10.00 a.m
Sekarang Ira dan Winwin tengah berdiri di belakang kursi penonton, mengawasi sekitar kalau mungkin ada yang aneh.
“Besok adalah hari pengangkatan Tuan Jung bukan?” tanya Ira.
“Kau benar,” jawab Winwin yang baru mengingatnya.
“Aku jadi curiga, sepertinya penyerangan kemarin ada hubungannya dengan Jaehyun atau Tuan Jung. Aku sempat melihat ada orang lain yang memberi perintah untuk menembak Jaehyun,” jelas Ira.
“Benarkah?” tanya Winwin.
“Bisa jadi, karna itulah aku tidak bisa tidur kemarin. Aku sibuk mencari informasi dan bertanya pada teman-temanku,” jawab Ira.
“Kau sangat berdedikasi dengan pekerjaan ini rupanya,” ucap Winwin dengan ekspresi kagum.
“Aku selalu bersemangat dengan hal yang aku sukai. Apalagi menyangkut hal seperti ini,” balas Ira membanggakan dirinya sendiri.
“Ini jadwal terakhirnya, besok kita hanya perlu menghadiri pengangkatan Tuan Jung sebagai ketua. Setelah itu kita bisa istirahat dirumah,” jelas Winwin.
“Hhh..sepertinya aku tidak akan bisa istirahat,” ucap Ira, Winwin menatap Ira dengan pandangan bertanya.
Ira menunjuk Jaehyun yang tengah duduk dibangku depan dengan dagunya.
“Ada satu makhluk yang harus aku urus,” jawab Ira.
“Ah..kau benar. Bersabarlah dengan sikapnya,” balas Winwin sambil menepuk pundak Ira.
“Aku jadi rindu Kyukyu,” ucap Ira.
“Kau bisa menganggapku sebagai kakakmu,” balas Winwin.
“No, no. Kalau sunbae jadi oppaku sudah aku jambak dari dulu. Sunbae lebih pantas menjadi tipe idealku,” ucap Ira.
Winwin tertawa kecil.
“Kurasa aku pernah dengar kalau Jaehyun adalah tipe idealmu,” ucap Winwin ditengah tawanya.
“Itu dulu, sebelum aku khilaf dan tahu sifat aslinya. Dan sekarang aku memutuskan kalau sunbae adalah tipe idealku,” jelas Ira.
“Lalu apa kau menyukaiku?” tanya Winwin.
“Tidak, sunbae hanya sebagai patokan,” jawab Ira.
“Kejam,” gerutu Winwin, kali ini Ira yang tertawa.
Acara peresmian itu akhirnya selesai, ketiganya sekarang sudah dalam perjalanan pulang.
“Dia bahkan tidak bicara sejak tadi,” batin Ira.
Ia mengamati Jaehyun yang sekarang sudah tertidur di kursi belakang.
Ira menggaruk kepalanya yang tidak gatal, otaknya berfikir kenapa Jaehyun tidak mengomelinya dari pagi.
“Ira-ah, aku akan mampir ke minimarket sebentar. Kau mau apa?” tanya Winwin.
“Uhm...belikan aku coklat dan jus jeruk,” jawab Ira.
“Arraseo,” jawab Winwin. Ia menepikan mobilnya begitu melihat minimarket.
Sepeninggalan Winwin, Ira memajukan tubuhnya untuk melihat wajah Jaehyun lebih dekat, ia bahkan meletakkan jari telunjuknya diatas kening Jaehyun.
“Sudah kuduga,” batin Ira, ia keluar dari mobil.
Beruntungnya Winwin berhenti di minimarket yang disebelahnya ada apotek.
Ira segera berlari ke apotek dan membeli obat yang ia butuhkan.
Ira kembali sesegera mungkin, dengan kresek putih berisi obat yang dia bawa.
Ketika dia sudah sampai di mobil, ternyata Winwin belum kembali.
Ira mengambil air putih botol dan segera membukanya, tak lupa ia mengambil satu pil obat yang tadi ia beli.
“Jaehyun-ssi,” panggil Ira, ia menepuk lengan Jaehyun, berharap bisa membangunkannya dengan cara itu.
“Jung Jaehyun,” panggil Ira, tapi Jaehyun belum bangun juga.
“Hya! Jung..” ucapan Ira terpotong ketika tangan Jaehyun menutup mulutnya.
“Tidak usah berteriak,” ucap Jaehyun, Ira segera memukul tangan Jaehyun.
“Minum ini,” suruh Ira sambil menyodorkan obat penurun panas dan satu botol air minum. Jaehyun menerimanya tanpa banyak tanya, karena kepalanya terlalu pusing untuk berdebat sekarang.
“Kalau kau sakit harusnya bilang, tidak perlu memaksakan dirimu,” ucap Ira.
Jaehyun tidak menjawab, ia memberikan botol air minum tadi ke Ira dan kembali melanjutkan tidurnya.
“Rasa jeruknya habis, jadi aku membelikan yang stroberi untukmu,” ucap Winwin sambil membuka pintu mobil.
“Tidak apa kok,” jawab Ira, ia menerima kantung plastik yang berisikan makanan yang dibeli Winwin.
“Sepertinya sunbae sangat suka makanan manis,” ucap Ira ketika melihat isi kantung plastik yang kebanyakan berisi makanan dengan rasa manis.
“Aku membelinya untuk kami,” jawab Winwin sambil memakai safety beltnya.
“Dia?” tanya Ira sambil menunjuk Jaehyun dengan dagunya.
“Eo,” jawab Winwin, ia mulai melajukan mobilnya.
“Kita tidak punya perbedaan dalam selera makanan ternyata,” ucap Ira sambil meminum jus strawbery-nya.
#Rumah
“Dia sakit,” ucap Ira sambil menatap Jaehyun yang baru saja masuk kedalam kamarnya.
“Aku tau,” jawab Winwin, Ira menatap Winwin dengan pandangan bertanya.
“Karna itulah aku membeli semua ini, dia suka makan makanan manis kalau sedang sakit,” jelas Winwin.
“Kebiasaan yang aneh,” komentar Ira.
“Memang. Setidaknya kita bisa tenang ketika dia sakit,” ucap Winwin, Ira menatap Winwin dengan senyumnya.
“Kau benar,” ucap Ira dengan senyum lebarnya.
“Aku ada persediaan bir di dalam kulkas, kau mau?” tawar Winwin, Ira menggeleng.
“Aku punya alergi dengan alkohol,” jawab Ira.
“Aku baru dengar ada orang yang alergi alkohol,” ucap Winwin.
“Sunbae baru saja mendengarnya,” balas Ira dengan tawa kecil.
“Aku ke kamar dulu, nanti malam ayo nonton film,” ajak Ira.
“Call. Aku yang akan memilih filmnya,” jawab Winwin.
“Arraseo,” balas Ira, ia berjalan menuju ke kamarnya.
Begitu sampai di kamarnya, Ira langsung melepas jasnya dan bergegas menuju ke kamar mandi.
“Sepertinya besok aku harus membawa lebih banyak persiapan,” ucap Ira sambil mengeringkan rambutnya.
Ia menatap bayangannya di cermin.
“Aku tampak kacau,” ujar Ira, ia baru menyadari kalau sudut bibirnya memar, dan juga luka di pelipisnya.
“Tapi sudah lama juga tidak begini,” lanjut Ira, ia kembali pada kegiatan mengeringkan rambut.
10 menit kemudian
Ira keluar dari kamar mandi dan sudah mengenakan pakaian rumah biasa.
Hotpants denim dan kaus lengan pendek warna pink dengan tulisan Lonely di bagian punggungnya.
Ira menyenandungkan lagu berjudul Without you yang dinyanyikan oleh grup idol NCT U, Ira menyanyikannya sambil menggunakan pelembab di sekujur tubuhnya, baru kemudian dia mendudukkan dirinya didepan cermin, merapikan rambutnya yang berantakan.
“Ngomong-ngomong, bagaimana keadaannya, ya?” batin Ira, ia teringat dengan Jaehyun.
~tok~tok~
Ira langsung menoleh ketika terdengar suara pintu terbuka.
“Ada apa?” tanya Ira ketika kepala Winwin menyembul dari balik pintu.
“Aku ada urusan,” jawab Winwin, ia melemparkan kantung plastik putih pada Ira dan Ira berhasil menangkapnya.
Kantung plastik putih itu berisi obat yang harus diminum oleh Jaehyun.
“Jaga Jaehyun, aku mungkin akan pulang malam,” jelas Winwin.
“Memang kau mau kemana sih?” tanya Ira.
“Acara ulang tahun temanku, mereka mengundangku makan malam,” jawab Winwin.
“Oh. Kalau pulang belikan jus jeruk untukku, yah? Sekalian yang banyak,” suruh Ira.
“Arraseo,” jawab Winwin, ia menutup pintu setelahnya.
Ira mengambil obat dari dalam kantung plastik itu.
Ada dua vitamin dan satu obat yang sepertinya penurun panas.
Ada sticky note disana, Ira membacanya.
Minum 3 kali sehari, untuk obat penurun panasnya cukup dua kali. Kalau vitaminnya pastikan agar Jaehyun menghabiskannya.
Dr. Yoon.
“Dari dokter pribadi,” komentar Ira sambil mengangguk-angguk mengerti.
Ia bangkit dari duduknya dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air putih.
“Dia suka makan makanan manis saat sakit,”
Ucapan Winwin terputar di otak Ira saat ia menuang air putih.
Ia memutuskan untuk mengambil satu batang coklat dari kulkas dan meletakkannya di atas nampan bersama dengan segelas air putih dan obat yang diberikan Winwin.
Ira masuk kedalam kamar Jaehyun tanpa mengetuk pintu, dan dia melihat Jaehyun yang tidur dengan posisi miring menyamping dengan selimut yang menutupi badannya.
Ira meletakkan nampannya dimeja dekat ranjang, ia harus membangunkan Jaehyun sekarang.
“Jaehyun-ssi,” panggil Ira sambil menepuk pelan lengan Jaehyun.
“Minum obatmu dulu, dokter Yoon yang memberikannya. Jung Jaehyun-ssi,” tambah Ira, ia menghela nafas karena Jaehyun belum bangun.
Ia berjongkok, menatap wajah Jaehyun yang masih tidur.
“Kalau kau tidak membuka matamu sekarang, aku akan menyirammu dengan air es,” ancam Ira.
Tapi ancaman itu tidak berhasil.
“Geurae, aku akan terus menatapmu sampai kau bangun,” lanjut Ira.
Mendengar itu Jaehyun langsung membuka matanya, Ira berdecak.
“Aku hanya menyuruhmu untuk minum obat, bukan pergi pidato di istana negara,” ucap Ira, ia berdiri dan mengambil satu persatu obat dari bungkusnya, kemudian menyodorkannya pada Jaehyun.
Jaehyun mendudukkan dirinya dan menerima obat dari tangan Ira kemudian meminum air putih yang juga disodorkan oleh Ira.
Setelah Jaehyun meminum obatnya Ira menyodorkan coklat yang tadi dia bawa.
“Winnie sunbae bilang kalau kau suka makanan manis,” ucap Ira, Jaehyun menatap Ira.
“Aku tidak memasukkan racun ke dalamnya,” lanjut Ira yang menyadari kecurigaan di tatapan Jaehyun.
Ia menarik tangan Jaehyun dan meletakkan satu batang coklat ke tangan Jaehyun, kemudian dia berjalan keluar setelah meletakkan gelas air putih ke nakas.
Setelah menutup pintu, Ira memutuskan untuk ke dapur.
Ia duduk di meja makan setelah mengambil dua kaleng soda dari kulkas dan meminumnya. Entah berapa jam Ira berada disana karena tak lama setelah meminum soda, Ira tertidur dengan kepala berada diatas meja.
- p.m
Ira membuka matanya, ia menoleh ke kanan dan ke kiri.
“Berapa lama aku disini?” gumam Ira, dia meregangkan tangannya kemudian berdiri dan membuang kaleng soda yang sudah habis dan membawa yang masih utuh ke kamarnya.
“Belum pulang juga dia,” ucap Ira yang menyadari kalau belum ada tanda-tanda kehadiran Winwin.
Ira berjalan ke kamar Jaehyun, ia ingin memastikan panas Jaehyun sudah turun atau belum.
Ira membuka pintu dengan hati-hati, ia berjalan tanpa menimbulkan suara.
Gadis itu menyentuh kening Jaehyun, panasnya sudah turun.
“Obatnya mempan juga,” batin Ira, dia membenarkan posisi selimut Jaehyun.
Kemudian dia mengatur cahaya lampu agar temaram.
Setelah menatap Jaehyun untuk yang terakhir kali, Ira menutup pintu pelan.
Begitu menutup pintu, Ira dikagetkan dengan suara pintu dibuka dan menimbulkan suara agak keras, begitu pula saat menutupnya.
Ternyata Winwin, dengan keadaan sedikit berantakan.
“Dasar,” gerutu Ira, dia berjalan menghampiri Winwin dan membantunya berjalan.
“Uh, Ira-ah,” sapa Winwin.
Ira menarik tangan Winwin dan meletakkannya dipundaknya, membantu Winwin untuk berjalan.
“Harusnya sunbae bilang kalau mau minum, aku bisa menjemput sunbae,” ucap Ira, ia membawa Winwin ke kamarnya. Winwin tersenyum.
“Kalau aku mengajakmu, kau akan marah-marah disana,” jawab Winwin.
Ira membuka pintu kamar Winwin.
“Untuk apa? Sunbae kan hanya pergi ke pesta ulang tahun,” tanya Ira.
“Sssstt, aku berbohong pada Ira. Aku pergi menghadiri pernikahan mantanku,” jawab Winwin.
“Dia terlalu banyak minum,” gerutu Ira.
Dia membanting tubuh Winwin ke kasur karena terlalu berat.
“Hya!” seru Winwin ketika Ira akan meninggalkan kamar Winwin.
Ira berbalik, menatap Winwin dengan jengah.
Dia paling tidak suka kalau harus mengurus orang yang kebanyakan minum, tapi dia sendiri tidak bisa menghindar karena Kyuhyun sudah sering menyusahkannya.
Ira mencopot sepatu Winwin.
“Besok kita masih ada jadwal, aku akan membuatkan sarapan besok pagi,” ucap Ira.
Ia hendak pergi, tapi tangannya kembali ditahan oleh Winwin.
“Tetaplah disini,” ucap Winwin, ia menatap Ira dengan pandangan sendu.
Ira menghela nafas, ia mengambil kursi dekat meja belajar Winwin dan meletakkannya disamping tempat tidur.
“Hanya sampai sunbae tidur,” ucap Ira.
Winwin mengangguk, kemudian Ira menyelimuti tubuh Winwin.
“Memang aku ini ibu mereka apa? ” batin Ira.
Ia menekuk kakinya dan meletakkan tangannya diatasnya sebagai tumpuan kepalanya.
Dan tanpa sadar malah dia yang tertidur.
06.00 a.m
Ira membuka matanya ketika ia merasakan sesuatu yang aneh, ia menoleh ke kanan dan ke kiri.
“Bagaimana bisa aku ada disini?” batin Ira.
Seingatnya terakhir kali ia ada di kamar Winwin, tapi sekarang dia ada di kamarnya.
“Mungkin sunbae yang mengangkatku,” pikir Ira, dia segera beranjak dari tempat tidur.
Ia segara mandi, kemudian berkutat di dapur untuk membuat sarapan.
“Uh, Jaehyun-ssi. Sudah baikan?” tanya Ira ketika Jaehyun datang.
“Menurutmu?” jawab Jaehyun, ia mengambil satu botol air minum dari kulkas dan meminumnya, kemudian duduk dimeja makan.
Ira yang baru selesai dengan masakannya hanya tinggal memanggil Winwin.
“Aku akan memanggil Winnie sunbae,” ucap Ira sebelum akhirnya dia berjalan menuju ke kamar Winwin.
Jaehyun yang tidak peduli dengan apa yang dilakukan Ira dan memulai acara sarapannya, sembari memikirkan kejadian semalam.
ns 15.158.61.8da2