Kami nggak sadar kalau Bella dan Alex pun ada di cafe itu.
"Sayankk kapan kamu mau ngasih pelajaran ke cewek itu"pinta Bella seraya menatapku dari kejauhan.
"Tenang sayang, aku udah nyiapin rencana, tunggu bentar lagi, ok"sahut alex seraya membelai pipi kekasihnya itu.
***
Sesampainya di asrama, Vika dan Dona kecapean maka mereka pun tidur lebih dulu, aku mencoba berbaring diranjangku, kamu menyusulku dan duduk di sampingku, aku sadar kamu datang dan aku pun duduk didepanmu.
"kenapa kok belum tdur?"tanyaku padamu seraya melirik ke kasur atas melihat Vika yang sudah mendengkur.
"Aku ada sesuatu buat kamu"katamu seraya memberikan sebuah bungkusan kepadaku.
Aku membukanya,dan itu adalah boneka bebek, aku sangat menyukai boneka itu.
"Wahhh lucu baangettt"kataku seraya memeluk boneka itu dan tersenyum lebar.
"Yang kamu bawa namanya Mayfa, dan ini punyaku namanya Mayxi, ini pemberianku yang pertama buatmu, simpan dengan baik ya"ucapmu seraya mengelus rambutku.
"Makacih aku suka bnget, aku bakal jagain dia dengan baik kok"lalu aku mencium pipimu sebagai ungkapan terima kasihku, dan kamu pun kembali ke ranjangmu dengan hati yang senang.
***
Hari ini kami semua akan pergi ke acara di rumah Rian, hari itu aku memakai gaun yang jarang aku pakai, ketika aku selesai berdandan kamu terus saja memandangiku, aku jadi risih.
"Kamu cantik Sa"kamu memujiku.
Aku tersenyum membalas perkataanmu.
Pukul 7 malam kami semua berangkat ke rumah Rian, dia termasuk anak orang kaya, ayahnya mempunyai perusahaan sepatu Nike dan Adidas yang cukup ternama, sesampainya di rumah Rian.
"Waaaahhh gede banget rumahnya, Sa! Kamu kok nggak pernah bilang kalau kak Rian anak orang kaya"celetuk Vika.
"Terus kenapa? mau kamu gebet gitu!"ujarku.
"Idihhh jahat deh kamu Sa"ujar Dona.
Aku memencet bel dan menunggu seseorang membukakan pintu, dan selang berapa saat Rian datang menyambut kami.
"Selamat dataang semuanya, yuuk masuk kedalem, ibuku dah nunggu dari tadi"pandangan Rian tertuju kepadaku, dia menghampiriku,
"Malam ini kamu terlihat cantik Sa"sambil membelai rambutku.
"Achh kaka bisa aja"aku menurunkan tanganya.
Vika membisikkan sesuatu kepadamu.
"May pepetin terus si Nessa, takut ntar di culik ama kak Rian lo"candanya padamu.
Kamu hanya memandangku berlalu bersama Rian.
Sesampainya di dalam rumah, kami mengucapkan selamat kepada ibunya Rian, dan ternyata mereka memberikan kejutan padaku, aku melihat ibuku ada di situ juga.
"Loh ibu kok bisa dsini? kok nggak ngomong aku dulu kalau mau kesini?"aku berlari memeluk ibuku.
"Kejutan buat kamu sayang,memangnya kamu nggak kangen sama ibu"ibu membelai rambutku.
"Kangennnn! kangeenn banget! ayah sama adek kemana? kok nggak ikut?"
"Ayahmu masih diluar kota, dan adekmu minggu ini harus ujian, jadi ibu sendiri yang kesini"
Aku memperkenalkan mu kepada ibuku.
"Bu, ini May teman sekamar ku"
"Malam tante"sapamu.
Ibuku heran mengira kamu pria, dan aku pun menjelaskan kepadanya.
"Oh kukira kamu cowok nak, penampilan kamu seperti ini"kata ibuku.
Vika pun menyahut.
"Tante si May emang suka pakai pakaian cowok, udah dari kecil kayak gitu"sahutnya.
Rian pun memotong pembicaraan kami,karna acara akan segera dimulai, setelah semua acara dilalui, yang terakir adalah menyantap hidangan, kami semua berpencar disekitar ruangan untuk mengambil makanan, Rian mengajakku berbicara, dan kamu pun tidak ingin menggangguku, kamu pergi untuk mengambil minuman, tanpa sengaja kamu mendengar perbincangan ibuku dan ibunya Rian.
"Liat sis Rian sama Nessa cocok banget ya"ujar ibunya Rian.
"Kamu juga berfikir seperti itu sis, apa sebaiknya kita jodohin saja mereka"ibuku memberi saran.
"Itu ide bagus sis, Rian dan Nessa juga punya hubungan yang baik kan selama ini"
Mendengar itu perasaanmu menjadi tak karuan, akirnya kamu memutuskan untuk pergi dahulu, dan tidak berpamitan denganku. Kamu mengirim pesan kepada Dona mengatakan, kamu pergi dulu karna ada urusan mendesak.
Aku mencarimu dimanapun, tapi tidak menemukanmu.
"Nak Sa malam ini kamu bermalam disini ya, biar besok pagi dianter Rian pulang ke asrama"pinta ibunya Rian.
"Tapi tante temen-temen ku gimana?"
"Nggak usah kuatir Sa, kita bisa pulang sendri kok, lagian ibu kamu kan juga ada disini"ucap Dona.
"Loh teman kamu yang satunya kemana?"tanya ibuku.
"Dia udah pamit pergi duluan tante, katanya ada urusan mendadak"sahut Dona.
Aku menarik tangan Dona, mengajaknya ke tepi sebentar.
"Beneran May udah pergi Don?"tanyaku penasaran.
"Iya tadi dia ngirim pesan padaku"
"Tapi kok dia nggak ngomong ke aku ya"aku masih penasaran.
"Mungkin dia lupa atau nggak mau ganggu kamu"
Aku mencoba menelponmu, tapi ponsel mu sudah tidak aktif, lalu aku mengirim pesan kepadamu, aku merasa ada sesuatu yang janggal, kamu biasanya tidak seperti ini.
Vika dan Dona pun pamit pulang karna sudah larut malam.
Aku masuk ke kamar ibuku.
"Ibu mau berapa lama disini?"tanyaku seraya merangkulnya.
"Ibu nggak lama kok, besok siang juga udah pulang."
***
Di tempat lain kamu duduk di taman sendirian, kamu mengusap wajahmu dengan tangan, menenangkan pikiranmu sejenak, kemudian mengeluarkan ponsel dan mengaktifkanya, kamu melihatku menelpon beberapa kali dan mengirimimu pesan, lalu kamu membacanya.
"Kamu dimana? kok nggak bilang ke aku kalau mau pergi, kalau udah baca pesanku telpon aku balik"isi pesanku.
Dona pun mengirim pesan padamu.
"May kamu kok belum balik ke asrama?, oh ya Nessa malam ini tidur di rumahnya Rian"
Setelah membaca pesan itu,
Kamu berfikir sejenak lalu membalas pesanku.
"Mungkin aku memang nggak pantas buatmu, dan Rian lebih cocok buatmu"pesan mu langsung terkirim di hp ku dan aku membukanya.
Aku langsung kaget ketika membacanya, dan berusaha menelponmu tapi kamu tak menjawabnya, aku khawatir, kamu pergi kemana? pikiranku tak menentu, akhirnya aku berkata kepada ibuku dan Rian kalau aku akan pulang ke asrama, ada hal yang harus aku urus, Rian ingin mengantarku pulang tapi aku menolaknya.
"Sa biar aku anter kamu pulang ke asrama ya?"pintanya.
"Nggak usah kak, aku bisa naik taxi aja, deket kok, ketemu besok lagi di kampus ya"kataku sambil keluar pintu pagar rumahnya dan sudah ada taxi yang terparkir disana, aku masuk dan berlalu.
Rian tampak mengawasiku,seperti ada sesuatu yang aku sembunyikan.
376Please respect copyright.PENANA7BqxTOqFTQ
376Please respect copyright.PENANAChYzfpQvvp