Duar!
191Please respect copyright.PENANAshvBOsiEZb
Luo Nang menendang meja yang berada di dekat nya dengan sangat keras, kemudian dia menatap dengan sombong ke arah Brian Won.
191Please respect copyright.PENANABYcKJPFgZb
" Vivian adalah wanita yang tuan muda ini sukai, kau jangan bermimpi bisa mendapatkan nya selama aku masih hidup di dunia ini." Ucap Luo Nang dengan nada dingin.
191Please respect copyright.PENANAIUne52JGXa
" Jadi begitu, lalu kamu bisa tenang. Aku tidak memiliki minat untuk menjalin hubungan seperti itu dengan Vivian.
191Please respect copyright.PENANAAtPsuDmiMm
Aku cuma memiliki bisnis dengan nya." Jelas Brian dengan nada santai.
191Please respect copyright.PENANAAb8CpNwFiX
" Huh! Alasan yang basi. Tidak mungkin aku akan mempercayai nya." Luo Nang mendengus dan berkata dengan nada kesal.
191Please respect copyright.PENANA8dvWX1JfCp
"..." Brian Won terdiam dan dia menatap ragu ke arah Luo Nang.
191Please respect copyright.PENANANON2N25ofI
" Lalu apa yang ingin kamu aku lakukan?" Tanya Brian Won dengan nada serius.
191Please respect copyright.PENANAXS4XifoGV3
" Mudah saja, mundur dan urungkan niat mu untuk bicara dengan Vivi." Balas Luo Nang dengan nada tinggi.
191Please respect copyright.PENANAUliFXDW8QH
Ekspresi Brian Won berubah, " Kalau soal itu aku tidak bisa. Maaf saja..." jawab Brian Won dengan nada datar.
191Please respect copyright.PENANAoPLreAKWRd
" Kau!! Huh, baiklah seperti nya kau memang harus di beri pelajaran supaya kau mengerti." Ucap Luo Nang dengan nada kesal.
191Please respect copyright.PENANAyvD0jW5IiO
Luo Nang melirik ke arah kelompok mahasiswa di belakang nya dan memberikan kode kepada mereka untuk mengepung Brian.
191Please respect copyright.PENANAo49PEwMxEe
Total ada tujuh mahasiswa yang mengepung Brian dari berbagai sisi.
191Please respect copyright.PENANAB6j3gEDc59
Brian terlihat sangat tenang, dia menutup mata sebentar dan berkata dengan nada datar.
191Please respect copyright.PENANAN1djliurL0
" Kalian, lebih baik kalian mundur dari pada kalian terluka."
191Please respect copyright.PENANAdFdB7xpBTY
" He he, jangan menggertak.. yang akan terluka di sini adalah kamu bukan nya kami!" Jawab salah satu mahasiswa tanpa sedikit pun rasa takut.
191Please respect copyright.PENANAhoEb2GehGS
" Gertakan seperti ini tidak akan mempan terhadap kami. Renungkan kesalahan mu karena berani membuat masalah dengan bos Luo! Yaaa!!" Mahasiswa lain lanjut bicara dengan suara lantang.
191Please respect copyright.PENANAWIs3AAsfGR
Kemudian ke tujuh mahasiswa itu mulai menyerang Brian dari berbagai arah.
191Please respect copyright.PENANAFoOqcGXC00
Luo Nang tersenyum kejam di samping tanpa merasa kasihan pada Brian.
191Please respect copyright.PENANASsyhzAjcv2
....
191Please respect copyright.PENANALxZfVi1l6D
" Waduh, ini gawat Vivi!! Mahasiswa baru itu akan di keroyok oleh tujuh orang?! Ayo kita lapor ke dosen!!
191Please respect copyright.PENANAvVj6mDpwz4
Jangan sampai mahasiswa tampan itu babak belur karena ulah Luo Nang!!" Yim Shu berteriak panik sambil menarik - narik tubuh Vivian.
191Please respect copyright.PENANAZB2puAhPPf
" Tenang lah Yim, jangan laporkan kepada dosen sekarang. Tunggu dan lihat saja apakah mahasiswa baru ini memiliki kemampuan untuk mengalahkan semua bawahan Luo Nang." Jawab Vivian dengan nada serius.
191Please respect copyright.PENANALIGvkp8sM2
" Hah!! Vivi, apa yang kamu pikirkan?!! Bagaimana bisa satu orang menang melawan tujuh orang? Ini adalah dunia nyata bukan dunia fantasi!" Yim Shu menjawab heran atas pernyataan Vivian.
191Please respect copyright.PENANAesyK323sSE
Vivian tidak menjawab, dia menatap serius ke arah Brian dan terlihat seperti sedang menantikan sesuatu.
191Please respect copyright.PENANA4xeyG4X2zy
" Vivi!!"
191Please respect copyright.PENANAKX5dUIGUP6
Duak!
191Please respect copyright.PENANASkguICN5zR
Bruk! Bruk! Bruk!
191Please respect copyright.PENANApKfb0Hxu31
" Eh?" Yim Shu terkejut mendengar rentetan suara keras yang terdengar.
191Please respect copyright.PENANAImbGB4V99e
Dia menatap ragu ke arah Brian dan langsung membeku begitu ia melihat tujuh mahasiswa yang sudah berbaring sambil memegangi perut mereka dengan ekspresi kesakitan.
191Please respect copyright.PENANA3uBhD0QF9J
" Ini, apa yang sedang terjadi..." gumam Yim Shu tanpa sadar.
191Please respect copyright.PENANA3QZ3gjDFML
"..." Vivian tetap diam dan dia terus menatap Brian Won dengan ekspresi serius.
191Please respect copyright.PENANAI81PukDfty
......
191Please respect copyright.PENANA3a4U708cXP
" Bagaimana? Apa aku boleh bicara dengan Vivian sekarang?" Brian yang berdiri di depan Luo Nang bertanya dengan nada datar.
191Please respect copyright.PENANAyC2SfXfcLl
Luo Nang terlalu terkejut sampai tidak berani membuat sedikit gerakan di depan Brian.
191Please respect copyright.PENANAO63dVBWAcf
Dia mengangguk dengan ekspresi ketakutan dan berkata. " Boleh, tentu saja boleh..."
191Please respect copyright.PENANAqHpxuZ9FRW
Brian Won tersenyum tipis, " Bagus, kalau begitu kamu bisa tidur di sini..." Ucap Brian Won dengan nada santai.
191Please respect copyright.PENANAhsLHkTf2Hs
Mata Luo Nang melebar, sebelum sempat dia memprotes, Brian Won sudah terlebih dahulu menekan jari nya di leher Luo Nang.
191Please respect copyright.PENANAFXzgDGN1d8
" Apa, apa yang ingin kamu lakukan?" Tanya Luo Nang dengan gugup.
191Please respect copyright.PENANAKAr8zO1LVi
" Tidak ada, aku hanya ingin membuat kamu tidur selama beberapa jam."
191Please respect copyright.PENANAreCuF8r7E1
Dak!
191Please respect copyright.PENANALQ09F20BbP
Jari Brian menekan leher Luo Nang sampai terdengar bunyi ledakan yang cukup keras.
191Please respect copyright.PENANAnXl4w6cRSc
Luo Nang tersentak sebelum kemudian dia kehilangan kesadaran dan jatuh pingsan di atas lantai.
191Please respect copyright.PENANA1CSg1DPTuT
"..." Mahasiswa dan mahasiswi yang melihat kejadian ini sedikit panik.
191Please respect copyright.PENANA6rA9qEPTYb
Mereka berdiri dan terlihat ragu untuk membantu Luo Nang.
191Please respect copyright.PENANAsztoGLQlJq
Brian Won tidak mempedulikan hal ini, dia melangkahi tubuh Luo Nang dan berjalan ke arah Vivian dengan senyuman hangat.
191Please respect copyright.PENANAXgg9i3JddE
Yim Shu melihat kedatangan Brian dan menjadi panik saat ini.
191Please respect copyright.PENANAdvbcNYWcWh
" Kyah! Si tampan datang kemari. Vivi, mungkin kah dia terpesona dengan kemolekan tubuh ku?!" Ucap Yim Shu dengan panik.
191Please respect copyright.PENANAHiLQ8XP47Y
"..." Vivian terdiam begitu melihat reaksi yang di besar - besarkan dari saudari baik nya itu.
191Please respect copyright.PENANAJrTm6Kx4uJ
" Tenang lah. Dia tidak datang untuk mu, tetapi untuk ku." Ucap Vivian dengan nada datar.
191Please respect copyright.PENANAdDYdq8sRGC
" Cih, kenapa selalu saja seperti ini." Kata Yim Shu dengan nada menyesal.
191Please respect copyright.PENANAHys6pjIGGN
Saat ini, Brian Won tiba di depan Vivian. Dia tersenyum tipis dan berkata, " Vivian, apakah kamu tahu siapa aku?"
191Please respect copyright.PENANAlKLR0xf9sn
Vivian menatap Brian Won datar dan mengangguk kosong.
191Please respect copyright.PENANAWSXvetVodO
" Kau adalah teman Kakak ku, sekaligus orang yang akan menjadi bodyguard ku mulai sekarang." Jawab Vivian dengan nada dingin.
191Please respect copyright.PENANAYmbI8zzkMV
"..." Mendapati reaksi dingin dari Vivian, Brian Won merasa sedikit aneh.
191Please respect copyright.PENANAym98i0zU6T
" Vivian, meski kita baru saja bertemu, tetapi bukan kah sikap mu itu terlalu dingin kepada ku?
191Please respect copyright.PENANA6DXMkG0FVT
Begini - begini aku teman baik Juna loh. Juna sudah aku anggap sebagai saudara ku sendiri." Jelas Brian Won dengan nada serius.
191Please respect copyright.PENANAc61U19hKjV
" Saudara? Ha ha ha ha, benar - benar lucu!"
191Please respect copyright.PENANAXPMJT0W4by
Bruak!!
191Please respect copyright.PENANAuAgN0HRi0K
Vivian menampar meja dengan sangat keras.
191Please respect copyright.PENANA96WW6a8fsV
Dia berdiri dan menunjuk Brian Won tanpa sopan santun. " Jika kau benar - benar menganggap Kakak Juna sebagai saudara, lalu kenapa Kakak Juga bisa meninggal dunia?!
191Please respect copyright.PENANATFKX7bt4n9
Aku sudah tahu semua nya!! Misi terakhir Kakak Juna dilakukan bersama dengan mu! Lalu kenapa kau bisa selamat sementara Kakak Juna meninggal?!"
191Please respect copyright.PENANAwQ4l57Zu2s
Yim Shu tertegun melihat murka Vivian yang tidak biasa. Dia memegangi bahu Vivian dan mencoba menenangkan dengan cara lembut.
191Please respect copyright.PENANAD0C2zXZW67
"..." Brian Won diam. Dia menunduk dengan dua tangan mengepal terlihat sedang merasa kesal saat ini.
191Please respect copyright.PENANA179LUS5Lih
" Aku..."
191Please respect copyright.PENANAde9VP2RIQS
" Apa?! Kenapa kau tidak menjawab?! Jangan bilang jika kamu merasa bersalah karena telah membiarkan Kakak ku mati?!" Ucap Vivian dengan lantang.
191Please respect copyright.PENANABcMb86vhyK
Pandangan semua orang langsung tertuju kepada Brian Won dan Vivian.
191Please respect copyright.PENANADObUYy9Ta6
Vivian menyadari tatapan semua orang dan merasa malu sendiri.
191Please respect copyright.PENANA8mrghs0tsN
" Huh! Yim, ayo kita pergi. Aku tidak dalam mood yang baik untuk menghadiri kelas hari ini!" Vivian mendengus dan berkata dengan nada dingin.
191Please respect copyright.PENANA7HlTSJWgcS
" Eh tunggu, Vivi mau pergi kemana kita pagi - pagi seperti ini?" Yim Shu langsung bergerak menyusul Vivian dengan panik.
191Please respect copyright.PENANAuC6tHSTT0n
Saat melewati Brian, Yim Shu berhenti sebentar dan dengan sengaja berbisik.
191Please respect copyright.PENANAWnNCOIbn4F
" Maaf tampan, tetapi Vivian belum bisa melupakan Kakak Juna."
191Please respect copyright.PENANAmHMq6daeGZ
Selepas berbisik, Yim Shu lanjut bergegas menyusul Vivian yang sudah berada di pintu.
191Please respect copyright.PENANABfRcsLe38P
Vivian berhenti dan berkata tanpa melihat ke belakang, " Sampai kapan pun, aku tidak akan pernah memaafkan mu karena telah membiarkan Kakak Juna mati!"
191Please respect copyright.PENANAD8EBMjAO3f
Vivian lanjut berlari begitu dia selesai bicara. Yim Shu kembali mengikuti nya meskipun ia terlihat sudah merasa lelah.
191Please respect copyright.PENANAygPowzLfpY
Sepertinya tubuh berisi yang dia miliki membuat nya mudah merasa lelah.
191Please respect copyright.PENANAtmXRQmJOfr
Beberapa saat setelah Vivian dan Yim Shu keluar dari ruangan kelas farmasi, seorang wanita paruh baya memasuki kelas.
191Please respect copyright.PENANAj4JdHwJI93
Saat dia melihat keadaan kelas yang cukup kacau, wanita paruh baya itu langsung membatu sebelum kemudian meminta penjelasan kepada salah seorang mahasiswa yang sedang berada di dekat nya.
191Please respect copyright.PENANAWgSBc3kqMN
.......
191Please respect copyright.PENANANizi3g9R03
Universitas Yazart memiliki hukum yang mengikat bagi semua anggota nya. Sebagai orang yang telah menghajar Luo Nang dan para bawahan nya hingga pingsan, Brian Won tentu saja di bawa ke ruangan BK untuk di beri hukuman.
191Please respect copyright.PENANADPHbWbn3Z8
Namun sebelum Brian mendapatkan hukuman nya, Wu Yun tiba - tiba datang dan membicarakan sesuatu dengan dosen yang bertanggung jawab.
191Please respect copyright.PENANAFzMeBBcy8t
Dosen yang bertanggung jawab itu mengerti dan membiarkan Brian Won keluar tanpa mendapatkan hukuman.
191Please respect copyright.PENANA006gnmu0BA
Untuk masalah Luo Nang, Wu Yun sepertinya sudah berniat untuk menjelaskan nya secara pribadi. Soal nya meski Luo Nang terlihat seperti itu, namun ia memiliki latar belakang yang cukup besar.
191Please respect copyright.PENANAHLIGhfHUfS
Keluarga Luo termasuk salah satu keluarga besar yang memiliki aset ratusan juta.( 1 Mata Uang Novel : 5000RP)
191Please respect copyright.PENANAMnlN8FXKxT
Oleh karena itu Wu Yun tidak bisa membiarkan Luo Nang kembali tanpa mendapatkan penjelasan.
191Please respect copyright.PENANA33amN3WqsU
.....
191Please respect copyright.PENANABLYI54o85H
Brian Won yang baru saja keluar dari ruangan BK, terlihat kebingungan harus pergi kemana saat ini.
191Please respect copyright.PENANAWSJ2ptAfGs
" Dah lah, aku akan pergi ke tempat Kakak Jeni saja. Aku dengar Kakak Jeni baru saja pindah ke Kota Bunga." Gumam Brian Won dengan ekspresi tanpa daya.
191Please respect copyright.PENANAYgyZxeoodq
Setelah itu, Brian Won pergi menuju parkiran dan mengendarai mobil nya menuju ke sebuah alamat dengan arahan maps dari ponsel nya.
191Please respect copyright.PENANAJmut9NSUN6
Dalam perjalanan, Brian Won terus memikirkan reaksi Vivian yang seperti itu kepada nya.
191Please respect copyright.PENANAyLOczUqnFG
" Hah, aku tidak bisa menyalahkan Vivian. Dia adalah wanita yang sangat menyayangi Kakak lelaki nya.
191Please respect copyright.PENANAdhRloAFzjV
Meski tidak sepenuhnya benar, namun Juna memang mati karena aku yang terlalu lemah saat itu. Tidak, kalau boleh jujur, sekarang pun aku masih tidak yakin bisa mengalahkan satu orang dari kelompok itu." Gumam Brian Won dengan nada serius.
191Please respect copyright.PENANAzRIOACfFzg
Brian Won mengingat kembali kekuatan yang dimiliki oleh kelompok orang itu dan merasa merinding tanpa sadar.
191Please respect copyright.PENANAHNEMpiTlD4
Tangan nya yang memegang setir kemudi mengepal erat dan sebuah tekad kuat muncul di wajah tampan nya.
191Please respect copyright.PENANA9j4Ek0caPH
" Huh! Apapun yang terjadi, aku tetap akan berusaha untuk membalas dendam!" Tegas Brian Won dengan nada dingin.
ns 15.158.61.17da2