Budak Sex Pardi
Rumah Keke
Pardi dengan kontolnya yang telah mengacung keras mulai mendekati kedua gadis cantik yang baru saja mendapatkan puncak kenikmatannya. Dia menyuruh temannya, Parto untuk mengikat tangan dan kaki kedua gadis yang sudah tidak berdaya itu.
Keke dan Ella pun tidak dapat berbuat apa-apa dengan tangan dan kaki sudah dalam keadaan terikat. Kaki jenjangnya terlentang lebar, menunjukkan liang kewanitaannya yang telah basah oleh cairan cinta yang keluar dari dalam lobang memeknya.
“Malam ini kalian berdua tidak akan beristirahat. Kita akan menggila malam ini!” ucap Pardi dengan menatap tubuh polos Keke dan Ella.
“HAHAHA....” Ucapan Pardi disambut gelak tawa teman-temannya.
Pardi dengan tampang mesumnya mulai menjelajahi tubuh sintal Ella. Tangan nakal pria paruh baya itu bermain di area sensitif gadis tersebut, yaitu toket dan memek.
“Ugrhhhhh....” Lenguh Ella pelan saat merasakan tangan kasar Pardi berada di dalam lobang memeknya yang baru saja orgasme.
Air mata Ella masih mengalir hingga ke pipinya. Gadis cantik yang baru saja kehilangan keperawanannya itu tidak dapat menyembunyikan kesedihannya karena tubuhnya dipermainkan seperti itu..
Pardi dengan cekatannya mulai memberikan rangsangan pada tubuh Ella. Pria paruh baya itu dengan telaten mengeluarkan semua teknik yang dipelajarinya untuk menjatuhkan gadis tersebut ke dalam jurang kenikmatan duniawi.
“Shhh ... Pak....” Ella mendesis pelan dengan suara desahan tertahan.
“HEHEHE....” Pardi terkekeh dalam hati karena merasa Ella sedikit demi sedikit menerima keadaan dirinya yang sedang dilecehkan.
Tangan nakal Pardi yang berurat itu lalu mulai menggesek pada kacang kecil yang berada di area kewanitaan Ella. Mulut pria paruh baya itu tidak menganggur, karena mulut Pardi telah bermain di bagian toket Ella. Dia menjilat, menghisap, dan bahkan mengenyot toket gadis cantik itu dengan rakusnya.
“Ougrhhh ... ahhh ... shhh ... Pak, berhenti!” perintah Ella dengan mata terpejam.
Ella tidak berani membuka matanya, gadis cantik itu sangat takut melihat apa yang dilakukan oleh orang yang sedang memperkosanya itu.
Meskipun birahi Pardi sudah di ubun-ubun. Namun pria paruh baya itu masih menahan gejolak nafsunya untuk menyetubuhi Ella. Pardi ingin teman Keke tersebut berteriak memohon untuk diperkosa olehnya.
“Shhh ... berhenti, Pak! Ahhh … aku gak mau!” teriak Ella dengan kepala menggeleng ke kanan dan ke kiri.
Mulut Ella masih berkata tidak, menolak apa yang dilakukan oleh Pardi pada tubuhnya. Tetapi, badan gadis cantik itu berkata lain. Rangsangan yang Pardi berikan membuat lobang memek Ella sedikit demi sedikit mengeluarkan cairan bening dan sedikit kental..
“Memek si Cantik udah becek, ya,” ejek Pardi saat merasakan basahnya area selangkangan Ella. “Sudah sange ya, Cantik?” lanjut Pardi bertanya dengan muka mesumnya.
“Shhh ... gak! Ahhh … aku gak sange! Agrhhh....” teriak Ella, merespons ucapan Pardi.
Pardi yang tahu itu hanyalah kebohongan yang Ella katakana, hanya tersenyum kecil. Pria paruh baya kemudian menambahkan tempo rangsangan di tubuh teman Keke tersebut sampai membuat tubuh gadis cantik itu menggeliat seperti ulat.
“Ougrhhh ... sudah, cukup! Ahhh ... ougrhhh ... egrhhh … aku gak mau. Ahhh ... Pak, lepasin! Oughhh ... jangan, sudah!” teriak Ella, masih berusaha menolak perbuatan Pardi pada dirinya.
Pardi tidak mendengarkan ucapan wanita cantik itu. Suara yang keluar dari mulut Ella yang manis itu malah membuat pria paruh baya itu bertambah semangat untuk membuat teman Keke itu takluk dengannya.
“Pakhhh ... ahhh ... jangan, hentikan! Ougrhhh ... geli, Pak. Ahhh ... ahhh … ahhh … aku gak mau lagi! Shhh … Aku gak mau!” ucap Ella, mulutnya tidak ingin merasakan nikmat dari klimaks yang didapatkan sebelumnya. Tetapi pinggul gadis cantik itu terangkat, memberikan ruang untuk tangan kasar Pardi mengeksplorasi liang kewanitaannya.
Pardi masih tidak memedulikan ucapan Ella. Pria paruh baya itu terus menggempur tubuh teman Keke tersebut dengan sentuhan kasar dan lembut, memberikan rasa nikmat pada gadis cantik yang nafasnya sudah menderu karena nafsu.
“Ouhhh ... ahhh ... Pak, jangan! Geli ... ahhh ... Pak, berhenti! Aku gak kuat lagi, sudah, Pak! Ahhh ... ougrhhh ... agrhhh....” Ella berteriak dengan sisa-sisa energi di tubuhnya. Rasa geli di selangkangannya membuat wanita cantik itu tidak dapat menahan orgasmenya yang mendatanginya kembali.
Pardi yang tahu kalau Ella akan mendapatkan puncak kenikmatannya lagi kemudian mulai menggesek selangkangan Ella dengan kasar dan tempo yang sangat cepat.
“Kamu mau keluar, ya? Kamu mau keluar ya, Budakku!” ejek Pardi.
Ella yang merasa badai orgasmenya akan datang kemudian menaikkan pinggulnya setinggi mungkin. “OUGRHHH ... PAK ... JANGAN, STOP! AHHH ... OUGRHHH ... UGRHHH, HENTIKAN PAK! GELI, AHHH .... GELI, PAK. OUGRHHH ... AKU MAU PIPIS, SUDAH, HENTIKAN. AHHH ... OUGRHHH ... PAK, AKU MAU PIPIS. AKU MAU PIPIS. AHHH ... AHHH ... AGRHHH....” Ella melolong keras. Pinggulnya terangkat ke atas dengan memek yang memuncratkan cairan bening hingga beberapa kali. Kepala gadis cantik itu menengadah dengan mata memutih. Teman Keke tersebut mendapatkan kembali puncak kenikmatan yang tidak pernah dia inginkan kembali merasakan rasa nikmat itu.
*******
Rumah Keke
Di samping Ella, Keke yang sudah menjadi budak sex Pardi sedang dimainkan tubuh gadis cantik itu oleh teman-teman Pardi. Keke yang telah jatuh ke jurang kenikmatan kini telah beresonansi dengan permainan kasar mereka.
PLAK! PLAK! PLAK!
Tamparan-tamparan keras mendarat di pipi putih mulus milik Keke. “Agrhhh....” teriak Keke dengan rasa sakit dan rangsangan nikmat yang diterimanya.
Mamang menggerayangi tubuh mulus Keke, tangan kasarnya bermain di area toket gadis cantik itu. Mulutnya juga sesekali menggigit kecil puting Keke yang telah mengacung keras, membuat gadis cantik itu merasa sakit sekaligus nikmat.
“Ougrhhh ... sakit, ahhh ... Pak, Agrhhh!” Keke berteriak mendesah.
Lain halnya dengan Tono, pria yang berumur awal 30-an itu kebagian area selangkangan Keke. Dia memainkan area sensitif gadis cantik itu dengan cara menjilat atau menghisap lobang pantat dan memek teman Ella tersebut. Hal itu membuat gadis yang baru berusia belasan tahun itu merem melek karena nikmat yang diterimanya.
SLURP … SLURP … SLURP….
“Ahhh ... ssshhhh ... jangan di situ! Ougrhhh ... geli, Pak. Sudah, Pak, agrhhh ... ahhh ... ouhhh....” Keke mengangkat pinggulnya, berusaha menjauh area selangkangannya dari tindakan yang Tono lakukan. Namun, tubuh gadis cantik itu berkata lain karena tubuhnya telah bereaksi dengan lidah kasar pria itu yang berada di area liang kewanitaannya.
Sutejo yang paling tua di antara teman Pardi, mengambil tangan Keke yang bebas. Pria yang umurnya beberapa tahun di atas Pardi itu lalu menempelkan jari-jari lentik Keke pada batang kontolnya yang sudah mengeras. Dia mengocokkan kontol besarnya dengan jari-jari Keke yang lembut.
Bagas yang paling muda bertubuh kecil, mencipok bibir manis Keke. Pria muda itu dengan rakusnya mencumbu bibir gadis cantik itu. Lidahnya menjulur keluar, masuk ke dalam rongga mulut Keke dan memutar-mutar lidah nakalnya tersebut dengan ganasnya.
Keke yang memang sudah dimabuk birahi tentu saja membalas lumatan Bagas. Meskipun tangan dan kakinya terikat, Keke dengan ganasnya mengangkat kepala sebisa yang dia bisa untuk menyambut cumbuan Bagas.
MUACHHH … MUACHHH … MUACHHH….
Keke terus menerus diberikan rangsangan nikmat oleh mereka, para pria pemerkosanya. Sudah lebih dari satu kali wanita cantik itu mendapatkan orgasmenya dan sudah berkali-kali pula teman Ella tersebut melolong karena rasa nikmat yang mendatangi tubuhnya.
“OUGRHHH ... AHHH ... AKU MAU KELUAR, PAK. AHHH ... AHHH ... AHHH, PAK. SHHH … GELI BANGET, AHHH ... OUGRHHH ... TERUS JILAT, TERUS JILAT! OUHHH ... HISAP PENTILKU, GIGIT! OUGRHHH ... PAK, PAK, PAK. AHHH ... AKU MAU KELUAR, UGHHH ... DIKIT LAGI, KELUAR, AKU KELUAR, AKU KELUAR ... AGRHHH....” Keke melenguh dengan badan terangkat. Tubuh gadis cantik itu menggelinjang karena badai orgasme yang diterimanya. Cairan dari lobang memek wanita cantik tersebut menyembur keluar beberapa kali hingga mengenai wajah Tono yang kini telah basah.
HAHAHA....
Para pria itu tertawa terbahak-bahak, melihat Keke yang terkejang-kejang karena orgasmenya.
“Ini calon budak sex bakal mampus sama kontol kita!” ucap Mamang dengan wajah sangenya.
“Iya, Bang. Udah cantik, sangean lagi,” timpal Bagas dengan senyum mesumnya.
Para pemerkosa Keke itu sudah terlihat tidak tahan lagi untuk menancapkan batang kontolnya ke dalam lobang memek gadis cantik itu. Mereka akhirnya berembuk siapa yang pertama kali merasakan lobang memek Keke. Akhirnya Sutejo lah yang mendapatkan giliran pertama untuk menyetubuhi gadis cantik itu.
“Ugrhhh....” Keke melenguh karena tiba-tiba merasakan sebuah benda tumpul masuk ke dalam lobang memeknya.
“Memek daun muda memang mantap!” teriak Sutejo, lalu memompa memek Keke perlahan dengan batang kontolnya.
Mamang, Tono, dan Bagas tetap mengerubungi tubuh mulus Keke. Mereka tidak berhenti menggerayangi badan Keke yang telah menerima perlakuan kasar mereka.
“Ougrhhh ... ahhh ... shhh ... Pakhhh, terus! Ougrhhh ... terusin, Pak! Jangan berhenti! Ougrhhh....” Keke mendesah dengan mata terpejam. Kepalanya membanting ke kiri dan ke kanan, menikmati setiap rasa nikmat yang dirasakannya.
Sutejo bertambah semangat melihat Keke yang mulai lepas hilang kendali atas tubuhnya. Pria itu kemudian mulai menggenjot memek Keke dengan tempo yang sangat cepat.
“Ahhh ... memek kamu sempit banget, Lonte!” teriak Sutejo sambil menggoyangkan pinggulnya.
Dengan tangan dan kaki terikat, Keke terus mendesah nikmat. “Ougrhhh ... Pak, ugrhhh ... terushhh ... enak, Pak! Ahhh ... ahhh ... ahhh ... Genjot yang kenceng! Ugrhhh....”
Sutejo mencengkeram pinggul Keke dengan tangan kasarnya. Pria paruh baya itu merasa akan menyemburkan lahar panasnya di dalam lobang memek Keke.
“OUGRHHH ... MEMEK KAMU NIKMAT BANGET, KE. AHHH ... AHHH … AHHH … AKU KELUAR, AKU KELUAR, LONTE. OUGRHHH ... KEKE....!” teriak Sutejo sambil mengentakkan kontolnya di dalam lobang memek Keke beberapa kali saat cairan putih kental tersembur hingga ke dalam rahim gadis cantik itu.
Tak berselang lama dari Sutejo yang mendapatkan orgasmenya. Keke pun ikut mendapatkan puncak kenikmatannya.
“AHHH ... AHHH ... PAK, GELI. ISHHH ... OUGRHHH ... GELI BANGET, PAK. AHHH ... PAK, AHHH ... KEKE MAU PIPIS, PAK. OUGRHHH ... KEKE MAU PIPIS. SHHH ... PAK, PAK, PAK. OUGHHH ... KEKE KELUAR, AGRHHH....” Keke melolong keras karena ombak orgasmenya datang. Lagi-lagi cairan bening menyembur keluar dari dalam lobang memek gadis cantik itu. Pahanya bergetar dan matanya memutih. Mulut Keke menganga, memperlihatkan lidahnya yang sedikit menjulur keluar.
Keke sudah tidak berdaya sama seperti Ella yang berada di sampingnya. Kedua gadis cantik itu perlahan akan menjadi budak nafsu Pardi dan teman-temannya. Keke dan Ella tidak tahu, kalau ini adalah awal dari petualangan sex mereka.
Bersambung....
Bagi kalian yang menyukai cerita karya tulisanku, bisa mendukungku agar tetap semangat dalam menulis dan berkarya dengan cara memberikan love pada ceritaku serta mem-follow akun penanaku. :)
Apabila kalian sudah tidak sabar untuk membaca kelanjutan ceritanya, kalian bisa membacanya langsung di Karyakarsa milik aku.
ns 15.158.61.55da2