Beberapa minggu kemudian aku sudah banyak kemajuan, aku bisa berbicara dan berjalan dengan baik, aku ingin segera pulang tak ingin berlama-lama disana, akhirnya dokter mengijinkanku pulang.
Sesampainya dirumah, mereka sudah menyambutku, tapi hanya satu orang yang ingin ku temui
"Dimana may?"
Semua orang berpandangan dan tak ada yang mau berbicara.
"Kok pada diem, aku tanya May dimana?Vika, Dona kenapa nggak jawab?"suaraku meninggi.
"Sayang, kamu kan baru aja pulih, ingat kan kata dokter, harus banyak istirahat dulu"ibuku melerai ku.
"Aku nggak peduli bu, aku mau ketemu ama May sekarang!"bentakku.
"Kak May udah lama pergi, semenjak kaka berangkat ke jepang"ucap Mella.
"Apaaaaa! Kemana dia pergi?"
"Kami nggak tau Sa, dia mendadak ngilang gitu aja, dia juga keluar dari kampus"ujar Dona.
Aku terduduk di sofa, dan menangis.
"Untuk apa semua usahaku ini, jika aku tak bisa melihatmu lagi, untuk apaaaa?"teriakku sambil menangis.
Ayah menghampiriku.
"Sayang, lihatlah ini pesan yang dikirim May sebelum ia menghilang, ia melakukanya karna ingin melihatmu bahagia walau tak bersamanya sayang"
"Aku nggak mau yah, aku cuman butuh May, aku nggak mau, aku cuman mau dia yah, aku aku.."aku pun pingsan karna kelelahan.
Ayah menggendongku ke kamar.
Entah kemana perginya dirimu, mereka semua pun tak tau.
***
Beberapa bulan kemudian, aku mengikuti kuliah susulan karna kuliah ku yang tertinggal dulu, aku mendengar Bella dan Alex berada di penjara karna tertangkap mengedarkan narkoba, Rian meneruskan bisnis keuarganya, kini semua kembali seperti sedia kala, tapi aku masih saja tak bisa melupakanmu, aku pun tak bisa menerima orang lain yang masuk ke dalam hatiku.
***
Setelah pertunanganmu yang sukses, kini tibalah menanti hari pernikahanmu yang akan dilaksanakan minggu depan, Hari ini kamu, ibumu dan ibu mertua mu pergi untuk menyewa gaun pengantinmu.
"Sis lihat itu, cantik sekali May, sis pasti bangga punya anak secantik dia"ujar ibu mertuamu
"Ah sis bisa aja, Andre juga tampan sekali kok"timpal ibumu.
Kamu memakai gaun itu dan menunjukkan kepada mereka, tapi diwajahmu tak ada senyuman sama sekali, kamu menahan tangisanmu, tapi ibumu bisa melihatnya, ia menghampirimu dibalik korden.
"May"panggilnya lirih.
Kamu langsung memeluknya dan menutup mulutmu, menahan tangismu agar tak terdengar oleh ibu mertuamu.
"Yang sabar ya sayang, yang tegar"
"Ma, apa aku bunuh diri saja"
Ucapanmu mengagetkan ibumu.
"Jangan pernah kamu berfikir untuk melakukan hal bodoh seperti itu May, mama tidak akan memaafkanmu!"
"Aku tak bisa menikah dengan Andre ma, aku bisa gila jika terus seperti ini, aku ingin sekali bertemu Nessa ma"isakmu.
"Tenanglah, mama akan memikirkan sesuatu, untuk sementara lakukan saja kemauan papamu itu"
***
Suatu hari sebuah surat dikirim ke rumahku, Mella berlarian mencariku.
"Kaka...kak.., sini coba lihat ini surat dari siapa kak?"Mella memberikan surat itu padaku, lalu aku membacanya.
Betapa kagetnya aku, itu surat dari ibumu, yang menceritakan keadaanmu sekarang, aku tak menyangka kalau pengorbananmu begitu besar padaku, ayah dan ibuku pun tau kenapa alasan kamu meningalkan ku dulu.
Ayah dan ibuku merelakan aku pergi demi kebahagiaan ku, aku berjanji pada mereka untuk hidup bahagia selalu, dan akan mengirimkan kabar setiap waktu, adikku menangis tak henti-henti nya saat merelakanku pergi untuk mengejar cintaku.
***
Malam yang penuh bintang dilangit, para tamu pun sudah berdatangan, hari itu ayahmu sengaja menyewa beberapa pengawal, ia khawatir kamu akan berulah nantinya.
Kamu tak bisa berkutik kemanapun karna selalu saja diikuti, ibumu datang menghampirimu.
"Sayang, mama sangat senang sekaligus sedih karna harus merelakan putri mama satu-satunya menjadi milik orang lain"isak ibumu seraya memelukmu dan memasukkan sebuah kertas di dadamu.
"Baca itu di kamar mandi sayang"ucap ibumu lirih.
"Iya ma"sahutmu.
"Ini sayang hadiah buatmu, kuharap kamu menyukainya"ibumu memberikan sebuah kaca mata bluberry.
"Makacih ma"
Lalu ibumu pergi keluar.
"Aku ingin ke kamar mandi"ucapmu lalu beberapa pengawal mengikutimu.
Didalam kamar mandi kamu membaca kertas yang ditulis ibumu, kamu tersenyum bahagia, kamu merobek kertas itu menjadi kecil-kecil dan membuangnya ke toilet lalu memplusnya.
Saat ijab qobul.
"Saya terima nikahnya, mayfarel binti..."
"Ceklek"
Semua lampu mendadak padam, beberapa orang mulai panik.
"Ada apa ini, pengawal cek tempat listriknya"pinta ayahku
"Baik tuan"
Mereka segera berpencar dan mencari tempat listrik itu.
Kamu berbekal kaca mata yang diberi ibumu, itu adalah kaca mata yang bisa melihat dalam kegelapan, kamu langsung beranjak dari tempat dudukmu dan berlari keluar, kamu mencoba menghindari para pengawal, kamu melewati pintu belakang seperti arahan ibumu.
"Ceklek"
Lampu pun menyala kembali, suasana kembali normal, tapi Andre tak melihatmu disampingnya.
"May, dimana kamu May?, penjaga May menghilang"teriak Andre
"Apaa!, cepat cari dia sampai dapat"teriak ayahmu.
Kamu berjalan memasuki toko seven dan bertanya pada kasir itu.
"Mbak ada tas yang di titipin disini?"
"Oh mbak pengantin ya?, ini mbak"
"Terima kasih ya"
Kamu segera mengambil tas jinjing itu, dan sebuah mobil sudah menjemputmu.
"Masuk non"teriak sopir wanita itu.
Kamu langsung masuk dan mobil itu berlalu.
"Saya Indah, suruhan nyonya, saya disuruh menjemput non, dan membawa non sampai ke bandara dengan selamat, sekarang non ganti baju dan nyamar dulu ya, didepan mungkin akan ada pemeriksaan"
"Oh baiklah"
Kamu segera mengganti baju dan menyamar, untung saja kamu lihai dalam menyamar menjadi seorang pria, tak lupa memakai kumis palsu dan kaca mata layaknya bos besar di perusahaan.
Andre sudah memblokir jalan dan meminta bantuan polisi setempat untuk mencarimu, ia mengirimkan photo dirimu via ponsel.
"Sorry! can you open the glass please"polisi itu mengetuk kaca mobil Indah, ia menurunkan kacanya.
Polisi itu melihat-lihat kedalam dan sempat menatapmu, jantungmu berdetak tak karuan, keringat dingin keluar dari keningmu, kamu begitu takut tertangkap.
"Ok miss you can go"polisi itu menyuruh indah untuk pergi, kamu baru bisa bernafas dengan lega.
"Hahh, syukurlah"gumammu seraya melepas kumis palsu dan kaca matamu.
"Non, di tas itu ada identitas baru dan juga ponsel buat non, dan tolong tinggalkan ponsel dan identitas non yang lama ke saya, saya akan mengurusnya"ucap Indah sambil masih menyetir.
"Lalu aku harus pergi kemana?"tanyamu masih bingung.
"Ada tiket pesawat ke jakarta disitu, non pergi dulu kesana, ada seseorang yang ingin bertemu dengan non"
"Siapa dia?"
"Non akan tau setelah tiba disana, telpon orang itu di kontak no 1 non"
"Ehmm, baiklah"
Sesampainya di bandara.
"Non jaga diri baik-baik, kalau ada waktu segera kabari nyonya, di buku rekening ini ada uang untuk non, nyonya sudah menyiapkannya, saya harap non berbahagia, cepatlah pergi non"
"Terima kasih ya, tolong jaga keluargaku dengan baik"
"Iya non"
Kamu pergi dan segera bergegas masuk ke pesawat dan terbang ke jakarta.
356Please respect copyright.PENANAyDuHidJA9M
356Please respect copyright.PENANAaXItdqwg5b
356Please respect copyright.PENANASsjxxdcJvD