Pria manapun yang melihat Rasti pasti dibuat terpesona dengan kecantikannya, aura keibuannya, serta sifat lembut dan ramahnya. Rasti dipuja-puja oleh semua lelaki, baik pelanggannya, anak-anaknya, serta suami tetangga. Begitupun dengan teman-teman anaknya. Teman-teman anak sulungnya, si Riko, Romi dan Jaka, sering bermain ke rumahnya. Mereka sangat penasaran dengan ibu teman mereka ini. Mereka ingin selalu berlama-lama di sana, dengan harapan dapat melihat dan menonton aksi-aksi Rasti yang membuat adik kecil dalam celana mereka berontak. Tidak jarang pula mereka menuntaskannya dengan beronani di kamar mandi rumah Rasti.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyw8XnsBTp
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaRBLjYTpw
Dan kali ini mereka punya kesempatan yang sangat bagus untuk mewujudkan fantasi-fantasi nakal mereka lainnya. Rasti ingin memberikan hadiah pada Tedi dengan menuruti semua keinginan anaknya tersebut di hari ulangtahunnya. Teman-teman Tedipun kebagian imbasnya. Sungguh beruntung.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpr2my45Brz
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6lw2BZjjp
Mereka sudah berada di dalam mobil Rasti, yang mana ibu teman mereka itu bertelanjang bulat duduk di kursi kemudi! Siap membawa mereka kemanapun yang mereka inginkan. Tedi dan kawan-kawan, plus si bungsu, semua duduk di belakang. Rasti sendirian di depan. Untungnya semua kaca mobil Rasti menggunakan kaca film sehingga mereka tidak perlu takut kelihatan orang dari luar.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqbtv3VZUW
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvfTxZuEZD
“Jadi kita mau kemana dulu nih?” tanya Rasti pada Tedi dan teman-temannya. Mereka saling pandang, bingung mau memulainya dari mana. Apakah harus ke pantai, ke taman kota, ke kolam renang atau mungkin ke pasar. Melihat tingkah mereka yang kebingungan itu Rasti jadi tertawa dibuatnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6SAaOnvSg
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwpeBvKTLL
“Hahaha… kalian ini, padahal kemarin kayaknya semangat banget”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJymgUBML59
“Kita semangat kok tante, semangat bangeeeet malah, hehehe”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54ZNLAYimi
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKiWgDQTOV
“Terus? Kemana dong kalian maunya? Kalian bebas kok bilang maunya apa, asal gak gila banget aja yah, hihihi” pancing Rasti lagi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZnuHLIJjv
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4uArwZPtd9
“I..iya tante” jawab mereka serempak.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyqzjFm9puB
“Eh, Ted, lo bukannya pengen punya kamera DSLR? Minta sekarang aja sama mama lo!” usul Jaka. Tedi memang menyukai fotografi, teman-temannya tahu itu. Sebagai ibu, Rasti juga sudah lama tahu ketertarikan dan minat Tedi pada fotografi, dengan senang hati Rasti mau memenuhi permintaan anaknya itu. Ya, selain permainan fantasi ini, Rasti juga sudah janji akan membelikan hadiah ‘betulan’ buat Tedi. Apapun yang Tedi minta, berapapun harganya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmw7bEnvu0g
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHOmlZZU20u
“Benar juga tuh, kita ke mall dulu yuk Ma, beliin Tedi kamera.” setuju Tedi dengan usul Jaka.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCRGJ20EXIG
“Ohh… Oke deh sayang. Kamu ingin beli sebagus dan semahal apapun pasti Mama beliin kok buat kamu.” ujar Rasti sambil tersenyum manis pada Tedi melalui spion depan.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHkpjAP7JR
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGGm2KWKyZ
“Makasih Ma, Mama memang paling baik deh.” puji Tedi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfHXckt8F0
“Iya.. emang enak banget punya Mama kayak Mama lo Ted, iri gue, duh…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffVIgpYotY
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxB9BeU1Wt
“Hahaha, kalian ini… Berangkat sekarang?” kerling Rasti pada mereka.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CYrKgAG9a
“Iya Mah…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqpTLik9oK0
“Siap bos, meluncuuuur, hihihi…” ujar Rasti dengan riangnya. Sungguh Ibu yang sempurna. Betapa bahagianya Tedi dan adek-adeknya. Juga betapa beruntungnya Riko, Romi, dan Jaka bisa berteman dengan Tedi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Urq6Xb1Yt
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgdd3coY88
Mereka mulai meluncur ke mall terdekat. Tedi dan teman-temannya asik memperhatikan betapa seksinya Rasti yang nyetir sambil bugil. Rambut panjangnya diikat sehingga tengkuk dengan bulu-bulu halusnya terlihat menggoda. AC mobil berhembus pelan menyapu kulit putih mulus Rasti yang terbuka bebas. Sungguh mempesona. Tentunya sangat menyenangkan bagi mereka melihat gerak-gerak Rasti yang tetap gesit mengendalikan mobil dengan kondisi telanjang bulat begitu. Bagaimana kaki jenjang Rasti asik injak-lepas pedal, dan tangan Rasti yang lihai memainkan perseneling dan stir.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDn9cT4OFpX
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitDWUQu763
“Duh… jangan dilihatin terus. Tante jadi grogi nih nyetirnya” ujar Rasti sok manja, pura-pura risih diperhatikan oleh mereka.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4H6mbkN6dR
“He he… Tante cantik banget sih, sayang dong kalo dilewatin…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ojkpWUYnS
“Buka kacanya dong Tante…?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYBrYxcCOZ
“Iih gila kalian ah… Nggak ah…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhcPrBkrQQ
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcxMpX7CiD
Tapi karena Tedi protes nagih janji bakal penuhi semua fantasi mereka, Rastipun nurut. Hanya kaca di jendela supir yang dibuka. Semua jendela lainnya tertutup rapat. Tedi dan kawan-kawan memilih untuk tidak terlihat.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FOPUTovJO
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHXam1n2S45
“Curang ih kalian, dasar…” protes Rasti manja. Tapi to Rasti tetap menuruti kemauan mereka. Awalnya hanya buka sedikit-sedikit jendelanya, pas sepi barulah dibuka penuh. Kebetulan mobil Rasti jenis SUV yang besar, bukan jenis sedan. Jadi rasti berani nekat aja. Karna mobil jenis ini ground clearancenya tinggi, posisi kursi penumpangnya juga tinggi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwS6gsDRni6
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrf0sd49fh
Bahkan saat lampu merah Tedi dan teman-temannya melarang Rasti menutup kaca mobil. Beberapa kali Rasti nurut, karena paling banter mobil yang menjejerinya tidak lebih tinggi dari mobil mereka. Bahkan teman-teman Tedi punya ide, beberapa kali di lampu merah mereka minta Rasti pura-pura nanya jalan pada pengemudi kendaraan di sampingnya, baik mobil maupun motor! Dalam posisi itu Rasti yang hanya menaikkan sedikit kaca mobilnya memang hanya akan terlihat sebatas pundak. Tentunya sangat seksi sekali dilihat dari luar, Rasti akan tampak seperti telanjang, padahal memang benar! Tidak hanya itu, Tedi juga ikutan iseng mengerjai ibu kandungnya itu dengan menyuruh Rasti membeli koran ke pedagang koran di perempatan lampu merah. Sungguh sesuatu yang menegangkan namun juga menggairahkan bagi mereka maupun Rasti sendiri.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgdvSFXNwu
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTc7W1mitOV
Merekapun akhirnya sampai ke mall. Tedi dan kawan-kawan sudah memakai baju ganti. Untuk Rasti sendiri, Tedi membawakan sebuah selendang. Walhasil Rasti cuma pakai selendang yang dililitkan pada tubuhnya dan dipeniti. Selendang yang dibawa Tedi juga sangat pendek, lebarnya sekitar 30cm dan panjangnya tidak sampai 2 meter. Hanya bisa dililitkan 3 kali, dan hanya menutupi area dada-paha atas. Jika sekilas, orang tidak akan memperhatikan bahwa yang dikenakan rasti hanyalah lilitan selendang, sekilas pakaian Rasti malah seperti pakaian yang dirancang desainer terkenal, karna motif selendang yang dibawa Tedi memang ngejreng warnanya, dan bahannya terbuat dari kain yang sangat halus dan lembut. Pasti bukan kain murah, pikir teman-teman Tedi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcqR3OKr9Ux
Mall itu adalah mall baru yang ada di kawasan apartemen baru yang elit. Jelas mallnya cukup mewah dan mentereng. Dirancang untuk jadi tempat belanja kalangan kelas atas, termasuk para selebritis. Jadi pakaian Rasti tidak akan terlalu menarik perhatian karna memang banyak yang berpakaian seksi dan terbuka seperti Rasti di mall itu. Dan lagi, karena mall ini baru, ada banyak toko yang kosong, belum laku, ataupun sudah laku tapi belum buka. Meski begitu tetap saja itu menegangkan bagi Rasti.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9kLCSWKPm
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRzfINYbLrh
Meskipun banyak wanita yang berpakaian seksi di dalam mall itu, tapi Rasti tetap yang paling menarik bagi Tedi dan teman-temannya. Bagi mereka Rasti adalah wanita paling cantik dan paling menarik di dunia. Apalagi dengan pakaian seperti itu, Rasti melenggang di dalam mall sambil menggendong si bungsu. Sebuah pemandangan yang sangat mencolok dan indah, Rasti benar-benar jadi pusat perhatian.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfH4OEWyvzZ
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYXXT500Df
“Sayang…kamu jangan nakal yah… jangan minta mimik susu dulu yah, hihihi” ujar Rasti pada anak bungsunya. Tapi di dalam hati dia malah penasaran bagaimana rasanya menyusukan anaknya di tempat umum dengan pakaian seperti itu, dia berharap anaknya itu nanti bakal rewel minta nyusu padanya. Tedi dan teman-temannya yang mendengarnyapun juga berharap demikian.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavLkrD9m11
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFMbCZb9ov
Tujuan mereka langsung ke tempat penjualan kamera. Tedipun mendapatkan kamera impiannya. Kamera terbaru plus tambahan lensa untuk longshoot. Total harganya lebih dari 15 juta. Rasti dengan senang hati memenuhi permintaannya itu.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlBvIIJs6I
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVTiJf8lgM
“Spesifikasi kamera ini sudah cukup buat kamu sayang? Boleh kok kalo minta yang lebih canggih…” tanya Rasti yang betul-betul tidak mempermasalahkan harga. Tapi Tedi merasa cukup dengan kamera barunya ini. Rasti senang Tedi bukan anak yang royal, apalagi minat dan hobinya ini tentu sesuatu yang positif, Rasti mendukungnya 200%. Bahkan selain permintaan Tedi, diam-diam Rasti merencanakan hadiah ‘betulan’ lain yang dia siapkan sendiri untuk Tedi. Sungguh teman-teman Tedi dibuat iri dengan Tedi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoV7PELnMhQ
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡatyq0PapXR
Di dalam toko kamera yang relatif masih sepi juga, pelayan toko yang semua pria jadi bisa melihat dan bahkan berkomunikasi dengan Rasti dari dekat. Beberapa kali mereka terlihat menelan ludah. Kelihatan sekali mupeng dan tidak konsen. Rasti yang menyadari putting susunya tercetak jelas, mencoba menutupinya dengan menggendong si bungsu di depan.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3FkI2vdxVk
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JBbSEEgLR
“Duh sayang, kamu ni ngasih mama pakaian rawan banget gini siih…?” bisik Rasti setelah keluar dari toko kamera.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwEvI91XLc
“He he he… tapi asyik kan Ma?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazB62pyRBo
“Hiih… Kamu ini…” ucap Rasti gemas. Tapi dalam hati Rasti sadar apa yang sedang mereka lakukan hari ini, dan dia bertekad untuk menikmatinya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgDazTfrzb
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrp6cPbCk6J
Setelah membeli kamera mereka lalu mutar jalan-jalan di mall. Berkali-kali si bungsu yang berada dalam pelukannya rewel, membuat Rasti kewalahan menenangkannya. Suara rewelan Bobby malah semakin menarik perhatian pengunjung mall. Rasti berusaha cuek dengan tatapan mata orang-orang disekitarnya. Gilanya, teman-teman Tedi malah memprovokasi Rasti untuk netekin Bobi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7v2H0vOMlG
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiEl4qLJ7rM
“Gak mau ah, masak netekin Bobi di sini?” tolak Rasti.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJrft01kLi
“Bobinya kayaknya haus tuh tante, masak dibiarin aja, iya gak Ted?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gc9NVyOHi
“I..iya Ma… Bobi haus tuh.” jawab Tedi ikut-ikutan. Tapi Rasti tetap belum mau untuk netekin Bobi, tidak di tengah-tengah kerumunan orang-orang begini. Namun teman-teman Tedi malah semakin keras suaranya membujuk ibu teman mereka itu, membuat orang-orang semakin melirik ke arah mereka. Entah apa yang dipikirkan para pengunjung yang mendengar ocehan-ocehan teman-teman Tedi itu pada Rasti.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSgjDaiLb7
“Ayo Tante buka susunya Tante…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdFrpJocY58
“Iya buka dong Tante, cepetan…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmoqx2a1KEj
Sungguh membuat Rasti semakin malu. Hampir-hampir Rasti mengalah karna Bobi yang memang rewel terus, susah banget disuruh diam.Untung saja saat Rasti sudah mulai mencari-cari tempat aman untuk menyusui Bobi, pada akhirnya Bobi malah mulai anteng sendiri tanpa harus disusui.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDp4vi9Xhu
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIk494MrB0
“Dasar kalian ini… Puas mainin mama?” ujar Rasti pura-pura kesal saat akhirnya mereka tiba di bagian sepi mall tersebut. Teman-teman Tedi hanya cengengesan. Tedi yang sedari tadi melihat mamanya dipermalukan juga ikut tertawa kecil, karena memang hal itu membuat penisnya ngaceng.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3VYM6IOnV
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI1dZrZbdX4
“Ma… aku mau fotoin mama boleh?” pinta Tedi kemudian. Dia tentunya juga harus menikmati momen ini sebaik-baiknya. Apalagi dia baru saja dibelikan kamera super canggih.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVceUlQYvkQ
“Kamu mau jadiin mama sebagai model kamu sayang? Boleh kok…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzEzxu5AjAx
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvACEx63bVQ
Di dalam mall di sudut-sudut yang menarik dan diperbolehkan untuk mengambil gambar, Tedipun berulang kali meminta Rasti untuk berpose cantik. Rastipun tahu betul bagaimana caranya berpose bak model professional. Pose seksi, ekspresi imut, binal, dan sebagainya dipamerkannya. Baik sambil menggendong si bungsu maupun berfoto sendiri.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVlZljfkSOD
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKPV8qROn4
Di lantai atas yang hampir 50% tokonya masih belum terisi, kondisinya sangat sepi. Mereka menuju satu sisi yang pertokoannya masih kosong melompong. Entah belum mulai disewakan atau memang belum laku. Tedi meminta Rasti berpose pada pagar atrium. Sebagaimana banyak mall lain, arsitektur mall ini juga berbentuk atrium. Yaitu ruang tengah yang terbuka. Dari lantai-lantai atas bisa melihat ke bawah dengan pengaman pagar pembatas. Di situlah Rasti berpose, membelakangi ruang atrium, sehingga foto Rasti berlatar belakang atrium mall yang luas, dan para pengunjung mall yang berlalulalang, kebanyakan di lantai-lantai bawah. Tentunya Bobi sudah dititipkan pada temannya yang bergantian membantu menggendong.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDnDoEufK9
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUELjjiQn5p
“Ma… buka selendangnya dong…?” Pinta Tedi setelah beberapa jepret.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTLKStNFJz
“Haah, gila ih… di tempat umum begini…?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7KlB5MIub
“Gak dibuka semuanya Ma, dilepas aja 1 ikatan di dada… turunin dikit… tunjukin belahannya…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWRixhrEMt
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSdK9XgmTlW
“Ooh, kamu minta foto seksi ya, hi hi… gitu sih gapapa…” Setelah celingak celinguk, memastikan kondisi aman Rasti pun membuka peniti dan mengendorkan lilitan selendangnya. Setelah itu Rasti menyilangkan tangannya di bawah dadanya, menahan selendang itu melorot ke bawah dari dadanya. Rasti mengekspos belahan dadanya tapi bagian putingnya masih tertutup.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASWsTC5uz5
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz438QvGhDD
“Nunduk Tante…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡof2ogXEr6p
“Ekspresinya yang nakal Tante…” Teman-teman Tedi sok-sokan ikut mengarahkan.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SfY8SLgU6
“Iya iya… Iih ternyata kamu pingin jadi fotografer model-model seksi ya? Malah Mama yang dijadikan eksperimen nih… iya deh mama turutin.” jawab Rasti sambil mengerlingkan matanya ke anaknya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlryR6mnL3m
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFByTd2I24V
Namanya tempat umum, mereka tentunya tidak bisa dengan leluasa melakukan sesi foto erotis dadakan itu. Tiap satu jepret, mereka harus waspada melihat sekitar. Terutama Rasti. Tapi toh justru ini asyiknya. Sampai beberapa foto kemudian, “Buka lagi dong ma… tunjukin semuanya…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4iPjswqtUY
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hiOUK7gDB
“Hah, kamu nyuruh mama bugil di sini sayang? Gila kamu ah… jangan dong… Terlalu bahaya!”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiVqXr7wpcE
“Bugil sih nanti aja, he he he… kita masih punya banyak waktu. Pelan-pelan aja… tunjukin aja susunya ma…” jelas Tedi. Rasti penasaran juga. Ditengoknya kanan kiri. Ada orang berjalan ke arah mereka. Rasti malah menaikkan selendangnya lagi. Menutup rapat-rapat dadanya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3DhDYn9tA
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1cjQnPuK4
“Aah mama… kok dipake lagi sih! Ayo buka…” protes Tedi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW92hRxXt02
“Bentar dong sayang, ada orang tuh! Kamu ini…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCW3zzkPmh
Meski Rasti kemudian tidak sedang berpose karna tegang mengawasi sekitar, Tedi tetap memotretnya beberapa kali. Sehingga beberapa orang yang hendak menuju ke arah mereka melihat dan mengira bahwa ada sesi pemotretan profesional dan mengurungkan niatnya. Lagi pula di area itu memang belum ada toko yang buka.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkAVm7CAe3
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpJKSANUBY
“Ayo tante buka…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DfRyF01Cj
“Sudah aman tante…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLd9NZdqIha
“Ayo maa…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLUvzTCGkn
“Iyaa iyaa kalian ini…” Rasti kembali menurunkan selendangnya. Sebagian besar dadanya terekspos.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6kYTtST42
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsom0iR3xuP
“Buka semua ma… keluarin susunya…” pinta Tedi lagi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4J4lCmZ8R
“Duuh…” Rasti tengak-tengok lagi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrOO5ph4tq
“Aman ma…” Tedi mencoba meyakinkan. Dia lalu menyuruh teman-temannya berjaga-jaga mengawasi keadaan. Akhirnya Rasti nurut. Dadanya dikeluarkan semua, tapi selendangnya masih ditahan di bawah dadanya. Pemandangan yang erotis sekali bagi Tedi dan teman-temannya, meski sudah biasa melihat ketelanjangan Rasti, sensasi kali ini jelas beda. Berkali-kali mereka menelan ludah saking tergiurnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0IvHBVoQpF
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0d3epWqmkd
Beberapa foto berhasil dijepret Tedi yang bergaya bak fotografer profesional. Rasti memang susah konsentrasi karna tegang dan was-was. Tapi ada juga sensasi kenikmatan yang dirasakan Rasti yang sebenarnya memang punya sisi eksibisionis. Aah ini sebenarnya kesempatan untuk berekspresi bagi Rasti, melampiaskan nalurinya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01Y0st99Ie
DIa menengok pada kawan Tedi yang berjaga, “Aman..?” tanyanya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBqqPs1cnZ
“Aman kok tante… jangan khawatir…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PMPLMCDSE
Rasti menarik napas panjang. Diturunkan lagi selendangnya hingga pinggul. Bagian atas tubuhnya benar-benar telanjang sekarang.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IXTa4hheG
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzON1OpyND7
“Cakep ma…!” puji Tedi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn67OvWbVGi
“Dasar kalian ini. Untung mama perginya sama kalian, kalau sama Norman mungkin dia udah nekat genjotin mama sekarang, hihihi” ujar Rasti cekikikan. Rasti kemudian mencoba konsentrasi untuk berpose. Berbagai pose sensual binal berhasil diambil gambarnya oleh Tedi yang jadi semangat sekali.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZLdrefFYx
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6e4UaCCa37
Sudah sangat banyak foto yang diambil Tedi. Dia sekarang sangat menikmatinya. Gilanya Rasti bahkan meminta menggendong Bobi lagi, berpose bersama bayinya yang mana dia masih tetap bertelanjang dada.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZgImYQV9st
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡumoNHtdd6v
“Kamu pengen nyusu sekarang sayang?” tanya Rasti pada bayinya sambil melirik pada Tedi. Sungguh membuat Tedi dan teman-temannya belingsatan dengan tingkah Rasti, dan Jepret! Sebuah momen yang tidak lazimpun terabadikan. Seorang ibu muda cantik yang bertelanjang dada menyusui bayinya dengan latar belakang mall!4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGtOcgexZX
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmCSXMtGi7
Teman-teman Tedi yang berjaga malah ikut tergiur melihat pemandangan itu. Mereka lengah dibuatnya. Tidak sadar ada 2 orang security mall yang datang mendekati mereka. Baru sadar setelah dekat karena langkah sepatunya terdengar. Rasti yang panik menitipkan bayinya pada teman-teman Tedi lagi, lalu berusaha menaikkan kembali selendangnya, tapi tentu tidak sempurna karena selendang itu dipakai dengan cara dililitkan di tubuhnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡez9NJtNito
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwzQoAnETVt
“Aduuh, penitinya dimana tadi ya sayang..?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAqmglD0bu
“Lho, gak tau Ma, kan Mama yang pegang..?” Tedipun ikut panik. Namun teman-teman Tedi malah cengengesan seakan menikmati tontonan ibu dan anak yang sedang kebingungan itu.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELH93Dn8OK
“Aduh, ilang deh sayang, ga tau jatuh dimana… ada lagi?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHBaXJh7k3
“Ga ada lagi ma…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKqihm13Os
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTaECUNTaw3
Mereka semakin panik seiring dengan derap langkah sepatu yang juga semakin mendekat. Hingga akhirnya…4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmzLVnAr6n
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqQ0IOqvOp
“Sedang apa kalian!?” Tanya salah seorang security tegas. Ratno dan Adi, itu nama yang tertulis di seragam mereka. Ratno tampak sebagai seniornya Adi, lebih tua, berkumis tebal, rambut tipis, dan badan sedikit gempal. Sementara Adi terlihat lebih culun, usianya paling seusia Rasti atau malah di bawahnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡckWgcZHgR9
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGQJy5tLs5
“Mm nggak pak cuma jalan-jalan aja… Yuuk…” Tedi mencoba menghindar dengan mengajak pergi. Tapi Rasti yang gak konsen malah sibuk memastikan selendang yang dipakainya sudah aman, karna tidak ada peniti, diapun menahannya dengan tangan.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywGE0V0Spu
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwI1o0tQ0FM
“Eeh, gimana?” tanya Rasti lugu.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Pe4Q7naf6
“Ayook…” Tedi mendesak.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6QAwHkAZS
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDjvbX8q9jd
“Tunggu dulu…” cegah Pak Ratno. “Kalian melakukan sesi pemotretan di sini? Boleh lihat ijinnya?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWJgRIq2xc
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKT72GlhI2
“Kami iseng aja kok pak, bukan profesional… Lagian kami gak motret-motret di area yang dilarang motret kok pak… Di sini boleh kan?” Elak Tedi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUuP0MehPZ
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHS8S6MUV6k
“Hmm, di sini memang belum dilarang… tapi kalo untuk tujuan komersil…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dvuOgyLQm
“Kami bukan profesional pak..”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnbGfpNAXEz
“Hmm, iya, tapi tadi ada laporan pengunjung yang jadi enggan ke sini karena ada aksi kalian…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3RgZMyZF5
“Tapi kan di sini belum ada toko yang buka pak?” Jaka ikut bicara.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBIqY1fFbT
Adi membisiki Pak Ratno, mereka kemudian mencermati Rasti, Tedi, dan teman-temannya. Melihat si bungsu yang sedang digendong teman Tedi. Dia merasa agak aneh dengan rombongan ini. Empat anak yang tampaknya masih remaja, dengan seorang wanita muda cantik, dan seorang bayi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrk0Wvnm2Rb
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIHaR8sS3c2
“Bayi siapa ini?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKG62j7lkc4
“Eh, ba..bayi saya pak…” jawab Rasti. Kedua security itu berpandangan dan mengamati Tedi dan teman-temannya lagi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvC32ejDBOg
“Itu bayinya si non?” Tanya pak ratno penasaran. Rasti mengangguk.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmB7GF02ih
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0LX4ColvB
“Mana bapaknya…?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLuZTXQEUG
“Eee… bapaknya gak ada pak, ga tau deh di mana…?” jawab Rasti tersipu.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQNJkrJio8
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHU3mMqRuzd
“Kok ga tau gimana?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSncGwsOeF1
“Tadi sedang jalan-jalan di bawah, sedang liat-liat gadget!” ujar Tedi berinisiatif berbohong. Dia melirik mamanya kesal. Mama nih jujur amat sih… pikir Tedi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4iEgDr3Tb
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uTOZp32sF
Setelah saling berbisik lagi, Pak Ratno memutuskan membolehkan mereka pergi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkmwLpAqc4
“Ya udah, non pake bajunya… terus jangan di sini ya… ga boleh ada sesi pemotretan lagi!” Ujar Adi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHw7cn8dryf
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEx1CCJ8e7
“Mm… saya cuma pake ini aja pak…” jawab Rasti lugu. Jawaban yang kemudian kembali membuatnya diamati terus oleh kedua security itu.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJUC9jJGYz
“Non ga bawa baju?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr73ZwkgnOQ
“Yaa iniii… baju saya…” jawab Rasti dengan entengnya. Pak Ratno dan Adi tampak terkejut dan saling berbisik lagi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArbc81X4dn
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqxYV7yLJO
“Kami pergi dulu pak… maaf…” Tedi yang mencium gelagat buruk merasa harus segera cabut.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVprKcGPSyI
“Bentar!” sergah Pak Ratno lagi. “Kalian bukan professional? Dari tadi saya curiga. Ini modelnya cantik begini, pakaiannya sengaja berkostum begini…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3NqZTTicl
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhc8VJjcESu
“Bener pak kami bukan profesional” Tedi mulai tegang. Tidak mungkin mengatakan sejujurnya, serta mengatakan kalau perempuan itu adalah mamanya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpu8N1BZFBr
“Maaf non, coba tangannya disamping, kami harus periksa…” Ujar Adi yang melihat dari tadi Rasti menyilangkan tangan di depan dan memegangi selendangnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ295p0QJrxE
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBlnZfigp8f
“Aduh, periksa apa yah pak, saya ga bawa apa-apa kok” Rasti menengok ke sekitar. Di seberang atrium sana ada beberapa orang lalu lalang. Satu dua orang tampak memperhatikan mereka.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZmw79mupi
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4fEBLpf3I
“Sudah nurut saja… biar segera selesai urusannya!” tegas kedua security itu. Tedi panik. Tak tahu harus berbuat apa. Tapi Rasti yang tadinya panik, setelah menarik napas panjang kini berangsur-angsur lebih tenang. DIa dari awal sudah bertekad akan menikmati apapun yang terjadi. Ini momen yang langka. Ini saatnya mengekspresikan diri… Entah kesambet setan dari mana, tiba-tiba Rasti malah jadi excited.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrb7mhwpkv
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQlENCh0o4
“Ba..baik pak… maaf ya…” Rasti menengok sekitar lagi. Ah, kondisi belum aman, dia melihat pengunjung yang memperhatikan mereka dari seberang atrium malah bertambah. Mungkin ada sekitar 5 orang. Pastinya mereka penasaran melihat sekelompok pengunjung bermasalah dengan security mall.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP0PxSy17n2
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCPxcj4ELn
Rasti menghela napas dan menghitung dalam hati, satu dua tiga.. tangannya diturunkan ke samping. Sreett…! Selendang dari bahan halus yang melilit tubuhnya terlepas sepenuhnya dan merosot jatuh di kakinya. Rasti kini bugil! Telanjang bulat tanpa ada apapun yang menutupi!4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrmoSmYVdF
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgz7QdaGxvp
“Haah…” Pak Ratno dan Adi langsung ternganga melihat pemandangan tak terduga ini.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdl0BuEv7g
“Woow…” bisik teman-teman Tedi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf30KBOYQRH
Terdengar juga sayup-sayup suara riuh di belakang mereka. Ya, beberapa pengunjung memang sedari tadi ikut mengamati, dan aksi Rasti itu surprise banget buat mereka.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHlrq48SOv
Mendengar suara riuh pengunjung itu kedua satpam yang salah tingkah tampak panik. Sebenarnya mudah saja Ratno tinggal menyuruh Rasti kembali memakai selendangnya, tapi dasar pria, dia juga tak mau cepat-cepat pemandangan ini hilang berlalu. Pak Ratno secepat kilat berinisiatif menggeser posisi berdirinya, mendorong kasar Adi di sebelahnya. Posisi mereka kini menutupi Rasti dari pandangan pengunjung mall yang lain.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJeLCQgdQv
“Hei, ini bukan tontonan, maaf, tolong ya…!” Seru Ratno pada para pengunjung yang menonton, seraya menggerakkan tangannya menyuruh mereka bubar dan pergi. Tapi yang ada bukannya bubar, malah tambah ada pengunjung lain yang tadinya tidak tahu ada kejadian, malah jadi tahu dan penasaran ikut nonton, hanya saja memang mereka hanya berdiri di seberang pagar atrium, tidak ada yang berani mendekat.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5zA7FXCAX
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVmyU8FuYx
“Apa ini? Non hanya memakai selendang ini ke sini? dan kalian bilang ini bukan sesi foto profesional??” tanya Ratno kemudian setelah berhasil mengatasi salah tingkahnya. Tapi tetap saja dia tidak bisa menyembunyikan wajah mupengnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuEA1F6ezVU
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPAYU1Jal4p
“Mm.. memang bukan kok pak…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvqMZGmS8Vv
“Iya, saya bukan model profesional kok pak Ratno… mas Adi… Hi hi hi…” Rasti yang menyilangkan kedua tangan di dadanya mencoba ikut menjawab, tapi malah banyak ketawa ketiwinya. Upaya sia-sia Rasti untuk menutupi bagian vitalnya malah menjadi pose yang memiliki daya rangsang tersendiri.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Omzg51AK1
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMORkwfidYa
Adi yang belum bisa mengendalikan salah tingkahnya berbisik lagi pada pak Ratno, keduanya menengok ke belakang. Walah, pengunjung malah pada berkerumun di seberang. Malah ada yang mengambil gambar dengan HPnya. Ratno berteriak kesal sambil menggerakkan tangannya menyuruh mereka bubar. Tidak semudah itu tentunya menyuruh kerumunan itu bubar. Rasti sendiri malah berusaha melongok-longok melihat kerumunan itu. Edannya, Rasti malah kemudian melambaikan tangannya sambil melontarkan senyum pada kerumunan itu. Betul-betul jiwa lonte.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvTCwjYy9u
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwsCqCdyhB
“Suit suiitt…” Riuh suara para pengunjung dibuatnya. Ratno yang menyadari tingkah Rasti itu tanpa pikir panjang langsung menggaet lengan rasti, mencoba menggelandangnya menuju ruang pertokoan kosong di sisi itu.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNovDqcLXWU
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbQN4DscRLt
“Aduuh.. pak Ratno, jangan kasar-kasar dong…” ucap Rasti manja. “Saya mau dibawa kemana? Boleh saya pakai baju saya dulu?” Rasti melawan, mencoba bertahan di tempatnya untuk meraih kain selendangnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgBfOtc3Xp
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB375RaDKaZ
“Baju apaan?! itu cuma selembar kain… Kita ke balik toko-toko di sana, sembunyi dari pandangan orang-orang!”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAg2si4Sz7c
“Eeh, emang saya mau diapain pak…?” Ucap Rasti, terdengarnya lebih ke arah genit, ketimbang ketakutan. Pak Ratno makin gemas dibuatnya. “Sudah, ayo ikut…!”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzyPhlrY5v
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8rRPd18Db
“Be… bentar pak…” Di tengah kepanikannya Tedi malah memberanikan diri menyela. Sementara teman-temannya yang lain diam membisu. Tegang sekaligus excited juga menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziQSRTlv5y
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNjnOYhmD2u
“Apa…?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFNWBu9Ipt
“Sebelum dibawa ke sana, boleh saya ambil fotonya dulu… sekalii aja…” pinta Tedi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQwAnQ40OqZ
“Apa maksudnya? Kamu mau motret kita!?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbSuAnhowm
“Bu.. bukan, mau motret Ma.. eh, motret model saya aja…” Hampir saja Tedi berkata ‘mama’. “Ini momennya bagus banget, saya ingin ambil gambar model saya polos, dengan latar belakang kerumunan orang itu… boleh ya… Bapak minggir dulu?” jelas Tedi sambil menengok ke arah kerumunan pengunjung di seberang atrium sana. Tambah banyak yang berkerumun. Ini jelas momen yang tak boleh dilewatkan. Meskipun jumlahnya cuma sekitar belasan atau paling pol 20 orang, karna untung saja ini di lantai atas yang masih sepi, coba kalau di lantai bawah, pasti ratusan orang yang ngerumunin. Ya iyalah, sejak awal kan memang memilih foto-foto di lantai yang sepi ini. Gumamnya dalam hati.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOQuql5tkp
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQ9VNDH94T
Pak Ratno dan Adi berbisik, menengok ke belakang untuk kesekian kalinya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSo5xltHAiQ
“Ga bisa! Enak aja kamu…” tegas pak Ratno.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkoV0JGuCiR
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBiMWomoGI
“Duuh, kenapa sih? Boleh dong paak” Ucap Rasti. Tedi surprise juga, ibunya itu ternyata malah ikut membantu membujuk pak Ratno.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3e66RmC8l
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwj84AAPWiH
“Gini ini kalian masih mengelak bukan professional??” Ucap security paruh baya itu geleng-geleng kepala.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQRD1MtLWb
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNXQsG1dJtL
Saat itu Tedi berpikir cepat sekaligus nekat. Tanpa menunggu persetujuan Tedi langsung saja mengambil jarak dan membidik mereka dengan kameranya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Sei4RpiXW
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARWbEp7VcW
“Eiitt… kamu…” pak Ratno dan Adi spontan menghindar dari ruang bidik kamera Tedi. Yes! Seru Tedi dalam hati, dapat juga gambar mamanya polos di dalam mall dengan latar belakang kerumunan pengunjung mall lain. Ini yang dia inginkan! Tapi momennya begitu cepat. Baik Tedi dan Rasti seolah punya koneksi batin, Tedi secepat mungkin menjepret Rasti beberapa kali, dan Rasti juga langsung sadar pose dan ekspresi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6SSJDsZoc
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdsOsBbejFU
Momen itu hanya berlangsung 3 atau 4 detik saja, karna pak Ratno yang langsung setengah berlari ke arah Tedi sambil gusar mencoba untuk merebut kameranya. “Aduh maaf pak… Jangan pak…” Tedi memohon sambil mencoba mempertahankan kameranya. Rasti spontan juga berlari membantu Tedi dengan menarik tangan pak Ratno.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLVRKMsX4m
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QFYbYixw2
“Jangan dong pak please… Ayoo, saya mau dihukum apa deh…” malah Rasti kini yang menarik pak Ratno menuju komplek pertokoan kosong sebagaimana tadi Rasti mau dibawa oleh pak Ratno ke situ.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJO5qgB2ib
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEn3Nc7iFe
“Ayoo pak…” Rasti ngotot, sambil berjalan lengan pak Ratno dipeluknya erat. Walhasil kulit lengan pak Ratno menyenggol dan bersentuhan langsung dengan kelembutan payudara Rasti yang telanjang. Seakan hilang kekuatan, mau tak mau pak Ratno mengikuti langkah Rasti. Penisnya yang dari tadi sudah nyut-nyutan kini menegang maksimal. Benar-benar pemandangan yang seru. Teman-teman Tedi dan Adi si security muda cuma bisa celingak-celinguk dan menelan ludahnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hW2eyw8YN
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtujCu9B9u
“Huu…” Riuh pengunjung mall mengiringi ketika Tedi, Rasti, pak Ratno dan Adi kini menghilang di balik pertokoan. Sebelum menyusul, teman-teman Tedi berinisiatif mengambil selendang Rasti yang tergeletak. Tapi kemudian, entah siapa yang punya ide duluan, mereka saling berbisik dan sedikit berdebat, tapi kemudian tampak sepakat. Selendang Rasti mereka sembunyikan!4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJn7MYBGTQj
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxaM24KDKk
Di lorong pertokoan yang sepi itu, Rasti dan lainnya tersembunyi dari pandangan seluruh pengunjung mall. Pak Ratno dengan napas memburu langsung meremas payudara Rasti. Matanya dan mata Rasti saling menatap. Pandangan Rasti yang sayu dan tanpa perlawanan sama sekali semakin menaikkan libido pak Ratno.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAN7RXRJ0U
“Aah pak…” desah manja Rasti makin membuat birahi pak Ratno meluap-luap.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeI5FkESn3O
Tedi dan Adi hanya mematung, tak tahu harus berbuat apa, terlebih bagi Tedi karena wanita itu adalah ibunya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2tR0AXoM9Q
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pU1ydaOVk
“Wow..” gumam teman-teman Tedi yang menyusul dan menjumpai pemandangan itu.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCEz4qUITHM
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYip8Bc5tQ
“Bo.. bos…?” Ucap Adi ragu-ragu, dia tentunya tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Pak Ratno dan Rasti masih saling memandang tanpa bicara. Entah kenapa lidah keduanya kelu. Hanya bahasa tubuh yang bicara. Remasan tangan pak Ratno pada payudara Rasti makin kencang. “Aaahh… Paak Ratno…” lenguh Rasti pelan. Lenguhan itu terdengar bagai perintah pada pak Ratno untuk terus mengeksplorasi tubuh Rasti. Jelas sekali keduanya kini sedang dilanda birahi yang tak terbendung.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Na2SspvcU
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbnMELVlJDn
“Booss…” usik Adi lagi. Tampaknya dia makin panik saja melihat perkembangan yang terjadi ini.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEURHTXk0T3
“Berisik lo ahh…!” Hardik pak ratno. “Sana berjaga! Kalian juga ngapain di sini, sana pergi…!” Ujar Pak Ratno pada Adi dan Tedi dan kawan-kawan. Rasti melirik Tedi dan teman-temannya, kepalanya mengangguk tanda dia menyetujui pak Ratno. Rasti menginginkan anaknya juga menyingkir dari situ.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzC1KsSmG2
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkb2DUzRJwl
“Cepetan… Adi, lo ngapain masih diam aja… Jaga di luar…! Jangan sampai ada orang kesini!” suruh pak Ratno. Dengan tergopoh-gopoh Adi beranjak. Sementara Tedi dan kawan-kawan masih ragu untuk pergi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNTIf2jgKg
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nkU1ZOasL
“Ma… mama…” Ucap Tedi pelan, sebenarnya tidak jelas juga tujuan Tedi memanggil Rasti, dia tahu apa yang akan terjadi tak akan bisa dicegah. Dan memang Rasti dan pak Ratno sendiri sudah tidak menggubris, lidah mereka kini berpagutan. Panas…!4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs87wwfhtyi
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0NGl90i4y
Beberapa saat berpagutan, pak Ratno jengah juga melihat Tedi dkk yang belum juga beranjak. “Kalian juga pergi sana!” bentak Ratno mengusir mereka.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTTGvDOISCe
“Udah sayang… keluar dulu… jagain Bobi yah?” kata Rasti ikut-ikutan. Pak Ratno sempat bertanya-tanya mendengar Rasti memanggil Tedi dengan sebutan ‘sayang’. Tapi itu tidak dipusingkannya lebih jauh.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjm1gJMakI0
Kata-kata Rasti jelas lebih ampuh buat Tedi. Terbukti Tedi dan teman-temannya langsung menyingkir kemudian. Tapi tetap saja, selain kemudian tetap berusaha mengintip pergumulan pak Ratno dan mamanya, Tedi juga ingin memotret mereka diam-diam. Pak Ratno dan Rasti yang juga menyadari itu kini sudah tak peduli lagi, ketimbang ngurusin ngusir Tedi dan kawan-kawan, mereka lebih memilih untuk konsentrasi dalam menikmati persetubuhan. Bagi teman-teman Tedi, ini adalah pemandangan yang mereka tunggu-tunggu. Mereka akhirnya bisa juga melihat secara langsung bagaimana ibu teman mereka yang cantik dan seksi ini disetubuhi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYnX3q0i8t
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2fKSu8YOM
Pak Ratno yang nafsunya sudah diubun-ubun langsung menurunkan celananya, lalu merebahkan tubuh Rasti di atas kardus lusuh. Dia ingin menikmati wanita cantik ini secepatnya. Tanpa menunggu apa-apa lagi diapun menghujamkan penisnya ke vagina Rasti. Tidak terlalu sulit karena vagina itu memang sudah banjir sejak tadi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYhOiSwPJD
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOahMTvLScX
“Nghhh… pak….” Lenguh Rasti manja sambil memeluk erat tubuh pria itu. Pak Ratno sendiri sedang sangat menikmati betapa nikmatnya penisnya dijepit oleh vagina Rasti. Dia merasa seperti mimpi bisa menyetubuhi seorang model yang luar biasa cantik. Bagai ketiban durian runtuh.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyyWvihtC3V
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi1JSYdIomf
Sambil penisnya asik keluar masuk vagina Rasti, tangan pak Ratno juga tidak mau diam menjelajahi bagian tubuh Rasti yang lainnya. Payudara Rasti diremas-remasnya, mulut Rasti dikobel-kobel pakai jarinya. Rasti juga terus memandang sayu pada pak Ratno, membuat pria itu jadi semakin bernafsu pada dirinya. Rasti benar-benar melayani pria itu sepenuh hati layaknya melayani pelanggan-pelanggan royalnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttzHPRgTpO
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEtiF7G87O
“Ugh… Mimpi apa gua semalam bisa ngentotin model cakep kayak non… siapa namanya tadi?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPSGAf1H4v
“Ngghhh… Rasti pak…” jawab Rasti terengah-engah.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqYV361knBM
“Non Rasti cantik banget, nafsuin, he he he…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkcQ9KAaIR
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrvQPyX2m8
“Mmhh… makasih Pak… tapi saya bukan model kok Pak…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvvg73X9zB
”Jadi benar non ini bukan model?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogwpnfHOFe
“Iya… kan saya… sudah bilang dari tadi… ssshh… terus Pak…” Rasti menjawab dengan nafas terputus-putus sambil terus menikmati genjotan pak Ratno.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYe1YC9kGJ
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcI2HknutKb
“Jadi non ini siapa?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCovmP9ww72
“Saya… saya lonte Pak… ngghhh…” jawab Rasti terang-terangan.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bD9rKlJtB
“Hah? Lonte? Terus mereka itu?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6FNJdboVaf
“Anak saya dan teman-temannya pak…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrsadrvCo3q
“Hah?” alangkah terkejutnya Ratno mendengar jawaban Rasti. Dia tentunya tidak habis pikir kalau wanita secantik Rasti adalah seorang lonte, terlebih para remaja tadi yang ternyata adalah anaknya dan teman-teman anaknya. Namun mengetahui hal itu pak Ratno malah semakin menjadi-jadi menyetubuhi Rasti.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtpyg6R5jV
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnlZzk0psWX
“Terserah deh mau lonte atau apa, yang penting cakep.” ujar pak Ratno sambil membalikkan tubuh Rasti. Dia ingin menyetubuhi Rasti dengan gaya doggy. Gaya yang tidak pernah mau dilakukan istrinya. Betapa girangnya dia mendapati Rasti menurutinya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcck73Sl34W
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6eTLFwCRaS
“Hihihi… ya udah pak dinikmati yah..” ucap Rasti manja. Merekapun lanjut bersetubuh dengan panasnya. Dengan gaya seperti itu pak Ratno terus-terusan meremas buah dada Rasti yang menggantung bebas. Sesekali mereka berciuman. Tedi benar-benar banyak mendapatkan momen yang luar biasa hot untuk diabadikan. Momen ibu kandungnya yag sedang digenjot security mall yang tampangnya tidak bisa dibilang ganteng.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNqFq7gJ49
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3IcOa3ykp
Rasti juga sangat menikmati sensasi bersetubuh di tempat umum begini. Apalagi sambil ditonton oleh anaknya dan teman-teman anaknya, bahkan difoto segala. Dia merasa melayang-layang. Vaginanya terasa sangat basah mengapit penis hitam pak Ratno. Baik pak Ratno maupun Rasti betul-betul terbuai. Tanpa sadar mereka terus bersetubuh diringi suara tangisan Bobi yang kembali rewel.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSB5cJVTQt
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0Xl1qPiur
“Itu bayinya non kan? Nangis tuh…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdFoZF7m5xe
“Iya Pak. Sayang… kalian tolong jagain Bobi bentar yah…” ujar Rasti pada Tedi dan teman-temannya yang ia tahu masih asik mengintip di sana. Rasti malah memilih untuk menuntaskan birahinya dulu.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ByIQ0QVye
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvX96Me9mq1
“I..iya ma.” sahut Tedi. Pak Ratno nyengir dibuatnya, dan makin semangat menggenjot Rasti. “Aah… Lonte…” Racaunya berkali-kali.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf0ezIygcaO
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYnuyOEkTQA
“Cepetan yah Pak…” ucap Rasti kemudian pada pak Ratno, dia tidak tega juga membiarkan bayinya rewel lama-lama. Pak Ratnopun benar merespon dengan makin mempercepat kocokan penisnya. Membuat tubuh Rasti makin melenting-lenting dalam pelukannya. Teman-teman Tedi sampai menahan napas menyaksikannya. Adegan yang fantastis!4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lUhJscU1r
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtHCtqktkB
“Gua a ahh sampai… terima nih peju… Lontee… Arggghhhh….” Menjelang klimaksnya pak Ratno makin dalam menancap vagina rasti, dan Rasti sama sekali tidak berupaya melepaskan diri. Justru pak Ratno merasa Rasti balas menekankan tubuhnya ke belakang seakan ingin penis pak Ratno menancap lebih jauh hingga ke rahimnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtSU8O8QS5T
Crooootttt……. Tubuh pak Ratno kelojotan dilanda orgasme yang rasanya berkali-kali lebih nikmat dengan menyemburkan seluruh pejunya di liang Rasti.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL0BBggxuxt
“Shhhh… Pak….” Rasti memejamkan mata meresapi tiap tetes orgasme pak Ratno yang deras menerjang rahimnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwiRBMf2zDe
Mereka klimaks bersamaan. Lagi-lagi Rasti menampung pria yang entah siapa begitu saja di dalam vaginanya. Benih-benih dari sang security menyemprot dengan bebasnya ke vagina ibunya Tedi itu, yang mungkin saja akan menjadi anak nantinya. Baik Tedi maupun teman-temannya dibuat terpesona melihat pemandangan ini. Hanya dengan menonton saja rasanya mereka ingin muncrat. Tedi tentunya tidak lupa untuk mengabadikan momen itu, terlebih ekspresi ibunya yang sedang dilanda orgasme.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Fw8q7JX3a
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbnRoWDzlM
“Ughhh… makasih yah non… bolehkan kapan-kapan lagi, hehe…” Ucap pak Ratno setelah mereda, namun masih sedikit terengah-engah.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQj49DJt5H
“Kalau selanjutnya sih bayar pak, hi hi hi hi…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6rDtCYQJN
“Ah, si non gitu… iya deh bayar, tapi kasih diskon yah non, kalau bisa 100% he he he,” ucap pak Ratno seenaknya. Rasti hanya tertawa cekikikan mengiyakan saja omongannya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDtr5sk5vg
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Sigq5i6Fs
“Woi Di! Sini lo!” panggil pak Ratno pada Adi yang betul-betul melaksanakan tugasnya dengan baik menjaga keadaan di luar.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNumBIg1Pr
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DPMEV7f89
“Ya bos?” sahut Adi sambil masuk ke dalam.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQlkcH3urc
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqFeqzEwLG
“Cicipin nih lonte cantik, mumpung gratis.” suruh pak Ratno sambil melirik Rasti. Pandangan mata Rasti tak menunjukkan keberatan sama sekali. Tapi Adi sendiri justru terlihat ragu-ragu dan takut. Dia tidak sebejat pak Ratno. Adi benar-benar takut ketahuan meskipun celananya juga sangat sesak karena mendengar suara lenguhan dan desahan sedari tadi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNQpbHFzcs
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78FVY9eFgm
Di luar dugaan Rasti malah mempersilahkan bahkan menyemangati pemuda itu. “Ayo mas Adi… kalau mau gapapa… Kapan lagi lho? Besok ga bisa gratis lho.. hi hi hi…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkJxPa2Q2z
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Lah5HUbmE
“Ayo, tolol lo rejeki ditolak… sok jaim banget sih lo, kapan lagi seumur hidup lo bisa ngerasain cewek secantik ini? Goblok lo…!” ujar pak Ratno kesal.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj65NKOSm2S
Justru Rasti kemudian yang beranjak dan menghampiri Adi, meraih tangannya dan menariknya pelan dan menggoda. “Yuuk mas Adi… pak, kayaknya mas Adi ini malu kalo diliat, pak Ratno gantian jaga deh…” goda Rasti lagi. Namun di luar dugaan Rasti, ternyata Adi benar-benar masih kuat imannya. Hal itu sungguh membuat Rasti kagum padanya. Dia tidak ingin memaksa juga.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSs5zn7sCA
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0wpwBojQuw
“Goblok lo Di!” maki pak Ratno.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9u2YXyOZN
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9B38tCnWl
“Ya sudah kalau mas Adi gak mau, tapi kalau suatu saat mas pengen datang saja ya ke rumah saya… Nanti saya kasih layanan spesial gratis deh untuk mas Adi.” ujar Rasti kemudian. Dia lalu mengambil pena dari saku kemeja security itu dan menuliskan alamatnya di telapak tangannya. Namun justru yang semangat adalah pak Ratno.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJngsf2Yzff
“Eh, jangan lupa diinfokan ke manager-manager mall juga, hi hi hi…” lanjut Rasti kemudian promosi. Tentunya kalau pada manager Rasti akan meminta bayaran.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1gajBNy1c
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQH1IHJ61h0
“Eh, i..iya” jawab Adi gugup. Sungguh membuat Rasti gemas terhadapnya, sampai-sampai Rasti mencubit pipi Adi.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjhFKD9lTE
“Ya udah.. mas Adi dan pak Ratno balik kerja gih sana.”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT89zaiWg84
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvUVhmbFDL
“Iya non, ah.. lo goblok Di…” Pak Ratno masih saja kesal dengan sikap culun Adi. Kedua security itupun meninggalkan mereka.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4BDoOXKxmp
“Makasih ya pak Ratno… Rasti tunggu di rumah ya…”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYFojRt5ol
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33URwyLH0D
Fiuhh… Leganya Tedi. Rastipun juga ingin segera pegi dari sana. Bisa-bisa bakal ada orang lain lagi yang lewat, gak bakal ada habisnya nanti.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsVvkjNhKzY
“Sayang, ambilin selendang Mama dong…” Pinta Rasti.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcli4dhuu2
Namun Tedi tidak bisa menemukan selendangnya.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlAa1h8Faa
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjal4VgaSu
“Selendang mama tadi mana sih?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOZynVyp45b
“Hah? Emang ga ada tergeletak di situ… Duuh, kemana ya?”4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXXf58s1Nl
4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbpQsKFk7j
“Hilang tante? Duh… gawat tuh…” ujar teman-teman Tedi pura-pura tidak tahu.4636Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcVLCn4MHCy
Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
