Rumah,
Ira langsung masuk ke kamarnya begitu dia sampai di rumah,
Winwin juga, sedangkan Jaehyun langsung pergi ke dapur dan membuka kulkas untuk mengambil minum.
“Dia benar-benar tidak punya perasaan,” ucap Ira sambil membuka kotak P3K-nya dan mulai mengobati lukanya.
“Ah iya, haruskah aku menyelidiki tentang masa lalunya? Aku sangat penasaran dengan yang dimaksud Winnie sunbae,” lanjut Ira, ia menatap bayangannya di cermin sambil terdiam untuk berfikir.
Setelah memplester luka dan memberi salep ke lukanya, Ira menidurkan tubuhnya di atas kasur dengan ponsel digenggamannya.
“Oppa pasti bisa mencarinya, kan?” ucap Ira, dia memencet tombol panggilan begitu dia menemukan kontak Kyuhyun
“Wae?” tanya Kyuhyun dari sebrang.
“Oppa, bisa bantu aku mencari informasi?” tanya Ira.
“Uhm..aku agak sibuk akhir-akhir ini,” jawab Kyuhyun.
“Tidak usah sok sibuk,” balas Ira.
“Hya, aku sibuk karena atasanmu itu!” elak Kyuhyun.
“Tinggal bantu aku apa susahnya sih??!” seru Ira,
“Arraseo!!” teriak Kyuhyun.
“Hya! Apa oppa mmebersihkan apartemen?! Aku melihat ada kapal pecah disana,” tanya Ira.
“Kalau kau peka, datanglah kesini,” jawab Kyuhyun.
“Aku sibuk. Tuh kan...aku jadi lupa tujuanku menelfonmu,” ucap Ira.
“Wae?” tanya Kyuhyun.
“Carikan aku informasi tentang Jaehyun, mulai dari dia kecil,” jawab Ira.
“Bukankah kau itu fans-nya? Kenapa kau tidak cari sendiri?” tanya Kyuhyun.
“Ini tentang informasi pribadinya. Aku malas jika harus mencari informasi seperti itu,” jawab Ira.
“Arraseo, mungkin akan agak lama karna aku sibuk akhir-akhir ini,” balas Kyuhyun.
“Ne..ne...sudah ya?,” ucap Ira, kemudian ia mematikan panggilannya.
Ira mendudukkan dirinya, perutnya terasa lapar sekarang.
“Aishh, aku terlalu malas untuk makan sekarang,” ucap Ira.
“Ah iya, aku masih belum melihat isi kamera,” lanjut Ira, ia mengambil laptop, kemudian dia berjalan keluar kamar.
“Sunbae!” panggil Ira.
“Aku disini!” jawab Winwin, Ira menuju ke sumber suara yang berasal dari dapur.
Ternyata Winwin dan Jaehyun sedang makan disana.
“Heol, kalian makan tanpa aku,” ucap Ira sambil duduk disalah satu kursi.
“Tadinya aku ingin mengajakmu, tapi Jaehyun melarang,” jawab Winwin.
“Kau berani membiarkan wanita kelaparan,” komentar Ira berusaha menyindir Jaehyun. Ia membuka laptopnya.
“Aku tidak menganggapmu sebagai wanita,” balas Jaehyun.
“Lalu apa? Aku transgender begitu?” tanya Ira, Jaehyun tidak menjawab dan fokus pada makanannya.
“Ini, lebih baik kau makan dulu,” ucap Winwin menengahi, ia menyodorkan piringnya.
“Tidak, nanti saja. Selera makanku sudah hilang,” balas Ira.
Ia membuka folder yang digunakan untuk melihat video rekaman dari kamera yang dipasangnya.
“Apa itu?” tanya Winwin.
“Video dari kamera yang aku pasang tadi,” jawab Ira.
Jaehyun menghentikan kunyahannya sementara ketika mendengar jawaban Ira.
“Aku mau lihat,” ucap Winwin, Ira menggeser laptopnya agar Winwin bisa ikut melihat.
“Oh, ini dia. Orang ini pasti atasan mereka,” ucap Ira sambil menunjuk salah satu orang ketika dia mempause videonya.528Please respect copyright.PENANAD74ArSmEmV
“Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat,” ucap Winwin.
“Jaehyun-ssi, apa kau kenal dia?” tanya Ira sambil memutar laptopnya ke arah Jaehyun.
Jaehyun yang tadinya masih makan sekarang terpaksa menghentikannya, ia menatap layar laptop Ira.
“Yang memakai setelan jas dengan kemeja biru,” tambah Ira.
Jaehyun mengamati dengan seksama.
Sampai tiba-tiba ia tersedak makanannya, Winwin langsung menyodorkan air putih ke Jaehyun.
“Kau mengenalnya?” tanya Ira.
Setelah batuknya mereda, Jaehyun menatap Ira sekilas kemudian mengangguk.
“Dia bawahan salah satu anggota parlemen,” jawab Jaehyun.
“Sudah kuduga,” ucap Ira.
“Kenapa kau mengurus itu? Serahkan saja pada polisi,” tanya Jaehyun.
“Aku juga seorang polisi,” jawab Ira.
Jaehyun terdiam.
“Oke! Sekarang aku tinggal mencari informasi tentang dia,” ucap Ira sambil menutup laptopnya.
“Kau mau kemana?” tanyaWinwin.
“Aku akan ke apartemen sebentar, oppaku sudah merubah apartemen menjadi kapal pecah. Kalau ada apa-apa telfon aku,” jawab Ira, Winwin mengangguk mengerti.
Setelah persiapan yang cukup lama dan perjalanan singkat, Ira akhirnya sampai di apartemennya ketika jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam.
Ia memasukkan kode untuk membuka pintu.
Dan dia begitu terkejut melihat keadaan Kyuhyun.
“Hya!” teriak Ira, dia menatap kesal Kyuhyun yang sekarang tengah tiduran di sofa dengan satu bungkus keripik kentang di pelukannya.
Lengkap dengan televisi yang menyala, menampilkan acara variety show kesukaan Kyuhyun.
“Bukankah aku sudah bilang kalau buang sampahnya diluar!” lanjut Ira.
Kyuhyun yang tengah bermain ponsel menoleh sekilas.
“Aku terlalu malas untuk itu,” jawab Kyuhyun.
Ira berjalan ke arah Kyuhyun dan melemparkan tasnya ke arah Kyuhyun dengan keras.
“Hya!” teriak Kyuhyun tidak terima.
Sedangkan Ira tidak peduli dan memulai acara bersih-bersihnya.
Kyuhyun yang tadinya hendak menceramahi Ira berhenti, karena melihat keadaan Ira sekarang.
“Kau mendapat banyak luka di minggu pertama bekerja,” ucap Kyuhyun.
“Jangan berlagak sok kasihan, aku sudah banyak mendapatkannya,” balas Ira, Kyuhyun berdecak.
Adiknya ini memang tidak bisa diajak bicara yang manis-manis.
Kyuhyun kembali dalam posisi tidurannya dia atas sofa.
“Apa oppa juga mengurus kasus pengangkatan?” tanya Ira.
“Eo,” jawab Kyuhyun.
“Aku punya beberapa petunjuk,” ucap Ira, Kyuhyun langsung mendudukkan dirinya dan menatap Ira.
“Kita harus memeriksanya nanti, untuk sekarang belikan aku makanan,” lanjut Ira.
“Okay! Serahkan itu padaku,” seru Kyuhyun, dia pun dengan semangat langsung menelfon restoran langganannya.
21.00 p.m
Kyuhyun dan Ira tengah menatap layar laptop dengan seksama, dengan satu potong ayam goreng di mulut mereka masing-masing.
“Wahh..ini adalah kasus penyergapan paling beresiko,” ucap Kyuhyun.
“Aku yakin kalau mereka dibayar tinggi untuk ini,” balas Ira.
“Aku akan mencari semua orang-orang yang belum tertangkap. Oh iya, untuk orang yang tadi kau sebutkan. Aku mengenalnya, dia Park Junsuk. Agen yang setia pada parlemen Yook,” jelas Kyuhyun.
“Kalau begitu carikan saja semua informasinya, besok aku akan ke kantormu. Ah iya, oppa sudah mencari apa yang aku minta?” tanya Ira.
“Eo, ada di tasku,” jawab Kyuhyun.
Ira langsung bangkit dari posisinya dan mengambil tas Kyuhyun yang berada di kamar untuk mengambil dokumen tentang Jaehyun yang dicarinya.
Ira duduk di samping Kyuhyun begitu satu bendel dokumen sudah ada di tangannya.
“Ngomong-ngomong, aku belum pernah bertemu dengan teman oppa yang mencarikan semua informasi untuk kita,” ucap Ira.
“Dia memang tidak terlalu suka dengan kunjungan tamu,” balas Kyuhyun.
“Akan lebih mudah kalau aku tahu dia,” ucap Ira.
“Kau ingin bertemu dengannya?” tanya Kyuhyun.
“Setidaknya aku bertemu dengannya sekali,” jawab Ira, ia kembali memakan ayam gorengnya.
“Mungkin kita harus menahannya disini karena kasus Tuan Jung pasti akan lebih rumit dari yang kita pikirkan,” ucap Kyuhyun.
“Yoho! Kita bisa bekerja sama,” ucap Ira.
Keduanya bertos ria, tos ala kakak beradik yang hanya digunakan oleh mereka.
“Bagaimana kabar Jae-jae mu itu?” tanya Kyuhyun, Ira melepas gigitan ayamnya.
“Aku harus menjadi mentor kepribadiannya. Woahh..kalau dilihat-lihat kepribadiannya lebih mengerikan daripada oppa, dia menyebalkan dan tidak punya perasaan,” jawab Ira, ia kembali memakan ayamnya.
“Sudah kubilang, kan? Aku ini lebih baik daripada dia,” ucap Kyuhyun yang membuat Ira berdecak.
“Kau akan kembali?” tanya Kyuhyun.
“Besok saja. Lagi pula jadwal Jaehyun sudah habis,” jawab Ira.
“Aku ingin menghabiskan waktuku denganmu sebelum mengurus anak ayam,” ucap Ira sambil menerangkul Kyuhyun dengan senyum manjanya. Ia bahkan bertingkah manis bagaikan anak kucing yang meminta untuk di elus.
“Aigoo...aku ingin memukul kepalamu sekarang,” ucap Kyuhyun sambil tertawa miris, tapi Ira tidak peduli dan hanya tersenyum manis sambil menatap Kyuhyun.
Kemudian keduanya kembali melanjutkan acara kakak adik mereka dengan menonton film bersama.
ns 15.158.61.6da2