1.Teman Bisnis Teman Di Ranjang
Episode 1
23742Please respect copyright.PENANAY7K81O1piW
Ini adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 2005. Tapi untuk menjaga nama baik semua pihak, nama-nama pelaku diganti semuanya. Selamat mengikuti
23742Please respect copyright.PENANAUMzY9dMxy1
Peristiwa indah itu tak pernah kuduga sedikit pun. Karena Bu Ivy tidak menampakkan gejala-gejala nakal sedikit pun. Apalagi kalau mengingat bahwa dia sudah mengenal istriku dan sering ngobrol berdua kalau datang ke rumahku. Istriku pun kelihatan percaya penuh, tak pernah mencucurigai kalau aku bepergian bersama Bu Ivy. Lagian kalau ada niat mau selingkuh, masa Bu Ivy berani menginjak rumahku dan berlama-lama ngobrol dengan istriku? Apalagi kalau mengingat bahwa Bu Ivy kelihatannya taat beribadah. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.
23742Please respect copyright.PENANA2JGCOsiKgx
Baik aku maupun istriku sama-sama berwiraswasta, tapi dalam lapangan yang berbeda. Aku sering jadi mediator, begitu juga Bu Ivy. Sementara istriku membuka toko kebutuhan sehari-hari, jadi bisnisnya cukup dengan menunggui toko saja, karena rumahku ada di belakang toko itu. Dan di belakang rumah, istriku punya bisnis lain….beternak ribuan burung puyuh yang rajin bertelur tiap hari.
23742Please respect copyright.PENANAoAACKjmhkm
Pada suatu pagi, waktu aku baru mau mandi, istriku menghampiriku, “Ada Bu Ivy, Bang.”
23742Please respect copyright.PENANA5pDeFD3Zqu
“Oh, iya….emang sudah janjian mau ketemu sama pemilik tanah yang mau dijadikan perumahan itu,” sahutku, “Suruh tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.”
23742Please respect copyright.PENANAhnRg4CYf1X
Istriku mengangguk lalu pergi ke depan. Sementara aku bergegas masuk ke kamar mandi.
23742Please respect copyright.PENANArMSJxenFCX
Setelah mandi dan berdandan, aku melangkah ke ruang tamu. Bu Ivy sedang ngobrol dengan istriku.
23742Please respect copyright.PENANAPlvrjLgI0E
“Barusan istri Herman datang, Bang,” kata istriku waktu aku baru duduk di sampingnya, “Herman sakit, kakinya bengkak, asam uratnya kambuh, jadi gak bisa kerja hari ini.”
23742Please respect copyright.PENANApJcoT3kTlA
23742Please respect copyright.PENANAUwkYu7hehK
“Penyakit langganan,” sahutku dengan senyum sinis. Dengan hati kesal, karena itu berarti aku harus nyetir sendiri hari ini. Herman adalah nama sopirku.
23742Please respect copyright.PENANAQOdsbFEmtY
23742Please respect copyright.PENANAvcEr4FR74W
“Acaranya hari ini nggak jauh kan?” tanya istriku, “Sekali-sekali nyetir sendiri kan nggak apa-apa.”
23742Please respect copyright.PENANAzQTtceHLTu
23742Please respect copyright.PENANAu89x8HjFrf
“Iya…ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menoleh ke arah Bu Ivy yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih, “Berangkat sekarang Bu?”
23742Please respect copyright.PENANAEonZzXVTF7
23742Please respect copyright.PENANAL8Vpy1brum
“Baik Pak,” Bu Ivy memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya.
23742Please respect copyright.PENANAsDQJTsXQ8g
23742Please respect copyright.PENANAes8VriAu1E
Tak lama kemudian Bu Ivy sudah duduk di sampingku, di dalam sedan yang kukemudikan sendiri (merek sedanku takkan kusebut, enak aja jadi iklan gratis…hehehe…).
23742Please respect copyright.PENANA7EhDRHshDl
23742Please respect copyright.PENANA3cHtdOUEpu
Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Ivy. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.
23742Please respect copyright.PENANAssIZoSK6Gs
23742Please respect copyright.PENANAQdWUr8lJ16
Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.
23742Please respect copyright.PENANAdlFvC4Z134
23742Please respect copyright.PENANABMxJaj5yK9
Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Ivy sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
23742Please respect copyright.PENANA4A3YAUSQzZ
23742Please respect copyright.PENANAZJYV4dVaYx
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”
23742Please respect copyright.PENANA20WhjCY1fz
23742Please respect copyright.PENANArIHZKL9uMv
Aku terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu.
23742Please respect copyright.PENANATOcfxYlsT0
23742Please respect copyright.PENANAgvj4QYl33k
Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan?
23742Please respect copyright.PENANA0BoZtaMHX7
23742Please respect copyright.PENANAAhlHjY0oEL
Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yang sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Ivy diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…”
23742Please respect copyright.PENANA4MNfwLHcLA
23742Please respect copyright.PENANAP9UCdT2QIa
O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !
23742Please respect copyright.PENANAJw7sOirRhE
23742Please respect copyright.PENANAL5R7yfmMMq
“Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik behanya.
23742Please respect copyright.PENANA9yJYPlCXls
23742Please respect copyright.PENANABr3g0Fo2VU
“Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.
23742Please respect copyright.PENANA3ok3Wej0aC
23742Please respect copyright.PENANAIOwvfZluPt
“Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
23742Please respect copyright.PENANAjALOWmw31v
23742Please respect copyright.PENANAIFXRJ3G2kZ
“Kita lakukan saja…asal Bu Ivy gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat.
23742Please respect copyright.PENANAqDc8g0Tjzu
23742Please respect copyright.PENANARVoCrCGPyP
“Masa di mobil?” protesnya, “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
23742Please respect copyright.PENANABl29ga6Wr8
23742Please respect copyright.PENANABelGVuVEif
“Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Ivy yang terasa hangat dan berlendir…
23742Please respect copyright.PENANAHgHeLGt09f
23742Please respect copyright.PENANAfw3dZsxMQG
Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”
23742Please respect copyright.PENANAL80mYh9BRs
23742Please respect copyright.PENANAHdNHkaKgXL
“Iya sayang,” bisikku, “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
23742Please respect copyright.PENANAtMkT0U9QyU
23742Please respect copyright.PENANA4eoBycQKd0
“Ya sudah dulu dong,” Bu Ivy menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…”
23742Please respect copyright.PENANA2owpLfJEvd
23742Please respect copyright.PENANAYSJbNHImWj
Aku ketawa kecil. Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi.
23742Please respect copyright.PENANA80NzJ2FFzR
23742Please respect copyright.PENANALr55XLHonf
Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Ivy, yang jelas sudah siap diapakan saja.
23742Please respect copyright.PENANAtDJY2OEtNE
23742Please respect copyright.PENANAiNYENq1G73
23742Please respect copyright.PENANAs04JdqR0CN
Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Ivy, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, Bu Ivy pun punya suami.
23742Please respect copyright.PENANAGbTIyCntSB
23742Please respect copyright.PENANAhtlo1iPDKj
Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.
23742Please respect copyright.PENANAHU3B72p0W2
23742Please respect copyright.PENANAFQ7JAo8p8l
Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.
23742Please respect copyright.PENANASQvtrymJj8
23742Please respect copyright.PENANA5KbGe4NrOi
Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “Bu Ivy kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
23742Please respect copyright.PENANA886ftXfaTy
23742Please respect copyright.PENANABlO31zM6Qb
Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar.
23742Please respect copyright.PENANAFrhFTppl3y
23742Please respect copyright.PENANAcGBG04cnQQ
Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Ivy tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Ivy yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat….
23742Please respect copyright.PENANACxTOM6eLPU
23742Please respect copyright.PENANAyJHALrzcP5
Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembut (bulu kemaluan) yang lebat keriting itu. Bu Ivy pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.
23742Please respect copyright.PENANA4n2DUKfypv
23742Please respect copyright.PENANA8t7kPBIuUT
Bu Ivy melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini. “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
23742Please respect copyright.PENANASE6Kdew11n
23742Please respect copyright.PENANACNtzdUlX7n
“Emang punya suami Bu Ivy seperti apa?” tanyaku.
23742Please respect copyright.PENANAswKWgeErB5
23742Please respect copyright.PENANA4zdO69UZdL
“Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Ivy sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.
23742Please respect copyright.PENANAL5G7jtBRRb
23742Please respect copyright.PENANAwHvSafmR2A
Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.
23742Please respect copyright.PENANArwttFhn7jP
23742Please respect copyright.PENANANOuStbdxjj
Bu Ivy sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari.
23742Please respect copyright.PENANA7twQJcjbm6
23742Please respect copyright.PENANAtQQlla9hUH
Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Lalu turun ke bawah perutnya.
23742Please respect copyright.PENANAN8NhHHlSG3
23742Please respect copyright.PENANASb7861hioR
“Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Ivy berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas. Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….
23742Please respect copyright.PENANAX6bdYBolXv
23742Please respect copyright.PENANA31Xj5VxfNu
“Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Ivy mulai menceracau tak menentu. Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.
23742Please respect copyright.PENANA33FJpv3omr
23742Please respect copyright.PENANAYu21hJokh4
“Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu.
23742Please respect copyright.PENANAIfMtLX9wNm
23742Please respect copyright.PENANArmTGU35oqU
“Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Ivy menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya, “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”
23742Please respect copyright.PENANA4UCJlvUBBx
23742Please respect copyright.PENANAbamruyVWHx
Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
23742Please respect copyright.PENANAeZpSeorZKU
23742Please respect copyright.PENANAK8BcWAmGOm
“Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Ivy.
23742Please respect copyright.PENANAcT6CdWgW4b
23742Please respect copyright.PENANAmv09ahzB1K
Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Ivy. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.
23742Please respect copyright.PENANAUTuYkBAusX
23742Please respect copyright.PENANAMGzBAtPTOv
“Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.
23742Please respect copyright.PENANAr00W5F99PN
23742Please respect copyright.PENANARHbBs47h06
“Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya, “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….”
23742Please respect copyright.PENANATG0BDnO8cu
23742Please respect copyright.PENANAau81CtCtrp
Aku memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Ivy juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.
23742Please respect copyright.PENANAa33I14Voy0
23742Please respect copyright.PENANAGTnjrRPvhY
Bu Ivy pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya, “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
23742Please respect copyright.PENANARA6JbGfzp6
23742Please respect copyright.PENANA6VL5dJdfIk
“Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Ivy.
23742Please respect copyright.PENANAMjqcMDMgCq
23742Please respect copyright.PENANAf0djq6sKTs
“I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.
23742Please respect copyright.PENANAKUvWquXWkI
23742Please respect copyright.PENANAUljPxims75
Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya …..
23742Please respect copyright.PENANAoprWQ6SkYH
23742Please respect copyright.PENANAV5J18BG7ij
Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Ivy. Liang yang terasa berkedut-kedut….lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.
23742Please respect copyright.PENANAN6KSYHmw2Y
23742Please respect copyright.PENANAvpZoIKVr16
“Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Ivy sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.
23742Please respect copyright.PENANAnhB9VG2Dkl
23742Please respect copyright.PENANAKSUX01ZEWD
Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual, “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang….mulai saat ini Bu Ivy jadi istri rahasiaku…”
23742Please respect copyright.PENANAqkLQCVSbCj
23742Please respect copyright.PENANAj45otXXMZi
“Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
23742Please respect copyright.PENANAXrPFe3p9au
23742Please respect copyright.PENANAXWP4D3qeBo
“Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
23742Please respect copyright.PENANAmLQ7bVU9Rq
23742Please respect copyright.PENANAJYFh519tCG
“Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
23742Please respect copyright.PENANAC51e0Fpc2O
23742Please respect copyright.PENANAPHkoko47xb
“Asyik dong, jadi aman….”
23742Please respect copyright.PENANA4JtyItZEEO
23742Please respect copyright.PENANA6sC2mgAIBd
“Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..”
23742Please respect copyright.PENANAMwy3Ztkj4Q
23742Please respect copyright.PENANAcMRacgvrzU
Kata-kata Bu Ivy itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.
23742Please respect copyright.PENANA1PNawVqOLr
23742Please respect copyright.PENANA5F95Xevpug
Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Ivy yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengenjot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Ivy action dari atas tubuhku. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.
23742Please respect copyright.PENANAVUQ59cKszE
23742Please respect copyright.PENANAA6iio76Pjh
Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Ivy yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat.
23742Please respect copyright.PENANAiyvF89KgY2
23742Please respect copyright.PENANALmp7vcpcY2
Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Ivy, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”
23742Please respect copyright.PENANAOy28mSkG0P
23742Please respect copyright.PENANAi3QQ9x5bxp
Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.
23742Please respect copyright.PENANAP2xh5NzCjH
23742Please respect copyright.PENANAgKSSlpJxwV
Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Ivy sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya.
23742Please respect copyright.PENANAHn7yWLDtuN
23742Please respect copyright.PENANANbYZuEZmp2
Bu Ivy memejamkan matanya waktu aku mulai mengenjotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk …..
23742Please respect copyright.PENANAxadGLSSY3X
23742Please respect copyright.PENANAoYXSvlchx9
Aku pun makin ganas mengenjotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.
23742Please respect copyright.PENANA94IBhcbTAx
23742Please respect copyright.PENANAUCRLzvQs7A
“Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengenjot liang memeknya.
23742Please respect copyright.PENANAHP5jrHPol5
23742Please respect copyright.PENANAc9nSWZDiLi
Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Ivy yang sedang mencapai orgasme pula.
23742Please respect copyright.PENANAJspZ84G9YR
23742Please respect copyright.PENANA8V41N7XlYQ
23742Please respect copyright.PENANAqiR4BCgtQr
“Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Ivy waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
23742Please respect copyright.PENANAZbARfoEXU3
23742Please respect copyright.PENANARt2kMlWvSa
“Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
23742Please respect copyright.PENANAoSScbtnhZQ
23742Please respect copyright.PENANAgUU9QoFM8M
Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.”
23742Please respect copyright.PENANAehtBLNLCo4
23742Please respect copyright.PENANAIezs15Svef
Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”
23742Please respect copyright.PENANA8iDpBfQgNi
23742Please respect copyright.PENANAa1NotYjBJj
23742Please respect copyright.PENANAdlnkqfiYUK
Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Ivy. Salah satu smsnya berbunyi: “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”
23742Please respect copyright.PENANAXqvYXPoHYm
23742Please respect copyright.PENANAwjL2R9Bi4o
Kujawab singkat, “Kapan pun aku siap..”
23742Please respect copyright.PENANABcMtKdSx1X
23742Please respect copyright.PENANAvlUYhsl4JG
Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.
23742Please respect copyright.PENANAWO6Qm5vafv
23742Please respect copyright.PENANAP1MjyR8khB
Episode 2
23742Please respect copyright.PENANA6HQCgtfbAq
23742Please respect copyright.PENANAmd6JQkxDjd
Petualanganku dengan wanita berjilbab bernama Ivy itu seperti membuka mataku selebar-lebarnya. Dalam pertemuan dengan bu Ivy yang kedua kalinya, aku mendengar curhatnya. Bahwa suaminya selingkuh dengan teman sekantornya. “Mending kalau ceweknya itu cantik…sama pembantu saya aja masih bagusan pembantu saya,” kata Bu Ivy dalam curhatnya. Banyak curhat Bu Ivy yang dituturkan padaku. Kesimpulannya, ia tak menyesali skandalnya denganku, hitung-hitung balas dendam pada perselingkuhan suaminya.
23742Please respect copyright.PENANA1hMqetNYYG
23742Please respect copyright.PENANAyqBXbRXvzl
Lalu aku balas dendam kepada siapa? Bukankah istriku demikian setianya padaku? Yahhh, mungkin aku hanya menjalani naluri sebagai lelaki saja. Bahwa pada dasarnya kodrat pria itu tidak cukup dengan satu wanita saja. Hanya memang ada yang disalurkan, ada pula yang dipendam atau ditindas oleh yang bersangkutan.
23742Please respect copyright.PENANAhFpkLVlvNZ
23742Please respect copyright.PENANAP0Bhk3K5fb
Dalam perjalanan bisnisku berikutnya, aku menemukan suatu celah baru. Untuk menghubungkan owner sebuah kapal tanker kecil dan calon buyernya, aku dan team harus menginap di sebuah hotel di Jakarta. Karena kami datang sudah terlalu sore, sementara kapal itu harus disurvey siang hari. Jumlah team tidak banyak, hanya dua orang wanita muda dan dua orang pria (termasuk aku). Aku dan Agus mengambil kamar bernomor 809, sementara kedua wanita yang datang dari Semarang itu memakai kamar bernomor 810 yang bersebrangan dengan kamar kami.
23742Please respect copyright.PENANARjVEdojj5P
23742Please respect copyright.PENANAxol7DZb1Xe
Sebenarnya aku sudah tiga kali bertemu dengan Mbak Ida, nama salah seorang wanita yang istirahat di kamar 810 itu. Tentu dalam urusan bisnis yang kami tekuni. Tapi baru sekali ini aku memikirkan hal khusus tentang wanita yang satu itu. Bahwa dia cantik, kulitnya putih bersih, tubuhnya tinggi semampai dan usianya pun pasti di bawah 30 tahun. Aku memanggilnya dengan sebutan “Mbak” hanya karena menghormatinya saja. Padahal usianya pasti beberapa tahun lebih muda dariku.
23742Please respect copyright.PENANAWESFttPT0a
23742Please respect copyright.PENANAHNgORhAWVK
Aku belum mendengar latar belakang kehidupannya secara jelas. Hanya menurut selentingan, suaminya sudah tua banget dan mengalami kelumpuhan, sehingga Mbak Ida harus giat mencari celah-celah bisnis seperti yang sedang kami tekuni sekarang.
23742Please respect copyright.PENANAjgwUMpVX28
23742Please respect copyright.PENANAA9WrnGYv74
Tapi aku tak peduli dengan latar belakang kehidupan wanita bernama Ida Farida itu. Yang kupikirkan, bagaimana cara untuk mendapatkannya di hotel ini? Susahnya, aku tidak sendirian. Mbak Ida juga tidak sendirian.
23742Please respect copyright.PENANAXgKEFZYq7N
23742Please respect copyright.PENANAsJXwZayfgs
Sampai jam sembilan malam aku memutar otak. Temanku yang bernama Agus itu sudah tidur tengkurap di bednya. Akhirnya aku nekad mengetik sms untuk wanita itu, “Bisa ke resto sebentar? Ada yang ingin saya rundingkan, tapi temannya jangan diajak. Thanks.”
23742Please respect copyright.PENANAMMElLjGNRn
23742Please respect copyright.PENANADs3CIkTSiK
Kukirimkan sms itu ke nomor hp Mbak Ida. Tak lama kemudian kuterima balasannya, singkat saja : “Oke”
23742Please respect copyright.PENANAtfqdZ6GoDl
23742Please respect copyright.PENANAeeMSmqeT4H
Dengan penuh semangat aku keluar dari kamar 809, menuju lift dan turun ke lantai satu, karena resto hotel itu berada di lantai satu. Sengaja aku tak menunggu dulu wanita itu muncul di ambang pintu kamarnya, supaya “gerakan” ini rapi. Tidak terlihat oleh Agus maupun Mbak Tina (teman sekamar Mbak Ida).
23742Please respect copyright.PENANAbZqVcyGh5O
23742Please respect copyright.PENANAu820BNTDNk
Agak lama aku menunggu di resto hotel, wanita itu belum muncul juga. Mungkin merapikan diri dulu di kamarnya. Aku pun baru minta juice melon, belum memesan makanan.
23742Please respect copyright.PENANArdaDMqGPRv
23742Please respect copyright.PENANAki2vMptg77
Setelah agak lama menunggu, wanita itu muncul dalam gaun Gaun berwarna hijau mengkilap, dengan belahan di bagian depannya, sehingga setiap melangkah tampaklah betisnya yang putih bersih itu. Gila…anggun sekali tampaknya wanita yang biasa kupanggil Mbak Ida itu. Kenapa baru sekarang kuperhatikan?
23742Please respect copyright.PENANANlS4PfBvvT
23742Please respect copyright.PENANAHAsV9azzV6
Ia menghampiriku dengan senyum manis di bibir sensualnya. “Maaf lama nunggu ya… barusan terima telepon dulu,” katanya setelah duduk di kursi sebelah kursiku.
23742Please respect copyright.PENANAdi8mc9bNCW
23742Please respect copyright.PENANAuRidfRAtcK
“Mau makan apa?” tanyaku sambil menyodorkan daftar menu padanya.
23742Please respect copyright.PENANAUTlPcrPRzC
23742Please respect copyright.PENANAvR9Z0zeiJG
“Masih kenyang, tadi kan belum lama makan malam,” sahutnya.
23742Please respect copyright.PENANA6L9N5uNd1W
23742Please respect copyright.PENANALbSVmerlRh
“Saya juga gak lapar-lapar benar. Tapi kepengen makan bareng Mbak Ida. Ayo dong tentukan dulu pilihannya,” kusodorkan lagi daftar menu yang ia letakkan kembali di meja.
23742Please respect copyright.PENANAkLwvVqOZpK
23742Please respect copyright.PENANA18evvEjCMB
“Mmm…spaghetti fisherman aja deh…biar jangan terlalu kenyang.”
23742Please respect copyright.PENANAkGQldLWCbj
23742Please respect copyright.PENANAENcxY29uOO
“Oke, aku juga mau kompak sama panjenengan. Spaghetti juga…tapi spaghetti bolognese aja. Minumnya apa?”
23742Please respect copyright.PENANATtY5gI78rV
23742Please respect copyright.PENANAhBbNLdSRdK
“Juice strawberry juga boleh.”
23742Please respect copyright.PENANADwOhSKc6ar
23742Please respect copyright.PENANAB5Ti0xtD9R
“Oke,” aku mengangguk sambil memanggil pelayan. Lalu kusampaikan pesananku padanya.
23742Please respect copyright.PENANAWw2sTP4AeN
23742Please respect copyright.PENANA46DMatr4F8
“Apa yang mau dirundingkan itu Mas?” tanya wanita bernama Ida itu setelah pelayan resto berlalu.
23742Please respect copyright.PENANAyimPFsmjlq
23742Please respect copyright.PENANAor7MunxgJM
“Nggak ada…cuma pengen ditemani wanita cantik aja….hehehe…” kataku sambil menepuk punggung tangan Ida yang terletak di pinggiran meja makan.
23742Please respect copyright.PENANAfGJ9pdaBrR
23742Please respect copyright.PENANAC3IJzpg3kf
“Iiih…panjenengan ada-ada aja….kirain benar-benar ada yang mau dirundingkan,” cetusnya dengan senyum manis. Oh, senyum itu…gemas aku melihatnya. Kenapa dulu-dulu aku tak pernah memperhatikan semuanya ini? Apakah karena dulu-dulu aku terlalu serius ke masalah bisnis, sehingga aku tak peduli kecantikan rekanku dari Semarang ini?
23742Please respect copyright.PENANAzg2dy3qdDB
23742Please respect copyright.PENANAlwCW3pCQ6N
“Sebenarnya ada yang sangat penting…tapi kusampaikan lewat sms aja ya. Rahasia sih,” kataku sambil mengeluarkan handphoneku. Lalu kuketik kalimat, “Sudah lama aku ingin menyampaikan hal ini. Tapi baru sekarang akan kusampaikan. Bahwa Mbak Ida menarik sekali di mataku.”
23742Please respect copyright.PENANAvNJyuYArQG
23742Please respect copyright.PENANASoCumYTEre
Lalu kukirimkan sms itu. Lucu juga, aku mengirim sms kepada orang yang sedang duduk di sebelahku.
23742Please respect copyright.PENANA4J2vf5bdQ6
23742Please respect copyright.PENANAEaqYRRDUYh
Dengan sorot heran wanita cantik itu membaca sms yang barusan kukirimkan.
23742Please respect copyright.PENANAARr6U89CaG
23742Please respect copyright.PENANA2CcLsmwWoH
“Gombal….” cetusnya sambil tersipu-sipu.
23742Please respect copyright.PENANAjdjleRhss0
23742Please respect copyright.PENANA0KRR1LdSel
“Harusnya sejak ketemu dengan Mbak, saya harus menyampaikan hal itu. Tapi baru sekarang saya bisa menyampaikannya.”
23742Please respect copyright.PENANAzD6yCxL9u5
23742Please respect copyright.PENANANTvEuM8wPY
Wanita itu menatapku sesaat. Lalu tertunduk sambil berkata perlahan, “Saya kan sudah punya suami Mas.”
23742Please respect copyright.PENANAB39JmqwLjh
23742Please respect copyright.PENANAXuaLswpM3K
“Saya juga sudah punya istri,” sahutku, “Biar saja. Emangnya saya gak boleh mengagumi panjenengan?”
23742Please respect copyright.PENANAKnvkoJoYax
23742Please respect copyright.PENANAfGWoRXwJD4
Kuperhatikan reaksinya. Ia mengerling dengan gaya manja. Lalu katanya, “Kita urus bisnis dulu Mas.”
23742Please respect copyright.PENANA3BgWUpZ2Sp
23742Please respect copyright.PENANANnkakC5le9
“Terus kalau bisnis kita sukses, gimana?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.
23742Please respect copyright.PENANAjwFmwgv2Wd
23742Please respect copyright.PENANAbN3cXrz6wG
“Terserah panjenengan….” sahutnya perlahan.
23742Please respect copyright.PENANAzr3WXQkOpk
23742Please respect copyright.PENANAWtCgflMeMs
“Kalau gak sukses gimana? Kan buyer yang menentukan besok.”
23742Please respect copyright.PENANAVmys97fPIU
23742Please respect copyright.PENANAOf1HL4C3Dk
“Pokoknya kita urus dulu bisnisnya. Soal sukses nggaknya ya tergantung nasib kita aja.”
23742Please respect copyright.PENANATT3IiReUoA
23742Please respect copyright.PENANA5IV8ibUn4m
Makanan yang kami pesan sudah datang. Dua orang pelayan menata semuanya di meja makan.
23742Please respect copyright.PENANA6UipNVkoOh
23742Please respect copyright.PENANA0mzvctP8Om
“Tapi minimal sudah ada secercah harapan…terima kasih Mbak…hati saya bahagia sekali malam ini,” kataku sebelum muai menyantap spaghettiku.
23742Please respect copyright.PENANAObh5roD7gT
23742Please respect copyright.PENANAFZ0ak3x9eS
Lagi-lagi kulihat kerlingan manja itu. Ah…aku seakan kembali ke masa remajaku.
23742Please respect copyright.PENANALLwMFadmkf
23742Please respect copyright.PENANAyq1mtnSbN4
Tadinya aku sepakat bahwa aku akan memikirkan bisnis dulu, yang akan ditentukan besok siang. Tapi ketika aku dan wanita itu berada di dalam lift untuk naik ke lantai delapan, suasana jadi terasa lain, karena hanya kami berdua yang berada di dalam lift itu.
23742Please respect copyright.PENANA2Jv9Digpvg
23742Please respect copyright.PENANA1K28q0VEqn
Kertika kupeluk pinggang wanita itu, lalu tampak senyum manis dan tatapan matanya yang bergoyang indah, aku tak kuat bertahan lagi. Kucium bibir wanita itu dengan mesra…kehangatan terasa menjalar ke sekujur tubuhku.
23742Please respect copyright.PENANAezCXcN0XoL
23742Please respect copyright.PENANADzI3DqxJ2O
Dan aku merasakan sambutan yang hangat pula. Lumatannya benar-benar membangkitkan. Sehingga ketika lift itu sudah tiba di lantai delapan, kupijat lagi nomor untuk lantai satu.
23742Please respect copyright.PENANA6KvpWHUPwY
23742Please respect copyright.PENANAdHaqDLNSq9
“Kenapa turun lagi?” tanya Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot heran.
23742Please respect copyright.PENANAMhK7XwsIAQ
23742Please respect copyright.PENANAfNNxH3mCEo
“Kita booking kamar lain, supaya teman kita pada nenyak tidurnya,” sahutku sambil mengecup pipi Mbak Ida.
23742Please respect copyright.PENANAlEYJrGqJP5
23742Please respect copyright.PENANAJRsCZZa87y
“Emang mau ngapain booking kamar lagi?” tanyanya tidak bernada protes, malah menyandarkan kepalanya di dadaku.
23742Please respect copyright.PENANACV0dq8aP16
23742Please respect copyright.PENANAZ52k1To6Kj
“Pengen pacaran…mumpung masih bersama-sama…”
23742Please respect copyright.PENANA8LIOnl0Sry
23742Please respect copyright.PENANA6iW35gPVKs
“Ih, bukannya urus bisnis dulu…”
23742Please respect copyright.PENANACFYNFnKKeC
23742Please respect copyright.PENANAK95aa56saF
“Dua-duanya kita urus kan nggak apa-apa. Bisnis kita urus besok. Malam ini kita urus perasaan kita dulu. Deal?” kataku sambil menggelitik pinggangnya. Sebagai jawaban, kuterima cubitan kecil di lenganku.
23742Please respect copyright.PENANA6AcEj7VsHe
23742Please respect copyright.PENANAlHlSMc8QtX
23742Please respect copyright.PENANAjanjGpmU5h
Tak sulit mendapatkan kamar baru yang kupesan di receptionist. Aku minta kamar di lantai satu saja. Ternyata masih ada kamar yang kosong.
23742Please respect copyright.PENANAx8qAoYEjvj
23742Please respect copyright.PENANAz2vTwFtb4z
“Nanti kalau teman-teman nyari kita gimana?” tanya Mbak Ida pada waktu bellboy membuka pintu kamar.
23742Please respect copyright.PENANA2xEzFKeXWc
23742Please respect copyright.PENANAN5z3CPk0TF
“Bilang aja nyari makanan dan atau nemani saya minum bir,” sahutku sambil memberi uang tip buat bellboy yang mengantarkanku ke kamar baru itu, “Atau bilang aja kita jalan-jalan ke rumah saudara…atau ke Ancol…ah…banyaklah alasannya nanti…hehehe…”
23742Please respect copyright.PENANASHVveWV5kK
23742Please respect copyright.PENANAwXS0umzPK3
“Padahal kita di hotel ini-ini juga…” kata Mbak Ida pada waktu aku menutupkan pintu kamar, lalu sekaligus menguncikannya.
23742Please respect copyright.PENANAprzYyYi7yQ
23742Please respect copyright.PENANArYw0gbkgEY
Mbak Ida duluan duduk di sofa, sambil menatapku yang tengah menghampirinya. “Mau ngapain sih bawa saya ke sini?” tanyanya sambil tersenyum.
23742Please respect copyright.PENANAPpCSeiA0VA
23742Please respect copyright.PENANAhmSgfHhxqR
“Pengen ciumin panjenengan tanpa diburu-buru,” sahutku sambil duduk di sampingnya, lalu mengangkat pinggangnya agar duduk di pangkuanku.
23742Please respect copyright.PENANAXxHZnpi1Yq
23742Please respect copyright.PENANAK3fQX5BWeT
“Tadi di lift kan sudah nyiumin saya.”
23742Please respect copyright.PENANAgnyevAkWve
23742Please respect copyright.PENANAIR1F2purXE
“Baru nyium bibir doang,” kataku sambil melingkarkan lengan di pinggangnya.
23742Please respect copyright.PENANADCYxI4EAKw
23742Please respect copyright.PENANAOnAFoPFJEm
“Emang mau nyium apa lagi?” ia menatapku dengan senyum yang makin menggoda.
23742Please respect copyright.PENANAMkCPm89f0s
23742Please respect copyright.PENANAC1R4gCRW6F
Kujawab dengan gigitan lembut di daun telinganya, disusul dengan bisikan, “Pengen nyiumin semuanya, dari ujung kaki sampai ujung rambut, gak ada yang terlewat….”
23742Please respect copyright.PENANAbA0zBo0iSz
23742Please respect copyright.PENANAWme68kwZ4G
“Iiih…kata-katanya merangsang…” cetus wanita itu sambil mencium pipiku. Hangat sekali rasanya ciuman wanita cantik ini.
23742Please respect copyright.PENANAwc6umLHs83
23742Please respect copyright.PENANAeK5u9AH4hg
Pandanganku tertumbuk ke belahan gaun hijau mengkilap itu. Menampakkan sebagian lutut dan paha putih mulusnya. Maka tanganku pun merayap ke situ…ke lututnya sambil berkata, “Bagian ini misalnya, kan belum diciumin….lalu ini juga belum…” tanganku sudah berada di pahanya. Kehangatan makin terasa menjalar ke telapak tanganku.
23742Please respect copyright.PENANAzYFrpKkCvu
23742Please respect copyright.PENANA3E5ez6YhEq
“Terus mau nyiumin yang mana lagi?” bisiknya diiringi pelukan erat di leherku.
23742Please respect copyright.PENANAeDEWD70ioJ
23742Please respect copyright.PENANAvCNqsT3r1H
“Semuanya,” sahutku, ”…termasuk yang sekarang masih ditutupi bra dan CD….”
23742Please respect copyright.PENANAJkwNpMdmYE
23742Please respect copyright.PENANAOo1m6i5MgQ
“Mmmm…Mas pandai bikin perempuan jadi horny ih….” kata Mbak Ida sambil memejamakan matanya. Ini seolah signal buatku. Seolah indikator, bahwa ia siap diapakan pun olehku. Maka tanganku yang sudah sampai di pangkal pahanya mulai menyelinap perlahan-lahan ke balik celana dalamnya (yang belum kulihat berwarna apa).
23742Please respect copyright.PENANAbHqaQ8qtzE
23742Please respect copyright.PENANAv3rG2XmBwm
Tanganku mulai menyentuh rambut tebal di antara kedua pangkal paha wanita itu. Lalu tanganku menjelajah terus…mengelus daging yang lunak dan agak membasah. Terasa makin erat pelukan Mbak Ida di leherku. Kulirik wajahnya, masih terpejam. Mungkin malu, mungkin sedang menghayati sentuhanku, entahlah. Yang jelas aku rasakan suhu badan wanita itu makin menghangat. Sementara sikapnya cuma diam pasrah. hanya elahan napasnya yang terdengar seperti tertahan-tahan.
23742Please respect copyright.PENANAihqUnMMlxd
23742Please respect copyright.PENANAkI1bOOeXkr
Begitu pula ketika aku mengangkat tubuh pasrahnya dan merebahkannya di atas tempat tidur, Mbak Ida cuma menatapku dengan sorot semakin pasrah. Bahkan seperti yakin pada apa yang akan kulakukan selanjutnya, ia duduk sebentar sambil menanggalkan gaunnya, kemudian menelentang kembali, dalam keadaan tinggal bercelana dalam dan berbeha saja.
23742Please respect copyright.PENANAsooWAjzhJd
23742Please respect copyright.PENANANWo3NPoni5
Dan aku sempat terlongong sejenak, mengagumi kemulusan tubuh wanita itu. Lalu dengan penuh semangat aku melompat ke atas tempat tidur. Menggumuli tubuh hangat itu dengan gairah yang semakin menggelegak.
23742Please respect copyright.PENANAK9CaDJw0Yd
23742Please respect copyright.PENANAC8BsineCfi
“Mas….” hanya itu yang terlontar dari mulut Mbak Ida ketika aku menanggalkan behanya.
23742Please respect copyright.PENANAzYWFSvBAq6
23742Please respect copyright.PENANApuzFF5aLvy
“Bukan main indahnya,” kataku sambil mengelus puting payudaranya yang sebelah kiri (karena konon mayoritas wanita lebih peka payudara kirinya daripada yang kanan), “Mbak belum punya anak?”
23742Please respect copyright.PENANAv2xgMOcXHj
23742Please respect copyright.PENANAgPXkVaszb2
“Sudah,” sahutnya dengan senyum, “Sudah dua orang…emang kenapa?”
23742Please respect copyright.PENANABTeT8dD6Vf
23742Please respect copyright.PENANAZHxPCxsp2R
“Payudara Mbak tampak seperti belum pernah menyusui bayi.”
23742Please respect copyright.PENANAANRZ2WKNbF
23742Please respect copyright.PENANAxKZcARIBPf
“Emang payudara istrinya seperti apa?”
23742Please respect copyright.PENANAqWU6Tct9eX
23742Please respect copyright.PENANArTnfzxV6lg
“Pokoknya tidak sepadat ini,” kataku sambil meremas payudara mulus dan masih kencang ini. Mulutku juga tak mau diam, terkadang menjilati puting payudara yang kecoklatan itu, terkadang menghisapnya seperti bayi sedang menetek.
23742Please respect copyright.PENANAgZPcSX9KtQ
23742Please respect copyright.PENANAIuDbRWPZxE
“Mas…saya jadi horny nich….” desah Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot mata berharap, “Saya paling gak tahan kalau tetek saya diemut-emut gini…”
23742Please respect copyright.PENANA3jWTJwo200
23742Please respect copyright.PENANAGCArXc12uo
Aku menjawabnya dengan tindakan. Mulutku melorot ke bawah, mencelucupi pusar perut wanita itu, sehingga ia terkejang-kejang, mungkin karena menahan geli. Namun kedua tanganku sudah menurunkan karet celana dalam Mbak Ida yang tipis agak transparant dan berwarna mirip kulitnya yang kuning langsat.
23742Please respect copyright.PENANAlYbQaNIsaX
23742Please respect copyright.PENANAR0lRHrABKz
Semua kulakukan dengan perlahan namun pasti. Sehingga mulai tampak bagian di bawah perut wanita ini…mula-mula rambut-rambut keriting yang lebat mulai tampak….lalu belahan kemerahan itu pun tampoak jelas di mataku…wow…bukan main indahnya bentuk vagina wanita yang satu ini. Dan semuanya semakin jelas ketika celana dalamnya sudah kulepaskan dari kakinya, wajahku pun makin mendekatinya, sementara kedua tanganku mulai menguakkan celah vagina itu, sehingga bagian yang berwarna pink pun seolah mengucapkan selamat datang kepada gairahku.
23742Please respect copyright.PENANAFNpF7K68Ra
23742Please respect copyright.PENANAH3hBCX3KhM
Gairah inilah yang membuatku lupa daratan, sehingga dengan ganas mulai kuciumi vagina yang kemerahan di antara rimbunnya hutan jembut menghitam ini. Lalu dengan lincah lidahku mulai menyelusuri labia mayora dan bagian yang berwarna pink itu….puncaknya berupa jilatan rakus di clitorisnya, terkadang disertai sedotan-sedotan agak kencang…sehingga Mbak Ida mulai merintih-rintih histeris….”Maaas….oooh…maaaasssssssss….aaaaahhhhh…maaaassssss …oughhhhhh….maaaaas……..”
23742Please respect copyright.PENANApkZHI9FWla
23742Please respect copyright.PENANAacUHNV99IF
Tubuh seksi itu pun mulai menggeliang-geliut, seperti belut dilemparkan ke darat. Terkadang bahu dan rambutku diremasnya. Dan kepalaku yang berada di bawah perut Mbak Ida jadi kerasan untuk tetap di tempat erotis itu…sementara tanganku mulai rajin meremas-remas buah pinggul yang lumayan besar ini.
23742Please respect copyright.PENANADpBq8eF1X8
23742Please respect copyright.PENANAAJUOSH7MAZ
Mungkin inilah cunnilingus yang paling mengesankan selama ini. Karena Mbak Ida pun reaktif, dengan menggerak-gerakkan pinggulnya, sehingga vaginanya ikut bergerak-gerak…maka lidahku pun semakin kencang menggesek-gesek clitorisnya….!
23742Please respect copyright.PENANAe7Hr1k6o6A
23742Please respect copyright.PENANAWWVfSPKOKR
Apakah permainanku terlalu efektif atau Mbak Ida pas sedang mood, entahlah. Yang jelas belasan menit kemudian terdengar suara Mbak Ida bernada memohon, seperti meratap dalam hasrat kewanitaannya, “Masukin aja Mas….saya hampir orga Mas….”
23742Please respect copyright.PENANAJocBlUmx9K
23742Please respect copyright.PENANA9C3HeS2nuh
Tanpa basa-basi lagi kulepaskan celana panjang dan celana dalamku. Lalu kupegang penisku yang sudah tegang sejak berada di dalam kamar ini. Kuletakkan ujung penisku di celah vagina Mbak Ida. Sementara wanita cantik itu pun membantu memegang penisku, supaya mengarah dengan tepat ke mulut vaginanya.
23742Please respect copyright.PENANA6ApJR8le17
23742Please respect copyright.PENANANy9uklFEp3
“Massss…!” terdengar Mbak Ida memekik tertahan, “Punyanya kok panjang gede gini sih? Iiih…Mas ada turunan Arab kali ya?”
23742Please respect copyright.PENANAlk1fQo4YjC
23742Please respect copyright.PENANAybR8uxBZAf
Aku cuma menyeringai, karena sedang mendorong penisku ke depan…ke mulut vagina yang sudah basah oleh lendir kewanitaan bercampur dengan air liurku.
23742Please respect copyright.PENANAThLu1IBJAX
23742Please respect copyright.PENANAzWi2uSyqr2
“Oooh…Mas….sudah masuk….oooh gede sekali…jangan disekaliin Mas ya….sedikit demi sedikit aja…..”
23742Please respect copyright.PENANABhrvbkSVKH
23742Please respect copyright.PENANAQuQGK04unE
Kuikuti keinginan wanita itu. Setelah masuk sedikit, kugeser-geserkan penisku maju mundur, sambil berusaha makin dalam membenamkannya. Akhirnya aku merasa sudah berhasil membenamkan penisku sampai mentok di ujung liang kewanitaan Mbak Ida.
23742Please respect copyright.PENANA6ST4RSJYgt
23742Please respect copyright.PENANA2GfW1chByT
Aku pun mulai menyetubuhi Mbak Ida secara telak. Sambil mendekap lehernya yang hangat, kuayun penisku dengan gerakan maju mundur seperti pompa. Rintihan-rintihan histeris pun mulai terdengar di telingaku.
23742Please respect copyright.PENANATqfvB808qn
23742Please respect copyright.PENANAkEC4UhCJxJ
“Duuuh…Mass….ouuughhhh…Massss…ooohhhh…kok enak banget Massss…. ooohhhhh…. jangan cepat-cepat dikeluarin ya Mas….ooooh….saya ingin menikmatinya…saya sudah terlalu lama tidak merasakannya Mas……”
23742Please respect copyright.PENANA4StIE5SiYB
23742Please respect copyright.PENANATmoMe3DqWu
Rintihan-rintihan setengah bisikan itu membuatku makin garang mengayun batang kemaluanku. Ditingkah dengan goyangan pinggul Mbak Ida yang meliuk-liuk erotis, sehingga penisku seperti dibesot-besot, dipilin-pilin oleh liang kewanitaan Mbak Ida…liang yang lebih pas kalau kusebut liang surgawi.
23742Please respect copyright.PENANAZmgGMMbrFm
23742Please respect copyright.PENANAoReIBEZNcR
Bibirku pun berkali-kali dipagut dan dilumat oleh bibir Mbak Ida. Aku menyambutnya dengan French Kiss. Kusedot-sedot lidah Mbak Ida, sehingga tanpa terasa ludah kami sudah berpindah-pindah tempat. Dalam keadaan seperti ini tiada lagi rasa jijik maupun ragu. Bahkan terkadang kujilati ketiak Mbak Ida yang harum, mungkin sudah disemprot parfum di kamarnya tadi. Terkadang aku pun menjilati lehernya yang mulai keringatan, bercampur dengan keringatku sendiri. Oh, indah dan nikmatnya semua yang tengah kualami ini. Sehingga andaikan ada bom meletus pun aku takkan peduli lagi.
23742Please respect copyright.PENANAExhUs7kKTo
23742Please respect copyright.PENANAkrh5W2YDbt
Namun beberapa saat kemudian Mbak Ida berbisik terengah, “Saya sudah mau keluar Mas…oooh…Mas…peluk saya erat-erat Mas….ini saa…saya ke…keluarrrrrrrrrrrrr….”
23742Please respect copyright.PENANA1GghUI54bg
23742Please respect copyright.PENANAIF0uOaBmyU
Mbak Ida menggelepar. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut di puncak orgasmenya. Nikmat sekali rasanya. Kubiarkan Mbak Ida menikmati masa orgasmenya. Bahkan dengan hangat kucium bibirnya, yang dibalas dengan lumatan mesra.
23742Please respect copyright.PENANATMU5avXEd0
23742Please respect copyright.PENANAc45Q6IXuZj
Lalu kudengar bisikannya, “Belum pernah saya rasakan yang sepuas ini Mas….”
23742Please respect copyright.PENANAjuBVG40UMD
23742Please respect copyright.PENANAAcQG1vOru9
Aku cuma tersenyum mendengarnya. Lalu kulanjutkan gerakan penisku, kembali memompa liang vagina Mbak Ida yang sudah becek namun tidak mengurangi kenikmatanku. Bahkan aku bisa mengenjotnya dengan gerakan cepat, lancar-lancar saja, tanpa takut menyakitinya.
23742Please respect copyright.PENANAhjIDvMFJzD
23742Please respect copyright.PENANA3JcGpyzuoD
Namun meski sedang nikmat-nkmatnya menggasak liang vagina Mbak Ida, aku masih sempat membisikinya, “Lepasin di dalam gakpapa?”
23742Please respect copyright.PENANAo3VL0J3LcJ
23742Please respect copyright.PENANAp2PFI8ZKTT
“Iya…” sahutnya lirih, “Saya ingin merasakan enaknya disembur sama Mas di dalam vegy saya….”
23742Please respect copyright.PENANAZO3CnjHjCU
23742Please respect copyright.PENANAh7qhETZ3GW
Apakah Mbak Ida sudah dekat menstruasi atau memang sudah ikut KB, entahlah. Yang jelas, biasanya wanita dalam hubungan gelap seperti ini takut sekali jika pasangan seksnya ejakulasi di dalam, karena takut hamil. Tapi Mbak Ida seperti tidak mencemaskan hal itu. Maka tenang saja aku mengayun penisku tanpa harus waspada dan cepat-cepat mencabutnya kalau sudah memprediksi akan ejakulasi.
23742Please respect copyright.PENANAwh3gKKoR0t
23742Please respect copyright.PENANAz9tQtTvcN4
Lucunya, dalam keadaan senikmat itu, aku masih sempat memikirkan bisnis. Sempat bertanya-tanya di dalam hati, “Apakah besok bisnisku akan sukses atau tidak?”
23742Please respect copyright.PENANAt5yTjoP8Uy
23742Please respect copyright.PENANAPx0Tn3CuUw
Pikiran seperti itu justru memecahkan konsentrasiku pada kehangatan dan kenikmatan yang sedang kureguk dari tubuh mulus Mbak Id. Akibatnya, lebih dari sejam aku menyetubuhi Mbak Ida, tanpa merasa akan ejakulasi. Padahal keringatku sudah bercucuran, bergalau dengan keringat wanita itu.
23742Please respect copyright.PENANApozba5kjus
23742Please respect copyright.PENANAUvhDTSMk4j
Dan setahuku Mbak Ida sudah tiga kali orgasme. Tapi aku tetap asyik memompakan penisku di dalam liang surgawi Mbak Ida. Bibir dan liddahku jugatiada hentinya mencelucup dan menjilat-jilat di setiap bagian tubuh Mbak Ida yang terjangkau oleh mulutku. Sementara kedua tanganku tak mau diam juga. Meremas-remas di sana sini. Hal ini membuat Mbak Ida makin merem melek, mungkin sangat menikmati aksi seksualku.
23742Please respect copyright.PENANAFbizDe0Tmx
23742Please respect copyright.PENANAjwMBmF6ybz
Sampai pada suatu saat, ketika aku merasa akan ejakulasi, kubisiki telinga wanita cantik itu, “Saya sudah mau keluar Mbak…sambut ya Mbak….”
23742Please respect copyright.PENANAWZLfO2CAjP
23742Please respect copyright.PENANA611ybKVdkH
“Iya Mas….” sahut Mbak Ida sambil meliuk-liukkan pinggulnya dengan gerakan yang sangat erotis. Aku sendiri mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang makin cepat…makin cepat….lalu kutancap….kubenamkan sekuat mungkin…..napasku tertahan…dan…oooh….air maniku berhamburan dari penisku, membanjiri liang vagina Mbak Ida. begitu banyaknya, sampai terasa meleleh ke luar…menetes ke seprai putih bersih itu.
23742Please respect copyright.PENANA6wAD30GwEh
23742Please respect copyright.PENANAHx8aaJQ6bK
Mbak Ida memagut bibirku mesra. Lalu terdengar bisikannya, “Mas perkasa banget….baru sekali ini saya merasakan yang begini memuaskan…gak nyangka malam ini saya akan mendapatkannya dari Mas…”
23742Please respect copyright.PENANAMrf28zeDDU
23742Please respect copyright.PENANAYbWsUl0k53
“Sama sayang.” sahutku, “Saya juga merasa puas banget…duuuh…keringat kita sampai banjir begini ya?”
23742Please respect copyright.PENANAmD8krAapHe
23742Please respect copyright.PENANAkOBK6W3j7D
Kucabut penisku dari jepitan liang kewanitaan Mbak Ida. Benar-benar tampak air maniku meleleh dari vagina Mbak Ida.
23742Please respect copyright.PENANAAXzUASIo0q
23742Please respect copyright.PENANAtX2eGp6jPa
“Kita kembali ke kamar masing-masing ya Mas,” kata Mbak Ida sambil turun dari tempat tidur, “Takut teman-teman kita nyariin…takut timbul gosip pula sepulangnya saya ke Semarang nanti…”
23742Please respect copyright.PENANAF02oesAFms
23742Please respect copyright.PENANAEMfC2TiaAp
“Padahal saya masih ingin melanjutkan ke ronde kedua,” sahutku sambil memeluk pinggang Mbak Ida yang masih telanjang bulat.
23742Please respect copyright.PENANAZhmWD7OYVG
23742Please respect copyright.PENANAZFOon6vf6H
Mbak Ida mengecup bibirku, lalu berkata, “Besok kan masih ada waktu Mas. Kalau bisnis kita sukses, biarin aja teman kita pada pulang. Kita lakukan lagi apa pun yang Mas mau. Saya sudah telanjur dimiliki sama Mas…”
23742Please respect copyright.PENANA6Q20aOl577
23742Please respect copyright.PENANAC9KHh9AdTM
Aku tersenyum bahagia. Memang bahagia hatiku karena bisa mendapatkan kehangatan dari tubuh wanita secantik Mbak Ida.
23742Please respect copyright.PENANArk7LgnIr0M
23742Please respect copyright.PENANALY6tMJgGeo
Sudah lewat tengah malam ketika kami kembali ke kamar masing-masing. Dengan kenangan indah akan apa yang baru saja kami nikmati di kamar lantai satu itu.
23742Please respect copyright.PENANAwIovzzzdxy
23742Please respect copyright.PENANA0h3Sl11VFG
Setelah wanita berjilbab bernama Ivy itu, aku mendapatkan kenikmatan dari wanita cantik bernama Ida Farida itu. Siapa lagi wanita yang akan singgah dalam petualanganku?
23742Please respect copyright.PENANANxLyLg0yxc
23742Please respect copyright.PENANAAJMEifqb5d
Aku tersenyum sendiri. Lalu tertidur dengan nyenyaknya. Dengan batin puas. Sangat puas.
23742Please respect copyright.PENANAWwnFgMC90m
23742Please respect copyright.PENANAlOxwyk2pWZ
Tapi…kisah ini bukan kisah terakhir. Entahlah aku ditakdirkan seperti ini. Bahwa di dalam perjalanan bisnisku, ada saja wanita yang berhasil kurenggut seperti dalam episode berikutnya.
23742Please respect copyright.PENANASZV4WmbahX
23742Please respect copyright.PENANArSz7ApYBue
23742Please respect copyright.PENANAR52fyLeUZM
Episode 3
23742Please respect copyright.PENANAWNlNIHOlkD
23742Please respect copyright.PENANAGAoklApAEP
23742Please respect copyright.PENANAzTzpuypDY6
Tadinya aku tak pernah memperhatikan cewek bernama Mona itu. Menurut pengakuannya, ia sudah berumur 32 tahun. Tapi mungkin sebenarnya lebih dari itu, karena perempuan banyak yang suka menyembunyikan usia yang sebenarnya. Terlebih status Mona itu belum pernah menikah. Soal masih perawan atau tidaknya, entahlah.
23742Please respect copyright.PENANAQK83Pu35FX
23742Please respect copyright.PENANA4SeTbqetXm
Mona memang bukan sosok yang menarik. Bentuk tubuh dan wajahnya biasa-biasa saja. Sikapnya pun terlalu pendiam dan serius, sehingga di dalam link bisnisku tak pernah ada yang berusaha mendekatinya lebih daripada teman bisnis.
23742Please respect copyright.PENANAn0h6nWFJgl
23742Please respect copyright.PENANA0lpx7qcH0H
Maka ketika aku menerima telepon darinya pada suatu hari, aku yakin ada masalah penting yang akan disampaikan:
23742Please respect copyright.PENANArDmlSIv2oS
23742Please respect copyright.PENANAAPe3AxRuwf
“Mas…pabrik yang bangkrut itu memang mau dijual. Lumayan besinya lebih dari seribu ton. Apa mau diolah?” tanya Mona di telepon.
23742Please respect copyright.PENANAOL6eSOiw11
23742Please respect copyright.PENANABrsXeNOxV4
“Beneran lebih dari seribu ton?” aku balik bertanya dengan nada kurang percaya.
23742Please respect copyright.PENANAcYWPvaOsaa
23742Please respect copyright.PENANANBW4GBDXgD
“Bener Mas. Tapi supaya gak sangsi mending timbang bayar aja, sesuai dengan barang yang kita dapatkan.”
23742Please respect copyright.PENANAoEs5DxKnhn
23742Please respect copyright.PENANAY8QtGXmwjP
“Kita survey aja dulu. Lokasinya kan jauh juga dari sini ya?”
23742Please respect copyright.PENANABWKsXaCKpW
23742Please respect copyright.PENANAPYMjNEO7Jj
“Yaaa….kurang lebih seratuslimapuluh kilometer Mas. Kalau mau disurvey harus secepatnya. Takut keburu tercium sama bandar-bandar besi. Mas kan sudah punya buyer ya?”
23742Please respect copyright.PENANA7iuDgNBjEN
23742Please respect copyright.PENANAvX6Jch1Gqm
“Iya. Kapan kita survey?”
23742Please respect copyright.PENANApBFjXaxpZ4
23742Please respect copyright.PENANAsD0PbXWmeR
“Lebih cepat lebih baik. Sebaiknya sekarang juga kita ke sana Mas.”
23742Please respect copyright.PENANA3ET5IH9hP7
23742Please respect copyright.PENANAhstzxurZQq
“Mbak Mona mau ikut di mobil saya kan?”
23742Please respect copyright.PENANAtVPhh0hdYy
23742Please respect copyright.PENANAZNHutu4Ica
“Ya iyalah. Saya kan cuma punya motor Mas. Masa ke sana pakai motor.”
23742Please respect copyright.PENANAP5L1PY0tau
23742Please respect copyright.PENANAkVMhHPYZkD
“Oke deh. Mau dijemput dimana?”
23742Please respect copyright.PENANAHO1nxdoYqB
23742Please respect copyright.PENANAG9wLe0jl9t
“Di depan SMA dua-dua aja. Mas kan belum tau rumah kost saya, masuk ke dalam gang, bisa nyasar nanti.”
23742Please respect copyright.PENANAmDmdwa0eqT
23742Please respect copyright.PENANAM6XuSoT7FT
“Oke. Sejam lagi saya jemput di depan SMA itu.”
23742Please respect copyright.PENANArkW2f4rkvW
23742Please respect copyright.PENANAAOPEO066Js
“Baik Mas. Thank you.”
23742Please respect copyright.PENANAPqgXzAp4U2
23742Please respect copyright.PENANAsSALDUNzph
Aku bergegas ke depan garasi. Herman, sopirku sedang mengelap kaaca mobilku dengan kanebo. “Her…kita ke luar kota sekarang,” kataku
23742Please respect copyright.PENANAS2u4RylfVZ
23742Please respect copyright.PENANA819QYHEOnZ
“Siap Pak !” sahut sopirku.
23742Please respect copyright.PENANAzLqvPWbGR7
23742Please respect copyright.PENANAXv3ZKnDyfI
Aku bergegas ke kamar mandi, lalu cepat-cepat mandi.
23742Please respect copyright.PENANAmLxaiHfgDc
23742Please respect copyright.PENANAcG1LpB3V52
Waktu keluar dari kamar mandi, kulihat istriku sedang nonton televisi sambil rebahan di sofa panjang kamar tidurku. “Aku mau ke luar kota, sayang,” kataku sambil mengecup kening istriku.
23742Please respect copyright.PENANAhznDLjLI74
23742Please respect copyright.PENANAqBw62rtL2a
“Ke luar kota ke mana?” tanya istriku.
23742Please respect copyright.PENANACvUGvPce1a
23742Please respect copyright.PENANAnU9jD71Rxm
Kusebutkan nama kota itu. Lalu kataku, “Doakan aku sukses ya. Kalau sukses, untungnya bisa beli mobil baru yang jauh lebih keren.”
23742Please respect copyright.PENANAdsdg14Falt
23742Please respect copyright.PENANAhXoL05j1uc
“Iya, pasti aku doakan Bang. Mau nginep di sana?”
23742Please respect copyright.PENANAjeKfmTTSgz
23742Please respect copyright.PENANAGsj2lDP2xF
“Lihat-lihat situasinya nanti. Kalau deal, pasti aku nginep. Nunggu sampai big boss datang.”
23742Please respect copyright.PENANA7knRg8OpCu
23742Please respect copyright.PENANAV7hyH5LBOl
“Kalau nginep berarti sukses ya Bang?”
23742Please respect copyright.PENANAiLE3cJabJB
23742Please respect copyright.PENANADzaPxLLseg
“Kira-kira begitulah.”
23742Please respect copyright.PENANA6oRF6etbXM
23742Please respect copyright.PENANAperZFBHiyb
“Bawa pakaian buat ganti di sana dong.”
23742Please respect copyright.PENANA600mDzZ9YU
23742Please respect copyright.PENANAUKZL0qHuYM
“Iya, tolong masukin dua setel aja ke tasku, sayang.”
23742Please respect copyright.PENANAuIAj88KKhc
23742Please respect copyright.PENANAkqNrlpKz62
23742Please respect copyright.PENANA1MS991WEYj
Tak lama kemudian aku sudah duduk di jok belakang mobilku yang dikemudikan oleh Herman dan sudah jauh meninggalkan rumahku.
23742Please respect copyright.PENANAoX50BdH66H
23742Please respect copyright.PENANAfrHInm2pyO
“Yang mau dijemput siapa Pak?” tanya Herman ketika lampu merah menghentikan mobilku.
23742Please respect copyright.PENANAgbS4eoF98P
23742Please respect copyright.PENANAgtisV0ArRp
“Mbak Mona. Kamu sudah tau dia kan?”
23742Please respect copyright.PENANAuJMiz01qUN
23742Please respect copyright.PENANAeyGzyEiLZc
“O, yang perawan tua itu Pak?”
23742Please respect copyright.PENANAl2CiNfThSF
23742Please respect copyright.PENANABR99PsI9T0
“Hush ! Jangan pakai julukan perawan tua lah. Nanti kalau kedengaran orangnya gak enak.”
23742Please respect copyright.PENANAppz5qQMZAD
23742Please respect copyright.PENANAgPzOfBjPmV
Herman terdiam. Dia memang kubebaskan bergaul dengan teman-temanku. Bahkan sesekali dia suka ikutan menawar-nawarkan barang kepada teman-temanku. Jadi tak aneh kalau dia tahu banyak mengenai orang-orang yang kukenal.
23742Please respect copyright.PENANAstThEaIGeo
23742Please respect copyright.PENANAFi9Af7xve4
“Tapi Mbak Mona itu beneran masih perawan atau statusnya aja yang masih gadis, Pak?” tanya Herman lagi.
23742Please respect copyright.PENANAtSBAc2k07k
23742Please respect copyright.PENANA2IgibTH7kB
“Wah, mana kutahu perawan gaknya sih,” sahutku dingin.
23742Please respect copyright.PENANANR1zWiaEJH
23742Please respect copyright.PENANA7Ty0hO2qUX
“Test aja Pak. Cewek nganggur gitu, pasti ada hasrat pengen dilibas sama lelaki. Hahahaa…”
23742Please respect copyright.PENANA4gnnhOHVZG
23742Please respect copyright.PENANAX76jQ1uMzM
“Gila kamu Her ! Kamu aja yang libas dia gih.”
23742Please respect copyright.PENANAd5f1PJEBgA
23742Please respect copyright.PENANAEEVNagUoii
“Wah, sama saya mana mau Pak? Saya kan cuma sopir. Ohya Pak…kalau jam segini baru berangkat, bisa malam tibanya di lokasi nanti. Emang mau langsung pulang lagi?”
23742Please respect copyright.PENANAt5kGe9sAfU
23742Please respect copyright.PENANArtHFPg6BIs
“Kita lihat-lihat aja nanti. Di kota yang terdekat dengan lokasi kan pasti ada hotel. Kalau perlu nginap, ya nginap aja di hotel.”
23742Please respect copyright.PENANAIv3asGNaYp
23742Please respect copyright.PENANAMArxH5vunl
Tak lama kemudian kami tiba di depan SMA yang dijanjikan. Gadis bernama Mona itu tampak sudah berdiri di trotoar, mengenakan celana panjang berwarna coklat tua, dengan kaus kuning muda, sambil menjinjing sebuah tas.
23742Please respect copyright.PENANAaJZ5kRhkwB
23742Please respect copyright.PENANAQnysTPgUoA
Herman turun dan membukakan pintu belakang kiri. Mona masuk ke dalam dan duduk di sisiku.
23742Please respect copyright.PENANAWtkf855vZ3
23742Please respect copyright.PENANA6WoWUzkGCM
“Bawa pakaian ganti?” tanyaku.
23742Please respect copyright.PENANAN3q0aeTF6f
23742Please respect copyright.PENANAw4AviQAa7R
“Cuma bawa buat tidur, Mas. Soalnya ada kemungkinan harus nginap nanti ya?”
23742Please respect copyright.PENANAxFoYOtg4fQ
23742Please respect copyright.PENANAVviGp03hlC
“Iya. Gak apa-apa kalau harus nginap kan?” tanyaku.
23742Please respect copyright.PENANARk1hmrP65K
23742Please respect copyright.PENANAeQVkILRu3N
“Gak apa-apa. Saya sudah minta izin sama ibu kost tadi.”
23742Please respect copyright.PENANALeVVCkh1i1
23742Please respect copyright.PENANA07FAn9LYtV
Tak lama kemudian Herman sudah meluncurkan lagi mobilku. Perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Jam sembilan malam kami baru tiba di kota terdekat dengan lokasi pabrik yang mau disurvey itu.
23742Please respect copyright.PENANAedvMHLoQA9
23742Please respect copyright.PENANAMuXSJazPJ9
“Bagaimana nih? Kayaknya kita harus istirahat dulu, besok pagi saja kita surveynya ya?” kataku sambil menepuk lutut Mona yang bercelana panjang corduroy coklat tua itu.
23742Please respect copyright.PENANAZDtKDFxH3f
23742Please respect copyright.PENANAoqgPjt6eEI
“Iya, bagaimana baiknya saja Mas,” sahut Mona sambil merapikan rambutnya.
23742Please respect copyright.PENANACD05Y0L4Cz
23742Please respect copyright.PENANAcWxilywHU7
“Cari hotel aja Her,” perintahku pada sopirku.
23742Please respect copyright.PENANAwHKkgXelyC
23742Please respect copyright.PENANAI792AxMkeR
“Siap Pak. Tapi…setahu saya di kota ini hanya ada satu hotel.”
23742Please respect copyright.PENANAuxGT0tRuPF
23742Please respect copyright.PENANAcfmRa7oo5a
“Ya…yang penting bisa dipakai istirahat aja, jangan sampai harus tidur di mobil.”
23742Please respect copyright.PENANAAJTQCyJc6D
23742Please respect copyright.PENANAhCbBUbkTMP
Herman membelokkan mobil ke jalan yang tidak kukenal. Dan akhirnya berhenti di pekarangan sebuah hotel kecil, tapi pekarangannya cukup luas.
23742Please respect copyright.PENANAbNogR6saJr
23742Please respect copyright.PENANA5rSnYrCRIF
“Ini satu-satunya hotel di kota ini Pak,” kata Herman sambil mematikan mesin mobil.
23742Please respect copyright.PENANA5oo7gCamXR
23742Please respect copyright.PENANAzyAoPdCbgW
“Iya,” sahutku sambil membuka pintu mobil di samping kananku, “yang penting bisa istirahat aja.”
23742Please respect copyright.PENANA1ni02lueIt
23742Please respect copyright.PENANAX7JP7HAioK
Aku langsung menuju ruang resepsionis. Menanyakan apakah masih ada kamar kosong. Dan jawabannya membuatku kecewa, “Kamar tinggal satu Pak,” kata resepsionis, “Tapi lumayan besar kamarnya, dengan dua tempat tidur luas.”
23742Please respect copyright.PENANAWbKqxzhR8m
23742Please respect copyright.PENANAnmQxANMMsN
Aku tercenung sesaat. Balik lagi ke mobilku yang diparkir di pekarangan hotel kecil ini. “Kamarnya tinggal satu dengan dua tempat tidur,” kataku pada Mona.
23742Please respect copyright.PENANABDCbfgYq3v
23742Please respect copyright.PENANAoY6AHlCJRO
“Saya sih gak usah dipikirin Pak,” Herman nyeletuk, “saya tidur di mobil aja.”
23742Please respect copyright.PENANAVsJcAqpNjG
23742Please respect copyright.PENANAHmXWelaqcW
“Gimana?” tanyaku sambil memandang Mona lagi.
23742Please respect copyright.PENANAoZzpt1kBXL
23742Please respect copyright.PENANASprO5PeaDk
“Gimana baiknya aja Mas,” sahut gadis 32 tahunan itu.
23742Please respect copyright.PENANAhtMZrAL4TG
23742Please respect copyright.PENANADbIdnZv9Hn
“Ya udah kalau gitu, kita sekamar kan gak apa-apa ya?”
23742Please respect copyright.PENANAVHUPhWwrxe
23742Please respect copyright.PENANA0iye4rxpmW
Mona mengangguk perlahan. Lalu kusuruh Herman mengeluarkan tasku dari bagasi.
23742Please respect copyright.PENANAt7CchoLqf1
23742Please respect copyright.PENANAEcaAU9vEOU
Kamar itu bernomor 29. Kulihat hotel ini hanya memiliki 40 kamar. Tapi di dalamnya lumayan bagus. Pakai AC dan shower air panas. Itu sudah cukup bagiku.
23742Please respect copyright.PENANAZFbXVhX45L
23742Please respect copyright.PENANAHTMurxvtI8
Mona pun masuk ke dalam kamar. Meletakkan tasnya dan mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Herman sudah keluar lagi.
23742Please respect copyright.PENANAnkGLTQ7DIp
23742Please respect copyright.PENANAy2agrE6O4y
“Kasian juga sopirnya Mas. Dia akan tidur di mobil ya?” kata Mona sambil membuka tasnya.
23742Please respect copyright.PENANA3KIaJEyadW
23742Please respect copyright.PENANAbv26YePMsk
“Emang udah biasa dia tidur di mobil, tapi sebentar….mau ngasih duit rokok dulu, Mbak.”
23742Please respect copyright.PENANALnv2U7u9gU
23742Please respect copyright.PENANA1VGKsOL4p6
“Ah, panggil Mona aja Mas. Gak usah pake mbak-mbakan,” kata Mona sambil mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya.
23742Please respect copyright.PENANAXpa4Dfff6B
23742Please respect copyright.PENANAEPLMwZf7c2
“Oke,” kataku sambil tersenyum. Lalu keluar dari kamar dan menghampiri Herman. Ternyata dia sedang nonton tv di lobby. Kuberikan uang alakadarnya sambil berkata, “Nih buat makan dan rokok.”
23742Please respect copyright.PENANA6CuXTpYFM2
23742Please respect copyright.PENANAQG0Vf0SDw0
“Makasih Pak,” Herman tampak girang mendapatkan uang jajan itu, “Pak…kesempatan tuh…”
23742Please respect copyright.PENANAvhWrufN1HP
23742Please respect copyright.PENANAZ5xZtl066g
“Kesempatan apa?” tanyaku dengan kernyitan.
23742Please respect copyright.PENANADLiwVgIZv1
23742Please respect copyright.PENANAteHGlq9Gt3
Setengah berbisik Herman menyahut, “Mbak Mona itu…libas aja Pak. Mumpung ada kesempatan.”
23742Please respect copyright.PENANAQZTp51uB5G
23742Please respect copyright.PENANAZlYkrjbbjj
“Gila kamu ah ! Macem-macem aja,” kataku sambil mengacungkan kepalan tangan ke depan wajah sopirku.
23742Please respect copyright.PENANABV9XzKUC27
23742Please respect copyright.PENANAydWXLXfcaL
Herman memang sering lancang dan lupa tatakrama. Dia juga sok akrab kalau berhadapan dengan teman-temanku, sehingga ia lupa bahwa ia cuma seorang sopir. Tapi yang kusukai dari pribadinya, dia tak pernah mengeluh capek, meski harus nyetir 24 jam tanpa istirahat.
23742Please respect copyright.PENANAeHdM75JF6v
23742Please respect copyright.PENANAc52a9bT1qZ
Aku masuk lagi ke dalam kamar 29. Kulihat Mona sudah mengenakan kimono sutra berwarna biru langit dengan corak berwarna biru tua. Dia memang tidak cantik. Tapi setelah kuperhatikan, kulitnya putih bersih.
23742Please respect copyright.PENANANSBIGYXhrr
23742Please respect copyright.PENANArctFVHOlxV
“Gak nyangka kita bakal tidur sekamar ya,” kataku sambil menatapnya dengan sikap menggoda.
23742Please respect copyright.PENANACGGtayFeTk
23742Please respect copyright.PENANAf9pElpz2p9
“Iya, tapi bednya kan misah.”
23742Please respect copyright.PENANA9PgpE6qiEv
23742Please respect copyright.PENANAjTC32qu80U
“Kalau saya ngelindur, lalu pindah ke bed Mona nanti gimana?”
23742Please respect copyright.PENANA9q4OYyeln5
23742Please respect copyright.PENANAzuKQA070uB
“Mmm…gimana ya? Kalau sekadar tidur sih gakpapa juga, Mas,” sahutnya dengan senyum.
23742Please respect copyright.PENANAfuWQGOMPbj
23742Please respect copyright.PENANA2ziaWEQO57
“Sini dong ngobrolnya,” kataku sambil menepuk kasur di kiriku, “Mumpung lagi santai, kita bisa ngobrol banyak.”
23742Please respect copyright.PENANAtCrFMc4J39
23742Please respect copyright.PENANAlkIzNN9AE9
“Ngobrol apa Mas?” Mona menghampiriku dan duduk di sebelah kiriku, di pinggiran tempat tidur.
23742Please respect copyright.PENANAxv7Bo6PMWP
23742Please respect copyright.PENANAJN007QQBIY
“Mona udah punya pengalaman dengan lelaki?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangannya.
23742Please respect copyright.PENANA6P14arTPNw
23742Please respect copyright.PENANAse3gJUkP6q
“Maksud Mas?” Mona menatapku dengan sorot bingung.
23742Please respect copyright.PENANA68sXvnKe81
23742Please respect copyright.PENANAuoGtfTZSAj
“Soal seks….udah ada pengalaman?”
23742Please respect copyright.PENANANTqKYFi9k7
23742Please respect copyright.PENANAtEhAsiny9h
Mona menggeleng dengan sorot sedih, “Soal itu sih saya masih nol besar Mas.”
23742Please respect copyright.PENANAZA6WjbryQC
23742Please respect copyright.PENANAnKqOYos58x
“Masa sih?”
23742Please respect copyright.PENANAW2GWSvvLE8
23742Please respect copyright.PENANAskGrGeZ91t
“Berani sumpah….saya belum pernah.”
23742Please respect copyright.PENANApEQ91XTWiA
23742Please respect copyright.PENANAsLMQMbnwnw
“Zaman sekarang kan anak SMA juga udah banyak yang pernah mengalaminya.”
23742Please respect copyright.PENANAX5fcpgpyM9
23742Please respect copyright.PENANAuNqq4TP39i
“Tapi saya tidak seperti mereka Mas. Lagian siapa yang mau kepada saya yang jelek gini.”
23742Please respect copyright.PENANAguSyb1Yn4Y
23742Please respect copyright.PENANALYTGGeItoZ
“Emang belum pernah pacaran?”
23742Please respect copyright.PENANAf4M0nlqdhW
23742Please respect copyright.PENANAcaOFtUL2QL
“Waktu masih kuliah pernah juga ada cowok mendekati saya. Tapi ya gitu deh…belok ke cewek yang jauh lebih cantik dari saya.”
23742Please respect copyright.PENANAW5DdPBiGmZ
23742Please respect copyright.PENANATsSPSzrBEY
“Wah…padahal kulit Mona putih bersih gini….” kataku sambil mengelus lutut Mona yang muncul dari belahan kimononya.
23742Please respect copyright.PENANA8x12RcRkAS
23742Please respect copyright.PENANAAjmCoSxwHj
Kutunggu reaksinya. Dia diam saja. Dan aku makin ingin tahu. Tanyaku, “Pernah membayangkan indahnya berhubungan seks?”
23742Please respect copyright.PENANABEoJOqdxLM
23742Please respect copyright.PENANATO42pbjnrZ
“Ya…sering juga Mas. Tapi saya kan perempuan. Gak bisa aktif seperti laki-laki.”
23742Please respect copyright.PENANABElzUscW3t
23742Please respect copyright.PENANAYQzTaXtRMy
Aku rayapkan tanganku ke pahanya. Terasa hangat. Tanyaku lagi, “Kalau diraba-raba gini bagaimana rasanya?”
23742Please respect copyright.PENANA4tXEcDRPKD
23742Please respect copyright.PENANAaB7f8PMuee
“Mmm…degdegan, Mas.”
23742Please respect copyright.PENANAaOlTn5Ablf
23742Please respect copyright.PENANAG9i8B2MjIs
“Kita bikin kisah indah di antara kita yok….” kataku sambil memeluk pinggangnya, lalu kudekatkan bibirku ke bibirnya.
23742Please respect copyright.PENANAbbS9iwpAac
23742Please respect copyright.PENANA731HrVFUVY
Mona malah memejamkan matanya. Ini kuanggap bahwa ia siap mengikuti keinginanku, tapi masih malu mengatakannya secara lisan. Maka aku pun tak banyak basa-basi lagi. Kupagut bibirnya dengan hasrat biologisku yang mulai berdesir-desir.
23742Please respect copyright.PENANAr2y9oYrRax
23742Please respect copyright.PENANAsnjwBFIBXe
Mona diam saja. Tidak bereaksi pada waktu bibirnya mulai kulumat. Waktu tanganku merayap ke dalam belahan kimononya pun, dia tidak bereaksi. Dan aku senang sekali ketika langsung menyentuh payudaranya yang berukuran sedang-sedang saja.
23742Please respect copyright.PENANAjqvrW8IH1r
23742Please respect copyright.PENANAdiRLuYWAyE
Mona mulai bereaksi. Ia memelukku erat-erat ketika tanganku mulai mempermainkan pentil payudaranya. Dan aku mulai tak sabaran lagi. Kulepaskan ikatan tali kimononya, lalu kudorong dadanya agar rebah terlentang. Ia benar-benar pasrah. Kubuka belahan kimononya, sehingga sepasang payudaranya mulai tampak di depan mataku. Ketika pandanganku menurun ke bawah, kusaksikan tubuh berkulit putih bersih. Tidak mengecewakan. Kenapa pula tubuh seindah ini tidak pernah menarik perhatian kaumku?
23742Please respect copyright.PENANA3aQvVepxmH
23742Please respect copyright.PENANASiGapWUjcs
Aku semakin jauh melangkah. Kucelucupi pentil payudara Mona, sementara tanganku mulai merayapi pusar perutnya….menurun dan menyelinap ke lingkarat karet celana dalamnya. Wow, kusentuh gundukan rambut keriting yang lebat sekali. Mungkin ia tak pernah mencukur jembutnya.
23742Please respect copyright.PENANAzAYOuiJ8Ri
23742Please respect copyright.PENANAxeI5Yk9gJm
Ketika jemariku mulai mengelus2 belahan vagina yang masih tertutup celana dalam itu, sementara mulutku makin ganas menjilati dan menyedot-nyedot pentil teteknya, tubuh Mona terasa semakin menghangat. Tangannya pun mulai meremas-remas bahuku, sementara napasnya tertahan-tahan.
23742Please respect copyright.PENANANqHaGjayPr
23742Please respect copyright.PENANAwW51SDLdq5
Tapi aku mulai menurunkan kepalaku. Bibir dan lidahku mulai mencelucupi pusar perutnya. Mona hanya bisa mengeus-elus rambutku. Entah apa yang dirasakannya saat ini. Dan mulutku menurun terus, sementara kedua tanganku menurunkan celana dalam gadis berkulit putih bersih ini.
23742Please respect copyright.PENANAUVayZwgXCB
23742Please respect copyright.PENANAbRWKXSUI0m
“Mas….” terdengar suara Mona seperti protes ketika celana dalamnya sudah kulemparkan ke dekat bantal.
23742Please respect copyright.PENANAkjZ1LDjpgK
23742Please respect copyright.PENANAjTLM0mZDj1
“Kenapa?” tanyaku sambil menatapnya.
23742Please respect copyright.PENANAPTT9bthGeg
23742Please respect copyright.PENANAOOMa0csRmc
“Malu…” sahutnya.
23742Please respect copyright.PENANAktxREezUIm
23742Please respect copyright.PENANAALHjLhJoHx
“Gak usah malu-malu,” sahutku sambil menanggalkan celana panjang dan celana dalamku, “Tuh lihat….aku juga gak malu kan?” kupegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng sekali ini. Kudekatkan ke tangannya. Tapi ia tak berani menyentuhnya. Lalu matanya tampak terpejam lagi.
23742Please respect copyright.PENANAmO2HwIhBdV
23742Please respect copyright.PENANAO0s9f9TI6D
“Mona mau kan merasakan enaknya bersetubuh?” tanyaku sambil memegang ergelangan tangannya.
23742Please respect copyright.PENANAkslI6pkjQl
23742Please respect copyright.PENANAU4t9Cwdb8N
“Emang Mas mau?” ia menatapku dengan sorot malu-malu.
23742Please respect copyright.PENANA0Ypwo6FXeO
23742Please respect copyright.PENANAWrtKIqYarc
“Mau banget,” kataku, “tapi kalau Mona benar-benar masih perawan, semuanya harus dilakukan dengan sama-sama ikhlas.”
23742Please respect copyright.PENANA8a1vq2jUxo
23742Please respect copyright.PENANA23U7zuYtxt
“Saya memang masih perawan Mas. Silakan aja buktikan…”
23742Please respect copyright.PENANADzpZaYkYyA
23742Please respect copyright.PENANACzKpS8JLuR
“Mona rela kalau perawannya saya ambil?”
23742Please respect copyright.PENANASHyTI6o8Sh
23742Please respect copyright.PENANAjiD0NQlIzY
“Terserah Mas…soalnya jujur aja….saya juga ingin….” kata-katanya terputus begitu saja. Tapi aku sudah mengerti maksudnya. Dan menurutku, ucapannya itu sudah merupakan pengakuan yang luar biasa. Bahwa ia ingin merasakan digauli oleh lelaki.
23742Please respect copyright.PENANALaSlqIY1py
23742Please respect copyright.PENANAismaIIIM7n
Setelah melepaskan baju kaus, aku jadi telanjang bulat juga, seperti yang sudah terjadi pada Mona.
23742Please respect copyright.PENANAeTbqELDhYd
23742Please respect copyright.PENANADUZbKTzXrd
Ketika wajahku berada di depan kemaluannya yang berbulu lebat itu, terdengar suaranya, “Mas…mau ngapain? Saya malu dong punya saya dipelototin gitu.”
23742Please respect copyright.PENANA82UloQ3NPN
23742Please respect copyright.PENANAvWU54ytQ1o
“Sttt…diam aja ya….saya ingin membuktikan virginitasmu…hmmm…memang masih perawan, Mon,” sahutku sambil mengangakan mulut vagina gadis itu. Memang kulihat hymennya masih utuh. Berarti kemaluan gadis ini belum pernah diapa-apain.
23742Please respect copyright.PENANAaUtfTLvI5a
23742Please respect copyright.PENANAR8GoDu8Lp5
Ini sesuatu yang langka di zaman sekarang. Bahwa gadis berusia 32 tahun masih benar-benar perawan.
23742Please respect copyright.PENANAWA9VCo1dVF
23742Please respect copyright.PENANAGHpV2TzCcE
Maka tanpa basa basi lagi, kuserudukkan mulutku ke vagina yang masih virgin itu. Kuciumi beberapa kali. Lalu kujilati labia mayoranya (bibir besar kemaluan wanita).
23742Please respect copyright.PENANAdGG6SHjPUc
23742Please respect copyright.PENANAqYCpguzTKB
“Duuuh…Mas…ini diapain? Iiih…Mas gak jijik? Iiiih….Mas…..oooh….Mas….” Mona menggeliat-geliat dengan tangan mengepak-ngepak ke kasur. Terlebih lagi setelah aku memusatkan jilatan dan isapanku ke bagian clitorisnya. Semakin menggeliat-geliat mona dibuatnya. Bahkan lalu terdengar suara histerisnya, “Duuuh…Mas…ini enak sekali…tapi…oooh…Mas…..oooh…iya…geli tapi enak Mas…..oooh…hsssshhhh…..”
23742Please respect copyright.PENANAyeOIZW43cU
23742Please respect copyright.PENANA60wTxTppKq
Diam-diam kukeluarkan air liurku sebanyak mungkin, supaya liang kemaluan Mona jadi becek, karena untuk pertama kalinya akan ditembus oleh batang kemaluan lelaki….batang kemaluanku. Cukup lama aku melakukan cunnilingus (lelaki ngemut kemaluan wanita). Sehingga rintihan-rintihan histeris Mona makin menjadi-jadi. Apakah ia sempat mengalami orgasme waktu kemaluannya kujilati ini, entahlah. Sulit memastikannya, karena ia benar-benar pemula.
23742Please respect copyright.PENANAiG1px60Hm4
23742Please respect copyright.PENANAtoezew9jG0
Setelah Mona kuanggap siap untuk melakukan persetubuhan yang sebenarnya, kurentangkan sepasang kakinya selebar-lebarnya, lalu aku naik ke atas perutnya, sambil berkata, “Sekarang mulai penetrasi ya….”
23742Please respect copyright.PENANAIXrRC45MIE
23742Please respect copyright.PENANAVqAwtxRV07
Lalu kutempelkan puncak penisku di mulut kemaluan Mona yang sudah basah kuyup oleh air liurku, “Yang pertama pasti agak sakit….tahan ya Mon…”
23742Please respect copyright.PENANA2qLK05XtoA
23742Please respect copyright.PENANA4MyhLsc4x8
“Iya,” sahutnya lirih, “tapi ajarin ya Mas….saya kan masih bodoh banget dalam soal ini…”
23742Please respect copyright.PENANAhuyjq2uurH
23742Please respect copyright.PENANArCOB3Ahw0k
Aku mulai mendesakkan batang kemaluanku agak kuat…makin kuat…makin kuat…terasa sudah membenam sedikit….kudorong terus…terasa sempit sekali, padahal sudah kubikin basah tadi dengan air liurku…tapi dengan pengalamanku yang sudah cukup banyak, aku berhasil melakukannya….kuenjot sedikit demi sedikit, sambil berusaha agar penisku semakin jauh membenam di liang kemaluan Mona.
23742Please respect copyright.PENANA5JfKlAUUEE
23742Please respect copyright.PENANA6utZTXVP9j
Aku pun merapatkan dadaku ke dada Mona. Memeluk lehernya sambil melumat bibirnya. sementara penisku makin lama makin lancar maju-mundur dalam jepitan liang kemaluan Mona yang masih sangat sempit ini.
23742Please respect copyright.PENANAtptNJy1vnJ
23742Please respect copyright.PENANAB4ppNWCCyH
“Memek perawan…bukan main enaknya….” kataku sambil menjilati leher Mona.
23742Please respect copyright.PENANAt4TLh9xts9
23742Please respect copyright.PENANA3ToDQ65QRw
“Masa sih?”
23742Please respect copyright.PENANAX5vnjMwFTJ
23742Please respect copyright.PENANA08B1rUMurA
“Beneran. Mona sendiri gimana? Enak kan?”
23742Please respect copyright.PENANAT9bh5oDzmV
23742Please respect copyright.PENANApk1HdNOcvE
“Iya Mas…enak banget…duuuh….rasanya kayak gini ya….denyutnya sampai ke lutut-lutut…tapi…Mas…..Mas….seperti ada yang mau keluar……”
23742Please respect copyright.PENANAhUP5ZyfiLR
23742Please respect copyright.PENANADeUP0WrtTT
“Nikmati aja…mungkin itu pertanda mau orgasme….”
23742Please respect copyright.PENANAinWlTtQn9J
23742Please respect copyright.PENANAESw1W7Idg5
“Maaas….” Mona meremas-remas bahuku sambil memejamkan matanya. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut…lalu terasa jadi banyak lendir hangat. Berarti dia sudah mengalami orgasme.
23742Please respect copyright.PENANAo2Mh0tbsbz
23742Please respect copyright.PENANAgV6FSzhBFn
Mona baru sekali ini mengalami persetubuhan. Mungkin liang kemaluannya akan terasa sakit kalau aku berlama-lama menyetubuhinya. Maka aku pun mempercepat gerakan penisku, dengan tujuan ingin cepat-cepat ejakulasi, supaya Mona tak tersiksa dibuatnya.
23742Please respect copyright.PENANAqjrQYAl362
23742Please respect copyright.PENANAAU8eauw8mn
Dan ketika aku merasa sudah mau ejakulasi, cepat kucabut penisku dari liang kemaluan Mona. Dan sambil memegang penisku yang kuarahkan ke atas perut Mona, kurasakan penisku mengejut-ngejut sambil memuncratkan air maniku….crooot….crrooot…croooot….crooot….
23742Please respect copyright.PENANA4YLXOVnU74
23742Please respect copyright.PENANAbj5pl4svTq
Meski merasa lemas, aku turun dari tempat tidur. Kuambil handuk putih yang disediakan hotel untuk menyeka air mani yang menggenangi perut Mona. Dan ketika melirik ke arah seprai., kulihat ada genangan darah di situ. Hmmm…darah perawan Mona.
23742Please respect copyright.PENANAWwTvcciUcA
23742Please respect copyright.PENANAxSKA7yVuJA
“Mona benar-benar masih perawan…terimakasih ya….aku jadi sayang sama Mona….” kataku sambil menciumi pipinya.
23742Please respect copyright.PENANAyNV7zXiBvK
23742Please respect copyright.PENANA82rHoMTNTr
Mona cuma tersenyum, lalu menyahut lirih, “Ntar kalau kepengen lagi gimana?”
23742Please respect copyright.PENANAcjtDKzCmEs
23742Please respect copyright.PENANAM2cVH3fDP9
“Gampang. Tinggal bbm aja….nanti namamu akan kureset jadi nama cowok.”
23742Please respect copyright.PENANAcLHLwi1py8
23742Please respect copyright.PENANAW4Y4IXmmDs
“Supaya istri Mas jangan curiga?”
23742Please respect copyright.PENANAwFOOVLDKw7
23742Please respect copyright.PENANASjtAR72o7d
“Iya. Kalau Mona kangen, bbmin aja aku…bunyi bbmnya…pak barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
23742Please respect copyright.PENANAQ7LcFCeumV
23742Please respect copyright.PENANA2EgWFd7nCU
“Lalu?”
23742Please respect copyright.PENANAvRlHLsL5Xe
23742Please respect copyright.PENANAB9Xh7h1lmT
“Setelah di luar rumah, aku akan nelepon dan janjian ketemu di hotel mana, gitu.”
23742Please respect copyright.PENANA7neQcQskeu
23742Please respect copyright.PENANAZDlldPjs5z
“Iya Mas.”
23742Please respect copyright.PENANA1pEBO7nyye
23742Please respect copyright.PENANALLEC6LTQ2C
“Paling juga dalam tiga hari lagi Mona bakal kepengen lagi.”
23742Please respect copyright.PENANAoNhpS4dG3B
23742Please respect copyright.PENANAnIHdwD1KMO
“Kenapa bisa dipastikan begitu?”
23742Please respect copyright.PENANAbY1czKAsxM
23742Please respect copyright.PENANAiG7YfVefz0
“Kan lukanya dalam tiga hari akan sembuh. Kalau luka mengering kan suka gatal. Nah…saat itulah Mona akan merasa pengen digesek….heheheee….”
23742Please respect copyright.PENANAuNBGgNcW63
23742Please respect copyright.PENANAECQtrdP2Zu
“Mas…” Mona mendekatkan bibirnya ke bibirku, “minta kiss dong…yang mesra…”
23742Please respect copyright.PENANAQu6d5AL5B9
23742Please respect copyright.PENANA0nZSvoNROw
Aku terlongong sesaat. Kasihan juga Mona ini. Ia telah menyerahkan sesuatu yang paling berharga di dalam dirinya padaku. Dan aku tak boleh menyepelekan hal itu. Minimal aku harus memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
23742Please respect copyright.PENANAgvkXpojNH0
23742Please respect copyright.PENANAYnljJn6lhF
Maka dengan hangat kupeluk tubuhnya, dengan lembut kukecup bibirnya dan kulanjut dengan lumatan mesra dan hangat.
23742Please respect copyright.PENANA7Brn5fQcCe
23742Please respect copyright.PENANAzfydTyDQRF
Tapi karena kami masih sama-sama telanjang, saling peluk begini membuat kemaluan kami bersentuhan terus. Penisku pun menegang lagi dibuatnya. Maka bisikku, “Mau lagi?”
23742Please respect copyright.PENANAVNL1bOU2Xj
23742Please respect copyright.PENANAJKbUiR2fSz
Mona menatapku dengan sorot pasrah, “Terserah Mas…” sahutnya.
23742Please respect copyright.PENANA4I858hoc5u
23742Please respect copyright.PENANA1JECna0n6k
Maka kugumuli gadis yang barusan kuperawani itu dengan sepenuh gairahku. Mona pun mulai pandai membalas gumulanku, dengan melumat bibirku sambil memegang batang kemaluanku dan terkadang meremasnya pelan-pelan.
23742Please respect copyright.PENANAAp4dQNhjKA
23742Please respect copyright.PENANAVd4I0zTsiQ
Ketika aku masih saling lumat dengan Mona, diam-diam kumasukkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang surgawinya.
23742Please respect copyright.PENANA2EDITWZDWr
23742Please respect copyright.PENANAcUbQsDz5Fe
Tidak terlalu sulit membenamkan senjata pusakaku, karena liang vagina Mona masih berlendir. Tapi enaknya kemaluan yang baru saja kuperawani, memang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Masih sangat menjepit, sehinggga terasa sekali nikmatnya waktu aku mulai mengayun batang kemaluanku, maju-mundur dan maju mundur….
23742Please respect copyright.PENANAj7h7YN1NGP
23742Please respect copyright.PENANABq8lPX33N5
Mona pun tampak menikmatinya. Terlebih setelah aku mengenjotnya sambil mengulum dan menjilati pentil teteknya, mata Mona jadi merem melek dibuatnya.
23742Please respect copyright.PENANAwSt4e0YDGJ
23742Please respect copyright.PENANAjV1iKGCaLX
“Mas…oooh…kok enak sekali Massss…..ooooh…..”
23742Please respect copyright.PENANAHNmrQELz6m
23742Please respect copyright.PENANADR3xUTNQ1s
Mendengar rintihan dan desahan erotis Mona, aku jadi makin bergairah mengenjot penisku. Sehingga Mona semakin merem melek, sementara kedua tangannya sering meremas-remas kain seprai, terkadang juga meremas-remas rambutku sambil menahan-nahan napasnya.
23742Please respect copyright.PENANA24pysTWH9a
23742Please respect copyright.PENANA6zTPdsuOPc
Beberapa saat kemudian kurasakan sekujur tubuh Mona menggeliat….mengejang….disusul dengan hembusan nafas panjangnya… …..aaaaaaahhhh….dan aku merasakan liang kewanitaannya berkedut-kedut. Disusul dengan membasahnya lubang yang tengah kunikmati ini….sehingga terasa menjadi hangat sekali…terasa tidak terlalu sempit lagi…..
23742Please respect copyright.PENANALicxoIYPOP
23742Please respect copyright.PENANA7BBhYHefz6
Dan aku tahu apa yang sedang terjadi…….
23742Please respect copyright.PENANAxRcCQcNplf
Episode 4
23742Please respect copyright.PENANAfpkwnZ652J
23742Please respect copyright.PENANAiFAtTl4AZl
23742Please respect copyright.PENANADuGMIfHUe6
Di dalam dunia bisnisku, ada rekan yang kuanggap sebagai sahabat terdekatku. Edo namanya (maaf, bukan nama sebenarnya). Tapi ia seperti rekan-rekan yang lain, Edo pun selalu memanggilku Boss. Entah kenapa orang-orang di kelompokku selalu memanggilku boss. Padahal rekan-rekan semuanya kuanggap sejajar denganku, tidak ada yang atasan dan tidak ada yang bawahan. Tapi mungkin karena aku selalu berusaha murah hati, mereka lalu menganggapku sebagai boss. Dalam setiap perjalanan jarak jauh, misalnya, aku tak pernah berhitung-hitung untuk memakai mobilku berikut masalah bensinnya selalu aku yang menanggungnya. Meski urusan bisnis belum clear, aku tak pernah pelit untuk mentraktir makan kepada siapa pun yang sedang bersamaku. Apalagi soal rokok, aku tak pernah pelit-pelit.
23742Please respect copyright.PENANAtYKBxkre2o
23742Please respect copyright.PENANAEhzCXj3OoB
Yah, maklumlah di antara rekan-rekan bisnisku tidak banyak yang sudah lumayan mapan seperti aku. Kebanyakan justru masih payah hidupnya, sehingga banyak yang mati-matian mencari informasi untuk target bisnis kelompokku. Sementara aku lebih banyak duduk manis, sambil menunggu informasi baru dari rekan-rekanku.
23742Please respect copyright.PENANA03YM8Fi8ZY
23742Please respect copyright.PENANAjaBwABcF1g
Kalau aku dianggap “number one” di dalam kelompok bisnisku, maka mungkin yang bisa dianggap “number two” adalah Edo itu. Karena rumahnya selalu dijadikan tempat kumpul-kumpul kelompok bisnisku, sehingga rumahnya sering mendapat julukan basecamp bagi kelompokku.
23742Please respect copyright.PENANAe1xU7UGmhN
23742Please respect copyright.PENANAHCdQe4r1kI
Edo memang pantas mendapat gelar orang kedua setelah aku. Karena selain pintu rumahnya selalu terbuka untuk rekan-rekan lain, ia juga tak pernah pelit-pelit untuk menyuguhi makanan-minuman kepada siapa pun yang sedang berkumpul di rumahnya.
23742Please respect copyright.PENANAwqp53DE6ro
23742Please respect copyright.PENANATWeCcj5UXC
Usia Edo boleh disebut sebaya denganku, sama-sama 30an lebih sedikit, begitu. Kami juga sama-sama sudah punya anak yang masih kecil.
23742Please respect copyright.PENANA7sKXTs5dvj
23742Please respect copyright.PENANAMCr1GwhkQM
Di antara kelompok bisnisku, Edo dan aku boleh disebut yang paling muda. Karena rekan-rekan yang lain rata-rata usianya di atas 40 tahun. Bahkan ada yang sudah 60 tahun lebih, tapi masih giat mencari duit dan bergabung dengan kelompokku.
23742Please respect copyright.PENANACYNxiGSq7B
23742Please respect copyright.PENANARFSaExe70O
Pada suatu hari, seperti biasa aku mendatangi rumah Edo untuk kumpul-kumpul sambil mencari-cari info bisnis. Tapi hari itu rumah Edo terasa sepi, belum ada rekan lain yang datang. Aku dan tuan rumah duduk di teras depan, yang biasa dijadikan tempat ngobrol. Kalau ada yang serius, barulah tamunya dipersilakan masuk ke dalam.
23742Please respect copyright.PENANAbwVLyMCkYM
23742Please respect copyright.PENANAgFfWZYQUJv
Setelah ngobrol ke barat ke timur, akhirnya Edo menanyakan sesuatu yang di luar masalah bisnis, “Boss….kelihatannya Mona itu udah dapet ya sama Boss?”
23742Please respect copyright.PENANAN5qlwj1qxQ
23742Please respect copyright.PENANAyNDQTivtBC
Aku terhenyak, sedikit kaget, karena tadinya kupikir tiada orang lain yang tahu masalah yang satu itu. Tapi sebagai seorang lelaki, yang terkadang bangga dalam “prestasi mendapatkan cewek”, aku malah mengiyakannya.
23742Please respect copyright.PENANAlKAh16nd62
23742Please respect copyright.PENANA2B3PTfQjJm
Kataku, “Abis…teman-teman lain gak ada yang minat, ya kumanfaatkan aja.”
23742Please respect copyright.PENANAUbtBspPiP9
23742Please respect copyright.PENANAp2lVTV3uby
“Boss kan selalu paling cepat mendapatkan cewek. Yang dari Malang itu juga tau-tau udah jadi milik Boss aja,” kata Edo sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, waktu pertama Boss embat, dia masih perawan?”
23742Please respect copyright.PENANAtKvVxKYPMK
23742Please respect copyright.PENANABAKbyPgzU7
“Iya,” aku mengangguk, “kasihan kan umur segitu belum pernah merasakan lelaki.”
23742Please respect copyright.PENANAVqEVlWxoW3
23742Please respect copyright.PENANAmMDbpxHaNm
“Padahal kulitnya putih bersih gitu ya Boss.”
23742Please respect copyright.PENANAutC5Z43yQh
23742Please respect copyright.PENANAvSNUPmmymb
“Iya…putih dan mulus banget.”
23742Please respect copyright.PENANA8tfn9ksABA
23742Please respect copyright.PENANAiwk4T6WTBR
“Wajahnya juga gak jelek. Tapi penampilannya terlalu judes, makanya cowok-cowok jadi males mendekati dia.”
23742Please respect copyright.PENANArOkylyJxec
23742Please respect copyright.PENANADe8e1OWR6r
“Iya. Sebenarnya dia itu lugu. Bukan dingin atau judes.”
23742Please respect copyright.PENANAUpaZLglYBY
23742Please respect copyright.PENANASn7pSxw5xK
“Terus…Boss mau serius sama dia?”
23742Please respect copyright.PENANAY7ecO6QULM
23742Please respect copyright.PENANAukDW8BvXFC
“Serius?”
23742Please respect copyright.PENANAbcBZubxllu
23742Please respect copyright.PENANAISnNsxpFWI
“Iya. Maksudnya…Boss mau nikahin dia?”
23742Please respect copyright.PENANAte3luJuOmu
23742Please respect copyright.PENANA0s0A1k95ju
“Gak lah. Aku kan udah punya istri.”
23742Please respect copyright.PENANAfVO6tbGcSJ
23742Please respect copyright.PENANAB9QqS4Pw2g
“Nah…kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
23742Please respect copyright.PENANA6islSoB1Vy
23742Please respect copyright.PENANA21A9Ag9YFf
Aku agak kaget mendengar “usul” sahabatku itu. Memang aku sudah banyak membaca pengalaman orang-orang, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentang swinger, threesome, gangbang dan sebangsanya. Tapi saat itu aku belum pernah melakukannya. Maka aku menjawab, “Ya berjuang aja sendiri. Siapa tau dia mau.”
23742Please respect copyright.PENANAXW2O05tV5n
23742Please respect copyright.PENANA683OJuh2O1
“Bukan gitu Boss. Maksudnya…kita bikin acara bertiga…biar seru. Tentu harus Boss yang memfasilitasi dan membujuknya dulu supaya mau.”
23742Please respect copyright.PENANAZVUdPbpZTz
23742Please respect copyright.PENANAlguiszDGXE
Aku tercenung. Usul Edo cukup menarik. Tapi apakah Mona takkan menolak? Lalu bagaimana caranya supaya dia mau dithreesome?
23742Please respect copyright.PENANAd8gSzrRTY2
23742Please respect copyright.PENANAhnyjrzQP1Z
“Boss,” kata Edo lagi ketika aku masih tercenung, “Hari Minggu kita kan mau eksekusi pabrik bangkrut yang di Bogor itu.”
23742Please respect copyright.PENANAj5Hd6UKohB
23742Please respect copyright.PENANAbIRcrbFcMX
“Terus?” aku memandang sahabatku.
23742Please respect copyright.PENANAefMLKpxWb0
23742Please respect copyright.PENANAkMGk6gbWvX
“Kita ajak aja Mona,” sahut Edo, “Dia kan teliti sekali kalau soal hitung menghitung. Kita terjunkan saja dia ke lapangan, sementara kita cukup hadir saja.”
23742Please respect copyright.PENANASNJW5sFhRZ
23742Please respect copyright.PENANAUZ3GYEREmm
“Pembongkaran pabrik itu takkan cukup seminggu.”
23742Please respect copyright.PENANAZotdFMTduL
23742Please respect copyright.PENANAVQHrNjhYJN
“Justru itu….kita nginep di hotel…lalu siangnya kita bekerja di lokasi, malamnya nginep di hotel.”
23742Please respect copyright.PENANAwvSkQhNf4q
23742Please respect copyright.PENANApBIVafEnlS
“Hahahaa….sampeyan ini ada aja akalnya Do. Oke….nanti Mona kuajak. Mudah-mudahan aja dia lagi bersih pada waktunya.”
23742Please respect copyright.PENANANXT3Lv04Jx
23742Please respect copyright.PENANAjxeZj0WYU3
“Maksud Boss bersih gimana?”
23742Please respect copyright.PENANAajJ8ukXgU3
23742Please respect copyright.PENANA7H30UxuPOf
“Ya bersihlah, gak sedang datang bulan. Kalau lagi menstruasi kan gak bisa diapa-apain.”
23742Please respect copyright.PENANAPO9GBIY4Yg
23742Please respect copyright.PENANAJywCII6IZP
“Oh…iya…iyaaa….”
23742Please respect copyright.PENANA35nqU6pHTp
23742Please respect copyright.PENANAxZao6crCF2
Pintu depan terbuka. Raisha (istri Edo) muncul, dengan dua cangkir kopi mengepul dan sepiring kue lapis legit di atas bakinya. Spontan kuhentikan pembicaraan mengenai Mona itu.
23742Please respect copyright.PENANAEwL3iWDZdy
23742Please respect copyright.PENANASSGDElepSp
“Wah, kalau bertamu ke sini selalu merepotkan ya?” kataku ketika Raisha meletakkan cangkir-cangkir kopi dan piring kristal dengan kue lapis legitnya di atas meja kecil.
23742Please respect copyright.PENANAXQoY4yIWyB
23742Please respect copyright.PENANAf5O6dbNLfK
“Aaah…seadanya aja Pak,” sahut Raisha sambil tersenyum, Silakan diminum…”
23742Please respect copyright.PENANAe50i45pWAx
23742Please respect copyright.PENANASoxEnKFvft
“Iya,” aku mengangguk, “terimakasih.”
23742Please respect copyright.PENANADztRqvKHeV
23742Please respect copyright.PENANAYZDLOKFoTv
Ketika istri Edo masuk lagi ke dalam, hpku bergetar. Ada BBM. Cepat kubuka. Ternyata dari Mona. Isinya, ” Pak, barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
23742Please respect copyright.PENANAgM15SEAJTv
23742Please respect copyright.PENANAJVMIaqreGg
Itu kode yang kuanjurkan kalau ia merasa kangen padaku. Karena ada Edo, aku balas dengan bbm lagi, “Nanti jam 4 sore standby di tempat yang tempo hari ya.”
23742Please respect copyright.PENANA0AwhuCVLaP
23742Please respect copyright.PENANAI6yAsYRE6y
“Oke.”
23742Please respect copyright.PENANAAwGTMtzhRR
23742Please respect copyright.PENANAwkUAWOoil9
Tak lama kemudian rekan-rekanku berdatangan satu persatu. Lalu kami tenggelam dalam pembahasan bisnis.
23742Please respect copyright.PENANAcOIxzMfG23
23742Please respect copyright.PENANAlupN1XHy1t
Jam 15.30 aku pamitan kepada rekan-rekanku. Edo mengantarkanku sampai di mobil yang kuparkir di depan rumahnya. Setengah berbisik ia bertanya, “Gimana Boss acara kita hari Minggu? Sudah pasti?”
23742Please respect copyright.PENANAAaVqtYu0WI
23742Please respect copyright.PENANAvaaWtdijXW
“Sekarang kan baru Senin. Harus tau dulu jadwal menstruasinya. Kepastiannya mungkin besok. Oke?” sahutku perlahan juga, sambil menepuk bahu Edo.
23742Please respect copyright.PENANAX0gjCeTwU6
23742Please respect copyright.PENANAuGdx6AAhYa
“Oke Boss,” Edo mengangguk-angguk dengan sorot ceria.
23742Please respect copyright.PENANAPDzEXPuPg7
23742Please respect copyright.PENANAD2QgZymR2x
Belasan menit kemudian mobilku sudah kuparkir di depan sebuah rumah makan kecil. Inilah tempat yang sudah kujanjikan dengan Mona. Waktu melangkah masuk ke dalam rumah makan itu, pandanganku mencari-cari ke setiap sudut rumah makan. Mona belum datang. Langsung saja kupesan makanan, karena kebetulan perutku lapar juga.
23742Please respect copyright.PENANAc6PXW59dsd
23742Please respect copyright.PENANAgWgJa2EAl3
Setelah kuhabiskan makanan yang kupesan, barulah Mona muncul. Dalam gaun terusan berwarna krem. Wow…ternyata kalau berdandan, Mona itu tampak manis juga.
23742Please respect copyright.PENANAOp1Q2a57rK
23742Please respect copyright.PENANAeOpuh3aGvp
“Udah lama menunggu?” tanyanya sambil duduk di kursi yang bersebrangan denganku.
23742Please respect copyright.PENANAaBGFvqNO4H
23742Please respect copyright.PENANAnfFufCDQO9
“Lama sih gak, seperempat jaman gitu lah. Makan dulu ya.”
23742Please respect copyright.PENANAqWO11Nnoqb
23742Please respect copyright.PENANAWunnwdnxDJ
“Masih kenyang, tadi makan dulu sebelum pergi ke sini.”
23742Please respect copyright.PENANAsUo4mjHPqh
23742Please respect copyright.PENANAToXue1zWTX
Beberapa saat kemudian aku sudah di belakang setir mobilku bersama Mona yang duduk di sampingku.
23742Please respect copyright.PENANANaNVHWbHwj
23742Please respect copyright.PENANAoA99iWH28z
“Mona kalau berdandan kelihatan manisnya,” kataku sambil merayapkan tangan kiriku ke lutut gadis itu.
23742Please respect copyright.PENANAdK5rbAxYL5
23742Please respect copyright.PENANAnvljdPYdha
“Ah…Mas bisa gombal juga ya.”
23742Please respect copyright.PENANAsZmjLNqoKK
23742Please respect copyright.PENANAiZWR76TdCM
“Beneran, itu bukan gombal. Ohya…kira-kira hari Minggu yang akan datang lagi M gak?”
23742Please respect copyright.PENANAA8SeDblQwX
23742Please respect copyright.PENANAhC0xszo1qz
“Baru aja bersih dua hari yang lalu Mas. Emang kenapa?”
23742Please respect copyright.PENANASjvTKTA54b
23742Please respect copyright.PENANAbcBdkO4xUl
“Ada kerjaan di Bogor. Mungkin bisa semingguan di sana. Bisa ikut kan?”
23742Please respect copyright.PENANArKCyxwOI3J
23742Please respect copyright.PENANAz500m30JR5
“Iya,” Mona mengangguk, “dari dulu saya kan gak pernah menolak ajakan Mas.”
23742Please respect copyright.PENANABa3SGK6bGh
23742Please respect copyright.PENANAdnNh6Xe6G7
“Masalahnya kerjaan di Bogor itu butuh waktu agak lama.”
23742Please respect copyright.PENANA1bKISxTvTl
23742Please respect copyright.PENANAdq3rPZemVh
“Gak apa-apa. Demi Mas…berbulan-bulan juga saya siap menemani.”
23742Please respect copyright.PENANAIsMSfsbvo8
23742Please respect copyright.PENANARX7h1y6Aw7
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan itu.
23742Please respect copyright.PENANApQ7V1bXJgR
23742Please respect copyright.PENANA7TL3fk35om
Di mulut jalan kecil, kubelokkan mobilku. Lalu kuparkir di pelataran parkir sebuah hotel yang tersembunyi, tidak kelihatan dari jalan raya. Aku senang memakai hotel ini, karena suasananya tenang dan nyaman. Memang bukan hotel berbintang, tapi fasilitasnya lumayan bagus. Ada air panas, pakai AC dsb. Ekonomis tapi manis.
23742Please respect copyright.PENANAk0nKVM59rE
23742Please respect copyright.PENANAcsJlT6eGlS
Mona sudah dua kali dibawa cek in di hotel ini. Dan kini untuk ketiga kalinya aku membawa Mona ke hotel ini.
23742Please respect copyright.PENANACqhySn3PKI
23742Please respect copyright.PENANAzonuSzUNEl
Aku mendapat kamar di sudut lantai dua. Setelah memberikan tip kepada bellboy yang mengantarkanku ke kamar ini, kututupkan pintu, langsung kukunci. Dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil menarik pergelangan tangan Mona.
23742Please respect copyright.PENANA7weUkwqnav
23742Please respect copyright.PENANAOMCp0CDov0
Kududukkan Mona di atas pangkuanku, dengan wajah saling berhadapan.
23742Please respect copyright.PENANALfWpmAL0qs
23742Please respect copyright.PENANAmF6qkTsKfV
“Sudah ke dokter?” tanyaku. Maksudku agar ia ikutan KB.
23742Please respect copyright.PENANAx0I6jLGW6Y
23742Please respect copyright.PENANAD9E3DcEy8o
“Udah. Tapi untuk sementara hanya dikasih pil untuk sebulan. Kalau tidak ada reaksi negatif, baru nanti disuntik tiga bulan sekali atau enam bulan sekali katanya.”
23742Please respect copyright.PENANAQfgrv7gRjE
23742Please respect copyright.PENANApbJ7FumSUM
“Jadi sekarang aman buat dilepasin di dalam?!” kataku sambil mendekap pinggangnya erat-erat.
23742Please respect copyright.PENANAxUXxFD21PY
23742Please respect copyright.PENANAP8LtzOS4Ko
“Iya selama sebulan aman,” sahutnya, “Nanti kalau udah disuntik si lebih lama lagi amannya.”
23742Please respect copyright.PENANAg6IZcZbzP0
23742Please respect copyright.PENANA4bHXULEJBO
“Sipppp !” cetusku sambil menyingkapkan gaunnya, lalu menanggalkannya.
23742Please respect copyright.PENANAYMBE99d7We
23742Please respect copyright.PENANArT2hpv3MZV
Kucermati tubuh Mona yang tinggal mengenakan celana dalam dan bra itu. Sesungguhnya mulus sekali tubuh gadis ini. Tiada bekas luka atau apa pun di tubuhnya yang putih bersih ini. Aku beruntung bisa memiliki gadis ini, meski ia bukan istriku. Tapi mendadak aku teringat kata-kata Edo tadi: “….kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
23742Please respect copyright.PENANAQE25yfVOjQ
23742Please respect copyright.PENANAfxRmPFVhdp
Dan ketika aku telah melepaskan branya, kuciumi leher dan puting payudara Mona, sementara khayalanku melayang-layang….membayangkan ketika aku sedang sharing dengan Edo di Bogor nanti. Apakah aku akan rela melihat tubuh semulus ini disetubuhi oleh Edo nanti? Ah…kenapa tidak rela? Toh Mona ini bukan istriku. Tapi benarkah aku akan merelakannya?
23742Please respect copyright.PENANAUrpyEJS3Ze
23742Please respect copyright.PENANAjLMGDksK6o
Entahlah. Yang jelas aku sudah menanggalkan celana dalam gadis ini. Kelihatan bulu kemaluannya sudah dirapikan, diguntingi di sana-sini. “Wow….kapan jembut lebat ini dirapikannya?”
23742Please respect copyright.PENANAjoEyduihKL
23742Please respect copyright.PENANAFFYH6gP0xS
“Kemaren,” sahut Mona yang sudah menelentang pasrah di atas tempat tidur, “Kan Mas yang nyuruh dirapiin, biar jangan berantakan…”
23742Please respect copyright.PENANAeSSqiGAYNd
23742Please respect copyright.PENANAVLVJqWh8Gn
“Iya, iya…ini lebih bagus…” kataku sambil mengelus-elus bulu kemaluan Mona yang sudah tampak rapi tapi tidak dibuang habis ini.
23742Please respect copyright.PENANAlVwARSCoWS
23742Please respect copyright.PENANALh5m0f4GxA
Mona pun mulai memberanikan diri menarik ritsleting celana corduroy abu-abuku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan akhirnya ia berhasil menyembulkan batang kemaluanku. Terasa telapak tangannya hangat waktu menggenggam batang kemaluanku yang sudah tegang ini.
23742Please respect copyright.PENANAlbzMIcAM9J
23742Please respect copyright.PENANAh8glkabXI9
Aku jadi teringat dalam pertemuan sebelumnya aku sudah mengajarinya cara-cara felatio (menyelomoti penis). Dan tampaknya ia ingin semakin mahir. Batang kemaluanku dimasukkan ke dalam mulutnya. Terasa ia mengisap-isap, lalu mengeluarkan lagi dari mulutnya, kemudian ia menjilati testicleku…leher penisku dan moncongnya juga.
23742Please respect copyright.PENANABykTTLmU9R
23742Please respect copyright.PENANAPtW7CJO2Jh
“Hmmm…ternyata Mona cerdas sekali ya….sudah enak nih permainan mulutnya,” kataku sambil melepaskan baju kaus putihku.
23742Please respect copyright.PENANAuUHpgXXwAw
23742Please respect copyright.PENANA5h1crqMH0E
“Siapa dulu dong gurunya?” sahut Mona sambil tersenyum, kemudian menarik celana panjang dan celana dalamku, sehingga kami jadi sama-sama bertelanjang bulat kini.
23742Please respect copyright.PENANAVMTMFGCgqG
23742Please respect copyright.PENANAwHJbVO8xo0
“Mau nyobain enam sembilan?” tanyaku.
23742Please respect copyright.PENANA2NzzXLBLzW
23742Please respect copyright.PENANAr3MUXAj1KH
“Gimana caranya?” ia tampak bingung.
23742Please respect copyright.PENANApsMJSu7U1g
23742Please respect copyright.PENANAXLHrwg0En7
Lalu aku menelentang. Kusuruh dia mengambil posisi sungsang, menelungkup di atas perutku dengan wajah menghadap ke penisku, sementara vaginanya berada di atas mulutku.
23742Please respect copyright.PENANALi1evqxNsx
23742Please respect copyright.PENANA7IiIDBbyJU
Tak sulit mengarahkan posisi yang baru buat Mona ini. Aku jadi bersemangat untuk menjilati kemaluan Mona yang sudah kungangakan di atas mulutku, karena aku tahu Mona sangat menjaga kebersihan, sehingga ketika lidahku mulai menjilati celah kemaluannya, tiada aroma yang tak sedap sedikit pun. Memang kata para pakar, kalau suka main oral, alat vital harus dijaga agar tetap hygienis.
23742Please respect copyright.PENANAyAH1CdE4q0
23742Please respect copyright.PENANAb37ROHo7va
Mona pun mulai aktif mengoral penisku, sesuai dengan yang pernah kuajarkan. Jemarinya mengurut-urut batang kemaluanku, sementara moncongnya dijilati tanpa canggung-canggung lagi. Tapi kurasakan selomotannya sering berhenti ketika aku mulai aktif menjilati clitorisnya. Bahkan terkadang pinggulnya menghempas, menekan wajahku sehingga aku jadi sulit bernapas.
23742Please respect copyright.PENANAnjMz5tQh3x
23742Please respect copyright.PENANASPDSC19ve6
Namun aku tak mau complain. Aku harus memakluminya, karena “jam terbang”nya masih sedikit sekali. Maka akhirnya kusuruh Mona menelentang, kemudian aku merayap ke atas perutnya sambil memegangi penisku yang sudah ngaceng berat ini.
23742Please respect copyright.PENANAHCtv2E8M0p
23742Please respect copyright.PENANAOxD7HNnVc4
Akibat permainan 69 tadi, walau cuma sebentar, vagina Mona jadi basah. Tak sulit bagi penisku untuk menerobos lubang hangatnya, langsung masuk setengahnya….disusul dengan dekapan erat gadis itu, dengan nafas yang tertahan.
23742Please respect copyright.PENANADdmey1tqMS
23742Please respect copyright.PENANADR787NAtyH
Aku pun mulai mengayun penisku. Dan setiap kudorong sengaja kubenamkan lebih dalam. Sehingga akhirnya aku berhasil membenamkan sepenuhnya.
23742Please respect copyright.PENANA0REaaIV0Qs
23742Please respect copyright.PENANAownVEHAaoA
Mulailah aku menyetubuhi gadis itu untuk yang kesekian kalinya. Yang paling menyenangkan, aku akan bisa melepaskan air maniku di dalam vagina gadis itu, takkan lagi harus ngecrot di mana-mana.
23742Please respect copyright.PENANAe1AqK0apPE
23742Please respect copyright.PENANA7hU8WSmWlw
Dan kali ini kelihatannya Mona seperti sedang meresapi benar nikmatnya hubungan badan kami. Mungkin karena sekarang ia sudah dibentengi oleh pil anti hamil dari seorang dokter yang kukenal baik. Sehingga seberapa rakus pun ia bersetubuh denganku, takkan menimbulkan kehamilan. Mungkin hal itulah yang membuatnya jadi leluasa menikmati setiap jelajahan seksual dariku.
23742Please respect copyright.PENANAXoOOInf4DF
23742Please respect copyright.PENANAr3zSQ8QhaS
Ketika aku mulai mengayun penisku dengan garangnya seorang lelaki, Mona menyambutku dengan remasan-remasan di bahuku, terkadang pula di kepalaku, sehingga pastilah rambutku mulai acak-acakan. Meski perlahan, desahan-desahan histerisnya pun mulai berkumandang di telingaku. Desahan histeris itu kadang-kadang terpaksa kuhentikan dengan ciuman ganasku. Dan ia tampak menikmatinya. Menikmati indahnya saling lumat ketika kemaluan kami sedang bergesekan dengan irama yang khas.
23742Please respect copyright.PENANAxg8TR0rtGi
23742Please respect copyright.PENANA4n4QtQUZxw
Dan kali ini aku ingin “uji coba” meletuskan spermaku di dalam vagina Mona, karena selama ini aku belum pernah melakukan bersamanya. Maka ketika Mona mulai berkelejotan secara khas, yang kukenal sebagai tanda-tanda akan mencapai orgasme, aku pun mempercepat ayunan penisku. Aku tak ingin berlama-lama lagi…ingin secepatnya menikmati indahnya ejakulasi dalam jepitan liang kemaluan gadis itu.
23742Please respect copyright.PENANAGQvSEGB3rF
23742Please respect copyright.PENANANA2DjHGnJr
Lalu…kami seperti orang-orang yang sedang kerasukan…sama-sama mengejang, saling cengkram….saling remas…..dan ketika kurasakan lubang kewanitaan Mona berkedut-kedut, saat itu pula aku sedang membenamkan batang kejantananku sedalam mungkin…..lalu terasa moncong penisku menyemprot-nyemprotkan air mani ke dalam liang surgawi Mona.
23742Please respect copyright.PENANA796Srf5EjL
23742Please respect copyright.PENANAE0Q4kJrZFr
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan, karena berhasil mencapai titik ternikmat secara berbarengan. Tapi pelukan Mona tetap ketat, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Maka kuciumi bibirnya berkali-kali. Lalu aku pun terkapar di atas perutnya.
23742Please respect copyright.PENANAq2eCvWSRRe
Episode 5
23742Please respect copyright.PENANAJ0vUm8lCWi
23742Please respect copyright.PENANAvUEJ6JmNyd
23742Please respect copyright.PENANAg2Ppo0pRi8
Lokasi pabrik yang akan dibongkar dan dijual besi-besi tuanya itu belasan kilometer di luar kota Bogor. Tapi aku sudah booking kamar hotel di kota Bogor. Sengaja cuma pesan 1 kamar dengan dua bed, yang satu bed besar, satunya lagi bed medium. Sengaja kuatur seperti itu. Kepada Mona kuterangkan bahwa bed yang besar untuk aku dan dia, sementara bed yang kecilan untuk Edo. Ternyata Mona tidak complain. Mungkin karena ia belum tahu rencanaku dengan Edo.
23742Please respect copyright.PENANAhEVrX8bs5Z
23742Please respect copyright.PENANAfrBA662btd
23742Please respect copyright.PENANARkQEuumlVi
Ketika aku datang di lokasi, pembongkaran besi-besi di bekas pabrik bangkrut itu sudah mulai dilaksanakan. Pak Gatot dan Pak Hamid (dua orang teamku) sudah dari kemaren nongkrong di lokasi, untuk mengawasi pembongkaran pabrik. Karena kalau tidak diawasi dari awal, biasanya banyak besi-besi yang raib. Maklum saat itu besi tua sedang jadi primadona bagi para pebisnis.
23742Please respect copyright.PENANAbF85szJnUF
23742Please respect copyright.PENANAkqXj7GdJOK
23742Please respect copyright.PENANAY8hlcGowQd
Aku percayakan kepada Pak Gatot dan Pak Hamid untuk mengawasinya, karena Pak Gatot seorang purnawirawan TNI, sementara Pak Hamid purnawirawan polisi. Mereka tidur di lokasi, karena pembongkaran itu biasanya dilaksanakan siang malam, untuk mengejar target waktu yang telah ditentukan.
23742Please respect copyright.PENANAQLKjj9RS5C
23742Please respect copyright.PENANAN2Xqmj56NH
23742Please respect copyright.PENANAPMWF4BNRKP
Dalam hal ini aku bertindak sebagai mediator yang bermodal. Karena sebelum dibayar oleh buyer, duitku yang dipakai untuk menalangi setiap kilogram besi yang sudah ditimbang dan dimuat ke truk-truk. Karena itu orang-orang menyebutku sebagai arranger. Bukan mediator lagi. Tapi terserahlah julukan apa yang mereka berikan padaku. Yang penting, aku mendapatkan duit dari selisih harga pembelian dan penjualan.
23742Please respect copyright.PENANAsTkJBEayWQ
23742Please respect copyright.PENANAPbLbHW5mhU
23742Please respect copyright.PENANAn2YN2Kze8u
Itu sekilas latar belakang bisnisku di dekat Bogor ini. Tapi di sini aku bukan mau bicara soal bisnisku. Aku mau menceritakan rencanaku dengan Edo, sahabatku.
23742Please respect copyright.PENANALiNPuBny0C
23742Please respect copyright.PENANAWhalrC1dQj
23742Please respect copyright.PENANApaDfOKfsvz
Di hari pertamaku berada di daerah Bogor, sampai sore aku berada di lokasi pembongkaran pabrik bangkrut itu.
23742Please respect copyright.PENANAwOBej0WSFf
23742Please respect copyright.PENANALRrn3h6NwE
23742Please respect copyright.PENANA5veqiGcO5z
Kami tiba di hotel ketika langit sudah menuju gelap. Mona minta izin untuk mandi duluan, karena badannya sudah berlepotan keringat katanya. Aku pun memaksa ikut ke dalam kamar mandi, meski Mona seperti tak mengizinkan.
23742Please respect copyright.PENANAC04wFPrDVK
23742Please respect copyright.PENANAF7YIEY8Yy2
23742Please respect copyright.PENANAvYFhAkQhx7
“Kan ada Bang Edo, Mas,” kata Mona setelah pintu kamar mandi kututupkan dari dalam, “Nanti dia merasa heran.”
23742Please respect copyright.PENANAnWUNuKDUgz
23742Please respect copyright.PENANA7XfVbV2Jhb
23742Please respect copyright.PENANAknqfbX168T
“Dia sudah tau,” sahutku, “Entah siapa yang ngasih tau.”
23742Please respect copyright.PENANAi0VO7ErM1C
23742Please respect copyright.PENANAnWKXgdT8vj
23742Please respect copyright.PENANAcyW7OG7I02
“Mungkin sopir Mas itu yang ngasih tau.”
23742Please respect copyright.PENANANGnU8zH3Tw
23742Please respect copyright.PENANAlhOl5fAXAk
23742Please respect copyright.PENANAu8ZNnFzWNd
“Mungkin. Tapi biar ajalah,” kataku sambil melepaskan celana panjang, baju kausku dan celana dalamku. Mona pun sudah menanggalkan celana jeans dan baju kausnya, lalu bra dan celana dalamnya juga.
23742Please respect copyright.PENANA06y3Ck5YWV
23742Please respect copyright.PENANAHQu5JjYJgb
23742Please respect copyright.PENANAymWn2GpjvL
Gila…meski tidak cantik, Mona kalau sudah telanjang begitu senantiasa memancarkan daya rangsangan yang kuat buatku. Tak ayal lagi penisku langsung tegang dan seperti menunjuk ke arah Mona waktu aku berhadapan dengannya.Tapi aku harus menahan diri, harus menyiapkan potensi untuk “acara” bersama Edo nanti.
23742Please respect copyright.PENANAnSrjMFdgo3
23742Please respect copyright.PENANADOt8ujtCYG
23742Please respect copyright.PENANARyapywmcCv
Tapi nafsuku tak bisa dikendalikan lagi. Pada waktu menyabuni tubuh mulus Mona, sengaja kuambil sabun cair banyak-banyak untuk menyabuni kemaluan gadis itu.
23742Please respect copyright.PENANAyz4HiA1Mn8
23742Please respect copyright.PENANAdLpEEELcCh
23742Please respect copyright.PENANAn3EkOD1MUX
Mona diam saja. Bahkan kelihatan mulai horny. Terlebih setelah tanganku mulai menyelusup-nyelusup ke dalam celah kemaluannya yang sudah licin oleh sabun cair.
23742Please respect copyright.PENANAXYdLdsFoI3
23742Please respect copyright.PENANA9cQP2Rklfe
23742Please respect copyright.PENANAiFbHfsXGSw
“Mas….aaah…” Mona seperti makin dikuasai oleh nafsunya, karena tangannya mulai memegang batang kemaluanku yang sudah licin dan penuh busa sabun.
23742Please respect copyright.PENANAkajecg0EI6
23742Please respect copyright.PENANAMM2YjY9HeQ
23742Please respect copyright.PENANAGdoLlyPWwp
Dan ia sendiri yang mengarahkan batang kemaluanku ke vaginanya. Saat itu timbul ilham di benakku. Pintu kamar mandi tak jauh dari jangkauan tangan kiriku. Lalu kubuka tanpa sepengetahuan Mona. Kugerak-gerakkan telunjukku di luar pintu kamar mandi. Sebagai isyarat agar Edo mendekat. Mudah-mudahan saja Edo melihat isyaratku.
23742Please respect copyright.PENANASGdXBSjKKp
23742Please respect copyright.PENANAxfZHmFzlbw
23742Please respect copyright.PENANAwSysyar1gn
Ya ! Ternyata Edo melihat isyaratku, karena kudengar langkah kakinya mendekati pintu kamar mandi, justru pada saat aku seudah berhasil membenamkan batang kemaluanku ke dalam vagina Mona yang berdiri menyandar ke dinding dekat pintu kamar mandi ini.
23742Please respect copyright.PENANAQxjXZ9jt3x
23742Please respect copyright.PENANArOVRlH4sLc
23742Please respect copyright.PENANAfPenV5EKMi
Dalam posisi sama-sama berdiri, aku mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kewanitaan Mona.
23742Please respect copyright.PENANAfUhieEv2Ow
23742Please respect copyright.PENANAVRaV4rszWC
23742Please respect copyright.PENANAPq5Cit0lyn
Mona mulai terpejam-pejam sambil memeluk pinggangku erat-erat, tanpa menyadari bahwa Edo sudah berada di dalam kamar mandi ini.
23742Please respect copyright.PENANAl6zV6OY4OE
23742Please respect copyright.PENANAoxDvsppuEs
23742Please respect copyright.PENANAlI92R3R3SQ
Terus terang, semuanya ini di luar skenario yang sudah kusepakati bersama Edo. Persetubuhan di dalam kamar mandi ini terjadi begitu saja, tanpa direncanakan sebelumnya.
23742Please respect copyright.PENANAa6yRTuemFs
23742Please respect copyright.PENANAka6s9dMDsX
23742Please respect copyright.PENANAHrLPO5KUzO
Edo tak berani bersuara. Ia cuma berdiri dengan pandangan tertuju pada penisku yang sedang mengenjot liang kemaluan Mona. Justru aku yang buka suara, “Main di kamar mandi begini fantastis banget Do,” kataku.
23742Please respect copyright.PENANA7gDSMnbaRS
23742Please respect copyright.PENANA0dpP6JwkY2
23742Please respect copyright.PENANAIXyuf5bVmw
“Iya….waduuuh…bikin saya jadi ngiler ni Boss,” sahut Edo dengan mata seolah tak berkedip.
23742Please respect copyright.PENANA0J5l0iCxjU
23742Please respect copyright.PENANAjyDkvGX0lH
23742Please respect copyright.PENANABOP7IIuVss
Mona tampak kaget melihat kehadiran Edo di dalam kamar mandi ini. “Mas…aaah…ada Bang Edo…” kata Mona tersengal.
23742Please respect copyright.PENANA3nOLfFlZNn
23742Please respect copyright.PENANA8zDsJU7BJ0
23742Please respect copyright.PENANAPjdq5Dx7Pr
“Biar aja dia nonton kita. Kan dia sahabat kita,” sahutku.
23742Please respect copyright.PENANAVb4YZ0Ux5y
23742Please respect copyright.PENANAK9E7P6wjdh
23742Please respect copyright.PENANAzR7YHgDuf9
Mona yang telanjur keenakan dienjot oleh penisku, tidak berusaha menghentikan persetubuhan ini. Ia bahkan berbisik ke telingaku, “Kalau dia ngiler nanti gimana, Mas?”
23742Please respect copyright.PENANA3ZOJicy6u9
23742Please respect copyright.PENANA8D3hl0jBUr
23742Please respect copyright.PENANAVNr15uSSDY
Aku tidak menjawab pertanyaan Mona. Aku bahkan menoleh ke arah Edo sambil berkata, “Kalau mau nonton boleh. Tapi harus telanjang juga dong. Masa kami berdua telanjang sementara sampeyan pakaian lengkap gitu?”
23742Please respect copyright.PENANAJACBR7R0Lq
23742Please respect copyright.PENANA3PNElE4lVk
23742Please respect copyright.PENANA3S7PuwiWy4
“Baik Boss,” sahut Edo sambil melaksanakan permintaanku. Menanggalkan seluruh pakaiannya lalu menggantungkannya di dekat pakaianku dan pakaian Mona.
23742Please respect copyright.PENANA68dfNnqk8u
23742Please respect copyright.PENANAvQXl7C14QN
23742Please respect copyright.PENANAv3c8pZRrN7
Mona cuma memejamkan matanya, karena selanjutnya aku sudah mempergencar enjotan penisku lagi. Pasti kenikmatan yang dialaminya membuat Mona lupa segalanya.
23742Please respect copyright.PENANAsFIEzD3FB1
23742Please respect copyright.PENANAQjXXrbtuT9
23742Please respect copyright.PENANAtlVskjeH4R
Meski sambil mengenjot liang kemaluan Mona, aku masih sempat memberi isyarat kepada Edo agar semakin mendekat di sebelah kananku. Dan kulihat penis Edo sudah ngaceng sekali. Maka ketika aku masih asyik mengayun penisku, kusempatkan menarik tangan Mona agar memegang batang kemaluan Edo.
23742Please respect copyright.PENANA4dXONiUn6G
23742Please respect copyright.PENANAtW13o4hAwB
23742Please respect copyright.PENANADy9nfZ3OCI
Mona agak kaget. Tapi aku cepat berkata padanya, “Remas-remas aja…kocokin juga boleh…biar dia gak gila melihat kita beginian.”
23742Please respect copyright.PENANAwYMU49shVh
23742Please respect copyright.PENANA0lonwePbf8
23742Please respect copyright.PENANA5Kv2mMaRQK
Mona memejamkan matanya lagi. Tapi tangannya mulai meremas-remas batang kemaluan Edo seperti yang kuanjurkan. Entah apa yang berkecamuk di dalam pikiran gadis itu.
23742Please respect copyright.PENANAWtd9zebbwu
23742Please respect copyright.PENANAX1N6XkotCY
23742Please respect copyright.PENANAG2H5k9G4Yl
Yang jelas, pada suatu saat Mona berkata padaku, “Mas…berdiri di kamar mandi gini, pegel dan kedinginan….”
23742Please respect copyright.PENANAvrRhraEHNd
23742Please respect copyright.PENANAnKWtGtzzFV
23742Please respect copyright.PENANA8s6ZbPJtFH
“Oke…kita selesaikan dulu mandinya, lalu kita blanjutkan di atas kasur ya,” kataku.
23742Please respect copyright.PENANAhr0HHgTXpr
23742Please respect copyright.PENANAuwPXy2YgKY
23742Please respect copyright.PENANAfulcqw1BgW
Mona mengangguk dan sesekali melirik ke arah Edo dengan sikap canggung.
23742Please respect copyright.PENANAalJVPRt6I5
23742Please respect copyright.PENANAyxpzpv1bk7
23742Please respect copyright.PENANAVE2irHGBi2
Kalau aku membandingkan Edo dengan diriku sendiri, rasanya kami ini selevel dalam beberapa hal. Dalam usia, kami sebaya. Soal bentuk tubuh dan wajah, nilainya kira-kira sama lah. Juga kalau kubandingkan ukuran penis Edo dengan penisku, juga sama panjang dan gedenya.
23742Please respect copyright.PENANAwGu8Nmzeln
23742Please respect copyright.PENANAag27CTv5jA
23742Please respect copyright.PENANAflrm9coWoU
Shower air hangat mulai memancarkan airnya. Kami bertiga saling menyabuni di dalam kamar mandi ini. Ketika Edo tampak asyik menyabuni sepasang payudara Mona, aku berkata, “Asyik kan punya cowok dua orang begini? Pasti lebih hangat daripada cuma memiliki aku seorang. Pokoknya kita bikin suasana di Bogor ini jadi sesuatu yang sangat indah, yang sangat mengesankan.”
23742Please respect copyright.PENANA8VgoWEhrYN
23742Please respect copyright.PENANApe2HAhAZGJ
23742Please respect copyright.PENANAuYIjbHf3a6
Mona tak menyahut. Tapi kulihat dia diam saja ketika Edo mulai menyabuni kemaluannya. Mungkin itu bisa dijadikan indikator, bahwa Mona sudah menerima kehadiran Edo.
23742Please respect copyright.PENANATZzE2uE8pP
23742Please respect copyright.PENANAwgCIdFT6PY
23742Please respect copyright.PENANAcyQDBHuT61
Bahkan ketika aku sudah mengeringkan tubuhku dengan handuk, kulihat Edo menarik tangan Mona ke arah penisnya…lalu kulihat Mona menurut saja… memegang batang kemaluan Edo yang sudah sangat ngaceng itu.
23742Please respect copyright.PENANANGXTqJYLo9
23742Please respect copyright.PENANAufZ9uvwurK
23742Please respect copyright.PENANAikPHOYblgG
“Nah begitu dong….mulai saat ini aku dan Edo jadi milik Mona…” kataku sambil mencium pipi Mona, “Ayo kita lanjutkan di atas bed, biar jangan pegel dan kedinginan.”
23742Please respect copyright.PENANAoIe1QTncBA
23742Please respect copyright.PENANAZvne0TtGox
23742Please respect copyright.PENANAwt8Y8U2W02
Mona mengikuti anjuranku paling duluan, keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk hotel di pinggangnya.
23742Please respect copyright.PENANAQgQGitGvB2
23742Please respect copyright.PENANAGn830amVLQ
23742Please respect copyright.PENANAAO8C5bF694
“Jangan terlalu ekstrim ya, kasian,” kataku kepada Edo, “giliran aja seorang demi seorang.”
23742Please respect copyright.PENANAjqdI9cC8h2
23742Please respect copyright.PENANAcRUZqIem8a
23742Please respect copyright.PENANApRaJJmh4rA
“Oke Boss,” Edo mengangguk, “Tapi saya udah gregetan…pengen jilatin memeknya.”
23742Please respect copyright.PENANAHkHROUJnOy
23742Please respect copyright.PENANAvjhPhMGMen
23742Please respect copyright.PENANAVHa6Kiv2PT
“Ya udah…duluan aja maju sana…”
23742Please respect copyright.PENANAzOZgJ3Niju
23742Please respect copyright.PENANAAAu8h2KYYW
23742Please respect copyright.PENANAORTV6MtKCZ
“Lho…Boss kan tadi belum selesai.”
23742Please respect copyright.PENANA1UxGCYV7a4
23742Please respect copyright.PENANAMo2JIvNXEL
23742Please respect copyright.PENANAKi9QgI98Bx
“Santai aja,” kataku sambil menepuk bahu Edo, “waktu kita kan masih lama. Bisa sepuluh harian kita stand by di kota ini.”
23742Please respect copyright.PENANAD12VC5vcAd
23742Please respect copyright.PENANAev915GlscS
23742Please respect copyright.PENANACu8zBYMtzz
“Woookeeee….thank you Boss,” Edo tampak bersemangat, lalu bergegas ke luar, dalam keadaan telanjang, karena handuk yang disediakan hotel cuma 2 helai. Yang satu sudah dipakai olehku, yang satu lagi dipakai oleh Mona.
23742Please respect copyright.PENANA6gYhVgHH0j
23742Please respect copyright.PENANAB0lbDEA3ot
23742Please respect copyright.PENANACQCmB5nV0Q
Aku pun keluar dari kamar mandi. Kulihat Edo sudah menerkam Mona di atas tempat tidur, lalu menghimpitnya, menciuminya…lalu menciumi putting payudaranya….menurun lagi…melorot terus sampai akhirnya Edo berhasil menempelkan mulutnya pada vagina Mona.
23742Please respect copyright.PENANAFNcy0LItjc
23742Please respect copyright.PENANA0z0HrLkSPV
23742Please respect copyright.PENANAY3a2SARv9e
Mona menurut saja ketika sepasang pahanya direnggangkan lebar-lebar oleh kedua tangan Edo. Lalu gadis itu mulai menikmatinya. Menikmati jilatan dan celucupan Edo di vaginanya yang jembutnya sudah dirapikan itu.
23742Please respect copyright.PENANA6C56u3YjFr
23742Please respect copyright.PENANArHHfYNnngC
23742Please respect copyright.PENANApiSeSFvJgS
Cukup lama Edo menjilati kemaluan Mona, sambil sesekali tangannya menjangkau sepasang payudara Mona dan meremas-remasnya.
23742Please respect copyright.PENANAaezBF8cGjl
23742Please respect copyright.PENANADeH9O6F33W
23742Please respect copyright.PENANAGyH1dIaXAo
Dan akhirnya Edo merayap ke atas…sambil memegangi batang kemaluannya. Lalu kulihat Edo sedang berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam vagina Mona.
23742Please respect copyright.PENANAJnllnKSjmL
23742Please respect copyright.PENANABc4xF5NPnT
23742Please respect copyright.PENANAzfeoY33IKc
Aku pun duduk di sofa sambil menonton adegan-adegan berikutnya. Bahwa Edo mulai mengayun penisnya, memompa liang kemaluan Mona. Dan Mona mulai mendesah-desah, sambil sesekali melirik ke arahku, tapi selalu kuacungkan jempolku (meski sebenarnya diam-diam aku merasa cemburu juga menyaksikan persetubuhan mereka itu).
23742Please respect copyright.PENANABDGnCFkQ6T
23742Please respect copyright.PENANANyODXwiahr
23742Please respect copyright.PENANAQGT3bV93ak
Aku menyaksikan persetubuhan mereka sambil memegangi penisku sendiri, karena sebenarnya aku belum selesai ML sambil berdiri di kamar mandi tadi. Aku mengalah agar Edo maju duluan, meski aku belum selesai. Masalahnya, aku ingin tahu dulu apakah Mona siap dithreesome apa tidak. Ternyata ia mau menerima kehadiran Edo. Hitung-hitung “ikatan”, biarlah Edo maju duluan, supaya nanti takkan ada penolakan apa pun dari Mona.
23742Please respect copyright.PENANAZff1FH857s
23742Please respect copyright.PENANADLDdVYbtdE
23742Please respect copyright.PENANADUzRi2qKXq
Tapi egoisku mendadak timbul dominan di dalam batinku. Masalahnya, si dede nagih terus karena di kamar mandi tadi belum terselesaikan. Maka dengan nafsu tak terkendalikan lagi, aku menghampiri Edo dan memberi isyarat padanya, pertanda ngajak change place.
23742Please respect copyright.PENANAZhWo8ArgRp
23742Please respect copyright.PENANA8tYp4Hm1yn
23742Please respect copyright.PENANAT0QsfD3QCC
Untungnya Edo mengerti keadaanku yang sedang tersiksa ini. Dengan sigap ia mencabut penisnya dari vagina Mona. Membuat mata Mona terbuka, tapi lalu terpejam lagi setelah tahu bahwa aku akan menggantikan posisi Edo. Dan Edo langsung menuju kamar mandi.
23742Please respect copyright.PENANAGaqxkfjl3b
23742Please respect copyright.PENANA5TgCDsF1k7
23742Please respect copyright.PENANAgItBxtCWyW
Waktu memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Mona yang terasa sudah basah sekali (mungkin dia sudah orga waktu disetubuhi oleh Edo tadi), aku masih sempat berbisik, “Lebih enak kan dengan dua orang lelaki?”
23742Please respect copyright.PENANAWOxHILqwxL
23742Please respect copyright.PENANAWXbqCEpqSp
23742Please respect copyright.PENANAHAJpOlir5B
Mona menatapku. Memelukku erat-erat sambil berkata perlahan, “Saya kan nurutin keinginan Mas aja.”
23742Please respect copyright.PENANA2BPb7G2TMZ
23742Please respect copyright.PENANAmtoNLHAyH9
23742Please respect copyright.PENANA6MkM5P9vy4
“Tapi lebih enak kan?”
23742Please respect copyright.PENANANhXWd0z7iS
23742Please respect copyright.PENANA3QAg05XWIb
23742Please respect copyright.PENANALYkSk3KnN5
“I…iya sih…” sahutnya sambil memejamkan mata lagi.
23742Please respect copyright.PENANAPW3bWfciAm
23742Please respect copyright.PENANAaNieJOUexM
23742Please respect copyright.PENANAKqE9eOLcPN
Dan aku mulai mengayun batang kemaluanku, untuk melanjutkan kenikmatan yang tertunda tadi.
23742Please respect copyright.PENANAjB4Lmt66Sh
23742Please respect copyright.PENANA7CERzY5FJk
23742Please respect copyright.PENANAQhvPqqbwYZ
Mata Mona terbuka lagi. Bertanya tersengal, “Mas…ka…kalau saya kecapean, boleh minta istirahat?”
23742Please respect copyright.PENANACoMuXpIDVa
23742Please respect copyright.PENANARgrXRHXENn
23742Please respect copyright.PENANA0ajKCc3TUo
“Tentu aja dong. Kita bertiga kan sejajar,” sahutku dengan perasaan ingin ketawa merasakan keluguannya, “Mona bukan budak kami. Mona boleh minta rehat kapan saja….boleh minta ML juga kalau udah horny lagi…” ucapanku itu kususul dengan ciuman hangat di bibirnya.
23742Please respect copyright.PENANA8i0ubnL5X3
23742Please respect copyright.PENANAZhw0v2y4qt
23742Please respect copyright.PENANAgt4Q0u8ZhE
Mona memeluk leherku dengan hangatnya. Dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar, seolah mempersilakanku mengenjotnya seganas mungkin.
23742Please respect copyright.PENANA9tsWfdkAqP
23742Please respect copyright.PENANAzH8sJXR5Zc
23742Please respect copyright.PENANAeWBKfogHK9
“Sekarang udah kecapean?” tanyaku sambil memperlambat gerakan penisku.
23742Please respect copyright.PENANAxwAn7HdZ3c
23742Please respect copyright.PENANA5kUcFvH7b6
23742Please respect copyright.PENANAmcnWSstZYW
“Belum Mas…justru lagi enak-enaknya…” sahutnya tersipu.
23742Please respect copyright.PENANAQfcXnZFaAp
23742Please respect copyright.PENANAGqC7o0eAtA
23742Please respect copyright.PENANAjAW3lSgu3A
Mendengar pengakuannya itu aku pun semakin bergairah untuk memperganas ayunan penisku.
23742Please respect copyright.PENANAgAidfVHVib
23742Please respect copyright.PENANAzavJOR0dDO
23742Please respect copyright.PENANA0UGYcz8irQ
Tiba-tiba terdengar suara musik dangdut koplo. Rupanya suara musik itu dari hp Edo yang sudah duduk di sofa lagi, sambil mengamati persetubuhanku dengan Mona. Aku tidak begitu suka musik dangdut. Tapi dalam suasana seperti ini, rasanya irama koplo itu cocok sekali untuk kuikuti…..ya, kusesuaikan gerakan penisku dengan irama koplo itu….ternyata asyik sekali ! Dangdut…mundur maju…dangdut…mundur maju…..dst.
23742Please respect copyright.PENANAw2STN0csdj
23742Please respect copyright.PENANAQXuJ4sNvUh
23742Please respect copyright.PENANAq0GaSdD5ue
“Wooooow….enak tenaaaan…..” terdengar komentar Edo yang menyaksikan semuanya ini. Namun aku tak mempedulikannya. Aku cuma peduli bahwa makin lama batinku serasa makin melayang-layang di langit….langit ketujuh mungkin….memang pantas apa yang sedang kulakukan ini dijuluki “surga dunia”……dan rintihan-rintihan histeris Mona makin lama makin menjadi-jadi…di telingaku malah seakan-akan nyanyian merdu bidadari yang sedang menaburkan bunga-bunga surgawi ke sekujur batinku…
23742Please respect copyright.PENANARib3Lmyjiy
23742Please respect copyright.PENANA0UyokdP36y
23742Please respect copyright.PENANA9uqR8egqGv
Belasan menit kemudian, terasa sekujur tubuh Mona mengejang….kedua tangannya meremas-remas kain seprai….matanya terbeliak, nafasnya tertahan dan…..ia merengek manja…terdengar erotis di telingaku: “Maaaaas…….a…..a…..aaaaaaaaaaaaahhhhh….”
23742Please respect copyright.PENANAYsxj8VRsEa
23742Please respect copyright.PENANAAnjsgXdZHA
23742Please respect copyright.PENANAxqmBDft52m
Terasa liang kemaluan Mona berkedut-kedut…lalu menjadi basah licin, sehingga penisku terasa lebih gampang diayun….dan menimbulkan suara kecipak-kecipak….
23742Please respect copyright.PENANACRzEl6JOPT
23742Please respect copyright.PENANAgJYiPadJdh
23742Please respect copyright.PENANAk1Sz9PlJ3k
Aku tahu apa yang sudah terjadi. Mona sudah mencapai orgasmenya. Aku pun tak mau berlama-lama lagi menyetubuhinya, karena Edo pasti sudah tak sabar menunggu. Maka meski liang kemaluan Mona jadi terasa longgar buat penisku, aku malah semakin gila mengenjotnya…sodok-tarik-sodok-tarik-sodok-tarik….dan kubenamkan penisku sekuat mungkin…sambil menikmati enaknya ejakulasi di dalam liang kemaluan yang baru mencapai orgasme itu.
23742Please respect copyright.PENANAhKdti1khyL
23742Please respect copyright.PENANASKliA4cN9x
23742Please respect copyright.PENANA1OTeYriIX0
Waktu kucabut penisku yang mulai melemas ini, kulihat mulut kemaluan Mona ternganga dan mengalirkan cairan putih kental…spermaku yang bercampur dengan lendir kewanitaan Mona….
23742Please respect copyright.PENANASUIZTxzBca
23742Please respect copyright.PENANAhNH4KSSMbu
23742Please respect copyright.PENANAgZpmUMbftA
Edo langsung menghampiriku, “Dilepasin di dalam? Gak apa-apa?” tanyanya seperti mencemaskan sesuatu.
23742Please respect copyright.PENANAG896LLRvcD
23742Please respect copyright.PENANAfOuKpgAknq
23742Please respect copyright.PENANAfcIsxfh65h
“Aman…karena sudah dijaga pil kontrasepsi,” sahutku.
23742Please respect copyright.PENANA1cSXnw4aYv
23742Please respect copyright.PENANAG8RAu1fzIh
23742Please respect copyright.PENANAhrXwQmsK9i
“Wah asyik dong,” kata Edo sambil melompat ke atas tempat tidur dan langsung menerkam tubuh Mona yang masih telanjang bulat.
23742Please respect copyright.PENANAk24PQ2myhG
23742Please respect copyright.PENANACOC0dusvrV
23742Please respect copyright.PENANAEHqErdgkHb
Jelas tampak membenamnya batang kemaluan Edo ke dalam liang vagina Mona (yang pasti masih kebanjiran air maniku). Tampaknya Edo sudah tak kuasa lagi menahan nafsunya, sehingga tak mau bersusah-susah lagi, langsung main sodok aja.
23742Please respect copyright.PENANAsRNEVrVZ7C
23742Please respect copyright.PENANAoDC7n8txRg
23742Please respect copyright.PENANA34G3NtPaSK
Dan gilanya, baru beberapa menit Edo mengenjot Mona, penisku langsung tegang lagi. Padahal baru saja memuntahkan lahar panasnya. Mungkin ini salah satu sisi positifnya buat lelaki yang melakukan threesome MMF. Bahwa ketika melihat persetubuhan Edo dengan Mona, rasanya jauh lebih effektif daripada nonton bokep !
23742Please respect copyright.PENANAys6krnaQCY
23742Please respect copyright.PENANAtcIXBgX4i7
23742Please respect copyright.PENANAzfFvnAF0hB
Konon pula threesome FFM (2 cewek 1 cowok), biasanya tidak menimbulkan kepuasan bagi kedua ceweknya. Mungkin karena sebenarnya fisik cewek ditakdirkan untuk bisa memuaskan lebih dari 1 orang cowok. Bukankah sambil tidur pun seorang cewek bisa membuat cowok ngecrot?
23742Please respect copyright.PENANAVmP7W3CpDY
23742Please respect copyright.PENANAYR6LNrMFjT
23742Please respect copyright.PENANAtWH73zDX9d
Maka ada orang yang bilang, threesome FFM itu hanya buat gaya-gayaan aja bagi cowoknya. Padahal cowok itu takkan bisa memuaskan 2 cewek sekaligus. Apalagi kalau ceweknya 3 orang atau lebih.
23742Please respect copyright.PENANAHwCMHOugtv
23742Please respect copyright.PENANAd30AEPew4x
23742Please respect copyright.PENANA4OF4YZOFVU
Jadi…kalau dibebaskan memilih, secara fisik mungkin polyandri lebih ngepas daripada polygami. Karena kalau polyandri, kedua belah pihak akan puas. Hahahaaaa !
23742Please respect copyright.PENANAhxzYo7FgWu
23742Please respect copyright.PENANAf5MNc9iY1Y
23742Please respect copyright.PENANADu6HpBZiNw
Bagaimana mungkin Mona tidak puas? Setelah Edo ejakulasi, aku maju. Tapi aku ingin melakukannya dengan posisi doggy. Mona kusuruh nungging, aku masukkan penisku dari belakang. Sementara Edo hanya beristirahat sebentar, lalu celentang sambil merentangkan kedua pahanya, sehingga penisnya persis berada di bawah mulut Mona yang sedang menungging.
23742Please respect copyright.PENANAkpz5bxYVos
23742Please respect copyright.PENANAtzcHBQvA7B
23742Please respect copyright.PENANARqVPXZIAyQ
Edo memberi isyarat agar Mona mengoral penisnya. Mona pun mengerti, lalu mengulum dan menyelomoti penis Edo seperti anak kecil menikmati permen loli.
23742Please respect copyright.PENANAWC5bPhEqQj
23742Please respect copyright.PENANAeb0HDqXBMZ
23742Please respect copyright.PENANA4HgN1lwAwB
Semuanya itu membuatku semakin bersemangat untuk mengayun penisku seganas mungkin. Sampai terasa pangkal pahaku menabrak-nabrak buah pantat Mona…dug…dugh….dugh…dugh…..
23742Please respect copyright.PENANAO8kCnd9o0m
23742Please respect copyright.PENANAF6QK9Gl0N4
23742Please respect copyright.PENANApHW7wYvoxK
23742Please respect copyright.PENANAeeJY6P371b
23742Please respect copyright.PENANAeE4aWOTL3Q
Malam itu sebenarnya merupakan pengalaman pertama bagiku, pengalaman pertama menthreesome seorang perempuan. Entahlah bagi Edo, mungkin dia pernah melakukannya dengan cewek lain.
23742Please respect copyright.PENANAmxErSy3ezq
23742Please respect copyright.PENANAwOPTC8GCry
23742Please respect copyright.PENANAM5h2f9Nb9K
Dan yang jelas, malam itu kami puas-puaskan nafsu birahi kami dengan segala posisi. Sampai akhirnya Mona minta istirahat karena sudah ngantuk sekali, katanya.
23742Please respect copyright.PENANABnNECLCXj3
23742Please respect copyright.PENANAPMriQvhu6h
23742Please respect copyright.PENANAKaKFSB6i3p
Lalu kami tidur bertiga di bed yang luas itu, sementara bed yang kecil jadi nganggur.
23742Please respect copyright.PENANAnaTrPIrMpW
23742Please respect copyright.PENANABSmLIaqCwt
23742Please respect copyright.PENANAWquZWATfPt
Kelihatannya Mona senang juga tidur diapit oleh dua orang lelaki. Meski selimut dihamparkan untuk menyelimuti tubuh kami, namun di balik selimut itu kami semua bertelanjang.
23742Please respect copyright.PENANAzwAEMJ0WO5
23742Please respect copyright.PENANA8D1HGSrVSb
23742Please respect copyright.PENANAkMFoZ5A2ef
Walaupun kami semua terkapar dalam kepuasan, namun esok paginya kami tetap bangun pada waktunya. Karena kami harus bertanggungjawab pada bisnis kami. Tapi di malam hari, kami juga punya urusan dengan birahi kami…..
23742Please respect copyright.PENANAygpsmMETiP
Episode 6
23742Please respect copyright.PENANARFS7fGr8iv
23742Please respect copyright.PENANAf0gEGLb6Jf
23742Please respect copyright.PENANAOAXIonuYh8
23742Please respect copyright.PENANAGxfOWucj7e
23742Please respect copyright.PENANA4ez3dyAdhQ
Seperti kutulis di episode sebelumnya, perjalanan bisnisku selalu diwarnai oleh kehadiran perempuan-perempuan yang seolah dikirim untuk mengisi lembaran kehidupanku. Padahal aku tak pernah sengaja mencarinya. Tapi mereka berdatangan satu persatu di dalam kehidupanku. Hal itu membuat semangatku selalu berkobar-kobar….maju terus untuk menekuni bisnisku sambil memetik bunga-bunga yang berdatangan sendiri ke pangkuanku.
23742Please respect copyright.PENANAsze997XHQS
23742Please respect copyright.PENANA5oxZNuNVFi
Pada suatu hari, aku berada di sebuah café di bandara Soekarno Hatta, untuk menunggu kedatangan utusan dari Samarinda yang membutuhkan perusahaan pengembang untuk perumahan di Kaltim.
23742Please respect copyright.PENANAExPjKybBid
23742Please respect copyright.PENANAJM07W1mv0b
Sudah agak lama aku menunggu di café itu. Waktu aku menanyakan ke petugas bandara, kudapat informasi “Pesawatnya delay Pak. Mungkin sekarang baru take off dari Sepinggan.”
23742Please respect copyright.PENANAlUQSAJeIdC
23742Please respect copyright.PENANAhPNlXPanQR
Huh…lumayan menjengkelkan juga. Aku harus menunggu di bandara lebih lama daripada waktu penerbangan dari Sepinggan ke Soekarno-Hatta. Kalau tahu harus menunggu lama-lama begini, mending kusuruh sopirku saja menjemputnya tadi.
23742Please respect copyright.PENANAMuZgmg23Ok
23742Please respect copyright.PENANAdH2ceORinr
Tapi…yah…dalam bisnis kesabaranku memang sering diuji. Sabar…sabar….orang sabar tititnya lebar….Uff….
23742Please respect copyright.PENANACDFu09SWgA
23742Please respect copyright.PENANAitOHrSxO42
Aku nongkrong terus di café itu, malas untuk bertanya-tanya lagi kepada petugas bandara. Biarlah. Sedatangnya saja. Kalau sudah datang, nanti juga pasti ada yang menghubungiku lewat handphone.
23742Please respect copyright.PENANAph4vyMOGcQ
23742Please respect copyright.PENANAMUUL56DMqi
Setelah cukup tersiksa menunggu di café itu, akhirnya hpku berdering. Ada nomor tak dikenal meneleponku. Agak ragu aku mengangkatnya, karena biasanya ada saja yang iseng menelepon tanpa tujuan yang jelas.
23742Please respect copyright.PENANAT63QFEUecD
23742Please respect copyright.PENANAKzfxSSlXsv
Terdengar suara perempuan di hpku, “Dengan Pak Yadi? Ini saya utusan Pak Burhan, dari Samarinda.”
23742Please respect copyright.PENANAQlElFZmnbM
23742Please respect copyright.PENANA4yXAYYDhcb
“Oh, yayaya,” sambutku gembira. Lalu kusebutkan nama café tempatku menunggu.
23742Please respect copyright.PENANAah2hhtWc9m
23742Please respect copyright.PENANAPHwHhrBpm7
“Baik Pak….saya sedang menunggu tas pakaian saya dulu. Nanti saya ke situ. Maaf ya Pak Yadi harus menunggu gini.”
23742Please respect copyright.PENANAcjJcK3p1fp
23742Please respect copyright.PENANACo95Es79Va
“Gak apa-apa. Oke, saya tunggu di sini,” kataku berusaha ramah. Meski heran, kenapa Pak Burhan mengutus ibu-ibu segala ke Jakarta? Jangan-jangan nanti malah merepotkanku saja.
23742Please respect copyright.PENANAS6aiT1K6Sa
23742Please respect copyright.PENANA3B9hP0aptt
Tapi…begitu seorang wanita muda bertubuh tinggi semampai dan bergaun hijau tosca menegurku, “Pak Yadi?”
23742Please respect copyright.PENANAzw5MmXM6nY
23742Please respect copyright.PENANAjrjGPLjnX6
“Iya…iya…mmm…yang dari Samarinda?” sahutku tergagap. Masalahnya, maaak, kusangka ibu-ibu tua yang datang dari Samarinda itu, ternyata ia seorang wanita muda sekali. Aku yakin usianya belum 25 tahun Dan…cantik banget perempuan muda yang berdiri di depanku itu.
23742Please respect copyright.PENANA0lkVs15vp0
23742Please respect copyright.PENANAXzp6V9czuw
Wanita muda itu menjabat tanganku, ” Rahmi,” katanya memperkenalkan namanya, “Pak Burhan itu abang saya. Kebetulan dia lagi ada kesibukan di Tenggarong, jadi menyuruh saya ke sini.”
23742Please respect copyright.PENANAa2IEyRSoXR
23742Please respect copyright.PENANA4Oe5pCIxRr
“Oh..iya…iya…” aku mengangguk-angguk, agak gugup jadinya, sementara jabatan tangannya belum kulepaskan.
23742Please respect copyright.PENANAGs09igC1dO
23742Please respect copyright.PENANAYjlYKxhVp1
“Saya pikir Pak Yadi sudah tua…eee…ternyata masih muda.” kata waniita muda itu.
23742Please respect copyright.PENANAIORUOXtoxh
23742Please respect copyright.PENANAXy9BD5Jb5z
“Hehehe…sama. Tadi juga waktu terima telepon dari anda, saya pikir mau ketemu ibu-ibu. ternyata masih muda banget.”
23742Please respect copyright.PENANAHruyHlY6Vc
23742Please respect copyright.PENANA5qYGiEyNrC
Setelah berada di mobilku yang dikemudikan oleh Herman (sopirku), Rahmi bercerita betapa melelahkannya penerbangan tadi. Karena ia harus naik mobil dulu dari Samarinda ke Balikpapan, jauh lebih cepat daripada waktunya. Tapi penerbangan dari Balikpapan ke Jakarta justru delay lebih dari sejam.
23742Please respect copyright.PENANAL82nfcYb3k
23742Please respect copyright.PENANAcgh7QOCerj
Lalu ia juga bercerita bahwa ia sengaja menawarkan diri untuk menjadi utusan abangnya ke Jakarta, karena ingin sekalian belanja celana jeans dan brownies kukus di Bandung.
23742Please respect copyright.PENANAypH2LMDkue
23742Please respect copyright.PENANAGibOIwSc8M
“Kalau begitu sekarang kita langsung ke Bandung saja, gimana?” kataku.
23742Please respect copyright.PENANAZGnZFBmUi4
23742Please respect copyright.PENANAM2LKahdnvL
“Ya atur-atur aja gimana baiknya,” jawab Rahmi yang duduk di sampingku di jok belakang, “Saya kan gak keburu-buru Pak.”
23742Please respect copyright.PENANAQrba1rPElM
23742Please respect copyright.PENANAIqCyvmVmyG
Rasanya gak enak juga Rahmi memanggilku Pak-Pak terus. Karena aku belum tergolong tua. Tapi biarlah. Mungkin itu tanda bahwa ia menghormatiku.
23742Please respect copyright.PENANAX4sDN9WDVa
23742Please respect copyright.PENANADjnoWYkFQO
“Emang lama-lama di Bandung gak marah suaminya?” tanyaku pada saat mobilku sedang meluncur dengan cepatnya di jalan tol.
23742Please respect copyright.PENANAFgNpNBju0N
23742Please respect copyright.PENANAwRKUZoEE5c
“Hmm…saya gak punya suami Pak,” kata Rahmi bernada sendu.
23742Please respect copyright.PENANAflutdZQCA0
23742Please respect copyright.PENANAQzbkCLaHDz
“Ooo…belum menikah?”
23742Please respect copyright.PENANAnLPi0pyKZd
23742Please respect copyright.PENANAaZQ0V5rkwX
“Aaah….malu nyeritainnya. Saya ini janda Pak….”
23742Please respect copyright.PENANADiderejnpO
23742Please respect copyright.PENANAKBKvLNmiVW
Aku terhenyak. Janda? pikirku, semuda gitu sudah menjadi janda?
23742Please respect copyright.PENANAR0vTB5lt2F
23742Please respect copyright.PENANATwmHrpGjhk
“Perkawinan saya cuma berlangsung beberapa bulan,” kata Rahmi lagi, “suami saya meninggal setahun yang lalu.”
23742Please respect copyright.PENANAoh6B5aWBbD
23742Please respect copyright.PENANAhUxzrHvwFc
“Sakit apa?”
23742Please respect copyright.PENANAY2RIymMXUB
23742Please respect copyright.PENANAGpVf8YwC3q
“Yah…sudah tua aja Pak. Perbedaan umur kami jauh sekali. Waktu saya nikah, umur saya baru duapuluh dua, suami saya sudah hampir enampuluh tahun. ”
23742Please respect copyright.PENANA768FPS1ACF
23742Please respect copyright.PENANAfbQi9aKsKE
Pengakuan Rahmi itu tidak membuatku heran. Karena yang aku tahu, banyak petambang di Kalimantan beristri lebih dari seorang. Bahkan ada petambang yang kukenal, punya istri muda yang baru lulus SMP. Maklum, duit punya kuasa.
23742Please respect copyright.PENANACdcMlunCP2
23742Please respect copyright.PENANAli25m9fVGf
Ya, sebenarnya pengusaha di Kalimantan, kalau sudah kaya tak kepalangan kayanya. Rumah cuma terbuat dari kayu ulin (kayu ulin mahal lho), tapi jip Hammer berderet di depan rumahnya. Pesawat jet pribadinya selalu nongkrong di bandara. Pilot pribadinya juga selalu stand by, menunggu tugas dari sang boss.
23742Please respect copyright.PENANAwBtR3LOZ9T
23742Please respect copyright.PENANASl2xnRPiIY
Aku bahkan pernah menerima pesanan khusus dari seorang petambang Kalsel. Ia minta dikirim tenaga satpam untuk keamanan perusahaannya. Jumlah pesanannya tidak tanggung-tanggung….minta 800 orang !
23742Please respect copyright.PENANAzABrRRg23S
23742Please respect copyright.PENANACpWjjXitBY
“Ini langsung ke Bandung Pak?” tanya Herman membuyarkan terawanganku.
23742Please respect copyright.PENANAmb9d3yopoa
23742Please respect copyright.PENANA2eIzqVBZSF
“Iya. Nanti istirahatnya di kilometer limatujuh aja. ”
23742Please respect copyright.PENANARWX5heNecY
23742Please respect copyright.PENANAbt7bmecMYH
“Iya,” Herman mengangguk, “Kalau di kilometer sembilanbelas sering susah parkir. Terlalu banyak yang istirahat di situ.”
23742Please respect copyright.PENANAnEasZZC9c4
23742Please respect copyright.PENANA9n0XR0yJ1l
Aku tak menanggapi ucapan sopirku itu. Bahkan sering curi-curi pandang pada Rahmi yang berkulit putih bersih itu. Diam-diam aku pun menghitung-hitung umurnya. Nikah di usia 22, hanya beberapa bulan kemudian suaminya meninggal. Dan suaminya meninggal setahun yang lalu. Berarti umurnya sekarang di bawah 24 tahun.
23742Please respect copyright.PENANAbXAoM7S1iE
23742Please respect copyright.PENANArFbuBKxXxM
Lalu kenapa otakku jadi berpikir yang bukan-bukan setelah mendengar pengakuannya, bahwa statusnya janda?
23742Please respect copyright.PENANAznAvWOH8qx
23742Please respect copyright.PENANAyT6IvfDqxM
Tapi dari mana aku harus memulainya?
23742Please respect copyright.PENANATHKdya5DVo
23742Please respect copyright.PENANABbZin91Q56
“Ohya, master plan dan surat-surat penting ada di dalam koper saya,” kata Rahmi ketika aku masih memutar-mutar otakku, “Nanti aja di Bandung saya serahkan ya.”
23742Please respect copyright.PENANAOPhoQKg3Ex
23742Please respect copyright.PENANAz6IVGtFx7b
“Iya,” aku mengangguk, “kebetulan calon developernya kakak saya sendiri. Takkan banyak prosedur, karena semuanya sudah dipercayakan pada saya.”
23742Please respect copyright.PENANApotdlduppH
23742Please respect copyright.PENANAD1c2EOjJvK
“Wah, kebetulan dong. Pemilik tanahnya kakak saya, developernya kakak Pak Yadi. Jadi kita ini sama-sama ring satu dong.”
23742Please respect copyright.PENANAJG5YyDWRzh
23742Please respect copyright.PENANAftRMp9knky
Aku cuma tersenyum. Tapi pandanganku tertumbuk pada cincin bermata blue sapphire yang melingkari jari tangan kanan Rahmi. Aku merasa punya jalan untuk memegang tangannya sambil berkata, “Wah, blue sapphirenya bagus banget…!”
23742Please respect copyright.PENANAJOtxi21Dan
23742Please respect copyright.PENANA3cgaZSOZCZ
Rahmi tersipu, “Cuma blue sapphire Martapura kok Pak.”
23742Please respect copyright.PENANASPF0ig74sS
23742Please respect copyright.PENANAZFGJNR94TC
“Hush…permata buatan Martapura bagus-bagus kok. Apalagi kalau dipakai oleh tangan yang begini halusnya,” kataku sambil mengelus punggung tangan Rahmi.
23742Please respect copyright.PENANAXe51wsOLBF
23742Please respect copyright.PENANAzh53GTxgts
Wanita muda yang cantik itu menatapku dengan senyum. Dan membiarkan tangannya tetap kupegang. Aku pun enggan melepaskannya. Maka tangan berjemari lentik-lentik itu kuletakkan di atas pahku, sambil kugenggam dengan penuh kehangatan.
23742Please respect copyright.PENANAzJs2ZAVoyU
23742Please respect copyright.PENANAxdMRRWucYO
Lalu kudengarkan semacam biodata Rahmi dari mulutnya sendiri, “Saya sebenarnya asli orang Martapura, tapi sejak kecil saya ikut kakak saya di Samarinda.”
23742Please respect copyright.PENANAE2TX2uVXRm
23742Please respect copyright.PENANA2ZlztWWWza
Aku cuma mendengarkannya dengan sikap serius, tanpa membuka identitasku sendiri. Tanpa menjelaskan bahwa sebenarnya ibuku juga orang Banjar. Biarlah ia mengiraku orang Jawa saja. Karena namaku memang mirip nama orang Jawa.
23742Please respect copyright.PENANAoewvKPkhW8
23742Please respect copyright.PENANAA0HBZHg7gf
Dan…tangan gemulai yang hangat ini tetap berada di dalam genggamanku. Bahkan terkadang kuarasakan tangannya meremas tanganku. Hmmm…kisah apa lagi yang akan terjadi pada diriku? Que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah….!
23742Please respect copyright.PENANAZYhOYLHVdX
23742Please respect copyright.PENANAq8vpO0Z94W
Di KM 57, kami hanya istirahat sebentar. Untuk minum kopi dan makan snack saja. Sengaja aku mengajak sopirku minum kopi, supaya tidak ngantuk waktu nyetir sampai Bandung nanti.
23742Please respect copyright.PENANAf8VTGtF5Qc
23742Please respect copyright.PENANAmoyxZ9H8bP
“Di Bandung ada famili?” tanyaku ketika mobilku sudah meninggalkan rest area dan melaju kencang lagi di jalan tol.
23742Please respect copyright.PENANAfRuQwZ9U2c
23742Please respect copyright.PENANA2ujCcsKayH
“Gak ada,” Rahmi menggeleng.
23742Please respect copyright.PENANARGCv1uv49X
23742Please respect copyright.PENANAsMEBMOgmCn
“Kalau gitu nanti di Bandung nginap di hotel aja?”
23742Please respect copyright.PENANAL2YsrYCu6v
23742Please respect copyright.PENANAkrlJ6ldLGu
“Iya,” ia mengangguk, “Bagaimana baiknya aja Pak.”
23742Please respect copyright.PENANAwVY48X3nH4
23742Please respect copyright.PENANAsfdW0waePL
Terawanganku melayang-layang lagi. Gila, pikirku, cewek ini punya daya tarik yang luar biasa bagiku. Membuatku berkhayal terus. Tapi tangannya sering meremas tanganku. Bukankah ini pertanda “welcome” darinya?
23742Please respect copyright.PENANA6g7Grn1G2a
23742Please respect copyright.PENANAAP0vaRS3YU
Terawanganku makin membubung di langit khayalanku. Memang terkadang wajah istriku terkilas dalam khayalanku. Tapi aku seakan berkata di dalam hatiku, “Maafkan suamimu ini sayang. Barangkali lelaki memang ditakdirkan seperti ini. Bahwa secara spiritual lelaki bisa merasa cukup dengan seorang wanita saja. Tapi secara biologis, tidak bisa.”
23742Please respect copyright.PENANALW20jAqEef
23742Please respect copyright.PENANAYMAa8P1dDc
Hari mulai malam ketika mobilku keluar dari p[intu tol Pasteur, Bandung.
23742Please respect copyright.PENANATDs7KDPJVo
23742Please respect copyright.PENANAIlDvJliVD7
Seperti yang kuperintahkan, sopirku membelokkan mobil ke pintu gerbang sebuah hotel bintang lima. Entah kenapa, aku tak berani membawa Rahmi ke hotel yang biasa kupakai kencan dengan Mona. Karena sepintas pun sudah kelihatan bahwa Rahmi itu kelasnya lain.
23742Please respect copyright.PENANAYoa3VuZf0h
23742Please respect copyright.PENANAw5Y1M9Fj3o
Setelah memberi uang makan kepada sopirku dan pesan agar ia tidur di mobil seperti biasa, aku melangkah ke dalam hotel. Pada waktu melangkah ke bagian reservation, aku bertanya kepada Rahmi, “Berani tidur sendirian di hotel ini?”
23742Please respect copyright.PENANAA11B5BXCUP
23742Please respect copyright.PENANAAVm6FZlEkD
“Ya nggak lah. Saya kan perempuan Pak,” sahutnya dengan tatapan bergoyang.
23742Please respect copyright.PENANAxSGiRTMY6X
23742Please respect copyright.PENANAuc8svZNvx7
“Oke,” aku mengangguk, “akan saya temani selama Rahmi ada di Bandung ya.”
23742Please respect copyright.PENANAHuiamrYnk7
23742Please respect copyright.PENANAQ8gkEaG77o
“Makasih,” Rahmi tampak ceria dan menggenggam pergelangan tanganku lagi.
23742Please respect copyright.PENANAgylsSHWlp0
23742Please respect copyright.PENANAekRaXkyZeU
Kami mendapatkan kamar di lantai 8. Bellboy mengantar kami masuk lift dan menuju pintu kamar yang sudah disediakan. Setelah bellboy itu menyimpan koper Rahmi dan tas kerjaku yang selalu berisi pakaian 2-3 set, kuberikan tip padanya. Bellboy itu meninggalkan aku berdua dengan Rahmi.
23742Please respect copyright.PENANAZlDJHbIAT7
23742Please respect copyright.PENANAurXQ3IJyJY
Setelah pintu ditutupkan, kuhampiri Rahmi yang sedang memandang ke luar jendela, memandang gemerlapannya kota Bandung di malam hari.
23742Please respect copyright.PENANAGFzwhTePN2
23742Please respect copyright.PENANAUvcBuDd31D
Entah dari mana datangnya keberanian ini. Meski ada resiko besar dalam bisnisku, seandainya ia marah, tapi aku yakin ia pun menunggu sikap jantanku. Kuawali dengan sergapan di pinggangnya dari belakang. Terasa badannya mengejut. Membuat harum parfum yang ia kenakan semakin tersiar ke penciumanku.
23742Please respect copyright.PENANAIsReVGMCs2
23742Please respect copyright.PENANADYjwdAGSWB
“Gak mau mandi dulu?” kataku semakin mempererat pelukanku.
23742Please respect copyright.PENANAO2JAMOgprf
23742Please respect copyright.PENANAf80J5IqhyG
“Mau…” sahutnya sambil mengelus kedua tanganku yang berada di daerah perutnya.
23742Please respect copyright.PENANAXkoPYXN3dE
23742Please respect copyright.PENANAptN6zUYYaN
“Mandi pengen ditemeni juga?” bisikku di dekat telinga kirinya.
23742Please respect copyright.PENANAbLRPP9g6w3
23742Please respect copyright.PENANArGcfoSW8Em
“Nanti kalau saya jadi horny gimana Pak?”
23742Please respect copyright.PENANAnKvfd42V9I
23742Please respect copyright.PENANAgVXVL9uFgo
“Untuk tamu kehormatan, akan saya lakukan apa pun, asalkan tamunya senang. Tapi jangan panggil pak-pakan ah….saya kan belum tua-tua bener.”
23742Please respect copyright.PENANA11o0nbGrRR
23742Please respect copyright.PENANA7EJDXM6iHr
Tiba-tiba ia membalikkan badannya. Menatapku dengan senyum yang sangat menawan. Kurasa tinggi badannya hampir sama dengan tinggiku, karena bibirnya terasa sejajar dengan bibirku. Dan bibir indah itu terbuka, seperti menunggu terkaman bibirku.
23742Please respect copyright.PENANAvp4UOhP3pm
23742Please respect copyright.PENANALOkeOoJl9f
Tanpa berpikir panjang lagi kupagut bibir indah itu. Oh, kehangatannya membuatku serasa melayang-layang. Indah sekali. Maka kulumat bibir itu dengan sepenuh
23742Please respect copyright.PENANAoAHMEakPjC
23742Please respect copyright.PENANAToJjZG6X1s
Setelah lumatanku terlepas, terdengar suaranya, “Mandinya nanti aja ya Pak…emmm…Mas…”
23742Please respect copyright.PENANAfwXOvmSizW
23742Please respect copyright.PENANAeyDIrurQK2
“Iya,” sahutku sambil membuka kancing kait di bagian punggung gaun hijau toscanya. Lalu dengan hati-hati kutarik ritsleting di bawah kancing kait itu. Dan ia diam saja. Bahkan semakin mempererat pelukannya. Makin terasa kehangatan tubuh wanita muda ini.
23742Please respect copyright.PENANAtdCejVyQyq
23742Please respect copyright.PENANAjyDRHX69fO
Namun ketika aku berusaha menurunkan gaunnya, ia melepaskan pelukannya, agar bisa meloloskan lengannya dari gaun hijau tosca itu. Lalu dengan mudah kuturunkan gaun itu sampai jatuh di sekitar kakinya. Ia pun melangkah mundur. Dan aku membungkuk, memungut gaunnya, lalu kulemparkan ke atas tempat tidur.
23742Please respect copyright.PENANA2ReY4w3gGe
23742Please respect copyright.PENANAYOQOx4A7gI
Kini wanita muda bernama Rahmi itu tinggal mengenakan bra dan cd saja. Semakin tampak betapa mulusnya tubuh tinggi semampai itu.
23742Please respect copyright.PENANAIgFfVRCiMg
23742Please respect copyright.PENANAHOKTttBjws
Dan tiba-tiba ia menarik lenganku…
ns 15.158.61.8da2