Aku diajak Rani masuk melalui pintu garasi lalu Rani mengambil 2 botol coca cola dari lemari es-nya beserta 2 buah gelas dan menyerahkannya padaku. Aku tuang wine itu masing-masing setengah gelas dan kuberikan sebuah pada Rani. Lalu Rani menggandeng tanganku dan membawaku memasuki sebuah kamar. Kamar tidurnya yang besar mungkin berukuran 10 x 8 m, tampak lemari besar dengan berbagai hiasan, piagam dan foto. Satu set sofa dan kursi malas melengkapi isi kamar itu.
Baru kali ini memasuki kamar yang bagiku sangatlah mewah, biasanya aku hanya menyewa kamar di sebuah wisma dengan fasilitas ala kadarnya
Setelah berada didalam kamar Rani sontak membuka seluruh pakaiannya, hingga menyisakan pakaian dalam saja. Dia melepaskan tanpa rasa malu di hadapanku.
" Kok, bengong, buka dong pakaianmu " Rani menyadarkan aku dari kekagumanku memandangi lekukan tubuhnya.
Rani mendekati dan mengelus dada bidangku, dia mengecup dadaku, sambil tangannya menjamah seluruh tubuhku. Hingga tiba bibirnya meraih bibirku dan mengajakku untuk bermain bibir.
Bibir seksinya yang sejak tadi bermain didalam mulutku. Kecupannya berpindah menuju ke bawah, lalu dia tidak berhenti dia melepaskan resleting celana panjang sekaligus celana dalamku. Membuat si upik bebas turun bergantungan. Adikku yang besar dan panjang membuatnya bergidik menahan nafas. Dia kemudian berpindah setelah tubuhku polos. Lidahnya menjulur lembut ketika mencapai permukaan kulit perutnya yang berakhir di pusarnya dan bermain sejenak yang mengakibatkan tubuhku menggelinjang kedepan.
Dia menjamah penisku yang belum sempurna kekerasannya.
Dia menggenggamnya lalu mengusapnya dengan tangan lembutnya. membuat aku mendesah merasakan sentuhan tangannya.
“Ssshh..” desahku lirih.
Aku tak ingin hanya menjadi penikmat tapi aku juga ingin memberikan kemesraan atas perbuatannya pada tubuhku.
Akupun menghempaskan tubuh Rani keatas ranjang empuk kamar hotel. Aku naik dan mulai memberikan cumbuan pada tubuhnya, pada bagian - bagian sensitifnya.
Mulutku menelusuri seluruh kulit tubuhnya yang putih mulus, terus ke arah kedua payudaranya yang berukuran 38 B. Ku nikmati keindahan kedua payudara itu, kumainkan putingnya yang berwarna kecoklatan. Kuberikan sensasi nikmat
" Ouuh....ahhh....ah.......enak....mulutmu.....ahhhh" desisnya dengan kedua mata yang terpejam rapat
Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir luar vaginanya dengan memutar ujung lidahku lembut. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan lebih ke dalam lagi untuk mencapai bibir dalamnya yang sudah sangat basah oleh lendir kenikmatan yang di keluarkan dari lubang vaginanya. Tubuh sang gadis menggelinjang perlahan bersamaan dengan tersentuhnya benjolan kecil di atas vagina miliknya oleh ujung lidahku.
“Ohh.. aahhhh........sshhhhh.....” jeritnya tertahan.
“Aku nggak kuat Mas..” tambahnya lirih.
Dengan gerakan lincah bibir Rani Langsung mengulum kepala penisku dengan lembut dan memutar lidahnya di dalam mulutnya yang mungil dan memilin kepala penisku yang mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika menerima semua gerakan erotis mulai dari jemari tangannya yang lembut mengelus batang penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah menelusuri seluruh batang penisku yang tegak berdiri siap untuk meluncur.
“Ohh.. Sayang” desahku pelan.
Dengan gerakan lembut aku mengangkat paha kirinya dan bertumpu pada lenganku, di saat selanjutnya tangan kiriku memegang batang penisku yang sudah sangat tegang sekali menahan rangsangan yang menggelora dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya yang sudah basah oleh lendir birahi. Pada saat bersamaan ujung telunjuk juga mengelus belahan antara anus dan bibir bawah vaginyanya.
“Oh.....plisss......sekarang.....aku ingin sekarang .....sshh....sayang.. Please.. Aku nggak kuat” jeritnya lirih.
Aku masih belum merespon atas jeritan lirihnya, sebaliknya aku menundukkan kepala untuk kembali menjilati kedua payudaranya bergantian dan berakhir di puting payudara yang sebelah kiri. Gerakanku membuatnya menggelinjang dan semakin keras desahannya terdengar.
“Ohh.... Sekarang yah” pintanya lirih, dengan mata yang sayu penuh nafsu.
Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat di belahan vaginanya dan mendorongnya lembut.
“Sleep..” irama yang ditimbulkan ketika penisku sudah menyeruak bibir vaginanya.
Kembali bibir Rani mengeluarkan desahan sexynya.
“Hekk.. Mmm..” gumamnya lirih.
Batang penisku sudah masuk ke dalam vaginanya, yang aku padukan dengan gerakan bibirku mengulum bibirnya yang ranum serta memilin dan memutar ujung lidahnya lembut. Untuk menambah kenikmatan buat dirinya, aku mulai memajukan sedikit demi sedikit sisa batang penisku ke rongga vaginanya yang paling dalam dan aku mengarahkan ujung penisku menyentuh lubang vaginanya. Mulut Rani menggumam lirih karena mulutku juga masih mengulum bibirnya.
“Mmm.. Mmm” gumamnya.
Sambil menahan nikmat, tangan Rani menyentuh buah zakar dan membuatnya lembut yang membuat tubuhku ikut menggelinjang menahan kenikmatan yang sama. Pinggulku membuat gerakan maju mundur untuk kesekian kalinya dan sepertinya sang gadis akan mendapatkan orgasme pertamanya ditandai dengan gerakan tangannya yang merengkuh bahuku erat dan menggigit bibir bawahnya lirih.
“Ohh..aahhh.....ouuhhh....ahhh....enak...” jeritnya bergetar.
Bersamaan dengan aliran hangat yang kurasakan di dalam, rongga vaginanya menjepit erat batang penisku. Tangannya merengkuh bongkahan pantatku serta menariknya lebih erat lagi. Tak lama berselang Rani kemudian tersenyum manis dan mengecup bibirku kembali sambil mengucapkan kata.
“Thanks yah.. honey ”ucapnya mesra.
Aku membalasnya dengan memberikan senyum dan mengatakan.
“Aku bahagia.. kalau sayang bisa menikmati semua ini” ucapku kemudian.
Hanya beberapa saat setelah Rani mendapatkan orgasmenya, aku membalikkan tubuhnya membelakangiku sambil kedua tanganya berpegang pada pinggiran meja. Dengan pelan kutarik pinggangnya sambil memintanya menunduk, maka tampaklah di depanku bongkahan pantatnya yang sexy dengan belahan vaginanya yang menggairahkan.
Perlahan aku memajukan tubuhku sambil memegang batang penisku dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya, sementara kaki kananku menggeser kaki kanannya untuk membuka pahanya sedikit melebar. Dengan gerakan mantap penisku menyeruak sedikit demi sedikit membelah vaginanya lembut.
“Sleep..” masuklah setengah batang penisku ke dalam rongga vaginanya.
“Sss..akhhhhh..ouhhh” Rani mendesah menerima desakan penisku.
Dengan posisi demikian akan menambah dan menimbulkan sensasi tersendiri dimana seluruh batang penisku dapat menyentuh lubang vaginanya yang menjepit, sementara tanganku dengan bebas menjelajahi seluruh tubuhnya di bagian yang sangat sensitifnya mulai dari kedua payudara berikut putingnya dan belahan anus dan bagian tubuh lainnya.
“Akhhh....ah.....ouhhh.......uhhh....ini sangat nikmat....ahhhhh” desahnya.
Ketika ujung jariku menyentuh lubang anusnya sambil aku berkonsentrasi memaju mundurkan penisku. Setelah cukup beberapa saat aku menggerakkan pinggulku memompa belahan vaginanya. Dengan gerakan lembut aku menarik wajahnya mendekat, masih dalam posisi membelakangiku aku mengulum bibirnya dan meremas kedua payudaranya lembut.
“Akhhh....aku.....uhhhh... aku mau keluar nih,” bisikku lirih.
“Ohh..sayang aku juga mau” sahutnya pelan.
Aku mempercepat gerakanku memompa vaginanya dari belakang tanpa melepas ciumanku di bibirnya dan remasan ku di kedua payudaranya. Pada saat terakhir aku mencengkram kedua pinggulnya erat dan memajukan penisku lebih dalam.
" Akhhhhhh.....aku keluuaarrr....ahhhhh" jerit panjang Rani. Tubuhnya berkejat beberapa kali.1457Please respect copyright.PENANAF8nQup0ppu
“Creett.. Ohh.. Sayang,” jeritku kemudian.
Kutekan pantat Rani ke arahku. membuat penisku terbenam sepenuhnya di dalam lubang vaginanya. Sementara Rani memelukku dengan eratnya. Ini sebuah penyatuan tubuh yang sangat sempurna menurutku.
Menyemburlah seluruh cairan hangat kental yang cukup banyak ke dalam rongga vaginanya dan beberapa tetes meleleh keluar mengalir di kedua pahanya. Untuk beberapa saat aku mendiamkan kejadian ini sampai akhirnya penisku mengecil dengan sendirinya di dalam vaginanya yang telah memberikan kenikmatan yang tak bisa aku ungkapkan.
1457Please respect copyright.PENANAOQvAv8Re7x