Dio menuruti permintaan Mala dan terdiam di depan toilet pria, mengumpulkan keberanian untuk masuk.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡog5M57Fy52
Rawi yang tengah membasuh wajahnya terkejut melihat Dio.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrt14kcDjbW
"Kamu teman sekolahnya Mala kan?" Rawi menyeka wajahnya dengan tisu.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMvh3mOfPY
"Iya kak, aku di minta Mala buat ngajak kakak turun ke bawah." Dio memandangi wajah dan mata Rawi yang memerah.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡanR8FD28Y8
Mendengar nama Mala, Rawi pun bergerak menuju ke lantai dasar tanpa memperdulikan Dio. Dio bergegas mengikuti Rawi.
Kemunculan Mala sama sekali tidak di sangka oleh Anita dan teman-temannya.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0V5WpUB5h1
"Kak, maaf ya Mala cuma mau ambil barang-barang kak Rawi. Ada keadaan mendesak di rumah." Mala menyambar ponsel dan kunci motor milik kakaknya yang ada di atas meja dan segera keluar dari sana.
"Mana Mala?" Rawi bertanya pada Dio saat tidak mendapati adiknya.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDI13Shp67
"Tadi kata Mala..." belum sempat Dio menyelesaikan perkataannya Mala muncul berlari dari arah dalam bangunan.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSWQYubOMP9
"Kak, Dio, ayo pulang." Mala memberikan ponsel dan kunci motor pada Rawi.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTfbju81Sll
"Kamu kok bisa disini?" Rawi kebingungan dengan tingkah adiknya.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOFQDzZvNr
"Pokoknya jalan dulu. Dio makasih ya, aku ngerepotin kamu. Kita balik dulu."
"Pah, besok waktu Damar ulang tahun, kita kesini lagi ya."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6Y7rfveht
"Iya, ngga harus tunggu kamu ulang tahun juga bisa."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwqBdDEuzz
"Bener ya pah. Jangan lupa loh kalau papah sendiri yang janji."
Mala menoleh ke bangunan di samping tempatnya berdiri, sebuah keluarga keluar dari restoran dengan bahagia. Namun suara pria itu terdengar sangat akrab di telinga Mala. Rawi ikut menoleh ke arah Mala memandang.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMS6ZR9DvL3
"Ayah..." Suara Rawi tidak terlalu keras namun terdengar oleh keluarga tersebut. Serentak suami, istri dan anak lelaki mereka memandang balik ke arah Rawi.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AVkagP6nP
129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUGja7yOFE
"Papah kenal sama mereka?" tanya anak lelaki itu pada ayahnya.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrcht11ZTBe
"..."
"Ayo pulang kak." Mala membuang wajahnya dan menarik Rawi ke arah parkiran motor.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zfsloHFFw
"Dek, itu tadi ayahkan? Kakak ngga salah lihat orangkan?" Rawi bertanya pada adiknya129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqNZzcxG4g
"Mungkin mirip aja kak" Mala menjawab seadanya dan berpamitan dengan Dio "Makasih ya Dio, kita pulang duluan. Helm kamu kupinjam dulu ya, besok pas sekolah aku balikin."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRf6Lzd7Bo
"Iya bawa aja dulu."
"Itu kayaknya temen kamu masih ngikutin kita." Rawi melirik ke arah spion motornya.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJegKq0esEO
"Iya biarin aja kak, paling setelah lampu merah di depan Dio putar balik kok."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszCA3QHzqJ
"Ngapain coba dia ngikutin kita." Rawi berkata dengan nada kesal.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHJiS6qd7x
"Khawatirlah kalau kak Rawi jatuhin Mala, coba kakak ngaca deh. Muka sama mata merah gitu." Mala menjawab dengan kesal memukul bahu kakaknya.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrzY0VDQxH
"Iya tau, tapikan kakak ngga mungkin jatuhin kamu dari motor."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTnGDXfQCSd
"Kakak itu kan udah mabuk dikit buktinya aja tadi mengkhayal kalau ketemu ayah."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHz322TROr
Benar perkataan Mala, setelah melewati lampu lalu lintas di dekat rumah mereka, Dio memutar arah.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDDiqnr8Tdo
Rawi merenungkan kembali perkataan adiknya. Bisa-bisanya dia sebagai kakak, tidak sadar kalau ada alkohol dalam minumannya, Rawi sempat mengira tubuhnya panas karena hawa di dalam ruangan karaoke tadi, kalau Rawi meneruskan minum bisa-bisa dia tidak bisa pulang ke rumah dan malah membuat cemas orang serumah.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrssChGrcH
"Terus kok kamu bisa tau terus nyusulin kakak?" Tanya Rawi sesampainya mereka di rumah.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WwK4U2csz
"Kebetulan aja tadi Mala juga disitu terus lihat kakak, ya udah Mala suruh aja Dio yang nyamperin kakak."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6XYzr1rpdq
"Untung deh ketemu kamu, tapi kamu ngga usah deket-deket lagi sama cowok tadi."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6XfZN2t24V
"Dio? Kenapa? Dia baik loh kak."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrqztxGLg4
"Ya pokoknya fokus aja dulu ujian."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazB3Ik03iV
"Kakak juga, fokus juga buat sidang skripsi, jangan lagi pergi sama mereka."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9cj98Si5t
Kata-kata Mala membekas dalam benak Rawi, sepertinya memang lebih baik dia mengurangi waktu untuk pergi main-main sebelum sidang skripsinya beres.
129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0aicMWO5mh
Pagi itu di gerbang sekolah, Noga menghampiri Mala yang baru saja selesai berpamitan dengan Rawi.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSPmpyqFvD
"Hei Mal... Kemarin kamu jalan sama Dio ya?"129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gmfJmvkUw
"Ngga kemarin aku di rumah aja tuh." jawab Mala, dia terus berjalan ke arah kelas.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGyffV2OAO
"Masa sih? Banyak yang bilang kamu sama Dio jalan berduaan ke karaoke ya?" Noga berjalan menyebelahi Mala.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJx9wbazFHm
"Banyak? Siapa aja memangnya yang bilang?"129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlWw8JUncd
"Ya adalah pokoknya. Kamu jadian sama Dio?" Noga bergerak ke depan Mala dan menghalanginya.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL47NAv1d4d
"Ngga, jadian atau ngga juga bukan urusan kamu deh." Mala memutari badan Noga dan terus jalan ke arah kelasnya.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8N2PNiKqf
"Bukannya kamu lagi deket sama aku? Kenapa tiba-tiba sama Dio?" Noga menarik tangan Mala.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKl05Y3WeKT
"Lepas, kamu lupa kalau masih pacaran sama Farah?" Mala memukul tangan sampai Noga melepas cengkramannya.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchRn6yYqP7
"Siapa yang bilang kami masih pacaran?" 129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhFuSwbxRM
Mala melihat Farah tak jauh dari tempatnya berdiri. Noga yang berdiri di hadapan Mala tidak melihat kedatangan Farah.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzLPYJBiPp
"Ngga perlu ada yang bilang juga aku tau kalau kamu masih pacarnya Farah, jadi tolong ngga usah ganggu aku lagi. Aku ngga mau Farah ngiranya aku yang gangguin hubungan kalian." Mala mengeraskan suaranya, melihat perubahan raut wajah Farah, Mala yakin kalau Farah mendengarnya.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLO7fraCQ4b
"Beneran kok aku sudah ngga pacaran lagi sama Farah." Noga kembali menarik tangan Mala.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYW0d2lTgz6
"Kapan kita putus? kok aku ngga tau ya?" Suara Farah bagai petir di telinga Noga.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHF9TBpvi7
Noga segera melepaskan tangan Mala, Mala bergegas masuk ke kelasnya. Suara adu argumen Noga dan Farah terdengar hingga ke kelas Mala.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGt2mE3Yo8B
Dio sudah datang dari tadi dan tengah mendengarkan lagu dari headset yang menempel di telinganya.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8Yuetmig8
"Nih helm mu, makasih ya." Mala meletakkan Helm yang dipinjamnya dari Dio ke atas meja. Noga melepaskan headsetnya dan bertanya "Itu siapa yang ribut-ribut?"129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQICczSF4I9
"Ngga tau, orang ngga punya kerjaan kali."
Setelah pertemuan dengan Noga dan Farah pagi tadi, sisa jam sekolah hari itu di lalui Mala dengan damai. Saat jam pulang, Valen mendatangi kelas Mala dan mengajaknya jalan keluar bersama.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKz4YTK316B
"Malam mingguan sama siapa sih?" Mala bertanya seketika melihat sahabatnya itu.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75zN3BF3mM
"Ada deh, nanti aku kenalin. Aku pulang bareng sama doi kok." Valen merangkul lengan Mala dan mereka berjalan menuju gerbang sekolah.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiXrtgN6d7
"Abis punya cowok, temennya di tinggalin. Kemarin Mala sampai nyari suaka ke rumahku loh." kata Dio yang berjalan di belakang Valen dan Mala.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCtKUQEBtu4
"Makanya aku pasrahin Mala ke kamu, rumahmu kan dekat sama kostanku." Valen menyandarkan kepalanya ke bahu Mala.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX3ujl4YLcW
"Emangnya aku paketan kamu pasrahin gitu aja." Mala menghentakkan bahunya untuk menyingkirkan kepala Valen.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9GWeMYLeo
"Maaf deh... Gini aja, besok jalan bareng yuk."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoFBs1b1Mz
"Ngga, ujian dah mau deket. Lagian aku ngga mau jadi obat nyamuk." Tolak Mala dengan tegas.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0KYAzYlIRs
"Kan ngga tiap hari, sekali aja. Kamu sama Dio, jadikan ngga sendirian jadi obat nyamuknya."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1e6G9RNXs
Di seberang sekolah, terlihat motor dan orang yang tidak asing bagi Mala dan Dio.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA7lXh7MMV6
Otis, adik kelas mereka yang hobi ke sekolah menaiki motor sport 250cc berwarna merah terang. "Ya udah aku duluan ya, udah di tungguin." Valen bergegas menghampiri Otis.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDC2dmXqz8v
Mala dan Dio masih terdiam di teras bangunan sekolah.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzX93IMYpkt
"Itu Otis adik kelas kita kan?" tanya Dio129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtG9PDP4YRa
"Iya bener, seleranya Valen emang suka ngga ketebak." Mala hanya bisa menghela nafas panjang melihat sahabatnya berboncengan dengan cowok yang satu tahun lebih muda.
"Mala..." panggil Farah yang berjalan cepat ke arahnya, Noga berusaha menahan Farah dengan menarik tangannya tapi gagal.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlICQPfEoz9
"Iya kenapa Fa?"129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUGgkQKHd4
"Kata Noga, kamu yang sering gangguin dia, kamu duluan yang suka kirim pesan, bener?" Farah berdiri tepat di hadapan Mala.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbwbgGd6y3
"Ngga, kalau kamu mau cek bole kok, ini hape aku. Masih ada buktinya, ngga ada yang aku hapus." Mala mengulurkan benda kotak berwarna merah ke Farah.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ON0D07Wwo
"Farah, udahlah... Apaan sih." Noga berusaha merebut ponsel Mala dari tangan Farah.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhZGxwuYzf
"Kalau kamu jujur ngapain takut." kata Dio129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1N4pkX5zk
"Diam ya, ini bukan urusanmu." Noga mendorong bahu Dio.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0awYmjV3dm
Mala menarik Dio kebelakang dan menghalangi Noga.129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxihlBi9wc9
"Ga usah kasar Ga, santai aja" Mala menarik kembali ponselnya dari Farah "udah ya Fa, kita pulang duluan, pacarmu ngga asik."129Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCy5GaKFS9p
"Terlalu ya kamu Ga. Kata-katamu ngga bisa di percaya." Farah kembali marah pada Noga. Para siswa yang baru saja keluar dari gedung sekolah mulai mengerumuni Farah dan Noga.
"Udah, biarin aja, mendingan kita pulang." Mala menarik tangan Dio menjauhi kerumunan.
ns3.15.27.146da2
