Kompleks apartemen.
263Please respect copyright.PENANACCGXhhpe4w
Brian Won yang baru saja datang langsung mendapatkan telepon dan Jeni Yan.
263Please respect copyright.PENANAzWsu4aPhOs
" Halo Kak? Berapa nomor apartemen Kakak?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
263Please respect copyright.PENANA93hvRkFwGC
" Nomor 577, Brian mungkin kah kamu sudah tiba?" Tanya balik Jeni Yan dengan nada penasaran.
263Please respect copyright.PENANAG3ZH4aEos4
" Ya Kak, aku akan segera datang ke apartemen Kakak."
263Please respect copyright.PENANA4oxvSiYWIT
" Baiklah, aku akan menunggu mu..."
263Please respect copyright.PENANAP0qfVHszrv
Brian mematikan ponsel nya dan berjalan memasuki lift yang ada.
263Please respect copyright.PENANAHeyirhzwJC
.....
263Please respect copyright.PENANAC1Silt5FaV
Lantai lima apartemen, Brian baru saja keluar dari lift dan langsung bergegas mencari apartemen bernomor 577.
263Please respect copyright.PENANAHwZjxE7NZ7
Setelah mencari selama lima menit atau lebih, Brian akhirnya tiba di depan pintu apartemen bernomor 577 itu.
263Please respect copyright.PENANAcmNEFqTGas
Ding!
263Please respect copyright.PENANAFtFR6OVfnG
" Iya sebentar..." suara seorang perempuan dewasa terdengar.
263Please respect copyright.PENANAX5zCuWtGDn
Pintu di buka dan seorang perempuan dewasa berambut hitam panjang muncul di depan Brian.
263Please respect copyright.PENANAbihVzoXSdn
Perempuan dewasa itu menatap Brian dengan senyum bahagia.
263Please respect copyright.PENANAj90Nbl0k8n
" Kakak Jeni, lama tidak berjumpa." Sapa Brian dengan suara hangat.
263Please respect copyright.PENANAH56KStavOo
Jeni Yan langsung bergerak dan memeluk Brian Won dengan pelukan yang erat.
263Please respect copyright.PENANAjJzxcb5mMx
" Akhirnya, setelah dua tahun aku bisa melihat mu lagi." Bisik Jeni Yan pelan di samping telinga Brian.
263Please respect copyright.PENANAK5vIKytfyi
Brian Won menepuk - nepuk punggung Jeni Yan untuk menenangkan nya.
263Please respect copyright.PENANApWdMSbhLOx
" Kakak Jeni tenang lah. Kita masih memiliki banyak waktu untuk terus bersama di masa depan." Ucap Brian Won dengan suara lembut.
263Please respect copyright.PENANADGfJjTyVrH
Jeni Yan terus memeluk tubuh Brian Won selama hampir satu menit sebelum kemudian melepaskan nya.
263Please respect copyright.PENANASzfVSUXbF9
" Mari masuk, Kakak sudah menyiapkan makanan favorit mu." Ucap Jeni Yan sambil menarik Brian memasuki apartemen.
263Please respect copyright.PENANAdYa1StejBs
Brian tidak melawan dan membiarkan diri nya di tarik oleh Jeni Yan.
263Please respect copyright.PENANAeJSL1k5qXc
Melihat interior apartemen yang benar - benar asing membuat Brian merasa sedikit tidak nyaman. Namun perasaan tidak nyaman itu langsung hilang karena keberadaan Jeni Yan.
263Please respect copyright.PENANA3hhMMl2j2a
" Duduk lah, biarkan aku menyiapkan makanan untuk mu." Jeni Yan mendorong Brian untuk duduk di kursi dan ia sendiri bergegas mulai menyiapkan makanan.
263Please respect copyright.PENANAZg60b4waXm
Melihat bagian belakang tubuh Jeni Yan yang sedang bekerja keras menyiapkan hidangan, Brian Won menghela nafas tanpa daya.
263Please respect copyright.PENANAQrh0Mym9Wb
" Kakak Jeni, Kakak tidak perlu repot. Aku merasa tidak enak jadi nya." Ucap Brian Won dengan nada canggung.
263Please respect copyright.PENANAfOjWUoV51j
" Haish, seperti sama siapa saja. Kakak malah merasa senang jika kamu mau memakan masakan Kakak.
263Please respect copyright.PENANAJdfkzvzwFC
Jadi jangan merasa sungkan dan tunggu saja Kakak menyelesaikan semua nya." Jelas Jeni Yan dengan cepat.
263Please respect copyright.PENANA5T7RNXpfyL
Brian Won tersenyum tipis mendengar jawaban Jeni Yan.
263Please respect copyright.PENANASI7PbwIe9T
' Andai saja kejadian itu tidak terjadi, saat ini pasti Kakak Jeni akan hidup bahagia bersama Saudara Ying.' pikir Brian Won dengan ekspresi sedih.
263Please respect copyright.PENANAN3iUGZc3pb
Usai menunggu selama beberapa menit, meja makan yang tadi nya kosong langsung penuh dengan beberapa hidangan.
263Please respect copyright.PENANA9N1d4zaYz7
Jeni Yan menyerahkan piring untuk Brian sebelum kemudian duduk di seberang nya.
263Please respect copyright.PENANAhuRYCAt5hd
" Ayo makan! Kamu tidak perlu merasa malu. Aku tahu kok jika orang hebat seperti mu pasti nya memerlukan energi yang banyak juga." Ucap Jeni Yan sambil tersenyum manis.
263Please respect copyright.PENANAmqWMDfJGKK
Brian mengangguk lembut dan mulai mengambil nasi dan lauk nya.
263Please respect copyright.PENANAxjZoIR4acP
Begitu Brian Won memasukkan satu cendok nasi + lauk ke dalam mulut nya, dia langsung mengangguk sekali karena merasa nostalgia.
263Please respect copyright.PENANA1L7nd3u82F
" Ini sangat enak, seperti yang di harapkan dari Kakak Jeni." Puji Brian Won dengan ekspresi lembut.
263Please respect copyright.PENANAYf96WsO3af
" He he, terima kasih atas pujian nya. Lalu jangan sungkan lagi, ayo habiskan semua nya!
263Please respect copyright.PENANA0urI6KYZxT
Karena Kakak tahu jika kamu akan datang, jadi nya Kakak memasak beberapa kali lebih banyak dari yang biasa nya." Jelas Jeni Yan dengan ekspresi bahagia.
263Please respect copyright.PENANAT7xJXohBLr
" Kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi... Selamat makan..." Brian Won mulai melahap makanan di piring nya dengan lahap.
263Please respect copyright.PENANAAzBgWW8sLd
Kurang dari satu menit, porsi yang biasa nya di tunjukan untuk empat orang langsung habis di makan Brian.
263Please respect copyright.PENANAfeBPPQXz4R
Jeni Yan langsung berdiri dan menambah makanan di piring Brian dan membiarkan nya makan dengan lebih lahap.
263Please respect copyright.PENANAbOLmQsldkv
Senyum bahagia yang sangat tulus muncul saat Jeni Yan menatap Brian Won yang tengah lahap memakan masakan nya.
263Please respect copyright.PENANAoPuEgTlaqC
Lima belas menit kemudian, semua makanan di meja habis dan hanya menyisakan tulang belulang nya saja.
263Please respect copyright.PENANALKuvW8W7f3
Sendawaa...
263Please respect copyright.PENANAZWWvY6bKkS
Brian Won tidak sengaja bersendawa dan langsung menutup mulut nya dengan ekspresi malu.
263Please respect copyright.PENANAdS2e6nG8p4
" Kenapa? Apakah kamu malu jika bersendawa di depan ku?" Tanya Jeni Yan dengan nada main - main.
263Please respect copyright.PENANAK230C9bzed
" Tidak, bukan begitu Kak. Aku takut jika sendawa ku akan membuat Kakak merasa tidak nyaman, jadi aku memilih untuk menahan nya." Jelas Brian Won dengan nada malu - malu.
263Please respect copyright.PENANAom2Ab2RMl9
" Hi hi hi, tidak apa. Anggap saja Kakak tidak ada." Jeni tertawa lembut dan berkata dengan nada menggoda.
263Please respect copyright.PENANArHjPbh1Bk8
"..."
263Please respect copyright.PENANAmD14M0Dtd4
Kemudian Jeni Yan dan Brian mengobrol bercanda selama beberapa saat.
263Please respect copyright.PENANAJEYldTqoau
" Ehem... Kakak Jen, biar aku yang bagian mencuci piring. Kakak duduk saja di sini dan awasi aku." Ucap Brian Won sambil meregangkan ke dua tangan nya.
263Please respect copyright.PENANAuEAwPqdyLG
" Baiklah. Tapi Brian, kamu sebenarnya mau mencuci piring atau malah menghancurkan piring? Kok melakukan peregangan seperti itu?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi menggoda.
263Please respect copyright.PENANAIUZM0Cp0KS
" Hah? Tentu saja untuk mencuci piring, mana berani aku menghancurkan piring milik Kakak Jeni." Jelas Brian Won dengan ekspresi takut - takut.
263Please respect copyright.PENANAg2fCrOlfCV
" He he, baguslah kalau begitu. Lalu cucilah dengan baik, hasil nya harus bersih dan juga mengkilap!"
263Please respect copyright.PENANAb2ZjFx48xK
" Ashiap!" Balas Brian Won dengan nada santai.
263Please respect copyright.PENANAJkmo01SAZh
Klunting, klunting...
263Please respect copyright.PENANA0szB6X3ahG
Brian Won mulai mencuci piring dengan hati - hati. Dia adalah seorang prajurit khusus, kekuatan nya berada jauh di atas rata - rata. Oleh karena itu dia harus lebih hati - hati saat melakukan pekerjaan rentan seperti mencuci piring ini.
263Please respect copyright.PENANAhkycQAeSU1
" Oh ya, bagaimana dengan perjalanan mu, qpa kamu sudah bertemu dengan Adik nya Juna?" Tanya Jeni Yan di sela Brian Won mencuci piring.
263Please respect copyright.PENANA2JW821EJtS
Brian Won meletakkan piring yang sudah bersih di sisi kanan dan ia menghela nafas panjang tanpa daya.
263Please respect copyright.PENANAlBE8fuZ1gD
" Kacau, baru tadi aku bertemu dengan nya tetapi aku langsung di tolak mentah - mentah oleh nya." Jelas Brian Won dengan nada sedih.
263Please respect copyright.PENANAxY0d26jZ7r
" Benarkah? Hem, ini kali pertama kalian bertemu bukan?" Tanya Jeni Yan dengan nada ragu.
263Please respect copyright.PENANADcpF44QXYo
Brian Won mengangguk lembut dan berjalan, " Memang. Ini adalah pertemuan pertama paling kacau yang pernah aku alami dalam hidup ini."
263Please respect copyright.PENANAfpaH4JCz5U
"...." Jeni Yan terdiam.
263Please respect copyright.PENANAuBRcS6miR8
Ekspresi nya terlihat sedikit aneh dan dia bertanya dengan ragu, " Memang nya bagaimana? Coba kamu ceritakan bagaimana pertemuran mu dengan Adik nya Juna."
263Please respect copyright.PENANAvDdOnkPOl9
Brian Won mengangguk dan mulai menceritakan semua nya. Di mulai sejak di hadang nya ia oleh Luo Nang dan juga insiden satu melawan tujuh orang itu terjadi.
263Please respect copyright.PENANAPUzRZmfnk9
Setelah itu Brian Won juga menceritakan reaksi Vivian saat ia menyapa gadis itu.
263Please respect copyright.PENANAxJ2t5mb8cf
Jeni Yan terus diam dan seperti nya ia sudah menebak sesuatu yang sedang terjadi.
263Please respect copyright.PENANAIcWXK1jdPm
" Brian, kamu salah karena telah menunjukkan kekuatan mu di hadapan publik.
263Please respect copyright.PENANAzlHBdSOk7C
Tidak heran jika Vivian sampai mengatakan hal buruk seperti itu kepada mu.
263Please respect copyright.PENANALo2WBuhfUj
Aku mengenal sedikit gadis itu, dengan karakter nya pantas saja jika ia langsung menyalahkan mu atas kematian Wan Juna." Jelas Jeni Yan dengan nada tanpa daya.
263Please respect copyright.PENANAir54zccz8n
" Benarkah? Memang nya kenapa?" Tanya Brian Won dengan ekspresi bingung.
263Please respect copyright.PENANAvw3nWe9Ao3
" Hah... Brian, apa menurut mu kejadian saat kamu mengalahkan tujuh orang sekaligus seperti itu merupakan adegan biasa?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi serius.
263Please respect copyright.PENANAxUVxbY2hWN
Brian Won tanpa ragu mengangguk," Bukan kah hal seperti ini memang sebuah hal yang biasa? Saat di tentara, aku bisa mengalahkan seratus orang dan semua nya menganggap pencapaian ku sebagai hal yang biasa.
263Please respect copyright.PENANA0r3Yu3AxFS
Inikan cuman 7 orang, kenapa bisa menimbulkan amarah Vivian kepada ku?" Tanya Brian Won dengan ekspresi polos.
263Please respect copyright.PENANA8FHJCvx7Zc
"..." Jeni Yan terdiam.
263Please respect copyright.PENANAbYGzdu0vcy
" Brian adik ku sayang, seperti nya Kakak Jeni harus memberi pelajaran mengenai akal sehat orang biasa kepada mu.
263Please respect copyright.PENANAZxL1m5TSoP
Mari! Hentikan dulu cuci piring nya. Kakak akan mulai mengajar mu dengan ketat hari ini!" Kata Jeni Yan dengan nada santai.
263Please respect copyright.PENANAmxU8B3HSiZ
Tetapi entah kenapa, Brian Won merasa sedikit gugup saat ia melihat ekspresi dan mendengar nada suara lembut Jeni Yan saat ini.
263Please respect copyright.PENANARp48cJIqta
" Eh? Apakah harus sekarang?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
263Please respect copyright.PENANA0CuhG35DUx
" Ya! Jika kita menunda - nunda, entah kejadian mengerikan apa yang akan kamu tunjukkan kepada teman sekelas mu." Balas Jeni Yan dengan ekspresi santai.
ns 15.158.61.55da2