
Kedua kontol yang terus mengaduk lubang kenikmatan Merlita. Membuat Merlita merasakan orgasme hampir setiap menit. Hanya dalam lima menit pertama, Merlita dibuat orgasme 4 kali oleh Bima dan Yudha. Dan hal ini adalah hal paling gila yang pernah dirasakan.
“Aaahhh!! Aku sukaa! Aku sukaa! Dientot dua kontol sekaligus ternyata enaak! Aaahhh!! Aaahhh!! Anusku udah gak sakit lagi! Sensasi gelinya jadi berkali-kali lipat! Omm hebaat!” ucap Merlita dengan senyuman girangnya yang begitu binal di hadapan Yudha.
“Hahahaha… Apa kamu menyesal pernah dithreesome sama kami berdua, Merlita? Aahhh! Aahhh! Memek kecil kamu ini dipaksa harus nelen dua kontol sekaligus. Apa kamu menyesal?” tanya Yudha yang masih terus menghentak kuat memek Merlita dari sisi bawah.
“Enggak! Enggak! Ooohhh!! Ooohhh!! Nikmat banget, Omm! Kontol Om berdua nikmat banget! Aaahhh!! Papa maafin akuu! Aku ketagihan dientot sama dua kontol sekaligus! Maafin anakmu yang binal Papaa!” balas Merlita dengan bola mata menengadah ke sisi atas.
“Merlita, ini benar-benar pengalaman yang luar biasa. Baru pertama kali kami ngentot sama anak di bawah umur. Dan punya tingkat kebinalan segila kamu. Hahahaha… Aahhh! Aahhh! Aahhh! Anus anak kecil memang nikmat,” jawab Bima sambil tertawa sangat puaas.
Tubuh Merlita sampai lemas digenjot dengan brutal oleh dua pengawalnya sekaligus. Ditambah kedua toket Merlita yang menggantung dan terus memantul dengan indah. Dilahap dan dihisap kuat sedari tadi oleh Yudha. Gadis kecil itu wajahnya sampai merah berkeringat.
Jilbab putih yang dia kenakan sampai basah terkena keringatnya sendiri. Merlita sudah sepenuhnya telanjang bulat. Hanya menyisakan jilbabnya yang masih terpasang di kepalanya. Yudha dan Bima tak punya niatan untuk melepas jilbab Merlita. Untuk kepuasan mereka.
Selang 1 menit berlalu, Merlita kembali menghadapi kenyataan. Bahwa memeknya gak sanggup menahan gempuran bringas dua kontol sekaligus. Cairan cintanya kembali menekan kantung kemihnya. Semakin dia tahan, semakin brutal genjotan kedua pengawal pribadinya.
Tak hanya sampai di situ, kedua putingnya yang bulat itu dicubit dan dipelintir oleh Yudha dengan sangat kasar. “Aku udah gak sanggup! Aku terlalu banyak nerima rangsangan! Omm udah! Aaahhh!!! Ampun, Omm! Aaahhh!!! Aaahhh!!! Gak kuaat, Omm! Aaahhhhhh!!!”
Merlita bahkan sudah tak sanggup berteriak, setelah dibuat orgasme 9 kali oleh mereka. Gadis kecil itu lubang anus dan memeknya masih sangat sensitif. Wanita dewasa pun banyak yang masih kesulitan menghadapi anus dan memeknya digempur dua kontol besar.
Meski lubang memek Merlita disumpal kontol besar Yudha. Namun cairan memeknya tetap mengalir keluar lewat sela-sela kontol Yudha dan memek Merlita. “Tahan, Merlita. Om sebentar lagi ngecrot kok. Om Bima juga keliatannya mau ngecrot lagi yang kedua kalinya.”
Merlita dengan nafas tersengal-sengal, dia sudah tak bisa berbuat apa-apa. Namun sisi binalnya semakin lama semakin meningkat. “A-Aku gak kuaat lagi. Tapi aku gak pengen ini segera berakhir. Habis ini biarin aku tidur siang, dan tolong entot aku lagi yang kedua kalinya.”
Bima sontak tertawa keras, waktu mendengar Merlita minta dientot lagi setelah istirahat. Ini perkataan yang sangat menyenangkan baginya. “Tenang, Merlita. Hahaha… Kami berdua siap ngentotin kamu kapan aja. Selama Bos Besar masih bekerja di kantornya yaa.”
“Aku sukaa! Aaahhh!! Aaahhh!! Aku suka dientot sama kaliaan! Mungkin aku memang sebinal mamaku. Bahkan mungkin aku jauh lebih binal lagi! Padahal aku masih kecil, tapi sudah sebinal ini!” kata Merlita yang bingung dengan dirinya sendiri yang penuh kebinalan.
Namun di tengah keluhannya, Bima semakin mempercepat genjotan kontolnya di lubang anus Merlita. Yang membuat Merlita semakin gelagapan. Terlihat jelas bahwa Bima sudah hampir mencapai klimaksnya. Dari genjotan kontolnya yang semakin ngebut saat itu.
“Om juga suka ngentot sama kamu, Merlita! Aahhh!! Aahhh!! Bahkan Om gak bisa bertahan lama di dalem anus kamu! Memek kamu emang gila sempitnya! Aahhh!! Aahhh!!” desah Bima yang berusaha menahan ejakulasinya. Meski cairan spermanya sudah menumpuk.
“Teruss! Teruss, Om! Keluarin sperma Om di dalem anusku! Aaahhh!! Aaahhh!! Aku akan membersihkannya sebelum papa pulang! Ooohhh!! Ooohhh!! Aku cuma bisa teriak teriak dientot sama kaliaan!” balas Merlita yang semakin terlihat kegirangan dan bahagia.
“Mukanya senyum sumringah bener kamu, Merlita. Hahahaha… Om juga bentar lagi udah mau ngecrot di memek kamu. Aahhh!! Aahhh!! Kamu nakal banget yaa. Kontol Om dijepit terus sama kamu,” jawab Yudha yang juga merasakan hal yang sama seperti Bimaa.
Merlita pun mempersilahkan kedua pria mesum itu untuk ngecrot di memek dan anusnya. “Keluarin aja, Om! Aaahhh!!! Keluarin semuanya di lubangku! Mau keluaar! Aku mau muncrat lagi! Gilaa sampe 10 kalii! Bener-bener pengalaman ngentot yang paling liar bagiku!”
Dan selang 15 detik, Bima akhirnya tak mampu mempertahankan spermanya lebih dari ini. “Maafin Om, sayang. Om harus penuh anus kamu dengan cairan sperma milik Om! Puas bisa ngentot sama kamu, sayang. Aahhhh!!! Aahhhh!!! Gua keluaarr! Anjiingg! Aahhhhhh!!!”
Bima akhirnya ngecrot di dalem lubang anus Merlita. Yang tak lama berselang, Merlita pun mencapai klimaksnya lagi untuk kesepuluh kalinya. “Jangan berhenti, Om! Jangan berhenti! Aku juga mau muncrat lagi! Ooohhh!!! Om nakaal banget! Nakaal! Ooohhhhhh!!!!”
Bima dan Merlita akhirnya tumbang secara bersamaan. Namun permainan masih belum selesai. Ketika Bima mencabut kontolnya dari lubang anus Merlita. Merlita yang sudah lemas langsung menjatuhkan tubuhnya di dalam pelukan Yudha. Dia sudah tak ada tenaga.
Kini pertarungan tinggal satu lawan satu antara Merlita dan Yudha. Karena sudah tak tahan pengen ngecrot. Yudha bertingkah semakin buas, Yudha memeluk erat tubuh Merlita. Dan menggenjot vagina Merlita lebih brutal dari sebelumnya. Yudha ngebut bukan main.
“Keluar sekali lagi, Merlitaa! Aahhh!!! Aahhh!!! Orgasme sekali lagi untuk Om yang kamu sayangin. Ayoo muncrat sekali lagi! Semburin cairan memek kamu sekali lagi sayang!” ucap Yudha yang ingin merasakan keluar bareng. Seperti yang dilakukan Merlita dan Bima.
“Ja—Jangan, Om! Aku udah dehidrasi! Aku udah haus banget, Om! Aaahhh!!! Aaahhh!!! Om jahaat! Aku udah kehausan masih disuruh orgasme! Om Yudha bener-bener jahaat!” jerit Merlita yang tak sanggup dihentak sangat kuat dengan rpm yang sangat tinggi.
Mendengar Merlita tak mau mengeluarkan cairan memeknya lagi. Yudha bertingkah makin buas dan gilaa. Gadis kecil itu dinding rahimnya sampai hampir cedera. Kelenjar skemik di dinding rahimnya hampir rusak dan bermasalah. Membuatnya semakin tak bisa normal.
“Masih gak mau keluaar? Hah? Om kencengin lagi! Keluarin, Merlita! Atau Om bertingkah lebih sadis lagi ke kamu! Kamu orgasme, Om langsung ngecrot di memek kamu! Ayoo muncrat, Merlitaa!” sergah Yudha memaksa Merlita untuk mencapai klimaks 11 kali.425Please respect copyright.PENANAmIaVLZifFR
425Please respect copyright.PENANAC24K8W1KSh