x
Norman ini betul-betul acak-acakan penampilannya. Rambut kusut yang sebagian diberi warna pirang makin membuat dirinya tampak seperti preman pasar. Berkali-kali dia ditegur di sekolahnya karena rambutnya yang panjang dan berwarna itu, tapi berkali-kali juga dia membandel. Rasti sendiri sudah capek mengingatkan anaknya ini, hingga akhirnya dia pasrah saja melihat tingkah Norman. Meski begitu dia masih tetap sayang padanya. Buktinya dia memang tidak menolak segala permintaan Norman, baik yang meminta uang jajan sampai permintaan ngentot dengannya.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEu7jRroek
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXfekuocwk
Dibesarkan tanpa seorang ayah, pemandangan ibunya yang melonte sehari-hari, serta pergaulan yang kacau membuat Norman menjadi seperti ini. Tedi yang abangnya saja bahkan banyak mengalah pada Norman.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKOsCZhqVf
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGO3zdOmxhC
“Udah pulang sayang? ” tanya Rasti pada Norman.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtC9mxgB4oq
“Iya… Ma, minta uang jajan dong… mau beli rokok sama main warnet” pintanya seenaknya. Pulang-pulang langsung minta duit.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXvUEMsO1M
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPsYD0gctZ
“Kamu ini… udah makan belum? Makan dulu gih…”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkG6YmY7vc
“Cerewet nih lonte… Gue udah makan di luar tadi. Kasih gue duit buruan!” hardiknya. Sungguh kurang ajar! Berbicara seperti itu pada ibu kandungnya sendiri. Memanggil hina ibunya sendiri dengan sebutan lonte. Meski itu benar adanya tapi tentunya sangat tidak pantas memanggil ibu sendiri seperti itu, tapi begitulah Norman. Teman-teman Tedi bahkan geleng-geleng melihatnya. Ingin sekali mereka menonjok mulut Norman karena geram. Uang yang diminta Norman jumlahnya gak tanggung-tanggung pula, 500 ribu! Entah apa yang akan digunakan Norman dengan uang sebanyak itu. Katanya cuma mau beli rokok dan main warnet, tapi kok sampai 500 ribu? Pasti bakal dipakai judi, pikir Rasti.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJFjt082NX
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDE1PCj8Ag
“Kamu ini kok kecil-kecil sudah butuh duit segitu banyak, kalau emang udah sebutuh itu mending kamu cari kerja. Toh sekolah juga udah gak mau…” ujar Rasti menolak. Bukan karena dia tidak punya duit, uang hasil melontenya jauh lebih dari cukup, tapi karena merasa itu tidak baik. Uang sebanyak itu bisa dipakai untuk kebutuhan adik-adiknya yang lain.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27q814BZ1I
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuDzXZTnuY
Norman nyengir, “Gue udah dapat kerjaan, banyak orderan. Malam ini saja ada yang mau datang 2 orang ambil barangnya, hehe” jawabnya.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTPACT0xa8
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwyZOEiXF80
“Emang kamu jualan apa?” tanya Rasti penasaran sekaligus senang karena ternyata anaknya punya kegiatan di luar.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfKRiJ8U8xF
“Jualan Mama… Nanti bagi Norman 50% ya Ma…” jawab Norman sambil nyengir, tentu saja Rasti kaget.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2v1X2czXF
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmoaor9n2Y
Awalnya Rasti terlihat tersinggung Norman menjual dirinya. Dia tampak kesal dan merasa terlecehkan, meminta jatah 50% untuknya pula. Tapi ternyata yang terjadi adalah Rasti dan Norman saling tawar menawar. Pembahasan antara ibu dan anak yang sangat ganjil. Mana adegan itu dilihat dan didengar langsung oleh teman-teman Tedi dan anak-anak Rasti yang masih kecil.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCynrEtUKVC
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZBZdslPZP
“Emang kamu jual mama berapa sayang?” tanya Rasti.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMxv2IItN7
“Karena Norman masih baru, jadi Norman gak berani jual mahal. Promo-promo dulu lah… 100 ribu sekali ngentot. Karena mereka berdua, cukup bayar 150 ribu” terang Norman. Rasti benar-benar merasa direndahkan dengan harga semurah itu, tapi Norman sudah terlanjur menjualnya dengan harga segitu dan sudah deal dengan calon pelanggannya. Akhirnya Rasti mengalah, diapun setuju.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgTq6MGd4K
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDrSRDq6A5
“Kamu ini… Konsultasi dulu dong sama mama kalau pengen bantu ngejual mama. Jadi soal harga kita bisa bicarakan. Jangan sampai menjatuhkan harga gitu. Bisa-bisa mama dimusuhin sama lonte-lonte yang lain” Katanya sambil mengusap-ngusap lembut rambut Norman.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEr1ZMviaDE
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIrZqmvaTI
“Dasar lonte! Gue udah capek-cepek cariin orang, hargain kek!” kata Norman kasar.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKKHtFOsDD
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbtozwlfci
“Gak kamu bantu cariin juga pelanggan mama sudah banyak, mama sampai kewalahan” balas Rasti.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMUVxw49bA
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTxGNbSFob
“Banyak pelanggan apaan?? Banyak yang mama kasih gratis gitu, dasar lonte murahan! Dientotin orang cuma-cuma saja mau!” makinya. Ya ampun anak ini…..26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9bbYvevc7
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV783Ajb6KO
“Mereka itu kan bukan cuma pelanggan, tapi juga ada teman-teman mama. Lagian sekali-kali kasih gratis kan gak apa biar pelanggan mama tidak lari” kata Rasti membela diri.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjY3wYuBmuA
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡie6RGx7evC
"Ya sudah deh ma, nanti yang mau make mama itu teman-temannya Norman. Kita taruhan deh… Kalau temen Norman gak berhasil bikin mama ngecrot sampe 3 kali, duitnya buat mama. Tapi kalo berhasil, duitnya buat Norman semua, 100%" kata Norman. Sungguh gila! Bukan hanya menjual ibunya, tapi uang hasil ngelacur ibunya juga ingin diambil. Namun Rasti malah tertawa mendengarnya.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxcuAIHJH9M
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3YuxNjnx4
"Beneran ya? 2 orang kan? Oke deh, deal... Mama sanggup kok...” kata Rasti setuju. Siap memberikan tubuhnya pada dua orang hanya dengan seharga 150 ribu nanti malam.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9uuhoQMs2
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JpWnRNTm1
Rasti lalu juga memberikan uang 500 ribu yang Norman minta tadi, yang entah akan digunakan untuk apa oleh anaknya itu, dia pasrah saja. Sungguh Ibu yang baik.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyROesk7CRb
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSONCILYHai
Namun perangai buruk anaknya belum berhenti sampai di sana. Dia lalu minta ngentot dengan Rasti, memintanya di depan teman-teman Tedi pula. Dia juga menarik tangan ibunya dengan kasar. Sungguh anak yang biadab! Siapa sih bapaknya? Pikir teman-teman Tedi yang semakin geram.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4EFoSMv8t
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPSGxFpR0X
“Nanti saja ya sayang… mama ada tamu…” kata Rasti berusaha menolak.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAt3kJ3fqKk
“Dasar Ibu doyan kontol! Gue pengen ngentot sama lu itu sekarang! Bukan nanti! Gak dengar apa gue ngomong?!” balas Norman sambil mengata-ngatai ibunya sendiri. Alhasil Rasti pun hanya bisa pasrah.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqSaPPpRjX
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQsmlhcDkd
“Ya sudah, mama turuti permintaanmu… dasar anak nakal” kata Rasti mencubit hidung anaknya. Setelah diperlakukan kasar dan hina begitu Rasti masih saja berlaku baik pada Norman.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxcMm3uFvzr
“Bentar yah… tante mau dientotin dulu” ujar Rasti pamit pada teman-teman Tedi. Mereka bertiga hanya mengangguk, tertegun melihat semua perlakuan bejat Norman pada ibunya. Rasti lalu diseret anaknya itu ke kamar.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8g7l53h03
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPes1ie17gc
Setelah beberapa saat, teman-teman Tedi mulai mendengar erangan dan rintihan si ibu. Mereka yang penasaran akhirnya mencoba mengintip apa yang ibu dan anak itu lakukan di dalam melalui celah pintu yang tidak tertutup sempurna. Rasti dan anaknya sedang berdoggy-ria! Jelas terlihat kalau Norman mengenjoti ibunya dengan kasar. Bagaimana dia menghujamkan penisnya bertubi-tubi ke liang vagina tempat dia dilahirkan dulu.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AXaoXdxYC
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCf1WDDCq3
Tentunya pemandangan yang sangat langka dan ganjil bagi teman-teman Tedi. Melihat orang bersetubuh secara langsung saja ini baru pertama kali, apalagi ini adalah pemandangan seorang ibu muda cantik, wanita dewasa dengan kulit bersih yang sedang digenjot kewanitaannya oleh seorang remaja tanggung lusuh yang tidak lain adalah anak kandungnya sendiri. Khayalan teman-teman Tedi yang menonton persetubuhan tabu ini sampai melayang-layang dibuatnya. Di antara mereka bahkan ada yang berandai-andai jika ibunya juga seorang lonte yang doyan kontol seperti tante Rasti. Sambil menonton, mereka tentu saja beronani mengocok penisnya masing-masing. Kapan lagi coba bisa melihat yang lebih hot dari film bokep kayak gini? Pikir mereka.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vHT8Patgg
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDjozH9NLHi
“Sshhh… sayang… pelan-pelan… sakit… argghhh” rintih Rasti karena Norman menggenjotnya dengan kasar.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwT1vbUESX
“Biarin, padahal mama suka kan Norman giniin? Dasar lonte!” balas Norman.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNXEWtmyEPV
“Dasar kamu ini bandel banget… aahhh… anak mama ini nakalnya gak ketolongan… sshhh”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZLIUg2U7S
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSgkHVozp6
Lebih dari setengah jam Rasti dan anaknya bersenggama. Meski dikasari, Rasti tetap melayani nafsu binatang anaknya itu dengan tulus dan penuh kasih sayang. Dia betul-betul menjadi ibu, kekasih sekaligus budak seks anaknya yang susah diatur itu. Bahkan membolehkan anaknya muncrat di dalam, mempersilahkan menyiram rahimnya dengan peju anak kandungnya. Entah apa jadinya bila dia benar hamil dari anaknya sendiri.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhuJAOxHcI2
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuw92fRR19K
“Dasar kamu… ibu sendiri dipejuin, liar banget sih?” ujar Rasti gemas mencubit hidung anaknya. Norman hanya cengengesan. Setelah puas menggenjot ibunya, dia lalu seenaknya ingin pergi keluar rumah. Dan seperti biasanya, dia baru akan pulang kalau sudah tengah malam.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8cwPQ19nq
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmDDVy8Ux7
“Sayang…” panggil Rasti kencang memanggil Norman yang sudah ada di teras. Rasti menyusul anaknya ke depan.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWt6mmdfu6
“Nih, duit kamu kelupaan” kata Rasti sambil menyerahkan duit 500 ribu tadi. Rasti menyerahkannya di teras rumah, yang mana dia masih telanjang bulat dan bermandikan peluh.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQ1TV1SBAC
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt43ij9mSZ6
“Hati-hati, jangan nakal, juga jangan berantam-berantam lagi…” ucap Rasti tulus. Norman lalu memagut bibir ibu kandungnya, yang dibalas Rasti dengan penuh sayang. Mereka berciuman selama beberapa saat. Mempertontonkan kemesraan mereka di depan teman-teman Tedi, bahkan karena melakukannya di teras rumah bisa saja perbuatan mereka itu juga terlihat oleh orang-orang. Beginikah keseharian mereka di rumah? Pikir Riko, Romi dan Jaka menyaksikan adegan demi adegan yang sangat ganjil dari tadi. Tapi semua hal ini malah semakin membuat nafsu mereka menaik. Jantung mereka berdegup dengan kencangnya.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlX2v7u89P
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwlS3NqsCH
…..26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoV9bdnDil
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3q1goIAgS
“Itu si Noman kok kurang ajar banget sih tante? Masa perlakukan tante sebagai ibu kandung kaya gitu?” tanya Riko setelah Rasti kembali ke tengah-tengah mereka. Rasti sudah mandi dan mengenakan daster sekarang. Dia sedang menyuapi makan anak kelima dan keenamnya saat ini sambil ngobrol dengan teman-teman Tedi. Anak ketiga dan keempatnya juga duduk di dekat mereka dan juga sedang makan, namun makan sendiri.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxa1uSrNT6b
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQ7PTHw7CK
“Kalian ngintip ya?” tanya Rasti.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZcW8yOukM
“Iya tante… hehehe”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtyb8sJNaD
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzvy5Kz8bk
“Hmm… Ya mau gimana lagi… Norman ya kaya gitu. Kalau ngentoin tante pasti kasar, gak cuma mulutnya tapi sifatnya juga. Apalagi kalau gak tante turutin maunya, panjang deh urusannya. Meski gitu tante tetap sayang sama dia. Norman kan tetap anak tante. Kalau dia pengen minta duit tante kasih, kalau pengen ngentotin mamanya sendiri juga tante kasih. Tante cuma berharap anak-anak tante yang lain gak seperti dia. Terutama tedi, Tedi itu rajin dan baik, beda banget sama Norman”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNnd7vle2R
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0fxZuWs05
Rasti mengatakannya sambil menyuapi anaknya. Mungkinkah hal itu benar-benar terjadi? Bisakah anak-anaknya yang lain tidak meniru perilaku Norman bila mereka semua tetap dibesarkan dengan cara begini? Bahkan besar kemungkinan anak-anak gadisnya jika sudah gede akan mengikuti jejak sang ibu sebagai lonte.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN45124od7w
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDidGzhYx8J
Mereka melihat bagaimana Rasti menyuapai anak-anaknya dengan kasih sayang. Tapi siapa sangka kalau setiap suapan nasi itu berasal dari hasil ngelacur si ibu.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PDhX7GLvr
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHj6fPm75s
“Kenapa kalian lihat-lihat? Pengen juga?” tanya Rasti tersenyum pada mereka. Senyum yang sangat manis. Sungguh sosok ibu yang sempurna. Muda, cantik, dan berkepribadian menarik. Siapa yang gak bakal gregetan bila dekat-dekat dengan Rasti.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mPRAzF0EJ
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtsOQ2NHhp
“Iya tante… kita kepengen nih… hehe” jawab mereka.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw42Bpd5dv8
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOthiX0Igy
“Sini-sini tante suapin… Aaaa…” kata Rasti bergurau. Rasti tentu saja tahu kalau yang mereka maksud sebenarnya adalah pengen ngerasin bersenggama dengan dirinya, bukan pengen ikutan makan.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu6MhgpGX0k
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1zzY6EpSv
“Bu..bukan tante. Pengen yang itu… gitu-gituan, hehe” kata Riko.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0R9sjDmL87
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0Qg6VazTN
“Huuu… Pengen, pengen. Dasar kalian sama aja mesumnya. Emang kalian sanggup bayar tante apa? hihihi” balas Rasti menggoda mereka.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFVuEdAab7
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaveSKC69M
“Be…berapaan tante? Kita patungan deh…” kata Jaka antusias mulai mengeluarkan recehan dari uang sakunya, teman-temannya yang lain juga ikutan. Mereka letakkan semua recehan lecek itu ke atas meja. Hanya 13 ribu jumlah uang mereka bertiga. Jauh tentunya dari harga yang seharusnya dibayar untuk dapat menikmati tubuh seindah dan secantik Rasti, bahkan untuk shorttime sekalipun.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORaCLU1vLj
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9avi2ACXS
“Hahahaha… Aduh… kalian ini. Segitu pengennya sih sampai patungan segala” Rasti ketawa lepas melihatnya. Bukan karena jumlah uang yang jauh kurangnya, tapi tingkah mereka yang ngebet banget pengen ngerasain ngentotin dirinya.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmgDadkl7o
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgddxurtdX
“Kurang yah tante?” tanya Jaka.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7x4jJWIBUV
“Banget malah… hihihi. Sana, ambil lagi uang kalian. Ntar kalian gak ada ongkos pulang lagi, atau mending kalian tabung saja”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUz5vGD0fR
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalt9Ka4rem
“Yaaaah….” Rungut mereka kecewa.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMysCf3eL7
“Huuu… Kalian itu belum cukup umur. Gak boleh ngeseks sebelum 18 tahun… ngerti?” lanjut Rasti.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡanqU0TVuBn
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJPNmJb1Q9
“Kok gitu sih tante… Tante aja tadi barusan ngentot sama Norman” kata Romi.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLjzCWtmfx
“Beda dong… kan sudah tante bilang tadi kenapa alasan Norman ngentotin tante”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6FZ0SX7fLj
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu6JQwrwjyU
“Iya… tapi kita kan mau juga”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3biXkYtQe
“Dasar… Mending kalian coli lagi deh sana”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0iFJY9L9t
“Yah… masa coli lagi sih tante?” kata mereka malas.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnrFSqH5JKU
“Terus? Mau tante coliin nih?” goda Rasti.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3Bczplzdy
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJakhdeGxO
“Mau banget tante…”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbEIwl1yYy0
“Huuu… mau kalian banget itu mah…. Dasar anak sekarang cepat gedenya” ujar Rasti tertawa-tawa sambil bangkit dari duduknya. Dia sudah selesai menyuapi anak-anaknya. Rasti letakkan piring itu ke dapur, lalu kembali duduk di antara mereka tidak lama kemudian.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKqD4yA0jC
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0FVlW9AczZ
“Emang kalian gak ada pacar?” tanya Rasti.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7azCx6AByb
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkOKQeEvjb
“Belum sih tante… gak ada yang cocok, hehe” jawab Riko.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgdF5CA8px
“Gak ada yang cocok atau gak ada yang mau sama kalian nih?” goda Rasti yang membuat mereka malu, karena memang itulah kenyataannya.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTuXuJ1xpJ
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19GIECdFKc
“Terus pelampiasan kalian cuma coli dong?”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1c5Ad2Qvwe
“Mau gimana lagi tante. Tante sih… kami mau coba gak boleh… hehe”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObbq1hi9go
“Kalian ini, Tedi saja juga masih rajin coli… masa kalian sih yang tante kasih duluan”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgXnTTudaQ
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBl0jk4kGdD
“Tante sendiri gak punya pacar? Gak pengen nikah?” tanya Romi. Rasti tersenyum kecil sebentar.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7d1AjGAjU
“Gak usah deh… tante bisa hidupin semua anak-anak tante sendiri. Lagian pilih mana, anak-anak tante cuma punya satu ayah atau punya banyak ayah? Hihihi… Iya kan sayang…” kata Rasti sambil ketawa memangku anak ke tiganya, seorang anak perempuan berusia 11 tahun yang masih kelas 5 SD, setingkat kelasnya dengan Norman yang bandel. Dia mirip mamanya, cantik dan berkulit bersih.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEDUX96RZF
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWOBEnr5jDA
“Yang ini bapaknya siapa tante? Kok cakep sih?” tanya Jaka.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC8coIbMDsV
“Cindy? Tante gak ingat siapa bapaknya. Tapi yang jelas bukan bapaknya yang cakep, tapi cakep karena keturunan mamanya dong… hihihi“ kata Rasti tertawa memuji diri sendiri, tidak salah memang.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡprSAvbEGye
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAJwc8wiUw
“Kakak-kakak ini mau nginap di rumah kita ya Ma?” tanya Cindy ke mamanya.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz57AeRO1HQ
“Iya sayang”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydmKFonOAC
“Mereka mau ngehimpit mama juga? Telanjang-telanjang sama mama kayak papa-papa yang lain?” tanya Cindy polos. Tentunya yang dimaksud Cindy ‘ngehimpit’ itu adalah ngentotin ibunya.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡreFQM43FJX
“Hahaha… bukan Cindy sayang. Mereka bukannya pengen ngehimpit mama kayak papa-papa kamu, cuma nemenin mama saja kok…” balas Rasti. Yah… bukan, teman-teman Tedi tentunya berharap bisa benar-benar ngentotin Rasti.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybOCHUxZ6o
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20Z7ysXYoa
“Cindy, kamu kalau udah gede mau jadi apa?” tanya Riko mencoba akrab.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBsUkivwpsL
“Mau jadi kaya mama…” jawab anak perempuannya polos. Mereka tentu terkejut mendengarnya. Entah anak perempuannya itu tahu atau tidak apa yang sebenarnya mamanya ini kerjakan. Gilanya, Rasti bahkan cekikikan mendengar jawaban polos anak perempuannya ini. Entah apa jadinya bila benar-benar terjadi.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalwYRKYuz5
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjzTHaTrc5
“Hihihihi… kamu mau jadi kaya mama ya sayang?” tanya Rasti.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyUZ9Z1WSp7
“Iya…”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbeTHICpLZp
“Gak pengen jadi dokter atau guru?” tanya Rasti lagi.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YufwO677u
“Enggak. Bu guru jahat suka kasih banyak pe-er. Pak dokter juga sering nyuntik orang” jawabnya polos, Rasti kembali tertawa, teman-teman Tedi juga tertawa.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAN2DKy627D
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBmqP3MjwO
“Sudah sana kalian juga mandi dulu, kalian jadi pengen nginap di sini kan?” suruh Rasti kemudian pada Riko, Romi dan Jaka.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTzO2K9B6t
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTNoFLAjxQJ
“Ja..jadi tante”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfhbKvqold
“Ya sudah, berarti sampai besok tante bakal jadi mama kalian. Berarti ditambah dengan kalian jadinya tante punya 10 anak dong ya…” kata Rasti tersenyum manis sambil membuka jari-jarinya seperti menghitung. Alangkah senangnya mereka waktu mendengar Rasti berkata seperti itu, wanita cantik ini akan menjadi ibu mereka sampai besok. Angan merekapun kembali terbang kemana-mana membayangkannya. Andai saja ibu mereka secantik dan semuda tante Rasti. Andai saja Rasti memang ibu mereka, pikir bocah-bocah itu.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7avCeFPqva
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6R6FB9EIcL
“Sana mandi, nanti tante ambilkan bajunya Tedi untuk kalian pakai” ujar Rasti. Anak-anak itu nurut-nurut saja. Merekapun mandi sambil coli bareng, menghayal sedang ngentot dengan tante Rasti ibu teman mereka itu. “Oughh… tante Rasti…” erang mereka sahut menyahut. Hal itu tentu saja terdengar oleh Rasti dari luar kamar mandi, Rasti hanya tersenyum sendiri. Hingga akhirnya sperma merekapun muncrat-muncrat dengan hebatnya meski hanya bisa berimajinasi bersetubuh dengan Rasti, menghantam tembok kamar mandi si punya rumah dengan peju-peju muda mereka.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKg0zdOctq9
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPe4zWW0A9n
Meski sudah coli pun bagaimana bisa nafsu akan turun bila terus berada di sini, pasti tidak lama bakal horni lagi. Saat Rasti mengantarkan handuk dan baju ke kamar mandi, penis-penis mereka kembali bangun hanya karena ada Rasti di dekat mereka. Mana Rasti menggoda mereka lagi, “Wah… udah coli kan? tapi kok masih gede aja… hihihi” kata Rasti sambil tersenyum manis. Makin gregetan lah para remaja itu. Rasanya mereka tidak ingin berhenti coli bila terus berada di sana. Seandainya mereka bisa dapat lebih dari sekedar coli sendiri, seandainya dicoliin tante Rasti, pikir mereka.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4XhPAsyLr3
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGPNbifhFP4
Sepanjang sore hingga malam itu, mereka asik ngobrol bersama. Mereka sangat akrab seperti benar-benar ibu dan anak. Rasti juga melakukan aktifitas di rumah seperti biasa. Menyapu, ngepel lantai, mencuci baju, membantu anak-anaknya bikin pe-er dan sebagainya. Untuk hal-hal yang seharusnya perlu dijaga privasinya pun Rasti tetap cuek, sehingga bebaslah para remaja itu melihat bagaimana dirinya ganti baju, menyusui bayinya, sampai melihat tante Rasti pipis.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJGvALM1wR
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsljpwjn5sT
Kadang mereka hanya ngobrol hal-hal biasa, tapi lebih sering menyerepet ke hal-hal berbau porno. Lebih banyak membahas tentang pengalaman-pengalaman melontenya tante Rasti. Seperti sehari berapa kali ngentot dan berapa pemasukannya. Tentu saja dijawab semua oleh Rasti dengan ceria dan ramah.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8nA9Y9ze5
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvuZIj8DIDm
“Tante kalau dientotin pelanggan sukanya gaya apa?” tanya mereka.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvT92inrvi
“Hmm… apa ya… Yang penting apapun yang pelanggaan suka tante juga harus suka. Mau tante telentang kek, diatas kek, didoggy kek” jawabnya santai.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLat6Pe5RJX
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQpRKLqClgF
“Ohh…”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUToulUNx9y
“Emang kalian udah tahu gaya ngentot apa-apa aja? Sering nonton bokep ya kaliannya? Dasar” kata Rasti mencubit pelan salah satu dari mereka.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0Z6Uy93bQ
“Iya tante… sering. Tuh si Jaka yang paling banyak koleksinya”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzd2qEAQFgk
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFkSd9AS6hN
“Hihihi… kalian ini. Oh iya… Tante kemarin ini dapat tawaran shooting film bokep, diterima atau nggak ya enaknya?” tanya Rasti berkonsultasi dengan teman-teman Tedi.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4k7I2UoM6
“Terima tante! Terima aja!” ujar mereka cepat.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8j1BiPdVe
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb9cM1k7D75
“Huuu… Dasar kalian itu maunya aja. Di negara kita hal begitu masih ilegal. Gimana kalau ketahuan terus tante dipenjara?”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoI5XtoC2ln
“Iya ya… tapi kan keren tante… pasti bakal laku, hehe”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkY6LHy0DP
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadfPoEvGtX
“Jadi tante terima saja nih?”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3qc8rKqmu
“Iya tante…”26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDmpu2GN9Hg
“Ya sudah, kalau begitu nanti kalian masing-masing dapat vcd film tante deh…” ujar Rasti. Mereka tentunya semakin mupeng tidak sabaran, pasti bakal jadi film bokep terbaik yang pernah mereka tonton nantinya. Si Jaka yang sangat bersemangat bahkan berkata pengen jadi bintang film bokep tersebut, tapi tentu saja tidak mungkin. Rasti sampai cekikikan mendengar omongannya itu.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBrwCxoWg9
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9iEIAuG9cV
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Semakin malam suasana semakin memanas. Pembahasan porno terus mengalir tanpa henti. Bahas onani lah, rasanya ngentot lah. Mereka juga kembali berkali-kali ‘menawar’ Rasti untuk dapat mereka setubuhi, tapi Rasti tetap tegas dengan prinsipnya, tidak boleh ngeseks sebelum 18 tahun! Semua obrolan dan pemandangan indah di depan mereka tentu saja membuat nafsu mereka terus meninggi, dan semakin meninggi. Rasanya penis mereka ingin menumpahkan pejunya lagi.26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrIsShoGIa
26728Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jaVOARZe4
