Niko pun memiliki sebuah ide untuk kasus yang sedang ia tangani. Ia berencana untuk mencari lokasi terkini si pelaku dengan melacak akun email nya. Didapati si pelaku yang Niko beri nama Mr. X ini berada di Kuba. Ini dilihat dari hasil peretasan akun email Mr. X yang telah melakukan percakapan dengan seseorang. Niko pun lekas menghubungi agen J guna membantunya mencari Mr. X. Perlu diketahui, Niko & agen J saat ini sedang tida bertugas karena agen M.K memutuskan untuk meliburkan mereka. Alhasil Niko mengajak agen J untuk kerumahnya.
Tok...tok...tok...
Terdengar suara ketukan pintu yang diiringi dengan ucapan.
"Apa kau ada dirumah?" Ucap suara yang tak asing lagi bagi Niko.
"Langsung masuk aja kedalam aku ada di dapur." Ucap Niko.
Suara pria tersebut ternyata ialah agen J dan lekas masuk ke dalam rumah. Niko pun mengajak agen J untuk makan siang disana sambil membahas kasus tersebut. Tak lupa Niko juga menghidangkan makanan & minuman untuk mereka. Agen J pun berkata.
"Wah... Apa kau bisa memasak?" Kata agen J.
"Ehh... Apa kau meragukan ku." Balas Niko.
"Silahkan di nikmati J. Ini memang tidak mewah tapi cukuplah untuk mengganjal perut." Lanjut Niko.
Ditengah santap hangat, mereka menemukan titik terang bahwa Mr. X ini telah melakukan kontak dengan salah seorang mucikari di Kuba. Niko berfikir bahwa mucikari atau seorang psk sedang dalam bahaya. Seusai mereka makan siang, mereka pergi menuju kantor untuk meminta segala perizinan yang mereka perlukan untuk meringkus Mr. X. Sesampainya di kantor.
"J lebih baik kau duluan ke ruangan Agen M.K." Ucap Niko.
"Okok... Tapi memangnya kau mau kemana?" Balas Agen J.
"Aku ada urusan sebentar dengan Agen H." Ucap Niko.
Mereka berdua pun berpisah sesaat dikarenakan Niko ingin meminta saran dari seniornya yakni Agen H. Sebelum Niko datang ke kantor, ia sudah menghubungi Agen H untuk mendiskusikan kasusnya itu. Mereka sudah janjian di kantin, maka dari itu Niko bergegas menuju kantin. Sesampainya di kantin.
"Maaf menunggu lama H." Ucap Niko.
"Wah... Ada apa ini. Agen berprestasi seperti mu memanggil ku." Balas Agen H.
"Aku kesini meminta saran mu perihal kasus yang sedang ku tangani." Ucap Niko.
"Sebaiknya apa yang harus kulakukan terhadap si pelaku." Lanjut Niko.
"Hmm... Menurutku sebaiknya kau memaksimalkan diri untuk menangkapnya. Itu karena motif serta gaya pembunuhan pelaku yang cukup brutal dan tak berbelas kasih." Ucap Agen H.
"Dan juga sebaiknya kau bergegas untuk pergi ke TKP jika tidak ingin kehilangan jejak si pelaku." Lanjut Agen H.
Mendengar perkataan Agen H yang ambigu membuat Niko bergegas menuju ruangan Agen M.K. Tak lupa ia juga mentraktir Agen H sebelum beranjak. Baru setengah jalan, Niko sudah dihampiri oleh Agen J. Agen J pun berkata.
"N... Kita sudah harus berangkat sekarang. Aku sudah mengurus segala hal yang diperlukan." Ucap Agen J.
"Oh... Baiklah. Apa kau juga sudah menyiapkan penerbangan kita?" Ucap Niko.
"Kalau itu kita akan memakai pesawat pribadi Agen M.K untuk menuju kesana. Pesawat sudah siap lepas landas." Ucap Agen J.
Mereka pun berangkat menuju bandara. Sesampainya di bandara, mereka tak menemukan kendala berarti karena semua telah dipersiapkan oleh Agen J & Agen M.K. 2 jam pun berlalu mereka telah tiba di Bandara Internasional José Martí-Havana. Kedatangan mereka disambut oleh pihak intelijen Kuba. Mereka pun menjelaskan situasinya ke para intelijen Kuba dan bergegas untuk menuju lokasi mucikari itu berada. Sesampainya di Bauto, mereka langsung menuju ke rumah sang mucikari. Namun sesampainya disana, mereka tidak menemukan siapapun disana. Alhasil Niko yang ditemani oleh seorang intelijen Kuba bertanya pada tetangga sekitar mengenai keberadaannya. Ditemukan bahwa seorang tetangga melihat ia pergi dengan mobilnya menuju arah barat. Setelah menggali info lebih lanjut, mereka menemukan lokasi keberadaan orang yang melakukan kontak terakhir dengan si mucikari. Ia adalah adiknya sendiri yang berada di Rosa Mariana. Lantas Niko membagi 2 tim yakni dia dan beberapa orang intelijen menuju ke rumah adik sang mucikari sedangkan sisanya stand by jika mendapatkan info mengenai lokasi si mucikari.
Tak membutuhkan waktu lama, Niko berhasil menemukan lokasi terakhir dari sang adik. Diketahui sang mucikari yang bernama James Martinez berangkat menuju El Estabilo untuk menemui kliennya. Lantas Agen J berangkat terlebih dahulu karena ia lebih dekat dengan lokasi yang dituju. Niko pun berangkat kesana dengan ditemani oleh para intelijen tersebut.
****************
~ Sesampainya di lokasi yang Niko berikan, Agen J mulai bergegas untuk mencari keberadaan mucikari itu. Disana ia bertanya pada pegawai kafe yang sempat didatangi oleh sang mucikari.
"Permisi... Apa disini kau pernah melihat orang ini?" Tanya Agen J.
"Oh... Orang ini pernah kesini 2 hari yang lalu. Ia terlihat bersama seorang wanita dan 1 orang asing. Jika ingin, kau bisa melihat rekaman cctv yang terpasang didepan toko." Ucap sang pelayan.
Setelah memeriksa cctv di toko tersebut, sang pelayan memberi tahu ketiga orang yang dimaksud. Dengan demikian, CIA telah mengantongi identitas si pelaku pembunuhan berantai itu. Hal ini membuat Agen J memutuskan untuk segera mengirim Niko ke sebuah hotel bernama De La Gente karena didapati dari keterangan pelayan bahwa mereka bertiga akan ke sana.
*********************
Niko pun bergegas menuju kafe namun ditengah perjalanan, Niko ditelpon oleh Agen J untuk segera pergi menuju hotel De La Gente yang berada di La Glora. Niko pun bergegas menuju hotel dan didapati info bahwa di salah satu kamar hotel tersebut, terdapat bercak darah yang masih baru. Dugaan Niko semakin kuat karena orang-orang yang ia cari sedang berada disana. Niko pun menelepon Agen J seraya berkata.
"Halo J. Sekarang juga kau harus kesana karena dugaan ku akan si pelaku yang masih berkeliaran di area dekat hotel." Ucap Niko.
"Baiklah aku juga akan secepat mungkin kesana. Berhati-hatilah jangan sampai kau terluka." Ujar Agen J.
Niko yang sampai terlebih dahulu sampai, langsung menanyakan pada polisi setempat tentang bercak darah di kamar tersebut. Diketahui bahwa sang mucikari membunuh seorang pelacur yang bekerja untuknya. Pelacur tersebut bernama Luna Ilena yang menurut hasil penyelidikan Niko, pelacur tersebut ialah orang yang disewa oleh Mr. X. Tak lama kemudian, Agen J datang seraya berkata.
"Bagaimana N. Apa yang kau temukan." Ucap Agen J.
"Ada yang aneh disini J. Kata polisi setempat, kasus di hotel ini ialah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh James Martinez bersama dengan seorang temannya." Ucap Niko.
"Anehnya mereka semua mati tanpa meninggalkan seorangpun yang hidup." Lanjut Niko.
"Mungkin saja James Martinez ingin menghentikan temannya yang berniat membunuh wanita itu. Namun karena sudah terlambat maka James membunuh temannya itu. Ya... Tentunya temannya melakukan perlawanan hingga keduanya tewas." Ungkap Agen J.
"Tidak sedangkal itu J. Menurutku ada orang lain yang ikut terlibat dalam kasus ini." Ucap Niko.
Lalu Niko bertanya pada resepsionis apakah ada orang lain yang beranjak dari hotel tersebut. Resepsionis itu bilang bahwa ada seorang pria Amerika yang pergi 2 jam sebelum teriakan wanita yang tidak lain adalah Luna Ilena. Lantas Niko dan agen J berbagi tugas. Niko memeriksa kebenaran dari cctv yang berada di hotel dan toko-toko di sekitar hotel sedangkan J memeriksa TKP.
*******************
Di lain tempat, Niko sedang memeriksa cctv yang berada di hotel. Tentunya ia memerintahkan para intelijen Kuba untuk memeriksa cctv di lingkungan sekitar hotel. Setelah memeriksa seluruh cctv yang ada, Niko menyimpulkan bahwa pelaku yang sebenarnya ialah orang bernama A.K.A Albert Stephanson yang tidak lain ialah si Mr. X. Ini dibuktikan dengan reservasi kamar atas namanya dan kejanggalan bahwa ia menunggu sejauh 3 meter dari hotel dan melakukan pembicaraan telepon. Niko pun bergumam.
"Tapi... Untuk apa dia menelpon dari jarak sedekat itu. Ia kan bisa menggunakan Handphone nya didalam hotel." Gumam Niko.
Ditengah penyelesaian deduksinya, Niko dapat kabar dari J bahwa di TKP tidak ada hal yang janggal. Namun ada satu speaker bluetooth yang menyala dan menurut keterangan para pelayan, speaker itu seperti diputuskan sambungannya sedari 1 jam yang lalu. Niko pun mendapat pencerahan dari info tersebut dan segera meminta para intelijen untuk menutup semua akses keluar-masuk baik dari udara maupun laut serta mencari orang bernama Albert Stephanson. Lekas Niko pun berbagi tugas dengan Agen J yang sudah bergerak terlebih dahulu menuju bandara. Maka dari itu Niko pergi menuju pelabuhan untuk menyiduk Albert.
***************************
Sesampainya di bandara, Agen J pun mengerahkan seluruh pasukannya seraya terhubung dengan Niko. Ternyata di bandara tersebut ada seorang bernama Albert Stephanson yang baru check out sekitar 15 menit yang lalu dan siap lepas landas dengan menggunakan pesawat pribadi dalam waktu 2 menit lagi. Lekas Agen J memerintahkan anak buahnya untuk menghentikan penerbangan pesawat pribadi tersebut dan segera pergi ke landasan guna meringkus Albert. Awalnya pesawat tersebut menuruti perintah menara kontrol, namun ketika Agen J dan bawahannya tiba di pesawat itu, mereka malah mendapatkan beberapa tembakan yang diiringi dengan kepergian pesawat tersebut.
Tentunya Agen J tidak berputus asa meski para intelijen banyak yang tewas. Ia tetap berlari mengejar pesawat itu. Usaha J tidak sia-sia, sesampainya di roda pesawat J mencoba menaiki pesawat itu namun dari balik ruang roda, ia mendapati senjata mekanik yang siap memberondong nya. Tanpa persiapan yang matang, Agen J pun dihabisi menggunakan senjata berat oleh seseorang yang entah dari mana datangnya. Didapati luka yang cukup berat dari Agen J dan ia segera dilarikan ke rumah sakit dan dalam keadaan yang sangat kritis.
***************************
Sesampainya di pelabuhan, Niko tidak menemukan orang yang ia cari. Namun ditengah pencariannya tersebut, Niko mendapat kabar dari intelijen yang bersama Agen J bahwa rekannya itu telah dilarikan ke rumah sakit dan saat ini dalam kondisi yang sangat parah. Mendengar hal itu, Niko langsung tertunduk lesuh dan meratap sedih terhadap kejadian yang dialami oleh J. Para intelijen yang bersama Niko pun langsung membawanya menuju rumah sakit guna melihat keadaan Agen J.
Sesampainya di rumah sakit, Niko sangat histeris melihat banyaknya luka tembak yang diterima oleh Agen J. Doker di rumah sakit mengatakan bahwa jika tidak segera dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar, maka nyawa Agen J tidak dapat terselamatkan. Niko yang mulai menenangkan diri lekas meminta bantuan pada Agen M.K seraya berkata.
"P...pak tolong bantu J. Sekarang ia dalam kondisi yang sangat buruk. Jika tidak ditangani dengan serius, ia bisa kehilangan nyawanya." Ucap Niko yang masih syok pada atasannya itu.
"Tenang N. Aku sudah mengirimkan bantuan sedari tadi karena 2 jam yang lalu Agen J memintanya padaku." Ucap Agen M.K dalam telpon.
Mendengar perkataan Agen M.K membuat Niko sedikit lega dan juga merasa bersalah. Ia tidak mengerti perkataan Agen H yang sudah memperingatkannya sebelum misi ini dimulai. Di samping tubuh J, Niko menangis meminta maaf karena ia tidak bisa memenuhi ekspektasi dari semua orang yang ada di CIA. Seketika Agen J pun tersadar dan berkata pada Niko.
"N... Tidak perlu dipikirkan. Sudah sewajarnya seorang pria melindungi seorang wanita." Ucap samar Agen J.
"Hah... Tidak J... Ini salah ku. Ma..maaf karena membuatmu dalam bahaya." Ucap Niko yang diiringi Isak tangis.
"Sekarang aku akan melakukan apapun demi menyelamatkan nyawamu." Lanjut Niko.
Beberapa menit kemudian, black hawk yang dilengkapi dengan peralatan medis tiba di rumah sakit itu guna menjemput mereka berdua. Akhirnya mereka berdua berangkat menuju Amerika guna menyelamatkan Agen J yang sedang diambang kematian.
ns 15.158.61.16da2