Dirly sedang memikirkan rencana
"Sini ian ikut aku"pinta dirly
"Kamu mw kemana?"tanya brian
Mereka mendekati satu penjaga,,lalu dirly memukul lehernya hingga ia jatuh pingsan
"Woi dir kamu mau ngapain?"tanya brian
"Aku mw masuk ke tubuhnya,hanya itu jalan satu satunya"ujar dirly seraya masuk ke tubuh penjaga itu
Dirly yg berada di tubuh penjaga itu langsung mengambil kertas mantra yg ada di pintu dan membuangnya,,sehingga brian bisa masuk,,
"Ian kamu sembunyi dulu,,dukun itu bisa mencium bau kita"pinta dirly
"Ok baiklah,,kamu hati hati ya"sahut brian
Dirly melihat sebuah mobil datang dan keluarlah seorang wanita dari sana,,ia mengenali wanita itu,,dia adalah bibi nya nanda,,
"Sudah kuduga,,ternyata mereka semua bersekongkol"gumam dirly
Ia lalu pergi mencari dimana viana,,ia menemukan mereka semua berada di ruang bawah tanah
"Hahaha aku akan kaya"tawa dukun itu seraya membawa 2 botol ditangan nya
Tiba tiba pintu dibuka dan mengagetkan mereka,,
"Siapa kamu berani masuk kesini tanpa ijin"bentak pak rudi
"Ada seseorang yg ingin bertemu ketua"ujar dirly
"Siapa malam malam begini?"tanya nya
Dirly mendekatinya dan membisikkan sesuatu,,,
"Baiklah aku akan kesana,,mbah sebaiknya ikut aku sekarang"pinta pak rudi
"Ada apa,,siapa yg datang?"tanya mbah dukun
"Dia adalah orang yg akan membayar mbah,ayo jangan buat dia menunggu"pinta pak rudi
Mereka berdua pun meninggalkan tempat itu,,
"Oh ya tunggu,,kamu jaga disini,,jangan biarkan siapapun masuk ke ruangan ini,,mengerti"perintah pak rudi
"Baik ketua"sahut dirly
Setelah melihat mereka berdua pergi dirly langsung mendatangi viana,,
"Vi kamu nggak papa kan?"tanya nya
"Siapa kamu jangan deketin aku"bentak viana
Tiba tiba brian datang,,,
"Kurasa keadaan cukup aman dir,mereka semua berkumpul di ruang kerja pak rudi"ucap brian
"Brian kok kamu bisa disini,memangnya dia siapa?"tanya viana bingung
Dirly melepaskan ikatan tangan viana,,,
"Aku dirly,,aku yg masuk ke tubuh penjaga ini,,sebaiknya kamu segera pergi bersama ian,,"pinta dirly seraya memegang pipi viana
"Tapi dir,,nana dan nanda dalam bahaya"rintih viana
"Kamu nggak usah kwatir,aku akan menyelamatkan mereka,cepat pergi dari sini sebelum terlambat"pinta dirly seraya pergi
Tiba tiba tangan viana menariknya,,,
"Pulanglah dengan selamat,,aku mohon"pinta viana
"Iya aku janji"sahut dirly
"Ayo vi kita harus cepat"pinta brian
Viana masih memandangi dirly sambil berlalu pergi,,,
Di ruang lain
"Apa yg membawamu kesini,hingga larut malam begini?"tanya pak rudi
"Apa kamu sudah membereskan nya?"tanya bibi nanda
"Tenang saja,kami baru saja membereskanya,benar kan mbah"ujar pak rudi
"Iya,ini arwah nanda sudah berada di dalam botol"sahut dukun itu
"Ini bayaran kamu"ujar bibi nanda sembari memberikan sebuah amplop
Dukun itu mengambilnya,,matanya berbinar binar
"Wahhhh ini bisnis yg menguntungkan"ujar dukun itu
Dirly berjalan ke koridor dan mencari ruangan itu,,ia melihat sekretaris pak rudi akan menyuguhkan minuman ke mereka,,,tanpa pikir panjang dirly memukul leher wanita itu hingga pingsan,,,lalu ia bertukar tubuh dan masuk ke tubuh sekretaris itu,,,
Sebelum ia masuk,,ia menuangkan beberapa serbuk ke gelas gelas itu,,lalu ia masuk ke dalam,,ia menghidangkan teh itu ke mereka bertiga.
"Lalu dimana surat wasiat yg ku minta?"tanya bibinya nanda
"Din tolong ambilkan dokumen di meja"pinta pak rudi
"Baik ketua"ujarnya
Ia mengambil dokumen itu dan memberikanya ke pak rudi
"Ini yg kamu minta,kita impas bukan"ujar pak rudi sambil menyeruput teh nya
Mereka pun meminum teh itu tanpa rasa curiga sedikit pun,,,
Beberapa saat kemudian mereka bertiga tampak tertidur,,dirly segera mengambil botol dari tangan dukun itu,,lalu memecahkan nya,,,keluarlah nana dan nanda dari sana
"Kamu siapa?"tanya nana
"Ini aku dirly,kita nggak punya waktu banyak ayo cepat keluar"pinta dirly
"Tunggu,tongkat kak via ada di dukun itu kak"ujar nanda
"Serius kamu dex?"tanya dirly
"Iya kak,,cepetan ambil,,jangan lupa dokumen itu juga"pinta nanda
"Kamu apain orang orang ini dir?"tanya nana
"Aku kasih mereka obat tidur"sahut dirly
"Wah cerdik banget kamu"puji nana
Dirly segera mencari tongkat itu dan menemukanya di balik badan dukun itu,lalu ia mengambil dokumen dari tangan bibinya nanda,,mereka bertiga segera bergegas keluar dari tempat itu
Viana duduk lemas di dalam mobil
"Ian kenapa dirly lama sekali,apa ia tertangkap?"tanya nya cemas
"Kamu nggak usah kwatir vi,aku yakin dirly pasti bisa lolos dari sana,,kamu istirahat aja dulu,,kamu pasti kelelahan"sahut brian
Dirly berlari keluar rumah itu,,ia menyembunyikan dokumen dan tongkat itu di balik bajunya,,tiba tiba ia dikejutkan oleh salah satu penjaga
"Din,ngapain kamu lari lari gini?"tanya nya
"Duh gawat nih kak,gimana nih"ujar nanda
"Dir rayu dia aja,,cepetan"saran nana
Dirly langsung memeluk penjaga itu,,,dan membisikkan sesuatu ke telinganya
"Aku lupa ngambil pembalut yg ada di mobilku,,padahal hari ini aku dapet,,maaf ya aku harus lari lari,,aku nggak mw semua orang tau,,aku bisa malu ntar"ujar dirly
"Oh kalau gitu cepet pergi,maaf udah menghalangi kamu"sahut penjaga itu
"Iya nggak papa"ujar dirly dan segera pergi dari sana
Perkataan nya tadi membuat nanda dan nana tertawa terbahak bahak
"Awas ya,,tunggu sampai rumah ku hajar kalian berdua"ujar dirly lirih
Sesampainya di mobil ia segera masuk
"Kamu siapa lagi?"tanya viana
"Ini aku dirly"sahutnya
"Hah ganti badan lagi"ujar viana
"Wahhh kamu cantik dir pakai badan itu"ejek brian
"Berisik kamu ian,,diem deh"bentak dirly
Sesampainya di depan rumah viana,,
"Kalian bertiga turun disini ya,aku yakin mereka akan mencari viana kesini,jadi aku akan bawa viana ke tempat lain"ujar dirly
"Oh ya udah,,jaga viana baik baik ya"pinta nana
Dirly mengendarai mobilnya lagi,,,
"Kita mw kemana dir,,kok nggak pulang kerumah?"tanya viana lirih
"Di rumah mu nggak aman vi,mereka pasti bakal nyari kamu,aku akan bawa kamu ke tempat yg lebih aman"sahut dirly
"Kepalaku pusing banget dir"ujar viana
Dirly memegang dahi nya
"Wah badan kamu dingin banget,,bertahanlah vi,,bentar lagi kita sampai,,"sahut dirly
Mereka sampai di sebuah hotel,,,dirly langsung memesan kamar untuk viana,,dan juga meminta beberapa obat di resepsionis,,,
Ia membaringkan viana di ranjang,,,
Di tempat lain,,,pak rudi dan lain nya terbangun,,,
"Duhhhh kenapa kepala ku pusing gini ya"ujar bibinya nanda
Tiba tiba beberapa penjaga datang
"Ada masalah ketua,,wanita yg berada di ruang bawah tanah sudah kabur"ujar penjaga itu
"Apa kamu bilang,,bagaimana bisa!"bentak pak rudi
"Hah kemana botol botol ku,,tongkat ku juga hilang"ujar dukun itu
"Hah dokumen ku,,kemana pergi nya!"sahut bibinya nanda
"Sebenarnya apa yg terjadi?"teriak pak rudi
Seorang penjaga menunjukkan rekaman cctv kepada mereka,,
"Apa maksud dari semua ini,kenapa mereka bertindak seperti itu?"tanya pak rudi
"Kurasa mereka dirasuki arwah,,lihat mata mereka pun ikut berubah"sahut dukun itu
"Memangnya bisa arwah memasuki tubuh manusia seperti itu?"tanya bibinya nanda
"Bisa,,asalkan mereka arwah yg spesial"sahut dukun itu
Bibi nanda berdiri dan mengambil amplop uang dari tangan dukun itu
"Kenapa diambil lagi,itu uangku"ujar dukun itu
"Aku nggak mw tau,kekacauan ini kalian berdua yg urus"ujar bibinya nanda dan pergi dari ruangan itu
"Kenapa kamu biarin dia pergi,,itu uangku"ujar dukun itu
"Bawa dukun gadungan ini keluar,,cepatt"bentak pak rudi
"Tunggu mw kamu bawa kemana aku,,kamu belum membayarku"rintih dukun itu
Penjaga itu melemparkan sang dukun ke luar gerbang,,lalu menutup pintu nya rapat rapat,,,
"Sialan,,dasar orang kaya,,nggak punya hati"umpat dukun itu dan pergi dari sana
Ponsel pak rudi berbunyi
"Urus masalah ini dengan benar,,jika aku masuk penjara,,aku tak mau sendirian,aku pun akan menyeretmu kesana,,mengerti kamu"umpat bibinya nanda
Pak rudi menjadi sangat geram
"Cari keberadaan wanita itu,,,hidup atau mati bawa dia kehadapanku"perintah pak rudi
"Baik ketua"sahut para penjaga
Tak berapa lama mereka sudah sampai di rumah viana
"Dirly memang benar,lihat siapa yg datang"ujar brian
"Bagaimana kalau kita bermain main dengan mereka"saran nana
"Aku ikut kak"ujar nanda
Para penjaga itu masuk dan mendapati rumah itu sangat sepi
"Kenapa nggak ada orang ya,,coba cari diatas"ujar nya pada yg lain
Mereka mencari kesana kemari dan tak menemukan siapapun,,,
Tiba tiba angin dingin berhembus di bawah telinga mereka,,,
"Kok aku jadi merinding gini ya"ujar para penjaga itu
"Iya nih,,ada yg aneh sama rumah ini"sahut temanya
"Ikhihihihihihihi"sahut nana ditelinga mereka
"Suara apa itu,,cepat kabur dari sini"ujar mereka dan lari terbirit birit
Di hotel,,,viana yg kedinginan terus mengigau,,,dirly dengan setia menjaga nya dan mengobati nya,,,
Setelah keadaan viana agak membaik ia keluar dan meninggalkan tubuh sekretaris pak rudi di sebuah gang kecil,,,
"Ku harap seseorang menemukanmu,,terima kasih untuk bantuanya"ujar dirly seraya pergi dari tempat itu
Dirly berbaring di samping viana,,,menatap viana yg masih kedinginan,,,ia membenarkan selimutnya,,,tiba tiba mata viana terbuka
"Dir dirlyyyyy"panggilnya lirih
"Iya aku disini"sahut dirly
"Makacih ya,udah nolongin aku dan yg lainya"ujar viana
"Udah kamu tidur aja,,besok aja bicaranya"sahut dirly
Tiba tiba viana mendekatinya dan langsung memeluknya,,,
"Vi,,kamu"ujar dirly ingin melepas pelukan viana,,tapi viana malah memeluknya dengan erat
"Jangan tinggalin aku ya,,jangan pernah"ucap viana dan langsung mendengkur,,,
Dirly melepaskan pelukanya,,,
"Hahhhh ni cewek bener bener"ujar dirly
Ia tersenyum melihat wajah viana yg terlelap tidur,,ia melihat bibir viana yg merah dan begitu kering,,,tanpa pikir panjang,,,dirly pun mengecup bibirnya,,,lalu ia kaget dan langsung berdiri
"Udah gila aku ya,duhhh"ujar dirly sambil memukul kepalanya,,
Di tempat lain,,pak rudi sangat geram ia menampar semua anak buahnya
"Dasar kalian semua bego',nyari satu cewek aja nggak becus,,pergi kalian semua"teriak nya
Lalu ia menelpon seseorang
"Aku ingin kamu mencari info tentang seseorang,,aku butuh secepatnya"ujar pak rudi lalu menutup telpon nya
Malam itu viana seperti bermimpi,,dia melihat dua orang suami istri sedang menangis di sebuah ruangan,,,dan ia di kelilingi begitu banyak petugas polisi,,,saat wanita tua itu,ingin membuka kain putih yg menutupi wajah seseorang,,viana tiba tiba tersentak dan bangun,,
"Archhh"teriaknya mengagetkan dirly
"Vi kamu dah bangun?"tanya dirly
"Ini dimana?"tanya nya
"Di hotel lah dimana lagi"jawab dirly
"Apaaaaa"bentak nya sambil mengecek baju nya
"Masih utuh kok nggak usah kwatir"ujar dirly
Viana langsung melempar bantal ke mukanya
"Ouchhhh"rintih nya
"Kenapa sih pagi pagi dah marah marah?"tanya dirly
"Apa semalam ada yg terjadi?"tanya viana sambil mengingat ingat,,
Ia membayangkan memegang pipi dirly lalu mencium bibirnya,,,
"Archh tidaakkkkkkkk"teriak viana sambil mengacak acak rambutnya
"Apa an sih vi teriak teriak,,sakit kupingku"bentak dirly
"Kamu yakin nggak terjadi apa apa kan dir?"tanya nya lagi
"Duh ni anak,,kamu dengkur lah keras bangetttt"teriak dirly
"Hahhhhhhh,,,sudah ku bilang aku nggak suka tidur sama siapapun"ujar viana lirih
Dirly pun tertawa,,,
"Hei apa salahnya tidur mendengkur,,kamu malah makin cantik kok saat tidur"ujar dirly tanpa berfikir
Viana menatapnya,,dan suasana begitu hening
Dirly baru sadar apa yg barusan dikatakanya,,
"Aesttt maksudku,,,mendengkur itu bukan suatu kesalahan lah"ujar dirly lagi
Viana tetap memandanginya dan menggigit bibir bawahnya,,,lalu mereka di kejutkan oleh suara ponsel viana
"Iya yah,,kenapa?"tanya nya
"Kamu nggak lupa kan sayang,hari ini kamu harus pulang ke rumah"jawab ayahnya
"Hah memangnya ini hari sabtu ya yah?"tanya nya lagi
"Kamu ini,pasti kebanyakan kerja,,pokok nya kami tunggu ya nanti sore"pinta ayahnya
"Iya yah"sahut viana lalu mematikan ponselnya
"Kenapa vi?"tanya dirly
"Itu ayahku,,aku lupa kalau hari ini aku harus pulang ke rumah,,tapi kebetulan juga,,sepertinya aku harus minta bantuan ke ayah"ujar viana
Viana bergegas mandi dan meninggalkan tempat itu,,ia sampai dirumah bersama dirly
"Jadi ini rumah orang tua mu?"tanya dirly
"Iya ayuk masuk"ajak viana
Viana bingung melihat sebuah mobil terparkir di sana
"Loh bukan nya ini mobil andra"ujarnya
"Siapa vi,,cowok itu lagi"bentak dirly
"Nggak usah pakai emosi lah,awas kamu kejadian kemaren terulang lagi"ancam viana
Dirly pun menghentikan emosinya,,ia berjalan ke pintu dan ingin melewati garis di depan rumah viana,,tapi ia malah terpental jauh ke luar rumah
"Ouchhhhhh panassss"rintih dirly
"Kayaknya kamu nggak bisa masuk,,udah kamu tunggu sini aja"pinta viana
"Tapi vi"bantah dirly
"Aku nggak akan lama kok,,tunggu bentar ya"ujar viana
"Hemm iya deh"sahut dirly pasrah
Viana pun merasa tak ingin meninggalkan dirly,,tapi ia tak bisa menghapus garis yg sudah dibuat oleh neneknya sejak dulu,,,
Ia masuk ke rumah dan menyapa ke dua orang tuanya.
"Yah bu,,viana pulang"sapa nya
"Oh kamu sudang datang vi,ibu kangen sama kamu"ujar ibunya dan memeluknya
"Loh ndra kok kamu disini?"tanya viana
"Ayah yg ngundang dia,udah lama kita nggak makan sama sama"sahut ayahnya
"Ayo duduk sayang"pinta ibunya
Viana duduk di samping andra
"Hai vi"sapa andra
"Iya ndra"sahut viana
Kedua orang tuanya pun tersenyum melihat mereka begitu akur,,,
"Ayah kapan pulang dari canada?"tanya viana
"Baru semalam ayah pulang!kenapa apa kamu minta oleh oleh?"ejek ayahnya
"Ah ayah,,kayak aku ini anak kecil aja"pungkas viana
"Bagi kami,,kamu tu masih viana kecil,,jadi beginilah kami memperlakukanmu"ujar ibunya
"Yaaa ibu ikut ikutan deh"sahut viana
Mereka semua pun tertawa,,,,dari luar dirly bisa mendengar mereka begitu bahagia,,ia merasa kecil hati,,tapi entah kenapa ia tak menyukai via terlalu dekat dengan andra,,,
"Yah bisa bantuin viana nggak?"tanya nya
"Ada apa sayang,ngomong aja"jawab ayahnya
Viana mengeluarkan sebuah dokumen dan memberikanya pada ayahnya,beliau membukanya dan tercengang
"Sejak kapan kamu berurusan dengan orang ini vi?"teriak ayahnya
"Kenapa yah ada apa?"ibunya ikut bertanya
"Apa ayah kenal dengan pak rudi?"viana balik bertanya
Ibunya langsung melihat nama rudi di dokumen itu,,
"Yah ini rudi yg dulu itu ya?"tanya ibunya
Ayahnya pun mengangguk
"Vi dengerin ayah,tinggalkan kasus itu,dia bukan lawan kamu,dia berbahaya vi"pinta ayahnya
"Tapi yah nggak ada yg bisa bantu klien aku"ujar viana
"Mungkin aku bisa bantuin kamu vi"pinta andra
"Gimana kamu bisa bantuin ndra kalau kamu aja nggak bisa nglihat klien aku"sahut viana
"cukup viana"bentak ibunya
"Vi kemari kamu,ikut ayah"pinta nya
Viana pun mengikuti ayah nya
"coba ceritain ke ayah apa yg sebenarnya terjadi?"tanya nya
Viana menceritakan semuanya pada ayahnya,,ayahnya tampak mengerti,lalu mereka kembali ke meja makan.
418Please respect copyright.PENANAgJNKmOhOnO
418Please respect copyright.PENANABM8kVWXv7o
418Please respect copyright.PENANA2mt3tHohG9