355Please respect copyright.PENANAzrKP27L1ob
Ayahmu sudah menyiapkan semuanya, kamu pun harus segera pergi ke America dan menemui keluarga Andre disana.
Andre adalah anak teman ayahmu yang tinggal dan berkuliah disana, dia yang akan dijodohkan denganmu, kalian sudah pernah bertemu sekali ketika makan malam dulu, tapi kamu langsung menolaknya, mendengar kabar kalau kamu menyetujui pertunangan itu, keluarga Andre sangat senang, dan menyambutmu dengan gembira, ibunya Andre menyiapkan kamar dan berbagai barang untuk keperluanmu selama berada di Amerika.
Sebelum pergi ayahmu sempat berpesan.
"Kali ini jangan kecewakan papa, papa tau apapun yang kamu lakukan, jadi jangan berulah dan jangan melakukan hal bodoh"perintahnya.
"Sayang jaga dirimu baik-baik disana ya, jangan lupa makan, dan sampai sana sering-sering tlpon mama ya"
"Iya ma, pa , aku pergi dulu"kamu berpamitan dan masuk ke mobil yang sudah di sediakan oleh ayahmu.
***
Di dalam pesawat kamu hanya merenung sambil melihat awan yang berada diluar kaca, pikiranmu entah kemana, sampai waktu pun membawamu ke America dan tiba dengan selamat.
Kamu berjalan keluar boarding pass dan melihat seorang lelaki bermantel kulit dan berkaca mata hitam sudah menunggumu di sana, penampilan Andre sedikit berbeda mungkin karna dia sekarang tinggal di America dan berbaur dengan orang sini, dulu ketika dia masih tinggal di Jakarta, dia tak terlalu modis seperti sekarang, dia melepaskan kaca matanya dan menyapaku
"Hallo May, akhirnya kita ketemu lagi"sapanya dengan tersenyum.
"Hallo Andre"sapamu datar.
"Kamu makin cantik aja"rayunya tak pernah berubah sama sekali.
Kamu hanya tersenyum kecut, kamu memang sudah tau tipe lelaki macam apa Andre, dulu waktu masih sekolah di Jakarta dia sempat pacaran dengan beberapa cewek termasuk temanmu sendri.
Dia tipe playboy dan cepat bosan dengan cewek, mungkin karna kamu cewek yang susah didapatkan dan tipe cuex, dia mati-matian untuk naklukin kamu.
Andre mengantarmu masuk ke mobil dan membawamu pulang, sesampainya di rumah orang tua Andre sudah menyambutmu.
"Hallo May, akirnya tante bisa ketemu kamu, senang rasanya, gimana kabar kamu sayang?"kata ibunya Andre seraya memelukmu.
Ibunya Andre memang sangat baik orangnya, makanya kamu sangat menghormatinya.
"Saya baik kok tante, tante sama om gimana kabarnya?"tanyamu balik
"Kami juga baik kok, kamu pasti capex ayo masuk kedalam"kata ayahnya Andre membawaku masuk ke dalam rumahnya.
Ibunya Andre menyuruhmu beristirahat di kamar, dia mengantarmu sampai ke kamar.
"Ini kamarmu May, gimana bagus nggak? tante sendiri lo yang mendesain"katanya dengan bangga.
"Bagus banget tante, May suka, harusnya tante nggak usah repot-repot, saya bisa tidur di kamar biasa aja kok"
"Ehhhh mana bisa seperti itu, kamu itu tamu spesial bagi tante, tante seneng banget kamu mau tinggal dengan tante"
"Iyaa tante makasih ya"kataku
"Ya udah kamu mandi dan istirahat dulu ya, tante bikinin makanan buat kamu dulu"katanya sambil berlalu pergi.
Kamu mebereskan semua barang-barang mu dan memasukkanya ke lemari yang sudah di sediakan, dan kamu merebahkan tubuhmu sebentar di kasur, di langit-langit kamu slalu membayangkan wajahku, senyumku candaku dan tangisku, betapa rindunya dirimu padaku, tapi semua itu hanya bisa kamu pendam dalam hatimu.
Di ruang tamu beberapa orang sedang berbincang.
"May sudah datang, papa harap kamu perlakukan dia dengan baik"kata ayah.
"Iya pa tau"sahut Andre.
***
Di sisi lain di Jepang, aku, Rian dan ibuku sudah sampai dengan selamat, beberapa orang telah menjemputku dan membawaku ke rumah yang telah di sediakan, karna semua orang di sana berbahasa inggris dan jepang jadi Rian yang berbicara kepada mereka karna Rian pintar berbahasa inggris.
Pihak rumah sakit mengatakan akan sulit untuk menghubungi saluran ke indonesia menggunakan handphone, karna kami berada di wilayah jepang yang agak terpencil, bisa telpon mungkin sekali atau 2 kali perminggu dan menggunakan telpon umum.
Rian pun mengatakan untuk sementara waktu, kita harus bersabar, sampai aku benar-benar sembuh total, aku juga harus tetap fokus tentang kesembuhanku dan segera kembali ke indonesia.
***
Ayahmu sudah mendaftarkanmu berkuliah di America, dan ini hari pertamamu, kamu di wajibkan untuk berangkat dan pulang kampus bersama Andre, di kampus teman-teman Andre bertanya siapa dirimu, Andre berkata bahwa kamu adalah calon istrinya.
Tapi Andre cukup populer di kmpus, banyak wanita yang juga menyukainya, melihatmu menjadi tunangan Andre dengan cepat kabar itu pun berhembus seperti angin sampai kemana-mana.
Kamu malah jadi risih rasanya, kamu memilih menyendiri tanpa teman, karna kamu tak ingin membagi kisah hidupmu pada orang lain.
***
Vika dan Dona sangat syok saat mendapat pesan bahwa kamu keluar dari kampus begitu saja dan pindah kampus entah kemana, tak ada satu orang pun yang tau dimana kamu tinggal dan kemana kamu pergi, kamu hilang begitu saja bak di telan bumi.
Dona ingin menghubungi mu tapi nomermu tak bisa di hubungi, mereka bingung bagaimana harus menjelaskan kepadaku, mereka ingat bahwa Bella pernah dekat denganmu, mereka memberanikan diri bertanya pada Bella, tapi Bella mengatakan kalau kamu sudah pindah dari rumahmu yang dulu, dan sekarang dia nggak tau rumahmu yang baru, mereka malah semakin bingung.
***
Di jepang, hari ini aku akan ke rumah sakit, aku harus bertemu dengan dokter yang akan mengoperasiku, dan juga chek up semua kondisi tubuhku, Rian dan ibuku slalu mendapingiku.
Sebelum operasi berlangsung dokter mengatakan ini akn memakan waktu lama bisa setengah hari atau lebih karna mereka harus mengoperasi kedua bagian langsung, di leher dan kakiku, mereka akan memberikan implan pita suara dan memasang tulang besi ke kakiku, jadi dokter berharap keluarga pasien sabar menunggu dan terus berdoa, ibuku pun mengatakan siap menerima resiko apapun yang akan terjadi, asalkan aku selamat.
Dan operasi pun berlangsung.
"Tante kalau capex istirahat aja dulu, biar Rian yang nunggu Nessa di sini"kata Rian
"Nggak papa nak Rian, tante masih sanggup, makacih banget walau Nessa sudah menolakmu seperti itu, tapi kamu masih mu membantunya"
"Iya tante saya ngelakuin ini juga demi Nessa"
"Semoga dengan ini Nessa bisa membuka pintu hatinya untukmu"
Rian hanya tersenyum.
Ia tahu orang yang diinginkan Nessa hanyalah dirimu, walau aku sudah terang-terangan mengatakan tak ingin dipisahkan denganmu, tapi tetap saja, ketika ada celah Rian selalu berusaha menyakinkanku.
ns 15.158.61.8da2