
7.Reuni Gangbang
Ketika aku tiba di rumah Erni, target pertamaku adalah mencari catatan pengakuan Erni. Tapi ternyata Erni belum mengisi pengakuan di dalam catatan hariannya itu.
8193Please respect copyright.PENANAedCH8ra7eb
8193Please respect copyright.PENANAowSaFB3p82
Dua bulan kemudian, barulah aku menemukan catatan pengakuan istriku itu. Jauh lebih lengkap dari dugaanku. Bukan cuma catatan mengenai Le0
8193Please respect copyright.PENANA6m8uQwXe52
***************************************************************************************************
8193Please respect copyright.PENANAkz89imNVf8
Kedatangan Leo di malam itu benar-benar membuatku terkejut sekaligus girang. Terlebih ketika kulihat sosok adik sepupu suamiku itu makin tampan saja. Dan yang jelas, kedatangan Leo terasa pas pada waktunya. Pada waktu aku membutuhkan belaian dan gumulan lelaki !
8193Please respect copyright.PENANAbiqfw3KuVx
8193Please respect copyright.PENANA2q18mycYSb
Maka kusambut Leo dengan pelukan hangat, dengan ciuman bertubi-tubi di bibirnya, dengan belaian pula di rambutnya dan dengan ucapan setengah berbisik, “Kenapa tadi gak nelepon dulu, sayang?”
8193Please respect copyright.PENANA54arxFoJJO
8193Please respect copyright.PENANArVav8fS8PK
“Hapeku hilang di bandara, Mbak. Gak tau ada yang nyopet, gak tau jatuh waktu turun dari pesawat,” sahut Leo dengan senyum yang selalu saja meluluhkan hatiku, “Bang Yadi ada?”
8193Please respect copyright.PENANAwfMEDgqbxZ
8193Please respect copyright.PENANAPOlv6O8j1g
“Katanya sih lagi di Cirebon. Lagi ngurus apa gitu di pelabuhan.”
8193Please respect copyright.PENANAbea1dTpif6
8193Please respect copyright.PENANAgWVYVOoHOh
“Oh, iya. Dalam sepuluh hari ini banyak batubara yang dikirimkan ke Cirebon, karena ekspor ke Filipina dihentikan dulu. LCnya banyak yang bodong.”
8193Please respect copyright.PENANAOfz7K0l5fP
8193Please respect copyright.PENANAlXTtIvHLKv
“O, pantesan. Perutmu lapar kali ya? Makan dulu ya, nanti ngobrolnya belakangan.”
8193Please respect copyright.PENANAW0U74QKFu6
8193Please respect copyright.PENANAI9rBgyY4aA
“Udah makan tadi di rest area, Mbak. Masih kenyang sekali. Mungkin mau mandi aja dulu. Keringat Kalimantan masih nempel di tubuhku. Hehehe…”
8193Please respect copyright.PENANA1uMUheDMe5
8193Please respect copyright.PENANADAckQIDmJa
“Ya udah mandi dulu gih sana. Apa mau dimandiin kayak dulu lagi?”
8193Please respect copyright.PENANAAa9GwALylC
8193Please respect copyright.PENANABH4V5HD5FG
“Gak usah. Nanti aja kalau udah kangen-kangenan,” Leo mencium bibirku dengan hangatnya.
8193Please respect copyright.PENANA3lUxFbueV3
8193Please respect copyright.PENANAz1wZjTXZLZ
“Emang kangen sama aku?”
8193Please respect copyright.PENANA5V7Wn4isp5
8193Please respect copyright.PENANAj8cvk4uU9Z
“Banget.”
8193Please respect copyright.PENANAiKnwhBthRQ
8193Please respect copyright.PENANAop0WxzmQxQ
“Hmmm…sama, sayang. Aku juga kangen banget sama kamu,” kataku sambil menciumi pipinya mwuah, mwuah, mwuaaah.
8193Please respect copyright.PENANAbdAmMcs4Fj
8193Please respect copyright.PENANAFmyojej2tw
Leo menjinjing tas besarnya ke dalam kamar yang dahulu biasa dipakai olehnya. Lalu kudengar bunyi air mengalir di kamar Leo itu. Dan aku membuka lemari minuman. Seperti biasa, kuambil sebotol tequila yang belakangan ini jadi favoritku. Seperti biasa juga, kuteguk langsung isi botol itu tanpa menggunakan gelas atau sloki lagi. Lalu kuletakkan botol tequila itu di atas meja kecil yang dikitari sofa-sofa. Balik lagi ke lemari minuman, karena teringat ada minuman kesenangan Leo, vodka Smirnoff. Lalu kuambil botol vodka itu dan kuletakkan di dekat botol tequila tadi. Kuletakkan juga dua buah sloki kristal di dekat botol-botol minuman itu. Lalu aku masuk ke dalam kamarku. Cuma untuk melepaskan celana dalamku. Kemudian melemparkan celana dalam itu ke tempat cucian.
8193Please respect copyright.PENANArwj4ydMBwP
8193Please respect copyright.PENANACCDudxJrnA
Lalu aku balik lagi ke ruang keluarga. Aku masih berdaster batik. Tapi di balik dasterku tiada apa-apa lagi selain tubuhku…tubuh yang haus belaian dan gumulan lelaki ini.
8193Please respect copyright.PENANA06cbIoS7YB
8193Please respect copyright.PENANAeC0yTnKr30
Beberapa saat kemudian Leo muncul, mengenakan baju kaus hitam dan celana pendek putih.
8193Please respect copyright.PENANAyEGZqKV4YE
8193Please respect copyright.PENANAmf8UFZabvD
“Udah kelamaan tinggal di Kalimantan, datang ke sini jadi terasa dingin banget,” kata Leo sambil duduk di sofa, merapat di sebelahku.
8193Please respect copyright.PENANAgkcB1WAgFp
8193Please respect copyright.PENANAXGiZrxB3Ho
Kujawab dengan bisikan, “Sebentar lagi juga keringetan.”
8193Please respect copyright.PENANAif330r7JYE
8193Please respect copyright.PENANA5oOnND9MHn
“Setelah minum vodka ini?” tanya Leo sambil menuangkan vodka ke sloki kosong.
8193Please respect copyright.PENANAP1kEpeoLHQ
8193Please respect copyright.PENANAhS2N2EUHoD
“Setelah nemplok di atas perutku,” sahutku dalam bisikan disusul dengan gigitan kecil di daun telinga Leo.
8193Please respect copyright.PENANAQYisHmplKF
8193Please respect copyright.PENANAtkr1tEOxY3
“Hahahaaa…iya Mbak. Bener,” kata Leo setelah meneguk vodkanya sekaligus sampai habis. Lalu menuangi slokinya dengan vodka lagi.
8193Please respect copyright.PENANAbs4K0YtwBW
8193Please respect copyright.PENANA5WS8gqsS3g
Dan aku tak sabar lagi. Kurayapkan tanganku ke ritsleting celana pendek putih Leo, lalu memasukkan tanganku ke dalamnya. Wow, rupanya Leo pun tak mengenakan celana dalam di balik celana pendek putihnya.
8193Please respect copyright.PENANAtn0HqXGVxa
8193Please respect copyright.PENANALxshXyF9TR
“Di Kalimantan ini suka dimainin sama siapa aja?” tanyaku sambil meremas-remas batang kemaluan Leo yang masih lemas. Tentu dengan remasan lembut dan terlatih.
8193Please respect copyright.PENANAB89H92nKWC
8193Please respect copyright.PENANAW779yBDjDg
“Gak pernah Mbak. Sumpah deh, gak pernah !”
8193Please respect copyright.PENANAI8LbakbMpw
8193Please respect copyright.PENANA1KSGg1dzJq
Aku percaya pada pengakuan Leo itu. Karena dahulu ia pernah cerita betapa takutnya ia menyentuh cewek sembarangan, karena di zaman sekarang anak SMP pun ada yang sudah kena HIV-AIDS.
8193Please respect copyright.PENANAK3JxSurylg
8193Please respect copyright.PENANAXVRrD91r2F
Dan aku makin asyik mempermainkan batang kemaluan Leo yang mulai menegang sedikit demi sedikit. Terlebih setelah aku menyelomotinya tanpa keraguan sedikit pun. Sampai akhirnya kulihat batang kemaluan Leo sudah benar-benar siap tempur. Maka tanpa basa-basi lagi aku duduk di atas pangkuan Leo, saling berhadapan, sambil mengarahkan penisnya ke kemaluanku yang sudah membasah dan tak bercelana dalam ini.
8193Please respect copyright.PENANAO3GKLZrsWz
8193Please respect copyright.PENANACSM9ZKI63c
Leo cuma tersenyum-senyum menyaksikan dan merasakan ulahku. Dan…aku berhasil membenamkan batang kemaluan Leo ke dalam liang kenikmatanku. Lalu aku menggerak-gerakkan pinggulku naik turun perlahan, sehingga terasa liang kemaluanku bergesekan dengan penis Leo yang sangat kurindukan itu.Leo pun lalu mendekap pinggangku, mungkin supaya aku tidak terjengkang ke belakang.
8193Please respect copyright.PENANAJAb1hVfN3a
8193Please respect copyright.PENANAKbCoBcS8Ej
Sambil menciumi bibir Leo, kuayun terus pinggulku, membuat liang kemaluanku seolah membesot-besot dan memeras-meras batang kemaluan Leo. Karena pinggulku bukan cuma kugerakkan naik turun, melainkan juga kugoyang meliuk-liuk, yang terkadan membuat liang kemaluanku seolah memeras dan memilin penis Leo.
8193Please respect copyright.PENANAr6QEgPXQjB
8193Please respect copyright.PENANANRcuNqD6Gf
Kuhentikan ayunan pinggulku sesaat, lalu berkata setengah berbisik, “Ini ucapan selamat datangku buat Leo tersayang…Leo yang sangat kurindukan.” Lalu kulanjutkan lagi ayunan pinggulku, makin lama makin menggila, makin cepat dan makin bergairah.
8193Please respect copyright.PENANAJSiOPDqSVY
8193Please respect copyright.PENANAe30WaKQenu
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas, pastilah aku tak kuasa menahan diri, tak kuasa mengulur waktu agar orgasmeku lambat datangnya.
8193Please respect copyright.PENANAQ4dtwkkVjU
8193Please respect copyright.PENANAZcXzlHaHun
Di puncak orgasmeku ini, pinggulku roboh di atas paha Leo. Begetar-getar sesaat. Lalu kupeluk leher Leo erat-erat.
8193Please respect copyright.PENANANHgQxZxmfq
8193Please respect copyright.PENANACslRSuulSF
“Mbak udah orga?” tanya Leo sambil tetap mendekap pinggangku.
8193Please respect copyright.PENANAUSIHxNpOXI
8193Please respect copyright.PENANAJWAIIh1qZN
“Iya,” aku mengangguk lemah, “Lanjutin di kamarku aja yok.”
8193Please respect copyright.PENANARMWNyxqi3R
8193Please respect copyright.PENANABR6dvxFcPz
“Bang Yadi kapan pulangnya?”
8193Please respect copyright.PENANAiMo8hoseAN
8193Please respect copyright.PENANAMrgFtJEAsD
“Masih lama. Mungkin tiga hari lagi baru pulang.”
8193Please respect copyright.PENANAePcYKtgAJX
8193Please respect copyright.PENANARGImyts4aQ
“Asyiiik,” cetus Leo sambil mengikuti langkahku menuju kamar.
8193Please respect copyright.PENANAwyqhe9e9RU
8193Please respect copyright.PENANAPaejJw8i9E
Aku langsung masuk ke kamar mandi dulu, untuk menyabuni kemaluanku, kemudian mengelapnya dengan handuk sampai kering dan bersih.
8193Please respect copyright.PENANAzbO4c07Eoq
8193Please respect copyright.PENANAhr2LPY2j5K
Kulepaskan daster batikku dan kugantungkan di dinding, kemudian aku keluar dari kamar mandi, dalam keadaan telanjang bulat. Menghampiri Leo dengan gairah birahi yang sudah bergejolak lagi. Dan Leo menyambutku dengan terkaman jantannya. Mendorongku ke atas bed, lalu menciumi pentil buah dadaku, pusar perutku dan lalu menjilati kemaluanku dengan ganasnya.
8193Please respect copyright.PENANATl4wJYxJ34
8193Please respect copyright.PENANAUNYtNSdIfK
Oh, jilatan seperti ini selalu saja kurindukan. Karena senantiasa membuatku seolah melayang-layang di langit yang teramat indah…membuatku berfantasi, seolah alamku sedang ditaburi bunga-bunga surgawi.
8193Please respect copyright.PENANAHExYENnzaA
8193Please respect copyright.PENANAJ9S5fdb5qL
Aku mulai terkejang-kejang lagi dalam arus nikmat yang luar biasa. Terlebih ketika kurasakan liang kemaluanku sudah diterobos oleh tombak kejantanan Leo, oooh, aku menyambutnya dengan pelukan di leher Leo, dengan ciuman hangat di bibir Leo dan dengan sepasang kaki yang kurentangkan selebar mungkin, agar batang kemaluan Leo bisa masuk sedalam-dalamnya.
8193Please respect copyright.PENANAp71em6ZTLK
8193Please respect copyright.PENANAs82wDsaF9z
Leo mulai mengentotku dengan garangnya, mungkin karena ia benar-benar sudah kangen padaku. Sehingga bunyi yang ditimbulkan oleh pergeseran batang kemaluan Leo jadi aneh. Bunyinya crek…bles…crekk…blesss…crekk…blesss…!
8193Please respect copyright.PENANA6VkqpVDp48
8193Please respect copyright.PENANAsqSeDIUYuO
Makin lama gerakan batang kemaluan Leo itu makin cepat, membuatku terengah-engah dalam nikmat yang semakin terasa…dan semakin indah saja rasanya.
8193Please respect copyright.PENANAQ6ambOiL2v
8193Please respect copyright.PENANAjeAy2rasLm
Seperti orang kesurupan, aku pun mulai menceracau tanpa dapat kukendalikan, “Leo, oh, Leo…iya, Leo sayang…entot terus Leo…adududuuh, ini enak banget, sayang…iya, sayang…entot terus sampai muncrat di dalam memekku ya sayang…emutin pentil tetekku sayang…naaaah, gitu…dudududuuuh, enak sekali, Leooo…”
8193Please respect copyright.PENANAeEn74Cgvdd
8193Please respect copyright.PENANAbXjkNRpQ9X
Malam itu seolah menjadi malam surgawi bagiku. Karena Leo sudah bercucuran keringat sambil mengucurkan kenikmatan yang tiada taranya buatku. Bahkan ketika kubisiki telinganya dengan suara terengah, agar ia meletuskan ejakulasinya bareng-bareng dengan puncak orgasmeku, ia bisa melakukannya dengan sempurna. Ia mengentotku dengan cepat dan kerasnya, lalu pada saat aku sedang mencapai titik puncak kenikmatanku, Leo mendesakkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya, tanpa ditarik lagi. Pada saat itulah liang kemaluanku terasa berkedut-kedut nikmat, bahkan terasa dinding liang kemaluanku seperti menggelusur ke luar…pada saat yang sama kurasakan semprotan-semprotan air mani Leo yang begini hangatnya, seolah menghangati sekujur batinku.
8193Please respect copyright.PENANAeGOHTgBpCq
8193Please respect copyright.PENANA8yx1AVrWOP
O, luar biasa indah dan nikmatnya.
8193Please respect copyright.PENANAZ1OvqJtzdQ
8193Please respect copyright.PENANAd2ZuSdO0kW
Kupeluk leher Leo yang sudah dibanjiri keringat. Lalu kuciumi bibirnya bertubi-tubi, sebagai tanda puasku atas persetubuhan yang baru selesai itu.
8193Please respect copyright.PENANArlCyGPiZXp
8193Please respect copyright.PENANAyRzzA0ofiR
Lalu kucuci kemaluanku di kamar mandi. Setelah kemaluanku dikeringkan dengan handuk, kukenakan kembali daster batikku, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha.
8193Please respect copyright.PENANAch3GGepGFl
8193Please respect copyright.PENANADelQVepJMA
Leo pun melakukan hal yang sama. Mencuci batang kemaluannya yangberlepotan lendir, kemudian mengeringkannya dengan handuk. Celana pendek putih dan baju kaus hitamnya pun dikenakan kembali, lalu menuju ruang keluarga. Duduk merapat padaku di atas sofa. Sambil melingkarkan lengannya di pinggangku.
8193Please respect copyright.PENANAFC4atqMDpj
8193Please respect copyright.PENANATSVFDYOajl
Namun, malam itu Leo seolah oase yang tak pernah mengering di tengah padang pasir yang gersang. Ia tak cuma memeluk p[inggangku, tapi juga menanggalkan kancing-kancing dasterku yang berada di bagian depanku. Semua kancing dilepaskannya. Lalu dengan bersemangat ia mencelucupi pentil buah dadaku. Bukan cuma mencelucupi, tapi juga menyedot-nyedot seperti bayi yang kehausan dan menetek pada ibunya.
8193Please respect copyright.PENANAkBIgSCdVeN
8193Please respect copyright.PENANA83FzYCW0FO
Belum lama Leo berejakulasi di dalam liang kemaluanku. Tapi kini ia terasa bergairah lagi untuk mencumbuku. Sehingga aku pun terlentang pasrah di atas sofa. Terserah apa yang mau Leo lakukan, lakukanlah sepuasnya.
8193Please respect copyright.PENANAJSmPQEfB6O
8193Please respect copyright.PENANA94BITjVQAI
Daster batikku setelah dibuka semua kancingnya, jadi seperti kimono. Ketika Leo menyibakkan belahan dasterku, terbukalah payudara dan kemaluanku. Dan dengan lahap ia menggasak sepasang buah dadaku. Lalu menciumi dan menjilati betisku, mencelucupi dan menjilati pahaku sampai ke pangkalnya. Terkadang disertai gigitan-gigitan kecil. Lalu…kembali ia menjilati kemaluanku, sehingga aku pun sengaja merentangkan sepasang pahaku, supaya ia bisa menjilati sampai ke dalam-dalamnya. Dan ia memang melakukannya. Menjilati bagian dalam kemaluanku yang sudah dingangakan ini. Tentu saja ia hanya menjilati bagian yang terjangkau oleh lidahnya saja. Namun semuanya itu menimbulkan fantasi dan kenikmatan yang luar biasa indahnya.
8193Please respect copyright.PENANApJx1fHlgUB
8193Please respect copyright.PENANAhKWuZxmjHd
Terlebih setelah Leo memusatkan jilatannya pada kelentitku, sambil sesekali menyedotnya…ooh…aku pun terkejang-kejang lagi dibuatnya.
8193Please respect copyright.PENANAiD1KH1kf0q
8193Please respect copyright.PENANAjIjCOu8zno
Dan di atas sofa itu, aku merasakan lagi nikmatnya batang kemaluan Leo membenam ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sekali menerobos liang vaginaku…blessss….!
8193Please respect copyright.PENANA8pYI9SS2Sc
8193Please respect copyright.PENANA7zuiZg0h90
Lalu Leo mengentotku lagi di atas sofa itu.
8193Please respect copyright.PENANAOhStjlGgwC
8193Please respect copyright.PENANApTSgyMm78x
Dan aku seolah kafilah yang dahaga di tengah padang pasir, sementara Leo seolah oase…yang menyejukkan batinku…memuasi hasrat birahiku. Lama sekali Leo enjot-enjotan di atas perutku, sampai keringatnya bercucuran kembali. Berjatuhan di atas tubuhku dan bercampur aduk dengan keringatku sendiri. Namun kami tak peduli dengan semuanya itu. Yang kami tau cuma satu, bahwa kemaluan kami yang terus-terusan saling gesek, membuat kami seolah melayang-layang di langit surgawi…surga dunia.
8193Please respect copyright.PENANAnQbaEgnnGK
8193Please respect copyright.PENANAZxYpDFSUqZ
Tentu aku pun tak berdiam pasif. Sodokan-sodokan nikmat penis Leo kutanggapi dengan goyangan pinggulku yang memutar-mutar, meliuk-liuk dan menghentak-hentak.
8193Please respect copyright.PENANAb0MflxtRww
8193Please respect copyright.PENANAwZTRBYaPM2
Jujur, dalam persetubuhan yang kedua ini aku mencapai orrgasme lagi dua kali. Dan Leo baru ejakulasi setelah aku benar-benar letih dibuatnya.
8193Please respect copyright.PENANAiRgprNWZDn
8193Please respect copyright.PENANAEiGBsMB03A
Lalu aku tidur di kamar Leo. Dan sebelum fajar menyingsing, gairahku bangkit lagi. Tanpa ragu kuselomoti batang kemaluan Leo, sehingga anak muda itu terbangun. Dan setelah batang kemaluannya tegang, kuajak ia bersetubuh lagi.
8193Please respect copyright.PENANAcYfSaPaONl
8193Please respect copyright.PENANAIBf5Jn34kj
Dan paginya, ketika aku sedang membuatkan lasagna di dapur pribadiku (bukan dapur kantin), Leo tahu saja kalau aku belum mengenakan celana dalam. Waktu aku sedang menghadap ke arah oven microwave, tiba-tiba terasa dasterku disingkapkan.
8193Please respect copyright.PENANAo3CGZLZQ7z
8193Please respect copyright.PENANALEhJzt70DO
Aku kaget dan berusaha menoleh, tapi setelah tahu bahwa yang menyingkapkan dasterku itu Leo, aku diam saja. Bahkan berpegangan ke meja tembok berlapis batu pualam di dapur pribadiku itu. Ini membuatku setengah menungging. Dan…Leo membenamkan batang kemaluannya dari belakang ! Leo, oooh, Leo….kenakalanmu itu justru sangat kusukai. Maka kubiarkan saja ia mengentotku dari belakang, meski baru dua jam yang lalu ia menyetubuhiku tadi.
8193Please respect copyright.PENANAY5yprfQbLx
8193Please respect copyright.PENANA9BVoYQagru
Lama pula ia menyetubuhiku dalam posisi berdiri sambil berpegangan ke daun meja berlapir batu pualam itu. Mampu pula membuatku orgasme di situ.
8193Please respect copyright.PENANA7w8RyYXZAS
8193Please respect copyright.PENANA983OjthrpV
Dan setelah terasa moncong penis Leo menembak-nembakkan air maninya di dalam liang kemaluanku, kubiarkan dulu ia selesai memuntahkoan air maninya. Lalu kubuka pintu microwaveku sambil berkata, “Tuh…aku sengaja bikinin lasagna buatmu, sayang. Kalau mau sarapan, ambil aja sendiri ya. Aku mau mandi dulu.”
8193Please respect copyright.PENANAHPnPMAZA7L
8193Please respect copyright.PENANApa0zTkGoDx
Begitulah…kehadiran Leo seolah jadi penyejuk dan penyegar dalam kehidupan seksualku.
8193Please respect copyright.PENANA7v8mAy54HM
8193Please respect copyright.PENANAqsRdBKIUSr
Tapi tak bisa selamanya ia berada di dalam rumahku, karena tugasnya di Kalimantan sudah menumpuk, katanya. Sementara kuliahnya pun tak bisa ditinggalkan terlalu lama. Maka akhirnya aku harus melepaskannya, meski dengan perasaan pilu dan kecewa. Dan setelah ia pulang, aku jadi kesepian lagi. Kesepian yang mencekam, yang terkadang menyiksa batinku.
8193Please respect copyright.PENANAjITHVlMcdM
8193Please respect copyright.PENANArutBSUrAt9
8193Please respect copyright.PENANAovPFX2gqhQ
Hari demi hari berlalu dengan cepatnya. Aku merasa benar-benar kehilangan setelah Leo pulang ke Kalimantan lagi. Padahal aku belum “kenyang” digasak oleh kejantanannya. Dan aku tidak tertarik kepada ajakan Indra maupun Rio lewat sms maupun secara lisan di kantin. Aku hanya menginginkan Leo. Dan rasanya aku sulit sekali mendapatkan pengganti Leo yang telanjur jadi nsosok yang kurindukan.
8193Please respect copyright.PENANALLSk1dqCq0
8193Please respect copyright.PENANA2VcVkCz8US
Sampai pada suatu malam, suamiku menggauliku dengan garangnya. Aku berusaha melupakan Leo dan menghadapkan hatiku kepada suamiku seorang. Aku tak mau mengecewakannya.
8193Please respect copyright.PENANAARhQ0Cu3xL
8193Please respect copyright.PENANAeqDV2VyTfi
Dan setelah menyetubuhiku, suamiku berkata, “Lama juga kita gak swap ya. Kamu kangen gak sama wife swap seperti biasa?”
8193Please respect copyright.PENANA8vFnd7PhiV
8193Please respect copyright.PENANAGNjy8pRbiI
“Aku kan terserah maunya Abang,” sahutku, “Aku selalu berusaha mengikuti cara-cara suami.”
8193Please respect copyright.PENANA1b2DH9UEiu
8193Please respect copyright.PENANADz8yrZr8Wx
“Ada konsep baru. Tadi siang aku ngobrol sama Bimo….”
8193Please respect copyright.PENANAwsUHpZUM3L
8193Please respect copyright.PENANAVO76igdD9G
“…Bimo?”
8193Please respect copyright.PENANApVAU1dz0yU
8193Please respect copyright.PENANAH9fplN6qNy
“Iya,” sahut suamiku, “Kamu belum kenal sama Bimo, karena dia termasuk gelombang kedua waktu reuni di Puncak. Konsepnya sederhana tapi pasti fantastis.”
8193Please respect copyright.PENANAscDXjdGdwH
8193Please respect copyright.PENANATtS3yBEtys
“Konsep apa?”
8193Please respect copyright.PENANAnzsPo0qJw5
8193Please respect copyright.PENANAsZJPpCwpdh
“Gangbang seminggu sekali. Jadi cuma tiap malam Minggu doang.”
8193Please respect copyright.PENANA1rPaELwt9T
8193Please respect copyright.PENANAN1QGsHyfNw
“Iiih…gangbang seperti di DVD bokep Bang?”
8193Please respect copyright.PENANAmuP6QZOmaq
8193Please respect copyright.PENANAKtH2eJf9Ag
“Iya,” suamiku mengangguk, “Tapi semuanya dilaksanakan secara smooth and soft. Cowoknya juga cuma empat orang di dalam satu kelompok. Lima orang sih dengan suami yang mau digangbang. Tapi suaminya hanya akan menonton doang.”
8193Please respect copyright.PENANAUnQykU1fDe
8193Please respect copyright.PENANATO8sotQzPs
“Gak ngerti ah.”
8193Please respect copyright.PENANAiKFHnDPx1K
8193Please respect copyright.PENANASFFYLVTK8U
“Begini. Misalnya di malam Minggu mendatang ini giliran kamu yang digangbang, aku cuma akan nonton doang. Pada malam Minggu berikutnya, barulah aku aktif menggangbang salah seorang istri temanku. Tapi suaminya juga takkan ikut, hanya akan nonton aja.”
8193Please respect copyright.PENANAKbbqhaKI3P
8193Please respect copyright.PENANA7fANC9af0l
“Jadi kegiatannya hanya tiap malam Minggu?”
8193Please respect copyright.PENANAqag2bhABoe
8193Please respect copyright.PENANAi2HTXiyHnL
“Iya, supaya semuanya energik pada waktu melaksanakannya. Jadi misalnya malam Minggu yang akan datang giliran istri si A yang digangbang, aku akan gabung dewngan teman-teman untuk menggangbang istri si A itu. Pada malam Minggu berikutnya, misalnya giliran istri si B yang digangbang, maka aku pun akan hadir untuk menggangbang istri si B. ”
8193Please respect copyright.PENANAajTbKSxLV2
8193Please respect copyright.PENANAJUQtWKLDbu
Aku cuma termangu.
8193Please respect copyright.PENANASkvCp2v3Fs
8193Please respect copyright.PENANA1ei9MUak5r
Kata suamiku lagi, “Nah jika tiba giliran kamu yang digangbang, aku takkan ikut menyetubuhimu, sayang. Semuanya akan dilakukan secara soft and smooth. Takkan vulgar seperti di video bokep. Pertamanya, secara bergiliran tiap peserta masuk ke dalam kamar bersamamu. Setelah lelaki pertama selesai, baru lelaki kedua boleh masuk dan seterusnya.”
8193Please respect copyright.PENANAmDGeNALKXo
8193Please respect copyright.PENANAe1FcoAXDY2
“Setelah semuanya kebagian, aku boleh pulang gitu?”
8193Please respect copyright.PENANAHb7LgaiW3X
8193Please respect copyright.PENANAt4rVqtykMf
“Masih harus ikuti fivesome besok siangnya. Jadi keempat temanku akan menggilirmu, tidak di kamar tertutup lagi. Tapi masing-masing peserta hanya boleh ejakulasi satu kali. Setelah selesai semuanya, ya kita pulang lah.”
8193Please respect copyright.PENANAOOLoBmGGYh
8193Please respect copyright.PENANACfHIw1hKV8
“Pada kesempatan pertama juga hanya boleh ejakulasi satu kali kan?”
8193Please respect copyright.PENANAOvB1wCigyC
8193Please respect copyright.PENANAiSrM6ib24M
“Iya,” suamiku mengangguk, “supaya ada unsur greget untuk acara esok siangnya. Lagian pihak istri jangan dibikin terlalu letih, karena besoknya harus melayani teman-teman suaminya empat orang sekaligus.”
8193Please respect copyright.PENANAdtNLqVqsRX
8193Please respect copyright.PENANAeGskZ1kGYl
Aku terdiam, membayangkan apa yang akan terjadi jika “konsep” itu jadi dilaksanakan.
8193Please respect copyright.PENANAF7uAhv7CGo
8193Please respect copyright.PENANAPXhWARs7be
“Lalu,” kataku kemudian, “kalau semua istri sudah kebagian giliran, apa lagi rencananya?”
8193Please respect copyright.PENANAl05OsJNUfK
8193Please respect copyright.PENANAvYsNa4LoYb
“Stop dulu. Biar semua pihak bisa beristirahat. Sambil menunggu munculnya konsep berikutnya. Gimana? Setuju?”
8193Please respect copyright.PENANA6p7u8HWqeB
8193Please respect copyright.PENANAqAKXL4ZMmx
“Aku sih terserah Abang aja.”
8193Please respect copyright.PENANAMoJxnJssdc
8193Please respect copyright.PENANAaxpfjzhY9x
“Bagus ! Artinya kamu sudah setuju kan?” suamiku memegang kedua bahuku.
8193Please respect copyright.PENANAUswRH8wIFu
8193Please respect copyright.PENANAqeyNO9WXko
Aku mengangguk perlahan. Disusul dengan kecupan mesra suamiku tercinta.
8193Please respect copyright.PENANAdgD2rtI5Gh
8193Please respect copyright.PENANAmFrzk6pc0T
“Nih teman-teman yang akan masuk ke dalam kelompok kita nanti,” kata suamiku sambil memperlihatkan layar handphonenya. Di situ ada nama-nama teman suamiku berikut istrinya masing-masing :
8193Please respect copyright.PENANA8nPQr9uDD7
8193Please respect copyright.PENANALzdBelO66j
8193Please respect copyright.PENANA3jD4U7yFkt
Danang dan Ririn
8193Please respect copyright.PENANABZ4YONwiXI
8193Please respect copyright.PENANADc5jTMXhZn
B i m o dan Yayuk
8193Please respect copyright.PENANAWrtzS05Jj6
8193Please respect copyright.PENANApEWg43Emcc
Denny dan Asti
8193Please respect copyright.PENANApTyn6eJwct
8193Please respect copyright.PENANA1JLI5pewIL
Robby dan Nindy
8193Please respect copyright.PENANAJxhAew9nmj
8193Please respect copyright.PENANAOmoNHAVhNk
8193Please respect copyright.PENANAU36sqhpaBo
Tentu di hp teman-teman suamiku ada namaku dan nama suamiku.
8193Please respect copyright.PENANAIHbMbR7FJD
8193Please respect copyright.PENANAap7YNajg7Z
“Emang acaranya mau dimulai kapan Bang?” tanyaku.
8193Please respect copyright.PENANA5NzCC5tn87
8193Please respect copyright.PENANAr33h5VBoDj
“Dalam dua tiga hari lagi akan dilakukan pengundian. Yang diundi nama-nama pihak istrinya saja. Karena yang akan melakukan gangbang sudah pasti tetap lima orang. Danang, Bimo, Denny, Robby dan aku.”
8193Please respect copyright.PENANARZSe2iY7tD
8193Please respect copyright.PENANAhkQqOD1iyG
8193Please respect copyright.PENANAi9oKhHUnuG
Menunggu kabar tentang pengundian nama keempat istri teman-teman suamiku, dan lima nama berikut namaku, memang membuat batinku jedag-jedug juga. Masalahnya sudah lumayan lama aku tidak mengalami “sesuatu yang spesial” itu, sedangkan acara yang direncanakan itu akan menjadi sesuatu yang baru bagiku. Memang aku pernah dithreesome, tapi belum pernah merasakan digilir oleh empat orang lelaki.
8193Please respect copyright.PENANA3Um5bmE5vb
8193Please respect copyright.PENANA6aAG6O0y7q
Takutkah aku pada rencana suamiku dan teman-temannya itu? Tidak. Karena aku yakin, teman-teman suamiku bukan semacam gang yang biasa bertindak kriminal. Mereka semua baik-baik. Bahkan ada yang terasa lebih lembut daripada suamiku sendiri.
8193Please respect copyright.PENANAPaeCXT4Uek
8193Please respect copyright.PENANAzcO5zXAGcr
Tiga hari kemudian, aku mendapat kabar dari suamiku, bahwa aku kebagian giliran nomor dua. Dan gangbang pertama akan dilangsungkan pada malam Minggu mendatang, dengan istri Robby yang bernama Nindy itu sebagai target gangbangnya. Pada malam Minggu berikutnya adalah giliranku.
8193Please respect copyright.PENANAEQkbY2lAYS
8193Please respect copyright.PENANAgf0IeXpE82
Sebenarnya aku merasa diuntungkan dengan dapatnya giliran di malam Minggu kedua itu. Karena aku sedang menstruasi dan kuperkirakan di malam Minggu mendatang belum bersih benar. Sedangkan di malam Minggu kedua, aku pas sedang dalam masa subur. Setahuku, pada masa subur aku sekujur tubuhku jadi sensitif sekali. Kena sentuh sedikit saja bisa membuatku terpejam-pejam. Tentu saja aku tidak takut digangbang pada masa suburku, karena aku masih tetap ikut program KB.
8193Please respect copyright.PENANA48qtLAEqzI
8193Please respect copyright.PENANAJylUL8hZyV
Pada malam Minggu pertama, suamiku minta izin untuk bermalam di villa yang sudah ditentukan, untuk menggangbang Nindy. Meski berat hati, terpaksa harus kuikhlaskan, karena aku sudah menyetujui acara itu. Biarlah kubebaskan suamiku dengan legowo. Bukankah malam Minggu berikutnya giliran aku memperoleh kepuasan yang pasti bakal fantastis itu?
8193Please respect copyright.PENANAE9QAqBzQbN
8193Please respect copyright.PENANA6AY0csnYSo
Waktu pulang, suamiku tersenyum-senyum. Membuatku cemburu. Pastilah dia sudah puas karena telah kenyang menyetubuhi Nindy.
8193Please respect copyright.PENANAjfwAxj6sXR
8193Please respect copyright.PENANAWU360j56GN
“Acaranya berubah, sayang,” kata suamiku pada waktu sedang mengganti pakaiannya di kamar, “Jadi gak ada acara sendiri-sendiri masuk ke kamar. Mereka bilang kurang seru kalau begitu.”
8193Please respect copyright.PENANAmBmo5vGORb
8193Please respect copyright.PENANAinWQwPe05l
“Terus gimana jadinya?” tanyaku ingin tahu juga, karena seminggu lagi giliranku yang akan digangbang oleh empat orang teman suamiku.
8193Please respect copyright.PENANAldaYIqn93y
8193Please respect copyright.PENANA4lgGNJzVrU
“Langsung gangbang di ruang tengah saja. Memang secara bergiliran. Peraturannya tetap, tak boleh main keroyok dan tak boleh main anal. Jadi gak boleh double penetration.”
8193Please respect copyright.PENANA8vIIIdwxwp
8193Please respect copyright.PENANArQR9e7KO2F
“Jadi…Nindy dan teman – teman Abang langsung telanjang di ruang tengah?”
8193Please respect copyright.PENANAaXDJdoFP3Q
8193Please respect copyright.PENANAa0NPQkaIQT
“Iya,” suamiku mengangguk, “Malah yang melepaskan pakaian Nindy juga suaminya sendiri.”
8193Please respect copyright.PENANAlmL3tL67a4
8193Please respect copyright.PENANAA2DYzaiFPJ
“Padahal suaminya hanya boleh nonton kan?”
8193Please respect copyright.PENANAxItJLbLodS
8193Please respect copyright.PENANAsIuQcRY9A2
“Iya. Aturan mainnya begitu.”
8193Please respect copyright.PENANAwUeQMAbsxb
8193Please respect copyright.PENANARrHg1BBMe1
“Nanti Abang yang nelanjangi aku di depan keempat teman Abang?”
8193Please respect copyright.PENANAzP8v4z11ya
8193Please respect copyright.PENANAY4kItfZNsL
“Iya. Dan nanti yang mendapat grand prize boleh tidur semalam denganmu.”
8193Please respect copyright.PENANANt21F9YgWZ
8193Please respect copyright.PENANAXIgZFhhiWp
“Lho kok ada grand pize segala?”
8193Please respect copyright.PENANANMsD749IDj
8193Please respect copyright.PENANAGeZ7wBFSd1
“Iya…diundi dulu. Tapi besoknya dia gak boleh ikut menggangbang kamu lagi. Karena pasti malamnya bersetubuh lagi denganmu.”
8193Please respect copyright.PENANAFuAIxFc3fj
8193Please respect copyright.PENANADwEhuYS9fj
“Emang di acara kemaren, siapa yang dapat grand prize?”
8193Please respect copyright.PENANA7eyAPLEgzu
8193Please respect copyright.PENANARs1IfPvNuf
“Aku…hehehehe…”
8193Please respect copyright.PENANAAwaUIKmQCX
8193Please respect copyright.PENANArteloqslcy
“Mmmm…pantesan datang-datang senyam-senyum terus,” kataku sambil mencubit perut suamiku.
8193Please respect copyright.PENANAdxhfxbWIy5
8193Please respect copyright.PENANACoH7W0qYNF
Suamiku membalas dengan tawa kecil.
8193Please respect copyright.PENANApRH0tAEOes
8193Please respect copyright.PENANAuFnQGzwzZi
8193Please respect copyright.PENANA6GNOxaWgxU
Seminggu kemudian, tibalah giliranku untuk mendapatkan empat lelaki sekaligus di villa yang terletak di daerah Puncak itu.
8193Please respect copyright.PENANAs6cOxf1O97
8193Please respect copyright.PENANAtdvLV4Xu4Q
Terus terang, sebenarnya jantungku berdebar-debar terus menjelang keberangkatan ke villa yang terletak di kompleks villa di daerah Cipanas-Puncak itu. Soalnya sudah terbayang apa yang akan terjadi nanti. Bahwa aku akan dikelilingi teman-teman suamiku, dalam keadaan telanjang semua, sementara suamiku hanya akan menonton, seolah seorang wasit dalam suatu pertandingan.
8193Please respect copyright.PENANAI2RXbWNAvo
8193Please respect copyright.PENANAlkg9LtxiLe
Ketika aku dan suamiku memasuki kompleks villa di daerah Cipanas itu, suamiku berkata, “Villa-villa di sini banyak yang mau dijual murah. Tapi aku gak ketarik. Mendingan bikin rumah kecil aja di kebun kita yang Sukabumi itu.”
8193Please respect copyright.PENANAWaLEBSHIib
8193Please respect copyright.PENANAVgyp4LXH9M
“Iya Bang. Kalau mau nginvest mending beli rumah biasa, seperti rumah puri itu kan lumayan. Udah balik modal, bahkan lebih. Tiga tahun lagi bisa dikontrakan lagi, duitnya dipakai untuk beli rumah tua, lalu direnovasi dan dijual lagi,” sahutku.
8193Please respect copyright.PENANA9J9nguWUYw
8193Please respect copyright.PENANAft6BuEqhQN
“Hahahaaa….aku suka mendengar pola bisnismu sudah mulai berkembang. Gak kayak dulu, seolah cuma toko yang bisa mendatangkan penghasilan. Padahal buka toko di zaman sekarang, makin lama makin payah, makin terdesak oleh minimart yang tumbuh kayak jamur gitu kan? Syukurlah, aku senang kalau otak bisnismu mulai jalan dengan kecerdasan baru gitu.”
8193Please respect copyright.PENANAgIV8ie1TlG
8193Please respect copyright.PENANAvSJna5u6IJ
“Mmmm, siapa dulu ding suamiku…” kataku sambil menyandarkan kepalaku di bahu Bang Yadi.
8193Please respect copyright.PENANAuseEMFfkT0
8193Please respect copyright.PENANA0do1b3G2G7
“Wow…sekali ini kita yang paling terlambat. Teman-teman udah pada datang semua tuh,” suamiku menunjuk ke beberapa mobil yang sudah diparkir di depan sebuah villa besar.
8193Please respect copyright.PENANAhDVvjc1uDv
8193Please respect copyright.PENANAHl6oFiITdo
“Ohya,” kata suamiku lagi, “Nanti jangan kaget, pada waktu dikenalkan satu persatu, mereka akan langsung memeluk dan mencium bibirmu, sayang. Bukan cuma jabatan tangan biasa.”
8193Please respect copyright.PENANAVeBE0VDP0C
8193Please respect copyright.PENANAn2yVt12nuV
“Wuih…..” cuma itu yang terlontar dari mulutku.
8193Please respect copyright.PENANAguMbqrwEuu
8193Please respect copyright.PENANAetOTx2W8m8
“Reuni gangbang kali ini masih dalam tahap percobaan.”
8193Please respect copyright.PENANA78i28YRFhp
8193Please respect copyright.PENANAfO4DTQygHs
“Maksudnya?”
8193Please respect copyright.PENANAwfnX9f0mpp
8193Please respect copyright.PENANAoQmsIqobmb
“Sekarang kan pesertanya cuma lima orang termasuk suaminya masing-masing. Nanti akan dijajaki, apakah istri-istri mau ditambah anggotanya. Ya terserah pihak istri lah. Kalau pihak suami sih makin banyak malah makin asyik.”
8193Please respect copyright.PENANAmnESwZ0fFK
8193Please respect copyright.PENANATkw3TBumQr
“Jangan banyak-banyak dong Bang. Iiih….gak kebayang…”
8193Please respect copyright.PENANA79HxXx0uhM
8193Please respect copyright.PENANAaMD95cmqSj
“Tapi kalau anggotanya ditambah, pihak istri pun bisa ditambah. Gak seorang seperti sekarang. ”
8193Please respect copyright.PENANAnLso34hrBx
8193Please respect copyright.PENANANmCNnVVLlb
“Nah…kalau itu ide yang bagus Bang.”
8193Please respect copyright.PENANAdZdm2RixaS
8193Please respect copyright.PENANARAOAsBvwPo
“Iya, jadi misalnya peserta prianya ada sepuluh orang, pihak istrinya jadi dua atau tiga orang. Biar meriah….”
8193Please respect copyright.PENANAeqYbR1cgMr
8193Please respect copyright.PENANAWlc8mmahRi
Hanya sampai di situ suamiku bicara, karena mobil yang disetirinya sendiri sudah berhenti di dekat empat mobil yang sudah terparkir di depan villa itu.
8193Please respect copyright.PENANAa1KSm6pQcg
8193Please respect copyright.PENANADEfiwvlndY
Aku degdegan juga, karena mulai membayangkan apa yang akan terjadi nanti.
8193Please respect copyright.PENANAosrtWLdgpf
8193Please respect copyright.PENANAPIUkjvJxV8
Saat itu aku hanya mengenakan celana jeans dan kemeja jeans juga. Untuk apa berpakaian bagus-bagus? Toh nanti juga bakal ditelanjangi. Hihihihi…
8193Please respect copyright.PENANAjXt29VSPdC
8193Please respect copyright.PENANAUlA7jqMtNb
8193Please respect copyright.PENANARJ1seoAnRl
Seperti yang sudah diberitahukan oleh suamiku, keempat teman suamiku itu mencium bibirku seorang demi seorang. Dan aku lagi-lagi kagum, karena teman-teman suamiku tiada yang berbentuk di bawah rata-rata. Semuanya di atas rata-rata. Yang pertama memperkenalkan diri, sambil mencium bibirku bernama Danang. Orangnya berperawakan tinggi besar, seperti binaragawan, berkumis tebal dan sorot wajahnya seperti serius terus.
8193Please respect copyright.PENANA3olerHuXMM
8193Please respect copyright.PENANAbOxX2vqvZ1
Selanjutnya yang memperkenalkan diri sambil mencium bibirku adalah Bimo. Tidak seperti Bimo dalam dunia pewayangan yang tinggi besar, Bimo teman suamiku itu berperawakan tinggi ceking.
8193Please respect copyright.PENANAjvFURu1772
8193Please respect copyright.PENANAuCN8sP3aTy
Teman suamiku selanjutnya yang bernama Denny, juga menjabat tanganku sambil mencium bibirku. Denny itu kocak orangnya, bicaranya mengandung humor mulu, sementara perawakannya biasa-biasa saja, tinggi gak pendek pun tidak.
8193Please respect copyright.PENANA8YiKilmdfc
8193Please respect copyright.PENANADZ15HP8vkT
Dan yang terakhir menjabat tangan sambil mencium bibirku bernama Robby. Di antara teman-teman suamiku yang empat orang itu, Robbylah yang paling ganteng. Sikapnya pun tenang, mengingatkanku kepada Joseph.
8193Please respect copyright.PENANAMxN06AstWj
8193Please respect copyright.PENANABMuHFmhtMb
“Yadi !” kata Bimo memanggil suamiku, “Tadi kami berunding dan bersepakat, bahwa system yang pernah dicoba itu tidak akan dilanjutkan. Karena kita harus memperhatikan unsur romantisnya juga. Jadi kita kembalikan ke konsep awal.”
8193Please respect copyright.PENANAFob9rv9q6h
8193Please respect copyright.PENANAG3SzfQGw1T
“Jadi one by one masuk ke kamar secara bergiliran begitu?” tanya suamiku.
8193Please respect copyright.PENANAwrDTLMMIW0
8193Please respect copyright.PENANAOeFuMdhaT4
“Iya,” Bimo mengangguk, “Tadi kami sudah mengundi nomor urut, hasilnya adalah ke satu Robby, kedua aku, ketiga Danang dan keempat Denny. Doorprize tetap ada, tapi siapa-siapanya akan diserahkan kepada istrimu untuk memilihnya nanti setelah kami berempat selesai. Yang pure gangbang dilakukan besok, tapi semuanya hanya boleh ejakulasi satu kali saja.”
8193Please respect copyright.PENANA5c7jBWk40i
8193Please respect copyright.PENANAKkbmIKcQvK
Suamiku mengangguk-angguk, kemudian mengajakku masuk ke dalam kamar yang pintunya sudah terbuka. Di dalam kamar itu ia berkata perlahan, “Jadi nanti konsep pertama itu yang akan dilaksanakan. Robby yang pertama akan masuk ke sini, kemudian Bimo, Danang dan Denny. Malamnya kamu dipersilakan memilih sendiri mau tidur bersama siapa.”
8193Please respect copyright.PENANA4qCSBfiYxM
8193Please respect copyright.PENANATZjJBnPpBp
“Iya Bang,” sahutku, “aku degdegan nih…”
8193Please respect copyright.PENANAGisGM8f4Dq
8193Please respect copyright.PENANAaaCbavTaPY
“Wajarlah kalau degdegan sih. Kan baru pertama kali kamu akan mengalami gangbang.”
8193Please respect copyright.PENANAp2LkGzkqTY
8193Please respect copyright.PENANAskjbkw5Ym1
“Besok gimana acaranya?” tanyaku.
8193Please respect copyright.PENANAWrPQz7XwhW
8193Please respect copyright.PENANALZO0vbQB7I
“Sesuai dengan konsep awal saja. Mereka akan giliran mencintaimu di ruang tengah itu. Udah ngerti kan?”
8193Please respect copyright.PENANANuTO4pTzPd
8193Please respect copyright.PENANAe5aDheo4WO
Aku mengangguk lemah. Dengan dada berdebar-debar. Tapi jujur saja, ada perasaan ingin tahu juga seperti apa rasanya digilir oleh keempat teman suamiku itu. Ah…apakah aku sudah menjadi perempuan berjiwa petualang? Entahlah. Yang jelas, semuanya ini kehendak suamiku dan teman-temannya. Bukan kehendakku. Dan aku mau mengikuti saja apa jadinya nanti.
8193Please respect copyright.PENANA3fcIlNSavT
8193Please respect copyright.PENANAp24VfG2J6G
“Oke,” suamiku melingkarkan lengannya di leherku, lalu mengecup kedua belah pipiku dan katanya lagi, “kamu stand by aja di sini. Nanti mereka yang masuk seorang demi seorang. Tapi pintu tidak boleh dikunci dari dalam. Supaya kalau ada apa-apa gampang masuknya. Tapi sebelum tiba gilirannya, siapa pun dilarang masuk ke dalam kamar ini.”
8193Please respect copyright.PENANARbzNm54NYH
8193Please respect copyright.PENANAzQbROpVcHF
Aku cuma mengangguk lemah. Lalu duduk di sofa yang menghadap ke jendela kaca, ke arah hutan yang hijau dan rimbun.
8193Please respect copyright.PENANA1eubTgc8r4
8193Please respect copyright.PENANAy7suUrOPgD
Tak lama kemudian datanglah teman suamiku yang bernama Robby itu. Yang kuanggap paling ganteng dengan matanya yang sayu seolah mau tidur itu.
8193Please respect copyright.PENANA7A7273XCUn
8193Please respect copyright.PENANAegMpJDyz5z
“Aku beruntung, mendapatkanmu dalam keadaan segar…belum disentuh orang lain,” kata Robby sambil menghampiriku, duduk di sampingku dengan wajah yang kelihatan ceria.
8193Please respect copyright.PENANASJYAJczMuu
8193Please respect copyright.PENANADDJPY0OJmi
Sejak pertama kali melihatnya di depan tadi, aku sudah ada perasaan suka pada Robby ini. Dan kini ia sudah duduk merapat di sampingku. Sekilas kuperhatikan kulitnya yang tampak lebih putih daripada kulitku. Memang suamiku juga pernah bilang bahwa kakek Robby itu berdarah campuran Belanda. Cuma kakeknya yang indo. Tapi kalau dibandingkan dengan Joseph, Robby itu jauh lebih putih. Bentuk tubuhnya pun lebih langsing (tapi tidak kurus) daripada suamiku. Mungkin ia biasa berlatih fitness secara teratur, sehingga bentuk tubuhnya jadi ideal begitu.
8193Please respect copyright.PENANAZSY0kMS5Cw
8193Please respect copyright.PENANAGTzrEWgSsm
“Bener kata orang-orang,” kata Robby sambil memegang bahuku, “Kamu memang yang tercantik di antara istri-istri sealmamaterku, Er.”
8193Please respect copyright.PENANAkoBeLAPfTa
8193Please respect copyright.PENANAtQT7TNhijC
“Mmm…gombal…” cetusku sambil membiarkan ia merapikan beberapa helai rambutku yang terurai ke depan.
8193Please respect copyright.PENANApv9iQyUzsQ
8193Please respect copyright.PENANAGYA2CG79gM
“Serius, Er….” desis Robby sambil mendekatkan bibirnya ke bibirku.
8193Please respect copyright.PENANAtTp2EzQExx
8193Please respect copyright.PENANAypV17nXDjj
Karena telanjur suka, kupagut bibir Robby itu, sambil memeluk lehernya sekalian. Lalu kami saling lumat lama sekali. Sampai aku tak tahu lagi sejak kapan celana dan kemeja jeansku meninggalkan tubuhku. Sehingga tinggal celana dalam dan bra saja yang masih melekat di tubuhku.
8193Please respect copyright.PENANABvtrjTFCeJ
8193Please respect copyright.PENANAGGTlQ4CQBQ
Pasti ini gara-gara minuman yang kuteguk dalam perjalanan menuju villa ini tadi. Ditambah dengan sukanya aku kepada Robby, sampai tak sadar kalau pakaianku dilucuti olehnya. Sementara di tubuh Robby pun tinggal celana dalam yang masih melekat.
8193Please respect copyright.PENANATy0TMCPlgB
8193Please respect copyright.PENANAxnqumGvtmv
Aku diam pasrah saja ketika Robby menanggalkan behaku, kemudian menelentangkanku di atas sofa. Menciumi dan meremas-temas payudaraku, mempermainkan pentil buah dadaku dengan jemarinya yang terlatih. Lalu menjilatinya dengan lembut, membuatku terlena-lena di alam birahiku. Alam yang makin lama makin indah. Terlebih setelah Robby menanggalkan celana dalamku, lalu menjilati kemaluanku yang pinggirannya sudah kusemprot dengan parfum di kamar mandi tadi.
8193Please respect copyright.PENANA0VCZ14bJYe
8193Please respect copyright.PENANATYPL3mPPm3
Meski kuanggap terlalu cepat melakukannya, kubiarkan saja ketika Robby membenamkan batang kemaluannya di liang kewanitaanku yang sudah dibasahi oleh air liurnya.
8193Please respect copyright.PENANAXGnyGHHZOb
8193Please respect copyright.PENANA1OaMGGPg3q
Biarlah. Kunikmati saja semuanya ini. Aku tak menganggapnya terlalu buru-buru, karena aku teringat bahwa di luar kamar sana, tiga oerang lelaki sudah menunggu gilirannya masing-masing.
8193Please respect copyright.PENANAit6KkWtdi5
8193Please respect copyright.PENANAKFWxJZvFAc
Gila, kalau dihayati benar, indah juga digangbang ini. Semoga saja ketiga lelaki yang belum mendapatkan gilirannya itu akan memperlakukanku dengan lembut, seperti yang dilakukan oleh Robby ini padaku.
8193Please respect copyright.PENANAGyMDeTSHVU
Iya. Aku merasakan betapa lembutnya Robby memperlakukanku. Meski ia berada di dalam kelompok gangbang dari komunitas suamiku, ia sangat lembut menyetubuhiku. Ayunan batang kemaluannya pun perlahan saja bermaju-mundur di dalam jepitan liang kewanitaanku. Hal itu membuatku bisa meresapinya dengan sepenuh perasaan. Meresapi arti nikmat dari pergesekan antara alat kejantanan Robby dengan liang kewanitaanku.
8193Please respect copyright.PENANANfnETlwOSM
8193Please respect copyright.PENANAgor2sKqfp7
Robby pun terkadang melumat bibirku. Tanpa ragu kubalas lumatannya, karena mulutku juga sudah kusemprot dengan pengharum mulut di dalam kamar mandi tadi. Dan Robby tampak sangat menikmatinya. Menikmati pergesekan antara p[enisnya dengan liang vaginaku, sementara mulut kami saling lumat dengan mesra dan hangatnya.
8193Please respect copyright.PENANABWnGUizP0U
8193Please respect copyright.PENANAGlKmkoU02j
“Bang Robby…oooh…Abang romantis banget…ini enak sekali Bang,” bisikku pada suatu saat.
8193Please respect copyright.PENANAnPPVnbtwiH
8193Please respect copyright.PENANAiYy7SA8lB4
“Soalnya kamu juga sangat menggiurkan, Er…duuuh…memekmu ini….enak sekali…rasanya lengkap…baru sekali ini aku merasakan vegy seenak ini…” sahut Robby sambil menciumi dan menjilati leherku yang juga sudah kusemprot dengan parfum tadi. Ciuman dan jilatan di leher seperti ini, selalu saja membuatku geli…geli-geli enak, yang membuat persetubuhan ini terasa lengkap. Apalagi ketika puting payudaraku dijilati, diselomoti dan diisap-isap oleh lelaki bernama Robby itu, terkadang membuat sekujur tubuhku bergetar dan mengejang.
8193Please respect copyright.PENANAAjI8wb4LSf
Tak puas dengan cuma posisi klasik. Robby pun mengajakku ganti posisi, duduk berhadapan, saling peluk erat dan mesra, sementara batang kemaluannya tetap menancap di liang kewanitaanku. Dalam posisi itulah kami bisa sama-sama bergerak. Pada waktu Robby menarik penisnya, aku pun menarik kemaluanku, pada waktu Robby mendorong batang kemaluannya aku pun mendesakkan vegyku, sehingga terasa sekali kompaknya persetubuhan ini. Namun seperti biasa, aku selalu saja cepat mencapai orgasme dalam posisi di atas atau duduk seperti ini.
8193Please respect copyright.PENANAuoGc4cPZbR
8193Please respect copyright.PENANA8P2mQsh5PG
Robby tahu itu. Lalu ia mengajakku ganti posisi menjadi posisi doggy. Kuikuti saja ajakannya, meski masih lemes karena baru saja mencapai orgasme.
8193Please respect copyright.PENANAP7M9ML0PbO
8193Please respect copyright.PENANAsF91H2sTqZ
Aku menungging, dengan pantat sejajar dengan pinggiran sofa. Dan Robby membenamkan batang kemaluannya dari belakangku, sambil berdiri di lantai. Ia tak sulit memasukkan penisnya ke dalam liang kemaluanku yang masih basah oleh lendirku sendiri ini.
8193Please respect copyright.PENANA9eqeBILTlC
8193Please respect copyright.PENANAFCouenR8JT
“Nanti lepasin di dalam atau di luar?” tanya Robby sebelum mengayun batang kemaluannya.
8193Please respect copyright.PENANA58TTWitJnu
8193Please respect copyright.PENANAFg5XVCR0vo
“Terserah,” sahutku, “Mau di luar silakan, di dalam juga silakan.”
8193Please respect copyright.PENANALdXx6XFWyo
8193Please respect copyright.PENANAHPzAwSNere
“Oke,” cetus Robby sambil mengantotku lagi dari belakang, sambil memegangi bokongku dan terkadang meremasnya. Lagi-lagi bunyi aneh itu terdengar dari arah kemaluan kami…crek…crok…crek…crok…crek…crok…
8193Please respect copyright.PENANAwGjNTfXkAr
8193Please respect copyright.PENANAPFQfrucsZH
Maklumlah lubang vaginaku sudah kebanjiran lendirku sendiri.
8193Please respect copyright.PENANAARsrx1I7Ak
8193Please respect copyright.PENANAT1eoKAaKcB
Robby memang tampan. Permainannya lembut pula. Tapi ia tidak kuat terlalu lama bertahan. Pada suatu saat ia membenamkan batang kemaluannya. Terasa remasannya di bokongku demikian kerasnya. Lalu moncong penisnya menembak-nembakkan air maninya. Ooooh, ternyata sudah selesai keindahan bersama lelaki tampan itu. Dan ia dilarang berusaha menyetubuhiku untuk yang kedua kalinya. Tapi biarlah, bukankah masih ada tiga orang lelaki yang siap menyetubuhiku nanti?!
8193Please respect copyright.PENANACCQt2phKcP
Setelah Robby keluar, bergegas aku ke kamar mandi, untuk membersihkan sekujur tubuhku dengan shower air panas dan sabun cair. Tak enak kalau lelaki berikutnya mencium bau keringat Robby nanti, apalagi kalau merasakan genangan air mani Robby yang masih mengendap di kemaluanku. Semuanya kubersihkan. Lalu kukeringkan dan kusemproti lagi dengan parfum.
8193Please respect copyright.PENANAIUu2GvmIbf
8193Please respect copyright.PENANAgkG15y1lYv
Kuambil kimono putih polos yang kubekal dari rumah tadi. Lalu keluar dari kamar mandi. Ternyata lelaki bernama Bimo itu belum masuk. Mungkin sudah demikian aturan mainnya. Bahwa Bimo harus menunggu dulu beberapa saat, sampai aku sendiri yang membuka pintu dan mempersilakan Bimo masuk.
8193Please respect copyright.PENANAUGY3i07iXz
8193Please respect copyright.PENANAqIA7DIVyv1
Jadi aku punya kesempatan untuk merapikan rambutku dulu sebentar di depan cermin. Lalu aku membuka pintu sambil tersenyum.
8193Please respect copyright.PENANAMwf3klKbXV
8193Please respect copyright.PENANAWEIXEzkpCP
Lelaki berperawakan tinggi kurus bernama Bimo itu langsung melangkah menghampiriku di ambang pintu. “Udah siap?” tanyanya.
8193Please respect copyright.PENANAQLf4j5xK6P
8193Please respect copyright.PENANANgSoV6qlzk
Aku mengangguk dan tersipu. Malu juga melihat teman-teman suamiku yang lain, pandangannya tertuju padaku semua. Suamiku malah tak kelihatan, entah ke mana.
8193Please respect copyright.PENANASAfF4TBEzy
8193Please respect copyright.PENANA2k8sJQ7STz
Bimo masuk, menutupkan pintu dari dalam dan sekaligus menguncikannya kembali. Lalu menghampiriku dengan senyum menggoda.
8193Please respect copyright.PENANABXuAlsb0gQ
8193Please respect copyright.PENANAGAzoHdcL4H
“Udah gak sabaran dari tadi,” katanya sambil meraih tanganku dan mengajaknya duduk di sofa, “Untung Robby gak lama. Tumben dia cepet-cepetan gitu. Padahal biasanya lama sekali.”
8193Please respect copyright.PENANAbZWzqsef3v
8193Please respect copyright.PENANAm6IUMin4dh
“Masa?” cetusku dengan senyum dan sikap manja.
8193Please respect copyright.PENANAqNp49yqL8I
8193Please respect copyright.PENANAnp1grytI3i
“Iya,” sahut Bimo sambil melingkarkan lengannya di pinggangku, “Mungkin dia terlalu membayangkan sebelumnya. Membayangkan bakal em-el sama wanita secantik dan seseksi Erni.”
8193Please respect copyright.PENANAtrY37MZop9
8193Please respect copyright.PENANAkCzPM4nE6w
“Mmmm…” gumamku sambil membiarkan pipi dan leherku diciumi oleh lelaki bernama Bimo itu.
8193Please respect copyright.PENANAN28ndx6UZz
8193Please respect copyright.PENANA8HZ322fo72
Seandainya Bimo tahu bahwa di balik kimono putih yang terbuat dari kain handuk ini aku tak mengenakan celana dalam maupun bra, mungkin ia akan langsung merayapkan tangannya ke pangkal pahaku. Tapi tampaknya ia tahu bahwa aku tak mengenakan bra, karena tangannya mulai menyelinap ke belahan kimonoku di bagian atas.Dan langsung memegang payudaraku.
8193Please respect copyright.PENANAgTjcRLojkV
8193Please respect copyright.PENANAUqUKWu0iN5
Ah, apakah aku ini benar-benar sudah menjadi perempuan yang gede nafsu? Kenapa baru dipegang payudara saja rasanya kemaluanku mulai membasah?
8193Please respect copyright.PENANAItCXWfSIvO
8193Please respect copyright.PENANAa7jxq1gyCz
Lalu kenapa diam-diam tanganku mulai menarik ritsleting celana panjang Bimo? Apakah aku terpengaruh oleh kata-kata suamiku tadi di jalan, bahwa di antara keempat lelaki yang akan menyetubuhiku itu penis Bimolah yang terhebat? Hebat dalam soal apa? Ukurannya atau permainannya?
8193Please respect copyright.PENANA6DcQc2sU5R
8193Please respect copyright.PENANAVQB6NKQ1Ug
Entahlah. Yang jelas ketika tanganku menyelusup ke balik celana dalamnya, Bimo sedang asyik mempermainkan payudaraku yang sudah disembulkan dari belahan kimonoku.
8193Please respect copyright.PENANAHLUOGllQKx
8193Please respect copyright.PENANA35oGvDmoh1
Dan aku sudah berhasil menggenggam batang kemaluan Bimo. Tidak terlalu besar, kalau dibandingkan dengan penis suamiku, penis Bimo masih kalah. Tapi maaak…panjang sekali ! Membuatku berpikir, ini penis apa ular cobra? Hihihihi.
8193Please respect copyright.PENANAoLkN47Szpf
8193Please respect copyright.PENANAyNbNFn6Ito
Dan gilanya, aku senang sekali menemukan penis yang panjang gitu. Soalnya terbayang kalau sedang disetubuhi oleh pemilik penis panjang itu, dasar liang kemaluanku akan disundul-sundul terus. Dan itu biasanya enak sekali. Bikin mataku merem melek.
8193Please respect copyright.PENANAxRmZoFFtqB
8193Please respect copyright.PENANAMjk7aOdJoo
Dengan rasa penasaran, kusembulkan batang kemaluan Bimo itu. Wow, mengacung ke atas. Mengacung benar saking tegangnya.
8193Please respect copyright.PENANAr0Ptvs3tui
8193Please respect copyright.PENANAdraaHWVHcD
Pada saat itulah cara dudukku berubah tanpa disengaja. Pahaku terlalu mengangkang, sehingga belahan kimonoku tertarik dan terbuka. Sehingga Bimo langsung nyadar bahwa aku tak mengenakan celana dalam !
8193Please respect copyright.PENANAfxcTt5OxkI
8193Please respect copyright.PENANAm7ut03lwYf
Maka ketika aku mendekatkan mulutku ke batang kemaluan yang panjang sekali itu, tangan Bimo mulai mengelus celah kemaluanku. Membuatku jadi sangat bergairah untuk menyelomoti batang kemaluan teman suamiku itu.
8193Please respect copyright.PENANAcOnXNZ6SDg
8193Please respect copyright.PENANAs3jwrfPnE0
Tanpa ragu aku menghimpit tubuh Bimo, dengan posisi sungsang. Mulutku berada di atas penis Bimo, sementara kemaluanku berada di atas mulut lelaki itu.
8193Please respect copyright.PENANAiPPhDJtrIS
8193Please respect copyright.PENANAAFruZsZ9la
Tampaknya Bimo mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku mulai menjilati leher dan moncong penisnya, Bimo pun mulai menjilati kemaluanku.
8193Please respect copyright.PENANACakJQC9oTi
8193Please respect copyright.PENANA3volMYtMoB
Oh, aku senang sekali melakukannya. Karena batang kemaluan Bimo takl terlalu besar seperti punya suamiku, sehingga aku merasa leluasa menyelomotinya, terkadang menyedotnya, terkadang menjilatinya. Dan jilatan Bimo di kemaluanku itu membuatku terpejam-pejam juga saking enaknya.
8193Please respect copyright.PENANATkyN1lcAFx
8193Please respect copyright.PENANA4oCaUioodY
8193Please respect copyright.PENANAG78uLYiJVT
**************************************************************************************************
8193Please respect copyright.PENANATjitpC5Kmd
8193Please respect copyright.PENANA81RXjeu6oO
8193Please respect copyright.PENANAL9aiSRcnkF
Baru sampai di situ aku membaca catatan pengakuan istriku, tiba-tiba handphoneku bergetar. Ada sms. Dari siapa ya?
8193Please respect copyright.PENANAhzbQuwGcLM
8193Please respect copyright.PENANAFLtv3qayyA
Ternyata dari Ita (Lihat Langkah Langkah Binal episode terakhir)
8193Please respect copyright.PENANAtAqzAIBKFE
8193Please respect copyright.PENANAve1xAkdP7Z
Isinya cuma, “Mas kok lama gak muncul? Lagi sibuk ya?”
8193Please respect copyright.PENANA7tFIT8pMrb
8193Please respect copyright.PENANAOLkHP09G8C
Aku bahkan balik bertanya di sms balasanku, “Kamu lagi di mana?”
8193Please respect copyright.PENANACbAW17Pg6q
8193Please respect copyright.PENANAEWxxPGQ8FP
“Di mall. Mas ke sini dong. Ita lagi gakda kuliah.”
8193Please respect copyright.PENANAA683vJxNIp
8193Please respect copyright.PENANAV9APueemrH
Kulihat jam baru menunjukkan pukul sepuluh pagi. Cepat kukeluarkan Ipadku dari dalam tas kerjaku. Lalu kucopy catatan harian istriku yang belum selesai kubaca itu. Biasa, copy ke Ipad lumayan ribet kalau belum terbiasa, harus lewat iTunes dulu.
8193Please respect copyright.PENANAPAeuwXHfR6
8193Please respect copyright.PENANAzxsgvA7KL7
Tapi hanya beberapa menit pengcopyan itu selesai. Kusimpan lagi Ipadku di tas kerjaku. Biar nanti kubaca di tempat lain.
8193Please respect copyright.PENANAlmw2GgHKc1
8193Please respect copyright.PENANA0LJRRaIHsc
Tak sampai sejam kemudian, aku sudah berada di mall langgananku. Ita sudah tahu di mana tempat nongkrongku. Di smoking area.
8193Please respect copyright.PENANAS8zLpuVguX
8193Please respect copyright.PENANAT0ypjWQyNc
Dan ternyata Ita memang ada di tempat biasa aku nongkrong itu. Ita mengenakan kacamata hitam saat itu. Dia memang keren dalam pakaian atau asesori apa pun.
8193Please respect copyright.PENANAPRMug7RLv1
8193Please respect copyright.PENANAIJR5KUG09l
Aku pesan black coffee dulu, lalu menghampiri Ita yang sedang menyedot jus strawberrynya.
8193Please respect copyright.PENANAnPLPf3LbXs
8193Please respect copyright.PENANAcal5d0TxxB
“Sama siapa kamu ke sini?” tanyaku membuat Ita menoleh dan tersenyum.
8193Please respect copyright.PENANAbgIA6Mj5WY
8193Please respect copyright.PENANAp0llTbC6qc
“Sendirian Mas. Tadinya mau kuliah, tapi dosennya sakit. Jadi bebas deh hari ini. Sini Mas duduknya,” Ita menepuk kursi di samp[ingnya.
8193Please respect copyright.PENANAl57aLm2hkW
8193Please respect copyright.PENANAYx9ST3Bt5W
Aku ikuti saja keinginannya. Duduk di sampingnya. Dan langsung disambut dengan genggaman Ita di tanganku, “Ita kangen banget sama Mas, tau? Kalau malam jadi susah tidur. Kebayang-bayang Mas terus.”
8193Please respect copyright.PENANAPfUFCslyE9
8193Please respect copyright.PENANA1u5GQccH8i
“Masa sih?!”
8193Please respect copyright.PENANACPTi3go7Tv
8193Please respect copyright.PENANAWvhbBeXhAG
“Mas gak kangen ya sama Ita?”
8193Please respect copyright.PENANAUcpt8BTLl1
8193Please respect copyright.PENANAC6CnrBrkJZ
“Tentu aja kangen. Tapi aku kan banyak kerjaan sayang.”
8193Please respect copyright.PENANAZceKnVOVZg
8193Please respect copyright.PENANAqkoAKmcKkU
“Ke villa kayu itu lagi yuk Mas.”
8193Please respect copyright.PENANAGLVJP8TeBr
8193Please respect copyright.PENANAhlskfovlxT
“Gak usah jauh-jauh. DI sini juga kan ada hotel. Tuh…di ruang parkir itu ada pintu lift, langsung menuju hotel,” kataku sambil menunjuk ke ruang parkir yang hanya berjarak beberapa langkah dari tempat kami nongkrong.
8193Please respect copyright.PENANAgVzmGt3A40
8193Please respect copyright.PENANA7IItD8ifqL
“Oh…iya ya….Ita baru ngeh, di sini kan ada hotel juga ya.”
8193Please respect copyright.PENANAwQeFWbkjs8
8193Please respect copyright.PENANAq6RPDvRzzX
“Mau kuajak ke situ?”
8193Please respect copyright.PENANAyrHE7h4E0W
8193Please respect copyright.PENANAGzgRajVeCA
“Mau,” Ita mengangguk dengan senyum ceria, “Dari sini kan ada angkot menuju rumah. Gak dianter sama Mas juga Ita bisa pulang sendiri.”
8193Please respect copyright.PENANAVDBgLFOZ2x
8193Please respect copyright.PENANAFUWcC2Q4hZ
Seorang pelayan café mengantarkan secangkir kopi panas untukku.
8193Please respect copyright.PENANAmmoy1MyG7J
8193Please respect copyright.PENANAbfM0ih3H2T
“Ntar, aku mau minum kopi dulu ya.”
8193Please respect copyright.PENANAmIx0ioP9sW
8193Please respect copyright.PENANA5wWBl6qzuU
Setelah kutiupi beberapa kali, kuteguk kopi panas itu. Lalu kunyalakan sebatang rokok. Dan berbisik ke telinga Ita, “Nanti mau diapain?”
8193Please respect copyright.PENANAYKpnJ9HTS6
8193Please respect copyright.PENANA2RyhnISC0Q
Ita mencubit pahaku, tapi tak berhasil karena pahaku cukup keras otot-ototnya.
8193Please respect copyright.PENANA2vANNSJXf3
8193Please respect copyright.PENANAgDjp7CPl7x
Lalu katanya, “Ita kan cewek. Terserah Mas lah mau diapain,” kata Ita perlahan, seperti takut kedengaran orang lain.
8193Please respect copyright.PENANAOlrGt8bayl
8193Please respect copyright.PENANAQ4Xqy61V54
8193Please respect copyright.PENANAAZL4890caS
Obrolan kami dilanjutkan setelah berada di dalam kamar hotel yang bersatu dengan mall itu.
8193Please respect copyright.PENANAwGJbUGGkyX
8193Please respect copyright.PENANAmnAfjolZCE
“Enak ya hotelnya. Kelihatan masih baru, jadi serba bersih kelihatannya,” kata Ita sambil merebahkan kepalanya di pahaku yang sedang diselonjorkan di atas tempat tidur.
8193Please respect copyright.PENANAfaM5SBsfVz
8193Please respect copyright.PENANAxqRO4hL7xq
“Nanti kalau mau ketemuan di sini aja ya. Tunggu dulu di smoking area tadi, lalu bareng-bareng masuk ke sini.”
8193Please respect copyright.PENANAOMcO4AQzcD
8193Please respect copyright.PENANA5ISgtPNOPS
“Iya Mas,” sahutnya sambil menatapku, “sekarang cium dulu dong bibir Ita. Kok dari tadi dingin-dingin aja? Lagi inget sama cewek lain ya?”
8193Please respect copyright.PENANAH4v6LHjJg5
8193Please respect copyright.PENANAWip1tcRERG
“Hush, cewek mana lagi selain kamu, sayang?” hiburku sambil mendorong dada Ita sampai ia terlentang di atas kasur bertilam kain seprai putih bersih itu
8193Please respect copyright.PENANAsTeadpgdgi
8193Please respect copyright.PENANAmrFkoepdaU
Setelah menghimpitnya, kuciumi bibirnya berkali-kali, kemudian kulanjutkan dengan lumatan. Tubuhnya terasa menghangat. Berarti Ita ini tergolong cewek yang cepat dibangkitkan.
8193Please respect copyright.PENANAQfzUblzWep
8193Please respect copyright.PENANAZ1PyuxIOXn
“Biar jangan kusut, buka dong pakaianmu, sayang,” kataku setelah melepaskan lumatanku.
8193Please respect copyright.PENANAUZVnUS6M05
8193Please respect copyright.PENANAr4YOjmzb3Y
Ita pun bangkit. Turun dari tempat tidur. Menanggalkan blouse putih dan rok kotak-kotaknya. Lalu dilepaskannya juga beha dan celana dalamnya.
8193Please respect copyright.PENANAHIMNTnH7Lc
8193Please respect copyright.PENANAkl2VVsS9fk
Ketika pandanganku tertuju ke arah kemaluannya, Ita tersipu dan menutupinya dengan kedua tangannya. “Mas,” katanya dengan sikap manja, “jawab jujur ya Mas. Kalau Ita dibandingkan dengan Mbak Nur, bagusan siapa?”
8193Please respect copyright.PENANAD8kGHTO664
8193Please respect copyright.PENANAMsakJPaewB
“Bagus apa cantik?”
8193Please respect copyright.PENANAMf9MuMzRXB
8193Please respect copyright.PENANA4ySO0ZgvIV
“Ya bagusan siapa cantikan siapa deh.”
8193Please respect copyright.PENANAGQVZMGa2Ua
8193Please respect copyright.PENANAC3uwykyhaQ
“Kamu lebih cantik, sayang. Tapi kalau bentuk tubuh, bagusan mbakmu.”
8193Please respect copyright.PENANAHwrnM0efrK
8193Please respect copyright.PENANAdccg5LtjDP
Ita cemberut, “Ita ndut ya?”
8193Please respect copyright.PENANAMx8rLeVpb4
8193Please respect copyright.PENANAv7Ts14wgNB
“Ndut sih gak. Cuma jarang olah raga aja kali.”
8193Please respect copyright.PENANAhEXl45AYat
8193Please respect copyright.PENANAFbxJx5pF1s
“Kalau gitu beliin alat fitness Mas. Biar Ita bisa membentuk badan sampai bagus kayak Mbak Nur.”
8193Please respect copyright.PENANAERSYV9DPCW
8193Please respect copyright.PENANAhfXUrUmdDY
“Ngapain beli alatnya segala? Kalau salah pakai jenis alatnya, malah bentuk tubuhmu tambah parah nanti. Kan kita harus tau bagian mana yang mau dibentuk, ingin seperti apa bentuknya, lalu alat mana yang bisa membantu. Mendingan masuk grup aja. Biar ada pakarnya yang bisa bantu kamu supaya tubuhmu jadi bagus.”
8193Please respect copyright.PENANAO0pxtrwUnV
8193Please respect copyright.PENANAsEXLfnmXKP
“Iya Mas.”
8193Please respect copyright.PENANAVkjByImAYS
8193Please respect copyright.PENANAl7ezjzUh9e
“Tapi secara keseluruhan, kamu bagus, sayang. Makanya aku melanjutkan hubungan ini juga, karena kamu memang istimewa di mataku,” kataku sambil meraih pinggang Ita ke dalam pelukanku. Lalu kutarik tubuh mulus dan serba segar itu ke atas tempat tidur lagi. Kutelungkupkan sambil kutepuk-tepuk bokongnya yang cukup besar untuk ukuran cewek 18 tahunan. Kemudian kutelentangkan. Dan mulai mencumbunya dengan mengerahkan segala pengalamanku.
8193Please respect copyright.PENANAJDzTtbhoGM
8193Please respect copyright.PENANAjXYbnmtxti
Kumulai dengan menciumi dahinya, kelopak matanya, pipinya, hidungnya, bibirnya, lehernya…lalu lama mulutku melumat pentil buah dada kirinya, sementara tanganku meremas buah dada kanannya, tentu dengan segala kelembutan yang kumiliki.
8193Please respect copyright.PENANAH2JxOS5Toy
8193Please respect copyright.PENANAbKwyVR7tMl
Ita terkadang memejamkan matanya. Tapi ketika mulutku mau bergerak ke arah perutnya, Ita membisiki telingamu, “Pakaian Mas juga buka dong…jangan curang gini…”
8193Please respect copyright.PENANA3VJloat1I5
8193Please respect copyright.PENANApJhvdKBc83
Aku ikuti juga keinginannya itu. Kutanggalkan tiap helai busana yang melekat di tubuhku. Sampai telanjang bulat. Seperti Ita.
8193Please respect copyright.PENANAUgjzcTk07n
8193Please respect copyright.PENANAUeJye0IRzV
Lalu kuterkam lagi tubuh mulus cewek remaja itu. Sasaranku langsung ke arah bagian yang di bawah perut itu. Ke kemaluan yang tercukur bersih itu. Ita pun merenggangkan kedua pahanya. Mulai mengerti bahwa kalau aku mau ngemut memeknya, ia harus merenggangkan kedua belah pahanya. Setelah memperhatikan kemaluan Ita yang tampak masih sangat “tertutup” itu, diam-diam penisku mulai ngaceng berat.
8193Please respect copyright.PENANASXY5MRqCZw
8193Please respect copyright.PENANAiqC3MDsAeP
Dan ketika aku mulai menjilati kemaluan Ita dengan ketrampilan yang kumiliki, Ita mulai mendesah-desah dan mengejang-ngejang. Bahkan Ita mulai merintih-rintih histeris, “Mas…oooh…Mas…enak Mas…ooooh….enak banget…Mas….oooh….”
8193Please respect copyright.PENANAd6HgDVJykh
8193Please respect copyright.PENANAzIi37ibQmE
Tapi pada suatu saat Ita merengek, “Mas…masukin aja punya Mas…Ita pengen nyobain Mas…ayo Mas…”
8193Please respect copyright.PENANA3oFlw4X6jc
8193Please respect copyright.PENANAHnGBwPuHUt
Kuhentikan jilatanku, “Nanti kamu gak perawan lagi,” kataku.
8193Please respect copyright.PENANAPkixI9aLOd
8193Please respect copyright.PENANAahfXZ670EN
“Biarin. Ita rela menyerahkan virginitas Ita, asalkan Mas yang melakukannya.”
8193Please respect copyright.PENANAFYdZtFjmsY
8193Please respect copyright.PENANAOQQ6rNYA3s
Pergulatan batinku berkecamuk. Ada geliang-geliut antara iya dengan tidak. Antara lakukan dengan jangan.
8193Please respect copyright.PENANAxl2KboqYo2
8193Please respect copyright.PENANANUXdUw0Ezt
“Kalau gitu, tunggu sebentar ya. Aku mau nyari sesuatu dulu di mall. Rebahan aja dulu di sini,” kataku sambil melepaskan pelukanku.
8193Please respect copyright.PENANA7XJn6vShVH
8193Please respect copyright.PENANA2ZzIPDiQcX
Ita cuma mengangguk, tanpa bertanya apa yang akan kucari di mall.
8193Please respect copyright.PENANA9XSsBxiwYf
8193Please respect copyright.PENANAsuhvodMO4E
Setelah berpakaian lengkap lagi, aku tinggalkan kamar itu. Tak lama kemudian aku sudah berada di lantai bawah mall itu. Di supermarket yang menyediakan sesuatu yang kucari itu. Sebenarnya aku hanya mencari minyak goreng. Untuk pelumas yang paling ampuh pada waktu mau penetrasi nanti. Soalnya kalau lotion yang ada pengharumnya, selalu saja menimbulkan panas di kemaluan wanita (mungkin karena ada parfumnya itu). Sedangkan minyak goreng, setahuku tidak berpengaruh panas sedikit pun.
8193Please respect copyright.PENANAmoQqMWmFYv
8193Please respect copyright.PENANAjIn59MgbTu
Aku hanya membeli minyak yang isi kantong paling kecil. Kemudian kubeli juga kapas. Dan tak lama kemudian aku sudah berada di hotel itu lagi.
8193Please respect copyright.PENANAuTbpLCC9RN
8193Please respect copyright.PENANAQE7PF23dNk
“Apa itu Mas?” tanya Ita di balik selimut, sambil memperhatikan kantong kresek yang kubawa.
8193Please respect copyright.PENANAXydv79JRLp
8193Please respect copyright.PENANAUnFXMxo6XM
Kukeluarkan kantong plastik berisi minyak goreng ini sambil berkata, “Untuk yang pertama, tidak mudah melakukannya. Karena itu harus pakai pelumas ini.”
8193Please respect copyright.PENANA30V3o35s1O
8193Please respect copyright.PENANADwyPlHaAOM
“Hihihihi…Mas ada-ada aja. Itu minyak goreng kan?”
8193Please respect copyright.PENANApWTDJfyS7D
8193Please respect copyright.PENANALu4mWEA6Ia
“Iya sayang. Kalau pakai lotion yang wangi, nanti memekmu panas. Kalau pakai minyak ini, takkan panas. Nanti kan bisa dicuci sebersih-bersihnya.”
8193Please respect copyright.PENANAucwRuYU4DQ
8193Please respect copyright.PENANAGv3yLRhTeq
“Ogitu ya. Ya udah, Ita manut ae…terserah Kangmas Yadi.”
8193Please respect copyright.PENANA78dToTu8Dq
8193Please respect copyright.PENANAeJ5UbgskNw
Aku cuma tersenyum, dengan hati mengetawai diriku sendiri. Karena mau penetrasi menyiapkan minyak goreng segala. Tapi aku memang sudah merasakan efektifnya bahan yang lumrahnya tersimpan di dapur ini.
8193Please respect copyright.PENANAxD0ebt8cWt
8193Please respect copyright.PENANAbOmkLdyKpB
Kulepaskan semua pakaianku, sampai telanjang lagi. Kemudian kutarik selimut yang menutupi tubuh Ita dan kurenggangkan jarak kedua paha Ita. Kuelus-elus kemaluan Ita sesaat, kemudian kutuangkan minyak secukupnya ke telapak tanganku. Dan tangan berminyak ini kuelus-eluskan ke permukaan kemaluan Ita. Kutambah lagi minyaknya agak banyak, kemudian kuusahakan agar minyaknya menyelusup ke dalam liang kemaluan Ita yang terasa masih sangat-sangat sempit.
8193Please respect copyright.PENANAco8QsvxjbW
8193Please respect copyright.PENANAb31kL2d6EA
“Udah siap?” tanyaku sambil melumuri penisku yang sudah ngaceng berat lagi ini.
8193Please respect copyright.PENANAzHW4SYyDrV
8193Please respect copyright.PENANAOeNkoZ52KZ
“Udah Mas. Dari kemaren-kemaren juga Ita udah siap. Sangat siap,” sahut Ita membuatku tersadar, betapa kuatnya kekaguman Ita padaku, sampai melupakan segalanya.
8193Please respect copyright.PENANAs7D2M24uXW
8193Please respect copyright.PENANAvhIw5ie7hj
Dan tanpa berpikir panjang lagi, aku mulai mengelus-elus celah kemaluan Ita yang sudah berlumuran minyak dan sangat licin. Ita mengejang dan terpejam. Aku masih mempermainkan celah kemaluan dan kelentitnya, supaya secara fisik ia benar-benar sudah siap untuk dieksekusi.
8193Please respect copyright.PENANAywD5J32vVv
8193Please respect copyright.PENANAXvjiZshswi
Ketika terasa sudah banyak lendir bercampur minyak di kemaluan perawan itu, aku pun mulai membalurkan lagi minyak ke penisku, sampai mengkilap dan licin. Kemudian kuletakkan moncong penisku dengan hati-hati, agar letaknya tepat di ambang mulut kemaluan Ita yang masih kecil sekali itu. Sementara Ita seperti tak berani menatapku. Matanya cuma menatap ke arah langit-langit kamar itu. Dan aku mulai mendesakkan batang kemaluanku.
8193Please respect copyright.PENANAjqkc3hpaUO
8193Please respect copyright.PENANAq6z4M0kKQr
Saking licinnya liang kemaluan Ita, penisku langsung berhasil membenam kepalanya. Tinggal mendorongnya lagi dengan tekanan yang lebih kuat. Tapi masih sempat aku berkata, “Biasanya yang pertama agak sakit. Tahan aja sakitnya, ya sayang.”
8193Please respect copyright.PENANAGy78gnGPQ0
8193Please respect copyright.PENANA8c5daWgnDF
“Iya Mas…” sahut Ita hampir tak terdengar.
8193Please respect copyright.PENANAS8i6dZB20K
8193Please respect copyright.PENANAYnA2n0tEDz
Dan aku benar-benar mendesakkan batang kemaluanku sekuatnya, berhasil membenam sedikit demi sedikit sampai separohnya. Mata Ita terbeliak, mulutnya pun ternganga, tapi hanya sebentar. Lalu ia memeluk leherku sambil berbisik, “Udah masuk ya Mas?”
8193Please respect copyright.PENANAofPtad3n4U
8193Please respect copyright.PENANAp7rjgCmEKP
“Iya sayang,” sahutku sambil mencium bibirnya.
8193Please respect copyright.PENANAKSx6cPQQ1P
8193Please respect copyright.PENANAw4u3xNmqMf
Mulailah aku menggerak-gerakkan penisku sedikit demi sedikit, kutarik perlahan, lalu kudorong lebih dalam dari semula, kutarik lagi dan kudorong makin dalam lagi…begitulah, akhirnya aku mulai benar-benar mengentotnya, mulai memaju-mundurkan penisku dalam liang kemaluan Ita yang demikian sempitnya, sampai terasa seperti menjepit tongkat kejantananku demikian ketatnya. Namun licinnya minyak yang sudah kuselundupkan ke celah kemaluan Ita tadi, membuatku tidak menemui kesulitan menyetubuhi kemaluan Ita yang baru sekali ini disetubuhi lelaki.
8193Please respect copyright.PENANA1MFaJtQdRi
8193Please respect copyright.PENANAomnxtoDuaW
Meski terasa enak sekali mengentot kemaluan yang masih sangat menjepit itu, masih sempat aku membisikinya, “Gak sakit?”
8193Please respect copyright.PENANAm56dHjBgZN
8193Please respect copyright.PENANADJY4NpGjwq
“Tadi iya Mas, agak sakit sedikit. Tapi sekarang gak sakit lagi,” sahut Ita sambil memperketat rengkuhannya di leherku.
8193Please respect copyright.PENANAyCFF8LzgE5
8193Please respect copyright.PENANAM8feyYqriy
“Sekarang kita sedang bersetubuh beneran, sayang,” kataku sambil mengayun kembali batang kemaluanku.
8193Please respect copyright.PENANAfAWLULXybH
8193Please respect copyright.PENANAoepItjJvqu
“Iya, sekarang Ita…benar-benar….sudah…sudah jadi milik Mas Yadi,” kata Ita terengah-engah, sambil mempererat pelukannya di leherku, sehingga pipiku dan pipi Ita bertempelan dengan ketatnya.
8193Please respect copyright.PENANAfCpBzCi7kP
8193Please respect copyright.PENANAcNlf0Ueqdw
Aku pun melengkapi aksiku dengan jilatan di lehernya, terkadang dengan gigitan-gigitan kecil, sementara tangankumeremas payudaranya yang mungil tapi masih sangat padat itu.
8193Please respect copyright.PENANAnFsDxMdvlB
“Mas…” ucap Ita tersendat-sendat, “kok makin lama…ma…makin enak…Mas…”
8193Please respect copyright.PENANACQ70egMyhQ
8193Please respect copyright.PENANAvmQHHknANz
Aku cuma menjawab dengan ciuman bertubi-tubi di bibir sensual Ita. Karena sesungguhnya aku pun tengah merasakan hal yang sama. Makin lama makin enak.
8193Please respect copyright.PENANAd5aEZTZTBR
8193Please respect copyright.PENANATanizwmaMF
Jujur, dahulu…pada waktu aku mengambil keperawanan Erni, pada waktu pertama kalinya aku menyetubuhi istriku itu, rasanya tidak seenak dengan Ita sekarang. Mungkin karena persetubuhan pertamaku dengan Ita ini merupakan wujud petualangan, sementara dengan Erni dahulu kulakukan secara sah, beberapa jam setelah Erni diresmikan sebagai istriku.
8193Please respect copyright.PENANAAtCJkFEl4k
8193Please respect copyright.PENANAx04GyEMLGX
Gilanya, hubungan sex dalam langkah petualangan begini, nikmatnya lebih edan daripada hubungan sex yang sah. Kalau kubanding-bandingkan, hubungan sex dalam bentuk petualangan itu laksana makan di restoran atau di daerah wisata. Sedangkan hubungan sex yang sah, seolah makan di rumah, lalu rasanya pun jadi biasa-biasa saja. Semoga yang membaca thread ini jangan mengikuti langkahku ya (kecuali kalau kepepet…hahaaahaa).
8193Please respect copyright.PENANAoYIytfHsHy
8193Please respect copyright.PENANAxJN77ccxIM
Meski terasa masih sangat sempit, tapi makin lama aku semakin lancar mengentot adik iparku yang masih remaja itu. Tapi untuk yang pertama kalinya, aku tak mau gagah-gagahan. Takut Ita kesakitan nanti.
8193Please respect copyright.PENANA3dGADO2uEk
8193Please respect copyright.PENANAcnYtMgZizM
Maka setelah hampir setengah jam Ita, akhirnya kucabut batang kemaluanku dari jepitan liang kemaluan adik iparku itu. Kugenggam batang kemaluanku di atas perut Ita, dalam detik-detik krusial. Dan…bersemburanlah air maniku, menembak-nembak perut dan payudara Ita.
8193Please respect copyright.PENANA2wt1awgcWs
8193Please respect copyright.PENANAxpbqCcs1Uw
“Kok dimuntahin di perut Ita, Mas?” Ita tampak heran.
8193Please respect copyright.PENANAFAIECKse17
8193Please respect copyright.PENANAef45FuzVYg
“Kan biar jangan hamil. Nanti kalau sudah ikut KB sih bebas, dilepasin di dalam juga aman.”
8193Please respect copyright.PENANAfG7Y9Tfx3U
8193Please respect copyright.PENANAaHgiguQMOk
Ita pun bangkit dengan wajah pucat. Melihat genangan darah di kain seprai, ia memekik tertahan, “Waaau….ada darahnya Mas.”
8193Please respect copyright.PENANAzTWVK3iXyh
8193Please respect copyright.PENANAYqmBolURbf
“Iya, itu darah perawanmu sayang.”
8193Please respect copyright.PENANAETBv19dvN5
8193Please respect copyright.PENANAaiKaRH8NOM
“Tapi malu nanti sama orang hotel,” Ita bergegas turun dari bed. Masuk ke kamar mandi dan kembali lagi dengan handuk hotel yang sudah dibasahi separohnya.
8193Please respect copyright.PENANA2DaOZb2AGj
8193Please respect copyright.PENANAeaoon0Hy9D
Ita menggosok-gosokkan handuk hotel di bagian yang basahnya ke darah di seprai putih itu. Kubiarkan saja Ita melakukan itu semua. Sampai akhirnya kain seprai itu bersih kembali, meski jadi ada yang basah agak lebar.
8193Please respect copyright.PENANA6IZsdGABs1
8193Please respect copyright.PENANAklGkKeDsgS
Ita pun masuk ke kamar mandi lagi. Kuikuti dari belakang.
8193Please respect copyright.PENANAN31gYCgl3I
8193Please respect copyright.PENANADt2HbTTyj3
“Perih ya memeknya?” tanyaku sambil memeluk Ita dari belakang.
8193Please respect copyright.PENANAX38XOZAm2K
8193Please respect copyright.PENANAQAofAzOLE4
“Iya, sedikit. Tapi gakpapa. Yang penting Mas udah jadi milik Ita.”
8193Please respect copyright.PENANALxMyxS03P4
8193Please respect copyright.PENANAPoxmOSCCRE
“Ita juga jadi milikku,” sempalku, “Tapi kita takkan bisa kawin, sayang.”
8193Please respect copyright.PENANAxnEzbeDMlA
8193Please respect copyright.PENANAd725H3tpMo
“Gakpapa. Yang penting Mas jangan buang Ita.”
8193Please respect copyright.PENANAXEEnnJmTDX
8193Please respect copyright.PENANAq2ucHk56bX
“Nanti semuanya akan kuatur, sayang. Tenang aja. Pokoknya kuliahmu harus jalan terus. Dan kalau bisa jangan hamil dulu.”
8193Please respect copyright.PENANAQev7CbKYMY
8193Please respect copyright.PENANAQipYYgU6Jr
“Iya sih. Kebayang Mbak Nur bakal marah besar kalau Ita hamil dan tau siapa yang menghamili Ita.”
8193Please respect copyright.PENANA1OBYAmKxVd
8193Please respect copyright.PENANAKiGZUnoyxE
Ita mengangguk. Setelah membersihkan noda darah di handuk hotel, ia pun memutar kran shower air hangat dan menyemburkan ke tubuhnya.
8193Please respect copyright.PENANAGgjl1iGJ81
8193Please respect copyright.PENANAFfhbDB0qwP
Kuambil sabun yang disediakan hotel, lalu kusabuni tubuh Ita dengan telaten. Tampaknya Ita senang kusabuni dan kumanjakan dengan kecupan di sana-sini.
8193Please respect copyright.PENANAyd8NIwMj8O
8193Please respect copyright.PENANArVH3SyFN4h
“Tiga atau empat hari lagi kita ketemuan di sini lagi, ya sayang.”
8193Please respect copyright.PENANA6Tte0z790w
8193Please respect copyright.PENANALDH5TEM1vE
“Iya.”
8193Please respect copyright.PENANA2loJywEKbL
8193Please respect copyright.PENANA0NJZojvDSw
“Luka di dalam vegymu harus sembuh dulu. Baru kita ulangi lagi yang udah kita lakukan tadi.”
8193Please respect copyright.PENANAnWunbZHkzu
8193Please respect copyright.PENANAkA6NPadzUL
“Iya Mas,” Ita memeluk pinggangku, “Mas…rasanya Ita makin dalam mencintai Mas…”
8193Please respect copyright.PENANAo0rB9BG9zj
8193Please respect copyright.PENANAJTE1qhAkAj
“Aku juga sama, sayang. Tapi kita tetap harus rapi. Jangan sampai mbakmu tau. Jadi kalau di depan dia, jangan memperlihatkan sikap yang bakal mencurigakan. Bersikap seperti waktu belum ada hubungan aja.”
8193Please respect copyright.PENANAMkEplopLQg
8193Please respect copyright.PENANAU5K6CmGJVu
“Iya Mas.”
8193Please respect copyright.PENANAZ0lY86E9Ax
8193Please respect copyright.PENANAWwS2xQJyLL
Dua jam kemudian, Ita kubiarkan pulang sendirian. Mau naik angkot saja, katanya. Tapi aku tetap diam di kamar hotel itu. Karena aku ingin membuka Ipadku, untuk melanjutkan membaca catatan pengakuan Erni yang sudah kucopy ke Ipadku tadi.
8193Please respect copyright.PENANAPxiEOjjQHw
8193Please respect copyright.PENANAyqdJTAuWvg
Sambil rebahan di atas tempat tidur kulanjutkan membaca catatan istriku itu:
8193Please respect copyright.PENANAtGZIVGTRHP
8193Please respect copyright.PENANArVhTjkdVfS
****************************************************************************************************
8193Please respect copyright.PENANA9r5FWH2KGf
8193Please respect copyright.PENANAOF1kc9mr5I
8193Please respect copyright.PENANAZj0lfbXP9b
Ketika penis panjang itu mulai membenam ke dalam liang kewanitaanku, oh…benar-benar panjang penis Bimo itu. Sampai tak bisa masuk semuanya, karena mentok di dasar liang kewanitaanku.
8193Please respect copyright.PENANAsEPkOabN9o
8193Please respect copyright.PENANAs0NxmqIGz5
Ini membuat gairahku semakin menggila. Terlebih setelah Bimo mulai mengayun batang kemaluan panjangnya itu, terasa sekali bedanya dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.Soalnya tiap kali batang kemaluan itu bergerak maju, terasa menyundul dasar liang kewanitaanku. Membuatku berdesir dalam nikmat yang tiada taranya.
8193Please respect copyright.PENANAPT1hqfrpcs
8193Please respect copyright.PENANAmvnPkzTTJ2
Nikmat yang terasa menggerus sampai ke dasar terdalam. Lalu membuatku berdesir dan seolah melayang…makin tinggi…makin tinggi…aduhai indahnya perasaanku waktu disetubuhi oleh lelaki bernama Bimo ini !
8193Please respect copyright.PENANAwZcj3SPquP
Bang Yadi suamiku tercinta, kuharap Abang takkan geram membaca semuanya ini. Karena bukankah Abang sendiri pernah berkata bahwa semakin besar rasa cemburu Abang, akan semakin dahsyat pula gairah Abang untuk menggauliku?
8193Please respect copyright.PENANAghaMTpnnij
8193Please respect copyright.PENANAfmUSblDDr8
Karena itulah aku mau menjelaskan semuanya ini, termasuk perasaanku yang terdalam ketika menikmati persetubuhanku dengan Bimo itu.
8193Please respect copyright.PENANAZd6H4CsU5p
8193Please respect copyright.PENANAEtKn9YFr8w
Seperti kata suamiku, di antara keempat temannya yang akan menggangbangku itu, Bimolah yang paling hebat. Sekarang aku telah membuktikannya. Bagaimana nikmatnya ketika kurasakan dasar liang kewanitaanku disundul-sundul terus oleh moncong penisnya.
8193Please respect copyright.PENANA1QBX6nZ3Hz
8193Please respect copyright.PENANAmcaUV7HxWc
Dan aku ingin mengimbanginya. Dengan goyangan pinggulku yang seedan mungkin. Sehingga liang kewanitaanku seolah membanting-banting penis panjang itu, yang membuat Bimo mulai bercucuran keringat.
8193Please respect copyright.PENANAJGMhvBhmER
8193Please respect copyright.PENANAJwHlFlnJGr
Aku sendiri merasakan gesekan yang luar biasa enaknya, menimbulkan desir aneh tapi nikmat di batinku, sresett….serrr…sresett…serrr…sresett..serrrrr….
8193Please respect copyright.PENANABJva88ESeP
8193Please respect copyright.PENANAGzpIQuxrns
Pada suatu saat, Bimo mengajakku tukar posisi. Aku di atas, dia di bawah. Aku setuju-setuju saja, meski biasanya dalam posisi WOT aku suka cepat orga.
8193Please respect copyright.PENANAzPVQPjiyvI
8193Please respect copyright.PENANAyT8HOr3csF
Tapi setelah bertukar posisi, ternyata Bimo yang aktif. Karena penisnya panjang sekali, Bimo tak kuatir penisnya terlepas dari “genggaman” kemaluanku. Ia yang mengentotku dari bawah. Dan tetap saja dasar liang kenikmatanku disundul-sundul oleh batang kemaluannya yang panjang sekali itu.
8193Please respect copyright.PENANA6ojt4QXmyD
8193Please respect copyright.PENANA9xpRAEd3L2
Meskipun aku tidak terlalu aktif, kecuali memutar dan meliuk-liukkan pantatku, namun tak urung aku mencapai puncak orgasmeku dengan cepat. Tak bisa kutahan-tahan lagi. Sambil menjatuhkan dadaku ke dada Bimo, aku menahan nafasku. Kucengkram bahu Bimo sekuatnya. Dengan mata terpejam-pejam nikmat.
8193Please respect copyright.PENANAj5VZ0IpcDz
8193Please respect copyright.PENANA2qAsRV3ddP
Dan……..rrrrrrrrrrrrr…..terasa lendirku terbit menggenangi liang kemaluanku sendiri. Sementara dinding liang kemaluanku terasa berkedut-kedut di puncak nikmat yang fantastis ini.
8193Please respect copyright.PENANALHKG827N7f
8193Please respect copyright.PENANAbcIdWeH7lt
Namun Bimo seolah tak peduli bahwa aku sudah mencapai orgasme. Ia tetap mengenjot penisnya dari bawah tubuhku. Padahal liang kemaluanku sudah mulai becek.
8193Please respect copyright.PENANAxGCwQBXg5N
8193Please respect copyright.PENANASq2DhJgpGk
Untungnya kebecekan liang kemaluanku hanya berlangsaung sebentar. Tak lama kemudian kurasakan lendir kewanitaanku sudah mengering. Mungkin banyak yang terbawa oleh penis Bimo, lalu terangin-anginkan di luar, di saat penis panjang itu sedang ditarik mundur.
8193Please respect copyright.PENANAI1YnlSYR9M
8193Please respect copyright.PENANAskt8auovnK
Bimo malah semakin asyik. Mengentotku dari bawah, sambil meremas-remas sepasang payudaraku yang bergelantungan di atas dadanya.
8193Please respect copyright.PENANAOTv4oChZES
8193Please respect copyright.PENANAGOC3AkFNXN
Cukup lama aku disetubuhi dalam posisi WOT ini. Sampai akhirnya kami bersepakat untuk mencapai puncak kenikmatan kami secara berbarengan.
8193Please respect copyright.PENANAwHXEYYQJ2l
8193Please respect copyright.PENANA9R4vRLKYiW
Kami berhasil melakukannya. Mencapai puncak kenikmatan kami bverbarengan, dengan perilaku seperti manusia-manusia kerasukan. Kami saling cengkram. Mulut kami saling lumat. Dan sama-sama menahan nafas. Sampai akhirnya kurasakan moncong penis Bimo menembak-nembakkan air maninya, bertepatan dengan berkedut-kedutnya liang kewanitaanku di puncak orgasme yang kedua.
8193Please respect copyright.PENANAWmCwF5xm1h
8193Please respect copyright.PENANAfwCUScAqVx
Lalu kami sama-sama terkapar. Sangat meletihkan persetubuhanku dengan Bimo itu. Tapi aku merasa puas. Puas sekali.
8193Please respect copyright.PENANA0WnqeHQEBs
8193Please respect copyright.PENANANMkEZYdlcH
Tapi kami tak bisa berlama-lama saling peluk dengan keringat yang membanjir di tubuh kami. Karena Danang sudah menunggu gilirannya di luar kamar sana.
8193Please respect copyright.PENANAx3MLZqKn0k
Setelah Bimo meninggalkanku, lagi-lagi aku merasa harus bersih-bersih. Sekalian mandi lagi. Supaya tubuhku tidak berbau keringat Bimo. Selesai mandi, kukenakan lagi kimono putih itu, karena aku tidak banyak membawa pakaian ganti. Tapi tentu saja kusemproti dulu kimono itu dengan parfum mahalku.
8193Please respect copyright.PENANANiqctocjea
8193Please respect copyright.PENANAe1Upvk62NB
Teman suamiku yang bernama Danang itu bertubuh tinggi besar. Berkumis tebal pula kayak Pak Raden. Kalau belum kenal, orang akan menilai Danang itu sosok yang angker dan keras. Tapi ternyata sebaliknya. Ia seorang lelaki yang gentle, bahkan kuanggap penuh dengan tatakrama.
8193Please respect copyright.PENANAzRgenzsCGC
8193Please respect copyright.PENANArclP5pzp3k
Ketika ia mau masuk, seorang pelayan villa pun datang mengantarkan makanan untuk kami berdua.
8193Please respect copyright.PENANAF7NLDFLepx
8193Please respect copyright.PENANAy4rELf4EMh
Memang setelah melayani dua orang lelaki itu, perutku jadi terasa lapar juga.
8193Please respect copyright.PENANAlsGJDj1MLG
8193Please respect copyright.PENANA0VAYakFUbi
Maka aku dan Danang makan bersama di dalam kamar, tapi pintunya dibiarkan terbuka dulu. Bahkan jendela pun dibuka lebar-lebar, supaya udara segar masuk ke dalam kamar ini.
8193Please respect copyright.PENANAR8EiGEQbjR
8193Please respect copyright.PENANAPAipzW3uxg
“Letih juga tempur sama Robby dan Bimo tadi ya?” cetus Danang pada waktu kami sedang makan bersama.
8193Please respect copyright.PENANAW1KWnubiC3
8193Please respect copyright.PENANA3gWbUFyAf6
“Lumayan,” kataku tersipu. Memang aku rada malu-malu melihat sikap Danang yang tampak serius gitu.
8193Please respect copyright.PENANAN7FcInTiLd
8193Please respect copyright.PENANAkkQf6UhP63
“Makanya harus makan dulu, untuk mengganti energi yang dipakai tadi,” katanya sambil tersenyum. Tampak jantan sekali senyum lelaki berkumis tebal itu.
8193Please respect copyright.PENANAE6UjTe4aWx
8193Please respect copyright.PENANAKh25XC1NbC
“Ohya, tadi Yadi nitip pesan padaku,” kata Danang lagi, “Dia mau turun dulu, ada rekan bisnisnya yang ngajak meeting.”
8193Please respect copyright.PENANAswj59xMx57
8193Please respect copyright.PENANAmAH7D9lsiG
“Duh, berarti aku ditinggal sendirian di sini,” cetusku pura-pura kuatir. Padahal sebenarnya aku merasa lebih leluasa kalau suamiku tidak berada di villa ini.
8193Please respect copyright.PENANAuK0Xn0xXiQ
8193Please respect copyright.PENANAdaNCQsWIFP
“Sendirian gimana? Sampai besok sore, kamu kan punya empat suami di sini. Ada Robby, Bimo, aku dan Denny. Santai aja.”
8193Please respect copyright.PENANAkdF0Q4Wy6g
8193Please respect copyright.PENANA6YImrdH0zl
Aku cuma ketawa kecil.
8193Please respect copyright.PENANA71CJiEQyqu
8193Please respect copyright.PENANAZ4syJ9irtd
8193Please respect copyright.PENANA0QFyR6dRBp
****************************************************************************************************
8193Please respect copyright.PENANAqqRgP2TrqS
8193Please respect copyright.PENANAnWOXUafULp
8193Please respect copyright.PENANADU5luo4yHV
Sampai di situ aku berhenti dulu membaca catatan pengakuan istriku yang sudah tersimpan di Ipadku. Karena ucapan istriku kepada Danang itu mengingatkanku pada apa yang terjadi sebelum Danang masuk ke kamar di villa itu.
8193Please respect copyright.PENANA3MAxjIgreh
8193Please respect copyright.PENANAWSHXZl3O85
Saat itu ada BBM dari Mbak Lies. Isinya singkat saja, “Yadi sayang, aku kangen berat.”
8193Please respect copyright.PENANAWRJAMv4FlJ
8193Please respect copyright.PENANAzUV3Fx4Pao
Seperti biasa, kalau ada BBM dari Mbak Lies, selalu kubalas secepatnya, “Iya, Mbak di mana?”
8193Please respect copyright.PENANAsr6RE8ob2a
8193Please respect copyright.PENANAgDBWRIOkyg
“Masih di rumah.”
8193Please respect copyright.PENANAGqSSaFfLlA
8193Please respect copyright.PENANApIv8vJGzvJ
“Mau ketemuan di mana?”
8193Please respect copyright.PENANAEg1WwSUWIC
8193Please respect copyright.PENANAYTYtL0d7Xy
“Di Rumah Cinta aja.”
8193Please respect copyright.PENANAA9N0CS5rmd
8193Please respect copyright.PENANAIp0XCuPgSS
“Iya Mbak. Aku lagi di luar kota. Tapi paling lambat dua jam lagi sudah merapat ke Rumah Cinta.”
8193Please respect copyright.PENANAmshgI5VzmW
8193Please respect copyright.PENANA2A3w4FvS30
Lalu kuhampiri Danang, yang sebentar lagi akan mendapat gilirannya menggauli istriku. Kataku setengah berbisik kepada Danang, “Nang, titip pesan sama istriku nanti ya. Bilangin aku turun gunung dulu. Ada rekan bisnis ngajak meeting.”
8193Please respect copyright.PENANAaY9ikETdRl
8193Please respect copyright.PENANAKvRsqgbkXi
“Oke,” Danang mengangguk.
8193Please respect copyright.PENANAb7pKcnjNZL
8193Please respect copyright.PENANAK11QjHtWdx
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di belakang setir jipku, yang kupacu dengan kecepatan tinggi menuju kotaku, menuju rumah yang dibeli lewat Teh Tia dan Mbak Lies menamainya Rumah Cinta. Tidak ada tulisan apa-apa di depan rumah yang sudah disulap jadi rumah megah itu. Tapi baik Mbak Lies maupun aku, pasti tahu benar kalau rumah itu sudah dinamai Rumah Cinta di dalam hati kami.
8193Please respect copyright.PENANAB8r69VKG1r
8193Please respect copyright.PENANAVstTjwWQDc
Rumah itu sudah direnovasi oleh Mbak Lies sendiri, sehingga jadi rumah termegah di sekitar rumah itu. Dengan duit, semuanya bisa diwujudkan.
8193Please respect copyright.PENANAYxYUOrnHkQ
8193Please respect copyright.PENANAonfW7fNoyv
8193Please respect copyright.PENANAFGrY7VKoOG
Aku berhasil mencapai rumah megah itu pada waktunya. Bahkan lebih cepat lima menit. Sebuah sedan yang belum kukenal terparkir di depan pintu garasi.
8193Please respect copyright.PENANAyL0DQHYpUH
8193Please respect copyright.PENANAzir9SnQw6E
Dengan benak penuh tanda tanya, aku turun dari Grand Cherokee hitamku. Mobil siapa itu ya? Kalau Mbak Lies, tak mungkin beli mobil Jepang. Semua mobil Mbak Lies buatan Amerika atau Eropa.
8193Please respect copyright.PENANAfxIH5pzpCn
8193Please respect copyright.PENANAlSjVIe8aPu
“Hai Yadi datang,” Mbak Lies bangkit dan memburuku, memeluk dan mencium kedua pipiku. Tapi ada wanita lain di ruang tamu itu. Seorang wanita cantik yang usianya mungkin sebaya dengan Mbak Lies.
8193Please respect copyright.PENANAd9nJm3JDcn
8193Please respect copyright.PENANAx3svL8CICr
Setelah melepaskan pelukannya, Mbak Lies menunjuk ke awah wanita cantik bergaun hitam mengkilap itu. “Masih ingat siapa wanita cantik itu?” tanya Mbak Lies.
8193Please respect copyright.PENANAaq8nmiECqu
8193Please respect copyright.PENANAX8rY6cE1C2
Daya ingatku tajam. Maka setelah memperhatikan wajah wanita itu beberapa detik saja, aku langsung ingat siapa dia. “Bu Nancy kan?” (Siapa Bu Nancy, lihat di Reuni Yang Fantastis Episode 2)
8193Please respect copyright.PENANAMb3oIEviPD
8193Please respect copyright.PENANAjL2abPW5PQ
“Hebat ! Dia masih ingat Nan,” kata Mbak Lies pada wanita cantik yang berdiri dan menjabat tanganku dengan sikap hangat. Lalu kami semua duduk di ruang tamu.
8193Please respect copyright.PENANAlMrammb9HW
8193Please respect copyright.PENANAmiFb28DEKP
Tapi tak lama kemudian Mbak Lies mengajakku masuk ke dalam kamar, sambil berkata dulu kepada Bu Nancy, “Sebentar ya Nan…ada yang penting mau kubicarakan dulu dengan pangeranku ini.”
8193Please respect copyright.PENANAoFxFPX4EDg
8193Please respect copyright.PENANA8JPJm5Q8TN
Bu Nancy mengangguk sambil tersenyum. Lalu aku dan Mbak Lies masuk ke dalam kamar, meninggalkan Bu Nancy sendirian di ruang tamu.
8193Please respect copyright.PENANA6W0MbbMcJG
8193Please respect copyright.PENANAWSoYdmuKSG
Di dalam kamar, Mbak Lies berbisik padaku, “Yad, katamu ada cowok yang bisa kita ajak happy-happy seperti waktu Di Banjarmasin tempo hari.”
8193Please respect copyright.PENANAcCAZdApTgQ
8193Please respect copyright.PENANAkDgjCMXifl
“Mbak mau dithreesome lagi?” tanyaku setengah berbisik juga.
8193Please respect copyright.PENANA79AyMBdasT
8193Please respect copyright.PENANA0ZdTXcrDS1
“Bukan gitu. Aku butuh buat sahabatku itu. Jadi nanti kita ada dua pasang. Biar suasananya meriah.”
8193Please respect copyright.PENANASNACqnoWng
8193Please respect copyright.PENANABZNMtlTTXG
Aku berpikir sesaat. Lalu mengangguk, “Oke Mbak. Aku ngerti maksud Mbak. Mau sekarang kan?”
8193Please respect copyright.PENANA18f4mfB8X2
8193Please respect copyright.PENANAvNkGr5mtyd
‘Ya iyalah mumpung suami Nancy lagi di luar negeri.”
8193Please respect copyright.PENANAOtJzxMz0wU
8193Please respect copyright.PENANA2Ewq7Kj0su
Sambil berbisik-bisik dengan Mbak Lies, diam-diam aku mengirim bbm ke Jaka. Dan sudah ada jawabannya.
8193Please respect copyright.PENANANJYpkTXuDM
8193Please respect copyright.PENANAWbgHZZMmRJ
“Sudah ada temanku yang akan datang ke sini, Mbak,” bisikku.
8193Please respect copyright.PENANAoeu7phFl0m
8193Please respect copyright.PENANAO7aU7aPiNY
Mbak Lies menepuk bahuku dengan wajah ceria, “Hebat. Kamu selalu cepat tanggap dalam segala hal. Tapi…orangnya ganteng gak?”
8193Please respect copyright.PENANAoVEGIynbY4
8193Please respect copyright.PENANAtZiqaxlpR5
“Jujur Mbak, dia lebih tampan daripada aku.”
8193Please respect copyright.PENANAgtrqB8oCBU
8193Please respect copyright.PENANAR8kai2x4rJ
“Sip…kalau gitu acara kita bisa seru nanti malam.”
8193Please respect copyright.PENANACu7BccOfCZ
8193Please respect copyright.PENANAu0IkYaTGD2
“Foursome Mbak. Bisa lanjut dengan pasangan masing-masing, bisa change place juga.”
8193Please respect copyright.PENANAZKtTzdX6uy
8193Please respect copyright.PENANAKBzSPGFqwQ
“Hihihi…iya, iya. Kamu kan pernah merelakan aku dengan temanmu yang bernama Edo itu. Sekarang aku juga akan merelakanmu dengan Nancy. Cumbu dia gih. Kasihan, dia itu hampir senasib denganku. Suaminya kalau sudah ke luar negri bisa setahun gak pulang-pulang.”
8193Please respect copyright.PENANAp5AbgXlgOI
8193Please respect copyright.PENANAXMIbte67xZ
Aku cuma terpana, tak berani menanggapinya (karena aku ingin tetap memiliki Mbak Lies).
8193Please respect copyright.PENANAcgOanqXRW6
8193Please respect copyright.PENANAlYKX9DRDDt
“Ayo kita ke depan lagi. Gak enak Nancy ditinggal sendirian,” ajak Mbak Lies.
8193Please respect copyright.PENANAIEOSCJdgCO
8193Please respect copyright.PENANAXReJiAjMzd
“Iya,” aku mengangguk sambil mengetik alamat lengkap Rumah Cinta ini di handphoneku. Lalu kubbmkan ke Jaka.
8193Please respect copyright.PENANAADQt2DTEzx
8193Please respect copyright.PENANAAXBH25srbj
Spontan dapat balasan dari Jaka yang isinya, “Sip broer ! Dalam sejam aku sudah merapat ke situ.”
8193Please respect copyright.PENANAjyj07BXBKh
8193Please respect copyright.PENANAzKBGzOHEN5
Kemudian aku melangkah ke ruang tamu lagi. Kulihat ada sebotol martini dan dua sloki di depan Mbak Lies dan Bu Nancy. Rupanya mereka sudah minum sebelum aku datang.
8193Please respect copyright.PENANAVQiEgyM7Fl
8193Please respect copyright.PENANAqjmGlwyvYI
Aku sendiri langsung menuju lemari minuman di belakang meja bar. Dry Gin Gordon kutemukan. “Dry Gin yang Crystal sudah habis ya Mbak?” tanyaku kepada Mbak Lies.
8193Please respect copyright.PENANAMzGiFtMYUX
8193Please respect copyright.PENANAL8XYJfS57N
“Gak tau,” Mbak Lies menggeleng, “Aku kan gak pernah minum dry gin. Eh…ada tequila di situ, tolong bawa sini Yad.”
8193Please respect copyright.PENANAUs84EAwk33
8193Please respect copyright.PENANA5FfGPadRUZ
“Iya,” sahutku sambil meraih botol dry gin Gordon dan tequila yang Mbak Lies minta. Kuambil juga sloki yang tergantung di atas meja bar. Kemudian menghampiri Mbak Lies dan tamunya.
8193Please respect copyright.PENANAPxiNaH44cC
8193Please respect copyright.PENANASxzBy9WMvc
Sekilas bayangan wajah Erni melintas di pelupuk khayalku. Ada perasaan bersalah juga, karena ia kutinggalkan di Puncak sana. Tapi biarlah dia enjoy, menikmati empat orang teman lamaku hari ini dan besok sebelum bubar.
8193Please respect copyright.PENANArjf5LzUHyK
8193Please respect copyright.PENANAKyxmtayot7
Perhatianku terpecah-pecah. Kadang ingat Erni, kadang ingat Anna yang pasti sedang sibuk mengelola restonya, kadang curi-curi pandang ke arah Bu Nancy yang kelihatan cantik sekali sore ini. Dan tentunya aku tak boleh mengabaikan Mbak Lies, yang sore itu berpakaian seksi sekali, mengenakan celana legging berwarna krem, hampir sama dengan kulitnya, dengan baju kaus ketat berwarna sama dengan leggingnya. Sehingga kalau dilihat dari jauh seperti sedang telanjang.
8193Please respect copyright.PENANA85mkpS8rYP
8193Please respect copyright.PENANACp1tNvl4qi
Tapi bicara soal perseksian, diam-diam aku menilai Bu Nancy tidak kalah seksi. Terlebih jika kuamati kulitnya itu putih mulus, tampak dari belahan gaun hitam wetlooknya yang mempertontonkan betapa putihnya wanita yang dulu pernah berjumpa dalam urusan serius denganku (transaksi hotel bintang tiga itu).
8193Please respect copyright.PENANA649v7kGW0o
8193Please respect copyright.PENANANFr3R6VcHC
Dulu aku tak mikir apa pun waktu bersama duduk di depan notaris. Karena aku tak mau mencampur adukkan urusan bisnis dengan yang lain-lain. Tapi sore ini tak ada urusan bisnis. Bu Nancy sendiri tak terlihat serius seperti dulu. Kalau kebetulan bertemu pandang, ia jadi sering mengumbar senyum padaku. Senyum yang mengundang, menurutku.
8193Please respect copyright.PENANAulkQFkTQXU
8193Please respect copyright.PENANAcOvUtkpJ84
Tapi aku belum berani macam-macam, meski aku duduk di samping dia, meski tadi Mbak Lies sudah ngasih lampu hijau dan berkata, ….Kamu kan pernah merelakan aku dengan temanmu yang bernama Edo itu. Sekarang aku juga akan merelakanmu dengan Nancy. Cumbu dia gih. Kasihan, dia itu hampir senasib denganku…..
8193Please respect copyright.PENANAjLCcDym66V
8193Please respect copyright.PENANAIcLkxMqrAl
Padahal Mbak Lies sudah berkali-kali memberi isyarat agar aku mulai beraksi. Aku malah berpura-pura tidak mengerti arti isyarat itu. Pikirku, nanti saja kalau Jaka sudah datang diatur-atur gimana baiknya.
8193Please respect copyright.PENANAmhizVLXfPP
8193Please respect copyright.PENANADfN9AYuNxR
Dan akhirnya terdengar suara mobil berhenti di depan rumah megah ini. Aku cepat bangkit. Memastikan apakah yang datang itu Jaka atau bukan.
8193Please respect copyright.PENANAzYJizDh4S6
8193Please respect copyright.PENANA0gxTIwCcqr
Benar-benar Jaka, yang kelihatan tampan sekali sore itu. Jujur, Jaka itu berpakaian apa pun selalu pantas. Seperti sore itu, ia mengenakan kemeja katun putih tangan pendek dan bercelana katun berwarna coklat muda, tampak pantas dan takkan mengecewakan kalau kuperkenalkan kepada Mbak Lies dan Bu Nancy.
8193Please respect copyright.PENANAx1rgJ4LvAN
8193Please respect copyright.PENANA9SlSztLiwu
Setelah Jaka kubawa ke dalam Mbak Lies tampak senang melihat bentuk lelaki yang kubawa itu. Bahkan ketika Jaka berjabatan tangan dengan Bu Nancy, Mbak Lies mencolek pahaku dan diam-diam mengacungkan jempolnya sambil tersenyum. Aku pun sempat membisiki Mbak Lies, “Aku juga mau merelakan Mbak sama temanku itu.”
8193Please respect copyright.PENANAAv0D0o2Lm1
8193Please respect copyright.PENANA49eVATNPrR
Mbak Lies mengangguk-anguk dengan senyum. Semuanya itu tidak terlihat oleh Jaka dan Bu Nancy.
8193Please respect copyright.PENANAa1GXMErZPH
8193Please respect copyright.PENANAMgQwAtNtZs
Lalu kami duduk berpasang-pasangan. Mbak Lies duduk di samping Jaka, sementara aku duduk di samping Bu Nancy lagi. Bahkan kali ini dudukku mulai merapat ke sisi Bu Nancy.
8193Please respect copyright.PENANAadDDkY83BB
8193Please respect copyright.PENANAakCsgSHIlx
Sepintas pun terlihat bahwa Bu Nancy lebih tertarik padaku.
8193Please respect copyright.PENANAOWRuZ6RSzR
8193Please respect copyright.PENANAdbDbFcj1kx
Ada sloki kosong di meja di depan kami. Maka kusuruh Jaka mengisi sendiri minuman yang ada.
8193Please respect copyright.PENANAmVd4GZpAGx
8193Please respect copyright.PENANAYwzrnAFbJa
Spontan Jaka mengisi sloki kosong itu dengan dry gin. Sementara Mbak Lies tampak tersenyum-senyum. Sambil berkali-kali memperhatikan Jaka dengan lirikan-lirikannya.
8193Please respect copyright.PENANAoXkM7lumlg
8193Please respect copyright.PENANAFZE8vucKrW
Setrelah Jaka menghabiskan dua sloki dry gin, Mbak Lies langsung mengajaknya naik ke lantai dua. Dan berkata padaku sambil menunjuk ke pintu kamar yang dekat ruang tamu itu, “Pilih aja mau kamar yang itu bisa, yang di lantai dua juga kan ada tiga kamar. Di lantai tiga juga ada kamar kan?”
8193Please respect copyright.PENANAgJ0NHdAMVP
8193Please respect copyright.PENANA5ZP2HuXZKQ
“Iya Mbak,” aku mengangguk lalu membiarkan Mbak Lies menaiki tangga.
8193Please respect copyright.PENANAUK5MBNgsif
8193Please respect copyright.PENANAeMo8voAwxw
“Bu Nancy mau di kamar itu apa mau di lantai tiga sekalian?” tanyaku setelah menghabiskan isi sloki keduaku.
8193Please respect copyright.PENANAuy9nhmBjph
8193Please respect copyright.PENANAQ6Y97FZgoz
“Jangan panggil Bu lagi dong. Kita kan lagi nyantai, bukan lagi ngurus bisnis,” kata Bu Nancy sambil merapatkan duduknya padaku. Hawa hangat pun tersiar dari tubuh wanita cantik berkulit putih mulus itu. Aku pun memberanikan diri melingkarkan lenganku ke pinggangnya.
8193Please respect copyright.PENANAilkPKHLRzx
8193Please respect copyright.PENANAMZExGHBRUd
Dan Bu Nancy (yang selanjutnya kupanggil Mbak Nancy) malah mendekatkan bibirnya ke bibirku, dengan bola mata yang bergoyang-goyang indah. Tentu aku takkan menyia-nyiakan kesempatan ini. Kupagut bibir yang agak terbuka itu dan kulumat dengan lembut dan penuh kehati-hatian.
8193Please respect copyright.PENANAI4EMLWWKwu
8193Please respect copyright.PENANA0nT4NR3qQb
Tapi setelah saling lumat sebentar, Mbak Nancy berkata perlahan, “Di kamar aja yuk. Takut ada tamu mendadak ke sini.”
8193Please respect copyright.PENANA3DJVIk8uN7
8193Please respect copyright.PENANA7uhOy9dMZS
Aku mengangguk dengan senyum. Kutuangi dulu sloki kosongku dengan minuman, lalu membawa sloki itu ke dalam kamar depan. Kamar yang biasa kupakai “kangen-kangenan” dengan Mbak Lies.
8193Please respect copyright.PENANAajyyk87FTX
8193Please respect copyright.PENANAGKKzZXTbIy
“Gak nyangka kita ketemuan lagi dalam keadaan yang berbeda, ya Mbak,” kataku setelah berada di dalam kamar itu.
8193Please respect copyright.PENANAMrNPqELg4r
8193Please respect copyright.PENANANdXfBuXA55
“Mas Yadi,” sahut Mbak Nancy, “Umurku baru tigapuluh lho. Panggil nama aja, lebih enak. Kalau aku manggil abang atau mas kan pantas. Karena Mas Yadi dua tahun lebih tua dariku kan?”
8193Please respect copyright.PENANAjlQUJYq5Nj
8193Please respect copyright.PENANABDMP4YOEV1
“Ohya?!” aku agak kaget juga mendengarnya, “Soalnya Nan…Nancy kan teman Mbak Lies. Jadi aku manggil Mbak juga kan pantes.”
8193Please respect copyright.PENANAuWklmC1rE1
8193Please respect copyright.PENANAhOQUstH8qs
“Aku bukan orang Jawa kok. Dipanggil Nancy aja lebih enak didengar.”
8193Please respect copyright.PENANAFgDOGKJD0h
8193Please respect copyright.PENANAO6u0mAJ3nk
“Oke, Nancy sayang…”
8193Please respect copyright.PENANAGC4itFCxTd
8193Please respect copyright.PENANAjKlZdYdRdx
“Jangan pake sayang ah. Ntar Mbak Lies marah.”
8193Please respect copyright.PENANAS9My3LID7v
8193Please respect copyright.PENANAZgp5MraZfM
“Mbak Lies kan sedang menjadi milik Jaka,” kataku sambil menyerudukkan mulutku ke leher Nancy.
8193Please respect copyright.PENANAoAnfOwvVr7
8193Please respect copyright.PENANAF4xnJIzrra
Nancy menyambut dengan pelukan di pinggangku. Lalu, “Mas…aku gak mau sama Jaka ah. Aku cuma mau sama Mas Yadi.”
8193Please respect copyright.PENANA940kKBmvYj
8193Please respect copyright.PENANA4Ep9QW05Di
“Iya. Biarin aja Mbak Lies sekenyangnya dengan Jaka. Dan kita…”
8193Please respect copyright.PENANARnevPGSbJS
8193Please respect copyright.PENANApmKS2rxqmN
“Kita sekenyangnya juga. Tapi lain kali bisa kan ketemuan aja di satu tempat? Di sini rasa kurang leluasa,” desis Nancy sambil membiarkan tanganku yang sedang merayapi pahanya yang tersembul lewat belahan gaun hitamnya.
8193Please respect copyright.PENANAHKHi4FoSBO
8193Please respect copyright.PENANADXtsbSPze5
“Gakpapa lah. Ini kan untuk pertama aja. Next time better. Mmm…gimana kalau gaunnya dibuka? ”
8193Please respect copyright.PENANA5jh2RampLk
8193Please respect copyright.PENANAvXKoztTpgT
Nancy melingkarkan lengannya di leherku. Menciumi pipiku seraya berkata setengah berbisik, “Mas Yadi dong yang bukain.”
8193Please respect copyright.PENANAIQWewOXazy
8193Please respect copyright.PENANAY3bQKp1wZv
Aku tersenyum-senyum dan meraba-raba ke bagian punggung gaun hitam itu. Terasa ada ritsleting yang cukup panjang, dari tengkuk sampai pinggulnya. Kutarik ritsleting itu. Dan dengan mudahnya kutanggalkan gaun hitam mengkilap itu.
8193Please respect copyright.PENANAmDHCpeJryw
8193Please respect copyright.PENANAfNPgxWsGKP
Setelah gaun hitam itu terlepas, aku terpana juga menyaksikan keindahan tubuh Nancy yang tinggal mengenakan bra dan celana dalam itu. Tubuhnya mulus sekali. Kulitnya lebih bersinar daripada kulit Mbak Lies. Dengan perasaan penasaran, kutanggalkan juga bra Nancy, lalu kuletakkan di atas gaunnya yang sudah kuletakkan di atas meja kecil dekat sofa.
8193Please respect copyright.PENANAiQjy69v88K
8193Please respect copyright.PENANAaSEV9yxPCv
Toketnya tdak besar. Sedang-sedang saja. Tapi tampaknya terawat dan menggiurkan, membuatku tak sabar lagi ingin meremasnya perlahan, lalu mengemut pentilnya yang terasa mengeras (pertanda horny).
8193Please respect copyright.PENANArM8TfQsWu9
8193Please respect copyright.PENANA0X7E1wKc60
Tapi pada waktu aku mau menarik celana dalamnya, ia menepiskan tanganku dengan halus, sambil berkata, “Mas Yadi sendiri masih berpakaian lengkap gitu. Buka dong semuanya. Aku juga ingin liat Mas Yadi telanjang.”
8193Please respect copyright.PENANAyICb0p0oYW
8193Please respect copyright.PENANAZvlbArMKSd
Aku tersenyum dibuatnya. Tapi kuikuti juga permintaan wanita yang namanya sering dipakai oleh Mbak Lies dalam beberapa transaksi property itu. Kulepaskan segala yang melekat di tubuhku, sampai aku benar-benar telanjang.
8193Please respect copyright.PENANArRqR3lzRbS
8193Please respect copyright.PENANAnq59iFeuGg
Pandangan Nancy tertuju ke arah penisku yang memang sudah tegang ini. “Wow, bener kata Mbak Lies tadi. Punya Mas Yadi itu…edan…gede banget.”
8193Please respect copyright.PENANASuBMRSWM7J
8193Please respect copyright.PENANApBXBvAd6gW
Dengan nakal kugenggam penisku, lalu kutempelkan ke perut Nancy sambil berkata, “Ini kan buat Nancy.”
8193Please respect copyright.PENANAewerk2mKXv
8193Please respect copyright.PENANAjkdfNR2cqQ
Nancy ketawa kecil. Lalu menurunkan celana dalamnya sampai terlepas dari kakinya. Nancy lalu mengelus kemaluannya yang berjembut tipis itu sambil berkata, “Ini juga buat Mas Yadi.”
8193Please respect copyright.PENANAcXSYrc8zcS
Kuciumi kemaluan Nancy berkali-kali, sebagai jawaban atas pernyataannya itu.
8193Please respect copyright.PENANAP3GwfQk15X
8193Please respect copyright.PENANAInyYeHQOJd
Nancy yang sudah duduk di atas tempat tidur itu, langsung merebahkan diri, terlentang dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar. “Iya Mas…lakukanlah apa pun yang Mas Yadi inginkan sekarang…aku…aku memang sedang membutuhkan Mas Yadi saat ini…”
8193Please respect copyright.PENANAevsXqGKELR
8193Please respect copyright.PENANAdfh0LjtJp3
Aku mengerti bahwa Nancy sedang horny. Karena waktu kusentuh dengan jemariku, terasa kemaluannya itu sudah “basah berat”. Tapi aku tak mau menanyakan kenapa ia begitu bernafsunya setelah berdekatan denganku. Apakah ia seperti Ita, yang diam-diam terobsesi oleh diriku, ataukah memang ada hal lain yang membuatnya jadi horny berat seperti itu. Yang jelas aku ingin “mematangkan” hasrat birahinya, dengan sapuan-sapuan ujung lidahku di permukaan kemaluan Nancy, sehingga ia makin bergeliat-geliat dengan nafas yang tertahan-tahan. Terlebih setelah aku mengarahkan jilatanku di clitorisnya, ia melenguh-lenguh histeris. Bahkan lalu mengejang tegang, seolah ingin segera dieksekusi.
8193Please respect copyright.PENANAiwxPVXKjtK
8193Please respect copyright.PENANAX9moAG3Za6
Aku pun tak mau menyiksanya terlalu lama. Kuletakkan moncong meriamku tepat pada sasarannya. Dan kudorong sekuatnya, sehingga tongkat kejantananku mulai membenam perlahan tapi pasti, ke dalam liang yang masih cukup sempit namun sudah terbasahi oleh air liurku bercampur dengan lendir hasrat birahi Nancy.
8193Please respect copyright.PENANATimrnKHHlx
8193Please respect copyright.PENANAM3cn7x7vta
Baru juga penisku terbenam separohnya, Nancy memeluk leherku erat-erat sambil berbisik, “Mas Yadiii….ooooh….punya Mas besar banget….terasa seperti menggerus lubangku, Maaas….ooooh….ini untuk yang pertama kalinya aku selingkuh dari suamiku, Maaas……”
8193Please respect copyright.PENANAgmEwhdZiMw
8193Please respect copyright.PENANAqcmWPVIfmt
Aku cuma menjawabnya dengan ciuman hangat di bibir sensualnya, sementara penisku mulai kayun perlahan-lahan, dengan ayunan pendek-pendek dulu…makin lama makin dalam dan makin mantap gerakannya.
8193Please respect copyright.PENANA57v2aoA4gR
8193Please respect copyright.PENANAPu91pdoH7M
Jujur, ini luar biasa enaknya. Menyetubuhi wanita yang sedang berada dipuncak hasrat birahinya. Bahkan diam-diam aku menerawang, betapa sedang menggilanya istriku digauli oleh keempat temanku itu. Membuat batinku bergetar-getar dalam cemburu. Cemburu yang berbunga gairah…gairah itu pun lalu kulampiaskan ke tubuh Nancy. Kusetubuhi wanita muda itu sejadi-jadinya. Dengan enjotan yang makin lama makin ganas. Sehingga Nancy benar-benar menikmatinya. Menikmati kegarangan penisku.
8193Please respect copyright.PENANAK160Q9PEll
8193Please respect copyright.PENANA7YCMmfFXnL
Jadi, kalaulah ada yang bisa disebut “manfaat” setelah kulakukan wife share itu, yang lalu berbunga cemburu, lalu berbuah gairah seksual yang luar biasa…kini Nancy yang memanfaatkan kejantananku ini. Ya…manfaatnya jadi menyebar ke mana-mana. Bukan ke arah istriku saja.
8193Please respect copyright.PENANAtpju1b798L
8193Please respect copyright.PENANAIzMkn55Cg4
Bahkan ketika kubayangkan istriku tengah terkejaqng-kejang nikmat digasak penis teman-temanku itu, kutumpahkan rasa cemburu itu ke tubuhy Nancy.
8193Please respect copyright.PENANAqnOHbjuT72
8193Please respect copyright.PENANAOdmCAYm6Ur
Sodokan-sodokan batang kemaluanku berkali-kali menyentuh dasar liang kemaluan Nancy, yang membuat nafasnya tertahan, lalu mendesah ketika kutarik lagi penisku ini.
8193Please respect copyright.PENANAp0xgVyPVf3
8193Please respect copyright.PENANAcqvvc3dpq4
Di tengah keganasanku menggauli Nancy, aku pun tak mau membiarkan buah dadanya menganggur. Kuremas payudara indah dan terasa masih kencang itu, terkadang kujilati pentilnya, lalu kujilati pula lehernya yang sudah terasa berkeringat….keringat yang sudah harum, karena pasti disemprot parfum dulu sebelum berjumpa denganku tadi.
8193Please respect copyright.PENANAzKkgCCnSWk
8193Please respect copyright.PENANArb29xvYeqv
Lenguhan-lenguhan Nancy makin lama makin nyata, “Maaas….ooooh…Maaaas….edan…ini enak sekali Maaaas….belum pernah aku merasakan em-el seenak ini Maaaaas…..ooooh….Maaaaas…..”
8193Please respect copyright.PENANAQ9F0MrXOgU
8193Please respect copyright.PENANAtyfAnh0f07
Aku cuma menjawabnya dengan aksi penisku. Makin mantap bermaju mundur di dalam liang vagina wanita tigapuluh tahunan itu.
8193Please respect copyright.PENANA7z6LqveSyj
8193Please respect copyright.PENANAKUlDuMarFe
Tak lama kemudian Nancy mencengkram bahuku sambil merintih, “Maaas…aku…aku udah mau lepas, Maaas….”
8193Please respect copyright.PENANAbJIKOMl6vG
8193Please respect copyright.PENANApBj65MRjPo
Dan aku tahu benar bagaimana cara untuk menghadapi wanita yang mau mencapai orgasmenya. Kuentot segarang mungkin. Lalu kubenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya. Sambil melumat bibirnya. Sambil meremas sepasang payudara mungilnya.
8193Please respect copyright.PENANAVv076Iiw0X
8193Please respect copyright.PENANAuYrcRRwshl
Klepek-klepek…..Nancy seperti ular terjepit kepalanya. Mengfgeliat-geliat, lalu mengejang, dengan mata melotot….lalu terpejam dan disusul dengan kedutan-kedutan indah di dalam liang kewanitaannya.
8193Please respect copyright.PENANAUsZVVXr39g
8193Please respect copyright.PENANAojlpd8Elpv
Sebenarnya aku belum apa-apa. Tapi aku punya siasat untuk menciptakan suasana seindah mungkin bagi Nancy. Kucabut batang kemaluanku dari dalam liang kewanitaannya yang terasa sudah basah kuyup itu.
8193Please respect copyright.PENANAHZnFiu8XUW
8193Please respect copyright.PENANAD59C4BGPrA
“Mas Yadi udah keluar?” tanya Nancy seperti heran.
8193Please respect copyright.PENANAcffaBHzCd1
8193Please respect copyright.PENANAyuS528VNbs
“Belum,” sahutku, “gampanglah aku sih…yang penting kita harus menciptakan suasana romantis di tengah hubungan indah ini.”
8193Please respect copyright.PENANASdcZBw4yD5
8193Please respect copyright.PENANA08TBasClHa
Ucapan itu kususul dengan pelukanku, sambil rebah berhadapan dengannya. Aku memang ingin menikmati suasana romantis itu. Menikmati kencangnya payudara Nancy waktu kuremas, menikmati ciuman-ciuman hangatnya yang terasa begitu tulus padaku, sementara jemariku tetap sering terarah ke kemaluan wanita muda itu. Tetap senang mempermainkan bibir luar dan bibir dalamnya yang sudah basah itu. Dan Nancy pun membalasnya dengan memegang batang kemaluanku yang masih sangat tegang ini.
8193Please respect copyright.PENANA7dWQbJokRL
8193Please respect copyright.PENANAysXvPfTIip
Bahkan pada suatu saat, Nancy memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Terasa sesak penisku di dalam mulutnya, mungkin karena penisku terlalu gede untuk mulutnya yang kecil itu. Tapi aku mulai merasakan jilatan-jilatannya di seputar moncong dan leher penisku. Terasa sangat bergairah wanita itu melakukannya. Membuatku jadi tak sabar lagi. Dan setelah cukup lama Nancy menyelomoti batang kemaluanku, kubenamkan lagi tombak kejantananku ini ke dalam liang kemaluan Nancy.
8193Please respect copyright.PENANAIvauFQf9x5
8193Please respect copyright.PENANA9Cvy0ym0t7
Permainan surgawi itu pun berlangsung lagi dengan hangatnya. Bahkan terasa lebih binal lagi Nancy melayani genjotan penisku. Nancy ternyata pandai juga menggoyang-goyangkan pinggulnya, sehingga aku seperti berada di tengah samudra dan terombang-ambing dibawa ombak yang meliuk-liuk dan menghempas-hempas.
8193Please respect copyright.PENANAVRtVhPVwKi
8193Please respect copyright.PENANA9jNGqmTV4m
Adakah permainan yang lebih indah daripada senggama? Kurasa tidak ada. Karena permainan surgawi ini membuat kami lupa daratan. Yang kami ingat cuma satu. Bahwa kami harus memberi dan mendapatkan kepuasan, supaya persetubuhan ini jadi sempurna.
8193Please respect copyright.PENANA8i1ylsnYNa
8193Please respect copyright.PENANAkxWmQOIEV8
8193Please respect copyright.PENANAxAdL2vjWai
Ya, aku masih ingat benar apa yang terjadi saat itu. Saat kutinggalkan villa, kutinggalkan istriku bersama empat teman lamaku itu.
8193Please respect copyright.PENANADyBIAnYj1s
8193Please respect copyright.PENANA94IlObqCxa
Aku juga masih ingat benar, ketika Mbak Lies menawarkan untuk bertukar pasangan, Nancy menolaknya dengan halus. Dengan kata lain, Nancy hanya mau disetubuhi olehku saja. Tidak mau disetubuhi oleh Jaka. Mungkin terlalu berat kalau dalam perselingkuhan pertamanya langsung digauli oleh dua orang lelaki seperti itu. Mungkin juga karena diam-diam hatinya sudah runtuh di kaki kejantananku. Entahlah. Yang jelas, malamnya aku bersetubuh lagi dengan Nancy. Esok paginya pun kugauli lagi wanita yang penuh pesona itu.
8193Please respect copyright.PENANAS4lLzegWTY
8193Please respect copyright.PENANArkIdsPHXkl
Setelah semuanya merasa puas, barulah Jaka pulang, aku pun kembali ke villa itu, tentu dengan mengemukakan alasan ini-itu kepada Mbak Lies.
8193Please respect copyright.PENANASpDubCyKXH
Lalu kulanjutkan lagi membaca catatan istriku yang sudah dicopy ke Ipadku ini:
8193Please respect copyright.PENANA19EL8lCHmH
8193Please respect copyright.PENANAD5bVHoiSBr
8193Please respect copyright.PENANAh5HzcidunW
*************************************************************************************************
8193Please respect copyright.PENANA8W36eAdsM7
8193Please respect copyright.PENANAfJWKzivWJ4
8193Please respect copyright.PENANA61wYwiMc6w
“Duh, berarti aku ditinggal sendirian di sini,” cetusku pura-pura kuatir. Padahal sebenarnya aku merasa lebih leluasa kalau suamiku tidak berada di villa ini.
8193Please respect copyright.PENANAOYwzbv9XZQ
8193Please respect copyright.PENANAS68HFTVlCp
“Sendirian gimana? Sampai besok sore, kamu kan punya empat suami di sini. Ada Robby, Bimo, aku dan Denny. Santai aja.”
8193Please respect copyright.PENANAv4J4nRYkbU
8193Please respect copyright.PENANAlsdD9Ex5JD
Aku cuma ketawa kecil. Ketawa karena membayangkan seandainya aku benar-benar punya suami empat orang, yang tiap hari menggangbangku, gak terbayang gila-gilaannya.
8193Please respect copyright.PENANA8RbGVNxLBa
8193Please respect copyright.PENANAh1w6iIAMNT
Namun bayangan itu justru membuat hasratku mulai bangkit. Membuatku makin merapatkan dudukku ke samping lelaki bernama Danang itu. Tapi Danang bangkit dari sofa sambil berkata, “Pintu masih terbuka…nanti orang-orang pada nongkrong di ambang pintu, karena ada tontonan gratis…hehehe…”
8193Please respect copyright.PENANATE0iQeQtp3
8193Please respect copyright.PENANA58OmyPqPn2
Oh, iya. Aku sampai lupa bahwa pintu kamar masih terbuka lebar. Dan ketiga teman suamiku bisa melihat segala perilaku kami di dalam kamar ini.
8193Please respect copyright.PENANAIhZTtJsKoP
8193Please respect copyright.PENANATcHLfHDgyC
Setelah menutup dan menguncikan pintu, Danang kembali ke sampingku. Duduk merapat seperti tadi lagi.
8193Please respect copyright.PENANA6Fszs5b7PF
8193Please respect copyright.PENANAd2LXCaHDrP
Bahkan Danang tak hanya sekadar duduk merapat ke samping kananku, tangan kirinya pun mulai melingkari leherku, lalu menyelinap ke belahan kimonoku, langsung menyergap buah dada kiriku yang memang no-bra ini.
8193Please respect copyright.PENANADoj0kBZu5k
8193Please respect copyright.PENANAcsLqdwx3GZ
“Wow, padat gini payudaramu, Er,” kata Danang sambil mempermainkan puting payudara kiriku, “Diapain supaya bisa kencang gini?”
8193Please respect copyright.PENANADm0Tl48O2u
8193Please respect copyright.PENANAmx75VfNXf5
“Gak diapa-apain. Cuma diemut aja sama Bang Yadi tiap hari,” sahutku bercanda.
8193Please respect copyright.PENANA7mcwdskof4
8193Please respect copyright.PENANAyaCMAVczMs
“Masa sih?! Aku juga mau numpang ngemut ah, biar tetekmu makin kencang,” kata Danang sambil berusaha menyembulkan payudara kananku, lalu ia benar-benar melakukannya. Mengemut pentil tetek kananku dengan jilatan dan sedotan yang membuat birahiku makin terbangkitkan.
8193Please respect copyright.PENANAGx0T8CLFB8
8193Please respect copyright.PENANA7yDxS5PA0x
Terlebih setelah Danang menyadari bahwa aku tak mengenakan celana dalam di balik kimono yang sudah tersingkap lebar ini. Dengan lembut ia merayapkan tangan kanannya, lalu mengusap-usap kemaluanku, sementara tangan kirinya tetap asyiok meremas-remas payudara kiriku.
8193Please respect copyright.PENANAIN4rIOOOTm
8193Please respect copyright.PENANAWrTrE2vnnJ
Tangan kanan Danang tak hanya mengusap-usap kemaluanku. Jemarinya terkadang menyelusup ke dalam liang kemaluanku, lalubergerak-gerak di situ, sehingga nafsuku semakin menggelegak, ingin segera disetubuhi oleh lelaki berkumis tebal itu.
8193Please respect copyright.PENANABnB50Re04r
8193Please respect copyright.PENANAjXdCOhm88L
Danang bisa melakukan tiga point sekaligus. Tangan kirinya meremas-remas payudara kiriku, tangan kanannya mempermainkan kemaluanku, sementara bibirnya memagut bibirku, meski aku bisa melakukannya dengan wajah sedikit berpaling ke kanan.
8193Please respect copyright.PENANAgNaQS6DGOY
8193Please respect copyright.PENANAuSMWGTkFEc
Jujur, dicium oleh lelaki berkumis tebal begitu, membuatku geli, geli yang merinding, geli-geli enak. Terasa benar sensasinya. Sensasi diciumi oleh lelaki berkumis tebal seperti itu.
8193Please respect copyright.PENANAA85NGD2zfk
8193Please respect copyright.PENANA3u2St06tt8
Dan…tiba-tiba Danang melorot, jadi duduk di lantai, dengan wajah menghadap ke kemaluanku, sementara kedua tangannya mendorong sepasang pahaku agar merenggang selebar mungkin. Aku tahu apa yang akan dilakukannya. Benar saja dugaanku, ia mulai menciumi kemaluanku. Gila, kemaluanku diciumi oleh mulut berkumis tebal gitu, juga menimbulkan sensasi yang fantastis. Terlebih setelah ia menjilati kemaluanku dengan lahapnya. Membuatku terkejang-kejang sambil membelai rambut lelaki itu.
8193Please respect copyright.PENANAKBqbZavxR5
8193Please respect copyright.PENANAKzlSfr5OEB
“Mas Danang….ooooh…Mas…..Mas…..aaaaaah….aaaaah….” rintihku tak terkendalikan lagi dalam nikmatnya jilatan dan sedotan Danang di kelentitku yang teramat peka ini.
8193Please respect copyright.PENANA0ojfy4tzKg
8193Please respect copyright.PENANAyviscG5TFy
Namun masih sempat juga aku membukai kancing sporthemd Danang satu persatu, kemudian ia menanggalkannya, tanpa menjauhkan mulutnya dari kemaluanku.
8193Please respect copyright.PENANAoe8FuEvbrV
8193Please respect copyright.PENANAkMWNgKfJn0
Ketika aku merasa sudah cukup lama kemaluanku dijilati dan diisap-isap oleh lelaki berkumis tebal itu, aku pun berkata dengan nada seperti minta belas kasihan lelaki itu, “Udah Mas…pake punya Mas aja…ntar keburu becek kan gak enak, Mas…”
8193Please respect copyright.PENANAcheODGnE7S
8193Please respect copyright.PENANAzopHUl0kiw
Danang mengangguk. Lalu memangku tubuhku dari sofa dan meletakkannya di atas tempat tidur. Sepintas kuperhatikan dadadanya yang tak berbaju lagi itu, kelihatan seperti dada binaragawan. Seksi sekali dada Danang itu di mataku.
8193Please respect copyright.PENANAOjg8gxYSB7
8193Please respect copyright.PENANA4uYeKwipv8
Lalu ia menanggalkan celana denim hitamnya, disusul dengan pelepasan celana dalamnya. Wow, batang kemaluan lelaki itu sudah tegang sekali, seolah menunjuk ke arahku.
8193Please respect copyright.PENANAYjNrLsSVgU
8193Please respect copyright.PENANAZJIzj35Jh7
Penis Danang tidak sebesar punya suamiku, juga tidak sepanjang penis Bimo. Tapi kelihatan sudah tegang sekali. Dan aku mulai merasakannya, betapa kerasnya penis Danang itu waktu mau dimasukkan ke liang kemaluanku, karena ketika kubantu memegangnya supaya mengarah secara tepat ke “pintu surgawiku”.
8193Please respect copyright.PENANART8UUoZTwX
8193Please respect copyright.PENANAec1aurZ3PO
Lalu terasa penis tegak keras itu menyelusup ke dalam liang kemaluanku. Ooooh…ini lelaki yang ketiga buatku di villa ini. Dan aku ingin menikmatinya, meresapkan arti gesekan demi gesekan di antara liang kemaluanku dengan penis lelaki itu.
8193Please respect copyright.PENANAkJnpdvycql
8193Please respect copyright.PENANArEsSECom9k
Ya, aku merasa telanjur di alam yang diperkenalkan oleh suamiku, yang lalu membuatku seolah dilahirkan kembali. Erni yang lugu telah berubah menjadi Erni yang binal dan selalu merasakan nikmatnya digauli lelaki demi lelaki, dengan sosok dan perilaku yang berbeda-beda. Kesan yang ditinggalkan pun berbeda-beda antara lelaki yang satu dengan lelaki lainnya.
8193Please respect copyright.PENANAtGLq6FQSO8
8193Please respect copyright.PENANAGTNd417Q6r
Mungkin aku harus berterimakasih kepada suamiku. Karena aku sudah diraih ke alam penuh pesona dan nikmat ini. Biarlah suamiku juga mencicipi perempuan-perempuan lain, asalkan aku tetap diperkenankan untuk berganti-ganti pasangan seksualku, di samping suamiku sendiri tentunya.
8193Please respect copyright.PENANAd8G0wvKrzq
8193Please respect copyright.PENANA0kylb4nLV6
Danang memang sosok serius di mataku. Tapi ia tak kehilangan sifat romantisnya. Ketika batang kemaluannya sudah mulai menggenjot liang kenikmatanku, mulut berkumis tebalnya bertubi-tubi menciumiku. Terkadang juga kumisnya membuatku geli sekali ketika ia menggesek-gesekkannya di leherku. Sehingga tubuhku jadi bergetar-getar dibuatnya.
8193Please respect copyright.PENANAImCelLIhDx
8193Please respect copyright.PENANA5bWzlh7RJq
Dan aku mulai merasakan perbedaan “rasa” lelaki yang satu dengan lelaki lainnya. Karena gayanya pun berlainan. Gaya Danang adalah pertama kalinya kurasakan. Ia tak sekadar mengenjot lurus ke dalam liang kewanitaanku. Ia sangat kreatif. Terkadang penisnya berbelok arah ka bagian kanan liang kemaluanku, terkadang pula ke arah kiri, lalu ke atas dan ke bawah. Sehingga kurasakan seluruh sisi liang kemaluanku tergasak oleh penis tegak kerasnya itu.
8193Please respect copyright.PENANAdUflaa2fUi
8193Please respect copyright.PENANA3Sv8RygGpA
Bukan hanya itu. Danang juga masih sempat merayapi bokongku, meremasnya dengan kencang, sehingga aku ternikmat-nikmat dibuatnya, seolah sedang menikmati pijitan ahli massage. Bahkan terkadang jemarinya mengusap-usap mulut anusku, yang menimbulkan geli-geli enak, tapi aku lalu mencegahnya, “Jangan ke situ ah tangannya.”
8193Please respect copyright.PENANAu2pxNMCVMU
8193Please respect copyright.PENANARyVYMBA0SM
Seperti suamiku dan teman-temannya, aku juga tak mau mengumbar anus untuk menikmati seks.
8193Please respect copyright.PENANAvUgJW4betu
8193Please respect copyright.PENANAuCyvgQJzV2
Tangan Danang pun lalu pindah sasaran. Memeluk leherku sambil menciumi bibirku, meremas payudaraku yang satu, sementara pentil payudaraku yang satunya lagi diselomotinya, diisap-isapnya dan dijilatinya dengan lembut.
8193Please respect copyright.PENANAwk3OK6qou1
8193Please respect copyright.PENANANAgjANnnfk
Hawa dingin di luar dan di dalam villa tak terasa lagi. Berubah jadi hawa hangat yang mengucurkan keringat kenikmatan. Keringatku bercampur aduk dengan keringat Danang, tapi kami tak peduli itu semua.
8193Please respect copyright.PENANAQsHfojsw4k
8193Please respect copyright.PENANADGcrS4NHms
Lebih tak peduli lagi ketika aku merasa hampir mencapai puncak orgasmeku. Aku mempergila goyangan pinggulku setelah membisiki telinga Danang bahwa aku mau orgasme.
8193Please respect copyright.PENANARL5w6jGIrQ
8193Please respect copyright.PENANAN4t7AP9jGt
Danang pun menyambut kedatangan orgasmeku dengan ayunan batang kemaluannya yang demikian ganasnya, seolah ingin mengaduk-aduk isi liang kemaluanku. Dan ketika tak kuasa menggoyang pinggul lagi, ketika sekujur tubuhku mengejang kaku, pada saat itu juga Danang membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin. Tanpa menggerakkannya lagi. Namun bibirnya masih sempat melumat bibirku tepat di saat liang kemaluanku sedang berkedut-kedut sebagai pertanda orgasmeku sudah tiba. O, nikmatnya persetubuhanku dengan lelaki berkumis tebal itu.
8193Please respect copyright.PENANABiKlqh1xOx
8193Please respect copyright.PENANA2ewBizgxOq
8193Please respect copyright.PENANAaA81G44g3q
Aku terdiam lemas setelah mencapai kepuasanku. Namun Danang mulai mengayun kembali batang kemaluannya yang belum ejakulasi itu. Aku pun tak mau disebut perempuan lemah. Kusambut ayunan penis Danang dengan sepenuh gairahku yang perlahan-lahan bangkit kembali.
8193Please respect copyright.PENANAjAV2iamu7k
8193Please respect copyright.PENANAqCWOmNOtMl
Namun aku teringat bahwa di luar masih ada seorang lelaki lagi yang belum mendapatkan gilirannya. Ya, lelaki bernama Denny itu akan masuk ke dalam kamar ini setelah Danang selesai menyetubuhiku.
8193Please respect copyright.PENANAVXZpeNKeuw
8193Please respect copyright.PENANAULxP84ksnB
8193Please respect copyright.PENANAumXDgWf8uW
Maka timbullah kejahilanku. Aku sengaja menggoyang pinggulku seedan mungkin, supaya Danang cepat ngecrot. Karena masih ada seorang lelaki lagi yang akan menyetubuhiku.
8193Please respect copyright.PENANAoVdMgeZYdl
8193Please respect copyright.PENANAKF7RRL6qmi
Goyangan pinggulku ini, mungkin lebih binal daripada goyangan pinggul penyanyi dangdut koplo Pantura, yang konon goyangannya edan-edanan. Dengan binalnya kugoyang pinggulku dengan gerakan meliuk-liuk, terkadang menghempas-hempas seperti ombak yang berkejaran menuju pantai.
8193Please respect copyright.PENANAMu6SZpJ3X6
8193Please respect copyright.PENANAZZW4dnc4Qx
Aku berhasil menjahili Danang. Karena edannya goyangan pinggulku, tak lama kemudian Danang membisiki telingaku dengan suara tersengal-sengal, “Le…lepasin di ….di mana? Di …luar apa di dalam?”
8193Please respect copyright.PENANAIsDRlAa7v1
8193Please respect copyright.PENANADALy6ncenx
“Ter…terserah,” sahutku tersengal juga.
8193Please respect copyright.PENANAfIRwObsqrZ
8193Please respect copyright.PENANAud1ikre2AP
Lalu kurasakan Danang membenamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya, dengan napas yang tertahan. Lalu terasa moncong penisnya menembak-nembakkan cairan kental hangat di dalam liang kemaluanku, disusul dengan suara dengus Danang, seperti bunyi kerbau sedang disembelih….guuuuuuhhhh…. uhhhh…. uuuuuuuuuuh….
8193Please respect copyright.PENANA9slJxljhtf
8193Please respect copyright.PENANA8tmgx7Vw8U
Aku tersenyum dan membiarkan bibirku diciumnya dengan hangat, sementara keringat kami semakin membanjir.
8193Please respect copyright.PENANAk4IF59mqfV
8193Please respect copyright.PENANAbANZKZPJsB
Tapi aku harus mempersiapkan fisik dan mentalku untuk lelaki berikutnya. Lelaki yang bernama Denny itu.
8193Please respect copyright.PENANAkifuWmhKuf
Aku mandi lagi untuk yang kesekian kalinya, karena aku tak mau meninggalkan kesan jorok di hati keempat lelaki itu. Setelah mandi dan menyemprotkan parfum di setiap bagian penting, kukenakan sehelai kimono sutra berwarna merah bermotifkan bunga-bunga kecil berwarna pink,
8193Please respect copyright.PENANAdKe0Z2tGpg
8193Please respect copyright.PENANAqIosvtTgTT
Seperti tadi, aku tak mengenakan apa-apa lagi di balik kimono ini. Biar gak ribet dan cepat “sampai di tujuan utama”.
8193Please respect copyright.PENANAnAQTNMbiF4
8193Please respect copyright.PENANAXsCwocNec4
Ketika Denny masuk, aku sudah selesai mempersiapkan segalanya. Siap fisik maupun mental. Aku bahkan sudah minum dua sloki martini, untuk mengatasi hawa dingin yang mulai terasa, karena hari mulai malam.
8193Please respect copyright.PENANAHuHW9lSOSR
8193Please respect copyright.PENANANzTxz5GDH0
“Biasanya yang kebagian nomor paling akhir, lebih kenyang daripada yang lain-lain, hahahaaaa….” ucap Denny dengan tawa lebar. Menurut penuturan suamiku, Denny itu paling kocak orangnya.
8193Please respect copyright.PENANA5sfotqKjvH
8193Please respect copyright.PENANABhTB6GSRSd
sambil tersenyum aku bertanya, “Mmmm…aku harus manggil Bang atau Mas atau….”
8193Please respect copyright.PENANAu64FY3zyvl
8193Please respect copyright.PENANAxv6EpX9Lzl
“Panggil Kang aja, karena aku asli orang sini,” potong Denny sebelum pertanyaanku selesai.
8193Please respect copyright.PENANAcVpsKI0N9j
8193Please respect copyright.PENANAw4hQ3uYyEc
“Kang Denny? Oke,” aku mengangguk-angguk kecil, “Eh, itu bawa apa Kang?”
8193Please respect copyright.PENANAy70oosGDNf
8193Please respect copyright.PENANA6CJiP6dlJq
“Minuman, biar badan kita hangat, jangan kedinginan begini.”
8193Please respect copyright.PENANAPS9DxwkSmx
8193Please respect copyright.PENANAyrODeUqYm5
Aku cuma tersenyum. Denny tidak tahu bahwa sebelum dia masuk ke dalam kamar ini, aku sudah minum martini. Dan membuatku agak kleyengan. Tidak mabuk, tapi aku merasa sikap dan perilakuku lebih bebas daripada biasanya.
8193Please respect copyright.PENANAIZzwGqGws7
8193Please respect copyright.PENANA8C2PKGdgw6
Denny mengambil gelas-gelas kecil, karena tidak menemukan sloki yang dicarinya, lalu menuangkan isi botol minuman itu ke dua gelas kecil itu. Dan menyerahkan sebuah gelas yang sudah diisi minuman kepadaku.
8193Please respect copyright.PENANAjeajAGAFM5
8193Please respect copyright.PENANAh6OropQAnf
Aku tak kuasa menolaknya, meski belum tahu apakah aku masih kuat minum atau tidak. Soalnya aku tak mau disebut kampungan.
8193Please respect copyright.PENANAmTYLliK06Y
8193Please respect copyright.PENANA6Z337fCcPz
Tanpa banyak tanya lagi kuteguk saja minuman itu. Lalu kuletakkan gelasnya di atas meja kecil di depan sofa tempat kami duduk.
8193Please respect copyright.PENANARNyZ2JfhsJ
8193Please respect copyright.PENANAlKFpC4zVS1
“Aku harus mulai dari mana ya? Dari sini?” tanya Denny sambil memegang ibu jari kakiku, “atau dari sini?” ia menyentuh bibirku, “atau dari sini?” ia menyentuh payudaraku yang masih terhalang kimono. Dan ia seperti mendapat kejutan, karena kimono sutra tipis itu membuat sentuhan Denny seperti langsung menyentuh payudaraku.
8193Please respect copyright.PENANA6DTICneMVz
8193Please respect copyright.PENANAS3ku2Cyk32
“Wow…ternyata Erni gak pakai beha ya?” cetus Denny sambil menyelinapkan tangannya ke balik belahan kimonoku dan langsung menyentuh payudaraku, tanpa penghalang lagi.
8193Please respect copyright.PENANABuu0RAw3Fh
8193Please respect copyright.PENANANJLPkrWwK5
Namun hanya sesaat Denny memegang payudaraku. Dia bahkan langsung melorot, memegang mata kakiku sambil mengamati bentuk kakiku dari telapak kaki sampai pangkal pahaku, semuanya terbuka kini, karena belahan kimonoku tersingkap ke kanan dan ke kiri.
8193Please respect copyright.PENANA0cXAfphX4t
8193Please respect copyright.PENANAJ20YXMJDwW
“Indah sekali kakimu ini Er,” kata Denny sambil menciumi betisku. Dan…aaaaah….Denny mulai menciumi telapak kakiku. Bukan cuma menciumi, melainkan juga menjilatinya. Aku paling geli kalau sudah tersentuh telapak kaki. Tapi ketika Denny menjilatinya, aku bahkan terpejam-pejam dalam nikmat yang fantastis. Untungnya aku baru mandi, sehingga Denny hanya akan menemukan sekujur tubuhku yang benar-benar bersih dan harum, dari ujung kaki ke ujung rambutku.
8193Please respect copyright.PENANAiCadfs7CGi
8193Please respect copyright.PENANASSTe66qvwQ
Kubiarkan saja Denny menjilati telapak kakiku, menggigit-gigit lembut jari-jari kakiku, lalu menjilati mata kakiku, betisku, pahaku….lama ia menjilati pahaku sampai ke pangkalnya. Dan akhirnya ia menjilati bagian di antara kedua pangkal pahaku. Terasa betapa bersemangatnya Denny menjilati kemaluanku yang senantiasa tercukur bersih ini.
8193Please respect copyright.PENANALREtdnLPUC
8193Please respect copyright.PENANA57hlDg0pTZ
Tak cuma menjilati belahan kemaluanku dan mencelucupi kelentitku. Denny juga memasukkan jari telunjuknya ke dalam liang kemaluanku, menggesek-gesek di sana-sini, sehingga aku terpejam-pejam dibuatnya, sementara kedua tanganku membelai-belai rambut Denny dengan perasaan nikmat dan sangat tergugah.
8193Please respect copyright.PENANArJAEdtyg6P
8193Please respect copyright.PENANAJKG5KHNJXc
Dalam tempo singkat saja liang kemaluanku sudah basah oleh air liur Denny yang bercampur dengan lendir nafsu birahiku.
8193Please respect copyright.PENANAmAZhu5M8Q1
8193Please respect copyright.PENANAbo6EpLe530
Dan Denny memintaku menungging di sofa, dengan posisi pantat berada di sisi kiri sofa itu. Kuikuti saja keinginannya, karena aku sendiri menyukai posisi doggy begitu. Lalu Denny menelanjangi dirinya dan memegangi batang kemaluannya yang ternyata sudah siap tarung itu. Sambil berdiri di lantai, menghadapi pantatku yang sudah kutunggingkan, Denny berusaha memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaanku yang sudah basah kuyup ini.
8193Please respect copyright.PENANAri4aGbztMU
Tak sulit bagi Denny untuk membenamkan batang kemaluannya ke dalam liang mekiku. Lalu ayunan surgawi itu mulai kunikmati lagi. Ayunan maju mundurnya penis Denny secara berirama, membuatku meringis-ringis nikmat, karena dalam posisi doggy seperti ini sensasi kenikmatannya sangat fantastis, sehingga banyak pasangan yang menyukainya.
8193Please respect copyright.PENANAn2VzcOCckX
Dalam posisi itu, tiada hentinya Denny menepuk-nepuk dan meremas-remas bokongku, sementara batang kemaluannya makin lama makin lancar mengentotku dari belakang.
8193Please respect copyright.PENANAA9chmEAvRz
Oh, ini fantastis sekali. Dan aku tidak tahu seperti apa cemburunya suamiku kalau melihat persetubuhanku dengan Denny ini. Karena aku terus-terusan meringis nikmat, sambil sesekali melontarkan rintihan-rintihan histerisku. Rintihan-rintihan yang tak dapat kukendalikan lagi, berlontaran begitu saja dari mulutku.
8193Please respect copyright.PENANARYvUzh3jhK
“Kang Denny….ooooh Kang….ini enak banget Kang….iya Kang…..entot terus Kang…jangan mandeg-mandeg….oooh….tepukin terus bokongku Kaaaang….iya…ini enak Kang….”
8193Please respect copyright.PENANAunghUjhc2W
8193Please respect copyright.PENANAo5jOiVmmG2
Namun saking nikmatnya entotan Denny dalam posisi doggy ini, aku pun hanya mampu bertahan belasan menit. Lalu aku menjerit lirih di puncak orgasmeku, “Kaaaaaaaang…..!”
8193Please respect copyright.PENANAbKmBH6BJuG
8193Please respect copyright.PENANA5VNL2zpg0o
Lalu aku ambruk di pantai kepuasan.
8193Please respect copyright.PENANALRsfCwDSPZ
8193Please respect copyright.PENANAuYmEXHxTOG
Tapi Denny masih giat melancarkan pompaan penisnya di liang kemaluanku yang sudah banjir ini, bahkan terasa ada cairan yang meleleh ke pahaku. Meski sudah letih lesu, kubiarkan Denny tetap mengentotku dalam posisi doggy itu.
8193Please respect copyright.PENANAKk2Z63D7FO
8193Please respect copyright.PENANAtgrGRGeLMA
Cukup lama Denny mengentotku dari depan pantatku dan tetap dalam posisi berdiri. Sampai akhirnya ia bertanya harus dikeluarkan di mana? Kujawab singkat, “Di dalam aja”.
8193Please respect copyright.PENANAW8Ly52S9vw
8193Please respect copyright.PENANAQ5zcqiOd0v
Akhirnya Denny membenamkan batang kemaluannya sambil menembak-nembakkan air maninya. Begitu banyak air mani yang dimuntahin oleh moncong penis Denny. Sehingga banyak yang meleleh, membludak dari liang kemaluanku. Bertetesan di sofa dan mungkin ada yang menetes ke lantai juga. Mungkin Denny sudah cukup lama tidak bersetubuh, sehingga letusan air maninya begitu banyak.
8193Please respect copyright.PENANAB29CpOqv2D
8193Please respect copyright.PENANAHLXlf7lhXj
Berakhir sudah “jatah” keempat teman suamiku malam itu. Tinggal mengikuti acara berikutnya. Mataku akan ditutup entah oleh apa. Lalu dalam keadaan mata tgertutup itu aku harus memilih salah satu di antara empat lelaki itu, untuk menjadi teman tidurku semalam suntuk !
8193Please respect copyright.PENANAWyKj0eF25W
8193Please respect copyright.PENANAhtxIdBtPYM
Dan besok aku akan “dikeroyok” langsung oleh keempat teman suamiku. Lalu di mana suamiku sekarang? Kenapa ia belum pulang juga? Entahlah….
8193Please respect copyright.PENANAq3IerFVUyY
8193Please respect copyright.PENANAkpOfoZNcTJ
Yang jelas, setelah Denny keluar dan aku selesai mandi yang kesekian kalinya, kukenakan lagi kimono sutra merahku.
8193Please respect copyright.PENANAt5cbiBR5gS
8193Please respect copyright.PENANAsIBbFVh93F
Lalu Bimo masuk dan bertanya, “Acara selanjutnya sudah tau kan?”
8193Please respect copyright.PENANAoN3o73UAnB
8193Please respect copyright.PENANAcvd32YXCsg
“Pilih teman tidur?” aku balik bertanya.
8193Please respect copyright.PENANA89grbT9cx6
8193Please respect copyright.PENANAWZPiVvdjPp
“Iya,” kata Bimo sambil mengeluarkan sehelai syal dari dalam saku celananya, “Ayo keluar dulu.”
8193Please respect copyright.PENANAPJMb57d0V2
8193Please respect copyright.PENANATgxR1EeEZI
Aku mengangguk lemah dan mengikuti langkah Bimo ke luar. Robby, Danang dan Denny sudah berdiri di luar pintu kamarku.
8193Please respect copyright.PENANAE3tRbALMHe
8193Please respect copyright.PENANA9WI4rAuIVW
Kata Bimo, “Matamu akan ditutup oleh syal ini, lalu nanti boleh pilih siapa teman tidurmu. Barangsiapa tangannya terpegang olehmu, berarti dia lah teman tidurmu. Oke?”
8193Please respect copyright.PENANAyLxBqNv2Bl
8193Please respect copyright.PENANAVGke7KwwEy
Aku mengangguk dan tersipu. Malu juga bertemu pandangan dengan lelaki-lelaki yang sudah menyetubuhiku itu. Lalu aku diam saja ketika Bimo membelitkan syal itu di kepalaku, tepat menutupi mataku, sehingga aku tak bisa melihat apa-apa lagi.
8193Please respect copyright.PENANAsdbXQbBMOY
8193Please respect copyright.PENANAXiNTiZuNqo
“Tunggu ya, kami akan mengatur posisi acak dulu,” kata Bimo. Dan terdengar langkahnya menjauhiku.
8193Please respect copyright.PENANAMQOWqvAB45
8193Please respect copyright.PENANAy7Y3aXGtXW
Tak lama kemudian Bimo memberi aba-aba, “Oke…sekarang belokkan badan ke kanan dulu. Kemudian melangkah terus sampai bisa menyentuh kami.”
8193Please respect copyright.PENANAe5xW1jgfMH
8193Please respect copyright.PENANAgFUlnsXA55
Kuikuti aba-aba itu. Kubelokkan badanku ke kanan, kemudian melangkah perlahan-lahan sekali, karena takut menabrak meja atau kursi.
8193Please respect copyright.PENANA8uZZDCNODW
8193Please respect copyright.PENANAe1Cmm2JPEB
Gap….aku kaget karena terasa menabrak tubuh manusia. Langsung saja kucari tangan orang itu. Dan berhasil memegangnya.
8193Please respect copyright.PENANA9uHHn2h0gW
8193Please respect copyright.PENANAMdzaT15Rso
“Hahahaaaa…nasibku baik sekali malam ini !” seru lelaki yang tangannya kupegang itu.
8193Please respect copyright.PENANADXY4EQcSnc
8193Please respect copyright.PENANAfXgbKEMhBo
Penutup mataku dibuka. Dan kulihat siapa lelaki yang sudah kupilih itu.
8193Please respect copyright.PENANAWMjcijjcBF
8193Please respect copyright.PENANApKPK5A91yt
Ternyata lelaki yang telah kupilih itu Robby !
8193Please respect copyright.PENANA7fPLdsPIXr
8193Please respect copyright.PENANAIfpo6U27XG
Aku cuma tersipu ketika melihat Robby tersenyum-senyum padaku, sementara teman-temannya bertepuk tangan semua.
8193Please respect copyright.PENANAV070qmln1B
8193Please respect copyright.PENANAiQY48HkrsC
“Teman-temanku…!” kata Robby kepada teman-temannya, “karena hari sudah malam, aku mau tidur dulu yaaaa….bye-bye !”
8193Please respect copyright.PENANAK56kwJIS6k
8193Please respect copyright.PENANAhRrDWSGOvf
Tangan kiri Robby melambai-lambai ke arah teman-temannya, sementara lengan kanannya menggandeng pinggangku…mengajakkku masuk ke dalam kamar.
8193Please respect copyright.PENANAerzDVFVDls
8193Please respect copyright.PENANAYydNR8ZYXV
Setelah berada di dalam kamar, Robby menutupkan pintu dan sekaligus menguncikannya.
8193Please respect copyright.PENANAWRtlU6XOir
8193Please respect copyright.PENANADtzXix4vzR
“Bintangku sedang bersinar terang malam ini,” kata Robby, “karena aku kebagian yang pertama bercinta denganmu. Dan sekarang, aku yang beruntung, bisa memelukmu sepanjang malam…”
8193Please respect copyright.PENANANnZrL3WH3W
8193Please respect copyright.PENANAQZrZU7ot3c
“Cuma tidur bareng tanpa gituan lagi kan?” tanyaku dengan senyum. Sebenarnya aku senang juga mendapatkan Robby sebagai teman tidurku, karena ia memang kuanggap paling tampan di antara keempat teman suamiku itu.
8193Please respect copyright.PENANAqi20T6Boyr
8193Please respect copyright.PENANA7Qb6doXgwe
“Di dalam acaranya, memang tidak ada ketentuan khusus. Jadi…yaaaa, tergantung kesepakatan kita berdua aja,” kata Robby yang malam itu sudah mengenakan stelan piyama, “Tapi Erni tau kan…waktu acara menggangbang istriku seminggu yang lalu, yang beruntung menemani istriku semalam suntuk itu Yadi.”
8193Please respect copyright.PENANAADEbZd1A8e
8193Please respect copyright.PENANA7xFopfGZT8
“Iya, dia cerita,” kataku sambil mengangguk.
8193Please respect copyright.PENANAqlXf84xkx5
8193Please respect copyright.PENANAbRI3W0jhv2
“Dia cerita juga kalau malam itu dia ML sama istriku sampai dua kali? Hahahahaa…jadi bukan cuma nemenin tidur kan?”
8193Please respect copyright.PENANAJb3RWv8ffv
8193Please respect copyright.PENANATppfMjNcdP
“Masa sih?! Kalau soal itu dia gak cerita.”
8193Please respect copyright.PENANAzQ3K0EOp8a
8193Please respect copyright.PENANAn5of5FcEAD
“Istriku yang cerita,” kata Robby sambil merebahkan diri di sampingku.
8193Please respect copyright.PENANAN2CmYX5iGh
8193Please respect copyright.PENANAEBnnU9c7TX
Gemas juga aku mendengar keterangan Robby itu. Suamiku pasti habis-habisan dengan istri Robby yang bernama Nindy itu. Soalnya aku sudah pernah bertemu dengan Nindy. Dan aku juga tahu kalau istru Robby itu cantik.
8193Please respect copyright.PENANAflGxa2aqyx
8193Please respect copyright.PENANAdywQKP24u6
“Jadi dalam acara seminggu yang lalu itu, Yadi menyetubuhi istriku sampai empat kali. Karena ada acara curi-curian malam harinya itu.”
8193Please respect copyright.PENANAKcXXawAOa3
8193Please respect copyright.PENANAmp8Qi2dbMq
“Lalu sekarang mau balas dendam?” tanyaku sambil memeluk dada Robby.
8193Please respect copyright.PENANAjxIE8bRSxs
8193Please respect copyright.PENANAIwSdZqMIgV
“Jangan pake istilah balas dendam dong. Kan kita harus sepakat dulu, karena kalau malam ini kita ML, memang tidak tercantum dalam acara resminya, tapi tidak ada larangan. Jadi semuanya tergantung kesepakatan kita saja,” kata Robby sambil menyelinapkan tangannya ke dalam kimonoku, langsung menyentuh kemaluanku yang memang tidak mengenakan celana dalam ini.
8193Please respect copyright.PENANAmaxb6faeN2
8193Please respect copyright.PENANAW6qq3oA05o
8193Please respect copyright.PENANASPbdZ3JPmx
8193Please respect copyright.PENANAIZ4a0Nz8gb
8193Please respect copyright.PENANAYcucEGZOpU
************************************************************************************************
8193Please respect copyright.PENANApAz4gFj5n0
8193Please respect copyright.PENANAM2q8wsRELX
Lagi-lagi aku harus berhenti membaca catatan pengakuan istriku itu, karena aku menerima bbm dari Nancy. Memang sebelum berpisah di Rumah Cinta itu aku dan Nancy tukaran pin bbm. Tapi itu pertama kalinya aku menerima pesan Nancy lewat bbm. Isinya, “Mas Yadi….kapan kita mau ketemuan lagi? Aku kangen banget, Mas.”
8193Please respect copyright.PENANARWkMadsav6
Kubalas dengan: “Sama, aku juga kangen banget. Ini aku lagi di mall. Ke sini aja sekarang.”
8193Please respect copyright.PENANA8y8KRWo0jn
8193Please respect copyright.PENANAlkvxvuAoDC
“Mall mana?” tanya Nancy di bbm. Kujawab dengan mengetik nama mall langgananku ini.
8193Please respect copyright.PENANAW9yhfwLgxX
8193Please respect copyright.PENANApwbiXKgOOe
“Oke aku ke sana sebentar lagi. Mau pake taksi aja ya. Biar gak usah dua-dua mobil. Mas bawa mobil kan?”
8193Please respect copyright.PENANAY9kHzcXm27
8193Please respect copyright.PENANAKwkllYy4rE
“Iya. Aku tunggu ya. Emwuaaaahhhh….”
8193Please respect copyright.PENANARIZ1XbXv7B
8193Please respect copyright.PENANAPiqE9GMp6K
“Thanks…..I love U…emwuaaah….”
8193Please respect copyright.PENANAySJPgEtAdX
8193Please respect copyright.PENANACRmf00W9Sy
Selesai bbman dengan Nancy, aku menoleh ke arah tempat tidur. Kusut dan ada bagian yang masih basah. Bahkan masih ada noda darah walaupun hanya dua-tiga titik (bekas mengeksekusi virginitas Ita tadi). Maka kutelepon front office, minta agar seprainya diganti.
8193Please respect copyright.PENANAXROYjuTiWV
8193Please respect copyright.PENANApjGifbLpmF
Setelah kain seprai diganti dan dirapikan kembali, hatiku jadi tenang. Tak ada kesangsian lagi untuk mengajak Nancy ke dalam kamar ini.
8193Please respect copyright.PENANAtHPwd63iLR
8193Please respect copyright.PENANASG2YCdX0F6
Lalu aku keluar dari kamarku, melangkah ke arah pintu lift menuju mall.
8193Please respect copyright.PENANAa9meH0FwTt
8193Please respect copyright.PENANA7DdsjjIWAS
Sesaat kemudian aku sudah nongkrong di smoking area mall lagi.
8193Please respect copyright.PENANAEmVxzgsilF
8193Please respect copyright.PENANA1FrIwr9Eh6
Aku merasa nyaman nongkrong di mall ini. Merasa seperti berada di rumah sendiri. Bahkan aku punya rencana untuk ngambil counter untuk menempatkan Ita di sini. Dia bisa belajar bisnis kecil-kecilan, tanpa harus meninggalkan kuliahnya, karena ia bisa nungguin counter sambil membuka-buka diktat kuliahnya. Selain daripada itu, kalau mau ketemuan denganku, gampang sekali, tinggal melangkah ke ruang parkir, tanpa harus turun atau naik ke lantai lain, lalu masuk ke dalam lift dan langsung masuk ke hotel.
8193Please respect copyright.PENANACDtpsIiYh5
8193Please respect copyright.PENANAr0QfPYMqzn
8193Please respect copyright.PENANAs8kZPdZ5Al
Kopiku baru kuminum dua teguk, Nancy sudah muncul. Dalam gaun hijau tosca dengan hiasan manik-manik gemerlapan di seputar lehernya. Cantik dan anggun sekali Nancy di mataku sore itu. Dan yang sangat menawan, senyum manisnya itu. Benar-benar meluluhkan hatiku. Kalau bukan di tempat umum, mau saja kucium bibir sensual itu sepuasnya. Tapi tak urung juga Nancy mencium kedua belah pipiku.
8193Please respect copyright.PENANAEy3LuZZZcn
8193Please respect copyright.PENANA914VEpSV9k
“Sehat kan?” tanyaku setelah ia duduk di sampingku.
8193Please respect copyright.PENANAuhW0WKHhB2
8193Please respect copyright.PENANAIulcGagSPI
“Sehat,” sahutnya dengan nada lembut, “cuma kangen terus sama Mas Yadi. Kenapa ya?”
8193Please respect copyright.PENANAuxUgbEN3br
8193Please respect copyright.PENANAMlbY8Njy1K
“Sebenarnya hatiku juga seperti yang Nancy rasakan. Cuma gak diucapkan aja. Ohya, mau minum makan apa?”
8193Please respect copyright.PENANADXS9BEgx5U
8193Please respect copyright.PENANAAy9W6Cg0Mm
“Minta air jeruk panas aja, Mas. Jangan dijuice.”
8193Please respect copyright.PENANALNFUF5Jhhg
8193Please respect copyright.PENANA5HuFJFH4GC
“Oke,” kataku sambil melambaikan tangan ke pelayan counter aneka juice yang kebetulan lewat di depanku. “Minta air jeruk panas satu ya. Jangan dijuice,” kataku pada pelayan itu.
8193Please respect copyright.PENANAQOxlfudAHQ
8193Please respect copyright.PENANAgtCNWJWWdj
“Baik,” pelayan itu mengangguk, kemudian bergegas menuju counternya.
8193Please respect copyright.PENANAMR8lsXMnG0
8193Please respect copyright.PENANA9fDgCPD9bN
“Udah lama nongkrong di sini Mas?” tanya Nancy sesaat kemudian.
8193Please respect copyright.PENANAdWE3SG4GSI
8193Please respect copyright.PENANABdAhxp92Mo
“Udah cukup lama,” sahutku.
ns3.22.208.157da2