
6.Langkah Binal
Aku tak menyangka sedikit pun kalau kedatanganku di rumah orang tua Nur disambut dengan ramah sekali. Pada waktu aku nikah siri dengan Nur, ayah Nur memang hadir. Berarti mereka sudah merestui pernikahanku dengan Nuryati, meski baru sebatas nikah siri. Dan menurut agamaku, Nuryati sudah menjadi istriku. Istri kedua.
8126Please respect copyright.PENANA31mtJpnMmS
Tadinya kupikir orang tua Nur cuma terpaksa menjadi wali ketika aku menikah siri dengan Nur. Ternyata tidak. Terlebih setelah Mbak Tina menjelaskan betyapa aku sudah memberikan rumah untuk Nur. Rumah yang hanya bisa dimiliki oleh golongan menengah ke atas, karena rumah itu bukan rumah asal-asalan.
8126Please respect copyright.PENANAxYQWrZqCSY
Ayah Nur, yang pensiunan kepala SMA itu sempat juga membahas kenapa Nur seolah melarikan diri dari Tegal dahulu. Rupanya dahulu Nur mau dijodohkan dengan pemilik pabrik the, tapi Nur tidak mau, kemudian diam-diam melarikan diri ke Bandung dan berjumpa denganku.
8126Please respect copyright.PENANAl0Tvub0Exg
Sebenarnya Nur juga pernah bercerita soal itu. Bahkan Nur pernah berkata, “Contohnya ya Mbak Tina itu. Karena mengikuti kehendak orang tua, mau saja ia nikah dengan lelaki yang dijodohkan untuknya. Buktinya sekarang rumah tangga mereka hancur kan Mas.”
8126Please respect copyright.PENANA8sa59MR6Gb
Di rumah mertuaku, aku bisa menilai bahwa Nur itu berasal dari keluarga berpendidikan. Aku bisa menilainya dari cara ayah Nur bercerita, penuh dengan tutur kata yang enak didengar. Berbobot pula.
8126Please respect copyright.PENANAcJFlWRUL1f
Ibu Nur juga pensiunan guru SMP. Bahkan kudengar dulunya ia guru bahasa Inggris.
8126Please respect copyright.PENANACjnWPKAsa4
Jadi, meski keadaan mereka sederhana, mereka bukan sosok yang tanpa pendidikan. Ayah Nur, misalnya, pastilah minimal seorang sarjana. Ibunya juga. CUma kehidupan guru memang sering menyedihkan. Jarang sekali kulihat guru yang kaya di masa tuanya.
8126Please respect copyright.PENANAxR39OsxVot
Mbak Tina juga mengenalkan adik bungsunya yang bernama Ita. Cantik sekali Ita yang baru duduk di kelas tiga SMA itu.
8126Please respect copyright.PENANABZPN3aGqWx
“Nanti kalau udah lulus SMAnya, kuliah di Bandung aja ya,” kataku kepada adik bungsu Nur yang bernama Ita itu, “Biar Mbak Nur ada temannya.”
8126Please respect copyright.PENANANzForetUSi
“Iya Mas,” sahut Ita dengan anggukan sopan. Gila, cantik benar Ita itu. Kayaknya dijadikan artis juga bisa. Tapi emangnya hidup senang itu harus jadi artis saja? Masih sangat banyak jalan lain untuk mendapatkan penghasilan yang layak.
8126Please respect copyright.PENANAzE2XKVLafU
Malamnya Mbak Tina mengajakku jalan-jalan ke pantai. Aku iyakan saja. Dan di PAI (Pantai Alam Indah) itu aku sempat berkata, “Mulai saat ini kehidupan Mbak dan anak Mbak akan menjadi tanggung jawabku. Yang penting harus bisa merahasiakannya pada Nur, ya.”
8126Please respect copyright.PENANAy1dIqzhtKz
“Iya, makasih Yad,” sahut Mbak Tina sambil menggenggam pergelangan tanganku.
Mbak Tina bukan cuma mengurus surat cerainya di Tegal.Tapi juga mencarikan lima orang calon pegawai (jaman sekarang jarang orang yang mau disebut pembantu), yang seorang untuk di rumah Nur, yang empat orang untuk dikerjakan di kantin wisma kos.
8126Please respect copyright.PENANA7YfmkJUtid
Dan Mbak Tina berhasil mendapatkannya. Malah ia sempat bilang, “Di sini sih jangankan lima orang. Limapuluh orang juga bisa kucarikan. Asalkan gajinya bagus saja.”
8126Please respect copyright.PENANA3lrixjoaTK
Maka pada waktu pulang ke Bandung, mobilku jadi penuh juga. Mbak Tina duduk di sampingku, sementara kelima wanita muda itu berjejalan di belakang. Soalnya mobilku bukan kendaraan niaga.
8126Please respect copyright.PENANAVKOS9ufKIW
Tapi bisa jugalah kuatur semua itu.
8126Please respect copyright.PENANAoeVeNYAq1X
Setibanya di Bandung, kuturunkan dulu seorang calon pegawai di rumah Nur. Yang empat orang kubawa pulang ke wisma kos.
Istriku senang sekali kelihatannya, karena aku pulang dengan membawa empat orang wanita muda untuk dijadikan pegawainya. Dalam perjalanan pulang ke rumah di kompleks wisma kos itu, aku sudah mewanti-wanti kepada keempat wanita muda itu, agar jangan sekali-sekali bicara soal Mbak Tina kepada istriku. Mereka, yang semua janda muda itu, mengerti dan berjanji takkan bilang-bilang soal Mbak Tina, Nuryati dan segala latar belakang yang membuatku bisa mendapatkan mereka.
8126Please respect copyright.PENANASn2QflPNIW
“Kalau masih kurang bisa kita ambil lagi ke Tegal,” kataku waktu istriku sudah menempatkan keempat orang calon pegawainya itu.
8126Please respect copyright.PENANABgjlEQcljz
“Iya, kalau mau serius, memang masih kurang sekali, Bang,” sahut istriku, “Aku malah sedang merencanakan untuk merekrut duapuluh orang tamatan SMP, lima orang tamatan SMA. Kalau ngambil dari yayasan suka kacau, kita bisa jadi bahan permainan yayasan aja nantinya. Makanya aku bermaksud mau pasang iklan.”
8126Please respect copyright.PENANA8L2nX1Ibao
“Gak usah pasang iklan. Aku bisa ambil lagi dari Tegal. Mau limapuluh orang juga bisa.
8126Please respect copyright.PENANA088VK6WRLV
Tapi lihat dulu yang empat orang itu seperti apa kerjanya. Kalau bagus kerjanya, baru kita ambil lagi dari Tegal.”
8126Please respect copyright.PENANAPpLGzHnI1p
“Gak bisa lewat telepon aja Bang?”
8126Please respect copyright.PENANA5bzpfv6VKs
“Aku memang mau telepon dulu ke teman yang ada di Tegal. Tapi kalau sudah ada orang-orang yang akan kerja di sini, harus aku sendiri yang menjemputnya. Maklum jaman sekarang sering terfjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Orang tua mereka cemas kalau melepaskan anak-anak mereka begitu saja. Harus jelas dulu dengan siapa mereka pergi. Gitu.”
8126Please respect copyright.PENANAYxm7BKajOm
“Oh, gitu ya Bang. Ya udah…nanti jangan sekaligus duapuluh orang. Ambil lima-lima orang aja secara bertahap. Biar gampang melatihnya. Kalau sekaligus banyak, pusing aku ngasih trainingnya nanti.”
8126Please respect copyright.PENANAueW39u6cxz
“Bagusnya bikin pakaian seragam buat semua pegawai yang kerja di sini.”
8126Please respect copyright.PENANAn25XetjLMf
“Udah…lagi pesan Bang. Warnanya pink untuk pegawai wanita. Hitam untuk pegawai pria. Udah dibikinin logo WKA segala. Di sekeliling logo WKA itu ada tulisan Wisma Kos Anugerah.”
8126Please respect copyright.PENANADa4WdBXpmH
“Mmm…istriku memang pintar ! Senang aku mendengarnya. Pokoknya semua urusan wisma kos harus ditangani secara profesional. Ohya…rumah lama kita sekarang sudah rata dengan tanah. Bahkan mulai dibikin pondasi ceker ayam…jadinya sembiloan ruko kan Bang ya?”
8126Please respect copyright.PENANAiXjkzcKPkf
“Iya. Kalau ruko-rukonya udah terjual semua kelak, duitnya mau dipakai untuk apa?”
8126Please respect copyright.PENANATNbdO3IF6H
“Simpan aja dulu di bank. Pelan-pelan kita pikirin nanti untuk apa-apanya.”
8126Please respect copyright.PENANAMn4VpNnmez
“Bagus,” kataku sambil mencium pipi istriku.
8126Please respect copyright.PENANADNRqbwyiHG
Namun aku tiba-tiba jadi ingat pada percakapanku dengan Mbak Lies di Kalimantan tempo hari :
8126Please respect copyright.PENANAQAVLrakWHp
“Kok aneh, kamu bisa tertarik pada bisnis batubara yang bikin kita jadi cumang-cemong gini, Yad?”
8126Please respect copyright.PENANAVY2zpwabSI
“Cumang-cemong tapi duitnya lumayan. Mbak tau gak? Hasil penjualan hotel mewah pemberian Mbak itu, sekarang hanya duapuluh persen dari asetku.”
8126Please respect copyright.PENANAlbYGRbcuKN
“Hah?! Masa sih?” Mbak Lies tampak kaget benar.
8126Please respect copyright.PENANAKrPkBlte1u
“Lihat aja di laporan bulanan dari bank nanti. Sudah berkembang empat ratus persen Mbak. Dalam tempo yang cuma setahun lebih kan? Belum lagi terhitung wisma kos itu. Dan nanti ada aset lain lagi. Rumah lama akan dirobohkan dalam seminggu ini. Rumah dan tanah di sebelahnya sudah kubeli, juga mau dirobohkan. Lalu akan dibangun sembilan ruko, tiga lantai semua. Untuk dijual semuanya. Bahkan masih ada lagi, aku sudah beli rumah puri, tiga rumah kembar dalam satu kompleks. Sekarang sudah dikontrak oleh orang asing. Nilai kontrak selama tiga tahun jauh lebih tinggi daripada harga belinya, Mbak.”
8126Please respect copyright.PENANAUEEVAweNSY
“Wow ! Luar biasa ! Syukurlah…berarti pemberianku dikembangkan. Tidak dihancurkan.”
8126Please respect copyright.PENANAmCGWdGaYdC
“Jangan samakan aku dengan Bang Yana, Mbak. Buatku, pemberian Mbak itu takkan habis dimakan tujuh turunan. Soal pertambangan batubara, aku datang ke lokasi tambang itu cuma sekali-sekali aja Mbak. Kan aku sudah nyimpan orang-orangku di tambang. Kan seorang pemimpin yang punya leadership tak perlu mengerjakan sendiri semua urusan perusahaannya. Dia boleh main golf atau jalan-jalan ke luar negri, sementara perusahaannya jalan terus. Yang penting, aku harus menempatkan the right man on the right place. Itu aja awalnya.”
8126Please respect copyright.PENANAdFSqU3Z6Ip
Ya…aku masih ingat semuanya itu. Aku memang petualang sex. Tapi kalau sudah terjun ke dunia bisnis, segala sisi kukerjakan secara profesional. Dan tampaknya doktrinku kepada istriku sudah mulai kelihatan hasilnya. Ia sudah melupakan toko-tokoan, yang hasilnya tak seberapa. Lalu mulai memikirkan pengembangan wisma kos itu.
8126Please respect copyright.PENANAtRc6s8eYFx
Seperti yang ia katakan berikutnya, “Kita di sini cuma menjaring penghuni dari kelas menengah ke atas, Bang. Aku malah sedang memikirkan kos-kosan sederhana di tempat lain, untuk kelas menengah ke bawah.”
8126Please respect copyright.PENANAH4WzkYDuDh
“Lalu siapa yang ngurusnya nanti? Di sini aja kamu udah keteteran, makanya aku bawa orang-orang dari Jateng juga.”
8126Please respect copyright.PENANA6l7UjM7mYH
“Uni Erna yang ngurus. Masa sih Abang gak kasihan sama dia? Abang kan udah jauh berhubungan dengannya.”
8126Please respect copyright.PENANAm8BNKU8TJf
Aku terhenyak. Lalu mengangguk-angguk, “Ya udah. Nanti kalau ruko-ruko itu sudah terjual habis, cari tanah di daerah yang dekat kampus. Masuk ke dalam gang juga gakpapa. Bangun rumah kos-kosan yang sederhana. Duit penjualan ruko-ruko itu pakai untuk membiayai semuanya.”
8126Please respect copyright.PENANAS1qbBUBRKW
“Jadi Abang setuju?” Istriku memelukku erat-erat, “Abang memang suamiku yang sangat bijaksana. Aku sering memikirkan Uni lho Bang. Kasian kalau dia dibiarkan terus di Jakarta dan…”
8126Please respect copyright.PENANAtWAJOjMGOB
“…Aku sering ketemuan dengannya,” kataku menyela, “Aku yakin dia takkan kekurangan. Karena setiap bulan selalu kutransfer uang secukupnya.”
8126Please respect copyright.PENANA8O5E8gb9hw
“Kok Abang gak pernah laporan soal itu?”
8126Please respect copyright.PENANAN9czTnQtSH
“Kan sekarang aku laporkan semuanya. Lebih baik terlambat daripada tidak kan?”
8126Please respect copyright.PENANAQnOEKku8dH
“Terus…apa lagi yang belum Abang laporkan?”
8126Please respect copyright.PENANABvlQMPa6I5
“Gak ada,” kataku dengan sikap meyakinkan. Padahal banyak…banyak sekali yang tidak kulaporkan padanya. Bahkan tidak juga kubuat tulisan di [DS] ini, karena para [DS]er bisa bingung kalau kuceritakan semua. Sedangkan sekarang istriku gak bisa buka [DS]. Jadi yang kutuliskan di sini pun takkan bisa ia pantau. Xixixixiiii……
8126Please respect copyright.PENANAYdU4biwbm5
Tapi pada suatu hari kutemukan sebuah flashdisk tergeletak di kolong meja komputerku. Aku heran, karena aku selalu memakai external hardisk yang 1 Tb ke atas. Tak pernah pakai flashdisk. Lalu punya siapa flashdisk itu?
8126Please respect copyright.PENANAs992OYgWFx
Dengan perasaan heran kubuka isi flashdisk itu dio komputerku. Ternyata catatan harian istriku, yang belum pernah kubaca.
8126Please respect copyright.PENANAd7uIcH3SFA
Isinya…………………………………………………………………………………………………..
Aku jadi sibuk sekali memperhatikan barang-barang yang sedang dimuat ke atas truk untuk diangkut ke rumah di wisma kos itu. Herman lebih sibuk lagi, karena ia selalu memperhatikan cara memuat dan membongkar barang-barang itu, jangan sampai ada yang rusak di jalan. Tiap kali truk berangkat meninggalkan rumah yang akan dibongkar itu, Herman selalu ikut dalam truk itu. Sementara suamiku malah terbang ke Kalimantan dan entah kapan pulangnya.
8126Please respect copyright.PENANAXIe57FmzHo
Dan…baru saja dua hari dibuat sibuk seperti itu, hasrat birahiku justru menagih-nagih lagi dengan kuatnya. Entahlah, belakangan ini aku jadi seperti wanita haus sex. Dua hari saja tidak mendapatkan terjangan lelaki, rasanya seperti sudah dua bulan tidak mendapatkannya.
8126Please respect copyright.PENANAWKRO1ZdkNz
Dan anehnya, kalau hasratku sedang menagih-nagih begini, ada saja jalan untuk meredakannya.
8126Please respect copyright.PENANAIHZgveDkEE
Sore menjelang malam itu aku baru saja selesai mandi di rumah dalam kompleks wisma kos (karena rumah lama sudah hampir kosong). Lalu mengenakan kimono putih yang terbuat dari bahan handuk. Pas keluar dari kamar mandi, bel berdering. Meski masih memakai kimono, aku bergegas menuju pintu depan.
8126Please respect copyright.PENANATryBqDb3Je
Seorang cowok 16 tahunan berdiri di depan, berperawakan tinggi langsing, berkulit putih bersih, mengenakan kaus abu-abu dan celana training berwarna hitam. Sepintas pun tampak bahwa ia berdarah campuran dengan orang asing. Rupanya ia salah seorang penghuni wisma kosku, bernama Jonathan, yang suka kupanggil Jon saja. Aku memang sudah hafal semua nama penghuni wisma kos, karena sebulan sekali suka diadakan acara ramah-tamah di aula yang dibangun terpisah dari ketiga wisma itu.
8126Please respect copyright.PENANA30JYMegkj0
“Jon…” sapaku ramah.
8126Please respect copyright.PENANAFCKXuaDZNb
“Selamat malam Tante…” sahut anak muda itu sopan.
8126Please respect copyright.PENANArC4Hfn4nNi
“Ayo masuk Jon,” ajakku, ” Tapi maaf, aku masih pake kimono gini ya, baru selesai mandi.”
8126Please respect copyright.PENANA689VyHZWqG
“Gakpapa Tante,” sahut Jonathan sambil masuk ke ruang tamu. Lalu duduk di sofa.
8126Please respect copyright.PENANAX6LPDWPQoD
Sebenarnya aku tahu bahwa diam-diam Jonathan suka mencuri-curi pandang ke arah pahaku kalau kebetulan aku duduk sambil bertumpang kaki. Maklum dia kan masih ABG. Tapi aku tak pernah memikirkannya. Karena seperti kata suamiku, “Jangan campur adukkan urusan bisnis dengan urusan pribadi.”
8126Please respect copyright.PENANAsdTvTZa3Og
Jadi urusanku dengan semua penghuni wisma kosku semata-mata urusan bisnis. Tapi malam itu hasratku menagih-nagih terus, sehingga pikiranku jadi lain dari biasanya.
8126Please respect copyright.PENANAAoMVEqjzVZ
“Tante, aku mau bayar uang kos,” kata Jonathan setelah aku duduk di depannya, “Tapi…apa boleh kalau aku bayar dua tahun sekaligus?”
8126Please respect copyright.PENANAEo8KkbsgN8
“Ya boleh lah…malah bagus. Daripada bulanan kan lebih bagus begitu,” sahutku ramah. Memang aku pernah mendengar bahwa Jonathan itu anak pengusaha besar di Surabaya. Maka transfer uang dari orang tuanya pun pasti gede terus.
8126Please respect copyright.PENANA6CmsqTDuUp
“Ini Tante, tadi siang mamie datang dan ngasih cek ini buat bayar uang kos selama dua tahun. Biar tenang aku belajar di sini, katanya.” Jonathan menyerahkan selembar cek tertanggal untuk besok.
8126Please respect copyright.PENANACenKYIdhEu
Kubaca nominal yang tertera di cek itu. Pas untuk pembayaran kos selama dua tahun. Tapi Jonathan pasti tidak tahu bahwa aku sedang memikirkan dirinya, lebih dari sekadar penghuni wisma kos. Bahwa aku teringat kata-kata suamiku, “Yang penting yakinkan dulu bahwa lelaki itu bersih dari penyakit kelamin. Sesekali boleh saja, asalkan semuanya dicatat dengan sejujurnya. Jangan ada yang dirahasiakan sedikit pun.”
8126Please respect copyright.PENANAeBNJWg95zR
Lalu kataku, “Wah, ini pertama kalinya penghuni wisma kos membayar dua tahun sekaligus. Nanti aku kasih bonus ya,”
8126Please respect copyright.PENANACwznAtlQaX
“Bonusnya apa Tante?” Jonathan menatapku.
8126Please respect copyright.PENANAs23gT8VKaL
“Maunya apa?”
8126Please respect copyright.PENANABDr32JdJ3m
Jonathan malah bengong, seperti bingung menjawab.
8126Please respect copyright.PENANAPrIjIFk4ii
“Tunggu sebentar ya,” kataku sambil berdiri, lalu melangkah ke arah pintu depan. Kututup dan kukuncikan pintu itu. Kain gordin di belakang jendela kaca pun kututupkan, kemudian melangkah ke dalam kamar untuk menyimpan cek itu di laci lemariku, karena nominalnya tidak sedikit. Lalu kusemprot mulutku dengan pengharum nafas. Kusemprot juga bagian-bagian khususku dengan parfum dan kupanggil Jonathan dari ambang pintu kamarku, “Jon…!”
8126Please respect copyright.PENANAJEtedq6kHt
“Iya Tante,” sahut Jon sambil bangkit dari sofa dan menghampiriku.
8126Please respect copyright.PENANAIWzHQHS8AB
Kupegang pergelangan tangannya dan kuraih ke dalam kamarku, “Sini dulu…soalnya ini rahasia banget, Jon.”
8126Please respect copyright.PENANArM42S7xOC4
Jonathan tampak canggung setelah berada di dalam kamarku.
8126Please respect copyright.PENANAhFFaK27DbX
“Sini, duduk dulu,” kataku sambil menunjuk sofa yang berada di dalam kamarku.
8126Please respect copyright.PENANAkGq4mB3OFa
Jonathan duduk di sofa itu. Aku pun lalu duduk di sampingnya, dengan posisi duduk sedemikian rupa, sehingga paha mulusku terbuka lebar lewat belahan kimonoku.
8126Please respect copyright.PENANAN7FX3VXgg4
“Aku mau tanya dulu,” kataku sambil mengelus pahaku sendiri, “paha saya ini bagus gak?”
8126Please respect copyright.PENANA5eonFxeyx2
“Ba…bagus Tante…putih dan mu…mulus,” sahut Jonathan tergagap.
8126Please respect copyright.PENANAkRlxDEKfVb
“Kamu pernah main sama cewek?”
8126Please respect copyright.PENANAW5UngPXWGl
“Main? Main apa Tante? Olahraga?”
8126Please respect copyright.PENANAMh3m3NnDbw
Setengah berbisik aku tanya lagi, “Pernah bersetubuh sama cewek?”
8126Please respect copyright.PENANARkEB4YQWuO
“Aaah..belum pernah Tante.”
8126Please respect copyright.PENANAoloXGEgvW6
“Bohong ah…”
8126Please respect copyright.PENANAOj2nuXvCsW
“Sungguh Tante. Aku berani disumpah apa pun. Betul-betul belum pernah.”
8126Please respect copyright.PENANAhGyL1AQM7F
“Tapi nonton videonya sih sering kan?”
8126Please respect copyright.PENANAxHaqQ5PVg9
“Gak sering juga, cuma pernah beberapa kali. Aku malah suka menghindari nonton yang gituan.”
8126Please respect copyright.PENANA7dBz9XgwiN
“Kenapa?”
8126Please respect copyright.PENANAEcDA6jZxVc
“Udahnya suka tersiksa, Tante.”
8126Please respect copyright.PENANA8F6Lfiwv5B
“Kamu suka sama pahaku ini ?” tanyaku lagi sambil mengelus-elus pahaku sendiri.
8126Please respect copyright.PENANAYCUXwW1tHF
“Mmm…jujur….suka banget….”
8126Please respect copyright.PENANAyc6na4hlTi
“Pengen nyentuh gak?”
8126Please respect copyright.PENANADeA0C15Yyt
“Pengen juga ya kutahan-tahan lah. Gak berani sembarangan sama Tante.”
8126Please respect copyright.PENANAqxLD9WmwtT
“Peganglah…” kataku sambil menarik tangan Jonathan sampai menempel di pahaku.
8126Please respect copyright.PENANAnaMb6XvBX1
“Hehehee…ini bonusnya, Tante?”
8126Please respect copyright.PENANA9U217DBfxc
“Iya…tapi ini baru awalnya…”
8126Please respect copyright.PENANAeaDhow4bJY
“Awalnya?” Jonathan tampak kebingungan.
8126Please respect copyright.PENANAvr0Nn5AaUe
Meski agak ragu, tanganku mulai merayapi bagian di bawah perut Jonathan yang masih tertutupi celana trainingnya. Hmm…ternyata sudah ada yang tegang di balik celana training itu.
8126Please respect copyright.PENANA28qEdIb6Lt
Maka bisikku, “Kamu mau nyobain bersetubuh?”
8126Please respect copyright.PENANAQZHJ4BW0Uq
“Sa…sama Tante?”
8126Please respect copyright.PENANA1SyTj1RURy
“Iya. Kan itu bonusnya. Tapi kamu harus janji dulu…”
8126Please respect copyright.PENANAWI6vQ314aU
“Janji apa Tante?”
8126Please respect copyright.PENANAqqff3hbob3
“Janji akan merahasiakan kepada siapa pun.”
8126Please respect copyright.PENANA1eAEFrUEHv
“Iya Tante. Aku janji takkan cerita kepada siapa pun. Janji Tante,” kata Jonathan sambil mengangkat dua jarinya.
8126Please respect copyright.PENANADRlPSQDt06
“Aku belum pernah ngasih bonus apa pun pada penghuni lain lho,” kataku sambil menyelinapkan tanganku ke dalam lingkaran karet celana training Jonathan, “Ini khusus buat kamu aja Jon. Wow…punyamu udah ngaceng gini ya?”
8126Please respect copyright.PENANA91WVM10xkI
“Iii…iya Tante…soalnya Tante merangsang banget malam ini…”
8126Please respect copyright.PENANAN6Tpud1W6s
Mendengar “Tante merangsang banget” itu, aku jadi semakin ingin merangsangnya. Lalu kulepaskan tali kimonoku, sambil berkata, “Lihat dulu baik-baik ya.” Lalu kulepaskan kimonoku, sehingga aku cuma tinggal bercelana dalam tipis transparan saja, karena saat itu aku tidak mengenakan bra.
8126Please respect copyright.PENANAg6aul45Qbx
Jonathan melotot seperti tak berkedip memandang tubuhku yang hampir telanjang ini. Dan aku semakin bergairah. Terlebih setelah mengingat kata orang-orang, bahwa wanita yang melahap “daun muda” akan awet muda, katanya. Terlebih lagi kalau minum air mani bujangnya. Itu kata orang-orang. Benar tidaknya aku tidak tahu.
8126Please respect copyright.PENANAOUnUmUoE4M
“Buka dong pakaiannya…semuanya,” kataku sambil duduk di sofa.
8126Please respect copyright.PENANAjerfgfnHyG
“Semuanya Tante?” Jonathan mnanggalkan baju kausnya dan tampak ragu menanggalkan celana trainingnya.
8126Please respect copyright.PENANA2NkdcgYmpH
“Ya iyalah,” sahutku, “kan bagian yang paling penting masih tertutup celana panjang dan celana dalam. Gimana mau main sama aku?”
8126Please respect copyright.PENANA4gp0gHzpsp
Meski tampak bingung, diturutinya juga saranku. Dilepaskannya celana trainingnya. Tapi celana dalamnya masih melekat di tubuhnya. Lalu ia menghampiriku dengan senyum malu-malu.
8126Please respect copyright.PENANA2xQ7cNWpkN
Aku lalu sadar bahwa cowok yang masih ABG seperti Jonathan, jelas harus diserang duluan. Aku tak boleh berdiam pasif. Maka aku menyambutnya dengan rangkulan hangat dan beberapa kecupan di pipinya. “Kenapa ininya gak dilepaskan sekalian?” cetusku sambil menarik celana dalam Jonathan sampai terlepas dari kakinya.
8126Please respect copyright.PENANAYdoyrrA2Os
Jonathan diam saja, seperti menunggu aksiku.
8126Please respect copyright.PENANAJrq0W1JZ5M
Sebenarnya aku terkejut setelah melihat batang kemaluan Jonathan yang sudah ngaceng sekali itu. Masalahnya ia baru 16 tahun, tapi batang kemaluannya sudah melebihi ukuran penis orang dewasa. Apakah karena Jonathan selalu terjaga gizi makanannya sejak bayi? Ataukah karena ia memiliki darah bule dari ibunya? Entahlah.
8126Please respect copyright.PENANAs8UXomK6Vm
Yang jelas, setelah celana dalamku kulepaskan, pandangan Jonathan langsung tertuju ke arah kemaluanku yang jembutnya senantiasa kucukur bersih ini.
8126Please respect copyright.PENANAc5wXYwR0Fh
“Pernah megang kemaluan cewek?” kataku sambil duduk mengangkang di atas sofa.
8126Please respect copyright.PENANA6vkXDiNg2y
“Belum,” Jonathan menggeleng.
8126Please respect copyright.PENANA6b4RX3qRvF
“Peganglah sekarang,” kataku sambil meraih tangan Jonathan sampai menempel di kemaluanku.
8126Please respect copyright.PENANAxL5xrJZqP3
Tapi tangannya diam saja, tidak bergerak.
8126Please respect copyright.PENANAkRhauTXvxO
“Kok diem?”
8126Please respect copyright.PENANANst1yP5tx2
“Anu…kalau boleh aku pengen jilatin seperti di film yang pernah aku tonton. Boleh gak, Tante?”
8126Please respect copyright.PENANARs450T6LIF
“Boleh,” kataku sambil merentangkan kedua pahaku lebar-lebar, “Jilatin deh sepuasmu.”
8126Please respect copyright.PENANAgDwSbDJp7A
Karena saat itu aku duduk di sofa sambil merentangkan kedua pahaku lebar-lebar, Jonathan duduk di karpet, mendekatkan wajahnya ke kemaluanku.
8126Please respect copyright.PENANAuMUIhX4EbZ
“Kalau ada yang salah tolong benerin, ya Tante,” ucap Jonathan sambil menjulurkan lidahnya, menyentuh bibir besar kemaluanku. Lalu menjilatinya dengan bersemangat.
8126Please respect copyright.PENANAbJLj8zT2gN
“Ininya nih yang harus sering dijilatin,” kataku sambil menunjuk kelentitku.
8126Please respect copyright.PENANALBh5VEKHYM
Jonathan pun mengikuti petunjukku. Dijilatinya kelentitku dengan lahapnya, sehingga aku mulai terpejam-pejam saking nikmatnya.
8126Please respect copyright.PENANAhDhLcRXCvZ
Aku pun mulai menceracau, “Iya…iya…jilatin terus Jon…iya…iya….oooh…jilatin terus Jooon….iya…iya…”
8126Please respect copyright.PENANA37Yo2c1in6
Tapi makin lama makin jelas kudengar. Bahwa nafas Jonathan semakin tak beraturan. Maka dengan lembut kudorong kepalanya, “Sudah Jon…yok pindah ke sana,” kataku sambil menunjuk ke arah tempat tidurku.
8126Please respect copyright.PENANAuNEF1PflNi
Aku duluan merebahkan diri, terlentang di atas tempat tidurku, tentu dalam keadaan telanjang bulat. Jonathan yang sudah telanjang pula naik ke atas tempat tidurku dengan agak ragu-ragu. Padahal ketika kupegang batang kemaluannya, ternyata sudah keras sekali.
8126Please respect copyright.PENANAxpP0fkj5aa
Maka dengan penuh gairah kupegang batang kemaluan Jonathan yang masih sangat remaja itu, lalu kuletakkan moncongnya tepat di tengah mulut kemaluanku.
8126Please respect copyright.PENANAWYkp3EQuQW
“Iya…dorong Jon…” kataku sambil tetap memegang batang kemaluan Jonathan agar jangan meleset arahnya nanti.
8126Please respect copyright.PENANAbqtlg16Xko
Lalu terasa moncong penis Jonathan mendesak mulut kemaluanku dengan kuatrnya. Kuarahkan terus. Dan blessss…akhirnya masuk lebih dari separoh bagian penis Jonathan, karena dibantu oleh lendir libidoku bercampur dengan air liur Jonathan tadi.
8126Please respect copyright.PENANA0i4TDoUy5G
“Nah…sekarang entotin deh,” bisikku sambil memeluk pinggang cowok remaja itu.
8126Please respect copyright.PENANA6wP1w05GVG
“I…iya Tante…mm…kalau salah tolong benerin ya …”
8126Please respect copyright.PENANAMni76xXnpV
Bukan “pelajaran” yang sulit sekadar memaju-mundurkan batang kemaluan, seperti gerakan pompa di bengkel-bengkel. Maju, mundur…maju, mundur….
8126Please respect copyright.PENANAX8Avv3f7wb
Dalam tempo singkat saja Jonathan sudah pandai mengentotku. Bahkan dengan terengah-engah ia berkata, “Dududuuuuh…enak sekali Tante….geli-geli enak gini ya Tante…”
8126Please respect copyright.PENANAuDYkcqhrIu
“Iya…bonusnya istimewa kan?”
8126Please respect copyright.PENANAjBnuYWqbPz
“Iya Tante..adududuhh…oooh…enak Tante….ooooh…entot terus kayak gini Tante?”
8126Please respect copyright.PENANA0VOI3FCbs7
“Iya..entot terus sampai kamu ngecrot nanti.”
8126Please respect copyright.PENANAY25oenkWy6
Sambil menyeringaio dan terpejam-pejam, Jonathan menyetubuhiku, makin lama makin sempurna gerakannya.
8126Please respect copyright.PENANAoS0CPVODns
Tapi hanya belasan menit ia mampu bertahan. Lalu ia tersengal dan merintih, “Tanteee…oooo….ooooooh……”
8126Please respect copyright.PENANAqTxOTuQnnb
Ia berkelojotan dalam dekapanku. Pada saat yang sama kurasakan moncong penisnya menyemprot-nyemprotkan cairan kental dan hangatnya di dalam lubang kemaluanku. Banyak sekali air maninya, sampai terasa meluap ke lubang anusku dan mengalir ke kain seprai.
8126Please respect copyright.PENANAUXnsA0pocp
“Jadi lemes Tante…” kata Jonathan tanpa mencabut batang kemaluannya dari dalam vaginaku.
8126Please respect copyright.PENANAXxDswfS0Nz
“Iya,” sahutku sambil mendekap pinggangnya erat-erat, “Biarin aja direndam dulu. Nanti juga ngaceng lagi.”
8126Please respect copyright.PENANAGl8s89tAHk
Aku bicara sambil menggoyang-goyang pinggulku, perlahan-lahan, agar jangan sampai penis Jonathan terlepas dari jepitan liang kewanitaanku. Iya, aku menggoyang-goyang pinggulku sambil berusaha untuk tetap menjepit batang kemaluan Jonathan.
8126Please respect copyright.PENANAzPyK6irY9y
“Remas-remas deh tetekku…tapi jangan terlalu kuat ya,” kataku.
8126Please respect copyright.PENANALuXhstMyYK
Jonathan manut saja.
8126Please respect copyright.PENANADjbOZzR5W7
Diremasnya payudaraku, sementara kurasakan penisnya mulai membesar lagi di dalam liang kemaluanku. Cowok seremaja Jonathan pasti gampang dibangkitkan lagi kejantanannya.
8126Please respect copyright.PENANA4MFXOaGUlE
“Nah…sekarang boleh digerakin lagi, udah ngaceng lagi tuh,” kataku.
8126Please respect copyright.PENANAQ7v3OWzAnO
“Entotin lagi, Tante?”
8126Please respect copyright.PENANAvEoeIQGhsH
“Iya…ayolah…” kataku sambil menggoyang-goyang pinggulku.
8126Please respect copyright.PENANABSqBjYkhLt
Jonathan mulai mengayun kembali batang kemaluannya yang sudah tegang lagi itu. Kusambut dengan dekapan hangat dan goyang pinggulku sebinal mungkin, sehingga terasa batang kemaluan Jonathan terus-terusan bergesekan dengan kelentitku. Ini yang kuinginkan dengan menggoyang pinggulku.Karena setiap kali bersetubuh, tiada yang paling nikmat bagiku selain pergesekan penis dengan clitorisku.
8126Please respect copyright.PENANA8ATgldQtPR
“Duuuh…Tante…makin lama makin enak, Tante….aaaahhh….enak banget Tante…” cetus Jonathan dengan genjotan yang makin lama makin mantap.
8126Please respect copyright.PENANALitXLsTbqY
Kali ini cukup lama ia menyetubuhiku. Setelah lebih dari setengah jam Jonathan mengenjotku untuk kedua kalinya, aku mulai merasakan mau mencapai orgasme. Maka aku pun mempergila ayunan pinggulku, meliuk-liuk dan menghentak-hentak, sampai akhirnya kurasakan puncak kenikmatanku tiba.
8126Please respect copyright.PENANAlJBuctoUZo
Ooooh…ini nikmat sekali.
8126Please respect copyright.PENANAZAcTo2W01m
Sesaat kemudian, Jonathan pun mendesakkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya, sambil meringis dan menahan nafasnya. Lalu ia mendengus…uuuuggghhh….dan terasa moncong penisnya menembak-nembakkan air maninya lagi di dalam lubang kemaluanku. Kutanggapi dengan pelukan di lehernya dan ciuman mesra di bibirnya.
8126Please respect copyright.PENANAxsyXOY82AC
Lalu kubiarkan batang kemaluan Jonathan melemah dan mengecil, sampai akhirnya terlepas dari cengkraman liang surgawiku.
8126Please respect copyright.PENANAj5gWwY1h08
“Ingat…jangan bilang-bilang sama orang lain ya. Ini rahasia kita berdua saja,” bisikku di telinga Jonathan.
8126Please respect copyright.PENANArHCqg5BuCs
“Iya Tante. Percaya deh, aku biaswa pegang teguh perjanjian,” sahut Jonathan sambil tersenyum, “Tapi kalau saya kepengen lagi besok-besok gimana?”
8126Please respect copyright.PENANAZ474GTKtCg
“Gampang, asalkan Oom lagi gak ada, nyelinap aja ke sini. Kan kelihatan, kalau jipnya ada di depan, berarti Oom sedang ada di rumah.”
8126Please respect copyright.PENANAQpCzwdN5Jk
“Iya Tante. Makasih.”
8126Please respect copyright.PENANACHkGS1Ahd1
Harusnya aku puas, karena sudah disetubuhi oleh cowok yang benar-benar masih ABG. Dua kali pula ia menyetubuhiku tadi. Tapi kenapa setelah Jonathan pergi, hasratku menagih-nagih lagi?
8126Please respect copyright.PENANAHQnPljkxFv
Apakah aku sudah menjadi perempuan hyper sex? Kenapa hasrat birahiku malah terasa lebih hebat daripada sebelum disetubuhi oleh Jonmathan tadi?
8126Please respect copyright.PENANAMa7Z3m8Ahv
Ada apa sebenarnya dengan diriku ini?
8126Please respect copyright.PENANAB9FODQj8wn
Kulihat jam dinding di ruang makan menunjukkan jam sepuluh malam. Aku berpikir beberapa saat. Sampai akhirnya kutelepon Herman :
8126Please respect copyright.PENANApSqReTdjJe
“Man lagi ngapain?” tanyaku di mic handphoneku.
8126Please respect copyright.PENANAHluXvYrful
Terdengar suara Herman menyahut, “Baru selesai muat barang yang terakhir Bu. Sudah habis semua barang-barang dari rumah ini. Sekarang saya baru mau mandi.”
8126Please respect copyright.PENANAGnfViIdktp
“Ya udah mandi yang bersih sana. Terus cepetan ke sini ya.”
8126Please respect copyright.PENANAUPJwCVxLu1
“Baik Bu.”
8126Please respect copyright.PENANADf2UE1gmBr
Dan aku resah sendiri menunggu Herman datang. Resah sekali, karena aku horny terus. Dan aku yakin Herman lah yang bisa meredakan gejolak birahiku ini.
8126Please respect copyright.PENANAmYl6WBcx4D
Hampir jam sebelas malam Herman baru datang. Tampak rambutrnya kelimis, mungkin karena baru habis mandi.
8126Please respect copyright.PENANAkT8v8tU4nZ
“Kenapa lama banget, Man?” tanyaku bernada protes.
8126Please respect copyright.PENANA6tm0j5NXz2
“Kan saya naik angkot Bu. Gak bisa cepat seperti bawa mobil sendiri.”
8126Please respect copyright.PENANA7cHUF4w13b
“Ya udah…sini…” kuraih pergelangan tangan Herman dan kuajak masuk ke dalam kamarku.
8126Please respect copyright.PENANAxdYybX9nxD
Setgelah kami berdua berada di dalam kamar, kututup dan kukuncikan pintu kamarku. Kataku, “Sejak kamu baru datang dari Kalimantan itu, kita gak pernah main lagi kan?”
8126Please respect copyright.PENANAc4VgTcjdJh
“Heheheee…iya Bu. Kan kitanya juga jadi sibuk bongkar muat barang-barang.”
8126Please respect copyright.PENANAKQOl03UOKX
“Sekarang udah selesai semua kan?”
8126Please respect copyright.PENANAXq9Ansy39l
“Udah Bu. Tadi sudah dibilangin ke satpam yang jaga di depan, supaya kalau truk itu datang, barangnya ditumpuk di dalam kantor security aja. Besok pagi, baru diangkut ke sini.”
8126Please respect copyright.PENANAbSx5Sh5S2u
AKu mengangguk. Dan tanpa basa-basi lagi kutarik ritsleting celana denim Herman, lalu kuselinapkan tanganku ke balik celana dalamnya, “Aku lagi kepengen banget, Man. Mmmm…kontolmu langsung ngaceng gini ya? Hihihi…tokcer banget. Begitu disentuh langsung ngaceng.”
8126Please respect copyright.PENANAEREq14fIY2
“Iya Bu,” sahut Herman sambil menurunkan celana denim hitamnya, “Sebenarnya saya dari tadi sore juga lagi kepengen banget. Tapi saya kan gak berani ngajak Ibu. Takut dianggap lancang.”
8126Please respect copyright.PENANAPKx5xwCbFb
“Jadi kamu seneng kupanggil sekarang?”
8126Please respect copyright.PENANAAaMwa4gLtc
“Seneng banget Bu….heheheee…” Herman melemparkan celana denimnya di atas karpet, kemudian menanggalkan baju kausnya yang berwarna hitam juga. Belakangan Herman jadi pandai mematut-matut dirinya. Dandanannya tidak norak seperti dulu lagi.
8126Please respect copyright.PENANAr7okJMKsrE
Ketika tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuh Herman, aku justru sudah telanjang bulat dan duduk di atas tempat tidur yang kain seprainya sudah diganti dengan yang baru. Beberapa saat yang lalu, banyak sekali air mani Jonathan yang mengalir ke kain sepraiku. Sehingga aku harus memasukkan kain seprai itu ke dalam mesin cuciku. Lalu menggantinya dengan kainseprai dan sarung bantal baru. Aku pun sudah menyemprotkan parfum di kainseprai dan bantal-bantalku. Maka pastilah penciuman Herman merasa kamarku harum sekali.
8126Please respect copyright.PENANAhIus0JB8YU
Meski belum dua jam aku baru disetubuhi dua kali oleh Jonathan, sikapku seolah belum diapa-apakan pada malam itu. Ketika Herman menghampiriku, langsung kutarik pergelangan tangannya. Dan kutarik celana dalamnya, sehingga penis perkasaa itu tampak lagi di mataku…tampak demikian tegangnya sampai agak mengacung ke atas.
8126Please respect copyright.PENANAtTW3EpIMnH
Lalu tanpa canggung lagi kuraih Herman sampai terjerembab ke atas tubuhku. Saat itulah aku berkata padanya, “Kamu sangat memuaskan Man. Yang tempo hari, terasa-rasa sampai keesokan harinya.”
8126Please respect copyright.PENANAikTrgKgww3
“Masa sih Bu? Saya lebih dari itu. Tiap ingat apa yang pernah kita lakukan, punya saya langsung berdiri seperti sekarang ini…” kata Herman sambil merayapkan tangannya ke arah kemaluanku. Kubiarkan ia menggerayangi kemaluanku sepuasnya. Bahkan ketika ia menyelinapkan jemarinya ke dalam liang kemaluanku, cepat kubalas dengan remasan-remasan lembut pada batang kemaluannya yang hangat dan sudah ngaceng berat itu.
8126Please respect copyright.PENANAn6cUKWPmJA
Tapi kepala Herman turun dan turun terus, sehingga batang kemaluannya lepas dari genggamanku, sementara mulut Herman sudah menempel di permukaan kemaluanku. Lalu ia mulai menjilati kemaluanku dengan lahapnya.
8126Please respect copyright.PENANAwnBkChqsTZ
Apa yang Herman lakukan itu rasanya pas benar waktunya, waktu di mana aku membutuhkan lelaki yang benar-benar jantan. Dan Herman memiliki beberapa hal yang kusukai. Bahwa tubuhnya tinggi tegap, sehingga orang yang belum mengenalnya akan menyangkanya seorang tentara. Ia juga memiliki alat kejantanan yang mampu membuatku terbeliak-beliak tempo hari. Dan yang paling kusukai pada dirinya, adalah bahwa ia tetap hormat padaku, terutama jika ada orang lain di dekat kami.
8126Please respect copyright.PENANAs7w7tLF8My
“Ayo…masukin aja Man…aku udah kangen berat neh,” kataku sambil menarik bahunya agar naik ke atas tubuhku.
8126Please respect copyright.PENANA0hevHMA1T0
Dan manakala Herman sudah mulai mengarahkan moncong penisnya ke mulut vaginaku, spontan saja kurenggangkan sepasang pahaku selebar mungkin, seolah mempersilakan kepada penis Herman untuk menjelajahi lubang surgawiku.
8126Please respect copyright.PENANAD71fpsH4zh
Dan ketika penis Herman menerobos liang vaginaku sedikit demi sedikit, oooh, entah kenapa….ini terasa sekali nikmatnya. Nikmat yang membuatku ketagihan, nikmat yang membuatku ingin dan ingin dan ingin disetubuhi terus menerus oleh lelaki bernama Herman itu. Karena aku merasa dan berkesimpulan, inilah penetrasi yang paling berkualitas bagiku. Bukan dari penis lelaki-lelaki ganteng – tampan dan terhormat seperti yang kerap kurasakan dari teman-teman suamiku.
8126Please respect copyright.PENANARoHhrwwhE0
Aku harus mengakuinya bahwa sosok Herman yang sederhana ternyata menyimpan sesuatu yang paling hangat di dalam dirinya.
8126Please respect copyright.PENANAfiEqh0DXd3
Lalu aku tak mau menyia-nyiakan semuanya ini. Kupeluk leher Herman erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulku seedan dan sebinal mungkin.
8126Please respect copyright.PENANAJN797ddZd1
“Ayo Man…entot segila mungkin Maaaan…aku lagi kangen berat sama kamu Maaaan….oooo….ooooh…ini enak sekali Maaaan….ayooo Maaaan…. ooooh….ooooh…”
8126Please respect copyright.PENANAB1gl7MY8J0
Dan batang kemaluan herman terasa sekali menyeruduk-nyeruduk liang meqiku sampai ke dasar-dasarnya…terasa moncongnya seperti menonjok-nonjok dasar liang vaginaku yang paling dalam…ooo, ini nikmat sekali ! Membuatku terengah, terbeliak dan tergetar hebat.
8126Please respect copyright.PENANAZcKmgggGTY
Gila…lelaki lain tak sedahsyat ini nikmatnya. Apalagi kalau dibandingkan dengan Jonathan tadi…sungguh Herman ini jauh lebih berkualitas. Sehingga cumas belasan menit saja ia mengentotku, terasa aku sudah berada di puncak kenikmatanku yang paling tinggi. Puncak kenikmatan yang membuatku menahan napas, dengan sekujur tubuh mengejang kuat-kuat…lalu aku merasa seperti melesat ke langit…langit ke tujuh, langit surga dunia…aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh….benar-benar nikmat genjotan penis Herman ini. Yang membuat liang kemaluanku berkejut-kejut di alam yang terlalu indah untuk dilukiskan dengan kata-kata.
8126Please respect copyright.PENANA30Ad7k1URa
Pada waktu sudah berkelojotan lalu menggeliat nikmat dalam orgasme, batang kemaluan perkasa itu masih mantap mengentotku. Maju mundur dan maju mundur terus…menyeruduk-nyeruduk dasar liang kemaluanku terus. Aduhai nikmatnya si Herman ini ! Cuma membuatku lemas beberapa detik…lalu aku jadi horny lagi…mengimbangi pergerakan penis anak buah suamiku itu.
8126Please respect copyright.PENANASmAx4ZXdSm
O, suamiku tercinta…ampuni istrimu ini…karena alam baru yang kau bentangkan untukku, membuat diriku jadi jauh berbeda dengan dahulu. Sekarang aku jadi sering ketagihan, tak kuasa menahan diri dan sering digoda nafsu birahiku…nafsu yang membuatku ingin merasakan nikmatnya gesekan penis lelaki. Lagipula bukankah kau sudah mengijinkanku untuk bersetubuh dengan Herman ini? Kepuasan ini memang kudapatkan dari si Herman. Tapi cintaku tetap untukmu Bang Yadi tercinta !
8126Please respect copyright.PENANAkkekaENLDW
Setelah membaca catatan harian istriku itu, aku termangu sendiri di depan layar monitorku. Memang istriku tidak terlalu melanggar hanya skandal dengan anak ingusan bernama Jonathan itu yang kuanggap suatu pelangaran. Tapi kalau dipikir, bukankah pelanggaranku jauh lebih berat lagi? Tak adakah ruang maaf sedikit pun kalau istriku melakukan hal yang sama? Bukankah sermuanya itu terjadi karena aku sendiri yang memperkenalkan alam baru itu, kemudian istriku menghayatinya…lalu melakukan apa yang dilamunkannya?
8126Please respect copyright.PENANAkUsAIgTh88
Untuk meredakan kekesalanku, aku menghidupkan mesin mobilku. Lalu bergerak meninggalkan rumahku.
8126Please respect copyright.PENANAOfoYSJxMRp
Tadinya aku mau menemui rekan bisnisku yang baru datang dari Pangkalpinang. Tapi baru saja mobilku keluar dari pintu gerbang kompleks wisma kos, hpku berdering. Kulihat sebentar siapa yang menelepon itu?
8126Please respect copyright.PENANAIaJmf5aNRG
Hmm…Mbak Tiara rupanya. Langsung saja kubuka percakapan dengannya, “Hallo Mbak Tiara…apa kabar?”
8126Please respect copyright.PENANAEjSs87i0Ok
“Baik-baik saja, Mas. Ohya…tadi saya lewat bekas rumah saya…kok jadinya dibongkar rumahnya ya?”
8126Please respect copyright.PENANAuZfYBxTKoa
“Iya Mbak. Rumahku juga dibongkar kan?”
8126Please respect copyright.PENANAkIrtcnRDmo
“Emangnya mau dibikin apa Mas?”
8126Please respect copyright.PENANADcgr9GLAMj
“Mau dibikin ruko-ruko Mbak.”
8126Please respect copyright.PENANA3p0RyqddZN
“Terus…Mas Yadi sendiri tinggal di mana sekarang?”
8126Please respect copyright.PENANALWDFvzJs5O
“Di rumah yang lain Mbak.”
8126Please respect copyright.PENANAybwn6QIFMS
“Duuuh yang banyak duit enak aja ya pindah rumah sana-sini….”
8126Please respect copyright.PENANAw9cANSeiBJ
“Ah, Mbak bisa aja.”
8126Please respect copyright.PENANAQIA7VlJRs2
“Terus…Mas lupa ya sama saya?”
8126Please respect copyright.PENANAPmzKL9wc2X
“Ya gaklah. Cuma saya lagi bolak-balik ke Kalimantan, Mbak.”
8126Please respect copyright.PENANAMAaicoTs7O
“Saya kangen Mas….pengen ketemuan sama Mas…”
8126Please respect copyright.PENANAtzAgtBpaBU
“Emang Mbak lagi di mana sekarang?”
8126Please respect copyright.PENANAjlc5K6rcEh
“Lagi di Lembang Mas. Abis menghadiri pernikahan famili tadi. Ini juga masih nongkrong di tempat resepsinya.”
8126Please respect copyright.PENANAAh5lqfInvZ
“Sama siapa Mbak di situ?”
8126Please respect copyright.PENANAOVoDYumN4M
“Sendirian aja. Suami saya lagi kurang sehat sih.”
8126Please respect copyright.PENANA8i8N0obuuq
“Ya udah, saya ke situ sekarang ya. Di mana posisi tepatnya?”
8126Please respect copyright.PENANALjibFdC4Vb
“Jangan langsung ke sini Mas. Takut keliatan famili, nanti jadi gossip. Saya turun aja ke Bandung. Mas tunggu di belokan ke arah Geger Kalong aja ya.”
8126Please respect copyright.PENANAL3h0WsEwJV
“Boleh, itu lebih bagus. Mbak pake baju apa?”
8126Please respect copyright.PENANAGKmjHLGwnO
“Hihihi…saya lagi pakai kebaya Mas. Jangan diketawain ya.”
8126Please respect copyright.PENANA2Y0ZE6vK3k
“Ohya? Saya malah penasaran dengarnya. Pengen lihat Mbak Tiara dalam pakaian tradisional. Pasti malah seksi…jadi pengen nelanjangin pelan-pelan……hehehehe…”
8126Please respect copyright.PENANAYPdbTSNxoP
“Mmm…Mas Yadi bisa aja. Oke saya mau nyegat angkot nih. Mas tunggu di tempat yang saya sebutkan tadi ya..”
8126Please respect copyright.PENANAlylBeSJd7h
“Oke Mbak.”
8126Please respect copyright.PENANAiWOJtzQq9u
Kujalankan mobilku dengan kecepatan biasa-biasa saja. Karena tempat menunggu Mbak Tiara tidak jauh. Sepuluh menit kemudian aku sudah tiba di tempat yang diinginkan untuk menunggu Mbak Tiara.
8126Please respect copyright.PENANAzzWpCpEX2p
Justru di tempat itu aku agak kesal menunggunya. Karena setelah parkir lebih dari seperempat jam, Mbak Tiara belum muncul juga.
8126Please respect copyright.PENANAxL4DFf2MEM
Pada saat menunggu itulah mendadak timbul ingatanku pada Joseph. Lalu aku meneleponnya, “Jos ! Ada yang asyik-asyik neh,” kataku sambil tersenyum-senyum sendiri di dalam mobilku.
8126Please respect copyright.PENANAXWatFKsQeD
“Woman?”
8126Please respect copyright.PENANAqXQ8uKBZeE
“Iya. Kamu kan suka yang setengah baya. Ini ada…seksi deh pokoknya.”
8126Please respect copyright.PENANADvZpFORjVO
“Widow or cheating wife?”
8126Please respect copyright.PENANAiwRCYvibVf
“Cheating wife.”
8126Please respect copyright.PENANAT43jMiWbfN
“Sekarang?”
8126Please respect copyright.PENANAoZFTZKlhZ5
“Iya. Tapi aku masih bingung mau diajak ke mana.”
8126Please respect copyright.PENANAOUClre1vYg
“Bawa ke hotel aja, biar gak ribet,” kata Joseph yang lalu menyebutkan nama sebuah hotel.
8126Please respect copyright.PENANAtmIdEIHX6C
Lalu aku dan Joseph berunding singkat di hp kami.
Setelah hubungan telepon diputuskan, aku masih menunggu belasan menit….sampai akhirnya seorang wanita setengah baya berperawakan tinggi sexy muncul dalam pakaian kebaya merah dengan kain songket yang mengkilap. Wow, Mbak Tiara tampak anggun sekali dalam pakaian tradisional itu.
8126Please respect copyright.PENANAJyfWlgxkWu
“Mmm…cantik sekali Mbak siang ini ya?” sapaku sambil membuka pintu mobilku yang depan kiri. Mbak Tiara tersenyum mendengar pujian itu. Lalu kubantu ia naik ke dalam mobilku yang lumayan tinggi, sambil curi kesempatan untuk memegang bokongnya. Masih tetap padat bokong gede itu !
8126Please respect copyright.PENANA3zRzgUB6vn
“Rambutnya dibleach pula…mulai gaul nih Mbak Tiara,” kataku setelah berada di belakang setirku.
8126Please respect copyright.PENANAc0i5njv4gE
“Ah, iseng aja Mas…ikut-ikutan musim,” sahut Mbak Tiara sambil menepuk-nepuk pahaku yang terbuka, karena saat itu aku cuma mengenakan celana pendek berwarna putih, dengan baju kaus berwarna hitam.
8126Please respect copyright.PENANA32p863qKjr
“Mas…” kata Mbak Tiara lagi, “saya mau kerja dong di perusahaan Mas. Di rumah terus, lama-lama jadi jenuh.”
8126Please respect copyright.PENANADg9y2YtWZh
“Lho…gimana mau kerja di kota ini? Mbak kan udah tinggal di Sukabumi.”
8126Please respect copyright.PENANAw2VRbvPxrR
“Biarin, saya mau cari kos-kosan aja di tempat yang dekat kantor Mas Yadi, kalau saya diterima kerja di perusahaan Mas.”
8126Please respect copyright.PENANAh9ZzyI8r90
“Emang suami Mbak bakal ngasih ijin gitu?”
8126Please respect copyright.PENANAZnAwkxcWko
“Udah diijinin Mas. Dia malah bilang, percuma punya ijazah es-satu kalau gak dimanfaatkan.”
8126Please respect copyright.PENANAedwZVzX16a
“Mbak alumnus dari fakultas apa?”
8126Please respect copyright.PENANAnTJHlMrokC
“Fakultas ekonomi, jurusan manajemen, Mas.”
8126Please respect copyright.PENANACluukGGYwW
Aku agak kaget mendengar pengakuan Mbak Tiara itu. Karena aku memang sedang membutuhkan tenaga lulusan FE, khususnya yang jurusan managemen.
8126Please respect copyright.PENANAYmPd8JWICc
“Yakin Mbak mau kerja?”
8126Please respect copyright.PENANAo4lN8kuzqz
“Yakin Mas. Ngandelin pensiun suami doang, gak cukup untuk hidup dua minggu tuh.”
8126Please respect copyright.PENANAhOelw5acZg
“Ya udah. Bawa aja ijazah asli, cukup diperlihatkan ke bagian personalia nanti. Paling juga difotocopy di kantor. Besoknya Mbak udah bisa mulai kerja.”
8126Please respect copyright.PENANAHgzCDJLAEP
“Serius Mas?”
8126Please respect copyright.PENANAHF7UeYxQcq
“Serius. Tapi harus bawa ijin suami dan fotocopy KTP suami-istri. Itu aja.”
8126Please respect copyright.PENANAv1o6koNZTr
“Gak usah pake kelakuan baik dan sebagainya?”
8126Please respect copyright.PENANAqGPwZeSV7C
“Gak usah. Kan Mbak dikasih prioritas dari saya.”
8126Please respect copyright.PENANAYrIj51DOIE
“Kantornya di jalan apa Mas?”
8126Please respect copyright.PENANAWaC3WXhzOV
Kuberikan secarik kartu namaku sambil berkata, “Di situ ada alamat kantor dan alamat rumahku. Alamat kantor di Banjarmasin juga ada.”
8126Please respect copyright.PENANAa3GKDzAHAZ
“Makasih Mas.”
8126Please respect copyright.PENANAaN6bvzlgk0
Terdengar bunyi kling dari hpku. Ada bbm dari Joseph. Bunyinya, “Udah dapet. Kamar 212 di lantai 2. Aku udah nunggu di kamar itu.”
8126Please respect copyright.PENANARGjEkANeu3
Kubalas singkat, “Oke. Ini OTW ke hotel.” Lalu kusimpan lagi hpku di saku celana pendekku, tanpa menarik perhatian Mbak Tiara.
8126Please respect copyright.PENANADqEF4K5whR
Setibanya di hotel, aku langsung mengajak Mbak Tiara ke lantai dua dan masuk ke dalam kamar 212 yang tidak dikunci pintunya, karena Joseph sudah ada di dalam kamar itu.
8126Please respect copyright.PENANAJTgPN17C2t
Mbak Tiara tampak agak kaget karena melihat ada orang lain di dalam kamar itu.Tapi aku cepat menutupkan pintu dan menguncikannya, lalu memegang pinggang Mbak Tiara sambil berkata, “Mbak…kenalin nih sahabat saya, Joseph namanya.”
8126Please respect copyright.PENANAA4XrCpOWMG
Mbak Tiara memandang ke arah Joseph dan menerima jabatan tangannya dengan agak malu-malu. Biarlah dia naksir sendiri betapa tampannya sahabatku itu.
8126Please respect copyright.PENANAxN8BVMXBCE
Lalu Joseph duduk di sofa dan pura-pura asyik bbman.
8126Please respect copyright.PENANAvPT0w74lYr
Sementara aku mengajak Mbak Tiara masuk ke kamar mandi. Di situlah aku berusaha menanggalkan kebaya dan kain songketnya.
8126Please respect copyright.PENANAbaoChxgQGQ
“Mas…itu nanti temennya gimana?” Mbak Tiara tampak ragu, tapi tak menolak ketika kulepaskan kebayanya, juga waktu kain songketnya kulepaskan.
8126Please respect copyright.PENANA6knv46632U
“Biar aja. Dia takkan ganggu kita kok. Dia itu sahabat saya yang paling dekat di kota ini,” kataku setelah tinggal celana dalam dan beha saja yang masih melekat di tubuh Mbak Tiara..
8126Please respect copyright.PENANA1RjZSk01Wt
“Kalau dia terangsang lihat kita gimana?”
8126Please respect copyright.PENANAbygXZvolEZ
“Kasih aja,” sahutku, “Mbak belum pernah merasakan dithreesome kan?”
8126Please respect copyright.PENANA1hzmQ08YeR
“Haaa…?”
8126Please respect copyright.PENANA1weLR1Cwgx
“Enak lho Mbak disetubuhi sama dua lelaki…jauh lebih seru daripada yang biasa.”
8126Please respect copyright.PENANArRvwCMYuYF
“Mas….”
8126Please respect copyright.PENANAFVbIFv7FtI
“Tapi kalau dia ngiler dan Mbak gak mau digituin, pegangin aja kontolnya…lalu kocok sama tangan Mbak sampai ngecrot…”
8126Please respect copyright.PENANA6AeDvwVu9s
“Ah…masa gitu?”
8126Please respect copyright.PENANAWz30kjCTYQ
“Ya kalau Mbak gak keberatan, kasih aja ininya,” kataku sambil menepuk kemaluan Mbak Tiara yang masih tertutup celana dalam.
8126Please respect copyright.PENANApIODkjBM2s
Mbak Tiara juga tak menolak ketika aku menanggalkan behanya.
8126Please respect copyright.PENANAd3vv5FKbJJ
Kemudian kuraih pergelangan tangannya, kuajak keluar dari kamar mandi. Meski agak berat mengajaknya keluar, akhirnya Mbak Tiara melangkahkan kakinya juga, mengikuti langkahku sambil menutupi payudaranya dengan sepasang tangannya.
8126Please respect copyright.PENANAYPOFznOY4F
“Jos, aku mau ML dulu sama Mbak seksi ini ya,” kataku setelah mengajak Mbak Tiara naik ke atas tempat tidur.
8126Please respect copyright.PENANAzXSF3axdyV
“Hmm? Iya…lanjut deh…” sahut Joseph yang tetap pura-pura asyik dengan hpnya sambil duduk di sofa.
8126Please respect copyright.PENANAYUAvrVym3u
Meski Mbak Tiara masih tampak ragu, aku tahu benar bagaimana caranya supaya Mbak Tiara lupa segalanya. Awalnya dengan menjilati pentil payudaranya sambil sesekali mengisapnya.
8126Please respect copyright.PENANAJhSaPv6k8N
Walaupun sesekali Mbak Tiara melirik ke arah Joseph, lama kelamaan ia memejamkan matanya dan membiarkan semuanya terjadi. Terlebih setelah aku menarik celana dalamnya, lalu dengan lahap kujilati kemaluannya yang jembutnya sudah tercukur habis itu. Ia pun mulai menggelinjang-gelinjang sambil mengusap-usap rambutku.
8126Please respect copyright.PENANAmBj6o2U42Y
Bahkan pada satu saat ia seolah lupa pada kehadiran Joseph, mungkin karena ia sudah berada di puncak nafsu birahinya. Dan berkata, “Mas…masukin aja Mas….”
8126Please respect copyright.PENANAX7Hr13XQ80
Aku pun tak mau berlama-lama lagi menjilati kemaluan Mbak Tiara, karena aku ingin agar Joseph segera menghampiriku. Lalu kulepaskan semua yang melekat di badanku. Dan kuangsurkan batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini ke mulut vagina Mbak Tiara. Lalu kudorong sekuatnya dan….blessss….melesak sedikit demi sedikit.
8126Please respect copyright.PENANARwnVAKaIqX
Mbak Tiara menyambut penetrasi ini dengan pelukan hangat dan sepasang kaki yang direwnggangkan selebar mungkin.
8126Please respect copyright.PENANARC9WPueHUW
Lalu mulailah aku mengenjot liang kemaluan wanita berperawakan tinggi, berbokong besar dan berpayudara lumayan gede itu.
8126Please respect copyright.PENANAN8bchBY8uA
Pada saat itulah Joseph menghampiri kami. Berdiri di dekat tempat tidur sambil bertanya padaku, seolah-olah minta izin, “Boleh nonton di sini?”
8126Please respect copyright.PENANAR8etlAHczZ
Mbak Tiara tersipu, seperti malu-malu. Tapi aku menjawabnya, “Nontonlah. Tapi jangan curang…kami telanjang, masa kamu berpakaian lengkap gitu? Harus telanjang juga dong, biar adil…”
8126Please respect copyright.PENANArolqHReDmF
Semuanya itu cuma sandiwara, agar Mbak Tiara tidak mengira bahwa semuanya ini sudah direncanakan tadi.
8126Please respect copyright.PENANAR8RdVxEe8m
Mbak Tiara bahkan seperti makin asyik menikmati entotanku. Ia mendesah-desah erotis, sementara Joseph sudah menanggalkan segala yang melekat di tubuhnya, lalu duduk di pinggiran tempat tidur, dengan kaki terjuntai ke lantai, tapi penisnya berada tak jauh dari tangan Mbak Tiara. Maka sambil mengentot Mbak Tiara, masih sempat kupindahkan letak tangan wanita itu dari kasur ke…penis Joseph !
8126Please respect copyright.PENANAsSEzQOU6sd
Mbak Tiara agak terkejut. Tapi tanganku tetap memegang tangannya yanbg sudah menempel di penis Joseph yang tampak sudah tegang itu. “Pegangin aja Mbak…kasihan sahabatku ini….biar ikutan merasakan enaknya…”
8126Please respect copyright.PENANAxADypsNLjP
Lalu kulihat Mbak Tiara memandang Joseph, dengan senyum malu-malu, namun tangannya mulai menggenggam batang kemaluan Joseph.
8126Please respect copyright.PENANAAblxHt0JX8
“Nah…gitu dong….biar kita bertiga kompak semuanya !” kataku sambil mengangkat tubuhku agar memberi ruang pada Joseph untuk saling pandang dengan Mbat Tiara seleluasa mungkin. Bahkan Joseph bisa menghilangkan kepenasaranannya untuk menyentuh buah dada Mbak Tiara yang bentuknya merangsang itu
8126Please respect copyright.PENANA0TcOrHgdzF
“Boleh ngemut payudaranya?” tanya Joseph padaku, seolah-olah minta izin.
8126Please respect copyright.PENANAA4hNDh6Ozw
“Iya…emutlah…biar tambah asyik,” sahutku yang masih gencar mengentot Mbak Tiara, dengan badanmenjauh dari dada Mbak Tiara, ditahan oleh kedua tanganku yang menekan kasur.
8126Please respect copyright.PENANA6y4u12B8o9
Mbak Tiara tahu bahwa pentil payudaranya sudah diemut oleh Joseph. Dan ketika kuperhatikan, ternyata tangannya pun mulai meremas-remas batang kemaluan Joseph ! Ini suatu pertanda bahwa Mbak Tiara sudah menerima kehadiran Joseph sebagai bagian dari permainan yang syur ini.
Untuk semakin meyakinkan bahwa Mbak Tiara siap dithreesome, aku hentikan dulu enjotan batang kemaluanku, lalu bertanya kepada wanita itu, “Boleh kan sahabatku gantikan aku dulu?”
8126Please respect copyright.PENANARFOku3AtiW
“Kan…kan Mas belum keluar…” sahut Mbak Tiara sambil menatapku, lalu menataop Joseph juga.
8126Please respect copyright.PENANADrtYuvtYK6
“Gakpapa. Kasian kan dia udah kepengen dari tadi…boleh ya?”
8126Please respect copyright.PENANA5eBtPJkFiN
Akhirnya Mbak Tiara mengangguk dengan senyum. Pastilah ia mau, karena sahabatku itu tampan sekali.
8126Please respect copyright.PENANAr8tKEykJJO
Demi persahabatanku dengan Joseph, kucabut batang kemaluanku sambil menepuk bahui Joseph. Lalu kataku, “Ayo Jos…gantian main…”
8126Please respect copyright.PENANAkk5O8erVIJ
“Oke Yad,” Joseph mengangguk dengan sorot ceria. Lalu ia merayap ke atas perut Mbak Tiara sambil memegangi batang kemaluannya.
8126Please respect copyright.PENANAMxmbDdcxpr
Sesaat kemudian kulihat batang kemaluan Joseph sudah melesak masuk ke dalam liang kemaluan Mbak Tiara. Lalu ia mulai mengayun batang kemaluannya dengan gerakan perlahan…makin lama makin cepat….dan akhirnya ia benar-benar menyetubuhi Mbak Tiara.
8126Please respect copyright.PENANASRW4oaQNvF
AKu senang menyaksikan semuanya itu. Bahkan pikirku, kelak kalau Mbak Tiara ingin kugauli, sementara aku sedang kurang berhasrat, kan bisa diwakili oleh Joseph dulu.
8126Please respect copyright.PENANAdKNmpjEuMl
Tampaknya takkan sulit mengatur selanjutnya. Karena kulihat Mbak Tiara mulai menyambut ciuman Joseph, sementara pinggulnya pun mulai bergoyang-goyang ketika Joseph mulai mantap menggerakkan batang kemaluannya.
8126Please respect copyright.PENANAwo2yCmNX8J
Bahkan kulihat Mbak Tiara mulai merengkuh leher Joseph ke dalam pelukannya. Berarti ia sudah benar-benar enjoy kini….
Yeaaaaaaaa…..makin lama Mbak Tiara makin susah menyembunyikan perasaannya. Bahwa dia sangat menikmati indahnya digauli oleh dua lelaki. Ia tidak malu-malu lagi menciumi pipi dan bibir Joseph ketika ia sedang digenjot ganas-ganasnya oleh sahabatku yang senantiasa kompak denganku itu.
8126Please respect copyright.PENANAu2Az2YySHq
Bahkan ketika Joseph baru belasan menit menyetubuhinya, wanita itu melotot seperti melihat hantu di siang bolong. Lalu terpejam, menggeliat dan mengejang….mengelojot sambil menghela nafas panjang…pertanda sedang mencapai puncak orgasmenya.
8126Please respect copyright.PENANAib1AcjfFNe
Joseph melirik padaku sambil mengedipkan sebelah matanya. Mungkin memberitahuku bahwa Mbak Tiara sudah orga.
8126Please respect copyright.PENANAkCTzMm76ik
Dan aku menjawabnya dengan, “Lanjutkan aja sampai finish etape pertama !”
8126Please respect copyright.PENANAIJZ9DDHtvu
Joseph mengacungkan jempolnya sambil mengayun batang kemaluannya dengan gerakan dipoercepat, sehingga bunyi-bunyi unik terbit dari kemaluan Mbak Tiara, “Crek…crok…crek….cok…crok…crek…crok…crek…crok…” seperti bunyi cairan dikocok-kocok. Pasti karena liang kewanitaan Mbak Tiara sudah dibanjiri lendir kenikmatannya.
8126Please respect copyright.PENANA2t54Pg4trm
Dan aku malah berpikir bahwa kelak kalau Mbak Tiara benar-benar sudah bekerja di periusahaanku, pasti sering ia mengalami hal yang seperti ini. Bisa saja ia “kutugaskan” ke satu tempat pertemuan, lalu aku dan Joseph datang untuk menthreesomenya. Bahkan bisa saja aku membawa teman lebih dari seorang, seolah-olah party di suatu tempat yang aman dan nyaman kelak.
8126Please respect copyright.PENANAQi7zXTGdP5
Kalau ia sudah menjadi pegawaiku, jam kerja juga bisa kugunakan untuk party seperti itu.
Mbak Tiara sendiri akhirnya mengakui bahwa apa yang kami lakukan jauh lebih dahsyat daripada yang biasa-biasa saja. Masalahnya setelah Joseph ejakulasi, aku maju…melanjutkan “sisa pekerjaan” yang belum selesai tadi. Dan setelah aku ejakulasi, Joseph maju lagi….sampai ejakulasi kedua kalinya. Dan aku menggantikan posisinya, sampai ejakulasi kedua kalinya. Lalu Joseph lagi dan aku lagi.
8126Please respect copyright.PENANAZnmKbzbc2X
Begitulah….ketika hari mulai gelap, Mbak Tiara sudah enam kali disetubuhi. Aku tiga kali, Joseph tiga kali.
8126Please respect copyright.PENANAGdtO8UTtnL
Sempat juga ada call dari suami Mbak Tiara. Mungkin menanyakan kenapa belum pulang ke Sukabumi. Dan kudengar Mbak Tiara mengutarakan alasannya. Bahwa ia sedang berjuang untuk memperolah pekerjaan di Bandung. Dan mungkin ia akan menginap di rumah temannya di Bandung. Titik. Lalu Mbak Tiara menyimpan handphonenya di dalam tas kecilnya.
Aku merasa persahabatanku dengan Joseph makin lama makin kompak dan solid. Rahasiaku sudah menjadi rahasia Joseph, sebaliknya pun begitu, rahasia Joseph sudah menjadi rahasiaku. Tentu saja rahasia-rahasia Joseph itu takkan kutulis di sini.
8126Please respect copyright.PENANAShsjjFNwO8
Apakah teman-temanku cuma sebatas mantan seangkatan di SMA? Tentu tidak. Mereka hanya sebagian kecil dari deretan teman-temanku. Hanya saja dengan merekalah aku sering melakukan petualangan sex. Dan tulisanku di [DS] ini memang fokus ke arah sex.
8126Please respect copyright.PENANA9hHFLrVmy0
Di kartu namaku memang tiada gelar apa pun yang kusertakan. Untuk apa? Untuk gaya-gayaan? Gak ah. Aku kan seorang wiraswasta. Bukan pegawai negeri. Gelar dan ijazahku tidak ada sangkut pautnya dengan penghasilanku. Karena itu sangat jarang orang yang mengetahui latar belakang pendidikanku.
8126Please respect copyright.PENANAsGBJxMMJIW
Joseph juga tak pernah bicara soal pendidikan akademisnya. Karena ia juga seorang pengusaha, meski mungkin usahanya tidak sebesar usahaku. Ia bahkan pernah berkata, “Menempelkan gelar di depan dan belakang nama kita, malah bikin kita gak bebas.”
8126Please respect copyright.PENANAURYHCDr1xs
Lalu, entah apa yang menyebabkan Joseph begitu percayanya padaku, sehingga dalam soal yang sangat penting itu ia mempercayakannya padaku. Soal penting apa?
8126Please respect copyright.PENANApO6Yy1RYU4
Inilah kisahnya :
Pada suatu hari Joseph datang ke kantorku. Tidak seperti biasanya, kali ini ia mengajakku berbicara serius:
8126Please respect copyright.PENANAkpdKxx1sii
“Yad…aku bisa titip adikku biar kerja di sini gak?”
8126Please respect copyright.PENANAVVy1G4TtAa
“Adik? Sejak kapan kamu punya adik?”
8126Please respect copyright.PENANAhBTZcltcu8
“Punya Yad. Cuma adikku tinggal di Nederland. Tapi sebulan lagi dia akan pindah ke Indonesia, orang tuaku menitipkannya padaku.”
8126Please respect copyright.PENANAIcumQUvlhl
“Ntar dulu…adikmu itu cowok apa cewek?”
8126Please respect copyright.PENANA5bWpshpFXb
“Cewek. Umurnya sekitar duapuluh dua tahun. Dia itu tadinya bermasalah di Nederland. Sempat masuk rumah sakit rehabilitasi pemakai narkoba segala. Tapi sekarang sudah benar-benar sembuh. Makanya orang tuaku bermaksud memindahkannya ke sini, supaya tidak larut dalam narkoba lagi.”
8126Please respect copyright.PENANAXG3Y3waH2g
“Di sini juga banyak pengedar narkoba, Jos.”
8126Please respect copyright.PENANABjIIFd99sw
“Tapi relatif masih bisa kita awasi. Di sini kan dia gak punya teman. Dia itu jadi pemakai narkoba sejak putus cintanya dengan cowok di sana. Jadi narkoba itu seolah pelarian patah hatinya gitu. Tapi kata ibuku, sekarang dia sudah tobat. Makanya aku mau carikan kerja, biar ada kegiatan yang positif di sini.”
8126Please respect copyright.PENANASHI8AMeoK4
Aku cuma mengangguk-angguk sambil memperhatikan wajah Joseph yang tampak kusut begitu.
8126Please respect copyright.PENANAL4rC0Gq8OZ
“Bisa kan kamu tempatkan dia di perusahaanmu?” tanyanya.
8126Please respect copyright.PENANAJUBFcRdrzU
“Mau ditempatkan di sini apa di Kalimantan?” aku balik bertanya.
8126Please respect copyright.PENANAaH6ynFKpnb
“Ya di sinilah…supaya kita bisa jadi pagarnya.”
8126Please respect copyright.PENANAUtWUn0sSCy
“Dia lancar berbahasa Indonesia?”
8126Please respect copyright.PENANANQwUfPtczI
“Ya iyalah. Ayahku kan orang Indonesia. Ibuku doang yang orang Nederland.”
8126Please respect copyright.PENANAZB5zhmvHKY
“Lalu…dia harus ditempatkan di bagian apa ya?”
8126Please respect copyright.PENANAIuGPOtxsAO
“Terserah kamu. Pokoknya aku percayakan dia padamu Yad. Yang penting dia jangan sampai terjerumus ke dunia narkoba lagi.”
8126Please respect copyright.PENANAinBSoTmaSj
“Pendidikan terakhirnya apa?”
8126Please respect copyright.PENANAPbc5Wl1whZ
“Dia udah lulus akademi…semacam D3 kalau di sini sih.”
8126Please respect copyright.PENANAsucidCPF8g
“D3 di bidang apa?”
8126Please respect copyright.PENANAuOlHFFCvKN
“Tata boga. Harusnya sih dia kerja di restoran. Tapi adikku itu bisa cepat adaptasi dengan pekerjaan apa pun.”
8126Please respect copyright.PENANAJusuwYcErj
“Ya udah. Nanti kalau sudah datang, ajak aja ke sini. Mungkin aku harus interview dulu, supaya aku tau di bagian apa dia itu cocoknya.”
8126Please respect copyright.PENANAHiUhDZum8q
“Terima kasih sebelumn ya, Yad. Jujur, di antara teman-temanku, hanya kamu yang aku bisa percaya seratus persen. Ohya, ini foto-fotonya,” kata Joseph sambil
8126Please respect copyright.PENANADnaHyDV8ZP
mengeluarkan handphonenya. Lalu mengotak-atik handphone itu sesaat.
8126Please respect copyright.PENANAP1n9zxuvt2
Lalu diperlihatkannya foto-foto adiknya itu.
8126Please respect copyright.PENANACL5f1Vv0Wd
“Wooow !” seruku waktu memperhatikan foto-foto itu, “Adikmu cantik sekali, Jos !”
8126Please respect copyright.PENANAzrii4ZBDL3
“Iya sih. Mirip Manohara ya?”
8126Please respect copyright.PENANA2xU1gJEpTX
“Aaah…kurasa cantikan adikmu, Jos,” sahutku sejujurnya. Karena kalau melihat dari fotonya sih, adik Joseph itu dijadikan artis juga pasti bisa.
8126Please respect copyright.PENANAKVYXrFPqSK
“Dengar Yad…aku sih udah sampai berpikir sejauh mungkin. Seandainya kalian nanti ada hubungan juga, aku takkan marah. Bahkan seandainya dia dijadikan istri rahasiamu juga, aku takkan keberatan. Yang penting jangan sakiti hatinya. Itu saja.”
8126Please respect copyright.PENANAwYgSoVKcGk
“Gila kamu Jos !” seruku sambil menepuk lutut sahabatku, “Masa kamu tawarin dia jadi istri simpananku?”
8126Please respect copyright.PENANAYtrDqxY6fD
“Pola pikirku realistis, Yad. Kamu kan sudah punya istri. Lalu kalau ada hubungan dengan adikku nanti, gimana? Nikah secara resmi gak bisa kalau gak ada izin istrimu kan? Tapi itu semua cuma berandai-andai. Pokoknya aku sudah memperhitungkan segala kemungkinan setelah dia datang nanti.”
8126Please respect copyright.PENANANAUZrb9llC
“Ohya…siapa nama adikmu itu?”
8126Please respect copyright.PENANAZFr23t1h5E
“Anna….lengkapnya sih Anna Karina. Kan ayahku yang kasih nama. Makanya gak mau kasih nama yang terlalu kebarat-baratan.”
8126Please respect copyright.PENANAppHTe05gRc
Percakapanku dengan Joseph berlangsung lama. Intinya dia memasrahkan adiknya pada perusahaanku atau untuk pribadiku juga. Dan aku yakin pendiriannya itu berdasarkan keadaanku juga. Kalau aku orang miskin, tentu dia takkan mau membahasnya seperti itu. Mungkin dia percaya bahwa di bawah lindunganku, adiknya takkan hidup kekurangan. Memang realistis juga sih. Daripada membiarkan adiknya bergaul dengan cowok sembarangan, mending jadi istri simpananku? Dan… apakah sudah saatnya aku mempunyai istri lagi? Bukankah diam-diam aku sudah punya Nuryati dan Yona yang sangat kukasihi itu? Apakah aku merasa kurang dengan dua istri itu? Entahlah. Setelah aku berpikir lebih jauh lagi, akhirnya aku bertekad : What ever will be, will be. Apa yang akan terjadi, terjadilah.
Sebulan kemudian, Joseph benar-benar membawa adiknya ke kantorku. Dan aku dibuat terpaku melihat gadis bergaun terusan putih polos itu, adik Joseph itu, karena ternyata ia lebih cantik daripada di foto-fotonya. Memang ada garis kemiripan antara Joseph dengan adiknya itu. Tapi Joseph hanya tampangnya saja yang keindo-indoan, sementara kulitnya sama saja denganku, berwarna sawo matang. Sedangkan adiknya itu? Seolah asli bule, meski ayahnya orang Indonesia. Ya, adik Joseph itu berkulit putih benar. Putih dan halus, tidak seperti perempuan bule lain, yang banyak bintik-bintik coklat di permukaan yang kasar. Adik Joseph itu bukan cuma putih, tapi kulitnya juga halus dan mengkilap saking licinnya.
8126Please respect copyright.PENANAdpTN7zg79L
Tadinya kukira adik Joseph yang bernama Anna itu akan bersikap sebagaimana biasanya orang-orang bule, karena ia lahir dan dibesarkan di Nederland. Tapi entah karena ayahnya orang Indonesia, yang mengutamakan kesopanan, entah dibriefing dulu oleh Joseph…entahlah. Yang jelas, sikapnya begitu sopan dan lembut, membuatku semakin kagum padanya.
8126Please respect copyright.PENANAq6jWCtIaSm
Joseph hanya mengantarkan adiknya, dudukj pun tidak di kantorku, lalu berpamitan, “Yad, aku hanya mengantar adikku. Soal dia mau ditempatkan di mana, aku takkan ikut campur. So, aku mau pulang duluan ya. Soalnya Mila minta diantar ke rumah sakit. Tantenya dirawat.”
8126Please respect copyright.PENANAqovZHYMtY0
“Sebentar Jos,” kataku sambil memegang pergelangan tangan Joseph dan mengajaknya keluar, sementara adiknya kuminta menunggu sebentar. Setelah berada di luar, setengah berbisik aku berkata, “Jos…adikmu itu cantik benar.”
8126Please respect copyright.PENANAwtvmRiCguS
“Iyalah. Ibuku juga bekas gadis model waktu mudanya.”
8126Please respect copyright.PENANAWqQEuIgY7a
“Oke Jos,” aku mengangguk, “Mudah-mudahan aja adikmu bisa cepat adaptasi di sini.”
8126Please respect copyright.PENANAmguUcEYN5t
Setelah Joseph berangkat, aku masuk lagi ke ruang kerjaku dan menyapa Anna dalam bahasa Belanda sebisa-bisanya, “Kan sprekenin het Indonesisch?”
8126Please respect copyright.PENANALBeENnojlZ
Anna terkejut dan berkata, “Meneer spreken nederlands taal?”
8126Please respect copyright.PENANAe0w1rVLXb7
“Hahaha … nee .. nee … Ik kan alleen maar een beetje !”
8126Please respect copyright.PENANAhKgjUiloOy
“Oh, saya kira Boss suka bicara dalam bahasa Belanda.”
8126Please respect copyright.PENANALq9rAJL43o
“Mmm…lebih baik kita bicara di restoran aja yuk. Ini kebetulan jam makan siang. Ayo ikut saya,” ajakku dengan ramah.
8126Please respect copyright.PENANABOSH9Z519a
Tak lama kemudian Anna sudah berada di dalam jipku, yang kujalankan ke arah resto kaliber internasional dan paling bergengsi di kotaku.
8126Please respect copyright.PENANA4PwvpBFNjP
“Di Amsterdam siapa yang ngajar Anna berbahasa Indonesia?” tanyaku di belakang setir jipku.
8126Please respect copyright.PENANA5PIUMRjyDU
“Papi dan Mami tiap hari ngomong Indonesia. So saya juga harus ikut menguasai bahasa Indonesia. Karena kami semua warganegara Indonesia. Tapi…saya baru sekarang masuk Indonesia lagi. Saya lahir di Jakarta, tapi sejak bayi saya dibawa ke Nederland, karena Papi dapat kerja di Den Haag. Kalau Joseph kan tinggal di rumah adiknya Papi di sini,” sahut Anna dengan logat yang terasa asing, tapi bahasa Indonesianya tiada yang salah menurutku.
8126Please respect copyright.PENANA9CXGC56EFz
“Hawa Indonesia panas kan?”
8126Please respect copyright.PENANAxhCkr47pKO
“Waktu di Jakarta betul panas. Tapi di sini tidak terlalu panas.”
8126Please respect copyright.PENANAGcoeqpVZYU
“Mmmm…Joseph ngomong apa saja sebelum mengantarkan Anna ke kantor tadi?”
8126Please respect copyright.PENANA6lDTfyXsLQ
“Tidak banyak. Hanya bilang harus sopan, harus mau ditempatkan di bagian apa saja dan….”
8126Please respect copyright.PENANAuNfdKBMFhW
“Dan apa?”
8126Please respect copyright.PENANAGCYTBH96qO
“Mmm…gimana ya? Dia seperti menjodohkan saya dengan Boss.”
8126Please respect copyright.PENANAeYKlm64ovJ
“Panggil aku Abang aja. Gak usah boss-bossan.”
8126Please respect copyright.PENANABQWgm8vIiF
“Iya. Bang…Abang….artinya broer kah?”
8126Please respect copyright.PENANAJNIBt3HeCh
“Iya, panggilan untuk laki-laki yang lebih tua.”
8126Please respect copyright.PENANAS90nwR43fo
Di resto bertaraf internasional itu beberapa pasang mata tertuju ke arah Anna, dengan sorot kagum. Mungkin mereka sangka yang bersamaku ini seorang artis, karena Anna memang cantik sekali.
8126Please respect copyright.PENANA7cVhI8jIy9
Tapi Anna tampak tidak sok cantik. Kata-kata orang ada benarnya. Bahwa cewek yang cantiknya nanggung, justru suka lebih belagu daripada cewek yang bener-bener cantik.
8126Please respect copyright.PENANAHaSGY4pdze
“Jadi Joseph berniat menjodohkan kita, begitu?” tanyaku.
8126Please respect copyright.PENANAlvTxHT7N30
“Iya,” Anna mengangguk dengan senyum. O, manisnya senyum itu.
8126Please respect copyright.PENANAXXHi7mCuil
“Lalu pendirian Anna sendiri gimana?”
8126Please respect copyright.PENANAomhKOLFfaQ
Anna menatapku dengan senyum manis lagi. Lalu berkata, “Saya memang dibesarkan di Eropa. Tapi Papi mendidik saya dengan cara Timur. Karena itu, saya sudah dibiasakan untuk mengikuti jalan pikiran orang-orang yang lebih tua.”
8126Please respect copyright.PENANA3yiRQqC4vV
“Jadi artinya…?”
8126Please respect copyright.PENANAFytXZnbeke
“Abang sendiri gimana? Apakah setuju pada keinginan kakak saya itu?”
8126Please respect copyright.PENANAEQAh5dMOnd
Kupegang tangan Anna yang terletak di atas meja makan sambil berkata, “Anna…laki-laki mana yang menolak dijodohkan dengan gadis secantik Anna? Tapi Joseph juga sudah kasitau bahwa saya sudah punya istri kan?”
8126Please respect copyright.PENANAdznyiaVIZe
“Iya. Semuanya sudah diceritakan di rumah kakak saya kemaren.”
8126Please respect copyright.PENANAAC1sWJTw3W
“Apakah status saya yang sudah beristri ini tidak dianggap rintangan?”
8126Please respect copyright.PENANA9OvTITxg8D
“Itu kan urusan Abang. Kalau Abang setuju pada usul Joseph, berarti Abang sudah siap mengatur semuanya.”
8126Please respect copyright.PENANA0VNBocb2Gu
“Oke, saya tanya sekali lagi, apakah Anna setuju pada saran Joseph?”
8126Please respect copyright.PENANAYmPRPhOj40
“Kok Abang tanya lagi. Masa Abang tidak bisa mengambil kesimpulan dari kata-kata saya tadi.”
8126Please respect copyright.PENANAFqCHFZukcF
Aku ketawa kecil. Lalu memegang tangan Anna lagi sambil mendesaknya, “Saya ingin jawaban to the point. Supaya semuanya jelas. Setuju pada saran Joseph?”
8126Please respect copyright.PENANA3vbIUg2PVm
Dengan senyum manis lagi Anna mengangguk sambil balik meremas tanganku.
8126Please respect copyright.PENANA39O3sD2wcQ
“Dank u God,” kataku penuh semangat, “God maakt me gelukkig nu !” (Terima kasih Tuhan. Tuhan membuatku bahagia sekarang).”
8126Please respect copyright.PENANAIdkC0LTsDb
Seperti kaget mendengarku bicara bahasa Belanda lagi, Anna mengguncang tanganku yang sedang digenggamnya sambil bertanya dalam bahasa Belanda juga, “Wil je echt het gevoel nu gelukkig?” (Apakah anda benar-benar merasa senang sekarang?)
8126Please respect copyright.PENANAx3ieKFenzr
Kujawab dengan anggukan.
8126Please respect copyright.PENANAjOnUkhCPYB
Dan aku teringat lagi kata-kata almarhum guru spiritualku di pantai selatan itu, “Mulai tahun ini Nak Yadi akan mendapatkan jatah perempuan yang banyak sekali.”
8126Please respect copyright.PENANAb0SfxlJjX9
Dan saat itu aku bertanya, “Jatah apa jodoh, Bah?”
8126Please respect copyright.PENANAmcS84V9m4u
Ulama yang mirip Pak Raden (karena kumisnya tebal sekali) itu menjawab singkat, “Jatah !”
8126Please respect copyright.PENANAlZnQ4tfJo4
Aku sulit mempercayai hal-hal yang berbau mistik. Tapi ucapan almarhum itu sudah kubuktikan kebenarannya. Bahwa sejak tahun itu diriku seolah dibanjiri perempuan demi perempuan. Sehingga aku tak perlu berjuang keras untuk mendapatkannya.
8126Please respect copyright.PENANAJYLKg2ghqu
Dan kini, seorang gadis indo yang begitu cantik dan menawan, telah menyatakan siap untuk menjadi jodohku.
8126Please respect copyright.PENANAxbfWHyZzGn
Beberapa saat kemudian, ketika Anna sudah duduk di sampingku di dalam jip yang sedang kujalankan menuju ke lkompleks perumahan paling elit di kotaku, secara jujur aku berkata, “Bermimpi pun tidak kalau saya akan merasakan kebahagiaan sehebat ini sekarang.”
8126Please respect copyright.PENANAY455VXKHkq
“Dan saya senang kalau saya bisa membahagiakan hati Abang,” sahut Anna dengan kepala disandarkan ke bahuku.
8126Please respect copyright.PENANAdmjkR8rxcg
“Tapi kenapa Anna bisa secepat itu menerima saya?”
8126Please respect copyright.PENANAQdqHGqp541
“Tidak cepat Bang. Sebelum saya terbang ke Indonesia, Joseph sudah mengirimkan foto-foto Abang lewat chat di handphone kami. Saya juga sudah mendengar hal-hal mengenai pribadi Abang dari Joseph. Kebetulan Papi dan Mami juga setuju kalau saya dijodohkan dengan Abang.”
8126Please respect copyright.PENANAq66sXiUa0W
“Hah?! Jadi sudah sejauh itu kalian merundingkan diriku?”
8126Please respect copyright.PENANAPFTUaxhqd7
“Iya Bang. Biar abang tau, Mami dan Papi juga dahulu dijodohkan oleh orang tua mereka. Ternyata sampai sekarang mereka hidup bahagia.”
8126Please respect copyright.PENANAlXwF7X5fTr
Aku cuma terlongong di belakang setirku. Semua yang Anna katakan masih terasa aneh bagiku.
8126Please respect copyright.PENANAuA8aZmlmBA
Tapi Anna lalu menjelaskan lagi, “Budaya orang Belanda jauh beda dengan orang Amerika, Bang. Katakanlah orang Belanda itu masih feodal. Tapi memang begitulah kenyataannya. Maka pernikahan Papi dan Mami pun bukan dimulai dengan pergaulan anak-anak muda.”
8126Please respect copyright.PENANArIAXaAxOYK
Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan sebuah rumah di kompleks perumahan yang paling elit di kotaku. Rumah itu lebih luas dan megah kalau dibandingkan dengan rumah yang sudah kuberikan kepada Nur. Terus terang, aku membeli rumah ini dari hasil profit batubara pada gebrakan pertama. Sengaja kusimpan terpisah uangnya. Dan kubelikan rumah itu, untuk mengabadikan hasil perjuangan awalku di Kalimantan. Tadinya pun rumah itu takkan kujual, melainkan untuk kupakai sendiri. Karena itu sedikit demi sedikit perabotannya kulengkapi.
8126Please respect copyright.PENANAvRdqcCGpA0
Pada saat aku mengajak Anna ke rumah itu, perabotannya sudah lengkap semua.
8126Please respect copyright.PENANAkusyulQ9jf
“Ini rumah Abang?” tanya Anna waktu sudah berada di teras rumah itu.
8126Please respect copyright.PENANAALRv9s3nRg
“Iya,” sahutku sambil membuka pintu depan.
8126Please respect copyright.PENANAi7YvzLjhQM
Setelah berada di ruang tamu, Anna menyapukan pandangan ke sekitarnya. “Besar juga rumah ini ya? Tapi kelihatannya seperti belum pernah ditempati.”
8126Please respect copyright.PENANACpVY4SWVl0
“Kalau Anna mau, Anna bisa tinggal di sini,” kataku.
8126Please respect copyright.PENANA13y8rfhz7k
“Sendirian?”
8126Please respect copyright.PENANAqiXXZKTOGt
“Nanti saya carikan pembantu rumah tangga, paling sedikit dua orang. Yang satu untuk bagian cleaning service, termasuk cuci dan setrika pakaian, yang satu lagi untuk tukang masak.”
8126Please respect copyright.PENANAhTy5PJuXQm
“Terus?” Anna duduk di sofa ruang tamu.
8126Please respect copyright.PENANAVgdsJ359bb
Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Terus saya akan sering menginap di sini. Kalau tidak bisa malam, ya siangnya saya bisa berada di sini.”
8126Please respect copyright.PENANAeYQgpzn2yS
“Abang serius?”
8126Please respect copyright.PENANAzXE8OZzTih
“Sangat serius, honey,” kataku, untuk pertama kalinya memanggil honey padanya.
8126Please respect copyright.PENANAglPEpjZVC2
“Mmm…status saya nanti gimana? Jadi pegawai di perusahaan Abang atau…”
8126Please respect copyright.PENANA0CRCyPjzNB
“Jangan pikirkan status dulu, supaya pikiran kita tetap jernih. Yang pasti, saya takkan menempatkan Anna di perusahaan saya. Kalau Anna mau, nanti saya buatkan sebuah restoran, lalu Anna kembangkan hasil pendidikan di Nederland dahulu. Di kota ini banyak orang yang suka masakan berbau internasional.”
8126Please respect copyright.PENANAaJmj8iWZb9
“Wow…berarti Joseph sudah bicara banyak dengan Abang. Terima kasih Bang. Memiliki sebuah restoran, memang sudah jadi obsesi saya sejak remaja dulu.”
8126Please respect copyright.PENANAOc2neEzDXS
“Anna tak usah bekerja sendiri nanti. Biar kita cari chef yang sudah pengalaman di resto-resto atau hotel-hotel bertaraf internasional. Anna cukup mengawasi dan mengelolanya saja.”
8126Please respect copyright.PENANAxOFEqc0hpS
“Mengelola? Apa arti mengelola Bang?”
8126Please respect copyright.PENANAGcpey0xSac
“Mmm…dalam bahasa inggris mengelola itu artinya manage. Dalam bahasa Belanda mungkin disebut beheren…”
8126Please respect copyright.PENANApKMPRELyCM
“Hihihihi…Abang kok banyak tau bahasa Belanda? Padahal waktu ngambil gelar master bukan di Belanda kan? Dari mana Abang belajar bahasa Belanda?”
8126Please respect copyright.PENANAhrE9gW4dgc
“Saya punya ibu tiri yang sejak bayi dijadikan anak angkat keluarga Belanda. Dari dia saya banyak belajar bahasa Belanda.”
8126Please respect copyright.PENANAw53XShCODr
“Sekarang stiefmoeder itu masih ada?”
8126Please respect copyright.PENANAfHm31y9NgY
“Masih. Dia belum tua-tua benar. Baru empatpuluh tahunan gitu.”
8126Please respect copyright.PENANAqER3DaMuP6
“Kapan-kapan ketemukan saya dengan dia ya Bang.”
8126Please respect copyright.PENANAWJMQ7h44u9
“Iya.”
8126Please respect copyright.PENANAkDkzbcNz2G
Tiba-tiba handphoneku berdering. Joseph yang meneleponku. Lalu:
8126Please respect copyright.PENANAsIgioSYsQo
“Hallo Jos !”
8126Please respect copyright.PENANAY3Q1HW34xO
“Sorry mengganggu nih…gak lagi sibuk kan?”
8126Please respect copyright.PENANAn5pcgVhq6D
“Gak Jos. Lagi santai benar. Lagi ngobrol sama Anna.”
8126Please respect copyright.PENANAe2Qh4usexr
“Ohya? Jadinya gimana? Apakah dia diterima di perusahaanmu?”
8126Please respect copyright.PENANAzuAoJx6ItZ
“Gak. Dia kuterima di hatiku. Bukan di perusahaan.”
8126Please respect copyright.PENANAGZf6aRvO0R
“Hahahaa…syukurlah. Atur-atur aja gimana baiknya. Pokoknya aku percaya penuh padamu, Yad.”
8126Please respect copyright.PENANAjutZZWr68F
“Iya. Terimakasih atas kepercayaanmu….kepercayaan yang membuatku bahagia saat ini, Jos.”
8126Please respect copyright.PENANAlywiv2puf1
Setelah hubungan telepon ditutup, aku menggapaikan tangan pada Anna dan menepuk pahaku sendiri, “Sini…duduk di sini…”
8126Please respect copyright.PENANAuFexelp9yL
Dengan senyum manis Anna duduk di atas kedua pahaku. Bahkan sambil mendekatkan bibirnya ke bibirku. Lalu kami berciuman dengan mesranya.
8126Please respect copyright.PENANAwV5E1mo5Ax
“Bang…nanti Abang jangan kecewa ya…karena saya tidak virgin lagi,” kata Anna setelah ciuman kami terlepas.
8126Please respect copyright.PENANAPqksieVdBd
“Gak apa-apa. Yang penting bisa setia gak nanti?”
8126Please respect copyright.PENANA7El7SlF0g9
“Bang,” Anna menatapku dengan sorot tajam, lalu melanjutkannya dalam bahasa Belanda, yang artinya kira-kira seperti ini :”Jangan anggap saya ini perempuan murahan. Saya memang tidak virgin lagi. Tapi kalau Abang percaya, saya baru tiga kali melakukannya dengan lelaki Norwegia sialan itu. Setelah dia menghilang, saya tidak pernah melakukannya lagi dengan siapa pun. Jadi Abang tak usah meragukan kesetiaan saya.”
8126Please respect copyright.PENANAzOWcjgNei2
“Iya, saya percaya, honey.”
8126Please respect copyright.PENANAKgvU22g6MQ
“Lalu…” lanjutku, “apa yang boleh saya lakukan padamu?”
8126Please respect copyright.PENANAFMh1RYWNRd
Sebagai jawaban, Anna merangkul leherku sambil berkata, “U beleefd … Ik hou van uw wegen.” (anda sopan, saya suka cara anda)
8126Please respect copyright.PENANAoB9FfvJ2c6
Kucolek-colek bibir Anna yang sensual itu, “Apakah tidak terlalu cepat kalau kita melakukan sejauh mungkin saat ini?”
8126Please respect copyright.PENANAUJsX0G1pLL
Anna menggigit daun telingaku perlahan. Dan berbisik, “Saya sudah menjadi milik Abang. Doe wat je wilt…” (lakukanlah apa yang anda inginkan)
8126Please respect copyright.PENANASuxdSgL1JQ
Aku menunjuk ke pintu kamar depan yang masih tertutup sambil berkata, “Lebih nyaman kita pindah ke sana, honey. Di sini agak panas, belum ada ACnya.”
8126Please respect copyright.PENANAGInRAIy0Ly
Anna mengangguk dan turun dari pangkuanku. Lalu mengikuti langkahku menuju pintu kamar depan yang masih tertutup itu. Kubuka pintu itu, lalu kuambil remote control AC. Kuatur suhunya sampai 16 derajat celcius. Supaya Anna merasa seperti di Den Haag.
8126Please respect copyright.PENANABrv5Por5QH
“Bang…tau gak? Sejak melihat foto kiriman bbm Joseph itu, saya langsung suka…” kata Anna sambil melingkarkan lengannya di leherku.
8126Please respect copyright.PENANA1IoXXORpFu
“Klau saya…jangan tanya lagi,” timpalku, “Begitu Joseph memperlihatkan foto-fotomu, saya langsung berpikir, bisakah Anna jadi milik saya?”
8126Please respect copyright.PENANAvVYusek4wI
“Kan sekarang saya sudah menjadi milik Abang,” bisik Anna disusul dengan kecupan hangatnya di pipiku.
8126Please respect copyright.PENANA4UcQl4RQbU
Hasrat birahiku jadi menggila, bercampur dengan keruntuhan hati yang sudah terjatuh di kaki Anna Karina. “Gaunnya dilepaskan saja ya, supaya gak kusut,” kataku.
8126Please respect copyright.PENANAJQmqXsBSBC
“Abang lepasin pakaian Abang saja. Biarin ini saya lepasin sendiri,” katanya sambil melepaskan gaun putih bersihnya.
8126Please respect copyright.PENANAQc6ML9U9do
Dalam keadaan cuma mengenakan bra dan celana dalam tipis transparan, Anna merebahkan diri di atas tempat tidur. Oh maaaaaak ! Rasanya aku seperti bermimpi, bahwa tubuh mulus dan indah itu sudah terlentang di depanku. Membuat batinku bergetar-getar ketika kutanggalkan baju kaus dan celana jeansku. Dan menghampirinya setelah tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuhku.
8126Please respect copyright.PENANANPc2grHoLH
Dan Anna meraihku ke dalam pelukannya. Terasa ada hawa hangat dari tubuh adik Joseph yang jelita itu. Membuat nafasku mulai sulit diatur. Terlebih lagi setelah Anna melepaskan branya, lalu meletakkannya di samping bantalnya. Sungguh, aku menyaksikan sepasang payudara yang indah serkali.
8126Please respect copyright.PENANAD47GwSsSPM
“Saya masih merasa seperti bermimpi, honey,” kataku sambil menciumi bibir dan pipi Anna yang hangat. Sementara suhu di kamar ini sudah lumayan dingin, karena freon ACnya sudah tersebar.
8126Please respect copyright.PENANA2L56sz3JiW
“Anggap aja sekarang bulan madu kita Bang,” kata Anna sambil merengkuh leherku, lalu melumat bibirku dengan hangatnya. O, hasrat birahiku semakin menggila dibuatnya. Tapi aku tetap merasa wajib melakukan foreplay, supaya Anna benar-benar horny sebelum melakukan semuanya.
8126Please respect copyright.PENANAg92V9FXfh5
Rasanya baru sekali ini aku merasa gugup melakukannya. Namun setelah aku mencelucupi pentil payudara Anna, terasa kegugupanku sirna sedikit demi sedikit.
8126Please respect copyright.PENANAc3QVrXfIxQ
Terlebih setelah jemariku mulai menyelundup ke balik celana dalam Anna…kusentuh kemaluan yang begitu hangatnya, sementara jembutnya agak menjauh di atas vaginanya, sehingga aku cuma menyentuh daging yang hangat dan mulai membasah.
8126Please respect copyright.PENANAm7hARkzOPR
Anna benar-benar pasrah. Waktu aku menurunkan celana dalamnya pun, ia cuma menatapku dengan senyum yang manis sekali.
8126Please respect copyright.PENANAf9ODt1lStt
Maka dengan sepenuh perasaan, kuciumi kemaluan yang jembutnya dibentuk seperti icon love itu. Lalu lidahku pun mulai menjulur dan dengan penuh nafsu kujilati kemaluan adik Joseph itu, tanpa ragu sedikit pun, karena tiada aroma yang tak sedap di bagian yang paling indah itu.
8126Please respect copyright.PENANAav5xKAsfME
Jam terbangku sudah cukup tinggi. Sehingga aku tahu persis bagian mana yang harus kujilati. Aku tak pernah peduli dengan istilah G-spot, karena aku yakin semua wanita yang pernah kugauli pasti merasa puas dengan trik-trik yang senantiasa kulakukan.
8126Please respect copyright.PENANA8j3j9OjNqi
Jilatanku mulai terfokus di kelentit Anna. Bukan cuma jilatan, aku pun mengisapnya sambil mengelusnya dengan ujung lidahku. Dan Anna mulai mendesah-desah. Desahan yang terdengar sangat erotis di telingaku sehingga aku semakin bergairah untuk mengoral kemaluannya.
8126Please respect copyright.PENANAMGGSu0o0Bh
Dan akhirnya aku merasa tak kuat lagi menahan nafsuku sendiri. Batang kemaluanku sudah tegang sekali rasanya. Sehingga aku mulai merayap ke atas dada Anna, sambil mengarahkan penisku ke ambang pintu surgawi adik Joseph itu.
8126Please respect copyright.PENANAmWdMZvkzeg
Dengan sekali dorong aku berhasil membenamkan penisku, meski baru separohnya. Anna menyambutku dengan kecupan-kecupan mesranya di bibirku…dan aku mulai mengayun tongkat kejantananku dengan gairah yang berkobar-kobar.
8126Please respect copyright.PENANA3pEn0uFd96
Gila…baru sekali ini aku mengalami persetubuhan yang penuh dengan fantasi di dalam batinku.
8126Please respect copyright.PENANAXDYnsJlJGO
Remasan demi remasan sudah kulakukan, selalu disambut dengan kecupan-kecupan mesra di bibir dan pipiku. Rintihan demi rintihan telah berkumandang di dalam kamar ini.
8126Please respect copyright.PENANAB2mGJRP2kz
“Oooh…Baaang…. Je maakt me plezier…..Baaaang….” berulang-ulang Anna merengek manja dan erotis. Berulang-ulang mengatakan Je maakt me plezier (anda membuatku nikmat).
8126Please respect copyright.PENANAJAsrGZX0bJ
Aku pun makin lama merasa seolah makin tinggi melayang di langit yang bertaburkan bunga-bunga surgawi…sehingga keringat kenikmatanku pun mulai berjatuhan ke tubuh Anna. Bercampur aduk dengan keringat Anna sendiri.
8126Please respect copyright.PENANAUMHwaKtVfM
Suhu 16 derajat Celcius tidak terasa dingin lagi. Bahkan tubuh kami mulai dibanjiri keringat yang terbit terus menerus. Namun aku malah dengan senang hati menjilati keringat yang membanjiri leher Anna…dengan senang hati menggigiti daun telinganya dengan gigitan-gigitan perlahan, lalu saling lumat dalam buaian asmara yang semakin indah…
8126Please respect copyright.PENANAnZDa3soG7I
Bahkan pada suatu saat kudengar Anna merengek manja, “Baaang…ik kom Bang…ik kom…ik kom.” (ik kom = aku datang, maksudnya mau orgasme)
8126Please respect copyright.PENANA2ymwJheCgU
Sebenarnya aku merasa ejakulasiku masih lama. Tapi aku ingin melakukan sesuatu yang berkesan bagi Anna. Maka dengan gerakan yang mengganas, kuayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kemaluan Anna.
8126Please respect copyright.PENANAUOMlrcKi77
Sampai akhirnya aku berhasil melakukannya. Berhasil menembak-nembakkan air maniku di dalam liang kewanitaan Anna yang sedang berkejut-kejut indah.
8126Please respect copyright.PENANAvIaYwNWUjH
“Ooooh…ini indah sekali, Bang…” cetus Anna setelah mengecup bibirku, “Tapi Abang keluarin di dalam tadi…kalau saya hamil bagaimana?”
8126Please respect copyright.PENANALZ3ZAv63IG
“Biar saja hamil,” sahutku sambil mengecup pipi Anna yang keringatan, “saya malah akan bahagia sekali kalau bisa punya anak dari Anna.”
8126Please respect copyright.PENANARJVujPub0M
Anna tersenyum, dengan mata yang tampak sayu.
Anna Karina memiliki nilai plus di mataku, sehingga aku punya niat khusus untuknya. Bukan karena ia paling cantik di antara perempuan-perempuan yang sudah kumiliki. Yang membuatku punya rasa tanggung jawab besar padanya, adalah karena ia adik sahabatku sendiri. Dan kata-kata Joseph sebelum Anna terbang ke Indonesia, terngiang-ngiang terus di telingaku, ” di antara teman-temanku, hanya kamu yang aku bisa percaya seratus persen”…… “Bahkan seandainya dia dijadikan istri rahasiamu juga, aku takkan keberatan. Yang penting jangan sakiti hatinya….”
8126Please respect copyright.PENANAgLegfj7xmV
Ya, kata-kata Joseph itu terngiang-ngiang terus di telingaku. Dan aku menghormati sahabat terdekatku itu. Karena ia yang mengusulkan kepada kedua orang tuanya di Nederland, untuk menjodohkan Anna denganku. Entah apa saja yang dikatakan kepada kedua orang tuanya itu, yang membuat mereka lalu bersepakat, untuk merestui hubunganku dengan Anna dalam bentuk apa pun.
8126Please respect copyright.PENANAu9GBuC2kQL
Joseph yang selalu kompak denganku dalam segala hal, membuatku merasa wajib membuatnya tenang. Itulah sebabnya kutempatkan Anna di rumah yang paling mahal di antara asset-asset property yang sudah kumiliki.
8126Please respect copyright.PENANAmjs3voaazb
Anna sendiri tidak menyulitkanku. Meski ia besar di Nederland, ia sudah dibiasakan hidup nrimo. Maka ketika kuajak ia pindah agama, supaya bisa nikah siri, tanpa berpikir panjang lagi ia langsung setuju. Aku yakin bahwa Joseph sudah membriefingnya tentang segala kemungkinan jika Anna berhubungan denganku.
8126Please respect copyright.PENANAOu9p7WaHFC
Anna pun akhirnya menjadi istri ketigaku, meski cuma lewat nikah siri, tapi menurut para ahli, itu adalah sah.
8126Please respect copyright.PENANA34pPvINvnX
Seperti yang sudah kujanjikan, dua orang pembantu kutempatkan di rumah itu. Yang satu bagian bersih-bersih, cuci-cuci dan menyetrika. Semacam, cleaning service gitulah. Yang seorang lagi dijadikan tukang masak, karena ia pernah bekerja sebagai koki di sebuah rumah makan kecil, katanya.
8126Please respect copyright.PENANAOyMvRXXNM3
Aku bahkan bermaksud membelikan sebuah mobil, tapi Anna menolaknya, “Jangan dulu Bang. Nanti kalau aku sudah hafal kota ini dan sudah ada job yang jelas, barulah Abang belikan aku mobil,” katanya.
8126Please respect copyright.PENANAEiO53NKyHk
Dan pada suatu hari aku membawanya ke sebuah bangunan bekas kantor yang akan dikontrakkan di daerah yang cukup strategis.
8126Please respect copyright.PENANAbCWhVTcnqD
“Kita bisa kontrak tempat ini tiga atau empat tahunan,” kataku, “Tentu harus direnovasi dulu supaya cocok buat resto. Sambil menunggu renovasi selesai, kita cari chef yang handal.”
8126Please respect copyright.PENANAREZeci3tuY
“Kan harus pakai serveerster juga Bang.” (serveerster = pelayan)
8126Please respect copyright.PENANAGnilTFv9ic
“Serveerster sih gampang, butuh seratus orang juga bisa dapet dalam seminggu. Tapi kalau chef handal, agak susah nyarinya.”
8126Please respect copyright.PENANAnQHr7H4hX3
“Iya…Abang atur aja gimana baiknya. Aku siap ikut rencana Abang.”
8126Please respect copyright.PENANAULntgLyB8e
Tempat bekas kantor itu kukontrak selama lima tahun. Kalau nanti kelihatan prospeknya bagus, bisa saja kubeli dari hasil restoran yang direncanakan itu.
8126Please respect copyright.PENANAnoogAEgpTB
Gedungnya lumayan besar. Tempat parkirnya juga luas. Kemudian kami renovasi, dibuat setepat mungkin untuk dijadikan restoran.
8126Please respect copyright.PENANApN2iQK1Jc6
Merenovasi tempat seluas itu memang butuh waktu. Pemborongnya menyanggupi selesai dalam lima bulan, karena design yang kuberikan pada pemborong itu memang rumit-rumit mengerjakannya
8126Please respect copyright.PENANAtyeQu5QQcf
Di sela-sela waktu renovasi itulah, terjadinya kisah berikut ini.
8126Please respect copyright.PENANAtLKx4LfRfO
Aku mengajak Donna (sekretarisku) mengikuti meeting di meeting room sebuah hotel bintang empat. Di situ aku bernegosiasi dengan eksportir tepung coklat, yang biasa mengekspor ke Ivory Coast (Pantai Gading, Afrika). Sebenarnya Ivory Coast penghasil coklat terbesar di dunia. Tapi mereka selalu kekurangan tepung coklat, karena konsumen di dalam negrinya pun lumayan banyak. Maka Ivory Coast dan Ghana sering mengimpornya dari Indonesia, lalu mereka ekspor ke Eropa, terutama ke Swiss.
8126Please respect copyright.PENANAbZ9F1wKIYC
Rukanda, tenaga lapanganku dalam bidang coklat, ikut hadir dalam meeting itu. Bahkan dia lah.
8126Please respect copyright.PENANAiQVGXKegDS
Pada waktu Rukanda sedang representasi, pikiranku malah melayang-layang. Pada wanita muda yang duduk di sampingku. Sekretarisku sendiri yang bernama Donna itu.
8126Please respect copyright.PENANAPru6sTevCF
Aneh memang, selama ini aku cuek-cuek saja padanya. Aku memperlakukannya tak lebih dari perlakuan terhadap anak buah.
8126Please respect copyright.PENANAkSFSgY3Vno
Tapi kenapa siang itu pikiranku mendadak beda dari biasanya? Apakah karena meeting ini dilakukan di dalam meeting room sebuah hotel?
8126Please respect copyright.PENANAy8Ge4nhrge
Padahal dalam beberapa hari ini aku sedang merencanakan untuk menaikkan gaji Donna, karena prestasi kerjanya kuanggap bagus. Aku juga pernah mendengar, bahwa suaminya yang bekerja sebagai TKI di Korea Selatan itu tak pernah mengirim uang, entah apa sebabnya. Sehingga Donna lalu mencari kerja dan akhirnya diterima di perusahaanku.
8126Please respect copyright.PENANAbTzvMk0Ypq
Setelah meeting selesai, Rukanda pamitan mau pulang duluan, karena mau mengecek ke kebun kakao yang sudah dikuasainya. Team eksportir itu pun pulang. Tinggal aku berdua dengan Donna di dalam meeting room itu.
8126Please respect copyright.PENANAeh2dNGlrIc
“Coba tanya ke resepsionis, apakah masih ada kamar kosong gak…kalau ada booking buat semalam aja,” kataku.
8126Please respect copyright.PENANAuGaGtfRLBh
“Iya Pak,” sahut Donna dengan sikap sopan. Lalu meninggalkan meeting room ini.
8126Please respect copyright.PENANAmsZzKxq1d5
Gilanya, aku malah makin jauh membayangkan seandainya Donna sudah kutelanjangi, seperti apa bentuknya ya? Bahkan lebih jauh lagi, kalau kusetubuhi seperti apa rasanya ya?
8126Please respect copyright.PENANA9Et3pQHcOk
Beberapa saat kemudian Donna muncul lagi dan melaporkan, “Sudah ada, Pak. Kamarnya di lantai empat.”
8126Please respect copyright.PENANAQ5qc8tdavv
“Oke,” aku mengangguk, “ayo ikut aku.”
8126Please respect copyright.PENANA8J6EJZXWaL
“Iya Pak,” Donna mengambil tas kecilnya di meja, lalu mengikutiku menuju pintu lift.
8126Please respect copyright.PENANAr8vf4IJEBk
Di dalam lift yang bergerak menuju lantai empat, diam-diam aku perhatikan bentuk Donna. Cantik, tubuhnya mungil dan masih terawat, walaupun sudah punya anak seorang (menurut data pegawaiku). Usianya mungkin sedikit di atas istriku (Erni). Tapi entah kenapa, siang ini aku penasaran sekali, ingin melihatnya telanjang bulat dan menggumuli sepuasnya.
8126Please respect copyright.PENANAo2RRzhEuRP
Tapi kelihatannya Donna belum menyadari bahwa aku sedang punya rencana “khusus” padanya. Bukan lagi sebagai owner perusahaan kepada sekretarisnya.
8126Please respect copyright.PENANAkCm010fOIO
Setelah berada di dalam kamar pun kelihatannya Donna belum menyadari juga apa yang akan kulakukan padanya. Dengan sikap sempurna ia duduk di sofa sambil mengepit tas kecilnya. Mungkin disangkanya aku akan menunggu tamu bisnis di kamar ini, atau ada urusan bisnis lain.
8126Please respect copyright.PENANAudyfh3OZXv
“Kalau kamu lagi kerja, anakmu siapa yang jagain?” tanyaku sambil duduk di sampingnya.
8126Please respect copyright.PENANA8TGY0gsjdy
“Sama ibu saya Pak. Saya kan masih tinggal di rumah orang tua.”
8126Please respect copyright.PENANAUUo645dLZl
“Kenapa gak nyicil rumah yang dekat-dekat ke kantor?” tanyaku.
8126Please respect copyright.PENANA11kNWL5l38
“Wah, buat uang mukanya juga belum ada Pak. Apalagi nyicilnya tiap bulan…bisa gak ngebul dapur saya…” sahutnya sambil tersenyum-senyum.
8126Please respect copyright.PENANA8kM2iAvoPI
“Nanti akan kupikirkan supaya kamu bisa dapet rumah KPR.”
8126Please respect copyright.PENANAhhrvRX0IOy
“Iya Pak…makasih Pak…” sorot mata Donna tampak jadi cemerlang.
8126Please respect copyright.PENANAmckXivsGgu
“Kamu tau kenapa aku mengajakmu ke sini?” tanyaku sambil melingkarkan lenganku di lehernya.
8126Please respect copyright.PENANAtMweesEb4g
Donna terasa agak kaget. Tapi kemudian dia cuma tersenyum sambil menatapku.
8126Please respect copyright.PENANA7sB0GnSCD5
“Kamu ini cantik, Don…” kataku lagi sambil mendekatkan bibirku ke bibirnya. Dan ia malah sengaja mengangsurkan bibirnya, yang membuatku makin binal…mencium bibirnya denganm hasrat birahi yang mulai membara.
8126Please respect copyright.PENANAogDFlUjEb6
“Ngerti kan apa tujuanku membawamu ke sini?” desisku setelah ciumanku terlepas.
8126Please respect copyright.PENANAzQfcnQlEf2
Ia mengangguk, tetap dengan senyum manis.
8126Please respect copyright.PENANAhYLEGK1M0g
“Kalau gitu bukalah pakaianmu, biar jangan kusut,” kataku dengan sikap santai.
8126Please respect copyright.PENANASdox7BPL2k
“Hihihi…malu…”
8126Please respect copyright.PENANAbIZByAHjbv
“Malu? Justru aku ingin melihat keindahan tubuhmu, Don. Sekarang kan mumpung ada kesempatan. Atau kamu keberatan?”
8126Please respect copyright.PENANA00Ac9rZFul
Donna menggeleng dan berkata perlahan, “Bapak tau aja saya udah lama jauh dari suami.”
8126Please respect copyright.PENANA3oNJVVWI0U
“Iya, makanya aku mau mewakili suamimu sekarang,” kataku sambil menanggalkan jas dan dasiku, kemudian kulepaskan juga kemeja dan celana panjangku, sehingga tinggal celana dalam saja yang masih melekat di tuibuhku.
8126Please respect copyright.PENANAVgGgQSl2ND
Sementara Donna pun tinggal mengenakan celana dalam saja. Dan naik ke atas tempat tidur. Di situlah ia menanggalkan celana dalamnya.
8126Please respect copyright.PENANAAXi7kNJy3V
“Wow ! Gak salah dugaanku…tubuhmu pasti mulus dan indah sekali,” kataku sambil naik ke atas tempat tidur…mengelus betisnya, pahanya…perutnya…payudara mungilnya….
8126Please respect copyright.PENANAoLvUj2hZvk
“Bapak kok tiba-tiba mau sama saya. Kenapa Pak?” tanya Donna sambil menatapku yang sudah menghimpit dadanya.
8126Please respect copyright.PENANAPuRaow8sH0
“Kamu kan selalu sibuk. Aku nyari celah terus…sekaranglah waktunya, karena kita kebetulan berada di hotel,” sahutku sambil mempermainkan pentil payudaranya, lalu mencelucupinya.
8126Please respect copyright.PENANAabC2DMwcQb
“Pak…duuuuh…saya sih digituin juga langsung horny…” kata Donna sambil membelai bahuku.
8126Please respect copyright.PENANANu4BVWqBLM
“Kamu ikut KB kan?” tanyaku sambil menarik celana dalamku sampai lepas.
8126Please respect copyright.PENANAdsCoy4QFmY
“Iya…saya takut punya anak lagi…cukup satu aja dulu…”
8126Please respect copyright.PENANAKgwM0M9YWg
“Bagus…jadi nanti ini bisa nembak didalam memekmu…” kataku sambil mendekatkan batang kemaluanku yang sudah tegang ke dekat payudara Donna.
8126Please respect copyright.PENANAVRrkc0JmCI
“Aaaaaw…Pak !” Donna memekik tertahan, ” Apa saya gak salah lihat? Punya Bapak gede banget…pantesan Bapak banyak pacarnya.”
8126Please respect copyright.PENANA3fhEBx3RzO
“Ah kata siapa?”
8126Please respect copyright.PENANAH5XcteJZ9l
“Sampai cewek bule aja ngejar-ngejar ke kantor…..”
8126Please respect copyright.PENANAHl4J9MGXu2
Aku kaget mendengar ucapan Donna itu. O, seandainya ia tahu bahwa cewek bule yang dimaksud itu sudah menjadi istri ketigaku….
8126Please respect copyright.PENANA2EJXJWy17a
“Iyalah,” kataku, “Yang jelas sekarang aku tertarik banget sama kamu, Donna cantik….”
8126Please respect copyright.PENANAtrjXfBKUsB
Lalu kukecup bibir tipis Donna…dan kepalaku langsung melorot ke atas perutnya, sementara kedua tanganku menarik celana dalamnya sedikit demi sedikit, sampai akhirnya terlepas dari kakinya.
8126Please respect copyright.PENANAJR6WWOYLlm
Tanpa banyak basa-basi lagi, kuserudukkan mulutku ke kemaluan Donna yang bersih dari jembi itu. Aku memang selalu berusaha membuat partner seksualku basah dulu kemaluannya, agar tiada kata sakit pada waktu penetrasi nanti.
8126Please respect copyright.PENANAN7QyaAKw6r
“Aaaaaah…..Paaaaak…aaaaah……….aaaaaaaaaaaaaaahhhh…………Paaaaaak………”
8126Please respect copyright.PENANAcgbZJtYq19
Donna menggeliat-geliat sambil membelai-belai rambutku. Terkadang sepasang kakinya mengejang, nafasnya tertahan….lalu menggeliat-geliat lagi….
8126Please respect copyright.PENANAwjBeLQgaRl
Tapi beberapa menit kemudian Donna merengek, “Udah Pak…jangan terlalu lama…saya paling gak kuat kalau dijilatin gini…entar keburu becek Pak…”
8126Please respect copyright.PENANAw1X7fTnKtv
Untuk mengikuti keinginan Donna, aku pun merayap naik ke atas tubuhnya, lalu kuletakkan moncong penisku di mulut kemaluan Donna. Dan kudesakkan sekuatnya…melesak…blessss….
8126Please respect copyright.PENANAlZRCllQBt3
“Oooooh…..saya lebih dari setahun gak diginiin Pak….sekali ketemu yang gede banget gini….oooooh…..” Dona memelukku erat-erat, tanpa keraguan lagi.
8126Please respect copyright.PENANA8zFaaTjA0H
Dan aku pun tak ragu lagi untuk mengentotnya, dengan gerakan yang langsung lancar.
8126Please respect copyright.PENANAbxVG1E1HyW
Donna menyambut persetubuhan ini dengan gerakan goyang pinggul yang sudah terlatih, binal sekali, tapi enak sekali rasanya.
8126Please respect copyright.PENANAZhsf2dECdy
Saking enaknya, di tengah persetubuhan itu berlangsung aku menyempatkan untuk mengatakan sesuatu (yang sebenarnya sudah direncanakan sejak seminggu sebelumnya): “Mulai bulan depan gajimu naik limapuluh persen, cantik…”
8126Please respect copyright.PENANAU7JFl6AQYc
“Ooooh ?! Serius Pak?” Donna menatapku ceria.
8126Please respect copyright.PENANAkef82VWYFu
“Serius lah….masa main-main dalam soal penting gitu…”
8126Please respect copyright.PENANAjhYn3mFJ8W
“Oooh, Bapak baik banget….udah ngasih yang begini enaknya, gaji saya dinaikkan pula. Terimakasih Pak….” cetus Donna yang lalu dilanjutkan dengan goyangan pinggulnya lagi yang semakin membinal, karena aku pun sudah mengayun kembali batang kemaluanku dengan kecepatan yang “serius”.
Aku masih ingat benar, bahwa pada waktu mau pulang dari hotel itu, Donna sempat memelukku dengan manjanya, sambil berkata, “Kapan pun Bapak mau melakukannya lagi, saya siap Pak.”
8126Please respect copyright.PENANAFRz8Tvw46y
“Iya. Besok-besok bisa aja kita pakai jam makan siang….cek in di hotel yang dekat kantor saja. Tapi kamu harus duluan, jangan bareng-bareng dari kantor.”
8126Please respect copyright.PENANA7Qe2YPv39Z
Tapi siang itu aku harus buru-buru ke rumah Anna, karena aku sudah janjian akan ke Jakarta bersamanya sore nanti.
8126Please respect copyright.PENANALXre2d5Fye
Dan esok harinya, waktu ada telepon dari Joseph itu, aku sedang berada di Jakarta bersama Anna.
8126Please respect copyright.PENANAayL6O40ksG
Terdengar suara Joseph di handphoneku, “Lagi di mana Yad?”
8126Please respect copyright.PENANAkXg1BglhoW
“Lagi di Jakarta bersama Anna,” sahutku, “Kenapa Jos?”
8126Please respect copyright.PENANAc357NeKzGn
“Gak…mmm…mmm…barusan aku terima telepon dari Erni. Dia minta aku datang ke rumahmu, Yad. Tentu saja bukan cuma datang. Ah, aku jadi bingung nih.”
8126Please respect copyright.PENANAFcqQp8VTJa
“Datang aja,” kataku meski dengan darah yang berdesir-desir cemburu. Tapi bukankah aku sedang bersama Anna yang lebih cantik daripada istriku?
8126Please respect copyright.PENANAJC52sjTDON
“Jadi…serius kamu ngasih ijin?”
8126Please respect copyright.PENANAd3QQes2H7S
“Serius. Tapi hati-hati jangan sampai keceplosan ngomong soal Anna.”
8126Please respect copyright.PENANANPlioxeAU5
“Nggak lah. Kalau aku keceplosan, bisa disemprot nanti sama Erni. Bisa-bisa aku dianggap sekongkol, karena Anna itu adikku Yad.”
8126Please respect copyright.PENANA53yBO4RlDx
“Oke…aku percaya. Sekalian fotoin nanti ya, buat dokumentasi pribadi kita.”
8126Please respect copyright.PENANAJn0wxPayHf
“Sip !”
8126Please respect copyright.PENANAAXWUQqAWSh
Setelah menutup hubungan teleponku dengan Joseph, Anna bertanya, “Siapa barusan? Joseph?”
8126Please respect copyright.PENANA3UZXvzyVF8
“Iya.”
8126Please respect copyright.PENANAxDiIeSHHlN
“Ada apa Bang?”
8126Please respect copyright.PENANALcJGalocyj
“Gak ada apa-apa. Cuma ngecek aja kita berada di mana.”
8126Please respect copyright.PENANAZ65AtbyDnq
“Ooo…kirain ada yang penting.”
8126Please respect copyright.PENANAPyaDcGYPJW
Begitulah…dua hari kemudian, ketika aku sudah pulang ke rumah Erni, yang pertama kali kucari di komputerku adalah folder “pengakuan” itu. Ingin tahu apa saja yang ia lakukan bersama Joseph pada waktu aku sedang bersama Anna di Jakarta itu. Tanpa menemui kesulitan, aku menemukan pengakuan istriku itu:
==================================================================
Belakangan ini aku merasa ada sesuatu yang tidak seperti biasanya. Bahwa suamiku sering menghilang, tidak tidur di rumah tanpa alasan yang jelas. Padahal dari dulu dia sering mengatakan bahwa seorang pemimpin yang punya leadership, boleh main golf atau jalan-jalan ke mana pun, tapi perusahaan berjalan terus secara normal. Lalu kenapa ia sekarang demikian sibuknya mengurus usahanya? Kenapa tiap kali kutanya mau ke mana, selalu jawabnya “ada urusan bisnis”? Kenapa ia tidak bisa duduk manis saja bersamaku, sementara perusahaan berjalan terus dengan sehatnya?
8126Please respect copyright.PENANADOvPFKXlK2
Memang aku tak mau membatasi ruang gerak suamiku. Mau ke mana pun silakan aja, asal mau ngasitau secara benar padaku.
8126Please respect copyright.PENANAnVPYBQaJXb
Padahal aku ini sering merasa kangen pada sesuatu. Ah, malu menuliskannya di sini. Tapi memang beginilah kenyataannya. Bahwa hasrat birahiku sering menagih-nagih, sementara suamiku entah di mana, si Herman pun sudah ditugaskan di Kalimantan lagi. Lalu siapa yang bisa dijadikan penyaluran hasratku yang makin lama makin menggila ini? Jonathan? Ahh…anak itu masih terlalu muda, takkan bisa memuaskanku, malah bikin aku capek saja.
8126Please respect copyright.PENANAugjMaUWnXf
Menurutku, lelaki yang bisa memuaskan hasratku, haruslah berusia di antara 25 sampai 35 tahun. Ya, usia di sekitar itu kuanggap paling ideal untukku. Karena di usia segitu, mereka punya pikiran untuk memberi kepuasan juga padaku, bukan ego-egoan seperti anak belasan tahun.
8126Please respect copyright.PENANADw8zLjZ9C7
Sampai pada suatu sore menjelang malam, dalam amukan hasrat birahi yang semakin menagih-nagih, kutelepon suamiku. Lalu, “Lagi di mana Bang?”
8126Please respect copyright.PENANA0Ac2yyiVRs
“Lagi di Jakarta, sayang. Kenapa?”
8126Please respect copyright.PENANAl1PMGVYMhb
“Gak, nanya aja. Abang gak bilang-bilang sih mau ke Jakarta segala. Terus mau nginap?”
8126Please respect copyright.PENANAEyY1RBUocX
“Iya, sayang. Mungkin lusa baru bisa pulang. Ada urusan bisnis penting nih.”
8126Please respect copyright.PENANA70Cw97OzyJ
Bisnis terus sampai tua ! Kututup hubungan telepon dengan suamiku, dengan perasaan kecewa dan jengkel.
8126Please respect copyright.PENANAPuVsIgmRjX
Baru beberapa menit hubungan telepon dengan suamiku ditutup, tiba-tiba aku ingat seseorang yang senantiasa kukagumi. Orang itu adalah….Joseph !
8126Please respect copyright.PENANA1BBecgtNyp
Tanpa pikir panjang lagi, kupijat nomor Joseph di handphoneku.
8126Please respect copyright.PENANAJtG1e9z2Wq
Lalu:
8126Please respect copyright.PENANAMRuCAr297n
“Hallo Erni….apa kabar?”
8126Please respect copyright.PENANANaKhj7eGFO
“Kabarnya…kabar kangen sama Joseph.”
8126Please respect copyright.PENANAEsmLQrQivG
“Wahahahaa….ajak Yadi swing aja, biar lepas kangennya. Aku juga kangen kok sama kamu, Er.”
8126Please respect copyright.PENANAeXIi495WNE
“Bang Yadi lagi di Jakarta, Jos. Ke sini dong…aku bener-bener kangen sama Jos…please…. Jos… please…”
8126Please respect copyright.PENANAC0eg4ddQZA
“Ohya? Udah dapat izin dari Yadi?”
8126Please respect copyright.PENANAP1uONCnCnV
“Belum. Nanti aja lah izin sih gampang. Sekarang aku bener-bener kangen Jos….”
8126Please respect copyright.PENANARKVjpPXLki
“Oke deh. Dalam sejam aku merapat di rumahmu. Yang di kompleks wisma kos itu kan?”
8126Please respect copyright.PENANAH8vYzGrxHa
“Iya. Rumah lama kan udah gak ada, sekarang lagi dibangun untuk ruko-ruko. Cepetan ya Jos.”
8126Please respect copyright.PENANAniwYppu4ba
“Oke.”
8126Please respect copyright.PENANAwUmNyAkdG5
Dengan batin mendadak berbunga-bunga, cepat aku mandi sebersih-bersihnya. Setiap sela kubersihkan, sambil membayangkan akan disentuh oleh Joseph nanti. Bayangan itu membuatku tersenyum sendiri di kamar mandi.
8126Please respect copyright.PENANA3m3tvrz3l2
Lalu seperti biasa, kukenakan kimonoku. Kali ini kupakai kimono sutra merah dengan corak burung phoenix berwarna kuning muda. Cuma kimono itu saja yang kukenakan. Tanpa bra dan celana dalam lagi. Untuk “mempermudah” Joseph nanti.
8126Please respect copyright.PENANAo6kFrjzFXM
Kusemprotkan juga parfum mahalku ke setiap bagian “penting” di tubuhku. Termasuk ke pangkal pahaku.
8126Please respect copyright.PENANAh6jYBZb9Q9
Lalu dengan tak sabar kutunggu kedatangan lelaki indo yang tampan bernama Joseph itu.
8126Please respect copyright.PENANAriWOncyX6v
Sebelum jam delapan malam bel sudah berdering. Jantungku berdegup kencang. Terlebih ketika aku mengintip dari balik gordin yang kusingkapkan…benar-benar Joseph sudah berdiri di teras depan ! Oh…bergetarnya batin ini….
8126Please respect copyright.PENANAdCOZ7BlWfg
Kubuka pintu depan sambil melayangkan tatapan hangat dan senyum manis.
8126Please respect copyright.PENANAj0fblQLRpF
Begitu Joseph masuk ke dalam, pintu langsung kututupkan kembali. Dan langsung kusergap Joseph dengan pelukan hangat, sehangat birahiku yang berdesiran.
8126Please respect copyright.PENANA3HeGMyNQ85
Dan Joseph menatapku dengan sorot hangat pula. Lalu mencium bibirku mesra di balik pintu yang sudah tertutup dan terkunci kembali.
“Jos….aku kangen banget sama Jos,” kataku setelah Joseph kuajak masuk ke dalam kamar yang biasanya suka ditempati oleh Leo itu.
8126Please respect copyright.PENANA7JUZjxuRrx
Leo tersenyum. Mencium bibirku lagi dengan hangatnya. Membuat alamku seolah berbunga-bunga. Indah sekali.
8126Please respect copyright.PENANA4PBqr1Sy4r
Terlebih setelah Joseph melepaskan tali kimono sutra merahku. Lalu menanggalkan kimonoku. Dan tiada benda yang melekat lagi di tubuhku, karena aku tidak mengenakan bra maupun celana dalam.
8126Please respect copyright.PENANAwAANXTV53t
Aku pun melompat ke atas tempat tidur, disusul oleh Joseph dengan senyumnya yang senantiasa meluluhkan hatiku ini.
8126Please respect copyright.PENANAi5xf5xUep6
Dan…oooh…Joseph langsung menjilati kemaluanku, sehingga aku pun langsung terkejang-kejang dan terpejam-pejam dalam arus nikmat yang luar biasa ini.
8126Please respect copyright.PENANA9l4zKDXvbM
“Jos….aku kangen banget sama Jos,” kataku setelah Joseph kuajak masuk ke dalam kamar yang biasanya suka ditempati oleh Leo itu.
8126Please respect copyright.PENANAGkoLbJg8iN
Leo tersenyum. Mencium bibirku lagi dengan hangatnya. Membuat alamku seolah berbunga-bunga. Indah sekali.
8126Please respect copyright.PENANAnlQk6AoD7P
Terlebih setelah Joseph melepaskan tali kimono sutra merahku. Lalu menanggalkan kimonoku. Dan tiada benda yang melekat lagi di tubuhku, karena aku tidak mengenakan bra maupun celana dalam.
8126Please respect copyright.PENANABJzSiLJinf
Aku pun melompat ke atas tempat tidur, disusul oleh Joseph dengan senyumnya yang senantiasa meluluhkan hatiku ini.
8126Please respect copyright.PENANAwxlZF2nTYa
Dan…oooh…Joseph langsung menjilati kemaluanku, sehingga aku pun langsung terkejang-kejang dan terpejam-pejam dalam arus nikmat yang luar biasa ini.
“Udah cukup sayang…aku udah kangen sama penismu…mulai aja…,” ucapku sambil menarik kepala Joseph agar naik ke atas tubuhku.
8126Please respect copyright.PENANAhx5Srpm5WH
Dan ketika terasa batang kemaluan Joseph sudah melesak masuk ke dalam liang kemaluanku, oooh…rasanya aku menemukan sesuatu yang kurindukan selama ini. Rindu entotan Joseph dan ciuman-ciuman mesranya.
8126Please respect copyright.PENANARWZ7Yeo2hd
Maka dengan penuh gairah kulumat bibir Joseph sambil merengkuh lehernya dengan penuh kehangatan, sementara liang kewanitaanku terasa mulai disodok-sodok oleh penis Joseph.
8126Please respect copyright.PENANAnn6RRqAXMq
Batinku spontan merasa seolah sedang melayang-layang di langit indah…
Apakah karena aku sudah makin mendalam menyukai Joseph, atau karena kedatangannya tepat pada saat aku membutuhkan sentuhan kejantanan? Entahlah, yang jelas, geseran demi geseran batang kemaluan Joseph ini rasanya sangat-sangat-sangat nikmaaaaaaaaaaaaaaat !
8126Please respect copyright.PENANAYal5SRknh9
Nikmat yang membuatku lupa daratan. Sehingga kedua tanganku tak mau diam. Terkadang meremas kain seprai, terkadang meremas rambut Joseph, terkadang meremas sepasang bahu Joseph, terkadang memeluk lehernya erat-erat sambil melumat bibirnya dengan penuh gairah. Pinggulku juga tak mau diam. Kugoyangkan seedan mungkin, meliuk-liuk dan menghentak-hentak.
8126Please respect copyright.PENANAJDeQ2h0Zpb
Sementara yang terdengar di dalam bekas kamar Leo ini cuma dengusan nafas kami yang memburu, berbaur dengan raungan-raungan histerisku yang kutahan-tahan agar tak terlalu keras.
8126Please respect copyright.PENANAIOR1sbFead
Namun saking terlalu menghayati nikmat yang sedang kurasakan ini, hanya belasan menit aku diosetubuhi oleh Joseph, aku pun tiba di puncak kenikmatanku. Titik orgasmeku yang sangat nikmat dan sulit dilukiskan dengan kata-kata.
8126Please respect copyright.PENANAsXYiOS72ow
Namun Joseph masih mantap-mantaonya menyetubuhiku. Meski liang kemaluanku agak becek, ia tak mempedulikannya. Penisnya tetap bergerak-gerak maju-mundur seperti garakan pompa manual.
8126Please respect copyright.PENANAs7DBbaAUGZ
Meski sudah mengalami orgasme yang pertama barusan, aku jadi bergairah lagi. Terlebih setelah Joseph mengentotku sambil menjilati leherku, daun telingaku, puting payudaraku…dan bahkan ketiakku pun tak luput dari jilatan hangatnya. Ini membuatku semakin tergetar dalam arus nikmat yang tak terperikan.
Ketika aku usul ingin main di atas,Joseph mengiyakan dengan lembut. O, Joseph selalu lembut dalam segala hal. Membuatku makin luluh menyukainya (tapi aku takkan pernah mencintai siapa pun kecuali suamiku sendiri).
8126Please respect copyright.PENANAvFBfP86E7d
Dan ketika aku main di atas, mengayun pinggulku naik turun, sehingga liang kemaluanku terasa membesot-besot penis Joseph, wow, fantasiku melambung tinggi ke langit surgawiku. Tiada kata yang bisa melukiskannya, betapa indahnya persetubuhan dengan lelaki yang sangat kukagumi ini.
8126Please respect copyright.PENANAXYVDvhvRRi
Tapi seperti biasa, manakala aku main di atas, selalu saja aku cepat mencapai orgasmeku, mungkin karena saking nikmatnya. Dan aku pun ambruk ke dada Joseph sambil memekik lirih…”Aaaa….aku udah orga lagi Jos….”
8126Please respect copyright.PENANA56nZXvUe50
“Bagus,” sahut Joseph sambil menggulingkan tubuhku jadi di bawah lagi, “aku juga sudah mau lepas nih.”
8126Please respect copyright.PENANAAKkhk2FE2z
Lalu Joseph demikian cepatnya mengayun batang kemaluannya, mundur maju di dalam liang vaginaku yang sudah basah kuyup oileh lendirku sendiri ini. Dan tiba-tiba saja Joseph mencabut batang kemaluannya…cepat mengangsurkannya ke mukaku. Creeeet…crrraaat…creeet…creeet…air mani Joseph menembak-nembak pipi dan payudaraku.
8126Please respect copyright.PENANAIswCwZoBBX
“Kok tumben dilepasin di luar…” kataku sambil tersenyum.
8126Please respect copyright.PENANAetwXj42Mhf
“Lagi kepengan aja basahin pipimu yang licin mulus itu,” sahut Joseph sambil tersenyum pula.
8126Please respect copyright.PENANADLMMlviK8U
Joseph rebah telentang di sampingku. Penisnya tampak terkulai lemas. Tapi aku berusaha untuk membangkitkannya, dengan ketrampilan lidah dan bibirku.
8126Please respect copyright.PENANAhSiyZ4s6YM
Ketika penis Joseph sudah siap tempur lagi, kami pun melakukannya lagi untuk kedua kalinya.
8126Please respect copyright.PENANAUdyFaSn7nh
Dan hari semakin malam.
8126Please respect copyright.PENANAsCnKgRqzmZ
Setelah selesai membaca catatan harian istriku itu, aku tercenung sendiri di depan komputer yang sudah kushutdown. Menyalakan sebatang rokok dan menikmatinya. Dengan terawangan ke segala arah.
8126Please respect copyright.PENANAylkaCYX4lO
Adakah yang salah pada diriku? Rasanya tidak ada yang salah kalau kunilai dari sudut materil. Aku memang jadi punya tiga orang istri. Erni Maharani, Nuryati dan Anna Karina. Meski istri kedua dan ketiga tidak diketahui oleh Erni, rasanya aku sudah melakukan hal yang tepat, tidak merugikan siapa pun. Karena Erni bisa hidup berkecukupan dari wisma kos dan kantinnya. Dan hasilnya tak pernah kuganggu. Nuryati sudah kumodali rumah dan toko yang sudah mulai berjalan. Juga hasil dari toko baru itu tak pernah kuganggu. Begitu pula dengan Anna. Restoran itu sudah mulai dibuka. Meski hasilnya belum seberapa, aku yakin resto itu akan berkembang pesat. Dan hasilnya takkan kuganggu.
8126Please respect copyright.PENANAv4G3nkTIgm
Selain dari itu semua, ruko-ruko itu masih dalam tahap pembangunan. Tapi semuanya sudah habis terjual. Semuanya memakai fasilitas KPR, sementara aku tinggal menerima uangnya dari bank. Dana hasil penjualan ruko-ruko itu pun kupasrahkan semua kepada istriku, tak kuganggu serupiah pun.
8126Please respect copyright.PENANAWFOUXkmknC
Jadi, meski aku tidak membelanjai mereka tiap bulan, mereka sudah bisa mendapat penghasilan sendiri, dalam jumlah yang lumayan gede pula. Lalu kurang apa aku ini sebagai seorang suami?
8126Please respect copyright.PENANAq7ueSro2QG
Mungkin kekuranganku terletak pada masalah jiwa petualanganku saja. Tapi bukankah aku tetap meletakkan Erni Maharani sebagai istriku yang resmi? Bukankah aku tetap mencintainya seperti ia pun (katanya) tetap mencintaiku sepenuh hatinya?
8126Please respect copyright.PENANAbnwADaqSdn
Aku lalu menerawang ke masa laluku. Menyelidiki diriku sendiri. Sejak kapan aku ini jadi senang bertualang begini?
8126Please respect copyright.PENANAg2RQpR5gxB
Mungkin karena aku terlalu cepat merasakan nikmatnya menggumuli perempuan, maka jiwa petualangku makin lama makin merajalela di dalam jiwaku.
8126Please respect copyright.PENANAQwoWy0kcQQ
Aku masih ingat benar, semuanya itu diawali masa remajaku…masa yang belum waktunya merasakan hangat dan nikmatnya tubuh wanita.
8126Please respect copyright.PENANAXNhanDowlJ
Ya, aku masih ingat benar peristiwa yang teramat penting dalam hidupku itu. Peristiwa pertama kalinya mengenal nikmatnya tubuh perempuan.
8126Please respect copyright.PENANAfVcYtSXki0
Saat itu aku baru duduk di bangku kelas satu SMA. Dan pasa suatu hari Bi Yeyen (adik bungsu Papie) mengajakku tidur di rumahnya, karena suaminya sedang ke Sumatra. Tadinya aku malas memenuhi ajakannya. Tapi Papie bilang, “Temanin aja bibimu, Yad. Dia itu penakut. Waktu masih kecil, kencing aja harus ditungguin di depan pintu kamar mandi.”
8126Please respect copyright.PENANA4CQoCS5vDY
“Iya deh,” kataku akhirnya, “Tapi besok pagi bikinin nasi goreng ya Bi. Soalnya nasi goreng buatan Bi Yeyen enak.”
8126Please respect copyright.PENANAtTPh0YZCpH
Bi Yeyen mengangguk, “Beres lah,” katanya, “bikin nasi goreng sih soal mudah. Yang penting temanin bibi selama pamanmu di Sumatra ya Yad.”
8126Please respect copyright.PENANAASGlEj5IS7
“Emang berapa lama Darta di Sumatra?” tanya Papie kepada adiknya.
8126Please respect copyright.PENANAWEuWtJiVBl
“Sekitar sebulanan gitu, Bang,” sahut Bi Yeyen.
8126Please respect copyright.PENANAq5Vjvo26Xb
“Lho…lantas nanti saya sekolahnya gimana?” tanyaku.
8126Please respect copyright.PENANAMmmB6SIHPn
“Bawa aja pakaian dan buku-buku sekalian. Berangkat ke sekolahnya dari rumah bibi aja.”
8126Please respect copyright.PENANA7Em4o4hWfx
Setelah berpikir sejenak, aku masuk ke dalam kamarku. Membereskan pakaian dan buku-buku pelajaranku, kemudian kumasukkan ke dalam tas besar.
8126Please respect copyright.PENANALNq9OWQzK4
Sebelum aku berangkat, Papie masih sempat menasihatiku, “Jangan tidur makan mulu di sana, sambil bantu-bantuin apa saja yang bisa kamu kerjakan di rumahnya, Yad.”
8126Please respect copyright.PENANAtDYhoCDjMQ
“Iya Pap,” aku mengangguk.
Rumah Bi Yeyen kecil tapi semuanya tertata dengan rapi. Kamar tidurnya cuma ada satu. Di belakang ada juga kamar, tapi dijadikan gudang.
8126Please respect copyright.PENANAfqad93jLBF
“Simpan aja tasnya di kamar bibi,” kata Bi Yeyen setelah aku berada di dalam rumahnya yang sepi, maklum tiada orang lain di rumah ini selain Bi Yeyen dan aku.
8126Please respect copyright.PENANA3Cm4m7DH2u
Saat itu aku masih biasa-biasa saja. Tidak ada pikiran yang bukan-bukan terhadap bibiku. Aku hanya tau bahwa Bi Yeyen adik bungsu ayahku, yang keadaannya memang jauh beda, maksudku fisiknya. Ayahku bertubuh tinggi tegap, berkulit agak hitam. Sementara tubuh Bi Yeyen agak pendek dan berkulit kuning langsat.
8126Please respect copyright.PENANAAZksBB2LHC
Dalam kehidupan pun Bi Yeyen jauh berbeda dengan ibuku. Bi Yeyen belum punya anak, padahal sudah 5 tahun menikah dengan Mang Darta.
8126Please respect copyright.PENANA3XwKDAwGYL
Papie itu anak sulung dan sudah berusia 45 tahun, sementara Bi Yeyen baru berusia 28 tahun, karena anak bungssu.
8126Please respect copyright.PENANA4oWSniHouG
Saat itu aku baru berumur 15 tahun. Lagi sedang-sedangnya puber lah.
8126Please respect copyright.PENANAnRJ2EjyeqW
Pada malam pertama tidur di rumah Bi Yeyen, tiada yang luar biasa. Aku memang tidur di ranjang Bi Yeyen. Tapi malam itu jam 9 pun aku sudah tidur, sementara Bi Yeyen masih menonton TV di ruang depan.
8126Please respect copyright.PENANA2YKheGycAM
Esok paginya Bi Yeyen menghidangkan nasi goreng yang kuminta kemarin, untuk sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah.
8126Please respect copyright.PENANAAQZgRlMUgQ
Pada malam kedua, aku mulai mengalami hal yang luar biasa. Soalnya malam itu malam Minggu. Jadi aku berani tidak tidur sampai larut malam. Kebalikan dari malam sebelumnya, malam itu Bi Yeyen duluan tidur.
8126Please respect copyright.PENANAHnAapUqqki
Lewat tengah malam, aku pun masuk ke dalam kamar Bi Yeyen. Kulihat Bi Yeyen sudah tertidur pulas. Yang jadi masalah, dia tidur sambil memeluk bantal guling, sementara gaun tidurnya tersingkap sampai ke pinggang, sehingga paha dan pinggul putih mulusnya terlihat nyata di mataku.
8126Please respect copyright.PENANAWBbdP8GWBx
Waktu merebahkan diri di samping Bi Yeyen, pikiranku jadi menerawang ke mana-mana. Dan mungkin karena terasa ada orang yang naik ke atas tempat tidurnya, Bi Yeyen bergerak meninggalkan guling, lalu memelukku, dengan mata yang tetap terpejam.
8126Please respect copyright.PENANAoI6wKVRDv9
Aku terdiam beberapa saat. Inilah detik-detik yang sangat mendebarkan, karena pikiranku sudah lain dari biasanya. Tak lama kemudian, tanganku pun bergerak ke arah lutut Bi Yeyen.
8126Please respect copyright.PENANAaqH57kMnmS
Mungkin aku dianggap bantal guling. Kaki kanannya menindih pinggangku, hawa hangat pun tersiar dari tubuh bibiku yang montok itu. Aku jadi sulit bernapas. Tapi aneh, rasanya keadaan ini sangat menyenangkan. Karena aku pun bisa memegang lutut Bi Yeyen yang tidak tertutup apa-apa. Bahkan diam-diam tanganku mulai merayap ke pahanya. Wah..makin hangat saja rasanya.Tapi yang paling mengejutkan adalah ketika tanganku sudah tiba di pangkal paha Bi Yeyen. Rasanya aku menyentuh rambut tebal….oh…apakah ini bulu kemaluan bibiku? Iya ! Ternyata dia tak mengenakan celana dalam ! Aku mulai menyentuh bibir kemaluannya yang hangat dan lembut. Gila, penisku jadi ngaceng dibuatnya!
8126Please respect copyright.PENANA3I6sPvPgnv
Tapi apa yang harus kulakukan? Mungkin Bi Yeyen akan marah besar kalau tahu aku sedang menggerayangi kemaluannya. Tapi kelihatannya dia tetap tidur pulas. Aku pun jadi nekad. Mulai mengelus-elus bibir kemaluan Bi Yeyen….dan aku mulai sulit mengatur nafas.
8126Please respect copyright.PENANA1v7foGcHDu
Diam-diam aku bahkan mulai memasukkan jemariku ke celah yang terasa agak basah. Iiih…rasanya aku ingin melakukan lebih jauh lagi. Tapi aku takut. Takut dia marah, lalu laporan sama ayahku, wah…bisa kiamat nanti !
8126Please respect copyright.PENANAPNOEXAWRDb
Dan ketika aku semakin edan eling, tahu-tahu tangan Bi Yeyen sudah berada di balik celana piyamaku dan menggenggam penisku…lalu meremas-remas perlahan.
8126Please respect copyright.PENANADGFinuG5mA
Apakah dia sedang ngelindur? Entahlah…
8126Please respect copyright.PENANAnK67YJZ9ue
Dan tiba-tiba saja Bi Yeyen menyingkapkan gaun tidurnya sampai ke atas perutnya, lalu menelentang dan merenggangkan kedua pahanya lebar-lebar, sehingga aku bisa melihat jelas kemaluannya yang berbulu sangat lebat itu. Lalu terdengar suara Bi Yeyen setengah berbisik, yang sangat mengejutkanku: “Kamu sudah gede ya? Kepengen nyobain memek ya? Ayo masukin aja Yad. Bibi juga pas lagi kepengen. Tapi awas, jangan bilang siapa-siapa. Apalagi sama Papie dan Mamie, rahasiakan ya…”
8126Please respect copyright.PENANAulbz964nNj
“I…iya Bi….” kataku dengan perasaan masih kaget dan bingung.
8126Please respect copyright.PENANAc7g0Frp0MW
Tapi Bi Yeyen memelorotkan celana piyamaku, sehingga batang kemaluanku yang sudah ngaceng ini tak tertutup apa-apa lagi.
8126Please respect copyright.PENANA4UONkUWkXW
An aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan.Kemudian Bi Yeyen menarik batang kemaluanku supaya moncongnya menempel ke memeknya yang terasa sudah agak basah.
8126Please respect copyright.PENANAsU90F4O4AH
Dan Bi Yeyen memberi aba-aba supaya aku mendorong batang kemaluanku.
8126Please respect copyright.PENANAOpcCT8hBAl
Kudesakkan batang kemaluanku seperti yang disuruh oleh Bi Yeyen….wow, mulai membenam ke dalam lubang yang hangat dan licin. Lalu tanpa disuruh pun aku mengerti apa yang harus kulakukan, karena aku sering nonton film bokep di rumah teman. AKu mulai mengentotnya perlahan-lahan.
8126Please respect copyright.PENANAasiMxRGizJ
“Duh Yad…kamu kok sudah pandai sih…enak Yad…duuuh…..punya keponakan nakal gini…tapi enak….oooh….”
8126Please respect copyright.PENANAJtln1DB0Nk
“Bi…ini kita lagi…lagi ngapain ya?” tanyaku sambil mulai mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang memek bibiku.
8126Please respect copyright.PENANANDiq7q0ohs
“Mmm…lagi bersetubuh…hihihi…dasar keponakan nakal….ddduuuh…tititmu kok enak sekali Yad….iya…iyaaa….yessss….entot terussssssss… wan ….oooh…..”
8126Please respect copyright.PENANAfd97EZzPZo
Mulut bibiku tiada hentinya berceloteh setengah berbisik dibarengi desah napasnya yang seperti kepedasan.
8126Please respect copyright.PENANANbOJf1tmSv
“Ternyata bersetubuh ini…eee…eenak ya Bi,” kataku sambil mempercepat enjotan penisku.
8126Please respect copyright.PENANAUcTiJ1yHlO
“Ii…iya….oooh…tapi ntar…dasternya mau dilepas dulu…biar lebih sip…kamu juga buka dong bajunya…biar sama-sama telanjang,” kata Bi Yeyen sambil menanggalkan dasternya lewat lehernya. Aku pun melepaskan kancing baju piyamaku satu persatu, tanpa mencabut batang kemaluanku yang masih berada di dalam liang kemaluan Bi Yeyen. Lalu kelepaskan baju piyamaku, sehingga kami jadi sama-sama telanjang bulat kini.
8126Please respect copyright.PENANAtNZwheUHyw
Kemudian kulanjutkan kegiatan yang sangat asyik ini…kuenjot penis tegangku makin lama makin mantap di dalam liang kemaluan Bi Yeyen.
8126Please respect copyright.PENANAJwqi0htADt
Ini benar-benar persetubuhanku yang pertama dalam hidupku. Rasanya luar biasa buatku. Saking nikmatnya, aku merasa seperti ada yang berdesir-desir dari ujung kaki melesat sampai ke ubun-ubun. Terkadang membuat nafasku tertahan dan tak beraturan. Belakangan aku tahu bahwa bagi pria, energi yang digunakan waktu bersetubuh itu sama dengan energi waktu jalan kaki sejauh tujuh setengah kilometer ! Mungkin karena itulah keringatku mulai bercucuran. Tapi luar biasa nikmatnya. Terlebih setelah Bi Yeyen menyuruhku meremas-remas payudaranya, aku semakin dimanjakan oleh nikmatnya arus birahi cowok abege.
8126Please respect copyright.PENANAjfuvU3FyMp
Ternyata Bi Yeyen pun menikmati semuanya ini. Bahwa ketika batang kemaluanku makin lancar mengenjot liang memeknya, mata Bi Yeyen seperti terbalik-balik dibuatnya. Desahan nafasnya pun makin nyata terdengar, seperti nafas orang asma, berbunyi, “Aaaaak….aaaaah….aaaak….aaaah…aaaah enak banget Yad….aaaah…enak Yad….iyaaa….entot terus Yaaad….”
8126Please respect copyright.PENANACexqI3CUvQ
Tapi saat itu aku belum mengerti bagaimana cara mengontrol diriku sendiri. Aku cuma tahu bahwa pergesekan batang kemaluanku dengan liang memek Bi Yeyen yang hangat dan licin itu membuatku serasa melayang-layang…makin lama makin tinggi…..dan akhirnya akumenahan nafasku dengan tubuh bergetar….dan ingin membenamkan penisku sekuat mungkin….lalu kurtasakan ada yang mengalir ke luar dari dalam penisku, tanpa bisa dikendalikan lagi…creetttt…crretttt…creeeeeeeeet….ya.. ada yang membersit-bersit dari dalam penisku….setelah reda, barulah aku bisa bernafas lagi….bisa berdengus sambil memeluk leher Bi Yeyen erat-erat.
8126Please respect copyright.PENANAOm0Dm8d06g
Dan setelah tenang kembali, terasa batang kemaluanku pun melemas. Tapi Bi Yeyen melarangku mencabutnya. Bi Yeyen menahan pantatku agar penisku tetap berada di dalam jepitan liang kemaluannya.
8126Please respect copyright.PENANA5VawUIbmTu
“Gak nyangka, keponakanku bisa membuatku senang,” kata Bi Yeyen sambil mengelus-elus rambutku. Lalu menciumi pipiku.
8126Please respect copyright.PENANAbCQFSZ81NX
“Bibi juga merasa enak?” tanyaku sambil menatap matanya.
ns 15.158.61.41da2