"Oit!"
"Eun!"
"Eunjung!"
Aku tersedar. Aku membuka mataku dengan terpisat-pisat kehairanan. Terus aku mengangkat kepalaku dari atas meja dan memandang sekeliling. Namun aku dikejutkan dengan satu figura yang berada di sebelahku.
"Eunjung," panggil orang itu. Lembut.
Aku mengelipkan mataku beberapa kali bagi menjelaskan penglihatan.
"Mark?"
Aku terkejut sehingga tubuhku kini lurus duduk.
"Haah. Maaf sebab terpaksa kejutkan kau," ucap mark dengan wajah rasa bersalah.
"Err saya tertidur ke?" soalku dengan suara yang serak. Mungkin sebab masih mamai.
"Haah. Sekarang library kena tutup," balasnya lagi. Dengan suaranya yang ku idam-idamkan selama ini.
"Ouh maaf sebab susahkan awak. Kalau begitu saya keluar dulu," ujarku dengan nada tenang. Walaupun sebenarnya aku sedang berperang dengan gementar yang nenyerang diri.
Buku yang kubaca kuletakkan kembali ke dalam rak buku. Kemudian aku melangkah keluar dengan senyuman pahit. Tanpa memandang lelaki pujaanku buat kali terakhir untuk hari ini.
"Mimpi yang buruk. Tapi sudah cukup bahagia untuk aku jadikan sebagai kenangan."
Jadi untuk para gadis di luar sana, sila berhenti berangan untuk mendapatkan lelaki pujaan anda. Tapi tetaplah berangan walaupun hanya dalam mimpi.
138Please respect copyright.PENANADbaYmiQRs2
˚✧ TAMAT °🌙
138Please respect copyright.PENANAcTp51cXBfN