Niko yang kini telah resmi bergabung dengan CIA memutuskan untuk pindah rumah. Ya... memang tidak untuk selamanya ia bisa meninggalkan adik tercintanya, tetapi ia merasa akan memakan banyak waktu & biaya jika ia pulang pergi dari Amerika ke Indonesia. Maka dari itu Niko menyewa sebuah apartement di daerah Washington. Meskipun tak terlalu besar, tapi dengan pertimbangan harga yang relatif terjangkau, Niko akhirnya memutuskan untuk menyewa properti tersebut. Niko mulai menghubungi adiknya yang berada di Indonesia guna meminta bantuannya untuk mengemasi beberapa barang yang hendak dibawa ke apartemen barunya itu.
"Baik berarti tinggal membeli tempat tidur & lemari saja." Gumam Niko.
"Atau ditambah juga ya dengan beberapa alat masak yang baru. Toh aku sudah mendapatkan gaji pertamaku." Lanjut Niko.
Memang Niko sangat gemar memasak. Tiap hari ketika di Indonesia, ia selalu memasakkan keluarganya. Tak lupa juga ia membagikan hasil masakannya kepada para tetangga. Alhasil Niko membeli banyak perabotan guna menunjang kehidupan memantaunya itu. Haripun berlalu dan fajar mulai malu menampakkan diri. Niko terlihat sedang asik berbaring sambil membaca beberapa kasus yang telah ia dapatkan. Ya... Mungkin bisa dibilang ia adalah penggemar dari beberapa kasus misteri. Ia melihat-lihat beberapa kasus yang ada di lingkup CIA. Mulai dari misi pembunuhan tingkat E, hingga misi pembunuhan berantai tingkat S. Ia mencoba memecahkan kasus tingkat E terlebih dahulu. Dengan beberapa deduksinya, Niko melaporkan temuannya kepada seniornya. Tak menunggu lama Niko mendapat telpon dari seniornya itu.
"Halo. Apa yang kau dapat dari pengembangan kasus The Steel Air?" Ucap Agen J.
"Ya aku menemukan bahawa kasus ini memiliki motif yang cukup identik. Ia membunuh dengan cara memotong leher korbannya secara hidup-hidup. Dan itu terlihat dari kulit yang bergelombang akibat tebasan berkali-kali." Kata Niko.
"Ya... Kalau itu kami juga sudah tahu. Tapi apa kau menemukan hal yang ganjil terhadap para korbannya?" Ucap Agen J.
"Sudah kuduga kalian sudah mengetahuinya. Tapi ada hal yang belum kalian ketahui dari kasus ini." Kata Niko.
"Hah... Memangnya apa itu?" Tanya Agen J yang sedikit terkejut menyaksikan bakat yang brilian itu.
"Bahwa pelaku sebenarnya dari kasus ini bukanlah Si Tukang Kayu, melainkan Si Atlet Pemotong Kayu." Kata Niko sambil sedikit tersenyum.
"Atlet Pemotong Kayu katamu? Maaf mendadak tapi apakah kau bisa kekantor malam ini juga?" Ucap Agen J.
"Baiklah aku akan bersiap dan dalam 5 menit akan sampai di sana." Kata Niko.
Nikopun segera beranjak menuju ke kantornya. Tadinya ia ingin menggunakan bus umum tetapi jadwal terakhir bus malam sudah terlewat 30 menit yang lalu, alhasil ia pergi menggunakan taksi. Sesampainya di kantor, Niko langsung menjelaskan dengan detail deduksinya terhadap kasus The Steel Air. Ia menduga seorang atlet pemotong kayu yang berbobot 89 Kg sebagai pelaku pembunuhan. Ya... Tentunya Niko dapat membuktikan kebenarannya dengan adanya beberapa utas benang berwarna merah & biru yang tertinggal pada jasad korban.
Diyakini benang itu berasal dari tali pengikat korban yang tidak lain adalah tali yang ada pada sebuah mendali. Selain itu juga ada sehelai rambut berwarna pirang yang ditemukan diarea intimnya. Korban memiliki rambut berwarna hitam tetapi ada sehelai rambut berwarna pirang, itu membuat kecurigaan Niko bertambah sehingga ia dapat menyimpulkan bahwa pelakunya adalah orang yang berprofesi sebagai atlet pemotong kayu, memiliki bobot tubuh 89 Kg, dan memiliki rambut asli berwarna pirang.
Mendengar deduksi Niko yang mengarah pada pelaku sebenarnya membuat Agen J mengumpulkan serta mengintrogasi seluruh atlet pemotong kayu dengan ciri-ciri yang telah disebutkan oleh Niko. Terdapat kemiripan dengan deduksi Niko terhadap 3 orang atlet. Orang pertama bernama Jack Miller yang merupakan seorang atlet baru pada sebuah organisasi olahraga. Orang kedua bernama Vladimir Jacobsky. Ia adalah atlet veteran yang sudah memenangkan banyak mendali dari semua event olahraga seluruh dunia. Orang ketiga bernama Yousef Husaini. Seorang atlet untuk Amerika yang memiliki 2 kebangsaan yakni Amerika & Afganistan.
Agen J bersama dengan Niko mengintrogasi guna mengerucutkan kemungkinan yang akan mengarahkan mereka pada pelaku sebenarnya. Interogasi yang cukup melelahkan bagi Niko karena ia berfikir sudah menemukan pelaku dari kasus The Steel Air. Tapi ia masih kurang puas jika hanya itu yang dapat dipikirkan pelaku. Ia harus mencari dan bahkan berpikir seperti pelakunya. Beberapa menit kemudian, Niko berhasil memikirkan hal yang sama dengan pelakunya. Bahwa korban adalah seorang wanita yang tidak lain adalah fans dari si pelaku. Dan pelaku merasa risih karena korban selalu mengiriminya hadiah dan selalu memaksa mengajaknya berkencan.
Nikopun melaporkan temuan barunya itu kepada Agen J, dan Agen J langsung mencurigai Vladimir Jacobsky sebagai pelakunya. Lantas Agen J mengintrogasi Vladimir secara mendalam & mendetail. Tak perlu waktu lama Vladimir mengakui kesalahannya.
"Ya... Aku cukup kesal dengannya karena ia selalu memberiku dengan hadiah-hadiah yang tak jelas kegunaannya. Dan juga ia selalu memaksaku berkencan yang padahal aku tak ingin melakukannya dengan orang yang tak kucintai." Ungkap Vladimir.
"Aku tahu itu cukup berat bagimu. Tapi kau melakukannya dengan cara yang salah." Ucap Niko.
"Ya... sesaat setelah ku melakukannya, aku menyadari semua konsekuensinya. Termasuk kalau aku takkan pernah menemui belahan jiwaku lagi." Jelas Vladimir.
Kasus itupun diakhiri dengan ketepatan deduksi dari Niko dan diselesaikan dengan hukuman seumur hidup terhadap Vladimir. Agen J cukup terkesan dengan pemikiran cepat yang ditunjukkan oleh Niko. Ia tak menyangka kasus yang sudah bergulir selama 2 pekan itu bisa diselesaikan dalam waktu 1 malam. Tak lupa Agen J melaporkan kejadian luar biasa itu kepada atasannya yakni Agen M.K.
246Please respect copyright.PENANAAmbKeisfyO
Tapi dilain sisi, Niko merasa sedikit bersalah karena yang dilakukan Vladimir adalah suatu bentuk pertahanan diri. Memang ia menilai cara yang dilakukannya merupakan cara yang salah, namun Niko juga merasa iba tentang balada cinta dari Vladimir. Karena kasus yang sudah usai serta diiringi oleh letihnya tubuh Niko, ia akhirnya memutuskan untuk pamit undur diri.
Sesampainya di rumah, Niko segera membersihkan diri dan tak lama ia terlelap dalam alunan musik nan indah. Keesokan harinya, Niko mendapatkan pesan dari atasannya kalau ada kasus yang ingin diberikan kepadanya. Niko meminta waktu sebentar karena ia baru saja terbangun dari mimpi indahnya. 20 menit kemudian Niko bertolak ke kantornya untuk menghadap Agen M.K yang tak lain adalah atasannya.
Sesampainya di kantor, Niko bertemu Agen J di pintu masuk dan berbincang sedikit.
"Pagi Agen M." Ujar Agen J.
"Oh... Pagi juga senior J." Ucap Niko.
"Hehe... Tak usah pakai senior, kita kan satu tim dan aku juga belum lama bergabung." Ungkap Agen J.
"Ok baiklah. Boleh kupanggil kau dengan sebutan J?" Balas Niko.
"Nah... Gitu dong kesannya kan jadi lebih akrab. Aku juga akan memanggilmu M sebagai balasannya." Kata Agen J.
"Hahaha alasan macam apa itu." Tawa Niko.
"Oh iya, apa kau juga dipanggil olehnya?" Ujar Agen J.
"Iya aku juga dipanggil untuk menghadapnya." Ungkap Niko.
Mereka berdua pun memutuskan untuk keruangan Agen M.K bersama. Ketika sampai di ruangan Agen M.K, meraka langsung disambut dengan hangat oleh Agen M.K. Agen J sudah mengetahu sifat dari atasannya itu. Kalau atasannya berlaku baik padanya, pasti ia akan memberikan misi yang lebih sulit dari sebelumnya. Benar saja dugaan Agen J. Niko bersama dengannya langsung diberikan misi tingkat B yang tak mampu dipecahkan oleh tim reguler di divisi kriminal.
Ini merupakan duet kedua Agen J bersama dengan Miko. Ya... Agen J merasa cukup senang karena rekan tendemnya itu merupakan orang yang cukup piawai dalam memecahkan sebuah kasus. Setelah diberi instruksi, mereka berdua pun lekas pergi dari hadapan Agen M.K. Merekapun membahas rencana untuk menangkap kasus tingkat B itu. Kasus yang dimana bersifat penculikan terhadap anak seorang konselor ternama.
Nikopun memulai dengan beberapa deduksinya yang sedikit demi sedikit menguak kasus penculikan itu. Setelah pembahasan rencana usai, mereka berdua pun mulai mengumpulkan saksi dan bukti dalam kasus rumit itu.
ns 15.158.61.20da2