Di sebuah restoran,,semua pegacara berkumpul di sana,,ketika viana masuk mereka memberikan selamat
"Horeeeeee pahlawan kita,,selamat ya"ujar teman teman nya
"Ah kalian ini biasa aja lah,,karna hari inj aku berbaik hati,,aku yg traktir ya"sahut nya
"Horeeeeeee,,,viana yg terbaik"sorak mereka
Sinta merasa tak senang,,ia menatap viana dengan penuh kebencian
"Vi sini duduk"pinta andra
Viana pun duduk
"Selamat ya ini kasus pertamamu"ujar andra
"Iya makacih,,oh ya ayahku kemana,,apa beliau nggak ikut?"tanya viana
"Oh iya lupa,ini dari ayahmu"sahut andra sembari memberikan sebuah surat padanya
Ia pun membukanya,,,
"Maaf sayang ayah tidak bisa hadir di acara mu malam ini,tapi ayah dan ibu benar benar bangga padamu,,ayah harus ke canada pagi ini,minggu depan pulang lah kerumah,ibumu merindukanmu"dari ayahmu yg selalu menyayangimu
Viana meneteskan air matanya,,,
"Loh kok kamu nangis vi?"tanya andra sembari memberinya tisu
"Ini tangisan bahagiaku ndra,,bersulang"sahutnya
Malam pun semakin larut,,sebagian dari mereka sudah mulai lelah,,,viana baru ingat bahwa ia kemari bersama dirly,,ia keluar mencari nya,,ternyata dirly dengan setia menunggu nya walau wajahnya tampak murung,,
"Nih buat kamu"ujar viana seraya memberikan segelas air
"Ehmm makacih"sahut dirly
"Tadi kan aku dah bilang,harusnya kamu nggak usah ikut"ujar viana
"Nggak papa dari pada aku kesepian,toh aku disini kan jaga in kamu"sahut dirly
"Ngapain jagain aku,aku punya tongkat kayu yg bisa ngalahin arwah kok"ujar viana tak mw kalah
"Memangnya aku jagain kamu dari arwah doang"sahut dirly
"Maksud kamu?"tanya viana bingung
Andra mencari viana ke luar dan melihatnya sedang berbicara sendiri
"Vi kamu ngomong sama siapa?"tanya andra
"Dari dia yg ku maksud!"bentak dirly yg tak suka dengan kedatangan andra
"Oh ndra"viana bingung menjelaskanya
"Akuu tau,,kamu pasti mabuk ya,,,ayo kuantar kamu pulang"pinta andra
"Aku nggak mabuk kok ndraa suerr"tolak viana
Entah kenapa dirly begitu marah,,,mata nya berubah menjadi merah,ia membuat angin disekitarnya berhembus kencang,,
"Apa an nih kenapa tiba tiba ada angin gini"ujar andra kebingungan
Viana mencoba menenangkan dirly,,ia memeluknya dengan erat agar emosinya mereda,,dan ia mendapatkan penglihatan lagi,,,tampak seorang wanita yg sering ia lihat memasukkan serbuk bubuk ke segelas minuman,,lalu memberikanya gelas itu pada dirly,,,dirly tau viana memeluknya,,,emosinya pun mereda dan ia melepaskan pelukan nya,,,angin kencang itu berangsur hilang,,,
"Kamu nggak papa kan ndra?"tanya viana
"Nggak kok,,ayo vi aku anter kamu pulang"pinta nya
Tiba tiba sinta datang,,ia berjalan sempoyongan,,,ia langsung jatuh ke pelukan andra
"Ndraaaaa,,,anterin aku pulang ndraa,,,"pinta sinta
"Haestt kenapa kamu minum banyak banget sih sin?"tanya andra
"Aku lagi banyak pikiran,anterin aku pulang pokoknya"pinta sinta dengan manja
"Vi aku anterin sinta pulang dulu ya,kamu tunggu sini,nanti aku kesini lagi ya"pinta andra
"Nggak usah ndraa,,aku bisa pulang sendiri kok,kamu anterin sinta aja"pinta viana dan berlalu pergi
Di dalam mobil viana menunggu dirly yg enggan masuk ke mobilnya,,ia takut viana akan menghukumnya
"Kenapa nggak masuk,mw sampai kapan kamu berdiri di situ?"tanya viana
"Tapi kamu janji nggak bakal mukul aku kan"sahut dirly
Viana menahan amarahnya
"Iya,,udah sini masuk,aku mw cepat pulang"pinta viana
Dirly pun berjalan masuk ke mobil,,tak berapa lama ia langsung memukul pundak dirly dengan tongkat nya
"Aduhh panass,,ampun vi,,panassss"rintih dirly
"Kamu itu perlu dikasih pelajaran,,,"ujar viana yg masih memukulnya
Tiba tiba dirly memegang kedua tangannya,,,dan wajah mereka saling berhadapan,,,tiba tiba suasana menjadi hening
"Maksud kamu apa kayak gini,berani kamu ya"bentak viana
"Habisnya kamu mukulin aku terus sih"sahut dirly
"Lepasin nggak!"bentak viana
Dirly pun melepaskanya,,,viana merasa aneh,,,kenapa ia tak mendapat penglihatan apapun seperti biasanya,,,jantungnya tiba tiba berdegup kencang,,,
"Maaf"ujar dirly dan masih merasa kesakitan
Viana hanya menatapnya,,,ia membenarkan duduknya dan mulai menyetir,,,,
Di perjalanan mereka hanya diam
"Vi kamu masih marah ya?"tanya dirly
"Gimana aku nggak marah,kamu nyoba untuk melukai manusia,kamu tau apa hukumanya,,,kamu bakal menghilang kayak debu,,tau itu"bentak viana
"Maaf vi,aku nggak tau kenapa tiba tiba aku jadi marah"sahut dirly
"Lain kali kamu kayak gitu lagi,aku bakal pukul kamu sampai jadi debu,,mengerti kamu"bentak viana
"Iya vi aku ngerti"sahut dirly
Tiba tiba via menginjak rem nya,,
"Ouchh vi kenapa sih kamu?"tanya dirly
Viana menatap anak kecil yg berada tepat di depan mobilnya,,,anak itu tau viana bisa melihatnya,,dan dengan sekejap ia langsung terbang ke kaca mobil viana,,ia meraung menakuti mereka,,viana menutup matanya,,
tanpa berkata lagi dirly menarik anak kecil itu dan membantingnya ke jalan,,anak kecil itu menangis sejadi jadinya,,viana melihat itu dan langsung menghentikan nya
"Dirly apa apa an kamu,dia itu masih anak kecil"bentak viana
"Dia kan tadi mw nyelakai kamu vi"bantah dirly
"Dek udah ya jangan nangis,nama kamu siapa,kenapa kok kamu keluyuran disini?"tanya viana
Anak kecil itu berhenti menangis
"Namaku nanda kak,dan aku nggak ingat kenapa aku bisa disini kak"ujar nya bingung
"Ya udah kamu ikut kaka pulang dulu ya?"pinta viana
"Vi, kamu nggak masalah bawa dia pulang gitu aja?"tanya dirly
"Makacih ya kaka"ucap nanda dan tersenyum
"Kurasa dia bukan arwah yg jahat,kita bawa pulang aja dulu"sahut viana
Dirly menghela nafasnya
Di rumah,,,brian sedang bermain laptop,,,
"Na sini kamu,,,ada berita viral nih"pinta brian
"Apa an sih ian,,loh ini kam laptop nya viana,kok bisa di kamu,,kalau sampai dia tau,mampus kamu"bentak nana
"Aku cuman pinjem bentar kok,ntar aku balikin,,sini lihat"ujar brian
"Berita apa ini?"tanya nana
"Seorang anak kecil bernama nanda ditemukan tewas karna kecelakaan mobil,,ia terlindas oleh trus yg datang dari arah berlawanan,,sungguh sangat disayangkan,,padahal kedua orangtua nya baru saja mengalami kecelakaan jet pesawat pribadinya beberapa hari lalu,,,kini semua aset dan harta kekayaan nya akan jatuh atas nama bibinya"
"Saya selaku bibi nya nanda,sangat sedih sekali,,setelah kehilangan adik saya,saya pun harus kehilangan keponakan saya,saya berharap mereka semua berkumpul lagi di surga"ucap bibinya sambil terus menangis di depan kamera
"Gila banget ni orang,dari ucapanya aja udah kelihatan,dia cuman pengen harta dari keluarganya nanda"ujar brian sinis
"Iya ya kasian banget tu anak"sahut nana
Karna saking asyiknya menonton berita mereka sampai tak tau viana dan dirly sudah sampai di rumah
"Lagi ngapain kalian?"tanya viana tiba tiba
Brian yg kaget langsung menyembunyikan laptop itu di belakang badanya,,tapi ia lupa kalau badanya tembus pandang,,
"Oh vi kamu kok sudah pulang?"tanya brian balik seraya menaruh laptop itu diatas meja
"Bego banget sih kamu ian"ujar nana
"Kenapa!kalian pikir aku bakal pulang subuh ya,,kenapa laptop aku ada di kamu,siapa yg berani ngambil tanpa ijin"teriak viana sambil mengeluarkan tongkatnya
Brian dan nana langsung berlutut
"Maafin aku vi,aku cuman pinjem bentar kok"rintih brian
Melihat viana sudah ingin memukul mereka dirly pun menahan nya
"Vi pukul aku aja,aku yg minjemin laptop itu untuk brian"sahut dirly menawarkan diri
"Kamu lagi!"bentak viana
Dirly menutup muka nya dan menawarkan punggungnya untuk di pukul,tapi tiba tiba
"Ah sudahlah pusing aku ngladenin kalian"ujar viana berlalu pergi
"Ahhhh syukurlah"sahut nana merasa lega
"Makacih ya bro,untung ada kamu"ujar brian
"Aku kan tadi bilang,kalau udah selesai cepet balikin,kenapa kamu bikin kita,hampir mati dua kali"bentak dirly
"Iya iya ini juga aku mau balikin kok"sahut brian
"Kalian bertiga urusin tu anak!"perintah viana
"Loh anak kecil itu bukanya nanda?"tanya brian
"Coba liat!"sahut nana seraya membuka laptop
"eh iya nih sama lo photonya"ujar nana
"Kok kalian bisa kenal dia?"tanya dirly
"Sini dir liat,dia jadi berita viral hari ini"sahut brian
"Serius kamu?"tanya dirly seraya menonton berita itu
Nanda pun ikut menontonya,,
"Bibi"ucap nya
"Kamu ingat siapa dia?"tanya nana
"Dia bibi aku kak"ujar nanda menangis
"Loh kok kamu nangis?"tanya dirly
Nanda menceritakan semuanya,,cerita itu terdengar sampai ke lantai atas,,
Setelah berganti pakaian viana turun menemui mereka,,,
"Geser kamu ian,viana turun tuh"ujar nana
Viana duduk menghadap laptopnya dan melihat berita itu,,,
"Hahhhh kenapa ya manusia itu bisa lebih kejam dari iblis"ujar nya menghela nafas
"Sama kayak kamu"sahut brian lirih
"Mw kupukul kamu ya"bentak viana
"Enggak enggak aku salah ngomong kok"sahut brian
"Bisa diem nggak ian"bentak nana
"Apa ada sesuatu yg kamu ingat,sebelum kecelakaan itu dek?"tanya viana
Nanda berusaha mengingatnya,,,
Hari itu ia sedang berbaring dikamar,ia masih terpukul atas kepergian ke dua orang tuanya,,dan untuk sementara nanda harus di jaga oleh bibinya,,,,ia merasa sangat haus dan keluar kamar untuk mengambil minum di dapur,,,
Ia melewati kamar bibi nya,,pintu kamarnya sedikit terbuka,dan ia tak sengaja mendengar percakapanya,,
"Aku nggak mw tau kamu harus rubah surat wasiat itu"pinta bibinya
"Kamu tau kan nanda itu baru berumur 10 th,apa yg bisa dia lakukan dengan harta sebanyak ini"ujarnya lagi
"Jadi yg aku mw,kamu rubah ahli warisnya menjadi namaku,karna akulah satu satunya keluarga nanda,apa kamu mengerti"bentak nya
"Baguslah kalau kamu mengerti,ku tunggu kabar selanjutnya darimu"sahut bibinya seraya tersenyum dan mematikan ponselnya,,
Nanda tiba tiba masuk ke kamar
"Bibi nggak boleh nglakuin itu"bentak nya
"Nanda bibi bisa jelasin,,kamu salah faham sayang"rayu bibi nya
"Bibi nggak boleh mengambil semua harta papa,ini semua kerja keras papa selama ini bi"ujar nanda
"nanda bukan seperti itu maksud bibi"sahut bibi nya
"Aku harus nemuin om rudi (penasehat hukum ayah nanda)"ujar nanda seraya pergi kembali ke kamar
"Tungu nanda!,,,dengerin bibi dulu"pinta bibinya tapi nanda tak menghiraukan nya
Ia tampak mengepaki beberapa barang dan memasukkan ke tas ransel nya,,,
Bibinya menelpon seseorang
"Aku perintahkan ke kalian,bereskan nanda,,,jangan ada kesalahan sedikit pun,,mengerti kalian"pinta bibinya
"Siap bos"sahut orang itu
Nanda keluar rumah,,dan menunggu taxi lewat,,tak berapa lama taxi pun datang
"Mw kemana anak manis"tanya supir itu
Nanda memberikan sebuah alamat di kertas
"Kesini ya pak"sahut nanda
Sopir itu mengangguk dan berlalu pergi,,,ditengah perjalanan taxi itu menepi di pinggir jalan,,
"Nak,bapak ke toilet bentar,,perut bapak sakit,,kamu tunggu bentar ya"pinta supir itu
"Iya pak"sahut nanda
Supir taxi itu keluar dan masuk ke supermarket,,,tiba tiba dari arah berlawanan,,,sebuah truk minyak langsung menabrak taxi itu dari depan,,membuat taxi itu terpental beberapa kali,,,nanda pun langsung meninggal saat itu juga,,,
Itu akhir dari cerita nanda,,tiba tiba dirly merasa pusing dan langsung pingsan,,,ketika dia tak sadarkan diri,,ia melihat masa lalunya,,ia berada di sebuah mobil,,ia menggenggam tangan seorang wanita,,,dirly merasa kepalanya sangat berat dan matanya berkunang kunang,,dari arah berlawanan sebuah truk pun menabrak mereka,,dan mobil mereka terbalik beberapa kali,,,,,
"Dirly kenapa kamu?"tanya viana
"Dir dirly"panggil nana
"Wahh pasti mati nih anak"ujar brian
"Apa an sih kamu ian,dia kan emang udah mati"bentak nana
"Upsstt lupa"ujar brian
Dirly pun langsung tersentak dan mengatur nafasnya,,,
"Ada apa dir?"tanya viana
"Aku ngerasa ngelihat masa lalu aku,,,dan wanita itu"ujar dirly
"Jadi kamu udah nglihat wanita itu,kamu ingat nggak siapa dia?"tanya viana
Dirly menggeleng
"Ya udah lah besok kita mulai kerja lagi,,sekarang semuanya masuk ke kamar ya,,na,,biarin nanda tidur di kmar kamu!"pinta viana seraya berdiri
"Aku nggak mw sama kak nana,aku mau nya sama kak viana"ujar nanda dan tiba tiba memeluk viana
Saat itu ia mendapatkan penglihatan,,,seorang pria menandatangani sebuah kertas,,lalu memasukkan kertas itu kedalam brankas,,disana ada pintu rahasia berukir naga,dan hanya keluarga mereka yg tahu
"Aku berharap ini bisa membantu nanda suatu hari nanti"ujar nya
Nana langsung menarik tubuh nanda,,
"Dex kamu nggak boleh sembarangan nyentuh viana"bentak nana
"Memangnya kenapa kak?"tanya nanda
"Dia kan manusia,energinya akan terkuras kalau arwah menyentuhnya"jelas nana
"Maaf kak,nanda nggak tau"ucap nya lirih
Viana terduduk kembali di sofa
"Vi kamu nggak papa kan?"tanya dirly
"Aku dapat penglihatan"sahut viana
"Apa yg kamu lihat vi?"tanya brian
"Ada seorang pria menuliskan surat wasiat untuk nanda,dan ia meletakkan nya di sebuah brankas dengan pintu berukir naga"ujar viana
"Itu pasti papa ku kak,,dan brankas itu ada di ruang kerja papa,aku pernah liat kok kak"sahut nanda
"Kamu yakin dex?"tanya nana
Nanda pun mengangguk,,,
"Hanya keluarga kami yg bisa membuka brankas itu kak"sahut nanda
471Please respect copyright.PENANAXcRED1y9a5
471Please respect copyright.PENANAEqogkKGpME
471Please respect copyright.PENANAHHtS03n9wY
471Please respect copyright.PENANAfAM02ru63K
471Please respect copyright.PENANA70hXObCBw1
471Please respect copyright.PENANA2bwnuPaNNm
ns 15.158.61.36da2