Sabtu pagi adalah Sabtu yang cukup indah bagi Samy. Ia telah melakukan semua persiapan yang dibutuhkan untuk melakukan hobinya.
"Aaahh... Akhirnya persiapanku selesai. Sekarang tinggal menjalankannya." Gumam Samy.
Samypun melangkahkan kakinya menuju sebuah kamar yang ia gunakan untuk menjamu Yui. Sebelum Yui dibawa ke kamar itu, Samy melepaskan semua ikatannya agar Yui percaya bahwa Samy telah menyelamatkan nyawanya. Ia mengetuk pintu kamar seolah tak mengetahui apa-apa.
Tok...tok...tok...
"Permisi apa aku boleh masuk?" Ucap Samy.
"Jangan... Jangan kau masuk ke kamar ini. Jika kau masuk aku takkan menjamin nyawamu." Ucap Yui sambil memegang sebuah wadah lilin.
"Tidak.. tidak... Maaf sebelumnya aku tak mengatakannya padamu. Aku adalah orang yang menyelamatkanmu dari seseorang yang menculik mu." Ucap Samy dengan meyakinkan.
Samypun memaksa masuk sambil membawa sebuah makanan. Melihat tidak adanya ancaman, Yui merasa sedikit lega sekaligus mesara heran karena ia sudah diperlakukan baik oleh Samy.
"Ma..maaf karena sudah menuduhku yang tidak-tidak." Ucap Yui.
"Tidak.. tidak masalah. Apa kau sudah makan?" Ucap Samy.
"Be...belum tapi..." Ucap Yui yang sedikit meragukannya.
Karena melihat reaksi Yui, Samy memakan 1 suapan dari makanan yang ia hidangkan. Samy berfikir ketika ia memakannya, maka Yui jadi tak ragu untuk memakannya.
"Silahkan dinikmati ya." Ucap Samy sambil pamit undur diri.
"Ba...baik." Balas Yui.
Beberapa haripun berlalu. Samy mulai mendekatkan diri ke Yui. Karena melihat kebaikan Samy, Yui pun merasa tak enak hati kepada Samy. Karena merasa sudah cukup banyak dibantu, akhirnya Yui memutuskan untuk pulang. Yui berpamitan kepada Samy dan langsung diizinkan oleh Samy.
"Jika kau ingin pulang, gunakanlah mobilku. Nanti akan ada orang yang mengambil mobilku di rumah mu." Ucap Samy.
"Wah.... Tidak usah. Aku sudah banyak merepotkan mu." Ucap Yui.
"Ah... Tenang saja. Aku juga senang dpat membantumu." Ucap Samy.
"Ba..baiklah jika kau memaksa." Ucap Yui.
Yui pun mulai mengemasi barang bawaannya. Setelah Yui mendapatkan kunci mobilnya, iapun bersiap untuk berangkat. Ketika sudah didalam mobil.
"Hei... Ada barangmu yang tertinggal." Ucap Samy.
"Oh... Baik aku akan segera kesana." Ucap Yui.
Ketika Yui membuka pintu, Boom!!! Mobil yang ditumpangi Yui pun seketika meledak.
"Maaf ya Yui. Mobil ku itu tidak mau kau tumpangi." Gumam Samy sambil tersenyum tipis.
Akan tetapi, Samy pun dibuat terkejut karena Yui masih bisa bertahan hidup. Ternyata Yui berhasil melompat dari mobil. Itu karena ia mencium bau bensin dari dalam mobil, sehingga membuatnya masih bernafas meskipun mendapatkan luka yang cukup serius dibagian pergelangan kaki & tangannya. Melihat Yui terkapar lemas disamping mobil yang terbakar, Samy untungnya sudah menyiapkan pisau lipat di sakunya. Samy pun menghampiri Yui sambil tertawa.
"Ha..ha..ha.. tak ku sangka ternyata kau masih bisa hidup setelah ledakan itu." Ucap Samy.
"A...apa maksudmu." Ucap Yui sambil merintih kesakitan.
"Ya... Aku sudah menyiapkan panggung yang sebenarnya untukmu. Panggung yang dimana bisa membuatmu menjadi artis di akhirat nanti." Balas Samy.
Mendengar ucapan Samy, dengan terburu-buru Yui pun berlari untuk mencari jalan keluar dari Mansion mematikan itu. Samy pun berteriak.
"Percuma saja sayang. Kau takkan bisa lari dari Mansion indahku ini." Ucap Samy.
Dengan tertatih-tatih Yui berusaha sekuat tenaga untuk melarikan diri dari sikopat Samy. Yui masih tidak percaya dengan apa yang dialaminya. Pasalnya, orang yang sangat baik padanya itu ternyata memiliki motif untuk membunuhnya. Setelah terpojok, Yui akhirnya memutuskan untuk melawan balik Samy dan memaksanya untuk memberitahu jalan keluar.
"Cepat beritahu aku jalan keluar dari Mansion gila ini." Ancam Yui.
"Ha..ha..ha.. jalan keluar?? Tidak ada yang bisa keluar dari sebuah Mansion yang dikelilingi tembok setinggi 5 meter serta dikelilingi oleh hutan belantara." Balas Samy.
"Kalau begitu aku takkan menjamin keselamatan mu." Ucap Yui.
Perkelahian diantara mereka berdua pun tak terelakkan lagi. Karena cidera yang dimiliki Yui, membuatnya tak optimal melakukan serangan pada Samy. Perlu diketahui Yui adalah seorang mantan atlit sabuk hitam Taekwondo yang pernah memenangkan kejuaraan. Begitu pula sebaliknya, dengan badan yang kurang proporsional membuat Samy sedikit kewalahan dengan perlawanan Yui.
"Ah.. merepotkan kau. Terima ini!!" Ucap Samy sambil menancapkan pisaunya ke leher Yui.
Setelah mengetahui lawannya itu melemah, Samy menghabisinya dengan beberapa tusukan yang cukup brutal. Pertama tusukan dilancarkan ke leher, setelah itu ke arah tepat di jantung, terakhir Samy melumpuhkannya dengan menikam kemaluan dari Yui. Perlahan-lahan Yui mulai terbujur kaku. Samy pun menyeret tubuh itu menuju ke ruang bawah tanahnya.
Sesampainya di ruang bawah tanahnya, Samypun memutilasi tubuh Yui yang kelihatannya masih dalam kondisi kritis serta masih dapat diselamatkan. Namun itulah Samy, ia masih melancarkan aksi memutilasi yang cukup mengerikan itu. Ditengah pemutilasian, terdengar dengan samar suara Yui yang meminta tolong untuk dibiarkan hidup. Tetapi Samy tak bergeming & melanjutkan mutilasnya itu hingga tersisa bagian perut, dada, dan kepala. Samy pun sedikit heran mengapa tekad Yui untuk hidup masih ada setelah Samy memutilasi kedua kaki & tangannya.
Prok...prok...prok....
"Hebat sekali kau. Ku puji tekad mu untuk bertahan hidup." Ucap Samy sambil bertepuk tangan.
"To...tolong." Ucap Yui yang sudah tak memiliki kaki & tangannya lagi.
"Baiklah. Kalau begitu aku akan membiarkanmu selama 2 jam. Jika kau bisa bertahan aku akan melepaskan mu." Ucap Samy sambil meninggalkannya.
Samy sudah memperkirakannya. Yui takkan bisa bertahan selama itu dengan kondisi darah yang dengan derasnya mengalir keluar. Sambil menikmati segelas kopi hangat, Samy memantau Yui dari cctv. 1 jam pun berlalu, terlihat Yui masih sedikit menggerakkan kepalanya itu. Terdengar suara Yui yang nampak putus asa. Yui membicarakan tentang keinginannya yang belum terwujud. Ia terus bergurau tentang kenangan indah semasa ia hidup. Bagi orang normal, hal itu akan membuatnya sedih bahkan sampai menangis. Namun berbeda dengan Samy. Ia tertawa terbahak-bahak setelah mendengar kata-kata Yui.
"Huft... Itu takkan pernah terjadi sayang ku." Ucap Samy.
"Baik tinggal 30 menit lagi. Kita lihat apakah ia bisa bertahan." Gumam Samy.
Karena terpingkal nya Samy, ia tak melihat bahwa Yui sudah tak lagi bergerak. Namun Samy masih menunggu 30 menit lagi hingga Yui benar-benar bertemu dengan sang pencipta. Setelah memastikan Yui tak bernafas lagi, Samy pun mempacking bagian tubuh Yui dan hendak di jual ke toko online miliknya. Ya... Samy pun tak lupa menyertakan vidio pembantaiannya juga. Hobinya ini sudah menjadi candu tersendiri bagi Samy.
ns 15.158.61.20da2