Setelah Arumi meninggal dunia, aku masih tetap datang berkunjung dirumahnya. Dan semenjak Hera meninggal dunia, rumahnya semakin sepi. Karena ayahnya yang sudah tua dan sakit - sakitan dibawa oleh kak Yusran tinggal bersamanya. Tujuannya agar ada yang mengurus sang ayah. Sementara Ratih ikut tinggal bersama Kak Yusran untuk membantu merawat bapak yang sudah lanjut usia itu.
"Jadi gimana, kakak langsung pulang atau mau tinggal beberapa hari seperti direkomendasikan bapak ?'" tanya Mawar padaku yang masih diam.
"Entahlah, Perang!" jawabku singkat.
" Kakak, jangan terlalu sedih begitu. Semuanya sudah digariskan Tuhan !" dia aku sambil tersenyum.
Nampaknya sudah sore, jam dinding menunjukkan pukul 17.00 wita. Aku berdiri dan menuju kamar untuk mengambil handuk. Berniat untuk mandi biar badanku segar setelah berjalan jauh.
“Kakak mau mandi?” tanya Mawar padaku
“Iya Hen, biar otak segar!” canda dia sambil tertawa.
“Nah ini yang saya tahu dari seorang kak Randi!”
“Kak Randy yang saya kenal. Yang selalu ceria walaupun punya masalah segudang !” timpalnya saya.
“Kamu bisa aja Perang!” lanjutku dia.
Aku mendekati Mawar lalu meraih ke dalam pelukanku. Mawar yang tak menyangka - nyaangka sempat kaget.
Namun dia tidak berusaha memberontak atau melepaskan diri dari pelukanku. Dia malah membalasku. Susunya yang berukuran besar kurasakan menggenjet dada bidangku.
“Kakak nakal ah!” seru Mawar dalam pelukanku.
“Tapi kamu suka!” ledek ku dia lalu mulai menciumnya.
Bibirku menuju ke bibirnya dan memagut bibir tipisnya. Mawar membalas pagutan, dengan memejamkan kedua matanya.
Akhirnya pertarungan bibir terjadi, lidah kami dengan pembohongnya saling melilit di dalam mulut.
Tanganku menuju ke arah dua susunya lalu meremasnya dari luar.
Ahh, uhh
Mawar merintih merasakan sisa tangan kiriku pada susunya.
“ Kak, didalam kamarku aj biar kita bebas !” ajak Mawar pindah ke dalam ruangan.
Aku langsung menggendongnya dan masih saling berciuman.
Didalam kamar aku membaringkan tubuh montoknya ke atas kasur miliknya. Namun Mawar malah turun dan mendorong tubuhku bersandar di dinding kamarnya.
Dia lalu membuka seluruh pakaiannya, dan membantu membuka pakaianku juga
“Sebelum kakak sebelum pulang, aku ingin puas!” pintanya padaku.
Dalam keadaaan bugil, Mawar meraih tititku dan mengusapnya. Menimbulkan rasa nikmat yang luar biasa.
“Malam ini buat aku ingin kakak membuatku menjerit karena tak mampu menahan rasa nikmat !” pancingnya padaku.
“ Akan aku berikan orgasmen berkali - kali padamu !” balasku padanya yang tangannya terus mengelus kontol yang mulai membesar.
Mawar jongkok lalu mendekatkan wajahnya di selangkanganku, di emutnya adik kecilku. Kepalanya di jilatin kemudian perlahan dimasukkan ke dalam mulutnya.
Rasa nikmat menjalari tubuhku. Sungguh adik almarhum pacarku ini haus akan kepuasan. Nafsu seksnya begitu besar. Sehingga aku harus mengimbangi permainannya.
glek glek, emall…slup
Suara kontol di dalam mulutnya. Dia menghisapnya kuat. sehingga menimbulkan rasa enak yang luar biasa.
sambil menghisap, Mawar melihatku, yang hanya mampu mendesah hebat merasakan isapannya.
“ Enak ya kak !” tanya Mawar di sela - sela hisapannya pada kontol yang semakin membesar di dalam mulutnya.
“ Shhh…enak banget War !” kataku padanya lalu menekan kepalanya agar makin terbenam adik kecilku di dalam mulutnya. Bukannya berusaha melepasnya. Mawar malah menggelengkan kepalanya dia makin buas menikmati kontol. Aku mendorong - dorong kepalanya. Dan sesekali menahannya sehingga aku merasakan ngilu bercampur nikmat.
“ Kamu memang luar biasa !” pujiku pada Mawar.
Mawar hanya tersenyum tanpa mau melepaskan kontol dari mulutnya. Dia nampak sangat doyan dengan kontol itu.
“ Sekarang giliranku !” ujarku sambil mengangkat tubuhnya berdiri.
Aku membimbingnya ke ranjang lalu kudorong agar terbaring. Kutarik kakinya sehingga ke bawah. Dengan posisi setengah tubuhnya berada di atas ranjang aku membuka kedua kakinya lebar - lebar.
Membuat vaginanya yang merah nampak jelas kulihat.
Yang bagian atasnya ditumbuhi jembut tipis nan rapi. Dengan lubang yang memerah menantikan sentuhanku.
Aku jongkok dan membuka lubang itu lalu, dengan jari kumainkan klitoris yang mirip kacang tanah. Ku gesek dengan jari kemudian ku jilati.
Uhh, terus kak. Enaakkk.
Desah Mawar saat lidahku dengan liar mempermainkan daging kecil itu.
Kedua matanya merem melek dan kedua tangannya meremas - remas kedua susunya yang besar.
Kadang putingnya yang kecoklatan di plintirnya menambah rasa nikmat dari permainan lidahku. Nafasnya memburu dan tak beraturan.
Pantatnya diangkat setiap kali lidahku menjilati liang vaginanya, menyambut tusukan lidah.
Disaat Mawar lagi enak - enaknya merasakan lidahku, aku berhenti. Membuatnya membuka mata
“ Kok berhenti kak ?” protesnya padaku.
“ Pliss kak, aku ingin sekarang !” pinta Heni.
“ Aku sudah tidak tahan ingin rasakan tusukan kontol kakak bukan timun itu “ Heni seakan memelas agar aku segera memulai inti persetubuhan kami.”
Akupun mencabut timun itu, lalu bangkit dan membalikkan tubuhnya tengkurep. Dari arah belakang aku memposisikan adik kecil di lubang vaginanya. Setelah kurasakan pas, aku mendorong agak keras,Membuat tubuh Mawar terdorong ke depan.
Akhhhh
Jerit Mawar begitu merasakan adik kecilku sudah bersarang di dalam lubang Vaginanya. Kudiamkan sejenak adik kecilku di dalam lubang vagina.
Setelah kurasakan telah tepat posisinya, akupun mulai menggerakkan pantat maju mundur,
“ Terus kak, lebih dalam !”
“ Berikan aku kepuasan, kak !” ceracau Mawar merasakan tusukan adik kecilku yang begitu perkasa keluar masuk di lubang vaginanya. Mengocok hingga mentok di rahimnya.
Lubang vagina kurasakan berdenyut hebat, menjepit milikku. Sepertinya dia akan meraih puncaknya. Membuat aku semakin cepat menusukkan kontolku di dalam lubang surganya.
“ Ahhh, akuuu keluaar !” jerit Mawar dengan nafas yang memburu.
“ Kakak belum keluar ya ?” tanyanya padaku yang berhenti bergoyang.
“ Belum War !” jawabku membenarkan.
“ Kontol masih bersarang di dalam lubangnya. Masih dengan posisi doggy style.
“ Istirahat dulu kak !” pintanya dengan nafas yang tersengal - sengal seperti baru saja berlari.
Akhirnya aku cabut kontolkuu. Memberikan waktu Mawar untuk beristirahat. Walaupun sebenarnya aku ingin langsung melanjutkan permainan binal kami. Menikmati gesekan lubang vaginanya pada kontolku.
Setelah kurasakan waktunya tiba untuk memulainya lagi. Aku membimbing tubuh Mawar ke atas ranjang. Setelah berada diatas, aku naik menindihnya.
Kuarahkan kontol di lubang vaginanya, lalu kudorong dengan kuat membuat kontolku masuk seluruhnya.
“ Akhhh…..ahhh….ahhh…..shh….gila…kak…..enak……” jerit Mawar yang memelukku erat.
Aku mulai menggenjotnya dari atas. Berusaha mencapai orgasmeku dari permainan panas kami.
Aku terus menggenjotnya membuat Mawar menjerit -jerit nikmat sambil mencari pegangan. Sebentar diremas kedua susunya yang besar. Sebentar dia menekan pantatku agar rapat menyatu dengan tubuhnya.
“ Ahh Ahh…..kak……ahh……… ahh…sshh……aku mau keluar lagi…ahhh…kak” Mawar meracau dengan mata yang terpejam. Sesekali kulihat matanya merem melek menahan rasa nikmat dari genjotanku yang semakin cepat.
Cleeppp...clepppp....sreet...srreeeettt
Suara kontol keluar masuk di lubang vagina Mawar yang menyambutnya dengan jepitan.
“ Ahhh…..ya….kita…keluarin..sama - sama War….ahhh….aku juga mau keluar…ahhh” meracau. Kurasakan adik kecil seperti dipijat - pijat dan disedot kuat oleh lubang garba Heni.
Crot…crott..crott.
Akhirnya ku tembakkan seluruh amunisi di luar yang jatuh diatas kedua susu Mawar yang mengeluh panjang merasakan puas.
Malam itu aku dan Mawar terus melakukannya hingga pukul 2 malam. Ternyata Mawar punya nafsu yang tinggi, dan dia mengakui semua itu. Dia cerita padaku, jika lagi ingin kadang dia melakukan dengan bantuan jarinya atau mengambil timun atau apa saja yang bisa membuatnya meraih orgasmenya
2629Please respect copyright.PENANAgBWrbFIa0Q