Niko yang telah menyelesaikan cutinya memulai kembali aktivitasnya. Ia datang ke kantor pagi sekali untuk menyelesaikan misi yang telah didapatkannya. Kali ini ia mendapat misi untuk menginvestigasi kasus hilangnya seorang polisi wanita bernama Ely Watkins. Dia tak terlihat sejak 7 hari yang lalu, namun polisi tak dapat menemukannya. Pihak kepolisian pun meminta bantuan CIA untuk mencari keberadaan wanita yang akrab dipanggil Ely tersebut.
Kali ini, Niko berpasangan kembali dengan Agen J. Atasannya mungkin tau kalau Niko & Agen J memiliki kedekatan yang baik sehingga dapat menjalankan misi ini dengan lancar. Agen J mengajak Niko untuk berdiskusi guna menemukan titik terang dari kasus kali ini. Agen J pun berkata.
"Bagaimana menurutmu. Apakah ini kasus yang rumit untuk dipecahkan." Kata Agen J.
"Kita belum mengetahuinya sebelum menemukan bukti yang mengarah pada kasus ini." Ucap Niko.
"Oh... Begitu kah... Jadi kau ingin segera menyelidikinya ya hehehe...." Kata Agen J.
"Tidak begitu juga J. Aku hanya penasaran siapa orang yang melakukan tindakan kali ini." Ucap Niko.
"Baik lah mari kita ungkap siapa pelaku sebenarnya." Ungkap Agen J.
Mereka berdua pun pergi menuju tempat terakhir kali Ely terlihat. Sesampainya di sana, mereka membagi tugas. Niko bertugas untuk menanyai para saksi sedangkan Agen J bertugas untuk mengolah TKP. Pembagian tugas mereka berdua berbeda dengan kasus sebelumnya. Padahal Niko sudah meyakinkan Agen J kalau biar dia saja yang melakukan olah TKP. Tetapi Agen J berkata ingin mengembangkan dirinya. Alhasil Niko tak punya pilihan lain selain melakukan tugasnya.
Niko pun bertanya kepada 3 orang saksi yang terakhir kali bertemu dengan Ely. Saksi pertama ialah seorang kasir dari sebuah restoran burger. Niko pun menanyainya seraya berkata.
"Baik nona Bruce. Apakah benar seorang polisi wanita berkunjung ke toko burger mu?" Tanya Niko.
"Benar dia datang seorang diri. Ia memesan sebuah burger ekstra serta sebuah cola." Jawab kasir tersebut.
"Baik.... Pada pukul berapa polisi itu datang ke restoran mu?" Ucap Niko.
"Kira-kira sekitar pukul 01.45 PM." Ucap sang kasir.
"Baik... Apakah ada bukti yang dapat menguatkan pernyataan mu." Ucap Niko.
"Oh didalam ruangan tidak ada cctv, tapi diarea parkir ada sebuah cctv. Mari ku tunjukkan." Ucap sang kasir.
Beberapa menit Niko melihat rekaman cctv dan ia menemukan bahwa benar Ely datang ke restoran pada pukul 01.44 PM. Ia pun bergegas untuk menanyai saksi berikutnya yakni seorang penjual balon yang berpapasan dengan Ely. Setibanya di rumah penjual balon, Niko pun bertanya dan berkata.
"Permisi pak saya dari CIA ingin bertanya sesuatu pada bapak." Ucap Niko pada pria tua penjual balon.
"Oh... Baik nak apa yang bisa ku bantu." Ucap penjual balon.
Niko pun mengajukan beberapa pertanyaan pada penjual balon. Ditemukan bukti yang masuk akal dari keterangan penjual balon. Dari keterangannya, memang benar bahwa Ely bertemu dengan penjual balon di taman dekat TKP. Serta waktu yang sinkron membuat kasus ini sedikit menemukan jalan terang. Lanjut, Niko bertanya pada seorang lansia yang melihat mobil terparkir di sebuah gang dekat taman. Setibanya di rumah lansia, Niko pun berkata.
"Permisi... Apakah ada orang dirumah." Ucap Niko.
Karena tak ada jawaban, maka Niko memutuskan untuk bertanya pada warga sekitar. Didapati bahwa lansia itu sudah tidak terlihat semenjak 6 hari yang lalu. Ada pula bau busuk tercium tipis dari dalam rumah. Lekas Niko menelpon Agen J untuk menentukan langkah berikutnya. Tak lupa juga Niko menghubungi pihak kepolisian setempat untuk datang menuju kediaman lansia itu.
Setibanya polisi di kediaman sang lansia, Niko memutuskan untuk masuk ke rumah ditemani dengan dua orang polisi. Dengan mendobrak pintu, mereka masuk kedalam rumah dan tiba-tiba.
"Hmm... Bau apa ini." Ucap polisi wanita.
"Entahlah. Lebih baik kita bagi tugas. Kalian mencari sumber dari bau menyengat ini. Sedangkan aku akan mencari keberadaan lansia itu." Ucap Niko.
Mereka pun menjalankan tugas yang telah dibagi sebelumnya. Niko menemukan sebuah pisau dapur yang dilumuri bercak darah. Sedangkan polisi, menemukan potongan tubuh manusia dalam sebuah kantong sampah. Niko pun bergumam.
"Baik... Sekarang sudah menjadi jelas. Ini bukanlah kasus pembunuhan biasa. Ini kasus pembunuhan berantai." Gumam Niko.
"Apa maksud mu mom." Ucap polisi pria.
"Oh... Tidak. Aku hanya berasumsi tentang penemuan kali ini. Baik terima kasih karena sudah membantuku untuk masuk kedalam rumah. Sekarang kasus ini sudah menjadi tanggungjawab CIA." Ucap Niko sambil menunjukkan lencana.
Terkejut serta kebingungan dirasakan kedua polisi itu. Karena dirasa sudah melaksanakan tugas, para polisi itu lekas beranjak dari rumah atau lebih tepatnya TKP. Niko pun menghubungi semua agen CIA terdekat guna mensterilkan TKP tersebut. Tak menunggu waktu lama, lima agen CIA datang ke lokasi pembunuhan. Agen J pun turut datang ke lokasi seraya berkata.
"N. Apa yang telah kau temukan." Kata Agen J.
"Seperti dugaan ku. Ini adalah kasus pembunuhan berantai. Aku belum mengetahui siapa pelakunya. Namun ada kemungkinan dia telah membunuh banyak orang sebelumnya. Ini terlihat dari potongan tubuh yang terlihat rapih meskipun kulit potongan tubuh itu bergelombang." Jelas Niko.
"Apa maksudmu?" Tanya Agen J.
"Ya... Kau lihat. Tubuh korban dimutilasi kedalam beberapa bagian. Serta tak ada bekas tusukan selain dileher. Ini membuktikan bahwa pelakunya tidak memiliki motif dendam atau ingin merampoknya." Ucap Niko.
"Hmm baik... Apakah ini berhubungan dengan hilangnya Ely Watkins?" Kata Agen J.
"Kalau dilihat sekilas, ini sangat jelas berhubungan dengan kasus hilangnya Ely. Mungkin saja pelaku menyadari kalau ada yang melihatnya sedang menculik Ely. Jadi ia panik dan membunuh kakek tua ini." Ucap Niko.
"Baiklah... Semua Agen diperintahkan untuk mencari bukti sekecil apapun dirumah ini." Ucap Agen J.
"Tunggu sebentar J. Aku rasa kita tak perlu repot-repot untuk melakukan olah TKP disini. Biarkan agen dari divisi kriminal yang mengurusnya. Fokus kita kali ini adalah mencari vidio CCTV sejauh 10 KM dari taman." Ucap Niko.
"Ohh... Dengan demikian kita bisa mengenali ciri-ciri si pelaku ya." Kata Agen J.
"Yups... Pintar sekali kamu Agen J hehehe." Ucap Niko.
"Wah... Sudah mulai sombong nih ke senior hehehe..." Kata Agen J.
"Tidak juga kok. Sekarang lebih baik kita cari semua rekaman CCTV baik dijalan maupun di toko/rumah disepanjang jalan dekat taman." Ucap Niko.
"Siap ibu bos hehehe." Kata Agen J.
Mereka semua pun mencari rekaman cctv disepanjang area yang telah ditetapkan. Ada puluhan bahkan ratusan cctv pada 10 KM, namun mereka membagi menjadi dua tim yang dimana tim pertama akan mencari dari arah timur dan tim kedua akan mencari dari arah barat.
Setelah melakukan penyisiran terhadap rekaman cctv, Niko & tim pun menemukan hasil yang mengejutkan. Sebanyak 10 cctv dari 20 cctv yg ada di sepanjang jalan, terdapat seorang yang mencurigakan. Orang tersebut terlihat berlalu lalang menggunakan sebuah mobil. Niko pun memutuskan untuk melacak nomor kendaraan tersebut. Ditemukan kendaraan tersebut ialah kendaraan rental yang disewa oleh seseorang melalui aplikasi. Karena tak ingin membuang waktu, Niko pun menugaskan tim intelejen untuk melacak lokasi pemesanan kendaraan tersebut. Karena membutuhkan waktu 3 jam, Niko memutuskan untuk menyatukan informasi kembali. Setelah sampai di kantor, Niko bertemu dengan agen H. Seraya berucap.
"Sore agen H." Ucap Niko.
"Sore... Eh agen N. Apa benar kasus kali ini kasus pembunuhan berantai?" Ujar Agen H.
"Entah lah. Kami baru separuh jalan dalam menangani kasus ini." Ucap Niko.
"Oh... Baik lah. Jika kasus ini adalah kasus pembunuhan berantai, maka akan ku beri nasihat untukmu." Ujar agen H.
"Janganlah kau merepotkan bahkan melibatkan kasus ini dengan orang yang kau sayangi." Lanjut agen H.
Niko pun tertegun dengan perkataan agen H. Niko juga sependapat dengannya, serta tak menginginkan orang yang sangat ia sayangi harus terlibat dalam kasus berdarah kali ini. Sesaat kemudian, agen J datang serta mengajak serta Niko keruangan agen M.K.
Sesampainya di ruangan, mereka memaparkan hasil temuan di lapangan. Dikatakan bahwa ini sudah menjadi kasus pembunuhan berantai. Disaat yang bersamaan, tim intelejen sudah menemukan lokasi si penyewa mobil yang terlihat di cctv. Mereka mengatakan bahwa lokasi pemesanan berada di sebuah rental laptop di daerah terpencil. Mereka pun mengutus para agen untuk mencari info dari rental tersebut. Akan tetapi hasilnya nihil, menurut penjaga rental, ada ratusan laptop yang disewakan. Akan tetapi penjaga tersebut melihat sebuah mobil polisi dengan seorang opsir pria yang meminjam laptop tersebut.
Setelah dilacak, ternyata itu adalah mobil yang dikendarai oleh Ely. Niko pun berucap.
"Huh... Jika disinkronkan dengan waktu berakhirnya penyewaan kendaraan, maka memang benar pelaku menggunakan mobil polisi dan meminta seseorang dari pihak rental untuk mengambil mobil sewaan nya di toko penyewaan laptop." Ucap Niko.
"Kalau begitu, ini adalah kasus pembunuhan paling rapih yang pernah kutemui." Ujar agen M.K.
"Kalau memang benar begitu, lebih baik kita mencari informasi keesokan hari seraya memikirkan kemungkinan deduksi tentang kasus kali ini." Ucap agen J.
"Aku setuju dengan mu. Baik agen N & agen J, kalian bisa kembali ke rumah dan meneruskan pencarian esok pagi." Ucap agen M.K.
Karena perintah atasannya, mereka berdua pun pamit undur diri dari kantor. Niko yang masih memikirkan tentang kasus pembunuhan berantai ini terlihat gelisah. Niko ingin secepatnya meringkus pelaku sebenarnya. Akan tetapi Agen J mengingatkan bahwa waktu kasus kali ini adalah 1 bulan, jika kasus ini tidak menemukan titik terang dalam waktu 1 bulan maka kasus ini resmi ditutup. Jadi mereka semua masih memiliki waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan kasus nan rumit ini. Niko pun merasa lega dan berpamitan dengan agen J.
Sesampainya dirumah, Niko lekas mandi serta mengistirahatkan dirinya dengan segelas kopi dan beberapa lagu. Niko pun menemukan sebuah ide brilian yang dimana....
ns 15.158.61.18da2