Siang hari di cafe hotel,,mereka sedang makan siang,
"Vin gimana rencana kamu,jadi nggak?"tanya andra
"Kayak nya mesti di cancel dulu,biarin masalah ini kelar dulu ya"sahut alvin
"Oh ok kalau gitu"ujar andra
Mereka membawa beberapa cake di piring
"Nih buat kalian"ujar andra seraya membagikan nya
"Nih buat kalian berdua,loh dini mana?"tanya alvin
"Nggak tau tuh,aku bangun dia udah nggak ada di kamar"sahut nana
"Mungkin dia lagi jalan jalan udah nggak usah kawatir"ujar brian
"Kalian berdua tau kan,dini sekarang bukan roh jahat,kalau sampai dia melukai manusia,roh nya akan langsung menghilang"pungkas viana
"Iya vi kami ngerti,habis makan kami akan cari dia"sahut nana
"Vi kalau roh itu menghilang,terus bagaimana?"tanya sinta penasaran
"Roh yg menghilang karna melukai manusia,dia tidak akan bisa berenkarnasi"jawab viana
Sinta mengangguk
"Oh ya vi,apa temen nya dini belum menghubungi kamu lagi ya?"tanya andra
"Belum nih"sahut viana
Setelah makan mereka semua berjalan jalan disekitar hotel,,sedangkan brian dan nana mencari dini
Di hotel,,ratih melihat beni sedang berjalan bersama tunangan nya,,
"Dasar brengsek,liat aja ntar,kamu bakal membusuk di penjara"umpat ratih
"Woi tih kamu lagi ngomong ama siapa?"tanya teman nya
"Oh nggak kok,,aku lagi ngitung tamu kita hari ini"ujar ratih beralasan
Sore hari nya ratih menemui beni di kantor nya
"Ada apa tih?"tanya beni
"Begini pak,saya membutuhkan loker baru,,bisa anda memberikan kunci loker no 11 sama saya?"pinta nya
"Kenapa harus no 11,kan masih banyak loker yg lain?"tanya beni curiga
"Ohh karna loker itu dekat dengan loker saya yg satu nya,biar memudahkan saya pak"sahut ratih beralasan
"Ehmm ya udah nih"ujar beni seraya memberikan kunci loker no 11
"Makacih pak,saya pamit dulu"sahut ratih seraya meninggalkan ruangan nya
Beni tampak curiga pada ratih,,ia lalu pergi ke ruang kontrol untuk melihat cctv disana
Ratih dengan segera menuju ke ruangan loker dan membuka loker no 11,seperti yg viana bilang ada sebuah usb disana,,ia segera mengambilnya dan memasukkan nya ke dalam tas,,,beni melihat nya dari layar tv
"Sudah kuduga,,wanita jalang itu pasti meninggalkan sesuatu untuk menghancurkan ku"gumam beni dalam hati
Di tempat lain,,,
"Kamu kemana aja sih din?kita semua nyari in kamu"tanya nana
"Iya din,jangan bikin kami semua kawatir ya,,ayo kita temui yg lain"ajak brian
"Makacih udah ngawatirin aku,aku cuman melihat keadaan orang tua ku"sahut dini
"Apa mereka baik baik aja?"tanya nana
"Yah begitulah,,mereka masih tak bisa menerima kepergian ku"sahut dini
Ratih berjalan tergesa gesa lalu menelpon viana,,ia mengatakan kalau sudah mendapatkan usb itu,dan ingin bertemu viana di cafe kemaren.
Ratih segera naik taxi dan ternyata beni sedang membuntuti nya,,
"Loh bukan nya itu ratih?"tanya dini yg melihat mereka dari jauh
"Kayak nya iya,,loh itu si beni juga ngikutin dia"ujar nana
"Wahh gawat ini,ayo kita harus segera melapor ke viana"ajak brian
Mereka bertiga segera menemui viana
Di kamar viana
"Ini ratih baru nelpon,dia udah dapetin usb nya,,sekarang aku harus nemuin dia di cafe"ujar viana
"Ok ayo kita semua kesana"ajak alvin
Tiba tiba mereka di kagetkan oleh nana dan brian
"Gawat gawat"ujar nana yg terengah engah
"Pelan pelan lah na ada apa ini?"tanya viana
"Vi beni ngikutin ratih,,kayak nya dia udah tau tentang usb itu"ujar brian
"Apaaaa serius kamu ian?"tanya alvin
"Seriuss kami baru aja nglihat mereka pergi"bantah nana
"Kalau gitu kita harus cepet"pinta viana
"Ada apa vin,apa ada masalah?"tanya andra
"Beni lagi ngikutin ratih,,sepertinya ratih dalam bahaya,,kita harus cepat"pinta alvin
Mereka semua bergegas naik taxi dan menyusul ratih,,,
"Pak saya berhenti disini aja"pinta ratih pada sopir taxi
Lalu ia turun dan ingin menyebrang jalan,,,tapi tiba tiba sebuah mobil langsung menabrak nya,,ia pun terguling guling di jalan,,beni langsung keluar dari mobil dan mencari usb di tas ratih
"Mana usb itu mana"bentak beni
"Nggak ada,,nggak akan ku berikan"rintih ratih
Beni merampas tas nya dan mengeluarkan semua isi nya,,ia akhirnya mendapatkan usb itu,,ia ingin pergi tapi ratih memegangi kaki nya,,beni langsung menendang nya hingga terguling lagi ke jalan,,,
"Ouchhhhh tolonggg"teriak ratih seraya menahan sakit
"Itu lihat vi,,mereka disana"ujar nana
Mereka melihat beni mendapatkan usb itu dan pergi mengendarai mobil nya lagi,,
"Vi sin,kalian turun disini dan bantu ratih ya,biar aku dan andra yg mengejar bedebah itu"pinta alvin
"Iya vin"sahut sinta
Viana dan sinta turun dari taxi itu,,
"Pak tolong ikutin mobil di depan itu ya,,cepet ya pak"pinta alvin pada sopir itu
Viana dan sinta mendatangi ratih,,
"Ratih kamu nggak papa?"tanya viana
"Usb itu,,diambil beni vi"rintih ratih
"Iya aku tau,,temen ku yg lain udah mengejar dia kok,,sin tolong telpon ambuland ya"ujar viana
"Iya vi"sahut sinta
Tak berapa lama ambuland datang dan membawa mereka,,
Beni makin melaju dengan cepat,,,alvin masih mengikuti nya,,beni sampai di pelabuhan,,ia keluar dari mobil nya dan ingin membuang usb itu ke laut,,
Sedangkan alvin dan andra baru saja sampai dan keluar dari taxi
"Vin kami duluan ya,kami akan berusaha menghentikan beni"ujar brian,,
Mereka bertiga mengejar beni,,,dini melihat beni sudah hampir sampai ke pinggir pagar dan akan membuang usb itu,,,lalu dini berencana menghentikan nya,,
"Maafkan aku kawan kawan"ujar dini seraya menarik kaki beni,,
Beni terjungkal ke lantai dan membuat usb yg ditangan nya terlempar jauh,,ia merasa kaki nya begitu panas dan tak bisa bergerak sama sekali
"Kenapa dengan kaki ku ini,,ouchhhh"rintih beni
"Din lepasin dia din,,kamu nggak boleh kayak gini"teriak brian
Alvin datang dan mengambil usb itu,,ia melihat dini dan beni terguling di lantai
"Kenapa tu dia?"tanya andra
Beni meronta kesakitan
"Din lepasin din,,jangan lakukan itu,,kamu bisa menghilang nanti"ujar alvin
"Terima kasih untuk semua usaha kalian,,aku mohon walau tanpa aku tolong selesaikan kasus ini,,aku sangat senang bisa berjumpa dengan kalian,,aku tidak akan melupakan semua jasa kalian,,"sahut dini seraya menghilang bagai api yg terbakar,,,
"Tidaaakkkkkkk"teriak mereka semua
Andra segera menelpon polisi,,dan tak berapa lama polisi pun datang meringkus beni,,,
"Sebenarnya apa yg terjadi vin?"tanya andra
"Dini mencoba menghentikan beni dengan melukai kaki nya,,kini roh nya sudah menghilang"sahut alvin
"Hahhh sampai segitu nya"ujar andra tak percaya
Brian dan nana berpelukan dan ikut bersedih,,
Di kantor polisi,,,
"Saya letnan alvin,melaporkan ini bukti pembunuhan bedebah itu,dan masih ada 1 saksi yg cedera,pastikan bedebah itu membusuk di penjara"ujar alvin geram
"Siap pak"sahut polisi disana
Viana dan sinta baru saja sampai,,,
"Vin bagaimana?"tanya viana
"Semua sudah ku urus,bagaimana keadaan ratih sekarang,apa dia terluka parah?"tanya nya balik
"Enggak kok,kaki nya cuman terkilir,dia masih bisa menjadi saksi"jawab viana
"Syukurlah"sahut andra
Mereka semua keluar dari kantor polisi,,
"Tapi vin kok aku nggak ngelihat dini ya dari tadi,,kemana dia?"tanya viana tiba tiba
Mereka saling berpandangan,,alvin pun menceritakan nya,,
"Apaaaaa,,,kenapa kalian nggak nyegah dia!"tangis viana mulai memecah
Alvin langsung memeluk nya,,
"Itu keputusan yg dia ambil,,kurasa dia akan lebih bahagia di surga,jangan sedih ya sayang"sahut alvin seraya menenangkan nya,,
Tapi viana masih saja menangis,,,
Mereka semua kembali ke hotel,di depan hotel,,
"Ndra sin seperti nya kita harus mengabari orang rumah,,kita baru bisa pulang setelah kasus ini selesai"pinta alvin
"Aku tinggal sendiri,,its ok kalian aja yg ngabari ortu kalian,,mereka pasti lebih kawatir"sahut andra
"Iya aku juga tinggal sendiri kok"ujar sinta
Akhirnya alvin dan viana yg menelpon keluarga nya,,dan mereka memaklumi nya,,
Sehari setelah nya,,sidang diadakan,,hakim menjatuhkam hukuman pada beni atas pembunuhan dan penghancuran barang bukti,untuk itu ia dihukum selama 20 th penjara,,
Keluarga dini benar benar terpukul mengetahui fakta kematian nya,,tapi mereka pun lega pembunuh anak nya kini mendapatkan hukuman yg setimpal,,,
Polisi membawa beni keluar melewati viana dan teman teman nya
"Ini semua gara gara kalian"umpat nya
"Kuharap kamu membusuk di penjara"umpat alvin
"Pak polisi tunggu bentar pak,,kaki saya sakit,,bisa bawa saya ke rumah sakit"pinta beni
"Kamu pura pura ya,,kaki kamu tu nggak kenapa napa"bentak polisi itu
"Ini beneran sakit pak,ada memar hitam nya"ujar beni
"Di bilang nggak ada apa apa kok,udah jalan,jangan berisik kamu"sahut polisi itu seraya menarik nya
"Kurasa dini sudah memberikan pelajaran yg setimpal untuk nya"gumam viana
Tiba tiba ratih datang bersama keluarga nya
"Terima kasih ya,karna kalian sudah membantu dini"ujar nya
"Iya kini dini bisa pergi dengan tenang"ujar viana
Ratih pun tersenyum,,mereka semua ikut tersenyum,,,
Malam hari nya,,,alvin baru bisa melakukan rencana nya,,dibantu andra ia menyiapkan 3 meja di pinggir pantai,,,ia menghias meja itu dengan sangat cantik,,
"Vin udah sana jemput si viana,,biar sisa nya aku yg urus"pinta andra
"Ok bro"sahut alvin seraya pergi
Di kamar viana
"Kenapa pakai dandan segala sih sin?,kan cuman makan malam"tanya viana
"Kamu itu harus terlihat cantik malam ini,udah!diem aja kamu"sahut sinta
Lalu alvin masuk ke kamar nya dan melihat viana yg sangat cantik
"Uhhhh cantik banget pacar ku ini"puji nya
"Apa an sih kamu,bikin malu aja"sahut viana seraya menutup wajah nya
"Aku siap siap dulu ya,,tunggu aku bentar"pinta alvin
Viana pun mengangguk
"Kapan ya aku bisa dandan secantik viana kayak gitu"gumam nana
"Sayang kamu tu nggak usah dandan,udah cantik kok yakin"rayu brian
"Ahh dasar kamu tukang gombal,,udah ah aku ke pantai duluan ya"ujar nana seraya pergi
Di pantai,,,
"Ini yg nyiapin semua kamu vin?"tanya viana
"Iya,gimana bagus nggak?"tanya alvin balik
"Baguss banget,aku suka"sahut viana tersenyum
"Syukurlah kalau kamu suka"ujar alvin
Seorang pegawai datang dan memainkan biola di samping meja nya,,dan pegawai lain membawakan kerangka bunga dan beberapa makanan,,
"Vi ini untuk mu"ujar alvin seraya memberikan bunga
"Ahhh makacih sayang cantik banget"sahut viana
Lalu alvin mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah,,
"Viana maukah kamu menikah dengan ku?"tanya alvin padanya
Viana begitu terkejut dan terharu,,,
Semua orang berdiri dan bersorak,,
"Mau,mau,mau"sorak mereka
Viana menggangguk
"Iya aku mau"sahut viana
Alvin langsung melingkarkan cincin itu di jari manis nya,,,lalu mencium bibir viana,,ia pun membalas ciumannya,,,
Semua orang ikut bahagia dan bertepuk tangan.
Di kamar andra,,,
"Achhhhh lega nya,akhirnya aku bisa tidur nyenyak"ujar andra seraya merebahkan tubuh nya
"Duh kasihan,pacarku kecapean karna bekerja terlalu keras"sahut sinta seraya memijat kakinya,,
Andra langsung bangun
"Sayang aku butuh energi!"ujar nya
"Energi apa maksudnya?"tanya sinta bingung
"Energi cinta"sahut andra seraya menarik tangan sinta
Sinta berada di atas tubuh andra,,,
Ia langsung mencium bibir andra
"Cukup kan energi nya"ujar sinta
"Belum cukup"bantah andra
Ia langsung menarik leher sinta dan mencium nya beberapa kali.
Di kamar viana,,,,mereka sedang berbaring berdua,,
"Makasih ya sayang atas kejutan nya,aku nggak nyangka kamu akan ngelamar aku disini"ujar viana
"Iya sama sama,sebenarnya udah dari kemaren aku pengen ngelamar kamu,tapi karna masalah nya beni,jadi terlambat deh"sahut alvin
"Maafin aku ya,gara gara aku kita semua kesusahan"ujar viana
"Kamu nggak salah kok sayang,sudah sewajarnya kita saling membantu"sahut alvin
"Jadi besok kita sudah bisa pulang ya?"tanya viana
"Iya besok kita pulang,,tapi sebelum itu ada sesuatu yg harus kulakukan"ujar alvin seraya menatap viana
"Melakukan apa sayang?"tanya viana
Alvin mencium bibirnya dan mulai mencumbui nya,,,
"Sayang geli"ujar viana
"Jangan teriak teriak ntar kedengeran dari samping lo"sahut alvin
Alvin menarik selimut dan menutup tubuh mereka,,mereka pun bermesraan di dalam nya.
Hari itu mereka akan pulang,,mereka berpisah satu persatu,,,
Sesampai nya di rumah viana,,
"Beristirahatlah sayang,,nanti aku akan menelpon mu"ujar alvin seraya mengecup kening nya
"Iya kamu juga hati hati di jalan"sahut viana seraya turun dari mobil nya
Beberapa hari kemudian tampak di rumah viana sangat ramai,,orang tua alvin datang untuk makan malam bersama,,dan membicarakan tentang pernikahan mereka
"Kapan kalian akan melangsungkan pernikahan ini?"tanya ayah viana
"Lebih cepat lebih baik om"sahut alvin
"Oh ada yg sudah nggak sabaran nih"ejek ibu nya viana
"Ibuu,apa an sih"bantah viana malu
"Ah tante bisa aja,jadi malu saya"ujar alvin
"Kami juga sudah nggak sabar untuk segera meminang cucu"ujar ibu nya alvin
"Ibuu kok kesitu situ"bantah alvin
Mereka semua pun tertawa bahagia,,,
Seminggu kemudian undangan pernikahan viana dan alvin di cetak dan sudah disebarkan ke semua sanak saudara dan teman teman nya,,,
Manajer ayu berjalan,,
"Yu ini ada undangan"ujar manajer nya
Ayu membukanya
"Sialannnn,aku tidak akan membiarkan ini terjadi,,"sahut ayu geram seraya meremas undangan itu
Ayu menemui wahyu di penjara
"Apa yg harus aku lakukan,mereka akan segera menikah"ujar ayu
Wahyu mendekati nya dan berbisik
"Bawa sebagian anak buah ku,,mereka semua akan membantumu sayang"sahut wahyu
"Ehmn baiklah"ujar ayu seraya tersenyum sinis
Brian dan nana mendengar obrolan mereka,,
"Kita harus laporkan ini ke viana"ujar brian
"Iya sayang,ayuk"sahut nana
Setelah viana mendapat kabar dari nana,,ia memanggil alvin dan lain nya untuk datang,,lukman pun ada disana.
419Please respect copyright.PENANA1hUeSQ8gDP