Aku selalu protes setiap kali selesai berhubungan, karena aku belum mencapai orgasme, suamiku langsung tidur dan mengabaikan alias begitu saja.
Hari Minggu, 21 Desember 2000, Yudi pamit untuk keluar kota dan menginap disana. Sungguh aku bagaikan mendapat kesenangan, karena tahu Yudi akan berada di luar kota.
Setelah mendapatkan telepon dari Yudi bahwa dia sudah berangkat, aku langsung memaksa masuk kamar dan berganti pakaian. Aku memakai daster yang ukurannya sebatas paha.
Ku buka laci lemari pakaian dimana aku menyembunyikan mainan seks.
Aku yang nafsunya telah naik, langsung melakukan martubasi, tapi celakanya aku lupa kalau di rumah ini ada adik iparku yang telah menginap selama 4 hari, bernama Dani.
Pintu juga aku lupa menutup rapat.
Saat aku mulai mempermainkan alat seks tersebut di daerah sensitifku, Dani yang berada di depan pintu langsung berhamburan masuk dan melihat aksiku.
“Ehhmm…”
Betapa terkejutnya aku, saat melihat Dani yang berada di dalam kamarku. “ Ka…kamu sedang apa disini, tergagap melihat Dani tersenyum genit padaku.
“ Ya sedang melihat tontonan menarik tentunya. Saya tidak pernah menyangka kalau kamu begitu pembohong” balasnya sambil cengar - cengir.
“Kamu kurang terbuka sekali masuk ke kamarku” ucapku dengan mata yang memelotot ke arahnya.
“ Yun… Yun. aku dari tadi ketok pintu kamarmu, karena ada yang ingin kutanyakan. saat itulah aku mendengar suara desahan, dan kulihat kamu ternyata sedang bermain solo” jelasnya.
“Dan kamu melihat perbuatanku tadi” culasku lagi.
“ Salah kamu sendirilah, kenapa juga tidak menutup pintu. Ya aku yang penasaran main masuk aja”
“Takutnya kakak iparku ini tengah selingkuh dengan pria lagi?” timpal Dani aku.
“Kurang terbuka, memangnya aku perempuan murahan apa?” ketusku.
“ Sudah beberapa kali aku melihat kamu berbuat ini, Yun”
“Kamu ternyata tidak puas dengan suami kamu” ujar Dani saya.
“ Kamu jangan kurang terbuka dengan aku, ingat aku ini kakak ipar kamu “ bentak aku dia.
“Yun, Yun, aku tahu apa yang dirasakan saat ini, kamu ingin kepuasan” sungutnya padaku. Dia berdiri membelakangi pintu, dan melihat tangan ke belakang. Ternyata di kunci pintu kamarku.
Dia mendekat sambil membuka bajunya. Kulihat tubuhnya tampak begitu kokoh, dengan perut otot yang tampak jelas tergambar disana.
Entah kenapa melihat tubuh Dani dengan otot - ototnya membuat bergairah. Aku bagaikan terhipnotis. Bagian bawahku basah oleh cairan licin dari dalam.
Saat Dani membuka celana panjang dan hanya menyisakan celana di dalamnya, aku.
Saya menahan nafas. Melihat sebuah tonjolan dibalik celana dalam yang belum mengeras, namun nampak besar dan panjang.
“ Bagaimana Yun dengan tubuh yang aku miliki ini. Saya bisa menerka jika saat ini bagian bawahmu telah basah “ memancingku.
“ Eeeee, kamu jangan dekat - dekat denganku. Dan jangan berbuat yang tidak sopan padaku” balasku mencoba mengelak
Dani hanya tertawa lepas. “ Yuni, kemarilah dan lihat milikku ini “ ucapnya padaku.
Aku yang bagaikan dihipnotis berjalan ke arahnya dan menghampirinya.
Dani duduk di kursi dalam kamarku.
“ Kamu ingin kepuasan sayang. Akan kuberikan kepuasan itu “ ucapnya dengan suara berat di telingaku.
Aku melihat tonjolan itu, langsung meraihnya dan memegangnya. Jari lentik milikku menggenggam rudal milik Dani yang besar dan panjang.
Rudal itu mulai mengeras, merasakan permainan tanganku Dani keenakan.
“ Uummmm…ahhh..ahhh..uuhhmmm” desahnya
Entah mengapa saat mendengar desahannya aku, dengan cepat menarik turun celana dalam miliknya, sehingga terlihatlah batang yang berdiri kokoh dengan ukurannya yang maksimal.
Aku akhirnya mengocok batang keras itu. Aku mencoba mendekatkan wajahku dan menjilati kepala batang itu.
App…ahh…aku masukkan ke dalam mulutku yang terasa sangat sesak karena ukurannya yang begitu besar.
Aku menggerakkan kepalaku naik turun, sementara tanganku mengurut - urutnya.
“ Ahhh…aahhh….seandainya kejantanan Yudi sehebat ini mungkin aku tidak akan uring - uringan setelah berhubungan dengannya.
Namun semua itu aku lupakan yang aku hadapi sekarang batang milik Dani yang kini berada di dalam mulut kecilku.
“ uuuhhh….ummmm…” desah Dani saat batang miliknya kukulum dan semakin kumasukkan sampai ke dalam rongga tenggorokan. Mulutku yang kecil seakan tak mampu menampung batang besar itu..
Aku mencoba mempermainkan nafsu Dani, atau mungkin saya sedang berusaha menikmati batang yang besar tidak seperti milik suamiku.
Aku bagaikan anak kecil mendapatkan permen. Semakin mempermainkan batang besar dan panjang itu di dalam mulutku.
“ Cleep,...ble ssshhhh.”
Aku yang tak mampu lagi menahan gejolak nafsu, langsung naik duduk di pangkuan Dani.
Aku memasukkan batang Dani ke dalam lubang kenikmatanku. Aku meringis merasakan batang besar itu membuat dinding wanitaku berdenyut - denyut dan mengeluarkan cairan licin. Aku menahan nafas, baru saja masuk kurasakan begitu kenikmatan yang sempurna, bagaikan jika aku menggoyangkan, mungkin aku semakin kepanasan.
“ Uuuuhhhh……..”
Aku mulai menggoyangkan pantatku naik turun secara perlahan hingga kurasakan batang milik Dani mentok di dalam sana. Kurasakan batang milik Dani sangat nikmat dan memenuhi dinding rahimku.
Sementara Dani hanya mampu mendesah akibat goyangan pantatku dibawah sana.
Makin kupercepat goyanganku sambil meremas bahu Dani.
Apalagi dengan kombinasi yang diberikan Dani dengan mempermainkan kedua gunung kembarku yang ikut bergoyang - goyang.
“ Ohh, Dan…….ayooo, puasin aku…ahhh…..batangmu sangat enak…ahhhh” ucapku tak mampu menggambarkan rasa nikmat pada lubang kenikmatan milikku.
“ Ahhh… Yun…..kamu sangat pandai, sayang….ahh ahh…ini sangat luar biasa” pujinya dengan permainan yang kuberikan padanya.
“ Hmmm,...Dan……aku mau klimaks….uuhhh…aku akan sampai…aahhh…”
Baru saja 5 menit aku bergoyang tapi aku sudah orgasme. hingga akhirnya aku semakin mempercepat goyang pantatku diatas tubuh Dani, hingga membuatku merasakan semburan cairanku di dalam sana.
“ Uuuhhhhhhhh……….”
Aku akhirnya lemas diatas tubuh Dani dengan kedua tangan memegang pundaknya. Tubuhku bergetar hebat merasakan orgasme yang selama ini aku dambakan. Orgasme yang tidak pernah aku dapatkan dari suamiku.
“ Bagaimana sayang, kamu sangat menikmati batangku” tanya Dani padaku saat nafasku mulai beraturan.
Aku hanya mengangguk pelan, mengiyakan rasa nikmat yang selama ini kudambakan.
“ Apakah kamu ingin merasakan lebih hebat dari yang kau rasakan tadi” tanya Dani padaku
Aku hanya tersenyum tanda setuju. Aku memang sangat mengharap adanya kelanjutan dari permainan kami.
Tiba - tiba Dani mengangkat tubuhku ke atas ranjang dan membuka kedua pahaku selebar - lebarnya.
“ Sungguh sebuah pemandangan yang sangat indah, lubang kewanitaan ini”ucap Dani dengan tatapan liarnya. Aku menjadi malu melihat diperlakukan seperti itu. Aku hanya mampu menggigit bibir dengan senyuman mengandung nafsu.
“ Aaahhh,....uuuhhh….Dani.” aku menyeru saat merasakan perainan lidah Dani dan sesekali menggigit daging kecil milikku. Perbuatan Dani membuatku kelojotan karena mendapatkan serangan dari lidah Dani yang mengusik luabng kewanitaanku yang mulai basah.
Dai juga mengemut itilku, memasukkan jarinya ke lubangku dan kemudian mengocok - ngocoknya dengan sangat cepat membuatku tersentak dan merintih nikmat.
Aku yang tak tahan, menekan kepala Dani kearah lubang kenikmatan milikku untuk lebih mendapatkan sensasi.
“ Ahhh…,aaahhh…ini gila Dani……aku tak tahan…aku ingin keluar…..aahhh…..jilati terusss…aahhhh” rintihku. Dai tidak mempedulikan rintihanku, malah semakin membuatnya terus mempermainkan lubang kenikmatanku.
Membuatku mendesah panjang merasakan cairanku kembali membanjiri lubangku.
Aku kembali terkapar diatas ranjang dengan nafas yang memburu tak beraturan.
Kali ini kulihat Dani berdiri di depanku sambil mendekatkan batangnya. batang itu digosok - gosokkan ke bibir kenikmatanku. Tidak lama dia mulai mendekatkan batangnya ke arah liang kenikmatanku.
“ Bleeesss Ahhhh…..
Sampai aku merasakan batang Dani masuk ke dalam lubang kenikmatan dan semakin ditekan hingga akhirnya mentok ke dinding rahimku.
mendapatkan serangan itu, membuatku meringis
disertai desahan yang keluar dari mulutku. Dani mulai bergerak maju mundur dengan seakan - akan memberikan kesempatan pada liang kenikmatan untuk beradaptasi dengan batang miliknya.
Aku dibuat merintih keenakan dengan wajah memerah merasakan batangnya yang seakan memenuhi rongga kemaluanku.
“ Yeaahh…yesss,......yaah……teruuss..ahhh, enak sekali…ooohhhh…”
Mendengar desahanku, membuat Dani semakin cepat memompaku.
“ Ahhh. yahhh….terusss…seperti itu…ahhh” racau ku tak karuan
“Kamu suka, ahhh…..kamu suka batangku…….” tanya Dani disela genjotannya yang mulai cepat.
“ Iya, Dan…aku suka…oooh…..ini sangat enak….enak sekali…..dan batangmu sangat besar juga…ahhhh”
“ Aku juga suka lubangmu…ahhh, aku akan puaskan kamu dengan milikku…..ahhh…..sangat menikmati lubang kamu…..”
“Tubuhmu begitu indah, dengan kedua gunung yang begitu bagus” pujinya.
“Ceplak…ceplak…ceplak…plok…plok….
Suara paha kami saling bertemu dengan cepat. Aku bagaikan cacing kepanasan, meremas apa yang biasa kuremas untuk menahan rasa nikmat.
Dani terus menggenjott kemaluanku, tak lupa dia juga mengemut dua gunung kembarku secara bergantian.
Aku yang mendapatkan serangan itu membuatku mendesah - desah. Dia meraih juga bibirku, mengajakku bermain lidah. Lidah kami saling bertautan di dalam mulut kami. Membuatku semakin blingsatan. Bahkan leherku menjadi sasaran promosi. Dia memberiku ciuman tanda.
“ Ahh…Dani…permainanmu sungguh luar biasa..uuhhh…ahhh…aku sangat menikmati…..aku sangat menikmati permainan ini….aku tahan lagi….”
“ Iya, sayang…..kita keluarin sama -sama ya……uuhhh…ahhh…..kamu sangat menggairahkan…..jepitan milikmu sangat terasa…….aahhh…batangku bagaikan diremas - remas dan disedot kuat.
“ Uhhh…aahhh…batangmu sangat nikmat……dia begitu perkasa menyodok - nyodok laingku…..aaahhh…..ssshhh…..ayo Dani….ayoo kita keluarin sama - sama..aakhh…ahh”
“Aaaakkkkhhhh……”
Akhirnya aku dan Dani bersama menjerit panjang. Aku bergelinjang hebat saat aku merasakan cairanku keluar dari sana.
“Huuhhh…huuuhh…ahhh…” nafasku saling berburu dengan suara Dani.
Kurasakan semprotan lahar panas darian Dani yang memenuhi rongga kenikmatan.
“ Kamu sangat hebat Yun,....aki tidak menyangka sama sekali senikmat ini. Kenapa tidak sejak dulu aku menikmati tubuh indahmu ini” puji Dani saya.
“ Kamu juga, sangat perkasa. Jujur baru kali ini aku merasakan orgasme berkali-kali.
“ Saya sangat menikmati permainan ini. Terima kasih Dan, sudah memberiku kepuasan hari ini “ucapku pada adik iparku itu.
“ Aku ingin kembali permainan ini, Dan. Tapi aku takut jika hubungan ini akan diketahui oleh Yudi “ucapku.” Tenang aku akan berusaha menyembunyikan hubungan kita ini.
“Aku akan memberikan kepuasan demi kepuasanmu” ujar dani aku.
“Muchh…cupp…cup” Dani menciumku' 5846Please respect copyright.PENANAbd0FAB8kGw
“Aku keluar ya, sayang” pamitnya aku yang masih tergolek di atas ranjang dalam keadaan bugil. Dani mengambil dan kembali mengenakan seluruh pakaiannya.
Sebelum keluar dia melihat ke kiri dan ke kanan, takutnya pembantu ku melihat.
Semenjak hari itu, jika aku tidak mendapatkan kepuasan dari Yudi, aku akan bergelut dengan Dani. Adik iparku mampu membuatku mencapai orgasme berkali - kali. Kami ingat, apakah itu dirumah atau di hotel saat Yudi sedang berada di luar kota.
5846Please respect copyright.PENANAlDoHdopof1