Rawi dan Mala sampai di rumah ketika langit mulai senja. Tak di sangka-sangka tamu yang tidak mereka harapkan sudah duduk di ruang tamu.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8gET1zNpMt
"Rawi, ini ada tamu buatmu." Kata kakek saat melihat Rawi memasuki pintu depan.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjz3HvRfBdC
Mala yang berjalan di belakang kakaknya terkejut mendapati Anita telah duduk di kursi ruang tamu.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiJN1OjK1x
"Kakek tinggal dulu, kalian ngobrol saja dulu." Kakek berjalan masuk ke kamar.
Rawi duduk di hadapan Anita, Mala mengikuti kakaknya.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIx0egmY8mc
"Ada perlu apa kemari Nit?" tanya Rawi101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡccnQBUFRnU
"Aku denger dari Tio kalau nenekmu masuk ke rumah sakit, tadi aku mau jenguk tapi katanya sudah pulang, makanya aku minta alamat rumahmu ke Tio." jawab Anita101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwY7pGLuORK
"Iya terima kasih tapi kamu ngga perlu sampai merepotkan diri ke rumahku."101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPAEQEs2BF
"Aku ngga repot kok, kan kita temen. Ini aku bawain buah buat nenekmu." Anita meletakkan bingkisan ke atas meja.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TxQicjPTL
"Makasih kak Anita, sudah lama nungguin kak Rawi?" Mala menerima buah-buahan itu sebelum kakaknya membuka mulut.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhspMH5hP6
"Ngga kok belum lama, aku juga baru datang." Anita tersenyum dengan sambutan ramah Mala.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7tmv5EzpY
Rawi dan Mala terdiam membuat suasana menjadi canggung.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRQESus1KD
"Oh iya, gimana sidang skripsimu?" tanya Anita101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwuMeR4SVA
"Lancar."101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwRDO6oaIi
Anita terus berbicara dan bertanya pada Rawi, namun setiap kali jawaban singkat Rawi membuat Mala ingin menepuk jidatnya sendiri.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡju8GLNy1Qw
"Kak Anita haus ngga? Mala ambilin air dulu ya." Mala beranjak ke dapur dengan membawa buah tangan Anita bersamanya.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yJIvl2Ri5
"Bentar Nit." Rawi memutus pembicaraan Anita dan menyusul adiknya ke dapur
"Dek, kamu kok malah nawarin minum sih. Nanti ngga pulang-pulang dia." gerutu Rawi pada adiknya101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ePBBGkPUA
"Sama tamu mana boleh gitu kak, nanti dikira orang kita ngga pernah diajarin sopan santun sama kakek nenek loh" Mala mendorong kakaknya keluar dari dapur "Sana temenin dulu tamunya."101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5AhIHIYkU
Rawi menyeret kakinya dengan berat hati kembali ke ruang tamu.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpMi9xHKsky
Tak lama Mala muncul dengan segelas air putih dan meletakkannya di hadapan Anita.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3E94QE9giB
"Minum dulu kak Anita" Mala memandang kakaknya "Kak, kitakan habis dari makam, bebersih dulu gih, gantian nanti. Aku temenin kak Anita dulu."101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XNUuHT4xS
"Oke." mendengar perkataan adiknya, Rawi melesat ke lantai dua tanpa berpamitan dengan Anita.
Sudah satu jam Mala meladeni tamu kakaknya itu, tapi belum ada tanda-tanda kakaknya turun dari lantai atas.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSomeZYTED8
"Rawi mandinya lama ya." komentar Anita101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYPUGpFpkOb
"Ini masih normal kok kak, biasanya juga bisa 3 jam lebih." jawab Mala101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3irqHVYrFc
Anita sudah mulai kehabisan topik pembicaraan dengan Mala dan Mala juga tidak mencoba berbicara dengannya.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIybZXvwhUY
Nenek yang terbangun, keluar kamar dan menghampiri ruang tamu.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUD4uVEb0ZW
"Oh ada tamu ya, siapa? temennya Mala?" Nenek bertanya sambil duduk di samping Mala.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MZWnmhvpR
"Bukan nek, ini temen kuliahnya kak Rawi. Kak Rawi masih bebersih di atas." kata Mala101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bgmiwxVNR
"Iya nek, saya denger dari temen kuliah kalau nenek kemarin sempat di rawat lagi di rumah sakit, jadi saya mau menjenguk nenek." Anita berkata dengan lembut dengan senyum manis di bibirnya.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcgWGERCTx
"Terima kasih sudah repot-repot, nenek sudah baikan kok. Mala sana mandi dulu." Nenek menyenggol Mala dengan sikunya.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWiZ5JjkXn
"Kak Anita, aku tinggal dulu ya."101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPV4p67oFW
Tanpa menunggu jawaban Anita, Mala melesat ke lantai atas dan meninggalkan neneknya bersama Anita.
Mala masuk ke kamar kakaknya tanpa mengetuk pintu.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWlg6McPze
"Dek, ngagetin aja deh. Sudah pulang?" Rawi yang tengah rebahan di atas kasur terkejut oleh kedatangan adiknya.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHiGQAUyV3
"Belum, mala sekarang ada nenek, aku juga naik karena disuruh nenek mandi."101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0D6HTT1hBS
"Ya udah sana cepetan mandi dulu, bentar lagi kakak turun deh."
Setelah adiknya pergi mandi, Rawi turun kembali ke ruang tamu.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfjHFsLEk4
"Sudah pulang tamunya nek?" tanya Rawi yang mendapati neneknya hanya sendirian di ruang tamu.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSYezjJcu5
"Iya, sudah gelap gini. Memangnya dia ngga butuh makan apa. Kamu juga, ada tamu kok malah di tinggal." Nenek membereskan gelas di atas meja dan bermaksud membawanya ke dapur tapi Rawi mengambil alih.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6t5qlDpUwW
"Tadi sudah Rawi temenin sebentar kok nek, tapi dia ngga pulang-pulang juga sih." jawab Rawi sembari mencuci gelas di dapur.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBgHe84AY7
Nenek duduk di meja makan "Sepertinya dia suka sama kamu" Rawi tidak menanggapi perkataan nenek dan menyelesaikan pekerjaannya "Rawi sendiri gimana? Mau ngga sama dia?" tanya nenek101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjjw137MsU
"Ngga nek, Rawi mau konsen s2 dulu."101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasUwZNv2jL
Nenek hanya mengangguk pelan mendengar jawaban cucunya.
Besoknya Anita kembali datang, hanya ada kakek dan nenek yang berada di rumah.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3Xf6amkDA
Rawi sedang pergi menjemput Mala pulang sekolah.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnyqYdYymz8
"Nak Anita ada apa kemari?" tanya nenek sembari mempersilahkan tamunya masuk.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCcRcwgz45
"Ini nek, Anita bawain bubur buat nenek." Anita memberikan bungkusan yang dibawanya pada nenek.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfqYtrjVxlf
"Kamu kok repot- repot setiap kesini. Nenek jadi ngga enak hati kalau begini lo."101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYh3PNP8Md6
"Ngga kok nek. Anita seneng aja."101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLk4FlHeeo
"Seneng karena nenek ini neneknya Rawi ya?"101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsmrGR7Hamb
"Hehe.." Anita tersipu malu101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHuPKQAu0Ll
"Maaf ya nak Anita, nenek hanya saran saja. Kalau kamu mau dengar ya syukur, kalau tidak juga ngga apa. Rawi itu sedang konsen ingin sekali dia meraih gelar s2, nenek juga sangat senang dengan tekad cucu nenek. Nenek juga tau Anita anak baik, tapi kalau menurut nenek, lebih baik nak Anita cari saja lelaki lain saja yang lebih mapan dan dewasa, atau kalau memang maunya Rawi, tunggulah sampai dia menyelesaikan s2nya, baru kamu mendekati dia lagi." Nenek berbicara dengan lembut dan pelan, membuat Anita menundukkan pandangannya.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJwA8VbuKr
"Memang sebenarnya Anita ini kurang apa nek?"101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPNUJDWPSh
"Kalau Rawi tidak menyukai Anita itu, bukan berarti Anita yang ada kekurangan, perasaan itu memang rumit juga tidak bisa di paksakan. Rawi itu sifatnya sedikit mirip dengan kakeknya. Prinsipnya kuat, makanya nenek merasa harus memberitahu nak Anita."101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWeXne27VKX
Butuh waktu lama untuk nenek menenangkan Anita yang menangis di ruang tamunya. Nenek merasa bersalah melihat Anita menangisi cucunya. Namun nenek juga paham kalau cucunya keras kepala, tidak ada untungnya berusaha bila sejak awal Rawi sudah menunjukkan penolakan.
Saat Mala dan Rawi kembali, Anita sudah pergi. Nenek membersihkan tisu dan gelas di atas meja saat mereka masuk.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZM3hU9F14
"Habis ada tamu nek?" tanya Mala yang langsung mengambil alih pekerjaan di tangan nenek.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkawvfGop8M
"Anita, tapi sudah pulang. Rawi, sini dulu duduk. Nenek mau bicara." Nenek kembali duduk dan menepuk tempat duduk di sebelahnya.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjw2ovw4W2x
"Kenapa nek?"101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Oi9DmEh6X
"Belajarlah tegas menolak kalau kamu memang tidak suka, jangan buat anak orang galau. Tadi nenek sudah bicara dengan Anita, semoga dia mau mengerti. Kamu juga harus tau batasan, jangan beri harapan yang tidak bisa kamu penuhi."101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw56wwpTWhw
"Iya nek, terima kasih ya nek." Rawi mencium tangan nenek kemudian memeluknya.101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2lwkUtFj6
Mala yang baru saja kembali dari dapur terkejut dengan pemandangan itu. Melihat kakak dan neneknya menjadi semakin dekat, Mala tersenyum.
101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrQZ4JnRCy
101Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZsOdo9oAT
N : Sedih, aku bersiap-siap untuk berpisah dengan penyesalan.
ns 15.158.61.48da2
