![](https://static.penana.com/images/chapter/1442054/r2_1680523670...-erotika-38.jpg)
1.Teman Bisnis Teman Di Ranjang
Episode 1
37129Please respect copyright.PENANAbhQAltn30L
Ini adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 2005. Tapi untuk menjaga nama baik semua pihak, nama-nama pelaku diganti semuanya. Selamat mengikuti
37129Please respect copyright.PENANAubkf5FASYe
Peristiwa indah itu tak pernah kuduga sedikit pun. Karena Bu Ivy tidak menampakkan gejala-gejala nakal sedikit pun. Apalagi kalau mengingat bahwa dia sudah mengenal istriku dan sering ngobrol berdua kalau datang ke rumahku. Istriku pun kelihatan percaya penuh, tak pernah mencucurigai kalau aku bepergian bersama Bu Ivy. Lagian kalau ada niat mau selingkuh, masa Bu Ivy berani menginjak rumahku dan berlama-lama ngobrol dengan istriku? Apalagi kalau mengingat bahwa Bu Ivy kelihatannya taat beribadah. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.
37129Please respect copyright.PENANA9YDyHsacoi
Baik aku maupun istriku sama-sama berwiraswasta, tapi dalam lapangan yang berbeda. Aku sering jadi mediator, begitu juga Bu Ivy. Sementara istriku membuka toko kebutuhan sehari-hari, jadi bisnisnya cukup dengan menunggui toko saja, karena rumahku ada di belakang toko itu. Dan di belakang rumah, istriku punya bisnis lain….beternak ribuan burung puyuh yang rajin bertelur tiap hari.
37129Please respect copyright.PENANANZLaHsudAB
Pada suatu pagi, waktu aku baru mau mandi, istriku menghampiriku, “Ada Bu Ivy, Bang.”
37129Please respect copyright.PENANAsM6xhLIQs6
“Oh, iya….emang sudah janjian mau ketemu sama pemilik tanah yang mau dijadikan perumahan itu,” sahutku, “Suruh tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.”
37129Please respect copyright.PENANA3rj9NvuDlv
Istriku mengangguk lalu pergi ke depan. Sementara aku bergegas masuk ke kamar mandi.
37129Please respect copyright.PENANAZ2z10eaDkT
Setelah mandi dan berdandan, aku melangkah ke ruang tamu. Bu Ivy sedang ngobrol dengan istriku.
37129Please respect copyright.PENANAQ3etbiV52m
“Barusan istri Herman datang, Bang,” kata istriku waktu aku baru duduk di sampingnya, “Herman sakit, kakinya bengkak, asam uratnya kambuh, jadi gak bisa kerja hari ini.”
37129Please respect copyright.PENANAx7nvR1qqH3
37129Please respect copyright.PENANAAFXzi43mkC
“Penyakit langganan,” sahutku dengan senyum sinis. Dengan hati kesal, karena itu berarti aku harus nyetir sendiri hari ini. Herman adalah nama sopirku.
37129Please respect copyright.PENANA2vW0x9PGmb
37129Please respect copyright.PENANACmUPLQ6HFl
“Acaranya hari ini nggak jauh kan?” tanya istriku, “Sekali-sekali nyetir sendiri kan nggak apa-apa.”
37129Please respect copyright.PENANA7d6SyLrkUt
37129Please respect copyright.PENANAaakBOOa8ef
“Iya…ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menoleh ke arah Bu Ivy yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih, “Berangkat sekarang Bu?”
37129Please respect copyright.PENANAazQyvmGsAG
37129Please respect copyright.PENANArEoJqgn9Ka
“Baik Pak,” Bu Ivy memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya.
37129Please respect copyright.PENANAoZh57YeMgY
37129Please respect copyright.PENANAIrgT7BK79P
Tak lama kemudian Bu Ivy sudah duduk di sampingku, di dalam sedan yang kukemudikan sendiri (merek sedanku takkan kusebut, enak aja jadi iklan gratis…hehehe…).
37129Please respect copyright.PENANAii4V44vlUB
37129Please respect copyright.PENANAjY5GIRVet5
Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Ivy. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.
37129Please respect copyright.PENANA4qXlmLqUBo
37129Please respect copyright.PENANALe2xNms09S
Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.
37129Please respect copyright.PENANAVVdqVKBqGh
37129Please respect copyright.PENANA0g1gtZUh5B
Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Ivy sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
37129Please respect copyright.PENANAXmk3TK2Rbf
37129Please respect copyright.PENANAGkx4F5rpLN
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”
37129Please respect copyright.PENANAd2wyy89wRR
37129Please respect copyright.PENANARoBzLmFnd4
Aku terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu.
37129Please respect copyright.PENANAvzIRCfpxqr
37129Please respect copyright.PENANA2ff9dr85VT
Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan?
37129Please respect copyright.PENANAvztsf5ZQzC
37129Please respect copyright.PENANATIijZHz6Eu
Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yang sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Ivy diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…”
37129Please respect copyright.PENANA3YZBCORKaK
37129Please respect copyright.PENANAm21fG5pwnt
O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !
37129Please respect copyright.PENANAlmhOAdQZx4
37129Please respect copyright.PENANA7M3gP5Cyym
“Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik behanya.
37129Please respect copyright.PENANALwizgEq7IK
37129Please respect copyright.PENANAVy9m37MVgS
“Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.
37129Please respect copyright.PENANA7l4JbRmGwo
37129Please respect copyright.PENANAFCtBqZJQkR
“Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
37129Please respect copyright.PENANAFEnvq97t14
37129Please respect copyright.PENANAvi0GKPuBxr
“Kita lakukan saja…asal Bu Ivy gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat.
37129Please respect copyright.PENANA1nlLe2ihG5
37129Please respect copyright.PENANAvSzGlskcUN
“Masa di mobil?” protesnya, “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
37129Please respect copyright.PENANAMwuVMH8Svg
37129Please respect copyright.PENANA4UZbxnH44C
“Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Ivy yang terasa hangat dan berlendir…
37129Please respect copyright.PENANAwZepJLSdAP
37129Please respect copyright.PENANAi70nRRwAz7
Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”
37129Please respect copyright.PENANAuuAGLDQcQp
37129Please respect copyright.PENANAa3JYIehIcz
“Iya sayang,” bisikku, “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
37129Please respect copyright.PENANAyRWGBKyJmm
37129Please respect copyright.PENANApiZLdFml6M
“Ya sudah dulu dong,” Bu Ivy menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…”
37129Please respect copyright.PENANAjTvAv2uFN4
37129Please respect copyright.PENANAIOq3FX8gWq
Aku ketawa kecil. Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi.
37129Please respect copyright.PENANAZVml6z9yWT
37129Please respect copyright.PENANAynCSb5glJL
Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Ivy, yang jelas sudah siap diapakan saja.
37129Please respect copyright.PENANAcujWVZIThW
37129Please respect copyright.PENANAoEGL255xoC
37129Please respect copyright.PENANAg9mYog0gxx
Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Ivy, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, Bu Ivy pun punya suami.
37129Please respect copyright.PENANATphrTT2vg2
37129Please respect copyright.PENANAq1KJtkBkoN
Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.
37129Please respect copyright.PENANAuHgW8u3OII
37129Please respect copyright.PENANArXQ3JAWNf0
Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.
37129Please respect copyright.PENANACVhCRQXfxn
37129Please respect copyright.PENANAGDG59fxO6t
Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “Bu Ivy kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
37129Please respect copyright.PENANArfwNpNZNL4
37129Please respect copyright.PENANA1wvhz1WVh3
Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar.
37129Please respect copyright.PENANAI6g4N2trId
37129Please respect copyright.PENANA7eP1TfBsnK
Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Ivy tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Ivy yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat….
37129Please respect copyright.PENANAPutj6L23ax
37129Please respect copyright.PENANASWHD6SIyN4
Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembut (bulu kemaluan) yang lebat keriting itu. Bu Ivy pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.
37129Please respect copyright.PENANAMJju6MGd5j
37129Please respect copyright.PENANAgwuJ2GA2i6
Bu Ivy melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini. “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
37129Please respect copyright.PENANAAIFhbrgfmp
37129Please respect copyright.PENANAE773PfNR1V
“Emang punya suami Bu Ivy seperti apa?” tanyaku.
37129Please respect copyright.PENANAcy6xuC5nhx
37129Please respect copyright.PENANAzwVLtTdmod
“Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Ivy sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.
37129Please respect copyright.PENANAMCr2aX8TvR
37129Please respect copyright.PENANAJUuHHezkU9
Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.
37129Please respect copyright.PENANAsA0vOW1FFI
37129Please respect copyright.PENANAK6ianoaCUC
Bu Ivy sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari.
37129Please respect copyright.PENANAYgvy0DwuNg
37129Please respect copyright.PENANAzZX5k924x5
Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Lalu turun ke bawah perutnya.
37129Please respect copyright.PENANAro2mYa8Zo6
37129Please respect copyright.PENANAHQUYgmK7NU
“Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Ivy berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas. Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….
37129Please respect copyright.PENANAdqkJv4WHZS
37129Please respect copyright.PENANA43zXnFo7Mn
“Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Ivy mulai menceracau tak menentu. Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.
37129Please respect copyright.PENANAz1HIlffL1D
37129Please respect copyright.PENANAfO33EanG8a
“Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu.
37129Please respect copyright.PENANADoCl64j0PL
37129Please respect copyright.PENANAcwbzQbKaqI
“Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Ivy menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya, “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”
37129Please respect copyright.PENANAXGp9FhXzLX
37129Please respect copyright.PENANAOFyHsKqWHY
Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
37129Please respect copyright.PENANA9ImWiA4s7U
37129Please respect copyright.PENANAQ3re8Ffmj1
“Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Ivy.
37129Please respect copyright.PENANAJiyl2simcA
37129Please respect copyright.PENANAWI6jLtOM4y
Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Ivy. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.
37129Please respect copyright.PENANAS9gavuDzG3
37129Please respect copyright.PENANAgRQGXT8HEu
“Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.
37129Please respect copyright.PENANAoUCsOr8kDd
37129Please respect copyright.PENANAm0ieE9M3LK
“Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya, “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….”
37129Please respect copyright.PENANAOESRNHrfe8
37129Please respect copyright.PENANASLLxeiwFsZ
Aku memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Ivy juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.
37129Please respect copyright.PENANAYyyO7uSaQa
37129Please respect copyright.PENANAwjRWiyzuPP
Bu Ivy pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya, “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
37129Please respect copyright.PENANAbwRWpC2pGr
37129Please respect copyright.PENANA9oVUMdbSVV
“Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Ivy.
37129Please respect copyright.PENANAS4LR7QA3rd
37129Please respect copyright.PENANA1OJeCSc8a7
“I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.
37129Please respect copyright.PENANADHgp6ADIn0
37129Please respect copyright.PENANA7U2aFgvlnI
Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya …..
37129Please respect copyright.PENANALwAVvrr0h8
37129Please respect copyright.PENANAHkMNN9RAS8
Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Ivy. Liang yang terasa berkedut-kedut….lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.
37129Please respect copyright.PENANAx3KUs05lsd
37129Please respect copyright.PENANAYRJxZNxkMP
“Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Ivy sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.
37129Please respect copyright.PENANA1fXa0SBXF8
37129Please respect copyright.PENANACxhFD8AgpW
Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual, “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang….mulai saat ini Bu Ivy jadi istri rahasiaku…”
37129Please respect copyright.PENANALSJzpGaQkG
37129Please respect copyright.PENANAibz10BPsxl
“Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
37129Please respect copyright.PENANAX98buMl9M0
37129Please respect copyright.PENANAxBRKkT5Ezs
“Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
37129Please respect copyright.PENANAFcK6qNN5ov
37129Please respect copyright.PENANAd0mLURHdlz
“Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
37129Please respect copyright.PENANAlLJXu5oJ2V
37129Please respect copyright.PENANAnZUgx4thzd
“Asyik dong, jadi aman….”
37129Please respect copyright.PENANA2ghcT1Bcuk
37129Please respect copyright.PENANAabSUuUgdSZ
“Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..”
37129Please respect copyright.PENANAymimpbIeHA
37129Please respect copyright.PENANACTcPUdx67c
Kata-kata Bu Ivy itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.
37129Please respect copyright.PENANAEH333Z6Rwm
37129Please respect copyright.PENANAoZoSvbUZds
Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Ivy yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengenjot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Ivy action dari atas tubuhku. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.
37129Please respect copyright.PENANAkxObJIu1vx
37129Please respect copyright.PENANA4TLDTTh5ID
Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Ivy yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat.
37129Please respect copyright.PENANAarek9qxQoX
37129Please respect copyright.PENANAEPhdFTaVYs
Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Ivy, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”
37129Please respect copyright.PENANA9KsRiazKaR
37129Please respect copyright.PENANA8uynYTLp1A
Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.
37129Please respect copyright.PENANAfRwzVOp5yO
37129Please respect copyright.PENANARCYtwcomuK
Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Ivy sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya.
37129Please respect copyright.PENANAi9lu2b3LcR
37129Please respect copyright.PENANAACTObL92MJ
Bu Ivy memejamkan matanya waktu aku mulai mengenjotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk …..
37129Please respect copyright.PENANA1lZDrUk3tF
37129Please respect copyright.PENANA717uPzwcRA
Aku pun makin ganas mengenjotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.
37129Please respect copyright.PENANAGGsQPc9NAr
37129Please respect copyright.PENANAHYQKcXWtTk
“Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengenjot liang memeknya.
37129Please respect copyright.PENANAewyHZ800q0
37129Please respect copyright.PENANAkD1aBKCcFl
Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Ivy yang sedang mencapai orgasme pula.
37129Please respect copyright.PENANANGb7qTksG3
37129Please respect copyright.PENANAKgpgINKC2Y
37129Please respect copyright.PENANAFXMG5MWN2l
“Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Ivy waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
37129Please respect copyright.PENANAPAK2yJcBe4
37129Please respect copyright.PENANAiTghf1qDhg
“Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
37129Please respect copyright.PENANAMA9daGPqyk
37129Please respect copyright.PENANAwtldmALli8
Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.”
37129Please respect copyright.PENANARz58UY9ZsS
37129Please respect copyright.PENANAi5ohjh5V5U
Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”
37129Please respect copyright.PENANA4AkxD2YaY6
37129Please respect copyright.PENANAwstuS4ytFS
37129Please respect copyright.PENANAjMYlp4EpKD
Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Ivy. Salah satu smsnya berbunyi: “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”
37129Please respect copyright.PENANAUSJF6OJmsO
37129Please respect copyright.PENANAxoyrFORoqZ
Kujawab singkat, “Kapan pun aku siap..”
37129Please respect copyright.PENANAeC45bhF8YP
37129Please respect copyright.PENANAP6z6ECsxTX
Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.
37129Please respect copyright.PENANAHY96KzcLLy
37129Please respect copyright.PENANA47sz6iqwsH
Episode 2
37129Please respect copyright.PENANAw3jZ6hzLnO
37129Please respect copyright.PENANAKjDNrGKILc
Petualanganku dengan wanita berjilbab bernama Ivy itu seperti membuka mataku selebar-lebarnya. Dalam pertemuan dengan bu Ivy yang kedua kalinya, aku mendengar curhatnya. Bahwa suaminya selingkuh dengan teman sekantornya. “Mending kalau ceweknya itu cantik…sama pembantu saya aja masih bagusan pembantu saya,” kata Bu Ivy dalam curhatnya. Banyak curhat Bu Ivy yang dituturkan padaku. Kesimpulannya, ia tak menyesali skandalnya denganku, hitung-hitung balas dendam pada perselingkuhan suaminya.
37129Please respect copyright.PENANAR6kqVkZhmf
37129Please respect copyright.PENANA6LskPZhrPP
Lalu aku balas dendam kepada siapa? Bukankah istriku demikian setianya padaku? Yahhh, mungkin aku hanya menjalani naluri sebagai lelaki saja. Bahwa pada dasarnya kodrat pria itu tidak cukup dengan satu wanita saja. Hanya memang ada yang disalurkan, ada pula yang dipendam atau ditindas oleh yang bersangkutan.
37129Please respect copyright.PENANAq1wIR7asaf
37129Please respect copyright.PENANAxcPTarY0fv
Dalam perjalanan bisnisku berikutnya, aku menemukan suatu celah baru. Untuk menghubungkan owner sebuah kapal tanker kecil dan calon buyernya, aku dan team harus menginap di sebuah hotel di Jakarta. Karena kami datang sudah terlalu sore, sementara kapal itu harus disurvey siang hari. Jumlah team tidak banyak, hanya dua orang wanita muda dan dua orang pria (termasuk aku). Aku dan Agus mengambil kamar bernomor 809, sementara kedua wanita yang datang dari Semarang itu memakai kamar bernomor 810 yang bersebrangan dengan kamar kami.
37129Please respect copyright.PENANACmoHP1BzL3
37129Please respect copyright.PENANAlJO5Hb4EWf
Sebenarnya aku sudah tiga kali bertemu dengan Mbak Ida, nama salah seorang wanita yang istirahat di kamar 810 itu. Tentu dalam urusan bisnis yang kami tekuni. Tapi baru sekali ini aku memikirkan hal khusus tentang wanita yang satu itu. Bahwa dia cantik, kulitnya putih bersih, tubuhnya tinggi semampai dan usianya pun pasti di bawah 30 tahun. Aku memanggilnya dengan sebutan “Mbak” hanya karena menghormatinya saja. Padahal usianya pasti beberapa tahun lebih muda dariku.
37129Please respect copyright.PENANAzoBPUPvkRn
37129Please respect copyright.PENANAT7fENZqm4o
Aku belum mendengar latar belakang kehidupannya secara jelas. Hanya menurut selentingan, suaminya sudah tua banget dan mengalami kelumpuhan, sehingga Mbak Ida harus giat mencari celah-celah bisnis seperti yang sedang kami tekuni sekarang.
37129Please respect copyright.PENANAe3kRLTxJlW
37129Please respect copyright.PENANAKzwMcfu5Sg
Tapi aku tak peduli dengan latar belakang kehidupan wanita bernama Ida Farida itu. Yang kupikirkan, bagaimana cara untuk mendapatkannya di hotel ini? Susahnya, aku tidak sendirian. Mbak Ida juga tidak sendirian.
37129Please respect copyright.PENANAbHaCdFpdVZ
37129Please respect copyright.PENANAX2OIgVmUzH
Sampai jam sembilan malam aku memutar otak. Temanku yang bernama Agus itu sudah tidur tengkurap di bednya. Akhirnya aku nekad mengetik sms untuk wanita itu, “Bisa ke resto sebentar? Ada yang ingin saya rundingkan, tapi temannya jangan diajak. Thanks.”
37129Please respect copyright.PENANA9p8WBmdsd8
37129Please respect copyright.PENANA8Lo595b3XT
Kukirimkan sms itu ke nomor hp Mbak Ida. Tak lama kemudian kuterima balasannya, singkat saja : “Oke”
37129Please respect copyright.PENANA4M3Pj8msMg
37129Please respect copyright.PENANAj5IZtMQf2p
Dengan penuh semangat aku keluar dari kamar 809, menuju lift dan turun ke lantai satu, karena resto hotel itu berada di lantai satu. Sengaja aku tak menunggu dulu wanita itu muncul di ambang pintu kamarnya, supaya “gerakan” ini rapi. Tidak terlihat oleh Agus maupun Mbak Tina (teman sekamar Mbak Ida).
37129Please respect copyright.PENANAeAvKz3AKnc
37129Please respect copyright.PENANAFTbmmyix9m
Agak lama aku menunggu di resto hotel, wanita itu belum muncul juga. Mungkin merapikan diri dulu di kamarnya. Aku pun baru minta juice melon, belum memesan makanan.
37129Please respect copyright.PENANANgFv9OIcfK
37129Please respect copyright.PENANAlx4MtP6XOk
Setelah agak lama menunggu, wanita itu muncul dalam gaun Gaun berwarna hijau mengkilap, dengan belahan di bagian depannya, sehingga setiap melangkah tampaklah betisnya yang putih bersih itu. Gila…anggun sekali tampaknya wanita yang biasa kupanggil Mbak Ida itu. Kenapa baru sekarang kuperhatikan?
37129Please respect copyright.PENANAoJ1YdTXHrm
37129Please respect copyright.PENANAAwYK5VMKh0
Ia menghampiriku dengan senyum manis di bibir sensualnya. “Maaf lama nunggu ya… barusan terima telepon dulu,” katanya setelah duduk di kursi sebelah kursiku.
37129Please respect copyright.PENANAnV6oxQa0vm
37129Please respect copyright.PENANAH9AgkA6oY1
“Mau makan apa?” tanyaku sambil menyodorkan daftar menu padanya.
37129Please respect copyright.PENANAZnLQjfmPwm
37129Please respect copyright.PENANALZ2ajkRau8
“Masih kenyang, tadi kan belum lama makan malam,” sahutnya.
37129Please respect copyright.PENANAr5mSG8V9Kn
37129Please respect copyright.PENANAhCDLODhN64
“Saya juga gak lapar-lapar benar. Tapi kepengen makan bareng Mbak Ida. Ayo dong tentukan dulu pilihannya,” kusodorkan lagi daftar menu yang ia letakkan kembali di meja.
37129Please respect copyright.PENANAOzdshWzui1
37129Please respect copyright.PENANAexcyBCti1U
“Mmm…spaghetti fisherman aja deh…biar jangan terlalu kenyang.”
37129Please respect copyright.PENANAHGEeQlAL6d
37129Please respect copyright.PENANAQ0RTKI60uC
“Oke, aku juga mau kompak sama panjenengan. Spaghetti juga…tapi spaghetti bolognese aja. Minumnya apa?”
37129Please respect copyright.PENANAdGy8t65Epo
37129Please respect copyright.PENANAHygYZOpIv3
“Juice strawberry juga boleh.”
37129Please respect copyright.PENANAchDeURwx88
37129Please respect copyright.PENANAF1VLS1039r
“Oke,” aku mengangguk sambil memanggil pelayan. Lalu kusampaikan pesananku padanya.
37129Please respect copyright.PENANAtHDSxtsRcV
37129Please respect copyright.PENANALI05Fmz0a7
“Apa yang mau dirundingkan itu Mas?” tanya wanita bernama Ida itu setelah pelayan resto berlalu.
37129Please respect copyright.PENANAkxFBbYpicZ
37129Please respect copyright.PENANAERKYoFEQcd
“Nggak ada…cuma pengen ditemani wanita cantik aja….hehehe…” kataku sambil menepuk punggung tangan Ida yang terletak di pinggiran meja makan.
37129Please respect copyright.PENANAOm4SBz6vSh
37129Please respect copyright.PENANAEhod2UmMdi
“Iiih…panjenengan ada-ada aja….kirain benar-benar ada yang mau dirundingkan,” cetusnya dengan senyum manis. Oh, senyum itu…gemas aku melihatnya. Kenapa dulu-dulu aku tak pernah memperhatikan semuanya ini? Apakah karena dulu-dulu aku terlalu serius ke masalah bisnis, sehingga aku tak peduli kecantikan rekanku dari Semarang ini?
37129Please respect copyright.PENANA5p1FgfCmoh
37129Please respect copyright.PENANAT0OfjlZ9Ya
“Sebenarnya ada yang sangat penting…tapi kusampaikan lewat sms aja ya. Rahasia sih,” kataku sambil mengeluarkan handphoneku. Lalu kuketik kalimat, “Sudah lama aku ingin menyampaikan hal ini. Tapi baru sekarang akan kusampaikan. Bahwa Mbak Ida menarik sekali di mataku.”
37129Please respect copyright.PENANAcP7w2qiobF
37129Please respect copyright.PENANAoCZ896cwAw
Lalu kukirimkan sms itu. Lucu juga, aku mengirim sms kepada orang yang sedang duduk di sebelahku.
37129Please respect copyright.PENANAU0IFWvhqOn
37129Please respect copyright.PENANATs6drKJulS
Dengan sorot heran wanita cantik itu membaca sms yang barusan kukirimkan.
37129Please respect copyright.PENANAFH065avSmI
37129Please respect copyright.PENANACEbeybQkUE
“Gombal….” cetusnya sambil tersipu-sipu.
37129Please respect copyright.PENANAYxRW9wtejF
37129Please respect copyright.PENANAFRCrfsAt9N
“Harusnya sejak ketemu dengan Mbak, saya harus menyampaikan hal itu. Tapi baru sekarang saya bisa menyampaikannya.”
37129Please respect copyright.PENANAXRjB1oKLY2
37129Please respect copyright.PENANAB0Ksh5ETNk
Wanita itu menatapku sesaat. Lalu tertunduk sambil berkata perlahan, “Saya kan sudah punya suami Mas.”
37129Please respect copyright.PENANAW4fbiXDI16
37129Please respect copyright.PENANANAzq0DdHhk
“Saya juga sudah punya istri,” sahutku, “Biar saja. Emangnya saya gak boleh mengagumi panjenengan?”
37129Please respect copyright.PENANAVkeStwOI6U
37129Please respect copyright.PENANAJVoBdeIEGC
Kuperhatikan reaksinya. Ia mengerling dengan gaya manja. Lalu katanya, “Kita urus bisnis dulu Mas.”
37129Please respect copyright.PENANAcOKV5ikbCO
37129Please respect copyright.PENANAl71iY3Rrxl
“Terus kalau bisnis kita sukses, gimana?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.
37129Please respect copyright.PENANACDw41v2v2e
37129Please respect copyright.PENANAar1RAYauXJ
“Terserah panjenengan….” sahutnya perlahan.
37129Please respect copyright.PENANAPnsmUuehAY
37129Please respect copyright.PENANAAE5LPuCskl
“Kalau gak sukses gimana? Kan buyer yang menentukan besok.”
37129Please respect copyright.PENANAXnZw5LesJn
37129Please respect copyright.PENANAg4MySLJFYp
“Pokoknya kita urus dulu bisnisnya. Soal sukses nggaknya ya tergantung nasib kita aja.”
37129Please respect copyright.PENANAbg4cW4xb20
37129Please respect copyright.PENANAxSZ05f6HMx
Makanan yang kami pesan sudah datang. Dua orang pelayan menata semuanya di meja makan.
37129Please respect copyright.PENANAU8GzGcSoqw
37129Please respect copyright.PENANArDrdjtnbzM
“Tapi minimal sudah ada secercah harapan…terima kasih Mbak…hati saya bahagia sekali malam ini,” kataku sebelum muai menyantap spaghettiku.
37129Please respect copyright.PENANAiLvZj4ljIK
37129Please respect copyright.PENANAOCGxbGmelv
Lagi-lagi kulihat kerlingan manja itu. Ah…aku seakan kembali ke masa remajaku.
37129Please respect copyright.PENANAriggpbwrW0
37129Please respect copyright.PENANAdxsi0N2O1P
Tadinya aku sepakat bahwa aku akan memikirkan bisnis dulu, yang akan ditentukan besok siang. Tapi ketika aku dan wanita itu berada di dalam lift untuk naik ke lantai delapan, suasana jadi terasa lain, karena hanya kami berdua yang berada di dalam lift itu.
37129Please respect copyright.PENANAS7kbaiyNo7
37129Please respect copyright.PENANAXVRN7N9cQp
Kertika kupeluk pinggang wanita itu, lalu tampak senyum manis dan tatapan matanya yang bergoyang indah, aku tak kuat bertahan lagi. Kucium bibir wanita itu dengan mesra…kehangatan terasa menjalar ke sekujur tubuhku.
37129Please respect copyright.PENANArOqUnj3Nj3
37129Please respect copyright.PENANAdaifbPv5fy
Dan aku merasakan sambutan yang hangat pula. Lumatannya benar-benar membangkitkan. Sehingga ketika lift itu sudah tiba di lantai delapan, kupijat lagi nomor untuk lantai satu.
37129Please respect copyright.PENANA4F5CsGBFyR
37129Please respect copyright.PENANAdkoJqmbZl0
“Kenapa turun lagi?” tanya Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot heran.
37129Please respect copyright.PENANAEkv3YIx2m6
37129Please respect copyright.PENANACW665Bhd8o
“Kita booking kamar lain, supaya teman kita pada nenyak tidurnya,” sahutku sambil mengecup pipi Mbak Ida.
37129Please respect copyright.PENANAohltKKlhmg
37129Please respect copyright.PENANAFgBcT7Q0eR
“Emang mau ngapain booking kamar lagi?” tanyanya tidak bernada protes, malah menyandarkan kepalanya di dadaku.
37129Please respect copyright.PENANATCgXp0ouQU
37129Please respect copyright.PENANANiKOiGnlSr
“Pengen pacaran…mumpung masih bersama-sama…”
37129Please respect copyright.PENANA4bTEyNLWhc
37129Please respect copyright.PENANAwqrRO2zH9o
“Ih, bukannya urus bisnis dulu…”
37129Please respect copyright.PENANAQrpLEEuDVF
37129Please respect copyright.PENANAbeRWyrICvp
“Dua-duanya kita urus kan nggak apa-apa. Bisnis kita urus besok. Malam ini kita urus perasaan kita dulu. Deal?” kataku sambil menggelitik pinggangnya. Sebagai jawaban, kuterima cubitan kecil di lenganku.
37129Please respect copyright.PENANAKsc5DQ3qXR
37129Please respect copyright.PENANAnEz5rFUdLn
37129Please respect copyright.PENANAcKNVTTEmpz
Tak sulit mendapatkan kamar baru yang kupesan di receptionist. Aku minta kamar di lantai satu saja. Ternyata masih ada kamar yang kosong.
37129Please respect copyright.PENANAD3cneo0CeR
37129Please respect copyright.PENANAgz3LXbRi78
“Nanti kalau teman-teman nyari kita gimana?” tanya Mbak Ida pada waktu bellboy membuka pintu kamar.
37129Please respect copyright.PENANAL5OOQja3p4
37129Please respect copyright.PENANA7jmsdaWVtf
“Bilang aja nyari makanan dan atau nemani saya minum bir,” sahutku sambil memberi uang tip buat bellboy yang mengantarkanku ke kamar baru itu, “Atau bilang aja kita jalan-jalan ke rumah saudara…atau ke Ancol…ah…banyaklah alasannya nanti…hehehe…”
37129Please respect copyright.PENANARl27zHDsyc
37129Please respect copyright.PENANArAqdIUjvs3
“Padahal kita di hotel ini-ini juga…” kata Mbak Ida pada waktu aku menutupkan pintu kamar, lalu sekaligus menguncikannya.
37129Please respect copyright.PENANAcQHH8z82us
37129Please respect copyright.PENANAsTuWFoicbZ
Mbak Ida duluan duduk di sofa, sambil menatapku yang tengah menghampirinya. “Mau ngapain sih bawa saya ke sini?” tanyanya sambil tersenyum.
37129Please respect copyright.PENANAUaQW0veATL
37129Please respect copyright.PENANA3Gkh0L88gg
“Pengen ciumin panjenengan tanpa diburu-buru,” sahutku sambil duduk di sampingnya, lalu mengangkat pinggangnya agar duduk di pangkuanku.
37129Please respect copyright.PENANA7ERtoHwbIz
37129Please respect copyright.PENANAQIsQRuh9EY
“Tadi di lift kan sudah nyiumin saya.”
37129Please respect copyright.PENANAiByRcG6myf
37129Please respect copyright.PENANAAP6Zg6pwt1
“Baru nyium bibir doang,” kataku sambil melingkarkan lengan di pinggangnya.
37129Please respect copyright.PENANAVUJjSgUhR3
37129Please respect copyright.PENANAZRKFiWQFan
“Emang mau nyium apa lagi?” ia menatapku dengan senyum yang makin menggoda.
37129Please respect copyright.PENANAh91veHdWgj
37129Please respect copyright.PENANAO482dznF5o
Kujawab dengan gigitan lembut di daun telinganya, disusul dengan bisikan, “Pengen nyiumin semuanya, dari ujung kaki sampai ujung rambut, gak ada yang terlewat….”
37129Please respect copyright.PENANAwtFrUCu871
37129Please respect copyright.PENANAo93bKgPLuo
“Iiih…kata-katanya merangsang…” cetus wanita itu sambil mencium pipiku. Hangat sekali rasanya ciuman wanita cantik ini.
37129Please respect copyright.PENANAPfP29ASm13
37129Please respect copyright.PENANA5vut5tXD79
Pandanganku tertumbuk ke belahan gaun hijau mengkilap itu. Menampakkan sebagian lutut dan paha putih mulusnya. Maka tanganku pun merayap ke situ…ke lututnya sambil berkata, “Bagian ini misalnya, kan belum diciumin….lalu ini juga belum…” tanganku sudah berada di pahanya. Kehangatan makin terasa menjalar ke telapak tanganku.
37129Please respect copyright.PENANAkFPDsEqmZj
37129Please respect copyright.PENANAOBoTJPbBQN
“Terus mau nyiumin yang mana lagi?” bisiknya diiringi pelukan erat di leherku.
37129Please respect copyright.PENANASMne8HEn6G
37129Please respect copyright.PENANAkiqC0fcZca
“Semuanya,” sahutku, ”…termasuk yang sekarang masih ditutupi bra dan CD….”
37129Please respect copyright.PENANAwbnUO9PAkK
37129Please respect copyright.PENANA7aDo2PBWqz
“Mmmm…Mas pandai bikin perempuan jadi horny ih….” kata Mbak Ida sambil memejamakan matanya. Ini seolah signal buatku. Seolah indikator, bahwa ia siap diapakan pun olehku. Maka tanganku yang sudah sampai di pangkal pahanya mulai menyelinap perlahan-lahan ke balik celana dalamnya (yang belum kulihat berwarna apa).
37129Please respect copyright.PENANAbnbYIXF9Ac
37129Please respect copyright.PENANAHDpseD61wo
Tanganku mulai menyentuh rambut tebal di antara kedua pangkal paha wanita itu. Lalu tanganku menjelajah terus…mengelus daging yang lunak dan agak membasah. Terasa makin erat pelukan Mbak Ida di leherku. Kulirik wajahnya, masih terpejam. Mungkin malu, mungkin sedang menghayati sentuhanku, entahlah. Yang jelas aku rasakan suhu badan wanita itu makin menghangat. Sementara sikapnya cuma diam pasrah. hanya elahan napasnya yang terdengar seperti tertahan-tahan.
37129Please respect copyright.PENANAa2LAc4EUVu
37129Please respect copyright.PENANAc4L7C7XUTo
Begitu pula ketika aku mengangkat tubuh pasrahnya dan merebahkannya di atas tempat tidur, Mbak Ida cuma menatapku dengan sorot semakin pasrah. Bahkan seperti yakin pada apa yang akan kulakukan selanjutnya, ia duduk sebentar sambil menanggalkan gaunnya, kemudian menelentang kembali, dalam keadaan tinggal bercelana dalam dan berbeha saja.
37129Please respect copyright.PENANAMXTfdgIv1S
37129Please respect copyright.PENANAtMXScWXz6b
Dan aku sempat terlongong sejenak, mengagumi kemulusan tubuh wanita itu. Lalu dengan penuh semangat aku melompat ke atas tempat tidur. Menggumuli tubuh hangat itu dengan gairah yang semakin menggelegak.
37129Please respect copyright.PENANAGAbIVqOkms
37129Please respect copyright.PENANAMkeDCbzaUS
“Mas….” hanya itu yang terlontar dari mulut Mbak Ida ketika aku menanggalkan behanya.
37129Please respect copyright.PENANATUq4Pd2kqN
37129Please respect copyright.PENANAVsQ6CPj3jo
“Bukan main indahnya,” kataku sambil mengelus puting payudaranya yang sebelah kiri (karena konon mayoritas wanita lebih peka payudara kirinya daripada yang kanan), “Mbak belum punya anak?”
37129Please respect copyright.PENANA1whfaDXkgL
37129Please respect copyright.PENANA2bQnUm12Ek
“Sudah,” sahutnya dengan senyum, “Sudah dua orang…emang kenapa?”
37129Please respect copyright.PENANAYniiKv8gIK
37129Please respect copyright.PENANAFfkZYSaQcw
“Payudara Mbak tampak seperti belum pernah menyusui bayi.”
37129Please respect copyright.PENANA3XHJuKWwf0
37129Please respect copyright.PENANAyRgmatnlKS
“Emang payudara istrinya seperti apa?”
37129Please respect copyright.PENANA8XyDH2KD4N
37129Please respect copyright.PENANAkLW1jntvdP
“Pokoknya tidak sepadat ini,” kataku sambil meremas payudara mulus dan masih kencang ini. Mulutku juga tak mau diam, terkadang menjilati puting payudara yang kecoklatan itu, terkadang menghisapnya seperti bayi sedang menetek.
37129Please respect copyright.PENANApsB9jcbLok
37129Please respect copyright.PENANAo0dQD4qXTu
“Mas…saya jadi horny nich….” desah Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot mata berharap, “Saya paling gak tahan kalau tetek saya diemut-emut gini…”
37129Please respect copyright.PENANAt2Qxjr6lmY
37129Please respect copyright.PENANA1RsKDZmpZP
Aku menjawabnya dengan tindakan. Mulutku melorot ke bawah, mencelucupi pusar perut wanita itu, sehingga ia terkejang-kejang, mungkin karena menahan geli. Namun kedua tanganku sudah menurunkan karet celana dalam Mbak Ida yang tipis agak transparant dan berwarna mirip kulitnya yang kuning langsat.
37129Please respect copyright.PENANAQysCQkpauZ
37129Please respect copyright.PENANAnTT9avX1Lx
Semua kulakukan dengan perlahan namun pasti. Sehingga mulai tampak bagian di bawah perut wanita ini…mula-mula rambut-rambut keriting yang lebat mulai tampak….lalu belahan kemerahan itu pun tampoak jelas di mataku…wow…bukan main indahnya bentuk vagina wanita yang satu ini. Dan semuanya semakin jelas ketika celana dalamnya sudah kulepaskan dari kakinya, wajahku pun makin mendekatinya, sementara kedua tanganku mulai menguakkan celah vagina itu, sehingga bagian yang berwarna pink pun seolah mengucapkan selamat datang kepada gairahku.
37129Please respect copyright.PENANARpc595Uibt
37129Please respect copyright.PENANAF6zwVYtUyM
Gairah inilah yang membuatku lupa daratan, sehingga dengan ganas mulai kuciumi vagina yang kemerahan di antara rimbunnya hutan jembut menghitam ini. Lalu dengan lincah lidahku mulai menyelusuri labia mayora dan bagian yang berwarna pink itu….puncaknya berupa jilatan rakus di clitorisnya, terkadang disertai sedotan-sedotan agak kencang…sehingga Mbak Ida mulai merintih-rintih histeris….”Maaas….oooh…maaaasssssssss….aaaaahhhhh…maaaassssss …oughhhhhh….maaaaas……..”
37129Please respect copyright.PENANAHkepJOxlVj
37129Please respect copyright.PENANA1Qi7G5Ero5
Tubuh seksi itu pun mulai menggeliang-geliut, seperti belut dilemparkan ke darat. Terkadang bahu dan rambutku diremasnya. Dan kepalaku yang berada di bawah perut Mbak Ida jadi kerasan untuk tetap di tempat erotis itu…sementara tanganku mulai rajin meremas-remas buah pinggul yang lumayan besar ini.
37129Please respect copyright.PENANAFwwHgbgrkz
37129Please respect copyright.PENANAp4nYKfkGUH
Mungkin inilah cunnilingus yang paling mengesankan selama ini. Karena Mbak Ida pun reaktif, dengan menggerak-gerakkan pinggulnya, sehingga vaginanya ikut bergerak-gerak…maka lidahku pun semakin kencang menggesek-gesek clitorisnya….!
37129Please respect copyright.PENANA8OC9l2ynNY
37129Please respect copyright.PENANAU875yMD5iZ
Apakah permainanku terlalu efektif atau Mbak Ida pas sedang mood, entahlah. Yang jelas belasan menit kemudian terdengar suara Mbak Ida bernada memohon, seperti meratap dalam hasrat kewanitaannya, “Masukin aja Mas….saya hampir orga Mas….”
37129Please respect copyright.PENANADY6NTHooK7
37129Please respect copyright.PENANAztfHBKsKqW
Tanpa basa-basi lagi kulepaskan celana panjang dan celana dalamku. Lalu kupegang penisku yang sudah tegang sejak berada di dalam kamar ini. Kuletakkan ujung penisku di celah vagina Mbak Ida. Sementara wanita cantik itu pun membantu memegang penisku, supaya mengarah dengan tepat ke mulut vaginanya.
37129Please respect copyright.PENANARwQ32uywr4
37129Please respect copyright.PENANAEX920NE8EX
“Massss…!” terdengar Mbak Ida memekik tertahan, “Punyanya kok panjang gede gini sih? Iiih…Mas ada turunan Arab kali ya?”
37129Please respect copyright.PENANAywZ6CaqbDZ
37129Please respect copyright.PENANAVir5H3lPgS
Aku cuma menyeringai, karena sedang mendorong penisku ke depan…ke mulut vagina yang sudah basah oleh lendir kewanitaan bercampur dengan air liurku.
37129Please respect copyright.PENANARI2Qd1Bc8Z
37129Please respect copyright.PENANARZalql7Fhj
“Oooh…Mas….sudah masuk….oooh gede sekali…jangan disekaliin Mas ya….sedikit demi sedikit aja…..”
37129Please respect copyright.PENANADP6LFypiRh
37129Please respect copyright.PENANA7xxV0vzVfN
Kuikuti keinginan wanita itu. Setelah masuk sedikit, kugeser-geserkan penisku maju mundur, sambil berusaha makin dalam membenamkannya. Akhirnya aku merasa sudah berhasil membenamkan penisku sampai mentok di ujung liang kewanitaan Mbak Ida.
37129Please respect copyright.PENANAbKWsigh3Aj
37129Please respect copyright.PENANA1vJDKKs9uu
Aku pun mulai menyetubuhi Mbak Ida secara telak. Sambil mendekap lehernya yang hangat, kuayun penisku dengan gerakan maju mundur seperti pompa. Rintihan-rintihan histeris pun mulai terdengar di telingaku.
37129Please respect copyright.PENANAlp0NUFNzbP
37129Please respect copyright.PENANA6QG4Kq6xQd
“Duuuh…Mass….ouuughhhh…Massss…ooohhhh…kok enak banget Massss…. ooohhhhh…. jangan cepat-cepat dikeluarin ya Mas….ooooh….saya ingin menikmatinya…saya sudah terlalu lama tidak merasakannya Mas……”
37129Please respect copyright.PENANAt2hjEsHo6d
37129Please respect copyright.PENANAlxEFKzSe1m
Rintihan-rintihan setengah bisikan itu membuatku makin garang mengayun batang kemaluanku. Ditingkah dengan goyangan pinggul Mbak Ida yang meliuk-liuk erotis, sehingga penisku seperti dibesot-besot, dipilin-pilin oleh liang kewanitaan Mbak Ida…liang yang lebih pas kalau kusebut liang surgawi.
37129Please respect copyright.PENANAhTtXyL0lvH
37129Please respect copyright.PENANAatCyWTCmXv
Bibirku pun berkali-kali dipagut dan dilumat oleh bibir Mbak Ida. Aku menyambutnya dengan French Kiss. Kusedot-sedot lidah Mbak Ida, sehingga tanpa terasa ludah kami sudah berpindah-pindah tempat. Dalam keadaan seperti ini tiada lagi rasa jijik maupun ragu. Bahkan terkadang kujilati ketiak Mbak Ida yang harum, mungkin sudah disemprot parfum di kamarnya tadi. Terkadang aku pun menjilati lehernya yang mulai keringatan, bercampur dengan keringatku sendiri. Oh, indah dan nikmatnya semua yang tengah kualami ini. Sehingga andaikan ada bom meletus pun aku takkan peduli lagi.
37129Please respect copyright.PENANA1ybzGd7arS
37129Please respect copyright.PENANAkmy30bYpGg
Namun beberapa saat kemudian Mbak Ida berbisik terengah, “Saya sudah mau keluar Mas…oooh…Mas…peluk saya erat-erat Mas….ini saa…saya ke…keluarrrrrrrrrrrrr….”
37129Please respect copyright.PENANAdXZu5WDcq4
37129Please respect copyright.PENANAfhPa5DbSZ5
Mbak Ida menggelepar. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut di puncak orgasmenya. Nikmat sekali rasanya. Kubiarkan Mbak Ida menikmati masa orgasmenya. Bahkan dengan hangat kucium bibirnya, yang dibalas dengan lumatan mesra.
37129Please respect copyright.PENANAogG2DkimeF
37129Please respect copyright.PENANAHzEH4y72PC
Lalu kudengar bisikannya, “Belum pernah saya rasakan yang sepuas ini Mas….”
37129Please respect copyright.PENANA2gLeyOIZp4
37129Please respect copyright.PENANA9oGl6oytZn
Aku cuma tersenyum mendengarnya. Lalu kulanjutkan gerakan penisku, kembali memompa liang vagina Mbak Ida yang sudah becek namun tidak mengurangi kenikmatanku. Bahkan aku bisa mengenjotnya dengan gerakan cepat, lancar-lancar saja, tanpa takut menyakitinya.
37129Please respect copyright.PENANAkz4QZuFff0
37129Please respect copyright.PENANAUBEiQuGRsf
Namun meski sedang nikmat-nkmatnya menggasak liang vagina Mbak Ida, aku masih sempat membisikinya, “Lepasin di dalam gakpapa?”
37129Please respect copyright.PENANANnziVF6P86
37129Please respect copyright.PENANAfgVw51tDr1
“Iya…” sahutnya lirih, “Saya ingin merasakan enaknya disembur sama Mas di dalam vegy saya….”
37129Please respect copyright.PENANAJZGshrPhsU
37129Please respect copyright.PENANA2nC2UGKkkA
Apakah Mbak Ida sudah dekat menstruasi atau memang sudah ikut KB, entahlah. Yang jelas, biasanya wanita dalam hubungan gelap seperti ini takut sekali jika pasangan seksnya ejakulasi di dalam, karena takut hamil. Tapi Mbak Ida seperti tidak mencemaskan hal itu. Maka tenang saja aku mengayun penisku tanpa harus waspada dan cepat-cepat mencabutnya kalau sudah memprediksi akan ejakulasi.
37129Please respect copyright.PENANArNyL0duQXR
37129Please respect copyright.PENANAvK1r4fabzA
Lucunya, dalam keadaan senikmat itu, aku masih sempat memikirkan bisnis. Sempat bertanya-tanya di dalam hati, “Apakah besok bisnisku akan sukses atau tidak?”
37129Please respect copyright.PENANAlLIkrZ3PiB
37129Please respect copyright.PENANACyBuMJMI5O
Pikiran seperti itu justru memecahkan konsentrasiku pada kehangatan dan kenikmatan yang sedang kureguk dari tubuh mulus Mbak Id. Akibatnya, lebih dari sejam aku menyetubuhi Mbak Ida, tanpa merasa akan ejakulasi. Padahal keringatku sudah bercucuran, bergalau dengan keringat wanita itu.
37129Please respect copyright.PENANAjHWZNPlN4m
37129Please respect copyright.PENANALVWQN99j28
Dan setahuku Mbak Ida sudah tiga kali orgasme. Tapi aku tetap asyik memompakan penisku di dalam liang surgawi Mbak Ida. Bibir dan liddahku jugatiada hentinya mencelucup dan menjilat-jilat di setiap bagian tubuh Mbak Ida yang terjangkau oleh mulutku. Sementara kedua tanganku tak mau diam juga. Meremas-remas di sana sini. Hal ini membuat Mbak Ida makin merem melek, mungkin sangat menikmati aksi seksualku.
37129Please respect copyright.PENANAsG5LmTtRK9
37129Please respect copyright.PENANAQfb6SqVuy1
Sampai pada suatu saat, ketika aku merasa akan ejakulasi, kubisiki telinga wanita cantik itu, “Saya sudah mau keluar Mbak…sambut ya Mbak….”
37129Please respect copyright.PENANAQWCQvBhJyV
37129Please respect copyright.PENANAEaxREyuh0r
“Iya Mas….” sahut Mbak Ida sambil meliuk-liukkan pinggulnya dengan gerakan yang sangat erotis. Aku sendiri mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang makin cepat…makin cepat….lalu kutancap….kubenamkan sekuat mungkin…..napasku tertahan…dan…oooh….air maniku berhamburan dari penisku, membanjiri liang vagina Mbak Ida. begitu banyaknya, sampai terasa meleleh ke luar…menetes ke seprai putih bersih itu.
37129Please respect copyright.PENANAS8cbEQiHdj
37129Please respect copyright.PENANALnCTxMoUs2
Mbak Ida memagut bibirku mesra. Lalu terdengar bisikannya, “Mas perkasa banget….baru sekali ini saya merasakan yang begini memuaskan…gak nyangka malam ini saya akan mendapatkannya dari Mas…”
37129Please respect copyright.PENANATcquda4PXe
37129Please respect copyright.PENANA8p37hv94Ra
“Sama sayang.” sahutku, “Saya juga merasa puas banget…duuuh…keringat kita sampai banjir begini ya?”
37129Please respect copyright.PENANAEzPxVRLhvM
37129Please respect copyright.PENANAoT5OHPfpo8
Kucabut penisku dari jepitan liang kewanitaan Mbak Ida. Benar-benar tampak air maniku meleleh dari vagina Mbak Ida.
37129Please respect copyright.PENANAAnnZMadSKm
37129Please respect copyright.PENANAtcHuVGFV0t
“Kita kembali ke kamar masing-masing ya Mas,” kata Mbak Ida sambil turun dari tempat tidur, “Takut teman-teman kita nyariin…takut timbul gosip pula sepulangnya saya ke Semarang nanti…”
37129Please respect copyright.PENANAdbxRV07sfQ
37129Please respect copyright.PENANAVDxmiuFQke
“Padahal saya masih ingin melanjutkan ke ronde kedua,” sahutku sambil memeluk pinggang Mbak Ida yang masih telanjang bulat.
37129Please respect copyright.PENANAywXXgLRmRK
37129Please respect copyright.PENANAGbBm0NmuQa
Mbak Ida mengecup bibirku, lalu berkata, “Besok kan masih ada waktu Mas. Kalau bisnis kita sukses, biarin aja teman kita pada pulang. Kita lakukan lagi apa pun yang Mas mau. Saya sudah telanjur dimiliki sama Mas…”
37129Please respect copyright.PENANAHQfFaaMuvP
37129Please respect copyright.PENANAR0kcctCcEY
Aku tersenyum bahagia. Memang bahagia hatiku karena bisa mendapatkan kehangatan dari tubuh wanita secantik Mbak Ida.
37129Please respect copyright.PENANARvwuqyuVK9
37129Please respect copyright.PENANAPzhqdTM1Az
Sudah lewat tengah malam ketika kami kembali ke kamar masing-masing. Dengan kenangan indah akan apa yang baru saja kami nikmati di kamar lantai satu itu.
37129Please respect copyright.PENANAUf4xUOW0mP
37129Please respect copyright.PENANA7gixsC8MyQ
Setelah wanita berjilbab bernama Ivy itu, aku mendapatkan kenikmatan dari wanita cantik bernama Ida Farida itu. Siapa lagi wanita yang akan singgah dalam petualanganku?
37129Please respect copyright.PENANA9OFl302GME
37129Please respect copyright.PENANAXSAsr5PZza
Aku tersenyum sendiri. Lalu tertidur dengan nyenyaknya. Dengan batin puas. Sangat puas.
37129Please respect copyright.PENANAXPLQ5NWgp9
37129Please respect copyright.PENANAiTmhj0UUIu
Tapi…kisah ini bukan kisah terakhir. Entahlah aku ditakdirkan seperti ini. Bahwa di dalam perjalanan bisnisku, ada saja wanita yang berhasil kurenggut seperti dalam episode berikutnya.
37129Please respect copyright.PENANASLTm6aEICH
37129Please respect copyright.PENANAyzjqZq0P4f
37129Please respect copyright.PENANAbRFzNs0juU
Episode 3
37129Please respect copyright.PENANAKUrugwrYQ8
37129Please respect copyright.PENANAVNJG1CqK4T
37129Please respect copyright.PENANATD6M4fKUhP
Tadinya aku tak pernah memperhatikan cewek bernama Mona itu. Menurut pengakuannya, ia sudah berumur 32 tahun. Tapi mungkin sebenarnya lebih dari itu, karena perempuan banyak yang suka menyembunyikan usia yang sebenarnya. Terlebih status Mona itu belum pernah menikah. Soal masih perawan atau tidaknya, entahlah.
37129Please respect copyright.PENANAWdjyWAI5JO
37129Please respect copyright.PENANAKeO8Xb32z9
Mona memang bukan sosok yang menarik. Bentuk tubuh dan wajahnya biasa-biasa saja. Sikapnya pun terlalu pendiam dan serius, sehingga di dalam link bisnisku tak pernah ada yang berusaha mendekatinya lebih daripada teman bisnis.
37129Please respect copyright.PENANABfhgGj4RI2
37129Please respect copyright.PENANAASqNYAgDNm
Maka ketika aku menerima telepon darinya pada suatu hari, aku yakin ada masalah penting yang akan disampaikan:
37129Please respect copyright.PENANAywYbpAqYux
37129Please respect copyright.PENANAS61F5aPGWf
“Mas…pabrik yang bangkrut itu memang mau dijual. Lumayan besinya lebih dari seribu ton. Apa mau diolah?” tanya Mona di telepon.
37129Please respect copyright.PENANAKGYLXIHQ47
37129Please respect copyright.PENANAxHnFUxMpT8
“Beneran lebih dari seribu ton?” aku balik bertanya dengan nada kurang percaya.
37129Please respect copyright.PENANAXDAAKJWwzC
37129Please respect copyright.PENANAcOdI22LIuJ
“Bener Mas. Tapi supaya gak sangsi mending timbang bayar aja, sesuai dengan barang yang kita dapatkan.”
37129Please respect copyright.PENANAt3QKcgLEpb
37129Please respect copyright.PENANAEiiVkBivuM
“Kita survey aja dulu. Lokasinya kan jauh juga dari sini ya?”
37129Please respect copyright.PENANARFtijr1HQB
37129Please respect copyright.PENANAGBsIf4PTOk
“Yaaa….kurang lebih seratuslimapuluh kilometer Mas. Kalau mau disurvey harus secepatnya. Takut keburu tercium sama bandar-bandar besi. Mas kan sudah punya buyer ya?”
37129Please respect copyright.PENANA4jbgll5gHX
37129Please respect copyright.PENANA0Weihx5eB8
“Iya. Kapan kita survey?”
37129Please respect copyright.PENANAczYmpqDl72
37129Please respect copyright.PENANAx4zx8LmNEW
“Lebih cepat lebih baik. Sebaiknya sekarang juga kita ke sana Mas.”
37129Please respect copyright.PENANAdDQHCyUOul
37129Please respect copyright.PENANAxibuH3q4lN
“Mbak Mona mau ikut di mobil saya kan?”
37129Please respect copyright.PENANA6awqX8D0lz
37129Please respect copyright.PENANAiZ3uwn8szr
“Ya iyalah. Saya kan cuma punya motor Mas. Masa ke sana pakai motor.”
37129Please respect copyright.PENANATyhQHEzVvq
37129Please respect copyright.PENANAVHM6tXF87R
“Oke deh. Mau dijemput dimana?”
37129Please respect copyright.PENANAAEIUG4YZbX
37129Please respect copyright.PENANAL0ntVwPOoT
“Di depan SMA dua-dua aja. Mas kan belum tau rumah kost saya, masuk ke dalam gang, bisa nyasar nanti.”
37129Please respect copyright.PENANAR25pa9FjKy
37129Please respect copyright.PENANAWTwxtzHVyO
“Oke. Sejam lagi saya jemput di depan SMA itu.”
37129Please respect copyright.PENANAcBzcsd92pJ
37129Please respect copyright.PENANAhLZhJmS6Dg
“Baik Mas. Thank you.”
37129Please respect copyright.PENANANTWMLFycN0
37129Please respect copyright.PENANAgAgGW0jj7q
Aku bergegas ke depan garasi. Herman, sopirku sedang mengelap kaaca mobilku dengan kanebo. “Her…kita ke luar kota sekarang,” kataku
37129Please respect copyright.PENANAeKTAsQgSTl
37129Please respect copyright.PENANAcDbnQMYljt
“Siap Pak !” sahut sopirku.
37129Please respect copyright.PENANAIQUQQerAm5
37129Please respect copyright.PENANAcOhJRus93e
Aku bergegas ke kamar mandi, lalu cepat-cepat mandi.
37129Please respect copyright.PENANAr0AXwl7qYx
37129Please respect copyright.PENANABSOo1z6aiQ
Waktu keluar dari kamar mandi, kulihat istriku sedang nonton televisi sambil rebahan di sofa panjang kamar tidurku. “Aku mau ke luar kota, sayang,” kataku sambil mengecup kening istriku.
37129Please respect copyright.PENANANisXJLjoc5
37129Please respect copyright.PENANAsjwbFomN7E
“Ke luar kota ke mana?” tanya istriku.
37129Please respect copyright.PENANAO3mBsNK9vC
37129Please respect copyright.PENANAZU5Ga7YKD3
Kusebutkan nama kota itu. Lalu kataku, “Doakan aku sukses ya. Kalau sukses, untungnya bisa beli mobil baru yang jauh lebih keren.”
37129Please respect copyright.PENANAMqILZyEzG7
37129Please respect copyright.PENANAu29Brwarer
“Iya, pasti aku doakan Bang. Mau nginep di sana?”
37129Please respect copyright.PENANA7Cu3l2eKax
37129Please respect copyright.PENANAE76Hvgy5D9
“Lihat-lihat situasinya nanti. Kalau deal, pasti aku nginep. Nunggu sampai big boss datang.”
37129Please respect copyright.PENANAgwnk4dEIJj
37129Please respect copyright.PENANAh7tD8k6zGM
“Kalau nginep berarti sukses ya Bang?”
37129Please respect copyright.PENANAXRglYr6phB
37129Please respect copyright.PENANAdKsz87wubG
“Kira-kira begitulah.”
37129Please respect copyright.PENANADfIYQxz7QS
37129Please respect copyright.PENANAQEy4v10phZ
“Bawa pakaian buat ganti di sana dong.”
37129Please respect copyright.PENANA0Lf5PtuCxe
37129Please respect copyright.PENANAqXJ2SIZuVf
“Iya, tolong masukin dua setel aja ke tasku, sayang.”
37129Please respect copyright.PENANAeZxvhy9HwG
37129Please respect copyright.PENANAbB05sxNS4a
37129Please respect copyright.PENANA8qBiKDgHbI
Tak lama kemudian aku sudah duduk di jok belakang mobilku yang dikemudikan oleh Herman dan sudah jauh meninggalkan rumahku.
37129Please respect copyright.PENANANV3N83QNWW
37129Please respect copyright.PENANABgByZs2Yd6
“Yang mau dijemput siapa Pak?” tanya Herman ketika lampu merah menghentikan mobilku.
37129Please respect copyright.PENANAIYUonWMnw8
37129Please respect copyright.PENANAqvV2JC1VZa
“Mbak Mona. Kamu sudah tau dia kan?”
37129Please respect copyright.PENANAsMHkHEqRJV
37129Please respect copyright.PENANA2gZ1LO9lu5
“O, yang perawan tua itu Pak?”
37129Please respect copyright.PENANADBZX8mGhp0
37129Please respect copyright.PENANAmhcIczF9E8
“Hush ! Jangan pakai julukan perawan tua lah. Nanti kalau kedengaran orangnya gak enak.”
37129Please respect copyright.PENANATEmEWKvpiR
37129Please respect copyright.PENANAK55x9N9kkB
Herman terdiam. Dia memang kubebaskan bergaul dengan teman-temanku. Bahkan sesekali dia suka ikutan menawar-nawarkan barang kepada teman-temanku. Jadi tak aneh kalau dia tahu banyak mengenai orang-orang yang kukenal.
37129Please respect copyright.PENANARyZ6A2E1eW
37129Please respect copyright.PENANAPK7lrxPRLc
“Tapi Mbak Mona itu beneran masih perawan atau statusnya aja yang masih gadis, Pak?” tanya Herman lagi.
37129Please respect copyright.PENANA5WmaRi247r
37129Please respect copyright.PENANAP0aLWHoerv
“Wah, mana kutahu perawan gaknya sih,” sahutku dingin.
37129Please respect copyright.PENANAmz3y9CfHRF
37129Please respect copyright.PENANAUD0A2wLlFi
“Test aja Pak. Cewek nganggur gitu, pasti ada hasrat pengen dilibas sama lelaki. Hahahaa…”
37129Please respect copyright.PENANAftPFIcNPbX
37129Please respect copyright.PENANAApJT5xvUei
“Gila kamu Her ! Kamu aja yang libas dia gih.”
37129Please respect copyright.PENANA8q2qgk9V7F
37129Please respect copyright.PENANA0tRqJof6AN
“Wah, sama saya mana mau Pak? Saya kan cuma sopir. Ohya Pak…kalau jam segini baru berangkat, bisa malam tibanya di lokasi nanti. Emang mau langsung pulang lagi?”
37129Please respect copyright.PENANAZDEGDN2fTg
37129Please respect copyright.PENANA4WNIutMaxT
“Kita lihat-lihat aja nanti. Di kota yang terdekat dengan lokasi kan pasti ada hotel. Kalau perlu nginap, ya nginap aja di hotel.”
37129Please respect copyright.PENANAT2yxulmzp3
37129Please respect copyright.PENANALZALjujqi1
Tak lama kemudian kami tiba di depan SMA yang dijanjikan. Gadis bernama Mona itu tampak sudah berdiri di trotoar, mengenakan celana panjang berwarna coklat tua, dengan kaus kuning muda, sambil menjinjing sebuah tas.
37129Please respect copyright.PENANAR1VDUJrYdJ
37129Please respect copyright.PENANAOWTO14kuLH
Herman turun dan membukakan pintu belakang kiri. Mona masuk ke dalam dan duduk di sisiku.
37129Please respect copyright.PENANAIp7ZZIPKo5
37129Please respect copyright.PENANAFGKfnDaHsa
“Bawa pakaian ganti?” tanyaku.
37129Please respect copyright.PENANA6gEWsR5w6z
37129Please respect copyright.PENANALYnqYvp3X7
“Cuma bawa buat tidur, Mas. Soalnya ada kemungkinan harus nginap nanti ya?”
37129Please respect copyright.PENANAnzpnZa17BT
37129Please respect copyright.PENANAJU92xJVpLK
“Iya. Gak apa-apa kalau harus nginap kan?” tanyaku.
37129Please respect copyright.PENANAwADP1rYMoY
37129Please respect copyright.PENANAN5BwqM9vhY
“Gak apa-apa. Saya sudah minta izin sama ibu kost tadi.”
37129Please respect copyright.PENANAzkAw9O7aEY
37129Please respect copyright.PENANARRIATkvNqI
Tak lama kemudian Herman sudah meluncurkan lagi mobilku. Perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Jam sembilan malam kami baru tiba di kota terdekat dengan lokasi pabrik yang mau disurvey itu.
37129Please respect copyright.PENANAGxgp9p8od2
37129Please respect copyright.PENANAwLAnNHOa1c
“Bagaimana nih? Kayaknya kita harus istirahat dulu, besok pagi saja kita surveynya ya?” kataku sambil menepuk lutut Mona yang bercelana panjang corduroy coklat tua itu.
37129Please respect copyright.PENANAKNULwGYgu5
37129Please respect copyright.PENANA5fxbHf6i6b
“Iya, bagaimana baiknya saja Mas,” sahut Mona sambil merapikan rambutnya.
37129Please respect copyright.PENANAi7uxYGdD4c
37129Please respect copyright.PENANAPqRcmMaJg5
“Cari hotel aja Her,” perintahku pada sopirku.
37129Please respect copyright.PENANAqkP5i937Ab
37129Please respect copyright.PENANAePuiQ2TFoH
“Siap Pak. Tapi…setahu saya di kota ini hanya ada satu hotel.”
37129Please respect copyright.PENANA5CcQhi9n62
37129Please respect copyright.PENANA1j1sXnnQ12
“Ya…yang penting bisa dipakai istirahat aja, jangan sampai harus tidur di mobil.”
37129Please respect copyright.PENANArV0sEXbW9N
37129Please respect copyright.PENANAlJeK8mgVAi
Herman membelokkan mobil ke jalan yang tidak kukenal. Dan akhirnya berhenti di pekarangan sebuah hotel kecil, tapi pekarangannya cukup luas.
37129Please respect copyright.PENANAG8AaRFa7tz
37129Please respect copyright.PENANA9DyqeiBWkl
“Ini satu-satunya hotel di kota ini Pak,” kata Herman sambil mematikan mesin mobil.
37129Please respect copyright.PENANAfPkudoqdPB
37129Please respect copyright.PENANAyXh7F51Gxf
“Iya,” sahutku sambil membuka pintu mobil di samping kananku, “yang penting bisa istirahat aja.”
37129Please respect copyright.PENANA0OHyW0mXml
37129Please respect copyright.PENANAVw7XCZQZIm
Aku langsung menuju ruang resepsionis. Menanyakan apakah masih ada kamar kosong. Dan jawabannya membuatku kecewa, “Kamar tinggal satu Pak,” kata resepsionis, “Tapi lumayan besar kamarnya, dengan dua tempat tidur luas.”
37129Please respect copyright.PENANAFTqFqvzHVB
37129Please respect copyright.PENANA7exGJbFIIs
Aku tercenung sesaat. Balik lagi ke mobilku yang diparkir di pekarangan hotel kecil ini. “Kamarnya tinggal satu dengan dua tempat tidur,” kataku pada Mona.
37129Please respect copyright.PENANAdV3hzIEpMO
37129Please respect copyright.PENANAKcTwtuaB6X
“Saya sih gak usah dipikirin Pak,” Herman nyeletuk, “saya tidur di mobil aja.”
37129Please respect copyright.PENANAxkp7UMFtsJ
37129Please respect copyright.PENANAPqn9kyEZza
“Gimana?” tanyaku sambil memandang Mona lagi.
37129Please respect copyright.PENANAzEFfUyUZ8O
37129Please respect copyright.PENANArzlmMwGErv
“Gimana baiknya aja Mas,” sahut gadis 32 tahunan itu.
37129Please respect copyright.PENANAt98oDlsODf
37129Please respect copyright.PENANAlLgRQHSUTI
“Ya udah kalau gitu, kita sekamar kan gak apa-apa ya?”
37129Please respect copyright.PENANArFwxWRvuA0
37129Please respect copyright.PENANABRf6jii4f3
Mona mengangguk perlahan. Lalu kusuruh Herman mengeluarkan tasku dari bagasi.
37129Please respect copyright.PENANACKQqBmlPnn
37129Please respect copyright.PENANA3p8EmEEF5q
Kamar itu bernomor 29. Kulihat hotel ini hanya memiliki 40 kamar. Tapi di dalamnya lumayan bagus. Pakai AC dan shower air panas. Itu sudah cukup bagiku.
37129Please respect copyright.PENANA2zw9zGtYIt
37129Please respect copyright.PENANAB70aE7P8QE
Mona pun masuk ke dalam kamar. Meletakkan tasnya dan mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Herman sudah keluar lagi.
37129Please respect copyright.PENANAxPOQGoy71S
37129Please respect copyright.PENANAJaeFtFLGCN
“Kasian juga sopirnya Mas. Dia akan tidur di mobil ya?” kata Mona sambil membuka tasnya.
37129Please respect copyright.PENANAm92PLBxgFm
37129Please respect copyright.PENANAFuye1k5W1x
“Emang udah biasa dia tidur di mobil, tapi sebentar….mau ngasih duit rokok dulu, Mbak.”
37129Please respect copyright.PENANAsFQi6RxD3O
37129Please respect copyright.PENANA3jo9ok5AmQ
“Ah, panggil Mona aja Mas. Gak usah pake mbak-mbakan,” kata Mona sambil mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya.
37129Please respect copyright.PENANA0iljwDnlhr
37129Please respect copyright.PENANAK2Y8wD8sM6
“Oke,” kataku sambil tersenyum. Lalu keluar dari kamar dan menghampiri Herman. Ternyata dia sedang nonton tv di lobby. Kuberikan uang alakadarnya sambil berkata, “Nih buat makan dan rokok.”
37129Please respect copyright.PENANAlb2kC836xW
37129Please respect copyright.PENANABdYCFeiMaa
“Makasih Pak,” Herman tampak girang mendapatkan uang jajan itu, “Pak…kesempatan tuh…”
37129Please respect copyright.PENANA0gHucioO3P
37129Please respect copyright.PENANA5wN6C3cTqe
“Kesempatan apa?” tanyaku dengan kernyitan.
37129Please respect copyright.PENANAlkhpofRXpq
37129Please respect copyright.PENANAKKAbCmU3ES
Setengah berbisik Herman menyahut, “Mbak Mona itu…libas aja Pak. Mumpung ada kesempatan.”
37129Please respect copyright.PENANARwNhNBdBCx
37129Please respect copyright.PENANAaaYCnbp8Ps
“Gila kamu ah ! Macem-macem aja,” kataku sambil mengacungkan kepalan tangan ke depan wajah sopirku.
37129Please respect copyright.PENANAvYUilaxu4l
37129Please respect copyright.PENANAd7q4XBBFBs
Herman memang sering lancang dan lupa tatakrama. Dia juga sok akrab kalau berhadapan dengan teman-temanku, sehingga ia lupa bahwa ia cuma seorang sopir. Tapi yang kusukai dari pribadinya, dia tak pernah mengeluh capek, meski harus nyetir 24 jam tanpa istirahat.
37129Please respect copyright.PENANAJaRz0J6PK6
37129Please respect copyright.PENANA4rT8XrtZL0
Aku masuk lagi ke dalam kamar 29. Kulihat Mona sudah mengenakan kimono sutra berwarna biru langit dengan corak berwarna biru tua. Dia memang tidak cantik. Tapi setelah kuperhatikan, kulitnya putih bersih.
37129Please respect copyright.PENANANXqyAPtf69
37129Please respect copyright.PENANAD7DqxNEeXh
“Gak nyangka kita bakal tidur sekamar ya,” kataku sambil menatapnya dengan sikap menggoda.
37129Please respect copyright.PENANAlJWlea5eQq
37129Please respect copyright.PENANAnXLH55vH4m
“Iya, tapi bednya kan misah.”
37129Please respect copyright.PENANAq9EOT7HZw3
37129Please respect copyright.PENANASEB5rkJy6M
“Kalau saya ngelindur, lalu pindah ke bed Mona nanti gimana?”
37129Please respect copyright.PENANA559ihy1Pr0
37129Please respect copyright.PENANAMLgYf0suDK
“Mmm…gimana ya? Kalau sekadar tidur sih gakpapa juga, Mas,” sahutnya dengan senyum.
37129Please respect copyright.PENANA5pvFZsnmVc
37129Please respect copyright.PENANAqazBxfKzPj
“Sini dong ngobrolnya,” kataku sambil menepuk kasur di kiriku, “Mumpung lagi santai, kita bisa ngobrol banyak.”
37129Please respect copyright.PENANA61C9R1B6pE
37129Please respect copyright.PENANAsxfF8qlIbt
“Ngobrol apa Mas?” Mona menghampiriku dan duduk di sebelah kiriku, di pinggiran tempat tidur.
37129Please respect copyright.PENANAcP8MLGfewK
37129Please respect copyright.PENANAiTfNZ4Q7pR
“Mona udah punya pengalaman dengan lelaki?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangannya.
37129Please respect copyright.PENANA7Omv7rkGhe
37129Please respect copyright.PENANAQESPQBfg7F
“Maksud Mas?” Mona menatapku dengan sorot bingung.
37129Please respect copyright.PENANApJ5ojLZCQh
37129Please respect copyright.PENANAOXVONwGovS
“Soal seks….udah ada pengalaman?”
37129Please respect copyright.PENANAyawDWrGk0x
37129Please respect copyright.PENANAs1s1kzzg3T
Mona menggeleng dengan sorot sedih, “Soal itu sih saya masih nol besar Mas.”
37129Please respect copyright.PENANAZAwdLEYc2D
37129Please respect copyright.PENANALv31MrAw4U
“Masa sih?”
37129Please respect copyright.PENANAyaPddZklNX
37129Please respect copyright.PENANA8g4xOKbwlP
“Berani sumpah….saya belum pernah.”
37129Please respect copyright.PENANAjJOwbyrOk8
37129Please respect copyright.PENANAEoMWAapzT4
“Zaman sekarang kan anak SMA juga udah banyak yang pernah mengalaminya.”
37129Please respect copyright.PENANAUQQAojIJKu
37129Please respect copyright.PENANA2Or7luHJr3
“Tapi saya tidak seperti mereka Mas. Lagian siapa yang mau kepada saya yang jelek gini.”
37129Please respect copyright.PENANAwDLHzv04aS
37129Please respect copyright.PENANAA5UT0vZowW
“Emang belum pernah pacaran?”
37129Please respect copyright.PENANAJKGcOgTrzU
37129Please respect copyright.PENANA0TLhe1Ym2N
“Waktu masih kuliah pernah juga ada cowok mendekati saya. Tapi ya gitu deh…belok ke cewek yang jauh lebih cantik dari saya.”
37129Please respect copyright.PENANAoyA0s16zQm
37129Please respect copyright.PENANAJbsoyRljU0
“Wah…padahal kulit Mona putih bersih gini….” kataku sambil mengelus lutut Mona yang muncul dari belahan kimononya.
37129Please respect copyright.PENANAoBlSKmcuxm
37129Please respect copyright.PENANAj2nEVrd6sK
Kutunggu reaksinya. Dia diam saja. Dan aku makin ingin tahu. Tanyaku, “Pernah membayangkan indahnya berhubungan seks?”
37129Please respect copyright.PENANAYPNhVaN0OR
37129Please respect copyright.PENANASfV08L5bsJ
“Ya…sering juga Mas. Tapi saya kan perempuan. Gak bisa aktif seperti laki-laki.”
37129Please respect copyright.PENANAytB50Otjuc
37129Please respect copyright.PENANAUKbeSfzWnf
Aku rayapkan tanganku ke pahanya. Terasa hangat. Tanyaku lagi, “Kalau diraba-raba gini bagaimana rasanya?”
37129Please respect copyright.PENANANPIFnS37k2
37129Please respect copyright.PENANAbhawDLbUt3
“Mmm…degdegan, Mas.”
37129Please respect copyright.PENANAxbyoB72iRD
37129Please respect copyright.PENANAKoFGM93cxc
“Kita bikin kisah indah di antara kita yok….” kataku sambil memeluk pinggangnya, lalu kudekatkan bibirku ke bibirnya.
37129Please respect copyright.PENANAp5bd0weR56
37129Please respect copyright.PENANAhtYelWM92i
Mona malah memejamkan matanya. Ini kuanggap bahwa ia siap mengikuti keinginanku, tapi masih malu mengatakannya secara lisan. Maka aku pun tak banyak basa-basi lagi. Kupagut bibirnya dengan hasrat biologisku yang mulai berdesir-desir.
37129Please respect copyright.PENANA5JyJmNWHAR
37129Please respect copyright.PENANAevd2LpJAQN
Mona diam saja. Tidak bereaksi pada waktu bibirnya mulai kulumat. Waktu tanganku merayap ke dalam belahan kimononya pun, dia tidak bereaksi. Dan aku senang sekali ketika langsung menyentuh payudaranya yang berukuran sedang-sedang saja.
37129Please respect copyright.PENANAwQzSzEFXMJ
37129Please respect copyright.PENANATJ8UQCT74H
Mona mulai bereaksi. Ia memelukku erat-erat ketika tanganku mulai mempermainkan pentil payudaranya. Dan aku mulai tak sabaran lagi. Kulepaskan ikatan tali kimononya, lalu kudorong dadanya agar rebah terlentang. Ia benar-benar pasrah. Kubuka belahan kimononya, sehingga sepasang payudaranya mulai tampak di depan mataku. Ketika pandanganku menurun ke bawah, kusaksikan tubuh berkulit putih bersih. Tidak mengecewakan. Kenapa pula tubuh seindah ini tidak pernah menarik perhatian kaumku?
37129Please respect copyright.PENANALQYnvtdjSj
37129Please respect copyright.PENANAxMeBk7N9xv
Aku semakin jauh melangkah. Kucelucupi pentil payudara Mona, sementara tanganku mulai merayapi pusar perutnya….menurun dan menyelinap ke lingkarat karet celana dalamnya. Wow, kusentuh gundukan rambut keriting yang lebat sekali. Mungkin ia tak pernah mencukur jembutnya.
37129Please respect copyright.PENANANEcvzKJdBR
37129Please respect copyright.PENANAJEFtxb0DSF
Ketika jemariku mulai mengelus2 belahan vagina yang masih tertutup celana dalam itu, sementara mulutku makin ganas menjilati dan menyedot-nyedot pentil teteknya, tubuh Mona terasa semakin menghangat. Tangannya pun mulai meremas-remas bahuku, sementara napasnya tertahan-tahan.
37129Please respect copyright.PENANAmJ3fmMPSZQ
37129Please respect copyright.PENANAce1pcoicIf
Tapi aku mulai menurunkan kepalaku. Bibir dan lidahku mulai mencelucupi pusar perutnya. Mona hanya bisa mengeus-elus rambutku. Entah apa yang dirasakannya saat ini. Dan mulutku menurun terus, sementara kedua tanganku menurunkan celana dalam gadis berkulit putih bersih ini.
37129Please respect copyright.PENANADtKYsuMxyp
37129Please respect copyright.PENANAj6HP5By4gR
“Mas….” terdengar suara Mona seperti protes ketika celana dalamnya sudah kulemparkan ke dekat bantal.
37129Please respect copyright.PENANALDY8Buxvws
37129Please respect copyright.PENANAzxeZnfqLrJ
“Kenapa?” tanyaku sambil menatapnya.
37129Please respect copyright.PENANAHKown4sN3P
37129Please respect copyright.PENANAkhVvk7smEw
“Malu…” sahutnya.
37129Please respect copyright.PENANAjUCqtTO5a5
37129Please respect copyright.PENANA2tnTBElMV2
“Gak usah malu-malu,” sahutku sambil menanggalkan celana panjang dan celana dalamku, “Tuh lihat….aku juga gak malu kan?” kupegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng sekali ini. Kudekatkan ke tangannya. Tapi ia tak berani menyentuhnya. Lalu matanya tampak terpejam lagi.
37129Please respect copyright.PENANAFACZ95PeRV
37129Please respect copyright.PENANAtDuAxIrM3M
“Mona mau kan merasakan enaknya bersetubuh?” tanyaku sambil memegang ergelangan tangannya.
37129Please respect copyright.PENANA5VqDcZirDM
37129Please respect copyright.PENANAqSifHZ4Oqf
“Emang Mas mau?” ia menatapku dengan sorot malu-malu.
37129Please respect copyright.PENANACmFcOzvMtF
37129Please respect copyright.PENANAZZzWwbnKyb
“Mau banget,” kataku, “tapi kalau Mona benar-benar masih perawan, semuanya harus dilakukan dengan sama-sama ikhlas.”
37129Please respect copyright.PENANAJo5ZKbCuaW
37129Please respect copyright.PENANAJNHagqp1yx
“Saya memang masih perawan Mas. Silakan aja buktikan…”
37129Please respect copyright.PENANAGscRNHaCPy
37129Please respect copyright.PENANAHxIn8CJ91W
“Mona rela kalau perawannya saya ambil?”
37129Please respect copyright.PENANAijawMN6bxB
37129Please respect copyright.PENANAUFknjemqtn
“Terserah Mas…soalnya jujur aja….saya juga ingin….” kata-katanya terputus begitu saja. Tapi aku sudah mengerti maksudnya. Dan menurutku, ucapannya itu sudah merupakan pengakuan yang luar biasa. Bahwa ia ingin merasakan digauli oleh lelaki.
37129Please respect copyright.PENANACvbsUclUvq
37129Please respect copyright.PENANA7RklspQcUj
Setelah melepaskan baju kaus, aku jadi telanjang bulat juga, seperti yang sudah terjadi pada Mona.
37129Please respect copyright.PENANAVbQ8m8niQb
37129Please respect copyright.PENANAKqvSTVXKkj
Ketika wajahku berada di depan kemaluannya yang berbulu lebat itu, terdengar suaranya, “Mas…mau ngapain? Saya malu dong punya saya dipelototin gitu.”
37129Please respect copyright.PENANAJw7EefrfTE
37129Please respect copyright.PENANATL8Fm9pkkk
“Sttt…diam aja ya….saya ingin membuktikan virginitasmu…hmmm…memang masih perawan, Mon,” sahutku sambil mengangakan mulut vagina gadis itu. Memang kulihat hymennya masih utuh. Berarti kemaluan gadis ini belum pernah diapa-apain.
37129Please respect copyright.PENANAbnT3hKg86x
37129Please respect copyright.PENANAs4Tqc268MK
Ini sesuatu yang langka di zaman sekarang. Bahwa gadis berusia 32 tahun masih benar-benar perawan.
37129Please respect copyright.PENANA5D2rZ8ckpZ
37129Please respect copyright.PENANAyDB98csFx4
Maka tanpa basa basi lagi, kuserudukkan mulutku ke vagina yang masih virgin itu. Kuciumi beberapa kali. Lalu kujilati labia mayoranya (bibir besar kemaluan wanita).
37129Please respect copyright.PENANAquMcIW2aMu
37129Please respect copyright.PENANAMKDepFg5s8
“Duuuh…Mas…ini diapain? Iiih…Mas gak jijik? Iiiih….Mas…..oooh….Mas….” Mona menggeliat-geliat dengan tangan mengepak-ngepak ke kasur. Terlebih lagi setelah aku memusatkan jilatan dan isapanku ke bagian clitorisnya. Semakin menggeliat-geliat mona dibuatnya. Bahkan lalu terdengar suara histerisnya, “Duuuh…Mas…ini enak sekali…tapi…oooh…Mas…..oooh…iya…geli tapi enak Mas…..oooh…hsssshhhh…..”
37129Please respect copyright.PENANAQTDKRokCxY
37129Please respect copyright.PENANAcFfyzG2W0A
Diam-diam kukeluarkan air liurku sebanyak mungkin, supaya liang kemaluan Mona jadi becek, karena untuk pertama kalinya akan ditembus oleh batang kemaluan lelaki….batang kemaluanku. Cukup lama aku melakukan cunnilingus (lelaki ngemut kemaluan wanita). Sehingga rintihan-rintihan histeris Mona makin menjadi-jadi. Apakah ia sempat mengalami orgasme waktu kemaluannya kujilati ini, entahlah. Sulit memastikannya, karena ia benar-benar pemula.
37129Please respect copyright.PENANA3NlMFR3i7T
37129Please respect copyright.PENANAuQM1KvW7pF
Setelah Mona kuanggap siap untuk melakukan persetubuhan yang sebenarnya, kurentangkan sepasang kakinya selebar-lebarnya, lalu aku naik ke atas perutnya, sambil berkata, “Sekarang mulai penetrasi ya….”
37129Please respect copyright.PENANAkSiofZSDQk
37129Please respect copyright.PENANAds6WOiBHkn
Lalu kutempelkan puncak penisku di mulut kemaluan Mona yang sudah basah kuyup oleh air liurku, “Yang pertama pasti agak sakit….tahan ya Mon…”
37129Please respect copyright.PENANAIHJvkTpt0E
37129Please respect copyright.PENANAVqS1Z6gzvi
“Iya,” sahutnya lirih, “tapi ajarin ya Mas….saya kan masih bodoh banget dalam soal ini…”
37129Please respect copyright.PENANAkh4DImWme2
37129Please respect copyright.PENANAHL9JNXNl9m
Aku mulai mendesakkan batang kemaluanku agak kuat…makin kuat…makin kuat…terasa sudah membenam sedikit….kudorong terus…terasa sempit sekali, padahal sudah kubikin basah tadi dengan air liurku…tapi dengan pengalamanku yang sudah cukup banyak, aku berhasil melakukannya….kuenjot sedikit demi sedikit, sambil berusaha agar penisku semakin jauh membenam di liang kemaluan Mona.
37129Please respect copyright.PENANAok0O6UP5fq
37129Please respect copyright.PENANAwnCGDlvUh9
Aku pun merapatkan dadaku ke dada Mona. Memeluk lehernya sambil melumat bibirnya. sementara penisku makin lama makin lancar maju-mundur dalam jepitan liang kemaluan Mona yang masih sangat sempit ini.
37129Please respect copyright.PENANAGRvxHOJFhT
37129Please respect copyright.PENANAKyIpzZVccG
“Memek perawan…bukan main enaknya….” kataku sambil menjilati leher Mona.
37129Please respect copyright.PENANAAuQyI6n6gJ
37129Please respect copyright.PENANAnLQMzmrjCg
“Masa sih?”
37129Please respect copyright.PENANAESjTyJKUYk
37129Please respect copyright.PENANAJdoMLsPL4k
“Beneran. Mona sendiri gimana? Enak kan?”
37129Please respect copyright.PENANABEnqGz8e4S
37129Please respect copyright.PENANAzRNqhgJwTJ
“Iya Mas…enak banget…duuuh….rasanya kayak gini ya….denyutnya sampai ke lutut-lutut…tapi…Mas…..Mas….seperti ada yang mau keluar……”
37129Please respect copyright.PENANAvVQa08cvbt
37129Please respect copyright.PENANAiXhYyzp1fS
“Nikmati aja…mungkin itu pertanda mau orgasme….”
37129Please respect copyright.PENANAKwIXNeQg2e
37129Please respect copyright.PENANAiu0nAcGRGo
“Maaas….” Mona meremas-remas bahuku sambil memejamkan matanya. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut…lalu terasa jadi banyak lendir hangat. Berarti dia sudah mengalami orgasme.
37129Please respect copyright.PENANAlIqE3V7leN
37129Please respect copyright.PENANAg2hbtl3rtW
Mona baru sekali ini mengalami persetubuhan. Mungkin liang kemaluannya akan terasa sakit kalau aku berlama-lama menyetubuhinya. Maka aku pun mempercepat gerakan penisku, dengan tujuan ingin cepat-cepat ejakulasi, supaya Mona tak tersiksa dibuatnya.
37129Please respect copyright.PENANA2ugYXLVtRz
37129Please respect copyright.PENANALibhwT1D9I
Dan ketika aku merasa sudah mau ejakulasi, cepat kucabut penisku dari liang kemaluan Mona. Dan sambil memegang penisku yang kuarahkan ke atas perut Mona, kurasakan penisku mengejut-ngejut sambil memuncratkan air maniku….crooot….crrooot…croooot….crooot….
37129Please respect copyright.PENANAcTFiusBInL
37129Please respect copyright.PENANAQwvnzuPoVP
Meski merasa lemas, aku turun dari tempat tidur. Kuambil handuk putih yang disediakan hotel untuk menyeka air mani yang menggenangi perut Mona. Dan ketika melirik ke arah seprai., kulihat ada genangan darah di situ. Hmmm…darah perawan Mona.
37129Please respect copyright.PENANAjp3KSfxvXy
37129Please respect copyright.PENANAT1uBTAqK6D
“Mona benar-benar masih perawan…terimakasih ya….aku jadi sayang sama Mona….” kataku sambil menciumi pipinya.
37129Please respect copyright.PENANAK6cgC67rFQ
37129Please respect copyright.PENANACmn2630MFh
Mona cuma tersenyum, lalu menyahut lirih, “Ntar kalau kepengen lagi gimana?”
37129Please respect copyright.PENANAl0qwcob3eT
37129Please respect copyright.PENANA4Q3JuWpocT
“Gampang. Tinggal bbm aja….nanti namamu akan kureset jadi nama cowok.”
37129Please respect copyright.PENANArMtc6RHqOv
37129Please respect copyright.PENANA0f3OloMwZZ
“Supaya istri Mas jangan curiga?”
37129Please respect copyright.PENANAvgJx0wStlC
37129Please respect copyright.PENANALV8ZkzT7rn
“Iya. Kalau Mona kangen, bbmin aja aku…bunyi bbmnya…pak barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
37129Please respect copyright.PENANAe01B1BH3bV
37129Please respect copyright.PENANAAlLSHXHyu1
“Lalu?”
37129Please respect copyright.PENANACUNkb8dBWb
37129Please respect copyright.PENANAfDhZrUDlTW
“Setelah di luar rumah, aku akan nelepon dan janjian ketemu di hotel mana, gitu.”
37129Please respect copyright.PENANAs1B8rOlFd5
37129Please respect copyright.PENANADV8M1KUIKn
“Iya Mas.”
37129Please respect copyright.PENANAhfGIEU7t23
37129Please respect copyright.PENANADH6CmJwzkl
“Paling juga dalam tiga hari lagi Mona bakal kepengen lagi.”
37129Please respect copyright.PENANAUoZE2S4rlg
37129Please respect copyright.PENANAq9q5MIKwVr
“Kenapa bisa dipastikan begitu?”
37129Please respect copyright.PENANAa95aUpZV7m
37129Please respect copyright.PENANAYxxtQq1Lyw
“Kan lukanya dalam tiga hari akan sembuh. Kalau luka mengering kan suka gatal. Nah…saat itulah Mona akan merasa pengen digesek….heheheee….”
37129Please respect copyright.PENANAjEMQJ6ORgU
37129Please respect copyright.PENANAr0L2TgmrKi
“Mas…” Mona mendekatkan bibirnya ke bibirku, “minta kiss dong…yang mesra…”
37129Please respect copyright.PENANAYGK3TAq9kx
37129Please respect copyright.PENANAhjwautrYcV
Aku terlongong sesaat. Kasihan juga Mona ini. Ia telah menyerahkan sesuatu yang paling berharga di dalam dirinya padaku. Dan aku tak boleh menyepelekan hal itu. Minimal aku harus memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
37129Please respect copyright.PENANATjGJaOKxY3
37129Please respect copyright.PENANAE5NXaGzcN7
Maka dengan hangat kupeluk tubuhnya, dengan lembut kukecup bibirnya dan kulanjut dengan lumatan mesra dan hangat.
37129Please respect copyright.PENANA4locZRrOQY
37129Please respect copyright.PENANAV1a4VFUaY8
Tapi karena kami masih sama-sama telanjang, saling peluk begini membuat kemaluan kami bersentuhan terus. Penisku pun menegang lagi dibuatnya. Maka bisikku, “Mau lagi?”
37129Please respect copyright.PENANAGYe3rGUr3g
37129Please respect copyright.PENANASlNdt5bfY5
Mona menatapku dengan sorot pasrah, “Terserah Mas…” sahutnya.
37129Please respect copyright.PENANAew7Uqefhu4
37129Please respect copyright.PENANAfsDQX8jOQZ
Maka kugumuli gadis yang barusan kuperawani itu dengan sepenuh gairahku. Mona pun mulai pandai membalas gumulanku, dengan melumat bibirku sambil memegang batang kemaluanku dan terkadang meremasnya pelan-pelan.
37129Please respect copyright.PENANAq8HEIdgmCy
37129Please respect copyright.PENANAujyhfQYhhd
Ketika aku masih saling lumat dengan Mona, diam-diam kumasukkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang surgawinya.
37129Please respect copyright.PENANA2IQZQ5bJud
37129Please respect copyright.PENANAz5z2rWhadb
Tidak terlalu sulit membenamkan senjata pusakaku, karena liang vagina Mona masih berlendir. Tapi enaknya kemaluan yang baru saja kuperawani, memang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Masih sangat menjepit, sehinggga terasa sekali nikmatnya waktu aku mulai mengayun batang kemaluanku, maju-mundur dan maju mundur….
37129Please respect copyright.PENANANdtVStCdUn
37129Please respect copyright.PENANA2irrv6VKaB
Mona pun tampak menikmatinya. Terlebih setelah aku mengenjotnya sambil mengulum dan menjilati pentil teteknya, mata Mona jadi merem melek dibuatnya.
37129Please respect copyright.PENANAVMeE2dm54M
37129Please respect copyright.PENANA3fzTTOCXog
“Mas…oooh…kok enak sekali Massss…..ooooh…..”
37129Please respect copyright.PENANAJEUfXOf4gg
37129Please respect copyright.PENANAo6zkkIoFSq
Mendengar rintihan dan desahan erotis Mona, aku jadi makin bergairah mengenjot penisku. Sehingga Mona semakin merem melek, sementara kedua tangannya sering meremas-remas kain seprai, terkadang juga meremas-remas rambutku sambil menahan-nahan napasnya.
37129Please respect copyright.PENANAzHBdmh4l0t
37129Please respect copyright.PENANATpYSKQjp3a
Beberapa saat kemudian kurasakan sekujur tubuh Mona menggeliat….mengejang….disusul dengan hembusan nafas panjangnya… …..aaaaaaahhhh….dan aku merasakan liang kewanitaannya berkedut-kedut. Disusul dengan membasahnya lubang yang tengah kunikmati ini….sehingga terasa menjadi hangat sekali…terasa tidak terlalu sempit lagi…..
37129Please respect copyright.PENANAWiAeOCiIg1
37129Please respect copyright.PENANABJeeje5B39
Dan aku tahu apa yang sedang terjadi…….
37129Please respect copyright.PENANAa4zlmHiCO8
Episode 4
37129Please respect copyright.PENANA3IMPGjgB8K
37129Please respect copyright.PENANAgpOPeSwywX
37129Please respect copyright.PENANAcObIa36awn
Di dalam dunia bisnisku, ada rekan yang kuanggap sebagai sahabat terdekatku. Edo namanya (maaf, bukan nama sebenarnya). Tapi ia seperti rekan-rekan yang lain, Edo pun selalu memanggilku Boss. Entah kenapa orang-orang di kelompokku selalu memanggilku boss. Padahal rekan-rekan semuanya kuanggap sejajar denganku, tidak ada yang atasan dan tidak ada yang bawahan. Tapi mungkin karena aku selalu berusaha murah hati, mereka lalu menganggapku sebagai boss. Dalam setiap perjalanan jarak jauh, misalnya, aku tak pernah berhitung-hitung untuk memakai mobilku berikut masalah bensinnya selalu aku yang menanggungnya. Meski urusan bisnis belum clear, aku tak pernah pelit untuk mentraktir makan kepada siapa pun yang sedang bersamaku. Apalagi soal rokok, aku tak pernah pelit-pelit.
37129Please respect copyright.PENANADQmrK8aDLH
37129Please respect copyright.PENANArUsD9aAZZT
Yah, maklumlah di antara rekan-rekan bisnisku tidak banyak yang sudah lumayan mapan seperti aku. Kebanyakan justru masih payah hidupnya, sehingga banyak yang mati-matian mencari informasi untuk target bisnis kelompokku. Sementara aku lebih banyak duduk manis, sambil menunggu informasi baru dari rekan-rekanku.
37129Please respect copyright.PENANAgpvDXpwqKR
37129Please respect copyright.PENANAvh77iqktzy
Kalau aku dianggap “number one” di dalam kelompok bisnisku, maka mungkin yang bisa dianggap “number two” adalah Edo itu. Karena rumahnya selalu dijadikan tempat kumpul-kumpul kelompok bisnisku, sehingga rumahnya sering mendapat julukan basecamp bagi kelompokku.
37129Please respect copyright.PENANAF5GAyH9CfE
37129Please respect copyright.PENANA4GAjBIZyCM
Edo memang pantas mendapat gelar orang kedua setelah aku. Karena selain pintu rumahnya selalu terbuka untuk rekan-rekan lain, ia juga tak pernah pelit-pelit untuk menyuguhi makanan-minuman kepada siapa pun yang sedang berkumpul di rumahnya.
37129Please respect copyright.PENANA5ttNR3Ko1J
37129Please respect copyright.PENANABCmJ6QLgQY
Usia Edo boleh disebut sebaya denganku, sama-sama 30an lebih sedikit, begitu. Kami juga sama-sama sudah punya anak yang masih kecil.
37129Please respect copyright.PENANAkiwhMCEch1
37129Please respect copyright.PENANAN577bJpa0Q
Di antara kelompok bisnisku, Edo dan aku boleh disebut yang paling muda. Karena rekan-rekan yang lain rata-rata usianya di atas 40 tahun. Bahkan ada yang sudah 60 tahun lebih, tapi masih giat mencari duit dan bergabung dengan kelompokku.
37129Please respect copyright.PENANAbPoy9P5vWw
37129Please respect copyright.PENANAUNvqomwP0i
Pada suatu hari, seperti biasa aku mendatangi rumah Edo untuk kumpul-kumpul sambil mencari-cari info bisnis. Tapi hari itu rumah Edo terasa sepi, belum ada rekan lain yang datang. Aku dan tuan rumah duduk di teras depan, yang biasa dijadikan tempat ngobrol. Kalau ada yang serius, barulah tamunya dipersilakan masuk ke dalam.
37129Please respect copyright.PENANAqmN7cpzhdH
37129Please respect copyright.PENANANDNHgrrKgc
Setelah ngobrol ke barat ke timur, akhirnya Edo menanyakan sesuatu yang di luar masalah bisnis, “Boss….kelihatannya Mona itu udah dapet ya sama Boss?”
37129Please respect copyright.PENANAdLqhPqlLzy
37129Please respect copyright.PENANAT44uNWhZ1n
Aku terhenyak, sedikit kaget, karena tadinya kupikir tiada orang lain yang tahu masalah yang satu itu. Tapi sebagai seorang lelaki, yang terkadang bangga dalam “prestasi mendapatkan cewek”, aku malah mengiyakannya.
37129Please respect copyright.PENANAjHTEeb89Oc
37129Please respect copyright.PENANAOfE9LtT5wR
Kataku, “Abis…teman-teman lain gak ada yang minat, ya kumanfaatkan aja.”
37129Please respect copyright.PENANAkkmFdCy7l2
37129Please respect copyright.PENANAiC6eWLMhvd
“Boss kan selalu paling cepat mendapatkan cewek. Yang dari Malang itu juga tau-tau udah jadi milik Boss aja,” kata Edo sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, waktu pertama Boss embat, dia masih perawan?”
37129Please respect copyright.PENANAucXMCW4V9Z
37129Please respect copyright.PENANAV5ge36TDiE
“Iya,” aku mengangguk, “kasihan kan umur segitu belum pernah merasakan lelaki.”
37129Please respect copyright.PENANAM2LdI6hSCu
37129Please respect copyright.PENANABB032gRKqE
“Padahal kulitnya putih bersih gitu ya Boss.”
37129Please respect copyright.PENANAF7SrdkGQIt
37129Please respect copyright.PENANAgkRFh75Ni6
“Iya…putih dan mulus banget.”
37129Please respect copyright.PENANA8fBmnEXxIS
37129Please respect copyright.PENANAaknmCfp4qU
“Wajahnya juga gak jelek. Tapi penampilannya terlalu judes, makanya cowok-cowok jadi males mendekati dia.”
37129Please respect copyright.PENANAybCNAKdYZX
37129Please respect copyright.PENANAvhFepQ21zX
“Iya. Sebenarnya dia itu lugu. Bukan dingin atau judes.”
37129Please respect copyright.PENANAYw0IxAtMWn
37129Please respect copyright.PENANAKFYJx79hcD
“Terus…Boss mau serius sama dia?”
37129Please respect copyright.PENANA5TZe4pKY5m
37129Please respect copyright.PENANAgdbLj1PVSk
“Serius?”
37129Please respect copyright.PENANAK76gc5RB6w
37129Please respect copyright.PENANALehHPDVRPN
“Iya. Maksudnya…Boss mau nikahin dia?”
37129Please respect copyright.PENANAAvPbvJHf4r
37129Please respect copyright.PENANA78TVZwgZ9Q
“Gak lah. Aku kan udah punya istri.”
37129Please respect copyright.PENANAX44vbkAfMj
37129Please respect copyright.PENANAIzs7ncRWNi
“Nah…kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
37129Please respect copyright.PENANAyAYMqOj5In
37129Please respect copyright.PENANA6BZ3rr3ZUp
Aku agak kaget mendengar “usul” sahabatku itu. Memang aku sudah banyak membaca pengalaman orang-orang, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentang swinger, threesome, gangbang dan sebangsanya. Tapi saat itu aku belum pernah melakukannya. Maka aku menjawab, “Ya berjuang aja sendiri. Siapa tau dia mau.”
37129Please respect copyright.PENANAXEy7CFOouh
37129Please respect copyright.PENANAiPCj2TssW3
“Bukan gitu Boss. Maksudnya…kita bikin acara bertiga…biar seru. Tentu harus Boss yang memfasilitasi dan membujuknya dulu supaya mau.”
37129Please respect copyright.PENANAxZLtOHciJ2
37129Please respect copyright.PENANAWYJFZCcrnx
Aku tercenung. Usul Edo cukup menarik. Tapi apakah Mona takkan menolak? Lalu bagaimana caranya supaya dia mau dithreesome?
37129Please respect copyright.PENANAwUjJ4LCaMG
37129Please respect copyright.PENANAIgg6qRuzRY
“Boss,” kata Edo lagi ketika aku masih tercenung, “Hari Minggu kita kan mau eksekusi pabrik bangkrut yang di Bogor itu.”
37129Please respect copyright.PENANASjNFxbY5PK
37129Please respect copyright.PENANA1zlAL7rz74
“Terus?” aku memandang sahabatku.
37129Please respect copyright.PENANAuOgJFJ5P0f
37129Please respect copyright.PENANAH25mYzKxGf
“Kita ajak aja Mona,” sahut Edo, “Dia kan teliti sekali kalau soal hitung menghitung. Kita terjunkan saja dia ke lapangan, sementara kita cukup hadir saja.”
37129Please respect copyright.PENANAu8jeKxXob2
37129Please respect copyright.PENANAnatpbEhMho
“Pembongkaran pabrik itu takkan cukup seminggu.”
37129Please respect copyright.PENANAEpayPC6W4R
37129Please respect copyright.PENANAO0Vhv4KqX1
“Justru itu….kita nginep di hotel…lalu siangnya kita bekerja di lokasi, malamnya nginep di hotel.”
37129Please respect copyright.PENANAtRFKBaLcQx
37129Please respect copyright.PENANAcE4xviCKJJ
“Hahahaa….sampeyan ini ada aja akalnya Do. Oke….nanti Mona kuajak. Mudah-mudahan aja dia lagi bersih pada waktunya.”
37129Please respect copyright.PENANAsX1dmb8asX
37129Please respect copyright.PENANAxHmlPaE6HE
“Maksud Boss bersih gimana?”
37129Please respect copyright.PENANAOyky3mKHFi
37129Please respect copyright.PENANAP3ZZkI47qL
“Ya bersihlah, gak sedang datang bulan. Kalau lagi menstruasi kan gak bisa diapa-apain.”
37129Please respect copyright.PENANAMX8gWUccis
37129Please respect copyright.PENANAkZegsMU6dK
“Oh…iya…iyaaa….”
37129Please respect copyright.PENANA33KhviD2mG
37129Please respect copyright.PENANA1O4zi53YYw
Pintu depan terbuka. Raisha (istri Edo) muncul, dengan dua cangkir kopi mengepul dan sepiring kue lapis legit di atas bakinya. Spontan kuhentikan pembicaraan mengenai Mona itu.
37129Please respect copyright.PENANAn3N3oqHd5t
37129Please respect copyright.PENANA6du8tv63Vp
“Wah, kalau bertamu ke sini selalu merepotkan ya?” kataku ketika Raisha meletakkan cangkir-cangkir kopi dan piring kristal dengan kue lapis legitnya di atas meja kecil.
37129Please respect copyright.PENANAVAz0R2lrDb
37129Please respect copyright.PENANA8XVyjxP2Ii
“Aaah…seadanya aja Pak,” sahut Raisha sambil tersenyum, Silakan diminum…”
37129Please respect copyright.PENANApc6TfI9Gq4
37129Please respect copyright.PENANA2VZmllQct7
“Iya,” aku mengangguk, “terimakasih.”
37129Please respect copyright.PENANAs02H23ldxc
37129Please respect copyright.PENANAZFnqhMjSVK
Ketika istri Edo masuk lagi ke dalam, hpku bergetar. Ada BBM. Cepat kubuka. Ternyata dari Mona. Isinya, ” Pak, barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
37129Please respect copyright.PENANAxT3eegkR3k
37129Please respect copyright.PENANAXBsf51Tkku
Itu kode yang kuanjurkan kalau ia merasa kangen padaku. Karena ada Edo, aku balas dengan bbm lagi, “Nanti jam 4 sore standby di tempat yang tempo hari ya.”
37129Please respect copyright.PENANAOcexAqgeLA
37129Please respect copyright.PENANAixzGBBnZXy
“Oke.”
37129Please respect copyright.PENANApz6mDkcVll
37129Please respect copyright.PENANAY8MZDwQjQd
Tak lama kemudian rekan-rekanku berdatangan satu persatu. Lalu kami tenggelam dalam pembahasan bisnis.
37129Please respect copyright.PENANAEVd6capbBM
37129Please respect copyright.PENANAjKpAjXkMkN
Jam 15.30 aku pamitan kepada rekan-rekanku. Edo mengantarkanku sampai di mobil yang kuparkir di depan rumahnya. Setengah berbisik ia bertanya, “Gimana Boss acara kita hari Minggu? Sudah pasti?”
37129Please respect copyright.PENANA6QgFni0exr
37129Please respect copyright.PENANA6vQhOnwCj4
“Sekarang kan baru Senin. Harus tau dulu jadwal menstruasinya. Kepastiannya mungkin besok. Oke?” sahutku perlahan juga, sambil menepuk bahu Edo.
37129Please respect copyright.PENANArFOXqH7VAE
37129Please respect copyright.PENANA8IoS650G58
“Oke Boss,” Edo mengangguk-angguk dengan sorot ceria.
37129Please respect copyright.PENANAbXZuCM9ImP
37129Please respect copyright.PENANAgYtmRjiVFE
Belasan menit kemudian mobilku sudah kuparkir di depan sebuah rumah makan kecil. Inilah tempat yang sudah kujanjikan dengan Mona. Waktu melangkah masuk ke dalam rumah makan itu, pandanganku mencari-cari ke setiap sudut rumah makan. Mona belum datang. Langsung saja kupesan makanan, karena kebetulan perutku lapar juga.
37129Please respect copyright.PENANAVYd0SdPgnc
37129Please respect copyright.PENANA55QM0wDpKW
Setelah kuhabiskan makanan yang kupesan, barulah Mona muncul. Dalam gaun terusan berwarna krem. Wow…ternyata kalau berdandan, Mona itu tampak manis juga.
37129Please respect copyright.PENANADdkBcxUWKS
37129Please respect copyright.PENANAEps2IyOjRZ
“Udah lama menunggu?” tanyanya sambil duduk di kursi yang bersebrangan denganku.
37129Please respect copyright.PENANAIvaPWzbUn9
37129Please respect copyright.PENANAswO0qxaVcj
“Lama sih gak, seperempat jaman gitu lah. Makan dulu ya.”
37129Please respect copyright.PENANAK9TbH2jTFo
37129Please respect copyright.PENANACxdCcA0ubm
“Masih kenyang, tadi makan dulu sebelum pergi ke sini.”
37129Please respect copyright.PENANA0GoUyZs5KT
37129Please respect copyright.PENANAd8klqPH4El
Beberapa saat kemudian aku sudah di belakang setir mobilku bersama Mona yang duduk di sampingku.
37129Please respect copyright.PENANAjWPMnoDNob
37129Please respect copyright.PENANACIWXlQVCaC
“Mona kalau berdandan kelihatan manisnya,” kataku sambil merayapkan tangan kiriku ke lutut gadis itu.
37129Please respect copyright.PENANAIgx0G7IHAb
37129Please respect copyright.PENANAvp40Zn1Gte
“Ah…Mas bisa gombal juga ya.”
37129Please respect copyright.PENANAvIvvQLpHSt
37129Please respect copyright.PENANAiZdEgbQAN5
“Beneran, itu bukan gombal. Ohya…kira-kira hari Minggu yang akan datang lagi M gak?”
37129Please respect copyright.PENANAMB6jTzmJ9f
37129Please respect copyright.PENANAxSmKyz1d1o
“Baru aja bersih dua hari yang lalu Mas. Emang kenapa?”
37129Please respect copyright.PENANAwqF5G8z4JI
37129Please respect copyright.PENANA8hPnegzc40
“Ada kerjaan di Bogor. Mungkin bisa semingguan di sana. Bisa ikut kan?”
37129Please respect copyright.PENANAapOzu8zZIV
37129Please respect copyright.PENANAzaG2GhMzGJ
“Iya,” Mona mengangguk, “dari dulu saya kan gak pernah menolak ajakan Mas.”
37129Please respect copyright.PENANAhYfte6GhZO
37129Please respect copyright.PENANAa3xX205hO7
“Masalahnya kerjaan di Bogor itu butuh waktu agak lama.”
37129Please respect copyright.PENANAqvd4pFRN9y
37129Please respect copyright.PENANAvbl7Q652Oe
“Gak apa-apa. Demi Mas…berbulan-bulan juga saya siap menemani.”
37129Please respect copyright.PENANAYqmJT9SwvY
37129Please respect copyright.PENANAQ0TY6zafFw
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan itu.
37129Please respect copyright.PENANAUKPBrqYOmL
37129Please respect copyright.PENANAXsIPnJ3zTB
Di mulut jalan kecil, kubelokkan mobilku. Lalu kuparkir di pelataran parkir sebuah hotel yang tersembunyi, tidak kelihatan dari jalan raya. Aku senang memakai hotel ini, karena suasananya tenang dan nyaman. Memang bukan hotel berbintang, tapi fasilitasnya lumayan bagus. Ada air panas, pakai AC dsb. Ekonomis tapi manis.
37129Please respect copyright.PENANA5nIOpOXXcw
37129Please respect copyright.PENANAPrBS7QBrmv
Mona sudah dua kali dibawa cek in di hotel ini. Dan kini untuk ketiga kalinya aku membawa Mona ke hotel ini.
37129Please respect copyright.PENANAJcZKqB3MQn
37129Please respect copyright.PENANAaQapQaQrND
Aku mendapat kamar di sudut lantai dua. Setelah memberikan tip kepada bellboy yang mengantarkanku ke kamar ini, kututupkan pintu, langsung kukunci. Dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil menarik pergelangan tangan Mona.
37129Please respect copyright.PENANAPYngVpyPt5
37129Please respect copyright.PENANABsn1ptG6IY
Kududukkan Mona di atas pangkuanku, dengan wajah saling berhadapan.
37129Please respect copyright.PENANABb8KE46H5b
37129Please respect copyright.PENANAp1yjAjVA72
“Sudah ke dokter?” tanyaku. Maksudku agar ia ikutan KB.
37129Please respect copyright.PENANAdwhQnJ62Za
37129Please respect copyright.PENANAxVjCHZrLBZ
“Udah. Tapi untuk sementara hanya dikasih pil untuk sebulan. Kalau tidak ada reaksi negatif, baru nanti disuntik tiga bulan sekali atau enam bulan sekali katanya.”
37129Please respect copyright.PENANAtQ9mLgFbct
37129Please respect copyright.PENANAg8XoiwO7oW
“Jadi sekarang aman buat dilepasin di dalam?!” kataku sambil mendekap pinggangnya erat-erat.
37129Please respect copyright.PENANAvDDAyWiZNg
37129Please respect copyright.PENANADL2SKVAubA
“Iya selama sebulan aman,” sahutnya, “Nanti kalau udah disuntik si lebih lama lagi amannya.”
37129Please respect copyright.PENANAGfIc6iArFz
37129Please respect copyright.PENANANonLGtl3tt
“Sipppp !” cetusku sambil menyingkapkan gaunnya, lalu menanggalkannya.
37129Please respect copyright.PENANAf3wCR6nBxm
37129Please respect copyright.PENANA66NGzS5Jqq
Kucermati tubuh Mona yang tinggal mengenakan celana dalam dan bra itu. Sesungguhnya mulus sekali tubuh gadis ini. Tiada bekas luka atau apa pun di tubuhnya yang putih bersih ini. Aku beruntung bisa memiliki gadis ini, meski ia bukan istriku. Tapi mendadak aku teringat kata-kata Edo tadi: “….kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
37129Please respect copyright.PENANA3L11DTGTdI
37129Please respect copyright.PENANAdNpvXY8VsP
Dan ketika aku telah melepaskan branya, kuciumi leher dan puting payudara Mona, sementara khayalanku melayang-layang….membayangkan ketika aku sedang sharing dengan Edo di Bogor nanti. Apakah aku akan rela melihat tubuh semulus ini disetubuhi oleh Edo nanti? Ah…kenapa tidak rela? Toh Mona ini bukan istriku. Tapi benarkah aku akan merelakannya?
37129Please respect copyright.PENANAJRQiRZYVM7
37129Please respect copyright.PENANAYWjpZwlFTm
Entahlah. Yang jelas aku sudah menanggalkan celana dalam gadis ini. Kelihatan bulu kemaluannya sudah dirapikan, diguntingi di sana-sini. “Wow….kapan jembut lebat ini dirapikannya?”
37129Please respect copyright.PENANA6SBdPIkHR9
37129Please respect copyright.PENANApzHmkysrDT
“Kemaren,” sahut Mona yang sudah menelentang pasrah di atas tempat tidur, “Kan Mas yang nyuruh dirapiin, biar jangan berantakan…”
37129Please respect copyright.PENANAepSzTAjyOv
37129Please respect copyright.PENANAeHyTUPbixj
“Iya, iya…ini lebih bagus…” kataku sambil mengelus-elus bulu kemaluan Mona yang sudah tampak rapi tapi tidak dibuang habis ini.
37129Please respect copyright.PENANAqSU3JZjRsB
37129Please respect copyright.PENANAwlZcqr6CJn
Mona pun mulai memberanikan diri menarik ritsleting celana corduroy abu-abuku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan akhirnya ia berhasil menyembulkan batang kemaluanku. Terasa telapak tangannya hangat waktu menggenggam batang kemaluanku yang sudah tegang ini.
37129Please respect copyright.PENANApW2I78S7Op
37129Please respect copyright.PENANAXwZqcx918M
Aku jadi teringat dalam pertemuan sebelumnya aku sudah mengajarinya cara-cara felatio (menyelomoti penis). Dan tampaknya ia ingin semakin mahir. Batang kemaluanku dimasukkan ke dalam mulutnya. Terasa ia mengisap-isap, lalu mengeluarkan lagi dari mulutnya, kemudian ia menjilati testicleku…leher penisku dan moncongnya juga.
37129Please respect copyright.PENANAxhWSIGRcjF
37129Please respect copyright.PENANAHsEJOOfH7F
“Hmmm…ternyata Mona cerdas sekali ya….sudah enak nih permainan mulutnya,” kataku sambil melepaskan baju kaus putihku.
37129Please respect copyright.PENANAd3bXuHsqMd
37129Please respect copyright.PENANAggpIchfH6P
“Siapa dulu dong gurunya?” sahut Mona sambil tersenyum, kemudian menarik celana panjang dan celana dalamku, sehingga kami jadi sama-sama bertelanjang bulat kini.
37129Please respect copyright.PENANA1dwoeIJScb
37129Please respect copyright.PENANAZJCWoTQP1m
“Mau nyobain enam sembilan?” tanyaku.
37129Please respect copyright.PENANAIgLRGlh5Sg
37129Please respect copyright.PENANAdLYyjdDdLG
“Gimana caranya?” ia tampak bingung.
37129Please respect copyright.PENANAzG53JDFU5i
37129Please respect copyright.PENANAdGQ5J37lA1
Lalu aku menelentang. Kusuruh dia mengambil posisi sungsang, menelungkup di atas perutku dengan wajah menghadap ke penisku, sementara vaginanya berada di atas mulutku.
37129Please respect copyright.PENANAgtk5RySlCl
37129Please respect copyright.PENANAmi9swxlmgq
Tak sulit mengarahkan posisi yang baru buat Mona ini. Aku jadi bersemangat untuk menjilati kemaluan Mona yang sudah kungangakan di atas mulutku, karena aku tahu Mona sangat menjaga kebersihan, sehingga ketika lidahku mulai menjilati celah kemaluannya, tiada aroma yang tak sedap sedikit pun. Memang kata para pakar, kalau suka main oral, alat vital harus dijaga agar tetap hygienis.
37129Please respect copyright.PENANA7rnSdiYZK4
37129Please respect copyright.PENANAZANCx97Vms
Mona pun mulai aktif mengoral penisku, sesuai dengan yang pernah kuajarkan. Jemarinya mengurut-urut batang kemaluanku, sementara moncongnya dijilati tanpa canggung-canggung lagi. Tapi kurasakan selomotannya sering berhenti ketika aku mulai aktif menjilati clitorisnya. Bahkan terkadang pinggulnya menghempas, menekan wajahku sehingga aku jadi sulit bernapas.
37129Please respect copyright.PENANAUyJRA2tIh3
37129Please respect copyright.PENANAbJKoRZSeGd
Namun aku tak mau complain. Aku harus memakluminya, karena “jam terbang”nya masih sedikit sekali. Maka akhirnya kusuruh Mona menelentang, kemudian aku merayap ke atas perutnya sambil memegangi penisku yang sudah ngaceng berat ini.
37129Please respect copyright.PENANAWI08kY4JzB
37129Please respect copyright.PENANA7TlHfN7F2A
Akibat permainan 69 tadi, walau cuma sebentar, vagina Mona jadi basah. Tak sulit bagi penisku untuk menerobos lubang hangatnya, langsung masuk setengahnya….disusul dengan dekapan erat gadis itu, dengan nafas yang tertahan.
37129Please respect copyright.PENANAb4vHRc6ld6
37129Please respect copyright.PENANARVssMKADvQ
Aku pun mulai mengayun penisku. Dan setiap kudorong sengaja kubenamkan lebih dalam. Sehingga akhirnya aku berhasil membenamkan sepenuhnya.
37129Please respect copyright.PENANAGg0PDo0UGM
37129Please respect copyright.PENANA0JZowlzE9j
Mulailah aku menyetubuhi gadis itu untuk yang kesekian kalinya. Yang paling menyenangkan, aku akan bisa melepaskan air maniku di dalam vagina gadis itu, takkan lagi harus ngecrot di mana-mana.
37129Please respect copyright.PENANAsgiiQ1TUXh
37129Please respect copyright.PENANAUymi3FSGLi
Dan kali ini kelihatannya Mona seperti sedang meresapi benar nikmatnya hubungan badan kami. Mungkin karena sekarang ia sudah dibentengi oleh pil anti hamil dari seorang dokter yang kukenal baik. Sehingga seberapa rakus pun ia bersetubuh denganku, takkan menimbulkan kehamilan. Mungkin hal itulah yang membuatnya jadi leluasa menikmati setiap jelajahan seksual dariku.
37129Please respect copyright.PENANAGPc94XCaNE
37129Please respect copyright.PENANAVYdadGo7xi
Ketika aku mulai mengayun penisku dengan garangnya seorang lelaki, Mona menyambutku dengan remasan-remasan di bahuku, terkadang pula di kepalaku, sehingga pastilah rambutku mulai acak-acakan. Meski perlahan, desahan-desahan histerisnya pun mulai berkumandang di telingaku. Desahan histeris itu kadang-kadang terpaksa kuhentikan dengan ciuman ganasku. Dan ia tampak menikmatinya. Menikmati indahnya saling lumat ketika kemaluan kami sedang bergesekan dengan irama yang khas.
37129Please respect copyright.PENANAwYcaps7FNc
37129Please respect copyright.PENANA0ZYfn19qL2
Dan kali ini aku ingin “uji coba” meletuskan spermaku di dalam vagina Mona, karena selama ini aku belum pernah melakukan bersamanya. Maka ketika Mona mulai berkelejotan secara khas, yang kukenal sebagai tanda-tanda akan mencapai orgasme, aku pun mempercepat ayunan penisku. Aku tak ingin berlama-lama lagi…ingin secepatnya menikmati indahnya ejakulasi dalam jepitan liang kemaluan gadis itu.
37129Please respect copyright.PENANAGq2NK2Et7i
37129Please respect copyright.PENANA7FNqEx3gHb
Lalu…kami seperti orang-orang yang sedang kerasukan…sama-sama mengejang, saling cengkram….saling remas…..dan ketika kurasakan lubang kewanitaan Mona berkedut-kedut, saat itu pula aku sedang membenamkan batang kejantananku sedalam mungkin…..lalu terasa moncong penisku menyemprot-nyemprotkan air mani ke dalam liang surgawi Mona.
37129Please respect copyright.PENANAAOEsbbzLAt
37129Please respect copyright.PENANAUZnsA7hcVR
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan, karena berhasil mencapai titik ternikmat secara berbarengan. Tapi pelukan Mona tetap ketat, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Maka kuciumi bibirnya berkali-kali. Lalu aku pun terkapar di atas perutnya.
37129Please respect copyright.PENANAJTX7pEogAr
Episode 5
37129Please respect copyright.PENANAGVo3bA0R6P
37129Please respect copyright.PENANABfQ5T79PKD
37129Please respect copyright.PENANAecQbhEvNsv
Lokasi pabrik yang akan dibongkar dan dijual besi-besi tuanya itu belasan kilometer di luar kota Bogor. Tapi aku sudah booking kamar hotel di kota Bogor. Sengaja cuma pesan 1 kamar dengan dua bed, yang satu bed besar, satunya lagi bed medium. Sengaja kuatur seperti itu. Kepada Mona kuterangkan bahwa bed yang besar untuk aku dan dia, sementara bed yang kecilan untuk Edo. Ternyata Mona tidak complain. Mungkin karena ia belum tahu rencanaku dengan Edo.
37129Please respect copyright.PENANALp1bjvG43M
37129Please respect copyright.PENANAAOhG3RyLLW
37129Please respect copyright.PENANAVpwUM9TJYB
Ketika aku datang di lokasi, pembongkaran besi-besi di bekas pabrik bangkrut itu sudah mulai dilaksanakan. Pak Gatot dan Pak Hamid (dua orang teamku) sudah dari kemaren nongkrong di lokasi, untuk mengawasi pembongkaran pabrik. Karena kalau tidak diawasi dari awal, biasanya banyak besi-besi yang raib. Maklum saat itu besi tua sedang jadi primadona bagi para pebisnis.
37129Please respect copyright.PENANAjLU4lCc45s
37129Please respect copyright.PENANAHTKxonIkWV
37129Please respect copyright.PENANAN31DKmDVDO
Aku percayakan kepada Pak Gatot dan Pak Hamid untuk mengawasinya, karena Pak Gatot seorang purnawirawan TNI, sementara Pak Hamid purnawirawan polisi. Mereka tidur di lokasi, karena pembongkaran itu biasanya dilaksanakan siang malam, untuk mengejar target waktu yang telah ditentukan.
37129Please respect copyright.PENANAbIhlFvIIMP
37129Please respect copyright.PENANAuD5g9wCnBK
37129Please respect copyright.PENANAMaXNiHdJLL
Dalam hal ini aku bertindak sebagai mediator yang bermodal. Karena sebelum dibayar oleh buyer, duitku yang dipakai untuk menalangi setiap kilogram besi yang sudah ditimbang dan dimuat ke truk-truk. Karena itu orang-orang menyebutku sebagai arranger. Bukan mediator lagi. Tapi terserahlah julukan apa yang mereka berikan padaku. Yang penting, aku mendapatkan duit dari selisih harga pembelian dan penjualan.
37129Please respect copyright.PENANA8RRvFVr3mV
37129Please respect copyright.PENANAcb3FOic51S
37129Please respect copyright.PENANAKAGGzlHnvo
Itu sekilas latar belakang bisnisku di dekat Bogor ini. Tapi di sini aku bukan mau bicara soal bisnisku. Aku mau menceritakan rencanaku dengan Edo, sahabatku.
37129Please respect copyright.PENANAwNtF7ExrmF
37129Please respect copyright.PENANAd9pfFgDZdq
37129Please respect copyright.PENANASv3rPvlCOY
Di hari pertamaku berada di daerah Bogor, sampai sore aku berada di lokasi pembongkaran pabrik bangkrut itu.
37129Please respect copyright.PENANA7HUgViN40Y
37129Please respect copyright.PENANA6WKdD0Tu69
37129Please respect copyright.PENANAj5EpoH4wwn
Kami tiba di hotel ketika langit sudah menuju gelap. Mona minta izin untuk mandi duluan, karena badannya sudah berlepotan keringat katanya. Aku pun memaksa ikut ke dalam kamar mandi, meski Mona seperti tak mengizinkan.
37129Please respect copyright.PENANADwZetavEzz
37129Please respect copyright.PENANAzG3pLY5Aqr
37129Please respect copyright.PENANAQX2Iy1Kn3q
“Kan ada Bang Edo, Mas,” kata Mona setelah pintu kamar mandi kututupkan dari dalam, “Nanti dia merasa heran.”
37129Please respect copyright.PENANAc7QhjrlxNI
37129Please respect copyright.PENANAkzqeMj00Dl
37129Please respect copyright.PENANArXOlSXq6KA
“Dia sudah tau,” sahutku, “Entah siapa yang ngasih tau.”
37129Please respect copyright.PENANAD9BJcKSSkl
37129Please respect copyright.PENANAScHywIBWkL
37129Please respect copyright.PENANA1YGL9tMyOO
“Mungkin sopir Mas itu yang ngasih tau.”
37129Please respect copyright.PENANAlVwU8F6XvH
37129Please respect copyright.PENANAQN2mqkXGSD
37129Please respect copyright.PENANAuPafVv97Bw
“Mungkin. Tapi biar ajalah,” kataku sambil melepaskan celana panjang, baju kausku dan celana dalamku. Mona pun sudah menanggalkan celana jeans dan baju kausnya, lalu bra dan celana dalamnya juga.
37129Please respect copyright.PENANAd6SnkF0BAH
37129Please respect copyright.PENANAn11iOpvGmV
37129Please respect copyright.PENANAyDIi7h9nJL
Gila…meski tidak cantik, Mona kalau sudah telanjang begitu senantiasa memancarkan daya rangsangan yang kuat buatku. Tak ayal lagi penisku langsung tegang dan seperti menunjuk ke arah Mona waktu aku berhadapan dengannya.Tapi aku harus menahan diri, harus menyiapkan potensi untuk “acara” bersama Edo nanti.
37129Please respect copyright.PENANA9gvF6o3xIM
37129Please respect copyright.PENANAZgPd0jKyyn
37129Please respect copyright.PENANARJ1cBXgtNI
Tapi nafsuku tak bisa dikendalikan lagi. Pada waktu menyabuni tubuh mulus Mona, sengaja kuambil sabun cair banyak-banyak untuk menyabuni kemaluan gadis itu.
37129Please respect copyright.PENANACG64NbrfPF
37129Please respect copyright.PENANAelKy7CTczT
37129Please respect copyright.PENANAr7dRZvVGYC
Mona diam saja. Bahkan kelihatan mulai horny. Terlebih setelah tanganku mulai menyelusup-nyelusup ke dalam celah kemaluannya yang sudah licin oleh sabun cair.
37129Please respect copyright.PENANAd0F5iRVeVx
37129Please respect copyright.PENANAhl0etGXAS2
37129Please respect copyright.PENANAVhfGTmIlyv
“Mas….aaah…” Mona seperti makin dikuasai oleh nafsunya, karena tangannya mulai memegang batang kemaluanku yang sudah licin dan penuh busa sabun.
37129Please respect copyright.PENANAfs73Ee0p1m
37129Please respect copyright.PENANA6BcWz9scUQ
37129Please respect copyright.PENANAAdMo93sOhP
Dan ia sendiri yang mengarahkan batang kemaluanku ke vaginanya. Saat itu timbul ilham di benakku. Pintu kamar mandi tak jauh dari jangkauan tangan kiriku. Lalu kubuka tanpa sepengetahuan Mona. Kugerak-gerakkan telunjukku di luar pintu kamar mandi. Sebagai isyarat agar Edo mendekat. Mudah-mudahan saja Edo melihat isyaratku.
37129Please respect copyright.PENANAt6XbmsmEO9
37129Please respect copyright.PENANAYWqh5xtnom
37129Please respect copyright.PENANASRc9CFX2dV
Ya ! Ternyata Edo melihat isyaratku, karena kudengar langkah kakinya mendekati pintu kamar mandi, justru pada saat aku seudah berhasil membenamkan batang kemaluanku ke dalam vagina Mona yang berdiri menyandar ke dinding dekat pintu kamar mandi ini.
37129Please respect copyright.PENANAP7fmaspUWi
37129Please respect copyright.PENANAsFldm6aYwa
37129Please respect copyright.PENANA9NigM0g2Tu
Dalam posisi sama-sama berdiri, aku mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kewanitaan Mona.
37129Please respect copyright.PENANAN3L4UM5B85
37129Please respect copyright.PENANAren6ZTBtjJ
37129Please respect copyright.PENANAcYfs6Zdw6v
Mona mulai terpejam-pejam sambil memeluk pinggangku erat-erat, tanpa menyadari bahwa Edo sudah berada di dalam kamar mandi ini.
37129Please respect copyright.PENANAsW9FasLnme
37129Please respect copyright.PENANA0QoTgwR9jC
37129Please respect copyright.PENANAFXax9sBAd1
Terus terang, semuanya ini di luar skenario yang sudah kusepakati bersama Edo. Persetubuhan di dalam kamar mandi ini terjadi begitu saja, tanpa direncanakan sebelumnya.
37129Please respect copyright.PENANAdw7qAxvtOI
37129Please respect copyright.PENANAC9UnwkftMF
37129Please respect copyright.PENANARC8lrEgPy4
Edo tak berani bersuara. Ia cuma berdiri dengan pandangan tertuju pada penisku yang sedang mengenjot liang kemaluan Mona. Justru aku yang buka suara, “Main di kamar mandi begini fantastis banget Do,” kataku.
37129Please respect copyright.PENANA5v0BzlQS5K
37129Please respect copyright.PENANAXWdb7j0Up1
37129Please respect copyright.PENANAfunxDkO9gM
“Iya….waduuuh…bikin saya jadi ngiler ni Boss,” sahut Edo dengan mata seolah tak berkedip.
37129Please respect copyright.PENANADowM2UlLGL
37129Please respect copyright.PENANAHLLKmNAJkG
37129Please respect copyright.PENANAwCvEQXRhHR
Mona tampak kaget melihat kehadiran Edo di dalam kamar mandi ini. “Mas…aaah…ada Bang Edo…” kata Mona tersengal.
37129Please respect copyright.PENANAcAXWloqaU6
37129Please respect copyright.PENANALwkEMqNKMa
37129Please respect copyright.PENANAlOw33N4YEu
“Biar aja dia nonton kita. Kan dia sahabat kita,” sahutku.
37129Please respect copyright.PENANA2hHw0Gct1q
37129Please respect copyright.PENANAcDfNqbC626
37129Please respect copyright.PENANACrh83GwEQS
Mona yang telanjur keenakan dienjot oleh penisku, tidak berusaha menghentikan persetubuhan ini. Ia bahkan berbisik ke telingaku, “Kalau dia ngiler nanti gimana, Mas?”
37129Please respect copyright.PENANAW8QzXrHlXq
37129Please respect copyright.PENANANIzAcFDjYN
37129Please respect copyright.PENANAPC9lBwD5cM
Aku tidak menjawab pertanyaan Mona. Aku bahkan menoleh ke arah Edo sambil berkata, “Kalau mau nonton boleh. Tapi harus telanjang juga dong. Masa kami berdua telanjang sementara sampeyan pakaian lengkap gitu?”
37129Please respect copyright.PENANAmum4TFAukE
37129Please respect copyright.PENANAjQCCJJiUE9
37129Please respect copyright.PENANAuOb6BK9q9E
“Baik Boss,” sahut Edo sambil melaksanakan permintaanku. Menanggalkan seluruh pakaiannya lalu menggantungkannya di dekat pakaianku dan pakaian Mona.
37129Please respect copyright.PENANA9m5oHE6DDX
37129Please respect copyright.PENANAZzfPwA52tF
37129Please respect copyright.PENANAlTTtXHxTUg
Mona cuma memejamkan matanya, karena selanjutnya aku sudah mempergencar enjotan penisku lagi. Pasti kenikmatan yang dialaminya membuat Mona lupa segalanya.
37129Please respect copyright.PENANA5H46I3Msul
37129Please respect copyright.PENANAFYt5lAC2HP
37129Please respect copyright.PENANA8P6GuhvwRR
Meski sambil mengenjot liang kemaluan Mona, aku masih sempat memberi isyarat kepada Edo agar semakin mendekat di sebelah kananku. Dan kulihat penis Edo sudah ngaceng sekali. Maka ketika aku masih asyik mengayun penisku, kusempatkan menarik tangan Mona agar memegang batang kemaluan Edo.
37129Please respect copyright.PENANAYDzu1dyNnV
37129Please respect copyright.PENANALTiaf9HABz
37129Please respect copyright.PENANAlKKT9xKFB6
Mona agak kaget. Tapi aku cepat berkata padanya, “Remas-remas aja…kocokin juga boleh…biar dia gak gila melihat kita beginian.”
37129Please respect copyright.PENANAowcBIUmxjf
37129Please respect copyright.PENANAfDGqvZjwSP
37129Please respect copyright.PENANAPskXYvvuXT
Mona memejamkan matanya lagi. Tapi tangannya mulai meremas-remas batang kemaluan Edo seperti yang kuanjurkan. Entah apa yang berkecamuk di dalam pikiran gadis itu.
37129Please respect copyright.PENANAfEpn5qim8h
37129Please respect copyright.PENANAyRJQ9lXWic
37129Please respect copyright.PENANA8kM11tVWzm
Yang jelas, pada suatu saat Mona berkata padaku, “Mas…berdiri di kamar mandi gini, pegel dan kedinginan….”
37129Please respect copyright.PENANAIaSiJalDfB
37129Please respect copyright.PENANAzV8a2KHJfZ
37129Please respect copyright.PENANA1LSOmah48X
“Oke…kita selesaikan dulu mandinya, lalu kita blanjutkan di atas kasur ya,” kataku.
37129Please respect copyright.PENANAObzXlkLU6K
37129Please respect copyright.PENANANwiAcaSoSi
37129Please respect copyright.PENANAowNb7l05Yx
Mona mengangguk dan sesekali melirik ke arah Edo dengan sikap canggung.
37129Please respect copyright.PENANA53lxhm17L9
37129Please respect copyright.PENANAMJoxlNQnpC
37129Please respect copyright.PENANA5oreY3h3Xr
Kalau aku membandingkan Edo dengan diriku sendiri, rasanya kami ini selevel dalam beberapa hal. Dalam usia, kami sebaya. Soal bentuk tubuh dan wajah, nilainya kira-kira sama lah. Juga kalau kubandingkan ukuran penis Edo dengan penisku, juga sama panjang dan gedenya.
37129Please respect copyright.PENANA1tTcvMQqcp
37129Please respect copyright.PENANAFcAvpmlfQO
37129Please respect copyright.PENANAX2hocEoUz3
Shower air hangat mulai memancarkan airnya. Kami bertiga saling menyabuni di dalam kamar mandi ini. Ketika Edo tampak asyik menyabuni sepasang payudara Mona, aku berkata, “Asyik kan punya cowok dua orang begini? Pasti lebih hangat daripada cuma memiliki aku seorang. Pokoknya kita bikin suasana di Bogor ini jadi sesuatu yang sangat indah, yang sangat mengesankan.”
37129Please respect copyright.PENANAKKakWI5YlD
37129Please respect copyright.PENANAVQUrCpqZJ1
37129Please respect copyright.PENANAlH13nJMkTF
Mona tak menyahut. Tapi kulihat dia diam saja ketika Edo mulai menyabuni kemaluannya. Mungkin itu bisa dijadikan indikator, bahwa Mona sudah menerima kehadiran Edo.
37129Please respect copyright.PENANAcfo1v6mcbf
37129Please respect copyright.PENANATfCXWIGWtd
37129Please respect copyright.PENANAjW7Reb6UXe
Bahkan ketika aku sudah mengeringkan tubuhku dengan handuk, kulihat Edo menarik tangan Mona ke arah penisnya…lalu kulihat Mona menurut saja… memegang batang kemaluan Edo yang sudah sangat ngaceng itu.
37129Please respect copyright.PENANAXBC2MiPAYh
37129Please respect copyright.PENANA3cApeY6w9q
37129Please respect copyright.PENANAzL9wujIsGN
“Nah begitu dong….mulai saat ini aku dan Edo jadi milik Mona…” kataku sambil mencium pipi Mona, “Ayo kita lanjutkan di atas bed, biar jangan pegel dan kedinginan.”
37129Please respect copyright.PENANAPkq03l8YZM
37129Please respect copyright.PENANAqKUSWHxsKK
37129Please respect copyright.PENANAlAiwNUs2Jn
Mona mengikuti anjuranku paling duluan, keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk hotel di pinggangnya.
37129Please respect copyright.PENANA6gyJJ0geut
37129Please respect copyright.PENANAT5Q7NhjJso
37129Please respect copyright.PENANAFAHC548mPi
“Jangan terlalu ekstrim ya, kasian,” kataku kepada Edo, “giliran aja seorang demi seorang.”
37129Please respect copyright.PENANAKNG3Kj5WHW
37129Please respect copyright.PENANA0MgGnRtcXA
37129Please respect copyright.PENANAEk3c917EHc
“Oke Boss,” Edo mengangguk, “Tapi saya udah gregetan…pengen jilatin memeknya.”
37129Please respect copyright.PENANANAQw23kONG
37129Please respect copyright.PENANALGf1C8ZsD3
37129Please respect copyright.PENANAStOZIqOVFL
“Ya udah…duluan aja maju sana…”
37129Please respect copyright.PENANAKSvvGvLBe3
37129Please respect copyright.PENANAXl0GZC20i1
37129Please respect copyright.PENANA2rCn4Ff4kB
“Lho…Boss kan tadi belum selesai.”
37129Please respect copyright.PENANAyQbH0Czt6t
37129Please respect copyright.PENANAhxWGD6jls4
37129Please respect copyright.PENANAu6NavHWAHL
“Santai aja,” kataku sambil menepuk bahu Edo, “waktu kita kan masih lama. Bisa sepuluh harian kita stand by di kota ini.”
37129Please respect copyright.PENANA7EjNdbfSuN
37129Please respect copyright.PENANA1U9FvH9Tau
37129Please respect copyright.PENANAgW6VWrV5A5
“Woookeeee….thank you Boss,” Edo tampak bersemangat, lalu bergegas ke luar, dalam keadaan telanjang, karena handuk yang disediakan hotel cuma 2 helai. Yang satu sudah dipakai olehku, yang satu lagi dipakai oleh Mona.
37129Please respect copyright.PENANAeccuCWQTtj
37129Please respect copyright.PENANAYt97tpdwRH
37129Please respect copyright.PENANABn72MjIbjM
Aku pun keluar dari kamar mandi. Kulihat Edo sudah menerkam Mona di atas tempat tidur, lalu menghimpitnya, menciuminya…lalu menciumi putting payudaranya….menurun lagi…melorot terus sampai akhirnya Edo berhasil menempelkan mulutnya pada vagina Mona.
37129Please respect copyright.PENANAttoEjPTUan
37129Please respect copyright.PENANAu9EhphhjOu
37129Please respect copyright.PENANADefZHyRB7b
Mona menurut saja ketika sepasang pahanya direnggangkan lebar-lebar oleh kedua tangan Edo. Lalu gadis itu mulai menikmatinya. Menikmati jilatan dan celucupan Edo di vaginanya yang jembutnya sudah dirapikan itu.
37129Please respect copyright.PENANAEYN8Q8CgGR
37129Please respect copyright.PENANAsy3NbhwBt6
37129Please respect copyright.PENANAxaAnGmTHw0
Cukup lama Edo menjilati kemaluan Mona, sambil sesekali tangannya menjangkau sepasang payudara Mona dan meremas-remasnya.
37129Please respect copyright.PENANAqolEIKUj6R
37129Please respect copyright.PENANAZy0P52bD2s
37129Please respect copyright.PENANAiUcLHpjQol
Dan akhirnya Edo merayap ke atas…sambil memegangi batang kemaluannya. Lalu kulihat Edo sedang berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam vagina Mona.
37129Please respect copyright.PENANAOV3gDHnZOX
37129Please respect copyright.PENANARKigS70tr3
37129Please respect copyright.PENANAhQu6czA09Z
Aku pun duduk di sofa sambil menonton adegan-adegan berikutnya. Bahwa Edo mulai mengayun penisnya, memompa liang kemaluan Mona. Dan Mona mulai mendesah-desah, sambil sesekali melirik ke arahku, tapi selalu kuacungkan jempolku (meski sebenarnya diam-diam aku merasa cemburu juga menyaksikan persetubuhan mereka itu).
37129Please respect copyright.PENANAAvAzlAx1Zi
37129Please respect copyright.PENANAKSyj1JN3bD
37129Please respect copyright.PENANAwGZlzXg6UC
Aku menyaksikan persetubuhan mereka sambil memegangi penisku sendiri, karena sebenarnya aku belum selesai ML sambil berdiri di kamar mandi tadi. Aku mengalah agar Edo maju duluan, meski aku belum selesai. Masalahnya, aku ingin tahu dulu apakah Mona siap dithreesome apa tidak. Ternyata ia mau menerima kehadiran Edo. Hitung-hitung “ikatan”, biarlah Edo maju duluan, supaya nanti takkan ada penolakan apa pun dari Mona.
37129Please respect copyright.PENANA0XfH62wZtc
37129Please respect copyright.PENANAYQUN5s7Ml9
37129Please respect copyright.PENANAZUCQqnzRWo
Tapi egoisku mendadak timbul dominan di dalam batinku. Masalahnya, si dede nagih terus karena di kamar mandi tadi belum terselesaikan. Maka dengan nafsu tak terkendalikan lagi, aku menghampiri Edo dan memberi isyarat padanya, pertanda ngajak change place.
37129Please respect copyright.PENANAUPB7YGi30P
37129Please respect copyright.PENANAhvLHvvmBqJ
37129Please respect copyright.PENANAyHNL6YbwYZ
Untungnya Edo mengerti keadaanku yang sedang tersiksa ini. Dengan sigap ia mencabut penisnya dari vagina Mona. Membuat mata Mona terbuka, tapi lalu terpejam lagi setelah tahu bahwa aku akan menggantikan posisi Edo. Dan Edo langsung menuju kamar mandi.
37129Please respect copyright.PENANA1IgE6bWBbS
37129Please respect copyright.PENANAKv9JHwHvoz
37129Please respect copyright.PENANAFRZZasvxbn
Waktu memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Mona yang terasa sudah basah sekali (mungkin dia sudah orga waktu disetubuhi oleh Edo tadi), aku masih sempat berbisik, “Lebih enak kan dengan dua orang lelaki?”
37129Please respect copyright.PENANAmb9ZS0Lb8Q
37129Please respect copyright.PENANAGeNi1sB1N3
37129Please respect copyright.PENANA75JszUAGR7
Mona menatapku. Memelukku erat-erat sambil berkata perlahan, “Saya kan nurutin keinginan Mas aja.”
37129Please respect copyright.PENANA4jWw1PhKSz
37129Please respect copyright.PENANAZAvOLIe7MF
37129Please respect copyright.PENANAvptRpm0baC
“Tapi lebih enak kan?”
37129Please respect copyright.PENANA7InA1xUe6S
37129Please respect copyright.PENANApw6wr3jEeH
37129Please respect copyright.PENANAwEHy0ASAOX
“I…iya sih…” sahutnya sambil memejamkan mata lagi.
37129Please respect copyright.PENANA53H7J2RUgF
37129Please respect copyright.PENANAVrlCbLPGx2
37129Please respect copyright.PENANAAkS30Um5Yk
Dan aku mulai mengayun batang kemaluanku, untuk melanjutkan kenikmatan yang tertunda tadi.
37129Please respect copyright.PENANAybhMVmoSYT
37129Please respect copyright.PENANAFsXe38YWzL
37129Please respect copyright.PENANACW4paZUmBF
Mata Mona terbuka lagi. Bertanya tersengal, “Mas…ka…kalau saya kecapean, boleh minta istirahat?”
37129Please respect copyright.PENANApntxVJvMsW
37129Please respect copyright.PENANAm2c0s05Mmn
37129Please respect copyright.PENANADGXHKQavJH
“Tentu aja dong. Kita bertiga kan sejajar,” sahutku dengan perasaan ingin ketawa merasakan keluguannya, “Mona bukan budak kami. Mona boleh minta rehat kapan saja….boleh minta ML juga kalau udah horny lagi…” ucapanku itu kususul dengan ciuman hangat di bibirnya.
37129Please respect copyright.PENANAw2AqR0j7zQ
37129Please respect copyright.PENANASGZIHjaGu2
37129Please respect copyright.PENANAyhesaKbfGL
Mona memeluk leherku dengan hangatnya. Dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar, seolah mempersilakanku mengenjotnya seganas mungkin.
37129Please respect copyright.PENANAkwHJvWjP6k
37129Please respect copyright.PENANAlGT3ugSqpR
37129Please respect copyright.PENANAtGz3KwSOFK
“Sekarang udah kecapean?” tanyaku sambil memperlambat gerakan penisku.
37129Please respect copyright.PENANAmmXyT3XGw7
37129Please respect copyright.PENANAWUnZEUVPuZ
37129Please respect copyright.PENANABcOpaylErb
“Belum Mas…justru lagi enak-enaknya…” sahutnya tersipu.
37129Please respect copyright.PENANApI3mXTfylc
37129Please respect copyright.PENANAsRVPeGVGFr
37129Please respect copyright.PENANAXBIlPK5ttc
Mendengar pengakuannya itu aku pun semakin bergairah untuk memperganas ayunan penisku.
37129Please respect copyright.PENANAwR8XGZ4Y0m
37129Please respect copyright.PENANAwMfCZSeJdB
37129Please respect copyright.PENANAaGzMTArYLr
Tiba-tiba terdengar suara musik dangdut koplo. Rupanya suara musik itu dari hp Edo yang sudah duduk di sofa lagi, sambil mengamati persetubuhanku dengan Mona. Aku tidak begitu suka musik dangdut. Tapi dalam suasana seperti ini, rasanya irama koplo itu cocok sekali untuk kuikuti…..ya, kusesuaikan gerakan penisku dengan irama koplo itu….ternyata asyik sekali ! Dangdut…mundur maju…dangdut…mundur maju…..dst.
37129Please respect copyright.PENANAJ1iKccpFk7
37129Please respect copyright.PENANAImVhnTXv4F
37129Please respect copyright.PENANAOG3NQOL6lO
“Wooooow….enak tenaaaan…..” terdengar komentar Edo yang menyaksikan semuanya ini. Namun aku tak mempedulikannya. Aku cuma peduli bahwa makin lama batinku serasa makin melayang-layang di langit….langit ketujuh mungkin….memang pantas apa yang sedang kulakukan ini dijuluki “surga dunia”……dan rintihan-rintihan histeris Mona makin lama makin menjadi-jadi…di telingaku malah seakan-akan nyanyian merdu bidadari yang sedang menaburkan bunga-bunga surgawi ke sekujur batinku…
37129Please respect copyright.PENANAD2X0aCnS9P
37129Please respect copyright.PENANAm44spRBdsT
37129Please respect copyright.PENANAnBPEDherzO
Belasan menit kemudian, terasa sekujur tubuh Mona mengejang….kedua tangannya meremas-remas kain seprai….matanya terbeliak, nafasnya tertahan dan…..ia merengek manja…terdengar erotis di telingaku: “Maaaaas…….a…..a…..aaaaaaaaaaaaahhhhh….”
37129Please respect copyright.PENANAx0GZb2qEQt
37129Please respect copyright.PENANAhTB523B1Lp
37129Please respect copyright.PENANA5WBYMvLZw0
Terasa liang kemaluan Mona berkedut-kedut…lalu menjadi basah licin, sehingga penisku terasa lebih gampang diayun….dan menimbulkan suara kecipak-kecipak….
37129Please respect copyright.PENANAr8FDFZA3N5
37129Please respect copyright.PENANAH7J9JwDHIX
37129Please respect copyright.PENANAtoTLW9w3Kx
Aku tahu apa yang sudah terjadi. Mona sudah mencapai orgasmenya. Aku pun tak mau berlama-lama lagi menyetubuhinya, karena Edo pasti sudah tak sabar menunggu. Maka meski liang kemaluan Mona jadi terasa longgar buat penisku, aku malah semakin gila mengenjotnya…sodok-tarik-sodok-tarik-sodok-tarik….dan kubenamkan penisku sekuat mungkin…sambil menikmati enaknya ejakulasi di dalam liang kemaluan yang baru mencapai orgasme itu.
37129Please respect copyright.PENANA3XmHP8nvOH
37129Please respect copyright.PENANAExJS7n34ug
37129Please respect copyright.PENANA2J8ah351CA
Waktu kucabut penisku yang mulai melemas ini, kulihat mulut kemaluan Mona ternganga dan mengalirkan cairan putih kental…spermaku yang bercampur dengan lendir kewanitaan Mona….
37129Please respect copyright.PENANAUILELXyJFi
37129Please respect copyright.PENANAuZ8M23JPj4
37129Please respect copyright.PENANADuNQxPNsqH
Edo langsung menghampiriku, “Dilepasin di dalam? Gak apa-apa?” tanyanya seperti mencemaskan sesuatu.
37129Please respect copyright.PENANAayQ2fPsskW
37129Please respect copyright.PENANALL1G7v26fE
37129Please respect copyright.PENANAEfHDwyzNj4
“Aman…karena sudah dijaga pil kontrasepsi,” sahutku.
37129Please respect copyright.PENANAmRRBblxDsb
37129Please respect copyright.PENANADARBIqZFAP
37129Please respect copyright.PENANA5imw5eEd6v
“Wah asyik dong,” kata Edo sambil melompat ke atas tempat tidur dan langsung menerkam tubuh Mona yang masih telanjang bulat.
37129Please respect copyright.PENANAR0TaMisnGs
37129Please respect copyright.PENANA9kWgerigIw
37129Please respect copyright.PENANAhdWVq8hUMX
Jelas tampak membenamnya batang kemaluan Edo ke dalam liang vagina Mona (yang pasti masih kebanjiran air maniku). Tampaknya Edo sudah tak kuasa lagi menahan nafsunya, sehingga tak mau bersusah-susah lagi, langsung main sodok aja.
37129Please respect copyright.PENANAwcZTzhwwEf
37129Please respect copyright.PENANAHxZ541Upu2
37129Please respect copyright.PENANA5LmAHPz5Zy
Dan gilanya, baru beberapa menit Edo mengenjot Mona, penisku langsung tegang lagi. Padahal baru saja memuntahkan lahar panasnya. Mungkin ini salah satu sisi positifnya buat lelaki yang melakukan threesome MMF. Bahwa ketika melihat persetubuhan Edo dengan Mona, rasanya jauh lebih effektif daripada nonton bokep !
37129Please respect copyright.PENANAaxCjCAaXuN
37129Please respect copyright.PENANAPQkfGZWUJ3
37129Please respect copyright.PENANAOfl3TvS33p
Konon pula threesome FFM (2 cewek 1 cowok), biasanya tidak menimbulkan kepuasan bagi kedua ceweknya. Mungkin karena sebenarnya fisik cewek ditakdirkan untuk bisa memuaskan lebih dari 1 orang cowok. Bukankah sambil tidur pun seorang cewek bisa membuat cowok ngecrot?
37129Please respect copyright.PENANAhrnF0bdij4
37129Please respect copyright.PENANAFcYDHiJgaV
37129Please respect copyright.PENANAA7VSpsS5fm
Maka ada orang yang bilang, threesome FFM itu hanya buat gaya-gayaan aja bagi cowoknya. Padahal cowok itu takkan bisa memuaskan 2 cewek sekaligus. Apalagi kalau ceweknya 3 orang atau lebih.
37129Please respect copyright.PENANAB8rmhKLZ2q
37129Please respect copyright.PENANA6LsWc9PqJu
37129Please respect copyright.PENANA3xnxcZ2OWd
Jadi…kalau dibebaskan memilih, secara fisik mungkin polyandri lebih ngepas daripada polygami. Karena kalau polyandri, kedua belah pihak akan puas. Hahahaaaa !
37129Please respect copyright.PENANAST4qxDXBS1
37129Please respect copyright.PENANAAjtD9oSj7F
37129Please respect copyright.PENANAhSEc8HFtPp
Bagaimana mungkin Mona tidak puas? Setelah Edo ejakulasi, aku maju. Tapi aku ingin melakukannya dengan posisi doggy. Mona kusuruh nungging, aku masukkan penisku dari belakang. Sementara Edo hanya beristirahat sebentar, lalu celentang sambil merentangkan kedua pahanya, sehingga penisnya persis berada di bawah mulut Mona yang sedang menungging.
37129Please respect copyright.PENANAR7Kiwt0pZQ
37129Please respect copyright.PENANAFpQ24eiXLW
37129Please respect copyright.PENANANsC04bQDLZ
Edo memberi isyarat agar Mona mengoral penisnya. Mona pun mengerti, lalu mengulum dan menyelomoti penis Edo seperti anak kecil menikmati permen loli.
37129Please respect copyright.PENANA0g90NX6n7A
37129Please respect copyright.PENANAwpV3ttF8W7
37129Please respect copyright.PENANAa3aZfUS6Ry
Semuanya itu membuatku semakin bersemangat untuk mengayun penisku seganas mungkin. Sampai terasa pangkal pahaku menabrak-nabrak buah pantat Mona…dug…dugh….dugh…dugh…..
37129Please respect copyright.PENANAOL27qAWmRb
37129Please respect copyright.PENANAFMAWAzx8SC
37129Please respect copyright.PENANAaZSb2WFD0f
37129Please respect copyright.PENANAf1453DMOxU
37129Please respect copyright.PENANAjwlVf4VL3V
Malam itu sebenarnya merupakan pengalaman pertama bagiku, pengalaman pertama menthreesome seorang perempuan. Entahlah bagi Edo, mungkin dia pernah melakukannya dengan cewek lain.
37129Please respect copyright.PENANABar374YqZk
37129Please respect copyright.PENANAV78xkzbrs3
37129Please respect copyright.PENANAutVdDWKjWc
Dan yang jelas, malam itu kami puas-puaskan nafsu birahi kami dengan segala posisi. Sampai akhirnya Mona minta istirahat karena sudah ngantuk sekali, katanya.
37129Please respect copyright.PENANAlAmZIBa6rG
37129Please respect copyright.PENANASRCW62Y103
37129Please respect copyright.PENANAmzgtSkQq4P
Lalu kami tidur bertiga di bed yang luas itu, sementara bed yang kecil jadi nganggur.
37129Please respect copyright.PENANAxF8zcYPOBG
37129Please respect copyright.PENANAVJbXlabWJ6
37129Please respect copyright.PENANAQbbevRSGqU
Kelihatannya Mona senang juga tidur diapit oleh dua orang lelaki. Meski selimut dihamparkan untuk menyelimuti tubuh kami, namun di balik selimut itu kami semua bertelanjang.
37129Please respect copyright.PENANA9Ayh2fdbE6
37129Please respect copyright.PENANAFqcnCNH6U3
37129Please respect copyright.PENANAZMGaBbQgFr
Walaupun kami semua terkapar dalam kepuasan, namun esok paginya kami tetap bangun pada waktunya. Karena kami harus bertanggungjawab pada bisnis kami. Tapi di malam hari, kami juga punya urusan dengan birahi kami…..
37129Please respect copyright.PENANAV4z6z0UB53
Episode 6
37129Please respect copyright.PENANAaEghO7hzN2
37129Please respect copyright.PENANAhheKhrPBjk
37129Please respect copyright.PENANAGcxAEcT38v
37129Please respect copyright.PENANAz3vmdaiErZ
37129Please respect copyright.PENANAzgxExTa6d1
Seperti kutulis di episode sebelumnya, perjalanan bisnisku selalu diwarnai oleh kehadiran perempuan-perempuan yang seolah dikirim untuk mengisi lembaran kehidupanku. Padahal aku tak pernah sengaja mencarinya. Tapi mereka berdatangan satu persatu di dalam kehidupanku. Hal itu membuat semangatku selalu berkobar-kobar….maju terus untuk menekuni bisnisku sambil memetik bunga-bunga yang berdatangan sendiri ke pangkuanku.
37129Please respect copyright.PENANAlLhHmudVV9
37129Please respect copyright.PENANAPb3Ij8Bs4r
Pada suatu hari, aku berada di sebuah café di bandara Soekarno Hatta, untuk menunggu kedatangan utusan dari Samarinda yang membutuhkan perusahaan pengembang untuk perumahan di Kaltim.
37129Please respect copyright.PENANA2bPrzmHIPU
37129Please respect copyright.PENANAgLWF9hd2IZ
Sudah agak lama aku menunggu di café itu. Waktu aku menanyakan ke petugas bandara, kudapat informasi “Pesawatnya delay Pak. Mungkin sekarang baru take off dari Sepinggan.”
37129Please respect copyright.PENANAQkBEDyUMH8
37129Please respect copyright.PENANADhRnJmc6R3
Huh…lumayan menjengkelkan juga. Aku harus menunggu di bandara lebih lama daripada waktu penerbangan dari Sepinggan ke Soekarno-Hatta. Kalau tahu harus menunggu lama-lama begini, mending kusuruh sopirku saja menjemputnya tadi.
37129Please respect copyright.PENANArI1BTXIlVd
37129Please respect copyright.PENANAqSgOUtglzI
Tapi…yah…dalam bisnis kesabaranku memang sering diuji. Sabar…sabar….orang sabar tititnya lebar….Uff….
37129Please respect copyright.PENANABklArwHNeK
37129Please respect copyright.PENANATDpMsc36pO
Aku nongkrong terus di café itu, malas untuk bertanya-tanya lagi kepada petugas bandara. Biarlah. Sedatangnya saja. Kalau sudah datang, nanti juga pasti ada yang menghubungiku lewat handphone.
37129Please respect copyright.PENANAh9r02Rku8C
37129Please respect copyright.PENANAnpB25CV66A
Setelah cukup tersiksa menunggu di café itu, akhirnya hpku berdering. Ada nomor tak dikenal meneleponku. Agak ragu aku mengangkatnya, karena biasanya ada saja yang iseng menelepon tanpa tujuan yang jelas.
37129Please respect copyright.PENANAxNf7DmCBQy
37129Please respect copyright.PENANAoC7ra765zo
Terdengar suara perempuan di hpku, “Dengan Pak Yadi? Ini saya utusan Pak Burhan, dari Samarinda.”
37129Please respect copyright.PENANAC4g25kgssb
37129Please respect copyright.PENANAUUqqpue3UK
“Oh, yayaya,” sambutku gembira. Lalu kusebutkan nama café tempatku menunggu.
37129Please respect copyright.PENANALCNKG9yzrr
37129Please respect copyright.PENANASPHuYlm19J
“Baik Pak….saya sedang menunggu tas pakaian saya dulu. Nanti saya ke situ. Maaf ya Pak Yadi harus menunggu gini.”
37129Please respect copyright.PENANASkvEMcy9Hu
37129Please respect copyright.PENANA3rTBsq5kcz
“Gak apa-apa. Oke, saya tunggu di sini,” kataku berusaha ramah. Meski heran, kenapa Pak Burhan mengutus ibu-ibu segala ke Jakarta? Jangan-jangan nanti malah merepotkanku saja.
37129Please respect copyright.PENANArUTb6SLUPG
37129Please respect copyright.PENANARNbcH3GjXA
Tapi…begitu seorang wanita muda bertubuh tinggi semampai dan bergaun hijau tosca menegurku, “Pak Yadi?”
37129Please respect copyright.PENANASGxSXDgCCW
37129Please respect copyright.PENANArY1J5tJeuc
“Iya…iya…mmm…yang dari Samarinda?” sahutku tergagap. Masalahnya, maaak, kusangka ibu-ibu tua yang datang dari Samarinda itu, ternyata ia seorang wanita muda sekali. Aku yakin usianya belum 25 tahun Dan…cantik banget perempuan muda yang berdiri di depanku itu.
37129Please respect copyright.PENANALayJzxAZoU
37129Please respect copyright.PENANAXjP6T3BPSd
Wanita muda itu menjabat tanganku, ” Rahmi,” katanya memperkenalkan namanya, “Pak Burhan itu abang saya. Kebetulan dia lagi ada kesibukan di Tenggarong, jadi menyuruh saya ke sini.”
37129Please respect copyright.PENANAastPDiJs3n
37129Please respect copyright.PENANAXJgvlROgyp
“Oh..iya…iya…” aku mengangguk-angguk, agak gugup jadinya, sementara jabatan tangannya belum kulepaskan.
37129Please respect copyright.PENANAxurW4Adz93
37129Please respect copyright.PENANAGUsMEgYaqR
“Saya pikir Pak Yadi sudah tua…eee…ternyata masih muda.” kata waniita muda itu.
37129Please respect copyright.PENANAOZuUxCmB3X
37129Please respect copyright.PENANABvizgOxlLX
“Hehehe…sama. Tadi juga waktu terima telepon dari anda, saya pikir mau ketemu ibu-ibu. ternyata masih muda banget.”
37129Please respect copyright.PENANAq9jq15CRAL
37129Please respect copyright.PENANAr7BXLYoRzL
Setelah berada di mobilku yang dikemudikan oleh Herman (sopirku), Rahmi bercerita betapa melelahkannya penerbangan tadi. Karena ia harus naik mobil dulu dari Samarinda ke Balikpapan, jauh lebih cepat daripada waktunya. Tapi penerbangan dari Balikpapan ke Jakarta justru delay lebih dari sejam.
37129Please respect copyright.PENANAFltM4amI4X
37129Please respect copyright.PENANA3rDxVeXKKi
Lalu ia juga bercerita bahwa ia sengaja menawarkan diri untuk menjadi utusan abangnya ke Jakarta, karena ingin sekalian belanja celana jeans dan brownies kukus di Bandung.
37129Please respect copyright.PENANAj30OIpQ4fz
37129Please respect copyright.PENANA9M5MYgWHwM
“Kalau begitu sekarang kita langsung ke Bandung saja, gimana?” kataku.
37129Please respect copyright.PENANAEkAKhiiaor
37129Please respect copyright.PENANA5yWjFppZHd
“Ya atur-atur aja gimana baiknya,” jawab Rahmi yang duduk di sampingku di jok belakang, “Saya kan gak keburu-buru Pak.”
37129Please respect copyright.PENANAzBEeLAVGQb
37129Please respect copyright.PENANAjdXiauD12B
Rasanya gak enak juga Rahmi memanggilku Pak-Pak terus. Karena aku belum tergolong tua. Tapi biarlah. Mungkin itu tanda bahwa ia menghormatiku.
37129Please respect copyright.PENANAepvgZmrHuB
37129Please respect copyright.PENANAJfAxOZFkwG
“Emang lama-lama di Bandung gak marah suaminya?” tanyaku pada saat mobilku sedang meluncur dengan cepatnya di jalan tol.
37129Please respect copyright.PENANASxq10SNQ77
37129Please respect copyright.PENANAvZ247ThzXM
“Hmm…saya gak punya suami Pak,” kata Rahmi bernada sendu.
37129Please respect copyright.PENANAXEyNUdlTU1
37129Please respect copyright.PENANA713UTwOeQY
“Ooo…belum menikah?”
37129Please respect copyright.PENANAW4vggoUJOd
37129Please respect copyright.PENANAIiltfYKgtX
“Aaah….malu nyeritainnya. Saya ini janda Pak….”
37129Please respect copyright.PENANA9uet7tdMit
37129Please respect copyright.PENANAU96EZv3d6D
Aku terhenyak. Janda? pikirku, semuda gitu sudah menjadi janda?
37129Please respect copyright.PENANAH4oGToYPha
37129Please respect copyright.PENANAfbWaRKxxcn
“Perkawinan saya cuma berlangsung beberapa bulan,” kata Rahmi lagi, “suami saya meninggal setahun yang lalu.”
37129Please respect copyright.PENANAm7zw2XWcwd
37129Please respect copyright.PENANA6vUKldLNrC
“Sakit apa?”
37129Please respect copyright.PENANAIKtR5SwSg7
37129Please respect copyright.PENANAG0iNUnL4Cv
“Yah…sudah tua aja Pak. Perbedaan umur kami jauh sekali. Waktu saya nikah, umur saya baru duapuluh dua, suami saya sudah hampir enampuluh tahun. ”
37129Please respect copyright.PENANAktStQRGTjQ
37129Please respect copyright.PENANAehBYxbeqoZ
Pengakuan Rahmi itu tidak membuatku heran. Karena yang aku tahu, banyak petambang di Kalimantan beristri lebih dari seorang. Bahkan ada petambang yang kukenal, punya istri muda yang baru lulus SMP. Maklum, duit punya kuasa.
37129Please respect copyright.PENANATX02a0Bapj
37129Please respect copyright.PENANAYEz7IiFCPx
Ya, sebenarnya pengusaha di Kalimantan, kalau sudah kaya tak kepalangan kayanya. Rumah cuma terbuat dari kayu ulin (kayu ulin mahal lho), tapi jip Hammer berderet di depan rumahnya. Pesawat jet pribadinya selalu nongkrong di bandara. Pilot pribadinya juga selalu stand by, menunggu tugas dari sang boss.
37129Please respect copyright.PENANAtttEGjrdDP
37129Please respect copyright.PENANAPpjYOCHjo8
Aku bahkan pernah menerima pesanan khusus dari seorang petambang Kalsel. Ia minta dikirim tenaga satpam untuk keamanan perusahaannya. Jumlah pesanannya tidak tanggung-tanggung….minta 800 orang !
37129Please respect copyright.PENANAiOe8wW0787
37129Please respect copyright.PENANASYFjCKiTqi
“Ini langsung ke Bandung Pak?” tanya Herman membuyarkan terawanganku.
37129Please respect copyright.PENANAM6J4NzWo7T
37129Please respect copyright.PENANAPXrlNVRs43
“Iya. Nanti istirahatnya di kilometer limatujuh aja. ”
37129Please respect copyright.PENANAroub51L4x8
37129Please respect copyright.PENANAPjG4G3M8Wh
“Iya,” Herman mengangguk, “Kalau di kilometer sembilanbelas sering susah parkir. Terlalu banyak yang istirahat di situ.”
37129Please respect copyright.PENANABpoAt0nMSH
37129Please respect copyright.PENANAyRu2gUD7mz
Aku tak menanggapi ucapan sopirku itu. Bahkan sering curi-curi pandang pada Rahmi yang berkulit putih bersih itu. Diam-diam aku pun menghitung-hitung umurnya. Nikah di usia 22, hanya beberapa bulan kemudian suaminya meninggal. Dan suaminya meninggal setahun yang lalu. Berarti umurnya sekarang di bawah 24 tahun.
37129Please respect copyright.PENANA7t9PDiP2VQ
37129Please respect copyright.PENANA2yZ9QzHnys
Lalu kenapa otakku jadi berpikir yang bukan-bukan setelah mendengar pengakuannya, bahwa statusnya janda?
37129Please respect copyright.PENANAHu5tIYRRoA
37129Please respect copyright.PENANAGCbKNTMOuD
Tapi dari mana aku harus memulainya?
37129Please respect copyright.PENANA7zlSjPa8uD
37129Please respect copyright.PENANA1fh57XfeP5
“Ohya, master plan dan surat-surat penting ada di dalam koper saya,” kata Rahmi ketika aku masih memutar-mutar otakku, “Nanti aja di Bandung saya serahkan ya.”
37129Please respect copyright.PENANAEPSuTqMQVm
37129Please respect copyright.PENANAnhOjmD4LzY
“Iya,” aku mengangguk, “kebetulan calon developernya kakak saya sendiri. Takkan banyak prosedur, karena semuanya sudah dipercayakan pada saya.”
37129Please respect copyright.PENANAfSslfNRFuE
37129Please respect copyright.PENANAsTWN5IyaVE
“Wah, kebetulan dong. Pemilik tanahnya kakak saya, developernya kakak Pak Yadi. Jadi kita ini sama-sama ring satu dong.”
37129Please respect copyright.PENANAITCk8RqnKK
37129Please respect copyright.PENANAsjDuQwFHxD
Aku cuma tersenyum. Tapi pandanganku tertumbuk pada cincin bermata blue sapphire yang melingkari jari tangan kanan Rahmi. Aku merasa punya jalan untuk memegang tangannya sambil berkata, “Wah, blue sapphirenya bagus banget…!”
37129Please respect copyright.PENANA2qOKshua5g
37129Please respect copyright.PENANAM9Cdx0cKuJ
Rahmi tersipu, “Cuma blue sapphire Martapura kok Pak.”
37129Please respect copyright.PENANArOn3PmeszI
37129Please respect copyright.PENANADh3GFmFHMV
“Hush…permata buatan Martapura bagus-bagus kok. Apalagi kalau dipakai oleh tangan yang begini halusnya,” kataku sambil mengelus punggung tangan Rahmi.
37129Please respect copyright.PENANAfg1i9UZEuO
37129Please respect copyright.PENANAR7R8WLpwqN
Wanita muda yang cantik itu menatapku dengan senyum. Dan membiarkan tangannya tetap kupegang. Aku pun enggan melepaskannya. Maka tangan berjemari lentik-lentik itu kuletakkan di atas pahku, sambil kugenggam dengan penuh kehangatan.
37129Please respect copyright.PENANAZFQpTY7phC
37129Please respect copyright.PENANAPkceXfCuKs
Lalu kudengarkan semacam biodata Rahmi dari mulutnya sendiri, “Saya sebenarnya asli orang Martapura, tapi sejak kecil saya ikut kakak saya di Samarinda.”
37129Please respect copyright.PENANAhSnP8ayIHQ
37129Please respect copyright.PENANAmybBdYpBBL
Aku cuma mendengarkannya dengan sikap serius, tanpa membuka identitasku sendiri. Tanpa menjelaskan bahwa sebenarnya ibuku juga orang Banjar. Biarlah ia mengiraku orang Jawa saja. Karena namaku memang mirip nama orang Jawa.
37129Please respect copyright.PENANABONsLIaDcO
37129Please respect copyright.PENANAtWkrm1X1ba
Dan…tangan gemulai yang hangat ini tetap berada di dalam genggamanku. Bahkan terkadang kuarasakan tangannya meremas tanganku. Hmmm…kisah apa lagi yang akan terjadi pada diriku? Que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah….!
37129Please respect copyright.PENANACaFtWKSqQ3
37129Please respect copyright.PENANAg9mlSvQA7l
Di KM 57, kami hanya istirahat sebentar. Untuk minum kopi dan makan snack saja. Sengaja aku mengajak sopirku minum kopi, supaya tidak ngantuk waktu nyetir sampai Bandung nanti.
37129Please respect copyright.PENANAZuSj55tY82
37129Please respect copyright.PENANAJX5P9X2sex
“Di Bandung ada famili?” tanyaku ketika mobilku sudah meninggalkan rest area dan melaju kencang lagi di jalan tol.
37129Please respect copyright.PENANARIcewt6149
37129Please respect copyright.PENANAtWOR1UOwTe
“Gak ada,” Rahmi menggeleng.
37129Please respect copyright.PENANA3zsgRK0NYH
37129Please respect copyright.PENANAdWU4EMLSeo
“Kalau gitu nanti di Bandung nginap di hotel aja?”
37129Please respect copyright.PENANAYOkt2P3MCe
37129Please respect copyright.PENANAiE0PZAyc7p
“Iya,” ia mengangguk, “Bagaimana baiknya aja Pak.”
37129Please respect copyright.PENANAlkLGrhbWad
37129Please respect copyright.PENANAKHS8IKynQi
Terawanganku melayang-layang lagi. Gila, pikirku, cewek ini punya daya tarik yang luar biasa bagiku. Membuatku berkhayal terus. Tapi tangannya sering meremas tanganku. Bukankah ini pertanda “welcome” darinya?
37129Please respect copyright.PENANAuJxj3L3niu
37129Please respect copyright.PENANAlscM2Htwx9
Terawanganku makin membubung di langit khayalanku. Memang terkadang wajah istriku terkilas dalam khayalanku. Tapi aku seakan berkata di dalam hatiku, “Maafkan suamimu ini sayang. Barangkali lelaki memang ditakdirkan seperti ini. Bahwa secara spiritual lelaki bisa merasa cukup dengan seorang wanita saja. Tapi secara biologis, tidak bisa.”
37129Please respect copyright.PENANAzfu8gAa2HX
37129Please respect copyright.PENANAv0XFnPXFhw
Hari mulai malam ketika mobilku keluar dari p[intu tol Pasteur, Bandung.
37129Please respect copyright.PENANAz1e8sCKyR1
37129Please respect copyright.PENANAfFDy3UXV6w
Seperti yang kuperintahkan, sopirku membelokkan mobil ke pintu gerbang sebuah hotel bintang lima. Entah kenapa, aku tak berani membawa Rahmi ke hotel yang biasa kupakai kencan dengan Mona. Karena sepintas pun sudah kelihatan bahwa Rahmi itu kelasnya lain.
37129Please respect copyright.PENANAjjgsJqhGxq
37129Please respect copyright.PENANALowEfNgktV
Setelah memberi uang makan kepada sopirku dan pesan agar ia tidur di mobil seperti biasa, aku melangkah ke dalam hotel. Pada waktu melangkah ke bagian reservation, aku bertanya kepada Rahmi, “Berani tidur sendirian di hotel ini?”
37129Please respect copyright.PENANAH6wZ3vwZ4d
37129Please respect copyright.PENANAoW5KYdpLF8
“Ya nggak lah. Saya kan perempuan Pak,” sahutnya dengan tatapan bergoyang.
37129Please respect copyright.PENANA8ralckgdw5
37129Please respect copyright.PENANAMKwshq6WvN
“Oke,” aku mengangguk, “akan saya temani selama Rahmi ada di Bandung ya.”
37129Please respect copyright.PENANA97bYbouOSs
37129Please respect copyright.PENANA4aEIQT9m07
“Makasih,” Rahmi tampak ceria dan menggenggam pergelangan tanganku lagi.
37129Please respect copyright.PENANAB3HyxbGfTh
37129Please respect copyright.PENANAhGO1wkrU0C
Kami mendapatkan kamar di lantai 8. Bellboy mengantar kami masuk lift dan menuju pintu kamar yang sudah disediakan. Setelah bellboy itu menyimpan koper Rahmi dan tas kerjaku yang selalu berisi pakaian 2-3 set, kuberikan tip padanya. Bellboy itu meninggalkan aku berdua dengan Rahmi.
37129Please respect copyright.PENANAbw402VFThb
37129Please respect copyright.PENANAyLupTwjneJ
Setelah pintu ditutupkan, kuhampiri Rahmi yang sedang memandang ke luar jendela, memandang gemerlapannya kota Bandung di malam hari.
37129Please respect copyright.PENANAHLsy1pJtag
37129Please respect copyright.PENANA7QrqUMMo2f
Entah dari mana datangnya keberanian ini. Meski ada resiko besar dalam bisnisku, seandainya ia marah, tapi aku yakin ia pun menunggu sikap jantanku. Kuawali dengan sergapan di pinggangnya dari belakang. Terasa badannya mengejut. Membuat harum parfum yang ia kenakan semakin tersiar ke penciumanku.
37129Please respect copyright.PENANAkG7Yj0so5t
37129Please respect copyright.PENANAMnnxHFL3QE
“Gak mau mandi dulu?” kataku semakin mempererat pelukanku.
37129Please respect copyright.PENANAfVNuB9ln7y
37129Please respect copyright.PENANAI9sXN3bLC3
“Mau…” sahutnya sambil mengelus kedua tanganku yang berada di daerah perutnya.
37129Please respect copyright.PENANAt0llHgfOGN
37129Please respect copyright.PENANAiR0gX9VPK8
“Mandi pengen ditemeni juga?” bisikku di dekat telinga kirinya.
37129Please respect copyright.PENANAvNeQEBIcSR
37129Please respect copyright.PENANAz9awLjHr9v
“Nanti kalau saya jadi horny gimana Pak?”
37129Please respect copyright.PENANAxs97V3LJvO
37129Please respect copyright.PENANAp3NczGJguj
“Untuk tamu kehormatan, akan saya lakukan apa pun, asalkan tamunya senang. Tapi jangan panggil pak-pakan ah….saya kan belum tua-tua bener.”
37129Please respect copyright.PENANABquQTVG1j4
37129Please respect copyright.PENANAZ3ET6Fo9k2
Tiba-tiba ia membalikkan badannya. Menatapku dengan senyum yang sangat menawan. Kurasa tinggi badannya hampir sama dengan tinggiku, karena bibirnya terasa sejajar dengan bibirku. Dan bibir indah itu terbuka, seperti menunggu terkaman bibirku.
37129Please respect copyright.PENANAZdw9fFxmnZ
37129Please respect copyright.PENANA4yQ7yp6nV1
Tanpa berpikir panjang lagi kupagut bibir indah itu. Oh, kehangatannya membuatku serasa melayang-layang. Indah sekali. Maka kulumat bibir itu dengan sepenuh
37129Please respect copyright.PENANAytWZsmgVdm
37129Please respect copyright.PENANAgihnIRFR7G
Setelah lumatanku terlepas, terdengar suaranya, “Mandinya nanti aja ya Pak…emmm…Mas…”
37129Please respect copyright.PENANAW1iU3OCnnT
37129Please respect copyright.PENANA4npKhIn6n4
“Iya,” sahutku sambil membuka kancing kait di bagian punggung gaun hijau toscanya. Lalu dengan hati-hati kutarik ritsleting di bawah kancing kait itu. Dan ia diam saja. Bahkan semakin mempererat pelukannya. Makin terasa kehangatan tubuh wanita muda ini.
37129Please respect copyright.PENANAXwRw8yp4UY
37129Please respect copyright.PENANAmDKfiVpG1r
Namun ketika aku berusaha menurunkan gaunnya, ia melepaskan pelukannya, agar bisa meloloskan lengannya dari gaun hijau tosca itu. Lalu dengan mudah kuturunkan gaun itu sampai jatuh di sekitar kakinya. Ia pun melangkah mundur. Dan aku membungkuk, memungut gaunnya, lalu kulemparkan ke atas tempat tidur.
37129Please respect copyright.PENANAqLOzIfPuw0
37129Please respect copyright.PENANAA4VPLNU8Ce
Kini wanita muda bernama Rahmi itu tinggal mengenakan bra dan cd saja. Semakin tampak betapa mulusnya tubuh tinggi semampai itu.
37129Please respect copyright.PENANAV5lQfAdQ41
37129Please respect copyright.PENANAl2YyibU3t9
Dan tiba-tiba ia menarik lenganku…
ns 15.158.61.16da2