
Plokk!!! Plokk!!! Plokk!!! Plokk!!! Plokk!!! Plokk!!! Plokk!!! Plokk!!!
“Mmmhhh! Mmmhhh! Slurrrppp! Slurrrppp! Slurrrppp! Mmmhhh! Mmmhhh! Mmmhhh!” desah Merlita yang tak mampu bicara akan kenikmatan yang dia rasakan. Mulutnya penuh akan batang kontol Yudha. Dan lubang memeknya dipenuhi kontol Bima.
“Anjiing! Umur masih 11 tahun tapi kontol gua muat masuk ke memek dia! Bos besar emang udah gila! Aahhh… Aahhh… Mana memeknya sempit banget lagi. Ini memek paling sempit yang pernah gua genjot,” kata Bima yang terkesima dengan jepitan memek Merlita.
“Yaa wajar aja kalo jepitannya mantap. Orang memek bocil umur 11 tahun. Jembut aja dia belum tumbuh, hahahaha. Aahhh… Aahhh… Maaf, Bos. Kami berdua gak tahan sama anak angkat Bos yang binal ini,” balas Yudha sambil terus menggenjot mulut Merlita dengan kasar.
“Pantesan Bos ngebuang semua cewe peliharaannya. Satu cewe memek sempit kaya gini mah. Udah cukup banget. Gak nengok nengok ke cewe lain dah. Jepitannya muanteep poooll!” jawab Bima sambil tertawa terbahak-bahak. Dia sampai gak bisa mengontrol dirinya.
Sementara itu Merlita hanya bisa memohon maaf kepada sang ayah di dalam batinnya itu. “Maafin aku, Papaa. Anak tercintamu ini dientot sama orang lain. Lebih menyedihkannya lagi, aku sangat menikmatinya. Genjotan kontol Om Bima lebih nikmat dari kontol milik Papa.”
Merlita sampai tak kuasa dinding rahimnya dihentak hentak dengan rpm tinggi oleh Bima. Bima bahkan melakukannya tanpa perasaan sedikit pun. Berbeda dengan Dharma yang punya perasaan cinta kepada Merlita. Dia melakukannya dengan lemah lembut dan romantis.
Namun kedua pria dewasa itu, melampiaskan seluruh hasrat gila mereka kepada Merlita. Hal yang tak bisa mereka lakukan kepada pacar atau istri mereka. Mereka lakukan dan mencobanya kepada Merlita. Dan Merlita dengan suka rela menjadi bahan percobaan.
Saking kuatnya gempuran kontol Bima, Merlita sampai tak mampu menahan orgasmenya lebih lama lagi. “Anjiing nih bocil memeknya udah banjir banget! Aahhh! Aahhh! Baru dua menit udah sebecek ini! Bocil memeknya bisa banjir kaya gini. Kalah cewe gua yaa.”
Namun di tengah perbincangan mereka, sepertinya Merlita sudah tak mampu lagi menahan gempuran kontol Bima. Tubuhnya sampai terlihat lemas.“Mmmhhh!!! Mmmhhh!!! Uggkkhh!! Uggkkhh!! Slurrrppp!!! Slurrrppp!!! Mmmhhh!!! Mmmhhh!!! MMMHHHHHH!!!”
Merlita kembali menyemburkan cairan memeknya untuk ketiga kalinya. Dengan tubuh yang kelojotan, gadis kecil itu sudah lama tak dientot sebrutal itu oleh seorang pria. Karena semakin Dharma mencintai Merlita. Semakin genjotan kontolnya lemah lembut penuh cinta.
Bima pun mencabut batang kontolnya, memperhatikan vagina Merlita yang masih mengeluarkan cairan kenikmatan. “Kenapa, Bim? Udah keluar yaa nih bocil? Wajar namanya juga masih bocil. Belum bisa nahan orgasme terlalu lama. Sekarang kita buat dia lebih binal.”
Tak disangka, Yudha pun juga mencabut batang kontolnya dari mulut Merlita. Yang sontak membuat Merlita merasa kebingungan. “Haahhh… Haahhh… Haahhh… Ke—Kenapa dicabut, Omm? Om mau ngapain aku lagi? Aku sampe sesak nafas mulutku digenjot kenceng.”
“Kamu bangun, sayang. Merlita bangun lah, sekarang gantian Om yang tiduran di sofa. Dan kamu naik ke atas pangkuan Om yaa. Kamu harus merasakan sensasi seks seperti ini,” kata Yudha dan Merlita pun menuruti perkataan Yudha. Bima langsung paham harus apa.
“O-Om pengen aku genjot kontol Om? Aduuh, memek aku geli banget. Udah lama aku gak dibuat orgasme sampe tiga kali kaya gini. Kalian berdua terlalu gila dan bejat,” keluh Merlita, meski mengumpat tapi dia tetap naik ke atas pangkuan Yudha. Merlita anak penurut.
Setelah Merlita naik ke atas pangkuan Yudha, dia pun dengan sendirinya memasukkan batang kontol Yudha ke lubang memeknya. Merlita yang binal masih belum puas dientot oleh mereka. Yudha sontak agak kaget, karena Merlita masukin kontol itu ke memeknya sendiri.
“Hahahaha… Kamu ngapain, sayang? Dari tadi marah, ngeluh, dan mengumpat. Gak taunya tiba-tiba sekarang main masukin kontol Om ke memek kamu. Kamu emang bocil doyan ngentot yaa,” balas Yudha sambil tertawa keras. Merlita pun masih malu-malu kucing juga.
“A-Aku cuma penasaran aja kok! Lagian untuk apa lagi aku naik ke atas pangkuan Om. Kalo bukan untuk woman on top? Aku genjot kenceng, ngecrot darah nanti Om Yudha!” jawab Merlita dengan perasaan jengkel. Namun ketika batang kontol Yudha masuk ke memeknya.
Rasa kesal dan jengkel Merlita sontak langsung menghilang. Merlita berjuang keras mendorong pantatnya ke bawah. “A-Aaahhh… Gede banget, Omm! Memek aku sampe berasa penuh banget. O-Ooohhh… Omm… Aku bisa pingsan dientot kontol segede ini. Aku takut Om.”
Namun di saat Merlita sedang berjuang mendorong pantatnya. Yudha tiba-tiba dengan kedua tangannya mendorong pinggang Merlita. Hingga kontolnya melesat masuk mentok menyentuh dinding rahim Merlita. Sontak Merlita pun menjerit gak karuan pada saat itu.
Dan di saat Merlita masih merasakan ngilunya kontol sebesar itu masuk ke lubang memeknya. Bima tiba-tiba menyodomi lubang anus Merlita dengan batang kontolnya. “Om! Jangan! Jangan lubang anusku, Om! Lubang anusku belum pernah dimasukin apapun, Omm!”
Merlita terbilang masih sangat lah polos, jika dibandingkan dengan kedua pengawalnya. Bima sama sekali tak peduli dengan omongan Merlita. “Udah, santai aja sayang. Nanti kalo udah kejadian kamu pasti ketagihan kok. Dientot dua kontol sekaligus itu nikmat.”
Bima secara paksa, memasukkan batang kontolnya ke lubang pantat Merlita. Meski agak kesulitan, namun Bima kepala kontol Bima pada akhirnya berhasil masuk. “Om sakitt! Aaahhh! Om jangan sakitt! Aku gak bisa nahan sakitnya! Aku akan lapor ke pa… Aaahhhh!!!”
Bima mendorong batang kontolnya, hingga hampir seluruh kontolnya masuk ke lubang memek Merlita. Merlita sama sekali tak menyangka dia akan berada di posisi seperti ini. Lubang memek dan lubang anusnya sama-sama dipenuhi dengan kontol dua pria dewasa.
“Bim, gua genjot dari bawah. Lu genjot dari belakang. Kita bikin lebih binal lagi nih bocil. Biar memeknya bisa kita entot setiap hari sepuas kita. Tapi sebisa mungkin jangan ninggalin bekas,” kata Yudha kepada rekan kerjanya. Dan Bima paham harus melakukan apa.
Dari bawah kontol Yudha langsung menggenjot memek Merlita dengan kuatnya. Memek Merlita yang kecil itu dipounding oleh kontol 20 cm milik Yudha. Dipentokin dan dihentak sekuat tenaga. Sementara Bima menggenjot lubang anus Merlita dengan cepatnya.
“Aaahhh!!! Aaahhh!!! Gilaaa! Ini gilaa! Belum apa-apa memek aku udah mau muncrat! Ooohhh!!! Ooohhh!!! Ampuun! Ampuun! Om aku minta ampuun! Aaahhh!!! Aaahhh!!! Ommm!!!” jerit Merlita yang kenikmatan yang dia rasakan sampai terasa ke ubun-ubunnya.451Please respect copyright.PENANAJ3DYSXQp7A
451Please respect copyright.PENANAjQknbGTCeN