"Ah.... sepertinya sudah harus kumulai. " kata Samy sambil melihat korbannya. Ia pun segera mempersiapkan peralatan pestanya yang tentunya akan ia gunakan untuk bersenang senang dengan nyawa korbannya. Kreek..... suara pintu depan mansion yang sedang dibuka menandakan pesta Samy sudah dimulai. Mendengar suara tersebut membuat korban seketika berlari kearah pintu yang terbuka.
Ketika korban berada di depan pintu, korban dihalangi oleh seseorang bertubuh kurus tinggi dengan mata agak sayu sambil membawa sebilah pisau dan gunting ditangannya. " Hmm.... mau kemana sayang. " Tanya Samy. " A..aku ingin keluar dari mansion berdarah ini. " Jawab korban yang terlihat ketakutan. " Oh... silahkan kamu keluar dari mansionku tapi ada satu syarat yaitu kamu harus tetap meninggalkan nyawamu disini. " Ucap Samy sambil mengayunkan pisaunya.
Mendengar hal tersebut membuat korban berlari tanpa arah di mansion yang luasnya hampir seukuran lapangan base ball. Hasrat membunuh Samypun makin menjadi - jadi saat melihat korbannya yang berlari tak berdaya. " Ting... ting dimana kamu sayang, pesta baru akan dimulai." Ujar Samy sambil membentur-benturkan pisau ke pegangan tangga yang terbuat dari besi.
Perkataan Samy yang begitu keras membuat korban mengurung diri di sebuah kamar. " Hmm..... mau bersembunyi dimanapun kau tetap takkan bisa lari. " teriak Samy. Samy pun pergi keruang kerjanya dan melihat keberadaan korbannya melalui cctv yang terpasang diseluruh ruangan. " Oh.... jadi kamu ada di kamar lantai dua ya..." tegas Samy. Merasa keberadaannya mulai terendus membuat korban mengganjal pintu masuk kamar tersebut dengan semua barang yang ada disana. " Percuma kamu menahan pintu dengan barang-barang itu. " Geretak Samy. Mendengar hal itu membuat korban sembunyi ketakutan. Samy pun masuk melalui pintu rahasia. Ya..... memang mansion ini dipenuhi dengan berbagai macam perangkap yang sangat canggih.
" Dimana kamu sayang. " kata Samy sambil memainkan pisaunya. Lantas Samy memeriksa tempat pertama yaitu lemari dan ia tidak menemukannya disana. " oh... apa mungkin kamu di sini....." kata Samy sambil mengayunkan pisaunya ke arah kolong tempat tidur. Anehnya meskipun Samy merasa kalau pisaunya menancap sesuatu tetapi tidak ada suara sedikitpun dari kolong tempat tidur. Alhasil Samy menarik apapun yang ada di kolong tempat tidur tersebut dan ia mendapati korbannya yang sedang menahan rasa sakit akibat tertancap pisau milik Samy.
" Oh.... ha..ha..ha. " tawa Samy melihat korbannya yang tak berdaya. " Jadi sampai segini kau menahannya. " ucap Samy. Karena korban sudah menerima luka yang cukup parah sehingga tidak bisa lagi untuk melarikan diri, akhirnya korbanpun memohon dengan sangat ke Samy agar diizinkan hidup meskipun ia rela memberikan apapun yang ia miliki. Mendengar korban yang memohon untuk hidup, membuat Samy ingin cepat membunuhnya.
" ah... enaknya kalau membiarkan ia mati dengan sendirinya. " gumam Samy. " ok aku akan memberimu waktu selama 5 menit untuk keluar dari istanaku ini. " ujar Samy. Tanpa berfikir panjang korbanpun secepat mungkin mencari jalan keluar dari tempat eksekusi yang dibuat oleh Samy. Dengan berlumuran darah korban keluar dari kamar lantai 2 dan secepat mungkin menuruni anak tangga. Ditengah korban menuruni tangga, korban terpeleset dan jatuh dengan posisi yang sangat mengenaskan, dan kejadian tersebut sempat terekam oleh CCTV yang ada di setiap sudut mansion.
" hmm.... sudah lebih dari 5 menit, sebaiknya aku memeriksanya. " gumam Samy. Lalu Samy mengikuti jejak darah korban sambil merekamnya. Sesampainya ia didepan tangga, ia pun tersenyum tipis melihat korbannya mati dengan mengenaskan. Iapun segera membawa tubuh korban yang sudah tak bernyawa ke ruangan berukuran kurang lebih 30×50 meter, dan Samy segera melampiaskan hobinya dengan memisahkan bagian-bagian tubuh korbannya.
ns 15.158.61.5da2