Niko memulai pencariannya dengan mendatangi kediaman seorang Konselor ternama. Tentunya ia tak sendirian, Niko ditemani dengan Agen J mulai beranjak menuju kediaman Konselor itu. Sesampainya di rumah Konselor, Niko beserta Agen J mulai memperkenalkan diri kepada Konselor tersebut. Diketahui Konselor tersebut bernama Mr. Timmy Youngster. Mr. Timmy sebenarnya sudah melaporkan kehilangan putri sulungnya itu sedari 1 Minggu yang lalu, tapi pihak kepolisian setempat mengaku kesulitan dengan kasus tersebut. Alhasil ia melaporkan kasus itu kepada departemen CIA.
Setelah hangatnya sambutan dari Mr. Timmy, Niko mulai menanyainya beberapa pertanyaan. Pertanyaan dasar yang sering ditanyakan oleh pihak kepolisian. Setelah mendapatkan beberapa jawaban dari Mr. Timmy, Niko mulai memeriksa seisi kamar dari putri Mr. Timmy yang bernama Sarah Mcallister. Niko menemukan beberapa e-mail diponsel milik Sarah. E-mail tersebut berisi pesan-pesan tak bermakna semisal menanyai kabar, sudah makan atau belum, dan beberapa pesan ajakan untuk berkencan. Niko mulai mencurigai bahwa orang yang mengirim e-mail adalah orang yang memiliki hubungan erat dengan kasus penculikan ini.
Alhasil Niko membagi 2 tim yang dimana Niko akan mencari bukti mendalam terkait kasus penculikan Sarah Mcallister, sementara Agen J menemui orang yang mengirimi e-mail guna bertanya tentang keberadaan Sarah. Agen J pun setuju dengan saran dari Niko dan lekas beranjak menuju kediaman sang pengirim e-mail yang sudah diketahui. Sesampainya Agen J di kediaman sang pengirim e-mail, ia disambut dengan keheningan didalamnya.
"Hmm... Aku yakin didalam ada seseorang." Ucap Agen J.
"Baiklah aku akan pergi saja kalau begitu." Ucap Agen J dengan lantang.
Ketika Agen J mulai melangkah, terdengar suara gemuruh dari dalam rumah. Tanpa pikir panjang, Agen J menerobos masuk dan tak diduga ia disambut dengan sebuah tembakan hangat yang mengarah ke pelipisnya. Agen J berhasil menghindar dan hanya mendapatkan luka goresan. Setelahnya Agen J meringkus Si pemilik rumah yang bernama Gus William. Agen J mulai bertanya perihal hilangnya Sarah dan dapat dipastikan bahwa Gus adalah mantan pacar dari Sarah. Guna memperdalam informasi tentang hilangnya Sarah, Agen J memutuskan untuk mengirimnya ke kantor guna interogasi lebih lanjut.
Sesaat setelah menemukan bukti-bukti lain yang akan merujuk pada kasus penculikan ini, Niko bergegas pergi menuju kantornya dan membuat janji dengan Agen J untuk bertemu dengannya dikantor. Sesampainya dikantor,
"Dimana Agen J?" Ucap Niko pada atasannya.
"Dia sedang berada dikantin. Memangnya ada apa?" Balas Agen M.K
"Aku sudah berhasil mengungkapnya." Kata Niko yang lekas beranjak ke ruang interogasi.
Setibanya dikantin, terlihat beberapa Agen yang memangani kasus kriminal sedang menyantap makanan. Disana juga terdapat Agen J yang sedang beristirahat sambil meminum kopi.
"Agen J bisa bicara sebentar?" Kata Niko.
"Oh... Kau sudah tiba ya... Baiklah kita bicaranya diruangan saja ya." Ucap Agen J.
Merekapun menuju ke ruangan introgsi yang dimana ada 2 ruangan lainnya didalamnya.
"Coba lihat menurutmu apakah dia pelakunya?" Ucap Niko.
"Aku tidak tahu. Tapi ada kemungkinan dia adalah salah satu terduga pelakunya." Ucap Agen J.
"Lalu apa kau sudah mendapatkan hasil dari dirinya?." Tanya Niko.
"Untuk sementara ini dia masih belum mau bicara dan seolah menutup rapat kejadian ini." Jawab Agen J.
"Hmm... Baik lah akan kucoba bicara padanya." Kata Niko.
Niko mulai memasuki ruangan dari terduga pelaku dan memulai introgsi dengan perbincangan.
"Baiklah tuan kita mulai dengan perkenalan dulu ya. Nama ku Agen N dan kalau boleh tau siapa namamu?" Ucap Niko.
"Hah... Seorang wanita muda ingin mengintrogasiku..... Jangan bercanda!!!" Ucap pria itu.
"Tenang saja tuan aku bisa menjamin nyawamu dan mengungkap siapa pelaku sebenarnya." Ucap Niko.
"Hey... Hey... Apa maksudmu aku itu adalah pelakunya." Kata pria itu.
"Tergantung. Jika kau ingin bekerjasama mungkin kau akan lolos dari pantauan kami." Ucap Niko.
"Heh... Baiklah kalau begitu. Namaku Alberto Arkhemis." Kata pria yang ternyata bernama Alberto.
"Baiklah tuan Alberto. Bisakah kau memberiku informasi tentang Sarah Mcallister?" Ucap Niko.
"Jika kau dapat menguak siapa pelaku sebenarnya, aku akan bekerjasama." Ucap Alberto.
Setelah membuat Alberto membuka mulut, Niko berhasil mendapatkan sebuah deduksi. Setelah mendapatkan informasi yang cukup baginya, Niko beranjak keluar ruangan Alberto dan berbicara dengan Agen J.
"Aku sudah bisa mengetahui siapa pelaku penculikannya." Ucap Niko.
"Ohh... Seperti yang kukira. Agen rekrutan M.K memang sangat cerdik." Ujar Agen J.
"Hahaha... Tidak juga kok." Ucap Niko.
"Baik lah sekarang aku ingin minta tolong padamu. Tolong siapkan pasukan guna menjalankan skenario ku untuk menangkap pelakunya." Lanjut Niko.
Dengan instruksi dari Niko, Agen J mulai mengumpulkan semua orang yang dibutuhkan. Sebelum beranjak ketempat pelaku sebenarnya, Niko melakukan koordinasi dengan semua agen yang akan menangkap pelakunya.
"Baiklah aku sangat berterima kasih karena teman-teman sudah mau ikut dalam rencana ku." Ucap Niko dengan lantang.
"Sekarang kita akan pergi menuju rumah pelakunya. Diharapkan teman-teman bisa menutup semua pintu keluar yang ada disana. Saya juga akan membawa Alberto menuju kesana juga." Lanjut Niko.
"Maaf saya ingin bertanya. Apa kita akan melakukan misi penyergapan?" Ucap seorang agen.
"Ya... Kita akan melakukan penyergapan karena pelakunya sangat luwes dan memiliki koneksi dimana-mana." Ucap Niko.
Setelah menyusun rencana, Niko bersama dengan yang lainnya beranjak menuju rumah si pelaku. Dengan menggunakan beberapa mobil, Niko mulai menjalankan rencananya dari dalam mobil. Ia membagi 2 tim. Tim A akan menjaga seluruh jalan keluar dan mengunci semua akses pembicaraan daring dari si pelaku. Sementara tim B akan menguak kebohongan si pelaku dengan deduksi-deduksinya. Niko & Agen J berada di tim B. Sesampainya di rumah pelaku.
"Tunggu dulu. Bukankah ini rumahnya Mr. Timmy?" Tanya Agen J.
"Hmm... Lihat dan perhatikan saja." Ucap Niko.
Setibanya dirumah Mr. Timmy, Tim B mulai memasuki ruangan Mr. Timmy. Disana mereka melihat Mr. Timmy sedang memandangi foto anaknya. Karena melihat Mr. Timmy, Niko tanpa basa-basi langsung bertanya kepada Mr. Timmy.
"Mr. Timmy, bisakah kita bicara sebentar." Ucap Niko sambil menunjukkan lencananya.
"Oh... Baik lah apakah kau sudah menemukan putriku?" Tanya Mr. Timmy.
"Ya... Aku sudah menemukannya bahkan telah mengetahui siapa pelakunya." Ucap Niko.
"Mr. Timmy apakah kau mengetahui kapan terakhir kali kau bertengkar dengan Sarah?" Tanya Niko.
"Bertengkar??? Seingatku terkahir kali aku bertengkar dengannya sekitar 1 bulan yang lalu. Kami bertengkar karena Sarah ingin menikah dengan orang yang tak kukenal." Jelas Mr. Timmy.
"Hmm... Sekarang sudah jelas. Mr. Timmy aku berbelasungkawa atas kematian putrimu." Ucap Niko.
"Apa maksudmu. Apa anakku sudah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa?" Tanya Mr. Timmy yang nampak tak percaya.
"Bawa kesini orangnya." Ucap Niko pada Agen J.
Agen J membawa masuk Alberto yang nampak sedang diborgol. Karena Niko sudah tahu siapa pelaku sebenarnya, Maka ia melepaskan Alberto tanpa memberitahu semua Agen yang ada di tim B.
"Agen N apa yang kau lakukan?" Tanya Agen J.
"Ya... Kita harus memperlakukan saksi dengan sebaik mungkin kan." Balas Niko.
"Apa maksudmu?" Tanya Agen J.
"Ya.... Aku sudah bekerjasama dengannya untuk memberikan kesaksian perihal hilangnya Sarah." Ucap Niko.
"Mr. Timmy berhentilah berakting lagi. Aku sudah tahu bahwa kau lah pelakunya." Lanjut Niko.
"A...apa maksudmu." Ucap Mr. Timmy.
"Ya... Sekarang sudah jelas. Aku telah menemukan e-mail yang dihapus dari gawai Sarah. Setelah ku cocokan dengan email Alberto, maka aku sangat yakin bahwa kau lah yang telah melenyapkan Sarah." Jelas Niko.
"Dari e-mail itu dapat dilihat bahwa Sarah meminta tolong dengan sangat kepada Alberto untuk menjemputnya di depan persimpangan yang ada didepan rumahnya." Lanjut Niko.
"Sarah terlihat mengetik dengan terburu-buru karena ada sesuatu yang ingin membahayakannya." Terang Niko.
"Deduksiku ini diperjelas dengan rekaman cctv yang menunjukkan bahwa kau mengatakan `aku baru selesai membersihkan taman` yang berarti kau baru saja membunuh anakmu dan menguburkannya ditaman belakang rumahmu." Lanjut Niko.
"Ti...tidak mungkin. Mengapa aku harus membunuh anakku sendiri?." Kata Mr. Timmy.
"Ya.... Aku sudah mencari tahu kalau Sarah bukanlah anak kandung mu. Sarah adalah anak dari selingkuhan istri mu." Ucap Niko.
"Didalam lubuk hatimu, kau sangat membencinya karena kau tak dapat menemukan siapa ayah kandung dari Sarah." Lanjut Niko.
"Tapi bagaimana aku membunuhnya. Sedangkan pada saat itu aku sedang menjalani pengobatan asma ku." Ucap Mr. Timmy.
"Ya... Seorang yang memiliki niat awal hanya untuk memberinya pelajaran malah justru membunuhnya. Orang yang sedang sakit parah pun akan bisa melakukannya." Ucap Niko.
"Sarah mengetahui trik kotor mu dalam melakukan pekerjaanmu. Ia mengetahui semua korupsi yang ayahnya lakukan dan meminta ayahnya itu untuk berhenti melakukannya." Lanjut Niko.
"Karena tersulut ucapan Sarah, kau hendak memberinya pelajaran tapi malah justru kau membunuhnya dengan sangat sadis."
"Ti...tidak aku tidak pernah melakukannya." Bela Mr. Timmy.
"Apa kau masih mengelak ketika melihat barang bukti ini?" Ucap Niko yang menunjukkan hasil forensik dari sebuah sekop.
"Pada sekop ini terdapat sidik jarimu, dan diujung sekop itu terdapat bercak darah milik Sarah." Lanjut Niko.
"Apa yang membuatmu seperti ini. Mengapa kau membunuh anakmu yang sangat menyayangimu setulus hati." Ucap Niko yang terlihat emosional.
"A...aku tak berniat untuk membunuhnya. Meski Sarah bukanlah anak kandungku, tetapi aku sangat menyayanginya. Ya... Itu terjadi karena kepanikan ku karena Sarah mengetahui skandal korupsi ku." Sesal Mr. Timmy.
"Apakah sebuah keluarga yang saling menyayangi, dapat saling membunuh karena sebuah keuntungan yang takkan pernah bisa membahagiakannya?"
"Baik... Baiklah kau sudah terbukti bersalah. Katakan permintaan terakhirmu pada hakim." Ucap Agen J sambil memborgol Mr. Timmy.
"Bawa ia menuju kantor." Lanjut Agen J.
"Sudah-sudah. Tenanglah." Ucap Agen J yang nampak menenangkan Niko.
"Huft... Maaf aku terbawa emosi." Ucap Niko.
"Tapi bagaimana kau bisa mengetahui bahwa Mr. Timmy lah pelakunya?" Tanya Agen J.
"Ya... Aku sudah mengetahuinya sejak pertama kali menginjakkan kaki dirumah ini. Mr. Timmy yang kehilangan anaknya nampak tenang sekali seolah kejadian itu dapat diatasinya dengan baik." Jawab Niko.
"Mulai dari sana lah aku mencurigainya." Lanjut Niko.
"Waahh... Hanya dari petunjuk sekecil itu kau sudah bisa mengetahui siapa pelakunya. Memang orang yang direkomendasikannya sangatlah berpotensi." Ucap Agen J.
Akhirnya Mr. Timmy terbukti bersalah dan divonis 10 tahun penjara. Sementara itu, Agen J memerintahkan anak buahnya untuk menggali taman belakang guna mencari tubuh Sarah dan memakamkannya dengan layak. Niko sudah melewati misi yang menguras air mata ini dengan baik, dan Niko mulai menjalani misi yang telah menunggunya.
ns 15.158.61.48da2