#6 Rasa baru
493Please respect copyright.PENANA0YWuy9pslH
“Ahhhh…, Pelan-pelan…,” Aku meringis kecil ketika kurasakan penisnya mulai masuk. Tak bisa kubayangkan, bawah kini aku telah sah disetubuhi olehnya.493Please respect copyright.PENANAPa356BhRwf
493Please respect copyright.PENANAU3NDKFMhhQ
“Kalau sakit, bilang, ya, tan.” Fajar mengeluarkan penisnya, lalu ia meludahkan tangannya, dan liur itu ia oles ke penisnya. Ia meraih kedua tanganku dan menempatkannya di kedua kakiku.493Please respect copyright.PENANARSeLW5CpFw
493Please respect copyright.PENANApqF6AVFOBm
“Tahan tan,” suruhnya. Bagai tersihir aku mengikuti perintahnya. Aku menarik kakiku dan menahannya. Kini hilanglah sudah martabatku sebagai istri sekaligus ibu.493Please respect copyright.PENANAZfBu6fgvsK
493Please respect copyright.PENANAxUXtj6IbyQ
“Jar…Ahhhh…” Aku mendesah tak tertahan ketika penisnya mulai masuk kembali. Aku mengigit bibir. Menahan nikmat.493Please respect copyright.PENANAqr9ch0yG0m
493Please respect copyright.PENANA1uXsj76nH9
Terdengar bisiknya di telingaku. “Makasih, tan.”493Please respect copyright.PENANAt5rVEfDZeX
493Please respect copyright.PENANAdgMumFLAf2
Aku tidak menjawab.493Please respect copyright.PENANAPY9lOAjCUT
493Please respect copyright.PENANAfRHyxwR0Xm
Perlahan penisnya mulai masuk lebih dalam. Tidak ada rasa sakit yang kurasakan, melainkan kenikmatan penuh.493Please respect copyright.PENANAysw4dnSXiw
493Please respect copyright.PENANAxUlsHYjCHC
“Ahhhh…empshhhh…,” Aku mendesah lagi ketika penisnya penuh dalam kemaluanku. Aku menggeleng kanan-kiri, menahan rasa nikmat yang luar biasa.493Please respect copyright.PENANA2RHUK9yUv0
493Please respect copyright.PENANAbAX2fWqVEE
Fajar memaju-mundur-kan penisnya perlahan. Tangannya meremas buah dadaku, dan sesekali memelintir putingku. Sementara tangannya yang satu bertengger di puncak kepalaku yang terbalut jilbab.493Please respect copyright.PENANAAg7qDyfCbs
493Please respect copyright.PENANAH5ryeW3h75
Seketika pinggulku terdorong sebab hentakan dar ipenisnya.493Please respect copyright.PENANA6vZAEUMXHi
493Please respect copyright.PENANABOdBOFXLAh
“Enak…tan, hah?” Fajar berkata dengan suara memburu.493Please respect copyright.PENANAAzc9SRzz1Z
493Please respect copyright.PENANAsFjSiH35AW
“Empshh…, enak…, Jar,” jawabku terbawa nafsu.493Please respect copyright.PENANA4p5K1ipHL1
493Please respect copyright.PENANAOjHbmwAybl
Fajar mempercepat temponya. Tangan kananku hengkar dari kaki, ia tarik ke atas, dan ia jilati ketiakku.493Please respect copyright.PENANAvNbPVPwWQJ
493Please respect copyright.PENANALEbaTEOfE1
“Ahhh…., geli…, Jar…” Nafasku memburu, bibirku bergetar, wajahku meringis nikmat. Bisa kurasakan penisnya menyatu dalam tubuhku. Aku tidak menyangka, bahwa aku akan berakhir disetubuhi oleh sahabat anakku sendiri.493Please respect copyright.PENANAbrjAPdBDOw
493Please respect copyright.PENANAp256adq6xL
Penisnya terus menusuk kemaluanku. Kami saling bercumbu dan bertukar ludah. Sapuan lidahnya kubalas. Lepas dari cumbuan, ia membanjiri kedua buah dadaku dengan ludahnya. Sesekali ia gigit kecil putingku. Membuat tubuhku mengelinjang.493Please respect copyright.PENANAn2f0HDWNZe
493Please respect copyright.PENANArpCf5ulEp0
“Gimana, tan? Enak gak dientot?” tanyanya dengan kalimat vulgar.493Please respect copyright.PENANAzuLxZG6ech
493Please respect copyright.PENANAL3KouJsu6O
Aku terbawa suasana, dan menjawab, “Enak…”493Please respect copyright.PENANAe1ajmrTPSw
493Please respect copyright.PENANAhdz0NMtUwq
Fajar semakin gencar menghujani kemaluanku. Aku memeluk tubuhnya dengan erat, menikmati setiap sentakan yang ia layangkan. Sungguh, dalam dosa ini, kurasakan kenikmatan duniawi. Bukannya malah menolak, malah sebaliknya. racau-racau terus keluar dari mulutku.493Please respect copyright.PENANAPr0kWru3k4
493Please respect copyright.PENANAMgio1oSFQq
“Memek tante enak banget.” Giliran Fajar yang meracau tidak jelas. “Sempit banget, tan!”493Please respect copyright.PENANAOaxr2rizpt
493Please respect copyright.PENANAgR3Tg7rCWz
Aku malah terangsang mendengar ucapan vulgarnya. Lama-lama kelamaan kurasakan kenikmatan yang ingin tersalurkan. Sebuah puncak dari bersetubuh. Dan aku bisa merasakan bahwa Fajar merasakan hal yang sama.493Please respect copyright.PENANA0hUOkdleXr
493Please respect copyright.PENANA7jIQrgY6bl
Dalam satu sentakan kuat, aku berkata dengan desah yang melingking, “Empshhh…, tante keluar…”493Please respect copyright.PENANAYD1MtLRboM
493Please respect copyright.PENANAQRZFEqcxYg
Fajar berbisik di telingaku. “Fajar keluarin di dalam, tan.”493Please respect copyright.PENANAVcP9hS68am
493Please respect copyright.PENANASeTDN0dJGu
Pupil membesar, dengan sekuat tenaga, aku dorong tubuhnya. Tapi, aku tak cukup kuat untuk membuat penisnya keluar dari dalam kemaluanku. Sementara itu, Fajar semakin erat memelukku.493Please respect copyright.PENANAdWPpAsB0kw
493Please respect copyright.PENANAnvVNEnQbij
“Tan…, Fajar keluar!!” Dia mengerang keras.493Please respect copyright.PENANAB3rHFASA18
493Please respect copyright.PENANAy0GB9Z7E9g
Pun aku, tubuhku mengelinjang, mataku terangkat ke atas. Deruh nafasku memburu. Kupeluk erat tubuhnya dalam dekapku. Fajar berbisik, “Makasih, tan.”493Please respect copyright.PENANAt4zGOtFpG0
493Please respect copyright.PENANANb7dDMXn03
Aku menatap langit-langit kamar. Berharap bahwa spermanya gagal untuk membuahiku.493Please respect copyright.PENANA9jkqEW1dYg
493Please respect copyright.PENANAvkNif85zfy
***493Please respect copyright.PENANANepMrNMeT0
493Please respect copyright.PENANAdPkjEqvjSh
Aku bersandar di ranjang dengan tatapan kosong. Sementara Fajar mengelus puncak kepalaku sedari tadi. Ia terus berusaha menenangkanku, bahwa tidak mungkin aku akan hamil dalam satu kali persetubuhan.493Please respect copyright.PENANAO6r22va5JV
493Please respect copyright.PENANARUY4XzNjbb
Aku masih dalam keadaan setengah telanjang, dengan bra dan hijab yang tak pernah terlepas sedari awal kami bersetubuh.493Please respect copyright.PENANA4zNGlwMCld
493Please respect copyright.PENANAyuoJODeSGe
“Tan…, Fajar janji bakal tanggung jawab kalau tante hamil,” Kata Fajar sambil jemarinya mengelus pipiku.493Please respect copyright.PENANABYddj6U4nX
493Please respect copyright.PENANAjuXTL0pZ1J
Aku mendengus kesal. “Tante udah punya keluarga Fajar! Kamu malah seenaknya keluarin di dalam. Dan kamu juga ngelagar janji kamu! udah tante bilang, kan, jangan sampe masuk!” Aku berkata dengan nada penuh tekanan.493Please respect copyright.PENANAINDDmY2FZT
493Please respect copyright.PENANAQTLSuCQdv4
Fajar tidak menjawab. Melainkan ia rengkuh kepalaku agar besandar di bahunya. Amarahku seketika mereda.493Please respect copyright.PENANAh7OAwpCWMJ
493Please respect copyright.PENANABvjxNsiURg
“Udah, tan…, Tenang, ya…,” katanya lembut.493Please respect copyright.PENANAs6ATWkLCQh
493Please respect copyright.PENANASM1M5RsR1T
Entah kenapa aku luluh seketika. Belain tangannya di hijabku, membuatku merasakan kenyamanan.493Please respect copyright.PENANANuP3MikFd3
493Please respect copyright.PENANAHRyAHFxYHA
“Tante takut, Jar…,” Aku berkata lirih. “Tante belum siap sebenarnya.”493Please respect copyright.PENANA3dOILV8xas
493Please respect copyright.PENANAokHZkykd2Z
Fajar menarik kedua bahuku menghadapnya. “Percaya sama Fajar, oke?” dia menatapku dalam.493Please respect copyright.PENANA0nJTBHN16v
493Please respect copyright.PENANArrUb9LAMo4
Aku hanya bisa mengganguk pelan, lalu ku tenggelamkan kepalaku dalam dadanya. Kupeluk tubuhnya dengan erat.493Please respect copyright.PENANAFNijuZM9hT
493Please respect copyright.PENANApSMRHglGhH
Tak lama kemudian, kami saling berpakain dan beranjak menuju teras.493Please respect copyright.PENANAeDA2MYPQ0x
493Please respect copyright.PENANAxuZRwajDg3
Aku menatap halaman dengan tatapan kosong. Entah kenapa, persetubuhan tadi, membuat pikiranku kacau. Terlebih apa yang dilakukan Fajar kepadaku. Fajar yang di sampingku malah terlihat santai. Ia seakan tidak peduli apabila aku hamil dan mengandung anaknya.493Please respect copyright.PENANAkC201LJ7ET
493Please respect copyright.PENANABOnD2Q1eei
“Jar…, tadi yang terakhir kali, ya,” kataku, datar.493Please respect copyright.PENANAKwgw6lMtNj
493Please respect copyright.PENANAHHhK0Ot4Kq
“Engga. Fajar masih pengen ngentotin tante.”493Please respect copyright.PENANA8bNNnLNf0T
493Please respect copyright.PENANAKmH45SN1sp
“Bisa gak sih, kamu gak ngomong kotor kaya gitu?” Terdengar suaraku meninggi. Aku emosi terhadap perkataannya yang seakan menghinaku. Walaupun kutau kami memang sudah bercinta.493Please respect copyright.PENANA0ELoyTvj6E
493Please respect copyright.PENANAWxpEolIhTy
Terdengar helaan nafasnya, berat. “Tan…, Fajar cinta sama tante,” katanya, lirih.493Please respect copyright.PENANAPjSUMVAVuW
493Please respect copyright.PENANAcguQbCK4GT
“Cinta atau nafsu?” aku meringis kecil. “Atau, kamu palingan Cuma pengen nikmatin tante, terus kamu buang? Gitu?” Mataku memanas, pandanganku berkaca-kaca.493Please respect copyright.PENANATO6ih0XM6J
493Please respect copyright.PENANAnTvFxXdHnc
Fajar malah menarik tubuhku menghambur padanya. Aku menangis seketika, kutenggelamkan kepalaku di dadanya. Aku merasakan elusan mesra di punggungku. Lagi dan lagi, ia mampu membuatku luluh atas sikapnya yang romantis.493Please respect copyright.PENANAEwGtnDGi4y
493Please respect copyright.PENANAuWQE3rPauW
“Fajar cinta sama tante,” bisiknya. “Bukan sekedar mau nikmatin tante doang.”493Please respect copyright.PENANAqSxSmgSKnH
493Please respect copyright.PENANAAhgYFeOj5G
Dalam dekapnya, aku merasakan ketulusan yang menjalar pada suaranya. Aku merasakan kehangatan yang ia berikan. Dan, entah kenapa, aku tidak menyesal disetubuhi olehnya.493Please respect copyright.PENANAF9UJn0qSZo
493Please respect copyright.PENANAGXNRduZdMQ
Kuseka tangisku, dan kemudian menatapnya. “Jar, tante mau pulang.” Terdengar suaraku sedikit parau. Fajar mengganguk. Ia kecup bibirku, pipiku, keningku, bergantian. Kemudian ia beranjak bangkit, pun aku.493Please respect copyright.PENANA5Ip62y01Ki
493Please respect copyright.PENANAgqpwURAyDk
Fajar mengulurkan tangan sambil tersenyum. Aku mengulum senyum dan menyambar uluran tangannya. Kami melangkah bergandengan menuju mobil. Fajar membukakan pintu mobil dan menyuruhku masuk terlebih dahulu, Aku beranjak masuk. Di susul olehnya.493Please respect copyright.PENANAqS7c1EVXie
493Please respect copyright.PENANAiyMtgY0WsG
Dalam mobil Fajar memandangiku. Aku menatapnya bingung. “Kenapa?”493Please respect copyright.PENANA9gbtnoZKQq
493Please respect copyright.PENANAAq856d7aIH
Fajar memalingkan wajah, lalu menunjuk pipinya dengan jari telunjuk. Aku menghela nafas, kemudian kudekatkan wajahku dan kukecup pipinya.493Please respect copyright.PENANAU6AzAunhbY
493Please respect copyright.PENANA7UV5sWr55p
“Udah, yuk. Pulang,” kataku.493Please respect copyright.PENANAczxPwR1fax
493Please respect copyright.PENANATrhig536jA
Fajar mengganguk, lalu terdengar bunyi mobil menyala. Aku meliriknya sekilas. Remaja itu, sungguh berhasil membuatku jatuh cinta. Seumur hidup, tak pernah kubayangkan bahwa aku akan disetubuhi oleh pria lain selain suamiku. Sungguh, terkadang, apa yang kita bayangkan tidak sesuai dengan yang akan terjadi.493Please respect copyright.PENANAN5GM56QV3E
493Please respect copyright.PENANALxMsGnlrNN
***493Please respect copyright.PENANAuv7CZsJCgO
493Please respect copyright.PENANAbxMWiVvTjO
Air-air mengalir di setiap lekuk tubuhku. Aku memejamkan mata, menikmati setiap tetes air yang membelai mesra wajahku. Tak lupa kusabuni setiap inci tubuhku, mulai dari ketiak, leherku yang tampak memerah, dan area selangkangan.493Please respect copyright.PENANAJsNu300TNE
493Please respect copyright.PENANAzUfw04vCJp
Setelah itu, Ku raih handuk di gantungan samping pintu. Ketepuk-tepuk rambutku pelan, lalu kukeringkan anggota tubuhku. Lalu, ku belit handuk ditubuhku.493Please respect copyright.PENANACTjGuI5kHg
493Please respect copyright.PENANAGn0GarTEGB
Suara Fajar terdengar di meja makan. Ku raih gagang pintu dan kubuka. Fajar tersenyum ke arahku.493Please respect copyright.PENANA92pkUapoOM
493Please respect copyright.PENANA4Yz4Z06xK1
“Sexy, banget, tan,” katanya sambil memandangi tubuhku yang terbelit handuk.493Please respect copyright.PENANANeccLlaapq
493Please respect copyright.PENANAK7osIP3NKq
Aku buru-buru melangkah menuju kamarku, wanti-wanti sekiranya ia kembali menyetubuhiku. Tiba-tiba langkahku terhenti. Ia berdiri di hadapanku.493Please respect copyright.PENANAJO0GXy83D0
493Please respect copyright.PENANALXDSMShdug
Aku mendongak, menatapnya. “Minggir, gak!” kataku, galak.493Please respect copyright.PENANAf3rVssAHAF
493Please respect copyright.PENANAvgSNHyeTOG
“Galak banget,” katanya sambil melangkah dan duduk kembali di meja makan.493Please respect copyright.PENANAS4sZWHZMS0
493Please respect copyright.PENANAsC48DVG2wO
Aku melanjutkan langkahku yang sempat terhenti. Tiba di kamar, aku lekas mengenakan pakaian. Aku menggenakan daster bermotif bunga, dan jilbab bewarna coklat.493Please respect copyright.PENANA4ylguiTJqc
493Please respect copyright.PENANAcq3BZlbAad
“Kamu laper gak?” tanyaku menghampiri Fajar dan duduk di hadapannya. “Mau makan?”493Please respect copyright.PENANAGcdGnsEKKw
493Please respect copyright.PENANAjb5YNwZcsp
“Engga, Tan.” jawabnya. Ia mengedipkan sebelah mata. “Maunya, makan tante.”493Please respect copyright.PENANA1gRQLCKbRt
493Please respect copyright.PENANAVsnnWywPId
Aku menghela nafas. Remaja itu, sering kali menggodaku. Aku beranjak berdiri. Ku ambil dua gelas, hendak membuat kopi untuknya dan untukku. Terdengar langkahnya mendekat.493Please respect copyright.PENANAU2fgRxt7U6
493Please respect copyright.PENANApqBQ95SJfb
“Fajar aja yang bikin, tan,” bisiknya, memelukku dari belakang. “Tante tunggu di ruang tamu aja.” Ia mengecup mesra pipiku.493Please respect copyright.PENANAgdVBLwIbWt
493Please respect copyright.PENANA2ws2fkkRN0
Aku bisa merasakan tonjolan kemalunnya yang menekan pantatku. Tapi, kubiarkan saja.493Please respect copyright.PENANAv7qVoSssgF
493Please respect copyright.PENANAvJyJQPji1F
“Tante, aja, Jar,” kataku.493Please respect copyright.PENANA9oa3FL65Bc
493Please respect copyright.PENANArgNFT1JXp3
Fajar membalik tubuhku menghadapnya. Ia kecup bibirku mesra. Aku memejamkan mata.493Please respect copyright.PENANAwqK5wDVwPG
493Please respect copyright.PENANAxMU7Axntsf
“Fajar aja,” katanya. Aku mengganguk. Membiarkannya mengambil alih.493Please respect copyright.PENANAN3X4wP85s4
493Please respect copyright.PENANAG7FZVvmMl4
Entah kenapa, caranya memperlakukanku, membuat perasaanku mekar. Remaja itu, sungguh piawai menata sebuah hati. Lambat laun, aku semakin terbiasa akan perlakuannya.493Please respect copyright.PENANAcSqQXMEQh9
493Please respect copyright.PENANAa4eBh2Kcng
Tidak lama kemudian. Ia tiba dengan nampan berisi dua gelas kopi. Ia letakan dua kopi itu di meja, dan duduk di sampingku. Tangannya melikir di leherku, ia kecup kembali pipiku. Aku malah merona. Padahal, kecupan itu sudah sering ia layangkan.493Please respect copyright.PENANAU92mXMbYQa
493Please respect copyright.PENANAQKqR1ezepq
“Boleh tidur bareng, tan?” tanyanya. “Please boleh, ya? Fajar janji engga bakal macem-macem.”493Please respect copyright.PENANAX20CaGBCQE
493Please respect copyright.PENANA7orK5FKh5G
Aku menoleh ke arahnya. “Janji?” kataku sambil mengulurkan jari kelingking di depan wajahnya.493Please respect copyright.PENANAmA8gNGC7yx
493Please respect copyright.PENANAzB4HlmsAEV
Fajar menyambut jari kelingkingku dengan jari kelingkingnya. “Janji.”493Please respect copyright.PENANAuc2AjVYPav
493Please respect copyright.PENANAtyTz8716um
Aku mengganguk ringan. Entah kenapa, aku malah membiarkannya. Mungkin, karena aku merasa tidak enak akan sikapnya yang lembut. Tapi, kali ini, kupastikan akan memarihnya apabila ia kembali menyetubuhiku. Pasti.493Please respect copyright.PENANAXyAZVbVEur
493Please respect copyright.PENANA0CP4TtZnWd
“Om pulangnya kapan, tan?” Fajar menyesap kopinya, kakinya tersilang.493Please respect copyright.PENANAMkEnLNiyXQ
493Please respect copyright.PENANAv4XldClNko
“Sabtu depan,” jawabku.493Please respect copyright.PENANANBuJPjMA2K
493Please respect copyright.PENANAfGlo4XPTyM
“Yes! Masih lama, dong.” Suaranya terdengar riang. “kalau gitu, anggap aja Fajar suami tante selama di rumah ini, oke istriku?”493Please respect copyright.PENANAK8ppyQCPRb
493Please respect copyright.PENANA9x0aCsyW0u
Seketika aku merasa desir panas mejalar di tubuhku. Menggapnya suamiku? bagaimana bisa aku melakukan hal seperti itu. Tapi, entah kenapa, aku malah merasa bahagia ketika ia mengatakan itu.493Please respect copyright.PENANANIGbaEHwXA
493Please respect copyright.PENANAkcz8FXvdRR
“Apaan, sih, Jar,” kataku. “jangan aneh-aneh, deh.”493Please respect copyright.PENANA4uwPEUZK7p
493Please respect copyright.PENANAHHfcE9YlEk
Fajar mengusap kepalaku lembut. “Bercanda, tan,” katanya.493Please respect copyright.PENANAgP6J2xRTH5
493Please respect copyright.PENANACknUgKY5HE
Aku menyesap kopiku, kemudian kusandarkan kepalaku di bahunya. “Degup jantung tante berdetak cepat kalau bareng kamu. Tante juga bingung, kok bisa. Tapi kelamaan tante tahu, kayanya tante jatuh cinta deh sama kamu.” akhirnya aku mengungkapkan perasaanku.493Please respect copyright.PENANAadfjnzLcwQ
493Please respect copyright.PENANAfisYHQfRtk
Fajar menjatuhkan kepalanya di kepalaku. Ia usap punggung tanganku dan berkata, “Kan udah Fajar bilang, tante harus ikutin naluri tante. Jika cinta berseru lantang, jangan menutup telinga. Lagian, Fajar janji, Fajar bakal bikin tante jatuh cinta sama Fajar. Selamanya,” ia berhenti sejenak, dikecupnya puncak kepalaku dan melanjutkan. “Tan. Fajar cinta banget sama tante. Fajar pengen bikin tante bahagia sekaligus menuntun tante. Tante harus percaya sama Fajar, oke?”493Please respect copyright.PENANAwnUVHUgz8z
493Please respect copyright.PENANAUZaIQPd27W
Aku hengkang dari bahunya. Kutatap matanya, “menuntun?” tanyaku, bingung.493Please respect copyright.PENANAiNN2jhZAco
493Please respect copyright.PENANAL7oijNm81Z
Fajar meraih telapak tanganku. Ia belai lembut jemariku, lalu menjawab, “Fajar pengen tante ikut Fajar.”493Please respect copyright.PENANASHtkvjeGI6
493Please respect copyright.PENANAjXEfBcXp2r
Aku menelan ludah. Aku paham maksudnya. “Kalau itu tante gak bisa Jar. Sedari kecil, tante berpegang teguh sama keyakinan itu. Tante gak bisa.”493Please respect copyright.PENANAo8kvgvl44n
493Please respect copyright.PENANAgJsuBmnwkC
“Tan, percaya sama Fajar, oke? Fajar bakal mengarahkan tante ke jalanan yang benar. Fajar janji.”493Please respect copyright.PENANABuvm2Le5g0
493Please respect copyright.PENANA14W5BuPxRo
“Tante gak bisa mengiyakan kalau soal itu,” kataku, meminta pengertian.493Please respect copyright.PENANAjdz1FZx4uS
493Please respect copyright.PENANAM6QjjE7vI3
Fajari menarik tubuhku masuk dalam pelukannya. Lagi-lagi aku merasakan kehangatan yang begitu nyata. Aku merasakan sebuah gejolak hatiku bermekaran. Lantas, ia berbisik, “Pelan-pelan aja, tan?”493Please respect copyright.PENANA3sW9nKnTHU
493Please respect copyright.PENANAJtual1CDmn
Aku tidak mengiyakan, tidak juga menolak. Aku hanya berdiam dalam dadanya.493Please respect copyright.PENANAh3ljGsFTb3
493Please respect copyright.PENANAakKM6cArPd
“Bisa, tan?” tanya Fajar memandangiku dalam.493Please respect copyright.PENANAHNEo7vnU3R
493Please respect copyright.PENANAH8JObaW7Yz
Aku menggeleng. “Maaf,” kataku. “Tante gak bisa.”493Please respect copyright.PENANALK3aZFi3LN
493Please respect copyright.PENANAqNSPcBbIST
***493Please respect copyright.PENANAXuX9tm7Rqa
493Please respect copyright.PENANAi3VMLxJqsJ
Aku mematung. Tak pernah kubayangkan aku akan mengajak pria lain tidur bersamaku, di kamarku dan suamiku. Sungguh perbuatan dosa yang besar. Kami bersandar di penyangga ranjang. Fajar membentangkan pandangannya ke setiap penjuru ruang.493Please respect copyright.PENANAk78sfVGEVo
493Please respect copyright.PENANAVEyZ7ZsQmp
Kamarku cukup menimalis. Dengan satu ranjang, lemari pakain yang tak jauh dari ranjang. Meja rias di samping lemari pakain, AC yang selalu menyala, dan satu lampu terang di atap yang selalu menyala. Aku tidak bisa tidur dalam keadaan gelap. Mungkin karena sedari kecil aku sering tidur dengan lampu yang menyala.493Please respect copyright.PENANAVGyHmKMlSW
493Please respect copyright.PENANAjOQXWLYmAs
Aku melirik ke Arahnya. “Kamu gak tidur?” tanyaku.493Please respect copyright.PENANAZrKJRvPYNn
493Please respect copyright.PENANA9fFdGYzLWB
Fajar menoleh, tersenyum. “Tante udah ngantuk?” tanyanya balik.493Please respect copyright.PENANAbeOlHXKBxO
493Please respect copyright.PENANApTPgwCrJtt
Aku menggeleng.493Please respect copyright.PENANAlJtMMsZXd0
493Please respect copyright.PENANAief1jWyjGQ
“Ngentot, yuk, tan,” katanya berterus terang.493Please respect copyright.PENANAkBi8nDSM4E
493Please respect copyright.PENANAYfwozoRF6j
Aku menatapnya tajam. “Kamu lupa atau pura-pura lupa?”493Please respect copyright.PENANAdMIngvQYIX
493Please respect copyright.PENANAC3fxb22D1J
Fajar malah terkekeh. Ia mengangkat pinggulnya sedikit, lalu menanggalkan boxernya. “Kalau gitu kocokin,” katanya.493Please respect copyright.PENANAOcmACxXOlR
493Please respect copyright.PENANARG8gk9bv6B
Aku menelan ludah, tonjolan di balik celana dalamnya membuat desir di darahku menyalak.493Please respect copyright.PENANA5pemdEm0Hk
493Please respect copyright.PENANAC1Abps4l1z
“Jangan macem-macem, deh,” kataku, masih memandangi penisnya.493Please respect copyright.PENANAwrQjUIdWHO
493Please respect copyright.PENANAUS7CW9NanX
Fajar menarik celana dalamnya ke bawah. Bagai sebuah hadih dalam tirai yang dibuka, penisnya menyembul keluar. Aku terbelangak menatap penis yang pernah menyetubuhiku itu.493Please respect copyright.PENANAf7XplUsXYe
493Please respect copyright.PENANAXb2iOQJOz9
“Mau nyoba pake mulut, tan?”493Please respect copyright.PENANAoZG63j5KUC
493Please respect copyright.PENANAcf8eVm24sb
Aku menggeleng.493Please respect copyright.PENANAXrcbHSq9MA
493Please respect copyright.PENANAauTgjJmzkE
Fajar malah menarik kepalaku mendekat ke arah penisnya. Entah kenapa aku tidak memberontak. Kini penis itu tepat dihadapanku. Penisnya mengeluarkan sebuah aroma yang tak kukenali. Fajar menarik kepalaku lagi, sontak bibirku menyentuh kepala penisnya. Lalu ku dorong kepalaku ke belakang.493Please respect copyright.PENANArOEdFpkCBf
493Please respect copyright.PENANAbmaWjaEj7w
“Apaan sih, Jar.” Aku memukul pelan bahunya. “Kamu kelamaan kurang ajar banget, tau gak? Tante izinin kamu buat nyentuh tante bukan berarti kamu bisa bersikap seenaknya!”493Please respect copyright.PENANAcuBNH9BMO6
493Please respect copyright.PENANAKvmpXjTAv2
Fajar terlihat menelan ludah. Aku menatapnya tajam. Ia mengegser tubuhnya dengan wajah kikuk. Mungkin ia menyadari kesalahannya itu.493Please respect copyright.PENANAq8d6QOXCpD
493Please respect copyright.PENANA3paGyxDBhS
“Iya, tan.” Wajahnya terlihat memelas. “Maaf.”493Please respect copyright.PENANA7Bdyc5qCTX
493Please respect copyright.PENANARlCGt6Mhu8
Remaja itu, memang harus diperlakukan seperti ini, sebab apabila kubiarkan, mungkin ia akan bertindak dengan senonoh lagi.493Please respect copyright.PENANAqtMyuesxyA
493Please respect copyright.PENANABKbsUBpWGH
“Sekali lagi kamu kaya gitu, tante gak bakal izinin kamu buat nyentuh tubuh tante lagi!” Aku kemudian melirik penisnya yang masih berdiri tegak. “Pake celana kamu!”493Please respect copyright.PENANAcrivTZ6OSm
493Please respect copyright.PENANALmdB5D9dCg
Terdengar helaan nafasnya, kemudian ia kembali memakai celananya.493Please respect copyright.PENANAdiJPDEOge7
493Please respect copyright.PENANACWPyTnFC5b
“Tante marah?” tanyanya.493Please respect copyright.PENANAeB5K7VL4gA
493Please respect copyright.PENANAVVS8iijplN
“Tante gak suka sikap kamu yang kurang ajar kaya gitu, Jar.”493Please respect copyright.PENANA0T1si2CUT1
493Please respect copyright.PENANAA7wZIlOZto
‘Tapi, kan, tante cinta sama Fajar, kan? “493Please respect copyright.PENANAp6wR8Ky0g4
493Please respect copyright.PENANADgJQ3lKd5Y
“Iya, tapi bukan berarti kamu bisa berlaku seenaknya kaya gitu! “493Please respect copyright.PENANAYVjkPEYD4C
493Please respect copyright.PENANAtAHOCT0jNm
“Tan,” Fajar meraih kedua tanganku. Jika sudah begini, pastilah keluar kata-kata lembut dari mulutnya. “Fajar Cuma mengekspresikan cinta Fajar, emang gak boleh?”493Please respect copyright.PENANAILhKhsPSv9
493Please respect copyright.PENANA0awogYVtJs
“Jar, itu cinta atau nafsu? Kalau landasan kamu cinta sama tante karena nafsu, itu bejat banget tau, gak?” Aku memandangi bola matanya, dalam.493Please respect copyright.PENANAGxDpO1GH5D
493Please respect copyright.PENANA2Ucv3JGTNv
“Cinta sama nafsu adalah dua hal yang gak bisa dipisahkan, tan. Fajar nafsu sama tante, iya. Tapi, Fajar juga cinta sama tante.” Ia memandangiku balik.493Please respect copyright.PENANALEmMI3CRrm
493Please respect copyright.PENANATV64XhLDcK
Benar yang dikatakannya. Cinta dan nafsu tidak lah terpisahakan. Mereka bagai jiwa dan nyawa, hidup dalam satu.493Please respect copyright.PENANAkNROLNDD4D
493Please respect copyright.PENANA5xIr9K8TMI
Fajar berkata lagi, “Cinta itu energi paling purba, tan. Ia yang membentuk semesta, sekaligus ia yang menghancurkan semesta. Nafsu adalah sahabat daripada semesta itu. tanpa nafsu cinta akan terasa hampa.” Ia menatapku semakin dalam.493Please respect copyright.PENANAyTaBCyaAz9
493Please respect copyright.PENANA2A4q9SKeKu
Kata-kata yang ia rangkai sedemikian rup, membuatku luruh-lantah. Aku mengehela nafas sejenak, “Iya, tante paham, kok.” Suaraku mulai terdengar lembut. “Tapi, kan, tante butuh adaptasi, Jar. Kamu ngertiin tante, ya?”493Please respect copyright.PENANAAqQfgtm7YZ
493Please respect copyright.PENANAqRSqTANd2l
Fajar mengganguk. Wajahnya mendekat. Seperti yang sudah, aku memejamkan mataku. Menikmati setiap cumbuan bibirnya. Lidahnya mulai masuk. Kusabut kehadiran lidahnya.493Please respect copyright.PENANAu7AzslpIe6
493Please respect copyright.PENANAemt5UHJwNL
Tangannya meremas pelan buah dadaku. membuatku melenguh pelan. Lalu ia rebahkan tubuhku berbaring di ranjang. Lumatan-lumatannya semakin ganas.493Please respect copyright.PENANAX5vjleWTCk
493Please respect copyright.PENANAQeFc7VZ5Xf
“Tan, boleh?” ia memandangiku. Kali ini, entah kenapa, aku tergerak untuk mengatakan iya. Maka, kuanggukan kepalaku. Sepersekian detik kemudian ia tersenyum.493Please respect copyright.PENANA4naAxAV6a3
493Please respect copyright.PENANAJUf1VPTkwu
“Tapi jangan di kamar ini,” kataku lagi. “Di kamar adit, aja, ya?”493Please respect copyright.PENANAQXhH7T6cav
493Please respect copyright.PENANAk0GlBZkzLO
Fajar mengerti. Kami beranjak dari Kasur. Mendadak tubuhku terangkat, segera kulingkaran kedua tanganku di lehernya.493Please respect copyright.PENANAgoIrcfoS9F
493Please respect copyright.PENANA9M6R8FadOY
“Tante berat tauk!” suaraku terdengar manja.493Please respect copyright.PENANACxmapgEJwL
493Please respect copyright.PENANAGZXa53v7eK
Fajar malah tersenyum. Perlahan ia melangkah. Pintu kamar dengan mudah ia buka. Aku memandangi wajahnya, tampan sekali. Kadang aku berfikir, bagaimana seorang remaja yang seumuran anakku berhasil membuatku jatuh cinta.493Please respect copyright.PENANAkc6XMgNE5e
493Please respect copyright.PENANAURLkaWnNAc
Fajar merebahkan tubuhku dengan lembut di kamar Adit, anakku. Mungkin, aku harus meminta maaf kepadanya, sebab kamar ini akan kugunakan untuk bersetubuh dengan sahabatnya sendiri.493Please respect copyright.PENANA9SJC9Q2IW5
493Please respect copyright.PENANAVMxsfw6okl
Di tepi kamar tidur, Fajar membuka bajunya, menampilan dadanya yang terlihat bidang. Ia lempar bajunya di samping televisi. Lalu, ia menanggalkan celana serta celana dalamnya.493Please respect copyright.PENANARLjvhifP2V
493Please respect copyright.PENANA7uJgfsUf2U
Aku kembali menelan ludah. Ini memang bukan yang kali pertamanya aku melihat kemaluannya, tapi tetap saja aku merasa agak kikuk.493Please respect copyright.PENANAJcGTvgkqxf
493Please respect copyright.PENANABA46wqBAIt
Fajar menghamburkan tubuhnya di ranjang. Ia melumat kembali bibirku. Aku membalasnya lagi. Kedua tanganku memegangi kepalanya. kurasakan tangannya mulai turun dan menjama kemaluanku dari balik daster.493Please respect copyright.PENANAIwxzOWxUeZ
493Please respect copyright.PENANAwFzjmMBwlU
“Empshh…,” aku melenguh pelan, masih bercumbu. Sentuhannya berhasil membuat gairahku bangkit.493Please respect copyright.PENANAviPXqaOzM4
493Please respect copyright.PENANADwLofg7TsR
Mulutnya mulai berpindah, ia singkap jilbabku dari bawah, lalu ia jilati kembali leherku.493Please respect copyright.PENANATV2rqrrSaN
493Please respect copyright.PENANASa2Mivyac2
“Ahh…, Jar…,” sentuhan lidahnya membuat tubuhku merinding seketika.493Please respect copyright.PENANAQVP7D6Ks4y
493Please respect copyright.PENANAa9ibIjvNil
Kurasakan tangannya menarik dasterku sampai pangkal paha. Aku kembali mengerang ketika tangannya menyetuh kemaluanku dari balik celana dalam. Sementara tangan satunya sedari tadi meremas buah dadaku.493Please respect copyright.PENANAmkzw9j0Mvn
493Please respect copyright.PENANAXmGNx6qU0K
“Angkat tangannya, Tan. Fajar pengen nelanjangin tante.”493Please respect copyright.PENANATskfgM1exE
493Please respect copyright.PENANAV76xOM6YWi
Aku beranjak duduk di ranjang, lalu mengangkat pinggulku sedikit. Dasterku tertanggal. Kemudian tangannya beralih menarik celana dalamku. Aku menggangkat pinggulku kembali, dan kini celana dalamku lolos dari kedua kakiku. Yang tersisa hanyalah bra. Dengan piawai, ia bergeser ke arah belakang, membuka kancing braku.493Please respect copyright.PENANA2tuDfsNAJ0
493Please respect copyright.PENANAzpoqiWWUXf
“Wangi banget, tan.” ia mencium braku sembari memejamkan mata.493Please respect copyright.PENANANwnY2rCDsc
493Please respect copyright.PENANA0JzTyAKUgv
“Fajar, ih, Jorok.”493Please respect copyright.PENANAEyawtYUJhu
493Please respect copyright.PENANAkLh5Dvt6ra
Fajar malah terkekeh. Braku dilemparnya ke sembarang tempat. Kemudian ditindihnya tubuhku. Aku memejamkan mata saat bibirnya menghisap-hisap pelan pentilku. Sementara Tangan satunya bergerilya di area selangkanganku.493Please respect copyright.PENANAHEPEODcsAK
493Please respect copyright.PENANAjU16C2CgA7
“Mpshhh…. Ahhhh…” lenguhku tak tertahan ketika satu jarinya ia masukan dalam kemaluanku.493Please respect copyright.PENANABKkUvhOjXT
493Please respect copyright.PENANAMT27SaQF5v
Semua lekuk tubuhku ia singgahi. Ketiakku, dijilatnya dengan rakus. Putingku digigitnya pelan. Jarinya di kemaluanku semakin bergerak cepat. Membuatku terus melenguh dan melenguh akan nikmat yang diberikannya.493Please respect copyright.PENANA0RZPlLne2U
493Please respect copyright.PENANAOcsSAynfPO
Mata kami bertemu. Ia tersenyum kepadaku. Dan aku membalas senyumnya.493Please respect copyright.PENANAP3oA39x6Gb
493Please respect copyright.PENANADLZvbMXpBW
“Fajar buka jilbabnya, boleh?”493Please respect copyright.PENANACk04MmbSRI
493Please respect copyright.PENANAsDo8ohWZSb
Aku tidak langsung mengiyakan. Sebab bagaimanapun Jilbab yang kukenakan adalah identitas agamaku. Dan, hanya Suamiku dan anakku yang pernah melihat rambutku. Tanpa persetujuanku, Fajar langsung membuka jarum pentol di hijabku. Aku malah diam, tidak tahu akan berbuat apa.493Please respect copyright.PENANAtMUhBhxBkE
493Please respect copyright.PENANAuoy1QnZhRQ
“Empsshhh…, Jangan dikasih tanda, Jar….” Aku memejamkan mata. Lidahnya menyapu keringat yang bersinggah di leherku.493Please respect copyright.PENANACgZzFPqw7f
493Please respect copyright.PENANAugynKHrQxV
Perlahan, kurasakan tangannya mengelus rambutku. “Tante lebih cantik kalau gak pake jilbab.” Jilbabku, telah hilang entah ke mana.493Please respect copyright.PENANAvqbRYr0P7s
493Please respect copyright.PENANAQguS2aS6WV
Fajar kemudian menarik kedua bahuku. Kini kami saling berhadapan. Bertelanjang.493Please respect copyright.PENANAqNJHRA5r7c
493Please respect copyright.PENANA9cKUoI3wAk
“Nungging, tan,” suruhnya.493Please respect copyright.PENANAQKMnvbryif
493Please respect copyright.PENANAYlm6I0CxDW
Aku menggeleng. “Jangan pake gaya yang aneh-aneh, deh,” kataku.493Please respect copyright.PENANAch3magncDz
493Please respect copyright.PENANApsavVEKL8h
Sepanjang persetubuhanku dengan suamiku, kami tidak pernah bercinta dengan posisi yang aneh. Yang ku tahu, ketika kami bercinta, aku selalu berada di bawah.493Please respect copyright.PENANAqDkmeo0lsi
493Please respect copyright.PENANA2oP8UDVH5U
Fajar tidak menghiraukan perkataanku. Ia membalik tubuhku, lalu menarik pinggangku. Posisi ini membuatku merasakan desir yang berbeda. Sesuatu yang tidak pernah kucoba sebelumnya. Tidak sama sekali.493Please respect copyright.PENANAIqTHaEXbfj
493Please respect copyright.PENANA4SByWCbLT3
Aku menoleh ke belakang, Ke Arah Fajar. Tubuhnya terlihat berkeringat, persis seperti dioles minyak. Bagian ketiaknya menyembut bulu-bulu tipis. Yang membuatku menelan ludah adalah bagian perutnya yang bagai sebuah rotis yang di tumpuk menjadi enam bagian.493Please respect copyright.PENANA0Je16HTDxe
493Please respect copyright.PENANAIhUeb66utc
“Fajar masukin, Tan.”493Please respect copyright.PENANAOp2whwjyFc
493Please respect copyright.PENANA9GKPHhvwF1
“Pelan-pelan, Jar.” Aku memalingkan wajah ke depan. Tanganku bertumpu di sprei putih. Kepalaku mendongak ke bawah.493Please respect copyright.PENANAZG8sHtKDXC
493Please respect copyright.PENANAfnJHMpSqcr
Perlahan, kurasakan penisnya menyentuh permukaan vaginaku. Aku menggigit bibir seraya memejamkan mata.493Please respect copyright.PENANAuREhdGlc59
493Please respect copyright.PENANA8PrgTRcvDR
“Empshhhhh….” Penisnya kurasakan mulai mencoba masuk lebih dalam. “Pelan-pelan..., Jar.”493Please respect copyright.PENANAOAaKAoCvLv
493Please respect copyright.PENANAbsI3NILcxA
“Ahhhh…, mpshhh…, Jar…, Enak…” Aku mendesah melengking ketika kurasakan kemaluanku menarik penuh penisnya.493Please respect copyright.PENANAgh9ZcAftQe
493Please respect copyright.PENANAyWrVtcXIg7
“Memek tante enak banget.” Fajar meracau sembari menusuk kemaluanku.493Please respect copyright.PENANAi0Q7Bhc1gZ
493Please respect copyright.PENANAESjQQyn2I5
Aku menggeleng-gelengkan kepala, merasakan setiap tusukan penisnya. Kata-kata vulgar yang ia lontarkan dan posisi bercinta kami, membuat gairahku berkobar.493Please respect copyright.PENANAE9KDdTW3t5
493Please respect copyright.PENANAsb1X5OenpQ
Terdengar suara aneh yang di hasilkan oleh benturan penisnya dan kemaluanku. Suara yang sangat erotis.493Please respect copyright.PENANAKaOk2e2tAC
493Please respect copyright.PENANAmwApgIaW74
Fajar menusukku makin cepat. Setiap tusukan penisnya membuatku mendesah kenikmatan. Tidak pernah aku merasakan sensasi senikmat ini dalam bercinta.493Please respect copyright.PENANAYt8C1AAK2M
493Please respect copyright.PENANAHkBxhVxCn9
Tiba-tiba kepalaku sedikit terangkat. Fajar menarik rambutku sambil terus menusuk kemaluanku.493Please respect copyright.PENANAIzqkfx4FvY
493Please respect copyright.PENANAfJ4xQ832So
“Enak…, gak tan…, di doogy?”493Please respect copyright.PENANAUyX8RtJApM
493Please respect copyright.PENANAJ7y0KKG1nG
“Ahhh…, ahhh…, empsshh…, enak.” Suaraku bercampur dengan desah. Bercinta dalam posisi memalukan ini membuatku makin terasa nikmat.493Please respect copyright.PENANAqo7vFBJg9X
493Please respect copyright.PENANAZfXjFBxypj
Fajar terus menusuk kemaluanku, tangannya masih menarik rambutku pelan. tangan satunya meremas buah dadaku yang terombang-ambing akibat setiap sentakan yang ia lancarkan.493Please respect copyright.PENANAsjQk3dSLHo
493Please respect copyright.PENANA4IkKD1Alxk
Setiap sentakan penisnya membuatku menuju sebuab kenikmatan yang semakin nikmat. Bertahap-tahap.493Please respect copyright.PENANAZqjVYMNIF6
493Please respect copyright.PENANAqevBiXd9y2
“Gila, Om Dimas enak banget bisa nyicipin memek seenak ini.” Ucapannya tersebut entah kenapa, membuat birahi menuju tahap yang lebih tinggi. Padahal, aku tidak suka mendengar kata-kata kotor. Tapi kali ini, entah kenapa, aku merasakan sesuatu yang aneh. Mungkin karena nafsuku sudah membara.493Please respect copyright.PENANAwrnzjlXTnL
493Please respect copyright.PENANAbnXtgRWTXj
“Empshhh…, Jar…, yang kenceng…, ahhh…” Kali ini aku yang meminta. Rasa nikmat yang kurasakan membuatku melakukannya. Sungguh, setiap sentakan penisnya membuatku meracau nikmat.493Please respect copyright.PENANAYianhmv38i
493Please respect copyright.PENANAHD7km2oBZ2
“Enakan kontol Fajar atau Om Dimas!”493Please respect copyright.PENANAzfc3sNB3nx
493Please respect copyright.PENANAvsSvhMNsma
Aku menggelengkan kepala dengan mata yang terpejam. Tidak menjawab pertanyaannya. Tiba-tiba kepalku kembali terangkat, sebab tangannya menarik rambutku, cukup kuat.493Please respect copyright.PENANA4Hu80YQu5X
493Please respect copyright.PENANAsD9NfJ33vG
“Jawab, tan.” Terdengar suaranya bercampur desah.493Please respect copyright.PENANAkiUxb0BkCF
493Please respect copyright.PENANAXj7XvDbTGR
Aku masih kekeuh tidak menjawab. Bagiku pertanyaan seperti itu sama halnya menghinakan suamiku. Bagaimanapun, aku masih mencintainya. Walaupun kini aku sedang disetubuhi.493Please respect copyright.PENANARlNA6wt6zg
493Please respect copyright.PENANATv76RQly3O
Fajar mendorong tubuhku. Tusukan penisnya terasa dalam. Buah dadaku menghepat ke ranjang. wajahku terhunus pada bantal. Lalu kurasakan tangannya membelai puncak kepalaku. Tusukannya semakin kuat dan cepat, membuatku terus mengerang dalam kenikmatan duniawi.493Please respect copyright.PENANAHUUUBTsyXV
493Please respect copyright.PENANAZSsGJibgfZ
Bunyi benturan kemaluan kami, mengisi setiap sudur kamar anakku. Di ranjang tempat biasa ia tidur, kini kami kotori dengan perzinahan. Sesuatu yang sungguh tak layak dilakukan seorang ibu.493Please respect copyright.PENANAvT4VWqJUMk
493Please respect copyright.PENANAZqbfew7Lyg
“Empshhhh…, Jar…, Jangan…, Ahhhh…, di kasih tanda!” Suaraku terbata-bata sebab desah.493Please respect copyright.PENANAdn0ErccNNa
493Please respect copyright.PENANAQJVqVNBYPH
“Enak gak, tan?” bisiknya di telingaku.493Please respect copyright.PENANAnfc1pgakvG
493Please respect copyright.PENANAiHhlbnz7kt
“Ahhh…, Ahhhh…Enak…, Jar…”493Please respect copyright.PENANACuXGakqPFi
493Please respect copyright.PENANAHIxTzOfbuo
Fajar terus mendorong penisnya masuk. Tusukannya semakin cepat dan cepat Membuatku menuju tahap yang lebih tinggi lagi.
493Please respect copyright.PENANAiabz0eQBNH
Bersambung
ns 15.158.61.16da2