![](https://static.penana.com/images/chapter/1442260/lW_images_1.jpeg)
9.Hangatnya Birahi Erni
Aku sadar bahwa aku bukan Erni yang dahulu lagi. Bukan Erni yang lugu dan tidak mementingkan sex di atas segalanya lagi.
8487Please respect copyright.PENANAIugmgJS0sL
Ya, dahulu aku cuma menganggap sex sebagai kewajiban pasangan suami-istri belaka. Kalau suamiku menginginkannya, aku harus meladeninya. Karena sebagai seorang istri, aku wajib melayani hasrat birahi suamiku kapan pun ia menghendakinya. Kalau ia tidak menghendakinya, aku pun jarang memancing-mancing birahinya. Katakanlah aku seolah cuma seorang istri yang pasrah terhadap apa pun yang diinginkan oleh suamiku, sementara hasratku sendiri sering kutindas dengan menyibukkan diri pada usahaku (waktu masih punya toko dahulu).
8487Please respect copyright.PENANA6z7Abj1IiK
8487Please respect copyright.PENANAmgXK6k1Ye6
Tapi setelah suamiku memperkenalkan dunia sex yang berwarna-warni dan penuh variasi itu, sedikit demi sedikit diriku jadi berubah. Lalu aku merasa bahwa sex itu sesuatu yang teramat indah. Teramat hangat dan teramat nikmat.
8487Please respect copyright.PENANAMVfxm6XiX5
8487Please respect copyright.PENANA5lVbTjqO5A
Karena itu aku selalu bersemangat tiap kali suamiku mengajak wife swap dengan teman-temannya. Bahkan ketika aku digangbang oleh teman-temannya, aku pun tidak menolaknya.
8487Please respect copyright.PENANAlX7NBsjLTb
8487Please respect copyright.PENANAWRyA7fE8Df
Semuanya itu sangat fantastis bagiku. Bahkan kalau aku mengingat setiap langkah seksual yang telah kualami itu, hasrat birahiku sering berdesir-desir dan sulit mengendalikannya. Karena itu, atas izin dari suamiku sendiri, aku meredakan hasrat itu dengan lelaki lain. Syarat dari suamiku cuma harus mencatat setiap langkahku jika terjadi hubungan seksual dengan lelaki lain.
8487Please respect copyright.PENANAaU514iP7wF
8487Please respect copyright.PENANAzmpUIsnYLL
Walaupun diberi keleluasaan untuk mendapatkan lelaki lain manakala aku tak kuasa lagi menahan hasratku, namun aku berusaha untuk mengendalikan diri. Karena keutuhan perkawinanku dengan Bang Yadi, adalah di atas segala-galanya. Dan meski sudah ada beberapa lelaki yang singgah dalam perjalanan hidupku, namun aku tau bahwa cintaku hanya untuk Bang Yadi seorang.
8487Please respect copyright.PENANAR5KYBXNs9I
8487Please respect copyright.PENANAw8zujoVM53
Namun sampai kapan aku bisa bertahan dalam kendaliku sendiri ini? Bukankah makin lama suamiku makin jarang pulang? Bukankah kalau hasrat birahiku sedang menagih-nagih, aku sulit menguasai diri?
8487Please respect copyright.PENANAV23YmlVqdO
8487Please respect copyright.PENANAGWROjEmLvn
Aku bisa mengerti bahwa suamiku semakin sibuk dengan bisnis propertinya. Dan aku tahu bahwa kalau sedang mujur dalam bisnis propertinya, suamiku bisa mengeduk keuntungan ratusan juta rupiah. Bahkan ketika berhasil mencarikan buyer untuk sebuah hotel yang mau dijual oleh pemiliknya, suamiku mendapatkan keuntungan sampai milyaran rupiah.
8487Please respect copyright.PENANAap7YSKph9g
8487Please respect copyright.PENANAEOtHqKKIai
Sebagai istrinya, aku senang sekali melihat sukses demi sukses yang diraih oleh suamiku itu. Tapi apakah suamiku demikian tenggelamnya dalam urusan bisnis, sehingga makin lama makin jarang pulang? Apakah ia tak punya waktu lagi untuk membahagiakan diriku?
8487Please respect copyright.PENANAbm3txOaHDC
8487Please respect copyright.PENANAf6kMdfaPRg
Tapi aku selalu positive thinking. Biarlah, anggap saja suamiku itu seorang pejabat tinggi, yang hanya sesekali bisa berkumpul dengan keluarganya. Atau anggap saja suamiku itu seorang artis yang sangat sibuk di lokasi-lokasi shooting, sehingga aku harus menerima kesepianku sebagai suatu pengorbanan.
8487Please respect copyright.PENANAovofKWLKZg
8487Please respect copyright.PENANAXK9fDsJEiQ
Lagian dari sisi materi, suamiku telah memberiku harta yang berlimpah ruah (menurut levelku). Dari sisi materi, aku tak merasa kekurangan lagi. Bahkan berlebih terus, sehingga saldo di bankku makin lama makin membesar dan meyakinkan.
8487Please respect copyright.PENANAHFWJaB0ciX
8487Please respect copyright.PENANASn67Edika5
Kekuranganku hanya satu : Bahwa hasrat birahiku sering menagih-nagih tanpa solusi.
8487Please respect copyright.PENANAkYVRzAibr9
8487Please respect copyright.PENANAN3tltinF4b
Terkadang aku bertanya di dalam hati, apakah aku harus mengajak salah seorang lelaki yang pernah menggauliku untuk meredakan gejolak ini?
8487Please respect copyright.PENANAO9jPTDgaEa
8487Please respect copyright.PENANAfeUEwX3CuV
Tidak. Kalau pun aku terpaksa harus mendapatkan lelaki untuk hasrat birahi yang sering sulit mengendalikannya ini, aku harus mendapatkan lelaki baru. Bukan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.
8487Please respect copyright.PENANAjKwIxLEb1d
8487Please respect copyright.PENANAdeRBN8YuZK
Tapi siapa yang harus kupilih? Bukankah suamiku pernah menegurku setelah mengetahui skandalku dengan Jonathan, Rio dan Indra. Kata suamiku, “Jangan jadi pagar makan tanaman. Para penghuni wisma kos itu sumber rejeki kita. Jangan mereka diganggu dengan kebinalanmu. Kalau beritanya menyebar ke penghuni lain, mereka bisa antre untuk mendapatkanmu. Lalu urusan bisnisnya pasti kacau, gak jelas lagi hitungannya.”
8487Please respect copyright.PENANAkd6auEPFn4
8487Please respect copyright.PENANAP8BFHC66Bo
Tapi tahukah suamiku, bahwa kalau bayangan tentang sentuhan lelaki sedang merajalela, aku sering menggeliat-geliat sendiri di dalam kamarku sambil mengelus kemaluanku yang ingin dipuasi?
8487Please respect copyright.PENANA30O1ni1Wuo
8487Please respect copyright.PENANAVpn3xCZVqU
Lalu bagaimana dengan Victor, lelaki yang sudah berbulan-bulan menjadi teman chattingku itu?
8487Please respect copyright.PENANAXN63GFtwFT
8487Please respect copyright.PENANAQGOlVI7gik
Ya…di malam-malam kesepianku, aku jadi senang berkomunikasi dengan teman-temanku di situs gaul, yang lalu bergeser ke BBM. Salah seorang yang paling intens bbman denganku itu adalah Victor.
8487Please respect copyright.PENANA2FvpWTaHn4
8487Please respect copyright.PENANAsYt47WZ0V2
Tapi aku sengaja menutupi identitasku yang sebenarnya. Aku mengaku bernama Rani (karena nama panjangku memang Maharani). Mengaku sudah punya suami tapi selalu ditugaskan jauh di luar Jawa. Tempat tinggalku pun kusamarkan, kusebut saja nama kota yang bukan kotaku. Pokoknya aku mengaku sebagai wanita yang kesepian dengan kehidupan yang serba pas-pasan.
8487Please respect copyright.PENANAaNXUVpr9l3
8487Please respect copyright.PENANAaC35UdtHh5
Aku sengaja menyamarkan semuanya itu, karena takut kalau teman chatku cuma ingin mengincar hartaku, seperti banyak yang pernah terjadi dalam hubungan yang berawal dari dunia maya.
8487Please respect copyright.PENANAIzGSSe3SxV
8487Please respect copyright.PENANAkAFwSbuTb3
Menurut pengakuannya, Victor juga punya istri. Tapi istrinya ada masalah pada kandungannya, sehingga setelah melahirkan anak pertamanya, istrinya harus disterilkan, karena berbahaya kalau sampai hamil lagi. Kata Victor di bbmnya, “Sejak istriku disterilkan, entah karena sugestif atau memang punya istriku jadi gak enak lagi. Pokoknya aku jadi gak nafsu lagi main sama dia. Kalaupun sesekali main, rasanya aku memaksakan sekali.”
8487Please respect copyright.PENANAMyL6qabclR
8487Please respect copyright.PENANAWW80Wvlf2E
Banyak lagi curhat Victor di bbm. Kesimpulannya, ia merasa kemaluan istrinya jadi sangat tidak enak. Sehingga ia malas bersetubuh dengan istrinya. Meski rumah tangganya tetap dipertahankan, hanya demi anaknya itu, katanya.
8487Please respect copyright.PENANASOvWS0bnII
8487Please respect copyright.PENANA8cj6VopbFQ
Menurut pengakuannya pula, usia Victor kira-kira dua tahun lebih muda dariku. Sama-sama belum kepala tiga.
8487Please respect copyright.PENANAvtelefsbjV
8487Please respect copyright.PENANAeKrvj8yrxT
Sebenarnya bbman dengan Victor sudah cukup jauh. Bahkan sering juga telepon-teleponan di malam hari, kecuali kalau suamiku sedang ada di rumah.
8487Please respect copyright.PENANAdkSXlzPPMn
8487Please respect copyright.PENANA6hhchHJrFq
Aku juga sudah dikirimi beberapa foto Victor lewat bbm. Sebaliknya aku pun pernah mengirimkan foto-fotoku padanya.
8487Please respect copyright.PENANAZsktGmNQST
8487Please respect copyright.PENANAEaU6jjX5N2
Aku mengaku belum pernah selingkuh dengan lelaki lain. Apalagi yang lebih dari itu. Maka ketika ia minta fotoku dalam keadaan telanjang, kutolak mentah-mentah. Tapi ia lalu mengirimkan foto-foto sekujur tubuhnya dalam keadaan telanjang bulat. Bahkan banyak juga ia mengirimkan foto penisnya dalam keadaan ngaceng. Membuatku merinding dan berdesir-desir dalam amukan birahiku sendiri.
8487Please respect copyright.PENANAMQvzwjtXpP
8487Please respect copyright.PENANApQEv8P9u4W
Aku memang tetap jaim, tak mau mengirimkan foto telanjangku. Tapi tiap malam-malam kesepianku, aku suka menatap foto-foto penis Victor itu, sambil mengelus-elus kemaluanku sendiri, sambil membayangkan seandainya penis panjang gede itu dimainkan di dalam liang kemaluanku.
8487Please respect copyright.PENANAzciWf9aveO
8487Please respect copyright.PENANA08iRIIR0St
Sering aku digoda oleh hasrat birahiku sendiri seperti itu. Terkadang sampai tengah malam aku mengelus-elus kemaluanku di dalam kesendirianku. Dan esoknya pasti aku bangun terlambat.
8487Please respect copyright.PENANAtd8QudBqAf
8487Please respect copyright.PENANASL6kSeBYGX
Lalu, apakah aku harus memutuskan untuk ketemuan dengan Victor seperti yang sering ditawarkannya? Entahlah. Aku jadi peragu gini. Karena Victor baru akrab di dunia maya, tapi belum bertemu di dalam dunia nyata.
8487Please respect copyright.PENANAth7KlwdUwF
8487Please respect copyright.PENANAhQI8TYv1Uc
Dalam keadaan bimbang inilah tiba-tiba perhatianku tertuju kepada Billy, anak muda yang sudah tiga bulan bekerja sebagai kasir kantinku itu.
8487Please respect copyright.PENANArK66zf5n4d
8487Please respect copyright.PENANAFsRn9pdzAP
Kenapa aku tidak memanfaatkan dia? Bukankah bentuk Billy tidak mengecewakan? Kenapa aku harus jauh-jauh memikirkan Victor yang belum jelas jujur atau tidaknya?
8487Please respect copyright.PENANAn1MOvpX0vo
8487Please respect copyright.PENANARdqNT2g2KO
Ya, sekarang ini aku tidak membutuhkan lelaki setampan Arjuna. Yang penting lelaki dan kejantanannya.
8487Please respect copyright.PENANAFuvILQ9Ane
8487Please respect copyright.PENANAnB6w4oTo4v
Billy baru berusia 24 tahun. Ijazahnya juga cuma D3. Tapi itu sudah cukup. Bahkan dalam keadaan segelisah ini, lelaki tamatan SD pun boleh lah. Yang penting jantan dan bisa meredakan hasrat birahiku yang menagih-nagih terus ini.
8487Please respect copyright.PENANAZWIhBoJ4c4
8487Please respect copyright.PENANAGIG6IKKuoR
Maka malam itu…malam di mana gejolak birahiku sudah semakin memuncak ini, Billy menyetorkan uang pemasukan seharian tadi. Kuterima uang yang sudah dimasukkan ke kantong plastik itu, sambil berkata, “Jangan pulang dulu Bil. Ada yang mau diomongin. Di ruang tamu aja ngobrolnya yok.”
8487Please respect copyright.PENANAnUp8wdsKTo
8487Please respect copyright.PENANAEJYS1SdB6n
“Baik Bu,” sahut Billy sopan. Lalu mengikuti langkahku menuju ruang tamu.
8487Please respect copyright.PENANAFMDm8HGIG6
8487Please respect copyright.PENANArJHNuFb2BG
Billy duduk di sofa. Tetap dengan sikap sopan. Aku sengaja duduk di sampingnya. Ini pertama kalinya aku duduk disamping Billy.
8487Please respect copyright.PENANAW6BXMM6kMi
8487Please respect copyright.PENANAcv7n2NC9qw
Dan kutepuk lutut Billy perlahan, “Aku senang melihat ketelitian dan kerajinanmu selama berkerja di sini, Bil. Kamu sendiri gimana? Kerasan kerja di sini?”
8487Please respect copyright.PENANA55Kf0G5AGN
8487Please respect copyright.PENANABcqCP5oSvH
“Kerasan Bu. Cuman…rumah saya jauh di luar kota. Jadi kalau mau berangkat kerja, harus subuh sekali perginya dari rumah. Jadi kalau sekali-sekali saya telat datang, mohon Ibu memakluminya,” sahut Billy sambil menunduk.
8487Please respect copyright.PENANA8iqXinbZ4T
8487Please respect copyright.PENANAsr40u8aaaq
“Kamu masih tinggal sama orang tua kan?”
8487Please respect copyright.PENANADGh8mKZ4Mx
8487Please respect copyright.PENANAbrVIHGqXCC
“Iya Bu.”
8487Please respect copyright.PENANAz7lj36L6qR
8487Please respect copyright.PENANArlxQJtSNdS
“Terus…kalau kamu tinggal di sini, orangtuamu pasti ngijinin?”
8487Please respect copyright.PENANAjrXTvJAxa5
8487Please respect copyright.PENANAGrT12tQi1w
“Ohya…emang bisa saya tinggal di sini, Bu?”
8487Please respect copyright.PENANAH2K529qmxd
8487Please respect copyright.PENANAIv5GzwT49U
“Bisa. Pegawai yang cewek-cewek itu juga kan pada tidur di sini. Tapi kamu kan cowok, jadi kamarmu tidak boleh di berdekatan dengan kamar-kamar pegawai wanita. AYo lihat kamarnya sekarang,” kataku sambil bangkit, lalu melangkah ke belakang. Billy pun mengikuti langkahku.
8487Please respect copyright.PENANATaaaeGBnRo
8487Please respect copyright.PENANACsjHxbia3O
Kamar-kamar yang disediakan untuk pegawai wanita itu seperti bersatu dengan rumahku. Tapi sebenarnya mereka berada di luar batas rumahku. Karena kamar-kamar pegawai itu hanya menempel dindingnya ke dinding belakang rumahku. Tapi mereka tidak bisa sembarangan masuk ke dalam rumahku, karena di antara kamar-kamar mereka dengan rumahku, ada pintu besi yang selalu dikunci, kecuali kalau aku ingin memeriksa kamar-kamar pegawaiku itu.
8487Please respect copyright.PENANAHwYVNlFLTd
8487Please respect copyright.PENANAv5bGFRRDnM
Dan aku akan menempatkan Billy pada kamar paling belakang, tapi berada di dalam lingkungan rumah pribadiku.
8487Please respect copyright.PENANAlYSR2tYH4x
8487Please respect copyright.PENANASeuh3fC95m
Kamar itu tidak terlalu besar, tapi untuk bujangan seperti Billy cukup lah. Apalagi kamar itu dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet, bed dan furniture lainnya pun cukup bagus, bukan barang murahan seperti yang disediakan untuk pegawai wanita itu.
8487Please respect copyright.PENANAwMeZgHJWrW
8487Please respect copyright.PENANAzeTWcwJWyU
“Bagaimana?” tanyaku, “Seneng kalau ditempatkan di kamar ini?”
8487Please respect copyright.PENANAdOTGTJVTW2
8487Please respect copyright.PENANAzxJvMIilpN
Dengan sorot ceria Billy menyahut, “Wah…ini sih kamar yang benar-benar bagus, Bu. Tentu aja saya seneng kalau ditempatkan di sini. Tapi saya harus bayar berapa per bulannya Bu?”
8487Please respect copyright.PENANAGXVQRliMi9
8487Please respect copyright.PENANAC1b0OUhhrs
Pasti ia membayangkan aku ingin mengambil keuntungan dari peminjaman kamar itu. Dan kalau diberi harga, tentu saja kamar itu harus disewa dengan nilai mahal. Karena selain fasilitasnya serba lengkap, kamar itu pun menghadap ke kolam renang.
8487Please respect copyright.PENANAewuJ3sI9jL
8487Please respect copyright.PENANAbJHcGMbN3I
“Gratis,” kataku, “Yang penting kamu harus menjaga kebersihannya.”
8487Please respect copyright.PENANAvjUqbajMSh
8487Please respect copyright.PENANAQCwThEdeYe
Wajah Billy bersorot ceria, “Iya Bu…terimakasih. Ka…kapan saya bisa mulai tinggal di sini?”
8487Please respect copyright.PENANALmsoBDDL75
8487Please respect copyright.PENANAJU1h1wS1NP
“Sekarang juga bisa.”
8487Please respect copyright.PENANAYtMhwn76VO
8487Please respect copyright.PENANAdybpThsndX
“Iya Bu. Tapi saya harus bawa pakaian saya dulu, sekalian bilang juga kepada orang tua saya. Bagaimana kalau mulai besok Bu?”
8487Please respect copyright.PENANAlEKjcfVGMS
8487Please respect copyright.PENANAaBb6ZL6WP7
“Iya,” aku mengangguk sambil memperhatikan sosok Billy secara diam-diam. Kenapa tidak dari kemaren-kemaren aku perhatikan dia ya?
8487Please respect copyright.PENANAMWzOm1XEK8
8487Please respect copyright.PENANALvotVNqXEd
Sebenarnya aku sudah tak sabaran, ingin mendapatkan Billy pada malam itu juga. Tapi aku harus menindas gejolak ini, jangan sampai aku dianggap wanita murahan. Dan setelah Billy pulang, aku hanya bisa membayangkannya. Membayangkan digasak oleh lelaki belia itu. Tapi aku tidak mau bermasturbasi. Aku ingin murni dipuasi oleh seorang lelaki. Dan Billy sudah masuk ke dalam targetku. Tapi terburu-buru juga aku tak mau.
8487Please respect copyright.PENANAYcX37EqbTe
8487Please respect copyright.PENANAEatJaTLEQD
Esok paginya, Billy datang sambil membawa sebuah koper besar. Aku langsung menjemputnya dan mengajaknya ke pintu kamar yang sudah disediakan untuknya itu. Di dalam kamar itu aku berkata setengah berbisik, “Nanti kalau cewek-cewek itu nanya, kenapa kamu ditempatkan di lingkungan rumah pribadiku, bilang aja kamu itu sebenarnya masih familiku. Supaya mereka gak ngiri.”
8487Please respect copyright.PENANAojTot3EL7H
8487Please respect copyright.PENANAc2tedUNj8n
“Iya Bu,” sahutnya, “yang jelas, mulai hari ini saya gak usah nyiapin duit buat ongkos naik bus dan angkot.”
8487Please respect copyright.PENANAkkUsdHrGhO
8487Please respect copyright.PENANARRC23QzR0L
“Iya. Makan juga kamu bebas di sini. Aku takkan membatasi soal makan kepada semua pegawaikukan?”
8487Please respect copyright.PENANAYSH1FLPOuj
8487Please respect copyright.PENANANumUVDD6k6
“Iya Bu. Ohya…lemari ini boleh dipakai untuk pakaian saya?”
8487Please respect copyright.PENANAifIGmKB7TS
8487Please respect copyright.PENANAD8u5gS6Gt1
“Semua peralatan yang ada di dalam kamar ini boleh kamu pakai, Bil.”
8487Please respect copyright.PENANALI6mtKXb7z
8487Please respect copyright.PENANA9uFakZHFix
“Iya, terimakasih Bu,” kata Billy pada saat aku melangkah ke pintu lagi, kemudian meninggalkannya di dalam kamar itu. Biarlah ia merasa nyaman dulu di dalam kamar itu, tak usah kuganggu dulu.
8487Please respect copyright.PENANAXeqvOCMB0r
8487Please respect copyright.PENANAhhQmdSJFmV
Dan pada saat kantin mulai dibuka, Billy sudah nongkrong di depan cash register, sudah siap menunaikan tugasnya. Sementara dua pegawai wanitaku sedang menyapu dan mengepel lantai kantin.
8487Please respect copyright.PENANAyOwivRR7uW
8487Please respect copyright.PENANAONgdQ07zfO
Beberapa menit kemudian kantin itu mulai ramai dikunjungi para penghuni kos yang ingin makan sarapan pagi.
8487Please respect copyright.PENANANCABR7dA1H
8487Please respect copyright.PENANA1XPxqEB1iD
Sejak hari itu, Billy tak pernah telat masuk kerja lagi. Tentu saja, karena ia sudah tinggal di rumah pribadiku. Sehingga tak banyak waktu dan uang yang harus dibuang sia-sia lagi, tinggal melangkah dari kamarnya ke kantin, lalu siap bekerja.
8487Please respect copyright.PENANAMC9tSHBrOC
8487Please respect copyright.PENANAkGJpyQ9SiG
Sementara itu otakku berputar terus. Meski tujuanku simple sekali. Ingin dipuasi oleh anak muda yang usianya 5 tahun lebih muda dariku itu.
8487Please respect copyright.PENANAmEc7D8uURB
8487Please respect copyright.PENANAQDEP83tueb
8487Please respect copyright.PENANAoZJxofveEZ
Sembilan hari kemudian, aku tak bisa lagi menahan gejolak birahiku ini. Diawali percakapan di depan meja kasir, ketika kantinku sudah sepi dan siap-siap untuk ditutup.
8487Please respect copyright.PENANAFaoUOQenRI
8487Please respect copyright.PENANAbVYtX2LR1G
Billy sedang menghitung uang yang baru dikeluarkan dari laci cash register. Sementara aku berdiri di depan meja kasir yang agak tinggi seperti meja bar itu.
8487Please respect copyright.PENANAkFTwk3TK2n
8487Please respect copyright.PENANASVRFFp5ytY
“Gimana setelah tinggal di sini? Sehabis kerja, bisa istirahat sepuasnya kan?” tanyaku perlahan, takut terdengar oleh pegawai wanita yang sedang mengangkut piring-piring kotor ke tempat cuci piring.
8487Please respect copyright.PENANALgecdliF5c
8487Please respect copyright.PENANAjTGAANrVVi
“Enak sekali Bu. Kalau di rumah malah suka digangguin adik-adik. Kadang harus bantu mereka ngerjain pe-ernya,” sahutnya.
8487Please respect copyright.PENANAH4b3eyxZxb
8487Please respect copyright.PENANAZBJHfmmB4D
“Adikmu berapa orang?”
8487Please respect copyright.PENANAnwLVZAuZ8V
8487Please respect copyright.PENANA90IQbXDeCq
“Empat orang Bu. Cowok semua.”
8487Please respect copyright.PENANAYrwY0rUnyw
8487Please respect copyright.PENANAlkPkLSetEa
“Kamu anak sulung?”
8487Please respect copyright.PENANAWg6XCljm3z
8487Please respect copyright.PENANAXr8GlOct76
“Iya Bu.”
8487Please respect copyright.PENANARx6Ol1ZNKf
8487Please respect copyright.PENANAhsox4mPS7Q
“Tapi kalau di rumah banyak adik yang suka gangguin, di sini malah kesepian ya?”
8487Please respect copyright.PENANAqO8IsXnV5U
8487Please respect copyright.PENANALadci00Jfk
“Heheheee…iya Bu.”
8487Please respect copyright.PENANAnU17vaWlNq
8487Please respect copyright.PENANAoyTJ1nd45B
Aku menengok ke kanan kiriku, lalu berkata setengah berbisik, “Ya udah…nanti malam aku temenin ya…biar kamu jangan kesepian lagi.” Ucapan itu kususul dengan cubitan kecil di lengan Billy.
8487Please respect copyright.PENANA4RyUBIfjIU
8487Please respect copyright.PENANAgm0WN7mc0x
Billy terperangah. Menatapku sesaat. Lalu tersenyum-senyum.
8487Please respect copyright.PENANA6FzsR3ACGw
8487Please respect copyright.PENANAf6SOI8QHBw
Dan kutinggalkan kantin, menuju ruang tamu. Duduk di sofa dan berpikir sebentar, lalu masuk ke dalam kamarku. Dan masuk ke kamar mandi, lalu mandi sebersih-bersihnya.
8487Please respect copyright.PENANAKFPRS0vFtu
8487Please respect copyright.PENANABzDyJ1pvIT
Selesai mandi, kusemprotkan parfum ke setiap lekuk krusialku, lalu kuambil kimono putihku yang masih baru dari lemari pakaian di kamar mandi. Kukenakan celana dalam yang masih baru juga, lalu kukenakan kimono putih itu, tanpa mengenakan bra di baliknya.
8487Please respect copyright.PENANAr7ummCZjCE
8487Please respect copyright.PENANA5YEFlVLPrI
Sebenarnya tiap malam kalau mau tidur, aku tak pernah mengenakan bra. Bahkan terkadang celana dalam pun tak kukenakan.Tapi malam itu aku memang punya tujuan “khusus”, makanya sengaja tak kukenakan bra. Payudaraku yang masih terawat ini pun tak lepas dari semprotan parfum, supaya kesannya semakin indah nanti.
8487Please respect copyright.PENANAl9YcAMRArS
8487Please respect copyright.PENANAq4dTIVqUld
Tak lama kemudian terdengar langkah Billy menuju kamarnya yang cuma terhalang tiga kamar ke arah belakang. Sesaat berikutnya, aku melangkah juga menuju pintu kamarnya. Kuketuk pintu kamarnya yang sudah tertutup itu.
8487Please respect copyright.PENANArKDMeUE7LL
8487Please respect copyright.PENANATS06D9wOtZ
Billy membuka pintu itu. Tadinya aku mau langsung menyergapnya. Tapi aku tak mau terlalu murahan. Aku ingin melewati suatu proses yang mengesankan.
8487Please respect copyright.PENANAUgUmSN8MbE
8487Please respect copyright.PENANAyKsAfBysU5
“Bil…temani aku ngobrol di depan yuk,” kataku.
8487Please respect copyright.PENANANFcHaEAHG0
8487Please respect copyright.PENANAkfRqwx1cTN
“Iya Bu…tapi boleh saya mandi dulu, Bu?”
8487Please respect copyright.PENANA6PURDbYbRf
8487Please respect copyright.PENANAwS5RSbf3La
Aku mengangguk sambil berkata, “Kutunggu di ruang tamu ya.”
8487Please respect copyright.PENANApchU4rUidl
8487Please respect copyright.PENANAkQQtvre43t
“Iya Bu.”
8487Please respect copyright.PENANAxfJdnABVeu
8487Please respect copyright.PENANA9Y3WgPnbmD
Lalu aku melangkah ke depan. Kututupkan semua tirai di ruang tamu. Lalu kumatikan lampu gantung dan beberapa lampu yang terlalu terang cahayanya. Lalu kunyalakan lampu led kecil, sehingga ruang tamu itu jadi tampak remang-remang.
8487Please respect copyright.PENANAJAkX4yclVi
8487Please respect copyright.PENANAwhFXXtMg1L
Lalu kuputar MP3 album Sixpence None The Richer, group favoritku sejak tahun 2002. Volumenya kecil saja, sehingga suaranya terdengar sayup-sayup di ruang tamu ini.
8487Please respect copyright.PENANAttoG8ZpduY
8487Please respect copyright.PENANASLpwGV9ZWd
Tak lama kemudian Billy muncul di ruang tamu yang cuma diterangi sinar remang-remang ini. Ia tampak ganteng, meski cuma mengenakan kaus oblong putih dan celana training biru muda begitu.
8487Please respect copyright.PENANA5dgvOVGc1L
8487Please respect copyright.PENANAi3Wb8oTvi2
“Sini duduknya Bil,” kataku sambil menepuk kain sofa di sebelah pahaku.
8487Please respect copyright.PENANAuRaB5wHnto
8487Please respect copyright.PENANAAB2SRBhSFH
Dengan ragu Billy duduk di samping kananku, tapi agak menepi ke pinggiran sofa. Tentu ia masih sungkan, meski tadi sudah dipancing dengan kata-kata di meja kasir.
8487Please respect copyright.PENANARZYtjDJPur
8487Please respect copyright.PENANAM2p00GQDjp
“Sinilah duduknya, kayak mau digigit aja,” kataku sambil meraih pergelangan tangan Billy, supaya duduknya merapat padaku.
8487Please respect copyright.PENANApPrrOP9s8M
8487Please respect copyright.PENANARLsvjmFEgq
“Waktu belum kerja, kalau malam suka ke mana aja, Bil?” tanyaku sesaat kemudian.
8487Please respect copyright.PENANAumzfv8kiLv
8487Please respect copyright.PENANAy29YTflQOn
“Paling juga bantu adik-adik bikin pe-er, Bu.”
8487Please respect copyright.PENANAAthzZEsGFI
8487Please respect copyright.PENANADRT8yvLyvy
“Emangnya kamu gak punya pacar?”
8487Please respect copyright.PENANAZHakbGv9l7
8487Please respect copyright.PENANAPeaVSrGnIv
“Sampe sekarang masih jomblo Bu.”
8487Please respect copyright.PENANA3zo7rqpihi
8487Please respect copyright.PENANAAaT43sNw1a
“Ah, masa? Aku gak percaya ah.”
8487Please respect copyright.PENANAuX1DYK0Njo
8487Please respect copyright.PENANA5Prp8tb7Bx
“Betul Bu. Waktu masih di SMA pernah punya pacar. Tapi ya gitulah, cuma cinta monyet.”
8487Please respect copyright.PENANAAPvAAQupJn
8487Please respect copyright.PENANAkF8JdAKRFn
“Setelah kuliah punya pacar juga kan?”
8487Please respect copyright.PENANArr6SL5EAAe
8487Please respect copyright.PENANAhWm88DlL6t
“Gak Bu. Saya kasihan sama orang tua, untuk biayai kuliah sampai de tiga juga habis-habisan. Kalau saya pacaran segala kan nyusahin Bu.”
8487Please respect copyright.PENANAia9WtbJW8N
8487Please respect copyright.PENANAbwkoQSyr15
“Umurmu cuma lima tahun lebih muda dariku. Panggil mbak aja deh sama aku. Gak usah bu-buan.”
8487Please respect copyright.PENANAyWZfElCfal
8487Please respect copyright.PENANAhJ7VFJMuv2
“Iya Bu…eh…Mbak…”
8487Please respect copyright.PENANA9QABpqsU1B
8487Please respect copyright.PENANAE1iILLsEgL
“Waktu pacaran kamu ngapain aja sama pacarmu?”
8487Please respect copyright.PENANACx3IiXNyA4
8487Please respect copyright.PENANAFmekQpgkbG
“Cuma ngobrol doang Mbak.”
8487Please respect copyright.PENANABKvBJPIBiE
8487Please respect copyright.PENANAmoIyr5Bog4
“Ah…masa? Ciuman juga gak pernah?”
8487Please respect copyright.PENANAEmsrCQpCMY
8487Please respect copyright.PENANAHHiPI5f8Cz
“Sering sih. Tapi ya sebatas mmm…pokoknya dari dada ke atas. Hehehee…”
8487Please respect copyright.PENANAKmD4xrEYtA
8487Please respect copyright.PENANA41DadoGT3U
“Dari perut ke bawah gak?”
8487Please respect copyright.PENANA5gCArK2ajU
8487Please respect copyright.PENANAEL4fpMAUQg
“Gak berani Mbak. Baru mau megang perut juga dia marah.”
8487Please respect copyright.PENANA954X57aDyi
8487Please respect copyright.PENANArHXMzLO3O0
“Aku minta jawaban yang sejujur-jujurnya ya. Kamu pernah berhubungan seks dengan wanita?” tanyaku sambil menatapnya dengan penuh selidik.
8487Please respect copyright.PENANAFDl30Q59y4
8487Please respect copyright.PENANAINV6AWfy7N
“Pernah, tapi bukan dengan pacar.”
8487Please respect copyright.PENANA7JvowzM12o
8487Please respect copyright.PENANAdM1Skhrk6Q
“Bukan dengan pacar ?! Lantas sama siapa?”
8487Please respect copyright.PENANAtk58XtHtBi
8487Please respect copyright.PENANAmyGmUxR9r1
“Sama dosen Mbak…hehehe….”
8487Please respect copyright.PENANAJc5xXz8D8T
8487Please respect copyright.PENANAfxX7gzTHc8
“Ohya?! Dosenmu pasti lebih tua darimu kan?”
8487Please respect copyright.PENANAtXjXr0EGL0
8487Please respect copyright.PENANAtXkadMs4WJ
“Iya Mbak. Soalnya saya…saya suka sama wanita yang lebih tua.”
8487Please respect copyright.PENANALwSL2FyJpx
8487Please respect copyright.PENANAqOkQUWc6DK
“Jadi, sama aku juga suka kan?” tanyaku sambil memegang tangannya. Dan meremasnya dengan lembut.
8487Please respect copyright.PENANABwOuYyBUzo
8487Please respect copyright.PENANAOlvzCUqViG
“Sama Mbak? Wah…saya gak berani…Mbak kan boss saya.”
8487Please respect copyright.PENANA7KpYvjbGGr
8487Please respect copyright.PENANASj1C1bz4Cw
“Santai aja Bil…kamu kan tau, suamiku jarang pulang. Mmm…aku ini sebenarnya istri yang kesepian Bil,” kataku sambil menarik tangan Billy ke balik kimono bagian dadaku.
8487Please respect copyright.PENANAyF3cPCu3Me
8487Please respect copyright.PENANAPYJt9kMyBf
Billy tampak kaget, mungkin karena ia langsung menyentuh payudaraku yang no bra ini.
8487Please respect copyright.PENANAqKl7wGMqRb
8487Please respect copyright.PENANA06xrlx9Ht0
Terdengar lagu Kiss Me berkumandang perlahan. Membuat perasaanku jadi semakin romantis.
8487Please respect copyright.PENANAe6r4ELuf0q
8487Please respect copyright.PENANAMG1TUusgGC
“Remas deh…tapi jangan terlalu keras ya,” kataku setengah berbisik.
8487Please respect copyright.PENANADSVToNNBVo
8487Please respect copyright.PENANA9pprV9xwVO
“I…iya Mbak…” Billy mulai melakukan apa yang kuminta. Tangan kanannya meremas payudaraku dengan lembut.
8487Please respect copyright.PENANAkr2FiGXsPo
8487Please respect copyright.PENANA4dnFFtk35d
Remasan Billy membuatku horny. Maka tanpa ragu-ragu lagi kulingkarkan lenganku di lehernya, lalu kuciumi bibirnya, sehingga ia terasa gelagapan pada mulanya, tapi lama kelamaan ia mulai membalas lumatanku, sementara belahan kimonoku semakin terbuka lebar, sehingga sepasang payudaraku pun tersembul sepenuhnya.
8487Please respect copyright.PENANAPgYBFzbN24
8487Please respect copyright.PENANABFyeiZe5yv
Tanpa buang-buang waktu lagi, kulepaskan kimonoku sekalian. Sehingga aku tinggal mengenakan celana dalam saja.
8487Please respect copyright.PENANAZffsdQcVfB
8487Please respect copyright.PENANA9DjXHgKb0J
Billy semakin gelagapan kelihatannya. Tapi kutarik lagi tangan kanannya, dan menempelkan telapak tangan itu di payudaraku. Sementara tangan kirinya kutarik, lalu diselinapkan ke balik lingkaran karet celana dalamku, kumasukkan terus tangan itu sampai menyentuh kemaluanku.
8487Please respect copyright.PENANAYE2J3Pp3CN
8487Please respect copyright.PENANAFVs4ZoZDhc
“Ooo…ooo…oooh…Mbak….” cetus Billy tersendat-sendat, mungkin karena sudah bergelut dengan nafsunya.
8487Please respect copyright.PENANAaJGojCoZc9
8487Please respect copyright.PENANAAWETf3WRMy
“Mainkanlah…aku seneng kok….”
8487Please respect copyright.PENANAr5oxtJICDj
8487Please respect copyright.PENANAhcgub0oesI
“Bo…boleh celana dalamnya dilepaskan Mbak? Takut robek…”
8487Please respect copyright.PENANAjmhkNdNOSI
8487Please respect copyright.PENANA7RvCtO3cfP
“Iya lepaskanlah,” sahutku sambil menelentang di atas sofa.
8487Please respect copyright.PENANAhjWASFUWOq
8487Please respect copyright.PENANAVNITQJVVNF
Dengan hati-hati Billy menurunkan celana dalamku sampai terlepas di kakiku.
8487Please respect copyright.PENANAddLRx53gXc
8487Please respect copyright.PENANAoYuTMvIYpK
Tangannya tampak gemetaran waktu mau menyentuh kemaluanku yang tak tertutup apa-apa lagi ini. Kucairkan keraguannya itu dengan menarik tangannya sampai menyentuh kemaluanku. “Jangan takut-takut…sentuhlah semaumu…jilatin juga boleh…”
8487Please respect copyright.PENANAze14t76vUR
8487Please respect copyright.PENANAu6Vw7vtm4v
“Iya…iya…” Billy mengangguk-angguk dengan sorot bersemangat. Tentu saja. Masa sih dia gak tergiur oleh kemulusan tubuhku dan kemolekan kemaluanku yang selalu kurawat dan kusterilkan dari hal-hal yang kurang aman dan nyaman?
8487Please respect copyright.PENANAQgjpoVPisf
8487Please respect copyright.PENANAHZNQTGwiv4
“Tapi nanti dulu…jangan curang dong, kamu juga harus telanjang” kataku sambil bangkit dan menarik celana training sekaligus celana dalam Billy sampai terlepas dari kakinya. Dan wow…kupegang batang kemaluan Billy yang ternyata sudah tegang sekali, sampai mengacung ke atas. Lumayan gede, meski tidak segede penis suamiku, tapi panjang sekali. Kalau dibandingkan dengan penis suamiku, pasti penis Billy ini lebih panjang…!
8487Please respect copyright.PENANAuw1tyT3iur
8487Please respect copyright.PENANAkTx1zkpAs5
Hasrat birahi semakin menguasai diriku. Tapi setelah melepaskan kaus oblong Billy, aku menelentang kembali, sambil merenggangkan kedua belah kakiku.
8487Please respect copyright.PENANASsM9jClPzb
8487Please respect copyright.PENANA4FVH0ea4wY
Sofa yang sandarannya bisa direbahkan sehingga berbentuk bed yang cukup lebar, membuatku leluasa untuk melakukan apa pun bersama Billy.
8487Please respect copyright.PENANApbjvwNKkoV
8487Please respect copyright.PENANASvLbAcafB0
Sebenarnya nafsuku sudah memuncak dan membuatku sulit mengendalikan diri. Tapi kubiarkan dulu Billy menciumi kemaluanku dengan lahapnya. Lalu lidahnya pun mulai terjulur dan jilatan-jilatan liarnya mulai kurasakan….jilatan yang membuatku terpejam-pejam dalam arus nikmat yang makin lama makin menjadi-jadi.
8487Please respect copyright.PENANAW7V0HD3rog
8487Please respect copyright.PENANAKVpdwvGUUI
Dan di balik rasa nikmat ini terselip rasa sayang padanya. Karena ia sedang membuang rasa jijiknya dengan menjilati bagian yang terpeka di tubuhku ini. Maka ketika aku semakin merasa syur, kubelai rambut Billy dengan lembut, sebagai rasa sayang dan tanda terima kasih yang tak terucapkan
8487Please respect copyright.PENANAJ18jKw8NeJ
8487Please respect copyright.PENANAeK6QIg5muQ
Tapi di dalam kemaluanku ini sudah ada kedutan-kedutan…pertanda hasratku sudah tak terbendung lagi. Dan memang terasa liang kemaluanku sudah basah. Maka kutarik kepala Billy agar merayap ke atas tubuhku sambil berkata. “Udah Bil…masukin aja punyamu….”
8487Please respect copyright.PENANAjlklLv57Hh
8487Please respect copyright.PENANAvfxDqUhHrM
“I…iya Mbak.”
8487Please respect copyright.PENANAtUr3dSrVdm
8487Please respect copyright.PENANAJG3rlGlk8v
Lalu Billy meletakkan batang kemaluannya pada posisi yang tepat, disusul dengan tekanannya yang agak kuat, sehingga batang kemaluan Billy mulai melesak masuk ke dalam liang kewanitaanku,.
8487Please respect copyright.PENANAYFkCyGPBX7
8487Please respect copyright.PENANAxxgF4KYFgV
Duuuuh…pas aku sedang menginginkannya, kini aku mendapatkannya….bukan main nikmatnya. Baru dimasuki penis Billy aja sudah terasa srrrrrrr….nikmat sekali. Apalagi setelah ia menggerak-gerakkannya, maju mundur di dalam liang senggamaku, o my God….enak banget !
8487Please respect copyright.PENANA2d7y9TMWEo
8487Please respect copyright.PENANAbXCJ6EDgPI
Maka tanpa sungkan-sungkan lagi kupeluk leher Billy dan kuciumi bibirnya sambil mulai menggoyang-goyangkan pinggulku dengan ayunan yang sudah terlatih, sehingga Billy mengentotku dengan mata terpejam-pejam, pasti karena saking enaknya goyangan pinggulku ini.
8487Please respect copyright.PENANA7yzIjo360e
8487Please respect copyright.PENANAAf86l3AxUe
“Duuuh Billy…ini enak banget, sayang….” cetusku seolah terlontar begitu saja. Ini pertama kalinya aku memanggil sayang kepadanya.
8487Please respect copyright.PENANAgwPF15TV0h
8487Please respect copyright.PENANA1rh7AMCu5w
“Punya Mbak juga ee…enak sekali, Mbaaak…” sahut Billy tanpa menghentikan entotannya.
8487Please respect copyright.PENANAX96N9PBrER
8487Please respect copyright.PENANAofgn4D3A0y
Makin lama entotan Billy terasa makin nikmat …makin nikmat dan makin nikmat saja rasanya. Sehingga aku seolah baru sekali ini merasakan nikmatnya disetubuhi pria. Maklum, sudah cukup lama aku tidak digauli oleh pria.
8487Please respect copyright.PENANA9cREPddyoC
8487Please respect copyright.PENANAuz1IlSMo17
Billy pun melengkapi kenikmatanku dengan ciuman-ciuman hangatnya di bibirku, di leherku yang mulai keringatan dan di pentil payudaraku. Sedangkan penisnya yang begitu panjang, mampu “menggedor-gedor” dasar liang senggamaku. Justru inilah yang membuatku nikmat sekali.
8487Please respect copyright.PENANARfREVgBson
8487Please respect copyright.PENANAmYBrb6Dmlq
Tapi saking lamanya aku tidak merasakan nikmatnya bersetubuh, maka belasan menit kemudian aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku (orgasme). Maka dengan sangat binal kuayun pinggulku, dengan maksud agar kelentitku sering bergesekan dengan penis Billy. “Billy…aku…aku mau lepas Bil…..iya…iyaaa….percepat entotannya sayang…iya…iyaaaa…….ooooooh….” cetusku berlontaran begitu saja dari mulutku.
8487Please respect copyright.PENANASnt1TXfF9R
8487Please respect copyright.PENANAj1eZ615Zs5
Billy pun memenuhi keinginanku. Ia mempercepat entotannya…batang kemaluannya maju-mundur-maju-mundur-maju-mundur……sementara goyangan pinggulku yang menghentak-hentak berhasil membuat gesekan kelentitku dengan penis Billy…sehingga akhirnya tubuhku menggeliat…lalu mengejang….berkelojot dan terkulai dalam kepuasan. Terasa liang senggamaku mengejut-ngejut sendiri, sementara Billy tetap ganas mengentotku.
8487Please respect copyright.PENANAkREl7fqJcm
8487Please respect copyright.PENANAxgLmgzvvjI
Ooooh…luar biasa nikmatnya.
8487Please respect copyright.PENANAos5hX2UwU3
8487Please respect copyright.PENANAIq1o4lGNsq
Kutahan pantat Billy sambil berkata, “Stop dulu….duuuh…ini enak sekali, Bil…”
8487Please respect copyright.PENANAa7hzRxEEaN
8487Please respect copyright.PENANADcZIyYwpi4
Billy pun menghentikan dulu entotannya. Membiarkan batang kemaluannya tertanam di dalam liang senggamaku.
8487Please respect copyright.PENANABkI4D09Ts9
8487Please respect copyright.PENANAWYcbwZ4Q8p
“Mbak…bagaimana kalau nanti saya ketagihan? Soalnya ini enak sekali Mbak…” ucap Billy setgengah berbisik.
8487Please respect copyright.PENANAiVEMViA54c
8487Please respect copyright.PENANAYIRc1IvAZl
“Santai aja Bil…kapan pun kamu mau, tinggal ngomong aja…mau sepuluh kali dalam semalam juga aku kasih….yang penting kamu kerasan tinggal di sini dan bekerja sebaik mungkin ya.”
8487Please respect copyright.PENANAGG990IPiyu
8487Please respect copyright.PENANAdHMcuuWcwB
“Iya Mbak…saya janji soal itu sih…”
8487Please respect copyright.PENANA1kVK1FNeuk
8487Please respect copyright.PENANAHY1JD4os6H
“Tapi ingat Bil…semua ini rahasia kita berdua saja. Jangan sampai ada yang tau…”
8487Please respect copyright.PENANARef6GypcKk
8487Please respect copyright.PENANA6cky6bIs2e
“Iya Mbak, saya janji juga soal itu…saya akan merahasiakannya.”
8487Please respect copyright.PENANA4nmURHkqGO
8487Please respect copyright.PENANA4oZrt988P0
“Jadi di depan orang lain, sikap kita harus biasa-biasa saja, seperti kemaren-kemaren. Jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan.”
8487Please respect copyright.PENANAJOyk30UyLj
8487Please respect copyright.PENANAVZtaCzg1kY
“I…iya Mbak….”
8487Please respect copyright.PENANA6eWbjv78om
8487Please respect copyright.PENANAOy9VjCvCoa
“Ayo…sekarang entot lagi seperti tadi, Bil…”
8487Please respect copyright.PENANA3geydqkiD4
8487Please respect copyright.PENANAoMVa36gaMQ
Billy mengangguk perlahan. Lalu mulai menggerakkan batang kemaluannya kembali, bermaju-mundur dalam liang senggamaku yang sudah basah ini.
8487Please respect copyright.PENANAee1YORHGRy
8487Please respect copyright.PENANAXQM1igUBKF
Aku mulai dimanjakan oleh keindahan dan kenikmatan birahi lagi. Kenikmatan yang membuatku menggeliat, merintih dan mendesah.
8487Please respect copyright.PENANAVQoNNflNEC
8487Please respect copyright.PENANAEfzQ6cG7dT
Dak-duk-dak-duk….puncak penis Billy kembali menonjok-nonjok dasar liang senggamaku lagi. Inilah keistimewaan penis panjang, yang mampu terus-terusan menyundul dasar liang senggamaku. Hal seperti ini tak mungkin kurasakan kalau dientot oleh penis yang panjangnya biasa-biasa saja.
8487Please respect copyright.PENANA3TKUfBH40W
8487Please respect copyright.PENANAwu8e12ToEP
“Bil…nanti kita barengin ya…biar nikmaaat….” bisikku pada suatu saat.
8487Please respect copyright.PENANA4OOI18rKT8
8487Please respect copyright.PENANA9B97Pzr4mm
“I…iyaaa..aa..Mbak….” sahut Billy terengah-engah
8487Please respect copyright.PENANA0Czm6xx1qq
8487Please respect copyright.PENANAcEL7zmPECb
“Mau ganti posisi?” tanyaku sambil menciumi pipi Billy yang sudah berkeringat.
8487Please respect copyright.PENANAyCYYFVgutb
8487Please respect copyright.PENANAT5tS2htHuB
“Nggak usah Mbak….ini lagi enak-enaknya…” sahut Billy disusul dengan pagutan mesranya, yang lalu berubah menjadi lumatan, yang kubalas dengan lumatan pula. Sementara salah satu tangannya asyik meremas-remas payudaraku.
8487Please respect copyright.PENANANg3jPFbIgJ
8487Please respect copyright.PENANAOUZ3dvEKB2
Oh, ini indah sekali. Bersetubuh sambil berciuman demikian lamanya, membuat desir-desir birahiku seolah arus yang menjalar ke mana-mana.
8487Please respect copyright.PENANAbCzBYdZsAq
8487Please respect copyright.PENANAoA0ZCHSfHK
Setelah cukup lama merasakan nikmatnya disetubuhi oleh Billy, akhirnya aku merasa akan mencapai orgasme yang kedua. Maka sambil meremas-remas rambut Billy, aku berkata setengah berbisik, “Bil…aku mau lepas lagi…ayo barengin Bil…”
8487Please respect copyright.PENANANMIJzWcZ0T
8487Please respect copyright.PENANAjnzHIRvzQI
“Boleh lepasin…di… di dalam Mbak?” cetusnya tersengal.
8487Please respect copyright.PENANA9tsxUUFxMx
8487Please respect copyright.PENANAV7aaDNIoru
“Iya…di dalam aja…..oooh…Billy…aku sayang kamu…Billy…aku sayang kamu, Billy….sayaaaang…” celotehku berlontaran begitu saja ketika puncak kenikmatanku makin dekat…makin dekat dan makin dekat…!
8487Please respect copyright.PENANA6XKQ262uIq
8487Please respect copyright.PENANAzYmtyqhDjX
Untunglah Billy langsung mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku berkelojotan di puncak kenikmatanku, lalu mengejang tegang…Billy pun sudah tiba di puncak kenikmatannya. Billy mendorong batang kemaluannya sedalam-dalamnya, sampai terasa mendesak dasar liang kemaluanku…oooh…ini indah sekali…bahwa ketika liang senggamaku berkedut-kedut nikmat, moncong penis Billy pun menembak-nembakkan cairan kental hangatnya….betapa indahnya semua ini…!
8487Please respect copyright.PENANAvKdqs2aruV
8487Please respect copyright.PENANACa6j2DjLfa
Emwuaaaah…emwuaaah…emwuaaah…kuciumi bibir Billy sebagai tanda terima kasihku. Karena sekian lamanya aku mendambakan gumulan dan entotan lelaki, kini tercapai sudah. Bahkan Billy akan kuanggap sebagai “tabunganku”. Tabungan yang sewaktu-waktu boleh kuminta dan kupakai.
8487Please respect copyright.PENANADUeflwxq8f
8487Please respect copyright.PENANAsrFEtOi1lV
“Mbak…luar biasa sekali rasanya….terimakasih Mbak….saya puas sekali,” kata Billy setelah duduk di sampingku, dalam keadaan masih sama-sama telanjang bulat.
8487Please respect copyright.PENANAzN88jplVKz
8487Please respect copyright.PENANAG4p1V38uS8
Dengan lembut kubelai rambut anak muda itu sambil berkata, “Aku tak mau jadi orang munafik. Kita saling membutuhkan, Bil…”
8487Please respect copyright.PENANAZQ88VzWNSu
8487Please respect copyright.PENANAadaoDG5h4i
“Kalau saya kepengen…Mbak akan tetap ngasih?” tanya Billy sambil mencioumi puting payudaraku.
8487Please respect copyright.PENANAIeUXgj5SBb
8487Please respect copyright.PENANAj47oyEnFZL
“Iya,” aku mengangguk, “Sebaliknya, kalau aku lagi kepengen, kamu harus siap ya.”
8487Please respect copyright.PENANAsMLCYfnJhI
8487Please respect copyright.PENANAWDKiYrMAkJ
“Siap Mbak. Saya akan selalu siap.”
8487Please respect copyright.PENANAORTlU3meBm
8487Please respect copyright.PENANAlmHHo8Fzc9
Aku bangkit sambil meraih pergelangan tangan Billy, “Temani aku mandi yok…”
8487Please respect copyright.PENANAyl10259BTZ
8487Please respect copyright.PENANAy3c4cYQ5QO
Billy mengiyakan sambil mengikuti langkahku ke dalam kamarku, lalu bersama-sama masuk ke kamar mandi pribadiku.
8487Please respect copyright.PENANA68qBTsp9uA
8487Please respect copyright.PENANAs5LDhICA5M
Di kamar mandi, kurengkuh leher Billy seraya berkata, “Billy…kita sudah saling memiliki. Apakah kamu merasakan hal itu?”
8487Please respect copyright.PENANAul9l3CARhq
8487Please respect copyright.PENANAxyNIQoDqnB
“Iya Mbak,” sahut Billy yang disusul dengan ciuman hangatnya di bibirku. Dan lanjutnya, “Saya gak nyangka akan mendapat kesempatan yang sangat istimewa ini…”
8487Please respect copyright.PENANAmaiNidLCGR
8487Please respect copyright.PENANA6ZFlqPj5On
Berpelukan sambil berdiri dalam keadaan sama-sama telanjang begini, membuat sepasang payudaraku bertempelan dengan dada Billy. Dan kemaluan kami pun saling berentuhan.
8487Please respect copyright.PENANA6Iy2lZdU48
8487Please respect copyright.PENANAnt08c1igf4
Dan gilanya, hasrat birahiku jadi bangkit lagi. Tapi aku tahu bahwa penis Billy masih terkulai lemah, karena baru melepaskan spermanya beberapa menit yang lalu.
8487Please respect copyright.PENANAiSTp6Hi63y
8487Please respect copyright.PENANAKSTR0602iX
“Billy sayang….maukah kamu menyabuni tubuhku dari kaki sampai kepala?” tanyaku sambil melepaskan pelukanku.
8487Please respect copyright.PENANASNwk0PyLW6
8487Please respect copyright.PENANA7Dlc9zzR6k
“Mau Mbak…” Billy mengangguk, Jangankan menyabuni…disuruh menjilati Mbak dari kaki sampai kepala juga saya mau…”
8487Please respect copyright.PENANAyVlMO7W9Nt
8487Please respect copyright.PENANAPBrmMlIxsL
“Hihihi…ntar kalau mandi kucing sih harus di atas tempat tidur,” sahutku sambil mencubit perut Billy, “Sekarang sih sabuni aja dulu dari kaki sampai kepala. Oke?”
8487Please respect copyright.PENANAQbKJO7W5Aa
8487Please respect copyright.PENANAOrC3ynOPfZ
Billy mengangguk dan mulai melaksanakan keinginanku.
8487Please respect copyright.PENANAQQgHPSs2lQ
8487Please respect copyright.PENANAMx2DiGOtJB
Sambil berjongkok Billy mulai menyabuni telapak kakiku, demikian telitinya ia menyabuniku, sampai ke sela-sela jari kakiku pun disabuninya. Lalu merayap ke sepasang betisku, juga disabuninya dengan cermat. Naik lagi ke pahaku, sampai ke pangkalnya disabuni, disusul dengan semburan air hangat dari shower.
8487Please respect copyright.PENANAZAJCBP1b1I
8487Please respect copyright.PENANACFnfPq71Qp
“Memekku juga dong sabuni…sampai ke lubangnya…” kataku sambil menepuk kemaluanku.
8487Please respect copyright.PENANAUwGHh53g4a
8487Please respect copyright.PENANAIXrhoULPyE
Sambil berdiri membungkuk Billy menyabuni kemaluanku, sampai ke lubangnya juga dilumuri sabun cair, lalu disemprot dengan air hangat.
8487Please respect copyright.PENANA0UyVGLZJ2s
8487Please respect copyright.PENANAdTtXtQJT3J
Pada saat itulah aku bisa menangkap batang kemaluan Billy. Yang ternyata sudah ngaceng lagi !
8487Please respect copyright.PENANAvKggRphim9
8487Please respect copyright.PENANA7MVidDGTJp
“Aku mau nyabuni tititmu aja,” bisikku sambil menuangkan sabun cair ke penis Billy, lalu meremas batang kemaluan yang telah berhasil memuasiku itu.
8487Please respect copyright.PENANAyK4bZHokCb
8487Please respect copyright.PENANAEwxRRRRd9k
Namun genggamanku yang kugerak-gerakkan maju mundur, membuat penis Billy tambah keras.
8487Please respect copyright.PENANA6PPhzst5qH
8487Please respect copyright.PENANAZwbDdbx8kn
Aku pun cepat membelakangi Billy, jadi membungkuk dengan kepala berada di atas washtafel, sementara kedua tanganku dipakai untuk menahan di bak washtafelku.
8487Please respect copyright.PENANAa45m6y3INF
8487Please respect copyright.PENANAz0jaFH8wHQ
“Kontolmu udah ngaceng lagi tuh,” kataku, “Ayo masukin lagi dari belakang Bil.”
8487Please respect copyright.PENANAgs4U6DXI8V
8487Please respect copyright.PENANA3giI9o8Jxy
“Iya Mbak,” sahut Billy sambil meraba-raba pantatku, lalu menemukan celah kemaluanku dan terasa didesak oleh moncong penisnya….blesss….mudah saja masuknya karena licinnya air sabun.
8487Please respect copyright.PENANAcEhHRGftE2
8487Please respect copyright.PENANAFO7kOo5sDv
“Nyabuninya belum selesai…dari perut ke atas kan belum Mbak.”
8487Please respect copyright.PENANAy31auwORr8
8487Please respect copyright.PENANAzDy6eWDGe2
“Biarin…nanti aja setelah kamu ngecrot. Ayo entot lagi…jangan direndem terus…”
8487Please respect copyright.PENANAN6r2Wf3PwF
8487Please respect copyright.PENANAFWus2mNu1a
Lalu penis Billy terasa menyodok-nyodok lagi, membuat mekanisme syarafku berdenyut-denyut nikmat…berdesir-desir dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. O, tak kusangka Billy pun mampu membuatku begini nikmatnya, sehingga mulutku tak terkendalikan lagi, berceloteh terus secara spontan, “Iya…Billy…iya…entot terus, Sayaaang….jangan berhenti…entot terus…dudududuuuuh…enak banget, Billy…sayangku…ooooh…Billly sayangku….”
8487Please respect copyright.PENANAni4otpNiXx
8487Please respect copyright.PENANA2ef7hba1c1
Kedua tangan Billy tak lagi memegang buah pantatku, melainkan merayap ke arah kemaluanku. Lalu seperti mencari-cari….oooh…rupanya ia ingin mengelus-elus kelentitku. Sungguh tak kuduga, Billy demikian pandainya membuatku semakin melejit-lejit dalam nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
8487Please respect copyright.PENANA9pOyXuOKht
8487Please respect copyright.PENANAPdjRG6E75q
Belakangan aku tahu bahwa ia sering membaca dan mempelajari buku ilmu seks, lalu mempraktekkannya padaku.
8487Please respect copyright.PENANADJU6AUvw7i
8487Please respect copyright.PENANAF9DCK6lFts
Cukup lama Billy mengentotku dari belakang. Setelah aku dua kali orgasme, barulah ia ngecrot. Air maninya sampai membludak dan meleleh ke pahaku.
8487Please respect copyright.PENANAjIPqjimiNo
8487Please respect copyright.PENANAeAz2iviZny
Dan is tetap menunaikan “tugasnya”. Setelah mencabut batang kemaluannya yang sudah terkulai, ia menyabuni sekujur tubuhku, dari kepala sampai kakiku. Lalu dengan telaten ia membilasnya dengan air hangat.
8487Please respect copyright.PENANADiaC6OoTEB
8487Please respect copyright.PENANAw6as0S2p94
“Saya biasa mandiin adek-adek,” katanya setelah aku mengeringkan tubuhku dengan handuk.
8487Please respect copyright.PENANAUEHOs2JFOL
8487Please respect copyright.PENANApbTJI1N2J0
Lalu kukenakan kembali kimonoku, tanpa mengenakan celana dalam dan beha di dalamnya. Billy juga mandi, lalu mengenakan kembali celana training dan kaus oblongnya dan mengikuti langkahku keluar dari kamar mandi.
8487Please respect copyright.PENANAjIiXKyvmdf
8487Please respect copyright.PENANAzHBUDiVDVG
“Kamu bisa nyetir?” tanyaku setelah bersama-sama duduk di ruang tamu.
8487Please respect copyright.PENANAFJP981UlI1
8487Please respect copyright.PENANABK3OZhURL2
“Bisa Mbak. SIM juga punya. Saya kan pernah jadi sopir cadangan mobil ELF antar kota,” sahutnya.
8487Please respect copyright.PENANA9bOJO2T8sF
8487Please respect copyright.PENANAnlZxMtH4AG
“Ohya?! Baguslah. Kalau gitu kita nyari makanan yuk. Kamu yang nyetir,” kataku sambil bangkit dari sofa.
8487Please respect copyright.PENANALjypmlqjFr
8487Please respect copyright.PENANARWKlPpDBhU
“Boleh,” Billy juga bangkit, “Saya mau ganti baju dulu sebentar ya.”
8487Please respect copyright.PENANAspGlyGPwz3
8487Please respect copyright.PENANAym9qN12xBV
“Iya,” aku mengangguk sambil masuk lagi ke dalam kamarku. Kukenakan celana legging biru tua dan baju kaus berwarna biru tua juga, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha. Tapi kukenakan sweater putihku, agar jangan kelihatan nobra.
8487Please respect copyright.PENANAaxN5mCm3Af
8487Please respect copyright.PENANAurt9cd3fNf
8487Please respect copyright.PENANAJQt45jbKpT
Tak lama kemudian, aku sudah duduk di dalam mobilku, di samping Billy yang sudah menghidupkan mesin mobil.
8487Please respect copyright.PENANAluKkAEMOmQ
8487Please respect copyright.PENANAhfMHwdvS0V
“Wah, mobil matic gini sih gampang nyetirnya Mbak,” kata Billy sambil memasukkan perseneleng matic ke D. Dan mobilku mulai bergerak menuju pintu gerbang yang selalu dijagai satpam itu.
8487Please respect copyright.PENANASzBgFqPdL1
8487Please respect copyright.PENANAiiuyIImjzY
“Enak kan mobil matic?! Tangan kiri dan kaki kiri bisa leluasa bergerak ke mana-mana,” kataku sambil memegang pergelangan tangan kiri Billy lalu menyelinapkan tangannya itu ke lingkaran karet celana leggingku.
8487Please respect copyright.PENANAfmwAzFT85a
8487Please respect copyright.PENANAOAeVGbVXb4
“Duh…Mbak gak pake celana dalem?” Billy seperti kaget karena tangan kirinya bisa langsung menyentuh kemaluanku.
8487Please respect copyright.PENANAr8xNKcB9lP
8487Please respect copyright.PENANASeNBbViDx1
“Hihihihi…sengaja…biar kamu gampang kalau mau megang…” kataku sambil membiarkan tangan Billy tetap menelungkupi kemaluanku.
8487Please respect copyright.PENANAGXmXv5unTz
8487Please respect copyright.PENANApdPwcmFOmM
Meski tangan kanan Billy sedang memegang setir, tangan kirinya terasa mengelus kemaluanku sambil berkata, “Saya gak pernah menduga kalau saya akan mendapat kesempatan yang luar biasa ini Mbak.”
8487Please respect copyright.PENANAa7h2leXcSS
8487Please respect copyright.PENANAkyjOIm3Yv1
“Emang seperti apa aku ini bagimu, Bil?”
8487Please respect copyright.PENANApFjxrB8HC4
8487Please respect copyright.PENANAU0w95UbGS4
“Jujur aja….Mbak adalah wanita yang paling cantik dan paling seksi di mata saya.”
8487Please respect copyright.PENANA5f9PGunaKj
8487Please respect copyright.PENANAhjN62Q1EL0
“Kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu dulu gimana?”
8487Please respect copyright.PENANAh1PVk1Ex0U
8487Please respect copyright.PENANAgvvi8PE42t
“Wah…kalau dibandingkan dengan Mbak sih gak ada apa-apanya.”
8487Please respect copyright.PENANAC6UVPkinLX
8487Please respect copyright.PENANAyk4HLrWwBx
“Masa sih?” aku tersenyum dan tersanjung.
8487Please respect copyright.PENANA55A6kehYOh
8487Please respect copyright.PENANA2HCWxzbcIv
“Betul Mbak. Saya ngomong sejujur-jujurnya.”
8487Please respect copyright.PENANAVli7gs0HNO
8487Please respect copyright.PENANAarzBTQvmus
“Emangnya apa saja kelebihanku kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu itu?”
8487Please respect copyright.PENANAyyBd9m56lJ
8487Please respect copyright.PENANAAaijrZtFdQ
“Semuanya…semuanya Mbak lebih unggul. Ya kulitnya, bentuk badannya, wajahnya dan aaah…pokoknya Mbak jauh lebih bagus.”
8487Please respect copyright.PENANAUmDXbaORQm
8487Please respect copyright.PENANAGAVjgAvUiW
Diam-diam tanganku sudah membuka ritsleting celana denim Billy dan menyeinap ke balik celana dalamnya…lalu memegang penisnya yang ternyata….sudah ngaceng lagi !
8487Please respect copyright.PENANAselZsWe88w
8487Please respect copyright.PENANAICtNcfpHtH
Lalu kudekatkan mulutku ke telinga Billy. Dan bertanya setengah berbisik, “Memekku enak gak?”
8487Please respect copyright.PENANA0UqRZsRx4i
8487Please respect copyright.PENANAGPEVOFJoae
“Wuiihh…enak banget Mbak.”
8487Please respect copyright.PENANAJou5lrVJSo
8487Please respect copyright.PENANAGyKvejXYv3
“Pantesan punyamu udah ngaceng lagi nih,” kataku sambil meremas-remas penis Billy dengan lembut.
8487Please respect copyright.PENANACu1LLXJscl
8487Please respect copyright.PENANAb50nDZnlQf
“Iya Mbak,” sahut Billy malu-malu, “Barusan megang-megang punya Mbak jadi bangun lagi dedenya.”
8487Please respect copyright.PENANAmUcz9ZkkfZ
8487Please respect copyright.PENANAuitESR4k5z
“Ya udah, ntar kalau sudah makan, kita pulang. Lalu maen lagi. Malam ini tidur di kamarku aja ya.”
8487Please respect copyright.PENANAaBf5lMO7aq
8487Please respect copyright.PENANA7WqY8dcZk7
“Takut Mbak.”
8487Please respect copyright.PENANAi2AazY1toC
8487Please respect copyright.PENANAL8hzkBYDrE
“Takut apa?”
8487Please respect copyright.PENANAN5CCUK7Ui2
8487Please respect copyright.PENANAqotIp6lEqy
“Takut Om mendadak pulang. Bisa dibunuh saya nanti.”
8487Please respect copyright.PENANAbETPEWPCTz
8487Please respect copyright.PENANALwtd4foGUB
“Gak lah. Dia kan lagi di Surabaya. Paling juga seminggu lagi pulangnya.”
8487Please respect copyright.PENANAlyMIw7VaAc
8487Please respect copyright.PENANAUdLdLSH7eN
“Mmmm…Mbak aja yang tidur di kamar saya, gimana?”
8487Please respect copyright.PENANAXp5toyBc6w
8487Please respect copyright.PENANAe7oNuXC8c6
“Ya udah…gampang deh. Nanti kita atur-atur lagi.”
8487Please respect copyright.PENANAMgvyPbPag1
8487Please respect copyright.PENANAIOhYjDwXka
8487Please respect copyright.PENANA6K7gyIYRpq
Di sebuah restoran yang cukup bergengsi di kotaku, Billy membelokkan mobilku seperti yang kuperintahkan.
8487Please respect copyright.PENANAw0jIjYkmIH
8487Please respect copyright.PENANAMaWw3da0py
“Di sini enak steaknya,” kataku setelah Billy menghentikan mobilku di pelataran parkir.
8487Please respect copyright.PENANANMTKNOxdod
8487Please respect copyright.PENANA9stXB2vZXr
“Iya,” Billy mengangguk, “Saya pernah satu kali makan di sini, ditraktir teman yang baru mendapat pekerjaan. Berarti sekarang untuk yang kedua kalinya.”
8487Please respect copyright.PENANA7m7lSxyg3o
8487Please respect copyright.PENANAUj3rP2Okxs
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan lugu itu. Namun diam-diam aku memperhatikan Billy, yang sangat menyenangkan bagiku. Bahkan diam-diam aku membandingkan dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku. Mungkin hanya dua orang yang paling menyenangkan hatiku, yakni Joseph dan…Billy ini !
8487Please respect copyright.PENANA64aEfq0XRJ
8487Please respect copyright.PENANAEvKzKLihOz
Tapi sambil menunggu pesananan makanan dihidangkan, aku mencoba mengalihkan pikiranku ke arah bisnis utamaku itu. Mengenai wisma kos itu.
8487Please respect copyright.PENANAzGMcgbrv4m
8487Please respect copyright.PENANA5yEWc8s7YN
Kataku, “Kamu bisa mengelola wisma kos kalau aku sedang ada urusan keluarga di luar kota kan?”
8487Please respect copyright.PENANATm6mLC2jXc
8487Please respect copyright.PENANA0yNEnuykEC
“Mudah-mudahan bisa,” Billy mengangguk, “Karena kelihatannya pola wisma kos itu simple. Tinggal buka filenya aja. Kan sudah ada system operasinya, Mbak.”
8487Please respect copyright.PENANAz1rK6WitFw
8487Please respect copyright.PENANAqBDHHaw7AB
“Bagus,” kataku sambil tersenyum, “Soalnya besok aku mau ke luar kota. Ya itu tadi, ada urusan keluarga. Hitung-hitung latihan aja dulu ya. Siapa tau kamu cocok untuk kuangkat jadi manager wisma kos nanti.”
8487Please respect copyright.PENANAhPhmhipeVc
8487Please respect copyright.PENANAEqBtu2F7qO
“Iya Mbak,” Billy mengangguk dengan sorot senang.
8487Please respect copyright.PENANA2hDQZ7R8ar
8487Please respect copyright.PENANAAX0KzJUtlr
“Sekalian jagain rumah juga ya.”
8487Please respect copyright.PENANA5Mc3BPAe1Y
8487Please respect copyright.PENANAxKN9aC5ryA
“Baik Mbak. Mmm…kalau boleh tau, Mbak mau lama di luar kotanya?”
8487Please respect copyright.PENANANHe40t4KWd
8487Please respect copyright.PENANAmxI3G2cf1l
“Ah paling juga dua malam.”
8487Please respect copyright.PENANArprIIBHxN3
8487Please respect copyright.PENANAdP6kyYpIfT
8487Please respect copyright.PENANAPf2UyRfOjH
8487Please respect copyright.PENANAlPgxAd3y1W
Malam belum larut benar ketika kami meninggalkan restoran itu. Dan di sepanjang jalan menuju wisma kosku, tangan kananku terus-terusan mencengkram batang kemaluan Billy. Namun tidak berani berbuat lebih dari itu, karena takut Billy tidak bisa konsentrasi menyetir mobilku.
8487Please respect copyright.PENANAe25NKaDuMN
8487Please respect copyright.PENANAAD0vw4FIRI
Billy masih greng sekali. Meski cuma kugenggam, batang kemaluan Billy itu sudah ngaceng berat. Bahkan sampai terasa hangat dan berdenyut-denyut dalam genggamanku.
8487Please respect copyright.PENANAaaFMCEJRk5
8487Please respect copyright.PENANANuuM56GLhO
“Malam ini kuat berapa kali lagi?” tanyaku dengan sedikit remasan di penis Billy.
8487Please respect copyright.PENANAEz3YSf2iUO
8487Please respect copyright.PENANA5ihNCcra3W
“Gak tau Mbak. Yang jelas…sekarang saya sudah pengen naek lagi…heheheee…”
8487Please respect copyright.PENANAectT5U9gfS
8487Please respect copyright.PENANANTSzfaMqpu
“Naek ke mana?” tanyaku pura-pura tak mengerti.
8487Please respect copyright.PENANAWhrlmcPSfD
8487Please respect copyright.PENANA6WzLgBXBDv
“Ke…ke atas perut Mbak. Hehehe….”
8487Please respect copyright.PENANAo6U07X9nJq
8487Please respect copyright.PENANA9a55ZDVvXr
“Kamu kok seperti sudah banyak pengalaman. Sudah ngerti Gspot segala. Mantan dosenmu itu yang ngajarin?”
8487Please respect copyright.PENANA3V6A0u9Ozk
8487Please respect copyright.PENANAVRBhNQgiCD
“Gak Mbak. Saya hanya seneng baca bukunya aja. Buku ilmu seks, gitu.”
8487Please respect copyright.PENANA2Vtozf0ouv
8487Please respect copyright.PENANA2NwjFykCey
“Lalu kamu praktekkan sama aku ya?”
8487Please respect copyright.PENANApg3o0QIYnv
8487Please respect copyright.PENANACKWedkm6py
“Hehehee…iya Mbak.”
8487Please respect copyright.PENANA72htdg3KZE
8487Please respect copyright.PENANAqVzqdURe1o
Kalau tidak takut mengganggu konsentrasi Billy yang sedang nyetir, mau saja rasanya kujilati dan kuselomoti batang kemaluan yang sedang kugenggam ini.
8487Please respect copyright.PENANAQUFNXduljs
8487Please respect copyright.PENANA9EpogiQj8g
Tapi setelah berada di dalam kamar Billy yang pintunya sudah dikunci, aku bisa melakukannya. Pada mulanya Billy tampak kaget ketika aku mendorongnya sampai terlentang dan menyembulkan batang kemaluannya yang membuatku horny lagi itu, lalu menjilati, mengulum dan mengisap-isapnya.
8487Please respect copyright.PENANA06ohJaugTV
8487Please respect copyright.PENANA0T2Dc9SAnE
Dalam tempo sangat singkat, aku berhasil membuat batang kemaluan Billy siap tempur kembali. Aku pun buru-buru melepaskan celana leggingku, lalu “menduduki” batang kemaluan Billy…dan…blesss….penis anak muda itu sudah membenam ke dalam liang senggamaku.
8487Please respect copyright.PENANAPeaOFLPytO
8487Please respect copyright.PENANAQyNKRKajay
Meski kami tidak telanjang, kami bisa bersetubuh lagi, dengan posisi WOT.
8487Please respect copyright.PENANAnVYJ3lH8th
8487Please respect copyright.PENANAS09x95SkTR
Namun sambil mengayun pinggulku naik turun di atas tubuh Billy, masih sempat aku melepaskan sweater dan baju kausku, sehingga aku jadi telanjang total, sementara Billy pun bisa melakukan halo yang sama, sehingga akhirnya kami sama-sama telanjang bulat.
8487Please respect copyright.PENANAf3uzPiPfFc
8487Please respect copyright.PENANAugmigIVMg9
Aku tidak mau mengayun pinggulku sambil duduk terus. Karena itu aku menjatuhkan diri memeluk leher Billy dari atas, sementara pantatku bergerak-gerak terus, untuk membesot-besot batang kemaluan anak muda itu.
8487Please respect copyright.PENANAYDttbtXF2q
8487Please respect copyright.PENANAvmIDYK6dIt
Meski posisinya di bawah, Billy tidak tinggal diam. Ia mengimbangi gerakan pantatku dengan sodokan-sodokan penisnya di liang senggamaku yang terasa nikmat sekali.
8487Please respect copyright.PENANAqM8RFpC9gq
8487Please respect copyright.PENANATpOpfcbckk
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas pertahananku cepat jebol. Tapi kali ini aku ingin agar jangan dulu orgasme. Karena itu aku berusaha menggulingkan tubuhku ke samping sambil mendekap pinggang Billy erat-erat dan berusaha agar kontol Billy tidak tercabut dari dalam liang kemaluanku. Akhirnya aku berada di bawah, Billy di atas.
8487Please respect copyright.PENANA4EzhPXhOoI
8487Please respect copyright.PENANAtvMvUiA7nX
Lalu kubisiki Billy, “Ayo…sekarang entotlah sepuasmu, Billy sayang….”
8487Please respect copyright.PENANATH4gKAXHrA
8487Please respect copyright.PENANAuCh9FHKcbp
Billy tersenyum. Lalu kubiarkan ia mulai mengentotku dengan mantapnya. Dan aku meladeni keperkasaan Billy dengan menggoyang pinggulku, dalam gerakan meliuk-liuk dan menghempas-hempas, sambil menciumi bibir Billy sebinal mungkin.
8487Please respect copyright.PENANA9DqmPgmUg5
8487Please respect copyright.PENANA4LLN72BPNL
Dan aku melayang-layang lagi di langit kenikmatanku, di langit birahi yang indah sekali.
8487Please respect copyright.PENANAA4S13fc5t8
8487Please respect copyright.PENANAigzgGJdG66
8487Please respect copyright.PENANAjYTNlwWiI1
Namun aku seolah perempuan yang kelaparan malam itu. Setelah Billy menumpahkan air maninya di dalam liang senggamaku, kubiarkan ia terkapar di atas perutku. Tapi aku hanya membiarkan ia beristirahat belasan menit saja. Setelah mencuci dan mengeringkan kemaluanku, aku menghampiri Billy yang juga baru mencuci penisnya yang sudah terkulai lemas.
8487Please respect copyright.PENANAA4nKEIw1hy
8487Please respect copyright.PENANAaHGgrTJcxk
“Masih kuat main lagi?” tanyaku sambil memegang batang kemaluannya yang sudah lemas itu.
8487Please respect copyright.PENANA3emUMvruxR
8487Please respect copyright.PENANA3R6Xt73j2m
“Emangnya Mbak masih mau?” Billy balik bertanya.
8487Please respect copyright.PENANADScxPy0fWa
8487Please respect copyright.PENANAlqXsGnoySU
Aku mengangguk sambil meremas-remas batang kemaluan Billy. Kemudian kusuruh ia menelentang. Dan kuambil posisi sungsang di atas tubuhnya.
8487Please respect copyright.PENANAoJcsYTh42A
8487Please respect copyright.PENANAnQZiXoazDL
Billy mengerti apa tujuanku saat itu. Bahwa aku ingin melakukan pemanasan lagi dalam posisi 69.
8487Please respect copyright.PENANAA17RbHcxnt
8487Please respect copyright.PENANAaERCa1Hl7T
Billy mulai menjilati kemaluanku yang berada di atas mulutnya, sementara aku pun mulai menyelomoti penisnya yang berada di bawah mulutku.
8487Please respect copyright.PENANA0dgkIGxL2t
8487Please respect copyright.PENANAw0ID96bSyM
Cukup lama kami melakukan posisi ini. Karena aku ingin agar penis Billy tegak sempurna lagi. Dan perlahan-lahan penis Billy mulai membesar…mulai menegang dan menegang terus. Sementara jilatan Billy pun memnbuat nafsuku berkobar lagi dengan hebatnya.
8487Please respect copyright.PENANA5a4BuisyEL
8487Please respect copyright.PENANAQAzZ9TgGtK
Akhirnya aku berhasil membuat penis Billy siap tempur lagi. Maka dengan sepenuh hasrat, aku menelentang lagi sambil merentangkan sepasang pahaku lebar-lebar.
8487Please respect copyright.PENANAum9BgcIqBd
8487Please respect copyright.PENANAUwANEi2m9J
Tanpa diminta lagi, Billy membenamkan batang kemaluannya ke liang vaginaku…blesssss….melesak masuk lagi dengan mantapnya di liang kemaluanku yang sudah basah ini.
8487Please respect copyright.PENANAOxY62lBNaZ
8487Please respect copyright.PENANA7wijSLWagj
Untuk kesekian kalinya Billy menyetubuhiku lagi. Dan aku menikmati kejantanannya dengan sepenuh hasrat birahi yang terasa begini binalnya.
8487Please respect copyright.PENANAeOW57bNYB0
8487Please respect copyright.PENANAvrAwTs4RP4
Padahal tadi…di kamar mandi, pada waktu aku mau pergi ke resto itu, aku menerima phone call dan sudah janjian dengan seseorang untuk ketemuan besok di sebuah hotel……..!
8487Please respect copyright.PENANABZGQNckU4L
8487Please respect copyright.PENANACoWuKUOCM9
Billy tidak tahu itu. Dan tidak usah tahu.
8487Please respect copyright.PENANAwXnRxksjND
8487Please respect copyright.PENANAy9PiEhsJs8
Billy hanya tahu bahwa besok aku akan ke luar kota untuk urusan keluarga.
8487Please respect copyright.PENANA48ec6NBvSJ
Sebelum aku berangkat untuk makan malam di resto tadi, aku bersih-bersih dulu di kamar mandi. Pada saat itulah aku menerima phonecall dari…Herman ! Ya dari mantan sopirku yang sekarang sudah punya kedudukan baik, sebagai kepala bagian logistik di pertambangan suamiku di Kalsel !
8487Please respect copyright.PENANAjV3EtNJdO3
8487Please respect copyright.PENANAdum7SCREKJ
“Apa kabar Bu?”
8487Please respect copyright.PENANASVPsGyhJBp
8487Please respect copyright.PENANAiG0swHUXLc
“Baik-baik aja. Kamu sendiri gimana Man?”
8487Please respect copyright.PENANAmlTqLJ4hdf
8487Please respect copyright.PENANAHmFr8vQoDu
“Saya lagi pulang kampung nih Bu. Lagi di rumah ortu.”
8487Please respect copyright.PENANAvuElaISky7
8487Please respect copyright.PENANA11h0SJ4Z9i
“Hah?! Kok gak ke sini?”
8487Please respect copyright.PENANAmbOnoc8Bt6
8487Please respect copyright.PENANAJp34uTutRA
“Sekarang masih kecapean Bu. Kan dari tambang menuju Banjarmasin aja harus naik mobil delapan jam. Penerbangan dari Banjarmasin ke Jakarta sih gak sampai dua jam. Tapi dari Jakarta ke rumah ortu makan waktu juga. Besok aja saya ke situ ya….”
8487Please respect copyright.PENANAsrEVZNbzZq
8487Please respect copyright.PENANA4njcd4yhoD
Aku memaklumi hal itu. Soalnya pada masa itu belum ada penerbangan langsung dari Banjarmasin ke kotaku. Sekarang saja cuma ada satu kali penerbangan, pagi-pagi dari Banjarmasin ke kotaku dan sore dari kotaku ke Banjarmasin.
8487Please respect copyright.PENANAcBObaT2q3v
8487Please respect copyright.PENANAEU564tawqC
“Emang kamu gak kangen sama aku, Man?” tanyaku.
8487Please respect copyright.PENANAHYXrVnZprH
8487Please respect copyright.PENANAnUqCPo8Rcs
“Kangen banget sih. Tapi saya harus istirahat dulu Bu. Badan saya rasanya pegel-pegel gini. Boss lagi di Surabaya ya?”
8487Please respect copyright.PENANAwT4ufYhPNY
8487Please respect copyright.PENANAtEipxcWjC9
“Iya, udah lebih sebulan gak pulang-pulang. Mmm…mendingan besok malam kita ketemuan di hotel aja Man.”
8487Please respect copyright.PENANAkwzdn2iPLv
8487Please respect copyright.PENANAArDaa8a6SD
“Siap Bu. Di hotel mana?”
8487Please respect copyright.PENANAbRoXR3hhKP
8487Please respect copyright.PENANAIrwrDGBpG9
Lalu kusebutkan nama hotel yang letaknya di luar kota itu.
8487Please respect copyright.PENANAEB8vzJ97nh
8487Please respect copyright.PENANA3e73r0F7nA
Setelah hubungan telepon ditutup, aku tersenyum sendiri. Aku memang merindukan Herman. Tapi aku tak mau hubunganku dengan Billy terganggu dengan kehadiran Herman. Aku ingin agar diriku kelihatan sebagai wanita baik-baik di mata Billy. Karena Itu kuajak Herman ketemuan di hotel saja.
8487Please respect copyright.PENANA7pkOjbvKq0
8487Please respect copyright.PENANAlTBTgQhYxY
8487Please respect copyright.PENANALKiGSOSUvb
Setibanya di hotel yang sudah dijanjikan itu, kuhubungi Herman lewat hapeku. Ternyata ia sudah berada di hotel itu. Tentu ia sudah mampu bayar sendiri kamar hotel itu, karena ia sudah banyak duit sekarang.
8487Please respect copyright.PENANATZHrIAtSN1
8487Please respect copyright.PENANAIvwnrsdXzr
“Saya sudah di kamar dua kosong dua, di lantai dua, Bu.”
8487Please respect copyright.PENANAPrloTLJuoP
8487Please respect copyright.PENANA2fdERqqDza
“Iya. Ini lagi parkir mobil dulu, Man.”
8487Please respect copyright.PENANAZNEWD0T5lx
8487Please respect copyright.PENANAOfynU6AZ9Z
Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan pintu bernomor 202. Kuketuk tiga kali saja pintu itu, hanya beberapa detik kemudian pintu itu dibuka dari dalam. Seorang lelaki muda berdiri di ambang pintu. Wow….Herman makin ganteng saja di mataku. Jauh berbeda dengan waktu masih menjadi sopirku dahulu.
8487Please respect copyright.PENANA6lRGv1XJFm
8487Please respect copyright.PENANAc0DPa5bK0a
Maka begitu aku sudah berada di dalam kamar itu, dengan pintu yang sudah ditutup dan dikunci kembali, tanpa ragu-ragu lagi kupeluk pinggang Herman sambil berkata, “Kamu kok makin ganteng aja Man?”
8487Please respect copyright.PENANAviLVES8Xhq
8487Please respect copyright.PENANAKQoDZw9b1e
“Mmm…justru Ibu yang makin cantik aja,” sahut Herman sambil balas memeluk pinggangku.
8487Please respect copyright.PENANAyg9nTymtYG
8487Please respect copyright.PENANAusn1Ts5HW6
Kuciumi bibir Herman dengan penuh hasrat. Lalu kataku, “Aku kangen banget sama kamu Man.”
8487Please respect copyright.PENANAikq96zIXkn
8487Please respect copyright.PENANAVDuQwt18QM
“Apalagi saya…kadang-kadang sering ingin terbang ke sini, hanya ingin bertemu dengan Ibu,” kata Herman sambil mempererat dekapannya, “Saya malah pernah mengajukan permohonan pindah ke kota ini, tapi Boss gak ngijinin. Soalnya di Kalimantan yang dipercayai oleh Boss cuma Pak Edo, saya dan Leo. Kalau salah satu pindah, pasti ada kesulitan di sana. Kan Boss sendiri jarang ke Kalimantan Bu. Makanya kami bertiga lah kepercayaannya di sana.”
8487Please respect copyright.PENANAv0S4jlyZEg
8487Please respect copyright.PENANAV8kz3BbjDx
“Gak perlu minta pindah ke sini, yang penting kamu harus sering pulang. Bilang aja mau nengok orang tua gitu. Tiket pesawat kan dibayar oleh perusahaan.”
8487Please respect copyright.PENANAnPgJkaaO3U
8487Please respect copyright.PENANA67Pc7gMg7N
“Iya Bu…nanti saya usahakan sebulan sekali pulang. Mudah-mudahan aja Boss ngasih ijin. Mmm…gaunnya mau dilepasin?”
8487Please respect copyright.PENANAgqgoQyfvTz
8487Please respect copyright.PENANA8McTVTePpI
“Iya,” aku mengangguk dengan senyum, “bukain dong sama kamu….kancingnya kan di punggung, susah bukanya kalau gak dibantu.”
8487Please respect copyright.PENANAyZ8nlROFms
8487Please respect copyright.PENANA4joGXqaB61
Herman membuka kancing gaunku di bagian punggung, lalu menurunkan gaun itu dengan hati-hati, sampai terlepas di kakiku.
8487Please respect copyright.PENANA1S3368JItG
8487Please respect copyright.PENANAmRxVPirMFA
“Badan Ibu ini luar biasa mulusnya,” kata Herman sambil mengelus betisku dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya melemparkan gaunku ke atas tempat tidur. Lalu ia menciumi betis dan pahaku, sementara aku sudah terduduk di pinggiran tempat tidur, sambil menanggalkan behaku.
8487Please respect copyright.PENANAUD699OrkKA
8487Please respect copyright.PENANA8GwypO48VB
Lalu aku bergerak. Menarik ritsleting celana jeans Herman. Sudah tak sabar, ingin cepat menyentuh penis Herman yang lebih “tinggi tegap” daripada penis suamiku itu.
8487Please respect copyright.PENANAf40g4Ojn6U
8487Please respect copyright.PENANA2CD7kZvwFo
Ketika aku berhasil menyentuh penis lelaki muda itu, ternyata sudah ngaceng berat. Jelas hal itu membuatku makin horny.
8487Please respect copyright.PENANAIlmQc7y7Ec
8487Please respect copyright.PENANArAD723e8hj
“Aku udah kangen sama ini nih…” kataku sambil menyembulkan batang kemaluan Herman, lalu menciuminya dengan penuh hasrat.
8487Please respect copyright.PENANA3PbhLwlJFa
8487Please respect copyright.PENANAwSkDXgh6fE
Herman menjawab sambil menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku dan menyentuh kemaluanku, “Saya juga udah kangen sama ini…luar biasa enaknya Bu…”
8487Please respect copyright.PENANAdGMulIPbax
8487Please respect copyright.PENANAMgcxNaTTMj
Sentuhan jemari Herman di kemaluanku, langsung membuatku horny berat. Karena itu kutanggalkan celana dalamku, lalu menelentang di atas bed.
8487Please respect copyright.PENANAZIZTyiTxeB
8487Please respect copyright.PENANAsy6qGgZTLb
Herman pun menanggalkan seluruh pakaiannya, sampai telanjang bulat. Lalu melompat ke atas bed dan mulai menciumi pahaku, membuatku merinding-rinding dalam desir birahi.
8487Please respect copyright.PENANARtC0OgvrlW
8487Please respect copyright.PENANAlMA5yiQ6im
Tapi ketika Herman mau menjilati kemaluanku, cepat kuraih kepalanya ke atas sambil berkata, “Gak usah dijilatin Man. Langsung masukin aja, biar terasa gedenya kontolmu itu…”
8487Please respect copyright.PENANA0wFqW0C36a
8487Please respect copyright.PENANAqF569zQJTh
“Punya Ibu sekarang jadi ada jembutnya. Biasanya kan dicukur terus,” kata Herman sambil meletakkan moncong penisnya di mulut memekku.
8487Please respect copyright.PENANAQ2NOo051CW
8487Please respect copyright.PENANA4cl7XYHmyZ
“Iya, Bang Yadi yang melarang dicukur mulu. Dia bilang, kalau terlalu gundul kesannya gersang,” sahutku sambil merenggangkan pahaku selebar mungkin, “Kamu suka yang plontos apa yang gondrong?”
8487Please respect copyright.PENANAEbmkmN9RdQ
8487Please respect copyright.PENANACYviygdnuA
“Hehehe…saya suka yang seperti punya Ibu ini. Ada rambutnya tapi gak sampai menutupi mulutnya. Saya lebih suka seperti ini Bu,” sahut Herman yang sudah berhasil meletakkan moncong penisnya tepat di ambang mulut vaginaku.
8487Please respect copyright.PENANAFHdvsfqjnl
8487Please respect copyright.PENANAooLfuenqEt
“Ya udah…kalau gitu aku takkan main cukur habis lagi, biar kamu tetap suka sama aku.”
8487Please respect copyright.PENANAovvVC88UlO
8487Please respect copyright.PENANA5dLLk9F7bN
Ucapanku disahut dengan dorongan penis Herman. Dan…oooh….puncak penis Herman mulai melesak masuk ke dalam kemaluanku….!
8487Please respect copyright.PENANAwmPs71C2lY
8487Please respect copyright.PENANACaYGulWGBk
Terasa benar enaknya ketika penis tinggi gede itu menerobos ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sesak dan seret, tapi membuat sekujur tubuhku seolah berkedut-kedut dalam nikmat.
8487Please respect copyright.PENANArQKUSQbFcd
8487Please respect copyright.PENANAct6irDC4tL
Herman memang sudah berpengalaman, karena pernah punya istri. Ia tidak sekaligus membenamkan penisnya. Ketika penis panjang gedenya sudah membenam sepertiganya, ia menariknya perlahan-lahan, lalu mendorongnya lagi lebih dalam, menariknya lagi, mendorongnya lagi semakin dalam, menariknya lagi, mendorongnya semakin dalam dan semakin dalam…sampai akhirnya membenam sepenuhnya.
8487Please respect copyright.PENANAoJEi9Ckxcq
8487Please respect copyright.PENANA3nJuJ6L8T3
Tapi setelah membenam sepenuhnya, Herman menancapkan penisnya tanpa menggerakkannya.
8487Please respect copyright.PENANAdN4b7D7S78
8487Please respect copyright.PENANA8b9T3B82Mg
“Bu…boleh saya berterus terang?” tanya Herman sambil menatapku.
8487Please respect copyright.PENANArsMZ4yPmoL
8487Please respect copyright.PENANAJQQj43TBRW
“Soal apa?” tanyaku sambil mendekap pinggangnya.
8487Please respect copyright.PENANAPHa36x85wH
8487Please respect copyright.PENANAlNrnOFfEqC
“Rasanya saya sudah lama merasakannya…”
8487Please respect copyright.PENANAVRkyjOMjCL
8487Please respect copyright.PENANApSJl4XSu4b
“Merasakan apa?”
8487Please respect copyright.PENANAHuRw3QPXmf
8487Please respect copyright.PENANAgejLxrujKX
“Jangan marah ya Bu. Saya…saya sudah jatuh cinta sama Ibu…”
8487Please respect copyright.PENANAhjR5tHRrX1
8487Please respect copyright.PENANAayemw1SiAg
“Ohya?” aku agak kaget mendengar pengakuannya itu, yang aku yakin pengakuan sejujurnya.
8487Please respect copyright.PENANALdWCbpnGr5
8487Please respect copyright.PENANAFrXC5hdHz7
“Di Kalimantan saya ingat terus sama Ibu. Saya sering melamun…bahkan sering mimpiin Ibu.”
8487Please respect copyright.PENANAhmWYgl2lel
8487Please respect copyright.PENANAo4nW356xCv
Terharu aku mendengar ucapan Herman itu. Maka kukecup bibirnya. Kubelai rambutnya. Kucium lagi bibirnya, lalu kataku, “Tapi aku kan sudah punya suami Man. Makanya jangan terlalu memperturutkan perasaan cinta. Toh aku bisa kamu miliki kapan saja.”
8487Please respect copyright.PENANAQVDmaKWKPv
8487Please respect copyright.PENANAlaEFJoJQlD
“Iya Bu. Saya juga menyadari hal itu. Tapi terus terang…dalam saat seperti ini, saya bukan cuma melampiaskan nafsu Bu. Saya selalu melakukannya dengan cinta di hati saya.”
8487Please respect copyright.PENANAFag0Nu7YBn
8487Please respect copyright.PENANAahwCKtFpT0
Kuperhatikan sorot mata Herman. Memang aku percaya, dia sudah mencintaiku.”Iya Man. Tapi santai aja. Aku kan gak ke mana-mana. Kalau kamu pulang kampung, aku pasti ngajak kamu ketemuan seperti sekarang,” kataku sambil membelai rambutnya dengan lembut.
8487Please respect copyright.PENANAPA1LGmPQsa
8487Please respect copyright.PENANAKliJKdbbPm
Bagaimana pun juga aku ini seorang wanita, yang punya perasaan lebih halus daripada lawan jenisku. Maka dengansendirinya pengakuan Herman itu membuatku tersentuh.
8487Please respect copyright.PENANAGDLySTPp8p
8487Please respect copyright.PENANA09fXMz4M0f
Akibatnya, ketika Herman mulai menggerak-gerakan batang kemaluannya bermaju-mundur di dalam jepitan liang senggamaku, oooh…..rasanya sresettt…sresettt….benar-benar terasa gesekannya itu, demikian dominannya…membuatku benar-benar terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar biasa…!
8487Please respect copyright.PENANAsytet1nORj
8487Please respect copyright.PENANAX66vVOREW5
Apakah karena aku terhanyut oleh pengakuan Herman tadi, ataukah karena ukuran penis Herman yang lebih panjang dan lebih gede daripada penis suamiku…entahlah. Mungkin dua-duanya yang menyebabkan aku merasa nikmat sekali ketika Herman mulai mantap mengentotku. Terlebih setelah kurasakan puncak penis Herman menyundul-nyundul dasar liang senggamaku, saking panjangnya penis itu, membuatku berkali-kali menahan napas dalam nikmat yang luar biasa. Sundulan-sundulan itu pun berkali-kali membuatku mengejang dan bergetar.
8487Please respect copyright.PENANA8iEzUjMCks
8487Please respect copyright.PENANAk85ebxPgNI
Mulutku pun bergumam terus tanpa kendali lagi, “Duuuh…Maaan…..uuuuuh…..uuuuh …..enak banget Maaaan….iya Maaaan…entot terus Maaan….ooooh….”
8487Please respect copyright.PENANADdcFRy4nzd
8487Please respect copyright.PENANAzoiP0FxSyD
Herman sendiri berkali-kali membisiki telingaku dengan suara tersendat-sendat, “Punya Ibu ini….memang top….gak ada duanya….enak banget…..ooooh….Buuu…”
8487Please respect copyright.PENANAY1u7272xXm
8487Please respect copyright.PENANAGNl3xvAZdP
Jujur, tadinya aku kurang bersemangat menuju hotel ini. Karena aku sudah habis-habisan dengan Billy tadi malam. Tapi begitu berjumpa dengan Herman, semangatku mendadak bangkit. Dan begitu penisnya melesak masuk ke dalam liang senggamaku, oooh, luar biasa nikmatnya. Pantaslah wanita-wanita yang sering berselingkuh di belakang suaminya ada yang berkata, “Lain lelaki lain lagi rasanya. Lain gayanya, lain pula kesannya.”
8487Please respect copyright.PENANAGlNKqPvPgB
8487Please respect copyright.PENANAKSWHUVWtYq
Dan kini aku bisa berkata, lain rasa suamiku, lain rasa Billy, lain pula rasa Herman ini. Terlebih setelah Herman menyatakan cintanya tadi, yang kupercayai datang dari lubuk hatinya, rasanya tiap pergerakan penis Herman ini benar-benar membuatku merem-melek saking nikmatnya.
8487Please respect copyright.PENANANpENCanA4w
8487Please respect copyright.PENANABzMIIHPKR4
Herman memang pandai membuat jiwaku tersentuh. Pada waktu ia sedang mengentotku, jilatan-jilatannya di leher, di puting payudaraku, di ketiakku dan terkadang di telingaku…membuatku merinding-rinding dalam nikmat yang luar biasa, nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
8487Please respect copyright.PENANAIJygYz4Ch1
8487Please respect copyright.PENANAuCTZfftdPb
Mungkin aku harus berterimakasih kepadanya. Bahwa di saat aku kesepian, ia datang dengan menaburkan 1001 kenikmatan ini.
8487Please respect copyright.PENANAVH5oCkSoXr
8487Please respect copyright.PENANAww89TXG3D2
Maka tanpa ragu lagi, kupagut dan kulumat bibirnya sambil memeluk lehernya erat-erat. Sambil mengoceh tak terkendalikan lagi, “Edan Man….entotanmu enak banget Man….jangan cepat-cepat dikeluarin ya Man…aku ingin menikmatinya selama mungkin…duuuuh….enak banget Maaaan…iya…entot terus Man…..ini…ini luar biasa enaknya Maaan…”
8487Please respect copyright.PENANAfyrXpr5dgG
8487Please respect copyright.PENANAlaycfcja9h
Celotehan itu kulontarkan dengan batin bergetar-getar dalam siraman surgawi. yang makin lama makin nikmat rasanya. Terkadang mataku terpejam-pejam, sambil menahan nafasku, lalu terbeliak sambil menjambak-jambak rambut Herman sampai kusut masai.
8487Please respect copyright.PENANA8esVy7EIvp
8487Please respect copyright.PENANAlZw8zUsEA8
Sebenarnya nafas Herman pun tersengal-sengal pada waktu entotannya makin menggila ini. Tapi aku tidak begitu memperhatikannya, karena aku sendiri sedang menikmati entotannya ini.
8487Please respect copyright.PENANAwZFbdYzUAs
8487Please respect copyright.PENANAh4nF6y77IJ
Keringat Herman pun mulai berjatuhan ke wajah dan dadaku. Tapi dalam keadaan terlupa segalanya itu, aku hanya teringat satu hal, saling memberi dan menerima kenikmatan, dengan membuang jauh-jauh sikap egoismeku. Maka tanpa keraguan lagi kujilati keringat Herman yang membanjir di leher dan di bawah dagunya itu. Disertai dengan gigitan-gigitan kecil.
8487Please respect copyright.PENANAvxk7ZaEvhD
8487Please respect copyright.PENANAPug4sXJDPT
“Enak Bu…silakan gigit lebih keras….sampai berdarah juga gakpapa….” bisik Herman tanpa menghentikan entotannya.
8487Please respect copyright.PENANA9LVIzCuuIc
8487Please respect copyright.PENANAKeThtBxQZf
“Iiih…gak mau kalau sampai berdarah sih,” sahutku tersengal, “emangnya…aku dracula?”
8487Please respect copyright.PENANANff6cMFXHl
8487Please respect copyright.PENANASKb7Hq1bjd
Lalu kami tak bicara lagi…hanya elahan nafasku dan dengus-dengus perkasa Herman yang terdengar di dalam kamar hotel ini.
8487Please respect copyright.PENANA4oYLsJev0T
8487Please respect copyright.PENANAnY55xIdGZk
Namun getaran-getaran nikmat ini membuatku mulai berada di detik-detik orgasme. Makin lama makin nikmat rasanya, sampai akhirnya aku memekik lirih, “Maaaan….aku mau lepas Maaaaan…”
8487Please respect copyright.PENANASGndgdV05n
8487Please respect copyright.PENANA8cq3MCRFYc
“Iya Bu…silakan lepasin…saya suka sekali merasakan ibu sedang orga….” sahut Herman, disusul dengan percepatan gerakan penisnya…maju mundur, maju mundur, maju mundur….gedag gedug terasa menyundul-nyundul dasar liang surgawiku.
8487Please respect copyright.PENANAS6JjJHo9ZZ
8487Please respect copyright.PENANAL5bk3J33ux
Sampai pada suatu detik, aku mengejang dan menahan napas di puncak kenikmatanku. Pada saat itulah aku sendiri merasakan liang kemaluanku berkejut-kejut dalam nikmat yang tak terlukiskan dengan kata-kata, sementara Herman bahkan semakin mempercepat gerakan batang kemaluannya. Pada saat itulah aku menjambak-jambak rambut Herman sambil bergumam histeris, “Hermaaan…oooooh….ini enak sekali Maaaan…..”
8487Please respect copyright.PENANAQdGAYv7xv7
8487Please respect copyright.PENANADLiQISexMo
Herman menanggapinya dengan ciuman hangat di bibirku, kubalas pula dengan lumatan sambil memeluk lehernya erat-erat. Oh, indahnya orgasmeku saat bitu.
8487Please respect copyright.PENANA6ZIchrs6aj
8487Please respect copyright.PENANAuUeK4ZBApl
Liang kemaluanku terasa basah oleh lendir kenikmatanku sendiri. Sehingga penis Herman terasa lancar sekali bermaju mundur di dalam jepitan liang senggamaku.
8487Please respect copyright.PENANAZNBfqKY0g5
8487Please respect copyright.PENANAzQsme5ldeF
Gilanya, hanya beberapa saat aku merasa agak ngilu-ngilu ketika Herman mengentotku di detik-detik paska orgasmeku. Mungkin hal itu hanya terjadi dua menitan. Berikutnya aku malah jadi bergairah lagi untuk menyambut entotan Herman dengan melingkarkan kakiku di pinggang Herman, sehingga ia leluasa untuk menyodok memekku sedalam-dalamnya.
8487Please respect copyright.PENANAn6s5KF9x5A
8487Please respect copyright.PENANA3erdsHKSpe
Bahkan aku pun sempat berbisik ke telingaku, “Ayo usahakan kita lepas bareng-bareng, Man…biar lebih enak.”
8487Please respect copyright.PENANAYq30IbrXsQ
8487Please respect copyright.PENANAKxMe0cY4cS
“Iya Bu…” sahut Herman sambil mengayun penisnya dengan ganasnya.
8487Please respect copyright.PENANAnK1RSsQM9V
8487Please respect copyright.PENANAHExspIhSgP
“Sambil emut tetekku, Man…” pintaku sambil mengelus rambutnya yang sudah acak-acakan.
8487Please respect copyright.PENANArteU6WwtQU
8487Please respect copyright.PENANAbqrJYuFKZS
Herman memenuhi permintaanku. Ia mulai mengulum, menjilati dan menyedot-nyedot pentil toketku, sementara penisnya tetap perkasa mengentot memekku.
8487Please respect copyright.PENANAR2xvqgXnLL
8487Please respect copyright.PENANAViRSR1Kn1T
Aduhai Herman…Herman…makin ke sini makin terhayati olehku, bahwa disetubuhi oleh mantan sopirku ini luar biasa nikmatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya meremas-remas di bahunya, di kepalanya dan terkadang di buah pantatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya mencetuskan apa yang tengah kurasakan, “Iya Man…entot terus Man…enak banget Maaan….iya….sundulin dasar liang memekku, Maaan…ooooh…iya…iya gitu Man…gitu terus Man…ooooh…ini enak sekali Maaaan….”
8487Please respect copyright.PENANAacOcFxuczx
8487Please respect copyright.PENANA6TVqO8p4ZG
Beberapa saat kemudian, aku merengek manja lagi, “Maaan…ayo barengin Man….aku…aku udah mau lepas…”
8487Please respect copyright.PENANArtf7jhrBZx
8487Please respect copyright.PENANA1MPoiuw3BG
Herman mengiyakan sambil mempercepat gerakan batang kemaluannya yang dahsyat itu. Maju mundur dan maju mundur ndengan cepatnya di dalam jelitan dan ayunan liang senggamaku.
8487Please respect copyright.PENANAueb5YAu3vD
8487Please respect copyright.PENANA0wIvEtlKQO
Pada suatu detik, kami sama-sama kejang. Herman membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin, sehingga terasa moncong penisnya mendesak dasar liang memekku. Sementara liang senggamaku terasa berkejut-kejut di puncak orgasmeku, dibalas dengan semprotan-semprotan air mani Herman membasahi sekujur liang senggamaku.
8487Please respect copyright.PENANACXu0BRyXjV
8487Please respect copyright.PENANAyDyLv9VzLP
Ooooh….ini indah sekali….nikmat sekali !
8487Please respect copyright.PENANAhpzZJ3VJbb
8487Please respect copyright.PENANAXVzNdVELOI
8487Please respect copyright.PENANAWISPFZQk8f
Setelah Herman terkapar di sisiku, aku pun turun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi. Air mani Herman banyak sekali yang membludak dari kemaluan ke pahaku. Sehingga aku merasa perlu membersihkannya , dengan air hangat dan shower soap.
8487Please respect copyright.PENANAag2kVJeNa6
8487Please respect copyright.PENANARXrWdwJV1p
Ternyata Herman mengikutiku masuk ke kamar mandi sambil tersenyum-senyum. Maka kusambut dengan pelukan hangat sambil mencium bibirnya, lalu kataku, “Kamu sangat memuaskan, Man. Yang tadi wuih…nikmat banget.”
8487Please respect copyright.PENANAr9eMHCPdd0
8487Please respect copyright.PENANAxT5Nx60HDh
“Gak mau nyabunin ini lagi?” tanyaku sambil menepuk memekku.
8487Please respect copyright.PENANAS6BeHZY5DQ
8487Please respect copyright.PENANAJILBW3Ur27
“Tentu mau, Bu,” sahut Herman sambil berjongkok di depanku. Dan…bukannya menyabuni kemaluanku, Herman malah menjilatinya dengan agresif sekali, sehingga aku tersandar ke dinding sambil memegangi kepala Herman.
8487Please respect copyright.PENANAco6zvT927w
8487Please respect copyright.PENANAa9TW9X3TUH
“Duuuh…Maaan….oooh….Maaan…..kamu bisa aja bikin aku keenakan, Maaan….” kataku sambil terpejam-pejam saking nikmatnya dijilati oleh lelaki yang sudah berpengalaman meruntuhkan pertahananku itu.
8487Please respect copyright.PENANAIuRf2W4TzE
8487Please respect copyright.PENANATQE49GkoRR
Herman seperti tak mendengar kata-kataku. Ia bahkan duduk di lantai kamar mandi, dengan penis yang sudah mengacung. Dan berkata, “Nyobain di sini Bu?”
8487Please respect copyright.PENANAFWdplC7krg
8487Please respect copyright.PENANA6ymcgzHkoJ
Meski sudah dua kali orgasme, gairahku bangkit lagi untuk meladeni tantangan Herman. Lalu aku berjongkok sambil memegangi batang kemaluanHerman yang sudah keras itu. Herman pun membantuku untuk memasukkan batang kemaluannya ke liang kenikmatanku.
8487Please respect copyright.PENANAnDHIZI2rek
8487Please respect copyright.PENANAeCowwqtcX9
Setelah penis Herman masuk ke dalam liang vaginaku, mulailah kami beraksi. Aku menaik turunkan pantatku, sementara Herman pun menggerak-gerakkan batang kemaluannya meski sambil duduk di bawahku.
8487Please respect copyright.PENANAzEEzhr5cMn
8487Please respect copyright.PENANAk31ZDKS9LF
Inilah pengalaman pertamaku bersetubuh di lantai kamar mandi sambil duduk begini. Tapi dalam posisi apa pun bersetubuh itu tetap saja nikmat.
8487Please respect copyright.PENANAyz5Bs8Qcuz
8487Please respect copyright.PENANAGDgbndjRSI
Sambil memeluk leher Herman dan sesekali menciumi bibirnya, kuayun meqiku sedemikian rupa, sehingga penis Herman seolah terombang-ambing di dalam jepitan liang kemaluanku.
8487Please respect copyright.PENANA9gOmwEzQF5
8487Please respect copyright.PENANAnl5Z2CnAzV
Cukup lama kami lakukan semuanya itu. Sehingga pada suatu saat aku memekik lirih, “Maaaan…aku udah mau lepas lagi….!”
8487Please respect copyright.PENANAorwnQ2KTbx
8487Please respect copyright.PENANAnYx0JMNWJR
“Iya Bu,” sahut Herman sambil mempererat dekapannya di pinggangku, “Saya paling suka merasakan Ibu keluar…”
8487Please respect copyright.PENANAyXiwOUd1bo
8487Please respect copyright.PENANAjRGM8vSZcz
Akhirnya aku menggelepar dalam dekapan Herman. Dalam puncak orgasme yang indah sekali.
8487Please respect copyright.PENANAQgQMyUNxqx
8487Please respect copyright.PENANA8gS4HUeeFp
Setelah aku orgasme, Herman mencabut batang kemaluannya sampai terlepas dari liang senggamaku.
8487Please respect copyright.PENANAskUdgEJ6EI
8487Please respect copyright.PENANAAS0H7YzZme
“Lho…kok dilepasin? Kamu kan belum ngecrot ?!” cetusku heran.
8487Please respect copyright.PENANADvW8B7DXCl
8487Please respect copyright.PENANAfR9wxV00DL
“Nanti aja di tempat tidur dilanjutkan. Sekarang kan mau menyabuni Ibu,” sahut Herman sambil berdiri dan meraih pergelangan tanganku supaya berdiri juga.
8487Please respect copyright.PENANAN8fCBae8ap
8487Please respect copyright.PENANAdVKXLnwjre
Jujur, ini indah sekali. Bahwa setelah aku mencapai orgasme, Herman memandikanku, menyabuni setiap lekuk di tubuhku sampai terasa benar-benar bersih. Kemudian ia pun mandi sebersih-bersihnya, sementara aku mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhku.
8487Please respect copyright.PENANAnRRVEJYXqj
8487Please respect copyright.PENANAuUOMcKElWk
“Kamu booking hotel ini buat berapa malam, Man?” tanyaku pada waktu Herman sedang menghanduki badannya.
8487Please respect copyright.PENANA3BYX5xWKFK
8487Please respect copyright.PENANAegONnBZDub
“Gak ditentuin Bu. Soalnya kan tergantung bisanya Ibu nginep di sini. Saya hanya menyimpan deposit aja…ya cukup buat seminggu juga sih.”
8487Please respect copyright.PENANADc2YB5mSmG
8487Please respect copyright.PENANAP4gb1uHT4l
“Hush…buat apa lama-lama banget? Dua malam aja Man.”
8487Please respect copyright.PENANAT7iMJgjkpL
8487Please respect copyright.PENANAigGksxA2gr
“Iya, Bu.Berarti saya akan tidur sama Ibu nanti malam ya?”
8487Please respect copyright.PENANA5rx8yY4ZCB
8487Please respect copyright.PENANA664h6KKPmg
“Iya sayang,” kataku sambiul melingkarkan lenganku di lehernya.
8487Please respect copyright.PENANA8a08fCdPeX
8487Please respect copyright.PENANA1Oz1LYimgR
“Asyiiik…kebayang indahnya tidur bersama Ibu yang…yang selalu saya impikan ini.”
8487Please respect copyright.PENANA7DDQKfmZqf
8487Please respect copyright.PENANAikUKtgLgMq
Lalu dengan lengan kekarnya Herman mengangkat tubuhku, memangku dan membawaku ke luar kamar mandi dan metelakkan dengan hati-hati di atas tempat tidur. Kejadian ini trerasa romantis sekali buatku, karena suamiku sendiri tak pernah memperlakukanku seperti ini. Duduk di pangkuannya pun belum pernah.
8487Please respect copyright.PENANAqtK6XREck4
8487Please respect copyright.PENANAgMjQQ59a80
Tak cuma itu. Setelah aku diterlentangkan di atas tempat tidur, Herman mulai menjilati telapak kakiku, tanpa kelihatan ragu sedikit pun. Oooh…sedemikian mendalam perasaan Herman padaku, sehingga telapak kakiku pun dijilatinya, lalu menggigit-gigit ibu jari kakiku dengan lembut, berlanjut dengan jilatan lahap di betisku…naik ke pahaku sampai pangkalnya dan melewatkan kemaluanku untuk menjilati sekujur perutku, naik lagi ke atas…menjilati ketiakku, sekujur payudaraku…leherku…telingaku…aaaah…aku merinding-rinding dalam geli dan nikmat yang luar biasa.
8487Please respect copyright.PENANArnwdtfKv7r
8487Please respect copyright.PENANAWC7dYjQZ78
Lalu jilatannya menurun lagi. Lidahnya menyapu-nyapu pusar perutku, lalu menurun dan akhirnya menggeluti kemaluanku. Tentu saja aku meregang-regang nikmat lagi dibuatnya.
8487Please respect copyright.PENANAEi5D31djdk
8487Please respect copyright.PENANArU34iFwVL2
Aku merenggangkan sepasang pahaku lebar-lebar, agar Herman bisa menjilati kemaluanku sepuasnya. Sementara kedua tanganku mengelus-elus rambutnya dalam perasaan bercampur aduk. Ada perasaan kasihan, terharu, horny dan beraneka perasaan bercampur aduk di dalam hatiku. Tapi yang jelas semuanya itu nikmat sekali. Terlebih setelah Herman menjilati kelentitku dan sesekali mengisapnya…oooh….aku tak tahan lagi…!
8487Please respect copyright.PENANAX6o8qy0t8O
8487Please respect copyright.PENANAxsPscafYU0
“Udah cukup Man…masukin aja…..nanti keburu becek …” pintaku sambil menarik kepala Herman agar naik ke atas.
8487Please respect copyright.PENANASZHgVN9uPa
8487Please respect copyright.PENANAFAarrwUSVt
“Sebecek apa pun memek Ibu tetap enak,” kata Herman setelah menghimpitku sambil memegangi batang kemaluannya dan diarah-arahkan ke mulut vaginaku.
8487Please respect copyright.PENANANZQVETsSXx
8487Please respect copyright.PENANAgpd05GWfDi
Tak lama kemudian batang kemaluan Herman amblas lagi ke dalam liang kenikmatanku…blessssss…..
8487Please respect copyright.PENANAwgqiBxTjUf
8487Please respect copyright.PENANADyy2ZAfWK1
Mataku terpejam dalam nikmat. Terlebih nikmat lagi setelah ia mengayun batang kemaluannya. Ooo, penis perkasa mantan sopirku itu memang mampu membuat sekujur tubuhku seolah dialiri arus listrik yang bukan main nikmatnya…
8487Please respect copyright.PENANAL7FKH17VEP
8487Please respect copyright.PENANA5yL0k0BZOK
Dalam perjalanan pulang, aku tersenyum-senyum sendiri di belakang setir mobilku. Dua malam bersama Herman di hotel itu telah menggoreskan kenangan baru lagi bagiku. Begitu seringnya Herman menyetubuhiku di hotel itu, sehingga aku tidak ingat lagi berapa kali hal itu terjadi di sana. Entah delapan kali, entah sembilan kali…entahlah. Yang jelas selama bersamanya di hotel itu, siang malam ia melampiaskan keperkasaannya di atas perutku.
8487Please respect copyright.PENANAfiJOg1V7Lc
8487Please respect copyright.PENANArC9KC1fWoX
Dan aku harus mengakuinya secara jujur, bahwa persetubuhan demi persetubuhanku dengan Herman, luar biasa nikmatnya.
8487Please respect copyright.PENANALGfejjaEl6
8487Please respect copyright.PENANAvB6KbzJ4ia
Aku pun berjanji bahwa kalau ia datang lagi kelak, aku akan menyempatkan diri ketemuan dengannya di hotel itu.
8487Please respect copyright.PENANAaRJrLEQsEV
8487Please respect copyright.PENANAnQm8sVaQ9F
Ketika aku tiba di rumah, baru saja aku mau ganti pakaian, datang dua orang tamu yang belum kukenal. Yang seorang adalah lelaki bule. Yang seorang lagi lelaki negro.
8487Please respect copyright.PENANAjyU41IEvOC
8487Please respect copyright.PENANAHsGhBnk8uS
Aku agak heran, karena tidak mengenal mereka. Mau apa mereka itu?
8487Please respect copyright.PENANAgSxhGdYSMq
8487Please respect copyright.PENANA0SIyvRPGbz
Yang orang bule mengenalkan namanya, “Johnson…Neil Johnson.”
8487Please respect copyright.PENANAkpYtvFdb8i
8487Please respect copyright.PENANA0DSaXag4KI
Sedangkan yang negro mengenalkan namanya sebagai Frank Sabato.
8487Please respect copyright.PENANAZfh9lyel1P
8487Please respect copyright.PENANA6Nv0ZCIN5h
Kedua tamu asing itu sama-sama berperawakan tinggi besar, layaknya dua binaragawan berlainan warna kulit.
8487Please respect copyright.PENANASFiPErfmZA
8487Please respect copyright.PENANAtR64G5uVls
Meski masih heran, kupersilakan mereka duduk. Lalu tanyaku, “What can I do for you?”
8487Please respect copyright.PENANAqNABl2PUqc
8487Please respect copyright.PENANAZplLVlNsb0
Ternyata lelaki bule itu sudah pandai berbahasa Indonesia, meski aksennya terdengar aneh, “Kami warga negara Amerika yang sudah lima tahun bekerja di Jakarta. Kebetulan kami dipindahkan ke kota ini. Kami mencari tempat kos untuk setahun saja. And kami dapat berita dari teman, bahwa wisma kos di sini bagus-bagus kamarnya. Apakah masih ada dua kamar kosong untuk kami?”
8487Please respect copyright.PENANAAL3CN2kxS6
8487Please respect copyright.PENANA9FnLwy6HzD
O, rupanya mereka mencari kamar kos. Tapi setahuku, kamar-kamar di wisma kos sudah penuh semua.
8487Please respect copyright.PENANAq4SCbCP2ji
8487Please respect copyright.PENANAlaNLKJBrER
“Tunggu sebentar ya. Saya mau cek dulu,” kataku ramah, sambil bangkit dan melangkah ke meja komputer. Kubuka file wisma kos. Memang sudah penuh.
8487Please respect copyright.PENANAXUGFbr61cO
8487Please respect copyright.PENANALZFDcUsgVe
Aku bingung, karena aku ingin membantu kedua warga negara US itu. Akhirnya kutelepon suamiku yang masih berada di Surabaya. Lalu:
8487Please respect copyright.PENANAsjVJBxloUN
8487Please respect copyright.PENANA42IsQ70oex
“Bang…masih di Surabaya?”
8487Please respect copyright.PENANA5guQadc16T
8487Please respect copyright.PENANAR2Tb9kJpE3
“Iya, sayang. GImana kamu sehat-sehat aja kan?”
8487Please respect copyright.PENANA8gHL3oXpzD
8487Please respect copyright.PENANAs8GkdTw91v
“Sehat Bang. Ini Bang…ada dua orang warganegara Amerika yang sedang mencari dua kamar kos untuk setahun. Sedangkan kamar-kamar di wisma sudah penuh. Gimana baiknya ya?”
8487Please respect copyright.PENANA7xCd3wgHvT
8487Please respect copyright.PENANATTgLESlG7P
“Kasih kamar-kamar di belakang aja. Tapi tarifnya harus lebih mahal, karena fasilitasnya kan beda. Ada kolam renangnya segala lagi.”
8487Please respect copyright.PENANADFDjlEUGO6
8487Please respect copyright.PENANARff3nCVwcT
“Iya ya Bang. Daripada dibiarkan kosong-kosong kan mendingan diduitkan. Tapi…kasir itu sudah ditempatkan di salah satu kamar di belakang Bang. Dia stay di rumah kita, supaya tidak telat-telat datang lagi, karena rumah ortunya di luar kota.”
8487Please respect copyright.PENANA6KKmimn0yG
8487Please respect copyright.PENANAS4OQrNoJlD
“Kalau kasir itu kelihatan baik, tempatkan aja di kamar bekas Leo itu.”
8487Please respect copyright.PENANAEbzocexhnw
8487Please respect copyright.PENANAFfRguQBaiZ
“Iya Bang. Terus Abang kapan pulang?”
8487Please respect copyright.PENANACquafLWAMS
8487Please respect copyright.PENANA3Vh3thS8rC
“Aku lagi sibuk banget, sayang. Tiap hari ada barang masuk ke Surabaya. Paling bisa dua minggu lagi aku baru bisa pulang.”
8487Please respect copyright.PENANAApzL2Kwsyn
8487Please respect copyright.PENANA7o8EfBtblZ
“Iiih…Abang…emang gak kangen sama aku Bang?”
8487Please respect copyright.PENANAa8KVRj6RZi
8487Please respect copyright.PENANAHB48rm0LpI
“Tentu aja kangen. Tapi kita gak boleh cengeng. Mending sama-sama fokus ke usaha kita masing-masing. Kalau sama-sama sukses kan bisa bikin kerajaan kecil. Hahahaaaaa….”
8487Please respect copyright.PENANAkTExI60KzR
8487Please respect copyright.PENANAiSoQDf25zb
“Oke Bang. Ini tamu-tamu yang nyari kamar kos itu masih di depan. Aku mau hadapi mereka dulu ya. Emwuaaaah….”
8487Please respect copyright.PENANARMdzhfZ677
8487Please respect copyright.PENANAQnSy2Olp4h
“Emwuaaaah… I love you, beib.”
8487Please respect copyright.PENANA5tWLnGDOdV
8487Please respect copyright.PENANAReUReAOBaX
“Me too….”
8487Please respect copyright.PENANAbEAW9rxeul
8487Please respect copyright.PENANAMwCcQNZDJy
Setelah hubungan telepon ditutup, aku menghampiri kedua tamuku lagi.
8487Please respect copyright.PENANAMUBsvJLSF9
8487Please respect copyright.PENANALaFMz7tDGm
Kataku, “Sebenarnya wisma kos sudah penuh, tidak ada kamar kosong lagi. Tapi kalau you mau, masih ada beberapa kamar VIP di belakang.”
8487Please respect copyright.PENANASavyHDmw5g
8487Please respect copyright.PENANAvwSIHaTCCr
“Bisa kami lihat kamarnya?” tanya lelaki bule bernama Neil Johnson itu.
8487Please respect copyright.PENANArfJfWphabG
8487Please respect copyright.PENANAgSaQhIiQGp
“Boleh. Mari ikut saya,” kataku sambil membuka pintu menuju kamar-kamar di belakang itu.
8487Please respect copyright.PENANA46EoCFnhG2
8487Please respect copyright.PENANAaBNNvTSd6V
Tampaknya mereka senang melihat kamar-kamar di belakang itu. Terlebih setelah melihat ada kolam renang segala di depannya.
8487Please respect copyright.PENANA9eE4slJVfM
8487Please respect copyright.PENANAz3TyIyPgYC
“Bagus…bagus,” ucap Neil sambil mengangguk-angguk, “Tapi kalau mau masuk ke sini selalu harus lewat rumah Anda, Mom?”
8487Please respect copyright.PENANANf28lV0gDA
8487Please respect copyright.PENANASNWx4Lmd1R
“Nggak,” sahutku, “Itu kan ada dua pintu, yang satu untuk menuju keluar, yang satu lagi menuju kamar-kamar pegawai. Nanti kalau you tinggal di sini, kunci pintu keluar itu bisa kami berikan.”
8487Please respect copyright.PENANANdUrqWkAyS
8487Please respect copyright.PENANAEzX6OUuzg2
Kemudian mereka bertanya mengenai tarif dua kamar yang akan mereka pakai itu. Kusebutkan harga yang lumayan mahal. Tiga kali tarif kamar-kamar di wisma kos. Tadinya aku sengaja menyebut angka yang tergolong mahal itu, sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk menawarnya.
8487Please respect copyright.PENANAUmkwwVIgqF
8487Please respect copyright.PENANAXRDBAhSFFz
Tapi di luar dugaanku kedua orang Amerika itu langsung setuju !
8487Please respect copyright.PENANAtS2ZMxNw90
8487Please respect copyright.PENANAH4vgtHpsAc
Di ruang depan, lelaki bule bernama Neil Johnson itu menyerahkan sehelai cek, sambil berkata, “Kami akan masuk ke sini seminggu lagi. Tapi kami bayar sewa kedua kamar itu untuk setahun. Ok?”
8487Please respect copyright.PENANA2hlNFhlhg4
8487Please respect copyright.PENANAzazEGcdvTz
“Iya, terima kasih,” sahutku sambil menerima cek itu dengan perasaan senang.
8487Please respect copyright.PENANAi0f7WdWIxt
8487Please respect copyright.PENANA9VzZ875Xa6
Setelah kedua tamuku berlalu, aku masuk ke dalam kamarku. Menyimpan cek dari mereka ke dalam dompetku. Lalu mandi sebersih mungkin.
8487Please respect copyright.PENANAJML2TkgntD
8487Please respect copyright.PENANATt5BEWoOX1
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Lalu kukenakan kimono sutra putihku tanpa mengenakan apa-apa lagi di dalamnya.
8487Please respect copyright.PENANAwgJ4scFulL
8487Please respect copyright.PENANAp8VcDnhXyD
Merasa tak mengenakan celana dalam mau pun beha, aku memanggil Billy lewat hape saja.
8487Please respect copyright.PENANAT7LgRTfVIl
8487Please respect copyright.PENANAN0BYaAIgta
“Bil, di kantin banyak yang makan gak?”
8487Please respect copyright.PENANA9fKXAnuXo6
8487Please respect copyright.PENANAxs1XNejsl4
“Gak ada Mbak. Baru pada bubar.”
8487Please respect copyright.PENANA5IBHaikcke
8487Please respect copyright.PENANAWTkbX3xtNG
“Kalau gitu ke sini sebentar.”
8487Please respect copyright.PENANA2auyY7k9Xj
8487Please respect copyright.PENANAYekog0zgBa
“Siap Mbak.”
8487Please respect copyright.PENANA0x1KYzs9zX
Aku tidak tahu kenapa hasrat birahiku ini seperti tiada kenyangnya. Selama dua hari dua malam aku sudah habis-habisan bersama Herman di hotel itu. Tapi begitu Billy muncul di ruang keluargaku ini, hasrat untuk menggodanya pun timbul di dalam hatiku.
8487Please respect copyright.PENANAe7StsYUL4v
8487Please respect copyright.PENANAdswSKbmpzE
Setelah ia menyerahkan setoran pendapatan kantin selama aku tak di rumah, aku langsung menggodanya.
8487Please respect copyright.PENANAzdKe8NNy52
8487Please respect copyright.PENANA9iL831gZnY
“Kamu gak kangen sama aku?” tanyaku.
8487Please respect copyright.PENANAy5uzI1bHkZ
8487Please respect copyright.PENANAXyZwLQtUvw
Billy menatapku dengan senyum. “Kangen sih Mbak…dua hari gak ketemu sama Mbak rasanya seperti dua minggu….”
8487Please respect copyright.PENANAqJ4sEJEZBC
8487Please respect copyright.PENANAs3mF3TzmPX
“Lalu kenapa duduknya jauh-jauh gitu? Sini dong duduknya,” kataku sambil menepuk sofa yang sedang kududuki.
8487Please respect copyright.PENANAFaHYS4lHfh
8487Please respect copyright.PENANAyFuUMlRcFV
Billy bangkit dari sofa di depanku ke sofa yang kududuki. Langsung kusambut dengan pelukan di lehernya, lalu kucium bibirnya dengan kehangatan birahiku. Billy membalasnya dengan lumatan mesra dan pelukan hangat.
8487Please respect copyright.PENANAQu0hNBNPPQ
8487Please respect copyright.PENANAQEE5PefeTz
“Ohya…mulai nanti malam kamu pindah kamarnya ke kamar itu, Bil,” kataku sambil menunjuk ke kamar yang dahulu dijadikan kamar Leo.
8487Please respect copyright.PENANAG6QefH2fWb
8487Please respect copyright.PENANAjjBTh8SQug
“Pindah ke kamar itu? Wah takut Mbak.”
8487Please respect copyright.PENANA3d9bpPIjXY
8487Please respect copyright.PENANAlo0T2u6o0f
“Takut apa?”
8487Please respect copyright.PENANAanCOmhwfyY
8487Please respect copyright.PENANAwYzbmpjYNw
“Takut suami Mbak pulang nanti….pasti curiga…”
8487Please respect copyright.PENANAsufJj0kPas
8487Please respect copyright.PENANA3lL5rrBj3P
“Justru dia yang menyuruh agar kamu pindah ke kamar itu, Bil.”
8487Please respect copyright.PENANAmVfeema9de
8487Please respect copyright.PENANA234HLTOM44
“Ohya?”
8487Please respect copyright.PENANAypBS4R8buf
8487Please respect copyright.PENANAkPKlRcyS9J
“Iya. Soalnya kamar-kamar di belakang itu akan dihuni sama orang asing, Bil.”
8487Please respect copyright.PENANABeIh5fR2eb
8487Please respect copyright.PENANAd9crDCruux
“Oh…begitu…”
8487Please respect copyright.PENANAfLLJVWOGPr
8487Please respect copyright.PENANAkBnSged6e7
“Ayo lihat kamarnya. Lebih bagus dari kamar-kamar di belakang itu Bil,” kataku sambil bangkit dan meraih pergelangan tangan Billy.
8487Please respect copyright.PENANAv5ZIBqYBs7
8487Please respect copyright.PENANAuOatB1qAds
Kubuka pintu kamar itu, lalu mengajak Billy masuk ke dalam. Kunyalakan lampu-lampunya. Sehingga tampak jelas keadaan di dalam kamar itu. Memang jauh lebih bagus dan lebih lengkap daripada kamar-kamar di belakang itu.
8487Please respect copyright.PENANA8guvsOSj3W
8487Please respect copyright.PENANAfpHJWXvueQ
“Lebih bagus kan?” kataku sambil memeluk Billy dari belakang.
8487Please respect copyright.PENANAqXsxOkCWmn
8487Please respect copyright.PENANAPnKywOD08F
“I..iya Mbak,” sahutnya tergagap, “Bahkan terlalu bagus buat saya.”
8487Please respect copyright.PENANAwKZLOJZPMZ
8487Please respect copyright.PENANASkZlMNQpM9
“Jangan bilang begitu ah. Nanti kan aku sering tidur bersamamu di sini, sayang. Makanya harus bagus, lengkap dan rapi kamarnya.”
8487Please respect copyright.PENANAVfgBK19Kls
8487Please respect copyright.PENANAjzzGoUBLlf
Lalu aku melompat ke atas tempat tidur sambil berkata, “Bil…kasurnya juga terbuat dari bulu angsa. Enak ditidurinnya…sini…”
8487Please respect copyright.PENANAPGUjq6V74J
8487Please respect copyright.PENANAZ9yX32fqGg
Billy duduk di pinggiran tempat tidur itu.
8487Please respect copyright.PENANAOsBmoBMFk5
8487Please respect copyright.PENANABYn4VBSwH0
Dengan sigap kutarik ritsleting celana anak muda itu. Kuselinapkan tanganku ke dalam, ke balik celana dalamnya. Dan kutangkap batang kemaluannya yang ternyata sudah tegang itu. Inilah segarnya daun muda. Baru disentuh sedikit langsung ngaceng !
8487Please respect copyright.PENANAJrPYbwplvA
8487Please respect copyright.PENANAshtultweoq
“Hihihi…udah ngaceng Bil. Ayo masukin aja langsung,” kataku sambil merentangkan kimonoku, sehingga bagian depan tubuhku terbuka total.
8487Please respect copyright.PENANApq5T7zMlub
8487Please respect copyright.PENANAT6TJ2thnYw
“Kantin masih buka Mbak. Kalau banyak yang makan nanti gimana?” Billy tampak ragu, tapi sambil melepaskan celana panjangnya.
8487Please respect copyright.PENANAe979ll39rS
8487Please respect copyright.PENANAtFwIKrPBzl
“Alaa…sebentar aja mainnya. Nanti malam yang main lama-lamaan mah,” kataku sambil melepaskan kimonoku, sehingga tubuhku langsung telanjang bulat.
8487Please respect copyright.PENANAB9QPZHPfW3
8487Please respect copyright.PENANAzRXLbGfbUQ
Billy tersenyum-senyum melihat ketelanjanganku. Masa sih tubuhku yang mulus dan sudah telanjang ini tidak membuat anak muda itu mabuk kepayang? Hihihi…narsis juga aku ini.
8487Please respect copyright.PENANAur85EHrKnH
8487Please respect copyright.PENANAhBQNJexZxr
Selanjutnya bisa ditebak apa yang terjadi di dalam kamar yang dahulu pernah dijadikan kamar Leo itu.
8487Please respect copyright.PENANAcegthNHzxK
8487Please respect copyright.PENANA0VZu0noFHf
8487Please respect copyright.PENANAX2iehRuPIf
Dua minggu setelah janji di telepon itu, suamiku benar-benar datang. Aku kangen sekali padanya, sehingga begitu muncul di depan mataku, langsung kusergap dengan pelukan dan ciuman hangat.
8487Please respect copyright.PENANAUNXPlhei8q
8487Please respect copyright.PENANAPtxT0Ob1aG
Tapi setelah itu ia langsung masuk ke dalam ruang kerjanya. Langsung menyalin data-data dari Ipad ke komputernya. Lalu ia bertekun di depan komputernya.
8487Please respect copyright.PENANA8th299k8K0
8487Please respect copyright.PENANAW39wCrI9mM
“Gak mandi dulu Bang?” tanyaku di ambang pintu ruang kerja suamiku.
8487Please respect copyright.PENANAuxPt6ASHgM
8487Please respect copyright.PENANAow6ZGLdfeZ
“Ntar…banyak yang harus kuperiksa secepatnya nih,” sahutnya dingin, “Bikinin kopi aja yang kental, gulanya sedikit aja.”
8487Please respect copyright.PENANAgevFHzVFeD
8487Please respect copyright.PENANAib48vizeHx
Kulaksanakan perintah suamiku. Kubuatkan kopi sekental mungkin, lalu kuberi gula sedikit seperti permintaannya.
8487Please respect copyright.PENANAYoHi2LK9RM
8487Please respect copyright.PENANAP4eUKvRO1Y
Waktu meletakkan secangkir kopi itu di meja kerja suamiku, kulihat monitor komputernya hanya memperlihatkan deretan angka-angka yang aku tidak tahu angka-angka apa saja. Soalnya aku tak pernah mencampuri urusan bisnis suamiku.
8487Please respect copyright.PENANA5suzhn37i9
8487Please respect copyright.PENANAMs5ZjOQwWF
Sampai larut malam suamiku tetap tekun menghadapi komputernya. Padahal aku ingin, ingin sekali mendapat belaian dan cumbuannya yang senantiasa menghanyutkanku. Haruskah “kupanasi” ia dengan cara-cara seperti dahulu, supaya gairahnya bangkit dan melupakan pekerjaannya beberapa saat?
8487Please respect copyright.PENANApnaylfHEbm
8487Please respect copyright.PENANAvLhlbIAU9L
Ketika jam sudah menunjukkan lebih dari jam duabelas malam, aku menghampiri suamiku di ruang kerjanya.
8487Please respect copyright.PENANAhG5357drX7
8487Please respect copyright.PENANAoAg3tGdJeC
“Bang…aku mau jujur seperti yang Abang minta. Terus terang aja, Herman tempo hari datang. Dan aku menemaninya di hotel selama dua hari dua malam,” kataku.
8487Please respect copyright.PENANAdq3vBxP6YN
8487Please respect copyright.PENANAiM5QDlZAoO
Di luar dugaanku, Bang Yadi cuma menjawab, “Iya.” Sambil mengangguk dan matanya tetap tertuju ke layar monitornya.
8487Please respect copyright.PENANA4KFPqBIPCP
8487Please respect copyright.PENANA49s8zbhi8q
“Ada lagi Bang…” kataku ragu.
8487Please respect copyright.PENANANwWJIukxec
8487Please respect copyright.PENANA0Nv5KK4aSE
“Apa?” tanyanya tanpa menoleh padaku sedikit pun.
8487Please respect copyright.PENANAaQ50TK5wHj
8487Please respect copyright.PENANAEXTpbrBRFk
“Anak muda yang sekarang ditempatkan di kamar bekas Leo itu, juga sudah beberapa kali menggauliku.”
8487Please respect copyright.PENANASPNpJ4GN5J
8487Please respect copyright.PENANAXOEUxDfq7R
Sebenarnya berat aku menyampaikan hal itu. Takut suamiku marah. Tapi apa yang kudengar sebagai jawabannya? Ia cuma berkata, “Iya gakpapa. Biar kamu jangan kesepian kalau aku tak di rumah.”
8487Please respect copyright.PENANASKKchM3o9p
8487Please respect copyright.PENANAadKFx22bvK
Astagaaa ! Apakah suamiku sudah tak mencintaiku lagi? Tak adakah lagi perasaan cemburu sedikit pun, sehingga ekspresinya datar-datar saja ketika kulaporkan “kesalahanku” yang buat suami-suami lain mungkin bisa jadi sumber keributan karena cemburunya?
8487Please respect copyright.PENANAGQfeIICJQy
8487Please respect copyright.PENANAhG9BtRiGzV
Pasti ada sebabnya. Mungkin ada masalah berat dalam perusahaannya yang membuatnya tak bisa berpikir secara jernih, lalu masalah perusahaan itu saja yang menggeluti benaknya. Atau…adakah perempuan lain yang telah dicintainya, sehingga statusku sebagai seorang istri hanya untuk simbol status saja?
8487Please respect copyright.PENANASeH92E2kHp
8487Please respect copyright.PENANARychuzZZ3A
Lama aku terdiam di sofa yang tak jauh dari meja kerja suamiku itu. Lalu kataku lagi, “Bang…aku mau nanya, boleh kan?”
8487Please respect copyright.PENANAFJfpBjSjVl
8487Please respect copyright.PENANAy0lC5OmztH
“Nanya soal apa?” ia balik bertanya, sementara matanya tetap tertuju ke layar monitor.
8487Please respect copyright.PENANAh3MlSLnI25
8487Please respect copyright.PENANAR5yL2De3vm
“Abang jangan marah ya…” kataku.
8487Please respect copyright.PENANAFjhzoANaVZ
8487Please respect copyright.PENANAwjJY3TUPjY
“Iya,” sahutnya tanpa menoleh padaku.
8487Please respect copyright.PENANAgftgeuyGjG
8487Please respect copyright.PENANAsuzhezrrTW
“Kita kan sudah sepakat untuk selalu jujur. Sekarang trolong jawab pertanyaanku, tapi Abang jawab sejujur-jujurnya ya.”
8487Please respect copyright.PENANAXehRAawsYi
8487Please respect copyright.PENANABFZitxOij9
“Iya.”
8487Please respect copyright.PENANAhjou4GvMc0
8487Please respect copyright.PENANAwu6f8h4rlv
Aku menarik napas panjang, lalu melepaskannya. Dan kataku, “Sebenarnya istri Abang ada berapa orang? Maksudku selain aku dan Uni, adakah wanita lain yang jadi istri Abang.”
8487Please respect copyright.PENANAVphl7EXv1b
8487Please respect copyright.PENANAYLRdvkqwGy
“Ada dua orang lagi. Jadi semuanya empat orang. Tidak boleh lebih dari empat kan?”
8487Please respect copyright.PENANAyCBZkdPDDm
8487Please respect copyright.PENANAIeTWyVxNO8
Aku terkejut mendengar pengakuannya yang kuyakini sebagai pengakuan jujur itu. Tapi aku berusaha untuk menguasai diriku sendiri. Lalu kataku, “Tentu Abang hanya nikah siri dengan mereka, karena kalau nikah resmi harus ada ijin dariku kan?”
8487Please respect copyright.PENANAd86Tiv2zfD
8487Please respect copyright.PENANASnWLUOnIbM
“Iya.”
8487Please respect copyright.PENANAGxFnwJ8UrV
8487Please respect copyright.PENANAMD54kBrsmP
“Siapa aja mereka itu Bang?”
8487Please respect copyright.PENANA7DUn0JzHJJ
8487Please respect copyright.PENANA6qLKVXhYj8
“Istri ketigaku berdarah campuran Jawa dengan Manado. Namanya Nuryati. Sudah punya anak seorang. Anak cewek yang usianya baru tiga tahun.”
8487Please respect copyright.PENANAHdNILlw0OQ
8487Please respect copyright.PENANAoDyZIfnNKs
“Lalu istri yang keempat?”
8487Please respect copyright.PENANAwSRxG8W4ID
8487Please respect copyright.PENANALRQRbWj7Rt
“Yang keempat berdarah campuran Indonesia dengan Belanda, namanya Anna Karina. Sudah punya anak juga, yang usianya baru tiga bulan.”
8487Please respect copyright.PENANArzQn1IP3bL
8487Please respect copyright.PENANA0cIqWSwXRn
“Hebat,” cetusku nyinyir, “Punya istri Indo segala…”
8487Please respect copyright.PENANANRbmoWN4a0
8487Please respect copyright.PENANAhPNdC30kdp
“Dia adik kandung Joseph.”
8487Please respect copyright.PENANAUbsoneLikf
8487Please respect copyright.PENANAQHbi4aiDWi
Aku terkejut lagi. Kalau benar istri keempatnya itu adik Joseph, sudah terbayang…pasti cantik wanita bernama Anna itu.
8487Please respect copyright.PENANAupl0AmptI8
8487Please respect copyright.PENANAabhQrbXSE3
Lalu kataku, “Pantesan Abang jadi jarang pulang. Mungkin lebih kerasan bersama mereka ya.”
8487Please respect copyright.PENANAEJsrhHwvl3
8487Please respect copyright.PENANAK5SAaOnRYg
“Gak juga,” sahutnya, “Aku tetap konsen di dalam bisnis.”
8487Please respect copyright.PENANAjbsO3E2bpy
8487Please respect copyright.PENANASWbaadH9uy
“Lalu siapa yang ditempatkan di Surabaya, sehingga Abang jadi kerasan di sana?”
8487Please respect copyright.PENANA6fl2NlnnBa
8487Please respect copyright.PENANA8UTCphoIc5
“Gak ada,” suamiku menggeleng, “Semuanya tinggal di kota ini. Kalau gak percaya, kapan pun kamu boleh cek ke Gresik sana. Lingkunganku di sana laki-laki semua. Boro-boro bawa istri segala.”
8487Please respect copyright.PENANA6aB3Ty4RCO
8487Please respect copyright.PENANAUNE31fYuYj
Aku percaya pada pengakuan suamiku itu. Napasku agak lega, meski masih tetap galau.
8487Please respect copyright.PENANAjaeLk5IwSb
8487Please respect copyright.PENANAkS9LKq9kVE
“Lalu di antara keempat istri Abang, siapa yang paling Abang cintai?” tanyaku lagi.
8487Please respect copyright.PENANA0EVbhQT3W1
8487Please respect copyright.PENANAUoOr0MThox
“Tetap kamu yang paling kucintai. Karena kamu istri pertamaku yang kunikahi secara resmi di depan kedua orang tuamu.”
8487Please respect copyright.PENANA556QIf3rOP
8487Please respect copyright.PENANAHZ6tKiC75k
Suasana menjadi hening lagi. Sementara suamiku asyik mengetik lagi.
8487Please respect copyright.PENANAdQoo0mULmj
8487Please respect copyright.PENANADfAik1LpWs
Dan aku mencoba mengatasi perasaan cemburu ini dengan berkata, “Harusnya adil dong. Kalau istri Abang empat orang, aku pun boleh dong punya suami empat orang.”
8487Please respect copyright.PENANAkmNRpQjNUt
8487Please respect copyright.PENANA81bffYAmZ7
“Agama mana yang membolehkan istri punya suami lebih dari seorang?” cetus suamiku sambil menyalakan rokoknya, tapi matanya tetap tertuju ke layar monitor.
8487Please respect copyright.PENANAXugjEh9kv0
8487Please respect copyright.PENANAIgsM8hMQ9k
“Kalau resmi-resmian, Abang juga gak bisa punya istri sebanyak itu. Kalau nikahnya resmi aku hanya mengijinkan untuk menikahi Uni saja. Yang dua lagi itu takkan kuijinkan.”
8487Please respect copyright.PENANATXks1DRuQu
8487Please respect copyright.PENANAPSTwheFxVR
“Jadi kamu kepengen punya suami simpanan, gitu?”
8487Please respect copyright.PENANAnBXmsFo1s8
8487Please respect copyright.PENANA8sBcenAnXf
Aku tak menjawabnya. Karena sebenarnya aku tak punya niat punya suami simpanan. Untuk apa punya suami simpanan segala? Bukankah aku sudah enjoy dengan kebebasan yang kumiliki saat ini?
8487Please respect copyright.PENANAx3Fm26uHxB
8487Please respect copyright.PENANAJJPbbqX11S
“Yang penting, Abang jangan complain kalau aku punya hubungan dengan lelaki lain ya.”
8487Please respect copyright.PENANAMq3ZhLDBkQ
8487Please respect copyright.PENANAsvkzvL0lb8
“Emang kapan aku pernah complain? Sudah berapa banyak teman-temanku yang menggaulimu, aku gak pernah complain kan? Bahkan dengan Leo, Herman dan kasir baru itu pun aku gak complain. Yang penting harus hati-hati. Jangan sampai bawa penyakit yang bisa nular ke sana-sini. Jadi harus yakin dulu lelaki pilihanmu itu terjamin kebersihannya atau tidak.”
8487Please respect copyright.PENANA8Q1TXoHTfv
8487Please respect copyright.PENANAW67MnkmU28
Aku tak menjawab lagi. Secara tidak langsung ucapan suamiku itu seolah mengijinkanku untuk mencari lelaki lain, yang penting kebersihannya terjamin. Jujur…itu ucapan yang luar biasa beratnya buat suami yang pandangannya masih konservatif.
8487Please respect copyright.PENANAgphJ7FyEa2
8487Please respect copyright.PENANAO5Ekg98Cpe
Lalu apakah aku mau kembali ke pandangan konservatif dengan mempersoalkan suamiku yang ternyata istrinya empat orang? Bukankah aku sendiri kalau mau bisa mendapatkan sepuluh lelaki sekali pun untuk dijadikan simpananku?
8487Please respect copyright.PENANAIVupdGGLrp
8487Please respect copyright.PENANANw4sRf6jo5
Tidak. Aku memang sering bertualang. Tapi aku tak mau terikat dengan siapa pun kecuali dengan suamiku. Meski aku mendapatkan kenikmatan puluhan kali lipat dengan lelaki lain, aku hanya mengakui Bang Yadi sebagai lelaki yang paling kucintai dan akan tetap kucintai sampai kapan pun.
8487Please respect copyright.PENANAa0huUsMDhz
8487Please respect copyright.PENANACfxlpyJw3u
“Tidurlah sana,” kata suamiku tiba-tiba, “Ini sudah jam setengah dua pagi.”
8487Please respect copyright.PENANA1jX32jLXXu
8487Please respect copyright.PENANAPVJ35zbqis
“Abang sendiri gak tidur?”
8487Please respect copyright.PENANAsgm1Pp1srl
8487Please respect copyright.PENANAyVJMF5jORg
“Gak. Ini masih banyak yang harus dikerjain, besok harus terbawa ke Banjarmasin.”
8487Please respect copyright.PENANAopBH3wtO8i
8487Please respect copyright.PENANA2hDLXg9na6
“Abang besok mau ke Banjarmasin?”
8487Please respect copyright.PENANAeNsVl0ToR9
8487Please respect copyright.PENANADKb6wGQ1rI
“Iya, ada beberapa surat penting yang harus secepatnya kutandatangani di sana.”
8487Please respect copyright.PENANAeQI6nXTeJq
8487Please respect copyright.PENANA3ylOlU2ZH6
“Ikut Bang…!”
8487Please respect copyright.PENANA8i5yfujnBX
8487Please respect copyright.PENANAjjEGCOKtF3
“Ayo aja.”
8487Please respect copyright.PENANAG2fDCh6TUZ
8487Please respect copyright.PENANAjICf6Qpdfh
“Tapi…di sana panas ya hawanya.”
8487Please respect copyright.PENANAHjBwJaWOKv
8487Please respect copyright.PENANAmTyVWZOyrF
“Panas sekali. Lebih panas daripada Jakarta atau Surabaya.”
8487Please respect copyright.PENANASyAjenG8cB
8487Please respect copyright.PENANAcm4qhcFKG5
“Ah…pasti belepotan keringet mulu nanti…”
8487Please respect copyright.PENANApRkgAj6jNg
8487Please respect copyright.PENANACMso74upaW
“Di hotel kan pake AC, di hotel juga pake AC.”
8487Please respect copyright.PENANAjOzeox8o5U
8487Please respect copyright.PENANAb1N73uvwBn
“Males ah…di sini kan gak bisa ditinggalin lama-lama Bang.”
8487Please respect copyright.PENANALtgZ8oLgVl
8487Please respect copyright.PENANANiyz6W8jbO
“Emangnya gak kangen sama Edo dan Leo?”
8487Please respect copyright.PENANATX7f3Zo69n
8487Please respect copyright.PENANAmo97seAtKL
Aku terperangah mendengar ucapan suamiku itu. Kalau aku bicara jujur, aku akan bilang, tentu saja aku kangen kepada mereka. Tapi masa aku harus bicara seperti itu kepada suamiku?
8487Please respect copyright.PENANAMl74s5kprz
8487Please respect copyright.PENANA7TRsOjZjLo
Maka kataku, “Ah, kalau mereka kangen, tentu mereka datang ke kota ini. Masa aku harus nyebrang lautan hanya untuk berjumpa dengan mereka?”
8487Please respect copyright.PENANA72M9iQkjJo
8487Please respect copyright.PENANAYhj8dkVZdg
Lalu kutinggalkan ruang kerja pribadi suamiku. Melangkah dengan batin gontai ke dalam kamarku.
8487Please respect copyright.PENANAUObcOXhqw4
8487Please respect copyright.PENANAcoyDnYveSj
Jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Tapi batinku yang sedang kemelut ini membuatku tak dapat tidur.
8487Please respect copyright.PENANAQGnWUy2pyd
8487Please respect copyright.PENANAhgIYzDaLfq
Pengakuan suamiku, bahwa istrinya empat orang itu, memang cukup memukulku. Dan terbayang olehku betapa cantik-cantiknya istri ketiga dan keempat itu. Tentu saja. Kalau tidak cantik, tak mungkin suamiku mau menikahi mereka.
8487Please respect copyright.PENANAPnBGM7iXHc
8487Please respect copyright.PENANAcZa26K2gcS
Lalu seberapa cantik aku kini di mata suamiku? Apakah aku tidak menarik lagi dan cuma dijadikan symbol status belaka baginya, sementara cintanya sudah beralih ke istri lain?
8487Please respect copyright.PENANA7gJnjJhcLt
8487Please respect copyright.PENANAdAr1j7n6cQ
Aku berusaha untuk bersabar dan berbesar hati. Terlebih kalau mengingat bahwa langkah-langkahku sendiri sudah gila-gilaan. Tapi dengan kebinalan demi kebinalan yang sudah kulakukan, apakah aku tak punya hak untuk cemburu lagi?
8487Please respect copyright.PENANATpxaJS3T73
8487Please respect copyright.PENANAkrNrIyjdUV
Masalahnya, kalau suamiku sekadar berselingkuh saja dengan wanita lain, aku masih bisa memaklumi dan memaafkannya. Tapi diam-diam menikahi dua wanita lain yang katanya bernama Nuryati dan Anna Karina itu, benar-benar terasa seperti pukulan berat yang menghantam batinku.
8487Please respect copyright.PENANAblvhdAS469
8487Please respect copyright.PENANA0rv3mzplgd
Padahal aku sudah cukup “bijak” dengan memintanya agar menikahi Uni Erna sebagai istri keduanya. Lalu…apakah dua istri pun masih belum cukup baginya?
8487Please respect copyright.PENANAVvjYMUxbhA
8487Please respect copyright.PENANAVWF5t7v9d5
Lalu, kalau timbul protes di dalam hatiku, apakah aku ini tergolong istri yang mau menang sendiri?
8487Please respect copyright.PENANAxojoHUWC22
8487Please respect copyright.PENANAdFa4dKRRBc
Bukankah aku sendiri sudah melangkah sedemikian binalnya, sehingga lelaki demi lelaki kubiarkan menikmati kehangatan tubuhku? Kubiarkan menggasak sekujur tubuhku habis-habisan? Lalu kenapa aku tak tahu diri dan mempersoalkan istri ketiga dan keempat itu?
8487Please respect copyright.PENANAUVJaPRzKcY
8487Please respect copyright.PENANAPSKOIy6hpI
Aaaah…entahlah….dalam suasana batin kemelut ini aku tak bisa berpikir jernih lagi.
8487Please respect copyright.PENANAArgtO71Gq3
8487Please respect copyright.PENANAXZb1aKPrS8
Ketika terdengar ayam mulai berkokok di kejauhan, barulah aku tertidur.
8487Please respect copyright.PENANAVTpo3BBiMj
8487Please respect copyright.PENANAzGFY48nLdY
Demikian nyenyaknya tidurku, sehingga baru terbangun setelah jam menunjukkan pukul setengah duabelas siang.
8487Please respect copyright.PENANAWRvBehoZay
8487Please respect copyright.PENANAWG3Xpxk0BC
Dengan malas-malasan aku turun dari tempat tidur. Masuk ke kamar mandi, tapi cuma untuk sikat gigi dan cuci muka.
8487Please respect copyright.PENANA2AmNLPjlvi
8487Please respect copyright.PENANAJuQBtJyCgo
Pada waktu melangkah ke ruang keluarga, kulihat suamiku sudah berpakaian rapi dan sudah menyiapkan kopor pakaian.
8487Please respect copyright.PENANAy56EOI2wbD
8487Please respect copyright.PENANAU4P2Xpicz5
“Abang tadi gak tidur?” tanyaku dengan kening berkerut.
8487Please respect copyright.PENANAqxJZeloHKm
8487Please respect copyright.PENANAYStAF791mG
“Tidur sejam di ruang kerja,” sahutnya tanpa ekspresi, “Oke, aku berangkat dulu ya.”
8487Please respect copyright.PENANAAcVNDG9iMn
8487Please respect copyright.PENANAMPGx6YHMSN
Ia memelukku. Mencium bibir dan keningku. Tapi perasaan halusku berkata bahwa semuanya itu tidak semesra dahulu lagi.
8487Please respect copyright.PENANA7zTTw1zCYm
8487Please respect copyright.PENANAX33UBL6CpF
Tapi sebagai seorang istri, aku mengucapkan, “Semoga penerbangannya lancar, selamat sampai tujuan ya Bang.”
8487Please respect copyright.PENANAUPBTmflA7H
8487Please respect copyright.PENANAgoslckcLLQ
“Amien,” sahutnya, lalu memanggil sopir taksi yang sudah menunggu di depan rumah dan menyuruhnya memasukkan koper besar itu ke bagasi taksinya.
8487Please respect copyright.PENANAENKtVD6DKK
8487Please respect copyright.PENANAy2bQe1XOLX
Setelah suamiku berlalu, aku tertunduk kelu. Ada perasaan sepi yang mencekam. yang membuatku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Padahal sejak menikah dengan Bang Yadi, aku sudah terbiasa ditinggalkan berhari-hari. Bahkan belakangan ini ia bisa lebih dari sebulan tak pulang-pulang. Tapi mengapa sekarang aku jadi dicekam perasaan kesepian yang teramat sangat begini?
8487Please respect copyright.PENANAmqYLYXRfNU
8487Please respect copyright.PENANAeBbjboadkM
Akhirnya aku mandi, karena tadi baru cuci muka dan sikat gigi. Sambil berpikir apa yang harus kulakukan agar kesepianku ini terobati. Tak usahlah mengajak ketemuan dengan lelaki mana pun, yang penting aku ingin mengusir kesepian ini dan bisa berpikir jernih lagi.
8487Please respect copyright.PENANAQ8OPk47obL
8487Please respect copyright.PENANAyONxihy3CO
Sebelum meninggalkan rumah, kusempatkan makan roti bakar dulu di kantin.
8487Please respect copyright.PENANA52694hxGvi
8487Please respect copyright.PENANAKwDwX9Tlzd
Tak lama kemudian aku sudah berada di belakang setir mobilku menuju mall yang biasanya mampu mengusir rasa kesepianku. Kebetulan aku ingin mengganti casing hapeku yang sudah tampak lusuh.
8487Please respect copyright.PENANAi8EWkVvVi5
8487Please respect copyright.PENANA5pRi07VRyI
Di counter asesori hape itulah bahuku ditepuk, disertai suara lelaki dari belakangku, “Erni?!”
8487Please respect copyright.PENANAnFRuKoJOA0
8487Please respect copyright.PENANAlQKtaxkBjE
Aku terkejut dan menoleh. Dan lebih terkejut lagi ketika kulihat seorang lelaki tampan berdiri di dekatku, dengan senyumnya yang…..oooh….rasanya sekujur tubuhku jadi lunglai…karena ternyata lelaki itu Aria…! Ya…Aria yang dahulu pernah merajut cinta di masa remaja denganku. Cinta pertamaku !
8487Please respect copyright.PENANAlesKYbLjJJ
8487Please respect copyright.PENANATRTA1kTSZ6
“Jadi sekarang tinggal di kota ini?” tanyanya sambil menjabat tanganku.
8487Please respect copyright.PENANAAXR2y6PiC8
8487Please respect copyright.PENANADNBZE8c5al
“Iya,” aku mengangguk. Dengan jantung memukul kencang.
8487Please respect copyright.PENANAuWPgL8lRGD
8487Please respect copyright.PENANAXLeMSUu6Su
“Erwin udah cerita bahwa kamu jadi istri temannya yang seorang pengusaha besar.”
8487Please respect copyright.PENANAsQSAG1ihyB
8487Please respect copyright.PENANAk2SnLBqjbS
Aku terkejut dan serasa diingatkan bahwa dalam salah satu acara swinger, aku pernah jadi pasangan adik Aria yang bernama Erwin itu. Ah…jangan-jangan Erwin sudah cerita banyak dan mungkin saja dilebih-lebihkan. “Erwin ngomong apa mengenai aku?” tanyaku.
8487Please respect copyright.PENANAT9bUTqr53n
8487Please respect copyright.PENANAgyoSWAEaZw
“Gak ngomong apa-apa. Cuma bilang ketemu sama kamu dalam suatu acara reuni,” sahutnya.
8487Please respect copyright.PENANAidHwr9oTwk
8487Please respect copyright.PENANAi5i5IRmZbw
Hmm…mudah-mudahan saja Erwin belum pernah bicara masalah yang terjadi antara dirinya dengan diriku.
8487Please respect copyright.PENANACpkdNVwB7n
8487Please respect copyright.PENANA76hh3MzYUr
“Mana suamimu?” tanyanya.
8487Please respect copyright.PENANAt5JmMgPWNE
8487Please respect copyright.PENANAnCG42T7LfN
“Baru berangkat ke Kalimantan tadi. Istrimu mana?” aku balik bertanya.
8487Please respect copyright.PENANARrEXQOQMnL
8487Please respect copyright.PENANAMEx45BpaPT
“Di Jakarta. Gak ikut ke sini,” sahutnya sambil menepuk lenganku, “rasanya seperti mimpi ketemu lagi denganmu setelah kita sama-sama dewasa begini.”
8487Please respect copyright.PENANA6o2ZFrBfdn
8487Please respect copyright.PENANA6UAR7tfIbW
“Sama…aku juga rasa seperti ngimpi,” kataku, “dalam rangka apa kamu ke kota ini sekarang?”
8487Please respect copyright.PENANA8OC43zUJTD
8487Please respect copyright.PENANAlrgCiXfz1X
“Tugas dari kantor.”
8487Please respect copyright.PENANA0kXPPnMhv2
8487Please respect copyright.PENANA1ntNMBE3nE
“Dengan teman-teman sekantor?”
8487Please respect copyright.PENANAJrAmeJgFhX
8487Please respect copyright.PENANAWrWSQujIVJ
“Gak. Cuma aku sendirian.”
8487Please respect copyright.PENANAiIf3VLoWxY
8487Please respect copyright.PENANAfLm6Q7BpP8
“Berapa lama kamu di sini?”
8487Please respect copyright.PENANAdz7u0kMPdH
8487Please respect copyright.PENANAhneppLOl2l
“Paling juga tiga hari lagi aku pulang ke Jakarta.”
8487Please respect copyright.PENANAXIdzqsp37P
8487Please respect copyright.PENANAVkRgmhmi4s
“Nginap di mana?”
8487Please respect copyright.PENANAxxgyMOEIMl
8487Please respect copyright.PENANApg2sWZc6mv
Aria menyebutkan nama hotel yang sangat kukenal. Disusul dengan pertanyaan, “Kenapa? Mau nemenin aku di hotel?”
8487Please respect copyright.PENANAW3fq9ALChW
8487Please respect copyright.PENANAuG5g4JaZyA
“Nemenin apa?” tanyaku disertai kerlingan menggoda.
8487Please respect copyright.PENANA8AT6TNiSe7
8487Please respect copyright.PENANARMnpuH21nP
“Nemenin ngobrol…nemenin makan dan sebagainya…mmm…hitung-hitung nostalgia masa remaja aja.”
8487Please respect copyright.PENANAZfXBsujIX1
8487Please respect copyright.PENANAIXivaeUcDY
Jujur, batinku tergetar mendengar kata “nostalgia” itu. Karena aku dan Aria pernah menggoreskan kenangan indah di masa remajaku. Tapi pada saat itu masih serba terbatas. Tiada langkah yang lebih dari sekadar berciuman.
8487Please respect copyright.PENANAoynqaAwCHx
8487Please respect copyright.PENANAzXsKy751J2
Aku dengan Aria putus dengan baik-baik. Sehingga aku tetap menganggapnya sebagai orang dekat, meski sekian lamanya aku baru dipertemukan lagi dengannya. Maka tanpa sungkan-sungkan kutanyakan di kamar nomor berapa dia menginap di hotel itu? Ia pun menyebutkan nomor kamarnya. Lalu aku berjanji akan datang ke hotel itu nanti malam.
8487Please respect copyright.PENANA0GLJfBaLDz
Setelah tukaran nomor hape, kami berpisah. Setelah mengganti casing dan cover hape, aku kembali ke basement paling bawah, di mana mobilku diparkir. Aria entah pergi ke mana setelah berjanji untuk melanjutkan obrolan di hotel nanti malam. Tapi baru saja mobilku keluar dari pintu parkir, hapeku berdering. Aria yang call. Supaya tidak mengganggu tanganku yang sedang nyetir, kupasang handsfree hapeku.
8487Please respect copyright.PENANAvIvnavBSes
8487Please respect copyright.PENANAyfnfjX96p1
Lalu:
8487Please respect copyright.PENANA3oEyIucrg5
8487Please respect copyright.PENANARxUyI69fDN
“Tau gak, tadi kalau kita ketemunya bukan di tempat umum, mau saja rasanya kupeluk dirimu seerat-eratnya, Er.”
8487Please respect copyright.PENANAIXnP5Pycga
8487Please respect copyright.PENANA9x5zvJOlik
Tergetar batinku mendengar ucapan itu. Tapi entahlah, aku tak mau dipandang murahan oleh mantan pacar pertamaku itu. Karena itu aku malah bertanya, “Tadi ada yang lupa kutanyakan. Anakmu udah berapa orang?”
8487Please respect copyright.PENANAMhYkTjcAWs
8487Please respect copyright.PENANAFxwLB8NFfa
“Dua orang. Kamu?”
8487Please respect copyright.PENANAAyUQe9e6Zh
8487Please respect copyright.PENANAE3IAvK6rmq
“Baru satu.”
8487Please respect copyright.PENANAsqgEbK1Qe9
8487Please respect copyright.PENANALk5QlQqKgQ
“Sengaja distop dulu?”
8487Please respect copyright.PENANAYLmnHPUMFe
8487Please respect copyright.PENANAKdYvvliYEz
“Iya. Biar anakku gede dulu. Jangan punya adik dulu.”
8487Please respect copyright.PENANAghUY0eFWrO
8487Please respect copyright.PENANAYExuPjYLmc
“Hmm…sekarang kita sudah menjadi bapak dan ibu ya.”
8487Please respect copyright.PENANAwNsjNNyQRv
8487Please respect copyright.PENANAnWqKlGWrDr
“Iya. Bapak muda dan ibu muda. Sekarang kamu sudah tigapuluh kan?”
8487Please respect copyright.PENANA4qdwuKRf4U
8487Please respect copyright.PENANA1QDIPqQtth
“Iya. Seminggu yang lalu aku genap tigapuluh tahun.”
8487Please respect copyright.PENANAF6i0WiSdSF
8487Please respect copyright.PENANAk5cxnhL7vk
“Ohya? Terlambat dong aku ngasih ucapan selamat ulang tahunnya. Mau kado apa?”
8487Please respect copyright.PENANAdSPtZJZCDY
8487Please respect copyright.PENANA5QBVddS3Qs
“Kadonya? Jangan berupa barang deh. Aku ingin mendapatkan ciuman mesra aja…seperti suka kita lakukan pada waktu masih pacaran dulu.”
8487Please respect copyright.PENANAVWwGRm2jdu
8487Please respect copyright.PENANAsF5CexuUtP
“Mmm…ciuman lewat telepon ini aja ya. Emwuaaaah…”
8487Please respect copyright.PENANAlY4mpSnd3N
8487Please respect copyright.PENANA7sTU4hiK6p
“Gak ah…gak kerasa lewat telepon sih. Nanti malam aja ya Er…please….”
8487Please respect copyright.PENANAUgDDNAMr6R
8487Please respect copyright.PENANAA6yluaPjrg
“Aku kan udah punya suami, Ar.”
8487Please respect copyright.PENANA9sGu1q8meP
8487Please respect copyright.PENANA6ZNZjoJl0g
“Aku juga udah punya istri. Tapi aku tak mau munafik. Pertemuan kita barusan…benar-benar menggetarkan hatiku…menggetarkan cintaku padamu, sayang.”
8487Please respect copyright.PENANAS3UJOawFHH
8487Please respect copyright.PENANANI9W8TmJ7X
Aria…Aria…tahukah kau bahwa tadi aku pun sangat tergetar setelah melihat dirimu berdiri di depan mataku?
8487Please respect copyright.PENANA0s99P5jXby
8487Please respect copyright.PENANACSC5oeCAsr
Tapi entah kenapa, aku ingin tetap kelihatan sebagai wanita terhormat di mata mantan kekasihku itu. Maka kataku, “Nanti malam aja kita sambung ya Ar. Ini aku lagi nyetir, takut nabrak mobil lain…”
8487Please respect copyright.PENANAB5VtbruMm8
8487Please respect copyright.PENANAZS1QXLZxk8
“Oh, kamu lagi nyetir? Ya udah…aku tunggu nanti malam, ya Erniku sayang…”
8487Please respect copyright.PENANARjVmQ4zRQZ
8487Please respect copyright.PENANAbab2BGFKbv
Aku termangu lagi. Mendengar istilah “Erniku sayang” itu, terbayang lagi kisah remajaku bersama Aria dahulu. Semuanya masih tergambar dengan jelas.
8487Please respect copyright.PENANAIYPGHAfrlq
8487Please respect copyright.PENANAzczwmphSl4
Kalau saja pamanku merestui hubunganku dengan Aria, pasti ia sudah menjadi suamiku sejak lama. Tapi pamanku lebih menyukai Bang Yadi. Sehingga terpaksa hubunganku dengan Aria diputuskan.
8487Please respect copyright.PENANAWOCjTsu7qC
8487Please respect copyright.PENANAazQPZCmbMG
Pada masa remaja, aku memang anak yang penurut. Aku juga sadar bahwa paman yang merawat dan menyayangiku dari kecil sampai dewasa. Sehingga aku merasa berhutang budi benar padanya. Meski masih remaja, aku sudah punya pikiran ingin membalas kebaikannya sebisaku. Karena itru, ketika paman menganjurkan untuk menerima lamaran Bang Yadi, aku langsung menerimanya saja, meski cinta pertamaku harus kuhancurkan. Dan aku bahagia melihat pamanku senang dengan penerimaan lamaran Bang Yadi itu. Lalu aku berusaha menutup pintu hatiku. Berusaha untuk mengalihkan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Meski aku sudah berada di alam baru, alam yang mulai diperkenalkan oleh suamiku sendiri, tiada seorang lelaki pun yang kucintai di dunia ini selain Bang Yadi seorang. Lelaki mana pun bisa memiliki tubuhku, tapi cintaku tetap hanya untuk Bang Yadi.
8487Please respect copyright.PENANAeqlAn2h8fq
8487Please respect copyright.PENANAy24igJy8oi
Tapi…sejak mendengar pengakuan suamiku, bahwa ia memiliki empat istri, bukan cuma aku dan Uni Erna….entahlah…rasanya aku tak bisa menerimanya. Kalau sekadar selingkuh dengan perempuan lain, aku pun takkan mempersoalkannya, karena aku sendiri juga agak kerap melakukannya (tapi selalu laporan kepada suamiku).
8487Please respect copyright.PENANA25hEOWIE3m
8487Please respect copyright.PENANAAcwMzlWKaf
Ya, aku bisa mentolerir jika suamiku selingkuh dengan perempuan lain. Karena mungkin saja ia hanya menyalurkan kebutuhan biologisnya semata. Tapi…kalau menikahi perempuan lain…aku yakin…pasti ada cinta di hati suamiku. Bukan sekadar menyalurkan kebutuhan biologisnya semata.
8487Please respect copyright.PENANAfq9U9h81wS
8487Please respect copyright.PENANAHrm5qgDOPl
Lalu…masih adakah perasaan cinta di hati Bang Yadi kepadaku? Apakah perkawinannya denganku sekarang sudah tinggal symbol status belaka, sementara cintanya sudah beralih ke perempuan lain?
8487Please respect copyright.PENANAUWh8FW7ax7
8487Please respect copyright.PENANAQ1MquKaVz8
Hmm…seandainya tidak ada masalah itu, sudah pasti aku akan menolak pertemuan empat mata dengan Aria. Karena aku sangsi apakah aku masih bisa mempertahankan diri pada waktu ia menghendaki lebih dari ciuman atau tidak.
8487Please respect copyright.PENANAMSHqkAPUBQ
8487Please respect copyright.PENANAHuXOReguPS
Tapi masalah suamiku yang ternyata punya istri empat orang itu membuat batinku kemelut dan murka.
8487Please respect copyright.PENANALZatK4oOeM
8487Please respect copyright.PENANAlppNi0bijQ
Dan aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi dengan Aria nanti. Sehingga aku sampai pada suatu keputusan…que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah !
8487Please respect copyright.PENANAZ8q4y7YkIZ
8487Please respect copyright.PENANA1yt2zqzjup
8487Please respect copyright.PENANAjtVMOM5Yl2
Jam setengah tujuh malam aku sudah menyiapkan diri sesiap-siapnya. Bahkan diam-diam aku memasukkan tas pakaianku ke bagasi mobilku, untuk persiapan kalau-kalau aku harus menginap di hotel nanti. Tapi pada waktu menuju kamar Aria, aku akan melenggang saja dengan tas kecilku. Tas pakaian itu akan kutinggalkan di bagasi mobil. Dan hanya akan kukeluarkan jika sudah ada kepastian harus menginap di hotel itu.
8487Please respect copyright.PENANAoDFh88F9TU
8487Please respect copyright.PENANARxzbr4o6EK
Meski sudah banyak pengalaman bersentuhan dengan lelaki yang bukan suamiku, anehnya kali ini aku agak degdegan waktu sedang mengemudikan mobilku menuju hotel tempat Aria menginap. Masalahnya aku sudah bisa membayangkan apa yang mungkin terjadi nanti. Rasanya mustahil kalau Aria cuma minta dicium doang. Tapi yah..que serra serra…apa yang mau terjadi terjadilah.
8487Please respect copyright.PENANA6Gkm5nkvf4
8487Please respect copyright.PENANA8RFVXEDHsv
Begitu mobilku memasuki area parkir, aku memberitahu Aria lewat hapeku, “Ini aku sudah mau parkir di hotel, Ar.”
8487Please respect copyright.PENANAZaZsbJQTVo
8487Please respect copyright.PENANAX6x662hk54
“Oh…yayayaa…tunggu di lobby aja. Aku akan menjemput ke situ, sayang.”
8487Please respect copyright.PENANAI9pYtNiCqA
8487Please respect copyright.PENANAllA5cqrbhE
Dan ketika Aria muncul di lobby…batinku bergetar hebat melihat senyumnya yang menggugahkan kenangan lamaku. Ah…apakah aku sudah menjadi wanita cengeng malam ini? Kenapa perasaanku mendadak jadi mellow begini?
8487Please respect copyright.PENANAK4uv1VGLHo
8487Please respect copyright.PENANAhlNmiyE5kv
Kenapa aku tertunduk malu-malu waktu melihat tatapan teduh Aria itu?
8487Please respect copyright.PENANAiMm5IGbq7z
8487Please respect copyright.PENANAl8ReNmZ1jo
Dan ketika Aria menggandeng pinggangku menuju pintu lift, batinku serasa dinaungi keteduhan dan kesejukan. Seakan-akan aku kembali ke masa remajaku dahulu.
8487Please respect copyright.PENANAgoLSzFvN23
8487Please respect copyright.PENANAbU9kxzYHcZ
Setibanya di dalam kamar tertutup, kedua tangan Aria mengepit sepasang pipiku. Dan bibirnya mendekat…perlahan tapi pasti…sampai akhirnya menciumi bibirku dengan mesra dan hangatnya.
8487Please respect copyright.PENANA3qbzEXbab2
8487Please respect copyright.PENANAnahstheMk3
Oh, Aria…Aria…kenapa kita harus bertemu lagi? Bukankah kini keadaannya sudah berubah? Bukankah kita sekarang sudah sama-sama memiliki pasangan hidup? Tapi kenapa perasaanku ini malah lebih mendalam daripada waktu masih pacaran denganmu dahulu?
8487Please respect copyright.PENANAyo3KtjdKyJ
8487Please respect copyright.PENANAQCjeG9pr2j
Lalu Aria mengajakku duduk berdampingan di sofa. Aku menurutinya saja. Tapi setelah duduk merapat dengannya, sekujur tubuhku terasa lemas. Lemas dalam indahnya berada di dekat lelaki yang dahulu sangat kucintai itu.
8487Please respect copyright.PENANAS5XSgL1hg5
8487Please respect copyright.PENANAuCkcUVYRZG
Barangkali aku harus mengakuinya sejujur mungkin, bahwa cintaku kepada Aria tidak pernah layu. Hanya saja sebagai seorang istri, aku memaksakan diri untuk mencintai Bang Yadi sambil berusaha untuk melupakan Aria. Memang butuh waktu untuk melupakan cinta pertamaku itu. Lalu aku berhasil melupakannya, kemudian kutujukan perasaan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Tapi…setelah berjumpa lagi dengan Aria dalam suasana seperti ini….oooh….apa yang sedang terjadi di dalam diriku ini?
8487Please respect copyright.PENANA2hSzL1Ltcu
8487Please respect copyright.PENANAHvlfUjObiV
Entahlah. Yang jelas, aku merebahkan kepalaku di paha Aria, sambil berpuas-puas menatap wajahnya.
8487Please respect copyright.PENANAclEJ6RwWu2
8487Please respect copyright.PENANAcNcsAuV02t
Dan hatiku semakin luluh ketika Aria membelai rambutku, terkadang menciumi bibirku denga kemesraan yang menghanyutkan.
8487Please respect copyright.PENANAXLy6l5RjHY
8487Please respect copyright.PENANAtGklQxVeur
“Nginap aja di sini ya sayang,” kata Aria sambil megusap pipiku dengan lembut.
8487Please respect copyright.PENANAhGhnppbrhR
8487Please respect copyright.PENANANdwOSjbNBm
Aku tidak menjawabnya.
8487Please respect copyright.PENANAtDNelKjygy
8487Please respect copyright.PENANAPSWqMUCBrJ
“Mau kan tidur bersamaku malam ini?”
8487Please respect copyright.PENANAeLRTFrw4mc
8487Please respect copyright.PENANADemLlaWhEl
“Takut…”
8487Please respect copyright.PENANAVBEUpyTRXk
8487Please respect copyright.PENANAJI4QX5ZzMM
“Takut apa?”
8487Please respect copyright.PENANAu0XrA7D7J0
8487Please respect copyright.PENANAYgtjOk2uJR
“Takut gak mau pisah lagi sama kamu…”
8487Please respect copyright.PENANA3WP6DHpEGa
8487Please respect copyright.PENANAlzAyNgxDoL
“Jangan pikirkan masalah itu dulu. Sekarang mumpung ada kesempatan, kita nikmati aja.”
8487Please respect copyright.PENANABAjuRUY9rw
8487Please respect copyright.PENANA3103zqI6fH
“Pakaianku di bagasi mobilku.”
8487Please respect copyright.PENANAGi4Yg8Uppe
8487Please respect copyright.PENANA9BMqjUkhPc
“Ohya?! Mana kunci mobilnya? Biar kuambilin,” Aria bangkit dengan sikap bersemangat.
8487Please respect copyright.PENANAvQgz7MPue0
8487Please respect copyright.PENANAlmqI5Lx59N
Kuambil kunci mobilku dari tas kecilku, lalu kuberikan pada Aria sambil menyebutkan nopol mobilku.
8487Please respect copyright.PENANAmmYfEtnV6q
8487Please respect copyright.PENANAEBPlmXQSTB
Aria tampak senang sekali. “Tunggu sebentar ya sayang,” katanya sambil membuka pintu kamar, kemudian meninggalkanku sendirian di dalam kamar ini.
8487Please respect copyright.PENANAQgTeDSb9Aa
8487Please respect copyright.PENANAt5FqfBtyOd
Hanya beberapa menit Aria meninggalkanku. Lalu muncul lagi sambil menjinjing tas pakaianku.
8487Please respect copyright.PENANArs2hMJucHP
8487Please respect copyright.PENANADdkPIcsOEr
“Kamu bawa pakaian ganti…bikin aku senang aja,” kata Aria sambil meletakkan tas pakaianku di atas meja kecil.
8487Please respect copyright.PENANAde5wqFfOQj
8487Please respect copyright.PENANAQT4aOVkR6M
“Ke mana pun aku pergi, selalu membawa pakaian untuk ganti. Hanya untuk persiapan kalau pakaian yang kukenakan kotor. Bukan sengaja merencanakan tidur di sini.”
8487Please respect copyright.PENANAGketnPllzH
8487Please respect copyright.PENANAIwcdDN0Gm6
“Whatever lah…yang penting kamu bisa bersamaku malam ini….malah maunya sih sampai aku mau pulang ke Jakarta nanti.”
8487Please respect copyright.PENANALn2luFsm4h
“Kamu berkeras banget ingin aku tidur di sini, emangnya mau ngapain?” tanyaku sambil membuka tas pakaianku dan mempertimbangkan pakaian tidur mana yang cocok kukenakan malam ini.
8487Please respect copyright.PENANAyEIlJmlirw
8487Please respect copyright.PENANA66KVAac0TO
“Ingin mengobati kerinduanku selama bertahun-tahun,” sahut Aria sambil memelukku dari belakang.
8487Please respect copyright.PENANAs1zZS7iUiD
8487Please respect copyright.PENANA4mZg59LsKR
“Sabar dulu dong sayang,” kataku sambil mengeluarkan kimono importku yang terbuat dari kain handuk halus berwarna kuning muda, “Aku mau ganti pakaian dulu ya.”
8487Please respect copyright.PENANA8oWCpEuf8P
8487Please respect copyright.PENANA1GZbZ6pOKR
Aria melepaskan pelukannya dan membiarkanku menuju kamar mandi, untuk mengganti baju kaus dan celana corduroyku di dalam kamar mandi.
8487Please respect copyright.PENANATloPnCcZ7a
8487Please respect copyright.PENANAQxXIJCFn5z
Waktu berganti pakaian di kamar mandi, sengaja pintunya tidak kukuncikan. Tapi Aria tidak berani membukanya. Itulah salah satu sifatnya yang aku sukai. Ia tak mau bertindak sembarangan dalam segala hal.
8487Please respect copyright.PENANAbZ2Y6ocro2
8487Please respect copyright.PENANAehHWcovWSH
Tapi tahukah Aria bahwa hasrat birahiku mulai berdesir-desir sejak ia mencium bibirku tadi?
8487Please respect copyright.PENANAO949Ogtb9Z
8487Please respect copyright.PENANA3LIaShkXiA
Tak lama kemudian, aku sudah mengenakan kimono tebal itu, sementara baju kaus dan celana corduroyku sudah kugantungkan di kapstok kamar mandi. Bahkan behaku juga kugantungkan di situ.
8487Please respect copyright.PENANAtZUv5w1lWJ
8487Please respect copyright.PENANA3fOOLseTQa
Lalu aku keluar dari kamar mandi, disongsong dengan senyuman Aria yang selalu saja membuatku luluh.
8487Please respect copyright.PENANAeMgNsJ084k
8487Please respect copyright.PENANASmipDZp7oX
“Dalam pakaian apa pun, kamu tetap cantik di mataku, sayang,” kata Aria sambil menggandeng pinggangku dan kembali mengajakku duduk di sofa berkulit putih bersih itu.
8487Please respect copyright.PENANAN1Q86zrQTJ
8487Please respect copyright.PENANAqYLd4zJ1zp
Di sofa itulah Aria memeluk leherku, kembali menciumi bibirku, lalu terdengar suaranya, “Dahulu banyak larangan, gak boleh menyentuh ini dan itu. Sekarang gimana? Masih ada larangan?” tanya Aria sambil menciumi leherku.
8487Please respect copyright.PENANANI9pPjFesN
8487Please respect copyright.PENANAJyho6pQiv0
Aku cuma tersenyum. Memang dahulu Aria kubatasi, cuma boleh mencium pipi dan bibirku. Menyentuh payudaraku pun belum pernah kuizinkan. Tapi kini? Masihkah larangan itu berlaku?
8487Please respect copyright.PENANA9VLpotAvDL
8487Please respect copyright.PENANAlpDIHCUURa
Bukankah hasrat birahiku sudah berdesir-desir begini hebatnya? Masih perlukah aku berlagak wanita terhormat yang tak pernah selingkuh dari suamiku?
8487Please respect copyright.PENANAaBGAsWRQsA
8487Please respect copyright.PENANAk4mqe65gxj
Maka kataku, “Whatever you want, do as you will.”
8487Please respect copyright.PENANANG3Z69M2hT
8487Please respect copyright.PENANApk25jlyH5s
Aria terperangah, lalu tersenyum.
8487Please respect copyright.PENANAEsDBlG2bSz
8487Please respect copyright.PENANAK4tGubREUl
“Terimakasih, sayangku….” kata Aria sambil menciumi pipiku, “Aku masih dan akan tetap mencintaimu…sampai kapan pun. Hanya saja pertemuan kali ini terjadi dalam keadaan sama-sama dewasa. Maka tentu berbeda cinta di masa remaja dengan cinta di masa dewasa. Tapi bagaimana perasaanmu padaku? Masih adakah cinta di hatimu?”
8487Please respect copyright.PENANAjwgFvvGkyZ
8487Please respect copyright.PENANAlB74iwRa2n
“Pikir aja sendiri,” sahutku sambil mengerling manja, “Makanya aku datang ke sini karena apa?”
8487Please respect copyright.PENANA7ephBj7awh
8487Please respect copyright.PENANA4FTEzgzyT2
Aria ketawa kecil. Lalu meraih pergelangan tanganku, “Kalau begitu, kita pindah ke sana aja yok,” katanya sambil menunjuk ke tempat tidur bertilam seprai putih bersih itu.
8487Please respect copyright.PENANATdv5SygvQd
8487Please respect copyright.PENANApEeS5c4mLi
Aku jadi manja lagi, seperti masa remajaku dulu. Diam saja di sofa itu, sehingga Aria menggodaku, “Mau kugendong?”
8487Please respect copyright.PENANAfvh8EVfNw6
8487Please respect copyright.PENANApk2mKh6rKI
Aria mengangsurkan punggungnya. Maka sekalian aku memeluk lehernya dari belakang. Dan ia benar-benar menggendongku, lalu meletakkanku dengan hati-hati ke atas tempat tidur.
8487Please respect copyright.PENANA8dYm2lOHWi
8487Please respect copyright.PENANAi0hw83KN80
Kini aku yang merengkuh lehernya. Dan Aria seperti mengerti apa yang kuinginkan. Ia mendekatkan bibirnya ke bibirku, lalu merapat dan saling lumat. Tapi ketika tangannya menyelinap ke arah payudaraku yang tak berbeha ini, kubisiki telinganya, “Sentuhlah dengan mulutmu, sayang.”
8487Please respect copyright.PENANACGm1i2eaCa
8487Please respect copyright.PENANAedWtmd74Jh
Aria mengangguk dan mendekatkan mulutnya ke arah oayudaraku. Pada saat itulah kulepaskan ikatan tali kimonoku, lalu kurentangkan kedua sisi kimonoku, sehingga payudaraku terbuka total di depan mata Aria. Inilah untuk pertama kalinya payudaraku dipertontonkan di depan mata Aria.
8487Please respect copyright.PENANAhYq8JCgupL
8487Please respect copyright.PENANAUt8hQ3hJ2C
Aria pun berkomentar, “Hmmm….payudaramu indah sekali, sayang.”
8487Please respect copyright.PENANAarQVBm4u0i
8487Please respect copyright.PENANAMckpBWV76U
Lalu Aria benar-benar mengikuti permintaanku. Mulutnya mendekati puting payudara kiriku, sementara tangan kirinya memegang payudara kananku.
8487Please respect copyright.PENANAQEDi3wAn9B
8487Please respect copyright.PENANA6fxQjmsJlb
Desir birahiku semakin menguasai batinku ketika Aria mulai mengemut pentil payudara kiriku, sementara tangan kirinya mulai meremas-remas lembut payudara kananku.
8487Please respect copyright.PENANAfCJTcIrxqs
8487Please respect copyright.PENANA5Ao1fv6KZe
Entah kenapa, aku merasa inilah emutan yang paling indah dalam hidupku. Yang membuatku terlena dalam godaan birahi yang semakin menjadi-jadi.
8487Please respect copyright.PENANAM7V3kikC6v
8487Please respect copyright.PENANAUs6RKZPTKT
Kubiarkan ia menjilati pentil payudaraku dan sesekali mengisapnya seperti bayi yang sedang menyusu. Namun diam-diam tanganku mulai masuk ke balik jerseynya. Mengusap-usap kulit punggungnya yang terasa hangat. Dan seperti digerakkan oleh tenaga magnetisme, kuturunkan celana dalamku sampai ke dekat lututku, karena mulut Aria mulai menurun ke arah perutku. Ini bisa dijadikan lampu hijau, bahwa Aria boleh menyentuh kemaluanku !
8487Please respect copyright.PENANAWtWhxYTx4l
8487Please respect copyright.PENANAj5t06QVc3l
Tapi tahukah Aria bahwa kemaluanku sudah mulai basah akibat emutannya di pentil payudaraku? Oh…sebaiknya ia jangan menjilati kemaluanku. Karena aku tak mau kemaluanku jadi terlalu basah.
8487Please respect copyright.PENANAtiAPQAxOfO
8487Please respect copyright.PENANARd0hh5YBaO
Karena itu cepat kutarik lagi kepala Aria ke atas, lalu kucium bibirnya dengan binalnya. Sementara tanganku berusaha menarik ritsleting celana panjangnya, lalu berusaha menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Aria membiarkan apa pun yang kulakukan.
8487Please respect copyright.PENANAlD56drMzgi
8487Please respect copyright.PENANACzmrvN5O09
Jantungku memukul kencang setelah berhasil memegang penis mantan kekasih pertamaku itu. Dan nafsuku semakin menjadi-jadi. Sehingga tanpa ragu lagi kusembulkan penis Aria yang ternyata sudah sangat tegang itu. Lalu tanpa ragu pula kucolek-colekkan moncong penis itu ke celah kemaluanku yang sudah basah licin ini.
8487Please respect copyright.PENANArO1xcaKuRq
8487Please respect copyright.PENANAH07RQTRs8s
Dan semakin basah licin setelah kurasakan nikmatnya mengelus-eluskan moncong penis itu ke celah kemaluanku.
8487Please respect copyright.PENANAhzN6lBukSO
8487Please respect copyright.PENANAG6a78Zik3l
Dan…oooh…moncong penis itu terasa mulai mendesak dengan kuatnya…mulai membenam ke dalam liang kemaluanku.
8487Please respect copyright.PENANATfk6lWfIt9
8487Please respect copyright.PENANAjA6GHpwBxO
Pada saat itulah kualihkan tanganku untuk memeluk leher Aria sambil merengek manja, “Aaaaa…Aria ….oooh….ini sudah mulai masuk, sayang….”
8487Please respect copyright.PENANAKcsU1eqgJA
8487Please respect copyright.PENANArBoHnXr21w
“Iya sayang…aku bahagia sekali…karena akhirnya aku bisa memilikimu…” sahut Aria tersengal, sementara penisnya mulai bergerak-gerak maju mudur di dalam liang senggamaku.
8487Please respect copyright.PENANAj65kHTCrUi
8487Please respect copyright.PENANAhhkTZIUuSD
“Sebentar…celana dalamku harus dilepaskan dulu,” kataku sambil menggerakkan kaki kananku, lalu jari-jari kakiku menjepit celana dalamku dan mendorongnya sampai terlepas dari kakiku.
8487Please respect copyright.PENANAVcShy1yIBP
8487Please respect copyright.PENANAB439IQ3QBH
Aria pun melakukan hal yang sama. Batang kemaluannya tetap berada di dalam jepitan liang senggamaku, namun ia berusaha melepaskan celana panjang dan celana dalamnya.
8487Please respect copyright.PENANARPPKLqLvFi
8487Please respect copyright.PENANAPL7MR800Jb
Aku sendiri sudah berhasil mengeluarkan kedua tanganku dari kimonoku. Lalu kutarik jersey Aria ke atas, sampai terlepas dari kepalanya.
8487Please respect copyright.PENANAufHRlblO7H
8487Please respect copyright.PENANAc2FypD72Or
Dan kami jadi sama-sama telanjang bulat kini.
8487Please respect copyright.PENANAZ85TY4TiJI
8487Please respect copyright.PENANAkigc43o0KM
Maka mulailah kami melakukannya dengan lebih leluasa. Bahwa Aria mulai mengentotku, sementara kedua pahaku terangkat tinggi ke atas, agar ia bisa mendorong penisnya sedalam mungkin.
8487Please respect copyright.PENANA4aDg3DHtY4
Aria…oh, Aria…tak kusangka akan terjadi juga kisah indah ini. Kisah tentang galaunya batinku di rumah, lalu bertemu denganmu dan akhirnya kegalauanku terobati olehmu. Padahal aku tak pernah merencanakannya. Apalagi kalau mengingat bahwa kita berlainan kota. Tapi dunia ini terkadang terasa kecil, sehingga kita dipertemukan lagi setelah sama-sama dewasa.
8487Please respect copyright.PENANABqhn7iWdmA
8487Please respect copyright.PENANAGONjbYEa9i
Dan aku merasakan, disetubuhi oleh lelaki yang kucintai, luar biasa indahnya. Apalagi ketika Aria mengentotku sambil menciumi bibirku dengan lahapnya, sementara payudaraku pun tiada hentinya diremas-remas olehnya.
8487Please respect copyright.PENANA9Zp9YHKAQs
8487Please respect copyright.PENANAh64COTNwq0
Sambil menikmati keperkasaan Aria, aku pun punya pikiran harus jauh lebih memuaskan daripada istri Aria. Karena itu aku mulai menggoyang pinggulku segila mungkin. Dengan gerakan meliuk-liuk, memutar-mutar dan menghentak-hentak. Napas Aria terdengar ngos-ngosan, tapi entotannya makin lama makin ganas. Terasa menggesek-gesek dinding liang senggamaku dan menonjok-nonjok dasar liang senggamaku, sebagai pertanda betapa panjang penis mantan kekasihku itu.
8487Please respect copyright.PENANALGFXI2IUED
8487Please respect copyright.PENANANPDv3ieKPQ
Dalam nikmat tak terlukiskan itu, aku pun meremas-remas rambut Aria dengan gemasnya. Dan mulutku tak terkendalikan lagi, terus-terusan melontarkan suara histerisku, “Ooooh…Aria…Aria sayang…..ini enak banget sayang……ooooh….iya….entot terus Ariaku sayang….enak sayang…iya…iya….aaaaaah….oooooh….aaaah…”
8487Please respect copyright.PENANAmnfw26brPC
8487Please respect copyright.PENANAPmiadzCgqv
Begitu nikmatnya disetubuhi oleh lelaki yang masih dan akan tetap kucintai itu, membuatku cepat sekali mencapai puncak orgasmeku.
8487Please respect copyright.PENANAWdRgqgPDZi
8487Please respect copyright.PENANAqqsuv7ar5a
Maka pada saat Aria sedang ganas-ganasnya mengayun penisnya, aku justru sedang mengejang tegang sambil menahan napasku, dengan mata terbeliak lalu terpejam, dengan pinggul terangkat ke atas dan…aaaaah….terasa betapa nikmatnya puncak orgasmeku ini…sehingga aku sendiri merasakan betapa liang senggamaku berkejut-kejut, kemudian sekujur tubuhku serasa dialiri desir-desir nikmat yang tiada taranya…
8487Please respect copyright.PENANADLVqSGFC8C
8487Please respect copyright.PENANAMGhGvXrFIV
Aku menggelepar, lalu sekujur tubuhku lemas kembali, dalam nikmat sedalam lautan.
8487Please respect copyright.PENANAZHVKIZRxHc
8487Please respect copyright.PENANARSvvxXHe1y
Tapi Aria masih asyik mengayun penisnya bermaju mundur di dalam liang senggamaku yang sudah basah licin ini.
8487Please respect copyright.PENANAwSogSAGL6i
8487Please respect copyright.PENANAdmFb1gmOvn
Muncul lagi perasaan ingin lebih memuaskan daripada istri Aria itu. Maka kutahan rasa ngiluku sesaat, kemudian aku pun menggoyang pinggul lagi sebinal mungkin. Sehingga liang kemaluanku seolah memilin-milin dan meremas-remas batang kemaluan Aria yang tetap mantap bermaju-mundur itu.
8487Please respect copyright.PENANALchCo31tue
8487Please respect copyright.PENANAgnxUZihFKG
“Kamu ikut kabe…?” tanya Aria terengah.
8487Please respect copyright.PENANARQiKSUkdfs
8487Please respect copyright.PENANA4YYf3zkeAZ
“Iya,..
ns 15.158.61.16da2