Di dalam kamar viana menulis penglihatan nya tentang dirly di buku catatan nya,,,lalu suara pintu diketuk
"Tok tok tok,vi apa kamu belum tidur?"tanya dirly
"Masuk aja"sahut viana seraya menyimpan buku itu
Dirly duduk di depan nya
"Kenapa,,apa ada yg mw kamu omongin?"tanya viana
"Menurutmu siapa wanita yg ada di masa lalu ku vi?"tanya dirly balik
"Mungkin dia pacarmu,tunanganmu,atau bisa juga istrimu,,siapa yg tau"ujar viana
"Aku sempat melihatmu berpelukan denganya di kapal pesiar,,melingkarkan cincin di jarinya dan,,,"ucap viana lalu di hentikan oleh dirly
"Cukup cukup aku nggak mw denger lagi"bantah dirly
"Kenapa?,,kamu takut kenyataan nya tak sesuai harapan kamu!"tanya viana
Dirly menghela nafas
"Itu hanya sepenggal dari masa laluku,,semua nya masih klise,,dan belum terbukti kebenaranya"ucap dirly lalu mendekati viana dan menatapnya
"Kuharap kamu tidak berfikiran yg berlebihan"ujar dirly seraya pergi dari kamarnya
Dirly pergi dengan perasaan yg berkecambuk
"Duh begok banget sih aku,ngmong ap aku tadi"gumam dirly seraya mengacak acak rambutnya
"Berlebihan,,hahh ngomong apa dia"gumam viana
Keeseokan harinya viana menyuruh nana dan brian menyelidiki bibinya nanda,,sedangkan ia dan yg lain pergi menemui penasehat hukum keluarga nanda,,,
Mereka sampai di sebuah rumah yg cukup mewah,,dan banyak penjaga nya
"Kamu yakin ini rumahnya dex?"tanya viana
"Iya kak bener,aku dah beberapa kali kesini kok"sahut nanda
"Kalau dilihat lihat,malah kayak rumah gangster,,masak penjaga nya bisa segitu banyak"celetuk dirly
"Udah ah masuk aja yuk"pinta viana
Mereka keluar dari mobil dan sudah disambut oleh penjaga nya
"Maaf anda siapa ya,dan ada keperluan apa?"tanya penjaga itu
Viana mengeluarkan kartu namanya,,
"Saya seorang pengacara,,saya ingin bertemu dengan pak rudi,apa beliau ada?"tanya viana balik
"Apa anda sudah membuat janji?"tanya penjaga itu lagi
"Janji!,,oh belum,,saya baru pertama kali kesini"ujar viana
"Kalau begitu maaf,anda tidak bisa bertemu dengan nya"sahut penjaga itu seraya mengusir nya
"Tapi ini masalah penting,,ini masalah keponakanya"teriak viana
Pak rudi yg saat itu sedang bertelepon mendengar keributan di luar,,ia segera berjalan keluar
"Ada apa ini ribut ribut?"tanya pak rudi
"Om rudi"ujar nanda
Viana tau kalau orang itu yg mereka cari
"Apa anda pak rudi,,saya ingin berbicara dengan anda"ujar viana
"Maaf ya hari ini saya benar benar sibuk"ujar pak rudi
"Ini mengenai nanda,,keponakan anda"sahut viana
Mendengar nama itu pak rudi berbalik
"Biarkan dia masuk"pinta pak rudi
Mereka duduk di sofa membicarakan sesuatu,,,,
"Jadi siapa kamu sebenarnya,bagaimana kamu bisa mengenal keponakan ku?"tanya pak rudi
Viana mengeluarkan kartu namanya
"Nama saya viana,,saya seorang pengacara pak"ucap nya
Pak rudi mengambil kartu nama itu dan membacanya
"Pengacara arwah,,hahaha"pak rudi tertawa
Viana memberikan kode pada dirly untuk menggerakkan barang,,ia menggerakkan beberapa barang di atas meja
"Apa ini?"tanya pak rudi seraya terkejut
"Anda tahu kan nanda sudah meninggal,,tapi arwah nya mendatangi saya,,dan minta bantuan ke saya"ujar viana
"Hah,,bagaimana aku bisa percaya sama kamu?"tanya pak rudi
Viana berfikir,,,lalu ia mengeluarkan sebuah kertas dan pulpen,,
"Dex bisa kamu tulis sesuatu di atas kertas ini!"pinta viana
"Kak dirly tolong tulisin ini,,ini nanda om,,kelinci om,,aku yakin om rudi pasti mengingatnya"ujar nanda
Dirly menulis nya diatas kertas,,,pak rudi tampak sedikit takut,,karna pulpen itu bergerak sendiri,,,,
Setelah selesai viana memberikanya pada pak rudi,,ia pun membacanya dan kaget
"Apa benar arwah nanda ada disini,,hanya aku lah yg tau nama panggilan nanda,,karna aku lah yg memberi nama itu"pungkas pak rudi
"Iya pak nanda sedang duduk disini,,menatap bapak"ujar viana
"Ehmmm terus apa yg membuat kalian datang kemari?"tanya nya sedikit takut
"Sebelum nanda meninggal ia ingin kemari menemui bapak,,tapi karna ia mengalami kecelakaan,,ia tak bisa datang,,ia ingin mengurus surat wasiat ayahnya yg disalah gunakan oleh bibinya"ujar viana menjelaskan
Pak rudi tampak mengerti,,,
"Oh tentang surat itu,,aku akan mengurusnya,,bilang ke nanda aku akan mengurus semuanya,,aku akan pastikan bibi nya tidak akan bisa mendapatkan harta itu,,tapi aku butuh waktu beberapa hari,,jika surat wasiat itu sudah jadi,,aku akan menghubungimu,,bagaimana"saran pak rudi
"Baiklah,saya akan menunggu kabar dari bapak,,kami mohon pamit dulu"sahut viana seraya pergi dari rumah itu
Seorang penjaga mengantar viana keluar rumah itu,,,di dalam mobil
"Kurasa masalah kita akan segera selesai"ujar viana tersenyum
"Makacih ya kaka"sahut nanda dan tersenyum
Hanya dirly yg diam saja,,,dan memandang ke rumah besar itu,,,
Pak rudi mengambil ponselnya
"Ada yg harus kalian urus"ujar nya
Sesampainya di rumah,,,nana dan brian pun ada disana,,,viana merebahkan tubuhnya di sofa
"Ahh capek nya"ujar viana
"Sama,,aku juga capex ngikutin bibi nya nanda kemana mana"sahut brian
"Gimana hasilnya?"tanya viana
"Nihil,,bibi nya cuman pergi ke temen temenya akting nangis kesana kesini,,haestt bikin kesel"ujar nana
"Terus kalian sendiri gimana?"tanya brian
"Ok kok kata pamanya nanda dia bisa bantu"ujar viana
"Eh dir kamu kok diam aja,kesambet apa?"tanya nana
"Nggak kok nggak papa,,perasaan ku ada yg aneh aja"sahut dirly
"Apanya yg aneh?"tanya brian
"Nggak papa,,aku keluar bentar ya,,mw cari udara segar"sahut dirly dan berlalu pergi
"Kenapa lagi tu anak,,aneh"ujar nana
Viana hanya memandangi dirly hingga pergi,,,
Di luar rumah,,sebuah mobil terparkir disana,,,
"Benar ketua,,wanita itu tinggal sendiri,,tapi dia cukup aneh,,dia suka berbicara sendiri ketua,,di depan rumahnya tertulis,,pengacara arwah"ujar pria itu
"Baiklah cepat pergi dari sana,,sebelum ada yg curiga"sahut pria di dalam telpon
"Ayo cepat pergi dari sini"suruh pria itu pada teman nya
Mereka segera meninggalkan tempat itu,,di sisi lain dirly baru saja keluar rumah dan menatap mobil itu,,,perasaan nya tak tenang,,banyak hal yg ia pikirkan,,
Viana menyusulnya,,,
"Kamu kenapa dir,,kok kayak cemas gitu?"tanya viana
"Nggak tau kenapa,,perasaan ku nggak enak vi"sahut dirly
"Udah lah jangan dipikirin,,habis nyelesain kasus nanda,,aku nggak akan terima klien,,aku mw kamu jadi klien aku,,ok"saran viana
"Bukan itu yg kumaksud vi"bantah dirly
"Udah ah,,diluar dingin aku mw masuk,,kamu juga cepet masuk"ujar viana seraya pergi
Dirly menghela nafasnya lalu mengikutinya masuk,,,
Beberapa hari kemudian,,,viana mendapat telpon dari pak rudi
"Oh benarkah pak,,surat itu sudah selesai?"tanya nya
"Ia kamu bisa kesini sekarang,,ajak nanda juga ya"pinta nya
"Ia pak saya akan segera kesana"sahut viana
"Siapa vi pagi pagi gini?"tanya nana
"Itu pak rudi,paman nya nanda,,dia udah selesai bikin surat wasiat atas nama nanda,,jadi nyuruh aku kesana"sahut viana
"Oh syukurlah,moga masalah ini cepet selesai"ujar nana
"Apa kami perlu ikut kamu vi?"tanya brian
"Nggak usah,aku sama nanda aja"sahut viana
"Aku temenin kamu"ujar dirly
Viana pun mengangguk,,
Mereka bertiga pergi ke rumah pak rudi,,,
"Eh ian,,kamu nggak ngerasa ya,kalau akhir akhir ini mereka berdua tu deket?"tanya nana
"Ah perasaan kamu aja kali,,sejak kapan sih via punya perasaan sama setan"sahut brian
Sesampainya di rumah pak rudi,,viana duduk di sofa,,sekretaris pak rudi datang membawakan beberapa minuman,,
"Maaf hari itu aku tak menjamu mu dengan baik"ujar pak rudi
"Iya pak nggak papa"sahut viana
"Ayo diminum jangan sungkan,,ini ada secangkir buat nanda juga,,apa dia juga bisa minum?"tanya nya
"Oh iya pak,,biar saya aja yg ngasih"pinta viana
Tanpa curiga sama sekali viana meminum air itu,,pak rudi tampak tersenyum sinis,,sedangkan dirly hanya menatapnya dengan tajam,,
"Apakah surat nya sudah siap pak ?"tanya viana
Ia mengambil sebuah dokumen di meja dan memberikan nya pada viana
Viana membacanya
"Terima kasih ya pak atas bantuanya"ujar viana berpamitan
Setelah viana berdiri,,,mata nya tampak berkunang kunang,,dan tubuhnya terasa lemas,,,
"Duh kenapa aku ini"ujar viana dan langsung pingsan
"Vi viana kenapa kamu vi?"tanya dirly cemas
"Kaka,,kenapa ini kak?"tanya nanda cemas
"Ternyata,reaksi obat nya begitu cepat"ujar pak rudi seraya tertawa
Dirly sangat marah mendengar ucapanya,,,ia membuat barang barang disekitarnya berterbangan,,,,
"Aaarchhhhhhhhhh"teriak dirly
"Wahh kenapa ini,,penjaga cepat panggil dia"teriak pak rudi
Tiba tiba seorang mbah dukun masuk ke ruangan itu sambil membaca baca mantra,,,,seketika tubuh dirly dan nanda kepanasan lalu terhempas ke dinding,,,
Mbah dukun itu mengeluarkan sebuah botol dan membuka tutupnya,,,angin yg begitu kencang langsung menarik tubuh keduanya untuk masuk ke botol itu,,
"Kak dirly cepat pergi dari sini"teriak nanda dan mendorong dirly hingga keluar ruangan itu,,,,
Tubuh nanda terhisab dan langsung masuk ke botol bersamaan dengan angin itu,,
"Hahaha akhirnya kudapatkan kamu"ujar mbah dukun seraya tertawa
"Kamu yakin nanda sudah masuk disitu?"tanya pak rudi
"Jangan remehkan kemampuanku"sahut mbah dukun
Dirly yg terluka karna mantra mbah dukun langsung lari pergi dari rumah itu,,,ia berjalan tertatih tatih sampai ke rumah viana,,
Brian dan nana kebingungan dengan keadaanya,,
"Kenapa kamu dir,,kok bisa terluka gini?"tanya brian cemas
"Terus via dan nanda kemana,apa yg terjadi sama mereka?tanya nana ikut bingung
Dirly merebahkan tubuhnya di sofa lalu menceritakan yg terjadi
"Biadab,,,dimana rumah si brengsek itu!"bentak nana
"Tenang dulu na,kamu nggak liat keadaan dirly kayak gini,dukun itu bukan lawan kita,,kita harus pakai strategi kalau mw ngelawan mereka"ujar brian
"Iyaaa,,bner kata ian,,dukun itu terlalu kuat untuk kita,,bahkan nanda pun dimasukkan ke botol sama dia"sahut dirly
"Lalu apa kita akan diam saja melihat mereka melukai via dan nanda?"tanya nana
"Kita tunggu sampai malam,,aku yakin pasti ada jalan keluar"sahut dirly
Di tempat lain
"Lalu kita apa kan wanita ini?"tanya mbah dukun
"Dia masih berguna untuk ku,aku akan mengurusnya"sahut pak rudi
Lalu beberapa pengawal membawa viana keluar,,,sebuah tongkat kayu jatuh dari badan viana,,,
"Tunggu!"ujar mbah dukun
Ia mengambil tongkat kayu itu
"Apa guna nya tongkat lusuh itu,buang saja"pinta pak rudi
"Kamu memang bodoh,tongkat ini bukan tongkat biasa,,bagaimana mungkin wanita seperti dia bisa mendapatkan benda berharga seperti ini"ujar mbah dukun
"Ya sudah simpan saja itu buatmu"sahut pak rudi
Viana dibawa ke sebuah ruang bawah tanah,,,ia di dudukkan di kursi dengan kedua tanganya yg di ikat,,
Malam semakin larut mereka bertiga berencana ke rumah pak rudi,,di perjalanan dirly mampir ke apotik,,untuk mencuri beberapa obat,,,
"Kamu ngapain sih dir masuk ke apotik?"tanya nana
"Udah ntar juga kamu tau"sahut dirly
Mereka bertiga sampai di rumah pak rudi,,
"Jadi ini rumahnya?"tanya brian
"Iya nih"sahut dirly
"Wah gila,penjaga nya sampai puluhan,gimana bisa kabur nih"keluh nana
Mereka bertiga masuk dan sampai di sebuah pintu yg besar,,,dirly ingin melalui pintu itu,tapi tiba tiba ia terpental,,
"Ouchhhhhh sakitt"rintih nya
"Kamu nggak papa dir?"tanya brian
"Wah gila tu dukun,kenapa pakai nempelin kertas mantra di pintu itu"teriak dirly
Di dalam rumah
"Apa mbah yakin kertas mantra itu berfungsi?"tanya pak rudi
"Tentu saja,mereka tidak akan mudah melewatinya"sahut mbah dukun
"Kenapa wanita itu bisa berteman dengan arwah sebanyak itu"ujar pak rudi yg masih bingung
"Tenang saja,aku akan mendapatkan mereka semua,,dengan begitu aku akan menjadi kaya"sahut mbah dukun seraya mengeluarkan sebuah botol kosong
"biar aku yg coba"ujar nana
"Na hati hati"pinta brian
Nana mencoba melewati pintu itu dan berhasil,,
"Dir ian,,kalian tunggu sini ya,,aku bakal cari viana"teriak nana
"Kalau situasi berbahaya cepet kabur"pinta brian
Di ruang bawah tanah,,viana mulai siuman,,ia kebingungan,,
"Dimana aku?"tanya viana
"Kamu sudah bangun nona manis"ujar pak rudi dan berjalan bersama mbah dukun
"Apa yg kalian lakukan padaku,lepasin nggak"teriak viana
Mbah dukun mendekatinya sembari membawa botol berisi arwah nanda dan memegang tongkat kayu nya
"Kembalikan tongkat kayu itu,itu milikku"bentak viana
"Kamu belum pantas memakai pusaka ini"ujar dukun itu
"Kaka tolongin aku kak"teriak nanda didalam botol
"Nanda kenapa kamu bisa di situ dex?"teriak viana
"Ayo panggil semua teman teman mu"ujar dukun itu
"Kalian berdua memang bukan manusia"umpat viana
Nana mendengar teriakan viana,ia langsung masuk ke ruangan itu,,,hembusan angin menerpa rambut dukun itu,ia langsung berbalik ke arah pintu,,
"Akhirnya kamu mengundang mereka datang"ujar dukun itu senang
Nana mendekati viana
"Vi kamu nggak papa kan?"tanya nana
"Na cepet keluar dari sini na,dukun itu berbahaya,,cepat pergi"bentak viana
Belum sempat nana meninggalkan tempat itu,dukun itu segera membuka botol kosongnya,,seperti sebelumnya angin yg kencang menyeret tubuh nana dan membuatnya tersedot ke botol itu,,
"Nanaaaaaaaaaaaaaa"teriak viana begitu keras sampai terdengar keluar
"Dengar itu ian,itu suara viana"ujar dirly
"Iya aku juga denger,,kurasa nana tertangkap oleh mereka,,haestt bagaimana dengan kita"sahut brian cemas
427Please respect copyright.PENANAC3lxxXf2a0
427Please respect copyright.PENANAmQ8J27x0Mu
427Please respect copyright.PENANAWnHCGR9m0c
ns 15.158.61.45da2