1.Teman Bisnis Teman Di Ranjang
Episode 1
23751Please respect copyright.PENANAROMhpthSuf
Ini adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 2005. Tapi untuk menjaga nama baik semua pihak, nama-nama pelaku diganti semuanya. Selamat mengikuti
23751Please respect copyright.PENANAd7oPx1291X
Peristiwa indah itu tak pernah kuduga sedikit pun. Karena Bu Ivy tidak menampakkan gejala-gejala nakal sedikit pun. Apalagi kalau mengingat bahwa dia sudah mengenal istriku dan sering ngobrol berdua kalau datang ke rumahku. Istriku pun kelihatan percaya penuh, tak pernah mencucurigai kalau aku bepergian bersama Bu Ivy. Lagian kalau ada niat mau selingkuh, masa Bu Ivy berani menginjak rumahku dan berlama-lama ngobrol dengan istriku? Apalagi kalau mengingat bahwa Bu Ivy kelihatannya taat beribadah. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.
23751Please respect copyright.PENANAtOiVJLwkS3
Baik aku maupun istriku sama-sama berwiraswasta, tapi dalam lapangan yang berbeda. Aku sering jadi mediator, begitu juga Bu Ivy. Sementara istriku membuka toko kebutuhan sehari-hari, jadi bisnisnya cukup dengan menunggui toko saja, karena rumahku ada di belakang toko itu. Dan di belakang rumah, istriku punya bisnis lain….beternak ribuan burung puyuh yang rajin bertelur tiap hari.
23751Please respect copyright.PENANAb2RDS0YqAq
Pada suatu pagi, waktu aku baru mau mandi, istriku menghampiriku, “Ada Bu Ivy, Bang.”
23751Please respect copyright.PENANA7InkPytqMR
“Oh, iya….emang sudah janjian mau ketemu sama pemilik tanah yang mau dijadikan perumahan itu,” sahutku, “Suruh tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.”
23751Please respect copyright.PENANAclbKRcEbt9
Istriku mengangguk lalu pergi ke depan. Sementara aku bergegas masuk ke kamar mandi.
23751Please respect copyright.PENANAGtP2uUnTjG
Setelah mandi dan berdandan, aku melangkah ke ruang tamu. Bu Ivy sedang ngobrol dengan istriku.
23751Please respect copyright.PENANAXFeHNk3afZ
“Barusan istri Herman datang, Bang,” kata istriku waktu aku baru duduk di sampingnya, “Herman sakit, kakinya bengkak, asam uratnya kambuh, jadi gak bisa kerja hari ini.”
23751Please respect copyright.PENANAgevNJZEmKO
23751Please respect copyright.PENANApWbGHQ9l1Y
“Penyakit langganan,” sahutku dengan senyum sinis. Dengan hati kesal, karena itu berarti aku harus nyetir sendiri hari ini. Herman adalah nama sopirku.
23751Please respect copyright.PENANA9PD7zyb0WV
23751Please respect copyright.PENANA8rpdnaLPv6
“Acaranya hari ini nggak jauh kan?” tanya istriku, “Sekali-sekali nyetir sendiri kan nggak apa-apa.”
23751Please respect copyright.PENANAKyx6IUIKuu
23751Please respect copyright.PENANAcXYhxobW5C
“Iya…ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menoleh ke arah Bu Ivy yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih, “Berangkat sekarang Bu?”
23751Please respect copyright.PENANAyiZ7WIBJSr
23751Please respect copyright.PENANAqEc8EC9m3E
“Baik Pak,” Bu Ivy memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya.
23751Please respect copyright.PENANAiAerUlodJl
23751Please respect copyright.PENANAa5LlVj4D85
Tak lama kemudian Bu Ivy sudah duduk di sampingku, di dalam sedan yang kukemudikan sendiri (merek sedanku takkan kusebut, enak aja jadi iklan gratis…hehehe…).
23751Please respect copyright.PENANAP9nCss3mFL
23751Please respect copyright.PENANAY62tCgh6Dq
Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Ivy. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.
23751Please respect copyright.PENANABNP9qzCXOC
23751Please respect copyright.PENANAPeDjcBFvhB
Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.
23751Please respect copyright.PENANAhk1oWHlvTB
23751Please respect copyright.PENANA5PW4EMSPyR
Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Ivy sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
23751Please respect copyright.PENANAcjJ6RVmOXo
23751Please respect copyright.PENANAohkmr7g9Jy
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”
23751Please respect copyright.PENANAOJ5YyhgW4u
23751Please respect copyright.PENANAbM2zAEVxZU
Aku terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu.
23751Please respect copyright.PENANANQ60WQF9Gx
23751Please respect copyright.PENANAbzxKNLtZrm
Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan?
23751Please respect copyright.PENANA57tt444MOj
23751Please respect copyright.PENANAZrRR0PyrWZ
Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yang sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Ivy diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…”
23751Please respect copyright.PENANAuSRWP0jYw4
23751Please respect copyright.PENANAHM5miLNUkj
O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !
23751Please respect copyright.PENANAQvKHXR7pl8
23751Please respect copyright.PENANA6qeEHluD2v
“Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik behanya.
23751Please respect copyright.PENANA2Dk5zk1sBI
23751Please respect copyright.PENANALDFMBsemMj
“Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.
23751Please respect copyright.PENANAgKceScNhKL
23751Please respect copyright.PENANAnb0bo1lMUi
“Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
23751Please respect copyright.PENANASHWB27u7rX
23751Please respect copyright.PENANAFpiEqgwb5d
“Kita lakukan saja…asal Bu Ivy gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat.
23751Please respect copyright.PENANAux8e11xD59
23751Please respect copyright.PENANAMINmtgQ7XQ
“Masa di mobil?” protesnya, “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
23751Please respect copyright.PENANA9CQZV4aNw9
23751Please respect copyright.PENANAZUOhMcmG72
“Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Ivy yang terasa hangat dan berlendir…
23751Please respect copyright.PENANAGqNc2YiM5A
23751Please respect copyright.PENANAgotTzgIgNl
Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”
23751Please respect copyright.PENANAt7amDDjEBM
23751Please respect copyright.PENANAmhQXa9ZRnZ
“Iya sayang,” bisikku, “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
23751Please respect copyright.PENANARVO5QM3WPm
23751Please respect copyright.PENANA1bPuMOMbp7
“Ya sudah dulu dong,” Bu Ivy menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…”
23751Please respect copyright.PENANAE9j88z0zOb
23751Please respect copyright.PENANAwQRksaG8eM
Aku ketawa kecil. Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi.
23751Please respect copyright.PENANAkLysr29lSt
23751Please respect copyright.PENANA1NQnpDTEXk
Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Ivy, yang jelas sudah siap diapakan saja.
23751Please respect copyright.PENANAR1seNk3wMM
23751Please respect copyright.PENANA2OPOfqAl9g
23751Please respect copyright.PENANArTuqEtMuVd
Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Ivy, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, Bu Ivy pun punya suami.
23751Please respect copyright.PENANAdq8VU65Qkt
23751Please respect copyright.PENANAmer1A1CZLo
Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.
23751Please respect copyright.PENANAgZN3FquHx4
23751Please respect copyright.PENANALOJ7vu81HX
Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.
23751Please respect copyright.PENANAn0ncKAMK4G
23751Please respect copyright.PENANA9xZpTLkpQx
Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “Bu Ivy kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
23751Please respect copyright.PENANAjticPv3g8v
23751Please respect copyright.PENANAzqgIlZM2LH
Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar.
23751Please respect copyright.PENANA1ZFrfBPVMi
23751Please respect copyright.PENANAWR7WWNJzJs
Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Ivy tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Ivy yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat….
23751Please respect copyright.PENANAonJI8l2uwz
23751Please respect copyright.PENANAEEIpUXveDD
Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembut (bulu kemaluan) yang lebat keriting itu. Bu Ivy pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.
23751Please respect copyright.PENANA1syexZBlMw
23751Please respect copyright.PENANA9H0CCTGiCr
Bu Ivy melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini. “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
23751Please respect copyright.PENANAhOTUXD0hxo
23751Please respect copyright.PENANAojqlqjCyxy
“Emang punya suami Bu Ivy seperti apa?” tanyaku.
23751Please respect copyright.PENANAdrKVUAJg7o
23751Please respect copyright.PENANAYkWYGoCDfi
“Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Ivy sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.
23751Please respect copyright.PENANATcJM4kCZ7p
23751Please respect copyright.PENANARIsP34H9SO
Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.
23751Please respect copyright.PENANAzOQ4lEsbPR
23751Please respect copyright.PENANAwZAUkYr6Gz
Bu Ivy sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari.
23751Please respect copyright.PENANAwahlSR74Y9
23751Please respect copyright.PENANAF5CIU0rkaz
Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Lalu turun ke bawah perutnya.
23751Please respect copyright.PENANAzyPzD3PVQP
23751Please respect copyright.PENANAKwUO5uIp60
“Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Ivy berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas. Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….
23751Please respect copyright.PENANA9zvzXhzCCA
23751Please respect copyright.PENANAXAX7K2otjB
“Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Ivy mulai menceracau tak menentu. Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.
23751Please respect copyright.PENANANbdOiodU4b
23751Please respect copyright.PENANAodiq2Mi6jp
“Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu.
23751Please respect copyright.PENANAn13ZiGn2cn
23751Please respect copyright.PENANAfSMUszVVcu
“Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Ivy menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya, “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”
23751Please respect copyright.PENANAbYizIaqJ5C
23751Please respect copyright.PENANA3DP1Hj2nEw
Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
23751Please respect copyright.PENANAXiiKVfEGVD
23751Please respect copyright.PENANAPn2MFrnqbn
“Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Ivy.
23751Please respect copyright.PENANA3tgqN6A6GI
23751Please respect copyright.PENANAbuLxYvgNup
Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Ivy. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.
23751Please respect copyright.PENANAc7QITUMmEx
23751Please respect copyright.PENANACuE3fOdnMA
“Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.
23751Please respect copyright.PENANAakWlotXkHH
23751Please respect copyright.PENANAGkFgFapC6R
“Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya, “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….”
23751Please respect copyright.PENANAjCMuiCcmgM
23751Please respect copyright.PENANA8jZpudqYD8
Aku memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Ivy juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.
23751Please respect copyright.PENANAdRrReGgoUK
23751Please respect copyright.PENANAigHrA7DoeX
Bu Ivy pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya, “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
23751Please respect copyright.PENANAh5rYGgh4dl
23751Please respect copyright.PENANAulxTWRLAj0
“Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Ivy.
23751Please respect copyright.PENANA60zBMnY1z1
23751Please respect copyright.PENANAAuonDOS0SZ
“I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.
23751Please respect copyright.PENANAIQCCCzI3zO
23751Please respect copyright.PENANABO7UlcAzYk
Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya …..
23751Please respect copyright.PENANA6GiY8ZP7hp
23751Please respect copyright.PENANAjz2nWHUcEK
Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Ivy. Liang yang terasa berkedut-kedut….lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.
23751Please respect copyright.PENANA7Utv6AJJIp
23751Please respect copyright.PENANASikJ69rnuJ
“Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Ivy sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.
23751Please respect copyright.PENANAQX7fkTRizr
23751Please respect copyright.PENANA1SCZ6SZVge
Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual, “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang….mulai saat ini Bu Ivy jadi istri rahasiaku…”
23751Please respect copyright.PENANA5VCQPIxX1c
23751Please respect copyright.PENANA0znZmEJecx
“Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
23751Please respect copyright.PENANASOjYY075eP
23751Please respect copyright.PENANABZgd9QS8XB
“Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
23751Please respect copyright.PENANA03uGRyb3Cq
23751Please respect copyright.PENANAtnHQ6m5J2W
“Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
23751Please respect copyright.PENANAHbvlUzZTMF
23751Please respect copyright.PENANAvl8gYKvbvi
“Asyik dong, jadi aman….”
23751Please respect copyright.PENANA9YUPRRI76v
23751Please respect copyright.PENANA5ApzMTWc67
“Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..”
23751Please respect copyright.PENANANuoxlPn4qz
23751Please respect copyright.PENANAmKoqEPQKqJ
Kata-kata Bu Ivy itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.
23751Please respect copyright.PENANA8oePkwR65q
23751Please respect copyright.PENANAYu61UWsIPZ
Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Ivy yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengenjot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Ivy action dari atas tubuhku. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.
23751Please respect copyright.PENANAgV23Ojbrht
23751Please respect copyright.PENANAivVMK8G30x
Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Ivy yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat.
23751Please respect copyright.PENANAEQ0VJ23PTn
23751Please respect copyright.PENANAljl2jWyZeS
Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Ivy, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”
23751Please respect copyright.PENANA2YupcAdyVF
23751Please respect copyright.PENANAuGW33d1PqJ
Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.
23751Please respect copyright.PENANAJUb2kKkpCd
23751Please respect copyright.PENANAnG4OYCLp61
Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Ivy sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya.
23751Please respect copyright.PENANA6yUVhIZRYS
23751Please respect copyright.PENANAWZqnG9kWKQ
Bu Ivy memejamkan matanya waktu aku mulai mengenjotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk …..
23751Please respect copyright.PENANAquVOl7bUa1
23751Please respect copyright.PENANAYSya9KZcdb
Aku pun makin ganas mengenjotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.
23751Please respect copyright.PENANAOmd53ue4Bl
23751Please respect copyright.PENANA6nVbyeq5JI
“Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengenjot liang memeknya.
23751Please respect copyright.PENANAO2LiI1psI0
23751Please respect copyright.PENANAFuUoRZMEho
Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Ivy yang sedang mencapai orgasme pula.
23751Please respect copyright.PENANA8p9VKPe80B
23751Please respect copyright.PENANAs66irsHiHe
23751Please respect copyright.PENANAQxmy6KwcCd
“Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Ivy waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
23751Please respect copyright.PENANADKYKYKw44d
23751Please respect copyright.PENANA10hNYq1XbZ
“Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
23751Please respect copyright.PENANAebCBfGSGdY
23751Please respect copyright.PENANAscleHQsLFZ
Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.”
23751Please respect copyright.PENANAcMImC3Whx2
23751Please respect copyright.PENANAkDo9G7WUlJ
Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”
23751Please respect copyright.PENANAb3VSbaFT7b
23751Please respect copyright.PENANAteoNVW3MaA
23751Please respect copyright.PENANA6C4Q8yznSI
Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Ivy. Salah satu smsnya berbunyi: “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”
23751Please respect copyright.PENANAcvI7TUjz1Y
23751Please respect copyright.PENANAsUj96ePKlf
Kujawab singkat, “Kapan pun aku siap..”
23751Please respect copyright.PENANAeSGTlBC3Tj
23751Please respect copyright.PENANAtBPQgmGtHm
Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.
23751Please respect copyright.PENANAJInmOhd3dr
23751Please respect copyright.PENANAlCi4CNlwBO
Episode 2
23751Please respect copyright.PENANAF9h9R6qVeV
23751Please respect copyright.PENANAsb6Lb5MAfa
Petualanganku dengan wanita berjilbab bernama Ivy itu seperti membuka mataku selebar-lebarnya. Dalam pertemuan dengan bu Ivy yang kedua kalinya, aku mendengar curhatnya. Bahwa suaminya selingkuh dengan teman sekantornya. “Mending kalau ceweknya itu cantik…sama pembantu saya aja masih bagusan pembantu saya,” kata Bu Ivy dalam curhatnya. Banyak curhat Bu Ivy yang dituturkan padaku. Kesimpulannya, ia tak menyesali skandalnya denganku, hitung-hitung balas dendam pada perselingkuhan suaminya.
23751Please respect copyright.PENANADPk8QAyvEC
23751Please respect copyright.PENANApks1mZFCQM
Lalu aku balas dendam kepada siapa? Bukankah istriku demikian setianya padaku? Yahhh, mungkin aku hanya menjalani naluri sebagai lelaki saja. Bahwa pada dasarnya kodrat pria itu tidak cukup dengan satu wanita saja. Hanya memang ada yang disalurkan, ada pula yang dipendam atau ditindas oleh yang bersangkutan.
23751Please respect copyright.PENANAKRtGwMfGMU
23751Please respect copyright.PENANAf0WZfs3xQX
Dalam perjalanan bisnisku berikutnya, aku menemukan suatu celah baru. Untuk menghubungkan owner sebuah kapal tanker kecil dan calon buyernya, aku dan team harus menginap di sebuah hotel di Jakarta. Karena kami datang sudah terlalu sore, sementara kapal itu harus disurvey siang hari. Jumlah team tidak banyak, hanya dua orang wanita muda dan dua orang pria (termasuk aku). Aku dan Agus mengambil kamar bernomor 809, sementara kedua wanita yang datang dari Semarang itu memakai kamar bernomor 810 yang bersebrangan dengan kamar kami.
23751Please respect copyright.PENANAQoPOruh4AG
23751Please respect copyright.PENANAIcixc58TJg
Sebenarnya aku sudah tiga kali bertemu dengan Mbak Ida, nama salah seorang wanita yang istirahat di kamar 810 itu. Tentu dalam urusan bisnis yang kami tekuni. Tapi baru sekali ini aku memikirkan hal khusus tentang wanita yang satu itu. Bahwa dia cantik, kulitnya putih bersih, tubuhnya tinggi semampai dan usianya pun pasti di bawah 30 tahun. Aku memanggilnya dengan sebutan “Mbak” hanya karena menghormatinya saja. Padahal usianya pasti beberapa tahun lebih muda dariku.
23751Please respect copyright.PENANAK7C2WrT6gX
23751Please respect copyright.PENANAt0XuuY5xqb
Aku belum mendengar latar belakang kehidupannya secara jelas. Hanya menurut selentingan, suaminya sudah tua banget dan mengalami kelumpuhan, sehingga Mbak Ida harus giat mencari celah-celah bisnis seperti yang sedang kami tekuni sekarang.
23751Please respect copyright.PENANAh5l7SotH12
23751Please respect copyright.PENANA0YFZOIvH1p
Tapi aku tak peduli dengan latar belakang kehidupan wanita bernama Ida Farida itu. Yang kupikirkan, bagaimana cara untuk mendapatkannya di hotel ini? Susahnya, aku tidak sendirian. Mbak Ida juga tidak sendirian.
23751Please respect copyright.PENANA1JW1Gm8rPR
23751Please respect copyright.PENANA7h0cKGGcAZ
Sampai jam sembilan malam aku memutar otak. Temanku yang bernama Agus itu sudah tidur tengkurap di bednya. Akhirnya aku nekad mengetik sms untuk wanita itu, “Bisa ke resto sebentar? Ada yang ingin saya rundingkan, tapi temannya jangan diajak. Thanks.”
23751Please respect copyright.PENANAsOWsm5Tcs5
23751Please respect copyright.PENANA807jJ5AvLf
Kukirimkan sms itu ke nomor hp Mbak Ida. Tak lama kemudian kuterima balasannya, singkat saja : “Oke”
23751Please respect copyright.PENANARbQxufv0IB
23751Please respect copyright.PENANAQPCziFkadC
Dengan penuh semangat aku keluar dari kamar 809, menuju lift dan turun ke lantai satu, karena resto hotel itu berada di lantai satu. Sengaja aku tak menunggu dulu wanita itu muncul di ambang pintu kamarnya, supaya “gerakan” ini rapi. Tidak terlihat oleh Agus maupun Mbak Tina (teman sekamar Mbak Ida).
23751Please respect copyright.PENANA5CZGDcGwsO
23751Please respect copyright.PENANAlcNwjUaUIw
Agak lama aku menunggu di resto hotel, wanita itu belum muncul juga. Mungkin merapikan diri dulu di kamarnya. Aku pun baru minta juice melon, belum memesan makanan.
23751Please respect copyright.PENANAO3LC1hJ9AK
23751Please respect copyright.PENANA7wO3ZeGuti
Setelah agak lama menunggu, wanita itu muncul dalam gaun Gaun berwarna hijau mengkilap, dengan belahan di bagian depannya, sehingga setiap melangkah tampaklah betisnya yang putih bersih itu. Gila…anggun sekali tampaknya wanita yang biasa kupanggil Mbak Ida itu. Kenapa baru sekarang kuperhatikan?
23751Please respect copyright.PENANAIm0Fl2Oxcm
23751Please respect copyright.PENANA8zg4kpZOce
Ia menghampiriku dengan senyum manis di bibir sensualnya. “Maaf lama nunggu ya… barusan terima telepon dulu,” katanya setelah duduk di kursi sebelah kursiku.
23751Please respect copyright.PENANAlnwfXmtyoP
23751Please respect copyright.PENANADroX0VFrml
“Mau makan apa?” tanyaku sambil menyodorkan daftar menu padanya.
23751Please respect copyright.PENANAJfRb9oPqAq
23751Please respect copyright.PENANAmPIlMWdrUF
“Masih kenyang, tadi kan belum lama makan malam,” sahutnya.
23751Please respect copyright.PENANAkHqbeHEhLV
23751Please respect copyright.PENANAFzcpTef6yD
“Saya juga gak lapar-lapar benar. Tapi kepengen makan bareng Mbak Ida. Ayo dong tentukan dulu pilihannya,” kusodorkan lagi daftar menu yang ia letakkan kembali di meja.
23751Please respect copyright.PENANANvTWaNQbFO
23751Please respect copyright.PENANANwHC7ppJ0q
“Mmm…spaghetti fisherman aja deh…biar jangan terlalu kenyang.”
23751Please respect copyright.PENANAtFFYXMtmMD
23751Please respect copyright.PENANAgVDSCM9Kgy
“Oke, aku juga mau kompak sama panjenengan. Spaghetti juga…tapi spaghetti bolognese aja. Minumnya apa?”
23751Please respect copyright.PENANAr6qVHeA8pq
23751Please respect copyright.PENANABtQ9yqzCZ4
“Juice strawberry juga boleh.”
23751Please respect copyright.PENANANxL1M4HILt
23751Please respect copyright.PENANABzdDiduln4
“Oke,” aku mengangguk sambil memanggil pelayan. Lalu kusampaikan pesananku padanya.
23751Please respect copyright.PENANAnTQL0j923L
23751Please respect copyright.PENANA2ikXV4lsp8
“Apa yang mau dirundingkan itu Mas?” tanya wanita bernama Ida itu setelah pelayan resto berlalu.
23751Please respect copyright.PENANA34GrjYyfff
23751Please respect copyright.PENANAlZ8ScthNIV
“Nggak ada…cuma pengen ditemani wanita cantik aja….hehehe…” kataku sambil menepuk punggung tangan Ida yang terletak di pinggiran meja makan.
23751Please respect copyright.PENANA4NOZu110TL
23751Please respect copyright.PENANAY05L3fUQyZ
“Iiih…panjenengan ada-ada aja….kirain benar-benar ada yang mau dirundingkan,” cetusnya dengan senyum manis. Oh, senyum itu…gemas aku melihatnya. Kenapa dulu-dulu aku tak pernah memperhatikan semuanya ini? Apakah karena dulu-dulu aku terlalu serius ke masalah bisnis, sehingga aku tak peduli kecantikan rekanku dari Semarang ini?
23751Please respect copyright.PENANA2qydJVWNTg
23751Please respect copyright.PENANA925Bulodai
“Sebenarnya ada yang sangat penting…tapi kusampaikan lewat sms aja ya. Rahasia sih,” kataku sambil mengeluarkan handphoneku. Lalu kuketik kalimat, “Sudah lama aku ingin menyampaikan hal ini. Tapi baru sekarang akan kusampaikan. Bahwa Mbak Ida menarik sekali di mataku.”
23751Please respect copyright.PENANAos1KMU343I
23751Please respect copyright.PENANAlEhUXdhiCA
Lalu kukirimkan sms itu. Lucu juga, aku mengirim sms kepada orang yang sedang duduk di sebelahku.
23751Please respect copyright.PENANALYPW3WmEy7
23751Please respect copyright.PENANABT53aP7Hc3
Dengan sorot heran wanita cantik itu membaca sms yang barusan kukirimkan.
23751Please respect copyright.PENANAZ5iT2fehsu
23751Please respect copyright.PENANA7Ja1k9GuzJ
“Gombal….” cetusnya sambil tersipu-sipu.
23751Please respect copyright.PENANAW4zCQwil38
23751Please respect copyright.PENANASC3uBvciDm
“Harusnya sejak ketemu dengan Mbak, saya harus menyampaikan hal itu. Tapi baru sekarang saya bisa menyampaikannya.”
23751Please respect copyright.PENANA34SiLkStTc
23751Please respect copyright.PENANAG4CHk4NLn6
Wanita itu menatapku sesaat. Lalu tertunduk sambil berkata perlahan, “Saya kan sudah punya suami Mas.”
23751Please respect copyright.PENANAlYGqKfALb1
23751Please respect copyright.PENANAcRkV50uCLl
“Saya juga sudah punya istri,” sahutku, “Biar saja. Emangnya saya gak boleh mengagumi panjenengan?”
23751Please respect copyright.PENANAJ7oWsQfaMJ
23751Please respect copyright.PENANAtdE7ynNdNj
Kuperhatikan reaksinya. Ia mengerling dengan gaya manja. Lalu katanya, “Kita urus bisnis dulu Mas.”
23751Please respect copyright.PENANAUS9IEcjryW
23751Please respect copyright.PENANA0eTh1Nf5Xa
“Terus kalau bisnis kita sukses, gimana?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.
23751Please respect copyright.PENANAkMGir1vm5y
23751Please respect copyright.PENANApFRg4EXpls
“Terserah panjenengan….” sahutnya perlahan.
23751Please respect copyright.PENANAN8fHnjcyKc
23751Please respect copyright.PENANAwsA6SNTdjQ
“Kalau gak sukses gimana? Kan buyer yang menentukan besok.”
23751Please respect copyright.PENANAI2GK5OYULj
23751Please respect copyright.PENANAkZQJNFgv1L
“Pokoknya kita urus dulu bisnisnya. Soal sukses nggaknya ya tergantung nasib kita aja.”
23751Please respect copyright.PENANAtN5JkvB47U
23751Please respect copyright.PENANAXAJfBRsLML
Makanan yang kami pesan sudah datang. Dua orang pelayan menata semuanya di meja makan.
23751Please respect copyright.PENANAdjq2QU99yp
23751Please respect copyright.PENANAF3ecCeqRsx
“Tapi minimal sudah ada secercah harapan…terima kasih Mbak…hati saya bahagia sekali malam ini,” kataku sebelum muai menyantap spaghettiku.
23751Please respect copyright.PENANAMqHB7haRPn
23751Please respect copyright.PENANAqytNJMmtwb
Lagi-lagi kulihat kerlingan manja itu. Ah…aku seakan kembali ke masa remajaku.
23751Please respect copyright.PENANAfdjVSJXiQQ
23751Please respect copyright.PENANA3RoRGWENc0
Tadinya aku sepakat bahwa aku akan memikirkan bisnis dulu, yang akan ditentukan besok siang. Tapi ketika aku dan wanita itu berada di dalam lift untuk naik ke lantai delapan, suasana jadi terasa lain, karena hanya kami berdua yang berada di dalam lift itu.
23751Please respect copyright.PENANAywvrSY9c9R
23751Please respect copyright.PENANAW9mjeOdB7s
Kertika kupeluk pinggang wanita itu, lalu tampak senyum manis dan tatapan matanya yang bergoyang indah, aku tak kuat bertahan lagi. Kucium bibir wanita itu dengan mesra…kehangatan terasa menjalar ke sekujur tubuhku.
23751Please respect copyright.PENANA7565P3nHH6
23751Please respect copyright.PENANAWR9Hxw8AVq
Dan aku merasakan sambutan yang hangat pula. Lumatannya benar-benar membangkitkan. Sehingga ketika lift itu sudah tiba di lantai delapan, kupijat lagi nomor untuk lantai satu.
23751Please respect copyright.PENANAybSbgcIOrt
23751Please respect copyright.PENANAuWLrp83F3D
“Kenapa turun lagi?” tanya Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot heran.
23751Please respect copyright.PENANALmcoBnsYel
23751Please respect copyright.PENANAOdzIshac6o
“Kita booking kamar lain, supaya teman kita pada nenyak tidurnya,” sahutku sambil mengecup pipi Mbak Ida.
23751Please respect copyright.PENANAMVS5ZGL6MY
23751Please respect copyright.PENANAzrBCL209yK
“Emang mau ngapain booking kamar lagi?” tanyanya tidak bernada protes, malah menyandarkan kepalanya di dadaku.
23751Please respect copyright.PENANACbAirAbei0
23751Please respect copyright.PENANAJLtUl3JMIm
“Pengen pacaran…mumpung masih bersama-sama…”
23751Please respect copyright.PENANAJfMVN2kd7o
23751Please respect copyright.PENANAFAK6heYmAr
“Ih, bukannya urus bisnis dulu…”
23751Please respect copyright.PENANAxLesvHNeRR
23751Please respect copyright.PENANAKrEfWJrrsS
“Dua-duanya kita urus kan nggak apa-apa. Bisnis kita urus besok. Malam ini kita urus perasaan kita dulu. Deal?” kataku sambil menggelitik pinggangnya. Sebagai jawaban, kuterima cubitan kecil di lenganku.
23751Please respect copyright.PENANAUTRgugF2RY
23751Please respect copyright.PENANAIO1YV1z53k
23751Please respect copyright.PENANA5XdU2WhSuR
Tak sulit mendapatkan kamar baru yang kupesan di receptionist. Aku minta kamar di lantai satu saja. Ternyata masih ada kamar yang kosong.
23751Please respect copyright.PENANAeiuvToCZUA
23751Please respect copyright.PENANA2S44COqCme
“Nanti kalau teman-teman nyari kita gimana?” tanya Mbak Ida pada waktu bellboy membuka pintu kamar.
23751Please respect copyright.PENANAvs2EzHRKuW
23751Please respect copyright.PENANADvUXZ0XQk6
“Bilang aja nyari makanan dan atau nemani saya minum bir,” sahutku sambil memberi uang tip buat bellboy yang mengantarkanku ke kamar baru itu, “Atau bilang aja kita jalan-jalan ke rumah saudara…atau ke Ancol…ah…banyaklah alasannya nanti…hehehe…”
23751Please respect copyright.PENANANNG6vdpZh3
23751Please respect copyright.PENANAML0YhmIHsN
“Padahal kita di hotel ini-ini juga…” kata Mbak Ida pada waktu aku menutupkan pintu kamar, lalu sekaligus menguncikannya.
23751Please respect copyright.PENANA9ENLdfkhoq
23751Please respect copyright.PENANAE3klaNYBeU
Mbak Ida duluan duduk di sofa, sambil menatapku yang tengah menghampirinya. “Mau ngapain sih bawa saya ke sini?” tanyanya sambil tersenyum.
23751Please respect copyright.PENANAxIJEJSyY6u
23751Please respect copyright.PENANAn6fTgci2Py
“Pengen ciumin panjenengan tanpa diburu-buru,” sahutku sambil duduk di sampingnya, lalu mengangkat pinggangnya agar duduk di pangkuanku.
23751Please respect copyright.PENANA4XrFrtD97Q
23751Please respect copyright.PENANAkvs0e29Imq
“Tadi di lift kan sudah nyiumin saya.”
23751Please respect copyright.PENANAcdQnKfe3s9
23751Please respect copyright.PENANACW3nMOxTNa
“Baru nyium bibir doang,” kataku sambil melingkarkan lengan di pinggangnya.
23751Please respect copyright.PENANAgaL6D0yXw0
23751Please respect copyright.PENANARNWdnSwEMb
“Emang mau nyium apa lagi?” ia menatapku dengan senyum yang makin menggoda.
23751Please respect copyright.PENANAI7mEql3Gfp
23751Please respect copyright.PENANAVhsj64kUEX
Kujawab dengan gigitan lembut di daun telinganya, disusul dengan bisikan, “Pengen nyiumin semuanya, dari ujung kaki sampai ujung rambut, gak ada yang terlewat….”
23751Please respect copyright.PENANAuQRlhnDp6T
23751Please respect copyright.PENANAmULK2xk0mK
“Iiih…kata-katanya merangsang…” cetus wanita itu sambil mencium pipiku. Hangat sekali rasanya ciuman wanita cantik ini.
23751Please respect copyright.PENANAjP5zIHVUhm
23751Please respect copyright.PENANA70eMl7TySG
Pandanganku tertumbuk ke belahan gaun hijau mengkilap itu. Menampakkan sebagian lutut dan paha putih mulusnya. Maka tanganku pun merayap ke situ…ke lututnya sambil berkata, “Bagian ini misalnya, kan belum diciumin….lalu ini juga belum…” tanganku sudah berada di pahanya. Kehangatan makin terasa menjalar ke telapak tanganku.
23751Please respect copyright.PENANAA4Gu2jyOTy
23751Please respect copyright.PENANAWvnvgpsU0O
“Terus mau nyiumin yang mana lagi?” bisiknya diiringi pelukan erat di leherku.
23751Please respect copyright.PENANAadkPFWXEPb
23751Please respect copyright.PENANASowZJTXPmG
“Semuanya,” sahutku, ”…termasuk yang sekarang masih ditutupi bra dan CD….”
23751Please respect copyright.PENANABDscsfa0bi
23751Please respect copyright.PENANAQSCoDfXWvF
“Mmmm…Mas pandai bikin perempuan jadi horny ih….” kata Mbak Ida sambil memejamakan matanya. Ini seolah signal buatku. Seolah indikator, bahwa ia siap diapakan pun olehku. Maka tanganku yang sudah sampai di pangkal pahanya mulai menyelinap perlahan-lahan ke balik celana dalamnya (yang belum kulihat berwarna apa).
23751Please respect copyright.PENANADFC5wz59Vo
23751Please respect copyright.PENANAopyaNWe7W7
Tanganku mulai menyentuh rambut tebal di antara kedua pangkal paha wanita itu. Lalu tanganku menjelajah terus…mengelus daging yang lunak dan agak membasah. Terasa makin erat pelukan Mbak Ida di leherku. Kulirik wajahnya, masih terpejam. Mungkin malu, mungkin sedang menghayati sentuhanku, entahlah. Yang jelas aku rasakan suhu badan wanita itu makin menghangat. Sementara sikapnya cuma diam pasrah. hanya elahan napasnya yang terdengar seperti tertahan-tahan.
23751Please respect copyright.PENANAT1sSi7nYmQ
23751Please respect copyright.PENANAE7T3u698Ow
Begitu pula ketika aku mengangkat tubuh pasrahnya dan merebahkannya di atas tempat tidur, Mbak Ida cuma menatapku dengan sorot semakin pasrah. Bahkan seperti yakin pada apa yang akan kulakukan selanjutnya, ia duduk sebentar sambil menanggalkan gaunnya, kemudian menelentang kembali, dalam keadaan tinggal bercelana dalam dan berbeha saja.
23751Please respect copyright.PENANAU09NDdhTK4
23751Please respect copyright.PENANADqkY3g4fR9
Dan aku sempat terlongong sejenak, mengagumi kemulusan tubuh wanita itu. Lalu dengan penuh semangat aku melompat ke atas tempat tidur. Menggumuli tubuh hangat itu dengan gairah yang semakin menggelegak.
23751Please respect copyright.PENANArpDCXudV8A
23751Please respect copyright.PENANAfTgS4zn9bN
“Mas….” hanya itu yang terlontar dari mulut Mbak Ida ketika aku menanggalkan behanya.
23751Please respect copyright.PENANAgZak56QH4b
23751Please respect copyright.PENANAs44y8hMyAV
“Bukan main indahnya,” kataku sambil mengelus puting payudaranya yang sebelah kiri (karena konon mayoritas wanita lebih peka payudara kirinya daripada yang kanan), “Mbak belum punya anak?”
23751Please respect copyright.PENANAvuxZc7RZIs
23751Please respect copyright.PENANAWG8Ki7pl17
“Sudah,” sahutnya dengan senyum, “Sudah dua orang…emang kenapa?”
23751Please respect copyright.PENANAju1dvzSqlI
23751Please respect copyright.PENANAFKOlR0abEY
“Payudara Mbak tampak seperti belum pernah menyusui bayi.”
23751Please respect copyright.PENANA8T0bGm9biY
23751Please respect copyright.PENANAp9TsW3g3rC
“Emang payudara istrinya seperti apa?”
23751Please respect copyright.PENANAPBvjQS8sg4
23751Please respect copyright.PENANAAqYuSiRQLx
“Pokoknya tidak sepadat ini,” kataku sambil meremas payudara mulus dan masih kencang ini. Mulutku juga tak mau diam, terkadang menjilati puting payudara yang kecoklatan itu, terkadang menghisapnya seperti bayi sedang menetek.
23751Please respect copyright.PENANArIS5gNAZx0
23751Please respect copyright.PENANAgmF684eryl
“Mas…saya jadi horny nich….” desah Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot mata berharap, “Saya paling gak tahan kalau tetek saya diemut-emut gini…”
23751Please respect copyright.PENANAqUlLBeYgbT
23751Please respect copyright.PENANAjkr31Go2lr
Aku menjawabnya dengan tindakan. Mulutku melorot ke bawah, mencelucupi pusar perut wanita itu, sehingga ia terkejang-kejang, mungkin karena menahan geli. Namun kedua tanganku sudah menurunkan karet celana dalam Mbak Ida yang tipis agak transparant dan berwarna mirip kulitnya yang kuning langsat.
23751Please respect copyright.PENANAtkG0ZC4bO6
23751Please respect copyright.PENANAdm1tw8xyay
Semua kulakukan dengan perlahan namun pasti. Sehingga mulai tampak bagian di bawah perut wanita ini…mula-mula rambut-rambut keriting yang lebat mulai tampak….lalu belahan kemerahan itu pun tampoak jelas di mataku…wow…bukan main indahnya bentuk vagina wanita yang satu ini. Dan semuanya semakin jelas ketika celana dalamnya sudah kulepaskan dari kakinya, wajahku pun makin mendekatinya, sementara kedua tanganku mulai menguakkan celah vagina itu, sehingga bagian yang berwarna pink pun seolah mengucapkan selamat datang kepada gairahku.
23751Please respect copyright.PENANAKGamOw9cDz
23751Please respect copyright.PENANA5IY2fiWkj7
Gairah inilah yang membuatku lupa daratan, sehingga dengan ganas mulai kuciumi vagina yang kemerahan di antara rimbunnya hutan jembut menghitam ini. Lalu dengan lincah lidahku mulai menyelusuri labia mayora dan bagian yang berwarna pink itu….puncaknya berupa jilatan rakus di clitorisnya, terkadang disertai sedotan-sedotan agak kencang…sehingga Mbak Ida mulai merintih-rintih histeris….”Maaas….oooh…maaaasssssssss….aaaaahhhhh…maaaassssss …oughhhhhh….maaaaas……..”
23751Please respect copyright.PENANAYdfD5T8J0o
23751Please respect copyright.PENANADsYJRLJed9
Tubuh seksi itu pun mulai menggeliang-geliut, seperti belut dilemparkan ke darat. Terkadang bahu dan rambutku diremasnya. Dan kepalaku yang berada di bawah perut Mbak Ida jadi kerasan untuk tetap di tempat erotis itu…sementara tanganku mulai rajin meremas-remas buah pinggul yang lumayan besar ini.
23751Please respect copyright.PENANAtp8BMOzpbt
23751Please respect copyright.PENANAZxUWPXBFsi
Mungkin inilah cunnilingus yang paling mengesankan selama ini. Karena Mbak Ida pun reaktif, dengan menggerak-gerakkan pinggulnya, sehingga vaginanya ikut bergerak-gerak…maka lidahku pun semakin kencang menggesek-gesek clitorisnya….!
23751Please respect copyright.PENANAAhjM5t6JPF
23751Please respect copyright.PENANA5ujWMQYnA3
Apakah permainanku terlalu efektif atau Mbak Ida pas sedang mood, entahlah. Yang jelas belasan menit kemudian terdengar suara Mbak Ida bernada memohon, seperti meratap dalam hasrat kewanitaannya, “Masukin aja Mas….saya hampir orga Mas….”
23751Please respect copyright.PENANA3DCXG3mNpj
23751Please respect copyright.PENANA7ZWqBTYVsB
Tanpa basa-basi lagi kulepaskan celana panjang dan celana dalamku. Lalu kupegang penisku yang sudah tegang sejak berada di dalam kamar ini. Kuletakkan ujung penisku di celah vagina Mbak Ida. Sementara wanita cantik itu pun membantu memegang penisku, supaya mengarah dengan tepat ke mulut vaginanya.
23751Please respect copyright.PENANAjXZp9yC6Ec
23751Please respect copyright.PENANA6uX20UE8Wm
“Massss…!” terdengar Mbak Ida memekik tertahan, “Punyanya kok panjang gede gini sih? Iiih…Mas ada turunan Arab kali ya?”
23751Please respect copyright.PENANARWjRVpp76C
23751Please respect copyright.PENANAPcEtEeAzXy
Aku cuma menyeringai, karena sedang mendorong penisku ke depan…ke mulut vagina yang sudah basah oleh lendir kewanitaan bercampur dengan air liurku.
23751Please respect copyright.PENANACVoQdTmIWa
23751Please respect copyright.PENANASO8ejQJQAh
“Oooh…Mas….sudah masuk….oooh gede sekali…jangan disekaliin Mas ya….sedikit demi sedikit aja…..”
23751Please respect copyright.PENANADozjcukXNz
23751Please respect copyright.PENANAMXwY3qngYP
Kuikuti keinginan wanita itu. Setelah masuk sedikit, kugeser-geserkan penisku maju mundur, sambil berusaha makin dalam membenamkannya. Akhirnya aku merasa sudah berhasil membenamkan penisku sampai mentok di ujung liang kewanitaan Mbak Ida.
23751Please respect copyright.PENANA6Sh28Us4rR
23751Please respect copyright.PENANAeef5UTLH8r
Aku pun mulai menyetubuhi Mbak Ida secara telak. Sambil mendekap lehernya yang hangat, kuayun penisku dengan gerakan maju mundur seperti pompa. Rintihan-rintihan histeris pun mulai terdengar di telingaku.
23751Please respect copyright.PENANAjyPDw1s9ut
23751Please respect copyright.PENANAj6Dg0yl8YM
“Duuuh…Mass….ouuughhhh…Massss…ooohhhh…kok enak banget Massss…. ooohhhhh…. jangan cepat-cepat dikeluarin ya Mas….ooooh….saya ingin menikmatinya…saya sudah terlalu lama tidak merasakannya Mas……”
23751Please respect copyright.PENANAcJceJ1c7WB
23751Please respect copyright.PENANAmEMisKJvkJ
Rintihan-rintihan setengah bisikan itu membuatku makin garang mengayun batang kemaluanku. Ditingkah dengan goyangan pinggul Mbak Ida yang meliuk-liuk erotis, sehingga penisku seperti dibesot-besot, dipilin-pilin oleh liang kewanitaan Mbak Ida…liang yang lebih pas kalau kusebut liang surgawi.
23751Please respect copyright.PENANAzSOONJowMQ
23751Please respect copyright.PENANAzNHns3Am76
Bibirku pun berkali-kali dipagut dan dilumat oleh bibir Mbak Ida. Aku menyambutnya dengan French Kiss. Kusedot-sedot lidah Mbak Ida, sehingga tanpa terasa ludah kami sudah berpindah-pindah tempat. Dalam keadaan seperti ini tiada lagi rasa jijik maupun ragu. Bahkan terkadang kujilati ketiak Mbak Ida yang harum, mungkin sudah disemprot parfum di kamarnya tadi. Terkadang aku pun menjilati lehernya yang mulai keringatan, bercampur dengan keringatku sendiri. Oh, indah dan nikmatnya semua yang tengah kualami ini. Sehingga andaikan ada bom meletus pun aku takkan peduli lagi.
23751Please respect copyright.PENANA1ekT3X0W1E
23751Please respect copyright.PENANAAuNh16X3D4
Namun beberapa saat kemudian Mbak Ida berbisik terengah, “Saya sudah mau keluar Mas…oooh…Mas…peluk saya erat-erat Mas….ini saa…saya ke…keluarrrrrrrrrrrrr….”
23751Please respect copyright.PENANAWZR8KBmV5Z
23751Please respect copyright.PENANAjHlVUg8Aws
Mbak Ida menggelepar. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut di puncak orgasmenya. Nikmat sekali rasanya. Kubiarkan Mbak Ida menikmati masa orgasmenya. Bahkan dengan hangat kucium bibirnya, yang dibalas dengan lumatan mesra.
23751Please respect copyright.PENANATRjFjk9XBw
23751Please respect copyright.PENANARybdfLPk8l
Lalu kudengar bisikannya, “Belum pernah saya rasakan yang sepuas ini Mas….”
23751Please respect copyright.PENANAIWUid2MCEx
23751Please respect copyright.PENANAqWKyiJn5wM
Aku cuma tersenyum mendengarnya. Lalu kulanjutkan gerakan penisku, kembali memompa liang vagina Mbak Ida yang sudah becek namun tidak mengurangi kenikmatanku. Bahkan aku bisa mengenjotnya dengan gerakan cepat, lancar-lancar saja, tanpa takut menyakitinya.
23751Please respect copyright.PENANAnHCRC2lY8O
23751Please respect copyright.PENANAR04DXbntpJ
Namun meski sedang nikmat-nkmatnya menggasak liang vagina Mbak Ida, aku masih sempat membisikinya, “Lepasin di dalam gakpapa?”
23751Please respect copyright.PENANAQbfO4ZoI3o
23751Please respect copyright.PENANAPATZqusYA0
“Iya…” sahutnya lirih, “Saya ingin merasakan enaknya disembur sama Mas di dalam vegy saya….”
23751Please respect copyright.PENANAPpIrOY3akL
23751Please respect copyright.PENANAAlH0A3ssWX
Apakah Mbak Ida sudah dekat menstruasi atau memang sudah ikut KB, entahlah. Yang jelas, biasanya wanita dalam hubungan gelap seperti ini takut sekali jika pasangan seksnya ejakulasi di dalam, karena takut hamil. Tapi Mbak Ida seperti tidak mencemaskan hal itu. Maka tenang saja aku mengayun penisku tanpa harus waspada dan cepat-cepat mencabutnya kalau sudah memprediksi akan ejakulasi.
23751Please respect copyright.PENANACcYrIeNbxb
23751Please respect copyright.PENANAoG3jikvCYN
Lucunya, dalam keadaan senikmat itu, aku masih sempat memikirkan bisnis. Sempat bertanya-tanya di dalam hati, “Apakah besok bisnisku akan sukses atau tidak?”
23751Please respect copyright.PENANAGBE6gCGsHp
23751Please respect copyright.PENANAxg3xfoXGgq
Pikiran seperti itu justru memecahkan konsentrasiku pada kehangatan dan kenikmatan yang sedang kureguk dari tubuh mulus Mbak Id. Akibatnya, lebih dari sejam aku menyetubuhi Mbak Ida, tanpa merasa akan ejakulasi. Padahal keringatku sudah bercucuran, bergalau dengan keringat wanita itu.
23751Please respect copyright.PENANAQbypBD8hx5
23751Please respect copyright.PENANARL5cLm28tB
Dan setahuku Mbak Ida sudah tiga kali orgasme. Tapi aku tetap asyik memompakan penisku di dalam liang surgawi Mbak Ida. Bibir dan liddahku jugatiada hentinya mencelucup dan menjilat-jilat di setiap bagian tubuh Mbak Ida yang terjangkau oleh mulutku. Sementara kedua tanganku tak mau diam juga. Meremas-remas di sana sini. Hal ini membuat Mbak Ida makin merem melek, mungkin sangat menikmati aksi seksualku.
23751Please respect copyright.PENANAf9R6ck0tnI
23751Please respect copyright.PENANAyva6rB0jNK
Sampai pada suatu saat, ketika aku merasa akan ejakulasi, kubisiki telinga wanita cantik itu, “Saya sudah mau keluar Mbak…sambut ya Mbak….”
23751Please respect copyright.PENANAgGBAkPFKIk
23751Please respect copyright.PENANApTOzFceeGi
“Iya Mas….” sahut Mbak Ida sambil meliuk-liukkan pinggulnya dengan gerakan yang sangat erotis. Aku sendiri mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang makin cepat…makin cepat….lalu kutancap….kubenamkan sekuat mungkin…..napasku tertahan…dan…oooh….air maniku berhamburan dari penisku, membanjiri liang vagina Mbak Ida. begitu banyaknya, sampai terasa meleleh ke luar…menetes ke seprai putih bersih itu.
23751Please respect copyright.PENANAjPZdP2terL
23751Please respect copyright.PENANAMBj2DCyjny
Mbak Ida memagut bibirku mesra. Lalu terdengar bisikannya, “Mas perkasa banget….baru sekali ini saya merasakan yang begini memuaskan…gak nyangka malam ini saya akan mendapatkannya dari Mas…”
23751Please respect copyright.PENANAHQ6JBY3Ni8
23751Please respect copyright.PENANAEXBzmoBf0D
“Sama sayang.” sahutku, “Saya juga merasa puas banget…duuuh…keringat kita sampai banjir begini ya?”
23751Please respect copyright.PENANAkQTNDsdpLZ
23751Please respect copyright.PENANAHNDPK3FqbQ
Kucabut penisku dari jepitan liang kewanitaan Mbak Ida. Benar-benar tampak air maniku meleleh dari vagina Mbak Ida.
23751Please respect copyright.PENANALfyQJKIQHX
23751Please respect copyright.PENANASckmaHURRu
“Kita kembali ke kamar masing-masing ya Mas,” kata Mbak Ida sambil turun dari tempat tidur, “Takut teman-teman kita nyariin…takut timbul gosip pula sepulangnya saya ke Semarang nanti…”
23751Please respect copyright.PENANAthNWzFp3VN
23751Please respect copyright.PENANASPzYEalKW7
“Padahal saya masih ingin melanjutkan ke ronde kedua,” sahutku sambil memeluk pinggang Mbak Ida yang masih telanjang bulat.
23751Please respect copyright.PENANAiTpx2vdMUJ
23751Please respect copyright.PENANAYhyohBDIm8
Mbak Ida mengecup bibirku, lalu berkata, “Besok kan masih ada waktu Mas. Kalau bisnis kita sukses, biarin aja teman kita pada pulang. Kita lakukan lagi apa pun yang Mas mau. Saya sudah telanjur dimiliki sama Mas…”
23751Please respect copyright.PENANACSeVxJolMW
23751Please respect copyright.PENANADkOVet990D
Aku tersenyum bahagia. Memang bahagia hatiku karena bisa mendapatkan kehangatan dari tubuh wanita secantik Mbak Ida.
23751Please respect copyright.PENANAyY4gew4dyq
23751Please respect copyright.PENANAwtLbm5fA39
Sudah lewat tengah malam ketika kami kembali ke kamar masing-masing. Dengan kenangan indah akan apa yang baru saja kami nikmati di kamar lantai satu itu.
23751Please respect copyright.PENANAW71qdrd15i
23751Please respect copyright.PENANAFi00TVehQO
Setelah wanita berjilbab bernama Ivy itu, aku mendapatkan kenikmatan dari wanita cantik bernama Ida Farida itu. Siapa lagi wanita yang akan singgah dalam petualanganku?
23751Please respect copyright.PENANARwn4gcpNhF
23751Please respect copyright.PENANANvl024kooU
Aku tersenyum sendiri. Lalu tertidur dengan nyenyaknya. Dengan batin puas. Sangat puas.
23751Please respect copyright.PENANAATTfo688nC
23751Please respect copyright.PENANAi3BehMnhJ2
Tapi…kisah ini bukan kisah terakhir. Entahlah aku ditakdirkan seperti ini. Bahwa di dalam perjalanan bisnisku, ada saja wanita yang berhasil kurenggut seperti dalam episode berikutnya.
23751Please respect copyright.PENANA69kcRf62i1
23751Please respect copyright.PENANAT9Zi4Wb1LK
23751Please respect copyright.PENANAJY16RrP7PS
Episode 3
23751Please respect copyright.PENANA1c6bfqrcVG
23751Please respect copyright.PENANAMb77guKB1O
23751Please respect copyright.PENANAO4ikNtdmsn
Tadinya aku tak pernah memperhatikan cewek bernama Mona itu. Menurut pengakuannya, ia sudah berumur 32 tahun. Tapi mungkin sebenarnya lebih dari itu, karena perempuan banyak yang suka menyembunyikan usia yang sebenarnya. Terlebih status Mona itu belum pernah menikah. Soal masih perawan atau tidaknya, entahlah.
23751Please respect copyright.PENANAXRyGthoAiI
23751Please respect copyright.PENANAg0wEEWOp1r
Mona memang bukan sosok yang menarik. Bentuk tubuh dan wajahnya biasa-biasa saja. Sikapnya pun terlalu pendiam dan serius, sehingga di dalam link bisnisku tak pernah ada yang berusaha mendekatinya lebih daripada teman bisnis.
23751Please respect copyright.PENANAcsZw528YDH
23751Please respect copyright.PENANAed8JmFIvDs
Maka ketika aku menerima telepon darinya pada suatu hari, aku yakin ada masalah penting yang akan disampaikan:
23751Please respect copyright.PENANACfi2bXaVEz
23751Please respect copyright.PENANAuN4Twscw22
“Mas…pabrik yang bangkrut itu memang mau dijual. Lumayan besinya lebih dari seribu ton. Apa mau diolah?” tanya Mona di telepon.
23751Please respect copyright.PENANATbKIOlo3hu
23751Please respect copyright.PENANA2Yy7DVvB8a
“Beneran lebih dari seribu ton?” aku balik bertanya dengan nada kurang percaya.
23751Please respect copyright.PENANAmYmvJViNE5
23751Please respect copyright.PENANA5DRiTjr0wG
“Bener Mas. Tapi supaya gak sangsi mending timbang bayar aja, sesuai dengan barang yang kita dapatkan.”
23751Please respect copyright.PENANAirF1SP9BkR
23751Please respect copyright.PENANALyyzHdbJbp
“Kita survey aja dulu. Lokasinya kan jauh juga dari sini ya?”
23751Please respect copyright.PENANA1eZo3OVQhh
23751Please respect copyright.PENANAfH4tTYuH82
“Yaaa….kurang lebih seratuslimapuluh kilometer Mas. Kalau mau disurvey harus secepatnya. Takut keburu tercium sama bandar-bandar besi. Mas kan sudah punya buyer ya?”
23751Please respect copyright.PENANAKakHGG2Qhx
23751Please respect copyright.PENANAOKQDTD6oYf
“Iya. Kapan kita survey?”
23751Please respect copyright.PENANAlDtVLTc71f
23751Please respect copyright.PENANAvvzMgEALbe
“Lebih cepat lebih baik. Sebaiknya sekarang juga kita ke sana Mas.”
23751Please respect copyright.PENANA3bbKqwrQdm
23751Please respect copyright.PENANAItXn6Ph1p4
“Mbak Mona mau ikut di mobil saya kan?”
23751Please respect copyright.PENANAvAQkUjO6N5
23751Please respect copyright.PENANA4KUjiVC4AH
“Ya iyalah. Saya kan cuma punya motor Mas. Masa ke sana pakai motor.”
23751Please respect copyright.PENANAViR2JgKwaE
23751Please respect copyright.PENANAXBpFeNhCQb
“Oke deh. Mau dijemput dimana?”
23751Please respect copyright.PENANANN7Bnk904I
23751Please respect copyright.PENANAa9cSui7sOP
“Di depan SMA dua-dua aja. Mas kan belum tau rumah kost saya, masuk ke dalam gang, bisa nyasar nanti.”
23751Please respect copyright.PENANAO7z8rSbKVL
23751Please respect copyright.PENANAG1gPW094k1
“Oke. Sejam lagi saya jemput di depan SMA itu.”
23751Please respect copyright.PENANABNwqzKZwj4
23751Please respect copyright.PENANA2VtLcVpchx
“Baik Mas. Thank you.”
23751Please respect copyright.PENANAyeYS3jLRMe
23751Please respect copyright.PENANATlHJfblfFL
Aku bergegas ke depan garasi. Herman, sopirku sedang mengelap kaaca mobilku dengan kanebo. “Her…kita ke luar kota sekarang,” kataku
23751Please respect copyright.PENANAYqnJ7EHwJ8
23751Please respect copyright.PENANAF52mDiDxgj
“Siap Pak !” sahut sopirku.
23751Please respect copyright.PENANAwwbH7Qt3dX
23751Please respect copyright.PENANAfdFZ3u2lxO
Aku bergegas ke kamar mandi, lalu cepat-cepat mandi.
23751Please respect copyright.PENANARdHDFFLQjr
23751Please respect copyright.PENANAV5jdkF1a6e
Waktu keluar dari kamar mandi, kulihat istriku sedang nonton televisi sambil rebahan di sofa panjang kamar tidurku. “Aku mau ke luar kota, sayang,” kataku sambil mengecup kening istriku.
23751Please respect copyright.PENANAuMyPs2A1GE
23751Please respect copyright.PENANA8FtVM7v61I
“Ke luar kota ke mana?” tanya istriku.
23751Please respect copyright.PENANA1HzZul6lGR
23751Please respect copyright.PENANABZY0ieFIZh
Kusebutkan nama kota itu. Lalu kataku, “Doakan aku sukses ya. Kalau sukses, untungnya bisa beli mobil baru yang jauh lebih keren.”
23751Please respect copyright.PENANAGv9nm5vbmC
23751Please respect copyright.PENANAxVwT1jrrec
“Iya, pasti aku doakan Bang. Mau nginep di sana?”
23751Please respect copyright.PENANApSoipppY2D
23751Please respect copyright.PENANAC0iDQcPDa4
“Lihat-lihat situasinya nanti. Kalau deal, pasti aku nginep. Nunggu sampai big boss datang.”
23751Please respect copyright.PENANAQy8caCcJWf
23751Please respect copyright.PENANAuWmv8FSVrs
“Kalau nginep berarti sukses ya Bang?”
23751Please respect copyright.PENANAsZ3naMxl3Z
23751Please respect copyright.PENANAImYsKAZMAZ
“Kira-kira begitulah.”
23751Please respect copyright.PENANAakmUD55D65
23751Please respect copyright.PENANA3zuSOQioWp
“Bawa pakaian buat ganti di sana dong.”
23751Please respect copyright.PENANACGRT6hfwKT
23751Please respect copyright.PENANAHlQtT2q05i
“Iya, tolong masukin dua setel aja ke tasku, sayang.”
23751Please respect copyright.PENANAaaf0vEOlo2
23751Please respect copyright.PENANAeqDUEo5lnf
23751Please respect copyright.PENANAYyDp6VScig
Tak lama kemudian aku sudah duduk di jok belakang mobilku yang dikemudikan oleh Herman dan sudah jauh meninggalkan rumahku.
23751Please respect copyright.PENANAhRouIe4xJf
23751Please respect copyright.PENANArUlJ924Zzc
“Yang mau dijemput siapa Pak?” tanya Herman ketika lampu merah menghentikan mobilku.
23751Please respect copyright.PENANA2J5Q7uwB45
23751Please respect copyright.PENANA7DfqJSgiM2
“Mbak Mona. Kamu sudah tau dia kan?”
23751Please respect copyright.PENANAOVSikDzeXh
23751Please respect copyright.PENANA7lXMCkDkYa
“O, yang perawan tua itu Pak?”
23751Please respect copyright.PENANAcmnHMH1njO
23751Please respect copyright.PENANAASINA0ApHB
“Hush ! Jangan pakai julukan perawan tua lah. Nanti kalau kedengaran orangnya gak enak.”
23751Please respect copyright.PENANAOIy3TKi9Wp
23751Please respect copyright.PENANA5Qrn0LBlAV
Herman terdiam. Dia memang kubebaskan bergaul dengan teman-temanku. Bahkan sesekali dia suka ikutan menawar-nawarkan barang kepada teman-temanku. Jadi tak aneh kalau dia tahu banyak mengenai orang-orang yang kukenal.
23751Please respect copyright.PENANA2S62sErEsu
23751Please respect copyright.PENANAWinBgAspOu
“Tapi Mbak Mona itu beneran masih perawan atau statusnya aja yang masih gadis, Pak?” tanya Herman lagi.
23751Please respect copyright.PENANA3BcBmmh6MU
23751Please respect copyright.PENANA3L9pZtFz9E
“Wah, mana kutahu perawan gaknya sih,” sahutku dingin.
23751Please respect copyright.PENANAOWJWUW8qZq
23751Please respect copyright.PENANAaMwBtvx1hb
“Test aja Pak. Cewek nganggur gitu, pasti ada hasrat pengen dilibas sama lelaki. Hahahaa…”
23751Please respect copyright.PENANAwxuv97Z8Bz
23751Please respect copyright.PENANA5UOpMcUjkf
“Gila kamu Her ! Kamu aja yang libas dia gih.”
23751Please respect copyright.PENANAq28YVNr1o3
23751Please respect copyright.PENANAagYetn4TgO
“Wah, sama saya mana mau Pak? Saya kan cuma sopir. Ohya Pak…kalau jam segini baru berangkat, bisa malam tibanya di lokasi nanti. Emang mau langsung pulang lagi?”
23751Please respect copyright.PENANAKSLCojbF5w
23751Please respect copyright.PENANA7mFCPnpS0L
“Kita lihat-lihat aja nanti. Di kota yang terdekat dengan lokasi kan pasti ada hotel. Kalau perlu nginap, ya nginap aja di hotel.”
23751Please respect copyright.PENANAq8kDzOeRNt
23751Please respect copyright.PENANAmHELU7hOhQ
Tak lama kemudian kami tiba di depan SMA yang dijanjikan. Gadis bernama Mona itu tampak sudah berdiri di trotoar, mengenakan celana panjang berwarna coklat tua, dengan kaus kuning muda, sambil menjinjing sebuah tas.
23751Please respect copyright.PENANABaBg77EXYk
23751Please respect copyright.PENANAVD7K5lbqCO
Herman turun dan membukakan pintu belakang kiri. Mona masuk ke dalam dan duduk di sisiku.
23751Please respect copyright.PENANALdsywixPuv
23751Please respect copyright.PENANA5rnFD5EHiT
“Bawa pakaian ganti?” tanyaku.
23751Please respect copyright.PENANAI9wDi7ZGJX
23751Please respect copyright.PENANAMrJ31hkVSE
“Cuma bawa buat tidur, Mas. Soalnya ada kemungkinan harus nginap nanti ya?”
23751Please respect copyright.PENANAyHcekZY8TS
23751Please respect copyright.PENANADMlgKh4tpN
“Iya. Gak apa-apa kalau harus nginap kan?” tanyaku.
23751Please respect copyright.PENANAevIJUZeBwl
23751Please respect copyright.PENANAd6ygrIzueu
“Gak apa-apa. Saya sudah minta izin sama ibu kost tadi.”
23751Please respect copyright.PENANA6nFRlOH1lK
23751Please respect copyright.PENANAQDq6yDIyvl
Tak lama kemudian Herman sudah meluncurkan lagi mobilku. Perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Jam sembilan malam kami baru tiba di kota terdekat dengan lokasi pabrik yang mau disurvey itu.
23751Please respect copyright.PENANAsSmpRmlENl
23751Please respect copyright.PENANAkyWAq32efs
“Bagaimana nih? Kayaknya kita harus istirahat dulu, besok pagi saja kita surveynya ya?” kataku sambil menepuk lutut Mona yang bercelana panjang corduroy coklat tua itu.
23751Please respect copyright.PENANAlXlevzWKJn
23751Please respect copyright.PENANAMIbj02Mdu0
“Iya, bagaimana baiknya saja Mas,” sahut Mona sambil merapikan rambutnya.
23751Please respect copyright.PENANANnRDOt75JC
23751Please respect copyright.PENANAefJByTmYGs
“Cari hotel aja Her,” perintahku pada sopirku.
23751Please respect copyright.PENANAEHvEXPqn9A
23751Please respect copyright.PENANAZREP5TylRo
“Siap Pak. Tapi…setahu saya di kota ini hanya ada satu hotel.”
23751Please respect copyright.PENANA5kRfeNyAI0
23751Please respect copyright.PENANAJSaFvLoHF6
“Ya…yang penting bisa dipakai istirahat aja, jangan sampai harus tidur di mobil.”
23751Please respect copyright.PENANAjvqZybyYdZ
23751Please respect copyright.PENANANYIJYy8O20
Herman membelokkan mobil ke jalan yang tidak kukenal. Dan akhirnya berhenti di pekarangan sebuah hotel kecil, tapi pekarangannya cukup luas.
23751Please respect copyright.PENANAjEf2GQglcV
23751Please respect copyright.PENANA4OXoQpBrDc
“Ini satu-satunya hotel di kota ini Pak,” kata Herman sambil mematikan mesin mobil.
23751Please respect copyright.PENANA5pnUfk5AhE
23751Please respect copyright.PENANAeG1CCuC6NH
“Iya,” sahutku sambil membuka pintu mobil di samping kananku, “yang penting bisa istirahat aja.”
23751Please respect copyright.PENANAm7MbR5mlxm
23751Please respect copyright.PENANANFBWipCqj8
Aku langsung menuju ruang resepsionis. Menanyakan apakah masih ada kamar kosong. Dan jawabannya membuatku kecewa, “Kamar tinggal satu Pak,” kata resepsionis, “Tapi lumayan besar kamarnya, dengan dua tempat tidur luas.”
23751Please respect copyright.PENANAFbGRxrZ8TS
23751Please respect copyright.PENANAh82hPqLgod
Aku tercenung sesaat. Balik lagi ke mobilku yang diparkir di pekarangan hotel kecil ini. “Kamarnya tinggal satu dengan dua tempat tidur,” kataku pada Mona.
23751Please respect copyright.PENANAVHdYorQlYh
23751Please respect copyright.PENANAbYFJ1hK0E8
“Saya sih gak usah dipikirin Pak,” Herman nyeletuk, “saya tidur di mobil aja.”
23751Please respect copyright.PENANAvKlHFm3L86
23751Please respect copyright.PENANAf46vCVyNHI
“Gimana?” tanyaku sambil memandang Mona lagi.
23751Please respect copyright.PENANAPhA7K3UrI2
23751Please respect copyright.PENANAVVzNZHZklQ
“Gimana baiknya aja Mas,” sahut gadis 32 tahunan itu.
23751Please respect copyright.PENANABPTcZA4KEW
23751Please respect copyright.PENANAUjHYkw4X6X
“Ya udah kalau gitu, kita sekamar kan gak apa-apa ya?”
23751Please respect copyright.PENANAxXLEH6yO48
23751Please respect copyright.PENANACUYHvqsY9S
Mona mengangguk perlahan. Lalu kusuruh Herman mengeluarkan tasku dari bagasi.
23751Please respect copyright.PENANAWgzkPdK6s9
23751Please respect copyright.PENANA5InvflblsP
Kamar itu bernomor 29. Kulihat hotel ini hanya memiliki 40 kamar. Tapi di dalamnya lumayan bagus. Pakai AC dan shower air panas. Itu sudah cukup bagiku.
23751Please respect copyright.PENANAbIT7CaKo4r
23751Please respect copyright.PENANAVSWJDON4DX
Mona pun masuk ke dalam kamar. Meletakkan tasnya dan mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Herman sudah keluar lagi.
23751Please respect copyright.PENANAqvzUQF0ynp
23751Please respect copyright.PENANAthowRJwXwr
“Kasian juga sopirnya Mas. Dia akan tidur di mobil ya?” kata Mona sambil membuka tasnya.
23751Please respect copyright.PENANABTBWQlSvw6
23751Please respect copyright.PENANAilc7b3hMyM
“Emang udah biasa dia tidur di mobil, tapi sebentar….mau ngasih duit rokok dulu, Mbak.”
23751Please respect copyright.PENANAv50LO2N4Iu
23751Please respect copyright.PENANAMfD2aAtX6E
“Ah, panggil Mona aja Mas. Gak usah pake mbak-mbakan,” kata Mona sambil mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya.
23751Please respect copyright.PENANABquB1gLUoU
23751Please respect copyright.PENANAt5iVCSjxbb
“Oke,” kataku sambil tersenyum. Lalu keluar dari kamar dan menghampiri Herman. Ternyata dia sedang nonton tv di lobby. Kuberikan uang alakadarnya sambil berkata, “Nih buat makan dan rokok.”
23751Please respect copyright.PENANAZjG6KzfGKx
23751Please respect copyright.PENANAtCKdf8013l
“Makasih Pak,” Herman tampak girang mendapatkan uang jajan itu, “Pak…kesempatan tuh…”
23751Please respect copyright.PENANAyEXT8BLbhb
23751Please respect copyright.PENANAL4jMRzrm3p
“Kesempatan apa?” tanyaku dengan kernyitan.
23751Please respect copyright.PENANAZTFonW4tax
23751Please respect copyright.PENANAgjRgduFV8g
Setengah berbisik Herman menyahut, “Mbak Mona itu…libas aja Pak. Mumpung ada kesempatan.”
23751Please respect copyright.PENANAUBDXKe5eSy
23751Please respect copyright.PENANA3qKVFqEonW
“Gila kamu ah ! Macem-macem aja,” kataku sambil mengacungkan kepalan tangan ke depan wajah sopirku.
23751Please respect copyright.PENANALaFSqJbRXI
23751Please respect copyright.PENANAfEIMFsd6l7
Herman memang sering lancang dan lupa tatakrama. Dia juga sok akrab kalau berhadapan dengan teman-temanku, sehingga ia lupa bahwa ia cuma seorang sopir. Tapi yang kusukai dari pribadinya, dia tak pernah mengeluh capek, meski harus nyetir 24 jam tanpa istirahat.
23751Please respect copyright.PENANA2RecRS3M9m
23751Please respect copyright.PENANAGXr704JN5K
Aku masuk lagi ke dalam kamar 29. Kulihat Mona sudah mengenakan kimono sutra berwarna biru langit dengan corak berwarna biru tua. Dia memang tidak cantik. Tapi setelah kuperhatikan, kulitnya putih bersih.
23751Please respect copyright.PENANAwn3WDADT2c
23751Please respect copyright.PENANASAqL6uSwJQ
“Gak nyangka kita bakal tidur sekamar ya,” kataku sambil menatapnya dengan sikap menggoda.
23751Please respect copyright.PENANAqknjlvlmwZ
23751Please respect copyright.PENANAuyWCqQ1Q3F
“Iya, tapi bednya kan misah.”
23751Please respect copyright.PENANAZWTBkLQJrv
23751Please respect copyright.PENANAS3CVs9aKPe
“Kalau saya ngelindur, lalu pindah ke bed Mona nanti gimana?”
23751Please respect copyright.PENANA8HRh7uRADp
23751Please respect copyright.PENANArGZJUZVKFL
“Mmm…gimana ya? Kalau sekadar tidur sih gakpapa juga, Mas,” sahutnya dengan senyum.
23751Please respect copyright.PENANAvJU9rOKIU8
23751Please respect copyright.PENANA4X2eTB6HeW
“Sini dong ngobrolnya,” kataku sambil menepuk kasur di kiriku, “Mumpung lagi santai, kita bisa ngobrol banyak.”
23751Please respect copyright.PENANAPJxLoAgOuD
23751Please respect copyright.PENANAG0xvs3imIc
“Ngobrol apa Mas?” Mona menghampiriku dan duduk di sebelah kiriku, di pinggiran tempat tidur.
23751Please respect copyright.PENANAsjV7CqedU1
23751Please respect copyright.PENANAK9VjX1FPOI
“Mona udah punya pengalaman dengan lelaki?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangannya.
23751Please respect copyright.PENANAIvKAoo8PKu
23751Please respect copyright.PENANA5Wu1ayPZ20
“Maksud Mas?” Mona menatapku dengan sorot bingung.
23751Please respect copyright.PENANAKc2cnr3Tk7
23751Please respect copyright.PENANAEpBpsWWuN3
“Soal seks….udah ada pengalaman?”
23751Please respect copyright.PENANARkSv0cgETV
23751Please respect copyright.PENANAxUG4bGwN33
Mona menggeleng dengan sorot sedih, “Soal itu sih saya masih nol besar Mas.”
23751Please respect copyright.PENANAML24cSs1ID
23751Please respect copyright.PENANA2flZVY8LqN
“Masa sih?”
23751Please respect copyright.PENANAbtqR4iwyNd
23751Please respect copyright.PENANAmnOE85tvNR
“Berani sumpah….saya belum pernah.”
23751Please respect copyright.PENANALdJXIJMtJ2
23751Please respect copyright.PENANAobwIQEQfB1
“Zaman sekarang kan anak SMA juga udah banyak yang pernah mengalaminya.”
23751Please respect copyright.PENANAPoOghS5pbj
23751Please respect copyright.PENANAtFj5YFWTRc
“Tapi saya tidak seperti mereka Mas. Lagian siapa yang mau kepada saya yang jelek gini.”
23751Please respect copyright.PENANAYqNMLnIPa4
23751Please respect copyright.PENANA0k3GE0WGEU
“Emang belum pernah pacaran?”
23751Please respect copyright.PENANAulrlGs02a0
23751Please respect copyright.PENANAJBT5OMg1IF
“Waktu masih kuliah pernah juga ada cowok mendekati saya. Tapi ya gitu deh…belok ke cewek yang jauh lebih cantik dari saya.”
23751Please respect copyright.PENANAec6wwKo2eR
23751Please respect copyright.PENANAvJsBDI0me8
“Wah…padahal kulit Mona putih bersih gini….” kataku sambil mengelus lutut Mona yang muncul dari belahan kimononya.
23751Please respect copyright.PENANAE7BBZXzbJI
23751Please respect copyright.PENANAQcvlZeOU7F
Kutunggu reaksinya. Dia diam saja. Dan aku makin ingin tahu. Tanyaku, “Pernah membayangkan indahnya berhubungan seks?”
23751Please respect copyright.PENANAv1oRSUs7Ko
23751Please respect copyright.PENANASyFb68UZAc
“Ya…sering juga Mas. Tapi saya kan perempuan. Gak bisa aktif seperti laki-laki.”
23751Please respect copyright.PENANAjJkC4FRbQd
23751Please respect copyright.PENANAGLr1RQI2s3
Aku rayapkan tanganku ke pahanya. Terasa hangat. Tanyaku lagi, “Kalau diraba-raba gini bagaimana rasanya?”
23751Please respect copyright.PENANARt8SeOPv8L
23751Please respect copyright.PENANAwFzIZWhAKb
“Mmm…degdegan, Mas.”
23751Please respect copyright.PENANAji8HtLeSZX
23751Please respect copyright.PENANAiJ10WJeOQz
“Kita bikin kisah indah di antara kita yok….” kataku sambil memeluk pinggangnya, lalu kudekatkan bibirku ke bibirnya.
23751Please respect copyright.PENANAV4gj6sSo1p
23751Please respect copyright.PENANAPHzqJVWbhT
Mona malah memejamkan matanya. Ini kuanggap bahwa ia siap mengikuti keinginanku, tapi masih malu mengatakannya secara lisan. Maka aku pun tak banyak basa-basi lagi. Kupagut bibirnya dengan hasrat biologisku yang mulai berdesir-desir.
23751Please respect copyright.PENANAQ92BmX32vq
23751Please respect copyright.PENANAGm9Hw0R7ZP
Mona diam saja. Tidak bereaksi pada waktu bibirnya mulai kulumat. Waktu tanganku merayap ke dalam belahan kimononya pun, dia tidak bereaksi. Dan aku senang sekali ketika langsung menyentuh payudaranya yang berukuran sedang-sedang saja.
23751Please respect copyright.PENANALAG0eKwB2d
23751Please respect copyright.PENANAeb81SkkwWz
Mona mulai bereaksi. Ia memelukku erat-erat ketika tanganku mulai mempermainkan pentil payudaranya. Dan aku mulai tak sabaran lagi. Kulepaskan ikatan tali kimononya, lalu kudorong dadanya agar rebah terlentang. Ia benar-benar pasrah. Kubuka belahan kimononya, sehingga sepasang payudaranya mulai tampak di depan mataku. Ketika pandanganku menurun ke bawah, kusaksikan tubuh berkulit putih bersih. Tidak mengecewakan. Kenapa pula tubuh seindah ini tidak pernah menarik perhatian kaumku?
23751Please respect copyright.PENANAxciFUPykum
23751Please respect copyright.PENANA6u1RDEHNdH
Aku semakin jauh melangkah. Kucelucupi pentil payudara Mona, sementara tanganku mulai merayapi pusar perutnya….menurun dan menyelinap ke lingkarat karet celana dalamnya. Wow, kusentuh gundukan rambut keriting yang lebat sekali. Mungkin ia tak pernah mencukur jembutnya.
23751Please respect copyright.PENANAucwy7aMuq6
23751Please respect copyright.PENANAHECuz2y7eV
Ketika jemariku mulai mengelus2 belahan vagina yang masih tertutup celana dalam itu, sementara mulutku makin ganas menjilati dan menyedot-nyedot pentil teteknya, tubuh Mona terasa semakin menghangat. Tangannya pun mulai meremas-remas bahuku, sementara napasnya tertahan-tahan.
23751Please respect copyright.PENANAlNWikMRfUP
23751Please respect copyright.PENANAE47z7ivXVd
Tapi aku mulai menurunkan kepalaku. Bibir dan lidahku mulai mencelucupi pusar perutnya. Mona hanya bisa mengeus-elus rambutku. Entah apa yang dirasakannya saat ini. Dan mulutku menurun terus, sementara kedua tanganku menurunkan celana dalam gadis berkulit putih bersih ini.
23751Please respect copyright.PENANAv4S3hiVY8N
23751Please respect copyright.PENANArGsZjKPS7q
“Mas….” terdengar suara Mona seperti protes ketika celana dalamnya sudah kulemparkan ke dekat bantal.
23751Please respect copyright.PENANAP3tQaWQa1f
23751Please respect copyright.PENANAs7YRLaiVrn
“Kenapa?” tanyaku sambil menatapnya.
23751Please respect copyright.PENANAWwxww5A7IJ
23751Please respect copyright.PENANAmCbMfvb2sy
“Malu…” sahutnya.
23751Please respect copyright.PENANAMRezfvgDtT
23751Please respect copyright.PENANAxly2E0hbyu
“Gak usah malu-malu,” sahutku sambil menanggalkan celana panjang dan celana dalamku, “Tuh lihat….aku juga gak malu kan?” kupegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng sekali ini. Kudekatkan ke tangannya. Tapi ia tak berani menyentuhnya. Lalu matanya tampak terpejam lagi.
23751Please respect copyright.PENANAz4LjlUo1qV
23751Please respect copyright.PENANA2vfLft1gla
“Mona mau kan merasakan enaknya bersetubuh?” tanyaku sambil memegang ergelangan tangannya.
23751Please respect copyright.PENANAi0lhgxXBzV
23751Please respect copyright.PENANA3lIXJJhrxD
“Emang Mas mau?” ia menatapku dengan sorot malu-malu.
23751Please respect copyright.PENANAcjpBJ1bTuR
23751Please respect copyright.PENANAZM7BmM9R08
“Mau banget,” kataku, “tapi kalau Mona benar-benar masih perawan, semuanya harus dilakukan dengan sama-sama ikhlas.”
23751Please respect copyright.PENANAnQqrlr6Pyb
23751Please respect copyright.PENANAG0sGDLQcoq
“Saya memang masih perawan Mas. Silakan aja buktikan…”
23751Please respect copyright.PENANAXfalncwGsp
23751Please respect copyright.PENANAFhdvCIHRgp
“Mona rela kalau perawannya saya ambil?”
23751Please respect copyright.PENANAfKfp2Se7PT
23751Please respect copyright.PENANAjREOP50fQz
“Terserah Mas…soalnya jujur aja….saya juga ingin….” kata-katanya terputus begitu saja. Tapi aku sudah mengerti maksudnya. Dan menurutku, ucapannya itu sudah merupakan pengakuan yang luar biasa. Bahwa ia ingin merasakan digauli oleh lelaki.
23751Please respect copyright.PENANA6wXLTZVpL1
23751Please respect copyright.PENANA5rEcEsrSRK
Setelah melepaskan baju kaus, aku jadi telanjang bulat juga, seperti yang sudah terjadi pada Mona.
23751Please respect copyright.PENANA3TZZSjiizT
23751Please respect copyright.PENANAxkss0poIPF
Ketika wajahku berada di depan kemaluannya yang berbulu lebat itu, terdengar suaranya, “Mas…mau ngapain? Saya malu dong punya saya dipelototin gitu.”
23751Please respect copyright.PENANAQANMefUh0o
23751Please respect copyright.PENANAYJtJXbKc1p
“Sttt…diam aja ya….saya ingin membuktikan virginitasmu…hmmm…memang masih perawan, Mon,” sahutku sambil mengangakan mulut vagina gadis itu. Memang kulihat hymennya masih utuh. Berarti kemaluan gadis ini belum pernah diapa-apain.
23751Please respect copyright.PENANAhJ8yawCxcu
23751Please respect copyright.PENANAjDhPoJqTQZ
Ini sesuatu yang langka di zaman sekarang. Bahwa gadis berusia 32 tahun masih benar-benar perawan.
23751Please respect copyright.PENANAjigftFxHjG
23751Please respect copyright.PENANAY8xnooWEXI
Maka tanpa basa basi lagi, kuserudukkan mulutku ke vagina yang masih virgin itu. Kuciumi beberapa kali. Lalu kujilati labia mayoranya (bibir besar kemaluan wanita).
23751Please respect copyright.PENANAn3WQw8JvVU
23751Please respect copyright.PENANAjH0DUq1abG
“Duuuh…Mas…ini diapain? Iiih…Mas gak jijik? Iiiih….Mas…..oooh….Mas….” Mona menggeliat-geliat dengan tangan mengepak-ngepak ke kasur. Terlebih lagi setelah aku memusatkan jilatan dan isapanku ke bagian clitorisnya. Semakin menggeliat-geliat mona dibuatnya. Bahkan lalu terdengar suara histerisnya, “Duuuh…Mas…ini enak sekali…tapi…oooh…Mas…..oooh…iya…geli tapi enak Mas…..oooh…hsssshhhh…..”
23751Please respect copyright.PENANAZbQ71uQIT2
23751Please respect copyright.PENANAKmrHNj8H7G
Diam-diam kukeluarkan air liurku sebanyak mungkin, supaya liang kemaluan Mona jadi becek, karena untuk pertama kalinya akan ditembus oleh batang kemaluan lelaki….batang kemaluanku. Cukup lama aku melakukan cunnilingus (lelaki ngemut kemaluan wanita). Sehingga rintihan-rintihan histeris Mona makin menjadi-jadi. Apakah ia sempat mengalami orgasme waktu kemaluannya kujilati ini, entahlah. Sulit memastikannya, karena ia benar-benar pemula.
23751Please respect copyright.PENANATDEVn9OGtw
23751Please respect copyright.PENANAhk52ZwpI2f
Setelah Mona kuanggap siap untuk melakukan persetubuhan yang sebenarnya, kurentangkan sepasang kakinya selebar-lebarnya, lalu aku naik ke atas perutnya, sambil berkata, “Sekarang mulai penetrasi ya….”
23751Please respect copyright.PENANAALGZeKTGB5
23751Please respect copyright.PENANAsZlaWqyUfd
Lalu kutempelkan puncak penisku di mulut kemaluan Mona yang sudah basah kuyup oleh air liurku, “Yang pertama pasti agak sakit….tahan ya Mon…”
23751Please respect copyright.PENANAWtz9i1ePm7
23751Please respect copyright.PENANAoM1K149fqk
“Iya,” sahutnya lirih, “tapi ajarin ya Mas….saya kan masih bodoh banget dalam soal ini…”
23751Please respect copyright.PENANALnJs7asoqr
23751Please respect copyright.PENANAkOD7wuGXBB
Aku mulai mendesakkan batang kemaluanku agak kuat…makin kuat…makin kuat…terasa sudah membenam sedikit….kudorong terus…terasa sempit sekali, padahal sudah kubikin basah tadi dengan air liurku…tapi dengan pengalamanku yang sudah cukup banyak, aku berhasil melakukannya….kuenjot sedikit demi sedikit, sambil berusaha agar penisku semakin jauh membenam di liang kemaluan Mona.
23751Please respect copyright.PENANAbltT938UPu
23751Please respect copyright.PENANAgOpEuIsDvT
Aku pun merapatkan dadaku ke dada Mona. Memeluk lehernya sambil melumat bibirnya. sementara penisku makin lama makin lancar maju-mundur dalam jepitan liang kemaluan Mona yang masih sangat sempit ini.
23751Please respect copyright.PENANAvt5AvBfPeG
23751Please respect copyright.PENANAlRzattW15a
“Memek perawan…bukan main enaknya….” kataku sambil menjilati leher Mona.
23751Please respect copyright.PENANAu0XrkzeCYS
23751Please respect copyright.PENANARv4jQVCwBK
“Masa sih?”
23751Please respect copyright.PENANA18pTYSAgRP
23751Please respect copyright.PENANAwqerTXMEmx
“Beneran. Mona sendiri gimana? Enak kan?”
23751Please respect copyright.PENANAGFT7nDVMQs
23751Please respect copyright.PENANAUOZLxjgbBv
“Iya Mas…enak banget…duuuh….rasanya kayak gini ya….denyutnya sampai ke lutut-lutut…tapi…Mas…..Mas….seperti ada yang mau keluar……”
23751Please respect copyright.PENANAJDriCTUkOM
23751Please respect copyright.PENANA9FNBPWT8dv
“Nikmati aja…mungkin itu pertanda mau orgasme….”
23751Please respect copyright.PENANA2G4XI6oHvz
23751Please respect copyright.PENANAMK6mHlz69q
“Maaas….” Mona meremas-remas bahuku sambil memejamkan matanya. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut…lalu terasa jadi banyak lendir hangat. Berarti dia sudah mengalami orgasme.
23751Please respect copyright.PENANAxVo5KIP0u5
23751Please respect copyright.PENANAfPJrHzzFJN
Mona baru sekali ini mengalami persetubuhan. Mungkin liang kemaluannya akan terasa sakit kalau aku berlama-lama menyetubuhinya. Maka aku pun mempercepat gerakan penisku, dengan tujuan ingin cepat-cepat ejakulasi, supaya Mona tak tersiksa dibuatnya.
23751Please respect copyright.PENANAcxb0Nrwi4b
23751Please respect copyright.PENANAbJ9a9I8QVL
Dan ketika aku merasa sudah mau ejakulasi, cepat kucabut penisku dari liang kemaluan Mona. Dan sambil memegang penisku yang kuarahkan ke atas perut Mona, kurasakan penisku mengejut-ngejut sambil memuncratkan air maniku….crooot….crrooot…croooot….crooot….
23751Please respect copyright.PENANA0azZzSG6fm
23751Please respect copyright.PENANAgqrlFqtNFL
Meski merasa lemas, aku turun dari tempat tidur. Kuambil handuk putih yang disediakan hotel untuk menyeka air mani yang menggenangi perut Mona. Dan ketika melirik ke arah seprai., kulihat ada genangan darah di situ. Hmmm…darah perawan Mona.
23751Please respect copyright.PENANA4O2xPY4dpG
23751Please respect copyright.PENANAqGtTdFghZN
“Mona benar-benar masih perawan…terimakasih ya….aku jadi sayang sama Mona….” kataku sambil menciumi pipinya.
23751Please respect copyright.PENANA4mLpIESeuP
23751Please respect copyright.PENANAGH8QIXUuR1
Mona cuma tersenyum, lalu menyahut lirih, “Ntar kalau kepengen lagi gimana?”
23751Please respect copyright.PENANA5dKOs7UsgK
23751Please respect copyright.PENANAFbgYCGVNM3
“Gampang. Tinggal bbm aja….nanti namamu akan kureset jadi nama cowok.”
23751Please respect copyright.PENANArbpynBZoQy
23751Please respect copyright.PENANAttudzA15Tk
“Supaya istri Mas jangan curiga?”
23751Please respect copyright.PENANA5iyDs3qe3p
23751Please respect copyright.PENANAZ512Y5Qjf3
“Iya. Kalau Mona kangen, bbmin aja aku…bunyi bbmnya…pak barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
23751Please respect copyright.PENANA3b0bZAKali
23751Please respect copyright.PENANA0b9Ebn41rX
“Lalu?”
23751Please respect copyright.PENANABLLU8BeaE6
23751Please respect copyright.PENANA7PiQHmZIzF
“Setelah di luar rumah, aku akan nelepon dan janjian ketemu di hotel mana, gitu.”
23751Please respect copyright.PENANAj3yVcB6fGs
23751Please respect copyright.PENANA21xAxSxJdc
“Iya Mas.”
23751Please respect copyright.PENANAkrGoRyKFOi
23751Please respect copyright.PENANAI2DpWaXFjZ
“Paling juga dalam tiga hari lagi Mona bakal kepengen lagi.”
23751Please respect copyright.PENANAYUrrCkYwi4
23751Please respect copyright.PENANAHfW3PzfLjw
“Kenapa bisa dipastikan begitu?”
23751Please respect copyright.PENANAuArYNg02cm
23751Please respect copyright.PENANAefYJIZfwP8
“Kan lukanya dalam tiga hari akan sembuh. Kalau luka mengering kan suka gatal. Nah…saat itulah Mona akan merasa pengen digesek….heheheee….”
23751Please respect copyright.PENANAx7qJiuNxoY
23751Please respect copyright.PENANALKXQSOP0Ol
“Mas…” Mona mendekatkan bibirnya ke bibirku, “minta kiss dong…yang mesra…”
23751Please respect copyright.PENANA4euPyZGHRP
23751Please respect copyright.PENANADyrfijNZbc
Aku terlongong sesaat. Kasihan juga Mona ini. Ia telah menyerahkan sesuatu yang paling berharga di dalam dirinya padaku. Dan aku tak boleh menyepelekan hal itu. Minimal aku harus memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
23751Please respect copyright.PENANASWCKlfiaVC
23751Please respect copyright.PENANAn63jAIJBKQ
Maka dengan hangat kupeluk tubuhnya, dengan lembut kukecup bibirnya dan kulanjut dengan lumatan mesra dan hangat.
23751Please respect copyright.PENANA3TPOB2fqpu
23751Please respect copyright.PENANAQED7F2apph
Tapi karena kami masih sama-sama telanjang, saling peluk begini membuat kemaluan kami bersentuhan terus. Penisku pun menegang lagi dibuatnya. Maka bisikku, “Mau lagi?”
23751Please respect copyright.PENANA94Zs84qi2p
23751Please respect copyright.PENANANbAVgZQ3wt
Mona menatapku dengan sorot pasrah, “Terserah Mas…” sahutnya.
23751Please respect copyright.PENANA0qZRyhFiGq
23751Please respect copyright.PENANAHxXzquzHRe
Maka kugumuli gadis yang barusan kuperawani itu dengan sepenuh gairahku. Mona pun mulai pandai membalas gumulanku, dengan melumat bibirku sambil memegang batang kemaluanku dan terkadang meremasnya pelan-pelan.
23751Please respect copyright.PENANAfQqL176IZc
23751Please respect copyright.PENANArvZytoVo7o
Ketika aku masih saling lumat dengan Mona, diam-diam kumasukkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang surgawinya.
23751Please respect copyright.PENANA8CQmxchEnh
23751Please respect copyright.PENANA3luJ10OXCU
Tidak terlalu sulit membenamkan senjata pusakaku, karena liang vagina Mona masih berlendir. Tapi enaknya kemaluan yang baru saja kuperawani, memang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Masih sangat menjepit, sehinggga terasa sekali nikmatnya waktu aku mulai mengayun batang kemaluanku, maju-mundur dan maju mundur….
23751Please respect copyright.PENANAT6CLud83oI
23751Please respect copyright.PENANAdKRZO3xO9T
Mona pun tampak menikmatinya. Terlebih setelah aku mengenjotnya sambil mengulum dan menjilati pentil teteknya, mata Mona jadi merem melek dibuatnya.
23751Please respect copyright.PENANAkSCoFMcEPM
23751Please respect copyright.PENANARFtrP5FVp7
“Mas…oooh…kok enak sekali Massss…..ooooh…..”
23751Please respect copyright.PENANAXtrcouonL2
23751Please respect copyright.PENANALBjpLXiqT8
Mendengar rintihan dan desahan erotis Mona, aku jadi makin bergairah mengenjot penisku. Sehingga Mona semakin merem melek, sementara kedua tangannya sering meremas-remas kain seprai, terkadang juga meremas-remas rambutku sambil menahan-nahan napasnya.
23751Please respect copyright.PENANAtRz3sUoN1f
23751Please respect copyright.PENANAmZUjYrxcpk
Beberapa saat kemudian kurasakan sekujur tubuh Mona menggeliat….mengejang….disusul dengan hembusan nafas panjangnya… …..aaaaaaahhhh….dan aku merasakan liang kewanitaannya berkedut-kedut. Disusul dengan membasahnya lubang yang tengah kunikmati ini….sehingga terasa menjadi hangat sekali…terasa tidak terlalu sempit lagi…..
23751Please respect copyright.PENANAiCRYumr9Iz
23751Please respect copyright.PENANAQ31mKHFgGu
Dan aku tahu apa yang sedang terjadi…….
23751Please respect copyright.PENANADE3zuicfEd
Episode 4
23751Please respect copyright.PENANAUAYrYxNjBb
23751Please respect copyright.PENANASCsr2TwKK3
23751Please respect copyright.PENANA3uzVqQ873z
Di dalam dunia bisnisku, ada rekan yang kuanggap sebagai sahabat terdekatku. Edo namanya (maaf, bukan nama sebenarnya). Tapi ia seperti rekan-rekan yang lain, Edo pun selalu memanggilku Boss. Entah kenapa orang-orang di kelompokku selalu memanggilku boss. Padahal rekan-rekan semuanya kuanggap sejajar denganku, tidak ada yang atasan dan tidak ada yang bawahan. Tapi mungkin karena aku selalu berusaha murah hati, mereka lalu menganggapku sebagai boss. Dalam setiap perjalanan jarak jauh, misalnya, aku tak pernah berhitung-hitung untuk memakai mobilku berikut masalah bensinnya selalu aku yang menanggungnya. Meski urusan bisnis belum clear, aku tak pernah pelit untuk mentraktir makan kepada siapa pun yang sedang bersamaku. Apalagi soal rokok, aku tak pernah pelit-pelit.
23751Please respect copyright.PENANAItuxRWRBkb
23751Please respect copyright.PENANAQFZ8HN137Q
Yah, maklumlah di antara rekan-rekan bisnisku tidak banyak yang sudah lumayan mapan seperti aku. Kebanyakan justru masih payah hidupnya, sehingga banyak yang mati-matian mencari informasi untuk target bisnis kelompokku. Sementara aku lebih banyak duduk manis, sambil menunggu informasi baru dari rekan-rekanku.
23751Please respect copyright.PENANA7dxfWdscJL
23751Please respect copyright.PENANAuZViH5kWkS
Kalau aku dianggap “number one” di dalam kelompok bisnisku, maka mungkin yang bisa dianggap “number two” adalah Edo itu. Karena rumahnya selalu dijadikan tempat kumpul-kumpul kelompok bisnisku, sehingga rumahnya sering mendapat julukan basecamp bagi kelompokku.
23751Please respect copyright.PENANA2IC2uXWeGA
23751Please respect copyright.PENANA2nUYmPURuC
Edo memang pantas mendapat gelar orang kedua setelah aku. Karena selain pintu rumahnya selalu terbuka untuk rekan-rekan lain, ia juga tak pernah pelit-pelit untuk menyuguhi makanan-minuman kepada siapa pun yang sedang berkumpul di rumahnya.
23751Please respect copyright.PENANAuvFpvJb7DY
23751Please respect copyright.PENANAMuDPDsn1v1
Usia Edo boleh disebut sebaya denganku, sama-sama 30an lebih sedikit, begitu. Kami juga sama-sama sudah punya anak yang masih kecil.
23751Please respect copyright.PENANAE13hemxHp6
23751Please respect copyright.PENANAdVk7A2xNil
Di antara kelompok bisnisku, Edo dan aku boleh disebut yang paling muda. Karena rekan-rekan yang lain rata-rata usianya di atas 40 tahun. Bahkan ada yang sudah 60 tahun lebih, tapi masih giat mencari duit dan bergabung dengan kelompokku.
23751Please respect copyright.PENANAFYAmmTduRt
23751Please respect copyright.PENANAwEFJisv1AZ
Pada suatu hari, seperti biasa aku mendatangi rumah Edo untuk kumpul-kumpul sambil mencari-cari info bisnis. Tapi hari itu rumah Edo terasa sepi, belum ada rekan lain yang datang. Aku dan tuan rumah duduk di teras depan, yang biasa dijadikan tempat ngobrol. Kalau ada yang serius, barulah tamunya dipersilakan masuk ke dalam.
23751Please respect copyright.PENANAFAiDo5qJeq
23751Please respect copyright.PENANAZYvy7BEdvW
Setelah ngobrol ke barat ke timur, akhirnya Edo menanyakan sesuatu yang di luar masalah bisnis, “Boss….kelihatannya Mona itu udah dapet ya sama Boss?”
23751Please respect copyright.PENANAGLx545zGxz
23751Please respect copyright.PENANAuz9X0bG94g
Aku terhenyak, sedikit kaget, karena tadinya kupikir tiada orang lain yang tahu masalah yang satu itu. Tapi sebagai seorang lelaki, yang terkadang bangga dalam “prestasi mendapatkan cewek”, aku malah mengiyakannya.
23751Please respect copyright.PENANAuTmiAO83Dn
23751Please respect copyright.PENANArmihJSTvXj
Kataku, “Abis…teman-teman lain gak ada yang minat, ya kumanfaatkan aja.”
23751Please respect copyright.PENANAnXbvS6TEdz
23751Please respect copyright.PENANAuR6yRQeEd5
“Boss kan selalu paling cepat mendapatkan cewek. Yang dari Malang itu juga tau-tau udah jadi milik Boss aja,” kata Edo sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, waktu pertama Boss embat, dia masih perawan?”
23751Please respect copyright.PENANABMAFoXmIT5
23751Please respect copyright.PENANAnysjO9wTaP
“Iya,” aku mengangguk, “kasihan kan umur segitu belum pernah merasakan lelaki.”
23751Please respect copyright.PENANAgHbZRDEBOI
23751Please respect copyright.PENANAduBLuTV4L0
“Padahal kulitnya putih bersih gitu ya Boss.”
23751Please respect copyright.PENANAYVt3tE2dVS
23751Please respect copyright.PENANA5QtpMkOHO6
“Iya…putih dan mulus banget.”
23751Please respect copyright.PENANAVs95gdOwc5
23751Please respect copyright.PENANALMDcKdmtT7
“Wajahnya juga gak jelek. Tapi penampilannya terlalu judes, makanya cowok-cowok jadi males mendekati dia.”
23751Please respect copyright.PENANAQyikRXV5Ci
23751Please respect copyright.PENANArm4wiuS89k
“Iya. Sebenarnya dia itu lugu. Bukan dingin atau judes.”
23751Please respect copyright.PENANAMQ1uVT4lB9
23751Please respect copyright.PENANARmErgZ7mP8
“Terus…Boss mau serius sama dia?”
23751Please respect copyright.PENANAfvxY2NNkFw
23751Please respect copyright.PENANAx1vkVeNoBt
“Serius?”
23751Please respect copyright.PENANAJ4BeEYNbQx
23751Please respect copyright.PENANADua0wrCuGh
“Iya. Maksudnya…Boss mau nikahin dia?”
23751Please respect copyright.PENANAUgx1IkO1KD
23751Please respect copyright.PENANAEn1sfPEB33
“Gak lah. Aku kan udah punya istri.”
23751Please respect copyright.PENANAC8dHy20NuY
23751Please respect copyright.PENANAs4yU8ogOB0
“Nah…kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
23751Please respect copyright.PENANA7A0M4V27BL
23751Please respect copyright.PENANAoH1xeKyysX
Aku agak kaget mendengar “usul” sahabatku itu. Memang aku sudah banyak membaca pengalaman orang-orang, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentang swinger, threesome, gangbang dan sebangsanya. Tapi saat itu aku belum pernah melakukannya. Maka aku menjawab, “Ya berjuang aja sendiri. Siapa tau dia mau.”
23751Please respect copyright.PENANA8HxK3BLEJO
23751Please respect copyright.PENANALpgVB4o35f
“Bukan gitu Boss. Maksudnya…kita bikin acara bertiga…biar seru. Tentu harus Boss yang memfasilitasi dan membujuknya dulu supaya mau.”
23751Please respect copyright.PENANARm1klR7Dsa
23751Please respect copyright.PENANAJxILdmxOKj
Aku tercenung. Usul Edo cukup menarik. Tapi apakah Mona takkan menolak? Lalu bagaimana caranya supaya dia mau dithreesome?
23751Please respect copyright.PENANAoVi4uxfnHb
23751Please respect copyright.PENANA9KWD52hojb
“Boss,” kata Edo lagi ketika aku masih tercenung, “Hari Minggu kita kan mau eksekusi pabrik bangkrut yang di Bogor itu.”
23751Please respect copyright.PENANABlL9phoHXT
23751Please respect copyright.PENANAtGlAR39Upr
“Terus?” aku memandang sahabatku.
23751Please respect copyright.PENANA2MAA25h7RN
23751Please respect copyright.PENANAAVGkTUa1i9
“Kita ajak aja Mona,” sahut Edo, “Dia kan teliti sekali kalau soal hitung menghitung. Kita terjunkan saja dia ke lapangan, sementara kita cukup hadir saja.”
23751Please respect copyright.PENANAXfTOxOkpNG
23751Please respect copyright.PENANAyQOZ5jDUaB
“Pembongkaran pabrik itu takkan cukup seminggu.”
23751Please respect copyright.PENANAOHMKzvtgkE
23751Please respect copyright.PENANA8zxv91XtvY
“Justru itu….kita nginep di hotel…lalu siangnya kita bekerja di lokasi, malamnya nginep di hotel.”
23751Please respect copyright.PENANA1fm4gsn9bS
23751Please respect copyright.PENANA6tEjApDC6a
“Hahahaa….sampeyan ini ada aja akalnya Do. Oke….nanti Mona kuajak. Mudah-mudahan aja dia lagi bersih pada waktunya.”
23751Please respect copyright.PENANAHu9NOTDsrs
23751Please respect copyright.PENANAgadKfs2bDS
“Maksud Boss bersih gimana?”
23751Please respect copyright.PENANAbXnp2KWqF4
23751Please respect copyright.PENANAkMQ1SAmO6r
“Ya bersihlah, gak sedang datang bulan. Kalau lagi menstruasi kan gak bisa diapa-apain.”
23751Please respect copyright.PENANA8v0JBSYYXm
23751Please respect copyright.PENANAhwJxBaEscr
“Oh…iya…iyaaa….”
23751Please respect copyright.PENANAu38h0sDGzw
23751Please respect copyright.PENANAnM20SUMrey
Pintu depan terbuka. Raisha (istri Edo) muncul, dengan dua cangkir kopi mengepul dan sepiring kue lapis legit di atas bakinya. Spontan kuhentikan pembicaraan mengenai Mona itu.
23751Please respect copyright.PENANAQUcE6pb0ff
23751Please respect copyright.PENANAISG1Qskz9t
“Wah, kalau bertamu ke sini selalu merepotkan ya?” kataku ketika Raisha meletakkan cangkir-cangkir kopi dan piring kristal dengan kue lapis legitnya di atas meja kecil.
23751Please respect copyright.PENANAKeh5VgmdQh
23751Please respect copyright.PENANAhErp811MgV
“Aaah…seadanya aja Pak,” sahut Raisha sambil tersenyum, Silakan diminum…”
23751Please respect copyright.PENANAuHbgY4xSXB
23751Please respect copyright.PENANAz9zT3mCmDT
“Iya,” aku mengangguk, “terimakasih.”
23751Please respect copyright.PENANAxPhEdQtFQH
23751Please respect copyright.PENANAMdm8s938nc
Ketika istri Edo masuk lagi ke dalam, hpku bergetar. Ada BBM. Cepat kubuka. Ternyata dari Mona. Isinya, ” Pak, barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
23751Please respect copyright.PENANAfl5D8HP6JZ
23751Please respect copyright.PENANAsG3yCCo71Y
Itu kode yang kuanjurkan kalau ia merasa kangen padaku. Karena ada Edo, aku balas dengan bbm lagi, “Nanti jam 4 sore standby di tempat yang tempo hari ya.”
23751Please respect copyright.PENANArYWhgR6JNO
23751Please respect copyright.PENANA5UBageciak
“Oke.”
23751Please respect copyright.PENANA125pdVDqst
23751Please respect copyright.PENANAjmDuv7ng68
Tak lama kemudian rekan-rekanku berdatangan satu persatu. Lalu kami tenggelam dalam pembahasan bisnis.
23751Please respect copyright.PENANA4jdMId1DdT
23751Please respect copyright.PENANAXL8Idn02WN
Jam 15.30 aku pamitan kepada rekan-rekanku. Edo mengantarkanku sampai di mobil yang kuparkir di depan rumahnya. Setengah berbisik ia bertanya, “Gimana Boss acara kita hari Minggu? Sudah pasti?”
23751Please respect copyright.PENANAbmZftGWlCa
23751Please respect copyright.PENANArcuAZvKdtP
“Sekarang kan baru Senin. Harus tau dulu jadwal menstruasinya. Kepastiannya mungkin besok. Oke?” sahutku perlahan juga, sambil menepuk bahu Edo.
23751Please respect copyright.PENANAD2gn4I8IKK
23751Please respect copyright.PENANAFfMJIrpxjN
“Oke Boss,” Edo mengangguk-angguk dengan sorot ceria.
23751Please respect copyright.PENANAbvKx87coek
23751Please respect copyright.PENANAuck88SNTdZ
Belasan menit kemudian mobilku sudah kuparkir di depan sebuah rumah makan kecil. Inilah tempat yang sudah kujanjikan dengan Mona. Waktu melangkah masuk ke dalam rumah makan itu, pandanganku mencari-cari ke setiap sudut rumah makan. Mona belum datang. Langsung saja kupesan makanan, karena kebetulan perutku lapar juga.
23751Please respect copyright.PENANA3aZMK55gCC
23751Please respect copyright.PENANAGmovNP8Tjw
Setelah kuhabiskan makanan yang kupesan, barulah Mona muncul. Dalam gaun terusan berwarna krem. Wow…ternyata kalau berdandan, Mona itu tampak manis juga.
23751Please respect copyright.PENANARBYRYeyG1z
23751Please respect copyright.PENANAGkysQRkLi3
“Udah lama menunggu?” tanyanya sambil duduk di kursi yang bersebrangan denganku.
23751Please respect copyright.PENANA0iDeDnYnXR
23751Please respect copyright.PENANASPsN3P8Htt
“Lama sih gak, seperempat jaman gitu lah. Makan dulu ya.”
23751Please respect copyright.PENANAzYBi8DsvJT
23751Please respect copyright.PENANAkAFpVj0zPm
“Masih kenyang, tadi makan dulu sebelum pergi ke sini.”
23751Please respect copyright.PENANA5woKczFtd4
23751Please respect copyright.PENANA0ummoQmWUF
Beberapa saat kemudian aku sudah di belakang setir mobilku bersama Mona yang duduk di sampingku.
23751Please respect copyright.PENANAo9sTnEyLZ9
23751Please respect copyright.PENANAOYXrh6AB09
“Mona kalau berdandan kelihatan manisnya,” kataku sambil merayapkan tangan kiriku ke lutut gadis itu.
23751Please respect copyright.PENANATtHNZav2aE
23751Please respect copyright.PENANA9N8fM61WKg
“Ah…Mas bisa gombal juga ya.”
23751Please respect copyright.PENANABM1u7caI62
23751Please respect copyright.PENANAUttnDzAY8m
“Beneran, itu bukan gombal. Ohya…kira-kira hari Minggu yang akan datang lagi M gak?”
23751Please respect copyright.PENANADAdXg3CTRZ
23751Please respect copyright.PENANAUta7XzvFDn
“Baru aja bersih dua hari yang lalu Mas. Emang kenapa?”
23751Please respect copyright.PENANAS93cslqKGT
23751Please respect copyright.PENANA8pJ7id7tFW
“Ada kerjaan di Bogor. Mungkin bisa semingguan di sana. Bisa ikut kan?”
23751Please respect copyright.PENANAGb7GR1g2eZ
23751Please respect copyright.PENANAsBKGUyZIf0
“Iya,” Mona mengangguk, “dari dulu saya kan gak pernah menolak ajakan Mas.”
23751Please respect copyright.PENANAzlZiFR6x7q
23751Please respect copyright.PENANAfDNhEZFTDW
“Masalahnya kerjaan di Bogor itu butuh waktu agak lama.”
23751Please respect copyright.PENANAuIthcOB4qL
23751Please respect copyright.PENANAJvdbxqIg80
“Gak apa-apa. Demi Mas…berbulan-bulan juga saya siap menemani.”
23751Please respect copyright.PENANAunFzyiAKdd
23751Please respect copyright.PENANAQA1UtNAwR2
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan itu.
23751Please respect copyright.PENANAV2xPNn22Jj
23751Please respect copyright.PENANAt2CE6RJ30c
Di mulut jalan kecil, kubelokkan mobilku. Lalu kuparkir di pelataran parkir sebuah hotel yang tersembunyi, tidak kelihatan dari jalan raya. Aku senang memakai hotel ini, karena suasananya tenang dan nyaman. Memang bukan hotel berbintang, tapi fasilitasnya lumayan bagus. Ada air panas, pakai AC dsb. Ekonomis tapi manis.
23751Please respect copyright.PENANAg9FZDDYC08
23751Please respect copyright.PENANA2FMsyE7sIB
Mona sudah dua kali dibawa cek in di hotel ini. Dan kini untuk ketiga kalinya aku membawa Mona ke hotel ini.
23751Please respect copyright.PENANAgnNnWzaVTD
23751Please respect copyright.PENANACNS9QHh1Ck
Aku mendapat kamar di sudut lantai dua. Setelah memberikan tip kepada bellboy yang mengantarkanku ke kamar ini, kututupkan pintu, langsung kukunci. Dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil menarik pergelangan tangan Mona.
23751Please respect copyright.PENANAK3Pjn7S0Ze
23751Please respect copyright.PENANAor9QiG9XWj
Kududukkan Mona di atas pangkuanku, dengan wajah saling berhadapan.
23751Please respect copyright.PENANA9KnMnLK2dW
23751Please respect copyright.PENANAJm41kutYhU
“Sudah ke dokter?” tanyaku. Maksudku agar ia ikutan KB.
23751Please respect copyright.PENANAqFX6jQvzRG
23751Please respect copyright.PENANAVhBqmvXVcF
“Udah. Tapi untuk sementara hanya dikasih pil untuk sebulan. Kalau tidak ada reaksi negatif, baru nanti disuntik tiga bulan sekali atau enam bulan sekali katanya.”
23751Please respect copyright.PENANAG79lreDlu4
23751Please respect copyright.PENANATj7Q7MFkx7
“Jadi sekarang aman buat dilepasin di dalam?!” kataku sambil mendekap pinggangnya erat-erat.
23751Please respect copyright.PENANAnn7T1R9Xwf
23751Please respect copyright.PENANA67Rn3KkUfn
“Iya selama sebulan aman,” sahutnya, “Nanti kalau udah disuntik si lebih lama lagi amannya.”
23751Please respect copyright.PENANAGg1AyuP1bl
23751Please respect copyright.PENANAVb6zU0Lo6O
“Sipppp !” cetusku sambil menyingkapkan gaunnya, lalu menanggalkannya.
23751Please respect copyright.PENANAhtiSvjG8Ce
23751Please respect copyright.PENANAOOjImL0imp
Kucermati tubuh Mona yang tinggal mengenakan celana dalam dan bra itu. Sesungguhnya mulus sekali tubuh gadis ini. Tiada bekas luka atau apa pun di tubuhnya yang putih bersih ini. Aku beruntung bisa memiliki gadis ini, meski ia bukan istriku. Tapi mendadak aku teringat kata-kata Edo tadi: “….kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
23751Please respect copyright.PENANAC6cw4cXoCl
23751Please respect copyright.PENANAPFGpyGAtxt
Dan ketika aku telah melepaskan branya, kuciumi leher dan puting payudara Mona, sementara khayalanku melayang-layang….membayangkan ketika aku sedang sharing dengan Edo di Bogor nanti. Apakah aku akan rela melihat tubuh semulus ini disetubuhi oleh Edo nanti? Ah…kenapa tidak rela? Toh Mona ini bukan istriku. Tapi benarkah aku akan merelakannya?
23751Please respect copyright.PENANATlwruhNJr0
23751Please respect copyright.PENANAjxE1aqtxj0
Entahlah. Yang jelas aku sudah menanggalkan celana dalam gadis ini. Kelihatan bulu kemaluannya sudah dirapikan, diguntingi di sana-sini. “Wow….kapan jembut lebat ini dirapikannya?”
23751Please respect copyright.PENANAtutdJcDSpc
23751Please respect copyright.PENANADBD0B7eUsU
“Kemaren,” sahut Mona yang sudah menelentang pasrah di atas tempat tidur, “Kan Mas yang nyuruh dirapiin, biar jangan berantakan…”
23751Please respect copyright.PENANAayjxe5yhIx
23751Please respect copyright.PENANAiihQqiPRcS
“Iya, iya…ini lebih bagus…” kataku sambil mengelus-elus bulu kemaluan Mona yang sudah tampak rapi tapi tidak dibuang habis ini.
23751Please respect copyright.PENANAvbPzI2xnQU
23751Please respect copyright.PENANAYZYWVuKVGv
Mona pun mulai memberanikan diri menarik ritsleting celana corduroy abu-abuku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan akhirnya ia berhasil menyembulkan batang kemaluanku. Terasa telapak tangannya hangat waktu menggenggam batang kemaluanku yang sudah tegang ini.
23751Please respect copyright.PENANAxB3oKDxxai
23751Please respect copyright.PENANAF89Fr8r6Vm
Aku jadi teringat dalam pertemuan sebelumnya aku sudah mengajarinya cara-cara felatio (menyelomoti penis). Dan tampaknya ia ingin semakin mahir. Batang kemaluanku dimasukkan ke dalam mulutnya. Terasa ia mengisap-isap, lalu mengeluarkan lagi dari mulutnya, kemudian ia menjilati testicleku…leher penisku dan moncongnya juga.
23751Please respect copyright.PENANAb4J4uCAXXo
23751Please respect copyright.PENANAikcJTnaqm5
“Hmmm…ternyata Mona cerdas sekali ya….sudah enak nih permainan mulutnya,” kataku sambil melepaskan baju kaus putihku.
23751Please respect copyright.PENANABE2X8TNOk2
23751Please respect copyright.PENANA68UrSiol7z
“Siapa dulu dong gurunya?” sahut Mona sambil tersenyum, kemudian menarik celana panjang dan celana dalamku, sehingga kami jadi sama-sama bertelanjang bulat kini.
23751Please respect copyright.PENANA5cJK9Bw6pw
23751Please respect copyright.PENANA3Ux12e76z9
“Mau nyobain enam sembilan?” tanyaku.
23751Please respect copyright.PENANAJd5wkiByMd
23751Please respect copyright.PENANAxmjxPkTGyN
“Gimana caranya?” ia tampak bingung.
23751Please respect copyright.PENANAuHvjqGewcl
23751Please respect copyright.PENANAmVjxsVbWpV
Lalu aku menelentang. Kusuruh dia mengambil posisi sungsang, menelungkup di atas perutku dengan wajah menghadap ke penisku, sementara vaginanya berada di atas mulutku.
23751Please respect copyright.PENANAOK78Kzt9F7
23751Please respect copyright.PENANADtxaAh3tHw
Tak sulit mengarahkan posisi yang baru buat Mona ini. Aku jadi bersemangat untuk menjilati kemaluan Mona yang sudah kungangakan di atas mulutku, karena aku tahu Mona sangat menjaga kebersihan, sehingga ketika lidahku mulai menjilati celah kemaluannya, tiada aroma yang tak sedap sedikit pun. Memang kata para pakar, kalau suka main oral, alat vital harus dijaga agar tetap hygienis.
23751Please respect copyright.PENANAwM2q2lWL0N
23751Please respect copyright.PENANAGtUmnXVNAh
Mona pun mulai aktif mengoral penisku, sesuai dengan yang pernah kuajarkan. Jemarinya mengurut-urut batang kemaluanku, sementara moncongnya dijilati tanpa canggung-canggung lagi. Tapi kurasakan selomotannya sering berhenti ketika aku mulai aktif menjilati clitorisnya. Bahkan terkadang pinggulnya menghempas, menekan wajahku sehingga aku jadi sulit bernapas.
23751Please respect copyright.PENANA8HdeChKzIU
23751Please respect copyright.PENANAteJ355fdUF
Namun aku tak mau complain. Aku harus memakluminya, karena “jam terbang”nya masih sedikit sekali. Maka akhirnya kusuruh Mona menelentang, kemudian aku merayap ke atas perutnya sambil memegangi penisku yang sudah ngaceng berat ini.
23751Please respect copyright.PENANAJNkxxscBB0
23751Please respect copyright.PENANA22HY86MVz9
Akibat permainan 69 tadi, walau cuma sebentar, vagina Mona jadi basah. Tak sulit bagi penisku untuk menerobos lubang hangatnya, langsung masuk setengahnya….disusul dengan dekapan erat gadis itu, dengan nafas yang tertahan.
23751Please respect copyright.PENANA4j6zNpHvbV
23751Please respect copyright.PENANAzoRGnBRw3Z
Aku pun mulai mengayun penisku. Dan setiap kudorong sengaja kubenamkan lebih dalam. Sehingga akhirnya aku berhasil membenamkan sepenuhnya.
23751Please respect copyright.PENANAblkkmdMNwU
23751Please respect copyright.PENANAofTNGn3yXC
Mulailah aku menyetubuhi gadis itu untuk yang kesekian kalinya. Yang paling menyenangkan, aku akan bisa melepaskan air maniku di dalam vagina gadis itu, takkan lagi harus ngecrot di mana-mana.
23751Please respect copyright.PENANAsEyIwK22Ql
23751Please respect copyright.PENANAKKQIiSdpko
Dan kali ini kelihatannya Mona seperti sedang meresapi benar nikmatnya hubungan badan kami. Mungkin karena sekarang ia sudah dibentengi oleh pil anti hamil dari seorang dokter yang kukenal baik. Sehingga seberapa rakus pun ia bersetubuh denganku, takkan menimbulkan kehamilan. Mungkin hal itulah yang membuatnya jadi leluasa menikmati setiap jelajahan seksual dariku.
23751Please respect copyright.PENANApxjwz4xDDa
23751Please respect copyright.PENANAL0XiISglbm
Ketika aku mulai mengayun penisku dengan garangnya seorang lelaki, Mona menyambutku dengan remasan-remasan di bahuku, terkadang pula di kepalaku, sehingga pastilah rambutku mulai acak-acakan. Meski perlahan, desahan-desahan histerisnya pun mulai berkumandang di telingaku. Desahan histeris itu kadang-kadang terpaksa kuhentikan dengan ciuman ganasku. Dan ia tampak menikmatinya. Menikmati indahnya saling lumat ketika kemaluan kami sedang bergesekan dengan irama yang khas.
23751Please respect copyright.PENANAqUzmFAHqCQ
23751Please respect copyright.PENANAFXyHgemU0Y
Dan kali ini aku ingin “uji coba” meletuskan spermaku di dalam vagina Mona, karena selama ini aku belum pernah melakukan bersamanya. Maka ketika Mona mulai berkelejotan secara khas, yang kukenal sebagai tanda-tanda akan mencapai orgasme, aku pun mempercepat ayunan penisku. Aku tak ingin berlama-lama lagi…ingin secepatnya menikmati indahnya ejakulasi dalam jepitan liang kemaluan gadis itu.
23751Please respect copyright.PENANAYAC7tCobvv
23751Please respect copyright.PENANA8RN9aUa3hA
Lalu…kami seperti orang-orang yang sedang kerasukan…sama-sama mengejang, saling cengkram….saling remas…..dan ketika kurasakan lubang kewanitaan Mona berkedut-kedut, saat itu pula aku sedang membenamkan batang kejantananku sedalam mungkin…..lalu terasa moncong penisku menyemprot-nyemprotkan air mani ke dalam liang surgawi Mona.
23751Please respect copyright.PENANAA38NxkgMrm
23751Please respect copyright.PENANAzho2PJYvSN
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan, karena berhasil mencapai titik ternikmat secara berbarengan. Tapi pelukan Mona tetap ketat, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Maka kuciumi bibirnya berkali-kali. Lalu aku pun terkapar di atas perutnya.
23751Please respect copyright.PENANAERa7TKe5Cm
Episode 5
23751Please respect copyright.PENANAfr6s2Ifr6R
23751Please respect copyright.PENANAEkcJB3XGA9
23751Please respect copyright.PENANAz0jdd7iuyQ
Lokasi pabrik yang akan dibongkar dan dijual besi-besi tuanya itu belasan kilometer di luar kota Bogor. Tapi aku sudah booking kamar hotel di kota Bogor. Sengaja cuma pesan 1 kamar dengan dua bed, yang satu bed besar, satunya lagi bed medium. Sengaja kuatur seperti itu. Kepada Mona kuterangkan bahwa bed yang besar untuk aku dan dia, sementara bed yang kecilan untuk Edo. Ternyata Mona tidak complain. Mungkin karena ia belum tahu rencanaku dengan Edo.
23751Please respect copyright.PENANAocZPVHlQju
23751Please respect copyright.PENANAhFvijW1HRd
23751Please respect copyright.PENANAxFKsccrOjH
Ketika aku datang di lokasi, pembongkaran besi-besi di bekas pabrik bangkrut itu sudah mulai dilaksanakan. Pak Gatot dan Pak Hamid (dua orang teamku) sudah dari kemaren nongkrong di lokasi, untuk mengawasi pembongkaran pabrik. Karena kalau tidak diawasi dari awal, biasanya banyak besi-besi yang raib. Maklum saat itu besi tua sedang jadi primadona bagi para pebisnis.
23751Please respect copyright.PENANANGfxUdqPPw
23751Please respect copyright.PENANAIILSCAUtjj
23751Please respect copyright.PENANAbGqm0RVoXo
Aku percayakan kepada Pak Gatot dan Pak Hamid untuk mengawasinya, karena Pak Gatot seorang purnawirawan TNI, sementara Pak Hamid purnawirawan polisi. Mereka tidur di lokasi, karena pembongkaran itu biasanya dilaksanakan siang malam, untuk mengejar target waktu yang telah ditentukan.
23751Please respect copyright.PENANAgxrS6fcPgU
23751Please respect copyright.PENANAmTuQLRcInr
23751Please respect copyright.PENANAsj3Dn15CI1
Dalam hal ini aku bertindak sebagai mediator yang bermodal. Karena sebelum dibayar oleh buyer, duitku yang dipakai untuk menalangi setiap kilogram besi yang sudah ditimbang dan dimuat ke truk-truk. Karena itu orang-orang menyebutku sebagai arranger. Bukan mediator lagi. Tapi terserahlah julukan apa yang mereka berikan padaku. Yang penting, aku mendapatkan duit dari selisih harga pembelian dan penjualan.
23751Please respect copyright.PENANAQbLvpdpHn0
23751Please respect copyright.PENANA8B1Cgg8VI6
23751Please respect copyright.PENANAqQNcUpCtmO
Itu sekilas latar belakang bisnisku di dekat Bogor ini. Tapi di sini aku bukan mau bicara soal bisnisku. Aku mau menceritakan rencanaku dengan Edo, sahabatku.
23751Please respect copyright.PENANATWl9AbeSCh
23751Please respect copyright.PENANAaEyds1EKGW
23751Please respect copyright.PENANAmuPckTIVry
Di hari pertamaku berada di daerah Bogor, sampai sore aku berada di lokasi pembongkaran pabrik bangkrut itu.
23751Please respect copyright.PENANApqwTtZBjHa
23751Please respect copyright.PENANA44lk9F7yGe
23751Please respect copyright.PENANATP740Z121q
Kami tiba di hotel ketika langit sudah menuju gelap. Mona minta izin untuk mandi duluan, karena badannya sudah berlepotan keringat katanya. Aku pun memaksa ikut ke dalam kamar mandi, meski Mona seperti tak mengizinkan.
23751Please respect copyright.PENANA8aiyekskJX
23751Please respect copyright.PENANAcvhGMBhIaG
23751Please respect copyright.PENANATcEXjgeRkZ
“Kan ada Bang Edo, Mas,” kata Mona setelah pintu kamar mandi kututupkan dari dalam, “Nanti dia merasa heran.”
23751Please respect copyright.PENANAQkdvixIuPg
23751Please respect copyright.PENANAh11I5UG3SX
23751Please respect copyright.PENANAe0Y3HQ14y0
“Dia sudah tau,” sahutku, “Entah siapa yang ngasih tau.”
23751Please respect copyright.PENANApvHfMzdP8x
23751Please respect copyright.PENANAHfJiV5gAvK
23751Please respect copyright.PENANAjdzss9ZF4p
“Mungkin sopir Mas itu yang ngasih tau.”
23751Please respect copyright.PENANAK8kgDlCBMp
23751Please respect copyright.PENANADDEB3cyWaO
23751Please respect copyright.PENANAvWPCyjfpqU
“Mungkin. Tapi biar ajalah,” kataku sambil melepaskan celana panjang, baju kausku dan celana dalamku. Mona pun sudah menanggalkan celana jeans dan baju kausnya, lalu bra dan celana dalamnya juga.
23751Please respect copyright.PENANARIvtJHCeKf
23751Please respect copyright.PENANAJtwl1XkygF
23751Please respect copyright.PENANApP2HKZcQPL
Gila…meski tidak cantik, Mona kalau sudah telanjang begitu senantiasa memancarkan daya rangsangan yang kuat buatku. Tak ayal lagi penisku langsung tegang dan seperti menunjuk ke arah Mona waktu aku berhadapan dengannya.Tapi aku harus menahan diri, harus menyiapkan potensi untuk “acara” bersama Edo nanti.
23751Please respect copyright.PENANAaAgHPuJaOw
23751Please respect copyright.PENANAtpeNoiXDUj
23751Please respect copyright.PENANA4wwfpvjsgv
Tapi nafsuku tak bisa dikendalikan lagi. Pada waktu menyabuni tubuh mulus Mona, sengaja kuambil sabun cair banyak-banyak untuk menyabuni kemaluan gadis itu.
23751Please respect copyright.PENANAbKDwtOYmTS
23751Please respect copyright.PENANAY9CaeR48Tu
23751Please respect copyright.PENANAtJxzlaD4I0
Mona diam saja. Bahkan kelihatan mulai horny. Terlebih setelah tanganku mulai menyelusup-nyelusup ke dalam celah kemaluannya yang sudah licin oleh sabun cair.
23751Please respect copyright.PENANAoTpMOuV9oN
23751Please respect copyright.PENANAziXbpt5wlk
23751Please respect copyright.PENANApX2RobBqFO
“Mas….aaah…” Mona seperti makin dikuasai oleh nafsunya, karena tangannya mulai memegang batang kemaluanku yang sudah licin dan penuh busa sabun.
23751Please respect copyright.PENANACRhvR7TYuH
23751Please respect copyright.PENANAquCnW2zo96
23751Please respect copyright.PENANA1pDqUPiEeT
Dan ia sendiri yang mengarahkan batang kemaluanku ke vaginanya. Saat itu timbul ilham di benakku. Pintu kamar mandi tak jauh dari jangkauan tangan kiriku. Lalu kubuka tanpa sepengetahuan Mona. Kugerak-gerakkan telunjukku di luar pintu kamar mandi. Sebagai isyarat agar Edo mendekat. Mudah-mudahan saja Edo melihat isyaratku.
23751Please respect copyright.PENANAJVoV4CLMMz
23751Please respect copyright.PENANA5LdwnCL1LE
23751Please respect copyright.PENANAoOKhqYG5kL
Ya ! Ternyata Edo melihat isyaratku, karena kudengar langkah kakinya mendekati pintu kamar mandi, justru pada saat aku seudah berhasil membenamkan batang kemaluanku ke dalam vagina Mona yang berdiri menyandar ke dinding dekat pintu kamar mandi ini.
23751Please respect copyright.PENANAOzSFOun6G3
23751Please respect copyright.PENANA6WSgL3sSXT
23751Please respect copyright.PENANA9QkMUOQdUU
Dalam posisi sama-sama berdiri, aku mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kewanitaan Mona.
23751Please respect copyright.PENANAV8yy0m937D
23751Please respect copyright.PENANAt8DwOkFjia
23751Please respect copyright.PENANARwPKK1smxT
Mona mulai terpejam-pejam sambil memeluk pinggangku erat-erat, tanpa menyadari bahwa Edo sudah berada di dalam kamar mandi ini.
23751Please respect copyright.PENANAnY9GSYBg4r
23751Please respect copyright.PENANAD0CiiC64qM
23751Please respect copyright.PENANALDyYzmmY6R
Terus terang, semuanya ini di luar skenario yang sudah kusepakati bersama Edo. Persetubuhan di dalam kamar mandi ini terjadi begitu saja, tanpa direncanakan sebelumnya.
23751Please respect copyright.PENANA47Nb1DVMGQ
23751Please respect copyright.PENANAt2ufUHNq2X
23751Please respect copyright.PENANA4zcvwvchIT
Edo tak berani bersuara. Ia cuma berdiri dengan pandangan tertuju pada penisku yang sedang mengenjot liang kemaluan Mona. Justru aku yang buka suara, “Main di kamar mandi begini fantastis banget Do,” kataku.
23751Please respect copyright.PENANAYXXAEDxK4U
23751Please respect copyright.PENANAS8llDqtEHg
23751Please respect copyright.PENANApyaqvAq0yU
“Iya….waduuuh…bikin saya jadi ngiler ni Boss,” sahut Edo dengan mata seolah tak berkedip.
23751Please respect copyright.PENANAiL8VXntezB
23751Please respect copyright.PENANAqicPguAZHz
23751Please respect copyright.PENANATMgtlrrShi
Mona tampak kaget melihat kehadiran Edo di dalam kamar mandi ini. “Mas…aaah…ada Bang Edo…” kata Mona tersengal.
23751Please respect copyright.PENANAdIlHA4kSYi
23751Please respect copyright.PENANA8zPkXOGvSS
23751Please respect copyright.PENANA8DvgG0A09T
“Biar aja dia nonton kita. Kan dia sahabat kita,” sahutku.
23751Please respect copyright.PENANA6f22wgRKaf
23751Please respect copyright.PENANAUDiKDeDUl7
23751Please respect copyright.PENANAlBTrFaPtRS
Mona yang telanjur keenakan dienjot oleh penisku, tidak berusaha menghentikan persetubuhan ini. Ia bahkan berbisik ke telingaku, “Kalau dia ngiler nanti gimana, Mas?”
23751Please respect copyright.PENANAc6fy37UHd2
23751Please respect copyright.PENANAfBrA2Ntehj
23751Please respect copyright.PENANA1Bnkea6EsY
Aku tidak menjawab pertanyaan Mona. Aku bahkan menoleh ke arah Edo sambil berkata, “Kalau mau nonton boleh. Tapi harus telanjang juga dong. Masa kami berdua telanjang sementara sampeyan pakaian lengkap gitu?”
23751Please respect copyright.PENANAoSJVQe7GLp
23751Please respect copyright.PENANAYNowGppQOk
23751Please respect copyright.PENANAb0lsg1ORLr
“Baik Boss,” sahut Edo sambil melaksanakan permintaanku. Menanggalkan seluruh pakaiannya lalu menggantungkannya di dekat pakaianku dan pakaian Mona.
23751Please respect copyright.PENANAxsrwl72Z2D
23751Please respect copyright.PENANA4sDr9gKEs5
23751Please respect copyright.PENANANQhu61Db8M
Mona cuma memejamkan matanya, karena selanjutnya aku sudah mempergencar enjotan penisku lagi. Pasti kenikmatan yang dialaminya membuat Mona lupa segalanya.
23751Please respect copyright.PENANAc222VqVjwN
23751Please respect copyright.PENANAhtUT2df8r1
23751Please respect copyright.PENANAav9GRdFVZ2
Meski sambil mengenjot liang kemaluan Mona, aku masih sempat memberi isyarat kepada Edo agar semakin mendekat di sebelah kananku. Dan kulihat penis Edo sudah ngaceng sekali. Maka ketika aku masih asyik mengayun penisku, kusempatkan menarik tangan Mona agar memegang batang kemaluan Edo.
23751Please respect copyright.PENANAe0o0gUzY7z
23751Please respect copyright.PENANAmvhY85IjtW
23751Please respect copyright.PENANA7qwMsA6w14
Mona agak kaget. Tapi aku cepat berkata padanya, “Remas-remas aja…kocokin juga boleh…biar dia gak gila melihat kita beginian.”
23751Please respect copyright.PENANAQP75db5XqL
23751Please respect copyright.PENANAalZKxjUMCX
23751Please respect copyright.PENANA6ASn4tgt3J
Mona memejamkan matanya lagi. Tapi tangannya mulai meremas-remas batang kemaluan Edo seperti yang kuanjurkan. Entah apa yang berkecamuk di dalam pikiran gadis itu.
23751Please respect copyright.PENANAopIkucMUn6
23751Please respect copyright.PENANAUoiWUGRR2c
23751Please respect copyright.PENANA6GNksirq71
Yang jelas, pada suatu saat Mona berkata padaku, “Mas…berdiri di kamar mandi gini, pegel dan kedinginan….”
23751Please respect copyright.PENANAKhovjNljuw
23751Please respect copyright.PENANAHwkvIM5Uit
23751Please respect copyright.PENANA3QcIKaS2XL
“Oke…kita selesaikan dulu mandinya, lalu kita blanjutkan di atas kasur ya,” kataku.
23751Please respect copyright.PENANAr0rSdrrO3r
23751Please respect copyright.PENANARR0pTGY7z1
23751Please respect copyright.PENANAVIafrkaIQ4
Mona mengangguk dan sesekali melirik ke arah Edo dengan sikap canggung.
23751Please respect copyright.PENANA8gR5yTGglM
23751Please respect copyright.PENANALxRriI21Iz
23751Please respect copyright.PENANAHDhxwadtSL
Kalau aku membandingkan Edo dengan diriku sendiri, rasanya kami ini selevel dalam beberapa hal. Dalam usia, kami sebaya. Soal bentuk tubuh dan wajah, nilainya kira-kira sama lah. Juga kalau kubandingkan ukuran penis Edo dengan penisku, juga sama panjang dan gedenya.
23751Please respect copyright.PENANAvU9V8CIlnR
23751Please respect copyright.PENANAAKl5NmEld1
23751Please respect copyright.PENANAbFqTFF6wYg
Shower air hangat mulai memancarkan airnya. Kami bertiga saling menyabuni di dalam kamar mandi ini. Ketika Edo tampak asyik menyabuni sepasang payudara Mona, aku berkata, “Asyik kan punya cowok dua orang begini? Pasti lebih hangat daripada cuma memiliki aku seorang. Pokoknya kita bikin suasana di Bogor ini jadi sesuatu yang sangat indah, yang sangat mengesankan.”
23751Please respect copyright.PENANAYDHjxFlIuJ
23751Please respect copyright.PENANAUPzPtJXnWz
23751Please respect copyright.PENANAdwAr5TV6fL
Mona tak menyahut. Tapi kulihat dia diam saja ketika Edo mulai menyabuni kemaluannya. Mungkin itu bisa dijadikan indikator, bahwa Mona sudah menerima kehadiran Edo.
23751Please respect copyright.PENANALDmvAaM5lN
23751Please respect copyright.PENANAASkA0VHcAM
23751Please respect copyright.PENANANFwAsP4UY0
Bahkan ketika aku sudah mengeringkan tubuhku dengan handuk, kulihat Edo menarik tangan Mona ke arah penisnya…lalu kulihat Mona menurut saja… memegang batang kemaluan Edo yang sudah sangat ngaceng itu.
23751Please respect copyright.PENANAmrCNiTNqbh
23751Please respect copyright.PENANAmmmg2ckWv7
23751Please respect copyright.PENANAtsA5MiHyBk
“Nah begitu dong….mulai saat ini aku dan Edo jadi milik Mona…” kataku sambil mencium pipi Mona, “Ayo kita lanjutkan di atas bed, biar jangan pegel dan kedinginan.”
23751Please respect copyright.PENANAEIAwHiIrZa
23751Please respect copyright.PENANAmvRJGR6IFk
23751Please respect copyright.PENANAk2eJtKhKqS
Mona mengikuti anjuranku paling duluan, keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk hotel di pinggangnya.
23751Please respect copyright.PENANAgNwkIPGJVv
23751Please respect copyright.PENANAHs0b1PXsbW
23751Please respect copyright.PENANA6uqQcTOHcn
“Jangan terlalu ekstrim ya, kasian,” kataku kepada Edo, “giliran aja seorang demi seorang.”
23751Please respect copyright.PENANAKAcvtQQoXR
23751Please respect copyright.PENANABuBwYi7J9V
23751Please respect copyright.PENANAp9XM4OnMRw
“Oke Boss,” Edo mengangguk, “Tapi saya udah gregetan…pengen jilatin memeknya.”
23751Please respect copyright.PENANAfOcqi7DuH2
23751Please respect copyright.PENANAMOpCWM42bV
23751Please respect copyright.PENANAfSMD5B9aMi
“Ya udah…duluan aja maju sana…”
23751Please respect copyright.PENANAbzwzt3qeWy
23751Please respect copyright.PENANAzVeYHWm9wd
23751Please respect copyright.PENANAqJQwHYzDKc
“Lho…Boss kan tadi belum selesai.”
23751Please respect copyright.PENANA4M5LXkduN8
23751Please respect copyright.PENANAHKKWlzwH3n
23751Please respect copyright.PENANAJOccpTSAjO
“Santai aja,” kataku sambil menepuk bahu Edo, “waktu kita kan masih lama. Bisa sepuluh harian kita stand by di kota ini.”
23751Please respect copyright.PENANA7VTZ8GhBNe
23751Please respect copyright.PENANAgD3XoNkHQx
23751Please respect copyright.PENANAQ2kvVaXc3p
“Woookeeee….thank you Boss,” Edo tampak bersemangat, lalu bergegas ke luar, dalam keadaan telanjang, karena handuk yang disediakan hotel cuma 2 helai. Yang satu sudah dipakai olehku, yang satu lagi dipakai oleh Mona.
23751Please respect copyright.PENANAARx03T3GIC
23751Please respect copyright.PENANAggR9S6apsT
23751Please respect copyright.PENANAnYvG5IYbKJ
Aku pun keluar dari kamar mandi. Kulihat Edo sudah menerkam Mona di atas tempat tidur, lalu menghimpitnya, menciuminya…lalu menciumi putting payudaranya….menurun lagi…melorot terus sampai akhirnya Edo berhasil menempelkan mulutnya pada vagina Mona.
23751Please respect copyright.PENANAwWmElouh8p
23751Please respect copyright.PENANAFz5NPipnLb
23751Please respect copyright.PENANABybdrzUgq0
Mona menurut saja ketika sepasang pahanya direnggangkan lebar-lebar oleh kedua tangan Edo. Lalu gadis itu mulai menikmatinya. Menikmati jilatan dan celucupan Edo di vaginanya yang jembutnya sudah dirapikan itu.
23751Please respect copyright.PENANApCy9QWp749
23751Please respect copyright.PENANA03ZhSqJ3VJ
23751Please respect copyright.PENANAaHoZz1XVKJ
Cukup lama Edo menjilati kemaluan Mona, sambil sesekali tangannya menjangkau sepasang payudara Mona dan meremas-remasnya.
23751Please respect copyright.PENANAqoIrmtO71b
23751Please respect copyright.PENANAPuhoVe74tM
23751Please respect copyright.PENANAtOYGRNw2Xb
Dan akhirnya Edo merayap ke atas…sambil memegangi batang kemaluannya. Lalu kulihat Edo sedang berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam vagina Mona.
23751Please respect copyright.PENANA75WbCb89XQ
23751Please respect copyright.PENANA6Rtbtebdba
23751Please respect copyright.PENANAzy3cfj3HY4
Aku pun duduk di sofa sambil menonton adegan-adegan berikutnya. Bahwa Edo mulai mengayun penisnya, memompa liang kemaluan Mona. Dan Mona mulai mendesah-desah, sambil sesekali melirik ke arahku, tapi selalu kuacungkan jempolku (meski sebenarnya diam-diam aku merasa cemburu juga menyaksikan persetubuhan mereka itu).
23751Please respect copyright.PENANAnwbyrtF5Tz
23751Please respect copyright.PENANAcQFSwhhIeo
23751Please respect copyright.PENANAYHJROkf1Tc
Aku menyaksikan persetubuhan mereka sambil memegangi penisku sendiri, karena sebenarnya aku belum selesai ML sambil berdiri di kamar mandi tadi. Aku mengalah agar Edo maju duluan, meski aku belum selesai. Masalahnya, aku ingin tahu dulu apakah Mona siap dithreesome apa tidak. Ternyata ia mau menerima kehadiran Edo. Hitung-hitung “ikatan”, biarlah Edo maju duluan, supaya nanti takkan ada penolakan apa pun dari Mona.
23751Please respect copyright.PENANAElxA8AuOBk
23751Please respect copyright.PENANAgWvJ0ty5Jb
23751Please respect copyright.PENANA36jEnQFl3W
Tapi egoisku mendadak timbul dominan di dalam batinku. Masalahnya, si dede nagih terus karena di kamar mandi tadi belum terselesaikan. Maka dengan nafsu tak terkendalikan lagi, aku menghampiri Edo dan memberi isyarat padanya, pertanda ngajak change place.
23751Please respect copyright.PENANAJEbVebC2yb
23751Please respect copyright.PENANAAeioNq3T5O
23751Please respect copyright.PENANAFsrhfZrUvN
Untungnya Edo mengerti keadaanku yang sedang tersiksa ini. Dengan sigap ia mencabut penisnya dari vagina Mona. Membuat mata Mona terbuka, tapi lalu terpejam lagi setelah tahu bahwa aku akan menggantikan posisi Edo. Dan Edo langsung menuju kamar mandi.
23751Please respect copyright.PENANAyuFfbBPXLP
23751Please respect copyright.PENANAv5Eesi4hgj
23751Please respect copyright.PENANAkwH7gERYLQ
Waktu memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Mona yang terasa sudah basah sekali (mungkin dia sudah orga waktu disetubuhi oleh Edo tadi), aku masih sempat berbisik, “Lebih enak kan dengan dua orang lelaki?”
23751Please respect copyright.PENANA0kNHAYPQep
23751Please respect copyright.PENANAXoA8XoGmFm
23751Please respect copyright.PENANAXcF5EeH1SI
Mona menatapku. Memelukku erat-erat sambil berkata perlahan, “Saya kan nurutin keinginan Mas aja.”
23751Please respect copyright.PENANALx1prnOTB1
23751Please respect copyright.PENANAalZ1KYocQT
23751Please respect copyright.PENANAqoDeqSfEri
“Tapi lebih enak kan?”
23751Please respect copyright.PENANAvpEE3OftuT
23751Please respect copyright.PENANAlnf1fAQGmj
23751Please respect copyright.PENANAQCi5nNtzuB
“I…iya sih…” sahutnya sambil memejamkan mata lagi.
23751Please respect copyright.PENANAfGIlcxAxsE
23751Please respect copyright.PENANABnWkGKpyaM
23751Please respect copyright.PENANAQOukj27pwA
Dan aku mulai mengayun batang kemaluanku, untuk melanjutkan kenikmatan yang tertunda tadi.
23751Please respect copyright.PENANAXJx2WvJxSF
23751Please respect copyright.PENANAvX0W1zF9bv
23751Please respect copyright.PENANAmRr0sE3WB1
Mata Mona terbuka lagi. Bertanya tersengal, “Mas…ka…kalau saya kecapean, boleh minta istirahat?”
23751Please respect copyright.PENANAqhWqTe9UFV
23751Please respect copyright.PENANAaf26rSnY20
23751Please respect copyright.PENANA0L6m9kE99C
“Tentu aja dong. Kita bertiga kan sejajar,” sahutku dengan perasaan ingin ketawa merasakan keluguannya, “Mona bukan budak kami. Mona boleh minta rehat kapan saja….boleh minta ML juga kalau udah horny lagi…” ucapanku itu kususul dengan ciuman hangat di bibirnya.
23751Please respect copyright.PENANAFGu1EtuzRQ
23751Please respect copyright.PENANArcHbDyq1TQ
23751Please respect copyright.PENANAOtkVYWaFGm
Mona memeluk leherku dengan hangatnya. Dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar, seolah mempersilakanku mengenjotnya seganas mungkin.
23751Please respect copyright.PENANAbEW3KHbsUA
23751Please respect copyright.PENANA74yvva93zu
23751Please respect copyright.PENANAR5zhHNE9bE
“Sekarang udah kecapean?” tanyaku sambil memperlambat gerakan penisku.
23751Please respect copyright.PENANAVrIi0Gb9fH
23751Please respect copyright.PENANAElFQNSgWuH
23751Please respect copyright.PENANAlLcr9Tv95t
“Belum Mas…justru lagi enak-enaknya…” sahutnya tersipu.
23751Please respect copyright.PENANALCjlD6IEK2
23751Please respect copyright.PENANApAtsABAZSb
23751Please respect copyright.PENANAPCuNAPxDSt
Mendengar pengakuannya itu aku pun semakin bergairah untuk memperganas ayunan penisku.
23751Please respect copyright.PENANAcF8CLvPmpL
23751Please respect copyright.PENANAF4xs1ZL65U
23751Please respect copyright.PENANAgSGC3KkHmN
Tiba-tiba terdengar suara musik dangdut koplo. Rupanya suara musik itu dari hp Edo yang sudah duduk di sofa lagi, sambil mengamati persetubuhanku dengan Mona. Aku tidak begitu suka musik dangdut. Tapi dalam suasana seperti ini, rasanya irama koplo itu cocok sekali untuk kuikuti…..ya, kusesuaikan gerakan penisku dengan irama koplo itu….ternyata asyik sekali ! Dangdut…mundur maju…dangdut…mundur maju…..dst.
23751Please respect copyright.PENANAjIp953C9g9
23751Please respect copyright.PENANAz0bA5h2SCI
23751Please respect copyright.PENANAugzvaWJ0Ev
“Wooooow….enak tenaaaan…..” terdengar komentar Edo yang menyaksikan semuanya ini. Namun aku tak mempedulikannya. Aku cuma peduli bahwa makin lama batinku serasa makin melayang-layang di langit….langit ketujuh mungkin….memang pantas apa yang sedang kulakukan ini dijuluki “surga dunia”……dan rintihan-rintihan histeris Mona makin lama makin menjadi-jadi…di telingaku malah seakan-akan nyanyian merdu bidadari yang sedang menaburkan bunga-bunga surgawi ke sekujur batinku…
23751Please respect copyright.PENANApYTJdtV0Ji
23751Please respect copyright.PENANARqS0nhIDl5
23751Please respect copyright.PENANAZHHD95swoX
Belasan menit kemudian, terasa sekujur tubuh Mona mengejang….kedua tangannya meremas-remas kain seprai….matanya terbeliak, nafasnya tertahan dan…..ia merengek manja…terdengar erotis di telingaku: “Maaaaas…….a…..a…..aaaaaaaaaaaaahhhhh….”
23751Please respect copyright.PENANAKUxBlEQ1Nk
23751Please respect copyright.PENANAMsmVok4uh3
23751Please respect copyright.PENANAbecNajt2yu
Terasa liang kemaluan Mona berkedut-kedut…lalu menjadi basah licin, sehingga penisku terasa lebih gampang diayun….dan menimbulkan suara kecipak-kecipak….
23751Please respect copyright.PENANAYcwCAb12we
23751Please respect copyright.PENANA1moXPiaPWB
23751Please respect copyright.PENANAR7y6EaS7eU
Aku tahu apa yang sudah terjadi. Mona sudah mencapai orgasmenya. Aku pun tak mau berlama-lama lagi menyetubuhinya, karena Edo pasti sudah tak sabar menunggu. Maka meski liang kemaluan Mona jadi terasa longgar buat penisku, aku malah semakin gila mengenjotnya…sodok-tarik-sodok-tarik-sodok-tarik….dan kubenamkan penisku sekuat mungkin…sambil menikmati enaknya ejakulasi di dalam liang kemaluan yang baru mencapai orgasme itu.
23751Please respect copyright.PENANAD8M7v6LTaD
23751Please respect copyright.PENANARDl8ry20H2
23751Please respect copyright.PENANAIYcqApy0Xy
Waktu kucabut penisku yang mulai melemas ini, kulihat mulut kemaluan Mona ternganga dan mengalirkan cairan putih kental…spermaku yang bercampur dengan lendir kewanitaan Mona….
23751Please respect copyright.PENANAGjFZJzKpq0
23751Please respect copyright.PENANA3enmFVaOF7
23751Please respect copyright.PENANA0vlQm3QmzD
Edo langsung menghampiriku, “Dilepasin di dalam? Gak apa-apa?” tanyanya seperti mencemaskan sesuatu.
23751Please respect copyright.PENANA3MN6aZWQB9
23751Please respect copyright.PENANAAZLTASd18K
23751Please respect copyright.PENANABxiNygoPTv
“Aman…karena sudah dijaga pil kontrasepsi,” sahutku.
23751Please respect copyright.PENANANjLXX1R4gU
23751Please respect copyright.PENANA7cmDCcvXA4
23751Please respect copyright.PENANAyjkI45hG6B
“Wah asyik dong,” kata Edo sambil melompat ke atas tempat tidur dan langsung menerkam tubuh Mona yang masih telanjang bulat.
23751Please respect copyright.PENANARAVqmLYNTp
23751Please respect copyright.PENANAH2zVaP87TD
23751Please respect copyright.PENANAf2t6ZcuwFd
Jelas tampak membenamnya batang kemaluan Edo ke dalam liang vagina Mona (yang pasti masih kebanjiran air maniku). Tampaknya Edo sudah tak kuasa lagi menahan nafsunya, sehingga tak mau bersusah-susah lagi, langsung main sodok aja.
23751Please respect copyright.PENANAATnsR4A2l4
23751Please respect copyright.PENANASQ53p23sun
23751Please respect copyright.PENANAUlHAMs4K2y
Dan gilanya, baru beberapa menit Edo mengenjot Mona, penisku langsung tegang lagi. Padahal baru saja memuntahkan lahar panasnya. Mungkin ini salah satu sisi positifnya buat lelaki yang melakukan threesome MMF. Bahwa ketika melihat persetubuhan Edo dengan Mona, rasanya jauh lebih effektif daripada nonton bokep !
23751Please respect copyright.PENANAq8HoIxjqc8
23751Please respect copyright.PENANAnyWfimI0Ar
23751Please respect copyright.PENANALMV57YA9QK
Konon pula threesome FFM (2 cewek 1 cowok), biasanya tidak menimbulkan kepuasan bagi kedua ceweknya. Mungkin karena sebenarnya fisik cewek ditakdirkan untuk bisa memuaskan lebih dari 1 orang cowok. Bukankah sambil tidur pun seorang cewek bisa membuat cowok ngecrot?
23751Please respect copyright.PENANA8JL8tTsUnu
23751Please respect copyright.PENANApRNIkqcYYE
23751Please respect copyright.PENANACSH8YWStJq
Maka ada orang yang bilang, threesome FFM itu hanya buat gaya-gayaan aja bagi cowoknya. Padahal cowok itu takkan bisa memuaskan 2 cewek sekaligus. Apalagi kalau ceweknya 3 orang atau lebih.
23751Please respect copyright.PENANAn7WcDGnyzZ
23751Please respect copyright.PENANAgo1KOvhcCQ
23751Please respect copyright.PENANAuus44tTunb
Jadi…kalau dibebaskan memilih, secara fisik mungkin polyandri lebih ngepas daripada polygami. Karena kalau polyandri, kedua belah pihak akan puas. Hahahaaaa !
23751Please respect copyright.PENANAS1CnynnrmG
23751Please respect copyright.PENANAKVoriEpn96
23751Please respect copyright.PENANAhpF3V5mz02
Bagaimana mungkin Mona tidak puas? Setelah Edo ejakulasi, aku maju. Tapi aku ingin melakukannya dengan posisi doggy. Mona kusuruh nungging, aku masukkan penisku dari belakang. Sementara Edo hanya beristirahat sebentar, lalu celentang sambil merentangkan kedua pahanya, sehingga penisnya persis berada di bawah mulut Mona yang sedang menungging.
23751Please respect copyright.PENANAewZYISShUL
23751Please respect copyright.PENANAQ9v9tcR8mQ
23751Please respect copyright.PENANAQcHpHYZ7nA
Edo memberi isyarat agar Mona mengoral penisnya. Mona pun mengerti, lalu mengulum dan menyelomoti penis Edo seperti anak kecil menikmati permen loli.
23751Please respect copyright.PENANAqVtTouXwbh
23751Please respect copyright.PENANAtVbjBI2VS6
23751Please respect copyright.PENANAClifXZnJnq
Semuanya itu membuatku semakin bersemangat untuk mengayun penisku seganas mungkin. Sampai terasa pangkal pahaku menabrak-nabrak buah pantat Mona…dug…dugh….dugh…dugh…..
23751Please respect copyright.PENANAwaQruUhuxd
23751Please respect copyright.PENANAsq876KA4rg
23751Please respect copyright.PENANAyWO4bMj3SF
23751Please respect copyright.PENANAP0axO3sFIG
23751Please respect copyright.PENANAIVt7VS748B
Malam itu sebenarnya merupakan pengalaman pertama bagiku, pengalaman pertama menthreesome seorang perempuan. Entahlah bagi Edo, mungkin dia pernah melakukannya dengan cewek lain.
23751Please respect copyright.PENANAgdbrJQZ9X6
23751Please respect copyright.PENANAl5lNZYnFrX
23751Please respect copyright.PENANAgFwGgIbvbb
Dan yang jelas, malam itu kami puas-puaskan nafsu birahi kami dengan segala posisi. Sampai akhirnya Mona minta istirahat karena sudah ngantuk sekali, katanya.
23751Please respect copyright.PENANAmvksaLmqxJ
23751Please respect copyright.PENANArpO8bkuA8d
23751Please respect copyright.PENANAaYg6qHtWg9
Lalu kami tidur bertiga di bed yang luas itu, sementara bed yang kecil jadi nganggur.
23751Please respect copyright.PENANAuO8Bi5tPzr
23751Please respect copyright.PENANAxlEZoWuUSQ
23751Please respect copyright.PENANAVLeDasvZZx
Kelihatannya Mona senang juga tidur diapit oleh dua orang lelaki. Meski selimut dihamparkan untuk menyelimuti tubuh kami, namun di balik selimut itu kami semua bertelanjang.
23751Please respect copyright.PENANAYBNQ8XPTn0
23751Please respect copyright.PENANAZD3Hm08ygn
23751Please respect copyright.PENANAS5lEz81UcH
Walaupun kami semua terkapar dalam kepuasan, namun esok paginya kami tetap bangun pada waktunya. Karena kami harus bertanggungjawab pada bisnis kami. Tapi di malam hari, kami juga punya urusan dengan birahi kami…..
23751Please respect copyright.PENANAKLG9P3vWjp
Episode 6
23751Please respect copyright.PENANAGhWFYR3dYj
23751Please respect copyright.PENANApL3G6cdHwU
23751Please respect copyright.PENANAESfKdRy8Nd
23751Please respect copyright.PENANAw5pTaWcMTq
23751Please respect copyright.PENANAbzkuvFbGZW
Seperti kutulis di episode sebelumnya, perjalanan bisnisku selalu diwarnai oleh kehadiran perempuan-perempuan yang seolah dikirim untuk mengisi lembaran kehidupanku. Padahal aku tak pernah sengaja mencarinya. Tapi mereka berdatangan satu persatu di dalam kehidupanku. Hal itu membuat semangatku selalu berkobar-kobar….maju terus untuk menekuni bisnisku sambil memetik bunga-bunga yang berdatangan sendiri ke pangkuanku.
23751Please respect copyright.PENANAm3g4zWc5eA
23751Please respect copyright.PENANASmRGN0k3SC
Pada suatu hari, aku berada di sebuah café di bandara Soekarno Hatta, untuk menunggu kedatangan utusan dari Samarinda yang membutuhkan perusahaan pengembang untuk perumahan di Kaltim.
23751Please respect copyright.PENANAH4erBNOTKS
23751Please respect copyright.PENANAeixDVD7zKA
Sudah agak lama aku menunggu di café itu. Waktu aku menanyakan ke petugas bandara, kudapat informasi “Pesawatnya delay Pak. Mungkin sekarang baru take off dari Sepinggan.”
23751Please respect copyright.PENANApN8oqoeqfL
23751Please respect copyright.PENANAvzLV72QGne
Huh…lumayan menjengkelkan juga. Aku harus menunggu di bandara lebih lama daripada waktu penerbangan dari Sepinggan ke Soekarno-Hatta. Kalau tahu harus menunggu lama-lama begini, mending kusuruh sopirku saja menjemputnya tadi.
23751Please respect copyright.PENANA14RIcmKxp1
23751Please respect copyright.PENANAT5bCHQqYDr
Tapi…yah…dalam bisnis kesabaranku memang sering diuji. Sabar…sabar….orang sabar tititnya lebar….Uff….
23751Please respect copyright.PENANAwhCKn1MNgR
23751Please respect copyright.PENANArBsUWbb7Yx
Aku nongkrong terus di café itu, malas untuk bertanya-tanya lagi kepada petugas bandara. Biarlah. Sedatangnya saja. Kalau sudah datang, nanti juga pasti ada yang menghubungiku lewat handphone.
23751Please respect copyright.PENANASG5iamYVIx
23751Please respect copyright.PENANAaZISoZBeRW
Setelah cukup tersiksa menunggu di café itu, akhirnya hpku berdering. Ada nomor tak dikenal meneleponku. Agak ragu aku mengangkatnya, karena biasanya ada saja yang iseng menelepon tanpa tujuan yang jelas.
23751Please respect copyright.PENANAJqwlLlzlFm
23751Please respect copyright.PENANAApujYv76DY
Terdengar suara perempuan di hpku, “Dengan Pak Yadi? Ini saya utusan Pak Burhan, dari Samarinda.”
23751Please respect copyright.PENANA1lm4snx04f
23751Please respect copyright.PENANA8xMlVIIsPU
“Oh, yayaya,” sambutku gembira. Lalu kusebutkan nama café tempatku menunggu.
23751Please respect copyright.PENANAB3YNP2wgK6
23751Please respect copyright.PENANA0kHrztsnuH
“Baik Pak….saya sedang menunggu tas pakaian saya dulu. Nanti saya ke situ. Maaf ya Pak Yadi harus menunggu gini.”
23751Please respect copyright.PENANAO6rx9Us6zW
23751Please respect copyright.PENANA0K9zPCr9WM
“Gak apa-apa. Oke, saya tunggu di sini,” kataku berusaha ramah. Meski heran, kenapa Pak Burhan mengutus ibu-ibu segala ke Jakarta? Jangan-jangan nanti malah merepotkanku saja.
23751Please respect copyright.PENANAp05jf5vnAb
23751Please respect copyright.PENANAvbDAu9hsaW
Tapi…begitu seorang wanita muda bertubuh tinggi semampai dan bergaun hijau tosca menegurku, “Pak Yadi?”
23751Please respect copyright.PENANA7UUA4kaRW1
23751Please respect copyright.PENANAeZAj5rTYbU
“Iya…iya…mmm…yang dari Samarinda?” sahutku tergagap. Masalahnya, maaak, kusangka ibu-ibu tua yang datang dari Samarinda itu, ternyata ia seorang wanita muda sekali. Aku yakin usianya belum 25 tahun Dan…cantik banget perempuan muda yang berdiri di depanku itu.
23751Please respect copyright.PENANAjAd0Zy8lfn
23751Please respect copyright.PENANAMD7ANXLJGI
Wanita muda itu menjabat tanganku, ” Rahmi,” katanya memperkenalkan namanya, “Pak Burhan itu abang saya. Kebetulan dia lagi ada kesibukan di Tenggarong, jadi menyuruh saya ke sini.”
23751Please respect copyright.PENANAwz26Jq0VXi
23751Please respect copyright.PENANAwGhp3lMClI
“Oh..iya…iya…” aku mengangguk-angguk, agak gugup jadinya, sementara jabatan tangannya belum kulepaskan.
23751Please respect copyright.PENANAvIhCzSTonX
23751Please respect copyright.PENANAPEeRuWaO8p
“Saya pikir Pak Yadi sudah tua…eee…ternyata masih muda.” kata waniita muda itu.
23751Please respect copyright.PENANAYTDqoYazSl
23751Please respect copyright.PENANAMiMBs1SnlL
“Hehehe…sama. Tadi juga waktu terima telepon dari anda, saya pikir mau ketemu ibu-ibu. ternyata masih muda banget.”
23751Please respect copyright.PENANACaLVnniu6S
23751Please respect copyright.PENANAYGol9eRRSi
Setelah berada di mobilku yang dikemudikan oleh Herman (sopirku), Rahmi bercerita betapa melelahkannya penerbangan tadi. Karena ia harus naik mobil dulu dari Samarinda ke Balikpapan, jauh lebih cepat daripada waktunya. Tapi penerbangan dari Balikpapan ke Jakarta justru delay lebih dari sejam.
23751Please respect copyright.PENANAZOG3JjWQES
23751Please respect copyright.PENANAewC3LCKb54
Lalu ia juga bercerita bahwa ia sengaja menawarkan diri untuk menjadi utusan abangnya ke Jakarta, karena ingin sekalian belanja celana jeans dan brownies kukus di Bandung.
23751Please respect copyright.PENANARRomkAD85c
23751Please respect copyright.PENANAtFhMcJGF6s
“Kalau begitu sekarang kita langsung ke Bandung saja, gimana?” kataku.
23751Please respect copyright.PENANA4M0ZkYJX1D
23751Please respect copyright.PENANASBYI3KIwU3
“Ya atur-atur aja gimana baiknya,” jawab Rahmi yang duduk di sampingku di jok belakang, “Saya kan gak keburu-buru Pak.”
23751Please respect copyright.PENANAwWP0XUdEkU
23751Please respect copyright.PENANAs1ohd898ZT
Rasanya gak enak juga Rahmi memanggilku Pak-Pak terus. Karena aku belum tergolong tua. Tapi biarlah. Mungkin itu tanda bahwa ia menghormatiku.
23751Please respect copyright.PENANAkT5TNOZtgT
23751Please respect copyright.PENANA309wHBgSNo
“Emang lama-lama di Bandung gak marah suaminya?” tanyaku pada saat mobilku sedang meluncur dengan cepatnya di jalan tol.
23751Please respect copyright.PENANA9aOMYSipML
23751Please respect copyright.PENANA5RhS7qEc22
“Hmm…saya gak punya suami Pak,” kata Rahmi bernada sendu.
23751Please respect copyright.PENANA34Q8uXC58Y
23751Please respect copyright.PENANAgx6zAR9vnd
“Ooo…belum menikah?”
23751Please respect copyright.PENANAvycC5IlEYc
23751Please respect copyright.PENANAaoTNGotmvV
“Aaah….malu nyeritainnya. Saya ini janda Pak….”
23751Please respect copyright.PENANAmJh6Jc9mTw
23751Please respect copyright.PENANATxPMtaHI65
Aku terhenyak. Janda? pikirku, semuda gitu sudah menjadi janda?
23751Please respect copyright.PENANAxHrolDg0XQ
23751Please respect copyright.PENANAPwx0yZGT0U
“Perkawinan saya cuma berlangsung beberapa bulan,” kata Rahmi lagi, “suami saya meninggal setahun yang lalu.”
23751Please respect copyright.PENANA0kWKDTkV8p
23751Please respect copyright.PENANAg5OSFhIFuY
“Sakit apa?”
23751Please respect copyright.PENANAGzfzI0HT7d
23751Please respect copyright.PENANAVyNkyzwTBe
“Yah…sudah tua aja Pak. Perbedaan umur kami jauh sekali. Waktu saya nikah, umur saya baru duapuluh dua, suami saya sudah hampir enampuluh tahun. ”
23751Please respect copyright.PENANAlZOw0dhQ7t
23751Please respect copyright.PENANAHGBOybedBi
Pengakuan Rahmi itu tidak membuatku heran. Karena yang aku tahu, banyak petambang di Kalimantan beristri lebih dari seorang. Bahkan ada petambang yang kukenal, punya istri muda yang baru lulus SMP. Maklum, duit punya kuasa.
23751Please respect copyright.PENANAvcCmXmXqKG
23751Please respect copyright.PENANAGUu41cyu3D
Ya, sebenarnya pengusaha di Kalimantan, kalau sudah kaya tak kepalangan kayanya. Rumah cuma terbuat dari kayu ulin (kayu ulin mahal lho), tapi jip Hammer berderet di depan rumahnya. Pesawat jet pribadinya selalu nongkrong di bandara. Pilot pribadinya juga selalu stand by, menunggu tugas dari sang boss.
23751Please respect copyright.PENANA6jDL8HrxHK
23751Please respect copyright.PENANABSKovyugUO
Aku bahkan pernah menerima pesanan khusus dari seorang petambang Kalsel. Ia minta dikirim tenaga satpam untuk keamanan perusahaannya. Jumlah pesanannya tidak tanggung-tanggung….minta 800 orang !
23751Please respect copyright.PENANAppImHXgIJh
23751Please respect copyright.PENANAHo2zsiS3oW
“Ini langsung ke Bandung Pak?” tanya Herman membuyarkan terawanganku.
23751Please respect copyright.PENANAgrgvagHHqF
23751Please respect copyright.PENANA495fY8TD76
“Iya. Nanti istirahatnya di kilometer limatujuh aja. ”
23751Please respect copyright.PENANAErVPcVa78M
23751Please respect copyright.PENANAgJ8LERHgPy
“Iya,” Herman mengangguk, “Kalau di kilometer sembilanbelas sering susah parkir. Terlalu banyak yang istirahat di situ.”
23751Please respect copyright.PENANAj2VyjLGiPB
23751Please respect copyright.PENANA3JVFVS38VZ
Aku tak menanggapi ucapan sopirku itu. Bahkan sering curi-curi pandang pada Rahmi yang berkulit putih bersih itu. Diam-diam aku pun menghitung-hitung umurnya. Nikah di usia 22, hanya beberapa bulan kemudian suaminya meninggal. Dan suaminya meninggal setahun yang lalu. Berarti umurnya sekarang di bawah 24 tahun.
23751Please respect copyright.PENANA9oklpK8Fnr
23751Please respect copyright.PENANADwfhd59PPY
Lalu kenapa otakku jadi berpikir yang bukan-bukan setelah mendengar pengakuannya, bahwa statusnya janda?
23751Please respect copyright.PENANAuHEoMZOTan
23751Please respect copyright.PENANAziu8cTMpEu
Tapi dari mana aku harus memulainya?
23751Please respect copyright.PENANASLse2Ipi4G
23751Please respect copyright.PENANAN9l7po8m3U
“Ohya, master plan dan surat-surat penting ada di dalam koper saya,” kata Rahmi ketika aku masih memutar-mutar otakku, “Nanti aja di Bandung saya serahkan ya.”
23751Please respect copyright.PENANAhh5ACuDPCj
23751Please respect copyright.PENANAKI98XYtgh8
“Iya,” aku mengangguk, “kebetulan calon developernya kakak saya sendiri. Takkan banyak prosedur, karena semuanya sudah dipercayakan pada saya.”
23751Please respect copyright.PENANAwTzrF5DnJ5
23751Please respect copyright.PENANAZgu4K98ws4
“Wah, kebetulan dong. Pemilik tanahnya kakak saya, developernya kakak Pak Yadi. Jadi kita ini sama-sama ring satu dong.”
23751Please respect copyright.PENANAF286HHqbkV
23751Please respect copyright.PENANATJu7bA74PX
Aku cuma tersenyum. Tapi pandanganku tertumbuk pada cincin bermata blue sapphire yang melingkari jari tangan kanan Rahmi. Aku merasa punya jalan untuk memegang tangannya sambil berkata, “Wah, blue sapphirenya bagus banget…!”
23751Please respect copyright.PENANAsRaS6m0kC8
23751Please respect copyright.PENANAdFJqzNJkaa
Rahmi tersipu, “Cuma blue sapphire Martapura kok Pak.”
23751Please respect copyright.PENANAK0v0Cz6sxk
23751Please respect copyright.PENANAWtqDr6S8uT
“Hush…permata buatan Martapura bagus-bagus kok. Apalagi kalau dipakai oleh tangan yang begini halusnya,” kataku sambil mengelus punggung tangan Rahmi.
23751Please respect copyright.PENANAyNL4TwOQoX
23751Please respect copyright.PENANAyKYvfaF03b
Wanita muda yang cantik itu menatapku dengan senyum. Dan membiarkan tangannya tetap kupegang. Aku pun enggan melepaskannya. Maka tangan berjemari lentik-lentik itu kuletakkan di atas pahku, sambil kugenggam dengan penuh kehangatan.
23751Please respect copyright.PENANAp9wCO6SUt2
23751Please respect copyright.PENANAEOCcbicuSj
Lalu kudengarkan semacam biodata Rahmi dari mulutnya sendiri, “Saya sebenarnya asli orang Martapura, tapi sejak kecil saya ikut kakak saya di Samarinda.”
23751Please respect copyright.PENANA3WuMhmE69z
23751Please respect copyright.PENANAm4KLTEfLpy
Aku cuma mendengarkannya dengan sikap serius, tanpa membuka identitasku sendiri. Tanpa menjelaskan bahwa sebenarnya ibuku juga orang Banjar. Biarlah ia mengiraku orang Jawa saja. Karena namaku memang mirip nama orang Jawa.
23751Please respect copyright.PENANAmzYCeAicoj
23751Please respect copyright.PENANAhrzmsJRyzH
Dan…tangan gemulai yang hangat ini tetap berada di dalam genggamanku. Bahkan terkadang kuarasakan tangannya meremas tanganku. Hmmm…kisah apa lagi yang akan terjadi pada diriku? Que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah….!
23751Please respect copyright.PENANAgMM8Mx5L5y
23751Please respect copyright.PENANA70pgeexynW
Di KM 57, kami hanya istirahat sebentar. Untuk minum kopi dan makan snack saja. Sengaja aku mengajak sopirku minum kopi, supaya tidak ngantuk waktu nyetir sampai Bandung nanti.
23751Please respect copyright.PENANAyvZEVVK3Pz
23751Please respect copyright.PENANAfvZpjwKW1W
“Di Bandung ada famili?” tanyaku ketika mobilku sudah meninggalkan rest area dan melaju kencang lagi di jalan tol.
23751Please respect copyright.PENANABABc8TaytZ
23751Please respect copyright.PENANATiwMxWvOcD
“Gak ada,” Rahmi menggeleng.
23751Please respect copyright.PENANAxxNO12H08L
23751Please respect copyright.PENANA4qnE5kbAuo
“Kalau gitu nanti di Bandung nginap di hotel aja?”
23751Please respect copyright.PENANACw5mP4uO7J
23751Please respect copyright.PENANAgUld4HDoYL
“Iya,” ia mengangguk, “Bagaimana baiknya aja Pak.”
23751Please respect copyright.PENANAffgTW2YG8b
23751Please respect copyright.PENANAca4ED4gRl5
Terawanganku melayang-layang lagi. Gila, pikirku, cewek ini punya daya tarik yang luar biasa bagiku. Membuatku berkhayal terus. Tapi tangannya sering meremas tanganku. Bukankah ini pertanda “welcome” darinya?
23751Please respect copyright.PENANABhXoVlkWgj
23751Please respect copyright.PENANAB5uOKatxtH
Terawanganku makin membubung di langit khayalanku. Memang terkadang wajah istriku terkilas dalam khayalanku. Tapi aku seakan berkata di dalam hatiku, “Maafkan suamimu ini sayang. Barangkali lelaki memang ditakdirkan seperti ini. Bahwa secara spiritual lelaki bisa merasa cukup dengan seorang wanita saja. Tapi secara biologis, tidak bisa.”
23751Please respect copyright.PENANAiMNKGkjjzw
23751Please respect copyright.PENANAhrX3jcgAQ7
Hari mulai malam ketika mobilku keluar dari p[intu tol Pasteur, Bandung.
23751Please respect copyright.PENANAHd7JuYto96
23751Please respect copyright.PENANAQzXKDrHvhD
Seperti yang kuperintahkan, sopirku membelokkan mobil ke pintu gerbang sebuah hotel bintang lima. Entah kenapa, aku tak berani membawa Rahmi ke hotel yang biasa kupakai kencan dengan Mona. Karena sepintas pun sudah kelihatan bahwa Rahmi itu kelasnya lain.
23751Please respect copyright.PENANAQoYRRS8z22
23751Please respect copyright.PENANADCQA2vDweC
Setelah memberi uang makan kepada sopirku dan pesan agar ia tidur di mobil seperti biasa, aku melangkah ke dalam hotel. Pada waktu melangkah ke bagian reservation, aku bertanya kepada Rahmi, “Berani tidur sendirian di hotel ini?”
23751Please respect copyright.PENANAhuaEtuI8P8
23751Please respect copyright.PENANAVr8uzQHU4D
“Ya nggak lah. Saya kan perempuan Pak,” sahutnya dengan tatapan bergoyang.
23751Please respect copyright.PENANAWYwqI8pAcB
23751Please respect copyright.PENANAmSJhYfM5xT
“Oke,” aku mengangguk, “akan saya temani selama Rahmi ada di Bandung ya.”
23751Please respect copyright.PENANATezGUR7yWC
23751Please respect copyright.PENANAKnxrKvUf8t
“Makasih,” Rahmi tampak ceria dan menggenggam pergelangan tanganku lagi.
23751Please respect copyright.PENANAKkeNNGwdxD
23751Please respect copyright.PENANAvl0ue5dvqn
Kami mendapatkan kamar di lantai 8. Bellboy mengantar kami masuk lift dan menuju pintu kamar yang sudah disediakan. Setelah bellboy itu menyimpan koper Rahmi dan tas kerjaku yang selalu berisi pakaian 2-3 set, kuberikan tip padanya. Bellboy itu meninggalkan aku berdua dengan Rahmi.
23751Please respect copyright.PENANAwcD6m7vdqK
23751Please respect copyright.PENANAPsP490frbp
Setelah pintu ditutupkan, kuhampiri Rahmi yang sedang memandang ke luar jendela, memandang gemerlapannya kota Bandung di malam hari.
23751Please respect copyright.PENANAAhC1OiZCZ9
23751Please respect copyright.PENANA4C758QAKg9
Entah dari mana datangnya keberanian ini. Meski ada resiko besar dalam bisnisku, seandainya ia marah, tapi aku yakin ia pun menunggu sikap jantanku. Kuawali dengan sergapan di pinggangnya dari belakang. Terasa badannya mengejut. Membuat harum parfum yang ia kenakan semakin tersiar ke penciumanku.
23751Please respect copyright.PENANAVd5sUygXwf
23751Please respect copyright.PENANAEDDe44Ucv0
“Gak mau mandi dulu?” kataku semakin mempererat pelukanku.
23751Please respect copyright.PENANAsKZ3RTFYWC
23751Please respect copyright.PENANApX9quIJDbP
“Mau…” sahutnya sambil mengelus kedua tanganku yang berada di daerah perutnya.
23751Please respect copyright.PENANAWwTuI9SqAq
23751Please respect copyright.PENANAf5UPAMlkIb
“Mandi pengen ditemeni juga?” bisikku di dekat telinga kirinya.
23751Please respect copyright.PENANAPVTRTIaTeE
23751Please respect copyright.PENANAwjEkdyTxgj
“Nanti kalau saya jadi horny gimana Pak?”
23751Please respect copyright.PENANAqeDjaalgTO
23751Please respect copyright.PENANAtWTgpwieSZ
“Untuk tamu kehormatan, akan saya lakukan apa pun, asalkan tamunya senang. Tapi jangan panggil pak-pakan ah….saya kan belum tua-tua bener.”
23751Please respect copyright.PENANAxdiGlhjjCi
23751Please respect copyright.PENANABwwKn7AmwX
Tiba-tiba ia membalikkan badannya. Menatapku dengan senyum yang sangat menawan. Kurasa tinggi badannya hampir sama dengan tinggiku, karena bibirnya terasa sejajar dengan bibirku. Dan bibir indah itu terbuka, seperti menunggu terkaman bibirku.
23751Please respect copyright.PENANAAVRxyCFqo5
23751Please respect copyright.PENANADn6ELNdu2H
Tanpa berpikir panjang lagi kupagut bibir indah itu. Oh, kehangatannya membuatku serasa melayang-layang. Indah sekali. Maka kulumat bibir itu dengan sepenuh
23751Please respect copyright.PENANAVF8oTnn4kp
23751Please respect copyright.PENANAS2RNibb3xE
Setelah lumatanku terlepas, terdengar suaranya, “Mandinya nanti aja ya Pak…emmm…Mas…”
23751Please respect copyright.PENANA1iFY290yFR
23751Please respect copyright.PENANAuAh5SHjfSP
“Iya,” sahutku sambil membuka kancing kait di bagian punggung gaun hijau toscanya. Lalu dengan hati-hati kutarik ritsleting di bawah kancing kait itu. Dan ia diam saja. Bahkan semakin mempererat pelukannya. Makin terasa kehangatan tubuh wanita muda ini.
23751Please respect copyright.PENANAFEr014sB8o
23751Please respect copyright.PENANAGBdykyWBSn
Namun ketika aku berusaha menurunkan gaunnya, ia melepaskan pelukannya, agar bisa meloloskan lengannya dari gaun hijau tosca itu. Lalu dengan mudah kuturunkan gaun itu sampai jatuh di sekitar kakinya. Ia pun melangkah mundur. Dan aku membungkuk, memungut gaunnya, lalu kulemparkan ke atas tempat tidur.
23751Please respect copyright.PENANApc3xTR0h4s
23751Please respect copyright.PENANADtHhiJSscS
Kini wanita muda bernama Rahmi itu tinggal mengenakan bra dan cd saja. Semakin tampak betapa mulusnya tubuh tinggi semampai itu.
23751Please respect copyright.PENANA45UzqfqUAx
23751Please respect copyright.PENANA95ABLVjQnl
Dan tiba-tiba ia menarik lenganku…
ns 15.158.61.8da2