Aku duduk di kelas bersama Vika dan Dona, kamu pun duduk disampingku. Kamu hanya diam tak berkata sepatah kata pun sembari mengeluarkan buku pelajaran mu.
Aku merasa ada yang aneh dengan sikap mu, kenapa begitu dingin.
Saat pulang, Rian sudah menunggu ku di depan gerbang dengan mobil marcedes merahnya, ia berdiri menyampirkan jas di bahunya, ketika melihatku ia melambaikan tangannya, aku pun melambai balik.
"Buseeettttt itu kak Rian ya?kerennya minta ampun, ya Tuhan tolong sisain satu aja cowok kayak dia buat aku amien"Vika berdoa untuk dirinya sendiri.
"Vikaaaaa"Dona menatapnya.
Rian datang menghampiriku,
"Sa, ayo aku anterin pulang?"pintanya padaku.
"Nggak usah repot-repot kak asrama aku deket kok!"aku menolaknya.
"Ayolah, kita kan udah lama nggak ketemu, aku juga mau ngajak kamu ke suatu tempat"
"Udah sana pergi Sa, atau perlu aku yang ganti in nih?"Vika nyengir.
"Ni anak satu, bisa diem nggak!"Dona membungkam mulut Vika.
"Ya udah kalau gitu"akhirnya aku ikut dengan Rian.
"Aku pinjem dulu ya si Nessa"kata Rian pada kami.
"Kalau minjem harus balikin utuh ya kak!"timpal Vika.
"Pasti itu"Rian berkata dengan tersenyum.
Rian membuka kan pintu mobilnya untuk ku, sebelum masuk aku menatap mu yang masih saja memasang wajah cemberut.
"Duh kapan ya aku punya cowok kayak kak Rian, udah baik perhatian lagi" ucap Vika berangan-angan.
"Ngimpi aja sono"bentak Dona.
Kamu nyelonong gitu aja, pergi meninggalkan mereka berdua.
"Eh May mau kemana kamu?"tanya Dona pada mu.
"Aku ada urusan sebentar, kalian pulang aja dulu"jawab mu dan berlalu pergi.
Dari arah lain seorang wanita sedang mengawasi kalian.
"Jadi benar dia kuliah disini juga!"gumamnya.
"Sayang, ngapain kamu?"tanya Alex seraya merangkul Bella.
"Oh nggak ada apa-apa kok sayang"sahut Bella beralasan dan pergi meninggalkan nya.
Alex menatap mu dari kejauhan
"Eh Ron, apa dia juga Tb (tomboy)?"Alex menunjuk kearah mu.
"Aku akan mencari tahu tentangnya"jawab Roni.
Alex dan bella adalah sepasang kekasih, Alex adalah salah satu tomboy yang bisa dibilang ganteng di kampus itu, tapi sayang kepribadiannya sangatlah buruk, jika ia tak menyukai seseorang, ia akan membully dan menghajarnya habis-habisan.
***
Rian membawaku berkeliling di mall Jogya, karna aku juga belum pernah ketempat itu, maka dia mengajakku ke banyak tempat, lalu setelah puas berjalan-jalan, kami mencari makan.
"Sa, apa kamu nggak risih sekamar dengan May?"tanyanya seraya menyumpit makanan.
"Ehmm, enggak kok kak, biasa aja, si May juga orangnya pendiem kok"
"Kalau ada yang nggak beres, kamu cepet kabarin aku ya, aku nggak mau kamu kenapa-napa"
"Siap kak"
Setelah makan, Rian mengantarku pulang, sesampainya di depan asrama,
"Makacih ya kak, udah ngajak aku jalan-jalan"ucap ku seraya melepas sabuk pengaman.
Rian keluar dan membukakan pintu mobilnya untukku.
"Ya udah cepet masuk keburu larut nih, sampai ketemu besok ya"
Aku mengangguk lalu pergi memasuki asramaku, aku membuka pintu dan mendapati kamar itu kosong, tak ada siapapun disana.
"Pada kemana ya?"gumam ku lalu mengeluarkan ponsel dan menelpon Dona.
"Don kalian dimana? Kok belum pulang ke asrama?"
"Eh kamu dah balik Sa! Kukira masih agak lama, ini si Vika minta beli bakso, jadi kita masih di pinggir jalan nih"
"Oh gitu!apa May juga disitu sama kalian?"
"Enggak tuh, tadi pas kamu pergi ama kak Rian, dia juga pergi entah kemana, dia belum balik ya?"
"Belum tuh"
"Wah jadi kamu sendirian Sa?kalau gitu kami cepet pulang, Vika cepet habisin!, Nessa di asrama sendirian nih!"Dona membentak Vika yang makan dengan lelet.
"Iya ini juga lagi makan, emangnya aku lagi kemu"bantah Vika sambil menyeruput mie di dalam mangkoknya.
"Kalian nggak usah kuatir lah, nyantai aja makannya, ntar malah keselek lo, lagian lampu di asrama ini terang benderang kok"
"Ehmmm gitu ya, kamu mau bakso nggak Sa? Ntar aku bungkusin"
"Nggak usah aku dah makan tadi, yadah aku mau mandi dulu ya"
"Ok Sa"Donna mengakiri panggilannya, tapi ia masih kawatir pada ku, karna tau aku nggak boleh ditinggal sendirian saat malam, karna aku takut gelap.
Aku mengambil baju ganti dan juga handuk, aku berjalan menuju kamar mandi, belum sampai disana, mendadak lampu asrama padam, aku melihat sekelilingku gelap gulita, aku mulai panik, aku berjalan tak tentu arah, lalu..
"Ouchhhh"lututku menabrak benda keras.
Aku terduduk dan menangis, aku tak bisa bergerak kemana pun, lalu aku berteriak.
"Arcccccchhhhhhh tolonggggg"teriak ku sambil terus menangis.
Kamu baru saja akan berjalan di koridor, tiba-tiba lampu asrama padam, semua orang berhamburan keluar, kamu mendengar teriakan dari dalam kamar mu dan segera masuk untuk memeriksanya.
Berbekal sinar dari ponsel mu kamu masuk dan menyinari beberapa tempat, kamu kaget melihat ku merunduk di samping lemari.
"Sa! Kamu kenapa?"tanya mu seraya menguncang tubuh ku.
Aku yang mengenal suara itu langsung memeluk mu.
"Mayyyyy, aku takuttttt"ucapku seraya memeluk tubuh mu dengan erat.
Kamu kaget,
"Tenang ya Sa, aku udah ada disini, kamu nggak perlu takut"ucap mu seraya menepuk bahu ku.
Tak berapa lama lampu pun mulai menyala kembali, tapi aku masih menutup mataku dan makin masuk ke pelukan tubuh mu yang hangat.
"Sa, Nessa, lampu nya udah nyala, apa kamu mau terus memelukku?"
Aku membuka mataku dan melihat sekeliling, ternyata lampu sudah menyala, aku melepas pelukan ku dan merunduk malu.
"Maaf ya May"ucap ku lirih.
"Kenapa kamu minta maaf!, aneh kamu"kamu melihat lutut ku terluka lalu kamu menggendongku ke kasur.
"May ngapain kamu? Aku bisa jalan kok!"
"Lihat kakimu tu terluka, apa kamu nggak ngerasa sakit?"ucap mu dan menurunkan ku di kasur.
Setelah aku melihat lukaku, aku baru merasakan nyeri di kakiku.
"Haduhhhh! Kenapa berdarah gini"
Kamu segera pergi mengambil sesuatu di tas ransel berwarna hitam yang sering kamu bawa ke kampus, lalu kamu menemuiku lagi, kamu duduk di bawah ku dan mengobati lukaku lalu menempelkan plaster di sana.
"Apa kebetulan kamu takut gelap?"kamu bertanya sambil menatap ku.
"Ehmm, iya, aku phobia di tempat gelap"
"Oh gitu, terus teman-teman kamu pada kemana?"
"Mereka lagi cari makan, mungkin sebentar lagi pulang, makacih ya tadi udah nolongin aku"
"Ehm iya"kamu pergi ke kasur mu dan mengambil baju ganti, kamu ingin mandi tapi mengurutkan niat mu, karna tak ingin meninggalkan ku sendiri.
***
"Gawat Don!, tadi di asrama mati lampu,ini anak-anak pada nge post status"ucap Vika.
"Hah serius kamu Vik? Mana Nessa sendirian lagi, ayo cepetan kita balik"Dona menarik tangan Vika.
"Eitsss tunggu, bayar dulu geblek"
"Oh iya lupa,ini pak!"Dona memberikan uang pas pada penjual itu dan segera pergi ke asrama.
Mereka berlari dan segera masuk ke kamar.
"Nessa, Nessa, kamu nggak papa kan?"tanya Dona seraya cemas.
"Aku denger tadi lampu asrama padam, kamu nggak ketakutan kan?"tanya Vika.
"Aku nggak papa kok, untungnya tadi ada May yang bantuin aku"aku menatap mu yang masih sibuk bermain gadget.
Vika berjalan menemui mu.
"Oh makasih ya May, udah jagain si Nessa, kalau nggak ada kamu, ntah apa yang terjadi ama dia"
"Iya iya."
395Please respect copyright.PENANATOpDeV7OaC
395Please respect copyright.PENANAvoZI1zJHcm
395Please respect copyright.PENANAYcni02taP7
395Please respect copyright.PENANA4nrx2kERx6
395Please respect copyright.PENANA1oSKBaMR57
395Please respect copyright.PENANALmi9XQZX0T