Suatu hari ayu mendatangi alvin di kantornya,,,,semua teman teman nya menatap nya,,mereka begitu kagum dengan paras ayu yg cantik dan begitu memukau,,,
"Kamu ngapain kesini yu?"tanya alvin heran
Ayu memberikan amplop undangan
"Temenin aku ke reuni SMA ya"pinta ayu
"Hah tapi aku masih ada beberapa tugas yg belum aku urus,kamu bisa pergi sendiri kan"tolak alvin
Ayu tampak murung,,lukman tiba tiba datang
"Vin udah sana pergi,,tugas kamu biar aku yg urus"sahut lukman tersenyum ke ayu
Ayu pun tersenyum kembali
"Makacih ya sapa nama,,lukman ya"ujar ayu seraya melihat name tag di bajunya
"Iya aku lukman,,aku temenya alvin,,tenang saja kalian bisa bersenang senang kok,,biar aku urus masalah di sini"ujar lukman
"Ayo sayang ntar kita telat lo"pinta ayu
Alvin pun tak bisa menolaknya dan ikut pergi bersama ayu,,
Di tempat lain,,andra mencoba menelpon viana beberapa kali,tapi ia tak menjawabnya,,andra pun pergi ke rumah nya dan menunggu disana,,,
Viana yg baru saja pulang melihat andra di sana,,,
"Kok kamu di sini ndra?"tanya viana heran
Andra langsung menghampirinya
"Kamu kemana aja sih vi?bikin aku khawatir aja"tanya andra
"Aku cuman duduk di taman bentar kok"ujar nya
"Apa kamu nggak dapet sms dari grup reuni SMA,,malam ini kita semua diundang kesana"ujar andra
"Oh dapet kok,,cuman aku lagi males aja kesana"sahut viana
"Ayolah vi kita kesana,ada sebagian temen yg juga ingin ketemu kamu,ya vi ya"pinta andra
"Hemm ya udah lah tapi aku nggak bisa lama ya disana"ujar viana merasa tk nyaman karna andra sudah menjemputnya
"Ok ok yuk"sahut andra dengan gembira
Sesampainya di sana,,andra sedang mengobrol bersama teman teman lama nya,,sedangkan viana sibuk meminum beberapa gelas bir,,
"Ndra itu bukanya viana,,jadi bener ya kalian pacaran?"tanya salah satu teman nya
"Nggak lah kita cuman temenan kok,tapi emang aku lagi pdkt sih,doain aja ya"sahut andra
"Kabar kabar bro kalau udah jadian,biar kita bisa kumpul kumpul lagi"ujar temen nya
"Pasti dong"sahut andra
"Oh ya kamu ingat ayu nggak,,ntar dia juga datang lo,katanya mw ngenalin calon tunangan nya"ujar temen nya
"Ayuuu,,ohhh aku baru ingat,,dulu emang dia suka jadi model waktu di sekolah,gak salah sih sekarang dia jadi artis"sahut andra
"Tuh tuh dia datang"ujar temen nya
"Vi udah lah jangan minum mulu,kalau kamu mabuk ntar si andra bisa manfaatin kamu lo"bentak nana
"Iya nih,vi berenti lah,,kalau aja ada si alvin yg bisa menghentikan kamu,kan kita berdua nggak susah gini jadi nya"timpal brian
Viana menatap mereka berdua
"Kenapa sih kalian tu selalu aja ngomongin dia"bentak viana
Andra tiba tiba datang menghampirinya
"Vi kamu udah mabuk ya,udah jangan minum lagi"pinta andra dan mengambil gelas nya
Mereka semua tampak berdiri menyambut seseorang
"Teman teman lama ya kita nggak ketemu,kalian pasti udah sering nglihat aku di tv kan,,oh ya ini aku kenalin ke kalian,,tunangan aku"ujar ayu bersemangat
Mereka semua memberikan tepuk tangan,,,
"Siapa sih itu rame banget?"tanya viana
"Kamu ingat ayu nggak,,artis yg di tv itu,dia kan dulu satu SMA sama kita"sahut andra
Mendengar perkataan nya viana kaget dan berdiri
"Apaaaaa"teriak nya,,
Membuat semua orang menatapnya,,termasuk alvin,,ia tak menyangka akan bertemu viana disana,,
"Kamu viana kan,,aku ingat kamu,,dulu kamu kan murid yg paling aneh di sekolah"ujar ayu tiba tiba
Viana hanya menatap nya tak bisa berkata apa apa lagi
"Yu udah lah kita duduk aja"pinta alvin
"Ok kawan kawan kita lanjutkan pesta nya,,makan dan minumlah sepuasnya,,malam ini aku yg bayar"ujar ayu
"Horeeeee"sorak mereka merasa senang
Andra menarik tangan viana
"Vi jangan di dengerin ocehan ayu,dari dulu kan dia memang gitu"ujar andra
"Iya aku dah biasa kok"sahut viana menyabet gelas nya lagi dan mulai minum lagi
"Oh tuhan,,,apa ini hukuman,,atau ini siksaan,,kenapa bisa alvin kesini dengan tunangan nya"gumam nana
"Iya ya na,,kenapa bisa kebetulan gini,,kasihan viana"sahut brian
Dari kejauhan alvin pun menatap viana yg tampak kesal dan frustasi,,ia pun mulai minum beberapa gelas,,,
Tiba tiba ponsel ayu berbunyi,,
"Sayang papa ku telpon,aku kesana bentar ya,disini berisik"ujar ayu
Alvin hanya mengangguk dan terus meminum bir nya
"Kenapa lagi?"tanya ayu
"Kamu tau kan tugas kamu apa"sahut pria itu
"Iya aku tau,tenang aja,,tunggu kabar dariku"ucap ayu dan menutup tlponya
Pria itu tampak tersenyum sinis,,,ayu kembali ke alvin dan melihat ia sudah terlalu mabuk,,
"Sayang udah ya jangan minum terus,,ntar kamu mw nyetir lo"ujar ayu
Alvin pun berhenti minum,,
Malam pun semakin larut,,,viana tampak memuntahkan semua yg ada di perut nya ke toilet,,
"Aku kan udah bilang jangan minum banyak banyak,,kamu sih ngeyel"ujar nana yg terus mendampinginya,,
"Yu udah malam kayaknya kita harus pulang,,besok aku juga masih harus bekerja"pinta alvin
"Ehm ya udah kalau gitu,,aku ke toilet dulu ya,,kamu tunggu aja di mobil"sahut ayu
Ayu bergegas ke kamar mandi dan menelpon
"Kalian bisa lakukan sekarang"ujar ayu dan menutup tlponya
"Kenapa dunia ini tu kejam banget sama aku na"isak viana
Ayu yg berada disana pun kaget
"Wahh mabuk tu anak"ujar ayu
"Jangan teriak teriak diluar banyak orang lah"pinta nana
Andra menelpon viana
"Vi gimana udah mendingan lum mual kamu,,kamu bisa jalan keluar nggak,,kalau nggak biar aku jemput kamu kesana ya"pinta andra
"Nggak usah ndra,aku dah mendingan kok,ntar lagi aku keluar,kamu tunggu aja disitu"sahut viana dan mematikan ponsel nya
Di luar brian menunggu,karna ia tak di ijinkan masuk ke toilet cewek,,ia merasa bosan,,ia pun berjalan jalan di taman,,,ia berpapasan dengan 2 orang pria yg memakai baju hitam,,salah satu dari mereka menjatuhkan barang,,,
"Duhhh bego' banget kamu,,kalau sampai tombol ini ke injek orang,bukan hanya nyawa orang itu yg melayang,,nyawa kita pun ikut melayang tau"ujar pria satu nya seraya memukul nya
"Maaf maaf bos"ujar pria itu dan memungut barang itu
Entah kenapa brian tampak penasaran apa yg dilakukan oleh ke dua orang itu,,ia pun mengikutinya,,
"Kamu lihat lelaki itu,kalau dia sudah masuk ke dalam mobil,,tekan tombol itu,,maka kita akan menjadi kaya raya"ujar pria itu dan tertawa
"Iya bos,kita nggak akan bersusah payah lagi kerja jadi pengantar pizza"sahut pria satu nya bersemangat
Sebuah ponsel berbunyi
"Apa semuanya sudah siap?"tanya pria didalam telepon
"Siap bos,,kami hanya tinggal menunggu target nya"sahut nya
"Baiklah setelah selesai datang lah,,aku akan membayar kalian"ujar pria itu lagi
"Siappp"sahut nya dan mematikan ponsel nya
Pria itu mengeluarkan sebuah photo,,,
"kamu yakin kan itu mobil dia?"tanya pria satunya
"Yakin bos,aku sering lihat tunangan nya kok,yg artis itu kan"sahut pria satu nya
Pria itu pun mengangguk,,,
Brian terperanjat karna melihat photo itu adalah alvin,,,ia tak menyangka mereka berdua mencoba mencelakakan alvin,,,
"Bos bos liat lelaki itu datang"ujar pria itu
Brian kebingungan harus bagaimana,,ia ingin melapor ke viana,,tapi ia takut terlambat,,ia ingin memperingati alvin,,tapi dia tak bisa melihatnya,,,
"Duhhh aku harus gimana ini"gumam brian cemas
Lalu tanpa pikir panjang ia berlari ke arah alvin yg hampir nembuka pintu mobilnya,,ia langsung menghalangi jalan nya
"Vin aku mohon jangan masuk mobil ini,ada bom di dalam nya vin,,aku mohon,,"teriak brian
Alvin sedikit terkejut dan berhenti berjalan
"Walau kamu nggak bisa melihatku,setidaknya kamu bisa denger aku kan,,aku mohon sama kamu vin,,jangan masuk"pinta brian
Alvin pun mulai berbicara,,,
"Kamu yakin ian di mobil ini ada bom?"tanya alvin tiba tiba
"Vin jadi kamu bisa lihat aku,,kamu juga ingat aku?"tanya brian balik
"Woi cepetan dari mana kamu tau kalau mobil ini ada bom nya?"tanya alvin lagi
"Ada dua orang pria disana yg megang kendali bom itu,kalau mereka tau kamu masuk mobil,,mereka akan langsung menekanya"sahut brian
"Bisa bantu aku,halangin mereka supaya nggak melihat aku masuk,aku akan mengecoh mereka,,dan jika mobil ini sudah meledak ikutin mereka,,aku mw tau siapa dalang dibalik ini"ujar alvin
"Tapi vin"bantah brian
"Nanti semua aku jelasin di rumah viana,udah sana cepetan"pinta alvin
Brian pun pergi menuruti perintah nya,,,ia mencoba membuat angin dingin disekitar 2 pria itu dan membuat mereka tak fokus pada alvin
"Bos bos kok tiba tiba dingin gini"ujar pria itu
"Manja banget sih kamu ini,ini kan tengah malam,,ya pasti dingin lah"bantah pria satu nya
Alvin segera mengambil sesuatu dari jok mobilnya,,,dan melemparkan jam tangan nya kesana,,ia tampak menaruh baju nya di kursi pengemudi,,lalu ia bergegas menjauh dari mobilnya,,,
"Bos mobilnya sudah menyala,,sepertinya dia sudah masuk ke dalam mobil"ujar pria itu
"Cepat tekan tombolnya"suruh pria satunya
Pria itu menekan nya,,dan boooommmmmm,,,,,sebuah mobil tampak meledak membuat keributan di sekitarnya,,,,
Andra yg saat itu berada di dekat sana ikut kaget,,
"Apa an itu"gumam nya
Ayu dan viana yg saat itu keluar bersamaan langsung menuju ke arah suara ledakan itu,,,
Ayu tampak menangis dan berteriak teriak,,
"Alvin,,sayangku tidakk"isak ayu dan di tenang kan oleh teman teman nya
Kaki viana tiba tiba melemah dan terduduk di lantai,,
"Na jangan bilang kalau itu mobil alvin,itu nggak bener kan na,jawab na!"bentak viana lalu menangis,,
Andra yg melihat viana di lantai langsung mendatanginya,,
"Vi kamu nggak papa kan,kenapa nangis gini?"tanya andra heran
Tapi viana tak menjawabnya dan terus menangis,,,
Di tempat lain
Alvin segera bergegas memanggil taxi dan pergi dari tempat itu,,
Brian pun masih mengikuti ke dua pria itu,,mereka juga meninggalkan tempat itu dan berdiri di pinggir sebuah mobil.
Kaca mobil itu pun diturunkan
"Apa kalian yakin lelaki itu sudah tewas?"tanya nya
"Saya yakin bos,saya lihat dengan mata kepala saya,dia masuk ke mobil itu"sahut pria itu
"Ini bayaran kalian,dan pergilah secepatnya"pinta orang itu
"Baik bos terima kasih"ucap mereka dan pergi meninggalkan mobil itu
Brian melihat mereka mengendarai motor pengantar pizza,,lalu brian penasaran dengan orang yg di dalam mobil itu,maka ia pun mengikutinya
"Direktur kita juga harus pergi dari tempat ini"pinta orang yg duduk di depan nya
"Baiklah jalan kan mobil nya"sahut nya
Mobil itu pun pergi meninggalkan tempat itu,,
Mobil polisi dan ambulan sudah mengepung tempat itu,,orang orang yg bertemu dengan korban malam itu,,semua di interogasi,,
Alvin turun dari taxi,,jalan nya tertatih tatih,,tubuhnya terkena percikan ledakan tadi karna ia tak punya cukup waktu untuk berlari menghindari ledakan itu,,
Ia tepat berdiri di depan rumah viana,,ia memencet sandi rumah viana,,dan pintu itu pun terbuka
"Untunglah ia tak menggantinya"gumam nya
Ia merebahkan tubuhnya yg lemah ke sofa,,kepala nya terasa berat,,ia mencoba memejamkan matanya.
Di tempat lain,,di kantor polisi ayu tak henti henti nya menangis,,
"Pak ini hasil laporan nya"ujar seorang polisi sambil memberikan beberapa kertas
Inspektur itu membaca nya,
disana tertulis mereka tidak bisa mengidentivikasi karna tidak ada jasad yg ditemukan,hanya sebuah jam tangan yg ditemukan disana,kemungkinan jasad nya terbakar bersama ledakan itu,tapi itu masih perlu penyelidikan lagi
"Jadi ini kesimpulan laporan nya?"tanya nya
"Iya pak"sahut polisi itu
Ia menghela nafas dan mencoba memberitahukan pada ayu,,tapi kemudian orang tua alvin pun datang
"Apa yg sebenarnya terjadi,dimana anakku di mana dia?"tanya ibu itu lalu menangis
"Tante yg sabar ya"isak ayu
"Yu ini bohong kan,kalian pasti bohongin tante kan,alvin nggak mungkin meninggal seperti ini kan"bentak ibu nya dan mengguncang tubuh ayu
Para polisi pun berusaha menenangkan mereka,,
Viana yg dari kejauhan melihat kejadian itu ikut meneteskan air mata
"Kalian berdua boleh pulang"ujar polisi lain
"Oh ya terima kasih pak,vi viana"panggil andra
Viana masih melamun
"Vi ayuk pergi"ujar andra menarik tangan nya
"Oh iya terima kasih pak"sahut viana kepada polisi itu
"Vi apa kebetulan kamu mengenal alvin,sepertinya kamu tampak terpukul atas kejadian tadi?"tanya andra
"Oh enggak kok ndra,aku cuman sedih aja nglihat orang tua mereka,kalau aku jadi mereka,pasti aku juga sedih banget"sahut viana beralasan
"Oh gitu,ya udah kita pulang sekarang ya"pinta andra
"Viana pun mengangguk,,tiba tiba seorang polisi memanggilnya,,
"Maaf saudara andra ya?"tanya polisi itu
"Iya benar,ada apa pak?"sahut andra
"Anda belum me nandatangani surat peryataan,bisa anda ikut saya"ujar polisi itu
"Oh iya bisa kok pak"sahut andra
Mereka berdua ingin kembali masuk
"Salah satu aja,anda bisa tunggu disini"ujar polisi itu pada viana
"Oh gitu pak, ya udah ndra aku tunggu sini aja ya"sahut viana
"Ok ok"ujar andra dan berlalu pergi
Di tempat lain
Brian sampai di sebuah apartmen,,pria itu duduk dan menghisap rokok nya,,brian mendekati nya dan ingin melihat wajahnya,,yg sedari tadi ia tutupi masker,,ternyata ia masih muda,,tapi wajahnya terdapat luka goresan di pipi nya,,lalu sebuah panggilan berbunyi
Brian melihat nama itu di ponselnya,
"Mama"gumam brian
"Bagaimana hasilnya,apa yg polisi katakan?"tanya nya
"Jasad nya tidak ditemukan,hanya jam tangan milik alvin yg tersisa,polisi menduga jasad nya ikut terbakar karna ledakan"sahut ayu
"Baiklah,teruskan akting mu,hari sabtu kita ketemu di tempat biasa"ujar pria itu
"Ok aku tutup dulu ya"sahut ayu dan menutup telpon nya
Pria itu melihat photo masa sekolah nya,,tampak ia berdiri bersama teman nya,dan ada satu wanita di tengah mereka
"Aku tidak akan pernah membuatmu bisa hidup tenang vin,kamu harus membayar apa yg telah kamu lakukan pada wajahku ini"bentak pria itu
"Oh jadi benar dia kenal alvin,tapi namanya siapa ya"gumam brian dan berkeliling
Ia melihat beberapa piala dan piagam dengan nama wahyu disana,akhirnya ia tahu bahwa pria itu bernama wahyu.
Kembali ke kantor polisi
"Vi kamu nggak ngerasa kalau ada yg aneh?"tanya nana
"Perasaan ku juga nggak enak na,gimana bisa mobil itu tiba tiba meledak,tapi kita bisa apa,sampai dirumah aja kita omongin lagi"sahut viana
Nana melihat ayu sedang bertelepon
"Satu lagi yg bikin aneh,tuh liat!"ujar nana
Viana pun ikut menatap ayu
"Ah sudahlah biarkan saja dia,kita juga nggak punya bukti apa apa untuk menuduh siapapun"sahut viana
Andra menghampiri viana
"Maaf ya vi lama,ayo kita pulang"ajak andra
"Iya nggak papa kok"sahut viana
Mereka berdua pergi meninggalkan kantor polisi itu,,
Sesampainya di rumah viana
"Vi cepet rehat ya,udah mw pagi ini,maaf untuk hari ini ya"ujar andra
"Kamu nggak perlu minta maaf ndra,aku juga yg salah kok,kamu cepet pulang ya"sahut viana seraya turun dari mobil nya
"Eh vi kok aku baru inget si brian kemana ya?"tanya nana
"Loh iya ya keluyuran kemana tu anak"sahut viana
"Liat aja sampex ketemu,padahal aku suruh dia nunggu di luar toilet tadi"ujar nana geram
"Udah lah aku capex,aku mw istirahat"sahut viana dan membuka pintunya,,,tiba tiba langkahnya terhenti karna melihat sesosok tubuh terbaring di sofa,,
"Na siapa tuh yg tidur di sofa?"tanya viana
"Itu pasti brian,wah kurang ajar banget tu anak main ninggalin kita"sahut nana
Viana berjalan menyalakan lampu,,sedangkan nana menghampiri sosok itu
"Eh ian berani banget kamu ninggalin kami"bentak nana
Setelah lampu itu menyala,dan nana melihat bahwa sosok itu bukan brian melainkan alvin ia pun berteriak
"Arrrchhhhhhhhhhhhhh"teriakan nana membuat alvin bangun dari tidurnya
"Apa an sih na?"tanya viana dan menghampirinya
"Ituuuu bukan brian,,itu alvin"ujar nana
"Alvinnnnnn"sahut viana kaget
Alvin membenarkan duduknya,,
"Bukanya kamu,,,mobil,,"suara viana tertatih tatih
"Kurasa ini arwah nya alvin,tapi kenapa dia bisa sampai sini ya?"gumam nana
"Aku belum mati lah"sahut alvin
Mendengar perkataan nya viana langsung mendekati alvin
"Ini beneran kamu vin"ujar viana dan menyentuh tubuh nya
"Ouchhhhh sakit"rintih alvin
Viana melihat baju alvin yg sebagian bolong karna percikan api
"Vin aku panggilin ambulan ya,luka kamu harus segera diobati"pinta viana
"Jangan,,jangan panggil dokter,aku nggak mw orang lain tau kalau aku masih hidup"sahut alvin lalu tak sadarkan diri
"Vin alvin kenapa kamu vin"teriak viana cemas
"Kenapa vi?apa dia mati?"tanya nana
"Kamu nih na,dia pingsan lah,,aku harus mindahin dia ke kamar dan ngobatin dia"sahut viana
Nana pun mengangguk,,,
Di sebuah kamar alvin berbaring,,viana dengan sabar mengobatinya,,
"Vi viana"teriak nana
"Hustt jangan teriak teriak na"bentak viana
"Maaf maaf,ayo ikut aku,brian udah pulang,dia mw ngomong penting sama kamu"ujar nana
"Ya udah,bentar lagi aku turun"sahut viana
Di ruang tamu,,
"Vi gimana keadaaan alvin?"tanya brian
"Aku udah ngobatin dia,sebenarnya ada apa ian,coba cerita ke kami?"tanya viana
Brian menceritakan semuanya dari awal sampai akhir,,
"Hahh serius kamu ian?"tanya nana
"Iya serius lah aku dah ngikutin orang itu sampai ke rumahnya"sahut brian
"Jadi alvin bisa nglihat kamu ian?"tanya viana
"Iya dia bisa nglihat aku,tapi dia janji bakal nyeritain semuanya,,"sahut brian
"Maksud kamu ian!tanya nana
"Kalau menurutku alvin sebenarnya tidak melupakan kita,tapi ada sesuatu yg ia sembunyikan,,jadi kita harus tanya dia langsung kenapa dia nglakuin semua itu ke kita"sahut brian
Viana dan nana tampak berfikir.
511Please respect copyright.PENANATCY1SofJL8
511Please respect copyright.PENANAVs0JOEQN8R
511Please respect copyright.PENANADcpUVqkeuK
511Please respect copyright.PENANAayfNlwoC8S
511Please respect copyright.PENANA6MpKLqiQUH