Kalau diibaratkan perang, malam itu aku dan Rendi habisan menyerang Tante Lala yang mungkin sudah tergolong wanita hypersex. Karena setelah aku maju untuk yang kedua kalinya, Rendi pun “maju” lagi ke “Makassar tempur” untuk kedua kalinya. Perilaku Rendi dengan ibunya itu jelas membuatku terangsang berat.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAlnLq59tP
Maka setelah Rendi ambruk, aku pun maju lagi untuk yang ketiga kalinya.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj85K8t6bN9
Begitulah kejadiannya. Bahwa malam itu Tante Lala disetubuhi lima kali. Tiga kali denganku dan dua kali dengan anaknya sendiri.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDLkQJx6YQ
Kisah di rumah Tante Lala itu takkan terlupakan olehku. Namun kenapa aku jadi sering membayangkan seandainya aku melakukan hal yang sama dengan Mama?
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9s7HBlhkn
Mama memang sudah kerap kusetubuhi. Namun sejauh ini aku belum berani mengundang Rendi agar bisa bergabung untuk menggauli Mama.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8InhtuufB3
Dan sebelum aku melangkah lebih jauh lagi, pada suatu sore aku ditelepon oleh Bang Idang, suami Kak Reni. Bang Idang memintaku datang ke rumahnya, karena ada sesuatu yang penting, katanya.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnsHlKX4XNf
Aku pun berangkat menuju rumah Bang Idang dan Kak Reni. Setibanya di rumah mereka, aku dihampiri oleh suami Kak Reni dan mengajaknya ngobrol di ruang keluarga.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgOc1ipI0G
Lalu Bang Idang bertanya, “Abe… kamu sedang libur gak?” “Libur lima hari Bang. Emangnya kenapa?” tanyaku.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hNu9ZJMP3
“Kakakmu itu mau ke Makassar besok. Aku tak mungkin bisa mengantarnya. Karena di kantor sedang sibuk – sibuknya. Maklum dikejar deadline tutup buku. Kamu bisa kan nganter kakakmu ke Makassar?”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUrWZnKMDy0
“Di Makassarnya berapa hari Bang?”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYLlMS1Zafa
“Sekitar tiga atau empat harian gitu. Gimana? Bisa?”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGxIWnyQ5y
“Kalau empat hari sih bisa Bang. Asal jangan lebih dari lima hari aja. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxeAohSGGb
“Kalau segalanya berjalan lancar, malahan dua hari juga selesai urusannya di Makassar. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3H5RdEObDq
Esok harinya, pagi – pagi sekali aku dan Kak Reni sudah berada di bandara. Karena kami akan terbang dengan pesawat yang take off jam 08.30. Bang Idang pun mengantar kami sampai di bandara.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqRfHp6lM7
Setelah berada di dalam pesawat, aku bertanya kepada kakakku, “Sebenarnya di Makassar mau mengurus apa Kak?”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxwMmNDs7r
“Ada orang yang mau pinjam uang. Dia menjaminkan rumah dan tanahnya di Makassar. Karena itu aku harus menaksir dulu seperti apa kondisi rumah dan tanah yang akan dijaminkan itu. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcLGdUrYnXO
“Alamat lengkapnya sudah Kakak catat?”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrcQ96wao47
“Sudah. Katanya sih gak jauh dari bandara. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBNSWdKZ9FF
Aku tidak tahu, apakah aku yang masih awam atau Kak Reni yang kebilnger. Karena menurutku, untuk menaksir harga tanah dan rumah cukup dengan menghubungi lembaga appraisal, lalju tunggu hasilnya. Nanti akan datang laporan berapa taksiran mereka harga tanah dan rumah di Makassar itu.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMys1WxhSr
Entahlah. Aku tak mau mengungkapkan pendapatku, takut Kak Reni tersinggung. Yang jelas Kak Reni dan aku setibanya di Makassar langsung cek in di sebuah hotel yang tak jauh dari Bandara Sultan Hasanuddin. Hotel itu sudah dibooking oleh Kak Reni lewat sebuah biro jasa di internet, bahkan sudah dibayar untuk menginap di sana selama 4 malam.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAM4m7r3fYg
Cukup lama kami mengotak – atik masalah itu. Sampai sore kami berada di kelurahan itu. Kemudian makan di rumah makan dan kembali ke hotel setelah senja.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJM966wMCKf
Hotel itu adalah hotel berbintang. Jelas setiap kamar menggunakan AC. Tapi Kak Reni sengaja mematikan ACnya dan membuka jendela kacanya. Karena Kak Reni seorang perokok. Tapi ia hanya merokok di rumah atau dsi tempat tertutup seperti hotel ini. Tak berani merokok di tempat umum.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNX255oTvgw
Aku kegerahan. Maklum udara Makassar yang terasa menyengat panasnya. Sementara fasilitas AC malah dimatikan.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvr37zuXSKI
Karena itu aku hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada sebelum merebahkan diri di atas bed. Sementara Kak Reni masih menggeluti angka – angka yang didapatkannya dari kelurahan tadi.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiANvDCQMdB
Sebelum terlena tidur, aku masih sempat melihat Kak Reni melepaskan gaunnya, lalu dalam keadaan cuma berbeha dan bercelana dalam saja ia menggeluti angka – angka itu lagi. Sambil merokok terus.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKphJZ1nDwo
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0OzPwgbwB8
Lalu aku tertidur nyenyak di atas satu – satunya bed dalam kamar hotel ini.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH9Op70boDY
Tapi aku membuka mataku ketika terasa ada sesuatu yang menghimpit pinggangku. Ternyata paha Kak Reni yang menghimpit pinggangku itu.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRcnrE94lO
Memang pada waktu aku masih kecil, Kak Reni suka memelukku pada waktu tidur bersama seperti ini.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoc7dzq36s
Tapi kini aku sudah dewasa. Kak Reni yang cuma mengenakan beha dan celana dalam itu jelas mengundang perasaan lain. Tapi aku berusaha untuk menindas pikiran yang bukan – bukan, karena mengingat Kak Reni iutu kakakku sendiri. Sudah punya suami pula.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hkdHxTMG3
Tapi batinku mulai bergulat. Membayangkan bahwa Mama pun sering kusetubuhi. Lalu apa salahnya kalau Kak Reni pun kuperlakukan yang sama? Tapi apakah Kak Reni takkan marah?
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0JEoX2adE
Lebih dari setengah jam batinku bergulat. Sampai akhirnya… ketika Kak Reni tampak sudah tertidur, diam – diam tanganku bergerak ke celana dalamnya. Kugeser celana dalam putih itu ke sebelah kanan, sehingga aku menyaksikan sebagian dari kemaluan kakakku.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkqdsUv57C
Sang Nafsu pun mulai menguasai benak dan hatiku. Aku mulai menggunakan jemariku untuk menggerayangi kemaluan kakakku.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSkT6z51bL
Gila… nafsuku semakin menjadi – jadi. Membayangkan nikmatnya kalau kemaluan Kak Reni diterobos oleh penisku.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKM9LXqhOVh
Tapi… ketika aku sedang asyik mengelus – elus mulut vagina Kak Reni… tiba – tiba dia memegang pergelangan tanganku. Tentu saja aku kaget dibuatnya. Maka kutarik tanganku, menjauhi kemaluan kakakku. Lalu membelakanginya sambil pura – pura tidur lagi.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6ptUvVFi0
Mudah – mudahan Kak Reni tidak marah, pikirku.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZQEboP37o
Tapi apa yang terjadi selanjutnya?
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGKmAnTrhA
Kak Reni mendekap pinggangku dari belakang. Bukan cuma mendekap. Tangannya menyelusup ke lingkaran elastis celana pendekku. Lalu memegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini…!
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Ycy4j4gQz
Kak Reni meremas – remas dan mengelus – elus batang kemaluanku. Ini membuatku yakin bahwa Kak Reni pun menginginkannya…!
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkRNIS7K8e
Lalu kenapa aku harus berdiam diri dan pura – pura tertidur? Akhirnya aku memberanikan diri untuk membalikkan tubuhku jadi berhadapan dengan kakakku.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUc2QzIxPdP
Kutatap bola mata Kak Reni yang tampak bersorot lain itu. Bahkan ia bangkit untuk menarik celana pendekku sampai terlepas dari kakiku. Lalu kembali menggenggam batang kemaluanku sambil berkata setengah berbisik, “Kontolmu sudah ngaceng banget Abe… “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51VtsjtCNy
“Iya Kak…” sahutku sambil merayapkan tanganku ke balik celana dalam Kak Reni. Dan menjamah kemaluannya yang licin plontos… mengelus celahnya yang mulai membasah dan membiarkannya mengelus – elus puncak penisku.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4n9uVa5s7
Nafasku mulai tak beraturan. Kak Reni pun memegang penisku dengan mata yang terpejam. Dan tetap terpejam ketika kupelorotkan celana dalamnya sampai terlepas dari kakinya.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmo8IlFd6G
Masih terpejam juga mata Kak Reni ketika aku sudah mendekatkan mulutku ke memeknya yang tembem dan sudah kungangakan itu.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0IKB428de
Lalu aku mulai menjilati memek Kak Reni… membuat nafas kakakku tertahan – tahan. Terlebih setelah jempol kiriku mulai beraksi, untjuk menekan kelentitnya… lalu menggesek – geseknya… sementara jemari tangan kananku mulai kuselundupkan ke celah kewanitaannya.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29art5efxl
Karuan saja Kak Reni mulai merintih – rintih histeris, “Abe… ooooh… ini enak sekali Bee… ternyata kamu udah pengalaman juga ya… iya Beee… jilatin terusss… itilnya juga elus terus Beee… ooooooh… oooo… oooooh… ini luar biasa enaknya Beeee… oooo… ooooohhh… itilnya elus terus Beee…
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4GjsGfSQay
Aku pun jadi semakin bersemangat untuk menjilati memek kakakku yang ternyata sangat menggiurkan ini.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYGTMOXlgf
Bahkan pada suatu saat, ketika terasa liang memek Kak Reni sudah sangat basah, aku tak minta izin dulu padanya, untuk menjebloskan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya…!
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BXFa25SzE
“Ooooooh… kontolmu langsung masuk semua Be… tapi ingat… ini rahasia kita berdua aja ya Be. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuW0XINM41b
“Iya Kak. Aku juga ngerti soal itu sih. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVp4dQ8VtZt
“Apakah kamu pernah membayangkan kejadian seperti ini?”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYk9RIVkd2s
“Nggak pernah Kak. Baru tadi aja aku tiba – tiba jadi nafsu. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzpAyQB3qY
“Mmm… begitu ya… Ayo entotin kontolmu… jangan direndem terus… ntar keburu jadi cacing… “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJ83ql7kn3
Aku menahan tawaklu mendengar kelakar Kak Reni itu. Lalu aku mulai mengayun batang kemaluanku seperti yang Kak Reni inginkan.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKMmbZCyVG
Gila… ternyata memek kakakku ini enak sekali. Sehingga aku semakin bergairah untuk mengentotnya.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsiUsapmLoA
Kak Reni pun mulai mendesah – desah dan merintih – rintih. “Aaaaah… aaaaah… entot terus Beee… ternyata kontolmu enak juga Beee… aaaaah… aaaah… entot terus Beee… entot terussss… entooooottttt… entooooottttt… iyaaaaaa… iyaaaaaaa… entot teruuuuusssss… entooooottttttttt…
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mNzGDWhmO
Sambiol mempergencar entotanku, masih sempat aku membisiki telkinga Kak Reni, “Memek Kak Reni juga ternyata enak sekali Kak… rasanya legit dan menjepit gini… seperti memek yang belum pernah melahirkan… ooooh… gak nyangka kita bisa beginian ya Kak… “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsTGF07ulyG
“Hmh… kita ini lagi ngapain Be?”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTyTFNCqgxo
“Lagi ngeweeee… ngewe memek Kak Reniiiii…” sahutku terengah.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5gIAJQqvi
“Hihihiii… kamu memang nakal, tapi menyenangkan,” ucap Kak Reni sambil menepuk – nepuk pipiku.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVygth5GlU5
“Aaa… aaku bakal makin sayang sama Kak Reniii…” sahutku sambil meremas – remas toket Kak Reni.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELrZFcDXUo
“Aku juga bakal makin sayang padamu, Bee…” sahut Kak Reni sambil mulai menggoyang – goyangkan pantatnya. Berputar – putar, berkelok – kelok dan menghempas – hempas. Sehingga makin nikmat saja rasanya menyetubuhi kakak kandungku tercinta ini.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5Er0RwdGB
Keringat pun mulai membasahi tubuh kami. Tapi kami tak mempedulikannya.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevKYPR83Bh
Aku semakin lama semakin bergairah untuk mengentot Kak Reni yang rintihan histerisnya makin berhamburan.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB4caEyTIAb
“Iyaaaaaa… iyaaaaaaa… entot terus yang kencaaaaang… entoooot teruuuus Abeeee… ooooooh… ini enak sekali Beee… entot yang kencang Be… iyaaaaaa… enoooot… entoooot… !”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLf7cotDIoL
Lama sekali aku mengenrtot kakakku. Sampai pada suatu saat aku bertanya, “Kak… lepasin di mana?”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkFxTo7ZfC
“Di dalam memekku aja Be. Tapi sebentar… tahan dulu… aku juga udah mau orgaaaa… tahan dikit… iyaaaaaa… iyaaaaa… ayo sekarang lepasin Beeee… !”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Pyxt8oo9J
Aku pun memacju entrota nku secepat mungkin, agar cepat ngecrot.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gqtjzUtfD
Dan akhirnya… ketika Kak Reni terkejang – kejang di puncak orgasmenya, penisku pun menembak -nembakkan air mani di dfalam liang memek Kak Reni… Dan kami seperti sepasang manusia yang tengah kerasukan. Kami saling cengkram… saling remas dan… crootttt… crooootttt… crot… crooootttt…
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsv1VGJZMVe
Aku berkelojotan di atas perut Kak Reni. Lalu terkulai lemas… dalam kepuasan yang mendalam sekali.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCehF2z3rV
Beberapa saat kemudian ketika kami sudah bersih – bersih di kamar mandi, Kak Reni membuka pembicaraan :
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyr5k7l9Uk8
“Abe… sebenarnya ada rahasia yang tak boleh dibocorkan ya. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrK0iKEgUM
“Rahasia tentang apa Kak?” tanyaku.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9bMdnz44Lt
“Tentang Bang Idang itu. Sejak tabrakan di Puncak, kontolnya tak berfungsi lagi. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4GgwJCsgJ
“Maksud Kak Reni… Bang Idang jadi impoten?”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlB2FyqlUnR
“Iya. Tabrakan itu membuat syaraf tertentu pada putus. Dan tidak bisa dibetulkan lagi. Makanya sejak saat itu aku tak pernah disetubuhi lagi olehnya. Untung aku sudah punya dua anak. Kalau tidak, aku bisa minta cerai… “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEmbrXbWB7l
“Kecelakaan di Puncak itu sudah lama terjadinya kan Kak?!”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2kb6nacHm
“Iya… kalau gak salah sejak kamu masih semester pertama. Sekarang kamu sudah semester akhir kan?”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyljD7feTi
“Iya Kak. Berarti sudah empat tahun, Kak. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuygOql3xoe
“Iya. Selama empat tahun aku tak pernah selingkuih satu kali pun. Baru sekarang aku selingkuh.. dengan adik kandungku pula selingkuhnya,” ucap Kak Reni dengan mata berkaca – kaca.
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJuFJFiFGz
“Jangan sedih Kak. Aku akan siap memuasi Kakak kapan pun aku dibutuhkan. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWToOiJpHk
“Iya Be. Memang Bang Idang masih hidup juga sudah untung. Sopirnya malah meninggal kan?!”
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSinm3ixw8
“Iya Kak. Lagian Bang Idang kelihatannya seperti normal – normal saja tuh. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffYE1oQVcx
“Yang lainnya normal semua. Bahkan prestasi di tempat kerjanya makin meningkat dengan pesatnya. Sehingga dia sudah dijadikan orang kepercayaan bossnya. Kecuali kontolnya itu, sama sekali nggak bisa ngaceng. Lemas terus. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxA9f4SMACn
“Hadapi dengan tenang aja Kak. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVNUO6K8Ur
“Iya. Aku akan berusaha untuk bersikap seolah nggak ada apa – apa pada rumah tanggaku. Kalau aku minta cerai, kasihan sama anak – anak. Kasih sayang ayahnya tetap dibutuhkan oleh mereka. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrmzfSoiAxI
“Jangan minta cerai Kak. Biarin aja… kan ada aku yang bisa mewakili Bang Idang untuk meredakan hasrat biologis Kak Reni. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzp0nfFwuHF
“Janji ya. Kalau aku sedang horny, kamu harus siap untuk ngentot aku lagi. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iX8nzSgrO
“Iya Kak. Aku janji deh. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qRBZU34nz
“Hmmm… sejak saat itu pula aku jadi perokok Be. Soalnya aku ingin menindas kegalauanku. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPNcyX1t21
“Tapi kata orang, cewek perokok itu suka enak ngemut kontolnya Kak. “
12994Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1vCsq8MXHB
“Hihihihi… kamu ada – ada aja. Nanti kamu buktikan sendiri deh. Kita kan bakal lama di sini. Walau pun urusan penting itu sudah selesai, aku masih ingin dientot lagi olehmu sesering mungkin. Sampai aku benar – benar kenyang. ”
ns 15.158.61.18da2
