Nenek sudah keluar dari ruang UGD, dan di pindahkan ke kamar pasien. Namun nenek belum sadar. Kakek, Rawi, dan Mala bergantian menjaga nenek, sembari menunggu kedatangan ayah.
Sepulang sekolah, Mala bergegas ke rumah sakit untuk gantian berjaga dengan kakek.105Please respect copyright.PENANAQpkjuqhIy7
"Kek, biar sekarang Mala yang jaga, kakek pulang dulu aja, istirahat." bujuk Mala pada kakeknya.105Please respect copyright.PENANA74or3G6QSD
"Nanti kalau nenek bangun dan tidak ada kakek, nenek bisa sedih." Kakek tengah membaca koran di sofa samping ranjang istrinya.105Please respect copyright.PENANAc7ZvqNcViY
"Mala akan bilang ke nenek kalau kakek sedang pulang istirahat. Apa kakek kuatir kalau nenek bangun dan melihat Mala lalu jantungnya kumat?"105Please respect copyright.PENANAuDbHgOTBUc
"Kakek tau kalau Mala itu anak baik. Nenekmu juga orang baik. Kalian hanya salah paham saja. Nanti kalau nenekmu bangun, minta maaflah. Minta maaf bukan berarti Mala yang salah atau kalah. Minta maaflah untuk kakek, kakek cuma ngga mau melihat nenekmu sakit."105Please respect copyright.PENANAE5PvJd7V7a
Mala duduk disamping kakeknya "Sebenarnya kenapa nenek ngga suka sama Mala?"105Please respect copyright.PENANAgy2dxrF4fP
Kakek berhenti membaca korannya dan menatap Mala "Percayalah kalau nenek itu sebenarnya sayang sama Mala, Rawi juga. Hanya saja nenek belum bisa menerima kekecewaan pada ibumu."105Please respect copyright.PENANAVF7ZDFNUvO
"Kalau nenek sayang sama Mala, kenapa selalu Mala yang dimarahi? Kenapa Mala yang sering dipukul? Kenapa nenek ngga pernah peluk Mala seperti kak Rawi?"105Please respect copyright.PENANAo3ZMdWCXnj
"Kakek sendiri tidak tau apakah kakek orang yang tepat untuk menceritakan hal ini, mau bagaimanapun, nenekmu adalah cintanya kakek, seburuk-buruknya nenekmu, kakek pasti lebih berat sebelah ke nenek."105Please respect copyright.PENANAGDTzg5yG05
Kakek melipat korannya dan melanjutkan "Dulu sebelum ayahmu dan ibumu bertemu, nenek sempat ingin menjodohkan ayahmu dengan anak teman nenek. Tapi ayahmu keburu bertemu dengan ibumu, meski nenek awalnya menentang hubungan mereka, tapi ayahmu tak mundur sedikit pun. Nenek yang sudah terlanjur menjanjikan temannya pun meminta maaf karena tidak bisa memenuhi perkataannya. Lalu pada akhirnya mereka pun menikah, menjadi istri aparatur negara itu tidak mudah, itulah mengapa nenek memilihkan jodoh untuk ayah kalian sesama pengabdi negara, supaya sejalan dan saling memahami. Ibu kalian itu orang sipil, putus kuliah untuk menikah dengan ayahmu. Menjadi ibu rumah tangga, sering di tinggal dinas berbulan-bulan. Waktu itu pangkat ayahmu masih rendah, belum bisa memboyong keluarganya saat pindah tugas. Seringlah mereka bertengkar, nenekmu merasa ibumu seharusnya bisa mengerti keadaan suaminya. Kerja jauh, pulang ke rumah malah bertengkar. Keadaan itu berlangsung cukup lama, sampai akhirnya Rawi hadir dan membawa kegembiraan buat kami semua waktu itu. Lalu ada kabar angin sampai ke telinga ibumu kalau ayahmu punya wanita lain diluar. Kembalilah pertengkaran-pertengkaran kecil lalu melebar, maka untuk mempertahankan rumah tangga mereka, kakek meminta ayahmu untuk mundur dari jabatannya supaya lebih dekat dengan keluarga, apalagi saat itu Mala masih di kandungan. Nenek juga kecewa dengan usulan kakek, padahal kalau menunggu sebentar lagi, ayahmu naik jabatan dan bisa membawa kalian semua pindah. Tapi apa boleh dikata, semua sudah terjadi. Mungkin nenek kecewa karir anaknya hilang, ayah kalian harus mulai lagi dari bawah, melakukan segala macam pekerjaan, tapi konflik mereka tidak juga selesai. Ibumu masih terus curiga bila suaminya pulang kerja malam. Makanya kakek dan nenek memutuskan untuk merawat kalian. Mana tau keadaan bisa membaik diantara mereka. Tapi sampai kepergian ibumu pun, masih ada masalah yang belum selesai."105Please respect copyright.PENANAmA8EZsVbUB
Mala terdiam mencerna perkataan kakeknya, kakek bangun dan berjalan menuju pintu.105Please respect copyright.PENANAur1lLP9NkM
"Titip nenek ya, nanti malam kakek kesini lagi" Kakek membuka pintu dan bertemu Rawi yang berdiri didepan pintu "Ngapain berdiri disini, sana masuk temani adik dan nenekmu."