Sesampainya Samy di Amerika, ia mendapat kabar bahwa pemeriksaan yang cukup ketat sedang berlangsung di bandara itu. Lantas, Samy pun menyamar serta berkamuflase dengan jutaan nyawa disana. Dengan mengenakan kumis palsu serta merubah semua gaya fashion nya, ia mulai melewati pos pemeriksaan tersebut. Ketika ia berada tepat didepan seorang polisi.
"Bisa kau tunjukkan semua identitasmu pak?" Ucap sang polisi.
Karena Samy lupa mengganti paspor yang ia miliki, membuat Samy sedikit mengulur waktu. Samy pun berkata.
"Pak jika boleh bertanya, mengapa bandara ini dijaga ketat oleh pihak kepolisian?" Kata Samy yang pura-pura tidak tahu.
"Tidak ada masalah berarti. Kami hanya ingin meningkatkan keamanan disini." Balas sang polisi.
Tak berselang lama, para anak buah Agen J datang menghampiri pos pemeriksaan. Samy pun menjadi panik karena diantara para intelijen tersebut, ada seseorang yang pernah berhadapan dengan Samy. Ketika Samy telah lolos pemeriksaan, tiba-tiba.
"Tunggu sebentar pak." Ucap anak buah J yang sepertinya mengenali Samy.
Tanpa pikir panjang, Samy pun berusaha melarikan diri. Karena Samy yang melarikan diri, membuat para intelijen beserta beberapa polisi mengejarnya. Mereka terlibat kejar-kejaran hingga ke pintu keluar bandara. Karena Samy tidak melihat adanya taksi, membuat Samy pergi menuju jalan tol untuk menghadang sebuah mobil. Nampak dengan jelas lalu lintas tol pada saat itu sedang padat sehingga membuat Samy berlari menuju mobil paling depan guna menghindari kemacetan itu.
Samy sempat mendapatkan perlawanan dari polisi dengan melesatnya beberapa timah panas kearahnya. Hingga sesampainya didepan kemacetan itu, Samy melihat mobil SUV yang dikemudikan oleh seorang lansia. Samy pun menghampiri mobil itu seraya berkata.
"Pak tua apa aku bisa meminjam mobilmu sebentar?" Kata Samy sambil menodongkan pisau.
"Memangnya ada apa nak?" Ucap pria tua itu.
"Sudahlah jangan banyak bicara dan cepat enyah dari hadapan ku." Kata Samy sambil melemparkan pria tua itu ke arah para pengejar.
Karena ada seorang penduduk sipil, membuat intelijen beserta para polisi menghentikan tembakannya. Tentu saja itu membuat Samy lolos dari kejaran mereka. Sebelum Samy pergi terlalu jauh, para intelijen mencatat plat nomor SUV itu seraya menembakkan sebuah peluru ke kaca mobil itu. Para intelijen beserta tim gabungan memulai pengejaran terhadap Mr. X yang tidak lain adalah Samy.
Dengan mengantongi identitas mobil yang digunakan Samy, mereka dapat melacak keberadaannya melalui satelit luar angkasa. Agen M.K yang baru sampai di lokasi memerintahkan pasukan gabungan untuk mencari Mr. X hidup atau mati. Sementara itu, Agen H yang diperintahkan untuk menjaga Niko dan J di rumah sakit mendapat kabar bahwa mobil yang digunakan Mr. X sedang menuju lokasinya. Lekas dengan beberapa senjata Laras panjang dan beberapa trap traffic Agen H turun ke jalan. Agen H pun berpapasan dengan Niko seraya berkata.
"Tolong gantikan aku sebentar ya.... Jaga J dengan baik." Kata Agen H.
"Mau kemana kau dengan Laras panjang itu?" Tanya Niko.
"Ada urusan yang harus diselesaikan." Balas Agen H.
Karena intuisi Niko yang di atas rata-rata, membuat Niko mengetahui kalau Agen H ingin menghadang Mr. X. Niko pun berucap.
"H... Izinkan aku membalas perbuatan Mr. X dengan tanganku sendiri." Ucap Niko.
"Ternyata benar.... Anak baru yang dirumorkan pimpinan memang mengetahui segalanya." Gumam Agen H.
"Baiklah... Tapi jangan bergerak tanpa perintahku. Aku tak ingin menyakiti junior ku lebih banyak lagi." Lanjut Agen H.
Niko yang menganggukkan kepala menandakan ia setuju dengan kesepakatan H. Agen H membagi tugas dengan Niko bahwa Niko harus menjadi sniper sementara Agen H akan memperlambat SUV itu. Mereka pun sudah berada diposisi masing-masing dan seketika itu pula mobil SUV itu melintas.
Agen H berkata.
"N... Persiapkan dirimu. Lumpuhkan mobil itu di persimpangan ke dua." Kata Agen H.
Disaat mobil itu melintas tepat dihadapan Agen H, seketika pula Agen H memberondong Laras panjangnya. Karena usia, membuat Agen H hanya mengenai body dan kaca mobil. Agen H pun berkata.
"N.... Sisanya ku serahkan padamu." Kata Agen H.
Dengan dibalut emosi, Niko pun menembak 2 ban belakang SUV itu. Seketika pula SUV itu kehilangan kendali dan menabrak sebuah baliho. Melihat adanya orang yang keluar dari SUV tersebut, membuat emosi Niko tak tertahankan lagi. Ia menangis seraya berucap.
"Kau telah menyakiti orang yang paling berharga bagiku. Terimalah dengan jelas pembalasanku ini." Ucap Niko sambil menembakkan beberapa timah panas kearah Mr. X.
Ya.... Itu berhasil dan membuat 5 dari 10 tembakan bersarang di tubuh Mr. X. Akan tetapi, Mr. X pun tidak mudah dikalahkan. Dengan terseok-seok, Mr. X pun melarikan diri kedalam sebuah hutan yang tak jauh dari rumah sakit. Dengan koordinasi terlebih dahulu, Agen H dan beberapa anggotanya pergi menuju hutan itu. Namun sebelum beranjak, Agen H berkata.
"N... Tolong jaga J. Ini perintah. Aku tak ingin melibatkan mu lebih jauh lagi." Tegas Agen H.
Namun karena Niko sudah kalut, membuat Niko berinisiatif untuk pergi meringkus Mr. X. Tak lupa ia menghubungi bantuan guna menjaga Agen J. Niko pun membuntuti Agen H & tim sambil dibekali dengan 2 buah pistol. Ditengah hutan, Niko mendapat perintah dari Agen M.K untuk mundur dan berikan tugas itu pada Agen H. Akan tetapi rasa kalut bercampur khawatir membuat Niko mengabaikan perintah itu. Karena perintah tersebut, membuat perbedaan jarak antara Niko dengan Agen H. Namun dengan kecerdikan dan nalurinya, Niko berhasil melacak jejak Agen H & tim.
Sebelum berhasil mengurangi jarak, terdengar dengan suara lontaran timah panas yang cukup menggelegar. Sontak Niko pun berlari ke arah sumber suara itu. Alangkah terkejutnya Niko melihat para anak buah Agen H yang sudah terkapar lemas karena beberapa lontaran timah panas. Niko yang melihat itu, bergegas untuk menyelamatkan orang yang tersisa seraya berkata.
"Sir... Apa kau baik-baik saja?" Kata Niko.
"Ti.... tidak begitu baik. Tapi jangan hiraukan aku. Lebih baik kau kejar Agen H karena ia masih mengejar Mr. X meski berlumuran banyak darah." Balas anak buah Agen H.
Niko yang mendengar hal itu lekas menghubungi bantuan seraya beranjak pergi menyusul Agen H.
**********************
Samy yang ditengah pelariannya pun berhasil mendapatkan sebuah mobil SUV. Ia terlibat beberapa pertarungan sengit dengan para agen yang mengejarnya. Samy pun berkata.
"Huft... Untung saja aku berhasil melarikan diri dari mereka. Jika begini terus aku tidak akan bisa melakukan hobi ku lagi." Kata Samy.
Disaat Samy mulai santai karena menganggap dirinya sudah tidak dikejar lagi, seketika itu pula ada banyak mobil kepolisian dan helikopter yang mengikutinya. Karena melihat hal tersebut, membuat Samy memacukan mobilnya itu dengan kecepatan tinggi. Ia juga memutari seisi kota guna mengecoh orang-orang yang mengejarnya. Setelah lebih dari 2 jam Samy terlibat kejar-kejaran, ia memiliki sebuah ide dimana di daerah Virgilnia barat Samy mempunyai sebuah kabin didalam hutan. Samy pun berkata.
"Ya.... Itu lokasi yang sangat strategis untuk menghabisi mereka. Sekalian juga aku bisa sedikit bermain-main dengan mereka disana." Gumam Samy.
Ketika Samy hampir tiba di persimpangan hutan itu, seketika ada seseorang dari arah rumah sakit yang menghadangnya. Dengan senjata laras panjang, Samy diberondongi timah panas yang menyebabkan dua ban mobil belakangnya tertembak. Samy juga menerima tembakan yang bersarang di badannya. Ia pun berkata.
"Keparat kau para agen sialan." Teriak Samy sambil mengendalikan mobilnya.
Karena mobil yang tak terkendali membuat Samy menabrakkan diri kearah papan baliho. Dengan tertatih-tatih, Samy pun kabur kedalam hutan guna mengecoh mereka. Sejauh ini Samy dapat melarikan diri hingga tiba di kabin miliknya. Dengan persenjataan yang mumpuni, Samy membombardir para agen secara membabi buta.
Pertumpahan darah pun tak dapat terhindari lagi. Samy berhasil membunuh 9 dari 10 agen yang mengejarnya. Namun satu orang lagi berhasil menghindari tembakan Samy dan bersembunyi dibalik pepohonan. Samy pun berkata.
"Sial sisa 1 orang dan aku sudah sampai pada batas ku. Sebaiknya aku masuk lebih dalam lagi agar agen keparat itu bisa ku musnahkan dengan tragis." Kata Samy sambil mengambil sebuah sniper.
Samy pun menembakkan beberapa timah panas guna mengalihkan perhatian agen itu. Ketika perhatian agen mulai teralihkan, dengan secepat kilat Samy berlari sekuat tenaga guna memberi jarak dengan agen tersebut. Sejauh 200 meter Samy berhasil memberi jarak guna melumpuhkan 1 orang agen terakhir itu. Samy pun berkata.
"Baik... Sekarang kau kehilangan jejak ku. Aku akan melumpuhkan kaki dan tangan mu dan aku akan melakukan hal yang spesial untuk mu." Gumam Samy.
Seketika itu pula Samy menembak agen terakhir itu tepat dikedua kaki dan tangan nya. Setelah Samy berhasil melumpuhkannya, dengan sebilah pisau lipat Samy mendekati agen itu dan berniat menguliti agen itu hidup-hidup. Samy pun berkata.
"Wah...wah...wah... Hebat sekali kau bisa mengejarku sejauh ini. Sebagai rasa terimakasih ku, aku akan memperlakukan mu dengan baik." Kata Samy.
"Si...sialan kau. Apa kau merasa senang karena telah membunuh seluruh anggota ku." Balas sang agen.
"Ya... Tidak terlalu. Itu hanya sebuah balasanku karena kau telah berurusan dengan orang yang salah." Ucap Samy.
Tanpa banyak basa-basi Samy pun mengikat agen itu ke sebuah pohon dan lekas mengulitinya. Rintihan histeris dari sang agen dapat mendeskripsikan rasa sakit yang mendalam. Karena syok, agen itu terbaring pingsan. Ya... Inilah Samy, ia tak menghiraukan lagi keadaan sang agen karena ia sudah sering mendengar hal seperti itu.
Baru sampai pada bagian perut, Samy terkena tembakan di bagian dada. Ia mengira bahwa masih ada seorang penembak jitu yang mengikutinya. Karena Samy yang tertembak membuat lubang ditubuhnya bertambah. Terlebih lagi ia sudah kehilangan banyak darah sedari tadi. Alhasil ia lebih memilih mundur karena situasi sudah tidak memungkinkan.
*************************
ns 15.158.61.16da2