
Suasana ini sungguh membuat tegang mereka bertiga. Dengan pintu terbuka lebar begitu, tentunya ketelanjangan Rasti bisa saja terlihat oleh orang lain. Jika orang itu menoleh ke dalam, pastinya akan terlihat seorang ibu muda cantik lagi berbugil ria. Namun teman-teman Tedi melihat tante Rasti ini sepertinya cuek saja, bahkan seakan menikmati ketelanjangannya.15548Please respect copyright.PENANA4iQMHpiZTI
15548Please respect copyright.PENANA9pl32jVzUu
“Duh… Panasnya. Sayang… tolong arahkan kipas anginnya ke mama dong…” pinta Rasti pada anak-anaknya yang sedang asik nonton tv di sebelah sana yang langsung dituruti oleh mereka. Aahh.. kibasan rambut tante Rasti yang tertiup angin semakin membuatnya mempesona, pikir teman-teman Tedi.15548Please respect copyright.PENANA7uRuDi6DJL
15548Please respect copyright.PENANAK2wfU8bMEy
Mata mereka rasanya tidak ingin beranjak dari sosok indah di depan mereka. Wajah memerah tante Rasti yang kepanasan, tubuh telanjang berkeringatnya, pokoknya semuanya. Apalagi terpaan sinar matahari pagi membuat tubuh berkeringat ibu muda itu tampak mengkilap yang semakin menambah erotis suasana. Perlahan keringat-keringat itu mulai mengering, namun masih menyisakan beberapa bulir yang masih mengalir di kulitnya yang mulus. Pemandangan yang membuat mereka tidak tahan. Ingin sekali rasanya mereka coli saat itu juga sambil menatapi ibu temannya ini.15548Please respect copyright.PENANAJRe7HFVtBA
15548Please respect copyright.PENANAmEbY3rjK78
Mereka melihat bagaimana tante Rasti asik bercengkerama dengan Dion. Aura kecantikannya semakin tampak dengan sifat keibuan yang dimiliki Rasti. Memang sejak hamil pertama kali saat mengandung Tedi, aura keibuannya sudah muncul meski waktu itu Rasti masih remaja. Dia tetap menyayangi anaknya sepenuh hati meski sang ayah kabur tak bertanggung jawab.15548Please respect copyright.PENANAh6tTGXxJaq
15548Please respect copyright.PENANAS6TSWhCTp5
Mereka melihat sorot mata Rasti yang penuh kasih sayang mendalam pada anaknya. Senyum manisnya, tertawa renyahnya. Sungguh wanita yang sempurna, baik sebagai seorang ibu, maupun sebagai tempat pelampiasan nafsu. Mereka semakin terobsesi saja pada wanita ini.15548Please respect copyright.PENANAZLidsPWKoY
15548Please respect copyright.PENANAPAMEoAhCum
“Lho? kok pada diam saja? mikirin apa sih?” goda Rasti membuyarkan lamunan bocah-bocah itu.15548Please respect copyright.PENANAjxcdtH9Sbg
“Eh, ng..nggak kok tante” jawab mereka tersipu. Lagi-lagi mereka kedapatan sedang memperhatikan dirinya. Rasti tertawa, dia tentu tahu apa ang sebenarnya bocah-bocah itu pikirkan. “Dasar abg, masa sama ibu teman sendiri nafsu? Tapi wajar sih… Hihihi…” katanya dalam hati. Bagi Rasti sendiri, ditatapi penuh nafsu begitu juga membuat jiwa binal Rasti semakin bergejolak. Mana si Dion dari tadi terus mainin puting susunya lagi, dipegang-pegang, dicubit-cubit, namun tidak menyusu. Rasti sih tidak keberatan, tapi putingnya lama-lama jadi mengeras dibuatnya. Jelas saja Rasti terangsang. Teman-teman Tedi yang melihat puting Rasti mengeras juga dibikin tambah mupeng karenanya.15548Please respect copyright.PENANAxjANaTSp5M
15548Please respect copyright.PENANARWwXREZzob
“Eeeh, kok dimainin sih sayang? Itu kan tempat minum kamu…” ucap Rasti pada Dion.15548Please respect copyright.PENANAximPDdvaKy
“Kok jadi kelas Ma?” tanya anaknya itu polos.15548Please respect copyright.PENANAcukD4cSZPh
15548Please respect copyright.PENANAe4gPsE2uh5
“Hihihi… itu tandanya mama teransang sayang…”15548Please respect copyright.PENANAtxWgvIwsFW
“Telancang?”15548Please respect copyright.PENANAN2JMrP17ub
“Iya… teransang itu artinya mama pengen ditunggangi,” jawab Rasti santai. Teman-teman Tedi langsung tegang full mendengarnya.15548Please respect copyright.PENANAlYxvE3PjHr
“Ditunggangi?”15548Please respect copyright.PENANATKzAqZ4RvU
15548Please respect copyright.PENANAno4HWpvtmg
“Iya…. ditunggangi kaya kuda, hihihi. Duh… siapa ya yang mau tunggangi mama? Papa-papa kalian lagi ga ada, kak Norman juga sedang tidur,” gumam Rasti pura-pura bingung. Rasti lalu melirik teman-teman Tedi sambil senyum-senyum. Terang saja mereka jadi blingsatan, jantung mereka berdetak cepat tidak karuan. Mereka berharap tante Rasti akan mengajak mereka gitu-gituan. Tapi tentu saja Rasti sebenarnya cuma sekedar menggoda mereka.15548Please respect copyright.PENANACy2sU1xkQJ
15548Please respect copyright.PENANA6wXxlSZkSC
Melihat mereka jadi salah tingkah Rasti sampai tertawa terbahak-bahak. “Hahaha… mikirin apaan sih kalian? Jangan ngarep ya… sana coli,” ujar Rasti merasa puas mengerjai mereka, meskipun sebenarnya Rasti juga sedag terangsang saat ini.15548Please respect copyright.PENANAXzx1hpVjuj
15548Please respect copyright.PENANAG4MzaCJ6uc
“Tante… jangan php-in kita dong…” protes mereka bersungut-sungut. Padahal mereka sudah beranggapan bakal beneran dikasih ngentot oleh ibu teman mereka ini. Sial.15548Please respect copyright.PENANAoe1IXBQNnW
15548Please respect copyright.PENANAoBflpfMCU0
“Sorry deh... Kalian sih, ngelihatin mulu dari tadi,” kata Rasti sambil berusaha menahan tawa.15548Please respect copyright.PENANA9DBPrUpx1u
15548Please respect copyright.PENANAgBHh73y39V
Beberapa saat kemudian Norman keluar dari kamarnya, dia baru bangun. Sesudah semua orang capek-capek ngebersihin rumah baru dia bangun!! geram teman-teman Tedi kesal. Dengan wajah masih kusut, dia seenaknya langsung menyantap sarapan.15548Please respect copyright.PENANApzaeZf43HQ
15548Please respect copyright.PENANA7n7LEcsgkQ
Selesai sarapan, Normanpun ikut bergelayutan manja ke Rasti. Dia duduk di samping Rasti dan merebahkan diri di pelukan ibunya. Di luar dugaan teman-teman Tedi, kali ini Norman menampakkan sifatnya yang sangat kekanak-kanakan, sangat berbeda dengan sisi lainnya yang bandel dan susah diatur. Sebenarnya justru ini sisi yang normal sebagaimana harusnya seorang anak pada ibunya. Apalagi meski terlihat bongsor, Norman sendiri baru barusia 13 tahun. Sulit dipercaya di usia yang semuda itu dia sudah bisa berkali-kali menikmati indahnya seks, dengan wanita yang sangat sempurna pula!! Yang tidak lain adalah ibu kandungnya sendiri.15548Please respect copyright.PENANAyAXbsChKvA
15548Please respect copyright.PENANA4LqPwnz6JE
Betul-betul iri teman-teman Tedi dibuatnya. Bagaimanapun Norman memang anaknya Rasti juga, sangat wajar bila ingin bermanja-manjaan dengan ibunya sendiri. Rasti juga mengelus-ngelus rambut anaknya itu dengan sayang.15548Please respect copyright.PENANAiNJDn8lTdP
15548Please respect copyright.PENANAqMuPJyCihV
“Abang bau iih… belon mandi…” protes Dion yang saat itu juga masih di pelukan Rasti di sisi yang lain.15548Please respect copyright.PENANA4IEq8iJg9j
15548Please respect copyright.PENANAaZ5y4vzE1I
“Biarin!! Weee…!!!” cibir Norman sambil menjulurkan lidahnya. “Udah sana pergi!! Main kek, nonton tivi atau ngapain..!!” Norman malah mengusirnya. Dion mau tak mau menuruti omongan Norman, dengan bersungut-sungut Dionpun beranjak dari sisi Rasti.15548Please respect copyright.PENANAf9OLOKLZII
15548Please respect copyright.PENANACoRJfzLjNv
“Mama cantik” panggil Norman sambil mencium pipi Rasti dengan bibirnya yang masih berminyak.15548Please respect copyright.PENANAQ5EDATmvtw
“Iya… sayang… Duh, kamu ini gosok gigi dulu gih sana…”15548Please respect copyright.PENANAr2V8z38ZHG
“Ntar deh ma. Ma... mama kok cantik banget sih..?” gumam norman manja yang kemudian menciumi pipi ibunya lagi berkali-kali dengan gemas. Makin berminyaklah pipi dan bagian wajah Rasti lainnya gara-gara ulah Norman ini.15548Please respect copyright.PENANAzuKOq6KIJp
15548Please respect copyright.PENANAJf8tgHx2RE
“Duh… anak mama ini. Kamu juga ganteng kok, cuma kamu ini bandelnya gak ketolongan… nakal ke ibunya juga…” balas Rasti mencium kening anaknya. Mereka pamer kemesraan di depan teman-teman Tedi. Namun sulit dibedakan antara mesra sebagai ibu dan anak dengan kemesraan sepasang kekasih. Sekali lagi mereka bertiga merasa iri, mereka sungguh ingin mempunyai ibu seperti Rasti. Norman nyengir-nyengir saja diomelin oleh Rasti, tampak jelas kalau Rasti tidak sungguh-sungguh memarahinya.15548Please respect copyright.PENANAmEArl5EqvF
15548Please respect copyright.PENANAv3zvtgX3SB
“Biarin, siapa suruh mama cantik begini…” ucap Norman gemas sambil meremas-remas buah dada ibunya.15548Please respect copyright.PENANAXbXiPFVbLm
15548Please respect copyright.PENANAwco8JUV5wo
“Uuuuh…” Rasti melenguh pelan, terdengar sangat indah di telinga semua remaja yang ada di sana. Dengan manja disingkirkannya tangan Norman dari dadanya. Tangan Norman yang disingkirkan turun kini malah mengelus-ngelus sambil menjambak-jambak kecil rambut kemaluan Rasti. Sesekali tangannya juga membelai bibir vaginanya. Tampak sekali kalau Norman sangat gemas dengan kesempurnaan tubuh ibu kandungnya itu. Hampir-hampir teman-teman Tedi lupa bernafas melihat pemandangan ini. Rastipun tidak kelihatan keberatan sama sekali. Sambil melakukan itu, kini Norman mengecup gemas bibir Rasti. Tidak sampai mengulumnya, hanya mengecupi saja.15548Please respect copyright.PENANAYphlMeMSAS
15548Please respect copyright.PENANAv28f9nZLGl
“Mamaaah….” ucap Norman lagi dengan gemas.15548Please respect copyright.PENANANl7ZOVseCM
15548Please respect copyright.PENANA7jXR1s5TwL
“Apa sayang?”15548Please respect copyright.PENANA9G5eS727Pa
15548Please respect copyright.PENANA83VUkJ9IcM
“Mama kok cantiknya gak ketulungan sih?”15548Please respect copyright.PENANAMe6NrsHwh0
15548Please respect copyright.PENANAweU0rGiBBd
“Iiih… apaan sih kamu ngengombalin mama terus?” Rasti tersipu.15548Please respect copyright.PENANARtCw6BXdgn
“Aawwhh…” tiba-tiba Rasti memekik pelan. Ternyata tangan Norman tengah memijit-mijit klirotisnya yang juga mengeras. Semua tampak jelas di depan mata teman-teman Tedi yang mulai kering kerontang tenggorokannya.15548Please respect copyright.PENANACMelJKT9Zf
15548Please respect copyright.PENANAfSuFHPcu0s
Setelah puas menciumi wajah ibunya, tiba-tiba Norman bangkit hendak ngeloyor pergi begitu saja. Rasti spontan menahan tangannya.15548Please respect copyright.PENANAIkyeQpWSPW
“Lho, kamu mau kemana sayang?”15548Please respect copyright.PENANAdhqxhDt4iC
15548Please respect copyright.PENANAr8UQh93XWt
“Ada apa sih Ma?” tanya Norman pura-pura bego.15548Please respect copyright.PENANASN4YKFpgJI
“Eh… ng..nggak.. ng..ngentot yuk sayang…” pinta Rasti ragu dan malu-malu. Wow… Teman-teman Tedi jelas terperangah, kali ini Rasti yang meminta duluan untuk dientotin anaknya!!15548Please respect copyright.PENANAHiq1KAx5zX
15548Please respect copyright.PENANAIna8xZ4AGY
“Hahaha… pagi-pagi udah nafsu ya ma? Dasar mama nakal… tapi Norman buru-buru nih… ada urusan,” tolak norman tak diduga, Norman lalu mencium bibir Rasti gemas. “Ga puas apa ma dikerjain teman-teman Norman semalam? Apa perlu Norman panggil lagi mereka ke sini? hehehe” lanjut Norman menggoda Rasti.15548Please respect copyright.PENANAFXMzCrj1VX
15548Please respect copyright.PENANAVpfdwx6Typ
“Mmmhh..!!” Rasti mendengus kesal, Norman terkekeh lagi. “Kan kamu tuh yang bikin mama horni!!” protes Rasti sambil cemberut. Wajahnya yang merona makin membuat dirinya semakin cantik, tentunya juga semakin menggairahkan.15548Please respect copyright.PENANAjlQjGQpUMS
15548Please respect copyright.PENANACktcPcPspg
“Tuh, teman-teman bang Tedi kayaknya mau deh ngentotin mama…” ledek Norman lagi sambil melirik teman-teman Tedi yang langsung berbinar matanya.15548Please respect copyright.PENANAnKENSaj8WR
“Wuahahahaha…!” Norman tertawa terbahak-bahak. “Muke-muke lu ngarep banget pengen ngentotin mama gue, kalau pengen nyicipin mama, lu pada harus bayar harga normal!! Hahahaha” cibirnya pada mereka bertiga.15548Please respect copyright.PENANA1s0BlCKlJg
15548Please respect copyright.PENANA6DL2ZAk0lG
“Hussshhh… nakal kamu ah! Udah sana kalau mau pergi…” ujar Rasti merengut manja. “Perlu uang jajan lagi gak kamunya?” tanya Rasti kemudian.15548Please respect copyright.PENANAnOnCATXGTp
“Perlu dong Ma… hehehe”15548Please respect copyright.PENANAt3Y2xhxGgQ
“Dasar kamu ini… Kemarin kan uang ngejual mama kamu ambil semua, masa sekarang masih perlu lagi? Nih, segini aja yah untuk hari ini…” kata Rasti sambil menyerahkan uang dua puluh ribu pada Norman.15548Please respect copyright.PENANAlwd3F45Vtl
15548Please respect copyright.PENANAgcu9t7j4dD
“Mama emang yang paling baik deh… iya gak?” tanyanya sambil melirik ke teman-teman Tedi, lalu ngeloyor pergi.15548Please respect copyright.PENANAr4T6Qb3L76
15548Please respect copyright.PENANAsQzOpQciXD
Rasti mengehela nafas. Dia benar-benar horni karena ulah Norman tadi, dia butuh pelampiasan. Tapi tidak mungkin dengan teman-teman Tedi.15548Please respect copyright.PENANAbGTTMPGMoj
15548Please respect copyright.PENANAdQ0zhlXTgC
“Tante beneran lagi horni ya?” tanya Riko yang masih berharap.15548Please respect copyright.PENANAjykIlfskbi
“Huuu… pengen tahu aja!!” jawab Rasti cuek. Rasti lalu bangkit dan mengenakan dasternya kembali, bertepatan dengan itu terdengar suara parau tukang sayur langganan Rasti.15548Please respect copyright.PENANAIOoYc1t2Wd
15548Please respect copyright.PENANAAjoSlxOd3f
“Tuh, ada tukang sayur. Minta ngentot aja sana sama dia, hehehe” ledek Jaka yang ikut menggoda Rasti. Ucapan yang sebenarnya terdengar sangat kurang ajar itu malah ditanggapi ramah oleh Rasti.15548Please respect copyright.PENANA54fExE3VxQ
15548Please respect copyright.PENANAFNOzVqclV3
“Iiih… ogah. Masak tante dientotin tukang sayur… Emang dia mau bayar tante pake apa? Masa dibayar pake sayur-sayuran? Enak aja…”15548Please respect copyright.PENANAMkF7bQITmB
15548Please respect copyright.PENANAeMHlqfWIy8
“Emang tante gak pengen belanja? Gak pengen beli sayur? hehe”15548Please respect copyright.PENANA27wzM9MjGF
“Hmm? Kenapa? Kalian nantangin tante?” ujar Rasti balik nanya, dia tahu apa yang mereka inginkan. Mereka ingin melihat dirinya menggoda tukang sayur. Namun tiba-tiba Rasti terpikir ide nakal untuk menuntaskan birahinya. Dia ingin bermasturbasi dengan sayur-sayuran.15548Please respect copyright.PENANASPeBAWCWvZ
15548Please respect copyright.PENANAcnj7sIA2GL
“Ya udah, tante belanja deh… Tante perlu membeli sayur untuk masak makan siang,” setujunya akhirnya.15548Please respect copyright.PENANAyklU6KxeHF
15548Please respect copyright.PENANApe160HExLB
“Baaang… beli bang!” Teriak Rasti lalu melangkah keluar.15548Please respect copyright.PENANAHrDRyIRrNX
15548Please respect copyright.PENANA9RTS4360Vm
“T…tante… cuma pakai pakaian itu aja?” seru teman-teman Tedi heran. Mengingat daster yang dipakai Rasti sangat-sangat minim, mengekspos paha dan juga belahan dadanya. Belum lagi daster itu sangat tipis, kecantol duri saja kayaknya bakal sobek.15548Please respect copyright.PENANAIvbkc67igO
15548Please respect copyright.PENANAgmgPTQGlmO
Rasti menjawab cuek, “duh, kalian ini… tante kan lonte… emang tante harus make apa? jilbab?” sahutnya geli lalu menghampiri tukang sayur.15548Please respect copyright.PENANAx8FSIv4PTv
15548Please respect copyright.PENANASYho93XAqZ
Teman-teman Tedi makin panas dingin. Mereka mengintip saja dari kejauhan apa yang akan terjadi. Tentunya tidak hanya mereka yang sedang berdegub kencang jantungnya saat ini, namun juga si tukang sayur. Si tukang sayur ini memang sudah sering juga menjual dagangannya pada Rasti. Setiap Rasti belanja padanya dia pasti ngaceng bukan main. Dia penasaran pengen merasakan tubuh Rasti. Hanya saja tempat tinggalnya tidak jauh dari sini. Bisa kena hajar bininya kalau dia sampai ketahuan.15548Please respect copyright.PENANATH006TGfVJ
15548Please respect copyright.PENANAP7thbnXsGP
“Masih seger kan bang sayur-sayurnya?” tanya Rasti.15548Please respect copyright.PENANAlOZ8GSo1gr
“Ma..masih dong non… Non Rasti mau beli apa?”15548Please respect copyright.PENANAJ0Y1V6S0b8
15548Please respect copyright.PENANA26SyG0qDsF
“Tolong terong, timun dan parenya dong bang… eh, sama jagungnya sekalian. Pilihin yang gede dan panjang ya bang…” kata Rasti. Namun bukannya langsung mengambilkan pesanan, si tukang sayur itu malah terpaku melihat pemandangan di depannya ini. Puting Rasti tercetak dengan jelas, membuat si otong semakin keras. Oh… seandainya bininya gak mengawasi, mungkin dia udah make Rasti dari dulu.15548Please respect copyright.PENANAALXRcCi5yh
15548Please respect copyright.PENANAvSvG6aD2OR
“Bang… kok bengong sih?”15548Please respect copyright.PENANAPCMH9spu7D
15548Please respect copyright.PENANAUHvVeqz7er
“Eh, I..iya Non…” katanya tersadar lalu segera mengambilkan sayuran tersebut.15548Please respect copyright.PENANASNg5AZYNnz
“Mau masak apa non? Kok sayurnya panjang-panjang semua? hehe”15548Please respect copyright.PENANAlzaDmbd6M1
15548Please respect copyright.PENANARaQlIqBdSq
“Ya gitu deh bang…”15548Please respect copyright.PENANAMHuC0lGF7b
“Gitu gimana non maksudnya?”15548Please respect copyright.PENANA5GFdfzbCHR
15548Please respect copyright.PENANAPKQ95XXHu2
“Pokoknya mau dibikin enak…”15548Please respect copyright.PENANAkZuXscvfQA
“Oh… benar non… sayur itu emang enak, bikin sehat, apalagi kalau gede dan panjang. Tambah enak deh…” ujar tukang sayur itu menggoda. Otaknya mulai ngeres berpikir yang tidak-tidak.15548Please respect copyright.PENANAWnKxiFzdWq
15548Please respect copyright.PENANAlL6PjWXzSy
Beberapa saat kemudian ada ibu-ibu tetangga yang ikut berbelanja. Ibu itu membawa anak laki-lakinya yang masih SD. Melihat Rasti berpakaian minim, ibu itu langsung menutup mata anaknya sembari memaki-maki.15548Please respect copyright.PENANA2OFCBWJFr3
15548Please respect copyright.PENANAcytRWOkNqt
“Dasar lonte! Cewek murahan! Gak bermoral! Kenapa sih perempuan ini dibolehkan tinggal di sini? Mengganggu saja!”15548Please respect copyright.PENANAaHXxxhyeBk
15548Please respect copyright.PENANArS5Pnoo03u
Tukang sayur itu mencoba menenangkan si ibu itu. Rasti sendiri tidak terlalu menanggapinya. Setelah Rasti membayar sayuran, dia lalu kembali ke dalam.15548Please respect copyright.PENANASyvPlSGr58
15548Please respect copyright.PENANAMbMQPES4il
Rasti masuk rumah sambil nyengir-nyengir. Teman-teman Tedi heran.15548Please respect copyright.PENANAbx7nASiDvs
“Tante gak marah dihina begitu?”15548Please respect copyright.PENANA9tdxxp5mAH
15548Please respect copyright.PENANAJyYuqLa958
“Lah, kan emang benar tante lonte? Kenapa musti marah?” jawab Rasti sambil meletakkan belanjaannya di atas meja ruang tamu.15548Please respect copyright.PENANAQ1BXvYZbtr
15548Please respect copyright.PENANAfYJNOG1Wfu
“Tapi kan tante direndah-rendahkan begitu? Gak kesal tante? Balas dong…!” hasut Jaka.15548Please respect copyright.PENANAGYD09NYRAs
15548Please respect copyright.PENANASsMO0lu5Jf
“Iih… kalian ini, emang mau dibalas gimana coba? Jangan cari perkara deh…”15548Please respect copyright.PENANAxKKhuDKL6o
15548Please respect copyright.PENANA6jg1Br4cS6
“Yaa… godain tukang sayur itu lebih hot lagi, biar ibu itu makin sewot, hehe”15548Please respect copyright.PENANAUeKKudSYc2
15548Please respect copyright.PENANA56SKnN7lGl
“Dasar, kalian ini maunya ya…” ujar Rasti geleng-geleng kepala saja mendengar ide mereka.15548Please respect copyright.PENANA1nUX1jxUk8
“Sebenarnya tante kasihan sama ibu itu. Suaminya itu anggota DPR yang suka foya-foya, main perempuan, istrinya ada tiga. Sebagai istri pertama, ibu itu sering ditinggal pergi dan disia-siakan” terang Rasti.15548Please respect copyright.PENANAKJ3kNWkBNs
15548Please respect copyright.PENANAhi1p0n73YQ
“Suaminya suka main perempuan? Berarti suka mainin tante juga yah? hehe…” Teman-teman Tedi bertanya dengan nakal.15548Please respect copyright.PENANAk9XLecq2J1
15548Please respect copyright.PENANAmHDe8fCSOK
“Menurut loooh…..?” jawab Rasti sambil menjulurkan lidah. Mereka kemudian tertawa bebarengan. Tapi ternyata Rasti merasa tertantang juga. Di sini lain dia juga selalu merasa horny ketika harus menuruti fantasi teman-teman Tedi.15548Please respect copyright.PENANAhbCtto1Zxa
15548Please respect copyright.PENANAKyvOklcQyr
“Hmm…. Jadi kalian pengen nih lihat tante bikin kesal ibu-ibu itu lagi?”15548Please respect copyright.PENANAWWKUlTHrAw
15548Please respect copyright.PENANAPBUX57RR4k
“iya!! iya tante..!!” jawab mereka bersemangat.15548Please respect copyright.PENANAjUozjqzO7A
15548Please respect copyright.PENANAosYvO3gEzi
“Dasar. Ya udah… Nih, tante wujudkan fantasi mesum kalian…” ujar Rasti sambil mengedipkan mata kirinya dengan nakal. Teman-teman Tedi menelan ludah dibuatnya.15548Please respect copyright.PENANAkzZ2suxYGf
15548Please respect copyright.PENANA7Xi3ouvSpG
Rasti lalu keluar lagi menemui penjual sayur. Dia cari-cari alasan ada yang lupa dibeli. Terang saja ibu-ibu tadi sewot dan mendelik.15548Please respect copyright.PENANArdvzSioMyQ
15548Please respect copyright.PENANAN7KQMxlze8
“Ngapain lagi lu lonte? Dasar gak tahu malu…” makinya, Rasti cuek saja. Teman-teman Tedi yang mengintip dari balik pagar melihat Rasti diam-diam mengaitkan daster tipisnya pada sebuah paku yang menancap di gerobak sayur. Jantung mereka berdegup keras melihatnya. Mereka penasaran apa yang akan dilakukan ibu temannya ini. Rasti malah mengedipkan mata segala ke arah teman-teman Tedi, seakan memberitahu mereka untuk menyaksikan baik-baik apa yang akan terjadi.15548Please respect copyright.PENANAlFqvNuuyGs
15548Please respect copyright.PENANAQD1IgYXnOh
Setelah selesai belanja, Rasti kemudian tampak berjalan pulang pura-pura lugu, dan “Breeett……!!” sobeklah daster tipisnya. Membuat daster itu terlepas dari tubuhnya yang tidak memakai apapun lagi di baliknya. Rasti bugil total di tengah jalan!! Tubuh indah dengan kulit putih mulusnya tidak tertutupi apapun di hadapan mereka. Tukang sayur itu melotot, sedangkan ibu-ibu itu merah padam mukanya, berusaha keras menutup mata anak laki-lakinya sementara si anak malah terlihat meronta berusaha melihat.15548Please respect copyright.PENANA8q0tl29mjj
15548Please respect copyright.PENANA45mdZU8PLy
Rasti pura-pura terkejut dan menutupi tubuhnya sebisanya dengan tangan dan kain sobekan dasternya. Tentu saja itu tidak cukup, vagina dan buah dadanya terpampang dengan jelas.15548Please respect copyright.PENANA4JuIRYOBM2
15548Please respect copyright.PENANAzyMES93T7u
“aduuuh, maaf bang… Iih... paku nakal!!” kata Rasti.15548Please respect copyright.PENANAIgr0moelvv
15548Please respect copyright.PENANAa2I3axm2DJ
Rasti kemudian berlari bugil masuk ke dalam rumah sambil menenteng belanjaan dan daster sobeknya. Di dalam rumah, Rasti dan teman-teman Tedi tertawa lepas. Puas sekali rasanya. Terlebih bagi Rasti, baru kali ini dia berbuat seperti itu. Apalagi dia berbuat demikian demi memuaskan fantasi teman-teman anaknya. Ada sensasi luar biasa yang dia rasakan.15548Please respect copyright.PENANASWDeiMV4Ys
15548Please respect copyright.PENANAIorAUZ7uyl
“Tante gila ih!! Gimana kalau ada orang lain yang melihat??” seru teman-teman Tedi.15548Please respect copyright.PENANAVJkSR1pOeu
“Huuu… kalian ini. Tadinya nantangin tante, kok sekarang malah protes sih?”15548Please respect copyright.PENANAFwnPRq5Q7C
15548Please respect copyright.PENANALHm5hYLboR
“Gak protes kok tante… kita suka malah, bikin tambah ngaceng. Cuma gak nyangka aja, hehe”15548Please respect copyright.PENANA6CedIdZqvt
15548Please respect copyright.PENANA6mKUnUHvgE
“Dasar kalian mesum!! Iya… kan biar makin sewot tuh ibu-ibu, hihihi… Gimana? Puas?”15548Please respect copyright.PENANAzz7A0vU8fF
15548Please respect copyright.PENANAoiS9bQ7HA4
“Puas tante… tapi si otong kayaknya belum puas nih, hehe” kata Jaka mengelus celana depannya sambil menatap tubuh Rasti yang masih bertelanjang bulat.15548Please respect copyright.PENANAzkNwxTejFg
15548Please respect copyright.PENANAFZm40xpxLY
“Porno!! Coli lagi gih sana…” jawab Rasti senyum-senyum manja sambil melempar dasternya tadi ke arah Jaka. Jaka langsung memperhatikan daster itu, sobekannya sangat parah. Dia yakin ini bukan daster murahan dilihat dari bahannya yang halus dan lembut. Tapi ibu temannya ini mau saja merelakannya demi memuaskan fantasi mereka.15548Please respect copyright.PENANAB2qeDpjnnW
15548Please respect copyright.PENANAt4bpFgXobm
“Yaah… coli mulu… pelit”15548Please respect copyright.PENANAL0abfq5huk
15548Please respect copyright.PENANAjBT5uhM9YD
“Biarin..!!”15548Please respect copyright.PENANAuuqVCSPz5V
15548Please respect copyright.PENANAUNZEGr3UNz
“Tapi kasihan juga tuh tukang sayurnya, dia pasti makin horni sekarang pengen ngentotin tante. Kasih aja tante… siapa tahu nanti tante bakal hamil lagi, hamil anaknya tukang sayur, hehehe” ujar Jaka kurang ajar.15548Please respect copyright.PENANA19I8vCY5De
15548Please respect copyright.PENANATqAeNOgylN
“Huuuu… dasar kalian ini pikirannya nakal, masa tante cantik-cantik gini dihamili tukang sayur sih?” balas Rasti cekikikan geli.15548Please respect copyright.PENANA14Vso70U3z
“Udah ah, tante mau mandi lagi nih… habis itu masak makan siang. Kalian di sini sampai sore kan nungguin Tedi pulang?”15548Please respect copyright.PENANAIpOo3mWh0M
15548Please respect copyright.PENANAeC2hgC6OiA
“I..iya tante..”15548Please respect copyright.PENANA5Zc9LvN51s
15548Please respect copyright.PENANA6dFBAfAh4P
“Kalau gitu tolong jagain anak-anak tante dulu ya… pokoknya nanti tante buatin makan siang yang enak deh buat kalian. Mau tante buatin pecel ayam? Mumpung sayurannya banyak nih buat lalapan…”15548Please respect copyright.PENANAYqMEgNvxLA
15548Please respect copyright.PENANAXwBtmKzAzp
“Bo..boleh tante… makasih” jawab mereka serempak, Rasti hanya tersenyum manis. Dia lalu pergi ke kamar mandi. Baru beberapa langkah dia kembali berbalik badan mengambil isi bungkusan belanjaannya.15548Please respect copyright.PENANAmOw9CSnTkX
15548Please respect copyright.PENANAgJ7pepW9rS
“Ups, kelupaan,” katanya dengan gaya nakal mengambil terong, timun, pare dan jagung masing-masing satu buah di depan teman-teman Tedi.15548Please respect copyright.PENANAkWKUi24mBU
15548Please respect copyright.PENANArN3T6cD07u
Tentu saja mereka langsung berpikir yang tidak-tidak. Untuk apa membawa sayur-sayur itu ke dalam kamar mandi? Tapi mereka tidak menanyakannya secara langsung. Karena sepertinya mereka tahu apa yang akan ibu temannya itu lakukan dengan sayur-sayuran itu.15548Please respect copyright.PENANA76uyQsb9l7
15548Please respect copyright.PENANAdHCN1rTvZc
Rasti sendiri hanya senyum-senyum saja melihat mereka, seakan membenarkan apa yang sedang ada di dalam pikiran mereka saat ini. Seakan ingin memberitahu mereka kalau dirinya memang ingin bersenang-senang di dalam kamar mandi dengan sayuran itu. Rasti memang sudah sangat terangsang saat ini, apalagi setelah aksinya barusan.15548Please respect copyright.PENANA3DSdqjIzFT
15548Please respect copyright.PENANAcXR6Rym6Ry
Rastipun segera masuk ke kamar mandi, tidak sabaran ingin menuntaskan nafsunya yang tanggung tadi.15548Please respect copyright.PENANAGj3TQvNkTB
15548Please respect copyright.PENANAd5lf4q52Gv
“Sekarang kalian tolong bantu puasin aku ya… papa anak-anak lagi gak ada, si Norman juga gak mau bantuin mamanya, jahat banget kan mereka biarin aku sendiri? makanya kalian temani aku ya…” kata Rasti mengajak bicara sayuran yang sudah dia susun berurutan dengan rapi di atas bak mandi. Mulai dari yang paling halus teksturnya yaitu terong, lalu timun, pare hingga jagung yang memiliki tekstur paling unik. Tentunya sayur-sayuran pilihan Rasti ini sudah dia pilah dulu. Tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil, yang dia kira-kira bakal pas di dalam vaginanya.15548Please respect copyright.PENANAJg8b7E078Q
15548Please respect copyright.PENANAlmDEvIjSEq
“Mulai dari kamu ya sayang… mau kan masuk ke sana? mau dong yah… hihihi” ucapnya sambil mengecup manja batang terong. Lalu mengarahkannya ke vaginanya.15548Please respect copyright.PENANAVUZ4K4JTlV
15548Please respect copyright.PENANARjPFeIqxFn
Maka dimulailah aktifitas masturbasi Rasti di dalam kamar mandi. Dia gunakan sayur-sayur itu bergantian untuk mengganjal vaginanya yang sedari tadi sudah gatal untuk dimasuki. Rintihan kenikmatannya tidak sanggup dia tahan hingga sampai terdengar oleh anak-anaknya dan juga teman-teman Tedi yang ada di luar. Terang saja teman-teman Tedi makin mupeng. Tidak diragukan lagi kalau tante Rasti sedang bermasturbasi-ria sekarang. Bahkan terhadap sayuran seperti terong dan teman-temannya saja mereka iri. Mereka kalah beruntung dengan sayuran itu karena sayuran saja sudah bisa menikmati vagina ibu temannya yang cantik dan seksi ini.15548Please respect copyright.PENANAJaAiwncWMp
15548Please respect copyright.PENANAzdvkpJltzH
“Ssssshhh… aaahhhhh…. Pelan-pelan dong nyodoknya…” racaunya. Dia sampai menungging-nungging dan kejang-kejang kenikmatan di atas lantai kamar mandi. Berkali-kali Rasti mendapatkan orgasme karena ulah sayur-sayur yang disodok-sodok ke rahimnya oleh tangannya sendiri.15548Please respect copyright.PENANAUo2V4kiier
15548Please respect copyright.PENANAcgmjCJXVMZ
“Nghh… Udah dapat bagian masing-masing kan kaliannya?” katanya ngos-ngosan sambil meletakkan kembali si jagung berjejer dengan teman-temannya yang lain.15548Please respect copyright.PENANAFq9PBd9e7d
15548Please respect copyright.PENANArX2dLMqBFx
“Apa? masih kurang? Masih mau lagi? belum puas yah? Gak usah yah…”15548Please respect copyright.PENANApl0wWx52Gy
“Ih… kok kalian maksa sih? beraninya keroyokan… huuuu”15548Please respect copyright.PENANAcinV8FQqrI
“Ya udah… sekali lagi ya… dasar kalian nakal-nakal, hihihi”15548Please respect copyright.PENANAC2H0wF7IKQ
15548Please respect copyright.PENANApN9ZDGhcaG
Rasti bicara dan tertawa sendiri, seakan sayuran itu punya pikiran dan bisa ngomong. Tentunya bukan karena Rasti gila, dia merasa lucu saja dengan perbuatannya itu, mengecup-ngecup dan mengajak bercanda sayuran bagaikan mereka adalah makhluk yang menggemaskan.15548Please respect copyright.PENANAtKuB39WU4u
15548Please respect copyright.PENANAeBXR1JMV5K
Diapun melakukannya sekali lagi. Rasti bener-benar terpuaskan, tubuhnya sangat lemas karena berkali-kali orgasme.15548Please respect copyright.PENANAlUEeRilc8a
15548Please respect copyright.PENANAIgP9Mh4hHi
“Fiuh… makasih yah sayang-sayang… untung ada kalian,” ucap Rasti sambil mengecup kembali sayur-sayuran itu. Bedanya, baik terong, timun, pare hingga jagung kini sudah berlumuran cairan vaginanya. Barulah setelah itu Rasti benar-benar mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Letih yang dia rasakan lebih disebabkan oleh aksi masturbasinya barusan, bukan karena beres-beres rumah tadi.15548Please respect copyright.PENANAlPi4sosOfM
15548Please respect copyright.PENANAKFFuyfBv0P
Teman-teman Tedi yang dibikin horni akhirnya juga memutuskan untuk coli di kamar mandi, tentunya setelah Rasti selesai mandi. Ahh… seandainya tadi bisa coli barengan dengan tante Rasti, gumam mereka.15548Please respect copyright.PENANA11Z23frhjP
15548Please respect copyright.PENANA7UKrZTU6bL
***15548Please respect copyright.PENANA6ggWLY2FPl
15548Please respect copyright.PENANAgM3lorkTa6
“Makan yang banyak ya... kalau kalian pengen nambah boleh kok…”15548Please respect copyright.PENANAFLGofokI48
15548Please respect copyright.PENANAWK68Tv7cPC
“Kayaknya enak banget, duh… pengen deh tinggal di sini terus, hehe” ujar Jaka.15548Please respect copyright.PENANAXAlr46zp0j
15548Please respect copyright.PENANASjNrlJp7HO
“Ngmmhh… iya bro… masakan tante Rasti emang enak banget…” sahut Riko dan Romi setuju sambil mulai menyantap makan siang yang sudah disediakan Rasti. Rasti sendiri juga sedang sibuk menyuapi anak-anaknya.15548Please respect copyright.PENANAA0i4lCUWhK
15548Please respect copyright.PENANAnDaCCGcdEX
“Kalian ini bisa aja mujinya… Tante gitu lho… Ya iyalah enak... kan sayurnya udah bercampur cairan tante… ups..!!”15548Please respect copyright.PENANAVQHYCpZCVD
15548Please respect copyright.PENANAOjwlFh2lYQ
“Hah….????”