
Saat dia melihat keadaan kelas yang cukup kacau, wanita paruh baya itu langsung membatu sebelum kemudian meminta penjelasan kepada salah seorang mahasiswa yang sedang berada di dekat nya.
238Please respect copyright.PENANAcQieQPE7Tt
.......
238Please respect copyright.PENANAgEiaS4SHNS
Universitas Yazart memiliki hukum yang mengikat bagi semua anggota nya. Sebagai orang yang telah menghajar Luo Nang dan para bawahan nya hingga pingsan, Brian Won tentu saja di bawa ke ruangan BK untuk di beri hukuman.
238Please respect copyright.PENANAU7uDSz3pDV
Namun sebelum Brian mendapatkan hukuman nya, Wu Yun tiba - tiba datang dan membicarakan sesuatu dengan dosen yang bertanggung jawab.
238Please respect copyright.PENANAOBIPJutXCq
Dosen yang bertanggung jawab itu mengerti dan membiarkan Brian Won keluar tanpa mendapatkan hukuman.
238Please respect copyright.PENANAl5cqTZ8VSX
Untuk masalah Luo Nang, Wu Yun sepertinya sudah berniat untuk menjelaskan nya secara pribadi. Soal nya meski Luo Nang terlihat seperti itu, namun ia memiliki latar belakang yang cukup besar.
238Please respect copyright.PENANAjUpIQGkJr5
Keluarga Luo termasuk salah satu keluarga besar yang memiliki aset ratusan juta.( 1 Mata Uang Novel : 5000RP)
238Please respect copyright.PENANAzYpeueHa2I
Oleh karena itu Wu Yun tidak bisa membiarkan Luo Nang kembali tanpa mendapatkan penjelasan.
238Please respect copyright.PENANA4pKjcoNIYS
.....
238Please respect copyright.PENANAAKU5XF481D
Brian Won yang baru saja keluar dari ruangan BK, terlihat kebingungan harus pergi kemana saat ini.
238Please respect copyright.PENANAHEnJwS2KSV
" Dah lah, aku akan pergi ke tempat Kakak Jeni saja. Aku dengar Kakak Jeni baru saja pindah ke Kota Bunga." Gumam Brian Won dengan ekspresi tanpa daya.
238Please respect copyright.PENANAPaZjqTx2DD
Setelah itu, Brian Won pergi menuju parkiran dan mengendarai mobil nya menuju ke sebuah alamat dengan arahan maps dari ponsel nya.
238Please respect copyright.PENANAaW5KUDKZx0
Dalam perjalanan, Brian Won terus memikirkan reaksi Vivian yang seperti itu kepada nya.
238Please respect copyright.PENANA1slKg4bIBd
" Hah, aku tidak bisa menyalahkan Vivian. Dia adalah wanita yang sangat menyayangi Kakak lelaki nya.
238Please respect copyright.PENANAYY0lnTpjxH
Meski tidak sepenuhnya benar, namun Juna memang mati karena aku yang terlalu lemah saat itu. Tidak, kalau boleh jujur, sekarang pun aku masih tidak yakin bisa mengalahkan satu orang dari kelompok itu." Gumam Brian Won dengan nada serius.
238Please respect copyright.PENANAW4t63SmbVq
Brian Won mengingat kembali kekuatan yang dimiliki oleh kelompok orang itu dan merasa merinding tanpa sadar.
238Please respect copyright.PENANAWnGYPkDihA
Tangan nya yang memegang setir kemudi mengepal erat dan sebuah tekad kuat muncul di wajah tampan nya.
238Please respect copyright.PENANATl7REHz3C5
" Huh! Apapun yang terjadi, aku tetap akan berusaha untuk membalas dendam!" Tegas Brian Won dengan nada dingin.
ns 15.158.61.16da2